Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
AGUSTUS 2012
This publication was produced by ITTO Project “Developing Collaborative Management of Cibodas Biosphere Reserve,
West Java, under Contract No. TFL – PD 019/10 Rev.2 (M)
Menuju Tata Kelola Cagar Biosfer
Cibodas yang Baik
Pengembangan Strategi Implementasi Pengelolaan
Cagar Biosfer Cibodas melalui Pendekatan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des)
DESA CIPUTRI KECAMATAN PACET KABUPATEN CIANJUR
2
Menuju Tata Kelola Cagar Biosfer Cibodas yang Baik Pengembangan Strategi Implementasi Pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas melalui Pendekatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa)
Laporan Kegiatan
Program, activity, or project number : Developing Collaborative Management of
Cibodas Biosphere Reserve West Java under
Contract No. TFL-PD 019/10 Rev 2 (M)
Date of publication : Agustus 2012
Location : Desa Ciputri Kecamatan Pacet
Kabupaten Cianjur, West Java - Indonesia
National Consultant ITTO Project : Usep Suparman
Fasilitator : Syarif Abdulkarim
3
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmatnya laporan kegiatan yang berjudul
Pengembangan Strategi Implementasi Pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas melalui Pendekatan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa): Perencanaan Berbasis Parapihak dapat hadir di
depan pembaca sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas perencanaan konservasi
keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan khususnya di tingkat desa.
Pilihan menetapkan Desa Ciputri menjadi percontohan dalam implementasi pengelolaan Cagar Biosfer
Cibodas merupakan pilihan yang sangat strategis, mengingat secara geografis Desa Ciputri terletak
pada ketinggian yang relative sedang dan tinggi dengan kondisi topografi bergelombang, serta curah
hujan yang cukup tinggi juga. Faktor-faktor tersebut membentuk kondisi ekologi dan ekosistem Desa
Ciputri yang relative melimpah dengan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati merupakan
modal dasar pembangunan, akan tetapi sifatnya yang rentan maka pemanfaatan dan pengelolaan
keanekaragaman hayati harus secara arif dan bijaksana yang dipadukan dengan upaya pengembangan
pembangunan berkelanjutan disegala aspek yang ada di desa tersebut.
Desa Ciputri yang merupakan pilihan bersama para pihak akan mendorong kebijakan pembanguan
berkelanjutan berlandaskan kaidah-kaidah konservasi sumber daya alam. Berdasarkan hal tersebut,
maka semua aspek pembangunan Desa Ciputri harus mengacu pada konservasi. Perencanaan
partisipatif pengembangan strategi implementasi pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas melalui
pendekatan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJM-Des) ini bertujuan untuk strategi
pada bidang-bidang kajian pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya bagi implementasi pengelolaan
Cagar Biosfer Cibodas yang berkelanjutan.
Laporan ini terdiri atas 3 (tiga) komponen kegiatan. Titik berat pembahasan terdapat pada aspek arah
kebijakan dan rencana aksi implementasi progam/kegiatan yang telah disusun oleh tim pemerintahan
desa yang tertuang dalam RPJM-Desa.
Akhirnya penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan laporan ini. Semoga hasil ini menjadi langkah nyata menuju Desa Ciputri menjadi Desa
dalam mendorong upaya konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan
berbasis parapihak.
Cianjur, Agustus 2012
Tim Penyusun
4
Executive Summary
PENDAHULUAN
Cagar Biosfer adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama dengan program
MAB-UNESCO untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan
berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai
kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan
masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam, cagar biosfer
adalah kawasan yang ideal untuk menguji dan mendemonstrasikan pendekatan-pendekatan yang
mengarah kepada pembangunan yang berkelanjutan pada tingkat regional.
Pada saat ini CBR dalam tahapan pengembangan program berbasis para pihak yang dibuat dengan
jangka panjang, dimana dalam pengelolaannya tersebut akan mengikat pemerintah
daerah/kabupaten/kota/propinsi dan para pemangku lainnya untuk mengimplementasikan kegiatan-
kegiatan dalam rangka pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas di Kabupaten Cianjur dengan prinsip-
prinsip memperbaiki pembangunan berkelanjutan dan konservasi keanekaragaman hayati melalui
dukungan collaborative management atau pengelolaan kolaboratif kawasan konservasi dan kawasan
hutan lainnya yang mempunyai nilai biodiversity tinggi.
Efektifitas pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas guna mengatasi
permasalahan, untuk merespon kebutuhan dan menjawab tantangan perkembangan masayarakat,
ditentukan sejauh mana proses pembangunan dan pengelolaan dapat meningkatkan kapasitas desa
mencapai kemandirian dan kesejahteraan, karena sebagian besar penduduk berada di daerah
penyangga kawasan konservasi. Dengan demikian, keberhasilan membangun desa akan memberikan
dampak yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan nasional secara makro.
Dari cara pandang di atas, menjadi sangat penting untuk memacu peningkatan kapasitas masyarakat
dan aparatur Pemerintahan Desa dengan meningkatkan daya dukung (support system) dalam
pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas yang mencakup mutu, kesesuaian dan ketepatan perangkat lunak
pembangunan desa, efektivitas system pengelolaan pembangunan desa, kemampuan desa, dan
keberdayaan masayarakat maupun para pemangku lainnya dalam mewujudkan konservasi
keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.
Kecenderungan selama ini perencanaan yang dibuat di tingkat desa lebih menghasilkan prioritas
program/kegiatan yang bersifat “instant” - langsung dirasakan secara ekonomi dan fisik karena
dianggap lebih mudah dalam pelaksanaannya, kasar mata, mudah diukur, menyerap lapangan kerja,
dan argumentasi lainnya. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa beberapa desa lebih
mengupayakan pembangunan infrastruktur dibanding non fisik, karena kondisi geografis, akses yang
terbatas dan keterisolasian, memerlukan penanganan segera dengan pertimbangan keterbatasan
anggaran.
5
Berkaitan hal tersebut, perencanaan pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas dengan perencanaan
pembangunan desa harus diletakan secara komprehensif untuk menjebatani kebutuhan
pengembangan wilayah, penguatan sektor dan harmonisasi para pelaku pembangunan. Hal ini
dirasakan perlu untuk disusun sebuah rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJM-Desa)
yang dapat membantu perencanaan dan pelaksanaan dalam mengintegrasikan konservasi
keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan yang diprioritaskan dalam kurun waktu 5
(lima) tahun. Paling tidak, harapan RPJM-Desa ini dapat mengisi kekosongan konflik dapat dipahami
pada saat pengkajian kondisi desa termasuk gagasan sinkronisasi dan pengintegrasian prespektif
dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan.
MAKSUD KEGIATAN
Menyediakan acuan yang dapat digunakan berbagai pihak yang terlibat dalam proses penyusunan
RPJM-Desa dan RKP Desa sebagai penunjang dalam upaya pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas berbasis
para pihak.
TUJUAN KEGIATAN
a. Mendorong terwujudnya RPJM-Desa dan RKP Desa sebagai dokumen perencanaan yang penting
dan berfungsi secara efektif dalam pelaksanaan pembangunan desa untuk mempromosikan
konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan;
b. Mewujudkan perencanaan pembangunan desa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
keadaan setempat;
c. Merumuskan arah, tujuan, kebijakan dan strategi pembangunan desa; dan
d. Menyelaraskan rencana kegiatan, anggaran, peran serta, tanggung jawab dan rasa memiliki
masyarakat di desa dalam proses pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas berbasis para pihak.
HASIL YANG DIHARAPKAN
� Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah di tingkat desa yang sesuai
dengan aspirasi, kebutuhan masyarakat dan pengembangan ke depan;
� Komitmen dan tanggung jawab para pemangku kepentingan baik pemerintah desa, masyarakat,
BPD, swasra, dan lembaga lainnya dalam mencapai visi pembangunan di desa;
� Memperkecil tingkat kesenjangan antar kelompok melalui program pembangunan terpadu;
� Kontribusi masyarakat dalam memelihara, mengembangkan dan melestarikan hasil pembangunan
desa;
� Memperkuat kerekatan sosial dalam rangka pengelolaan sumber daya secara berkeadilan,
transparan dan berpihak kepada kelompok marjinal; dan
� Acuan bagi usulan kebijakan Pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas ke Pemerintahan
Daerah/Kabupaten/Kota/Propinsi. KERANGKA PENDEKATAN
� Demokratis dan partisipatif
� Buttom-up planning
� Top-down planning
6
WAKTU KEGIATAN
Kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des)
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari kerja, yaitu :
• Hari/Tanggal : 6 s/d 8 Agustus 2012, Rabu s/d Jumat,
• Tempat : Kantor Pemerintahan Desa Ciputri dan Gedung TK Kec. Pacet Kab. Cianjur
KOMPONEN KEGIATAN
A. Tahap Persiapan
1. Orientasi dan Sosialisasi Perencanaan Desa.
2. Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa.
3. Penyusunan Rencana Kerja Penyiapan Dokuman RPJM Desa.
B. Tahap Pelaksanaan
Penyusunan Rancangan Awal RPJM Desa
1. Penyusunan Profil Desa.
2. Kajian terhadap Dinamika Konflik
3. Kajian terhadap RPJMD.
4. Kajian terhadap Visi, Misi dan Program Prioritas Desa.
5. Analisis keuangan Desa.
6. Penyusunan Rancangan Awal RPJM Desa.
7. Diskusi Terfokus (FGD) untuk setiap Topik.
8. Pembahasan Rancangan Awal RPJM Desa bersama SKPD.
9. Musrenbang RPJM Desa.
10. Naskah Kesepakatan Hasil Musrenbang RPJM Desa.
Penyusunan Rancangan Akhir RPJM Desa
1. Penyusunan Rancangan Akhir dokumen RPJM Desa.
2. Penetapan Naskah Perdes RPJM Desa.
C. Tahap Pelembagaan
Masyarakat perlu mengetahui arah kebijakan dan prioritas pembangunan 5 (lima) tahun ke depan
yang disusun dan disepakati dalam musyawarah perencanaan pembangunan di desa khususnya
dalam penyusunan RPJM Desa. Kegiatan ini dilakukan melalui forum atau pertemuan warga
(formal/informal), papan pengumuman, surat edaran, dan lain-lain.
PESERTA DAN PANITIA KEGIATAN
Peserta yang mengikuti proses penyusunan RPJM-Des ini diikuti oleh 15 (lima belas) peserta yang
merupakan perwakilan dari: Kepala Desa, Sekretaris Desa, BPD, LPMD, KADUS, RT/RW, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, PKK, dan Kelompok Tani.
ALUR PROSES PENYUSUNAN RENCANA JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA)
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENYUSUNAN PROFIL DESA
Penyusunan profil desa merupakan bagian dari kajian desa yang dilakukan secara partisipatif dalam
rangka mengenal kondisi desa secara komprehensif. Profil desa merupakan gambaran wilayah dan
aspek pengembangan sumber daya secara keseluruhan menyangkut kondisi saat ini tentang fungsi-
fungsi pemerintah dan pembangunan pada umumunya. Profil Desa erupakan instrument penting
dalam perencanaan khususnya RPJM Desa untuk mengindentifikasi, mengorganisasikan dan
mengkoordinasikan informasi data dalam rangka penambilan keputusan dan kebijakan pembangunan.
Profil desa menyediakan data dasar yang tediri dari data keluarga, potensi desa, kelembagaan secara
berkelanjutan (time series) sebagain informasi penting dalam menyusun dokumen RPJM Desa.
Permendagri No.12/2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan
Kelurahan, menyatakan bahwa profil desa digunakan dalam rangka mengetahui gambaran potensi dan
tingkat perkembangan desa atau kelurahan secara akurat, komprehensif dan terpadu. Hal ini
memudahkan bagi Desa untuk mengetahui perkembangan atau kemajuan yang dicapai dalam
penyenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan desa dan menentukan alternative program pembangunan
5 (lima) tahun. Penyusunan profil desa merupakan upaya mengenal kondisi social, budaya dan
ekonomi yang berpengaruh terhadap perubahan, distribusi sumber daya dan tantangan masyarakat
dalam membangun sisuasi aman, mencegah terjadinya konflik serta memberikan masukan dalam
upaya perdamaian.
KONDISI UMUM DESA CIPUTRI KECAMATAN PACET
KABUPATEN CIANJUR Geografi dan Demografi
Desa Ciputri terletak di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat yang memiliki luas
wilayah 636 Ha. Jumlah penduduk Desa Ciputri sebayak 11.116 jiwa yang terdiri dari 5633 laki-laki
dan 5483 perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2888 KK yang terdiri dari 2575 KK
laki-laki dan 313 KK perempuan. Sedangkan jumlah Keluarga Miskin (Gakin) 715 KK dengan
presentase 22,6 % dari jumlah keluarga yang ada di Desa Ciputri.
Batas-batas administratif pemerintahan Desa Ciputri Kecamatan Pacet sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Desa Ciherang Kecamatan Pacet
• Sebelah Timur : Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang
• Sebelah Selatan : Desa Galudra Kecamatan Cugenang
• Sebelah Barat : Kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango
Dilihat dari tofografi dan kontur tanah, Desa Ciputri Kecamatan pacet secara umum berupa
perbukian dan dataran tinggi yang berada pada ketinggian antara 900 m s/d 1.600 m diatas
permukaan laut (dpl) dengan suhu rata-rata berkisar antara 20 s/d 230 Celcius.
9
Desa Ciputri terdiri dari 4 (Empat) Dusun, 9 (Sembilan) Rukun Warga (RW) dan 35 (Tiga Puluh Lima)
Rukun Tetangga (RT). Sedangkan untuk mencapai desa dari ibu kota Kabupaten Cianjur 15 km persegi
dengan waku tempuh 40 menit dan ibu kota Kecamatan pacet 6,20 km persegi dengan waktu tempuh
30 menit dengan menggunakan transportasi darat. Transportasi yang biasa dipergunakan masyarakat
berupa kendaran roda empat dan roda dua.
Keadaan Sosial Budaya
Dalam bekerja, umumnya perempuan dan laki-laki bekerja bersama-sama dan tidak berubah dari dulu
sampai sekarang. Beberapa pekerjaan yang dilakukan perempuan selain pekerjaan rumah tangga
adalah bertani, pemetik teh dan buruh tani. Dari agama, sebagian besar masyarakat desa beragama
Islam. Agama Islam berpengaruh kuat pada budaya masyarakat.
Keadaan Ekonomi
Mata pencaharian utama masyarakat Desa Langensari Kecamatan Sukaraja dalam memenuhi ekonomi
sehari-hari terdiri dari:
Potensi Jumlah Potensi Jumlah
Petani 1379 orang Nelayan -
Buruh Tani 811 orang Montir 2 orang
Pedagang 247 orang Peternak 5 orang
PNS 29 orang Tukang Batu 30 orang
TNI/Polri 2 orang Tukang Kayu 31 orang
Karyawan Swasta 772 orang Lain-lain -
Keadaan Sarana dan Prasarana Umum
Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan umum yang terdapat di Desa Ciputri Kecamatan Pacet meliputi:
Sarana Jumlah Sarana Jumlah
Taman Kanak-kanak/ Paud 2 buah SLTA/ SMK 1 unit
Sekolah Dasar (SD) 4 buah Perguruan Tinggi 1 buah
SLTP/ MTs 1 buah Lainnya 2 buah
Sedangkan untuk jumlah tenaga pengajar terdiri dari :
Tenaga Jumlah Tenaga Jumlah
Taman Kanak-kanak/ PAUD 4 orang SLTP/ MTs 24 orang
Sekolah Dasar (SD) 36 orang SLTA/ SMK -
10
Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di desa Ciputri meliputi:
Sarana Jumlah Sarana Jumlah
Puskesmas - Dokter Praktek -
Puskesmas Pembantu 1 buah Bidan 1 orang
Polides 1 buah Pos KB Desa 1 buah
Balai Pengobatan/ Klinik 1 buah Petugas Gizi Keliling 1 orang
Dokter Umum - Dukun Bayi Terlatih 5 orang
Posyandu 10 buah
Sarana dan Prasana Ekonomi
Sarana Jumlah Sarana Jumlah
Bank - Perusahaan Sedang 4 buah
Koperasi Unit Desa - Raksa Desa 34 kelompok
Pasar - Toko/ Warung 164 orang
BUMDES - Perusahaan Kecil 1 buah
Industri Rumah Tangga - Perusahaan Besar 2 buah
Sarana dan Prasana Ekonomi
Prasarana Desa
Sarana Jumlah Sarana Jumlah
Mesjid 14 buah Vihara -
Mushola 39 buah Pura -
Madrasah 7 buah Pesantren 9 buah
Gereja -
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Potensi Jumlah Potensi Jumlah
Sawah Hutan Negara
Kelompok Tani Perkebunan -
Anggota Kelompok Tani Lahan Kritis
Kebun/ Tegalan
Peternakan
Potensi Jumlah Potensi Jumlah
Kambing - Sapi Potong -
Domba 10 orang Sapi Perah -
Ayam Kampung - Kelinci 9 orang
11
KONDISI PEMERINTAHAN DESA
Pembagian Pemerintahan Desa
Urusan pemerintahan desa dilakukan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa atau
BPD untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat. Pemerintah desa terdiri dari kepala
desa yang dibantu oleh sekretaris desa, kepala dusun, kaur pemerintahan, kaur kesejahteraan
masyarakat social, kaur umum, kaur pembangunan, dan kaur keungan. Pemerintah desa bekerjasama
dengan BPD dalam penyelanggaraan pemerintahan.
Pemerintah desa juga bekerjasama dengan PKK untuk pelaksanaan kegiatan posyandu dan
dengan Polides untuk membuat rujukan kesehatan bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu.
LPMD berkoordinasi dengan pemerintahan desa dan BPD untuk menjalankan pemerintahan desa. BPD
Desa Ciputri dibentuk tahun 2003. Lembaga kemasyarakatan yang dibentuk masyarakat desa adalah
lembaga ketahanan masyarakat desa atau LPMD. Lembaga lain yang ada di desa Ciputri adalah karang
taruna, posyandu, kader konservasi dan lembaga lainnya.
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ciputri
BPD CIPUTRI KEPALA DESA
ENTIN KARTINI
SEKRETARIS DESA
DEKI AFRIZAL, SE
KAUR PEMERINTAHAN
SANDI
KAUR EKBANG
FIRMAN, I
KAUR UMUM
POPON
KEPALA DUSUN I
H. HASBULOJH
KEPALA DUSUN II
BADEN
KEPALA DUSUN III
ACEP
KEPALA DUSUN IV
H. KAMALUDIN
BENDAHARA DESA
TATI
KA. TRANTIB I
PAHRU
KAUR KESRA
HASANUDIN
12
KAJIAN DINAMIKA KELOMPOK
Analisis konflik merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menggali informasi tentang
perubahan sosial masyarakat desa, dinamika konflik, tingkat kohesi sosial, harmonisasi
antarpemangku kepentingan dan ketahanan masyarakat dalam mengelola konflik. Analisis konflik
dilaksanakan untuk melengkapi kajian desa secara cepat (potret desa, peta potensi desa dan bagan
kelembagaan) yang akan menjadi masukan dalam merumuskan isu strategis dan program prioritas
selama 5 (lima) tahun. Hasil kajian ini untuk memastikan sejauh mana perencanaan yang dibuat
benar-benar peka terhadap konflik dengan mempelajari pola interaksi antar kelompok (relasional dan
struktural), perbedaan nilai (kultural), isu-isu ketidakadilan, penolakan, kesenjangan, penyalahgunaan
wewenang, dan pola pengelolaan sumber daya.
Analisis konflik dapat membantu dalam menemukenali kebutuhan bina damai, tingkat kerentanan
terhadap konflik dan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.
Memperkuat upaya pemerintah desa dalam bina damai berkaitan erat dengan komitmen seluruh
permangku kepentingan untuk memformulasikan kebutuhan pembangunan dengan mengintegrasikan
hasil analisi konflik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pelestarian.
Pada bagian ini diperkenalkan beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penyusunan RPJM Desa
khususnya untuk mengkaji kondisi sosial dan dinamika perubahan masyarakat mencakup pemahaman
terhadap konteks, perilaku dan sikap yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembangunan.
Hasil Pemetaan Konflik Desa Ciputri
Desa Ciputri yang terletak di daerah penyangga kawasan konservasi dan merupakan zona transisi dari
kawasan Cagar Biosfer Cibodas dihuti oleh suku sunda. Secara umum potensi yang berada di wilayah
desa ini sebagian besar adalah lahan pertanian, perkebunan dan ladang. Sedangkan konflik yang
terjadi di wilayah Desa Ciputri sebagian besar adalah kepemilikan lahan pertanian yang saat ini
dikuasai oleh pihak luar, sehingga peranan masyarakat untuk mengelola lahan pertanian tersebut
sangat sulit. Selain itu tingginya ketergantungan masyarakat terhadap areal kawasan hutan perluasan
TNGGP yang dijadikan sebagai ladang pertanian dengan cara tumpang sari.
Kepemilikan Lahan oleh Pihak Luar. Kondisi saat ini di wilayah desa Ciputri khususnya kampong
yang berbatsan dengan kawasan hutan TNGGP hampir 75% lahan pertanian dimiliki oleh pihak
swasta/perusahaan yang diperuntukan untuk pengembangan buah strawberi dan tanaman bungan.
Kepemilikan lahan oleh pihak luar ini banyak menimbulkan permasalahan antara masyarakat dan si
pemilik lahan itu sendiri, karena pemilik lahan tidak pernah memperhatikan kondisi masyarakat
disekitarnya.
13
KAJIAN TERHADAP RPJMD
Dalam sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan, penyusunan RPJM Desa harus mengacu
pada RPJMD (Kabupaten/Kota) sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah
kabupaten/kota dalam periode 5 (lima) tahun. RPJMD merupakan arah kebijakan pemerintah di
tingkat kabupaten/kota yang berisi program prioritas dan penyenggaraan fungsi-fungsi pelayanan
public dan perbantuan yang harus menjadi acuan bagi pemerintah desa dalam pelaksanaan
pembangunan. Dalam rangka keseinambungan perencanaan, maka RPJMD lebih bersifat makro yang
memuat visi, misi, dan arah pembangunan jangka menengah di tingkat kabupaten/kota yang akan
menjadi dasar dalam menentukan arah, strategi, kebijakan dan program pembangunan yan masuk
dalam dokumen RPJM Desa.
Perlunya kajian terhadap RPJMD dalam penyusunan RPJM Desa untuk melihat hal-hal pokok
yang perlu diintegrasikan dan dipertimbangkan oleh pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan,
strategi dan prioritas pembangunan 5 (lima) tahun ke depan agar terjadi sinkronisasi dan sinergitas
dengan perencanaan di atasnya. Artinya keduanya menjadi suatu kesatuan perencanaan, karena
banyak program atau kegiatan yang dirumuskan di tingkat kabupaten/kota bersumber dari usulan di
tingkat kecamatan dan desa. Artinya keduanya menjadi satu kesatuan perencanaan, karena banyak
program atau kegiatan yang dirumuskan di tingkat kabupaten/kota besumber dari usulan di tingkat
kecamatan dan desa. Pemerintah kabupaten/ kota berupaya mereview dan mengkaji kebutuhan desa
dengan mempertimbangkan tata ruang, pengembangan bidang/sector pelayanan di tingkat
kabupaten/kota dengan pelayanan antar desa, desa dengan kecamatan dan antar kecamatan.
Kebijakan Pembanguan Desa Ciputri
Ada dua materi pokok yang disajikan pada bagian ini. Materi pokok tersebut adalah arah kebijakan
dan rencana aksi yang dituangkan dalam RPJMD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dalam mendukung
upaya pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas berbasis para pihak melalui 3 bidang utama, yaitu bidang
pendidikan, bidang sosial budaya, dan bidang ekonomi. Pada dasarnya, RPJMD dilaksanakan untuk
mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang sudah dirumuskan agar bisa tercapai dengan baik, tujuan,
dan sasaran dari pemerintah kabupaten/kota ini harus mendapat dukungan dari berbagai pihak
termasuk masyarakat. Selanjutnya dukungan semua pihak ini harus menjadi komitmen dan gerakan
bersama guna mendukung upaya pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas berbasis parapihak.
14
Arah Kebijakan Bidang Pendidikan
Arah kebijakan bidang pendidikan dalam menunjang Desa Ciputri menuju Desa Percontohan dalam
Pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas terbagi kedalam 9 kebijakan, yaitu :
1) Meningkatkan program wajib belajar 9 dan 12 tahun.
2) Mengembangkan kurikulum, evaluasi dan implementasi kurikulum berbasis pendidikan
konservasi berdasarkan kebutuhan dan sumberdaya alam setempat.
3) Melakukan sosialisasi nilai, manfaat, peranan dan strategi konservasi bagi masyarakat Desa
Ciputri, dengan menggunakan semua perangkat pemerintahan daerah, baik secara langsung
ataupun tidak langsung.
4) Melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan pendidikan konservasi,
baik secara langsung ataupun tidak langsung.
5) Membentuk kader konservasi dari berbagai latar belakang dan organisasi.
6) Meningkatkan peran serta perempuan dalam pendidikan konservasi.
7) Mengembangkan riset-riaset konservasi dalam rangka menyusun database konservasi daerah.
8) Melakukan kerjasama konservasi pada tataran regional, nasional dan internasional untuk
meningkatkan dukungan dalam pencapaian desa berbasis pengelolaan cagar biosfer.
9) Membangun mekanisme insentif dan disinsentif bagi masyarakat, sebagai rangsangan dalam
implementasi dalam kehidupan sehari-hari.
Arah Kebijakan Bidang Sosial Budaya
Arah kebijakan Pemerintahan Desa Langensari bagi pelaksanaan pengelolaan cagar biosfer cibodas
yang merupakan salah satu alat untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan adalah sebagai
berikut:
1) Membangun dan meningkatkan perilaku/pola hidup masyarakat yang dapat mendukung
pelestarian sumberdaya alam melalui pelaksanaan program desa konservasi.
2) Meningkatkan peran serta dan kemitraan organisasi kemasyarakatan dan kelompok masyarakat
dalam pelestarian sumberdaya alam guna mewujudkan cita-cita desa konservasi.
3) Meningkatkan dan mengembangkan serta mempertahankan budaya lokal (budaya pasundan).
4) Menyusun inventarisasi budaya lokal masyarakat diseluruh wilayah desa Ciputri sebagai dasar
penyusunan perencanaan pengembangan budaya yang sejalan dengan konservasi dan
pembangunan berkelanjutan.
5) Melestarikan dan mengembangkan budaya lokal masyarakat yang telah sejalan dengan nilai-nilai
konservasi dan pembangunan berkelanjutan.
6) Mensosialisasikan nilai-nilai budaya lokal pro konservasi kepada seluruh lapisan masyarakat
sebagai upaya pelestarian budaya tersebut.
7) Membangun budaya pro konservasi yang ditanamkan mulai sejak usia dini sebagai upaya
membangun karakter generasi yang akan datang.
8) Melakukan interpretasi lingkungan terhadap obyek wisata alam (pertanian ramah lingungan dan
perkebunan teh) dalam rangka membangun komunikasi antar objek dengan pengunjung wisata
alam.
15
9) Membangun kampung konservasi sebagai model interaksi antara sosial budaya masyarakat
dengan sumberdaya alam.
10) Melakukan promosi wisata budaya dan wisata yang tepat sasaran untuk menarik minat
pengunjung wisata alam.
11) Membuat paket wisata yang kreatif dan menarik sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisata
dan pembelajaran pendidikan konservasi.
12) Meningkatkan kapasitas konservasi penggiat wisata alam yang merupakan bagian dari upaya
meningkatkan pengelolaan wisata alam sebagai suatu strategi konservasi.
Arah Kebijakan Bidang Ekonomi
Arah kebijakan Pemerintahan Desa Ciputri bagi pelaksanaan pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas yang
merupakan salah satu alat untuk mewujudkan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan
berkelanjutan adalah sebagai berikut:
1) Membangun data dan informasi semua potensi sumber daya alam baik hayati dan non hayati
yang terkandung di Desa Ciputri dan mengembangkannya agar menjadi lebih bermanfaat bagi
terwujudnya pembangunan Desa Ciputri secara berkelanjutan.
2) Mengembangkan pembangunan hutan rakyat dan manfaatnya, baik manfaat ekonomi maupun
manfaat jasa lingkungan, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat daerah penyangga dan pembangunan Desa Ciputri yang berkelanjutan.
3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai sumberdaya
alam sehingga akan memunculkan budaya pemanfaatan sumberdaya alam yang efektif dan
efisien yang sangat membantu dalam menjamin kelestariannya.
4) Mengembangkan manfaat ekosistem hutan melalui pemanfaatan hasil hutan non kayu yang
selama ini masih terabaikan dan masih didominasi oleh pemanfaatan hasil hutan berupa kayu
sehingga terjadi perubahan cara pandang terhadap nilai ekonomi dari ekosistem hutan yang
sangat berguna bagi kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat sekitar hutan, dan
pembangunan Desa Ciputri yang berkelanjutan.
5) Mengoptimalkan nilai ekonomi dan manfaat sumberdaya alam dan ekosistemnya melalui
pengembangan dan pemanfaatan ekowisata dan jasa lingkungan lainnya sehingga dapat
memberikan peranan yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangun
Desa Ciputri yang berkelanjutan.
6) Meningkatkan ketahanan pangan melalui diversifikasi pangan dan pengembangan usaha
pertanian yang lebih ramah lingkungan yang akan menjamin terjaganya keseimbangan
ekosistem pertanian dan keanekaragaman jenis dan genetik tanaman pangan/pertanian.
7) Meningkatkan kembali keanekaragaman buah-buahan lokal yang selama ini mulai diabaikan
sehingga Desa Ciputri dapat menjadi salah satu daerah penyedia materi keanekaragaman
genetik buah-buahan setempat (desa unggulan).
8) Mengembangkan home industry masyarakat Desa Ciputri melalui peningkatan produk-produk
kerajinan tangan yang berbahan baku sumber daya alam yang terbaharukan.
9) Menciptakan lingkungan yang nyaman melalui pengelolaan berbagai sampah dan barang-
barang bekas menjadi produk atau barang-barang yang kembali berguna.
16
10) Mengembangkan inkubasi usaha produktif melalui pengembangan peternakan Kambing,
Domba dan kelinci dan memanfaatkan limbah kotoran ternak tersebut menjadi pupuk yang
ramah lingkungan (organik).
11) Memperbaiki saran dan prasarana umum Desa Ciputri (jalan, MCK, dan fasilitas lainnya) guna
mendukung kelancaran upaya pembangunan yang berkelanjutan.
KEBIJAKAN UMUM
PEMBANGUNAN DESA CIPUTRI
BERDASARKAN RPJMD
Kebijakan pembangunan Desa Ciputri Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur yang disusun pada periode
kepemimpinan saat ini berpedoman pada Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (DU-
RKP-Desa) yang diusulkan setiap tahun. Kebijakan pembangunan tersebut disinergiskan dengan
perencanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi dengan mangacu pada
RPJMK Kabupaten Cianjur. Dengan demikian, kebijakan pembangunan Desa Ciputri merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan pelaksanaan kebijakan pembangunan Kabupaten Cianjur dan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam melaksanakan program pembangunan kabupaten,
Pemerintahan Desa Ciputri tentunya telah menetapkan visi terlebih dahulu dengan batasan waktu. Visi
merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan di masa
mendatang untuk menjamin keberlangsungan dan eksistensi jangka panjang. Pada periode 2013-2017,
Desa Ciputri memiliki visi “Terciptanya masyarakat Desa Langensari dalam mewujudkan
pembangunan jasmani dan rohani yang didasari dengan rasa iman dan taqwa”.
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Desa 2013-2017 tersebut diatas, Desa Ciputri telah
menyusun 4 misi yang perlu ditempuh selama periode tersebut. Kedelapan misi yang harus ditempuh
adalah : (1) Meningkatkan pembangun ekonomi berbasi pertanian; (2) Meningkatkan pendidikan,
kesejehteraan dan kesehatan; (3) Meningkatkan bidang keagaamaan; dan (4) Mendorong program
program konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.
Desa Ciputri memiliki sumberdaya alam yang banyak, terutama jasa lingkungan; baik yang
berupa sumber daya air, keanekaragaman hayati, maupun sumber daya wisata alam, sehingga visi
yang disusun oleh Desa Ciputri berlandaskan pada pemanfaatan sumber daya alam secara lestari.
Dalam misi yang perlu ditempuh oleh Desa Ciputri, konsep konservasi dan pembangunan
berkelanjutan sudah dituangkan dalam misi nomor 4. Dalam misi nomor 4 tersebut, desa konservasi
merupakan kerangka yang digunakan untuk melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
dengan berorientasi pada perlindungan, pengaweta, dan pemanfaatan secara lestari.
Visi dan misi tersebut dijabarkan kembali melalui visi, misi, tujuan, dan sasaran semua
dinas/badan yang ada dilingkup Pemerintahan Kabupaten Cianjur. Mengingat kajian ini dibatasi pada
bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial dan budaya, bagian dibawah ini hanya menyajikan gambaran
umum atas program-program yang sudah disusun oleh pemerintahan desa (tim kecil) yang terangkum
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) yang terkait dengan bidang
17
pendidikan, bidang ekonomi, dan bidang sosial dan budaya. Rancangan ini juga ingin menguraikan
tingkat keterkaitan antara program yang yang disusun oleh Pemerintahan Desa Ciputri dengan konsep
konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan yang mana akan menjadikan
komitmen dan prioritas Pemerintahan Kabupaten Cianjur dalam mendukung upaya pengelolaan Cagar
Biosfer Cibodas sesuai yang dimandatkan oleh Gubernur Jawa Barat. Selain itu, bagian ini juga
menyajikan kondisi umum dari ketiga bidang tersebut. Selanjutnya, kondisi ketiga bidang tersebut
akan menjadi salah satu dasar dalam penyusunan program dalam rencana aksi implementasi
pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas berbasis para pihak.
Bidang Pendidikan
Visi dan Misi
Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur adalah “Terwujudnya masyarakat
Cianjur yang terdidik, berbudaya, relegius dan siap apakai dalam pengembangan agrobisnis dan
pariwisata. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan profesionalisme SDM kependidikan yang berbudaya, relegius dan berorientasi pada
agrobisnis dan pariwisata.
2. Menetapkan multi metode pembelajaran yang dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif dan
psikometrik secara proporsional.
3. Menyelenggarakan pendidikan jalur sekolah dan luar sekolah yang sesuai dengan karakteristik
masing-masing wilayah pengembnagan (Wibang Cianjur Utara, Wibang Cianjur tengah dan Wibang
Cianjur selatan).
4. Meningkatkan mutu lulusan yang mampu melanjutkan pendidikan dan memasuki pasar kerja.
5. Meningkatkan partisipasi belajar melalui jalur sekolah dan luar sekolah dalam rangka penuntasan
wajar Dikdas 9 tahun
Kondisi Bidang Pendidikan
Bidang pendidikan merupakan bidang yang paling strategis untuk membangun sumberdaya manusia,
khususnya di lingkup Pemerintahan Desa Ciputri guna menunjang upaya pengelolaan Cagar Biosfer
Cibodas. Secara umum, gambaran umum yang merupakan permasalahan pendidikan masyarakat di
Desa Ciputri adalah sebagai berikut:
1. Tingginya putus sekolah yang diakibatkan oleh kurangnya tingkat kesadaran masyarakan akan
pentinggnya pendidikan.
2. Kurangnya fasilitas gedung pendidikan
3. Jauhnya akses menuju sekolah
4. Mahalnya biaya sekolah
5. Belum ada gedung dan buku perpustakaan sekolah
6. Tenaga pendidik PAUD non honorer
7. Kurangnya penyuluhan secara berkesinambungan
8. Masih rendahnya kesempatan memperoleh pemerataan dan keadilan pendidikan
18
9. Masih rendahnya kualitas dan relevasi pendidikan
10. Masih rendahnya manajemen pendidikan disamping belum terwujudnya kemandirian
Berdasarkan permasalah tersebut diatas, telah dirumuskan kebijakan prioritas pembangunan bidang
pendidikan sebagai berikut: (a) pembuatan perdes wajib belajar 9 dan 12 Tahun; (b) pembangunan
gedung PAUD dan Diniyah; (c) biaya sekolah gratis; (d) peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
(e) penyedian buku perpustakaan; (f) pengajuan honor pengajar PAUD dan Diniyah; (g) penyediaan
sarana transportasi masal untuk anak sekolah dasar; (h) peningkatan sumberdaya manusia; (i)
penyedian peralatan marawis; (j) penyuluhan secara berkelanjutan; (k) pengembangan pendidikan
non formal dan informal; (l) pengembangan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri; (m)
implementasi manajemen berbasis sekolah; (n) pelaksanaan broad base education dan life skill; dan (o)
pengembangan PKBM.
Kebijakan prioritas pada bidang pendidikan di Desa Ciputri dijabarkan melalui program kerja pada
setiap tingkatan pendidikan.
A. Program Pendidikan Anak Usia Dini
1. Pembangunan sarana dan prasarana bermain
2. Pembangunan ruang kelas baru bagi TK
3. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik TK
4. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Tutor PAUD
5. Publikasi dan sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini
B. Pendidikan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1. Pembangunan Unit Sekolah Baru untuk SD
2. Penambahan Ruang Kelas Baru SD
3. Pengadaan sarana perlengkapan UKS (Unit Kesehatan SD)
4. Beasiswa siswa miskin tingkat SD
5. Pembangunan perpustakaan sekolah
6. Pengadaan alat praktek dan peraga siswa
7. Biaya penyelenggaraan SMP terbuka
8. Penyelenggaraan kejar paket B setara SMP
9. Penyelenggaraan akreditasi SD dan SMP
10. Pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA SMP
11. Pendampingan BOS Kabupaten
12. Rehabilitasi gedung SD/MI
13. Rehabilitasi dan RKB Gedung SD/MI dan SMP/MTs
14. Penunjang dana Role Sharing rehab dan RKB SD/MI da SMP/MTs
15. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa SD dan SMP
16. Pelatihan kompetensi pendidik TK
17. Pengembangan SD berbudaya lingkungan
C. Program Pendidikan Non Formal dan Informarmal (PNFI)
19
1. Pemberdayaan tenaga pendidikan non formal
2. Pemberian bantuan operasional pendidikan Non formal untuk pengembangan PKBM
3. Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan dalam bentuk pemberian beasiswa kursus
4. Pengembangan pendidikan keaksaraan
5. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup
6. Penyelenggaran sarana dan prasarana pendidikaan non formal bagi pengembangan Taman
Bacaan Masyarakat (TBM)
7. Publikasi dan sosialisasi pendidikan nonformal dalam bentuk penyebarluasan juknis, poster
dan leaflet
8. Pemberdayaan Organisasi Mitra
9. Biaya Operasional Kegiatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
10. Pemetaan dan Verifikasi Data Kelembagaan Program PNFI
11. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan PNFI
D. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik SD
2. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik SMP
3. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik SMA dan SMK
4. Diklat kepala TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Pengawas
5. Seleksi kepala TK, SD, dan SMP
6. Pelaksanaan sertifikasi pendidik
7. Pelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
8. Seleksi guru kepala sekolah dan pengawas yang berprestasi dan berdedikasi tinggi
9. Pembinaan kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran
10. Program pemetaan mutu pendidikan
11. Pendamping program BERMUTU
E. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
1. Penerapan system dan informasi manajemen pendidikan
2. Penyusunan profil pendidikan dan statistik pedidikan
3. Penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga pengolah data tingkat kecamatan dan persekolahan
4. Pengelolaan dan pengembangan Jejaring Pendidikan Nasional (JARDIKNAS)
5. Inventarisasi barang milik Negara sektor pendidikan
6. Penyediaan biaya penyelenggaraan pendidikan
7. Penyediaan biaya pembinaan siswa
8. Biaya ujian nasional, ujian sekolah dan penerimaan siswa baru
9. Sekolah berbudaya lingkungan
10. Stimulan sekolah berprestasi
11. Pembangunan gedung UPTD Kecamatan
12. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan
Berdasarkan pemaparan diatas, pada bidang pendidikan belum tercermin strategi dan program kerja
yang berhubungan langsung dengan bidang konservasi. Namun demikian, pada kurikulum pendidikan
20
sudah termuat pendidikan lingkungan hidup yang merupakan kurikulum muatan lokal yang wajib
dilaksanakan. Pendidikan lingkungan hidup yang merupakan kurikulum lokal tersebut sifatnya masih
umum dan belum berbasis kebutuhan dan kondisi sumberdaya alam setempat. Oleh karena itu, masih
perlu dikembangkan kurikulum pendidikan konservasi yang sifatnya spesifik dan berdasarkan
kebutuhan dan kondisi sumberdaya alam setempat.
Bidang Ekonomi
Visi dan Misi
Sebagaimana telah disebutkan pada bagian sebelumnya, konservasi keanekaragaman hayati dan
pembangun berkelanjutan merupakan bagian dari visi dalam pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas.
Melalui telaahan terhadap beberapa dinas/badan yang memiliki tanggung jawab atau keterkaitan
terhadap bidang ekonomi, beberapa dinas telah menjadikan sumber daya alam yang lestari sebagai
bagian dari visi yang ingin dicapai. Namun demikian, terdapat juga beberapa dinas/badan yang tidak
menjadikan sumber daya alam yang lestari sebagai bagian dari visinya.
Tabel 4.1. Beberapa dinas/badan yang dinilai terkait dengan bidang ekonomi yang ada dilingkup Pemerintahan
Kabupaten Sukabumi
No Intansi Visi Misi
1 Dinas Kehutanan
dan Perkebunan
Mewujudkan Hutan Yang
Lestari dan Perkebunan Yang
Produktif Untuk Kesejahteraan
Masyarakat
- Meningkatkan upaya rehabilitasi hutan dan
lahan serta perlindungan sumberdaya
hutan
- Meningkatkan produksi dan produktivitas
perkebunan
- Meningkatkan pemanfaatan potensi
sumberdaya hutan dan perkebunan
- Meningkatkan kualitas dan kapasitas
kelembagaan serta sumber daya manusia
bidang kehutanan dan perkebunan
3 Dinas Pengelola
Sumber Daya Air
dan Pertambangan
Terwujudnya Pengelolaan
Sumber Daya Air ,
Pertambangan, Energi dan
Kegeologian yang profesional
dan optimal untuk
mewujudkan Cianjur yang
lebih cerdas, sehat, sejahtera
dan berakhlakul karimah "
- Meningkatkan Pelayanan kepada
Masyarakat di Bidang Pengelolaan Sumber
Daya Air, Pertambangan, Energi dan
Kegeologian
- Meningkatkan Konservasi Sumber Daya Air
Permukaan dan Air Bawah Tanah,
Konservasi Pertambangan dan Energi.
- Mengembangkan Potensi Sumber Daya Air,
Pertambangan dan Energi secara Optimal
dan Berkesinambungan dengan tetap
memperhatikan Daya Dukung Lingkungan.
- Meningkatkan Pengendalian Pemanfaatan
Sumber Daya Air, Daya Rusak Air, Usaha
Pertambangan dan Energi serta Bencana
Geologi Lainnya.
21
4 Dinas Pertanian
Tanaman Pangan
Terwujudnya Pembangunan
Pertanian Berbasis Potensi
Lokal yang Berwawasan
Lingkungan melalui Agribisnis
dan Agrowisata dalam
Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat (Tahun 2007 –
2011)
- Meningkatkan, menjaga dan memelihara
keanekaragaman hayati yang
mendorong/mendukung pembangunan
pertanian.
- Meningkatkan produksi baik kualitas
maupun kuantitas berbagai komoditas
unggulan yang memiliki daya saing dan nilai
ekonomis tinggi.
- Mendorong kemandirian dan peran serta
petani, kelembagaan tani dan pengusaha
pertanian dalam pembangunan pertanian.
- Optimalisasi sumber daya alam secara
selektif dan berwawasan lingkungan.
- Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sumber daya manusia secara
optimal.
- Mendorong dan memfasilitasi masuknya
investasi pembangunan dibidang agribisnis
dan agrowisata di lahan pertanian.
5 Dinas Peternakan,
Perikanan dan
Kelautan
Melalui Akselerasi
Pembangunan Peternakan,
Perikanan Dan Kelautan Kita
Wujudkan Masyarakat Cianjur
Yang Cerdas, Sehat, sejahtera
Dan Berakhlakulkarimah
- Meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat secara profesional dalam
memfasillitasi pembangunan perikanan dan
peternakan berbasis agribisnis,
marinebisnis dan pariwisata berwawasan
llingkungan.
- Memfasilitasi Penyediaan pangan protein
asal ternak dan ikan yang cukup (kualitas,
kuantitas).
- Menciptakan peluang ekonomi untuk
meningkatkan pendapatan petani ternak,
pembudidayaan ikan dan nelayan.
- Meningkatkan SDM Aparatur, peternak,
pembudidayaan ikan, nelayan dan pelaku
pasca panen, agar dapat menghasilkan jasa
dan produk yang berdaya saing tinggi.
- Melestarikan dan memanfaatkan sumber
daya alam pendukung yang dapat dijadikan
komoditas agro-marine wisata
6 Dinas Koperasi
UMKM
7 Dinas Kebudayaan,
dan Pariwisata
Terwujudnya Kabupaten
Cianjur sebagai tujuan wisata
Alam dan wisata Budaya yang
akan lebih bersinar dan lebih
mempesona.
- Mewujudkan pembinaan, penataan,
pengembangan dan pengelolaan kawasan
wisata yang meliputi agrowisata budaya,
wahana wisata budaya, tirta wisata budaya
dan kekayaan serta keeragaman budaya
daerah.
- Meningkatkan kualitas berkesenian dan
apresiasi terhadap budaya daerah
- Memantapkan peran dan posisi kabupaten
Cianjur dalam forum kerjasama
pembangunan kebudayaan antar
Kabupaten/kota di Jawa Barat bahkan
Nasional
- Meningkatkan nilai budaya yang bersumber
22
pada nilai-nilai luhur budaya lokal
Kabupaten Cianjur
- Meningkatkan pengelolaan Kebudayaan
dikabupaten Cianjur meliputi upaya
panggilan, perlindungan, pelestarian,
pengembangan dan pemanfaatan budaya
untuk peningkatan kualitas hidup
masyarakat
- Meningkatkan daya dukung pelayanan
kesenian dan budaya Pariwisata ( sumber
daya manusia dan System Informasi )
8 Dinas Pendapatan Terwujudnya Dinas
Pendapatan daerah yang
Profesional dalam
Meningkatkan Pendapatan
Daerah Utuk Menunjang APBD
- Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
Aparatur yang professional.
- Meningkatkan pengelolaan Administrasi
Pendapatan Daerah
- Meningkatkan potensi Pendapatan Asli
Daerah
- Meningkatkan koordinasi internal dan
eksternal
9 Dinas Kesehatan CIANJUR SEHAT 2011
- Pemberdayaan semua sector untuk
mendukung akselerasi upaya kesehatan
- Melaksanakan Upaya Pelayanan Kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau
- Menciptakan lingkungan dan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- Menyelenggarakan Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat
- Menggerakan potensi dan Sumber Daya
Kesehatan
10 Dinas Tata Ruang
dan Pemukiman
melaksanakan sebagai urusan
pemerintah daerah di bidang
penataan ruang, bangunan,
perumahan dan permukiman,
air bersih dan teknik
penyehatan lingkungan
pemukiman berdasarkan azaz
otonomi dan tugas
pembantuan, penataan
bangunan. Dalam
melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud diatas,
Dinas Tata Ruang dan
Permikiman
- Perumusan kebijakan teknis dinas di bidang
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan,
evaluasi dan lapoan penyelenggara sebagai
urusan pemerintah di bidang tata ruang,
bangunan, perumuhan,dan permukiman, air
bersih dan teknis penyehatan lingkungan
sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
- Penyelenggaraan urusan pemerintah dan
pelayanan umum di bidang tata ruang,
bangunan, perumuhan,dan permukiman, air
bersih dan teknis penyehatan lingkungan
sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
- Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dinas
dalam menyelenggarakan sebagai urudan
pemerintah di bidang tata ruang, bangunan,
perumuhan,dan permukiman, air bersih dan
teknis penyehatan lingkungan sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan
23
perundang-undangan yang berlaku;
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi
Dinas.
11 Badan Lingkungan
Hidup
Terkendalinya pemanfaatan
potensi sumber daya alam dan
terlestarikannya lingkungan
hidup di Kabupaten Cianjur
dalam mendukung
pembangunan berkelanjutan
melalui peningkatan kapasitas
pengelola dan peran serta
masyarakat menuju Cianjur
lebih cerdas, sehat, sejahtera,
dan berakhlaqulkarimah
- Mengendalikan pemanfaaatan potensi
sumber daya alam.
- Mempertahankan kualitas fisik lingkungan
baik air, udara maupun tanah.
- Membangun partisipasi aktif masyarakat
dalam mengelola lingkungan hidup sebagai
salah satu cermin prilaku berakhlaqul
karimah.
- Meningkatkan profesionalisme aparatur
dan penataan kelembagaan daerah yang
rasional, efektif, dan realistis.
- Mendorong tegaknya supremasi hukum
dalam mewujudkan pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
12 Dinas PU BinaMarga Terwujudnya jaringan
transportasi jalan yang
menunjang Kabupaten Cianjur
menjadi Pusat Agrobisnis dan
Pariwisata andalan Jawa Barat
- Meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat di sektor prasarana jalan.
- Mendorong kemampuan dan kemandirian
masyarakat dalam upaya memenuhi
kebutuhan jalan.
- Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
jalan.
- Meningkatkan kualitas jalan sesuai dengan
kebutuhan.
Sumber: Website Profil Kabupaten Cianjur
Kondisi Bidang Ekonomi
Sebagian besar masyarakat Desa Ciputri dalam memenuhi kebutuhan hidup dan sumber
pendapatannya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam. Sumber pendapatan masyarakat Desa
Ciputri dapat berupa penjualan hasil pertanian, penjualan hasil perkebunan, penjualan hasil
kehutanan, penjualan hasil peternakan dan perikanan, perdagangan, buruh, dan pegawai negeri sipil.
Koperasi merupakan salah sarana perekonomian kerakyatan yang dapat membantu dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cianjur, namun saat ini wadah koperasi yang
sudah dibentuk di Desa Ciputri belum berjalan secara maksimal karena dipengaruhi oleh faktor
kepengurusan dan manajemen koperasi yang belum maksimal.
Bidang Sosial dan Budaya
Visi dan Misi
Sebagaimana konsep pembangunan berkelanjutan skala nasional, sosial dan budaya merupakan aspek
yang tidak bisa dilepaskan dalam pembangunan daerah. Dengan kata lain, aspek sosial dan budaya
harus diintegrasikan ke dalam pembangunan Desa Ciputri yang berkelanjutan. Intansi pemerintah
yang memiliki tugas pokok dalam menangani aspek sosial adalah Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, dan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD). BPMD mempunyai tugas pokok membantu
24
bupati dalam melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan
desa. BPMD memiliki visi “Terwujudnya desa yang mandiri dan berkembang yang didukung oleh
peran serta masyarakat dalam pembangunan”. Sementara itu, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja memiliki
visi “Tercapainya kesejahteraan melalui masyarakat yang mandiri dan kompeten”. Selanjutnya,
masing-masing Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan BPMD telah menyusun beberapa misi untuk
mewujudkan visi-visi tersebut. Visi dari kedua dinas/badan juga secara eksplisit tidak mencantumkan
pelestarian sumber daya alam bagian dari visi yang ingin dicapai oleh kedua dinas/badan tersebut.
Sedangkan untuk Bidang Budaya di Kabupaten Cianjur pengelolaannya berada dibawah Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, sehingga visi dan misi yang dijadikan acuan adalah Visi “Terwujudnya
Kabupaten Cianjur sebagai tujuan wisata Alam dan wisata Budaya yang akan lebih bersinar dan lebih
mempesona.” dan Misi adalah Mewujudkan pembinaan, penataan, pengembangan dan pengelolaan
kawasan wisata yang meliputi agrowisata budaya, wahana wisata budaya, tirta wisata budaya dan
kekayaan serta keeragaman budaya daerah, Meningkatkan kualitas berkesenian dan apresiasi
terhadap budaya daerah, Memantapkan peran dan posisi kabupaten Cianjur dalam forum kerjasama
pembangunan kebudayaan antar Kabupaten/kota di Jawa Barat bahkan Nasional, Meningkatkan nilai
budaya yang bersumber pada nilai-nilai luhur budaya lokal Kabupaten Cianjur, Meningkatkan
pengelolaan Kebudayaan di Kabupaten Cianjur meliputi upaya panggilan, perlindungan, pelestarian,
pengembangan dan pemanfaatan budaya untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan
Meningkatkan daya dukung pelayanan kesenian dan budaya pariwisata (sumber daya manusia dan
system informasi)
PERAN CAGAR BIOSFER CIBODAS
BAGI PEMERINTAHAN DESA CIPUTRI
Cagar Biosfer Cibodas memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan suatu Negara atau
daerah, termasuk Kabupaten Cianjur. Sumberdaya alam merupakan modal bagi pembangunan daerah
atau Negara. Bagi Negara Indonesia, minyak bumi dan sumber daya hutan berupa kayu pernah
menjadi salah satu sumber pendapatan Negara yang sangat besar pula. Pada beberapa propinsi atau
kabupaten di Indonesia, sumber daya alam berupa batubara telah menjad sumber pendapatan utama
daerah. Namun, kondisi di lapangan menunjukan bahwa pemanfaatan terhadap sumberdaya alam
seperti kayu dan batu bara telah banyak menimbulkan kerusakan lingkungan; seperti yang terjadi di
Pulau Kalimantan dan Sumatera. Hal tersebut karena pemanfaatan yang terjadi kurang
memperhatikan dampak ke depan dan lebih mengutamakan keuntungan jangka pendek. Oleh karean
itu, konsep pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas bagi Pemerintahan Desa Ciputri dan Pemerintah
Kabupaten Cianjur pada khususnya merupakan alat untuk mewujudkan pembangunan daerah
berkelanjutan dengan tetap berbasis pemanfaatan sumber daya alam secara lestari. Dengan demikian,
pemanfaatan sumber daya alam yang sebanyak-banyaknya untuk generasi yang selama-lamanya
sangat berguna bagi pembangunan Pemerintahan Desa Ciputri yang berkelanjutan. Hal yang harus
diperhatikan dari produksi sumber daya alam adalah sentuhan teknologi. Adanya sentuhan teknologi
dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi dari komoditas yang dihasilkan. Oleh karena itu,
25
peningkatan kemampuan masyarakat serta penyediaan teknologi dalam mengolah produk-produk
yang dihasilkan sangat diperlukan.
Sumber Daya Kehutanan dan Perkebunan di Desa Ciputri
Salah satu sumber daya alam yang dapat menjadi modal bagi pembangunan Desa Ciputri adalah
sumber daya kehutanan dan perkebunan. Namun, pemerintahan Desa Ciputri hingga saat ini belum
memanfaatkan sumber daya hutan dan kebun secara maksimal. Pemanfaatan sumber daya hutan
umumnya masih terbatas pada pemanfaatan lahan/kayu. Padahal, sumber daya yang terkandung di
dalam hutan tidak hanya lahan/kayu. Demikian juga sumber daya perkebunan, pemanfaatannya masih
terbatas pada beberapa komoditas tertentu dan tampaknya juga belum maksimal.
Desa Ciputri memiliki kawasan hutan Negara seluas 38 ha, persawahan 200,379 ha, kawasan
perkebunan 81,220 ha, dan Hutan Rakyat … ha. Hutan Taman Nasional dikelola oleh Kementerian
Kehutanan dan hutan rakyat dikelola oleh masyarakat karena berada pada lahan milik. Meski dikelola
oleh atau berada di bawah pengawasan pemerintah pusat, pemerintahan Desa Ciputri dan masyarakat
dengan berbagai pendekatan masih bisa mendapatkan manfaat yang besar dari taman nasional, dan
hutan lindung lainnya.
Sumber Daya Pertanian, Peternakan, dan Perikanan di Desa Ciputri
Sumber daya lainnya yang dapat menjadi modal pembangunan Desa Ciputri berkelanjutan melalui
konsep pelestarian keragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan adalah pertanian, peternakan,
dan perikanan. Komoditas pertanian komersial yang berupa tanaman pangan masih terbatas pada 4
jenis. Jenis-jenis tersebut adalah padi sawah, jagung, ubi jalar, dan ubi kayu. Jenis yang memiliki
produksi paling tinggi adalah wortel. Selain empat jenis tersebut, komoditas pertanian berupa
tanaman sayuran dapat berupa kembang kol, kacang panjang, cabe besar, cabe rawit, tomat, brokoli,
dll. Jenis yang memiliki produksi paling tinggi adalah brokoli dan bawang daun. Selain jenis-jenis
tersebut, masyarakat juga sudah memproduksi jenis sayuran lainnya seperti terong dan ketimun.
Sebagimana komoditas pertanian tanaman pangan, intenssifikasi dan diversifikasi komoditas tanaman
sayuran juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Ciputri. Jenis hewan ternak yang
selama ini sudah dibudidayakan oleh masyarakat Desa Ciputri adalah kambing, domba, ayam buras,
ayam petelur, ayam pedaging, dan kelinci. Sedangkan dari sektor perikanan, jenis yang dapat menjadi
sumber pendapatan bagi masyarakat adalah ikan mas, mujair, gurame, nila, dan lainnya.
Sumber Daya Air di Desa Ciputri
Desa Ciputri memiliki sumber daya air yang cukup besar. Desa Ciputri memiliki sumber daya air
dengan debit air rata-rata 3-5 detik yang diperuntukan sebagai sumber air baku bagi masyarakat yang
tinggal di sekitarnya.
26
Keindahan Bentang Alam di Desa Ciputri
Potensi lainnya yang dimiliki Desa Ciputri adalah keindahan alam. Potensi ini dapat dikembangkan
untuk kegiatan wisata alam dan pada beberapa tempat kegiatan wisata alam sudah dilakukan.
Bentang alam yang indah tersebar di setiap wilayah kedusunan sarongge girang. Bentang alam
tersebut umumnya dipadukan dengan keberadaan perkebunan teh, hamparan ladang pertanian,
kebun strawberry, kebun murbei, jamur, peternakan kambing dan kelinci, pembuatan kain sutra, bumi
perkemahan, air terjun, dan potensi lainnya. Saat ini, pengembangan wisata alam secara intensif masih
terbatas pada kegiatan petualangan “bersepeda gunung dan jugle walk” pada objek-objek yang berada
pada kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (program adopsi pohon). Pengembangan
daerah wisata di berbagai wilayah yang memiliki potensi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
dan desa itu sendiri.
Pemanfaatan sumber daya alam yang berupa kegiatan wisata memiliki kelebihan dibandingkan
dengan pemanfaatan sumber daya alam hayati, terutama berupa kayu atau lahan. Hal tersebut karena
sumber daya yang dimanfaatkan dalam kegiatan wisata alam berupa jasa lingkungan, sehingga tingkat
kerusakan terhadap sumber daya alam dapat dikurangi bahkan dihindari. Oleh karena itu,
pemanfaatan sumber daya alam berupa jasa lingkungan sangat menunjang bagi implementasi program
konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan yang merupakan salah satu alat
untuk mewujudkan pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas yang terpadu dan berkelanjutan.
Sumber Daya Manusia di Desa Ciputri
Implementasi pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan
harus ditunjang dengan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Hal tersebut karena sumber
daya manusia yang berkualitas dapat menjadi salah satu penentu keberhasilan dari pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, sumber daya
manusia yang berkemampuan tinggi harus dipersiapkan. Sumber daya manusia pada lingkup
masyarakat Desa Ciputri umumnya sudah baik dan memiliki banyak pengalaman, meski tidak ada
salahnya jika kapasitasnya lebih ditingkatkan lagi. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan d
beragam persepsi dan pemahaman terhadap konsep Cagar Biosfer Cibodas. Oleh karena itu, hal
penting yang harus dilakukan dalam implementasi strategi Cagar Biosfer Cibodas adalah penyamaan
persepsi mengenai konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan itu sendiri.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia penting dilakukan pada lingkup pemerintahan desa dan
kelompok masyarakat. Mengingat masyarakat umumnya lebih banyak tahu tentang pengelolaan
sumber daya alam, maka peningkatan kapasitas lebih diarahkan untuk merubah aktivitas pemanfaatan
sumber daya alam yang lebih ramah lingkungan. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang
dapat menunjang program Cagar Biosfer Cibodas atau pemanfaatan sumber daya alam yang ramah
lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai cara atau pendekatan. Cara lainnya yang dilakukan
diantaranya pemberian pelatihan dan kursus-kursus singkat tentang bidang-bidang yang dapat
menunjang pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.
27
Lembaga Pelaksana dan Penanggung Jawab di Desa Ciputri
Disadari bahwa pelaksanaan program Cagar Biosfer Cibodas melibatkan banyak pihak. Oleh karena
itu, diperlukan suatu lembaga yang dapat menjadi wadah bagi para pihak yang terlibat dalam program
pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas di tingkat masing-masing kabupaten. Keberadaan lembaga sangat
berguna dalam memudahkan koordinasi dengan para pihak. Pada level dinasi/badan, pemerintah
daerah (bupati) perlu menunjuk suatu dinas/badan sebagai koordinator pelaksana, dan yang lebih
memungkinkan adalah Bappeda. Pihak yang duduk dalam lembaga atau wadah tersebut harus terdiri
dari para pihak yang berasal dari berbagai instansi.
Keterlibatan semua dinas/badan dimaksudkan agar semua dinas memiliki komitmen dan pemahaman
yang sama dalam melaksanakan pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas yang merupakan salah satu alat
dalam mewujudkan pembangunan kabupaten secara berkelanjutan. Keterlibatan setiap dinas/badan
juga dimaksudkan untuk menghilangkan anggapan bahwa pelaksanaan program Cagar Biosfer Cibodas
hanya tanggung jawab dinas tertentu saja; menghilangkan ego sektoral. Kebijakan level dinas/badan
di Kabupaten Cianjur yang lebih menitikberatkan tugas pokok dan fungsi karena kurangnya
koordinasi menyebabkan kebijakan yang sifatnya terintegrasi cenderung stagnasi. Hal tersebut
ditandai dengan keluarnya berbagai ijin yang bertentangan dengan konsep Cagar Biosfer Cibodas.
Sementara itu, kebijakan pemerintah kabupaten juga seringkali berhenti pada tingkat dinas atau
kecamatan. Dengan kata lain, kebijakan yang ada seringkali tidak sampai pada tingkat desa, terlebih
lagi tingkat anggota masyarakat. Oleh karena itu, lembaga atau wadah pelaksana program Cagar
Biosfer Cibodas harus juga dibuat pada tingkat kecamatan, desa/kelurahan, dan dusun atau RW.
Wadah pelaksanaan Cagar Biosfer Cibodas sebaiknya mengoptimlakan lembaga pemerintahan yang
sudah ada (untuk tingkat kecamatan dan desa). Optimalisasi dan pembentukan wadah tersebut
dilakukan agar program Cagar Biosfer Bibodas dapat diteruskan hingga tingkat masyarakat sehingga
bisa dilaksanakan di lapangan. Sebagaimana pada level dinas/badan, lembaga Cagar Biosfer pada
tingkat kecamatan dan desa juga harus memiliki koordinator. Koordinator pelaksana kabupaten
konservasi pada tingkat kecamatan dapat dilakukan oleh Camat, dan pada tingkat desa dapat
dilakukan oleh Kepala Desa. Dengan demikian, program Cagar Biosfer Cibodas dapat menjadi bagian
yang terintegrasi dengan program kerja pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, yang
merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah kabupaten.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA) DESA CIPUTRI
DALAM MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN CAGAR BIOSFER CIBODAS BERBASIS PARAPIHAK
PERIODE 2013 - 2017
Desa : Ciputri
Kecamatan : Pacet
Kabupaten : Cianjur
Provinsi : Jawa Barat
No Urusan
Wajib Jenis Kegiatan Tujuan Lokasi Waktu Pelaksanaan
Biaya/Sumber
Dana Ket.
2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah /Rp. Sumber
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I Pendidikan - Sosialisasi terhadap
masyarakat
- Penyuluhan - Advokasi
- Pertemuan komite
sekolah dengan
pemerintahan desa
Agar masyarakat mengerti pentingnya pendidikan
Setiap RW/RT 25.000.000 APBD
II Kesehatan - Sosialisasi kepada
masyarakat
- Penyuluhan
- Advokasi
- Orientasi bagi toma,
toga
- Membangun
posyandu
- Agar derajat
kesehatan
masyarakat
lebih
meningkat
- Agar setiap
kegiatan di
bidang
kesehatan lebih
nyaman
- Setiap
RT/RW,
posyandu
majelis
ta’lim
- Di RW 01
Tungilis
31.000.000
25.000.000
APBD
APBD
III Pertanian Diklat bagi petani Agar meningkatkan
pengetahuan para
petani
BPP
13.500,000 APBD
IV Peternakan - Diklat bagi
peternak
- Study banding
- Meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
bagi peternak
Desa Ciputri
100.000.000 APBD
29
- Meningkatkan
pendapatan
membuka
peluang pasar
V Sarana dan
Prasarana
1) Pengerasan dan
pengaspalan jalan
desa
2) Kantor desa
- Untuk
memperlancar
perhubungan
dan ekonomi
- Untuk
meningkatkan
pelayanan
masyarakat
- Sarongge-
Loji
- Jalan
Sarongge
Girang,
- Jl. Tungilis
300.000.000
15.000.000
300.000.000
150.000.000
500.000.000
150.000.000
APBD dan
Swadaya
Irigasi Saluran Air Bersih - Legok
Majalaya
- Ciherang
- Tungilis
- RW 05
250.000.000
150.000.000
APBD dan
Swadaya
VI Lingkungan
Hidup
- Penanggulangan
pembuangan
sampah
- Sosialisasi
- Pelatihan
- Pembuatan
kompos organik
- Pengelolaan
sampah anorganik
- Mengurangi
wabah penyakit
- Pembuatan
pupuk
organik
- Pembuatan
kerajinan
- Meningkatkan
kesehatan
- Menjaga
kebersihan
Desa Ciputri
250.000.000 APBD
V Kehutanan Aktivitas penggarap di
area kawasan
Penyadaran dan
sosialisasi petani
untuk segera
meninggalkan
hutan
TNGGP
25.000.000
VI Koperasi
dan Usaha
Masyarakat
Minimnya Permodalan Untuk
meningkatkan
ekonomi
masyarakat
Desa Ciiputri
500.000.000 APBD
VII Pariwisata - Belum mempunyai
ciri khas seni dan
budaya
- Pengembangan
- Mengangkat
seni budaya
sunda
- Meningkatkan
Desa Ciputri
150.000.000 APBD
30
produk unggulan produk
unggulan desa
berdasarkan
potensi yang
ada
IX Kepemerint
ahan
Pendidikan dan latihan - Agar
meningkat
pengetahuan
RT/RW dan
meningkatka
n kinerja
kerja
- Meningkatka
n
pengetahuan
aparat desa
Desa Ciputri
Desa Ciputri
22.000.000
25.000.000
LAMPIRAN-LAMPIRAN
32
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
KECAMATAN PACET
DESA CIPUTRI
Alamat : Jalan Perkebunan Teh BPTK Sarongge Ciputri
RANCANGAN PERATURAN DESA CIPUTRI
KECAMATAN PACET KABUPATEN CIANJUR
PERATURAN DESA
NOMOR : ……………. TAHUN 2012
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA)
DESA CIPUTRI PERIODE 2013 - 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA CIPUTRI
a. bahwa dalam rangka RPJM-Desa perlu dibuat Peraturan Desa yang merupakan
landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan perencanaan
pembangunan desa;
b. bahwa untuk menertapkan RPJM-Desa sebagaimana dimaksud huruf a,
diperlukan adanya Peraturan Desa:
c. bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut diperlukan
Keputusan Kepala Desa;
d. bahwa dalam menjalankan kebijakan tersebut, diperlukan rekomendasi dan
petunjuk teknis.
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4389);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 4437), sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Menimbang :
Mengingat :
33
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 201, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 3988);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 4857);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4737);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007, Tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007, Tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007, Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007, Tentang Perencanaan
Pembangunan Desa;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, Tentang Pendataan
Program Pembangunan Desa/Kelurahan;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 03 Tahun 2001 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 07 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyusunan Organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 08 Tahun 2008, tentang Pedoman
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Desa, Kelurahan dan
Kecamatan;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 08 Tahun 2006, tentang Lembaga
Kemasyarakatan.
17. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota Cianjur Nomor 07 Tahun 2008, tentang
Organisasi Pemerintahan Daerah dan Pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Cianjur.
34
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIPUTRI
Dan
KEPALA DESA CIPUTRI
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DES)
CIPUTRI TAHUN 2013 - 2017
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa disini yang dimaksud :
(1) Daerah adalah Kabupaten Cianjur.
(2) Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur.
(3) Bupati adalah Bupati Cianjur.
(4) Desa adalah Desa Ciputri.
(5) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkatnya.
(6) Badan Permusyawaratan Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa Ciputri.
(7) Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat bersama dengan Badan
Permusyawaratan Desa dengan Kepala Desa Ciputri.
(8) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) adalah rencana pembangunan
dalam jangka waktu menengah 5 (lima) tahun kedepan.
(9) Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Des) adalah penjabaran dari RPJM-Des untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun kedepan.
(10) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) adalah rencana anggaran tahunan keuangan
pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintahan Desa dan BPD, yang
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
(11) Visi adalah pandangan tentang bagaimana desa akan diinginkan.
(12) Misi adalah pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga visi akan dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJM-Des)
Pasal 2
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Ciputri Tahun 2013-2017 disusun secara
sistematis sebagai berikut ;
35
Bagian Pertama : Pendahuluan
Bagian Kedua : Profil Desa
Bagian Ketiga : Potensi dan Masalah
Bagian Keempat : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Bagian Kelima : Penutup
(2) Sistematika sebagaimana dimaksud pada poin (1) merupakan landasan dan pedoman bagi
pemerintah desa untuk penyusunan RPJM-Desa dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan Peraturan Desa ini.
Pasal 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Ciputri Tahun 2013- 2017 merupakan landasan dan
pedoman bagi Pemerintah Desa dalam melaksanakan pembangunan selama 5 (lima) tahun.
Pasal 4
Berdasarkan Peraturan Desa Langensari disusun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Des) yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa yang merupakan penjabaran dari RPJMDes yang
selanjutnya disusun dalam APB-Des.
Pasal 5
Pelaksanaan pembangunan dapat mengalami perubahan dari RPJM-Des karena adanya bencana alam
secara tiba-tiba dan atau keadaan darurat lainnya.
Pasal 6
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJM-Desa ini akan diatur oleh Keputusan
Kepala Desa.
Pasal 7
Peraturan Desa tentang RPJM_Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan. Agar setiap orang dapat
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkannya dalam
lembaran desa.
Ditetapkan di Desa Ciputri
Pada tanggal 8 Agustus 2012
KEPALA DESA CIPUTRI,
ttd
(ENTIN KARTINI)
Diundangkan di Desa
Pada tanggal 8 Agustus 2012
SEKRETARIS DESA CIPUTRI,
ttd
(DEKI AFRIZAL, SE)
36
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
KECAMATAN PACET
DESA CIPUTRI
Alamat : Jalan Perkebunan Teh BPTK Sarongge Ciputri
KEPUTUSAN KEPALA DESA CIPUTRI
KECAMATAN PACET KABUPATEN CIANJUR
NOMOR : ……. TAHUN 2012
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PERUMUS UNTUK PENYUSUNAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DES)
TAHUN 2013 - 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA CIPUTRI
Membaca : Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 414.2 /1408/PMD, Tanggal 31
Maret 2010 Tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa.
a. Bahwa untuk melakukan kegiatan pembangunan di Desa Ciputri dirasa perlu
membuat suatu perencanaan pembangunan berskala yang disebut dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) untuk anggaran 5
(lima) tahun kedepan periode 2013 - 2017 untuk mencapai Visi dan Misi Desa
sesuai dengan program yang telah disiapkan dan disepakati bersama.
b. bahwa untuk melaksanakan penyelenggaraan Rencana Pembangunan Desa
pada poin (a) diatas dipandang perlu membentuk Tim Perumus untuk
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Tahun
2013-2017 yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa Ciputri.
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Menimbang :
Mengingat :
37
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4548);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005, tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006, tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4664);
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007, tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007, tentang Kader
Pemberdayaan masyarakat;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007, tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007, tentang Perencanaan
Pembangunan Desa;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan
Program Pembangunan Desa/Kelurahan;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 03 Tahun 2001 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 07 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyusunan Organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 08 Tahun 2008 tentang Pedoman
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Desa, Kelurahan dan
Kecamatan;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 08 Tahun 2006, tentang Lembaga
Kemasyarakatan.
38
17. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota Cianjur Nomor 07 Tahun 2008, tentang
Organisasi Pemerintahan Daerah dan Pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Cianjur
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Kepala Desa Ciputri Tentang Pembentukan Anggota Tim Perumus
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa)
Desa Ciputri Periode 2013 - 2017.
Kedua : Mengangkat Saudara yang namanya tersebut dalam daftar lampiran Keputusan
ini sebagai Anggota Tim Perumus Untuk Menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Desa Ciputri (daftar nama terlampir).
Ketiga : Masa Tugas Tim Perumus Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM-Desa) terhitung sejak diterbitkannya Surat Keputusan
ini sampai dengan di tetapkannya Perdes tentang RPJM-Des oleh Kepala Desa
kepada BPD.
Ditetapkan di : Ciputri
Pada tanggal : 8 Agustus 2012
KEPALA DESA CIPUTRI,
ttd
(ENTIN KARTINI)
39
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
KECAMATAN PACET
DESA CIPUTRI
Alamat : Jalan Perkebunan Teh BPTK Sarongge Ciputri
NAMA-NAMA TIM PERUMUS
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJM-DES) DESA CIPUTRI
PERIODE 2013-2017
No Nama Jabatan
1 Entin Kartini Kepala desa
2 Wawan Anggota
3 Firman Anggota
4 Nana Anggota
5 Maman Anggota
6 Dadi H Anggota
7 Esman S Anggota
8 H Udin S Anggota
9 A Adyaatmadja Anggota
19 Tati Anggota
11 Mia N Anggota
12 Deki Anggota
13 Neng Asri Anggota
14 Gatot S Anggota
15 Jaenudin Anggota
16 Eten Anggota
17 Dudin Anggota
Ditetapkan di : Ciputri
Pada tanggal : 8 Agustus 2012
KEPALA DESA CIPUTRI,
ttd
(ENTIN KARTINI)
40
DOKUMENTASI KEGIATAN