21
MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA (AC) Bambang Harianto Mudrika Universitas Gunadarma Jl . Margonda Raya No.10 Depok ABSTRAKSI Mungkin penyegar udara atau air conditioner sudah sering kita dengar dan juga manfaatnya didalam kehidupan manusia, didalam penulisan ilmiah ini penulis berusaha untuk menjelaskan tentang penyegar udara yang berkapasitas cukup besar dimana digunakan pada perusahaan tersebut bergerak dibidang produksi dan instalasi AC yang berkapasitas besar. Penulisan ilmiah ini dikerjakan untuk membahas tentang kinerja sistem kontrol yang terjadi pada mesin penyegaran udara dan juga siklus operasipenyegaranyang dihasilkan oleh mesin penyegaran tersebut. Menginstalasikan mesin penyegaran udara ke perusahaan-perusahaan yang memerlukan penyegaran yang berkapasitas tinggi, hal ini dapat dilihat dari penyegaran itu sendiri yang memerlukan chiller dan tangki air yang diperlukan sebagai salah satu hal yang sangat penting untuk penyegaran dibandingkan penyegaran yang dipergunakan diperumahan yang sangat ringkas dan juga efisien. Tinjauan ini adalah tinjauan yang berusaha untuk

MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA (AC)

Bambang Harianto

Mudrika

Universitas Gunadarma Jl . Margonda Raya No.10 Depok

ABSTRAKSI

Mungkin penyegar udara atau air conditioner sudah sering kita dengar dan juga manfaatnya didalam kehidupan manusia, didalam penulisan ilmiah ini penulis berusaha untuk menjelaskan tentang penyegar udara yang berkapasitas cukup besar dimana digunakan pada perusahaan tersebut bergerak dibidang produksi dan instalasi AC yang berkapasitas besar. Penulisan ilmiah ini dikerjakan untuk membahas tentang kinerja sistem kontrol yang terjadi pada mesin penyegaran udara dan juga siklus operasipenyegaranyang dihasilkan oleh mesin penyegaran tersebut. Menginstalasikan mesin penyegaran udara ke perusahaan-perusahaan yang memerlukan penyegaran yang berkapasitas tinggi, hal ini dapat dilihat dari penyegaran itu sendiri yang memerlukan chiller dan tangki air yang diperlukan sebagai salah satu hal yang sangat penting untuk penyegaran dibandingkan penyegaran yang dipergunakan diperumahan yang sangat ringkas dan juga efisien. Tinjauan ini adalah tinjauan yang berusaha untuk menjelaskan secara detil terhadap penyegaran udara dan hal ini dapat dilihat pada bagian utama perbabnya.

Kata kunci : Mesin Menyegar Udara

PENDAHULUAN

Penyegaran udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu. Selain itu, mengatur aliran udara dan

kebersihannya.Penemuan siklus refrigerasi dan perkembangan mesin referigerasi merintis jalan bagi pembuatan dan penggunaan mesin penyegaran udara. Komponen utama dari sistem referigerasi adalah kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Dalam hal tersebut kompresor berfungsi mengalirkan dan

Page 2: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

menaikkan tekanan gas refrigeran yang selanjutnya dicairkan di dalam kondensor. Dari kondensor refrigeran cair diuapkan dengan menyemprotkannya, melalui katup ekspansi, ke dalam evaporator yang bertekanan rendah. Refrigeran yang menguap di dalam evaporator menyerap kalor dari udara yang ada disekitarnya. Sebelum freon (CFC) merupakan refrigeran yang paling banyak dipergunakan pada waktu ini, ammonia merupakan refrigeran yang paling popular. Dalam tahun 1823, Cagniard de la Tour (ilmuan Perancis) melakukan penelitian tentang tingkat keadaan kritis dari gas eter. Setahun kemudian, Humprey Davy dan asistennya M. Faraday (ilmuan Inggris), merupakan orang pertama yang berhasil menemukan cara mencairkan gas ammonia. Prinsip dasar siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot (ilmuan Perancis) dalam tahun 1824 dan pada tahun itulah dipublikasikannya teori termodinamikanya. Instalasi pendinginan yang pertama dibuat dan dipatenkan oleh seorang berkebangsaan Amerika, yaitu Joseph Mc. Creaty, dalam tahun 1897. Pada waktu itu, instalasi tersebut dinamai mesin pencuci udara (air washer), yaitu suatu system pendinginan yang mempergunakan percikan air. Sedangkan Dr. Willis Haviland Carrier (ilmuan Amerika Serikat, 1906) adalah orang yang pertama yang berhasil menyegarkan udara dari sebuah percetakan dengan menggunakan

system pencucian udara. Dalam hal tersebut ia mendinginkan dan menjenuhkan udara sampai titik embunnya. Teori termodinamika yang dihasilkannya itu dikemukakan pada suatu pertemuan dari The American Society of Mechanical Engineers dalam tahun 1911.Sampai beberapa tahun sesudah perang dunia kedua, instalasi penyegaran udara hanya dipergunakan untuk keperluan industri. Namun, setelah itu penggunaannya diperluas untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan dan kesegaran udara di hotel, kantor, tempat pertemuan, gedung biokop, rumah dan sebagainya.

TINJAUAN PUSTAKA

Komponen utama dari sistem penyegaran udara, termasuk sistem penyegaran udara sentral, sebagai sistem dasar komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut, yaitu :a. Sistem pembangkit kalor, mesin

refrigerasi, menara pendingin dan ketel uap

b. Sistem pipa : pipa air dan pipa refrigerasi dan pompa

c. Penyegar udara, saringan udara, pendingin udara, pemanas udara dan pelembab udara

d. Sistem saluran udara : kipas udara, saluran udara dan register.Dalam sistem penyegaran udara

sentral udara untuk ventilasi dan udara yang masuk kembali ke dalam penyegar udara, bercampur dan kemudian masuk ke dalam saringan udara yang menyaring debu yang ada

Page 3: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

diudara. Saringan arang yang diaktivasi kadang-kadang dipakai untuk menghilangkan bau dan gas beracun dari udara. Untuk pendinginan, udara bersih didinginkan dan dikeringkan oleh pendingin udara; sedangkan untuk pemanasan, udara bersih dipanaskan oleh pemanas udara dan dilembabkan oleh pelembab udara. Setelah itu, udara dimasukkan oleh kipas udara ke dalam ruangan melalui saluran udara. Didalam pendinginan udara mengalir air dingin dari mesin refrigerasi atau refrigeran cair yang terpompa atau mengalir karena adanya tekanan dari refrigeran itu sendiri.Air dingin atau refrigeran tersebut mengalir di dalam pipa-pipa pendingin udara yang menggunakan refrigeran cair dinamai koil ekspansi langsung. Sedangkan di dalam pemanas udara mengalir uap air panas atau uap panas dari ketel uap. Pada umumnya, kondensor mesin refrigerasi memerlukan air pendingin. Dalam hal ini dapat dipergunakan air biasa, selama kualitasnya memenuhi syarat. Menara pendingin adalah penyuplai air untuk pendinginan. Siklus refrigerasi untuk pendinginan yang banyak digunakan adalah siklus refrigerasi kompresi uap (vapor compression cycle) dan siklus refrigerasi absorpsi (absorbsion refrigeration cycle). Beberapa siklus yang lain adalah siklus refrigerasi udara dan refrigerasi jet uap. Sistem pendinginan yang terbanyak digunakan sekarang ini adalah vapor compression cycle yang

dikenal pula sebagai mechanical refrigeration cycle.

Peralatan yang terpenting yang dipergunakan pada sistem penyegaran udara adalah :a. Kompresor (Compressor)b. Kondensor (Condenser)c. Peralatan pengukur cairan (Liquid

Metering device ( Expantion Valve )d. Evaporator

Secara Skematis Sistem

Pendinginan

Gambar 1

Secara skematis sistem pendinginan

Secara Umum

1. Kompresor Kompresor mengisap uap

refrigeran dari ruang penampung uap. Di dalam penampung uap, tekanannya diusahakan supaya tetap rendah, supaya refrigeran senantiasa berada dalam keadaan uap dan bertemperatur rendah. Di dalam kompresor, tekanan refrigeran dinaikkan sehingga memudahkan pencairannya kembali.

Page 4: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

Energi yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh motor listrik yang menggerakkan kompresor. Jadi, dalam proses kompresi energi diberikan kepada uap refrigeran. Pada waktu uap refrigeran diisap masuk ke dalam kompresor, temperaturnya masih rendah; tetapi, selama proses kompresi berlangsung, temperaturnya naik. Jumlah refrigeran yang bersirkulasi dalam siklus refrigerasi tergantung pada jumlah uap yang diisap masuk ke dalam kompresor.2. Kondensor

Uap refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhir kompresi dapat dengan mudah dicairkan dengan mendinginkannya dengan air pendingin (atau dengan udara pendingin pada sistem dengan pendinginan udara) yang ada pada temperatur normal. Dengan kata lain, uap refrigeran menyerahkan panasnya (kalor laten pengembunan) kepada air pendingin (atau udara pendingin) di dalam kondensor, sehingga mengembun dan mencair. Jadi, karena air (udara) pendingin menyerap panas panas dari refrigeran, maka ia akan menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor.

Selama refrigeran mengalami perubahan dari fasa uap ke fasa cair, di mana terdapat campuran refrigeran dalam fasa uap dan cair, tekanan dan temperturnya konstan. Kalor yang dikeluarkan di dalam kondensor adalah jumlah kalor yang diperoleh dari udara yang mengalir melalui evaporator, uap cair dari refrigeran manjadi cair

sempurna di dalam kondensor, kemudian dialirkan dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Dalam hal ini, temperatur refrigeran cair biasanya 2-3°C lebih rendah dari temperatur refrigeran cair jenuh pada tekanan kondensasinya.3. Evaporator

Evaporator (penguap) yang dipakai berbentuk pipa bersirip pelat. Tekanan cairan refrigeran yang ditunkan pada katup ekspansi, didistribusikan secara merata ke dalam pipa evaporator, oleh distributor refrigeran. Dalam hal tersebut refrigeran akan menguap dan menyerap kalor dari udara ruangan yang dialirkan melalui permukaan luar pipa evaporator. Apabila udara didinginkan (dibawah titik embun), maka air yang ada dalam udara akan mengembun pada permukaan evaporator, kemudian ditampung dan dialirkan keluar. Jadi, cairan refrigeran diuapkan secara berangsur-angsur karena menerima kalor sebanyak kalor laten penguapan secara berangsur-angsur karena menerima kalor sebanyak kalor laten penguapan, selama mengalir di dalam setiap pipa dari koil evaporator. Selama proses penguapan itu, di dalam pipa akan terdapat campuran refrigeran dalam fasa cair dan gas. Dalam keadaan tersebut, tekanan (tekanan penguapan) dan temperaturnya (temperatur penguapan) konstan. Oleh karena itu temperaturnya dapat dicari dengan mengukur tekanan refrigeran di dalam evaporator.4. Katup Ekspansi (Expantion Valve)

Page 5: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

Untuk menurunkan tekanan dari refrigeran cair (tekanan tinggi) yang dicairkan di dalam kondensor, supaya dapat mudah menguap, maka dipergunakan alat yang diberi nama katup ekspansi atau pipa kapiler. Katup yang digunakan adalah katup ekspansi termostatik yang dapat mengatur laju aliran refrigeran, yaitu agar derajat super panas uap refrigeran di dalam evaporator dapat diusahakan konstan. Cairan refrigeran mengalir ke dalam evaporator, tekanannya menurun dan menerima kalor penguapan dari udara, sehingga menguap secara berangsur-angsur. Selanjutnya proses siklus tersebut di atas terjadi berulang-ulang.a. Proses Kompresi :

Ada tiga macam proses kompresi yang kita ketahui, yaitu kompresi isotermal, kompresi politropik, kompresi adiabatik.1. Kompresi Isotermal

Dalam kompresi isotermal, temperatur gas tidak berubah-ubah sehingga temperatur gas pada akhir langkah kompresi sama dengan temperatur gas pada awal kompresi. Dalam hal ini, kenaikan temperatur gas dapat dicegah karena panas yang timbul selama proses kompresi, segera diserap sempurna oleh fluida pendingin melalui dinding silinder. Namun demikian, proses kompresi isotermal sukar dilaksanakan. Tetapi dengan kompresi isotermal kerja yang diperlukan adalah yang paling rendah

jika dibandingkan dengan jenis proses kompresi yang lain. Hubungan antara tekanan dan volume gas sebelum dan sesudah kompresi dapat dinyatakan sebagai berikut :

P1V1 = P2V2

Di mana,P = tekanan gas (absolut) (kg/cm2abs)V = volume gas (m3)

Sedangkan subskrip 1 dan 2, berturut-turut menyatakan kondisi gas pada awal dan akhir proses kompresi.2. Dalam kompresi politropik, temperatur gas setelah kompresi lebih tinggi dari pada temperatur gas awal langkah kompresi, meskipun selama proses tersebut berlangsung terjadi perpindahan kalor dari silinder ke sekitarnya. Kompresi gas refrigeran di dalam kompresor, dalam keadaan sebenarnya, kira-kira mendekati proses politropik tersebut di atas. Kerja yang diperlukan untuk kompresi politropik lebih besar dari pada untuk kompresi isotermal, tetapi lebih rendah dari pada kompresi adiabatik.

Untuk kompresi politropik, hubungan antara tekanan dan volume pada awal dan pada akhir proses kompresi adalah sebagai berikut :

P1V1n = P2V2

n

Di mana,n = eksponen ; 1< n < Cp/Cv

Cp = kalor spesifik tekanan konstan

Page 6: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

Cv = kalor spesifik volume konstan2. Kompresi Adiabatik

Proses kompresi adiabatik adalah proses kompresi tanpa perpindahan kalor dari gas ke sekitarnya yaitu dengan memberikan isolasi panas secara sempurna pada dinding silinder. Dengan kompresi adibatik, temperatur gas akan naik lebih tinggi daripada kenaikan yang terjadi dengan kompresi politropik. Disamping itu, dengan kompresi adiabatik kerja yang diperlukan untuk kompresi akan lebih besar, tetapi akan diperoleh kenaikan tekanan yang lebih tinggi. Hubungan antara tekanan dan volume pada awal langkah kompresi dan pada akhir kompresi dapat dinyatakan sebagai berikut :P1V1

k = P2V2k

Di mana,k = Cp/Cv = konstanta adiabatikProses kompresi di dalam kompresor, dalam kenyataannya bukanlah kompresi adiabatik maupun kompresi isotermal, akan tetapi kompresi politropik. Namun, karena prosesnya mendekati kompresi adiabatik, maka dalam perhitungan dengan menggunakan diagram mollier proses kompresi tersebut dianggap adiabatik.

Daya teoritik yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor dapat dihitung menggunakan persamaan tersebut dibawah ini.

(id – is) N = (V / v) (kW)

860dimana,N = daya yang diperlukan kompresor (kW)V = volume gas yang dipindahkan kompresor (m3/jam)v = volume spesifik gas (m3/kg)V/v = G = berat gas yang dikompresikan (kg/jam)i = entalpi gas (kcal/kg)sedang subskrip d dan s berturut-turut menyatakan kondisi gas pada seksi keluar dan masuk kompresor.

Pengotrolan otomatik sistem penyegaran udara

Gambar 2 Rangkaian Listrik Penyegar Udara

Page 7: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

Pengontolan sistem penyegaran udara ditujukan untuk mengatur kerja mesin supaya dapat melayani perubahan kalor, sehingga dapat mempertahankan kondisi ruangan pada tingkat keadaan yang diinginkan. Tingkat keadaan itu dinyatakan dengan temperature dan kelembaban yang relative . Dengan demikian pengontrol tersebut mencakup menghetikan dan menjalankan mesin jika suatu tingkat keadaan sudah tercapai. Disamping itu juga menghentikan kerja mesin dalam keadaan darurat. Rangkaian listrik yang digunakan terdiri dari dua rangkaian . Rangkaian yang pertama yang pertama ( atau rangkaian daya) melayani kebutuhan daya listrik untuk menjalankan motor listrik dan pemanas, rangkaian yang kedua adalah rankaian yang operasi ( atau rangkaian control ) digunakan untuk menyetar dan menghentikan kerja mesin atau peralatan, seperti pada dambar diatas.

Komponen Dari Sistem Kontrol Otomatis

Gambar 3 Komponen Dari Sistem Kontrol Otomatis

Uraian perbaikan dari blok diagram tersebut adalah sebagai berikut : Bagian deteksi ( sensor atau termostat) adalah bagian dari suatu penyegaran udara yang berfungsi untuk mengatur dan temperature dan kelembaban. Bagian kontrol ini berfungsi untuk menerima sinyal dari sensor, membandingkannya dengan tingkat keadaan yang diinginkan pada alat penyegaran pada bagian ini adalah pada katup expansi flotron elektronik .Bagian operasi ini berfungsi sebagai penerima sinyal pengkoreksi dari umpan balik apabila suhunya belum sesuai dengan yang diinginkan maka mesin penyegar udara akan tetap berjalan hingga ditemui titik yang bersesuaian dengan harga yang diingini, bagian ini terletak pada mesin refrigrasi itu sendiri.

Siklus Yang Terjadi Setelah Terjadi Proses Kontrol

Gambar 4

Page 8: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

Siklus Yang Terjadi Setelah Terjadi Proses Kontrol

Siklus yang terjadi setelah terjadi pengontrolan terhadap suhu dan kelembaban pada mesin penyegaran adalah sebagai berikut :Sistem sirkulasi air yang dipergunakan adalah sistem sirkulasi tertutup , dimana air disirkulasi oleh pompa air chiller masuk ke chiller (unit pendingin air ) , kemudian air yang telah didinginkan didistribusikan ke AHU atau FCU melalui pipa- pipa pendingin udara, selanjutnya udara didunginkan dengan jalan mengalirkannya melalui koil- koil pendingin . kemudian air chiller yang telah menyerap panas dari udara disirkulasikan kembali ke chiller, dan seterusnya siklus berulang kebali.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam metodologi penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap yang terdiri dari tahap proses perancangan dan pembuatannya.Sirkulasi udara pada AHU/ FCU (proses penyegaran udara )

Gambar 5.Sirkulasi udara pada AHU/ FCU (proses penyegaran udara )

Pada gambar diatas menunjukan suatu instalasi pendinginan ruangan yang mempegu nakan alat penyegar udara.Udara dalam ruangan yang ada pada temperature dan kelembaban (1) dihisap masuk kedalam alat penyegar udara , kemudian dicampur dengan udara luar dan menghasilkan keadaan seperti pada tingkat keadaan (b ) .Selanjutnyaudara (b) diinginkan dengan jalan mengalirkannya melalui koilpendingin, setelah dibersihkan terlebih dahulu melalui saringan udara. Apabila permukaan koil pendingin bertemperatur lebih rendah dari pada titik embun udara (b), maka uap air dalam udara akan mengembun pada permukaan koil pendingin . Air embun (kondensat) yang terjadi itu akan menetes dan dialirkan keluar, sehingga perbandingan kelembaban udara (c) akan berkurang . Udara (c), setelah melalui blower dan saluran udara (ducting) akan berangsur – angsur menjadi lebih panas (d) dan akhirnya masuk (blow off ) ke dalam ruangan. Supaya dapat berfungsi dengan baik dalam mendinginkan udara (d) haruslah masuk pada temperature dan perbandingan kelembaban lebih rendah dari pada udara didalam ruangan (a). Apabila udara (d) bercampur dengan udara (a), sehingga temperatur dan perbandingan kelembabannya naik menyadi sama dengan

Page 9: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

udara (a), maka udara (d) menyerap kalor sensible dan juga uap air (kalor laten) yang terjadi didalam ruangan. Dalam hal tersebut kalor sensibel dan juga kalor laten yang terjadi didalam ruangan merupakan beban dari ruangan yang bersangkutan.

Proses Pernyegan Udara

Gambar 6. Proses Pernyegan Udara

Dalam sistem ini dapat dijelaskan lebih lebih terperinci siklus tejadi :

a. Siklus refrigerasi pada chiller : Didalam mesin pendingin jenis chiller ini dapat di jelaskan peralatan utamanya yang dipergunakan :

Kompressor Kondensor Liguid Metering Device Evaporator

1.Tekanan cairan refrigerant yang diturunkan pada expantion valve didistribusikan secara merata kedalam pipa evaporator, oleh distributor refregrant . Dalam hal tersebut refregrant akan menguap dan menyerap kalor dari chiller yang dialirkan . Jadi cairan refregrant diuapkan secara berangsur – angsur karena menerima kalorsebanyak kalor latent penguapan, didalam pipa akan terdapat campuran refregrant dalam fasa air dan gas.Dalam keadaan tersebut,tekanan dan temperatur penguapan konstan. 2. Kompressor mengisap uap refrigerant dari dari penampungan uap. Didalam penampungan uap, tekanannya diusahakan supaya tetap rendah, supaya refregrantsenantiasa berada dalam keadaan uap dan bertemperatur rendah.n Didalam kompressor tekan refregrant tersebut dinaikan sehingga memudahkan pencairan kembali. Energi yang diperlukan untuk kompresi oleh motor listrik yang mengerakkan kompressor. 3. Uap refregrant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhir

Page 10: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

kompresi dapat dcairkan dengan mendinginkannya dengan udara . Dengan kata lain, uap refregrant menyearahkan panasnya (kalor latent pengembunan) kepada udara di dalam kondensator, sehingga mengembun dan menjadi cair . Selama refregrant mengalami perubahan dari fasa uap ke fasa cair, tekanan dan temperature pengembunannya constant . 4. Expantion valve yang diperlukan adalah Flotran Expantion valve yang dapat diatur lajunya aliran refrigerant , yaitu agar drajat super panas uap refrigerant didalam evapototor dapat diusahakan konstan.

Fungsi Peralatan

Gambar7. Fungsi Peralatan

Fungsi peralatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: GateValve gunanya untuk menutup aliran. Check

Valve gunanya untuk mencegah aliran balik, sedang kan fungsi balancing Valve untuk mengatur jumlah aliran . Flexible conection untuk mengidari penerusan getaran yang terjadi , sedangkan Pressure Gauge untuk mengukur tekanan . Thermometer gunanya untuk mengukur temperature dan Flow Switch yaitu berguna untuk mendeteksi aliran air . Begitu juga dengan Two way valve untuk mengatur jumlah aliran air secara otomatis yang di lengkapi dengan Motorized dan Thermostat . Strainer untuk menyaring kotoran. SISTEM OPERASI ALAT DAN PEMELIHARAAN SECARA UMUM

Gambar 8.

Page 11: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

Sistem Operasi Alat Dan Pemilharaan Secara Umum

Sistem operasi, langkah – langkah yang harus dijalankan pada waktu menghidup kan unit AC nya itu sendiri adalah sebagai berikut :

a. Periksa valve – valve discharge dan suction untuk pompa sirkulasi / chiller, AHU dan FCU serta Chiller. Valve – valve tersebut harus dalam keadaan terbuka . Bilamana masih ada Valve – valve yang belum terbuka agar dibuka. b. Periksalah lever air pada expantion tank, apakah ada airnya dan pada posisi normal.Bila kosong isilah terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindarkan kerusakan pada sirkulasi bahkan chiller itu sendiri, meskipun pada chiller tersebut sudah dilengkapi dengan water flow switch dan peralatan pengaman lainnya dari pabrik.c. Jalankan pompa sirkulasi dengan menekan tombol “ ON” pada panel, kemudian periksak tekanannya dan lain – lain apakah panel normal. Bila ada gejala-gejala yang mencurigakan matikan pompa dan periksa untuk ukur ulang ampernya.d. Jalankan AHU dan FCU dengan menekan tombol “ ON” pada masing- masing panel AHU dan FCU. Perriksa aliran udara bunyi fan apakah normal . Bilamana ada gejala-gejala yang mencurigakan ukur apernya kemudian matikan dan periksa pulley, fan belt serta elektro motornya.

e. Setting thermostat pada temperatur yang diinginkan. Bila temperature ruangan lebih tinggi dari temperatur setting maka three way valve dan two way valve akan membuka aliran air chiller ke unit AHU / FCU. Sebaliknya bilamana temperatur ruang lebih rendah dari setting thermostat maka three way / two way akan menutup aliran air chiller ke unit AHU / FCU secara otomatis.f. Letakkan control circuit switch pada posisi star dan leaving water temperature setpoint (LWT set point) pada posisi 5 s/d 10oc yang terdapat pada main control box chiller. Dan selanjutnya biarkan switch tetap pada posisinya, sehingga chiller selalu siap untuk dijalanka. Kemudian jalankan chiller dengan menekan tombol “ON” pada panel listrik ( chiller), tunggu sampai kurang lebih 2 menit maka satu compressor akan jalan yang disusul oleh compressor lain selang beberapa waktu secara otomatis.g. Untuk mengatur jumlah aliran udara kedalam ruangan ( ke perluan balancing udara ) maka dapat diatur / stel pada alat spliter damper yang terpasang disetiap cabang-cabang utama pada pada ducting atau pada damper yang terpasang pada diffuser. Bila sudah didapat jumlah udara yang diinginkan / dibutukan damper tetap pada posisinya.

PEMELIHARAAN SECARA UMUM

Page 12: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

Untuk pemeliharaan unit- unit yang terpasang pada mesin chiller ini dapat jelaskan , unit AHU & FCU :

Dengan membersihkan seluruh badan / body unit Ac. b. Mebersihkan saringan dan bak air kondensasi . c . Membersihkan filter udara . Pembersihan dapat di lakukan dengan , Vacum Cleaner , air dan sabun detergent atau cauctic soda atau dengan udara compressor. Perlu diperhatikan bila mencuci/ membrsihkan dengan air, filter udara harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum di pasang kembali pada mesin chiller. d. Periksalah baut-baut terminal kabel dan kencangkan . f. Bersihkan cooling coil , dapat dengan sabun detergent atau couctic soda atau udara kompressor . h. Jika diperlukan pembersih evaporator akibat kerak yang menempel pada tube evaporator denga mengunakan bahan kimia.

Tabel 1Pengukuran Refrigrasi

Page 13: MESIN CHHILLER SEBAGAI PENYEGAR UDARA 2.docx (1138Kb)

KESIMPULAN

Kesimpulan Penghematan energi yang lebih besar dari pada mesin chiller, di sebabkan oleh dipakainya sistem pengontrol refrigerant, menggunakan elektronik katup expansi, yang dikenal dengan flotronic valve dibantu dengan pengontrolan digital yang canggih yang merasuk kedalam sistem refrigrasinya. Dengan metode pengontrolan ini tekanan condenser maupun tekanan evaporator akan selalu berbeda tingkat atau keadaan yang optimum. Makin kecil perbedaan tekanan antara condenser dan terkanan evaporator, makin kecil compressor yang dilakukan, makin sedikit energi listrik yang dipakai, maka makin efisiensi mesin tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Absolut. Yogyakata 19892. Danusugondho, Iskandar, dkk. (1983), Dasar-dasar Teknik Tata Udara 2.

Depdikbud3. Katsuhito Ogata,“Teknik Kontrol Automatik”, Jilid I, cetakan Pertama, Penerbit

Erlangga , Jakarta 1997.4. Multi Split Type Room Air Conditioner; Installation Instruction Sheet (1989)5. Prasetyono, Dwi Sunar.(2003). Pedoaman Lengkap Teknik Memperbaiki Kulkas

& AC.6. Prasetyono, Dwi Sunar.(2003). Pedoaman Lengkap Teknik Memperbaiki Kulkas

& AC.7. Sumanto. (2000). Dasar-dasar Mesin Pendingin. Andi Offset. Yogyakarta8. SHARP Room Air Conditioner; Installations and Operation Manual (2001)9. Wiranto Arismunandar, Heizo Seito, Penyegaran Udara”, Cetakan pertama, PT

Dainipon Gitakarya Printing, Jakarta 1990.