3
B iol ogi U mu m Nama : Muhammad Abduh Nim : A1C411033 Pergiliran Keturunan pada Tumbuhan Setelah terjadinya penyerbukan, inti generatif serbuk sari akan membelah menjadi dua sel sperma (gamet jantan). Satu sperma membuahi sel telur untuk membentuk zigot. Sperma yang lain menyatu dengan kedua inti sel yang terdapat di tengah kantung embrio untuk membentuk endosperma. Penyatuan dua sperma dengan sel-sel yang berbeda dalam kantung embrio disebut pembuahan ganda. Setelah fertilisasi ganda, bakal biji akan berkembang menjadi biji dan bakal buah akan berkembang menjadi biji dan bakal buah akan berkembang menjadi buah. Siklus hidup tumbuhan memperlihatkan suatu pergiliran keturunan (metagenesis). Pergiliran keturunan meliputi fase gametofit dan sporofit. Fase gametofit atau fase generatif merupakan tahap menghasilkan gamet haploid. Fase sporofit atau fase vegetatif merupakan tahap menghasilkan spora. Gametofit menghasilkan gamet haploid yang menyatu membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi sporofit diploid. Pembelahan sporofit, menghasilkan spora yang menghasilkan generasi gametofit berikutnya. Tumbuhan lumut dan paku mengalami pergiliran keturunan. Pada tumbuhan lumut, gametofit merupakan tahapan dominan dan dapat diamati. Sedangkan pada tumbuhan paku, sporofit merupakan tahapan dominan dan dapat diamati.

metagenesis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biologi

Citation preview

Page 1: metagenesis

B iol ogi U mu m

Nama : Muhammad Abduh

Nim : A1C411033

Pergiliran Keturunan pada Tumbuhan

Setelah terjadinya penyerbukan, inti generatif serbuk sari akan membelah menjadi dua sel

sperma (gamet jantan). Satu sperma membuahi sel telur untuk membentuk zigot. Sperma yang lain

menyatu dengan kedua inti sel yang terdapat di tengah kantung embrio untuk membentuk endosperma.

Penyatuan dua sperma dengan sel-sel yang berbeda dalam kantung embrio disebut pembuahan ganda.

Setelah fertilisasi ganda, bakal biji akan berkembang menjadi biji dan bakal buah akan berkembang

menjadi biji dan bakal buah akan berkembang menjadi buah. Siklus hidup tumbuhan memperlihatkan

suatu pergiliran keturunan (metagenesis). Pergiliran keturunan meliputi fase gametofit dan sporofit.

Fase gametofit atau fase generatif merupakan tahap menghasilkan gamet haploid. Fase sporofit atau

fase vegetatif merupakan tahap menghasilkan spora. Gametofit menghasilkan gamet haploid yang

menyatu membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi sporofit diploid. Pembelahan sporofit,

menghasilkan spora yang menghasilkan generasi gametofit berikutnya. Tumbuhan lumut dan paku

mengalami pergiliran keturunan. Pada tumbuhan lumut, gametofit merupakan tahapan dominan dan

dapat diamati. Sedangkan pada tumbuhan paku, sporofit merupakan tahapan dominan dan dapat

diamati.

Page 2: metagenesis

Metagenesis adalah pergiliran keturunan dari fase gametofit ke fase sporofit. Peristiwa ini

terjadi pada tumbuhan lumut dan paku. Tumbuhan tersebut mengalami 2 fase yang berbeda dalam

siklus hidupnya, yaitu sporofit dan gametofit. Dalam fase sporofit, spora dihasilkan. Sedangkan dalam

fase gametofit, gametlah yang dihasilkan. Spora menghasilkan 2n atau kromosom diploid dan gamet

menghasilkan n atau kromosom haploid. Pada tumbuhan paku, fase sporofit lebih dominan

dibandingkan dengan fase gametofit. Karena pada fase sporofit ini, tumbuhan paku terlihat bertumbuh.

Berkebalikan dengan lumut, fase gametofit lebih dominan daripada fase sporofitnya. Pada fase

gametofit, tumbuhan lumut tumbuh, mengalami fertilisasi dan kemudian menghasilkan gamet.Seperti

halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat terjadi perbedaan bentuk tubuh selama

pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya pergiliran

keturunan atau pergantian siklus, yaitu:

a. Siklus seksual (generatif) Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.

b. Siklus aseksual (vegetatif) Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.

Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut).

Pada tumbuhan tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan gamet

betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot.

Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual)

atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru yang

menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (seksual)

atau gametofit. Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit.

Tumbuhan lumut yang sering kamu jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan tumbuhan paku yang

kamu lihat sehari-hari merupakan fase sporofit. Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit

itulah yang disebut metagenesis.

Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami metagenesis, contohnya Obelia dan Aurelia.

Perhatikan metagenesis ubur-ubur (Aurelia). Dari gambar itu tampak jelas bahwa ubur-ubur (Aurelia)

memiliki dua jenis kehidupan yaitu kehidupan saat menempel (polip) dan kehidupan bergerak bebas

(medusa).