1
KAMIS, 15 AGUSTUS 1991 - HALAMAN VI SUARA MERDEKA Merayakan Peristiwa Bersejarah Oleh Ariel Heryanto Contoh kedua tentang Chairil Anwar. Hingga kini tokoh ek- sentrik yang mati muda im di- anggap sebagai penyair terbesar Indonesia. Konon, semasa hidup- nya ia tak dikenal masyarakat- nya sendiri seeara IUM. Ia bukan apa - apa dan siapa - siapa. Ia baru menjadi besar setelah seorang sarjana bernama 1m Jassin "me- nem ukan" berbagai karyanya Be- bagai mutiara yang sebelumnya tak kelihatan. Sampai - sampai, menurut cerita Emha Ainun Nadjib, ada pejabat di daerah DIY yang dalam Buatu acara peraya- an wafatnya Chairil Anwar me- minta generasi muda untuk me- Berplkir Optimistik Perayaan masa lampau yang berlebihan bisa memabukkan dan sekallgus mengeeilkan nyali . kita yang hidup masa kin!. Kita terasing dan tergetar oleh fanta- MERA Y AKAN sebuah hari atau tanggal istimewa tidak sa- ma dengan berhari - raya. Awal- an Me- menyatakan sebuah ke- giatan yang aktif. Berbeda dan lebih aktif ketimbang apa yang dijela.skan oleh kata - kerja de- ngan awalan Ser-. Merayakan hari tertentu berarti menjadikllIJ hari itu raya. Bukan mengagumi hari yang sudab raya: 17 Agus- tus 1945. Apakab peristiwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 me- rupakan sesuatu yang istimewa dan raya? Pertanyaan semacam ini kedengaran bodoh sekali bagi kita ma.'la kini. Jelas detik - detik itu merupakan detik - detik yang maba penting pada waktu itu, de- ngan atau tanpa perayaan pada tahun - tahun berlkutnya. Tapi bila harus diukur seber- apa besar atau raya makna peris- tiwa itu, mungkin kita member- ikan jawaban yang berbeda - be- da. Tergantungsudut pengamat- an kita masing - masing. Yang jelas, peristiwa itu tidak sebesar, seraya, sehebat, sedahsyat tanpa kegiatlln kita merayakrumya se- eara besar - besaran selama ini. Tidal!: Masal Dari sejumJab kajian ilmiab tentang peristiwa itu kita tabu, babwa pembacaan prokJamasi di- langsungkan tidak di balkon is- tana. Juga tidak di sebuab alun- alun atau lapangan terbukayang luas. Tidak dihadiri dan dielu - elukan jutaan, ribuan, atau bah- kan ratusan massa. Tidakjuga di hadapan kamera televisi, atau mikrofon radio yang memancar- kan pembacaan proklamasi itu ke seluruh jag'at. Sarna sekali tidale Proklamasi diadakan dengan agak sembunyi - sembunyi di ha- laman depan rumab pribadi mi- . lik Sukarno. Dihadiri oleh beber- apa rekan terdekatnya. Militer pendudukan Jepang tidak akan memberikan ijin jika acara itu di- adakan seeara terbuka di tempat umum. Penguasa asing itu ma- sih disegani biarpun kekuasaan mercka telah dirontokkan Seku- tu beberapa hari sebelumnya. lsi teks proklamasi itu sendiri hanya terdiri dari dua gelintir kalimat bersahaja. Sama sekali bukan kalimat yang disusun de- ngan kata - kata yang menggele- gar, radikal atau revolusioner. Seakan - akan tanpa seruan dan pekikan. Tanpa embel - embel spektakuler. Tanpa sensasi ala pers kita. Sebagian pejuang yang ikut mengikuti acara itu menilai teks itu 'baneL" Proklamasi itu ditanda - ta- ngani tidak lebih dari dua gelin- til' lelaki. Keduanya mengaku mewakili sebuah bangsa yang be- sar. Tapi itu belum resmi. Secara resmi mereka hanyalah wakil se- buah panitia yang terdiri dari' dua puluh orang dan dibentuk serba tergesa - gesa seminggu se- belumnya. Dari hal- hal di atas, aneka pe- tisi dan demonstrasi aktivis ma- hasiswakitamasaini tampaknya lebih seru dan hebat. Sejarah: Dibikin Bukan Diwarisi Sejarab bukanlab seonggok peristiwadi masalampau. Bukan nilai dan makna (betapa pun se- pele atau maha penting) yang su- dah selesai. Bukan barang jadi yang dapat diwarisi, dikaji, di- hargai, dirayakan, dielu - elukan oleh orang - orang yang hidup sesudahnya. Atau, sebaliI{nya, diabaikan dan dilupakan. si hasil perayaan yang kita bikin . simdiri. Kita bayangkan masa lampau serba lebih baik. generasi pendahulu serba hebat dan tak dapat ditemukan lagi masa kini, Kita merasa kerdil, masa kini serba kacau, penuh dengan ber- bagai beban dan hambatan. Sea- I kan - akan harapan serba jauh I dan keeH. Sejarah melibatkan peristiwa, warisi kebesaran Chairil Anwar. kegiatftn dan makna kekinian. Entah si pejabat tahu atau tidak Bukan sajft dalam pengertian babwa Chairil mati dirongrong babwa apa yang sudah lampau berbagai penyakit, termasuk pe- punya relflvansi lmtuk masa ki- nyakit kelamin. ni. Itu pengertian pasif. Tapi ada Kita bisa memperpanjang con- yang lebih penting dan aktif. Se- toh seperti ini. Seperti tampilnya jarab senantiasa merupakan pro- seorang Cory Aquino, sebaga\ ses pembelokan, editing, revisi, produk scjal'ah sosial Filipina pa- ujian, distol'si dan inanipulasi da masa tertentu. Ia ditokohkan, atau pun kol'eksi dan perayaan. dil'ayakan. Semua tokoh di ma- Dalam proses yang dinamis ini syarakat kita. termasuk Iwan kita semua seeara langsung atau Fals, Slamet Gundul, Abdu- tidak ikut tel'Iibat memben-, rachman Wahid atau Jaya Supra- tUknya. na merupakan produk za- Merayakan HUT proklamasi mannya. RI dari tahun ke tahun berarti Re-proklamasi ikut membentuk, mengolah- Semua umian di atas tidak di- kembali, makna proklamasi itu. maksudkan untuk mengeeilka- Tidak ada peristiwa bersejarah an a.palagi meremehkan penting- apapun yang beSftr atau penting nya peristiwa pembacaan teks "dalam dirinya sendiri". Dia pen- proklamasi. Uraian di atas hanya ting bagi sesuatu atau orang ingin menunjukk.an betapa he- yang juga senantiasa terbuka pa- batny:; kegmtan kita merayakan da perubahan. Tak ada peristiwa penstlwa yang sederhana. yang menjadi raya tanpa diraya-: Apa gunanya semua itu dibe- kan masyarakat. Penting atau i berkan disini? remehnya sebuah peristiwa me- i Pertama, kitft terlalu lama ter- rupakan prod uk dari kegiatan paku pftda kebiasaan merayakan masyarakat zamannya. sebuah peristiwa bersejarah se- Dua eontoh berikut 'ini bisa eara beku. see am baku, dan seea- menjeJaskan secara agak gam- ra tertutup. Seakan-akan acara blang. Cerita pertama datang da- peringatan merupakan sebuah ri Arief Budiman, salah seorang kewajiban bersopan - santun tokoh Angkatan 66 ten tang Arief yang tak menjawab tantangan Rachman Hakim yang menjadi hidup di masa kini at au masa' salah seorang pahlawan pada depan. masa keruntuhan Orla at.au ke- Merayakan HUT Proklamasi bangkitan Orba. bukan selladar kegiatan meng- enang masa yang sudah lewat, tetapi memproklamasikan dan me-RE-prokJanJasikan sebuah tekad dan komitmen. Perisliwa masa lampau hanyaJah sebuah pilihan bahrul baku yang boleh kita pakai untuk kegiatan masa kini. Memahami proses pembentu- kan sejarah yang diuraikan di atas mehgingatkan kita babwa para tokoh seperti Sukarno - Hat- ta juga manusia - manusia yang bergulat dengan sejarah. Seperti kita hari inL Mereka juga meng- hadapi berbagai kebimbangan dan keeemasan di sela-sela tekad dan kerja keras mereka. Ketika Jepang runtuh, mereka masih kuatir kemerdekaan yang sudah dijanjikan Jepang tidak jadi diraih. Ketika akhlrnya me- reka menyerobot inisiatif lUltuk memproklamasikan kemerdeka- an tanpa bantuan Jepang, belum adajaminan bangsa -negara mer- deka yang baru diproklamasikan itu akan berusia panjang. Hing- ga hari inL Akhirnya perlu dieatat sejarab mengajar kita untuk tidak sok tabu dan sok mampu. Walau kita berkesernpatan dan bertang- gung jawab ikut menentukan ja- lannya sejarah, kita tidak bisa mengendalikan sejarab semau kita. Banyak kejutan yang sebe- lurnnya tak rnaauk aka!. Juga ke- jutan yang menguntungkan se- pertijatuhnya Rusiaoleh Jepang atau rontoknya Jepang oleh Se- kutu. Runtuhnya rezim otoriter seperti Sukarno atau Marcos ter- nyata berlangsung lebih eepat dan parah dari yang masuk di akaldan dihal Mraoposisi mereka atau para ahl!. Kita bertanggung - jawab atas sejarah masa kini dan masa dep- an kemerdekaan bangsa-negara yang telah diproklamasikan de- ngan modal serba pas - pasan pa- da tablUl 1945. Kita harus beker- ja keras, tapi tak perlu mengan- dalkan hanya dari akal dan keri- ngat kita sendiri yang serba ter- batas. Arief Rachman Hakim adalah seorang mahasiswa yang tewas tertembak di tengah hirllk - pi- kuk demollstrasi mabasiswa anti - Sukarno. Kemungkinan ia korban sebuah peluru' yang nya- sal'. Ketika ia ditemukan t.ewas, para tokoh aktivis tak ada yang mengenalnya. Ia bukan tokoh. Menurut yang mengellaJnya ia bukftll aktivis yang politis. Boleh jadi ia penon ton yang sial kena peluru nyasar karena ia terlam- bat tiarap. Tlltapi Aejak itu namanya di- pahlawan-kan. Kematiannya di- rayakan sebagai peristiwa berse- jarah. Semua ini bukan karena nilai si tokoh dan pengalaman- nya sendiri, tetapi karena ia dan kematiannya menjawab kebu- tuhan masyarakat pada zaman- nya yang sedang membutuhkan simbol perlawanan, pengorban- an dan perubahan. Bila kebutuh- an zaman itu usa!, ia boleh tidak dirayakan lag\. Kedua, kesadarall bilhwa me- r:tyakan Aejarah sarna penting- nya dan sekaligus merupakan kegiatan memperbaharui !leja- rab memberikan kekuatan krea- tif bagi kita untuk menghadapi tantangan milsa kini dan masa depan. Uraian di atas hendaknya bisa menyadarkan kita bahwa keciabsyatan proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 tidak sepenuh- nya ada dalam peristiwa itu sen- diri, tetapi karena kita men- dahsyat-kannya. Kita me-raya- kannya' Kita tak boleh - karena tidak periu - berkecil hati meng- , hadapi maaa kini dan masa dep- I an. Kita senantiasa ikut berke- sempatan membentuk sejarab maaa kini maupun depan. Bagi setiap generasi. masa kini selalu lebih rumit dan membi- ngungkan daripada masa yang sudah lewat, yang sudah diedit dan disederhallakan dalam eatat- an sejarah. - Ariel Heryanto, MA, Staf Pengajar Fakultas Pasoasarjana UKSW Salatiga. Diunduh dari <arielheryanto.wordpress.com>

Merayakan Peristiwa Bersejarah · PDF filemenurut cerita Emha Ainun ... hari yang sudab raya: 17 Agus ... RI dari tahun ke tahun berarti Re-proklamasi ikut membentuk,

Embed Size (px)

Citation preview

KAMIS, 15 AGUSTUS 1991 - HALAMAN VI SUARA MERDEKA

Merayakan Peristiwa Bersejarah Oleh Ariel Heryanto

Contoh kedua tentang Chairil Anwar. Hingga kini tokoh ek­sentrik yang mati muda im di­anggap sebagai penyair terbesar Indonesia. Konon, semasa hidup­nya ia tak dikenal masyarakat­nya sendiri seeara IUM. Ia bukan apa - apa dan siapa - siapa. Ia baru menjadi besar setelah seorang sarjana bernama 1m Jassin "me­nem ukan" berbagai karyanya Be­

bagai mutiara yang sebelumnya tak kelihatan. Sampai - sampai, menurut cerita Emha Ainun Nadjib, ada pejabat di daerah DIY yang dalam Buatu acara peraya­an wafatnya Chairil Anwar me­minta generasi muda untuk me-

Berplkir Optimistik Perayaan masa lampau yang

berlebihan bisa memabukkan dan sekallgus mengeeilkan nyali

. kita yang hidup masa kin!. Kita terasing dan tergetar oleh fanta-

MERA Y AKAN sebuah hari atau tanggal istimewa tidak sa­ma dengan berhari - raya. Awal­an Me- menyatakan sebuah ke­giatan yang aktif. Berbeda dan lebih aktif ketimbang apa yang dijela.skan oleh kata - kerja de­ngan awalan Ser-. Merayakan hari tertentu berarti menjadikllIJ hari itu raya. Bukan mengagumi hari yang sudab raya: 17 Agus­tus 1945.

Apakab peristiwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 me­rupakan sesuatu yang istimewa dan raya? Pertanyaan semacam ini kedengaran bodoh sekali bagi kita ma.'la kini. Jelas detik - detik itu merupakan detik - detik yang maba penting pada waktu itu, de­ngan atau tanpa perayaan pada tahun - tahun berlkutnya.

Tapi bila harus diukur seber­apa besar atau raya makna peris­tiwa itu, mungkin kita member­ikan jawaban yang berbeda - be­da. Tergantungsudut pengamat­an kita masing - masing. Yang jelas, peristiwa itu tidak sebesar, seraya, sehebat, sedahsyat tanpa kegiatlln kita merayakrumya se­eara besar - besaran selama ini.

Tidal!: Masal Dari sejumJab kajian ilmiab

tentang peristiwa itu kita tabu, babwa pembacaan prokJamasi di­langsungkan tidak di balkon is­tana. Juga tidak di sebuab alun­alun atau lapangan terbukayang luas. Tidak dihadiri dan dielu -elukan jutaan, ribuan, atau bah­kan ratusan massa. Tidakjuga di hadapan kamera televisi, atau mikrofon radio yang memancar­kan pembacaan proklamasi itu ke seluruh jag'at. Sarna sekali tidale

Proklamasi diadakan dengan agak sembunyi - sembunyi di ha­laman depan rumab pribadi mi- . lik Sukarno. Dihadiri oleh beber­apa rekan terdekatnya. Militer pendudukan Jepang tidak akan memberikan ijin jika acara itu di­adakan seeara terbuka di tempat umum. Penguasa asing itu ma­sih disegani biarpun kekuasaan mercka telah dirontokkan Seku­tu beberapa hari sebelumnya.

lsi teks proklamasi itu sendiri hanya terdiri dari dua gelintir kalimat bersahaja. Sama sekali bukan kalimat yang disusun de­ngan kata - kata yang menggele­gar, radikal atau revolusioner. Seakan - akan tanpa seruan dan pekikan. Tanpa embel - embel spektakuler. Tanpa sensasi ala pers kita. Sebagian pejuang yang ikut mengikuti acara itu menilai teks itu 'baneL"

Proklamasi itu ditanda - ta­ngani tidak lebih dari dua gelin­til' lelaki. Keduanya mengaku mewakili sebuah bangsa yang be­sar. Tapi itu belum resmi. Secara resmi mereka hanyalah wakil se­buah panitia yang terdiri dari' dua puluh orang dan dibentuk serba tergesa - gesa seminggu se­belumnya.

Dari hal- hal di atas, aneka pe­tisi dan demonstrasi aktivis ma­hasiswakitamasaini tampaknya lebih seru dan hebat.

Sejarah: Dibikin Bukan Diwarisi

Sejarab bukanlab seonggok peristiwadi masalampau. Bukan nilai dan makna (betapa pun se­pele atau maha penting) yang su­dah selesai. Bukan barang jadi yang dapat diwarisi, dikaji, di­hargai, dirayakan, dielu - elukan oleh orang - orang yang hidup sesudahnya. Atau, sebaliI{nya, diabaikan dan dilupakan.

si hasil perayaan yang kita bikin . simdiri. Kita bayangkan masa lampau serba lebih baik. generasi pendahulu serba hebat dan tak dapat ditemukan lagi masa kini, Kita merasa kerdil, masa kini serba kacau, penuh dengan ber­bagai beban dan hambatan. Sea-

I kan - akan harapan serba jauh • I dan keeH.

Sejarah melibatkan peristiwa, warisi kebesaran Chairil Anwar. kegiatftn dan makna kekinian. Entah si pejabat tahu atau tidak Bukan sajft dalam pengertian babwa Chairil mati dirongrong babwa apa yang sudah lampau berbagai penyakit, termasuk pe­punya relflvansi lmtuk masa ki- nyakit kelamin. ni. Itu pengertian pasif. Tapi ada Kita bisa memperpanjang con­yang lebih penting dan aktif. Se- toh seperti ini. Seperti tampilnya jarab senantiasa merupakan pro- seorang Cory Aquino, sebaga\ ses pembelokan, editing, revisi, produk scjal'ah sosial Filipina pa­ujian, distol'si dan inanipulasi da masa tertentu. Ia ditokohkan, atau pun kol'eksi dan perayaan. dil'ayakan. Semua tokoh di ma­Dalam proses yang dinamis ini syarakat kita. termasuk Iwan kita semua seeara langsung atau Fals, Slamet Gundul, Abdu­tidak ikut tel'Iibat memben-, rachman Wahid atau Jaya Supra­tUknya. na merupakan produk za-

Merayakan HUT proklamasi mannya. RI dari tahun ke tahun berarti Re-proklamasi ikut membentuk, mengolah- Semua umian di atas tidak di-kembali, makna proklamasi itu. maksudkan untuk mengeeilka-

Tidak ada peristiwa bersejarah an a.palagi meremehkan penting­apapun yang beSftr atau penting nya peristiwa pembacaan teks "dalam dirinya sendiri". Dia pen- proklamasi. Uraian di atas hanya ting bagi sesuatu atau orang ingin menunjukk.an betapa he­yang juga senantiasa terbuka pa- batny:; kegmtan kita merayakan da perubahan. Tak ada peristiwa penstlwa yang sederhana. yang menjadi raya tanpa diraya-: Apa gunanya semua itu dibe­kan masyarakat. Penting atau i berkan disini? remehnya sebuah peristiwa me- i Pertama, kitft terlalu lama ter­rupakan prod uk dari kegiatan paku pftda kebiasaan merayakan masyarakat zamannya. sebuah peristiwa bersejarah se-

Dua eontoh berikut 'ini bisa eara beku. see am baku, dan seea­menjeJaskan secara agak gam- ra tertutup. Seakan-akan acara blang. Cerita pertama datang da- peringatan merupakan sebuah ri Arief Budiman, salah seorang kewajiban bersopan - santun tokoh Angkatan 66 ten tang Arief yang tak menjawab tantangan Rachman Hakim yang menjadi hidup di masa kini at au masa' salah seorang pahlawan pada depan. masa keruntuhan Orla at.au ke- Merayakan HUT Proklamasi bangkitan Orba. bukan selladar kegiatan meng­

enang masa yang sudah lewat, tetapi memproklamasikan dan me-RE-prokJanJasikan sebuah tekad dan komitmen. Perisliwa masa lampau hanyaJah sebuah pilihan bahrul baku yang boleh kita pakai untuk kegiatan masa kini.

Memahami proses pembentu­kan sejarah yang diuraikan di atas mehgingatkan kita babwa para tokoh seperti Sukarno - Hat­ta juga manusia - manusia yang bergulat dengan sejarah. Seperti kita hari inL Mereka juga meng­hadapi berbagai kebimbangan dan keeemasan di sela-sela tekad dan kerja keras mereka.

Ketika Jepang runtuh, mereka masih kuatir kemerdekaan yang sudah dijanjikan Jepang tidak jadi diraih. Ketika akhlrnya me­reka menyerobot inisiatif lUltuk memproklamasikan kemerdeka­an tanpa bantuan Jepang, belum adajaminan bangsa -negara mer­deka yang baru diproklamasikan itu akan berusia panjang. Hing­ga hari inL

Akhirnya perlu dieatat sejarab mengajar kita untuk tidak sok tabu dan sok mampu. Walau kita berkesernpatan dan bertang­gung jawab ikut menentukan ja­lannya sejarah, kita tidak bisa mengendalikan sejarab semau kita. Banyak kejutan yang sebe­lurnnya tak rnaauk aka!. Juga ke­jutan yang menguntungkan se­pertijatuhnya Rusiaoleh Jepang atau rontoknya Jepang oleh Se­kutu. Runtuhnya rezim otoriter seperti Sukarno atau Marcos ter­nyata berlangsung lebih eepat dan parah dari yang masuk di akaldan dihal -::-'-~~ Mraoposisi mereka atau para ahl!.

Kita bertanggung - jawab atas sejarah masa kini dan masa dep­an kemerdekaan bangsa-negara yang telah diproklamasikan de­ngan modal serba pas - pasan pa­da tablUl 1945. Kita harus beker­ja keras, tapi tak perlu mengan­dalkan hanya dari akal dan keri­ngat kita sendiri yang serba ter­batas.

Arief Rachman Hakim adalah seorang mahasiswa yang tewas tertembak di tengah hirllk - pi­kuk demollstrasi mabasiswa anti - Sukarno. Kemungkinan ia korban sebuah peluru' yang nya­sal'. Ketika ia ditemukan t.ewas, para tokoh aktivis tak ada yang mengenalnya. Ia bukan tokoh. Menurut yang mengellaJnya ia bukftll aktivis yang politis. Boleh jadi ia penon ton yang sial kena peluru nyasar karena ia terlam­bat tiarap.

Tlltapi Aejak itu namanya di­pahlawan-kan. Kematiannya di­rayakan sebagai peristiwa berse­jarah. Semua ini bukan karena nilai si tokoh dan pengalaman­nya sendiri, tetapi karena ia dan kematiannya menjawab kebu­tuhan masyarakat pada zaman­nya yang sedang membutuhkan simbol perlawanan, pengorban­an dan perubahan. Bila kebutuh­an zaman itu usa!, ia boleh tidak dirayakan lag\.

Kedua, kesadarall bilhwa me­r:tyakan Aejarah sarna penting­nya dan sekaligus merupakan kegiatan memperbaharui !leja­rab memberikan kekuatan krea­tif bagi kita untuk menghadapi tantangan milsa kini dan masa depan. Uraian di atas hendaknya bisa menyadarkan kita bahwa keciabsyatan proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 tidak sepenuh­nya ada dalam peristiwa itu sen­diri, tetapi karena kita men­dahsyat-kannya. Kita me-raya­kannya' Kita tak boleh - karena tidak periu - berkecil hati meng- , hadapi maaa kini dan masa dep- I an. Kita senantiasa ikut berke­sempatan membentuk sejarab maaa kini maupun depan.

Bagi setiap generasi. masa kini selalu lebih rumit dan membi­ngungkan daripada masa yang sudah lewat, yang sudah diedit dan disederhallakan dalam eatat­an sejarah.

- Ariel Heryanto, MA, Staf Pengajar Fakultas Pasoasarjana UKSW Salatiga.

Diunduh dari <arielheryanto.wordpress.com>