59
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PENATAUSAHAAN DAN PENGELOLAAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN a. bahwa dalam rangka tertib administrasi dalam pengelolaan Rumah Negara sesuai dengan asas manfaat, asas keadilan, dan asas kepastian hukum dalam menunjang pelaksanaan tugas pejabat danl atau pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Perhubungan, perIu diatur mengenai pengelolaan Rumah Negara di lingkungan Kementerian Perhubungan; b. bahwa Pedoman Pengelolaan Rumah Negara dalam Lingkungan Kemcnterian Perhubungan yang telah ditetapkan dengan Pcraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 3 Tahun 2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penghapusan, Pemanfaatan, Tukar Menukar Barang Milik Negara dan Tata Cara Pengalihan Status Rumah Negara Golongan II menjadi Rumah Negara Golongan III di lingkungan Kementerian Perhubungan sudah tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga perIu diatur kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b tersebut di atas, perlu menetapkan Peratunm Mcnteri Perhubungan tentang Penatausahaan dan PengcIolaan Rumah Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan;

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2010/km._no._23_tahun_2010.pdf · Pemanfaatan, Tukar Menukar Barang Milik Negara, dan Tata Cara Pengalihan

  • Upload
    hangoc

  • View
    246

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

PENATAUSAHAAN DAN PENGELOLAAN RUMAH NEGARADI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

a. bahwa dalam rangka tertib administrasi dalampengelolaan Rumah Negara sesuai dengan asas manfaat,asas keadilan, dan asas kepastian hukum dalammenunjang pelaksanaan tugas pejabat danl atau pegawainegeri sipil di lingkungan Kementerian Perhubungan,perIu diatur mengenai pengelolaan Rumah Negara dilingkungan Kementerian Perhubungan;

b. bahwa Pedoman Pengelolaan Rumah Negara dalamLingkungan Kemcnterian Perhubungan yang telahditetapkan dengan Pcraturan Menteri PerhubunganNomor KM. 3 Tahun 2006 Tentang Petunjuk PelaksanaanPenghapusan, Pemanfaatan, Tukar Menukar Barang MilikNegara dan Tata Cara Pengalihan Status Rumah NegaraGolongan II menjadi Rumah Negara Golongan III dilingkungan Kementerian Perhubungan sudah tidak sesuaidengan peraturan perundang-undangan sehingga perIudiatur kembali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a dan b tersebut di atas, perlumenetapkan Peratunm Mcnteri Perhubungan tentangPenatausahaan dan PengcIolaan Rumah Negara diLingkungan Kementerian Perhubungan;

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentangPerumahan dan Pemukiman (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3469);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentangRumah Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1994 Nomor 69, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3573) sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4515);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentangPengelolaan Barang Milik NegarajDaerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4609) sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 38 Tahun 2008 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48);

5. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang UnitOrganisasi dan Tugas Eselon I Kementerian NegaraRepublik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008;

6. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2008 tentang TataCara Pengadaan, Penetapan Status, Pengalihan Status,dan Pengalihan Hak Atas Rumah Negara;

7. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96jKMK.06j2007ten tang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan,Pemanfaatan, Penghapusan, dan PemindahtangananBarang Milik Negara;

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 43 Tahun2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja DepartemenPerhubungan, sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 20 Tahun2008;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 3 Tahun2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penghapusan,Pemanfaatan, Tukar Menukar Barang Milik Negara, danTata Cara Pengalihan Status Rumah Negara Golongan IIMenjadi Rumah Negara Golongan III di LingkunganDepartemen Perhubungan;

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor22/PRT /M/2008 tentang Pedoman Teknis Pengadaan,Pendaftaran, Penetapan Status, Penghunian, PengalihanStatus dan Pengalihan Hak Atas Rumah Negara;

12. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana WilayahNomor 373/KPTS/M/2001 tentang Sewa Rumah Negara.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANGPENATAUSAHAANDAN PENGELOLAANRUMAH NEGARADILINGKUNGANKEMENTERIANPERHUBUNGAN

DAB IKETENTUAN UMUM

1. Rumah Negara adalah bangunan yang dimiliki negara dan berfungsisebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluargaserta menunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/ atau pegawainegen.

2. Rumah Negara Golongan I adalah Rumah Negara yang dipergunakanbagi pemegang jabatan tertentu dan karena sifat jabatannya harusbertempat tinggal di rumah tersebut serta hak penghuniannyaterbatas selama pejabat yang bersangkutan masih memangkujabatan tertentu terse but.

3. Rumah Negara Golongan II adalah Rumah Negara yang mempunyaihubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi danhanya disediakan untuk didiami oleh pegawai negeri dan apabilatelah berhenti atau pensiun rumah dikembalikan kepada negara.

4. Rumah Negara Golongan III adalah Rumah Negara yang tidaktermasuk Golongan I dan Golongan II yang dapat dijual kepadapenghuninya.

5. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan atau proses mulai dariinventarisasi, pembukuanjpencatatan, dan pelaporan.

6. Pengelolaan adalah rangkaian kegiatan atau proses administrasisesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Penghunian adalah kegiatan untuk menghuni Rumah Negara sesuaifungsi dan statusnya.

BAB IIPENGADAAN RUMAH NEGARA

(1) Pengadaan Rumah Negara di lingkungan Kementerian dilakukandengan cara :a. pembangunan;b. pembelian;c. tukar menukar;d. hibah; dane. perolehan lainnya yang sah.

(2) Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, b dan c,dilakukan sesuai dengan rencana kebutuhan dan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Pembangunan Rumah Negara untuk pejabat danj atau pegawainegeri sipil di lingkungan Kementerian sebagaimana dimaksud padaayat (1), dilaksanakan di atas lahan bersertifikat atas namaPemerintah Republik Indonesia yang diperuntukkan bagiKementerian.

(4) Rumah Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibangunmenurut tipe Rumah Negara dan kelas bangunan yangperuntukkannya disesuaikan dengan jabatan, pangkat, dan golonganpegawai negeri sipil calon penghuni, sebagaimana tercantum padaLampiran 1 Peraturan ini.

(5) Pengadaan Rumah Negara dapat dilaksanakan secara sekaligus ataubertahap sesuai dengan kemampuan keuangan negara melaluiDaftar Isian Pelaksanaan Anggaran.

DAB IIIPENETAPAN STATUS RUMAH NEGARA

(1) Pejabat Eselon II dan Kepala Kantor UPTj Satker di lingkunganKementerian paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pengadaan RumahNegara, wajib mendaftarkan Rumah Negara kepada MenteriPekerjaan Umum atau pejabat yang ditunjuk yaitu sebagai berikut :

a. untuk wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta kepada DirektoratJenderal Cipta Karya Kementerian PekeIjaan Umum;

b. untuk wilayah di luar Daerah Khusus Ibukota Jakarta melaluiDinas Pekerjaan Umum provinsi yang membidangi RumahNegara.

(2) Pengajuan pendaftaran Rumah Negara sebagaimana dimaksud padaayat (1), beserta kelengkapannya sebagaimana tercantum padaLampiran 2.1,2.2,2.3, dan 2.4 Peraturan ini.

(3) Pendaftaran Rumah Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),diberitahukanjtembusan kepada Sekretaris Jenderal KementerianCq. Biro Keuangan dan Perlengkapan Sekretariat Jenderal.

(1) Pejabat Eselon II dan Kepala Kantor UPTjSatker mengusulkanpenetapan status Rumah Negara kepada Menteri melalui SekretarisJenderal Kementerian paling lambat 3 (tiga) bulan, sejak didaftarkankepada Menteri Pekerjaan Umum atau pejabat yang ditunjuksebagaimana dimaksud dalam Pasal3.

(2) Usulan penetapan status Rumah Negara Golongan I dan RumahNegara Golongan II pada Unit Pelaksana Teknis (UPT)jSatuan Kerja(Satker) dilakukan secara berjenjang.

(3) Sekretaris Jenderal Kementerian untuk dan atas nama Menterimenetapkan status Rumah Negara Golongan I dan Rumah NegaraGolongan II sebagaimana tercantum pada Lampiran 3.1 dan 3.2Peraturan ini.

(4) Sekretaris Jenderal Kementerian menyampaikan daftar RumahNegara Golongan I dan Rumah Negara Golongan II, sebagai BarangMilik Negara yang berada dalam lingkup wewenangnya kepadaMenteri Pekerjaan Umum dan Menteri Keuangan, sebagaimanatercantum pada Lampiran 3.3 Peraturan ini.

BAB IVPENGHUNIAN

(1) Sekretaris Jenderal Kementerian untuk dan atas nama Menterimenerbitkan keputusan lzm penghunian atau keputusanpencabutan penghunian Rumah Negara Golongan I atas dasar usulPejabat Eselon II dan Kepala Kantor UPTj Satker terkait.

(2) Rumah Negara Golongan I dihuni oleh pejabat Kementeriansepanjang masih memangku jabatannya.

(3) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang tidak lagimemangku jabatannya wajib mengosongkan dan menyerahkanRumah Negara Golongan I kepada Kementerian dalam waktu palinglambat 2 (dua) bulan setelah berakhirnya jabatan terse but, melalui :

a. Pejabat Eselon II terkait untuk kantor pusat Kementerian;b. Kepala Kantor UPTj Satker.

(1) Keputusan lzm penghunian atau keputusan pencabutanpenghunian Rumah Negara Golongan II diterbitkan oleh :

a. Pejabat Eselon II untuk kantor pusat Kementerian;b. Kepala Kantor untuk UPTjSatker.

(2) Pemberian Surat Izin Penghunian (SIP) Rumah Negara Golongan IIberpedoman pada kriteria kedinasan dan faktor sosial pejabatdanjatau pegawai negeri sipil yang bersangkutan.

(3) Kriteria kedinasan dan faktor sosial pejabat danj atau pegawainegeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi antaralain:

a. masa kerja;b. pangkat dan golongan;c. jabatanjeselon;d. pendidikan;e. daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3);f. keterangan tidak memiliki rumah; dang. susunan keluarga.

(4) Bentuk kriteria penilaian dimaksud pada ayat (3), sebagaimanatercantum pada Lampiran 4.1 Peraturan ini.

(5) Calon penghuni Rumah Negara Golongan II sebelum menempatirumah wajib menandatangani surat perjanjian untuk mentaatikewajiban dan larangan penghunian Rumah Negara, sebagaimanatercantum pada Lampiran 4.2 Peraturan ini.

a. membayar sewa;b. meme1ihara;c. memanfaatkan rumah sesuai fungsinya;d. membayar Pajak Bumi dan Bangunan; dane. membayar biaya pemakaian daya listrik, telepon, air, dan/ atau

gas.

a. mengubah sebagian atau seluruh bentuk Rumah Negara;b. menyewakan sebagian atau seluruh bagian Rumah Negara;c. memanfaatkan Rumah Negara tidak sesuai dengan fungsinya;d. menyerahkan hak penghunian Rumah Negara kepada pihak

lain; dane. menggunakan Rumah Negara untuk kegiatan yang melanggar

peraturan perundang-undangan dan/ atau norma kesusilaan.

(8) Rumah Negara Golongan II dihuni oleh pejabat dan/ atau pegawainegeri sipil Kementerian sepanjang yang bersangkutan masihberstatus sebagai pejabat dan/ atau pegawai negeri sipil.

(9) Pejabat dan/ atau pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud padaayat (2) yang tidak lagi memangku jabatannya dan/atau tidak lagimenjadi pegawai negeri sipil wajib mengosongkan dan menyerahkanRumah Negara Golongan II, kepada Kementerian dalam waktupaling lambat 2 (dua) bulan setelah berakhirnya jabatan dan/ ataustatus pegawai negeri sipil, melalui :

a. Pejabat Eselon II terkait untuk kantor pusat Kementerian;b. Kepala Kantor untuk UPT/Satker.

(10) Pejabat Ese10n II dan Kepala Kantor UPT/Satker mencrbitkan SuratIzin Penghunian (SIP) atau surat pencabutan penghunian RumahNegara Golongan IIyang dikelolanya.

(11) Masa berlaku Surat Izin Pcnghunian Rumah Negara Golongan IIadalah 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang/ dicabut setelahdilakukan evaluasi oleh Pejabat Eselon II atau Kepala KantorUPT/ Satker.

a. pejabat danj atau pegawai negeri sipil Kementerian yangbersangkutan tidak mentaati ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (5), ayat (6), dan ayat (7);dan

b. menurut hasil evaluasi, pejabat danj atau pegawai negeri sipilKementerian yang bersangkutan tidak lagi layak menghuniRumah Negara Golongan II.

Surat Izin Penghunian berakhir masa berlakunya, jika pejabat danjataupegawai negeri sipil Kementerian yang bersangkutan :

a. penSlUn;b. meninggal dunia;c. dimutasi keluar daerah atau ke lain instansi;d. berhenti atas kemauan sendiri;e. diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat;f. menyerahkan hak penghunian kepada Kementerian; ataug. dicabut izin penghuniannya.

Surat Izin Penghunian Rumah Negara Golongan I dan II, sebagaimanatercantum pada Lampiran 4.2 dan 4.3 Peraturan ini.

BABVPENGALIHAN STATUS

(1) Rumah Negara Golongan I dapat diubah statusnya menjadi RumahNegara Golongan II atau sebaliknya.

(2) Rumah Negara Golongan I dapat difungsikan sebagai mess atauasrama dengan terlebih dahulu mengubah statusnya menjadiRumah Negara Golongan II.

(3) Pengalihan status Rumah Negara Golongan I menjadi Rumah NegaraGolongan II dapat dilakukan dalam hal :

a. adanya perubahan atau penggabungan organisasi Kementerian;danjatau

b. berdasarkan penilaian Menteri sudah tidak memenuhi fungsisebagaimana ditetapkan semula.

(1) Pengalihan Rumah Negara Golongan II menjadi Rumah NegaraGolongan I dapat dilakukan dalam hal :

a. secara teknis memenuhi syarat sebagai Rumah Negara GolonganI; dan

b. Rumah Negara Golongan II atau berbentuk mess/asrama yangtidak dihuni.

(2) Rumah Negara Golongan II dapat dialihkan statusnya menjadiRumah Negara Golongan III setelah memenuhi persyaratan sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Rumah Negara Golongan II yang tidak dapat dialihkan statusnyamenjadi Rumah Negara Golongan III adalah sebagai berikut :

a. Rumah Negara Golongan II yang berfungsi sebagai mess atauasrama;

b. Rumah Negara Golongan II yang berasal dari Rumah NegaraGolongan I;

c. Rumah Negara yang merupakan bagian dari fasilitas kantor;atau

d. Rumah Negara yang masih dalam sengketa atau menurutPengguna Barang dan/ atau Kuasa Pengguna Barangbermasalah.

Pengalihan status Rumah Negara Golongan II menjadi Rumah NegaraGolongan III harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Tanah tempat berdirinya Rumah Negara telah bersertifikat;b. Telah terdaftar di Kementerian Pekerjaan Umum dan telah memiliki

status golongan;c. Umur Rumah Negara sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun sejak

dimiliki oleh Negara atau sejak ditetapkan perubahan fungsinyasebagai Rumah Negara;

d. Penghuni telah memiliki masa kerja sebagai pegawai negeri palingsingkat 10 (sepuluh) tahun;

e. Penghuni rumah memiliki Surat Izin Penghunian (SIP) yang sahdan suami atau istri yang bersangkutan belum pernahmembeli atau memperoleh fasilitas rumah dan/ atau tanah dariNegara berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. Penghuni menyatakan bersedia mengajukan permohonan pengalihanhak paling singkat 1 (satu) tahun terhitung sejak rumahtersebut menjadi Rumah Negara Golongan III denganketentuan karena kelalaian mengajukan permohonan tersebutkepada penghuni dikenakan sanksi membayar sewa 2 (dua) kalidari sewa setiap bulannya yang ditetapkan sesuai denganketen tuan peraturan perundang- undangan;

g. Rumah dan/ atau tanah tidak dalam sengketa berdasarkan suratpernyataan dari instansi yang bersangkutan; dan

h. Hasil kajian Pejabat Eselon II Rumah Negara Golongan IIdapat dialihkan statusnya menjadi Rumah Negara Golongan III.

(1) Prosedur pengalihan status Rumah Negara Golongan II menjadiRumah Negara Golongan III sebagai berikut :

a. Penghuni mengajukan permohonan pengalihan status kepadaPejabat Eselon II danjatau Kepala Kantor UPT jSatker;

b. Pejabat Eselon II danj atau Kepala Kantor UPTj Satker secaraberjenjang mengajukan usul pengalihan status Rumah Negarakepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal Kementerian;

c. Pejabat Eselon I mengkaji usulan pengalihan status golonganRumah Negara sebelum diusulkan kepada Menteri;

d. Sekretaris Jenderal Kementerian mengkaji usul sebagaimanadimaksud pada huruf b, untuk menindaklanjuti usul dimaksud;

e. Apabila usul sebagaimana dimaksud pada huruf b disetujuiMenteri, Sekretaris Jenderal Kementerian atas nama Menterimenyampaikan usul pengalihan status Rumah Negara kepadaMenteri Pekerjaan Umum.

(2) Bentuk pengalihan status Rumah Negara Golongan II menjadi RumahNegara Golongan III sebagaimana tercantum pada Lampiran 5.1, 5.2,dan 5.3 Peraturan ini.

(3) Penolakan atas usulan pengalihan status Rumah Negara Golongan IImenjadi Rumah Negara Golongan III, baik oleh Sekretaris JenderalKementerian atas nama Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b maupun oleh Menteri Pekerjaan Umum, ditindaklanjuti olehSekretaris Jenderal Kementerian atas nama Menteri denganmenyampaikan penolakan dimaksud kepada Pejabat Eselon I disertaialasan penolakan.

Persyaratan penghuni Rumah Negara yang dapat mengajukan pengalihanstatus Rumah Negara yang dihuninya dari Rumah Negara Golongan IImenjadi Rumah Negara Golongan III adalah sebagai berikut :

a. Penghuni telah bekerja sebagai pegawai negeri sipil di lingkunganKementerian secara berturut-turut sekurang-kurangnya 10 (sepuluh)tahun;

b. Penghuni memiliki Surat Izin Penghunian yang sah dan belumpernah membeli atau memperoleh fasilitas rumah danj atau tanahdari negara; dan

c. Selama penghuni menempati Rumah Negara tidak melakukanpelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasa16 ayat (7)

DAB VIPENGHAPUSAN

(1) Penghapusan Rumah Negara Golongan III dilaksanakan olehSekretaris Jenderal Kementerian setelah diterbitkannya suratrekomendasi disetujuinya pengalihan status Rumah Negara GolonganII menjadi Rumah Negara Golongan III dari Direktur Jenderal CiptaKarya Kementerian Pekerjaan Umum.

(2) Surat Keputusan Penghapusan Rumah Negara disampaikan kepadaKetua Badan Pemeriksa Keuangan, Menteri Keuangan, PejabatEselon I KementerianjLembaga Kementerian Perhubungan, DirekturJenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, GubernurProvinsi, Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan DirektoratJenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Kepala BiroUmum Sekretariat Jenderal, Kepala Kantor UPTjSatker dan SuratKeputusan Penghapusan Rumah Negara Golongan II yang telahdialihkan statusnya menjadi Rumah Negara Golongan IIIsebagaimana tercantum pada Lampiran 5.2 Peraturan ini.

(3) Setelah terbitnya Surat Keputusan Penghapusan terse but maka unitkerja yang bersangkutan segera menghapus Rumah Negara tersebutdari Daftar Barang Milik NegarajSistem Informasi ManajemenAkuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN).

(1) Rumah Negara Golongan I dan Rumah Negara Golongan II tidakdapat dihapus kecuali jika :

a. terkena rencana umum tata ruang baru yang mengharuskandihapuskannya Rumah Negara tersebut; atau

b. adanya keadaan memaksa di luar kemampuan manusia (forcemajeuf] sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Penghapusan Rumah Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

DAB VIIPENGALIHAN HAK

(1) Pengalihan hak atas Rumahkewenangan Menteri Pekerjaanpersetujuan Menteri Keuangan.

NegaraUmum

Golongan III menjadisetelah mendapat izin

(2) Permohonan pengalihan hak atas Rumah Negara Golongan IIIdiajukan oleh penghuni sah, kepada Menteri Pekerjaan Umumdengan tembusan kepada Menteri.

(3) Permohonan pengalihan hak atas Rumah Negara Golongan Ill,sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapat legalisasi dariSekretaris Jenderal Kementerian atas nama Menteri.

(1) Persyaratan penghuni yang dapat mengajukan permohonanpengalihan hak Rumah Negara Golongan III sebagai berikut:

1) mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun;2) memiliki Surat Izin Penghunian yang sah;3) belum pernah membeli atau memperoleh fasilitas rumah

danjatau tanah dari negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Pensiunan Pegawai Negeri :

1) menerima pensiun dari Negara;2) memiliki Surat Izin Penghunian yang sah;3) belum pernah membeli atau memperoleh fasilitas rumah

danjatau tanah dari negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Jandajduda Pegawai Negeri

1) masih berhak menerima tunjangan pensiun dari Negara,apabila:a) almarhum suaminyajistrinya sekurang-kurangnya

mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun pada negara; atau

b) masa kerja almarhum suaminyajistrinya ditambahdengan jangka waktu sejak yang bersangkutan menjadijandaj duda beIjumlah sekurang-kurangnya 10 (sepuluh)tahun.

2) MemilikiSurat Izin Penghunian yang sah;3) Belum pemah membeli atau memperoleh fasilitas rumah

danj atau tanah dari negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Apabila penghuni Rumah Negara sebagaimana dimaksud padaayat (1), meninggal dunia maka pengajuan permohonanpengalihan hak atas Rumah Negara dapat diajukan oleh anaksah dari penghuni yang bersangkutan.

(3) Apabila pegawaijpenghuni yang bersangkutan sebagaimanadimaksud pada ayat (2), meninggal dan tidak mempunyai anaksah, maka rumah dikembalikan ke negara.

(4) Bentuk permohonan pengalihan hak Rumah Negara kepada MenteriKeuangan sebagaimana tercantum pada Lampiran 6.1, 6.2, 6.3, 6.4,6.5,6.6,6.7,6.8, dan 6.9 Peraturan ini.

BAB VIIIPENUNJUKAN PENANDATANGANAN PENGALIHAN HAK

(1) Penandatanganan permohonan pengalihan hak Rumah NegaraGolongan III di lingkungan Kementerian dilakukan oleh :

a. Kepala Biro Umum untuk unit kerja di lingkungan SekretariatJenderal;

b. SesditjenjSesbadan untuk lingkungan Direktorat Jenderal danBadan.

(2) Setelah berkas surat permohonan dimaksud ditandatangani,diteruskan ke Sekretaris Jenderal Kementerian untuk disampaikankepada Kementerian Pekerjaan Umum oleh Penghuni untukmendapatkan surat keputusan penyerahan hak.

BAB IXSEWA RUMAH NEGARA

(1) Besaran sewa Rumah Negara dihitung berdasarkan pada ketentuansebagaimana tercantum pada Lampiran 7 Peraturan ini.

(2) Perhitungan sewa Rumah Negara Golongan I dan Rumah NegaraGolongan II dilakukan oleh Bendaharawan Gaji pada Kantor j SatuanKerja penghuni Rumah Negara yang bersangkutan.

(3) Pelaksanaan pemungutan sewa Rumah Negara Golongan I danGolongan II dilakukan oleh Kepala Kantor Perbendaharaan dan KasNegara, dengan memotong langsung dari daftar gaji setelah diusulkanoleh Bendaharawan Gaji pada KantorjSatuan Kerja penghuni RumahNegara yang bersangkutan.

(4) Pengawasan pelaksanaan pemungutan sewa Rumah Negara GolonganI dan Rumah Negara Golongan II dilakukan oleh Pembina BarangInventaris Instansi yang bersangkutan, bersama Direktur JenderalAnggaran atau Pejabat yang ditunjuknya.

Pasal19

Besarnya sewa Rumah Negara akan dilakukan penyesuaian secara periodikoleh Menteri Pekerjaan Umum dengan persetujuan Menteri Keuangan.

BABXLAPORAN

(1) Monitoring dilaksanakan dalam rangka tertib administrasipenatausahaan dan pengelolaan Rumah Negara.

a. Masa berlakunya Surat Ijin Penghunian;b. Hak penghunian Rumah Negara;c. Golongan Rumah Negara;d. Tipe Rumah Negara;e. Pembayaran dan tunggakan sewa Rumah Negara.

(3) Monitoring wajib dilaksanakan oleh unit kerja Eselon I sesuaiperaturan perundang-undangan yang berlaku.

(1) Laporan Monitoring disampaikan secara berjenjang kepada Menterimelalui Sekretaris Jenderal Kementerian setiap semester, bersamaandengan Laporan Barang MilikNegara unit kerja Eselon I.

(2) Laporan Monitoring mencakup sebagaimana dimaksud pada Pasal20 ayat (2), sebagaimana tercantum pada Lampiran 8.1, 8.2 dan 8.3Peraturan ini.

BAB XIPENERTIBAN RUMAH NEGARA

(1) Pengawasan dan pengendalian terhadap penertiban Rumah Negara,merupakan kewenangan unit kerja Eselon I dan pelaksanaannyadilakukan oleh Kepala Kantor UPT/ Satker terkait.

BAB XIISANKSI

Pelanggaran atas ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dijatuhi sanksisesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XIIIPENUTUP

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka BAB XI PeraturanMenteri Perhubungan Nomor KM. 3 Tahun 2006 Tentang PetunjukPelaksanaan Penghapusan, Pemanfaatan, Tukar Menukar Barang MilikNegara dan Tata Cara Pengalihan Status Rumah Negara Golongan IImenjadi Rumah Negara Golongan III di lingkungan DepartemenPerhubungan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 31 Maret 2010

SALINANPeraturan ini disampaikan kepada :1. Menteri Keuangan;2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;3. Menteri Pekerjaan Umum;4. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;5. Direktur Jenderal Kekayaan NegaraKementerian Keuangan;6. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum;7. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Ditjen Cipta Karya;8. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, dan para

Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan;9. Para Kepala Biro dan para Kepala Pusat di Lingkungan Sekretaris Jenderal

Kementerian Perhubungan;10.Kepala UPTdi Lingkungan Kementerian Perhubungan.

S SHMMMHPem na Tk. I (IV/b)

NIP .19630220 198903 1 001

LAM PIRAN 1 PE:RATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR :KM 23 TAHUN 2010TANGGAL:31 Maret 2010

STANDARTIPE DANKLASRUMAHNEGARA.BAG!PEJABATDAN PEGAWAU~~GER!

Pengadaan rumah negara dengan eara pembangunan, pembelian, tukar menukar,atau tukar bangun dilaksanakan sesuai dengan standar tipe dan kelas rumahnegara bagi pejabat dan pegawai negeri.

I. Standar Tipe Rumah Negara bagi Pejabat dan Pegawai Negeri.

1. Tipe Khusus

a. Diperuntukkan bagi Menteri Perhubunganb. Luas bangunan 400 m2

e. Luas tanah 1.000 ml

d. Fasilitas rumah :1) Ruang Tamu2) Ruang Kerja3) Ruang Duduk4) Ruang Makan5) Ruang Tidur6) Kamal' mandijWC7) Dapur8) Gudang9) Garasi

10) Ruang Tidur Pembantu11) Ruang Cuci12) KM Pembantu

e. Konstruksi:1) Pondasi2) Struktur3) Lantai4) Dinding5) Plafond6) Atap

7) Koscn nan daunpin tu j j endela

8) Utilitasa). Air bersihb). Tandon aire). Listrikd). Teler;one). Septietank dan rembesan1). Tata udaJa

9) Pagar

1 ruang1 ruang1 ruang1 ruang4 ruang2112211

ruangruangruangruangruangruang

batu belahjbeton bertulangjkayu klas IIbeton bertulangjbajajkayu klas IImarmer lokaljkeramikjvinilikayubata/bataeo diplester dan dieat tembokgyps1.unjasbes semenjkayu lapis dieatgemeng keramik berglazllurj asbesjsirap/scng

PAM/s'urour pantekmin 3 m3

PLN 2200 ..4400 VAscmai kebu tuhan6 m·1alami a'w u buatan (AC)batl! bmajbataeojbesijbajajkayu

a. Diperuntukan:1) Setjen, Dirjen, Irjen, Kcpala Badan;2) Pejabat-pejabat yangjabatannya setingkat dengan nom or 1)

b. Luas bangunan 250 m2

c. Luas tanah 600 m2

d. Fasilitas rumah :1) Ruang Tamu2) Ruang Kerja3) Ruang Duduk4) Ruang Makan5) Ruang Tidur6) Kamar mandijWC7) Dapur8) Gudang9) Garasi10) Ruang Tidur Pembantu11) Ruang Cud12) KM Pembantu

e. Konstruksi:1) Pondasi2) Struktur3) Lantai4) Dinding5) Plafond6) Atap

7) Kosen dan daun pintujjendela:8) Utilitas:

a) Air bersihb) Tandon airc) Listrikd) Telepone) Septictank dan rem besanf ) Tata udara

9) Pagar

1 ruang1 ruang1 ruang1 ruang4 ruang2 ruang1 ruang1 ruang1 ruang2 ruang1 ruang1 ruang

batu belahjbeton bertulangjkayu klas IIbeton bertulangjbajajkayu klas IImarmer lokaljkeramikjvinil, kayubatajbataco diplester dan dicat tembokgypsumj asbes semenjkayu lapis dicatgenteng keramik berglazuurj sirapjasbesjsengkayu diplitur j dicat

PAM, sumur pantek,min 3 m3

PLN2200 - 4400 VAsesuai kebutuhan6 m3

alami atau buatan (AC)batu batajbatacojbesijbajajkayu.

3. Tipe Ba. Diperuntukkan:

1) Direktur, Kepala Bire, Inspektur2) Pejabat-pejabat yangjabatannya setingkat dengan nom or 1)3) Pegawai Negeri Sipil dengan pangkatjgolongan IVjd keatas

b. Luas bangunan 120 m2

c. Luas tanah 350 m2

d. Fasilitas rumah :1) Ruang Tamu2) Ruang Kerja3) Ruang Duduk4) Ruang Makan5) Ruang Tidur6) Kamar mandijWC

1 ruang1 ruang1 ruang1 ruang3 ruang1 ruang

4. Tipe Ca. Diperuntukan :

1) Kepala Sub Direktorat, Kepala Bagian, Kepala Bidang2) Pejabat-pejabat yangjabatannya setingkat dengan nom or 1)3) Pegawai Negeri Sipil dengan pangkatjgolongan IVja sjd. IVje

b. Luas bangunan 70 m2

e. Luastanah 200m2d. Fasilitas rumah :

1) Ruang Tamu2) Ruang Makan3) Ruang Tidur4) Kamar mandijWC5) Dapur6) Gudang7) Ruang Cud

e. Konstruksi:1) Pondasi2) Struktur3) Lantai4) Dinding5) Plafond6) Atap7) Kosen dan daun

pintufjendela8) Utilitas:

a) Air bersihb) Tandon air

7) Dapur8) Gudang9) Garasi10) Ruang Tidur Pembantu11) Ruang Cud12) KMPembantu

e. Konstruksi:1) Pondasi2) Struktur3) Lantai4) Dinding5) Plafond6) Atap7) Kosen dan daun

pintujjendela8) Utilitas:

a) Air bersihb) Tandon aire) Listrikd) Telepone) Septietank dan rembesan

9) Pagar

1 ruang1 ruang1 ruang1 ruang1 ruang1 ruang

batu belahjbeton bertulangjkayu klas IIbeton bertulangjbajajkayu klas IIkeramikjvinilbatajbataeo diplester dan dieat tembokashes semenjkayu lapis dicatgentengj sirap j asbes j seng

PAM,sumur pantek,min 2 m3

PLN 1350 - 2200 VAsesuai kebutuhan5m3

batu batajbataeojbesijbajajkayu.

1 ruang1 ruang3 ruang1 ruang1 ruang1 ruang1 ruang

batu belahjbeton bertulangjkayu klas IIbeton bertulangjbajajkayu klas IIkeramikjviniljtegel PCbatajbataeo diplester dan dieat tembokasbes semenjkayu lapis dieatgentengj sirapj asbesj seng

PAM,sumur pantek,min 1 m3

5. Tipe Da. Diperuntukan:

1)Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian2) Pejabat-pejabat yangjabatannya setingkat dengan nomor 1)3) Pegawai Negeri Sipil dengan pangkatjgolongan IIIja sjd. IIIjd

b. Luas bangunan 50 m2

c. Luas tanah 120 m2

d. Fasilitas rumah :1) Ruang Tamu2) Ruang Makan3) Ruang Tidur4) Kamar mandijWC5) Dapur6) Ruang Cud

e. Konstruksi :1) Pondasi2) Struktur3) Lantai4) Dinding5) Plafond6) Atap7) Kosen dan daun pintujjendela8) Utilitas :

a) Air bersihb) Tandon airc) Listrikd) Septictank dan rembesan

9) Pagar

6. Tipe Ea. Diperuntukan:

1) Kepala Sub Seksi2) Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan nomor 1)3) Pegawai Negeri Sipil dengan pangkatjgolongan IIjd kebawahLuas bangunan 36 m2

Luas tanah 100 m2

Fasilitas rumah :1) Ruang Tamu2) Ruang Makan3) Ruang Tidur4) Kamar mandijWC5) Dapur6) Ruang Cud

e. Konstruksi:1) Pondasi2) Struktur3) Lantai4) Dinding

c) Listrikd) Septictank dan rembesan

9) Pagar

PLN 900 - 1350 VA2 - 4 m3

batu batajbataco, besi, baja, kayu.

1 ruang1 ruang2 ruang1 ruang1 ruang1 ruang

batu be1ahjbeton bertulangjkayu klas IIbeton bertulangjbajajkayu klas IIkeramikjviniljtegel PCbatajbataco diplester dan dicat tembokasbes semenjkayu lapis dicatgentengj sirapj asbesj sengkayu dicat

PAM,sumur pantek,min 1 m3

PLN900 - 1350 VA2 - 4 m3

batu batajbatacojbesijbajajkayu.

1 ruang1 ruang2 ruang1 ruang1 ruang1 ruang

batu belahjbeton bertulangjkayu klas IIbeton bertulangjbajajkayu klas IIkeramikj vini!/ tegel PCbatajbataco diplester dan dicat tembok

5) Plafond6) Atap7) Kosen dan daun pintujjendela8) Utilitas :

a) Air bersihb) Tandon airc) Listrikd) Septictank dan rembesan

9) Pagar

asbes semenjkayu lapis dicatgentengj sirapj asbesj sengkayu dicat

PAM,sumur pantek,min 1 m3

PLN900 - 1350 VA2 - 4 m3

batu batajbatacojbesijbajajkayu

II. Luas Rumah Negara Tidak Sesuai Standar.

1. Dalam hal besaran luas lahan telah diatur dalam Rencana Tata RuangWilayah yang ditetapkan dalam peraturan setempat, maka standar luaslahan dapat disesuaikan;

2. Dalam hal Rumah Negara dibangun dalam bentuk bangunanbertingkatjRumah susun, maka luas lahan tersebut tidak berlaku,disesuaikan dengan kebutuhan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah;

3. Toleransi maksimal kelebihan luas tanah berdasarkan lokasi Rumah Negara:a. DKIJakarta : 20 %b. Ibukota Provinsi : 30 %c. Ibukota KabjKota : 40 %d. Perdesaan : 50 %

Perkecualian terhadap butir 3 apabila sesuai dengan ketentuan RTjRWsetempat atau letak tanah disudut.

Se1inanresmlsesuKepala Bir

.QMAR IS SH MM MHPembina Tk. I (IV/b.

NIP. 19630220 198903 1001

6LAMPIRAN 2.1 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

KepadaYth. Direktur Penataan Bangunan dan LingkunganDirektorat Jenderal Cipta KaryaDepartemen Pekerjaan UmumJalan Patimura No. 20 Kebayoran Baru,

Dengan ini kami sampaikan dengan hormat berkas permohonan pendaftaranRumah Negara berikut Daftar Inventaris, Kartu Legger dan Gambar Leggermasing-masing dalam rangkap 3 (tigal untuk diberikan Huruf Daftar Nomor(HDNol sebagai berikut :

J

NIP .

MENTERI PERHUBUNGAN

Salinan resmi seauKepalaBio

UMAR MM MHPe ina Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1 001

LAMPIRP ~ 2.2 PERATURA.N MENTERl PERHIT1UNGANNOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

YM:ARPem ina Tk. I {IV/bt

NIP. 19630220 198909 1 001

8LAMPIRAN 2.3 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

KARTU LEGGER RUMAH NEGARA

HURUF JALAN KEMENTERIAN / LEMBAGA SATMINKAL / UNIT KERJA

DAFTAR KEL / DESA

NOMOR KECAMATAN

( HDNO) KOTA / KAB.

PROVINSI

n. ~ 0 I r.1I NAN

BAHAN BANGUNAN STRUKTUR SK. PENETAPAN STATUS

1~~uMSTATUS GOWNGAN

~u~.

1 Penutup lantai 1 Pondasi TIPE N01'G.

2 Dinding 2 Lantai (bertingkat)

3 Penutup plafond 3 Kolom

4 Pell11tup atap 4 Salak

5 Kusen clan daun pintu I 5 Rangka atap

·eqdela

UTILITAS, PRASARANA DAN SARANA DALAM BANGUNAN / LINGKUNGAN GAMBAR

MACAM SKALA BANYAKNYA1 Air bersih ) PAM 8 Penerangan ) Lampu pijar

) Sumur pantek ) Lampu neon

2 Saluran air hujan ) Talang 9 Tata udara ) AC Window

) Saluran lingkungan ) Alami

3 Pembuangan air kataT ) Bale: penarnpung 10 Telepon I Saluran KONSTRUKSI ( P, SP, D )

4 Pembuangan kotorau ) Bale: penampung 11 Penangkal petir ) Konvensional I laka!

5 Septiktank & resapan ) 12 Tandon air bersih ) .............. M3 JUMLAH LANT AI LT

6 Sarana pengaman 13 Instalasi gas 1 Saluran gas Kota / LVGLUASBANGUNANINDUK M2

bahaya kebakaran ) Fire extinguisher 14 Pagar halaman ) Pasangan batu bata BANGUNANSAMPING M2

7 Sumber daya listrik ) PLN ..... VA ) Be&iJUMLAH M2

DIDIRIK.A.N / DIBELI / DIPEROLEH

BIAYALUAS (M2)

TAHUN SUMBER BIAYA TAHUN BIAVA

( Rp) (Rp)TAMBAH KURANG

IZIN MENDIRIKAN I..TIN PENGGUNAANBANGUNAN 11MB BANGUNAN IPB I

DATA TANAH/PERSIL

DIBELI / DIPEROLEH STATUS / JENIS HAK

TAHUN LUAS BIAYA SUMBER BlAYA HAKPAKAI,HAKGUNABANGUNAN,

(RP) HAK MILIK, DLL.

Salinan resmi sesuai deKepala Biro

UMARPembl a Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1 001

9LAMPIRAN 2.4 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL : 31 Maret 2010

GAMBAR LEGGERNOMOR

KONSTRUKSIPONDASI :KERANGKA :DlNDlNG :KUDA-KUDA :RANGKAATAPATAPKUSEN :DAUN PINTU/JENDELA :LANTAI :PLAFON :BAK MANDl :KWSET :PENERANGAN :AIR :PEMBUANGAN KOTORAN :

RUANGANRUMAHINDUK :RUMAH SAMPING :TERAS :

LUASRUMAHINDUK M2RUMAH SAMPING : M2TERAS M2

JUMLAH M2

TANAH : M2

JAKARTA, ..................................

\ .......... · .... · ...... · ...... · .. · .. ·1

'--- NIP......

SKALA HURUF DAFTAR NO.KEMENTERIAN PERHUBUNGAN............. (SATMINKAL ESELON I) JALAN

TAMPAK MUKA : 1 : 200 KELURAHANDENAH : 1 : 200 KECAMATANSITUASI : 1 : 1000 KAB/KOTA

RUMAH NEGARA GOLONGAN I / II DIBANGUN TAHUN : DIUKUR OLEH

Salinan resmi sesuai dKepala Siro H

SSHMHMMPem ina Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1 001

LAMPIRAN3.1 PERATURANMENTERIPERHUBUNGANNOMOR : KM 23 TAHUN 2010TANGGAL:31 Maret 2010

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR: ...

PENETAPAN STATUS RUMAH NEGARA GOWNGAN IYANGADA DALAMLINGKUNGAN (SATMINKALESELON I)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Menimbang: a. bahwa dalam rangka penertiban rumah-rumah milik negarayang ada dalam lingkungan............ (Satminkal Eselon I)Kementerian Perhubungan dianggap perlu untuk secarabertahap diadakan pendaftaran dan penetapan statusnya;

b. bahwa rumah-rumah tersebut yang tercantum dalamdaftar lampiran Keputusan ini dianggap telah memenuhi syarat-syarat untuk ditetapkan statusnya ke dalam Rumah NegaraGolongan I.

Mengingat 1. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 ten tang RumahNegara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah RI Nomor40 Tahun 1994 ten tang Rumah Negara;

2. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tata CaraPengadaarl, Penetapan Status, Pengalihan Status, danPengalihan Hak Atas Rumah Negara;

3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT /M/2008tentang Pedoman Teknis Pengadaan, Pendaftaran, PenetapanStatus, Penghunian, Pengalihan Status, dan Pengalihan Hak AtasRumah Negara;

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 2008tentang Susunan Organisasi dan Tata KerjaKementerian Perhubungan;

Surat ..... (Pejabat Eselon I) Nomor ..... tanggal .... tentangPermohonan penetapan status Rumah Negara Golongan I dilingkungan ..... (Satminkal Eselon I) Kementerian Perhubungan

Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA TENTANGPENETAPAN STATUS RUMAH NEGARA GOLONGAN I DILINGKUNGAN.............. (SATMINKALESELON I) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Rumah-rumah negara yang ada dalam lingkungan (SatminkalEselon I) Kemen terian I Lembaga sebagaimanatercantum dalam daftar lampiran Keputusan ini ditetapkanstatusnya ke dalam Rumah Negara Golongan I.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan denganketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan diperbaikisebagaimana mestinya, apabila kemudian hari ternyata terdapatkekeliruan dalam penetapan ini.

DITETAPKANDI : J A KA RT A

PADATANGGAL: .

A.n. MENTERIPERHUBUNGANSEKRETARISJENDERAL

SALINAN: Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta;2. Menteri Keuangan di Jakarta;3. Sesjen, Irjen, Ditjen dan Kabadan di lingkungan Kementerian Perhubungan;4. Direktur Jenderal Cipta Karya di Jakarta;5. Gubemur Provinsi ..... di ..... ;6. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Ditjen. Cipta Karya di Jakarta;7. Kepala Biro Umum Kementerian Perhubungan di Jakarta;8. Kepala Kantor ..... Kementerian Perhubungan di .....

Salinan resmi sesuai dKepala Biro

UMARAPem i a Tk. I (IV/b)

NIP. 19630220 198903 1 001

L.arPIRAN 3.2PERa.rUR/\N MENTERl PERHUBUNGANNOMOR ; KM 23 rabun 2010rANGGAL; 31 Maret 2010

•.•o.mUl' DAfT •••••NC~••0 cm,'I?RUt.m,j,KAN!

K£i'¥'!Ct"Il'RIANI PEP PV JAeAtAN

tH MorAl"'lAMA'

}AlAN. IilLO:.PfR~ML ou.

"

<:><kJloh Ji ,,,,not> Neogao )<>tl(,\l

p"' •.•.••"'l;).",.g ioba,gf:1 JOf"llQf",l-v don k~~t:>"rt"""t,ol ling,",,,,, ;;;Ii ,"""'_ !""._,

.eI"""'.' t>eIob<>! ,."'''''

KE'fft_GAN,unh;it: ~tlIt'i N~O be1"J'f:lot:l~~.N'1')O''l:$u'tt,»'-~ MfNTER'[email protected]&A:C~KoJotn 12 dlYMi(..u-o~ torw)·hUbIl '$4':;'h,,>,on R:••.~-noh ~~ j-'NP'P.)th..to~ tQfk;:Jf1l1tum,dh ~uwnl..NPi? -~-%lP.SsJ!fttqp fbmqlt~a

CUOS· t>o-tot ~Ol-tRl,.j:i"!ld:h'SvWt.

SaUnan resmlsesuaiKepala Blro

UMAR S SH MHMMPembina Tk. I(lV Ibt

NIP. 19630220 198903 1001

LAMPIRAN 3.3 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 TAHUN 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

KEPUTUSA~ MENTER! PERHUBUNGANNOMOR: .

PENETAPAN STATUS RUMAH NEGARA GOLONGAN IIYANGADA DALAMLINGKUNGAN (SATMINKALESELON I)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

a. bahwa dalam rangka penertiban rumah-rumah miliknegara yang ada dalam lingkungan (Satminkal Eselon I)KementerianjLembaga dianggap perlu untuk secarabertahap diadakan pendaftaran dan penetapan statusnya;

b. bahwa rumah-rumah tersebut yang tercantum dalamdaftar lampiran Keputusan ini dianggap telah memenuhi syarat-syarat untuk ditetapkan statusnya ke dalam Rumah NegaraGolongan II.

1. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang RumahNegara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun1994 ten tang Rumah Negara;

2. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tata CaraPengadaan, Penetapan Status, Pengalihan Status, danPengalihan Hak Atas Rumah Negara;

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukandan Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22jPRTjMj2008tentang Pedoman Teknis Pengadaan, Pendaftaran, PenetapanStatus, Penghunian, Pengalihan Status, dan Pengalihan Hak AtasRumah Negara;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 2008tentang Susunan Organisasi dan Tata KerjaKementerian Perhubungan;

Surat (Pejabat Eselon I) Nomor tanggal.. tentangPermohonan penetapan status Rumah Negara Golongan II dilingkungan (SatminkaJ Eselon I) Kementerian .

Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PENETAPANSTATUS RUMAH NEGARA GOLONGAN II DILINGKUNGAN.......... (SATMINKALESELON I) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Rumah-rumah negara yang ada dalam lingkungan (SatminkalEselon I) Kementerian Perhubungan sebagaimanatercantum dalam daftar lampiran Keputusan ini ditetapkanstatusnya ke dalam rumah Negara Golbngan II.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan denganketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan diperbaikisebagaimana mestinya, apabila kemudian hari ternyata terdapatkekeliruan dalam penetapan ini.

DITETAPKANDI : J AKART A

PADATANGGAL:

A.n. MENTERIPERHUBUNGANSEKRETARISJENDERAL

1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta;2. Menteri Keuangan di Jakarta;3. Sesjen, Irjen, Dirjen dan Kabadan di lingkungan Kementerian Perhubungan;4. Direktur Jenderal Cipta Karya di Jakarta;5. Gubemur Provinsi ..... di ..... ;6. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Ditjen. Cipta Karya di Jakarta;7. Kepala Biro Umum Kementerian Perhubungan di Jakarta;8. Kepala Kantor ..... Kementerian Perhubungan di .....

Salinan resmi sesuaiKepala Biro

IS SH MH MMPem ina Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1001

PENrnAPANSTAJf\J$ ,NJiI,1AlHN,EGiiAtA <:J.Ot.ONOAN !IDAtAM UiNc;,!:;UNGAN eSA_Nik;A1. I"SetON ~JKr:~NlfNAN I U,""""'A.c;..•••,

L~\1PIRA..N 3.4 PEAATl.J'R>\N MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

CATAlAN Rum",,,, GO!(:Wf@,on H 0_101'\ ",,,,,,,01'\ '~m<l<l'>,,,, ••,,,,,,,,,,1!",,,,Wn.g,,,, NQ<:>l<Q'Opo'l dir~;$(,hk(3n dor'*uat" _n ,><:>,y"", d'",_ok,'''' ,,"Itri: dloiomiolel1pogowoi "'!ll9~"rydon opob!1'<:> t4toh berhenH 010" p(l!i01{un

~40 OIP.yitUNRl+:ANIURIJf Kff~NT!!tANI ()~f', I"U JAaATAN

lEIYIIlAGA:'): :) "

r Ii MP ATA1. AMAT

JAlAN, 81.01(,PERSIL D1.1.

to

~NGAN:!,in!uk Rum","" N""9Ql'Q t:mr ••PO R"mQh WhlfY

K()~um l2 dRd 4AJ'OS-~<tfiOI"!- :tJt"<.i~ $n;tvonRvncc QY'l :S'V~k~ ~NP'fl' )( jl3J'Os taf'iOhRvm-oh S<v$:t.J%';~,

NiPP '" htl:lii ligll.l<W:!IbJro~1 S!>1:i1O"t."""'" lo!oIl!llol< R•••",.,., W~"'''

Sallnan resm.i sesua.iKepala Biro

UMAR A SH MH M.MPembina Tk. J(W Ib)

NIP. 19630220 198903 1001

IA.\1PIR.-\N 3.5 PERATl;RAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

DAFTAR tUMAH N EGUA GOLONGAN I DAN RUMAH NEGAfA GOtANGAN IIDI UNGKUNGAtIKfMENTEIlIAN/lE'MIAGA. ......•..•. "...•........... ., ...

etJ\YAII:P. 1;.OAt"'M,

NOvR\l1' "fi~N1ll'IN,!

t~A:I

OIl"ShfS1l)IJ,Nf to')\)A$Af~1

(E¥~lAS1ROKE:"~£'Nl~\ •••.Nll£N\'a,.G,s. ,."" " ,,,,.

SallnanresmisesuaKepalaBiro

UMAR SH MIl MillPembina Tk. I (IV/b)

NIP. 19630220 198903 1001

Ltl.MPlRA.N 4,1 PERATJ5RA.N MENTER] PERHUBUNGANNOI",lOR ; KM 23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

P£NU4fAN nltMOHONA,N ItUMA1'l/14N4l'l NI!G41t4OJ LlNGKU"GAN """"'" (SAJMINAAI alLOlif I) «-!MIlNUIAN I L!MtACA ••••••, ..••

NAMA

Rtf'.UN1'f ICEl?lA

MA$A<~l""(OHle)

2 PANCKA;

(\(}dt)0)

5 PENO!OiJ:ANII(HOOj

€> OJ'':);(7(HOOj

'1 l}MVP'I?t!WQl5T,.,lliS/"ON{)fS,

!il< RliMAH(1CHOOjSVSVNAN KE\.tJA~

9' 14(HOOj

') l'Ot"9"OtI1.,k.t!)91t.:llntE~'lC,n

~MH~Qi~. Cf!'NS en it~~n J(ioi1"t,""t~~*,,*rti.;;:::'~~t,tt~~rf~JRJ·tr:)i;l:j,: ,Vt:Q,j41.~ ;g!t:nf ~~~t*(hhN""'{;JGlotlpo"~' t_lm;'tXl<;j", i<J<)' ~;"'){W' rn·rrl''¢~¢''~"W'~1~ (,1Qrt}Ot'l~r,':ihu~:lh,.fR,;:~J !tKOtiw ¢]~QW )''On;g ~j@t'{~x:~t< Y-.A,HO OtNQ.Jl4.

"topng Q~~adO~Qihl: :WAi"dQ'rl<::iV")tOt {:h>eroh

adom" paod~" Iorrrool,...,,<rir van9 dkl,";Cvkvp~~

C",kvp/t._.H~f\.;l' :(J~i;lk1b<n:'~~A: ~t«on90n doo~WI, ;rir"1 K,(fK._r«)~0;)d'\ ~'~m-Qt

(lihd,l4;t-m d¢~ I(,..t" ".,;u.p1'Q<JffiIOt t4c'U,>1t:'<';l"$ INIkl.i" "'(1"")

!'E•..•tAl

.:LP"'A~lN'<4L M-t>tC1~

s. ge,rkjkY.,.:(;<;r';

6, bJ~.J1, Ut"l\")

e."S; h:r~tv'&l~(Y\<f~JIJi' v:tr¥)'h·

9, s..v1.V~"n:;n K,(~$tt}-{1:

lI} "'1.

H MH MJ4Pembin.a k. I (lV/bt

NIP. 19630220 198903 1001

Menetapkan

Pertama

LAMPIRAN 4.2 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 TAHUN 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

SURATKEPUTUSANMENTERIPERHUBUNGANNOMOR :...

TENTANG

PENUNJUKANPENGHUNIANRUMAHNEGARA

1. bahwa Rumah Negara Golongan I dengan Surat KeputusanNomor ..... tanggal terletak di Jalan ..... Kelurahan .....Kec ..... Kab/Kota Provinsi ..... , telah di izinkan untukditempati oleh Sdr .

2. bahwa berkenaan dengan izin tersebut diatas perIu mengaturpenghunian dan persewaan Rumah negara dimaksud.

1. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang RumahNegarajo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 TentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 40 Tahun 1994ten tang Rumah Negara;

2. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tata CaraPengadaan, Penetapan Status, Pengalihan Status, danPengalihan Hak Atas Rumah Negara;

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2008tentang Pedoman Teknis Pengadaan, Pendaftaran, PenetapanStatus, Penghunian, Pengalihan Status, dan Pengalihan Hak AtasRumah Negara;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 2008tentang Susunan Organisasi dan Tata KerjaKementerian Perhubungan;

6. Surat Keputusan Menteri Permukiman dan PrasaranaWilayah Nomor 373/KPTS/M/2001 tanggal 16 Juli 2001 tentangSewa Rumah Negara;

7. Surat Keputusan Menteri ..... Nomor ..... Tanggal ..... tentang .....

Menunjuk Rumah Negara yang terIetak di .Golongan dan Klas/Tipe .Untuk ditempati : Sdr .....Jabatan .Pangkat/ Gaji Pokok .Terhitung mulai .Uang sewa perbulan : Rp .....Pembayaran sewa terhitung mulai rumah tersebut ditempatioleh yang bersangkutan, yaitu sejak tanggal ..... , dengan memotonglangsung dari daftar gaji yang dilakukan oleh berdaharawan gaji dan

harus disetor langsung ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara,serta menyampaikan 1 (satu) bukti setor kepada ..... (kepala kantor/satuan kerja yang bersangkutan).Ketentuan penghunian Rumah Negara Golongan I tersebutSebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan iniApabila ketentuan terse but pada diktum Ketiga tidak ditaati olehpenghuni maka hak penghunian yang diberikan kepadanya dapatdicabut dan segala akibat yang timbul karena pencabutan izintersebut dibebankan kepada yang bersangkutan.Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan denganketentuan segala sesuatu akan diubah dan diperbaikisebagaimana mestinya bila dikemudian ternyata terdapat kekeliruandalam penetapan ini.

DITETAPKANDI : JAKARTAPADATANGGAL:

Menteri Perhubunganatau pejabat yang ditunjuk

( )NIP .

Tembusan Surat Keputusan ini disampaikan kepada:1. Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta;2. Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan;3. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum;4. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;5. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum;6. Kepala Kantor Pelayanan Perberdaharaan Negara ..... di ..... ;7. Kepala Biro Keuangan Kementerian Perhubungan;8. Kepala Biro Umum Kementerian Perhubungan;9. Bendaharawan/Pembuat Daftar Gaji Kantor/Satuan Kerja ..... ;10. Arsip.

Salinan resmi sesuai dKepala Biro H

UMARPem ina Tk. I (IV/b)

NIP. 19630220 198903 1001

20LAMPIRAN 4.3 SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

1. Surat Izin Penghunian Rumah Negara Golongan I ini hanya berlaku selamaPemegangnya (yang berhak) menduduki jabatan di lingkunganKementerian/Lembaga .

2. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara, ini harus mengosongkanRumah tersebut dan menyerahkan Rumah dalam keadaan lengkap kepadapimpinan instansi atau pejabat yang ditunjuk dalam waktu 2 (dua) bulan setelahtidak menduduki jabatan.

3. Dilarang memindahkan hak Surat Izin Penghunian Rumah Negara iniatau menyewakan/mengontrakan sebagian atau seluruh bangunan Rumah.

4. Dilarang mengubah atau menambah bangunan rumah tanpa izin (dari Pimpinaninstansi atau pejabat yang ditunjuk).

5. Dilarang menggunakan sebagian atau seluruh rumah untuk keperluan laindiluar yang telah ditentukan.

6. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara wajib memelihara sebaik-baiknyaRumah Negara tersebut.

7. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara wajib membayar sewa RumahNegara.

8. Penghuni membayar pajak-pajak, retribusi dan lain-lain yang berkaitan denganpenghunian rumah negara dan membayar biaya pemakaian daya listrik, telepon, air,dan/ atau gas.

9. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara bertanggung jawab atas segalabiaya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi sebagai akibatkesalahan / ke1alaiannya.

10.Setelah dikeluarkan Surat Izin Penghunian Rumah Negara, Rumah Negaradimaksud harus sudah ditempati oleh yang berhak.

11.Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dimaksud diatas dapat berakibatdibatalkannya Surat Izin Penghunian Rumah Negara.

12.Surat Izin Penghunian ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan denganketentuan bahwa jika dikemudian hari ternyata ada kekeliruan, maka Surat IzinPenghunian ini dapat dicabut atau diubah sebagaimana mestinya.Telah membaca dan sanggup mentaati ketentuan-ketentuan termaksud diatas

Menteri Perhubunganatau pejabat yang ditunjuk

Pas fotoPemohon

3X4Rp 6000,-

( )

NIP .( )

NIP .MENTER! PERHUBUNGAN

Salinan resmi sesuai dKepala Biro u

UMAR S SH MH MMPemb na Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1001

LAMPIRAN 4.4 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 TAHUN 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

SURATKEPUTUSAN..... (PEJABATESELON I)NOMOR: .....

TENTANGPENUNJUKANPENGHUNIANRUMAHNEGARA

(PEJABATESELON I)

1. bahwa Rumah Negara Golongan II dengan Surat KeputusanNomor Tanggal ..... terletak di Jalan ..... Kelurahan ..... Kec .....Kab/Kota ..... Provinsi ..... , telah di izinkan untuk ditempati olehSdr ...

2. bahwa berkenaan dengan izin tersebut diatas perlu mengaturpenghunian dan persewaan Rumah negara dimaksud.

1. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang RumahNegarajo. Peraturan Pemerintah Nomor31 Tahun 2005Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40Tahun 1994 tentang Rumah Negara;

2. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2008 ten tang Tata CaraPengadaan, Penetapan Status, Pengalihan Status, dan PengalihanHak Atas Rumah Negara;

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukandan Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2008tentang Pedoman Teknis Pengadaan, Pendaftaran, PenetapanStatus, Penghunian, Pengalihan Status, dan Pengalihan Hak AtasRumah Negara;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM20 Tahun 2008tentang Susunan Organisasi dan Tata KeIjaKementerian Perhubungan;

6. Surat Keputusan Menteri Permukiman dan PrasaranaWilayah Nomor 373/KPTS/M/2001 tanggal 16 Juli 2001 tentangSewa Rumah Negara;

8. Surat Keputusan Menteri/Pimpinan Lembaga ..... Nomor .....tanggal ..... tentang .....

Menunjuk Rumah Negara yang terletak di : .Golongan dan Klas/Tipe .Untuk ditempati : Sdr .....Jabatan .Pangkat/Gaji Pokok .Terhitung mulai .Uang sewa perbulan : Rp .....

Pembayaran sewa terhitung mulai rumah tersebutditempati oleh yang bersangkutan, yaitu sejak tanggal ..... , denganmemotong langsung dari daftar gaji yang dilakukan olehberdaharawan gaji dan hams disetor langsung ke KantorPelayanan Perbendaharaan Negara, serta menyampaikan 1(satu) bukti setor kepada ..... (kepala kantor/satuan keIja yangbersangkutan) .

Ketentuan penghunian Rumah Negara Golongan II tersebutsebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini.

Apabila ketentuan tersebut pada diktum Ketiga tidak ditaati olehpenghuni maka hak penghunian yang diberikan kepadanya dapatdicabut dan segala akibat yang timbul karena pencabutan izintersebut dibebankan kepada yang bersangkutan.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan denganketentuan segala sesuatu akan diubah dan diperbaikisebagaimana mestinya bila dikemudian ternyata terdapatkekeliruan dalam penetapan ini.

DITETAPKANDI : JAKARTAPADATANGGAL:

Menteri Perhubunganatau pejabat yang aitunjuk

( jNIP .

Tembusan Surat Keputusan ini disampaikan kepada :1. Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta;2. Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan;3. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum;4. Inspektur Jenderal KementerianjLembaga ..... ;5. Diterktur .PenataaIl; Banroman dan LingK'imganDirektorat Jenderal Cipta Karya

Kementenan PekeIJaan Umum;6. Kepala Kantor Pelayanan Perberdaharaan Negara ..... di ..... ;7. Kepala Biro Keuangan Kementerian Perhubungan;8. Kepala Biro Umum Kementerian Perhubungan;9. BendaharawanjPembuat Daftar Gaji KantorjSatuan KeIja ..... ;10. Arsip.

Salinan resmi sesuai dKepala Biro

SSHMHMMPem na Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1 001

23LAMPIRAN4.5 SURATKEPUTUSAN(pEJABATESEWN I)

NOMOR : KM23 Tahun 2010TANGGAL:31 Maret 2010

1. Surat Izin Penghunian Rumah Negara Golongan II ini hanya berlaku selamapemegangnya (yang berhak) bekerja di lingkungan Kementerian Perhubungan

2. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara, ini harus mengosongkan Rumahtersebut dan menyerahkan Rumah dalam keadaan lengkap kepada pejabat eselonI atau pejabat yang ditunjuk dalam waktu 2 (dua) bulan setelah yang bersangkutantidak berhak lagi menghuni Rumah Negara Golongan II karena pensiun,diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat, meninggal dunia, mutasi kedaerah atau ke instansi lain, berhenti atas kemauan sendiri, melanggar laranganpenghunian rumah negara.

3. Dilarang memindahkan hak Surat Izin Penghunian Rumah Negara iniatau menyewakan/mengontrakan sebagian atau seluruh bangunan rumah.

4. Dilarang mengubah atau menambah bangunan rumah tanpa izin (dari pejabateselon I atau pejabat yang ditunjuk).

5. Dilarang menggunakan sebagian atau seluruh rumah untuk keperluan laindiluar yang telah ditentukan.

6. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara wajib memelihara sebaik-baiknyaRumah Negara tersebut.

7. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara wajib membayar sewa Rumah Negara.8. Penghuni membayar pajak-pajak, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan

penghunian rumah negara dan membayar biaya pemakaian daya listrik, telepon, air,dan/atau gas.

9. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara bertanggung jawab atas segalabiaya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi sebagai akibatkesalahan / kelalaiannya.

10.Setelah dikeluarkan Surat Izin Penghunian Rumah Negara, Rumah Negara dimaksudharus sudah ditempati oleh yang berhak.

11.Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dimaksud diatas dapat berakibatdibatalkannya Surat Izin Penghunian Rumah Negara.

12. Masa berlakunya izin penghunian Rumah Negara Golongan II adalah3 (tiga) tahundan dapat diperpanjang/ dicabut setelah dilakukan evaluasi.

13. Surat Izin Penghunian ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuanbahwa jika dikemudian hari ternyata ada kekeliruan, maka Surat IzinPenghunian ini dapat dicabut atau diubah sebagaimana mestinya.

Telah membaca dan sanggup mentaati Ketentuan-ketentuan termaksud diatas

(Pejabat Eselon I)atau pejabat yang ditunjuk,....----......,

Pas fotoPemohon

3X4

( )

NIP .

( )"'------'NIP .

Salinan resmi sesuaiKepala Biro u

SSHMHMMPe ina Tk. I (IV/b)

NIP. 19630220 198903 1001

LAMPIRAN 5.1 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 TAHUN 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

Yth. Menteri Pekerjaan UmumCq.Yth. Direktur Jenderal Cipta Karya MelaluiDirektur Penataan Bangunan dan LingkunganJalan Patimura No. 20 Kebayoran BaruJakarta 12040

NomorLampiran

KepadaYth. Menteri PekeIjaan UmumCq. Direktur Jenderal Cipta KaryaMelaluiDirektur Penataan Bangunan danLingkungan Jalan Patimura No. 20Kebayoran Baru Jakarta - 12040

Usul pengalihan status Rumah Negara Golongan II menjadiRumah Negara Golongan m

Dengan ini, kami usulkan agar rumah instansi tersebut di bawah ini dapat dialihkanstatusnya dari Rumah Negara Golongan II menjadi Rumah Negara Golongan III.Adapun rumah tersebut di atas telah kami tetapkan menjadi Rumah Negara Golongan IIdengan Surat Keputusan Nomor tanggal dan telahdidaftarkan kepada Departemen Pekerjaan Umum serta telah memenuhi syaratuntuk dilalihkan statusnya dari Rumah Negara Golongan II menjadi Rumah NegaraGolongan III sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Dengan dialihkannya status golongan rumah tersebut menjadi Rumah NegaraGolongan III maka wewenang penunjukan penghuni dan pengelolaannya menjadiwewenang Departemen PekeIjaan Umum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40Tahun 1994 tentang Rumah Negara jo. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2005 ten tangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara,beserta peraturan pelaksanaannya.A. LETAK RUMAH

Nama JalanKelurahanj KecamatanKotajKabupatenProvinsi

B. PENGHUNIRUMAHNamaInstansi tempat keIjaPangkat dan GolonganJabatanSIP No.jtgl.

C. PEROLEHANDibangunj Dibelij Diperolehj Hadiahj Peninggalan orang Asing*) pada tahun .dengan biaya sebesar Rp ( ) yang bersumber dari anggaran .nomor .

D. LAMPlRAN1. Gambar 1egger rumah dan situasi ;2. Salinan/fotokopi surat Keputusan penetapan Rumah Negara

Go1ongan 11;3. Salinan /fotokopi surat/Keterangan hak atas tanah4. Salinan/ fotokopi surat/Keterangan otorisasi pembangunan

rumah (DIPA);5. Salinan/fotokopi surat/Keterangan 1zinMendirikan Bangunan (1MB);6. Salinan/fotokopi Surat Ijin Penghunian Rumah Negara Go1ongan 11;7. Surat Keterangan Status Kepegawaian Terakhir;8. Berita Acara Pengukuran/Pemeriksaan Rumah Negara;9. Surat Keterangan rumah/tanah tidak dalam sengketa;

10. Surat pemyataan penghuni sanggup membeli Rumah Negara;11. Surat izin dari pemegang hak atas tanah apabila Rumah Negara

tersebut berdiri di atas tanah pihak lain.Masing-masing dalam rangkap 3 (tiga).Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

SEKRETARISJENDERALKEMENTERIANPERHUBUNGAN

( )NIP.

SSHMHMMPe IDa Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220198903 1001

DAFTAR KETERANGAN RUMAH NEGARA GOLONGAN IIYANG DIUSULKAN MENJADI RUMAH NEGARA GOLONGAN III

DIDAFTAR DENGAN HD NO. AA....

I. BANGUNAN ASLIA. RUANG/JUMLAH1. Ruang tamu 5. Kamar

mandi6. Dapur7. Kamar tidur

Pembantu8. Gudang

9. Garasi10. R. cud11. K. mandi/WC

(Pembantu)2. Ruang Kerja3. Ruang makan

B. KONSTRUKSI PERMANEN/SEMI PERMANEN/DARURAT *)1.Pondasi 6. Penutup Atap2. Rangka/Tiang 7. Langit-langit3. Dinding 8. Penerangan4. Lantai 9. Air5. Rangka atap 10. Pembuangan

Kotoran

C.LUAS1. Induk bawah2. Induk atas3. Samping bawah4. Samping atas

m2 5. Garasim2 6. Terasm2 7. Balkonm2

II. PERUBAHAN

A. BANGUNAN TAMBAHANTAHUN ••..............• LUAS

B. DlPERBAIKI/DlROMBAK.......... m2 TAHUN ..........••..... LUAS: m2

1. Konstruksi2. Biaya3. Sumber Biaya

1. Konstruksi2. Biaya3. Sumber biaya

III. TANAHA. STATUS

1. Hak atas Tanah2. Surat

Keterangan

C. PEROLEHAN1. Biaya2. Sumber

biaya

Keterangan pada formulir Diteliti atas kebenarannya Jakarta,Disusun tgl. Tgl. Mengetahui :

Kepala Sub Direktorat DIREKTURPENATAANPengelolaan Gedung dan Rumah BANGUNANDANUNGKUNGAN,

Negara/ Kepala Dinas.............................. ,

NIP........................... NIP. .. ......................... NIP. ..........................

LAMPIRAN5.2 PERATURANMENTERIPERHUBUNGANNOMOR :KM 23 TAHUN 2010TANGGAL:31 Maret 2010

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : .

PENGHAPUSAN RUMAH NEGARAGOLONGANII YANGTELAH DIALIHKANSTATUSNYAMENJADI RUMAHNEGARAGOLONGANIII DILINGKUNGAN...

(SATMINKALESELON I) KEMENTERIANPERHUBUNGAN

a. bahwa dalam rangka penertiban rumah-rumah milik negarayang ada dalam lingkungan (Satminkal Eselon I)Kementerian/Lembaga dianggap perlu untukdiadakan penghapusan Rumah Negara Golongan II daridaftar pengguna barang;

b. bahwa rumah-rumah tersebut yang tercantum dalam daftarlampiran Keputusan ini telah dialihkan statusnya dariRumah Negara Golongan II menjadi Rumah NegaraGolongan III berdasarkan keputusan Direktur JenderalCipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.

1. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 ten tang RumahNegara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40Tahun 1994 tentang Rumah Negara;

2. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2008 ten tang Tata CaraPengadaan, Penetapan Status, Pengalihan Status, danPengalihan Hak Atas Rumah Negara;

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT /M/2008tentang Pedoman Teknis Pengadaan, Pendaftaran,Penetapan Status, Penghunian, Pengalihan Status, danPengalihan Hak Atas Rumah Negara;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 2008tentang Susunan Organisasi dan Tata KerjaKementerian Perhubungan;

1. Surat (Pimpinan instansi) Nomor Tanggal .tentang Usul pengalihan status Rumah Negara Golongan IIdan Rumah Negara Golongan III dilingkungan(Satminkal Eselon I) Kementerian / Lembaga terlctak diJalan .....

2. Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor.... Tanggal tentang Pen galih an Status RumahNegara Golongan II menjadi Rumah Negara Golongan IIIterletak di .

PENGHAPUSAN RUMAH NEGARA GOLONGAN II YANGTELAH DIALIHKAN STATUSNYA MENJADI RUMAH NEGARAGOLONGANIII DILINGKUNGAN (SATMINKAL ESELON I)KEMENTERIAN/LEMBAGA .Menghapuskan Rumah Negara Golongan II yang terletak di ,Jalan........ dari daftar inventaris barang milik negara dilingkungan Kementerian/Lembaga ....Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan denganketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan diperbaikisebagaimana mestinya, apabila kemudian hari ternyata terdapatkekeliruan dalam penetapan ini.

OITETAPKAN01 : J AKA R T APJ\t>Pl-tA~Cf(}}\L-----------------------

A.n MENTERI PERHUBUNGAN

SEKRETARIS JENDERAL

SALINAN: Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta;2. Menteri Keuangan di Jakarta;3. Sesjen, Irjen, Oirjen dan Kabadan di lingkungan Kementerian Perhubungan di Jakarta;4. Oirektur Jenderal Cipta Karya di Jakarta;5. Gubernur Provinsi ..... di ..... ;6. Oirektur Penataan Bangunan dan Lingkungan Oitjen. Cipta Karya di Jakarta;7. Kepala Biro Umum Kementerian Perhubungan di Jakarta;8. Kepala Kantor ..... Kementerian Perhubungan di .....

MENTERI PERHUBUNGAN

Salinan resmi sesuai dKepala Biro u

IS SH MH MMPe ina Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1001

1.)MPIR.~.N5.3PERATUR.a.N MENT13:RIPERHUBUNGANNOMOR ; KM:23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

I'fHGliiAPlJSAN~UMAlii N~G""A OQ,OHGAN Il YANG r~j,AM IlfA.;jj!:},.Nsp.n;lSkY,t; M£NJ.o.Oll1lJiM ••.H NeG"'~A CCHONCAW lit I.'Hj,IN,Ct.iHICAW(S#.LMlNt.AL "av.Hi II UM"NIIlt;..o.N ,~MIl\AGA

lV' K:£?lll\l~AN !'£I'Hil"I'AHNO NO O;Ql:H iii}" ft .•••NO A • .•. M Ii. ;. \) illll\NGUNf IIAWG l1N 14V MNAH •I II; [fH~ANG AN

VI\! U~ PAD A D ."Ell 0 ,EI< M 1 M 1 "'QIIU'" fA NvUA li,,,,$ •••Nl:> 1.•••

'" JI'1. 3 • ~, 4 , S T

SH :MH MMPembin Tk. I(lV Ib)

NIP. 19630220 198903 1 001

LAMPIRAN 6.1 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 TAHUN 2010TANGGAL : 31 Maret 2010

A. PEGAWAI NEGERI SIPIL1. Permohonan

FORMAFotokopi

2. Surat Izin Penghunian Form F3. Surat Keterangan Masa Kerja4. Surat Pernyataan Be1um Pernah Membelij Form G

Memperoleh Fasilitas Rumah danjatau Tanah5. Tanda Bukti Pembayaran Sewa Rumah Fotokopi6. Surat Keputusan Rumah Negara Gol. III Fotokopi7. Surat Keterangan Rumah Tidak Sengketa Form H8. Gambar Leggerj Gambar Situasi & Perubahan Fotokopi9. SPPT PBB Bangunan Tahun Berjalan Fotokopi

B. PEJABAT NEGARA1. Permohonan FORMB2. Surat Izin Penghunian Fotokopi3. Surat Pengangkatan Sebagai Pejabat Negara Fotokopi4. Surat Pernyataan Belum Pernah Membelij

Memperoleh Fasilitas Rumah danjatau Tanah Form G5. Tanda Bukti Pembayaran Sewa Rumah Fotokopi6. Surat Keputusan Rumah Negara Gol. III Fotokopi7. Surat Keterangan Rumah Tidak Sengketa Form H8. Gambar Legger j Gambar Situas & Perubahan Fotokopi9. SPPT PBB Bangunan Tahun Berjalan Fotokopi

C. PENSIUNAN PEGAWAINEGERI1. Permohonan FORM C2. Surat Izin Penghunian Fotokopi3. Surat Keputusan PensiunjPerintis

Kemerdekaan j Veteran Fotokopi4. Surat Pernyataan Belum Pernah Membelij

Memperoleh Fasilitas Rumah danjatau Tanah Form G5. Tanda Bukti Pem bayaran Sewa Rumah Fotokopi6. Surat Keputusan Rumah Negara Gol. III Fotokopi7. Surat Keterangan Rumah Tidak Sengketa Form H8. Gambar Leggerj Gambar Situas & Perubahan Fotokopi9. SPPT PBB Bangunan Tahun Berjalan Fotokopi

1. Permohonan2. Surat Izin Penghunian3. Surat Keterangan Meninggalnya SuamijIsteri

4. Surat Keputusan Penerima Pensiun5. Surat Keterangan Masa Kerja Almarhum

SuamijIsteri6. Surat Pernyataan Belum Pernah Membelij

Memperoleh Fasilitas Rumah danj atau Tanah7. Tanda Bukti Pembayaran Sewa Rumah8. Surat Keputusan Rumah Negara Gal. III9. Surat Keterangan Rumah Tidak Sengketa10. Gambar Leggerj Gambar Situas & Perubahan11. SPPT PBB Bangunan Tahun Berjalan

1. Permohonan2. Surat Izin Penghunian3. Surat Keterangan Meninggalnya Suami dan Isteri

Pegawai Negeri Yang Bersangkutan

4. Surat Keputusan Pensiun JandajDuda5. Surat Pernyataan Belum pernah membelij

Memperoleh Fasilitas Rumah danjatau Tanah6. Tanda Bukti Pembayaran Sewa Rumah7. Akte Kelahiran Bagi Anak Kandung atau Surat

Penetapan Anak Sah Dari Pengadilan Negeri8. Surat Penunjukan Pelaksana Waris Apabila anak

Sah Lebih Dari 1 (Satu) Orang9. Surat Keputusan Rumah Negara Gol. III10. Surat Keterangan Rumah Tidak Sengketal1.Gambar LeggerjGambar Situasi& Perubahan12.SPPT PBB Bangunan Tahun Berjalan

FORMDFotokopiDari Lurah disahkanCamat*Fotokopi

Form GFotokopiFotokopiForm HFotokopiFotokopi

Form EFotokopi

Dari LurahDisahkan Camat*Fotokopi

Form GFotokopi

FotokopiFotokopiForm HFotokopiFotokopi

32LAMPIRAN6.2 PERATURANMENTERIPERHUBUNGAN

NOMOR KM23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

FORM:AP.N.S

KepadaYth. Menteri Pekerjaan UmumCq.Yth. Direktur Jenderal Cipta KaryaMelaluiDirektur Penataan Bangunan danLingkunganjKepala Dinas PUProvinsi ..... di .....

Lampiran:Perihal PERMOHONAN PENGALIHANHAK RUMAHNEGARAYang bertanda tangan di bawah ini :1. Nama2. Tempat dan tanggallahir3. Instansi tempat kerja4. Jabatan5. Pangkat dan Golongan6. Gaji Pokok7. Masa kerja pada pemerintah8. Rumah negara yang dihuni

A. Letak:JalanBlokKelurahanjKecamatanKabupatenjKota

B. Huruf Daftar Nomor9. Tanggal dan nomor Keputusan

lzin Penghunian

Mengajukan permohonan pengalihan hak rumah negara yang saat ini saya tempati,berdasarkan Undang-undang Nomor 72 tahun 1957 jo Peraturan PemerintahNomor 40 tahun 1994 jis Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2005.Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapatdikabulkan.

Materai

Rp.6000

( )*) Diisi oleh Instansi tempat bekerja.

SSHMHMMPem ina Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1001

33LAMPIRAN6.3 PERATURANMENTERIPERHUBUNGAN

NOMOR : KM23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

FORM: B(Pejabat Negara)

KepadaYth. Menteri Pekerjaan UmumCq.Yth. Direktur Jenderal Cipta KaryaMelaluiDirektur Penataan Bangunan danLingkunganjKepala Dinas PUProvinsi ..... di .....

Lampiran :Perihal PERMOHONAN PENGALIHANHAK RUMAHNEGARAYang bertanda tangan di bawah ini :1. Nama2. Tempat dan tanggallahir3. KementerianjLembaga

tempat bekerja4. Kedudukan dalam Kementerian

Lembaga tempat bekerja5. Penghasilan sebulanjGaji Pokok6. Rumah negara yang dihuni

A. Letak:JalanBlokKelurahanjKecamatanKabupatenjKota

B. Huruf Daftar Nomor7. Tanggal dan nomor Keputusan

lzin Penghunian .Mengajukan permohonan pengalihan hak rumah negara yang saat ini saya tempati,berdasarkan Undang-undang Nomor 72 tahun 1957 jo Peraturan PemerintahNomor 40 tahun 1994 jis Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2005.Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapatdikabulkan.

( )*) Diisi oleh Instansi tempat bekerja.

MateraiRp.6000

( )

SSHMHMMPe ina Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1001

34LAM PIRAN 6.4 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL : 31 Maret 2010

FORM:C(Pensiunan)

KepadaYth. Menteri Pekerjaan UmumCq.Yth. Direktur Jenderal Cipta KaryaMela1uiDirektur Penataan Bangunan danLingkunganjKepala Dinas PUProvinsi.. ... di 00 0

LampiranPerihal PERMOHONANPENGALIHANHAKRUMAHNEGARASaya yang bertanda tangan di bawah ini :1 Nama2. Tempat dan tanggal lahir3. Pekerjaan sekarang4. Instansi terakhir temp at bekerja5. Masa kerja pada pemerintah6. Rumah Negara yang dihuni

A. Letak:JalanBlokKe1urahanjKecamatanKabupatenj Kota

B. Huruf Daftar Nomor7. Tanggal dan nomor Kepu tusan

Izin Penghunian

Mengajukan permohonan pengalihanhuni, berdasarkan Undang-Undang No.72 Tahun 1957 jo PeraturanPemerintah No. 40 Tahun 1994 jis Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2005.Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untukdapat dikabulkan.

(0000 0 00.00 •• o. 00 •••••• 0 •••••• 00)

*) Diisi oleh Instansi tempat bekerja

MateraiRp.6000

( 0 00 0 00 0 •• 00 ••••••••••• 0 00 0 •• 0 00 )

Salinan resmi sesuaiKepala Biro k

UMAR S SH MH MMPemb na Tk. I (IV/b)

NIP. 19630220 198903 1 001

LAM PIRAN 6.5 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL : 31 Maret 2010

FORM: D(JandajDuda PNS)

KepadaYth. Menteri Pekerjaan UmumCq.Yth. Direktur Jenderal Cipta KaryaMelaluiDirektur Penataan Bangunan danLingkungan/Kepala Dinas PUProvinsi ..... di .....

LampiranPerihal PERMOHONAN PENGALIHAN HAK RUMAH NEGARASaya yang bertanda tangan di bawah ini .1. Nama2. Tempat dan tanggal lahir3. P eke r j a a n4. Tunjangan pensiun janda/ duda5. Nama almarhum suami/isteri6. Tempat dan tanggal

meninggalnya suami/isteri7. Instansi tempat bekerja

terakhiralmarhum suami/isteri

8. Masa kerja almarhum suami/isteri: .9. Rumah Negara yang dihuni

A. Letak:JalanBlokKelurahan/ KecamatanKabupaten/Kota

B. Huruf Daftar Nomor10. Tanggal dan nomor Keputusan

Izin Penghunian

Mengajukan permohonan pengalihan hak Rumah Negara yang saat ini sayahuni, berdasarkan Undang-Undang No.72 Tahun 1957 jo PeraturanPemerintah No. 40 Tahun 1994 jis Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2005.Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapatdikabulkan.

( )*) Diisi oleh Instansi tempat bekerja

MateraiRp.6000

( )

MENTERI PERHUBUNGAN

Salinan resmi sesKepala Bir u

UMAR S SH MH MMPembina Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1 001

LAMPIRAN 6.6 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL : 31 Maret 2010

FORM E(Anak Sah)

KepadaYth. Menteri Pekerjaan UmumCq.Yth. Direktur Jenderal Cipta KaryaMelaluiDirektur Penataan Bangunan danLingkunganjKepala Dinas PUProvinsi ..... di .....

LampiranPerihal PERMOHONANPENGALIHANHAKRUMAHNEGARASaya yang bertanda tangan di bawah ini:1. N a m a .2. Tempat dan tanggal lahir .3. P eke r j a an .4. Tunjangan pensiun jandaj duda: .5. Nama almarhum jandaj duda .6. Tempat dan tanggal

meninggalnya jandaj duda7. Instansi tempat bekerja terakhir

almarhum8. Masa kerja almarhum

A. Letak:JalanBlokKelurahanjKecamatanKabupatenjKota

B. Huruf Daftar Nomor9. Tanggal dan nomor Keputusan

Izin Penghunian .Mengajukan permohonan pengalihan hak Rumah Negara yang saat ini sayahuni, berdasarkan Undang-Undang No.72 Tahun 1957 jo PeraturanPemerintah No. 40 Tahun 1994 jis Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2005.Demikian permohonan ini saya sampaikan beserta lampirannya untuk dapatdikabulkan.

MateraiRp.6000

( )*) Diisi oleh Instansi tempat bekerja

( )

MENTER! PERHUBUNGAN

Salinan resmi sesuai de.Kepala Biro

n aslinyan KSLN

S SH MH MMPem na Tk. I (IV/b)

NIP. 19630220 198903 1 001

37LAMPIRAN 6.7 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL : 31 Maret 2010

SURAT KETERANGANTENTANGMASAKERJA *)NOMOR

Yang bertanda tangan di bawah ini,N a m a .Pangkat / Golongan .Jab a tan .

Dengan ini menerangkan bahwa,NamaPangkat / GolonganNIPJabatan

Penghunian dan Pemohon pengalihan hak Rumah Negara,A. Letak:

JalanSlokKelurahan/ KecamatanKabupaten/Kota

B. Huruf Daftar Nomor

Telah mempunyai masa ketja pada Pemerintah selama( ) tahun.

Demikian keterangan ini dibuat untuk melengkapihak Rumah Negara yang bersangkutan.

( )NIP.

38LAMPIRAN 6.8 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL : 31 Maret 2010

Saya yang bertanda tangan di bawah ini .Nama .Penghuni dan Pemohon pengalihan hak Rumah Negara :A. Letak:

JalanBlokKelurahanj KecamatanKabupatenjKota

Dengan ini menyatakan bahwa saya belum pernah dengan jalanjcara apapunmemperolehjmembeli rumah dari negara berdasarkan peraturan yang berlaku .Apabila pernyataan saya ini tidak benar, maka pengalihan hak Rumah Negarayang saya mohon ini dapat dibatalkan secara sepihak dan saya bersedia memikulkerugian-kerugian Negara dan sanksi-sanksi yang ditimbulkan karenanya.Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya .

..................... , .Hormat saya,

MateraiRp. 6000

( )*) Diisi oleh Instansi tempat bekerja

Salinan resmi sesuaiKepala Bir

UMAR S SH MH MMPembina Tk. I (IV/b)

NIP. 19630220 198903 1 001

39LAMPIRAN 6.9 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR :KM 23 Tahun 2010TANGGAL : 31 Maret 2010

SURAT KETERANGANRUMAHTIDAKSENGKETA *)NOMOR:

Nama .Pangkat j Golongan , .Jab a tan .Dengan ini menerangkan bahwa Rumah Negara Golongan III :

A. Letak:JalanBlokKe1urahanj KecamatanKabupatenjKota

B. Huruf Daftar NomorYang dihuni oleh :NamaPangkat j GolonganNIPJabatan

tidak dalam sengketa dengan pihak manapun.

Demikian keterangan ini dibuat untuk melengkapipengalihan hak Rumah Negara yang bersangkutan.

( )NIP.

8alinan resmi sesuai de .Kepala Biro

UMAR S 8H MH MMPembina Tk. I (IVIb)

NIP. 19630220 198903 1 001

LAMPlRAN 7 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 TAHUN 2010TANGGAL : 31 Maret 2010

Sb :Sewa bangunan per bulan2,75 %:Prosentase sewa terhadap nilai bangunanLb :Luas bangunan dalam meter persegiHs :Harga satuan bangunan per meter persegiNs :Nilai sisa bangunanjlayak huni (60%)Fkb:Faktor klasifikasi tanahjkelas bumi ( % )Fk :Faktor keringanan sewa untuk PNS (5 %)

1. PROSENTASE SEWAProsentase sewa terhadap nilai bangunan 2,75 %.

2. LUAS BANGUNAN(Lb)Luas bangunan dalam meter persegi dihitung dari as ke as.

3. HARGASATUAN(Hs)a. Harga satuan bangunan sesuai klasifikasi dalam keadaan baru berdasarkan

Peraturan Pemerintah Daerah Setempat (KabupatenjKota) pada tahun yangberjalan.

b. Harga satuan bangunan, dengan :1)Luas bangunan 36-95 m2 mengikuti harga satuan Tipe C,D,E.2) Luas bangunan 96-185 m2 mengikuti harga satuan Tipe B.3) Luas bangunan 186 m2 ke at as mengikuti harga satuan Tipe A.

c. Harga satuan bangunan semi permanen (dinding bagian bawah batujbatakodan bagian atas papanj anyaman bambu) 50 % x Hs.

4. NILAISISA BANGUNAN(Ns)Nilai sisa bangunan ditetapkan 60 % sebagai bangunan layak huni.(Nilai sisa bangunan an tara 20 % sjd 100 % dengan rata-rata 60 %).

5. FAKTORKLASIFlKASITANAH(Fkb)Faktor klasifikasi tanah adalah besar prosentase sewa terhadap klasifikasitanahjkelas bumi sebagaimana tercantum dalam SPPT Pajak Bumi dan Bangunan(PBB) sebagai berikut :

KlasifikasiTanah

PenggunaanTanahRumah

6. FAKTORKERINGANAN(Fk)Faktor keringanan sewa untuk PN8 (5 %)

7. 8EWA RUMAHNEGARADENGAN LUA8 TANAHMELEBIHI 8TANDAR8tandar luas tanah Rumah Negara sesuai Tipe :

Tipe Luas Bangunan Luas TanahA 250 m2 600 m2

B 120 m2 350 m2

C 70 m2 200 m2

D 50 m2 120 m2

E 36 m2 100 m2

Rumah Negara yang berdiri di atas persil dengan luas tanah melebihi luas standarlebih dari 20 % dikenakan sewa tambahan atas kelebihan luas tanah sebagaiberikut:8t = 2 % x [(Ltx NJOP) x Fk] j tahun8t: 8ewa kelebihan tanah per tahun2 %: Prosentase sewa terhadap nilai tanahLt: Luas kelebihan tanah dari standar, dalam meter persegiNJOP: Nilai Jual Objek Pajak sesuai 8PPTFk: Faktor keringanan sewa untuk PN8 (5 %)

8. Contoh Perhitungan 8ewa untuk Lokasi DKI Jakarta:Kelas bumi : (A9), Fkb = 80 %a. Es I = 2,75% x [250 m2 x Rp. 864.000 x 60% x 80%] x 5%b. Es II = 2,75% x [120 m2 x Rp. 779.000 x 60% x 80%] x 5%c. Es III = 2,75% x [70 m2 x Rp. 775.000 x 60% x 80%] x 5%d. Es IV = 2,75% x [50 m2 x Rp. 775.000 x 60% x 80%] x 5%e. Es V = 2,75% x [36 m2 x Rp. 775.000 x 60% x 80%] x 5%

Rp. 142.500,-jblnRp. 61.697,-jblnRp. 34.881,-jblnRp. 24.915,-jblnRp. 17.798,-jbln

Salinan resmi sesuai dKepala Biro u

IS SH MH MMPe ina Tk. I (IV/b)

NIP. 19630220 198903 1 001

LAMPIRAN 8.1 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

MONITORING SfWA RUMAH NfGARAPAIiA KANTOR/ESElON I •.•••••••..••.•.•••••..••••

01 L1NGKUNG DEPARTfMEN PERHUBUNGANU·N .•.•.••.•.•.

SEVI/'APEMBAYARAN SEWA (BULAN) HJNGGA KET.~AS~ NAMA G<;)LJ PER ICAN

NO. NO. SIP 8ER.LAKU PENGHUNI ripE BULAN(~p.) 1 2 a 4 5 '" 7 8 ., 10 11 12

1 Rp. Rp. ~p. R.p. Rp. Rp. Rp. Rp. ~p. RP. Jlp. ({p.

2.

3;

4,

5.

t..

7.

8.

Salinan resmi sesuai eKepala Hiro u

..•""'----------SH MH MMPembin k. I (IV/b)

NIP. 19630220 198903 1001

LAMPIRAN 8.2 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

••.••. ,•..•• ,'>".., .••..••...••.•••..•.,•• '"' ,." ••,:,.-•..•.. ~~. -.-~.""

III PHHUBUNGANUN .

K.s·.sqctl~.nKEt'.

NO. •.~~~~ p..t~A G<:;>"f '.nQJ"l~~qrl.~.~" fiu iftu~qhtstO SIP BERI..AJi(U flENGHUNI llPE SIP • f,l:~ti¢J

S~m 1 Sem 2

1.

2.

3.

4.

5.

6..

7.

a

~SH MH MM

Pembin Tk. I (IVIb)NIP. 19630220 198903 1 001

LAMPlRAN 8.3 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 23 Tahun 2010TANGGAL: 31 Maret 2010

lAPORAN MONITORING RUMAH NEGARAPADA ESELON I ............••••••.•..•....

Olllt4GKUNGAN OEPARTEMEN PERHUBUNGANTAHUN .

SEWA "~E$UAlA~

NO. MASA NAMA ~OLl PSR PEMBAYARANSEWA (BULAt41 rEHAMDA Fl,Il\lGSlItLlMAH

NO. BULAN fUNGGA lANGAH Jil'EGAItA Ka.SIP BERlAKU PI:NGHUNf TlP'E KAl\l

ANSII'

(Rp.) 1 2 3 4 5 6 7 8 '1 10 n 12 SEM SEMI II

t23

4'5G78

UMARARIPembin Tk. I (IV/b)

NIP. 19630220 198903 1 001

Balinan resmi sesuai dKepala Diro Hu