Metlit Ortho

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    1/21

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Orthodonti merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meratakan

    keadaan susunan gigi geligi yang tidak rata. Dalam bidang orthodonti tidak

    hanya mementingkan perawatan susunan gigi geligi yang tidak rata, tetapi

    juga sebagai fungsi pengunyahan (mastikasi) dan hubungan antara gigi atas

    dengan gigi bawah yang perlu diperbaiki agar di peroleh fungsi yang baik. 1

    Perawatan orthodonti dilakukan untuk memperbaiki estetika dan fungsi

    gigi geligi.2 Tujuan perawatan orthodonti sendiri adalah untuk membantu

    secara wajar perkembangan struktur elemen penyangga sekitar gigi, agar

    seluruh alat pengunyahan menempati susunan dan memberikan fungsi

    pengunyahan yang baik bagi tiap individu.3Alat orthodonti ada dua macam

    yaitu orthodonti cekat dan orthodonti lepasan.

    Alat orthodonti lepasan umumnya terdiri dari plat dasar atau baseplate,

    komponen retentif, komponen aktif, dan komponen pasif . Komponen aktif

    terdiri dari busur (bows), pegas (spring), sekrup (screw), dan elastic.

    Spring (pegas) berfungsi untuk menarik, mendorong, ataupun memutar

    gigi yang malposisi. Salah satu contoh spring yang paling sederhana yaitu

    simple spring. Simple spring adalah spring yang digunakan untuk menggeser

    gigi insisivus kearah mesial, distal, maupun kearah labial.4

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    2/21

    2

    1.2 Batasan Masalah

    Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis hanya membhas mengenai

    Prosedur Pembuatan Orthodonti Lepasan Aktif Menggunakan Simple Spring .

    1.3 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan, yaitu:

    Bagaimana Prosedur Pembuatan Orthodonti Lepasan Aktif MenggunakanSimple

    Spring.

    1.4 Tujuan Penulisan

    1.4.a Tujuan Umum

    Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk mengetahui

    dan memberikan gambaran tentang prosedur pembuatan alat orthodonti

    lepasan aktif.

    1.4.b Tujuan Khusus

    Untuk mengetahui proses pembuatan alat orthodonti lepasan aktif

    Untuk mengetahui mengenai prosedur pembuatan alat orthodonti

    lepasan aktif menggunakanSimple Spring.

    1.5 Manfaat Penulisan

    1.5.a Manfaat Bagi Penulis

    Manfaat Karya Tulis Ilmiah ini bagi penulis, yaitu menambah wawasan

    dan menambah keterampilan dalam setiap tahapan pembuatan alat

    orthodonti lepasan aktif menggunakanSimple Spring.

    1.5.b Manfaat Bagi Institusi

    Manfaat Karya Tulis Ilmiah ini bagi institusi, yaitu untuk menamabah

    referensi dan bahan ajar dalam mata kuliah orthodonti serta kepentingan

    pengembangan program pengetahuan di lingkungan Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jakarta II terutama Jurusan Teknik Gigi.

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    3/21

    3

    1.5.c Manfaat Bagi Mahasiswa/i jurusan Teknik Gigi

    Untuk menambah pedoman tentang Bagaimana prosedur pembuatan

    orthodonti lepasan aktif menggunakanSimple Spring.

    1.6 Metode Penulisan

    Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini metode yang digunakkan adalah

    studi model yang didukung oleh beberapa referensi yang didapat dari

    perpustakaan Jurusan Teknik Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II,

    perpustakaan FKG Universitas Trisakti, dan Internet.

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    4/21

    4

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Spring

    Pegas atau spring merupakan cengkram paling sederhana yang perlu

    ditambahkan karena untuk memindahkan jumlah tekanan yang sebanding dengan

    jumlah dan ukuran gigi yang ingin digerakan. Yang paling sering digunakan

    adalah pegas jari (finger spring), yang dicekatkan pada salah satu ujung pesawat,

    ujung yang bebas digunakan untuk mengaplikasikan tekanan pada gigi.3

    2.1.aFinger Spring(springjari)

    Merupakan bagian retentif dari alat orthodonti yang menyerupai jari-jari

    berbentuk sebuah lingkaran memanjang dari pusat lingkaran ke sisi lingkaran

    (lengkung gigi). Jenisfinger spring ini ada dua, yaitusingle finger spring dan

    double finger spring. Single finger spring digunakan untuk menggerakan

    sebuah gigi kearah mesial atau distal sepanjang lengkung gigi, sedangkan

    double finger spring digunakan untuk menggerakkan dua buah gigi secara

    bersama-sama seperti kasus diastema sentral. Supaya efektif dapat

    menghasilkan gerakkan gigi sepanjang lengkung gigi, perlu diperhatikan

    penempatan koil sebagai fulkrum kekuatan.4

    Gambar 2.1.a

    posisi fi nger springdibawah busur lingual4

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    5/21

    5

    2.1.b Simple Spring

    Berfungsi untuk memberikan gerakan mendorong, menarik, ataupun

    memutar gigi yang mengalami malposisi kearah mesial, distal maupun labial

    dan bukal. Dibuat dengan mematrikan kawat pada satu titik main wire,

    membentuk sudut 45terhadap garis singgung lingkaran main wire kemudian

    dibengkokan sejajar dengan main wire mendekati dan menempel pada gigi

    yang akan digerakkan dari arah palatal/lingual.4

    Gambar 2..1.b

    Simple Springyang dipatrikan pada mainwire4

    2.1.cLoop Spring (Buccal Retractor Spring)

    Dipakai untuk meretraksi gigi kaninus atau premolar ke distal,

    pemasangannya dapat dipatrikan pada busur labial (labial bow) atau ditanam

    dalam plat akrilik. Dibuat dengan kawat berdiameter 0,6-0,7 mm. bentuk-

    bentuk modifikasi:

    Dengan dua U loop (double U loop spring) untuk meningkatkan

    kelentingan dan memperbanyak tempat pengaktifan.

    Dengan member tambahan koil untuk meningkatkan kelentingan

    Dengan memberi tabung (tube) pada kaki loop bagian belakang

    untuk memperkuat kedudukanspring.4

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    6/21

    6

    Gambar 2.1.c

    Loop Spring (Buccal RetractorSpring)4

    2.1.d Continous Spring

    Berfungsi untuk mendorong dua gigi atau lebih secara bersama-sama

    kearah labial/bukal misalnya gigi insisivus, kaninus, ataupun premolar.

    Pemasangan bisa dengan dipatrikan pada main wire atau basisnya ditanam

    dalam plat akrilik. Basis yang dipatrikan pada main wire membentuk sudut

    450, kemudian dibelokkan sejajar dengan main wire, pada satu sisi dari gigi-

    gigi yang akan digerakkan membelok kemudian menempel pada permukaan

    palatal /lingual membentuk busur pendorong untuk kemudian membelok

    kembali kearah berlawanan membentuk basis dengan pematrian pada sisisebelahnya.4

    Gambar 2.1.d

    pada Main wire4

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    7/21

    7

    2.2 Simple Spri ng

    Berfungsi untuk memberikan gerakan mendorong, menarik, ataupun memutar

    gigi yang mengalami malposisi kearah mesial, distal maupun labial dan bukal.

    Dibuat dengan mematrikan kawat pada satu titik main wire, membentuk sudut 450

    terhadap garis singgung lingkaran main wire kemudian dibengkokan sejajar

    dengan main wiremendekati dan menempel pada gigi yang akan digerakkan dari

    arah palatal/lingual.

    Simple springjuga bisa digunakan pada kasus rotasi pada gigi insisivus yang

    masih mudah di koreksi.5 Untuk meningkatkan kelentingan, bisa dibuat

    modifikasi

    Belokan bisa ditingkatkan menjadi dua belokan dengan arah

    berlawanan (double simple spring)atau beberapa belokan.

    Diberi tambahan koil pada setiap belokan disebut cantilever spring

    (simple/double cantilever spring).

    4

    Gambar 2.2

    Simple spring4

    2.3 Jenis Kawat Untuk Simple Spri ng

    Jenis kawat yang digunakan untuksimple springadalah ss (jenis spring hard),

    dengan diameter kawat 0,5-0,6 mm dan panjang kawat 1,75 cm. simple spring

    juga dapat dimodifikasi dengan menambah koil berdiameter 3mm.9

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    8/21

    8

    2.4 Syarat Simple Spri ng

    Lengan pegas diatas titik kontak dan tidak mengganggu oklusi

    Tidak menempel digusi

    Retensi pegas ke arah pergerakkan gigi (sisi distal gigi supaya lebih aktif)

    Bagian labial sejajar permukaan insisal gigi, sepanjang 1/3 mesial-distal

    (bila lebih, maka gigi akan mengalai rotasi).6

    2.5 Aktivasi Simple Spring

    Dengan menggerakkan lengan pegas kurang lebih 3 mm ke arah pergerakkan

    atau memeperbesar koil (bila menggunakan koil).6

    2.6 Bagian-Bagian Simple Spri ng

    Lengan

    Bagian yang memeluk mahkota gigi kemudian memanjang ke arah pusat

    lingkaran, berfungsi untuk mendorong gigi ke arah mesial/distal.6

    Koil

    Membentuk lingkaran satu/dua kali putaran dengan diameter 2mm,

    merupakan sumber kelentingan pegas yang menghasilkan kekuatan aktif.6

    Basis

    Lanjutan dari koil yang dipatrikan pada main wire atau ditanam dalam

    plat akrilik.6

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    9/21

    9

    a b

    c

    gambar 2.6

    a.lengan pada simple spri ng, b. basis, c. koil8

    2.7 Definisi Alat Orthodonti Lepasan

    Alat orthodonti lepasan adalah suatu alat yang berfungsi untuk merapikan

    posisi gigi malposisi yang dapat di lepaskan untuk dibersihkan serta dapat

    dipasang kembali oleh pasien. Meskipun lepasan, tetapi alat ini melekat erat pada

    jaringan pendukung sehingga dapat mengontrol tekanan pada gigi yang

    digerakkan.

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    10/21

    10

    Gambar 2.7

    Alat Orthodonti Lepasan7

    2.7.a Komponen Alat orthodonti Lepasan

    Plat Dasar /Baseplate

    Merupakan rangka (framework) dari alat orthodontic lepasan, umumnya

    berupa plat akrilik yang berfungsi untuk:

    Mendukung komonen-komponen yang lain, seperti tempat

    pemanasan basisspring, klamer, busur labial, dll.

    Meneruskan kekuatan yang dihasilkan oleh bagian aktif ke gigipenjangkaran.

    Mencegah pergeseran gigi yang tidak digerakkan

    Melindungispring-springdi daerah palatal

    Menahan dan meneruskan kekuatan gigitan.

    Plat akrilik dibuat setipis mungkin agar tidak menyita rongga mulut

    sehingga nyaman jika digunakan oleh pasien, ketebalan plat akrilikumumnya 2mm.

    Desain kontruksi plat sangat mempengaruhi efisiensi alat serta

    kenyamanan pemakaian sampai perawatan selesai. Dengan demikian

    disamping plat yang terlalu tebal dan lebar menutupi palatum, pemasangan

    spring yang terlalu banyak secara bersamaan juga akan mengganggu

    kenyamanan pasien.

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    11/21

    11

    Stabilitas alat dalam mulut yang bebas goncangan ketika mulut

    berfungsi (mengunyah, berbicara) akan memberikan kenyamanan pada

    pasien, mempertinggi akurasi/ ketepatan tekanan spring, memperbesar

    reaksi penjangkar di daerah rahang bagian depan. Untuk mencapai stabilitas

    alat yang maksimal ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

    Plat dibuat selebar mungkin tetapi disesuaikan dengan

    kebutuhan karena plat yang terlalu lebar akan mengganggu

    fungsi lidah dan kenyamanan pemakian.

    Plat dasar secara keseluruhan harus dapat beradaptasi dengan

    mukosa mulut, permukaan plat dapat menempel dengan baik

    tanpa menimbulkan rasa menekan.

    Klamer/Claspdan modifikasinya

    Klamer adalah suatu bengkokan kawat yang merupakan komponen

    retentif dari alat orthodonti lepasan. Bagian retensi dari orthodonti lepasan

    ini umumnya berupa clasp dan hook (kait) yang berfungsi untuk:

    Menjaga agar plat tetap melekat didalam mulut.

    Mempertahankan stabilitas alat pada suatu mulut berfungsi

    Membantu fungsi gigi penjangkar, menghasilkan pertahanan

    yang berlawanan arah dengan kekuatan yang dihasilkan oleh

    bagian aktif untuk menggerakkan gigi.

    Klamer dapat diberi tambahan hook untuk tempat peganagn

    elastik. Klamer dipasang pada gigi dapat memberikan tahanan

    yang cukup terhadap kekuatan yang dikenakan terhadap gigi

    yang digerakkan. Dapat menahan gaya vertikal yang dapat

    mengangkat plat lepas dari rahang dan mengganggu stabilitas

    alat. Pemilihan jenis, jumlah dan letak penempatan klamer

    pada gigi penjangkaran kepada jumlah spring yang dipasang,

    letakspring, serta bentuk dan jumlah penjangkarannya.

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    12/21

    12

    Macam-macam klamer dan modifikasi yang di pakai sebagai komponen

    retentif pada alat orthodontic lepasan adalah:

    Klamer C /simple buccal clasp

    Klamer Adams /Adams Clasp

    Klamer kepala panah /Arrow Head Clasp

    Bentuk modifikasi (kawat tunggal, ring, triangular,

    arrowhead, pinball).

    Spring/Pegas

    Pir-pir pembantu (auxillary springs) pir-pir orthodonti yang digunakan

    untuk menggerakkkan gigi yang akan dikoreksi (diperbaiki) posisinya baik

    secara individual (1 gigi) ataupun beberapa gigi ditarik secara bersamaan.

    Adapun macam-macamspring adalah sebagai berikut:4

    Pir Jari /Finger spring

    Pir Simpel / Simple spring

    Pir Lup /Loop spring / Buccal retractor spring

    Pir Kontinyu / Continous spring

    Busur Labial/Labial Arch/Labial Bow

    Seringkali disebut Labial Bow, Labial Wire, Labial Arch atau busur

    Labial. Labial bow merupakan komponen dasar dari alat orthodonti

    lepasan yang dapat dibuat sebagai alat retensi atau elemen aktif penggerak

    gigi. Apabila pembuatan alat orthodonti lepasan ini digunakan sebagai alat

    retensi maka alat ini berfungsi sebagai pemegang alat dan sebagai retensi

    dari gigi geligi. Kawat yang digunakan umumnya berdiameter 0,8-0,9mm.

    Jika alat orthodonti lepasan ini digunakan sebagai elemen aktif maka alat

    ini berguna untuk menggerakan gigi dan stabilisasi alat orthodonti lepasan

    serta kawat yang digunakan umumnya berdiameter 0,6-07mm.

    Busur labial memiliki fungsi sebagai berikut:

    Untuk meretraksi gigi depan kearah lingual/palatal

    Untuk mempertahankan lengkung gigi dari arah labial

    Untuk mempertinggi retensi dan stabilisasi alat

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    13/21

    13

    Untuk tempat pematrianspring

    Macam-Macam Busur Labial:

    Busur labial tipe pendek (short labial arch)

    Busur labial tipe medium (medium labial arch)

    Busur labial tipe panjang(long labial arch)

    Gambar 2.7.a.i4

    a.Busur. b.Loop

    Busur Lingual (lingual arch/minewire)

    Merupakan lengkung kawat dibagian palatal/lingual gigi anterior yang

    berfungsi untuk:

    Memperhatikan lengkung gigi bagian palatal/lingual

    Tempat pematrianspring

    Untuk mempertahankan kedudukan spring

    Meningkatkan stabilitas alat didalam mulut.4

    Busur labial dibuat menggunakan kawat berdiameter 0,9-1,0 mm.

    Ukuran kawat yang besar digunakan karena sifat elastisnya tidak

    diperlukan dan hanya mengharapkan kawat tersebut dapat mendukung

    spring yang dipatrikan di busur labial tersebut. Busur ini berbentuk

    lengkung kawat yang menelusuri daerah servikal gigi-gigi dari sisi kanan

    ke sisi kiri dibagian palatal/lingual cingulum gigi yang posisinya normal

    dan palato/linguoversi, sehingga berjarak tertentu pada saat diretraksi ke

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    14/21

    14

    palatal/lingual. Spring-spring dipasang dibawah busur lingual diatas

    jaringan mukosa.

    Gambar 2.7.a.ii

    Li ngual Ar ch4

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    15/21

    15

    BAB 3

    RENCANA PROSEDUR PEMBUATAN ORTHODONTI LEPASAN

    AKTIF MENGGUNAKAN SIMPLE SPRINGPADA GIGI ANTERIOR

    DENGAN KASUS GIGI INSISIVUS 1 RAHANG ATAS KANAN

    BERJEJAL

    Dalam proses pembuatan Orthodonti Lepasan Aktif, terdapat beberapa

    tahapan yang harus dilakukan, yaitu tahapan pekerjaan yang dilakukan di klinik,

    yang berhubungan dengan klinis, dan tahapan pekerjaan yang dilakukan di

    laboratorium berupa proses pembuatan gigi tiruan.

    3.1 Data Pasien

    Nama : Assyifa Naura

    Umur : 19 tahun

    Alamat : Jln. Lauser II kebayoran Baru, Jakarta Selatan

    Dokter yang merawat : drg. Eddy Halim, Sp.Ort

    Diagnosa : pasien dengan gigi insisivus 1 rahang atas berjejal

    3.2 Surat Perintah Kerja

    Mohon dibuatkan alat orthodonti lepasan dengan menggunakan simple spring.

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    16/21

    16

    Gambar 3.2

    Rencana Desain

    3.3 Persiapan Alat dan Bahan

    3.3.a Persiapan Alat dan Bahan

    Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan alat orthodonti

    lepasan aktif adalah sebagai berikut:

    Lekron

    Pensil

    Pisau malam

    Basis studi model siap pakai

    Penggaris

    Bowl

    Spatula

    Lap putih

    Lampu spirtus

    Macam-macam tang (pipih, bulat, tiga jari, borobudur, kombinasi

    dan tang potong)

    Macam-macam mata bur (fissure, stone bur, mandril)

    Mikromotor

    Mesin poles

    Sikat hitam

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    17/21

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    18/21

    18

    3.4.b Pembuatan Garis Tengah (midline)

    Garis tengah dibuat dengan menggunakan pensil dan penggaris, dimulai

    pada rahang atas dengan mmenarik garis dari frenulum labialis kemudian

    dilanjutkan ke papilla insisivus, rugae palatine, sutura palatine, dan fovea

    palatinekemudian diproyeksikan pada rahang bawah.

    3.4.c SuveydanBlockout

    Survey dilakukan menggunakan pensil mekanik dengan cara diletakkan

    tegak lurus terhadap model kerja untuk mendapatkan daerah undercut dan

    non undercut. Setelah diperoleh daerah undercut, kemudian block outdaerah

    tersebut dengan menggunakanPlaster of Paris(gips) agar tidak menghambat

    keluar masuknya alat orthodonti lepasan pada mulut pasien.

    3.4.d Pembuatan Basis Studi Model

    Studi model merupakan suatu reproduksi yang digunakan untuk

    menentukan rencana perawatan. Pada kasus ini penulis menggunakan basis

    studi model yang siap pakai (ready made) sehinnga hanya perlu

    menyesuaikan model dengan base ready madeyang tersedia.

    3.4.e Pembuatan Cengkram

    Pembuatan Busur Labial (Labial Bow)

    Pembuatan labial bowatau busur labial pada alat orthodonti lepasan

    ini menggunakan kawat stainless steel dengan diameter 0,7mm yang

    bersifat aktif untuk menggerakan gigi anterior dengan menggunakan

    tang bulat dan tang pipih.

    Lengan horizontal mengikuti lengkung rahang antara gigi kaninus

    kanan sampai gigi kaninus kiri, dengan tinggi vertical loop setinggi

    panjang mahkota gigi kaninus yang terletak pada 1/3 tengah mahkota

    gigi anterior. Vertical loop tidak menekan jaringan lunak dan kaki

    retensi rapat dengan palatum.

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    19/21

    19

    Pembuatan Clasp(Cengkram Adam)

    Penulis memilih cengkram adam untuk di gunakan pada kasus ini.

    Cengkram Adam dibuat menggunakan kawat stainless steel yang

    berdiameter 0,8mm dengan menggunakan tang pipih dan tang bulat,

    ujung panah terletak dibawah titik kontak dan membentuk sudut 45

    terhadap jembatan horizontal yang berjarak 1-2mm dari permukaan

    bukal. Cengkram Adam dibuat pada gigi molar satu kanan dan molar

    satu kiri, kemudian bagian interdental papilla diradir menggunakan

    lekron untuk mendapatkan retensi dengan kedalaman kira-kira 1mm

    dan cengkram tidak mengganggu oklusi.

    3.5 Pembuatan Simple Spring

    pegas (spring) pada alat orthodonti lepasan ini menggunakan kawat stainless

    steel dengan diameter kawat 0,6mm dengan menggunakan tang bulat dan tang

    pipih. Resultan gaya harus sesuai dengan arah gigi yang akan digeser serta tidak

    mengganggu oklusi. Dibuat dengan mematrikan kawat pada satu titik pada

    mainwire, membentuk sudut 45 terhadap garis singgung lingkaran mainwirekemudian dibengkokan sejajar mainwire mendekati dan menempel pada gig yang

    aka digunakan dari arah palatinal/lingual. Dilihat dari pandangan samping pegas

    Simple spring harus bersudut 90 terhadap bidang gigi yang akan di dorong atau

    di tarik.

    Untuk meningkatkan kelentingan, bisa dibuat bentuk modifikasi:

    Belokan bisa ditingkatkan menjadi dua belokan dengan arah berlawanan

    (double simple spring) atau beberapa belokan.

    Diberi tambahan koil pada setiap belokan disebut Cantilever Spring

    (Simple/double cantilever spring) Ukuran kawat yang biasa dipakai adalah

    0.5 - 0,6 mm.

    3.6 Fiksasi Cengkram dan Pegas Simple SpringPada Model Kerja

    Cengkram dan pegas simple springyang telah selesai dibuat diletakkan pada

    model kerja, kemudian di fiksasi menggunakan waxpada bagian labial agar tidak

    tertutup akrilik sehingga cengkram dan pegas tetap pada posisinya pada saat

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    20/21

    20

    aplikasi, kemudian bagian posterior model kerja diberi batas menggunakan wax

    agar akrilik tidak berlebih (proses boxing).

    .3.7 Flashking (menanam model didalam kuvet)

    Sebelum menanam model dalam kuvet sebaiknya kuvet diberikan vaseline

    agar mudah di lepas saat deflashking. Kemudian aduk gips dengan konsistensi

    yang sesusai setelah itu tanam model dalam kuvet yang sudah berisi gips.

    Bebaskan daerah frenulum dari sisa-sisa gips.

    3.8 Boiling Out

    Proses menghilangkan malam untuk membentuk mould space dengan cara

    merebus model yang sudah ditanam didalam kuvet selama 3-5 menit. Setelah itu

    keluarkan kuvet dari dalam panci lalu siram dengan air panas untuk

    membersihkan residu-residu waxyang masih ada di sela-sela model kerja.

    3.9. PackingAkrilik

    Metode yang digunakan dalam proses aplikasi akrilik pada pembuatan alat

    orthodonti lepasan ini adalah dry methode, yaitu mencampur liquid dan powder

    langsung dalam moulddengan digetar-getarkan agar liquiddanpowderbercampur

    dengan baik, sebelum proses akrilik dilakukan, model terlebih dahulu diolesi

    CMS ke seluruh bagian yang akan diisi akrilik.

    3.10 Curing

    Proses perebusan akrilik setelah packing agar akrilik matang (mengeras).

    Proses curing ini dilakukan selama 20-40 menit tergantung aturan pemakaian

    dari produk akrilik yang kita gunakan. Sebelum di curing cuvet di letakkan di

    dalam handpressagar tutup kuvet atas dan bawah tidak terpisah saat curing.

    3.11 Deflasking

    Proses melepaskan model dari dalam kuvet serta membebaskan model dari

    bahan tanam agar protesa dapat di ambil. Dalam melakukan proses ini harus hati-

    hati agar tidak merusak protesa.

  • 8/11/2019 Metlit Ortho

    21/21

    21

    3.12 Finishing

    Protesa akrilik di angkat dari model kemudian dirapkan dan dibersihkan dari

    sisa-sisa gips yang menempel serta akrilik berlebih dengan menggunak frasser /

    stone bur. Rapihkan tepi tepi potesa agar tidak tajam. Permukaan basis akril harus

    halus (tidak bergores) dan merata serta pada tepi permukaan plat akrilik dibuat

    membulat dan tidak tajam dengan memperhatikan desain basis.

    3.13 Polishing

    Basis dipoles dengan menggunakan feltcone dan bubuk pumice

    yang dicampur air untuk menghilangkan guratan-guratan pada

    permukaan basis karena penghalusan dengan menggunakan mata

    bur.

    Setelah itu dipoles menggunakan sikat hitam dan bubuk pumice

    yang dicampur air untuk menghaluskan permukaan basis.

    Kemudian dipoles dengan menggunakan sikat putih dan bubuk

    CaCO3 yang dicampur air untuk mengkilapkan permukaan basisalat orthodonti lepasan.

    Setelah pemolesan selesai, alat orthodonti lepasan dibersihkan dan

    diinsersikan ke model kerja