59
Merekam Gitar Akustik ( protips Majalah Audiopro ) oleh ; Tondi Rangkuti ( 20 September 2004 ) Baru - baru ini saya memperoleh kesempatan untuk mengerjakan rekaman instrumental gitar akustik ( nylon ). Walaupun dalam beberapa kesempatan saya pernah melakukannya, ada saja pengalaman baru tentunya yang kita dapat dalam setiap sesi rekaman berbeda lainnya. Kenali “Senjatamu” ( rekaman uji coba ) Saya sendiri tidak menggunakan gitar high end quality kali ini, dan kalau kamu punya gitar akustik yang lebih buruk sebaiknya juga jangan berkecil hati. Karena kalau segalanya sangat baik, rasanya tidak menarik lagi karena tidak ada tantangan dan jadi sederhana. Mau pintar kan mesti bergaya seperti ilmuwan. Makanya, harus rajin melakukan uji coba dan eksperimen sebelum masuk ke sesi rekaman sebenarnya. Sama seperti saya kali ini, karena gitarnya tidak begitu bagus kita uji coba dulu biar tahu kelemahannya dan kita cari jalan keluarnya. Saya menggunakan 2 buah mic condenser ( merek bagus kalo ini ), satu jalur direct dari out preamp gitar. Nah dari hasil rekaman pengujian ini ternyata gitar saya tumpul dan entah kenapa gainnya kurang bagus pada senar 1, 2 dan 3. Artinya, suara frekuensi tingginya tidak baik kan. Dan alhamdulillah suara low nya terdengar baik. Sedangkan kesulitan lain, gitarnya cuma mengandalkan piezo pickup kualitas biasa, 2 buah parameter yaitu 1 untuk Volume sedangkan lainnya untuk Tone Control. Tidak punya EQ sama sekali, apes..jadi kita tidak bisa melakukan pewarnaan atau penyesuaian color untuk direct outnya. Penyebab lemahnya ketiga senar yang saya sebut di atas tadi bisa jadi dari kualitas kayu gitar yang memang tidak begitu bagus, atau dari nut dan bridge gitar. Sedangkan low yang baik dikarenakan ruangan rekamnya bagus lho dan mic condenser yang saya pakai bagus. Biar kamu tahu, penggunaan mic condenser biasanya untuk merespon suara low gitar ( axisnya mengarah ke soundhole atau bridge gitar ) sedangkan beberapa tipe mic dynamic ( banyak merek ) digunakan untuk menangkap suara frekuensi tinggi gitar ( axis mengarah ke fingerboard gitar ). Hal lain yang perlu kamu tahu, pickup gitar akustik itu baik untuk difokuskan pada suara bass dan cenderung memberikan noise senar karena “presence” yang lebih banyak. Pickup akustik gitar yang baik harusnya membuat suara gitar itu terdengar normal di telinga kita ( itu parameternya gitar akustik electric yang baik ). Artinya, suara yang keluar dari direct out mestinya sama atau paling tidak mendekati suara yang keluar dari soundhole gitar. Cara tahunya gimane..? Ya dites dong dengan amplifier akustik, atau langsung ke speaker aktif bisa juga kok tapi pakai direct box yang bagus la.. Akustikal Ruangan Jangan keder dengan kata - kata ini, gitaris kan cuma user bukan tukang bikinnya. Jadi kita tidak mesti jadi fisikawan akustik untuk tahu. Walau perlahan - lahan ya pelajari juga dong teori dan studi empiris tentang akustikal ruang. Nah, bagi yang baru melek gitar atau merekam gitar akustik cuma satu rahasianya., yaitu “telinga”..bolehlah pakai motto saya ini “what you hear is what you get”. Jadi kemanapun, apapun, siapapun yang menjelaskan tentang teori rekaman, teori akustik ruangan yang kita rasa baik, itu bukanlah hakim dan jalan keluar tunggal tapi menjadi penuntun kita mengenali masalah dan potensi masalah. Hakim akhirnya telinga ( yang mengirim sinyal ke otak ). Jadi yang berkata baik adalah telinga ( otak ) yang buruk juga sama yang bilang. Belajarnya gimana ? jangan beli dan dengerin musik khususnya gitar akustik yang jelek. Nanti telinga ( dan otaknya ) ikut jelek…percaya gak, sesuatu yang salah atau buruk kalau dipaksa dikonsumsi berulang - ulang akan menjadi baik. Gak percaya..bikin aja eksperimen sendiri..hehehehe. Contoh rekaman, misalnya CD yang bagus akan menjadi bahan komparasi kita untuk mencari suara yang terbaik..tepatnya sebagai referensi, preseden. Gitar boleh berbeda - beda jenis dan kualitanya, nah akustik ruang yang baik juga begitu lho. So, terima kasihnya sama Tuhan. Karena vibrasi energi yang menabrak molekul dan kemudian menabrak suatu materi penghambat, maka energi itu akan memantul lagi ke berbagai arah . ( jangan bingung energi di sini artinya suara ). Berbagai refleksi energi dari berbagai arah itu yang kita sebut “ambience”, orang pinggiran bilang “gema”, orang gunung bilang “e’ko’” hehehehehehehe. Kalau gitarnya bersuara bagus di suatu ruangan, maka kita berusaha menangkap suaranya. Caranya tinggal kita gunakan mic yang bagus untuk menangkap kualitas ambience yang bagus itu. Untuk merekam drum memang ada mic khusus untuk menangkap room sound drum. Biasanya diletakkan di tiap sudut floor ruang. Untuk

Merekam Gitar Akustik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Merekam Gitar Akustik

Merekam Gitar Akustik

( protips Majalah Audiopro )

oleh ; Tondi Rangkuti ( 20 September 2004 )

Baru - baru ini saya memperoleh kesempatan untuk mengerjakan rekaman instrumental gitar akustik ( nylon ). Walaupun dalam beberapa kesempatan saya pernah melakukannya, ada saja pengalaman baru tentunya yang kita dapat dalam setiap sesi rekaman berbeda lainnya.

Kenali “Senjatamu” ( rekaman uji coba )

Saya sendiri tidak menggunakan gitar high end quality kali ini, dan kalau kamu punya gitar akustik yang lebih buruk sebaiknya juga jangan berkecil hati. Karena kalau segalanya sangat baik, rasanya tidak menarik lagi karena tidak ada tantangan dan jadi sederhana. Mau pintar kan mesti bergaya seperti ilmuwan. Makanya, harus rajin melakukan uji coba dan eksperimen sebelum masuk ke sesi rekaman sebenarnya. Sama seperti saya kali ini, karena gitarnya tidak begitu bagus kita uji coba dulu biar tahu kelemahannya dan kita cari jalan keluarnya.

Saya menggunakan 2 buah mic condenser ( merek bagus kalo ini ), satu jalur direct dari out preamp gitar. Nah dari hasil rekaman pengujian ini ternyata gitar saya tumpul dan entah kenapa gainnya kurang bagus pada senar 1, 2 dan 3. Artinya, suara frekuensi tingginya tidak baik kan. Dan alhamdulillah suara low nya terdengar baik. Sedangkan kesulitan lain, gitarnya cuma mengandalkan piezo pickup kualitas biasa, 2 buah parameter yaitu 1 untuk Volume sedangkan lainnya untuk Tone Control. Tidak punya EQ sama sekali, apes..jadi kita tidak bisa melakukan pewarnaan atau penyesuaian color untuk direct outnya.

Penyebab lemahnya ketiga senar yang saya sebut di atas tadi bisa jadi dari kualitas kayu gitar yang memang tidak begitu bagus, atau dari nut dan bridge gitar. Sedangkan low yang baik dikarenakan ruangan rekamnya bagus lho dan mic condenser yang saya pakai bagus. Biar kamu tahu, penggunaan mic condenser biasanya untuk merespon suara low gitar ( axisnya mengarah ke soundhole atau bridge gitar ) sedangkan beberapa tipe mic dynamic ( banyak merek ) digunakan untuk menangkap suara frekuensi tinggi gitar ( axis mengarah ke fingerboard gitar ). Hal lain yang perlu kamu tahu, pickup gitar akustik itu baik untuk difokuskan pada suara bass dan cenderung memberikan noise senar karena “presence” yang lebih banyak. Pickup akustik gitar yang baik harusnya membuat suara gitar itu terdengar normal di telinga kita ( itu parameternya gitar akustik electric yang baik ). Artinya, suara yang keluar dari direct out mestinya sama atau paling tidak mendekati suara yang keluar dari soundhole gitar. Cara tahunya gimane..? Ya dites dong dengan amplifier akustik, atau langsung ke speaker aktif bisa juga kok tapi pakai direct box yang bagus la..

Akustikal Ruangan

Jangan keder dengan kata - kata ini, gitaris kan cuma user bukan tukang bikinnya. Jadi kita tidak mesti jadi fisikawan akustik untuk tahu. Walau perlahan - lahan ya pelajari juga dong teori dan studi empiris tentang akustikal ruang. Nah, bagi yang baru melek gitar atau merekam gitar akustik cuma satu rahasianya., yaitu “telinga”..bolehlah pakai motto saya ini “what you hear is what you get”. Jadi kemanapun, apapun, siapapun yang menjelaskan tentang teori rekaman, teori akustik ruangan yang kita rasa baik, itu bukanlah hakim dan jalan keluar tunggal tapi menjadi penuntun kita mengenali masalah dan potensi masalah. Hakim akhirnya telinga ( yang mengirim sinyal ke otak ). Jadi yang berkata baik adalah telinga ( otak ) yang buruk juga sama yang bilang. Belajarnya gimana ? jangan beli dan dengerin musik khususnya gitar akustik yang jelek. Nanti telinga ( dan otaknya ) ikut jelek…percaya gak, sesuatu yang salah atau buruk kalau dipaksa dikonsumsi berulang - ulang akan menjadi baik. Gak percaya..bikin aja eksperimen sendiri..hehehehe. Contoh rekaman, misalnya CD yang bagus akan menjadi bahan komparasi kita untuk mencari suara yang terbaik..tepatnya sebagai referensi, preseden.

Gitar boleh berbeda - beda jenis dan kualitanya, nah akustik ruang yang baik juga begitu lho. So, terima kasihnya sama Tuhan. Karena vibrasi energi yang menabrak molekul dan kemudian menabrak suatu materi penghambat, maka energi itu akan memantul lagi ke berbagai arah . ( jangan bingung energi di sini artinya suara ). Berbagai refleksi energi dari berbagai arah itu yang kita sebut “ambience”, orang pinggiran bilang “gema”, orang gunung bilang “e’ko’” hehehehehehehe.

Kalau gitarnya bersuara bagus di suatu ruangan, maka kita berusaha menangkap suaranya. Caranya tinggal kita gunakan mic yang bagus untuk menangkap kualitas ambience yang bagus itu. Untuk merekam drum memang ada mic khusus untuk menangkap room sound drum. Biasanya diletakkan di tiap sudut floor ruang. Untuk gitar ya kita terpaksa pakai mic general, sedangkan untuk kualitas dan tipe tinggal browse internet..saya kan bukan salesnya..hehehe. Mau aman pilih aja merek yang ngetop, apesnya yang ngetop pasti mahal.

Miking

Untuk mengatasi masalah suara gitar yang “pas - pas an”. Saya pakai 2 mic dynamic, 2 condenser dan juga 1 direct out..ampun banyak amat keroyokannya sampai 5 track. nah, ini penjelasannya. Banyak tidak masalah selama ia efektif mengatasi masalah. Teknologi digital recording ( sequencing ) sekarang memungkinkan kita untuk itu, jadi sayang sekali kalau orang tidak menggunakannya untuk atasi masalah. Untuk tipe mic, saya pilih yang paling mampu menangkap “Transient”, artinya mic yang dapat merespon artifak ( noise ) frekuensi tinggi senar gitar. Masalah utamanya gitar saya kan pada frekuensi tinggi. Perlu kamu ketahui mic dynamic yang kerap dan umum digunakan adalah sennheiser 421, tapi di sini saya pakai merek yang lain.

Untuk posisi mic, 2 buah mic dynamic 1 mengarah ke soundhole, 1 lagi mengarah ke fretboard ( sekitar fret 12 ). Jarak dari gitar kira -kira 24 - 18 inchi. Mic dibuat sedikit off axis ( dimiringkan ). Jadi yang satu agak mengarah ke bridge gitar, yang satu sedikit mengarah ke nut gitar. Untuk mic condenser yang 1 untuk menangkap suara yang keluar dari saound hole langsung, sedangkan satunya untuk menangkap ambience ruangan, untuk ini saya pilih yang bisa disetel omni ( bisa menangkap dari berbagai arah ). Condenser mic juga bagus menangkap bunyi - bunyi natural dari permainan gitar yang mana ini belum dapat ditiru oleh synth generator, paling memainkan hasil sampling saja.

Sebenarnya penempatan mic ini lebih baik pakai metode trial and error, coba berbagai posisi, rekam dan dengarkan hasilnya. Setelah membandingkan dan mendapat posisi yang menghasilkan suara seperti yang kita mau baru deh kita masuk ke sesi rekam sebenarnya. Jadi kalau ada yang bilang posisi mic harus begitu dan begini secara pasti, itu bohong.

Kombinasi mics dan pickup

Page 2: Merekam Gitar Akustik

Penggunaan direct out gitar adalah untuk menangkap presence gitar, tapi di sini ada juga masalahnya. Kalau mic condenser dapat menangkap gesekan perpindahan jari lebih baik, maka pickup gitar akustik memberikan noise jari yang bikin gitaris jadi gak percaya diri..hehehe..pickup menangkap suara yang keluar dari senar gitar benar - benar secara langsung, jari kiri menekan yang kanan memetik..tidak seperti piano yang mempunyai media untuk menghasilkan suaranya ( tuts dan pemukul senar ). Jadi jangan coba - coba rekaman akustik gitar kalau latihannya gak bener. So, ingat selalu pickup gitar untuk menangkap tone jari gitaris, sedangkan mic condenser ditempatkan lebih jauh sehingga informasi bunyi nada gitar lebih menonjol sedangkan noise senar hanya sebagai background.

Atasi hasil suara rekam keseluruhan dengan membalance masing - masing track secara hati - hati. Yang terpenting tentunya adalah memfokuskan pada karakter bunyi gitar yang kita punya, jangan coba - coba merekayasa dengan eq berlebihan..it could be vain…dan kalau kamu gak puas dengan hasilnya, solusinya dengan menggunakan ampli akustik combo. Nah, kalau paham terapin begini, out gitar jangan dicolokin ke input ampli langsung, tapi ke mic preamp atau input channel mixer ( pakai D/I Box ), guna D/I Box agar supaya impedansi input dari mic pre dengan output dari pickup gitar berkesesuaian. Kemudian dengan jalur aux send di mixer, sinyal gitar dari mixer itu dikirim ke effect returnnya amplifier combo tadi. Supaya apa, kita gak pakai preamp ampli tapi hanya butuh cabinetnya, dengan cara itu preamp ampli jadi bypass. Hasilnya, suara gitar akan lebih fokus karena suaranya udah lebih terkompres ( via mixer tadi red ). Lalu todong ( miking ) cabinet ampli tadi dengan mic dynamic..beres??? mudah - mudahan.

Mixing

Jangan menggunakan equalizer untuk pewarnaan, kecuali kamu sangat - sangat ahli menggunakan eq atau mengenal perangkat eq ( baik gearboard atau plug in software ). Kalau pun terpaksa, pakai graphic eq dengan cakupan frekuensi dan bandwith yang luas, agar bisa detil cut and boost frekuensi yang kita mau. Balance semua track dengan hati - hati, karena sedikit saja kita menggeser fader maka pastinya warna suara akan berubah. Kemudian gunakan kompresor, supaya gain dan sustainnya stabil. Untuk reverb, boleh saja kita menggunakan untuk semua track, tergantung jenis musiknya. Tapi kalau mau naturalitasnya terjaga, cukup yang direct out gitar aja diberi reverb. Kalau untuk instrumental gitar, saya suka pakai room type.. supaya itu tadi, biar natural..kalau di era 80 - 90 an, tipe reverb biasanya hall, dengan mix reverb yang lebih besar. Untuk era sekarang mungkin uda gak up date lagi..

Untuk urutan mix FX biasanya saya melakukan seperti ini ; Compressor, EQ, Stereo imager, Reverb. Atau EQ ( coloring ), Compressor, Stereo imager dan Reverb. Untuk EQ ( coloring ) ini, maksud saya adalah kalau saya menghadapi masalah suara yang kompleks atau tonenya gitar tidak seperti yang diinginkan atau ingin suara yang lain lebih spesifik. Tapi, sayangnya karena tulisannya udah kepanjangan, topik itu sebaiknya kita bahas dalam artikel khusus kali ya..mungkin judulnya “Bagaimana me-mix hasil rekam akustik yang buruk”…hehehe….apa aja la..oke bye.

Cukup sekian topik cara nge-rekam gitar akustik, bagi yang lebih jago di mohon petunjuk nya, bagi yang baru tau happy recording ye……

mic yang bagus adalah mic yang bisa ngerekam suara se-asli mungkin tanpa penambahan tonal apapun "colorization". Colorization biasanya karena kualitas bahan murahMic yang bagus punya diafragma/membrane besar dan bahan coil bagus (gold dsb) atau, meskipun diafragma kecil (single polar) tapi responsi menangkap suaranya prima.Mic yang bagus untuk vocal (teruji didunia) adalah Neumann tipe U87 dan yang baru TLM 49 atau SONY C800G tube mic dan seluruh jenius mic (condenser) bikinan DPA mulai untuk vocal, head mic, clips, drum dllHarga Sony C800G second usd 7000Mic sebesar sedotan yang bisa ditekuk ngikutin bentuk kepala usd 1200, cocok untuk live show

Semua mic yang dipakai untuk rekaman digital sebaiknya pakai teknologi tube (misalnya mic preamp nya)Ada mic murmer tapi cukup bagus untuk hobi rekaman ke komp yaitu Sony ECMMS907

materi referensi:http://www.dpamicrophones.com/

BODYKIT(Jl. Raya Kembangan Selatan No. 15. Jakarta Barat 11610Off: 021 - 98521334(NO SMS) | Mob: 0857-14-888-190 (Irwan) | 021-40288127)

Page 3: Merekam Gitar Akustik

Poles body

wah bro klo bli Buffernya Krisbow jgn deh syg uang hasil sma aja...dgn mengunkan tanganKlo mo Wet-Look sbnernya Dark Grey agk sulit ya...

Klo 5 Step itu gk Wajib...

Klo Parah : Wash-Clay-Prepping-Polish-Wax-MaintainKlo Biasa masih bisa : Wash-Clay-Polish-Wax Maintainklo Masih bagus : Wash-Clay-Wax-Maintain

untuk Clay bisa coba Meg's Smooth Surface Clay Kituntuk Prepping klo mo pake tangan gunakan-Meg's Ultimate Compound (Klo Defect Berat)-Meg's SwirlX (Klo Defect Ringan)Untuk Polishing bisa pke Deep Crystal ato klo mo lbih Wet coba pke M205Untuk Wax bisa pke NXT Tech Wax 2.0 ato Gold Class Carnuba+ WaxUntuk Maintain bisa coba Meg's Ultimate Quik Detailer

SMoga bermaanfaat dan CMIIW

ralat dikit : klo mo pke Buffer bisa pke Meg's G110V2 DA bisa dibli sm Bos Rawatmobilmu thxCara pke Clay : lumurin bagian yg akan diclay dgn Quik Detailer lalu gosokan clayCara pke UC/SX : ya kyk waxing aja..hehehe..Cara pke Polish : sma juga (gk guna bgt dijlsin hahahaha)Cara pke Quik Wax : cara terbaik adlh dgn menyemprotkan quik wax ke aplicator lalu dispread ke sluruh mobildan di buff stlh itu

udh ilmunya udh kluar smua....masih amat sgt Newbie juga nih...heheThxCMIIW

Hasta Tire, Etc. mengedepankan kaca film yang diproduksi oleh 3M. 3M memproduksi berbagai macam film seperti Night Hawk (NH), Black Beauty (BB) sampai ke Crystalline, yang dapat memenuhi semua kebutuhan modcomers.

Dengan Hasta Promo ini, anda mendapatkan diskon terbaik dan bonus bonus yg menarik.

Diskon saat ini untuk produk non-crystalline (BB & NH) : (40% & 30%)Diskon saat ini untuk produk Crystalline : 47.5%

Page 4: Merekam Gitar Akustik

Bonus untuk setiap order: - Cuci Premium Plus* (CPP), bernilai Rp.125rb

Bonus untuk order lengkap tanpa Crystalline:- CPP + Poles Kaca, bernilai hampir Rp.400rb

Bonus untuk order lengkap dengan Crystalline:- CPP + Poles Kaca + Salon Interior/Exterior, bernilai hampir Rp.1 juta

Catatan: Diskon dan bonus bisa berubah sewaktu waktu (lebih baik dikonfirm dulu)

*Cuci Premium Plus: adalah produk cuci yang lengkap, persembahan Glam Slam car salon, meliputi:-Cuci -Pembersihan dashboard dan panel lain dgn MITU-Protek permukaan interior tsb dg quick interior (dressing)-Dressing untuk ban (dg endurance)-Dressing utk trim (dg trim detailer)-Protek permukaan cat dengan wax: Nxt, GoldClass atau Hitech Yellow (your choice)-Protek tambahan cat dg quick detailer.

PENGUMUMAN TAMBAHAN

PERLU DIBERITAHUKAN BAHWA KACA FILM 3M KAMI ADALAH KACA FILM RESMI DARI 3M PUSAT. SETIAP PEMBELIAN AKAN MENDAPATKAN JAMINAN RESMI SELAMA 5 TAHUN. JAMINAN INI BUKAN JAMINAN DARI KAMI TETAPI JAMINAN LANGSUNG DARI 3M PUSAT.

DENGAN JAMINAN INI, ANDA AKAN MENDAPATKAN KARTU JAMINAN RESMI BERUPA SEMACAM KARTU KREDIT, BUKAN SEKADAR KARTU YANG TERBUAT DARI KERTAS ATAU KARTON ATAU SEJENIS.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA.__________________

To view links or images in signatures your post count must be 10 or greater. You currently have 0 posts.HASTA : Jalan Raya Lenteng Agung Barat no. 34, Jakarta Selatan Phone: 021-7806-752/7820-578Hours: Senin-Sabtu 8-5, Minggu 9-3

Paket Car Audio (Sound System) - BEST PRICES!!!

Page 5: Merekam Gitar Akustik

Kondisi Barang : BaruHarga : Rp. 1 Lokasi Seller : DKI Jakarta

Description :

Lanjutan dari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=982544

Paket VENOM IPower 4Ch Venom V450X Sub 12" Venom VX2002 Spk Split 6" Venom VX6X Custom Box (non cosmetic)Panel Tweeter Kabel2 + Installasi

Paket VENOM IIPower 5Ch Venom 580-5X Sub 12" Venom VX2002 Spk Split 6" Venom VX6X Speaker Coaxial 2way Venom 603X Custom Box (non cosmetic)Panel Tweeter Kabel2 + Installasi

Paket "Simple SQ"Spk Split 6" Peerless PCA CDC 6.5Sub Active 8" (ditempatkan dibawah jok supir atau sebelahnya)Panel TweeterKabel2 + InstallasiNote: U/ paket Simple SQ disarankan pakai HU dg RCA OUT dan memiliki setingan Sound Advance level (ch. bass/mid/tweeter)

Page 6: Merekam Gitar Akustik

Paket PerfectionPower Perfection 4Ch PC4200Sub 12" Perfection PC12Spk Split 6" Perfection PC6Custom Box (non cosmetic)Panel TweeterKabel2 + Installasi

Page 7: Merekam Gitar Akustik

Paket AGAKO Entry-Level IPower AGAKO AC-4060Sub 12" Agako AC 12Spk Split 6" AC-6Custom BoxPanel TweeterKabel2 + Installasi

Paket AGAKO Entry-Level IIPower AGAKO AC-4080Sub 12" Agako AK-12CSpk Split 6" AK-6Spk Coax AK-6CX

Page 8: Merekam Gitar Akustik

Custom BoxPanel TweeterKabel2 + Installasi

Paket AGAKO SPLPower AGAKO AC-4080Power AGAKO CA.2000D MonoblocSub 12" AGAKO AK-12C (2pcs)Spk Split 6" AC-6Spk Coax AK-6CXCapasitor Bank AGAKO AK1.5Custom box full bagasi w/ simple cosmeticCustom panel Tweeter front axisKabel2 + Installasi

Paket AGAKO Best SPLPower AGAKO XT-4060BB 4chPower AGAKO XT-3500B MonoblocSub 12" AGAKO AK-12X (2pcs)Spk Split 6" AK-6Spk Coax AK-6CXCapasitor Bank AGAKO AK1.5Custom box full bagasi w/ simple cosmeticCustom panel Tweeter front axisKabel2 + Installasi

Page 9: Merekam Gitar Akustik

Paket AGAKO SQLPower AGAKO XT-4080BBSub 12" AGAKO AK-12C (2pcs)Spk Mid bass AGAKO AC6Spk Full Range AK 3FCapasitor Bank AGAKO AK1.5Custom box full bagasi w/ simple cosmeticCustom panel Tweeter front axisKabel2 + Installasi

Paket AGAKO SQL - 3 wayPower AGAKO AC-4060Power AGAKO CA.2000D MonoblocSub 12" AGAKO AK-12C (2pcs)Spk Split 6" AK-6CSpk Mid-Range AK 3MCapasitor Bank AGAKO AK1.5Custom box full bagasi w/ simple cosmeticCustom panel Tweeter front axisKabel2 + Installasi

Page 10: Merekam Gitar Akustik

Paket AGAKO SQPower AGAKO XT-4060Sub 12" AGAKO AK-12CSpk Full Range AGAKO AK3FSpk Mid Bas AGAKO AC6Coax Agako AK 6CXCustom box full bagasi w/ simple cosmeticCustom panel Tweeter front axisKabel2 + Installasi

Paket AGAKO SQ - 3WayPower AGAKO XT-4080Sub 12" AGAKO AK-12CTweeter Ribbon AgakoSpk Split AGAKO AK 6CXCustom box full bagasi w/ simple cosmeticCustom panel Tweeter front axisKabel2 + Installasi

PENTING! ~> Paket2 Audio, dikerjakan di workshop MGKMall MGK Lt.6 Blok D-3 No.5Jl. Angkasa Kav.B-6, Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat.Jam operasional:Senin-Sabtu >> Jam 09.00 - 17.00(*)= Minggu/Tgl Merah >> Open by appointment

Page 11: Merekam Gitar Akustik

Peta Lokasi

Langkah pertama yang harus anda siapkan adalah sebuah komputer(tentu saja), sound card, mirophone/headphone dan software recording. Semuanya anda bisa dapatkan dengan harga yang cukup terjangkau. Komputer yang anda miliki sebaiknya mempunyai spesifikasi Processor dan RAM yang memadai. Saya sarankan paling tidak Pentium Dual Core atau Core 2 Duo dengan memori sebesar 2GB. Semakin besar RAM yang anda miliki, tentunya kualitas rekaman akan semakin baik. Harddisk dengan kapasitas 80 GB sudah cukup untuk memulai proses rekaman, karena rekaman Audio tidak memakan tempat sebanyak rekaman Video.Jika dimungkinkan, sebaiknya anda memiliki drive eksternal untuk membackup data-data anda.

Page 12: Merekam Gitar Akustik

 Paket kursus di Farabi adalah sbb :

Paket 1 : COMPUTER MUSIC PROGRAMMING (20 Jam) Paket 2 : SOUND ENGINEERING / RECORDING STUDIO (20 Jam) Paket 3 : ELECTRONIC MUSIC PRODUCTION / REMIXING (20 Jam) Paket 4 : SPECIAL SOFTWARE PROGRAM (12 Jam) Paket 5 : ADVANCED MUSIC PRODUCTION (36 Jam) Paket Khusus : PENGENALAN COMPUTER MUSIC (4 Jam)

Paket 1 : Tujuan : Menyiapkan siswa untuk menjadi seorang yang ahli dalam memproduksi musik menggunakan software-software audio profesional baik untuk keperluan membuat rekaman album, jingle Radio dan TV, ilustrasi musik untuk film dan sinetron, me-mixing dan me-mastering musik digital.

Paket 2 : Tujuan : Menyiapkan siswa untuk menjadi seorang sound engineer dan operator studio recording digital yang profesional.

Paket 3 : Menyiapkan siswa untuk menjadi seorang yang ahli dalam memproduksi Electronic Music atau Dance Music juga mengerjakan remixing lagu yang sudah ada menggunakan software-software audio profesional termasuk me-mixing dan me-mastering musik tersebut. Juga mahir memadukan elemen audio dan visual (video) dalam Live Show sebagai VJ (Video Jockey).

Paket 4 : Menyiapkan siswa untuk menjadi seorang ahli dalam salah satu sofware tertentu sesuai pilihan untuk membuat musik berkualitas profesional. Paket ini adalah yang paling singkat dan padat.

Paket 5 : Menyiapkan siswa untuk menjadi seorang yang multi-talent baik sebagai Arranger, Sound Engineer maupun Producer yang profesional. Program ini adalah yang paling lengkap apabila Anda ingin menjadi profesional dalam bidang audio dan digital music. Paket ini adalah gabungan paket 1 & 2.

Paket Khusus : Memperkenalkan tentang seluk beluk Digital Music dan setelah selesai kursus, peserta akan mengetahui apakah kursus Digital Music lebih lanjut dibutuhkan peserta.. Pemula baik yang sudah bisa memainkan alat musik ataupun yang tidak bisa memainkan alat musik akan diperkenalkan dengan berbagai macam aplikasi di bidang musik baik untuk peluang karir atau pengembangan hobi. Peserta juga diajarkan bagaimana dasar-dasar membuat musik menggunakan MIDI dan audio.

Utk Paket Khusus ini biayanya Rp350.000 Biaya paket lainnya, silakan kontak alamat di bawah ini atau email [EMAIL PROTECTED]

Page 13: Merekam Gitar Akustik

Detail selengkapnya dan biaya kursus silakan kontak : LPM Farabi cabang ITC Cempaka Mas Jl. Letjen Soeprapto, Ruko Cempaka Mas, Blok L 36-37, Cempaka Putih JAKARTA PUSAT Tlp. 021-42886614/42886615 atau 021-42900285

BTW, studio utk praktek memakai Pro Tools HD3 dgn Macintosh. Setiap paket ada praktek di studio ini. Berapa lama praktek tergantung paket kursus yg diambil. Paket kursus yang paling lama prakteknya di studio adalah paket 2. Paket yg lainnya juga ada hanya lamanya tidak sebanyak paket 2 ini.

Thanks -----Original Message-----From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Johann BachSent: Friday, October 28, 2005 3:11 PMTo: [email protected]: [GITARIS.COM] Sekolah audio engineering

Hi gitaris…ada yang kalian tau dimana kursus audio engineering meliputi teknik mixing dan mastering di studio? Aku dapat brosur kursus audio engineering di Tebet Raya tapi gat tau bagus atau ga. Kalau kalian tau kabari ya bro..

Apa Mikrofon Apakah saya Dapatkan? June 2001 Juni 2001

by Jeff Towne oleh Jeff Towne

It's one of the most common questions floating around radio-oriented mail lists, discussion boards , and any time radio producers get within six feet of one another. Ini salah satu pertanyaan yang paling umum beredar berorientasi-mail daftar radio, papan diskusi , dan produsen radio waktu mendapatkan dalam waktu enam meter satu sama lain.

If you're in the mood for some details to get you started, here's some info to help narrow the search. Jika Anda dalam mood untuk beberapa detail untuk membantu Anda memulai, berikut adalah beberapa info untuk membantu mempersempit pencarian.

There are lots of different kinds of microphone types: dynamic, condenser, ribbon, boundary, binaural, MS and more. Ada banyak macam jenis mikrofon: dinamis, kondensor, pita, batas, binaural, MS dan banyak lagi. There are a myriad of pick-up patterns, different-sized diaphragms, variations in frequency response, sensitivity, self-noise, susceptibility to handling noise, wind or plosives. The possibilities can boggle the mind. Ada segudang pola pick-up, ukuran diafragma yang berbeda, variasi respons frekuensi, sensitifitas, noise diri, kerentanan terhadap penanganan kebisingan, angin atau plosif. Kemungkinan dapat merusakkan pikiran.

Basically, they are all devices to convert sound pressure levels into an electrical current. Pada dasarnya, mereka semua perangkat untuk mengubah tingkat tekanan suara menjadi arus listrik. Dynamic mics' diaphragms move a coil of wire near a magnet, much like a small speaker in

Page 14: Merekam Gitar Akustik

reverse. mic 'diafragma Dinamis memindahkan koil kabel di dekat magnet, seperti pembicara kecil di reverse. (In fact, if you wire a speaker, or a pair of headphones, into a microphone input, either will perform as a microphone–not a very good one, but either will act as a transducer from sound waves to electrical impulses.) Condenser mics use "phantom power" to create a charge differential between a suspended diaphragm and a fixed backplate. (Bahkan, jika Anda kawat pembicara, atau sepasang headphone, menjadi masukan mikrofon, entah akan tampil sebagai mikrofon-tidak baik yang sangat, tapi entah akan bertindak sebagai transduser dari gelombang suara untuk impuls listrik Kondensor.) mic menggunakan "hantu kekuasaan" untuk menciptakan sebuah perbedaan biaya antara diafragma ditangguhkan dan bagian punggungnya tetap. In either design, as the diaphragm is moved by sound pressure changes, the microphone translates that movement into electrical impulses. Dalam desain baik, sebagai diafragma digerakkan oleh perubahan tekanan suara, mikrofon menerjemahkan gerakan yang menjadi impuls listrik.

Any decent music store or catalog will have a large selection of mics, but most of them will be mics designed for fairly specific sound reinforcement purposes or for recording of musical instruments. Setiap toko musik yang layak atau katalog akan memiliki banyak pilihan mic, tapi kebanyakan dari mereka akan mic dirancang untuk tujuan penguatan cukup spesifik untuk merekam suara atau instrumen musik. Some of these mics can also be useful for collecting sound in the field, or recording voice tracks in the studio, but conducting interviews and tracking narration have some special requirements. Beberapa dari mic juga dapat bermanfaat untuk mengumpulkan suara di lapangan, atau merekam suara trek di studio, tapi melakukan wawancara dan pelacakan narasi memiliki beberapa persyaratan khusus.

The most basic distinctions we are concerned with are between Dynamic vs. Perbedaan dasar yang paling kita prihatin dengan antara Dinamis vs Condenser, Directional vs. Omnidirectional, and Large Diaphragm vs. Small Diaphragm. Kondensor, Directional vs Omnidirectional, dan Diafragma Diafragma Besar vs Kecil. None of these choices is universally superior, each has strong and weak points. Tak satu pun dari pilihan-pilihan secara universal unggul, masing-masing memiliki titik lemah dan kuat.

Dynamic Mics Dynamic mic Condenser Mics Mic kondensor Need no external power. Tidak membutuhkan daya eksternal. Durable. Tahan lama. Handle high volumes well. Menangani volume tinggi dengan baik.

Require Phantom Power Perlu Phantom Power Fragile. Fragile. Louder output. Keras output.

Common Examples: Contoh umum: Shure SM-58, SM-57, SM-7 Shure SM-58, SM-57, SM-7 Electrovoice RE-50, RE-20, 635A Electrovoice RE-50, RE-20, 635A Sennheiser 421 Sennheiser 421

Common Examples: Contoh umum: AKG 414, C-3000, C-1000 AKG 414, C-3000, C-1000 Neumann U-87, KM-series modular Neumann U-87, KM-seri modular Sennheiser K6-series modular Sennheiser K6-seri modular

Condenser mics are often a little more expensive, usually have a louder, more detailed output, but one should not overlook the benefits of dynamic mics, especially in the field. Mic kondensor

Page 15: Merekam Gitar Akustik

sering sedikit lebih mahal, biasanya memiliki lebih, rinci output lebih keras, tetapi tidak boleh mengabaikan manfaat mic dinamis, khususnya di lapangan. Dynamics are MUCH more forgiving of rough treatment, and do not require external power. Dinamika JAUH lebih memaafkan perlakuan kasar, dan tidak memerlukan daya eksternal. Condenser mics break more easily if dropped, and require phantom power to operate, which must come from the recorder (draining batteries faster) a mixer, a preamp, or a separate power source. mic kondensor lebih mudah pecah jika jatuh, dan membutuhkan daya untuk beroperasi hantu, yang harus datang dari perekam (pengeringan baterai lebih cepat) mixer, preamp, atau sumber daya terpisah. And even in the studio as an announce mic, Large Diaphragm dynamics such as the Electrovoice RE-20, Shure SM-7 and Sennheiser 421 produce very high-quality results. Dan bahkan di studio sebagai mengumumkan mic, Besar Diafragma dinamika seperti RE Electrovoice 20,-Shure SM-7 dan Sennheiser 421 menghasilkan berkualitas tinggi hasil yang sangat. In the field, the overall durability and lack of phantom-power issues make dynamic mics very attractive. Di lapangan, keseluruhan daya tahan dan kurangnya daya isu hantu membuat mic dinamis sangat menarik.

There is often confusion between phantom power and preamplification. Although many preamps provide phantom power, they are separate power streams. All microphones require a pre-amp stage to raise levels approximately 60dB, but condensers, and some other types of mics, also require a low-level current to charge the diaphragm of the mic, setting up the electrical differential between the diaphragm and the backplate of the mic. Ada sering kebingungan antara kekuasaan phantom dan preamplification. Meskipun banyak preamps menyediakan tenaga hantu, mereka aliran daya terpisah. Semua mikrofon memerlukan tahap pre-amp untuk meningkatkan tingkat sekitar 60dB, tapi kondensor, dan beberapa jenis lain mic, juga memerlukan rendahnya tingkat-saat untuk mengisi diafragma dari mic, menyiapkan perbedaan listrik antara diafragma dan bagian punggungnya dari mic. Most modern mics want to see 48volt phantom power. Kebanyakan mic modern ingin melihat kekuatan 48volt phantom.

If your mixer or recorder will only turn phantom power on globally, that is, to all channels, and you are using a mix of mics, don't worry, the phantom power will not hurt your dynamic mics. Jika Anda atau perekam mixer hanya akan menghidupkan hantu di dunia, yaitu, untuk semua saluran, dan Anda menggunakan campuran mic, jangan khawatir, kekuatan hantu tidak akan menyakiti mic dinamis Anda. (Although it can create some noise problems if applied to unbalanced line-level signals.) It is good practice to only turn on phantom power after all mics and cables are securely plugged in, and to turn off the phantom power at least a minute before unplugging the mics. (Meskipun bisa menciptakan beberapa masalah suara jika diterapkan pada sinyal line-tingkat yang tidak seimbang sebelumnya.) Hal yang baik adalah praktek untuk hanya mengaktifkan phantom daya setelah semua mic dan kabel terpasang dengan aman, dan untuk mematikan phantom kekuatan di setidaknya menit mencabut mic. This is absolutely crucial if one is using ribbon mics, and good form in any case. Ini benar-benar penting jika ada yang menggunakan mic pita, dan bentuk yang baik dalam hal apapun.

Many condenser mics, especially those designed to be hand-held, can accept a battery to provide the phantom power. mic kondensor Banyak, terutama yang dirancang untuk genggam, dapat menerima baterai untuk memberikan kekuatan hantu. This eliminates the need for an external box if your recorder or mixer will not provide power, but also adds another battery that can drain at the least opportune moment. Ini menghilangkan kebutuhan untuk sebuah kotak eksternal jika

Page 16: Merekam Gitar Akustik

perekam atau mixer tidak akan memberikan kekuasaan, namun juga menambahkan lain yang dapat menguras baterai pada saat yang tepat paling tidak.

Condenser mics almost always provide a louder output, reducing the often noisy preamplification stage. Mic kondensor hampir selalu memberikan output lebih keras, mengurangi bising tahap preamplification sering. And condensers often give a brighter, more detailed sound. Dan kondensor sering memberikan lebih, rinci suara cerah.

Pick-up Lines Pick-up Lines

Either type of mic can have various pick-up patterns. Kedua jenis mic dapat memiliki pola berbagai pick-up. Some mics can be switched to change patterns, or capsules can be screwed on and off, giving greater flexibility. Beberapa mic dapat diaktifkan untuk mengubah pola, atau kapsul dapat diputarkan dan mematikan, memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Of course, these mics are usually more expensive than fixed-pattern mics, so if you're on a tight budget, you might want to choose a fixed-pattern mic that best suits your needs. Tentu saja, mic ini biasanya lebih mahal daripada-pola mic tetap, jadi jika Anda dengan anggaran yang ketat, Anda mungkin ingin memilih-pola mic tetap yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

The most common directional pattern is called "cardioid" for its heart-shaped lobe of maximum sensitivity in front of the mic. Arahan pola umum yang paling disebut "cardioid" untuk lobus berbentuk hati atas sensitivitas maksimum di depan mic. Sounds to the sides and especially to the rear of the mic are largely rejected, or at least attenuated. Kedengarannya ke samping dan terutama ke bagian belakang mic sebagian besar ditolak, atau paling tidak dilemahkan. Hypercardioids have an even smaller, more focused pattern, the most extreme example of which is the "shotgun" mic, which is meant to be used at greater distances. Hypercardioids memiliki, lebih kecil bahkan fokus pola, contoh yang paling ekstrem yang adalah senapan "" mic, yang dimaksudkan untuk digunakan pada jarak yang lebih besar. It's important to remember that even the most directional mics do not completely reject sound outside of the pick-up pattern. Penting untuk diingat bahwa bahkan arah mic paling tidak sepenuhnya menolak di luar suara-up pola pilih. "Off axis" sounds are reduced in volume, but also often acquire a phasey or muffled character, sometimes making extraneous sounds seem rather odd. "Off sumbu" suara yang mengurangi volume, tapi juga sering mendapatkan phasey atau karakter teredam, kadang-kadang membuat suara asing tampak agak aneh. Sometimes, what's most effective for one purpose, such as reducing feedback on a noisy rock concert stage, is not as pleasing for another, such as an intimate commentary in a quiet room. Kadang-kadang, apa yang paling efektif untuk satu tujuan, seperti mengurangi umpan balik di panggung konser musik rock yang berisik, tidak seperti yang menyenangkan untuk lain, seperti komentar intim dalam ruangan yang tenang.

The next most common pick-up pattern is called "omnidirectional" for its ability to pick up sounds in all directions equally. The-up pola paling umum berikutnya adalah memilih disebut "omnidirectional" karena kemampuannya untuk mengambil suara di semua arah sama. Because of the mic's design, it has less of a focus on a particular direction, but also, off-axis sounds are picked up more accurately and naturally, lending a more realistic ambience. Karena mic's desain, memiliki kurang fokus pada arah tertentu, tetapi juga, sumbu-suara dari yang memungut lebih akurat dan alami, pinjaman yang realistis suasana yang lebih. Some people mistakenly believe

Page 17: Merekam Gitar Akustik

that omni mics will pick up close and distant sounds equally, making the background too loud compared to the primary source. Beberapa orang keliru percaya bahwa omni mic akan menangkap suara dekat dan jauh sama, membuat latar belakang terlalu keras dibandingkan dengan sumber utama. But these mics must still obey the laws of physics, and focus on the subject can be achieved simply by getting the mic in close. Namun mic masih harus mematuhi hukum fisika, dan fokus pada subjek dapat dicapai hanya dengan mendapatkan mic di dekat.

Both human perception of audio and the physical behavior of sound waves are measured according to the inverse square law, which is to say that in ideal conditions, sound intensity drops 6 dB (half the volume) every time the distance is doubled, and conversely, the volume doubles as the distance is halved. Kedua persepsi manusia terhadap audio dan perilaku fisik dari gelombang suara diukur menurut hukum kuadrat terbalik, yang berarti bahwa dalam kondisi ideal, intensitas bunyi tetes 6 dB (setengah volume) setiap kali jaraknya dua kali lipat, dan sebaliknya, volume suara ganda, sebagai jarak yang dibelah dua. This gets more complicated based on the sound source and the actual acoustical properties of the space, but it remains a good rule of thumb. Hal ini menjadi lebih rumit berdasarkan sumber suara dan sifat akustik sebenarnya ruang, tetapi tetap aturan praktis yang baik. What this means for mic technique is that even an omnidirectional microphone can focus on the close sound, because the level of distant sounds decreases logarithmically with distance. Apa ini berarti untuk teknik mic adalah bahwa bahkan mikrofon Omnidirectional dapat fokus pada suara dekat, karena tingkat suara jauh menurun logaritmik dengan jarak. And conversely, in most cases, in order to get good sound on tape, one must get the microphone close to the source because its sound pressure levels are dropping rapidly as you lengthen your distance. Dan sebaliknya, dalam banyak kasus, untuk mendapatkan suara yang bagus pada tape, kita harus mendapatkan mikrofon dekat dengan sumber karena tekanan suara tingkat perusahaan menurun dengan cepat saat Anda memperpanjang jarak jauh Anda.

Omnidirectional mics have the added benefit of being less susceptible to handling noise, and more tolerant of wind and plosives (popped "p" sounds and the like) and less "boominess" when close to the source, although, of course, not completely free from these problems. mic Omnidirectional mendapatkan manfaat tambahan karena kurang rentan terhadap kebisingan penanganan, dan lebih toleran terhadap angin dan plosif (muncul "p" suara dan sejenisnya) dan kurang "boominess" ketika dekat dengan sumber, walaupun, tentu saja, tidak sepenuhnya bebas dari masalah ini.

Directional Mics Directional mic Omnidirectional Mics Omnidirectional

mics Heightened focus on centered subject. Meningkat fokus pada subjek terpusat. More rejection of ambience. Lebih penolakan terhadap suasana. Needs precise mic placement, off-axis sources often sound bad. Kebutuhan penempatan mic yang tepat, sumber-sumber off-axis sering suara buruk. More susceptible to handling noise, wind and

Natural, "you are there" sound. Alam, "Anda berada di sana" suara. Picks up more of surrounding ambience. Mengambil lebih dari suasana sekitarnya. More forgiving on mic placement, off-axis sounds are more natural. Lebih pemaaf pada penempatan mic, suara off-sumbu lebih alami. Less susceptible to handling noise, wind and plosives. Kurang rentan terhadap penanganan

Page 18: Merekam Gitar Akustik

plosives. Lebih rentan terhadap penanganan kebisingan, angin dan plosif.

kebisingan, angin dan plosif.

Common Examples: Contoh umum: Shure SM-58, AKG C-1000, Sennheiser ME64 capsule, shotgun mics Shure SM-58, AKG C-1000, Sennheiser ME64 kapsul, mic shotgun

Common Examples: Contoh umum: Electrovoice RE-50, 635A, Sennheiser ME62 capsule, most Lavalieres Electrovoice RE-50, 635A, kapsul Sennheiser ME62, paling Lavalieres

Does Size Really Matter? Apakah Ukuran Really Matter?

Among the varieties of microphones covered above, there is yet another distinction based on the size of the diaphragm. Di antara jenis mikrofon tercakup di atas, ada lagi perbedaan berdasarkan ukuran diafragma. Dynamic or Condenser, Cardioid, Omni, Figure-8 or other patterns, each of these can employ a large or small diaphragm. Dinamis atau Kondensor, Cardioid, Omni, Gambar-8 atau pola, masing-masing dapat mempekerjakan atau kecil diafragma besar. In general, handheld microphones will have small diaphragms, which are more durable, less susceptible to handling noise and air currents, and well…gee…they're smaller. Secara umum, mikrofon genggam akan memiliki diafragma kecil, yang lebih tahan lama, kurang rentan terhadap penanganan kebisingan dan arus udara, dan juga ... gee ... mereka yang lebih kecil.

Large diaphragm mics are best suited for studio work in controlled environments, where they can be placed on a stand, preferably with a shock mount and a pop-filter. mic diafragma besar paling cocok untuk pekerjaan studio di lingkungan yang dikendalikan, di mana mereka dapat ditempatkan pada berdiri, sebaiknya dengan terkejut mount dan pop-filter. The larger, more flexible diaphragm gives a richer, more detailed sound with a higher sensitivity, and so is generally preferable for primary announcing duties. Semakin besar, diafragma lebih fleksibel memberikan lebih, rinci suara kaya dengan sensitivitas yang lebih tinggi, dan umumnya lebih baik untuk tugas mengumumkan primer. Even in the field, if circumstances allow conducting an interview while the subject is sitting in one place, it's worth considering bringing a large diaphragm mic, a stand and a pop filter, particularly if the interviewee is used to microphones (an experienced public speaker, a musician) because the overall sound quality will be better than with a smaller hand-held mic. Bahkan di lapangan, jika keadaan memungkinkan melakukan wawancara saat subjek duduk di satu tempat, it's worth mempertimbangkan membawa mic diafragma besar, berdiri dan filter pop, terutama jika diwawancara digunakan untuk mikrofon (seorang pembicara publik yang berpengalaman, seorang musisi) karena kualitas suara secara keseluruhan akan lebih baik dibandingkan dengan mic genggam yang lebih kecil. But these large-diaphragm mics are very susceptible to extraneous noise and vibrations, and despite frequent claims by manufacturers of having integral pop-filters, they always need additional foam or mesh pop-reduction devices. Namun mic-diafragma besar sangat rentan terhadap kebisingan dan getaran asing, dan meskipun sering klaim oleh produsen memiliki pop-filter terpisahkan, mereka selalu membutuhkan tambahan busa atau mesh pop-pengurangan perangkat.

Small diaphragm mics can usually handle louder sources, and counter-intuitively, actually can have a larger frequency range, especially in higher frequencies, due primarily to the smaller diaphragm having less weight. mic diafragma kecil biasanya dapat menangani sumber lebih keras, dan kontra-intuitif, benar-benar dapat memiliki rentang frekuensi yang lebih besar,

Page 19: Merekam Gitar Akustik

terutama pada frekuensi yang lebih tinggi, terutama disebabkan oleh diafragma yang lebih kecil memiliki berat kurang.

Be sure to read Jay Allison's excellent Basics of Field Recording column here in Transom Tools for tips on mic technique and interviewing strategies. Pastikan untuk membaca Allison baik Jay Dasar-dasar dari Lapangan Rekaman kolom di jendela di atas pintu Alat untuk tips tentang teknik mic dan strategi wawancara.

Yeah, but… Yeah, tapi ...

I know, I know, after all this blather, I still haven't told you what mic to get. Aku tahu, aku tahu, setelah ngobrol ini, saya masih belum mengatakan kepada Anda apa mic untuk mendapatkan. The best answer is for you to try out a few and see what mic prefer for your style of reportage. Jawaban terbaik bagi Anda untuk mencoba beberapa dan melihat apa mic lebih memilih untuk gaya Anda reportase. The old reliable faves seem to be the omni EV RE-50 and the Beyer M-58, or the Sennheiser K-6 modular system with capsules of your choice. The faves handal tua tampaknya menjadi omni RE EV-50 dan Beyer M-58, atau K-6 Sennheiser sistem kapsul modular dengan pilihan Anda.

Choosing a pattern is largely a question of taste and production style. Some producers prefer the open sound of an omni, others the closer, tighter sound of a directional mic. Memilih pola sebagian besar adalah masalah selera dan gaya produksi. Beberapa produsen lebih memilih suara membuka sebuah omni, yang lain semakin ketat, suara lebih dekat dari arah mic. Some use short shotgun mics up close for interviews, giving a high degree of rejection of extraneous noise. Beberapa menggunakan senapan pendek mic dekat untuk wawancara, memberikan tingkat tinggi penolakan terhadap kebisingan yang asing.

Avoid the temptation to use lavaliere microphones, at least for interview recording. Hindari godaan untuk menggunakan mikrofon lavaliere, setidaknya untuk merekam wawancara. Clipped to a lapel, or hanging around the neck, the lav mic is in a less-than-ideal position for good voice pick-up. Dijepit ke kerah, atau menggantung di leher, mic LAV berada dalam-dari-ideal posisi yang lebih sedikit untuk suara yang bagus pick-up. Additionally, if the subject is moving around, clothes and cables will likely add unacceptable noise. Selain itu, jika subjek bergerak di sekitar, pakaian dan kabel mungkin akan menambah kebisingan tidak dapat diterima.

Here's a comparison of a small number of the more popular and/or affordable mics: Berikut adalah perbandingan dari sejumlah kecil dari lebih populer dan / atau mic terjangkau:

Electrovoice 635N/D (pdf file) Electrovoice 635N / D (pdf file)

Dynamic, Omni, Small diaphragm Dinamis, Omni, diafragma Kecil

All-around workhorse reporter's mic. Semua-sekitar pekerja keras wartawan itu mic. Cheap. Murah. Can hammer nails with it. Dapatkah palu paku dengan itu. (80hz-13khz) (80hz-13khz)

Electrovoice RE-50 (pdf file) Electrovoice RE-50 (pdf file)

Dynamic, Omni, Small diaphragm Dinamis, Omni,

Same microphone as the 635A, but with better pop filtering and

Page 20: Merekam Gitar Akustik

diafragma Kecil

isolation from handling noise. Sama mikrofon sebagai 635A, tetapi dengan pop yang lebih baik penyaringan dan isolasi dari penanganan kebisingan. (80hz-13khz) (80hz-13khz)

Beyer M-58 (pdf file) Beyer M-58 (pdf file)

Dynamic, Omni, Small diaphragm Dinamis, Omni, diafragma Kecil

Better frequency response than above mics (40hz-20khz), hotter output. Long handle. Respon frekuensi yang lebih baik daripada di atas mic (40hz-20KHz), output panas menangani. Long.

AKG D230 AKG D230 Dynamic, Omni, Small diaphragm Dinamis, Omni, diafragma Kecil

Similar to RE-50, but with much wider frequency response (40hz-20khz) Serupa dengan RE-50, namun dengan frekuensi yang lebih luas banyak respon (40hz-20KHz)

Shure SM-58 Shure SM-58 Dynamic, Cardioid, Small diaphragm Dinamis, Cardioid, diafragma Kecil

The most popular all-purpose vocal mic in the world. Yang paling populer mic vokal semua tujuan di dunia. Very rugged, good sound. Cheap. Sangat kasar baik suara,. Murah. (about $100) (Sekitar $ 100)

AKG C-1000 AKG C-1000 Condenser, Cardioid, Small diaphragm Kondensor, Cardioid, diafragma Kecil

Good frequency response (50hz-20khz,) uses standard 9 volt battery for power. Baik respon frekuensi (50Hz-20KHz,) menggunakan baterai 9 volt standar untuk kekuasaan.

Sennheiser K6/ME66 Sennheiser K6/ME66

Condenser, Short shotgun, Small diaphragm Kondensor, shotgun pendek, diafragma Kecil

Modular, can fit different capsule on K6 power supply. Modular, bisa muat kapsul berbeda pada K6 catu daya. Very tight pattern, good for recording from medium distance. (50hz-20khz) Sangat pola ketat, baik untuk merekam dari jarak menengah. (50Hz-20KHz)

Sennheiser K6/ME64 Sennheiser K6/ME64

Condenser, Cardioid, Small diaphragm Kondensor, Cardioid, diafragma Kecil

Modular, can fit different capsule on K6 power supply. Modular, bisa muat kapsul berbeda pada K6 catu daya.

Page 21: Merekam Gitar Akustik

(50hz-20khz) (50Hz-20KHz)

Sennheiser K6/ME62 Sennheiser K6/ME62

Condenser, Omni, Small diaphragm Kondensor, Omni, diafragma Kecil

Modular, can fit different capsule on K6 power supply. Modular, bisa muat kapsul berbeda pada K6 catu daya. (20hz-20khz) (20Hz-20KHz)

Neumann 180 series Neumann seri 180

Condenser, Small diaphragm Kondensor, Kecil diafragma

Omni, cardioid and hypercardioid mics. Omni, mic cardioid dan hypercardioid. Very small. (20hz-20khz) Sangat kecil. (20Hz-20KHz)

AKG C-414 AKG C-414

Condenser, Variable Pattern, Large Diaphragm Kondensor, Pola Variabel, Diafragma Besar

Classic, versatile large-diaphragm condenser, suited for studio announce. Classic, serbaguna besar-diafragma kondensor, cocok untuk studio mengumumkan.

AKG C-3000 AKG C-3000 Condenser, Cardioid, Large Diaphragm Kondensor, Cardioid, Diafragma Besar

Affordable large-diaphragm condenser, with sound similar to AKG 414. Terjangkau besar-diafragma kondensor, dengan suara mirip dengan AKG 414.

Neumann U87 Neumann U87

Condenser, Variable Pattern, Large Diaphragm Kondensor, Pola Variabel, Diafragma Besar

THE big, warm announce mic. ATAS, besar hangat mengumumkan mic. Large-diaphragm condenser with superb sound. Besar-diafragma kondensor dengan suara yang luar biasa. Pricey. Mahal.

Neumann TLM 103 Neumann TLM 103

Condenser, Cardioid only, Large Diaphragm Kondensor, hanya Cardioid, Besar Diafragma

Affordable Large-diaphragm condenser with Neumann sound. Terjangkau besar-diafragma kondensor dengan suara Neumann. (About $700) (Sekitar $ 700)

Electrovoice RE-20 (pdf file) Electrovoice RE-20 (pdf file)

Dynamic, Cardioid, Large Diaphragm Dinamis, Cardioid, Diafragma Besar

Perhaps the most common on-air announce mic. Mungkin yang paling umum di-udara mengumumkan mic. Warm, flat sound. Datar hangat suara,. Good pop-rejection. Good pop-penolakan. (45hz-18khz) (45hz-18khz)

Sennheiser 421 Sennheiser 421 Dynamic, Cardioid, Large Diaphragm Dinamis, Cardioid,

Versatile mic effective on everything from voice to drums.

Page 22: Merekam Gitar Akustik

Diafragma Besar Serbaguna mic efektif di mulai dari suara drum. (30hz-17khz) (30hz-17khz)

Rode NT1 Rode NT1 Condenser, Cardioid, Large Diaphragm Kondensor, Cardioid, Diafragma Besar

Very inexpensive large-diaphragm condenser (about $200) Good sound quality, similar to Sennheiser 421, but louder. Sangat murah besar-diafragma kondensor (sekitar $ 200) kualitas suara bagus, mirip dengan Sennheiser 421, tapi lebih keras. (20hz-20khz) (20Hz-20KHz)

Oktava 319 Oktava 319 Condenser, Cardioid, Large Diaphragm Kondensor, Cardioid, Diafragma Besar

Another very inexpensive large-diaphragm condenser mic (about $200 in some stores and catalogs) rounder, warmer sound than AKG or Rode. Lain kondensor murah diafragma besar sangat mic (sekitar $ 200 di beberapa toko dan katalog) bulat, suara hangat dari AKG atau berkuda.

www.DeltaMusik.com

Showroom : Jl. Tanjung Duren Barat I / 13. Jakarta Barat 11470Telephone : 021 - 32084455, 021 - 99000445

FACEBOOK : [email protected]

Choosing and Using Microphones for your Home

Page 23: Merekam Gitar Akustik

Studio... Memilih dan Menggunakan Mikrofon Anda Home Studio ...

Microphones convert the sounds you hear into electrical signals that can be recorded onto tape or hard disk. Mikrofon mengubah suara yang Anda dengar menjadi sinyal-sinyal listrik yang dapat direkam ke tape atau hard disk. Choosing the right mic for the job at hand is critically important to getting the sound you want on your final tracks. Memilih mic yang tepat untuk pekerjaan di tangan sangat penting untuk mendapatkan suara yang Anda inginkan pada trek akhir Anda. No amount of EQ, compression or reverb can change the subtle signature that each particular microphone leaves on your audio tracks. Tidak ada jumlah EQ, kompresi atau reverb dapat mengubah tanda tangan halus bahwa setiap mikrofon tertentu daun pada track audio Anda.

So, how do you choose that perfect mic without first buying and auditioning everything on the market? A good first step would be to familiarize yourself with the basic microphone types: Jadi, bagaimana Anda memilih mic sempurna tanpa membeli pertama dan semua audisi di pasar? Langkah pertama yang baik akan untuk membiasakan diri dengan mikrofon tipe dasar:

Microphone pickup patterns: Mikrofon pickup pola:

Microphone pickup types: Mikrofon jenis pickup:

Microphones used on: Mikrofon yang digunakan pada:

Omnidirectional Omnidirectional

Cardioid Cardioid Figure-eight Gambar-delapan

Stereo Stereo

Dynamic Dinamis Condenser Kondensator

Ribbon Pita

Vocals Vokal Instruments Instrumen

MICROPHONE PICKUP PATTERNS : Mikrofon pickup POLA:

Omnidirectional Omnidirectional

The term "Omnidirectional" describes a type of microphone that picks up sound equally from all directions. Istilah "Omnidirectional" menggambarkan jenis mikrofon yang mengambil suara yang sama dari segala arah. Omni mics tend to have very good bass response, without the artificial low frequency boost provided by the 'proximity effect' of a typical cardioid mic ( see below ). Really good omnidirectional condenser mics are great at capturing a sense of 'open space' and 'air', which makes them the first choice for critical reproduction of acoustic instruments in good sounding acoustic spaces, such as symphonic orchestras, vocal choirs, pianos or string quartets in concert halls. Omni mic bass cenderung memiliki respon yang baik sangat, tanpa meningkatkan frekuensi rendah buatan yang disediakan oleh efek

Page 24: Merekam Gitar Akustik

kedekatan 'itu' dari mic cardioid khas (lihat di bawah) dan. Benar-benar baik kondensor mic omnidirectional yang besar dalam menangkap rasa membuka 'ruang' 'udara', yang membuat mereka pilihan pertama bagi reproduksi kritis terhadap instrumen akustik dalam ruang akustik terdengar baik, seperti orkes simfoni, vokal paduan suara, piano atau kwartet string di ruang konser.

You can also use omnidirectional microphones to 'close-mic' an instrument or vocalist without worrying about the artificial bass boost caused by a directional mic's 'proximity effect'. Anda juga dapat menggunakan mikrofon omnidirectional untuk 'dekat-mic' alat atau vokalis tanpa khawatir tentang bass buatan meningkatkan disebabkan oleh mic "'s kedekatan efek arah sebuah '.

Some of the highest fidelity mics available are of the omnidirectional condenser type, such as mics from Schoeps, DPA (B&K) and Earthworks. Beberapa mic kesetiaan tertinggi yang tersedia adalah dari jenis kondensor Omnidirectional, seperti mic dari Schoeps, DPA (B & K) dan Earthworks. A common use for dynamic omni mics is in TV and radio reporting (known as Electronic News Gathering or "ENG"), where you want to capture environmental sounds along with the reporter's voice. Sebuah penggunaan umum dalam mic omni dinamis di TV dan radio pelaporan (dikenal sebagai Electronic News Gathering atau "IND"), di mana Anda ingin menangkap suara lingkungan bersama dengan wartawan itu suara itu.

back to top kembali ke atas

Cardioid Cardioid

A "Cardioid" microphone is more sensitive to sounds directly in front of it than to sounds 90 degrees off to either side (when plotted on a graph the response pattern looks heart-shaped, hence the name). A mic with a cardioid pattern is even less sensitive to sounds directly behind it — in fact, cardioid mics practically cancel pickup of sounds emanating from directly behind the mic. Sebuah "Cardioid" mikrofon lebih sensitif terhadap suara langsung di depannya daripada suara 90 derajat ke kedua sisi (bila diplot pada sebuah grafik pola respon terlihat berbentuk hati, maka nama) pola. Sebuah mic dengan cardioid adalah bahkan kurang sensitif terhadap suara langsung di belakangnya - dalam kenyataannya, mic cardioid pickup praktis membatalkan suara yang berasal dari tepat di belakang mic. This makes cardioid mics very useful for sound reinforcement (PA) and live recording use, as well as the most popular choice for use in the imperfect recording environment of most home studios. Hal ini membuat mic cardioid sangat berguna bagi penguatan suara (PA) dan menggunakan rekaman hidup, serta pilihan yang paling populer untuk digunakan di lingkungan studio rekaman tidak sempurna kebanyakan rumah. To use a cardioid mic, simply aim the mic at the instrument you want to record, and the rest of the stage sound will be at least somewhat quieter than the desired instrument's sound. Untuk menggunakan mic cardioid, hanya bertujuan mic di instrumen yang Anda ingin merekam, dan sisa suara tahap akan setidaknya agak lebih tenang daripada yang dikehendaki's instrumen suara.

There are a couple of variations on the cardioid pick up pattern. Ada beberapa variasi pada cardioid pick up pola. Supercardioid and hypercardioid mics are less sensitive to 90 degree off-axis sources than plain cardioids, meaning that they will do a better job of rejecting sounds from off to the sides. Hypercardioid Supercardioid dan mic yang kurang peka terhadap sumbu 90 derajat-sumber daripada cardioids biasa, yang berarti bahwa mereka akan melakukan pekerjaan yang lebih baik menolak suara dari ke sisi. However, hypercardioids do pick up some sound from directly behind the front of the mic, making them a little bit like a 'figure-eight' mic ( see below ). Namun, hypercardioids melakukan mengambil beberapa suara di belakang langsung dari depan mic, membuat mereka sedikit seperti 'delapan' mic (gambar lihat di bawah).

Page 25: Merekam Gitar Akustik

Cardioid mics exhibit a characteristic called the 'proximity effect'. Cardioid mic menunjukkan karakteristik yang disebut 'efek kedekatan'. The closer a sound source is to a cardioid mic the more the mic will accentuate that sound source's bass frequency output. Semakin dekat sumber suara ke mic cardioid lebih mic akan menonjolkan's frekuensi output suara bass sumber tersebut. This can add richness and fullness to a singer's voice or to a saxophone's sound, but it can also muddy the sound of a guitar amp or acoustic bass. Hal ini dapat menambah kekayaan dan kepenuhan untuk penyanyi suara atau saksofon's suara, tetapi juga dapat berlumpur suara amp gitar atau bass akustik. When miking from a distance, cardioid mics have a tendency to sound somewhat thin in the bass when compared to omnidirectional mics. Ketika miking dari, jarak mic cardioid memiliki kecenderungan untuk suara agak tipis di bass bila dibandingkan dengan mic omnidirectional. For this reason, cardioid mics are usually used for close-miking (with the mic placed less than two feet from the sound source), while omnidirectional or figure-eight mics are usually used when miking from farther away. Untuk alasan ini, mic cardioid biasanya digunakan untuk close-miking (dengan mic yang ditempatkan kurang dari dua meter dari sumber suara), sedangkan omnidirectional atau angka delapan mic biasanya digunakan ketika miking dari jauh.

back to top kembali ke atas

Figure-Eight Gambar-Delapan

Figure-eight mics have the open sound and good bass response of omnidirectional mics, with the added advantage that they reject sounds coming from either side of the mic. Gambar-delapan mic memiliki suara terbuka dan respon bass yang baik mic omnidirectional, dengan keuntungan tambahan bahwa mereka menolak suara yang datang dari kedua sisi dari mic. Since figure-eights pick up sound equally well from directly in back and directly in front, care should be taken that you don't capture undesirable reflections from low ceilings or nearby walls. Sejak tokoh-delapan mengambil suara sama baik dari langsung di belakang dan langsung di depan, harus diperhatikan bahwa Anda tidak menangkap refleksi yang tidak diinginkan dari langit-langit yang rendah atau dinding di dekatnya. A good place to use a figure-eight pattern mic is when you need to cancel reflections from side walls in a narrow-ish room but you still want to capture a good sense of room ambience. Tempat yang baik untuk menggunakan angka delapan mic pola adalah ketika Anda perlu membatalkan refleksi dari dinding samping dalam-ish ruang sempit tetapi Anda masih ingin menangkap rasa baik ambience ruang.

back to top kembali ke atas

MICROPHONE PICKUP TYPES Mikrofon pickup JENIS

Dynamic microphones Dinamis mikrofon

Dynamic mics use a 'moving coil' to sense the changes in air pressure that make sound waves. Dynamic mic menggunakan 'bergerak koil' merasakan perubahan tekanan udara yang membuat gelombang suara. The wire coil is connected to a thin diaphragm, and the whole assembly is suspended over a permanent magnet. When moving air hits the diaphragm it causes the coil to move over the magnet, which causes a process called electromagnetic induction to take place. Kumparan kawat terhubung ke diafragma tipis, dan seluruh perakitan yang tergantung di atas sebuah magnet permanen. Ketika udara bergerak hits diafragma menyebabkan kumparan bergerak di magnet, yang menyebabkan proses yang disebut induksi elektromagnetik untuk mengambil tempat. This causes an AC voltage to be formed that is an electrical 'analogy' of the original sound. The electrical signal that appears at the mic's output is a more or less faithful reproduction of the original vibrations in air, only in fluctuating AC voltages instead of air pressure changes. Hal ini menyebabkan tegangan AC yang akan dibentuk yang merupakan listrik 'analogi' dari

Page 26: Merekam Gitar Akustik

suara asli. Sinyal listrik yang muncul di mic's output adalah kurang setia reproduksi lebih dari getaran asli di udara, hanya dalam fluktuasi tegangan AC bukan perubahan tekanan udara.

- Small diaphragm dynamic microphones - Diafragma Kecil mikrofon dinamis

These are by far the most commonly used mics for PA and stage sound use. Ini adalah jauh mic yang paling umum digunakan untuk PA dan suara menggunakan panggung. Dynamic microphones are typically very rugged and don't require a voltage source to work properly. Dinamis mikrofon biasanya sangat kasar dan tidak memerlukan sumber tegangan untuk bekerja dengan baik. Cardioid pattern, small diaphragm dynamic mics are most often used as handheld vocal mics (like the very common Shure SM-58) or as instrument mics (like the equally common Shure SM-57). Cardioid pola, diafragma kecil mic dinamis yang paling sering digunakan sebagai mic vokal genggam (seperti sangat umum Shure SM-58) atau sebagai mic instrumen (seperti sama-sama umum Shure SM-57). There are many other similar dynamic mics from companies like Audix, Electro-Voice, Sennheiser and others. Ada banyak lainnya mic dinamis serupa dari perusahaan seperti Audix, Electro-Voice, Sennheiser dan lain-lain.

The Shure SM57 (left) and the SM58 (right): The Shure SM57 (kiri) dan SM58 (kanan): These are the most commonly used small-diaphragm Ini adalah yang paling umum digunakan kecil-diafragma dynamic microphones. mikrofon dinamis.

- Large diaphragm dynamic microphones - Diafragma Besar mikrofon dinamis

While similar to their small diaphragm cousins, large diaphragm dynamic mics are typically used for very loud, bass-heavy instruments such as tom-toms, kick drums, and bass amp speakers. Hampir mirip dengan diafragma kecil sepupu mereka, diafragma besar mic dinamis biasanya digunakan untuk yang sangat keras, instrumen bass-berat seperti tom-tom, kick drum dan bass amp speaker. The larger diaphragm allows these mics to withstand higher Sound Pressure Levels (SPL's) with ease, which allows low-distortion reproduction of very loud instruments such as trumpets, trombones and electric guitar amplifiers. Diafragma besar memungkinkan mic ini untuk menahan Tingkat Tekanan Suara yang lebih tinggi (SPL's) dengan mudah, yang memungkinkan-distorsi reproduksi rendah sangat keras instrumen seperti terompet, trombon dan amplifier gitar listrik. However, the larger diaphragm will also have a higher moving mass, which can limit the high frequency response and transient response of the mic. Namun,

Page 27: Merekam Gitar Akustik

diafragma yang lebih besar juga akan memiliki massa bergerak lebih tinggi, yang dapat membatasi respon frekuensi tinggi dan respon transien mic.

Some popular large diaphragm dynamic mics are: Beberapa diafragma besar populer mic dinamis adalah:

Electro-Voice RE-20 - A favorite of radio announcers and a good mic for kick drums Electro-Voice RE-20 - A favorit penyiar radio dan mic yang baik untuk drum kick

Shure SM-7 - Similar to the EV RE-20 Shure SM-7 - Serupa dengan RE EV-20 Sennheiser MD-421 - Commonly used on tom-toms and hand percussion, but also

works great on horns, kick drums and guitar amps. Sennheiser MD-421 - Umumnya digunakan pada tom-tom dan perkusi tangan, tapi juga karya besar pada tanduk, kick drum dan ampli gitar.

The Shure SM7: The Shure SM7: A large-diaphragm dynamic microphone used for broadcasters and voice-overs, as well as for miking kick drums, brass and bass instruments. Sebuah diafragma dinamis mikrofon-besar digunakan untuk penyiaran dan suara-over, serta untuk drum miking kick, kuningan dan instrumen bass.

back to top kembali ke atas

Condenser microphones Kondensor mikrofon

Condenser microphones capture sound using a conductive diaphragm with a capacitative charged plate behind it. Condenser mikrofon menangkap suara menggunakan diafragma konduktif dengan sepiring dibebankan capacitative di belakangnya. The charge is supplied by a DC voltage source from a battery or from the 48 volt 'phantom power' supply present in most mixers and mic preamps. Tuduhan disuplai oleh sumber tegangan DC dari baterai atau dari volt 48 'daya hantu' pasokan hadir di mixer paling banyak dan preamps mic. Air pressure changes meeting the conductive diaphragm cause it to move, which causes an analogous AC voltage to be formed in the charged plate. perubahan tekanan udara pertemuan diafragma konduktif menyebabkannya bergerak, yang menyebabkan tegangan AC analog yang akan dibentuk di piring dibebankan. These tiny AC voltages are sent to a tiny preamp built into the microphone, which brings the signal level up to where it can drive a typical micrpphone preamp. The signal leaves the microphone through the cable and on to the microphone preamplifier stage of the mixer. Tegangan AC kecil ini dikirim ke preamp kecil dibangun ke dalam mikrofon, yang membawa sinyal sampai tingkat mana dapat mengendarai preamp micrpphone khas. Sinyal Daun mikrofon melalui kabel dan ke tahap preamplifier mikrofon mixer. Because the diaphragm of a condenser mic can be made very thin and light, condenser mics tend to be more accurate and 'faster' than dynamic mics, especially in the midrange and treble frequencies. Karena diafragma dari mic kondensor dapat dibuat sangat tipis dan ringan, mic kondensor cenderung lebih akurat dan 'lebih cepat' dibandingkan mic dinamis, terutama di menengah dan frekuensi treble. However, condenser mics tend to be more physically delicate than dynamic mics, so they are more commonly used for studio recording than for live sound and PA Namun, mic kondensor

Page 28: Merekam Gitar Akustik

cenderung lebih fisik halus dari mic dinamis, sehingga mereka lebih sering digunakan untuk rekaman studio dari untuk suara hidup dan PA

Since condenser mics need a tiny amplifier built into the mic casing (called the "head amp"), the quality of its electronics will influence the sound of the mic. Some condenser mics use a small vacuum-tube circuit for their head amp, along with an external power supply box for the electronics. This is what is referred to as a "tube mic." Sejak mic kondensor membutuhkan penguat kecil dibangun ke dalam casing mic (disebut "kepala amp"), kualitas elektronik yang akan mempengaruhi suara mic. Beberapa mic kondensor menggunakan sirkuit vakum-tabung kecil untuk amp kepala mereka, bersama dengan kotak power supply eksternal untuk elektronik. ini adalah apa yang disebut sebagai "tabung mic."

- Small diaphragm condenser microphones - Kecil diafragma mikrofon kondensor

Small diaphragm condenser mics have the best high frequency response and quickest transient response of all the commonly available microphone types. mic kondensor diafragma kecil memiliki respon frekuensi tinggi terbaik dan respon tercepat dari semua jenis mikrofon yang tersedia umumnya. For this reason, these mics are most often used as drum set overhead mics (to faithfully capture cymbals and stick attacks), for acoustic stringed instruments like guitars and violins, and for percussion instruments like vibraphones, shakers, and marimbas. Untuk alasan ini, mic ini yang paling sering digunakan sebagai mic drum overhead (untuk setia menangkap cymbal dan tongkat serangan), untuk instrumen senar akustik seperti gitar dan biola, dan untuk instrumen perkusi seperti vibraphones, shakers, dan marimbas. Another common use for small diaphragm condenser mics is as stereo pairs for ambient pickup of acoustic events in good sounding spaces. Penggunaan lain umum untuk mic kondensor diafragma kecil adalah sebagai pasangan pickup ambient stereo untuk acara akustik di ruang terdengar baik. The one downside to small diaphragm condensers is that they tend to have more self-noise than other types of microphones. The downside satu untuk kondensor diafragma kecil adalah bahwa mereka cenderung memiliki lebih diri-suara dari mikrofon jenis lain.

Some popular small diaphragm condenser mics are: Beberapa diafragma kecil mic kondensor populer adalah:

AKG C 451 - The "classic" small-diaphragm condenser mic. AKG C 451 - The "klasik" diafragma kondensor mic-kecil. An old favorite on piano, acoustic guitar and as drum kit overheads. Sebuah favorit lama di piano, gitar akustik dan overhead drum kit.

Neumann KM184 - A truly professional recording mic, used in the best studios. Neumann KM184 - Sebuah rekaman mic benar-benar profesional, yang digunakan dalam studio terbaik.

Earthworks QTC-1 - A newer professional mic with extremely accurate frequency and transient response. Earthworks QTC-1 - A mic profesional yang lebih baru dengan frekuensi sangat akurat dan respon transien.

Shure SM-81 - Very flat frequency response; commonly used on acoustic guitars and as drum kit overheads. Shure SM-81 - tanggapan frekuensi sangat datar; umum digunakan pada gitar akustik dan sebagai overhead drum kit.

Audio Technica AT-3528 - A cardioid model that is sort of a 'poor man's KM-84'. Audio Technica AT-3528 - Sebuah model cardioid yang semacam 'orang miskin KM-84'.

AKG C 1000 S - A good all-around budget favorite. AKG C 1000 S - A-favorit baik semua anggaran sekitar.

Page 29: Merekam Gitar Akustik

Oktava MC-012 - From Russia, this is another mic made to be similar to the KM-84 but for a lot less money. Oktava MC-012 - Dari Rusia, ini mic lain dibuat untuk mirip dengan KM-84 tapi kurang banyak uang yang.

The Neumann KM-180 series small diaphragm condenser microphones Neumann KM-180 seri kondensor mikrofon diafragma kecil are highly regarded by recording professionals. sangat dihargai oleh rekaman profesional.

- Large diaphragm condenser microphones - Besar diafragma mikrofon kondensor

Since condenser mics are intrinsically more sensitive to higher frequencies, it's possible to combine the warmth and fullness of a large diaphragm with the high frequency detail typical of small diaphragm condenser mics into a single microphone. Sejak mic kondensor secara intrinsik lebih peka terhadap frekuensi yang lebih tinggi, mungkin untuk menggabungkan kehangatan dan kepenuhan dari diafragma besar dengan frekuensi tinggi detail khas mic kondensor diafragma kecil ke dalam mikrofon tunggal. These large diaphragm condenser mics are the mainstay of recording studios everywhere, especially for recording vocals, pianos, horns and other acoustic instruments. Mic kondensor ini diafragma besar adalah andalan dari studio rekaman di mana-mana, terutama untuk merekam vokal, piano, tanduk dan instrumen akustik lainnya. Some older vacuum tube based large diaphragm condenser mics, such as the Neumann U47, U67 and AKG C12, are collector's items prized for their sonic warmth and smoothly accurate reproduction of aural details. The Neumann U87 (introduced in the mid-1960s) is an FET-amplified, large diaphragm mic that has become a modern classic. Beberapa tabung vakum lebih tua berdasarkan mic kondensor diafragma besar, seperti Neumann U47, U67 dan AKG C12, adalah yang item kolektor berharga untuk kehangatan sonik dan akurat reproduksi lancar detail aural. The Neumann U87 (diperkenalkan pada pertengahan tahun 1960-an) adalah FET-amplifikasi, mic diafragma besar yang telah menjadi klasik modern.

Some popular large diaphragm condenser mics are: Beberapa diafragma mic kondensor besar populer adalah:

AKG C 414 B-ULS - An industry standard for overhead drum miking and general use; provides choice of cardioid, hypercardioid, omni, and figure-8 pickup patterns. AKG C 414 B-ULS - Sebuah standar industri untuk overhead drum miking dan umum digunakan, menyediakan pilihan cardioid, hypercardioid, omni, dan-8 pickup pola angka.

Neumann U87 - The industry standard; provides choice of cardioid, hypercardioid, omni, and figure-8 pickup patterns. Neumann U87 - Standar industri; menyediakan pilihan cardioid, hypercardioid, omni, dan-8 pickup pola angka.

Page 30: Merekam Gitar Akustik

Neumann TLM 103 - A new, lower-priced version of the famous U87; cardioid only. Neumann TLM 103 - A-harga baru yang lebih rendah versi, dari U87 terkenal; cardioid saja.

AKG C 3000 B - A budget mic based on the design of the venerable C 414 B-ULS; cardioid only. AKG C 3000 B - A mic anggaran berdasarkan desain dari 414 C terhormat B-ULS; cardioid saja.

Audio Technica AT-4033a - An early '90s design that proved to be a huge hit. Now that its price has been lowered, the AT-4033 is once again a great value. Audio Technica AT-4033a - Sebuah awal 90-an desain yang terbukti sukses besar. Sekarang bahwa harga telah diturunkan, AT-4033 sekali lagi nilai yang besar. Cardioid pattern only; great on saxophones. Cardioid pola saja; besar pada saxophone.

The Neumann U87 is the 'gold standard' of large diaphragm condenser microphones, Neumann U87 adalah standar emas 'dari mikrofon kondensor diafragma besar, used in major recording studios around the world. digunakan di studio rekaman besar di seluruh dunia.

A quick note about Chinese-manufactured large-diaphragm condenser mics: Sebuah catatan singkat tentang Cina-diproduksi diafragma kondensor mic-besar:

A company in the People's Republic of China, 797 Audio, has been making copies of popular Western-made microphones for many years now. Sebuah perusahaan di Republik Rakyat Cina, 797 Audio, telah membuat salinan dari mikrofon Barat buatan populer selama bertahun-tahun sekarang. These are such obvious copies that international copyright law prohibits selling them in Europe and North America. However, several Western companies have been working with 797 Audio to have their own designs made in China and then sold in the West. Most of these mics look almost exactly like the Neumann U87 and are claimed to sound 'just like the real thing, but for a fraction of the cost' — the Nady SCM 900, Joe Meek JM47 Meekrophone and Marshall Electronics MXL 2001-P are good examples. Ini adalah salinan yang jelas seperti undang-undang hak cipta internasional melarang penjualan mereka di Eropa dan Amerika Utara.. Namun beberapa Barat, perusahaan telah bekerja dengan 797 Audio untuk mereka sendiri memiliki desain yang dibuat di China dan kemudian dijual di Barat Sebagian besar terlihat hampir mic persis seperti Neumann U87 dan diklaim suara 'seperti hal yang nyata, tetapi untuk sebagian kecil dari biaya' - yang Nady SCM 900, Joe Meek JM47 Meekrophone dan Marshall Elektronik MXL 2001-P adalah contoh yang baik. Of course, there ain't no such thing as a free lunch. Tentu saja, tidak ada hal seperti makan siang gratis. I own an MXL 2001-P, and while I think it is a good mic for $150, I'd say it sounds more like a caricature of a U87 than the real thing. Saya memiliki 2001 MXL-P, dan sementara saya pikir itu adalah mic yang baik untuk $ 150, I'd say it terdengar lebih seperti karikatur dari U87 dari sesuatu yang nyata. The MXL 2001-P's proximity effect is not well controlled, so male voices come out with a 'woofiness' in the low end if you work the mic too close. 2001-P efek MXL kedekatan ini tidak dikontrol

Page 31: Merekam Gitar Akustik

dengan baik, sehingga suara laki-laki keluar dengan 'woofiness' di akhir rendah jika Anda bekerja mic terlalu dekat. The high frequencies are more 'sizzly' than 'silky,' but I wouldn't say that the MXL mic sounds bad. Frekuensi tinggi lebih 'sizzly' 'halus daripada, "tapi aku tidak akan mengatakan bahwa mic MXL suara buruk. It just sounds like a good cheap mic with a 'scooped out' midrange response, sort of how a mic sold at your local Radio Shack might sound if it was designed to 'sound like a Neumann.' In the end, I would say that $150 is just a little too much for the MXL 2001-P, but for $100 it would be worth it for many people. (Note that the Nady SCM 900 looks identical, and both the Nady and Marshall mics have been dropping in price.) I would say that an MXL 2001-P certainly beats a Shure SM58 or SM57 for recording vocals, piano or acoustic guitar, but if you already own a CAD, RØDE, AKG or other inexpensive condenser mic, don't think that you're missing out on anything. Itu hanya suara seperti mic murah yang baik dengan 'berlekuk' respon menengah, semacam bagaimana sebuah mic dijual di Radio Shack lokal Anda mungkin terdengar apakah itu dirancang untuk 'suara seperti akhir Neumann. "Pada bulan, saya akan mengatakan bahwa $ 150 adalah sedikit terlalu banyak untuk MXL 2001-P, tapi sebesar $ 100 itu akan berharga bagi banyak orang harga. (Perhatikan bahwa Nady para SCM 900 tampak identik, dan baik Nady Marshall dan mic telah mampir.) Aku akan mengatakan bahwa MXL 2001-P tentu beats sebuah Shure SM57 SM58 atau untuk merekam vokal, piano atau gitar akustik, tapi jika Anda sudah memiliki CAD, berkuda, AKG atau kondensor mic murah lain, jangan berpikir bahwa Anda kehilangan apa-apa.

Bear in mind that not all mics made by 797 Audio sound 'cheap.' Ingatlah bahwa tidak semua mic dibuat oleh 797 suara Audio 'murah. " The slightly more expensive Marshall Electronics MXL 2003 sounds noticeably smoother than the MXL 2001-P, and reviewers are positively gushing over the Studio Projects C1, C3 and B1 microphones (designed in the USA, made in China). Para Elektronik MXL 2003 sedikit lebih mahal Marshall suara terasa lebih halus daripada MXL 2001-P, dan reviewer positif deras selama Proyek Studio C1, dan mikrofon B1 C3 (dirancang di Amerika Serikat, buatan Cina).

There are some good-sounding Russian-made condenser microphones available for almost as low prices as the mics made by 797 Audio. Ada beberapa terdengar baik buatan kondensor mikrofon-Rusia tersedia untuk hampir sama harga rendah sebagai mic dibuat oleh 797 Audio. The Oktava MC-219 is an old 'sleeper' favorite. The Oktava MC-219 merupakan lama 'tidur' favorit.

The above are my own opinions, so feel free to apply your own personal grain of salt. Di atas adalah pendapat saya sendiri, jadi jangan ragu untuk menerapkan butir pribadi Anda dari garam. Some reviewers have written that the MXL 2001-P is an unbeatable bargain, while others (especially at ProRec.com) have lambasted almost every Chinese-made mic as shameless (and lousy-sounding) scams. Beberapa tinjauan telah tertulis bahwa MXL 2001-P adalah sebuah tawar-menawar tak terkalahkan, sementara yang lain (terutama di ProRec.com) telah mengecam hampir setiap-dibuat mic Cina sebagai tidak tahu malu (dan buruk yang terdengar) penipuan. As you can see, I've taken the middle ground. Seperti yang Anda lihat, aku telah mengambil jalan tengah.

back to top kembali ke atas

Ribbon microphones Pita mikrofon

When a wafer-thin, small aluminum ribbon is suspended between two mounting points inside a strong magnetic field, you get a microphone that is extraordinarily sensitive to vibrations in air (sound). Ribbon mics can really capture the thump of a plucked acoustic bass or the subtle dynamics of jazz drums. Unfortunately, ribbon mics tend to be extraordinarily fragile—blow on the ribbon the wrong way and you can stretch it out beyond repair. Ketika tipis, kecil aluminium adalah pita ditangguhkan antara dua titik-wafer mounting di dalam medan magnet yang kuat, Anda mendapatkan mikrofon yang luar biasa sensitif terhadap getaran di udara (suara) dapat. Ribbon benar-benar mic menangkap dentuman bass akustik

Page 32: Merekam Gitar Akustik

dipetik atau dinamika halus drum jazz. Sayangnya, mic pita cenderung sangat rapuh-pukulan pada salah cara pita dan Anda dapat meregang keluar bisa diperbaiki. Nevertheless, ribbon mics remain a favorite of recordists everywhere. Namun demikian, mic pita tetap menjadi favorit recordists mana-mana.

Some common ribbon microphones: Beberapa mikrofon umum pita:

RCA BX-44 and BX-77 - The original classics. RCA BX-44 dan BX-77 - The klasik asli. Coles 4038 - The standard in modern ribbon mics. Coles 4038 - Standar di mic pita

modern. Beyerdynamic M-260 - A budget ribbon mic; hypercardioid only. Beyerdynamic M-260 -

A anggaran mic pita; hypercardioid saja. Royer Labs R-121 - A new ribbon mic design that is getting a lot of attention. Royer

Labs-R 121 - A mic pita desain baru yang semakin banyak perhatian.

The Coles 4038 (left) is the standard ribbon microphone The Coles 4.038 (kiri) adalah standar mikrofon pita used by the BBC for recording and broadcast. digunakan oleh BBC untuk rekaman dan siaran.

The Oktava ML-52 (right) is a new ribbon mic from Russia. The Oktava ML-52 (kanan) adalah mic pita baru dari Rusia.

back to top kembali ke atas

Stereo microphones Stereo mikrofon

By combining two cardioid condenser elements into one chassis, a single point stereo microphone can be made. Dengan menggabungkan dua elemen kondensor cardioid menjadi satu chassis, stereo mikrofon titik tunggal dapat dibuat. The most common is the XY type, where the two cardioid elements are pointed away from each other at a 90 degree angle. Yang paling umum adalah jenis XY, di mana dua elemen cardioid yang menunjuk dari satu sama lain pada sudut 90 derajat. Some stereo mics are of the Mid-Side (MS) type, using a combination of a forward-facing cardioid element with sideways-oriented figure-eight element, which allows for remotely controlled adjustment of the stereo image width. Beberapa mic stereo adalah dari Mid-Side (MS) jenis, menggunakan kombinasi dari unsur menghadap ke depan cardioid dengan elemen samping berorientasi angka delapan, yang memungkinkan untuk remote penyesuaian terkendali Lebar gambar stereo.

Some common stereo mics: Beberapa mic stereo umum:

Page 33: Merekam Gitar Akustik

Audio Technica AT-825 Audio Technica AT-825 Shure VP-88 Shure VP-88 Crown SASS Crown Sass

The Shure VP88 is a single-point stereo microphone The Shure VP88 merupakan titik mikrofon stereo single commonly used for on-location recording. biasanya digunakan untuk merekam lokasi di.

back to top kembali ke atas

'VOCAL' vs. 'INSTRUMENT' MICROPHONES 'VOKAL' 'INSTRUMENT vs' mikrofon

Vocal Microphones Mikrofon Vocal

Recording the human singing or speaking voice presents some unique challenges. Rekaman nyanyian manusia atau suara yang berbicara menyajikan beberapa tantangan yang unik. Most people prefer a heightened sense of 'presence' on voices, and will often also prefer a mild bass boost for added 'warmth'. Kebanyakan orang lebih suka rasa tinggi dari 'kehadiran' pada suara, dan seringkali juga akan lebih memilih meningkatkan bass ringan untuk ditambahkan 'kehangatan'. As a result, most microphones meant for recording or amplifying vocals have a 'tailored' response characteristic. Akibatnya, mikrofon yang paling berarti untuk merekam atau memperkuat vokal memiliki 'disesuaikan' karakteristik respon.

Handheld, dynamic vocal microphones are designed to be very sturdy and produce as little handling noise as possible. Handheld, mikrofon vokal dinamis dirancang sangat kokoh dan menghasilkan sebagai penanganan kebisingan sedikit mungkin. They are also designed with a very 'tight' cardioid or hyper-cardioid pick-up pattern, so that there is less 'bleed' from other instruments on the stage. Mereka juga dirancang dengan cardioid atau hyper-cardioid pick-up pola 'ketat' sangat, sehingga ada kurang 'berdarah' dari instrumen lainnya di panggung.

o The standard mic of this type is the Shure SM58 . It can withstand very rough treatment and has very good feedback rejection, making it perfect for daily use

Page 34: Merekam Gitar Akustik

on stages where amplified rock/pop/r&b/jazz bands play. The SM58 has a specially-tailored response that reduces bass pickup from far away (minimizing 'booming' from the stage sound) but will boost the bass when the singer comes in close (creating a big, warm sound). Mic standar jenis ini adalah SM58 Shure. Hal ini dapat menahan kasar perlakuan yang sangat dan memiliki umpan balik penolakan yang baik sangat, sehingga cocok untuk penggunaan sehari-hari pada tahap di mana diperkuat rock / pop / r & b / band jazz bermain. SM58 memiliki khusus- respons yang disesuaikan yang mengurangi pickup bass dari jauh (meminimalkan 'booming' dari panggung pengambilan suara), tetapi akan meningkatkan efek bass pada saat penyanyi datang di dekat (menciptakan hangat, suara besar). The SM58 also has a substantial peak in its response from about 2kHz up to about 12kHz, which adds a pleasant 'sheen' and overall brightness to the sound. SM58 juga memiliki puncak substansial dalam tanggapan dari tentang 2kHz sampai sekitar 12kHz, yang menambahkan 'kemilau menyenangkan' dan kecerahan secara keseluruhan suara. This helps vocals cut through a dense mix with clarity and intelligibility. Ini membantu vokal memotong melalui campuran padat dengan jelas dan dimengerti.

You can usually tell if a microphone is designed for live sound Anda biasanya dapat mengetahui apakah mikrofon dirancang untuk suara hidup vocal use if it is equipped with a pop filter to protect the pickup menggunakan vokal jika dilengkapi dengan filter pop untuk melindungi pickup from blasts of air and plosive sounds ("p", "b" and "k" sounds). dari ledakan udara dan suara plosif ("p", "b" dan "k" suara). The Shure SM58 pictured at left has a spherical, metal screen The Shure SM58 digambarkan di sebelah kiri memiliki layar, logam berbentuk bola pop filter lined with foam rubber on the inside. filter pop berjajar dengan karet busa di dalam.

Condenser Microphones for Recording Vocals – Large-diaphragm condenser microphones like the Neumann U87 or AKG C12 are typically used for recording vocals in recording studios. Mikrofon kondensor untuk Perekaman vokal - diafragma kondensor mikrofon-besar seperti Neumann U87 atau AKG C12 biasanya digunakan untuk merekam vokal di studio rekaman. Like handheld stage mics, these microphones also have a presence peak and proximity effect tailored to enhance the sound of the vocalist. However, because these large-diaphragm condenser microphones are to be used in the more controlled environment of a recording studio, they can have 'wider' cardioid pick-up patterns, allowing for a more 'open' sound. Seperti panggung mic handheld, mikrofon ini juga memiliki efek puncak kehadiran dan kedekatan dirancang untuk meningkatkan suara sang vokalis,. Namun karena diafragma kondensor mikrofon-besar untuk digunakan dalam lingkungan yang lebih terkontrol sebuah studio rekaman, mereka dapat memiliki 'lebih luas' pola cardioid pick-up, memungkinkan untuk membuka 'suara' lebih.

o A recording engineer will pick his microphones like a musician picks his instrument — a 'darker' mic will help tame a high, shrill voice while a clearer, brighter sounding mic will help the vocal cut through a dense mix. Seorang insinyur rekaman akan memilih mikrofon nya seperti musisi memilih alat-Nya - yang lebih gelap 'mic' akan membantu jinak yang nyaring, suara tinggi sementara lebih jelas, terdengar lebih cerah mic akan membantu memotong

Page 35: Merekam Gitar Akustik

vokal melalui campuran padat. There is no single 'best' microphone for all situations — only a palette of good microphones from which the recording engineer has to choose the right tool for the job at hand. Tidak ada satu '' mikrofon yang terbaik untuk semua situasi - hanya sebuah palet mikrofon yang baik dari yang insinyur rekaman harus memilih alat yang tepat untuk pekerjaan tangan.

o The standard large-diaphragm vocal mic is the Neumann U87 , while some

prefer the vacuum-tube based Neumann U47 . The-diafragma vokal mic besar standar adalah Neumann U87, sementara beberapa lebih memilih tabung vakum berbasis-U47 Neumann. These microphones have a distinctive upper-midrange to treble boost (presence boost) and a warm, rich bass-boost from proximity effect. Similar mics to the U47 and U87 are the AKG C12 and C 414 B-ULS , which have the crisper sound characteristic of AKG microphones in general (which some engineers love and others hate). Mikrofon ini memiliki khas atas-menengah untuk meningkatkan tiga kali lipat (meningkatkan kehadiran) dan, hangat meningkatkan kaya-bass dari efek kedekatan. Serupa mic ke U47 dan U87 adalah AKG C12 dan C 414 B-ULS, yang memiliki suara rak AKG karakteristik mikrofon pada umumnya (yang beberapa insinyur cinta dan benci orang lain).

o There are many less-expensive versions of these microphones on the market

today. Ada versi yang lebih murah banyak dari mikrofon di pasar saat ini. Here is a partial list: Berikut adalah sebagian daftar:

RØDE NT1000 Berkuda NT1000 Audio Technica AT-4033a , AT-4047 Audio Technica AT-4033a, AT-

4047 AKG C2000S , C3000B AKG C2000S, C3000B Marshall Electronics MXL-2001-P Marshall-Elektronik MXL 2001-P Studio Projects B1 and C1 Studio Proyek B1 dan C1 Oktava MC-219 and MC-319 Oktava MC-219 dan MC-319

Page 36: Merekam Gitar Akustik

When a condenser microphone is used to record a vocalist, Ketika mikrofon kondensor digunakan untuk merekam seorang vokalis, the engineer will often hang a pop screen in between the vocalist insinyur akan sering hang layar pop di antara vokalis and the microphone to keep loud 'p', 'b' and 'k' sounds from dan mikrofon untuk menjaga 'p keras', 'b' dan 'k' suara dari overloading the mic's pickup and spoiling a take. overloading mic's pickup dan merusak take.

back to top kembali ke atas

Instrument Microphones Mikrofon Instrumen

There are many different kinds of instruments, so different kinds of mics are used. Ada berbagai macam instrumen, berbeda jenis sehingga dari mic digunakan. When recording acoustic instruments for classical music, the signal from the microphone should be as faithful as possible to the original sound. Ketika instrumen akustik rekaman untuk musik klasik, sinyal dari mikrofon harus sama setia mungkin dengan suara asli. However, instruments used in rock and pop music can be very loud and require a microphone that can withstand extremely high sound pressure levels without distorting. Namun, instrumen yang digunakan dalam rock dan musik pop bisa sangat keras dan memerlukan mikrofon yang dapat bertahan sangat tinggi tingkat tekanan suara tanpa mengganggu. It is extremely difficult to make a microphone that is both sensitive enough to pick up the subtle nuances of a fine acoustic instrument while also being able to capture the brute force of a rock kick drum or a Marshall stack without overloading. Hal ini sangat sulit untuk membuat sebuah mikrofon yang sensitif cukup baik untuk mengambil nuansa halus dari instrumen akustik yang baik sementara juga dapat menangkap kekuatan kasar batu kick drum atau Marshall stack without overloading. Since there is no single 'best' microphone for all situations, it becomes necessary to choose the best tool for the job at hand. Karena tidak ada satu '' mikrofon yang terbaik untuk semua situasi, menjadi perlu untuk memilih tool terbaik untuk pekerjaan tangan.

Dynamic Microphones for loud sounds such as rock drumset, guitar amplifiers and close-miking of brass instruments – There are a select few dynamic microphones that are both rugged and have a smooth sound suitable for recording high-decibel musical instruments. Mikrofon dinamis untuk suara keras seperti batu set drum, amplifier gitar dan close-miking instrumen kuningan - Ada beberapa mikrofon dinamis baik pilih yang kasar dan memiliki suara halus cocok untuk rekaman musik instrumen-desibel tinggi. These microphones are typically more expensive than dynamic vocal mics (over $350) and do not work as well as condenser mics on instruments with complex high-

Page 37: Merekam Gitar Akustik

frequency information. The Sennheisser 421 and 422 and Beyerdynamic M88 are among the most widely used dynamic instrument mics. Ini mikrofon biasanya lebih mahal dari mic vokal dinamis (lebih dari $ 350) dan tidak berfungsi serta mic kondensor pada instrumen dengan informasi frekuensi tinggi yang kompleks. The Sennheisser 421 dan 422 dan M88 Beyerdynamic antara banyak digunakan dinamis mic instrumen yang paling. The Electro-Voice RE-20 is also popular. The Electro-Voice RE-20 juga populer. The Shure SM57 is frequently used on snare drums, hand percussion (congas, bongos, timbales, etc.) and guitar amplifiers, but not usually for bass-heavy instruments like kick drum or electric bass. The Shure SM57 sering digunakan pada snare drum, perkusi tangan (congas, bongos, timbales, dll) dan amplifier gitar, tetapi biasanya tidak berat bagi-instrumen seperti kick bass drum listrik atau drum. You will usually see dynamic microphones used for live stage performances, while condenser mics are more often used in the recording studio. Anda biasanya akan melihat mikrofon dinamis digunakan untuk panggung pertunjukan hidup, sementara mic kondensor lebih sering digunakan di studio rekaman.

Condenser Microphones for Recording Instruments - When a higher level of fidelity is required, especially in the recording studio, condenser microphones will often be used. Mikrofon kondensor untuk Recording Musik - Ketika tingkat kesetiaan yang lebih tinggi diperlukan, khususnya di studio rekaman, mikrofon kondensor akan sering digunakan. Again, the type of microphone must be chosen to match the sonic characteristics of the source to be recorded. Sekali lagi, jenis mikrofon harus dipilih agar sesuai dengan karakteristik sonik dari sumber yang akan direkam.

o Orchestral instruments and Ensembles – Acoustic stringed instruments and classical music ensembles will usually be recorded with sensitive condenser microphones with relatively flat frequency response. instrumen Orchestral dan Ensemble - Akustik senar instrumen dan musik klasik ensemble biasanya akan direkam dengan mikrofon kondensor sensitif dengan respon frekuensi yang relatif datar. It's generally acknowledged that small-diaphragm condenser mics such as those from DPA , Schoeps and Earthworks provide the most accurate response, while some prefer the pleasant-sounding coloration of the large diaphragm Neumann M50 or similar. Ini umumnya mengakui bahwa diafragma kondensor mic-kecil seperti orang-orang dari DPA, Schoeps and Earthworks memberikan respons paling akurat, sementara beberapa yang terdengar lebih suka warna yang menyenangkan dari M50 Neumann besar diafragma atau mirip.

o Close-Miking of Individual Acoustic Instruments – When recording an individual brass, wind or reed instrument for a pop or jazz recording, a large diaphragm condenser microphone such as a Neumann U87 or AKG C 414 B-ULS will often be used. Close-Miking Individu Akustik Musik - Saat merekam sebuah kuningan individu, angin atau instrumen buluh untuk pop atau rekaman jazz, mikrofon kondensor diafragma besar seperti Neumann U87 atau AKG C 414 B-ULS sering akan digunakan. If recording a featured 'solo', the instrumentalist is treated similarly to a vocalist—the microphone may be chosen as much for its desirable colorations as for its clarity, warmth, headroom, lack of distortion, etc. Jika rekaman fitur 'solo', pemain musik ini diperlakukan sama dengan orang-mikrofon vokalis dapat dipilih sebagai banyak untuk colorations diinginkan sebagai untuk kejelasan nya, kehangatan, headroom, kurangnya distorsi, dll

o Miking Piano - Acoustic piano is treated in several different ways, depending on

the style of music and the sound quality desired. Miking Piano - piano akustik

Page 38: Merekam Gitar Akustik

diperlakukan dengan cara yang berbeda, tergantung pada gaya musik dan kualitas suara yang diinginkan.

For solo piano or classical music , the piano is usually miked from a considerable distance, with careful attention paid to the quality of room acoustics and the degree to which the microphones pick up the ambient sound of the room compared to the more direct sound of the piano. Untuk piano solo atau musik klasik, piano biasanya miked dari jarak yang cukup, dengan perhatian yang dibayarkan kepada kualitas ruang akustik dan derajat yang mengambil mikrofon suara ambient ruangan dibandingkan dengan suara langsung lebih dari piano. Often an XY stereo pair of condenser mics will be used. Seringkali sepasang XY stereo dari mic kondensor akan digunakan.

For rock, pop or jazz piano in a group , the piano will usually be miked much closer, often with the lid closed and the piano isolated from the room sound with sound-absorbing blankets. For a robust, rich sound choose large diaphragm condenser mics; for a brighter, clear sound choose small diaphragm condenser mics. Untuk rock, pop atau jazz piano di kelompok, piano biasanya akan miked lebih dekat, sering dengan tutupnya tertutup dan piano terisolasi dari suara ruangan dengan suara-menyerap selimut. Untuk, kuat suara kaya memilih besar diafragma mic kondensor , karena sebuah terang, suara jelas memilih mic kondensor diafragma kecil.

Miking the Drum-Set - For rock and pop, the various pieces of the drumset are miked individually. Miking Drum-Set - Untuk rock dan pop, berbagai potongan set drum adalah miked individual. This allows greater freedom in the mixdown phase to alter the sound to taste. Hal ini memungkinkan kebebasan lebih besar dalam tahap mixdown untuk mengubah suara untuk rasa.

o Snare Drum - The most common technique is to place a Shure SM57 so that it

picks up the sound from the batter (top) head. Snare Drum - yang umum teknik yang paling adalah tempat Shure SM57 sehingga mengambil suara dari adonan (atas) kepala. Sometimes a second microphone is placed underneath the drum to pick up the sound of the snare wires. Kadang-kadang mikrofon kedua ditempatkan di bawah drum untuk mengambil suara dari kabel snare. The output from this microphone may need to be reversed in polarity so as not to introduce phase cancellations with the signal from the top snare mic. Output dari mikrofon ini mungkin perlu di polaritas terbalik agar tidak memperkenalkan pembatalan fasa dengan sinyal dari mic snare atas.

o Kick Drum - Depending on the sound of the kick drum itself, a large diaphragm dynamic mic such as an EV RE20 may be placed close to the center of the front head, or inside the drum (if the front head has a hole in it or has been removed). Kick Drum - Tergantung pada suara kick drum itu sendiri, mic dinamis diafragma besar seperti EV RE20 dapat ditempatkan dekat dengan pusat kepala depan, atau di dalam drum (jika kepala depan memiliki lubang di dalamnya atau telah dihapus). Experimentation with placement will be necessary to achieve the desired sound. Percobaan dengan penempatan akan diperlukan untuk mencapai suara yang diinginkan.

o Cymbals - In most cases a stereo pair of condenser microphones will be placed at least two feet above the kit to capture the sound of the cymbals (and the overall sound of the drumset). Where it is desired to capture the sound of the tom-toms with the overhead mic pair, it is usually best to use large diaphragm

Page 39: Merekam Gitar Akustik

condenser microphones for the task (the AKG C 414 B-ULS works well here). Cymbal - Dalam banyak kasus sepasang stereo mikrofon kondensor akan ditempatkan setidaknya dua meter di atas kit untuk menangkap suara cymbal (dan suara secara keseluruhan set drum itu). Di mana diinginkan untuk menangkap suara tom- tom dengan pasangan mic overhead, biasanya terbaik untuk menggunakan mikrofon kondensor diafragma besar untuk tugas (AKG C 414 B-ULS bekerja dengan baik di sini). If the tom-toms will be close-miked, it is usually best to use small diaphragm condenser mics so that the low mids don't build up to an unusable degree. Jika tom-tom akan menutup-miked, biasanya terbaik untuk menggunakan diafragma kecil mic kondensor sehingga MID rendah tidak membangun hingga gelar tidak dapat digunakan. Suitable small diaphragm condenser mics include the AKG C1000S , Audio Technica AT-4041 , Neumann KM-184 and Oktava MC012 . kecil diafragma mic kondensor Cocok termasuk C1000S AKG, Audio Technica AT-4041, Neumann-KM 184 dan Oktava MC012.

o Tom-Toms - If desired, the individual tom-toms can be close-miked with large

diaphragm dynamic microphones such as the Sennheisser 421 . Tom-Toms - Jika diinginkan, individu-tom tom bisa dekat-miked dengan diafragma besar mikrofon dinamis seperti Sennheisser 421. Small, clip-on condenser mics are also used (such as the Shure Beta 98 ). Kecil, klip-on mic kondensor juga digunakan (seperti Shure Beta 98). Take care to place the microphones so that they will not cause phase cancellations or introduce excessive 'bleed' between tracks. Berhati-hatilah untuk menempatkan mikrofon sehingga mereka tidak akan menyebabkan pembatalan fase atau memperkenalkan berlebihan 'berdarah' antara trek.

o The Old-Fashioned Way - In the 1950s and '60s, drumsets were often miked with only two microphones, one a couple of feet or so in front of the kit, the other a couple of feet overhead and pointed at the snare drum. Ribbon mics like the RCA BX-77 or Coles 4038 were often used, as well as the newer large diaphragm condenser mics like the Neumann U67 . While you will not get a stereo spread with this setup, you can get a very accurate picture of the acoustic sound of the drumset. This can be a very effective technique for making live recordings of jazz groups. The Old-fashioned Way - Pada tahun 1950-an dan 60-an, drumsets sering miked dengan hanya dua mikrofon, satu dua kaki atau lebih di depan kit, pasangan kaki yang lain overhead dan menunjuk pada snare drum. Ribbon mic seperti RCA BX-77 atau 4038 Coles sering digunakan, serta mic kondensor besar diafragma yang lebih baru seperti Neumann U67. Meskipun Anda tidak akan mendapatkan menyebar stereo dengan setup ini, Anda bisa mendapatkan gambaran yang sangat akurat dari akustik suara set drum. Hal ini bisa menjadi teknik yang sangat efektif untuk membuat rekaman live dari kelompok musik jazz.

IF YOU MUST CHOOSE ONLY ONE MICROPHONE...

JIKA ANDA HARUS MEMILIH HANYA SATU mikrofon ...

If you are recording your parts one at a time, overdubbing track by track in order to build up your production, you may be able to get away with only one microphone. Jika Anda merekam bagian Anda

Page 40: Merekam Gitar Akustik

satu per satu, overdub lagu oleh trek dalam urutan untuk membangun produksi Anda, Anda mungkin dapat lolos dengan hanya satu mikrofon. As you can tell from the information you've just read, there really isn't one microphone that will be best for all the instruments you may need to record, in addition to your vocals. Seperti yang dapat Anda kirim dari informasi yang Anda baru saja membaca, sebenarnya tidak ada satu mikrofon yang akan terbaik untuk semua instrumen Anda mungkin perlu untuk merekam, selain vokal Anda.

In order to make the decision easier, you will need to prioritize. Untuk membuat keputusan lebih mudah, Anda harus memprioritaskan. Usually the vocal is the single most important element in the mix. Biasanya vokal adalah elemen yang paling penting dalam campuran. Therefore, it's probably best to get a microphone that complements the vocals. Usually this will be a large-diaphragm condenser microphone (see Condenser Microphones , above). If you can afford a multi-pattern mic like the AKG C 414 B-ULS or the Neumann U87ai, you will have more flexibility in choosing the sound that best fits the source. Oleh karena itu, mungkin lebih baik untuk mendapatkan mikrofon yang melengkapi vokal lihat. Biasanya ini akan-diafragma kondensor besar mikrofon ( Kondensor Mikropon , di atas). Jika Anda dapat membeli-pola mic multi seperti C AKG 414 B ULS atau yang U87ai Neumann, Anda akan lebih banyak fleksibilitas dalam memilih suara yang paling cocok sumbernya. However, a fairly neutral sounding cardioid-only condenser mic can work well on a wide variety of sound sources. Namun, hanya netral cardioid mic kondensor terdengar cukup dapat bekerja dengan baik pada berbagai sumber suara. Be sure to experiment with mic placement to get the best results. Pastikan untuk bereksperimen dengan penempatan mic untuk mendapatkan hasil terbaik.

THE '4-TO-1' RULE ATAS '4-ATAS-1 'ATURAN

When placing cardioid-patterned microphones on a stage or in the studio, remember the 4-to-1 rule—each microphone should be at least four times as far from the next one as it is from the sound source. Ketika menempatkan mikrofon cardioid-pola di atas panggung atau di studio, mengingat 4-ke-1 aturan-mikrofon masing-masing harus setidaknya empat kali lebih jauh dari yang berikutnya karena dari sumber suara. For example, let's say you have a saxophone player and a vocalist standing next to eachother on a stage. Let's now assume that the vocalist will be singing up to six inches away from her microphone, and the saxophonist will be playing up to a foot away from his mic. Sebagai contoh, katakanlah Anda memiliki pemain saksofon dan berdiri vokalis samping eachother di atas panggung. Sekarang mari kita asumsikan bahwa vokalis akan bernyanyi hingga enam inci dari mikrofon, dan pemain saksofon akan bermain sampai setengah meter dari mic nya. Since the maximum distance between the sound source (the vocalist and the saxophonist) and their respective microphones will be one foot, the 4-to-1 rule dictates that the two microphones (and the two musicians) should be placed no less than four feet from eachother. Karena jarak maksimum antara sumber suara (vokalis dan pemain saksofon) dan mikrofon masing-masing akan menjadi salah satu kaki, yang-ke-1 aturan 4 menyatakan bahwa dua mikrofon (dan dua musisi) harus ditempatkan tidak kurang dari empat kaki dari eachother. Placing the microphones any closer together will likely result in excessive off-axis bleed from one mic to the other, resulting in nasty sounding comb-filter effects when you mix the sounds together. Menempatkan mikrofon lebih dekat bersama-sama mungkin akan mengakibatkan off axis berlebihan-pendarahan dari satu mic yang lain, sehingga efek buruk sisir-filter terdengar bila Anda mencampur suara bersama-sama. When using microphones with wider patterns, you will need to keep them further apart. Ketika mikrofon menggunakan dengan pola yang lebih luas, Anda akan perlu untuk membuat mereka lebih jauh terpisah.

back to top kembali ke atas

Page 41: Merekam Gitar Akustik

Back to the Table of Contents Kembali ke Daftar Isi

This page looks best when viewed with Netscape 3.0 or higher, or Microsoft Internet Explorer 2.0 or higher Halaman ini terlihat terbaik jika

dilihat dengan Netscape 3.0 atau yang lebih tinggi, atau Microsoft Internet Explorer 2.0 atau lebih tinggi

Yup, namanya LPDK. klik aja www.lpdk.orgAlamat :Studio 21, Jl. Kelapa Kopyor Raya Q1 No:5,Kelapa Gading Permai,Jakarta 14240

Telp. (021) 4525685Fax (021) 4529237 atau 45845287SMS : 08561116279

Blue bird microphone

Page 42: Merekam Gitar Akustik
Page 43: Merekam Gitar Akustik
Page 44: Merekam Gitar Akustik
Page 45: Merekam Gitar Akustik