Upload
vokiet
View
222
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Menyajikan Penelitian Kualitatif
Ari Kamayanti
STIEM Bongaya, 21 Oktober 2017
Dari mana memulai menulis?
Mendapatkan IDE
• Kepekaan sosial-lingkungan-budaya-ekonomi-religius
• Baca banyak jurnal- lihat referensi yang digunakan
• Diskusi dengan rekan
• Olah rasa-batin-akal
Pikiran yang kacau menghasilkan tulisan yang kacau
• Selesaikan dulu Struktur Pikiran sebelum mulai menulis
Mind Mapping Reference Mapping
Tulisan yang “menjual” adalah tulisan yang memiliki “state of the art”
• Pastikan pendahuluan Anda tidak “kering rujukan” untuk menampilkan novelty (kebaruan).
• Jangan berkelana tak jelas dalam tulisan, langsung fokus pada isu penelitian. Contoh perkelanaan misalnya :)
• “Di masa globalisasi saat ini, perusahaan harus mampu berkompetisi”
Menurut Anda, kalimat pembuka pendahuluan di atas penting? Isu apa yang sedang diteliti penulis?
Penelitian dapat direplikasi (≠ copy paste/ copas/ plagiarisme)
• Gunakan fasilitas daring – Google scholar – Laman jurnal misalnya www.jamal.ub.ac.id ☺
• Dapatkan IDE dari penelitian terdahulu, karena pada akhirnya setiap penelitian yang terbit di jurnal membutuhkan rujukan penelitian sebelumnya.
• Lihat daftar pustaka dari penelitian yang kita rujuk untuk mendapatkan arah bacaan selanjutnya
Susunan Karya Ilmiah untuk JurnalJUDUL (Tidak boleh lebih dari
12 kata/10 kata Bahasa Inggris)
Abstrak Bahasa Indonesia/Bahasa
Inggris + kata kunci
Pendahuluan (paragraf awal menjelaskan state of the art, paragraf
akhir harus diakhiri dengan tujuan penelitian)
Hasil dan Pembahasan
Simpulan
ReferensiMetode
Pendahuluan:Isu Penelitian apa?
Mengapa penting untuk diteliti?
Siapa yang pernah meneliti? Jika pernah diteliti, apa beda
penelitian ini dengan yang lain?
Apa tujuan penelitian? Bagaimana struktur Artikel?
Daftar Rujukan Pendahuluan
Metode Penelitian:Apa metode yang dipakai? Mengapa metode dipakai?
Siapa yang pernah menggunakan metode yang sama untuk penelitian serupa/beda?
Kapan penelitian dilakukan? Siapa informan dan mengapa diambil?
Bagaimana secara teknis penelitian dilakukan?
Jika peneliti lebih dari 1 orang, apa peran setiap peneliti?
Daftar Rujukan Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan:Apa temuan?
Bagaimana temuan berbeda dari penemuan sebelumnya? Apakah temuan judah mencerminkan hasil analisis sesuai
metode pilihan?
Daftar Rujukan Hasil dan Pembahasan
Simpulan:Jawab masalah penelitian
Beri agenda ke depan penelitian
hati-hati dalam mengungkapkan
keterbatasan penelitian
Daftar Rujukan Simpulan
Referensi:Ikuti selingkung yang
dipersyaratkan
Membuat Judul dan Abstrak yang Baik
Judul• Judul sebaiknya menampilkan hasil penelitian yang
baru- bukan merupakan metode penelitian
• Hindari judul yang dimulai dengan “Pengaruh”, “Analisis”
• Ringkas dan padat (10 kata bahasa Inggris, 12 kata bahasa Indonesia)
• Hindari judul yang menampakkan konteks yang terlalu lokal
Judul ringkas dan provokatif!
Abstract• No more than 100 words (LIPI), but different journal requires different style, generally
contains:
• Why did you do this study or project?
• What did you do and how?
• What did you find?
• What do your findings mean?
• If your paper is about a new method or apparatus, the last two questions might be changed to:
• What are the advantages (of the method or apparatus)?
• How well does it work?
• (source:writingcenter.univ.edu)
Tenses in AbstractDon't confuse verb tenses:
use present tense to describe results with continuing applicability or conclusions drawn; use the past tense to describe specific variables manipulated or tests applied; use future tense to project research and predict findings.
Avoid "boilerplate sentences" which take up room and provide no real information (ex: "Policy implications are discussed" or "It is concluded that," etc.).
ALWAYS USE FULL SENTENCES and avoid negatives like "cannot," "never," etc. Avoid
Penyajian hasil
Dalam penelitian kuantitatif…
Page 23
Kata kunci dua istilah ini adalah: MEASURE (UKUR)
Validitas dan Reliabilitas digantikan dengan TRUSTWORTHINESS
Bagaimana Anda memastikan bahwa penelitian Anda dipercaya/ trustworthy?
“Saya harus segera menyelesaikan berkas ini…kalau tidak nanti auditor supervisor saya bisa marah besar. Kertas kerja semacam ini sangat detil, jadi sepertinya saya bakal pulang sangat larut malam ini. Untungnya, suami saya memahami. Dia bisa bantu jaga anak sebentar… gantinya besok saya yang harus antar anak” (Wawancara dengan Rita, Kamis 1 Agustus 2015)
Rita harus menyelesaikan pekerjaannya karena ia memiliki supervisor yang sangat penuntut. Oleh karena itu, Rita sangat beruntung memiliki suami yang sangat mendukung tugasnya sebagai auditor perempuan. Peran auditor perempuan memang sangat didukung oleh keluarga. Tanpa keluarga yang memahami profesi auditor perempuan, tak mungkin predikat auditor profesional dapat dicapai. Peran keluarga sangat membantu auditor perempuan dengan cara saling berbagi tugas rumah tangga. Dalam hal ini, pembagian peran antara suami dan istri memungkinkan Rita menjadi auditor profesional.
TRANSKRIPSIKAN DAN MAKNAI
Contoh 1
“Saya harus segera menyelesaikan berkas ini…[sambil menata beberapa folder] kalau tidak nanti auditor supervisor saya bisa marah besar. Kertas kerja semacam ini sangat detil, jadi sepertinya saya bakal pulang sangat larut malam ini [menghembuskan napas berat]. Untungnya, suami saya memahami. Dia bisa bantu jaga anak sebentar [ tersenyum kecut sambi l menengok jam tangan, lagi- lagi menghembuskan napas berat]…gantinya besok saya yang harus antar anak.” (Wawancara dengan Rita, Kamis 1 Agustus 2015)
Sebagai seorang auditor perempuan, Rita harus berjuang untuk memenuhi kewajibannya sebagai ibu dan istri serta tugasnya sebagai auditor. Tampak bahwa walau Rita memiliki komitmen tinggi pada pekerjaannya, ia merasa tertekan saat harus meninggalkan keluarganya. Hal ini tampak pada cara ia berkali-kali menghembuskan napas berat dan gelisah melihat jam tangannya, sambil secara cepat mencocokkan kertas kerja dengan bukti audit.
TRANSKRIPSIKAN DAN MAKNAI
Contoh 2
Reflexivity- involvement of researcher
Peneliti kualitatif harus mampu membuat pembaca paham bahwa ia adalah bagian dari proses pengambilan simpulan, karena memang penelitian kualitatif sangat bergantung pada peneliti dalam analisis data.
Posisi pembacaan LITERAL
Posisi pembacaan INTERPRETIF
Posisi pembacaan REFLEKSIF
Contoh posisi 1
“Waah… kalau saya sih gimana ya mas… ikutan aja. Kalau semua mau tanda tangan di formulir walau jumlah yang kita terima gak sama, masak saya gak ikutan, nanti malah dibilang sok suci loe”
Transkripsi wawancara di atas menegaskan bahwa kecurangan akuntansi dilakukan bersama-sama. “Kalau semua mau…masak saya gak ikutan” menandakan bahwa ada keengganan untuk dianggap berbeda dengan yang lain.
“If you are intending to ‘read’ your data literally, you will be interested in their literal form, content, structure, style, layout, and so on. So, for example, if you are working with interview transcripts, you might be interested in the words and language used, the sequence of interaction, the form and structure of the dialogue, and the literal content.” (Mason 2002:149)
Contoh posisi 2
“Waah… kalau saya sih gimana ya mas… ikutan aja. Kalau semua mau tanda tangan di formulir walau jumlah yang kita terima gak sama, masak saya gak ikutan, nanti malah dibilang sok suci loe”
Transkripsi wawancara di atas menunjukkan bahwa kecurangan akuntansi bisa saja terjadi karena nilai spiritualitas telah mengalami kelunturan. Kejujuran yang “suci”, menariknya, justru menjadi pemicu mengapa seseorang mau melakukan kecurangan karena menolak untuk dilabeli “sok suci”. Walaupun demikian, sepertinya nilai spiritualitas digantikan oleh nilai kesetiakawanan, sehingga jika satu orang melakukan korupsi, sebagai rekan yang baik maka ia akan ikut melakukan korupsi.
An interpretive reading will involve you in constructing or documenting a version of what you think the data mean or represent, or what you think you can infer from them… You may be mostly concerned with what you see as your interviewees’ interpretations… or you may place more emphasis on your own interpretations… you will be involved in reading through or beyond the data in some way, be they texts, artefacts, visual images or whatever.” (Mason 2002: 149)
Contoh posisi 3
“Waah… kalau saya sih gimana ya mas… ikutan aja. Kalau semua mau tanda tangan di formulir walau jumlah yang kita terima gak sama, masak saya gak ikutan, nanti malah dibilang sok suci loe”
Hasil percakapan dari sebuah wawancara di kantin kantor siang itu menunjukkan bahwa kecurangan akuntansi adalah sebuah proses interaksi sosial. Dalam pembacaan saya atas interaksi sosial mereka di kantor, kantin, dan tempat hang out lain di mana saya diijinkan bergabung, terlihat adanya kohesivitas yang kuat untuk saling menyembunyikan dan melindungi rekan kerja. Saat saya misalnya mulai menikmati pembicaraan mendalam dengan salah seorang dari mereka, tiba-tiba selalu ada yang minta ijin untuk ikut bergabung. Menarik untuk dicatat bahwa informan tidak menyukai label “sok suci” jika ia tidak mengikuti arus utama. Saya merasa bahwa joke-joke antar mereka sangat sarkastik jika menyentuh hal-hal yang berbau keagamaan.
“A reflexive reading will locate you as part of the data you have generated, and will seek to explore your role and perspective in the process of generation and interpretation of data.” (Mason 2002:149)
Masukkan Refleksi Kritis
Dalam Penyajian Penelitian yang menyuarakan aksi, harus ada komponen:
• Tujuan: pencapaian apa yang diinginkan secara konkret?
• Target: siapa yang ingin di”ubah”?
• Siapa yang mendapatkan manfaat dari “perubahan”?
• Aktivitas apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan?
• Existing data: masalah yang ada secara konkret disertai indikator
• Estimasi pencapaian: jika aktivitas dijalankan, bagaimana ini akan mengubah existing data- serta ukuran indikatornya?