27

Click here to load reader

Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan dan Kiri Anak dengan Musik

Aug 25

Posted by Baby Orchestra

 

3

 

0

 

Rate This

inmagine.com

Page 2: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

Musik tidak cuma merupakan materi hiburan yang memanjakan telinga. Alunan suara yang berirama ini bisa dimanfaatkan untuk merangsang janin agar kelak menjadi anak cerdas dan kreatif. Bahkan musik bisa dipakai untuk memutar janin sungsang kembali ke posisi normal.

Dibandingkan dengan kemampuan rata-rata anak seusianya, anak dari Ny. Ir. Catharina (30) jauh lebih baik. Ketika berusia dua bulan, anaknya sudah bisa tertawa terbahak-bahak. Di usia 3,5 bulan, sudah bisa melepas kacamata kakeknya. Bahkan, ketika umurnya menginjak empat bulan, sudah bisa bersalaman. Semua itu bukan tanpa sebab. Ketika hamil, Ny. Catharina ingat cerita orang tuanya bahwa musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart bisa membuat perkembangan otak belahan kanan janin dalam kandungan menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kemampuan afektif si anak. Dari situlah ia lalu berusaha untuk selalu mendengarkan musik klasik. Dalam perjalanan ke kantornya, musik yang buat banyak orang terasa berat itu terus mengalun dari kaset di dalam mobilnya. Baginya mendengarkan musik klasik bukanlah kegiatan aneh apalagi membosankan karena kebetulan ia pencinta musik klasik. Ia justru terhibur di tengah-tengah kemacetan lalu lintas ibukota.

Kedua belahan otak harus imbangMendengarkan musik klasik sebenarnya merupakan bagian dari beberapa stimulasi yang biasanya diberikan oleh ibu hamil kepada janin di dalam kandungannya. Demikian kata Prof. Dr. Utami Munandar dalam seminar “Pengaruh Mendengarkan Musik Klasik terhadap Janin dan Kehamilan”, di Jakarta, November silam. Menurut guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, stimulasi tersebut meliputi stimulasi fisik-motorik dengan “mengelus-elus” jabang bayi melalui kulit perut sang ibu, stimulasi kognitif dengan berbicara dan bercerita kepada janin, dan stimulasi afektif dengan menyentuh perasaan bayi. Makin sering dan teratur perangsangan diberikan, makin efektif pengaruhnya. Pada janin, musik akan merangsang perkembangan sel-sel otak. Perangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang otak yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia tiga tahun. Namun, menurut dr. Jimmy Passat, ahli saraf dari FKUI-RSCM, dan Isye Widodo, S.Psi, koordinator Parent Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, intervensi ini haruslah seimbang. Orang tua sebaiknya tidak hanya menstimulasi kemampuan otak kiri, tetapi juga otak kanannya. Oleh para pakar, organ pengontrol pikiran, ucapan, dan emosi ini memang dibedakan atas dua belahan, kiri dan kanan, dengan fungsi berbeda. Otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, serta pengembangan kepribadian. Sementara otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik seperti baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, dan peristiwa), logika, dan analisis. Oleh karena itu, bila stimulasi dilakukan secara seimbang, diharapkan anak yang dilahirkan kelak tidak cuma memiliki kemampuan akademik yang baik tetapi juga kreatif. Kalau dia pintar matematika, dia juga mampu berbahasa, menulis, dan mengarang dengan baik. Sementara itu bagi ibu hamil, musik – terutama yang klasik – bisa membebaskannya dari stres akibat kehamilan. Ini sangat baik sebab, menurut dr. Suharwan Hadisudarmo Sp.OG. MMR, stres yang tidak dikelola dengan baik, akan berdampak buruk bagi ibu yang bersangkutan dan perkembangan janin di rahimnya. Stres pada wanita hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin, yang memang sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi rahim-plasenta-janin. Penurunan sirkulasi ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin berkurang. Perkembangan janin pun terhambat. Hambatan macam ini bisa dihilangkan atau dikurangi bila si ibu mendengarkan musik klasik, terutama karya Mozart.

Page 3: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

Memang, tidak setiapibu hamil menyukai musik klasik. Namun, kalau didengarkan secara berulang-ulang hingga hafal, akan terasa letak indahnya musik klasik ini. Keindahan dan ketenangan inilah yang membuat musik klasik itu istimewa.

Cukup 30 menit sehariMungkin semua jenis musik, dari yang tradisional hingga modern, bisa pula dimanfaatkan untuk hal yang sama. Namun, hingga saat ini yang sudah diteliti dan menunjukkan hasil positif baru musik klasik, terutama karya Mozart. Jenis musik ini terbukti efektif dalam menstimulasi perkembangan otak belahan kanan dari janin. Menurut Suzuki (1987), seperti dikutip Utami, bila anak dibesarkan dalam suasana musik Mozart sejak dini, jiwa Mozart yang penuh kasih sayang akan tumbuh juga dalam dirinya. Mendengar alunan musik yang tenang, jantung si janin berdenyut dengan tenang pula. Bahkan, setelah dilahirkan mendengarkan musik klasik juga memberi pengaruh baik bagi si bayi. Sekadar contoh, seperti diberikan Utami, seorang bayi berusia tiga bulan, yang sejak lahir sering diputarkan musik klasik, mampu menggerakkan badannya sesuai dengan iramanya. Jika irama makin cepat menuju klimaks, gerakan bayi lebih cepat dan aktif, dan ketika musik berhenti dia menunjukkan ketidaksenangan. Sementara untuk merangsang belahan otak kiri yang bertanggung jawab terhadap kemampuan akademik, tambah Isye, musik dengan syair yang mendidik terbukti memberi pengaruh baik. “Saya menggunakan lagu-lagu anak-anak Indonesia. Itu merupakan eksperimen saya sendiri. Nah, intervensi yang saya gunakan selama ini ternyata ada gunanya. Bayi yang dilahirkan, ketika berusia dua tahun ternyata memiliki kemampuan komunikasi pasif dan aktif seperti anak usia empat tahun. Contoh lainnya, bayi berusia tiga bulan umumnya belum ada tanda-tanda mengeluarkan kata-kata ”a-e-o”. Tapi bayi yang, ketika masih dalam kandungan, mendapat terapi musik sudah bisa mengeluarkan kata-kata itu, kemampuan berbahasanya lebih cepat,” ungkapnya. Isye juga menyatakan, lagu anak-anak yang dipilih untuk terapi cukup dua tiga lagu. Musik bersyair itu misalnya lagu anak-anak ciptaan Ibu Sud atau Ibu Kasur. Menurut dia, Pelangi-Pelangi merupakan lagu paling disukai. “Pada akhir lagu itu ”kan ada syair ”… ciptaan Tuhan”. Jadi sejak janin, calon anak ini sudah mengenal kata Tuhan,” jelasnya. Stimulasi perkembangan otak janin ini bisa dilakukan sejak usia kehamilan 18 – 20 minggu. Menurut Harold I. Kaplan, Benjamin J. Sadock, dan Jack A. Grebb, pada usia itu janin sudah dapat mendengar. Dia juga sudah bisa bereaksi terhadap suara dengan memberi respons berupa kontraksi otot, pergerakan, dan perubahan denyut jantung. Bahkan, pada usia itu perkembangan mental emosional janin sudah dapat dipengaruhi musik. Mendengarkannya bisa dilakukan di mana saja. Namun, untuk tujuan terapi sebaiknya dilakukan di tempat khusus untuk terapi dan dipandu oleh pakarnya. “Di tempat terapi ini akan tercipta suasana kebersamaan. Dengan kebersamaan itu, mereka bisa bertukar pengalaman dan sebagainya, sehingga saat menghadapi persalinan persiapan mental mereka sudah bagus dan rasa percaya dirinya juga bagus,” jelas Isye. Di samping itu ibu hamil dianjurkan pula mendengarkan musik di rumah secara teratur. Dalam melakukan terapi musik, ibu hamil mesti melalui tahapan relaksasi fisik dan mental sebelum memasuki tahapan stimulasi terhadap janin. “Untuk mencapai rileks fisik saya memberikan relaksasi progresif di mana ibu-ibu mengendurkan dan mengencangkan otot-ototnya, mengatur pernapasan dan sebagainya. Setelah secara fisik rileks, baru memasuki relaksasi mental. Dalam relaksasi mental, saya mengucapkan kata-kata yang bersifat sugesti dan menguatkan. Jadi secara fisik mereka rileks, dan saya membawa mereka ke dalam suasana di mana mereka bisa melupakan semua konflik yang mereka rasakan sebelumnya. Mereka hanya berkonsentrasi untuk terapi. Pada saat diberi

Page 4: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

instruksi-instruksi untuk relaksasi, diperdengarkan alunan musik yang bisa membangkitkan perasaan rileks. (Sumber : Majalah Intisari)

Teknik dan Saat Tepat Memberi Terapi Musik pada Anak

Aug 25

Posted by Baby Orchestra

 

2

 

0

 

Rate This

inmagine.com

Ibu hamil yang membutuhkan relaksasi, bisa mendengar musik kapan saja dan mana saja. Rangsangan berupa suara yang Menenangkan itu juga akan dinikmati janin. Namun, seperti yang dikatakan Dra. Hj. Iesye Widodo, Psi., ahli terapi musik dari klinik Tiara Putera, untuk hasil optimal, terapi musik bagi janin harus dilakukan secara terprogram atau tidak sembarangan.

EFEKTIF SAMPAI USIA 3 TAHUN

Page 5: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

Seperti sudah kita ketahui, otak janin sudah bekerja di usia kehamilan 16 minggu. Setelah melalui proses pembentukan, kesempurnaannya terjadi di usia kandungan 18-20 minggu. “Di usia inilah,” menurut Iesye, “terapi musik paling baik mulai dilakukan, karena perlengkapan pendengaran janin sudah semakin sempurna.” Namun, sejak di trimester pertama pun ibu sudah boleh melakukannya, meski janin belum dapat bereaksi. Terapi ini lebih ditujukan kepada ibu untuk mengurangi kadar stres saat menjalani masa mual-muntah.”

Untuk anak, terapi musik paling efektif diterapkan sejak di dalam kandungan hingga usianya 3 tahun. Mengapa demikian? Karena selama periode itu, otak anak mengalami pertumbuhan dan kemudian perkembangan yang amat pesat. Namun, bukan berarti di usia selanjutnya terapi musik tidak akan membawa manfaat, hanya saja potensi rangsangannya semakin berkurang dari tahun ke tahun. Jadi, sampai usia berapa pun musik tetap bermanfaat. Namun, jika tujuannya untuk merangsang kecerdasan sebaiknya jangan sampai lewat dari usia 8 tahun.

MENGATUR JADWAL

Iesye menekankan, ibu bisa menentukan sendiri waktu terapi yang tepat, boleh pagi, siang, sore atau malam. Yang penting, ketika sudah memilih waktunya, maka ibu harus konsisten dengan waktu tersebut. “Kalau sudah menetapkan di pagi hari, maka selanjutnya harus di pagi hari, jangan diubah.” Pilihlah waktu sesuai kesempatan yang dimiliki. Bagi ibu yang bekerja misalnya, mungkin pagi hari bukanlah waktu yang tepat. Jadi, lakukan di malam hari atau di sela-sela waktu kerjanya. “Yang penting berkesinambungan dan konsisten. Bila tidak, maka hasilnya akan tidak sesuai dengan yang diharapkan.”

Selain waktu ibu, waktu janin juga perlu dipertimbangkan. Bagaimanapun, menurut Iesye, akan lebih baik bila terapi dilakukan ketika janin sedang tidak tidur. Pada saat terjaga, janin bisa menyimak rangsangan suara secara aktif. Dengan begitu, daya ingatnya juga ikut terangsang dan bertambah kuat.

Menurut penelitian, janin akan terjaga saat ibu selesai makan, terutama makan siang. Nah, waktu-waktu ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan terapi. Namun, tidak dijamin juga bahwa setelah ibu makan siang, janin pasti terjaga. Bisa saja, ia terjaga di pagi, sore, atau bahkan ketika ibu sedang tidur. Jadi, tak mesti juga ibu memaksakan diri melakukan terapi musik bagi janin segera setelah waktu makannya.

Ketika bayi sudah lahir, dengan melihat kondisinya sehari-hari, ibu bisa lebih mudah menentukan kapan waktu yang tepat. Bila anak biasa terjaga dan tenang di pagi hari, pilihlah waktu tersebut, tentu dengan mempertimbangkan waktu ibu juga. Siang, sore, atau malam hari pun tidak mengapa selama waktu tersebut merupakan waktu terjaganya.

PILIHAN LAGU DAN MUSIK

Untuk terapi, sebaiknya ibu tidak hanya memperdengarkan gubahan musik klasik. Selingi dengan lagu anak-anak agar ibu bisa sekalian mengajak bayi berkomunikasi. “Banyak jenis musik lain terbukti dapat merangsang kecerdasan. Misalnya, musik instrumen rebana, lagu anak-anak, dangdut, dan lagu-lagu rohani,” ungkap Iesye.

Page 6: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

Pada anak dengan kebutuhan khusus seperti autisme, terapi musik ini harus dipandu oleh tenaga ahli yang mengerti kondisinya. Mulai jenis musik dan frekuensinya harus disusun berdasarkan kondisi kasus per kasus.

Pada anak yang terlalu aktif misalnya, terapi musik yang diberikan pada intinya harus bisa memuaskan emosi yang sering berlebihan. Bisa dengan musik klasik jenis tertentu atau diberikan alat musik pukul seperti rebana. Lewat aktivitas memukul ini, diharapkan emosinya dapat diluapkan secara positif. “Pokoknya, mereka diarahkan untuk melakukan aktivitas yang menimbulkan bunyi, irama, atau sesuatu yang menyenangkan, sehingga naluri agresif dan destruktifnya bisa tersalurkan,” ujar Iesye.

Sebaliknya, bila anak terlalu pasif, jenis musik yang diberikan harus dapat merangsangnya agar menjadi aktif. Biasanya, dipilih musik yang bernuansa ramai. “Pemberian alat musik seperti rebana pun bisa merangsang aktivitas anak,” tambahnya.

CARA MELAKUKAN

Iesye menganjurkan, ketika ingin memulai terapi, sebaiknya ibu berkonsultasi dulu dengan terapis profesional untuk mendapatkan pengarahan, seperti apa manfaatnya, kapan harus dilaksanakan, dan bagaimana caranya secara terperinci. Tentu saja agar terapinya berjalan efektif dan optimal. “Selanjutnya, ibu bisa mempraktekkannya di rumah sambil membaca berbagai referensi yang memang sangat penting diketahui.”

Berikut, Iesye mengenalkan tiga tahapan pendahuluan dari terapi musik yang bisa dijadikan pedoman saat ibu melakukannya di rumah.

1. Relaksasi Fisik.

Untuk mencapai relaks secara fisik, ibu dapat menggunakan teknik progresif relaksi. Pada tahap ini ibu yang sedang hamil harus mengendorkan dan mengencangkan otot-otot tubuh secara berurutan sambil mengatur napas. Relaksasi ini sangat dibutuhkan agar musik bisa dicerna dengan baik dan dapat tersalurkan ke seluruh anggota tubuh.

Pilihlah posisi yang paling nyaman, bisa sambil tiduran ataupun duduk. Bila ibu lebih bisa berkonsentrasi pada musik dengan posisi duduk, ambillah posisi ini. Demikian pula dengan posisi tiduran.

2. Relaksasi Mental

Setelah relaksasi fisik maka saatnya untuk masuk ke tahapan relaksasi mental. Di tempat terapi, selama tahapan ini awalnya ibu hamil dipandu instruktur terapis dengan kata-kata yang bersifat sugesti. Tujuannya untuk membawa ibu ke suasana di mana mereka bisa melupakan ketegangan dan kecemasan yang dirasakan selama kehamilan. Agar sampai ke tujuan, ibu dianjurkan untuk berkonsentrasi. Musik yang mengiringinya tentu saja yang bisa membangkitkan perasaan relaks. Selanjutnya, dengan mengikuti instruksi yang sudah pernah didapat, ibu dapat melakukannya sendiri di rumah.

Page 7: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

3. Stimulasi atau Rangsangan Musik pada Janin

Untuk memperoleh manfaat maksimal dari terapi ini, ibu dianjurkan untuk mendengarkan musik dengan konsentrasi dan kesadaran penuh. Alunan suaranya mesti bisa merasuki pikiran ibu tanpa ada gangguan berupa ketidakstabilan emosi, suara berisik, dan kurang konsentrasi.

Saat mendengarkan musik, ambil posisi sekitar setengah meter dari tape atau dapat menggunakan walkman. Usahakan volume suaranya jangan terlalu keras ataupun lemah, tetapi sedang-sedang saja. Intinya, volume tersebut dapat menyamankan dan membuat ibu bisa berkonsentrasi penuh. Sesekali, boleh menempelkan earphone ke perut ibu agar janin bisa mendengar lebih jelas. Ketiga cara ini, sama baiknya.

Dianjurkan pula untuk tidak mendengarkan musiknya saja, kalau bisa ibu ikut berdendang mengikuti melodi atau liriknya. Untuk itu, bisa pilih lagu Twinkle-twinkle Little Star atau lagu-lagu ciptaan Ibu Sud, Pak Kasur, dan A.T Mahmud. Selain syair-syairnya cocok buat anak, lagu-lagu itu juga tidak lekang digusur zaman.

Waktu yang diperlukan untuk terapi sekitar 30 menit setiap hari. Asalkan ibu bisa berkonsentrasi dengan baik, dalam sehari boleh satu, dua, atau tiga lagu yang didengarkan. Bila banyaknya jenis lagu malah membuyarkan konsentrasi, sebaiknya pilih satu jenis saja dalam sehari.

Bayi Happy, Dewasa Bahagia

Sep 3

Posted by Baby Orchestra

 

6

 

0

 

Rate This

Page 8: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

inmagine.com

Perkembangan emosi yang stabil pada bayi sangat dibutuhkan supaya pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikisnya berlangsung optimal.

Bayi yang secara emosi stabil dan nyaman biasanya akan lebih mudah diberikan asupan makanan sehingga pertumbuhan fisiknya bagus, lebih mudah diajak berkomunikasi sehingga informasi yang masuk dapat memperkaya pengetahuannya, lebih kreatif, lebih tenang, dan sebagainya.

Untuk menata emosi bayi, inilah beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua sejak bayi berada di kandungan maupun setelah ia dilahirkan, sebagaimana dipaparkan oleh Dra.Louise, M.M, Psi, dari Parent Education Program RSAB Harapan Kita Jakarta.

Saat di kandunganIbu hamil harus mampu mengontrol emosinya dengan baik. Jika ibu membiarkan emosinya meledak-ledak, marah, takut, sedih, atau bahkan terlalu gembira akan berpengaruh pada pertumbuhan psikis bayi karena ia ikut merasakan apa yang dirasakan ibunya.

Saat ibu marah, misal, jantung ibu akan berdetak lebih kencang, otot-otot berkontraksi, gerakan usus bergejolak, dan sebagainya. Bila kejadian ini sering muncul, kelak bayi akan mudah rewel, mudah was-was, bahkan mudah sekali menangis.

Page 9: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

Setelah dilahirkanSetelah si kecil lahir, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua:

- Sering berkomunikasiKomunikasi bisa kita lakukan mengenai hal-hal yang dekat dengan bayi, membicarakan kebahagiaan kita dengan kehadiran bayi, tubuh bayi yang montok, wajahnya yang lucu, mendongeng, dan sebagainya. Berkomunikasilah dengan kalimat yang lembut, sikap penuh kasih sayang, belaian tangan, sehingga bayi merasa nyaman dan otomatis emosinya stabil.

- Tidak menunjukkan emosi negatifTak hanya melihat atau mendengar orangtua bertengkar yang bisa membuat bayi stres. Ibu atau ayah yang suka menunjukkan gejolak emosi negatif, entah marah, sedih, kesal, atau yang lainnya secara berlebihan juga bisa membuat bayi stres.

- Pijat bayiTak hanya orangtua yang senang dengan pijatan, bayi pun menyukainya. Sebab, pijat dapat menyamankan otot-otot yang pegal dan kaku serta memperlancar sirkulasi darah. Tentu pijatan yang dilakukan terhadap bayi harus benar dan oleh ahlinya atau oleh ibu yang sudah mengikuti pelatihan memijat bayi.

- Memberi ASISelain bermanfaat untuk kesehatan fisiknya, tak dipungkiri jika ASI dapat membangun mental bayi lebih kuat.

- Jangan menuding atau mencapMeski masih bayi sebaiknya kita tidak menuding atau mencap negatif. Misal, bayi sering pipis atau pup di celana, menumbahkan makanan, atau sering rewel, jangan pernah terucap padanya kata-kata negatif kepadanya, seperti “anak jelek”, bodoh, dasar nyusahin”, dan sebagainya. (www.tabloid-nakita.com)

Rahasia Merangsang Otak si Kecil

Sep 3

Posted by Baby Orchestra

 

5

 

0

 

Page 10: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

Rate This

inmagine.com

Lingkungan tempat di mana bayi dibesarkan sangat mempengaruhi perkembangan otaknya. Pada tahun pertama dalam kehidupan bayi, sistem otak mulai terbentuk dengan cepat. Aktivitas otak sudah mulai membentuk hubungan elektrik sangat kecil yang disebut sinapses. Sejumlah rangsangan yang diterima bayi secara langsung mempengaruhi pembentukan sinapses ini.

Rangsangan yang senantiasa berulang akan menguatkan hubungan-hubungan tersebut dan membuatnya menjadi permanen, sementara rangsangan lain yang tidak banyak berulang lama-lama akan hilang. Dengan demikian tahun pertama itu merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan otak bayi.

Periode ini (perkembangan otak dan pembentukan jaringan kerja otak) merupakan periode intensif yang hanya terjadi sekali dalam seluruh kehidupan seseorang. Sebagai orangtua, tentu Anda tak ingin melewatkan kesempatan emas yang sangat singkat ini, bukan? Nah supaya perkembangan otak anak Anda menjadi optimal, berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan ;

1. Cinta. Cinta dan perhatian merupakan kebutuhan riil pertama. Bayi Anda tidak pernah mengatur atau memanipulasi Anda. Dia sangat butuh cinta mesra Anda. Cinta Anda yang tidak terbatas memperkuat penghargaan diri dan meningkatkan perkembangan sirkuit otak bayi Anda.

Page 11: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

2. Bicaralah pada bayi Anda sesering, selembut mungkin dengan kasanah kata sebanyak mungkin, serta berbagai ekspresi. Suara Anda adalah suara favorit bayi Anda, sebab dia sudah mulai mendengarnya sejak ada di kandungan.

3. Jawab permintaan bayi Anda (misalnya mencoba memahami tangisan bayi Anda) tanpa ragu-ragu. Hal ini akan mengajarkan pada bayi Anda untuk berani berkomunikasi dengan orang lain, dan memberi stabilitas emosi dan kepercayaan yang tinggi untuk dia.

4. Sentuh bayi Anda. Para ahli menemukan bahwa bayi prematur yang dibelai akan tumbuh lebih cepat, sedikit menangis, dan akan segera diperbolehkan pulang dari rumahsakit daripada yang tidak dibelai.

5. Ekspresi yang positif. Bayi Anda akan hafal dan paham betul suara, ekspresi wajah, dan gerak Anda. Maka buatlah dia kenal ekspresi dan suara yang positif.

6. Biarkan bayi Anda mengalami lingkungan yang berbeda; ajak jalan-jalan, tunjukkan hal-hal yang menarik di sekitar lingkungan Anda.

7. Biarkan Bayi Anda mengenali berbagai tekstur dan temperatur (tentu jangan terlalu dingin, panas, atau keras). Sediakan lingkungan yang aman bagi eksplorasi bayi, karena pengenalan yang dilakukannya memang butuh waktu.

8. Bacakan buku-buku. Walaupun bayi Anda belum bisa mengikuti atau membaca, namun gambar-gambar dan suara Anda baik buat dia.

9. Mainkan musik atau biarkan bayi Anda mendengarkan musik seperti musik klasik (Mozart misalnya). Penelitian membuktikan bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan neuron-neuron otak bayi.

10. Ketika Anda frustrasi karena bayi Anda menjatuhkan susu ke lantai, ingatlah bahwa dia melakukan itu karena sedang mencoba mengenali dunia.kompas

Inilah 8 Kemampuan Mengagumkan dari Otak Bayi

Jul 31

Posted by Baby Orchestra

 

1

 

Page 12: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

0

 

Rate This

Bayi mungkin kecil dan tidak dapat bercakap-cakap dengan orang dewasa, tetapi bayi membuktikan bahwa mereka memiliki kepintaran dan kemampuan otak yang luar biasa. Setidaknya ada 8 kemampuan mengagumkan dari otak bayi. Apa saja?

Berikut 8 kemampuan otak bayi yang mengagumkan, seperti dilansir Livescience, Kamis (30/6/2011):

1. Tahu siapa yang menjadi bos

Sejak usia 10 bulan, bayi sudah bisa memahami hierarki sosial. Ketika ditunjukkan adegan kartun yang menampil sosok bertubuh besar dan kecil yang sedang berinteraksi, bayi akan mengerti bahwa sosok yang besar adalah bos.

Temuan ini telah diterbitkan pada Januari 2011 di jurnal Science, yang menunjukkan bahwa bayi memahami hierarki sosial dan tahu ukuran yang dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab.

2. Mengerti mood dan emosi

Meski bayi belum bisa berbicara, ia akan tahu ketika Anda merasa sedih. Bayi usia 5 bulan dapat akurat membedakan nada suara optimis dan suram, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Neuron tahun 2010.

Page 13: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

3. Terlahir untuk menari

Berbicara tentang musik, bayi tidak bisa menolaknya. Telinga mereka tak hanya disetel dengan ketukan, bayi sebenarnya juga bisa menari dengan birama, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal Proceeding of National Academy of Sciences tahun 2010.

Bayi-bayi mengerakan lengan, tangan, kaki, torso dan kepala lebih banyak dalam menanggapi musik daripada berbicara.

4. Cerminan tindakan orang lain

Tak mengherankan bila Anda melihat sesuatu yang luar biasa di mata bayi. Bayi dapat meniru tindakan yang Anda lakukan, karena menurut studi yang diterbitkan Biology Letters tahun 2009, peneliti menemukan daerah motor yang aktif pada usia 9 bulan adalah yang berperan sebagai neuron cermin.

5. Belajar dengan cepat saat tidur

Bayi ternyata dapat belajar bahkan saat tidur, menurut jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, 2010. Dalam percobaan dengan 26 bayi tidur, ilmuwan memainkan nada musik diikuti oleh embusan udara ke mata mereka 200 kali selama setengah jam. 124 elektroda menempel pada kulit kepala dan wajah bayi untuk merekam aktivitas otak selama percobaan.

Hasilnya, bayi-bayi dengan cepat belajar untuk mengantisipasi embusan udara setelah mendengar nada, menunjukkan peningkatan empat kali lipat rata-rata dalam kemungkinan pengetatan kelopak mata dalam merespons suara pada akhir setiap sesi.

6. Seperti sangat mahir matematika

Bayi bisa membedakan antara dua dan tiga, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences tahun 2006.

7. Bayi dengan mudah mempelajari bahasa di dunia

“Bayi yang baru lahir dapat dikatakan ‘cerdas’ karena mereka memiliki kemampuan untuk hampir dengan mudah mempelajari semua bahasa di dunia,” kata psikolog George Hollich dari Purdue University.

Beberapa penelitian menunjukkan bayi mulai memahami tata bahasa, pengolahan tata bahasa dan kata-kata secara bersamaan pada usia 15 bulan.

8. Memahami emosi anjing

Bahkan sebelum bayi dapat mengatakan ‘mama’ dan ‘papa’, bayi dapat menguraikan emosi anjing. Sebuah studi 2009 menunjukkan bahwa bayi usia 6 bulan bisa menyamai suara marah

Page 14: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

membentak atau ramah dengan hanya ditunjukkan foto-foto anjing dengan bahasa tubuh yang sesuai. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Developmental Psychology.

Manfaat Tertawa Bagi Bayi

Aug 15

Posted by Baby Orchestra

 

1

 

0

 

Rate This

MELIHAT bayi Anda tertawa tentu merupakan hal yang sangat menyenangkan. Sudah jadi hal yang lumrah bagi orang tua mengajak buah hatinya bermain dan bercanda yang kadang bisa membuat buah hatinya tertawa riang. Di samping kegiatan itu bisa mendekatkan ikatan antara ibu dan bayinya, ternyata bisa bermanfaat juga bagi kesehatan bayi kita.

Bunda, sebenarnya bayi Anda meniru Anda. Ia melihat bagaimana orang lain tertawa ketika melihat atau mendengar sesuatu. Ia mulai mencerna dan akhirnya meniru . Jadi ketika ada hal yang menurutnya lucu, ia langsung tertawa. Jangan kaget pula bila tawa bayi terkadang terdengar

Page 15: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

aneh, layaknya orang bernyanyi dengan teknik stakato dan bahkan tertawa terkekeh-kekeh dengan volume cukup keras. Sebenarnya ini karena laring-nya belum terbentuk sempurna sehingga ia belum bisa mengontrol tawanya.

Berikut manfaat tertawa yang bisa di dapat bayi Anda:

* Bagi bayi, tertawa selama 1 menit sama seperti melakukan olahraga 20 menit. Jadi, saat bayi Anda tertawa, ia berolahraga.

* Tertawa dapat merangsang otak bayi untuk memproduksi hormon yang bisa memicu pelepasan endorfin (zat pembunuh rasa sakit)

Mengetahui manfaatnya tentu kita jadi lebih semangat mengajaknya bermain dan bercanda. Namun, kadang sulit juga sampai bisa membuatnya tertawa. Untuk bisa tertawa, kita butuh “kejutan” (suprise). Berikut adalah beberapa “kejutan” yang bisa merangsang si kecil tertawa.

* Gerak-gerakkan wajah Anda. Kadang-kadang, dengan menjulurkan lidah Anda dan sedikit tarikan wajah. Bahkan, kerlingan mata Anda pun sudah bisa membuat bayi tergelak-gelak.

* Gelitik pinggang atau telapak kakinya dengan jari-jari Anda, atau ciumi perutnya, biasanya bayi akan tertawa terbahak.

* Bermain ciluk ba. Tutup dan buka kembali wajah Anda dengan telapak tangan, dengan sedikit tarikan wajah yang menunjukkan senyum atau tawa Anda. Bayi akan bertambah senang jika disertai sedikit suara yang mengagetkan. Atau, buat “tirai” yang membatasi bayi dengan Anda. Ketika “tirai”-nya dibuka dengan cepat, bayi akan melihat wajah Anda yang semula “hilang”, muncul kembali dengan penuh tawa.

* Menyanyikan lagu anak-anak dengan mengayun-ayunkan tubuhnya di pangkuan Anda. Pada akhir lagu, buat sedikit kejutan dengan mengeraskan beberapa kata. Biasanya, bayi akan menyukainya dan tertawa tergelak-gelak.

Perlukah Bayi Bersekolah ?

Aug 17

Posted by Baby Orchestra

 

1

 

0

Page 16: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

 

Rate This

 

inmagine.com

MEMANG agak sulit mencari jumlah pasti berapa angka pertumbuhan bisnis taman bermain di Jakarta, apalagi di Indonesia. Meskipun begitu, bila kita agak sedikit menaruh perhatian, secara kasat mata jumlahnya terus bertambah.

Kesan ini diperkuat oleh penjelasan Melania Hamdan, Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Amerika yang memiliki taman bermain Tutor Time untuk usia 1-6 tahun di Kemang dan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Tahun ini, tiba-tiba permintaan mendapatkan wara laba taman bermain yang berpusat di Florida, Amerika Serikat, ini meningkat. Lokasi yang baru berdiri tahun ini ada di Bandung, Puri Indah, Pondok Indah, dan akan segera di Pluit, Jakarta Utara. Baru sebulan dibuka, sudah 17 anak mendaftar di Tutor Time Pondok Indah.

“Mungkin karena ekonomi booming lagi sehingga yang berminat pada taman bermain seperti ini meningkat. Ini juga karena keinginan orangtua memberikan yang terbaik untuk anaknya,” kata Melania.

Page 17: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

Sependapat dengan pengamatan Melania adalah Anggani Sudono. Praktisi dan pengamat pendidikan ini mengatakan, munculnya taman-taman bermain dengan pesat belakangan ini karena permintaan masyarakat. Begitu juga dengan taman bermain yang menawarkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Dra Tjut Rifameutia U Ali-Nafis, MA, psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, melihat semakin banyaknya pasangan muda yang dua-duanya bekerja dan hubungan dengan lingkungan sekitar yang tidak akrab seperti di kota-kota besar, membuat taman bermain menjadi kebutuhan pasangan muda.

“Itu peluang bisnis, namun dalam menjalankan bisnis sebaiknya yayasan menjalankannya dengan serius dan benar. Misalnya, bila ingin menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar, gunakan pengajar yang bisa berbicara Inggris dengan benar dan baik. Jika bahasa Inggris hanya sebagai daya tarik dan untuk gaya-gayaan, hal itu justru akan merusak kemampuan berbahasa anak,” jelas Rifameutia.

***

SALAH satu daya tarik yang banyak ditawarkan taman bermain saat ini adalah penggunaan bahasa Inggris sebagai pengantar. Alasan orangtua umumnya karena mereka ingin mempersiapkan anaknya sedini mungkin menghadapi masa depan. Masa depan lalu diterjemahkan antara lain dengan sedini mungkin menguasai bahasa asing, dalam hal ini bahasa Inggris (baca juga halaman 13).

Keinginan itu barangkali tidak berlebihan karena setiap hari kita memang dicekoki berbagai jargon seputar globalisasi: Pasar bebas, AFTA, saluran MTV, film Hollywood, makanan mulai dari steak sampai burger. Bahkan, percakapan sehari-hari pun terasa kurang keren bila tidak menyisipkan bahasa Inggris, tidak peduli apakah pemilihan kalimat atau katanya tepat atau tidak.

Karena itu, bukanlah hal aneh bila anak-anak yang dimasukkan ke taman bermain itu tidak selalu berasal dari keluarga yang bisa berbahasa Inggris. Seperti dikatakan Cynthia Moeljono, koordinator sekolah Tutor Time Pondok Indah, ada orangtua yang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris menyekolahkan anaknya di Tutor Time yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, baik itu keluarga Indonesia maupun warga asing yang bekerja di sini. “Tetapi, tidak apa-apa, karena anak belajar melalui bermain,” kata Cynthia.

Anggani Sudono yang mengajar di Jakarta International School di Jakarta Selatan dari tahun 1964-1990 mengatakan, memang ada hasil penelitian yang menyebutkan makin dini anak diperkenalkan dengan bahasa semakin cepat anak menguasai. Akan tetapi, secara prinsip ia lebih memilih anak menguasai bahasa ibunya dengan baik sebelum diperkenalkan pada bahasa lain.

Anggani berpendapat, hal itu penting supaya anak tidak mengalami “kebingungan bahasa” yang akan terbawa sampai besar karena tiap bahasa memiliki logikanya sendiri. Bila memang orangtua memutuskan memasukkan anaknya sejak dini di taman bermain yang menggunakan pengantar bahasa Inggris, sekolah maupun orangtua harus konsisten menggunakan kedua bahasa itu. “Jangan dicampur-campur, misalnya dengan bilang ‘Ini red book,’” jelas Anggani.

Page 18: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

Logika berbahasa ini bisa mempengaruhi anak sampai ke usia lebih lanjut, artinya mungkin saja anak bisa mengucapkan kata-kata bahasa Inggris dengan baik dan tampak mampu menyusun kalimat berbahasa Inggris, tetapi logika berbahasanya tidak mengikuti logika bahasa Inggris. Hal yang sama juga bisa terjadi pada bahasa Indonesianya. Padahal, seseorang dinilai dari kemampuannya berkomunikasi.

Menurut Anggani, bila sekolah sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris, maka orangtua di rumah harus aktif membantu anaknya. Misalnya, menentukan satu waktu tertentu dalam sehari sebagai saat berbahasa Inggris dan anak menyadari saat itu ia sedang berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Orangtua juga bisa membantu membacakan buku cerita berbahasa Inggris. “Tetapi, saat tiba berbahasa Indonesia, berkomunikasilah dengan bahasa Indonesia yang benar dan anak tahu bahwa dia sedang berkomunikasi dalam bahasa Indonesia,” tambah Anggani yang juga menjadi anggota Badan Pembina Akademik Perguruan Islam Al Izhar di Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Sedangkan Rifameutia mengatakan, anak memang memiliki potensi belajar bahasa yang luar biasa, bahkan mampu menguasai tiga bahasa sekaligus. Namun, syaratnya saat mengenalkan sebuah bahasa, harus konsisten menggunakan bahasa itu setiap berkomunikasi dengan anak. “Pemakaian bahasa itu pun harus benar,” tambah Rifameutia. Selain itu, jangan menekankan sisi kognitif. “Misalnya, ‘Merah itu bahasa Inggrisnya red.’ Itu salah sama sekali.”

***SEBENARNYA ada hal-hal lain yang lebih penting yang harus diperhatikan orangtua ketika memilih taman bermain, yaitu mencocokkan antara tujuan orangtua memasukkan anak ke taman bermain dan fasilitas yang disediakan taman bermain bersangkutan.

“Seberapa mendesak anak dimasukkan ke taman bermain dan pada usia berapa, sangat tergantung dari orangtua. Jika orangtua merasa tidak bisa memberikan stimulus (rangsangan) untuk perkembangan anaknya, dia bisa memasukkan anaknya ke taman bermain. Namun, jika orangtua mampu memberikan sendiri stimulus itu, maka tidak terlalu mendesak memasukkan anak ke taman bermain. Anak yang diasuh sendiri oleh orangtuanya bisa berkembang sama baiknya dengan anak yang dimasukkan ke taman bermain,” kata Rifameutia.

Kelebihan anak yang dimasukkan ke taman bermain sejak dini adalah kemampuan bersosialisasi yang lebih cepat dibandingkan anak yang diberi stimulus hanya oleh orangtuanya di rumah saja. “Namun, bukan berarti anak yang dipegang sendiri oleh orangtuanya tidak bisa mengejar kemampuan itu. Hanya pada awalnya saja anak lulusan taman bermain lebih cepat bersosialisasi,” tambah Rifameutia.

Di tengah belantara tawaran dan iklan taman bermain, orangtua perlu hati-hati memilih. Jangan hanya melihat bentuk fisik bangunan dan fasilitas, tetapi yang lebih penting bagaimana para “guru” di taman bermain “mengajar” anak-anak balita itu.

Kelompok bermain yang baik menurut Anggani adalah yang memberikan program sesuai kebutuhan anak. Pada taman bermain penekanannya adalah pembiasaan kegiatan sehari-hari misalnya berlatih menggunakan toilet, duduk pada saat makan, mencuci tangan sebelum makan,

Page 19: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak

dan berbagai pembiasaan lain. “Pada usia 2-3 tahun, fasilitator tidak menuntut anak-anak agar bisa ini-itu. Yang penting dia bisa dekat dengan anak sehingga anak merasa aman, lalu misalnya anak-anak bisa bilang ketika ingin kencing,” tutur Anggani.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi taman bermain seperti yang muncul dalam pertemuan World Forum on Early Childhood Education di Selandia Baru yang diikuti Anggani baru-baru ini antara lain taman bermain harus menjamin peningkatan kesehatan dan keamanan anak.

Pelayanan diberikan dalam kelompok kecil dengan rasio ideal satu fasilitator untuk lima anak. Tugas utama taman bermain adalah pengasuhan dan pendidikan yang harus dilakukan konsisten. “Artinya, tidak bisa sekarang fasilitator mengatakan sebelum makan harus cuci tangan, lain kali tidak apa-apa bila anak tidak cuci tangan,” tambah Anggani.

Yang perlu diperhatikan juga adalah pengasuhan harus sesuai kebutuhan anak, misalnya disesuaikan dengan umur anak. Memberi pelatihan linguistik dan kebudayaan yang berkesinambungan, yaitu menggunakan bahasa yang benar, mengucapkan terima kasih bila menerima sesuatu. “Jangan gunakan ‘bahasa bayi’,” tambah Anggani.

Kebutuhan individual anak mendapat perhatian dalam konteks taman. Lingkungan pun harus menyenangkan dan dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak. “Jadi misalnya, bila salah satu pembiasaan yang diberikan adalah latihan ke toilet, maka kamar mandi harus bersih dan terang sehingga tidak menakutkan anak. Bak cuci tangan, misalnya, harus sesuai dengan tinggi tubuh anak,” tambah Anggani. “Yang juga harus dituntut orangtua pada taman bermain adalah laporan kemajuan individual.”

Sedangkan menurut Rifameutia, taman bermain yang baik adalah yang selalu memberikan laporan untuk segala kegiatannya. Misalnya, mereka mengenalkan bentuk bulat, maka mereka akan memberikan laporan apa saja yang mereka lakukan untuk mengenalkan anak pada bulatan. “Laporan ini tidak saja yang sifatnya berkala, tetapi di setiap kegiatan. Dengan begitu orangtua bisa memantau kurikulum yang mereka jalankan. Ini penting sekali mengingat taman bermain tidak di bawah pengawasan pemerintah,” jelas Rifameutia.

Menurut Direktur Pendidikan Dini Usia (Padu) Ditjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Depdiknas Gautama, izin penyelenggaraan taman bermain ada di Departemen Sosial.

Tentang banyaknya taman bermain yang menetapkan biaya sangat mahal untuk ukuran rata-rata orang Indonesia, Gautama mengakui hal itu memang ada. Menurut pantauannya, hal itu karena alat peraga biasanya dibeli dari luar negeri. Belum lagi ada layanan gizi, kesehatan, tempat bermain dan alat bermain yang lengkap. “Tetapi, sebenarnya yang tidak mahal juga ada. Contohnya di Jawa Tengah, ada Padu yang biaya pendidikannya murah karena hampir semua alat sarananya dibuat sendiri oleh pengelolanya,” jelas Gautama.

Akhirnya semua kembali kepada orangtua-karena para balita itu belum bisa memilih-mau sekadar gaya, ikut-ikutan trend, atau memang mencari taman bermain yang memang cocok dengan kebutuhan anak. (ARN/TRI/NMP)Kompas.

Page 20: Menyeimbangkan Fungsi Otak Kanan Dan Kiri Anak