119
i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016 DAN FATWA DSN NO. 53/DSN-MUI/III/2006) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) OLEH DEVI HUNAFA QUDSI 11140460000094 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2018 M

METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

i

METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’

PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO.

72/POJK.05/2016 DAN FATWA DSN NO. 53/DSN-MUI/III/2006)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

OLEH

DEVI HUNAFA QUDSI

11140460000094

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2018 M

Page 2: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

ii

METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’

PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO.

72/POJK.05/2016 DAN FATWA DSN NO. 53/DSN-MUI/III/2006)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh

Devi Hunafa Qudsi

11140460000094

Di Bawah Bimbingan

Ahmad Chairul Hadi, MA

NIP. 19720531 200710 1 002

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2018 M

Page 3: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Metode Alokasi Surplus Underwriting Dana Tabarru’

pada PT SunLife Financial Syariah (Analisis POJK No.72/POJK.05/2016 dan

Fatwa DSN No.53/DSN-MUI/III/2006)” telah diajukan dalam ujian skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jumat, 10 Agustus 2018. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Program Strata Satu (S1).

Jakarta, 10 Agustus 2018

Mengesahkan

Dekan

Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A.

NIP. 19691216 199603 1 001

Panitia Sidang :

Ketua : A.M. Hasan Ali, MA (………………….)

NIP. 197510201 200501 1 005

Sekretaris : Dr. Abdurrauf, M.A (………………….)

NIP. 19731215 200501 1 002

Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, M.A (………………….)

NIP. 19720531 200710 1 002

Penguji I : Dr. Moch. Bukhori Muslim, M.A (………………….)

NIP. 19760626 200901 1 013

Penguji II : Mohamad Mujibur Rohman, M.A (………………….)

NIP. 19760408 200710 1 001

Page 4: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini dibuat dengan sebenar-benarnya berdasarkan Panduan

Penelitian Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2017

2. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir untuk

memenuhi gelar strata satu (S1) Sarjana Hukum

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa penelitian ini merupakan plagiasi dari

karya orang lain, maka konsekuensinya saya bersedia menerima sanksi

berdasarakan hukum yang berlaku.

Jakarta, 10 Agustus 2018

Devi Hunafa Qudsi

Page 5: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

v

ABSTRAK

Devi Hunafa Qudsi : 11140460000094. METODE ALOKASI

SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE

FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72 /POJK.05/2016 DAN

FATWA DSN NO 53/DSN-MUI/III/2006). Program Studi Hukum Ekonomi

Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1439 H/ 2018 M. 1x

Adapun perumusan masalah penelitian ini adalah :a) Bagaimana ketentuan

hukum dalam pembagian surplus underwriting dana tabarru’ menurut POJK No.

72/POJK.05/2016 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan

perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah dan fatwa DSN No. 53/DSN-

MUI/III/2006 tentang akad tabarru’ pada asuransi syariah. b) Bagaimana

ketentuan dalam pembagian surplus underwriting dana tabarru’ di perusahaan

asuransi SunLife syariah. c) Bagaimana kesesuain antara teori dan praktek tentang

pengealokasian dana surplus underwriting ditinjau dari POJK nomor 72

/POJK.05/2016 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan

reasuransi dengan prinsip syariah dan fatwa DSN NO. 53/DSN-MUI/III/2006

tentang akad tabarru’ pada asuransi syariah.

Penelitian ini menggunakan normatif analisis dengan jenis penelitian

kualitatif, sehingga adanya pengkajian terhadap unsur-unsur yang berhubungan

melalui aspek legal formal terhadap lembaga dan data-data di lapangan dengan

tujuan mengetahui pengalokasian surplus underwriting dana tabarru’ dalam satu

perusahaan yaitu PT SunLife Financial.Pendekatan penelitian dalam penelitian ini

adalah pendekatan normatif yuridis, penelitian hukum yang dilakukan terhadap

bahan pustaka atau data-data sekunder. Penelitian yang dilakukan dengan cara

meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang berupa norma, undang-

undang maksudnya adalah merupakan pendekatan dengan memaparkan,

menganalisis dan mengevaluasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan

Page 6: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

vi

dengan masalah pengalokasian dana surplus underwriting menurut POJK Nomor

72 /POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan

Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah dan juga Fatwa DSN No 53/DSN-

MUI/III/2006 Tentang Tabarru’ Pada Asuransi Syariah. Dan penelitian lapangan

yang dilakukan di PT SunLife Financial Syariah Indonesia. Untuk mengumpulkan

data yang valid, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu

dokumentasi dan wawancara. Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh

terdapat dua sumber yaitu sumber data primer (secara langsung) hasil wawancara

dengan pihak perusahaan terkait dan sumber data sekunder berupa dokumen-

dokumen, buku, catatan, dan sebagainya. Setelah data-data terkumpul, maka

penulis akan menganalisa dengan menggunakan metode deskriptif dengan

menggunakan pendekatan normatif yuridis.

Hasil dari penelitian ini yaitu PT SunLife Financial mengalami surplus

underwriting yang meningkat dari tahun 2014-2016 dan dalam perjanjian dengan

peserta yang dituangkan kedalam polis apabila terdapat surplus maka perusahaan

akan memperoleh 30%, peserta memperoleh 40%, dan 30% dimasukkan kedalam

rekening cadangan tabarru’. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan yang

tercantum dalam Fatwa DSN No 53/DSN-MUI/III/2006 maupun POJK No. 72

/POJK.05/2016, namun ada beberapa hal yang masih belum sesuai dalam

ketentuan tersebut, yaitu mengenai penyajian laporan yang disajikan pada PSAK

108, ada beberapa hal yang tidak dicantumkan dalam laporan keuangan PT

SunLife Financial.

Kata Kunci : SURPLUS UNDERWRITING

FATWA DSN NO. 53/DSN-MUI/III/2006

PT SUNLIFE FINANCIAL

Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, M.A

Page 7: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang tidak

pernah putus rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,

sahabatnya, dan para pengikutnya.

Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, masih terdapat banyak

kekurangan di dalamnya. Namun, penulis berharap semoga dengan adanya skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca dan khususnya bagi

penulis. Tidak lupa juga ucapan terimakasih untuk semua pihak yang telah

memberikan bantuan tanpa pamrih baik secara langsung maupun secara tidak

langsung. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat, ucapan terimakasih ingin

penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA.,. Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, MA. Ketua Program Studi Hukum Ekonomi

Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak H. Abdurrauf, Lc., MA. Sekretaris Program Studi Hukum Ekonomi

Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidatullah Jakarta.

4. Bapak Ahmad Chairul Hadi, MA selaku dosen pembimbing skripsi.

Terimakasih atas keikhlasan hati, kesabaran dan kontribusi dalam

penyelesaian skripsi ini, atas kritik maupun saran sehingga dapat

memotivasi penulis.

5. Bapak Harry Harmandar, selaku pihak PT SunLife Financial yang

menjabat sebagai Sales Development Manager (SDM) yang telah bersedia

meluangkan waktunya dan memberikan informasi-informasi penting

mengenai Perusahaan ini.

Page 8: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

viii

6. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, arahan dan masukannya, serta bersedia memberikan segala

data-data yang penulis perlukan, sehingga penelitian ini terselesaikan.

7. Seluruh staff dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Terimakasih banyak karena

dengan kesediaannya penulis dapat mengambil berbagai macam referensi

dari buku, jurnal, maupun informasi lainnya.

8. Kedua orang tua penulis yang tercinta yang telah berusaha jerih payah

untuk menyekolahkan penulis sampai ke jenjang perguruan tinggi ini.

Serta semangat dan do’a yang selalu diberikan kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan Indri Syahfitri, Khadijah

Nur Arafah, Lely Laelatul Latifah, Yessi Rachma Khasanah, Dinda

Maharani, Suci Asri Astuti, Siti Annisaul Kamilah yang telah memberi

motivasi, masukan, dan semangat kepada penulis. Serta teman-teman

KKN “Korsa” Larasati Satitiputri yang selalu memberi semangat dan

menghibur penulis, Nurul Huda dengan kedewasaannya yang selalu

memberi motivasi untuk penulis, dan teman-teman lainnya yang tidak

penulis sebutkan satu persatu terimakasih sudah bersama-sama berjuang

dalam rangka pengabdian kepada masyarakat Desa.

10. Kepada teman-teman Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi, terimakasih

banyak telah memberi semangat dan pengalaman yang sangat berharga

sehingga menambah wawasan. Terimakasih kepada Putri Selawati,

Nurlaila Hasna, Azkiyah, yang tidak hentinya memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis. Dan semua teman-teman Forum Komunkasi

Mahasiswa Betawi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

namanya.

11. Semua Mahasiswa-mahasiswi Hukum Ekonomi Syariah 2014 yang terlibat

dalam skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga

kita semua diberi kesuksesan dan kelancaran dalam segala hal oleh Allah

SWT. Aamiin.

Page 9: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................................ iv

ABSTRAK ................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 7

D. Tinjauan Review Terdahulu ............................................................................... 9

E. Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 14

F. Metode Penelitian............................................................................................... 14

G. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 18

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 20

A. Konsep Asuransi Syariah ............................................................................ 20

1. Pengertian Asuransi Syariah ....................................................................... 20

2. Pengertian Usaha Asuransi Jiwa Syariah ..................................................... 22

3. Landasan Hukum Asuransi Syariah ............................................................. 22

4. Prinsip Dasar Asuransi Syariah ................................................................... 25

B. Konsep Dana Tabarru’ ................................................................................ 26

1. Pengertian Dana Tabarru’ ........................................................................... 26

2. Landasan Hukum Penggunaan Dana Tabarru’ ........................................... 27

3. Mekanisme Pengelolaan Dana Tabarru’ pada Asuransi Jiwa Syariah ........ 28

C. Cara Pembayaran Klaim Asuransi Jiwa Syariah .......................................... 32

Page 10: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

x

D. Surplus Underwriting Dana Tabarru’ dan Mekanisme Pengelolaannya ..... 32

1. Pengertian Underwriting .......................................................................... 32

2. Underwriting Asuransi Syariah dan Konvensional .................................. 34

3. Tujuan Underwriting ................................................................................ 34

4. Jenis-Jenis Risiko yang Mempengaruhi Underwriting ............................ 36

5. Perbandingan Perlakuan Surplus Underwriting di Timur Tengah

dan Malaysia .......................................................................................... 36

BAB III GAMBARAN UMUM PT SUNLIFE FINANCIAL ................................. 38

A. Sejarah Singkat Perusahaan .......................................................................... 38

B. Visi dan Misi, Nilai Perusahaan ................................................................... 40

C. Konsep SunLife Syariah ............................................................................... 40

D. Produk-produk SunLife Syariah ................................................................... 41

E. Kekuatan Keuangan SunLife Financial ........................................................ 43

F. Struktur Organisasi PT SunLife Financial Indonesia ................................... 44

G. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik bagi Perusahaan Asuransi (Good

Corporate Goverment) PT SunLife Financial Indonesia .............................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 46

A. Ketentuan Hukum Penggunaan Dana Surplus Underwriting .......................... 46

1. Ketentuan Hukum Penggunaan Surplus Underwriting Dana Tabarru’

ditinjau dari POJK No. 72/POJK.05/2016 .................................................. 46

2. Ketentuan Hukum Penggunaan Surplus Underwriting Dana Tabarru’

ditinjau dari Fatwa DSN No.53/DSN-MUI/III/2006 .................................. 47

B. Ketentuan Dalam Pembagian Surplus Underwriting ..................................... 47

1. Perhitungan Surplus Underwriting PT SunLife Financial Syariah ............. 47

2. Pengalokasian Surplus Underwriting Dana Tabarru’ PT SunLife

Financial Syariah ......................................................................................... 52

C. Analisis Kesesuaian Pengalokasian Surplus Dana Tabarru’ Menurut

POJK dan Fatwa DSN MUI ............................................................................ 59

Page 11: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

xi

1. Kesesuaian Pengalokasian Surplus Underwriting Dana Tabarru’

terhadap POJK No. 72/POJK.05/2016 ......................................................... 59

2. Kesesuaian Pembagian Surplus Underwriting terhadap Fatwa DSN-

MUI ............................................................................................................. 74

BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 83

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 83

B. Saran ............................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 85

LAMPIRAN

Page 12: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Perusahaan Unit Asuransi Dan Reasuransi Syariah Pada

Tahun 2015 Dan 2016 ............................................................................... 2

Tabel 1.2 Perkembangan Surplus Underwriting Asuransi Syariah Di Indonesia ..... 3

Tabel 1.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu .................................................................. 9

Tabel 4.1 Laporan Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru’ Untuk Tahun

Yang Berakhir Tanggal Per 31 Desember 2015 ....................................... 48

Tabel 4.2 Laporan Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru’ Untuk

Tahun Yang Berakhir Tanggal Per 31 Desember 2016 ............................ 50

Tabel 4.3 Pengalokasian Surplus Dana Tabarru’ 2015 ............................................ 55

Tabel 4.4 Pengalokasian Surplus Dana Tabarru’ 2016 ............................................ 56

Tabel 4.5 Laporan Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru’ Untuk Tahun

Yang Berakhir Tanggal Per 31 Desember 2015 Dan 2016 ...................... 72

Page 13: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Aliran dana pada Asuransi Jiwa Syariah ............................................... 14

Gambar 2.1 Pengelolaan Dana Tabungan Peserta .................................................... 29

Gambar 2.2 Pengelolaan Non-saving ........................................................................ 30

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT SunLife Financial Indonesia ............................ 44

Gambar 4.1 Rasio Likuiditas Untuk Perusahaan ...................................................... 63

Gambar 4.2 Kesehatan keuangan dana tabarru’ PT SunLife Financial .................... 68

Page 14: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan kebutuhan terhadap pertanggungan asuransi terus berkembang

mengikuti tingkat kompleksitas risiko yang timbul dan mengancam pribadi

maupun dunia usaha. Perlindungan jasa asuransi dalam mengatasi risiko telah

melahirkan usaha perasuransian sebagai suatu bisnis. Industri asuransi dapat

memegang peranan penting bagi perekonomian suatu bangsa dalam bentuk

penyediaan jasa pengambilan risiko, sehingga memungkinkan pribadi atau

pelaku usaha membuat suatu perencanaan yang baik untuk perlindungan

mereka terhadap risiko yang timbul dari ketidakpastian. Sementara itu, bagi

industri asuransi, risiko ketidakpastian yang dihadapi adalah sesuatu yang

terukur dan pada umumnya memiliki statistik yang mendukung

pengambilalihan risiko yang dilakukan.1 Kemungkinan manusia menghadapi

kehilangan atau kerugian itu merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi

oleh setiap orang itu dapat mengenai baik atas hidupnya sendiri maupun atas

harta kekayaannya. Oleh sebab itu mengenai risiko ini ada yang bersifat

ekonomis, seperti terbakarnya rumah, hilangnya dana deposan di bank dan

lain-lain. Ada juga yang bersifat non ekonomis, seperti kematian, kecelakaan

dan lain-lain.2

Perkembangan asuransi syariah berkembang pesat khususnya sejak tahun

2010-2011 yang ditandai dengan banyaknya pemilik modal yang berani

melakukan investasi. Selain itu, perusahaan asuransi pun banyak yang

menambahkan produk asuransi syariah ke dalam tawaran produk mereka.

Pendapatan premi asuransi syariah sendiri mencapai nilai Rp 4,97 triliun pada

tahun 2011. Pada tahun 2012 diprediksi bahwa perkembangan asuransi syariah

1 Dr. A. Junaedy Ganie, S.E., S.H., M.H., Hukum Asuransi Indonesia (Jakarta: Sinar

Grafika, 2011), hlm. 3. 2 Prof. Dr. H. Man Suparman Sastrawidjaja, Hukum Asuransi (Bandung: PT Alumni

Bandung, 2010), hlm 50.

Page 15: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

2

akan memberi kontribusi hingga 30%. Adapun Jumlah perusahaan unit

Asuransi dan Reasuransi Syariah pada tahun 2015 dan 2016 di kuartil pertama

dapat dilihat sebagai berikut:3

Tabel 1.1 Jumlah Perusahaan Unit Asuransi Dan Reasuransi Syariah Pada

Tahun 2015 Dan 2016

No Keterangan Q1 2015 Q1 2016

1 Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 5 3

2 Perusahaan Asuransi Umum Syariah 4 2

3 Unit Syariah Perusahaan Asuransi

Jiwa

19 18

4 Unit Syariah Perusahaan Asuransi

Umum

24 23

5 Unit Syariah Perusahaan Reasuransi 3 3

TOTAL 55 49

Jumlah Perusahaan/Unit Asuransi Syariah di tahun 2016 dibandingkan

periode yang sama di tahun 2015 mengalami perubahaan yang cukup tinggi

yaitu menjadi 49 perusahaan/unit asuransi syariah. Hal ini menunjukkan minat

usaha di industri asuransi syariah masih menjanjikan. di industri asuransi

Indonesia. Untuk pertumbuhan aset, investasi dan kontribusi industri asuransi

syariah di tahun 2016, mencatat pertumbuhan yang cukup baik dengan

pertumbuhan aset asuransi syariah sebesar 21.69%, investasi sebesar 23.64%.

Sedangkan pertumbuhan kontribusi di tahun 2016 sebesar 10.25% menjadi

awal yang baik di tahun tersebut, walaupun target pertumbuhan diharapkan di

atas 20%.

Dalam proses operasionalnya, perusahaan asuransi syariah tidak terlepas

dari penerapan fungsi manajemen underwriting. Prinsip underwriting dalam

asuransi syariah sama dengan asuransi konvensional. Namun dalam asuransi

syariah untuk menyeleksi resiko secara implisit tergantung dua elemen penting

yaitu seleksi dan pengklasifikasian. Seleksi adalah proses perusahaan dalam

mengevaluasi permintaan asuransi oleh calon peserta untuk menentukan batas

risiko yang dimiliki calon. Pengklasifikasian adalah proses penetapan individu

3 Divisi Statistik dan Riset Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Data bisnis

Asuransi dan Reasuransi Syariah Q1 2016, di akses pada 16 Februari 2018

Page 16: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

3

kedalam kelompok individu yang sekiranya mempunyai kemungkinan

kerugian sama. Namun penekanan underwriting adalah harus bersifat moderat

yaitu penekanan pada rasa keadilan bagi nasabah dan perusahaan.4

Underwriting menurut pengertian asuransi jiwa adalah proses penaksiran dan

klasifikasi mortalitas atau morbiditas calon tertanggung untuk menetapkan

apakah akan menerima atau menolak calon peserta. 5

Bagi perusahaan asuransi syariah, proses underwriting bertujuan untuk

memastikan bahwa calon peserta asuransi syariah memiliki tingkat risiko

sesuai dengan yang diasumsikan perusahaan, dengan demikian perusahaan

dapat menjaga kecukupan dana tabarru‟ untuk membayar klaim-klaim yang

terjadi, sehingga peserta dan pemegang polis mendapatkan keadilan yang sama

dalam berkontribusi tabarru‟ sesuai dengan risiko yang dimilikinya.6

Dapat dilihat bahwa jumlah surplus underwriting asuransi syariah di

Indonesia yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.2 Perkembangan Surplus Underwriting Asuransi Jiwa Syariah di

Indonesia

Sumber: website masing-masing perusahaan asuransi

4 Ahmad Chairul Hadi, Hukum Asuransi Syariah Konsep Dasar, Aspek Hukum dan

Sistem Operasionalnya (Ciputat: UIN Press, 2015), hlm. 157. 5 Miftahul Ulum,”Prosedur Underwriting Produk Asuransi Kesehatan Kumpulan Pada

PT. Asuransi Takaful Keluarga”, Jurnal Al-Iqtishad,Vol II, No. 1 (2010), h. 137. 6Ela Patriana & Rijal Assidiq Mulyana, Prosedur Underwriting Bancassurance dan

Asuransi Jiwa Syariah Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga, Jurnal Al-Iqtishad, Vol. IV, No. 1,

Januari 2012, hlm. 126.

Page 17: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

4

Tabel 1.3 Perkembangan Surplus Underwriting Asuransi Umum Syariah di

Indonesia

Tahun Jumlah Surplus Underwriting Perkembangan

2013 67,965,243,266 34,71%

2014 41,854,518,182 -38,42%

Perkembangan dari surplus underwriting sendiri mengalami

perkembangan yang berfluktuatif di tahun 2012 hingga tahun 2014. Pada tahun

2013, perkembangan dari surplus underwriting meningkat sebesar 34,71%

sedangkan di tahun 2014 nilainya menurun drastis. Pada tahun 2014

perkembangan surplus underwriting menurun hingga -38,42%. Bahkan nilai

surplus underwriting di tahun 2014 jauh lebih kecil daripada tahun 2012. Hal

tersebut dikarenakan ada beberapa perusahaan asuransi yang mengalami defisit

underwriting.

Keuntungan perusahaan asuransi syariah diperoleh dari bagian keuntungan

dana dari para peserta, yang dikembangkan dengan prinsip sistem bagi hasil

(mudharabah). Para peserta asuransi syariah berkedudukan sebagai yang

menjalankan modal. Keuntungan yang diperoleh dari pengembangan dana itu

dibagi antar para peserta dan perusahaan sesuai ketentuan yang telah disepakati

oleh pihak nasabah dengan perusahaan asuransi. Mekanisme pengelolaan dana

peserta (premi) terbagi menjadi 2 (dua) sistem, yaitu sistem yang mengandung

unsur tabungan yang disebut dana investasi, dan sistem yang tidak

mengandung unsur tabungan yang disebut dana tabarru‟.

Adapun sistem yang tidak mengandung unsur tabungan adalah dana yang

disimpan pada rekening tabarru‟ oleh perusahaan dalam satu rekening khusus,

sehingga bila terjadi resiko, dana klaim yang diberikan adalah dari rekening

dana tabarru‟ yang sudah diniatkan oleh semua peserta asuransi syariah untuk

kepentingan tolong menolong dan dibayarkan apabila peserta meninggal dunia,

dan perjanjian telah berakhir (jika ada surplus dana). Kumpulan dana tabarru‟

dari setiap peserta dimaksud, akan diinvestasikan sesuai dengan prinsip

syariah. Keuntungan dari hasil investasi setelah dikurangi dengan beban

asuransi (klaim dan premi reasuransi), akan dibagi antara peserta dan

Page 18: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

5

perusahaan menurut prinsip al-mudharabah dalam suatu perbandingan tetap

berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan dengan peserta asuransi

syariah.7

Menurut Doktor Jafril Khalil dalam kaitan Fatwa DSN-MUI beberapa akad

yang terdapat dalam asuransi syari‟ah tidak hanya sebatas pada akad tabarru‟

dan mudharabah, tetapi ada jenis akad tijarah lainnya seperti Al-Musyarakah

(pathership), al-wakalah (pengangkatan wali/agen), al-wadiah (akad titipan),

asy-syirkah (berserikat), al-musahamah (kontribusi) dan yang lanya yang

diakui dan dibenarkan secara syar‟i untuk digunakan dalam asuransi syariah.

Adapun dalam hal ini yang dibahas adalah mengenai akad tabarru.8

Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan,sekaligus permasalahan

yang terdapat dalam bahasan ini karena pada faktanya semakin banyak dana

tabarru‟ yang terkumpul setiap tahunnya pada perusahaan asuransi syariah,

apabila tidak ada klaim maka akan meningkat terus menerus jumlahnya, sebab

jika perusahaan asuransi syariah mendapatkan surplus underwriting, maka

otomatis dana surplus tersebut akan digunakan untuk dana cadangan bagi

pembayaran klaim peserta asuransi di masa depan, sehingga dapat memicu

menurunnya nilai pembayaran kontribusi pada periode yang akan datang. Hal

ini tentu dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap jasa dan

layanan di perusahaan asuransi syariah. Maka dari itu penulis ingin tahu lebih

dalam lagi mengenai pengalokasian dana surplus underwriting tersebut.

Adapun jika beban klaim lebih sedikit dari kontribusi yang dibayarkan

peserta, maka surplus underwriting yang didapat oleh perusahaan setiap

tahunnya akan besar, lalu timbul berbagai pertanyaan yaitu kepada siapa saja

Perusahaan akan mengalokasikan surplus underwriting dana tabarru‟ yang tiap

tahun mengalami peningkatan jika tidak terjadi klaim, dan apakah ketentuan

7 Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, M.A., Hukum Asuransi Syariah (Jakarta: Sinar Grafika,

2008), hlm. 51. 8 Abdullah Amrin, Meraih Berkah melalui Asuransi Syariah (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2011), hlm. 105.

Page 19: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

6

yang dibuat oleh perusahaan sudah sesuai dengan ketentuan yang terdapat

dalam Fatwa DSN-MUI dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

Pengkajian pada pokok bahasan ini, penulis akan mencoba memaparkan

beberapa penjelasan mengenai ketentuan hukum penggunaan dana surplus

underwriting, penggunanaan akad tabarru dalam asuransi syariah, dan penulis

juga akan melakukan penelitian terkait pengalokasian dana surplus

underwriting yang terdapat dalam Perusahaan Asuransi Syariah yaitu ditinjau

dari ketentuan dalam POJK NOMOR 72 /POJK.05/2016 Tentang Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip

Syariah dan fatwa DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru‟

pada Asuransi Syariah.

Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mempelajari dan karena itu

penulis merasa tertarik mengangkat sebuah judul:

METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’

PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72

/POJK.05/2016 DAN FATWA DSN NO 53/DSN-MUI/III/2006)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan usaha untuk menetapkan batasan-batasan

dari masalah penelitian yang akan diteliti. Untuk menjaga agar skripsi ini lebih

terfokus, penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu dari sisi

Metode alokasi surplus dana tabarru‟ dibatasi pada ketentuan hukum dalam

pembagian surplus dana tabarru‟ serta praktik yang dilakukannya pada

asuransi syariah di Unit Syariah PT. SunLife Financial berdasarkan POJK

NOMOR 72 /POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan

Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah dan Fatwa DSN

No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru‟ pada Asuransi Syariah.

Page 20: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

7

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini, berdasarkan latar belakang

masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah yang tersebut di atas,

adalah ditentukan sebagai berikut :

1. Bagaimana ketentuan hukum dalam pembagian surplus underwriting dana

tabarru‟ menurut POJK NOMOR 72 /POJK.05/2016 Tentang Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan

Prinsip Syariah dan Fatwa DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad

Tabarru‟ pada Asuransi Syariah ?

2. Bagaimana ketentuan dalam pembagian surplus underwriting dana

tabarru‟ di Perusahaan Asuransi Sun Life Syariah?

3. Bagaimana kesesuain antara teori dan praktik tentang pengealokasian dana

surplus underwriting ditinjau dari POJK NOMOR 72 /POJK.05/2016

Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan

Reasuransi Dengan Prinsip Syariah dan Fatwa DSN No. 53/DSN-

MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru‟ pada Asuransi Syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis ketentuan hukum penggunaan dana surplus

underwriting dan dana tabarru‟ ditinjau dari POJK NOMOR 72

/POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan

Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah dan Fatwa DSN No.

53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru‟ pada Asuransi Syariah

2. Untuk memahami ketentuan dalam pembagian surplus underwriting dana

tabarru‟ di Perusahaan Asuransi Sun Life Syariah

3. Untuk mengkritisi sesuai atau tidaknya antara teori dan Praktek

penggunaan serta pengalokasian dana surplus underwriting menurut POJK

NOMOR 72 /POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan

Page 21: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

8

Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah serta Fatwa

DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru‟ pada Asuransi

Syariah di PT SunLife Financial

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Penulis : Sebagai wahana untuk melihat dari sisi metode alokasi

dana surplus underwriting yang dilakukan di Perusahaan

Asuransi Syariah menurut POJK NOMOR 72

/POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan

Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip

Syariah serta fatwa DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006

tentang Akad Tabarru‟ pada Asuransi Syariah Serta

mengetahui aspek hukum dana tabarru dan

mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama

studi di Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas

Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan aplikasi dan praktik yang nyata di lapangan.

2. Fakultas : Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

yang mendalam khususnya tentang pengalokasian dana

surplus underwriting pada Asuransi Syariah, sehingga

dapat menjadi acuan untuk penelitian-penelitian akan

dilakukan selanjutnya.

3.Perusahaan : Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong semakin

berkembangnya bisnis Asuransi syariah di perusahaan,

terutama yang terkait dengan penggunaan dana serta

pengalokasian dana surplus underwriting.

4. Masyarakat : Agar menjadi sumber referensi dan saran pemikiran dan

masukan bagi kalangan akademisi dan praktisi serta

menambah wawasan mereka terkait pembahasan ini dalam

menunjang penelitian selanjutnya yang akan bermanfaat

sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

Page 22: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

9

D. Tinjauan Review Terdahulu

Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan, penulis menyimpulkan bahwa apa yang menjadi masalah pokok

dalam penelitian ini tampaknya sangat penting.

Tabel. 1.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Jurnal Volume Judul

1 Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia

Novi Puspitasari

Vol 9, No. 1 (2012) Model Proporsi Tabarru‟

Dan Ujrah Pada Bisnis

Asuransi Umum Syariah

Di Indonesia

2 Mimbar Hukum

Destri Budi Nugraheni

Vol 28, No. 2 (2016) Analisis Yuridis Akad

Tabarru‟ Dan Akad

Tijarah Dalam Unit Link

Syariah

3 Jurnal Hukum Universitas

Brawijaya

Tazkiah Ashfia,dkk.

Analisis Pengaturan Akad

Tabarru‟ Dan Akad

Tijarah Pada Asuransi

Syariah Menurut Fatwa

DSN Nomor 21/DSN-

MUI/X/2001 Tentang

Pedoman Umum Asuransi

Syariah

4 Jurisdictie, Jurnal Hukum

dan Syariah

Dwi Fidhayanti

Vol 3, No. 1 (2012)

Pelaksanaan Akad

Tabarru‟

Pada Asuransi Syariah

(Studi Di Takaful

Indonesia Cabang

Malang)

5 Al-Iqtishad

Miftahul Ulum

Vol 2, No. 1 (2010)

Prosedur Underwriting

Produk Asuransi

Kesehatan Kumpulan

Pada

PT. Asuransi Takaful

Keluarga

6 Jurnal Media Statistika

Muhammad Taufan,

dkk.

Vol 5, No. 1 (2012) Analisis Rasio Likuiditas,

Rasio Solvabilitas, Dan

Underwriting

Ratio Untuk Mengukur

Kinerja Keuangan PT

Mandiri Axa General

Page 23: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

10

Insurance Di Indonesia

Pasca Ojk (Otoritas Jasa

Keuangan )

7 Al-Iqtishad

Ela Patriana & Rijal

Assidiq Mulyana

Vol 4, No. 1 (2012) Prosedur Underwriting

Bancassurance

Dan Asuransi Jiwa

Syariah

Pada PT. Asuransi

Takâful Keluarga

Adapun kajian pustaka dalam penelitian ini dengan melihat beberapa penelitian

jurnal :

1. Model Proporsi Tabarru‟ Dan Ujrah Pada Bisnis Asuransi Umum Syariah

Di Indonesia.

Jenis penelitian kualitatif,metode penelitian yang menggunakan studi

kasus (case study) dimana penelitian ini menggunakan single case study;

teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara (interviews)

dan dokumen; dan pendekatan analisis data menggunakan metode analisis

induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan proporsi tabarru

„- ujrah dipengaruhi oleh faktor risiko, aspek keuangan perusahaan, dan

kegiatan reasuransi syariah. Persamaan penelitian tersebut dengan skripsi

penulis adalah sama-sama membahas mengenai tabarru‟, dan

perbedaannya adalah pada jurnal yang ditulis oleh Novi Puspitasari

melakukan penelitian dengan ruang lingkup perusahaan asuransi umum

syariah di Indonesia.

2. Analisis Yuridis Akad Tabarru‟ Dan Akad Tijarah Dalam Unit Link

Syariah.

Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian yuridis

normatif dengan mengkaji beberapa polis asuransi unit link syariah guna

terpenuhinya tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

bahwa perusahaan-perusahaan tersebut belum sepenuhnya mencantumkan

hal-hal dalam akad tabarru‟sesuai ketentuan fatwa DSN dan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2010 yaitu terkait hak dan

kewajiban peserta secara kolektif. Persamaan penelitian tersebut dengan

Page 24: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

11

skripsi penulis adalah dalam meneliti mengacu kepada peraturan-

peraturan, namun perbedaannya adalah dari sisi peraturan yang digunakan.

3. Analisis Pengaturan Akad Tabarru‟ Dan Akad Tijarah Pada Asuransi

Syariah Menurut Fatwa DSN Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang

Pedoman Umum Asuransi Syariah.

Penelitian kualitatif, dengan metode analisis interpretasi restriktif yang

berarti ialah penafsiran yang membatasi/mempersempit maksud suatu

pasal atau ketentuan dalam suatu peraturan yang dalam hal ini adalah

Fatwa DSN MUI No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum

Asuransi Syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa kedua

ketentuan yang terdapat dalam fatwa DSN Nomor 21/DSN-MUI/X/2001

tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah tentang perubahan akad

tabarru‟ ke akad tijarah masing-masing mempunyai dasar hukum.

Persamaan penelitian tersebut dengan skripsi penulis adalah sama-sama

membahas mengenai aspek hukum tabarru‟ berdasarkan fatwa DSN,

namun perbedaannya adalah pada penelitian yang di tulis oleh Tazkiah

Ashfia,dkk. merujuk pada Fatwa DSN No. 21/DSN-MUI/X/2001 dan

membahas juga mengenai akad tijarah, sedangkan skripsi penulis fokus

utamanya merujuk pada fatwa DSN No.53/DSN-MUI/III/2006 tentang

Tabarru‟ Pada Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah Dan pada skripsi

penulis juga tidak membahas mengenai akad tijarah.

4. Pelaksanaan Akad Tabarru‟ Pada Asuransi Syariah (Studi Di Takaful

Indonesia Cabang Malang).

Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian empiris atau non-

doktrinal, yaitu hukum dikonsepsikan sebagai pranata riil dikaitkan

dengan variable-variabel sosial yang lain. Hasil penelitian menunjukan

bahwa pada setiap bagian ketentuan dari fatwa Dewan Syariah Nasional

tentang Akad tabarru‟ pada Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah

sesuai dengan apa yang menjadi kebijakan dari Takaful Indonesia. Namun,

terdapat satu hal yang berbeda antara fatwa dengan realita yang terdapat

pada Takaful Indonesia, yaitu mengenai adanya sistem pengembalian dana

Page 25: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

12

kontribusi yang telah diberikan ketika perjanjian diputus secara sepihak

oleh peserta sebelum periode perjanjian habis. Persamaan penelitian

tersebut dengan skripsi penulis adalah meneliti dengan mengacu kepada

peraturan fatwa DSN, dan perbedaan nya adalah dari sisi yang di teliti,

penelitian tersebut meneliti tentang pelaksanaan akad tabarru, sedangkan

penulis fokus pada pengalokasian dana surplus underwriting.

5. Prosedur Underwriting Produk Asuransi Kesehatan Kumpulan Pada PT.

Asuransi Takaful Keluarga.

Metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses

Underwriting PT. Asuransi Takaful Keluarga dilaksanakan secara cermat

dan sistematis. Proses underwriting dilaksanakan dengan berbagai cara

seperti meninjau kembali pada daftar klaim dimasa lalu, manganalisis

faktor-faktor risiko seperti kondisi group, distribusi usia, jenis kelamin dan

jenis pekerjaan. dengan penerapan metode yang berlapis ini maka

perusahaan akan merasa yakin bahwa potensi-potensi kerugian dapat

ditekan seminimal mungkin, sehingga perusahaan bisa menjaga

eksistensinya dalam bisnis asuransi. Persamaan penelitian tersebut dengan

skripsi penulis adalah sama sama meneliti tentang underwriting, namun

perbedaanya adalah skripsi penulis lebih kepada pengalokasian dana

surplus underwriting, sedangkan penelitian tersebut lebih kepada prosedur

underwriting.

6. Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Dan UnderwritingRatio

Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Mandiri Axa GeneralInsurance Di

Indonesia Pasca Ojk (Otoritas Jasa Keuangan )

Metode penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini

berupa data sekunder tentang asuransi mobil yang diperoleh dari PT.

Asuransi Sinar Mas Cabang Semarang. Data yang diambil adalah data

asuransi mobil dari bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2010.

Data yang digunakan berupa data banyaknya klaim yang diajukan

pemegang polis kepada pihak PT. Asuransi Sinar Mas Cabang Semarang,

umur mobil, dan jenis pertanggungan asuransi. Hasil penelitian

Page 26: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

13

menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil analisis terhadap model regresi

Zero Inflated Poisson (ZIP) dapat disimpulkan bahwa umur mobil dan

jenis pertanggungan Total Lost Only (TLO) serta pertanggungan gabungan

All Risk dan Total Lost Only (TLO) berpengaruh terhadap banyaknya

pengajuan klaim asuransi di PT. Asuransi Sinar Mas Cabang Semarang

tahun 2010. Persamaan penelitian tersebut dengan skripsi penulis yaitu

menggunakan rasio solvabilitas atau analisis RBC Perusahaan. Namun

perbedaannya yaitu penelitian tersebut lebih mendalam dengan metode

kuantitatif sedangkan penulis tidak terlalu membahas mendalam mengenai

rasio likuiditas dan solvabilitas.

7. Prosedur Underwriting Bancassurance Dan Asuransi Jiwa Syariah Pada

PT. Asuransi Takâful Keluarga

Penelitian ini untuk menjelaskan seleksi risiko komparatif (underwriting)

dalam produk Bancassurance dan asuransi jiwa syariah di PT. Asuransi

Takâful Keluarga. Hasil penelitian menunjukkan prosedur underwritindari

setiap produk berbeda berdasarkan karakteristik mereka. Proteksi penuh

dirancang sebagai produk underwriting sederhana, dengan ketentuan usia

dan persyaratan administratif saja. Produk Pembiayaan takâful menutupi

semua pembiayaan dari bank, sehingga Bank yang memiliki minat untuk

memproses asuransi dapat menjadikan data tersebut sebagai informasi

dasar tentang pelanggan asuransi Karena bank yang diasuransikan, dan

menerapkan proses seleksi risiko sebagai proses seleksi berisiko di

kebanyakan perusahaan asuransi. Persamaan penelitian tersebut dengan

skripsi penulis yaitu sama sama membahas mengenai underwriting

asuransi jiwa, namun perbedaannya yaitu pada penelitian tersebut lebih

membahas mengenai prosedur daripada undewriting bancassurance

sedangkan skripsi penulis tidak membahas mengenai bancassurance.

Page 27: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

14

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti

berikut:

Gambar 1.1 Aliran dana pada Asuransi Jiwa Syariah

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian hukum normatif, yaitu metode penelitian yang memandang

hukum sebagai suatu sistem peraturan-peraturan yang abstrak, atau suatu

institusi sosial yang otonom. Hukum dipandang mandiri dan terlepas dari

segala hal di luar peraturan-peraturan tersebut. Dengan kata lain hukum

dipandang sebagaimana yang ada dalam aturan-aturan perundangan yang telah

Kontribusi/

premi

Peserta

ujrah

Dana

tabarru

Beban

tabarr

Surplus

tabarr

Bagian

Peserta

Cadangan

dana

tabarru

investasi

reksadana

Hasil

investa

si

deposit

Bagian pendapatan operator (Perusahaan)

Page 28: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

15

ditetapkan atau di putuskan.9 Metode penelitian hukum jenis ini juga biasa

disebut sebagai penelitian hukum doktriner atau penelitian perpustakaan.

Dinamakan penelitian hukum doktriner dikarenakan penelitian ini hanya

ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis sehingga penelitian ini sangat erat

hubungannya pada pada perpustakaan karena akan membutuhkan data-data

yang bersifat sekunder pada perpustakaan. Dalam penelitian hukum normatif

hukum yang tertulis dikaji dari berbagai aspek seperti aspek teori, filosofi,

perbandingan, struktur/komposisi, konsistensi, penjelasan umum dan

penjelasan pada tiap pasal, formalitas dan kekuatan mengikat suatu undang-

undang serta bahasa yang digunakan adalah bahasa hukum. Sehingga dapat

kita simpulkan pada penelitian hukum normatif mempunyai cakupan yang

luas.10

Dengan menggunakan kaidah-kaidah hukum dan mengutamakan

penelitian kepustakaan serta bagaimana implementasinya dalam praktik,

spesifikasi penelitian deskriptif analitis, yaitu menggambarkan objek yang

diteliti berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh dari bahan hukum primer,

sekunder dan tersier dan kemudian menganalisis data yang diperoleh baik

bahan hukum primer atau sekunder untuk membahas permasalahannya.

2. Objek Penelitian

Adapun objek dalam penelitian ini adalah PT. SunLife Financial yang

beralamat di Menara Sun Life Lantai Dasar Jl Dr Ide Anak Agung Gde Agung

Blok 6.3 Kawasan Mega Kuningan - Jakarta Selatan 12950. Adapun mengapa

penulis memilih PT. Asuransi Sinar Mas karena perusahaan tersebut adalah

Perusahaan Asuransi yang cukup besar dan berkembang, serta dapat dikatakan

mengalami perkembangan yang baik setiap tahunnya.

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif/

juridis, yaitu hukum diidentifikasikan sebagai norma peraturan atau undang-

9 Fahmi Muhammad Ahmadi, Metode Penelitian Hukum (Ciputat: Lembaga Penelitian

Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), hlm. 10. 10

IdTesis.com, Metode Penelitian Hukum Empiris dan Normatif, di akses di

https://idtesis.com/metode-penelitian-hukum-empiris-dan-normatif/

Page 29: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

16

undang (UU), penelitian hukum yang dilakukan terhadap bahan pustaka

atau data-data sekunder. Penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti

bahan pustaka atau data sekunder yang berupa norma, undang-undang

maksudnya adalah merupakan pendekatan dengan memaparkan, menganalisis

dan mengevaluasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

masalah pengalokasian dana surplus underwriting menurut POJK Nomor 72

/POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan

Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah dan juga Fatwa DSN No.

53/DSN-MUI/III/2006 Tentang Tabarru‟ Pada Asuransi Syariah, dan sebagai

usaha mendekati masalah yang diteliti dengan pendekatan hukum yaitu

berusaha menelaah peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam

masyarakat dan sekaligus sesuai dengan kenyataan yang terjadi di

tengah-tengah masyarakat, peraturan-peratuan, karya ilmiah, hasil

penelitian,dan sebagainya merupakan penelitian normatif.

Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan yaitu melalui studi kasus

yaitu penelitian yang bertujuan untuk menelaah kepada satu kasus secara

intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Dalam penelitian ini

berbagai variabel ditelaah dan ditelusuri termasuk kemungkinan hubungan

antar variabel. Namun hasil dari pendekatan ini tidak bisa di generalisasi.11

4. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan dua sumber data yaitu:

a. Sumber data primer

Sumber data pada penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari

PT. SunLife Financial yang beralamat di Menara Sun Life Lantai Dasar Jl Dr

Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3 Kawasan Mega Kuningan - Jakarta

Selatan 12950.

11

Fahmi Muhammad Ahmadi, Metode Penelitian Hukum (Ciputat: Lembaga Penelitian

Uin Syarif Hidayatullah Jakarta,2010), hlm. 8.

Page 30: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

17

b. Sumber data sekunder

Merupakan sumber dari buku-buku, majalah, website, penelitian

terdahulu, dan sumber-sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi

yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Serta peraturan-peraturan

yang terkait dengan Asuransi antara lain Undang-undang No. 40 Tahun 2014

Tentang Perasuransian, dan pendukung utama, POJK Nomor 72

/POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan

Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah, PSAK Fatwa DSN No.

53/DSN-MUI/III/2006 Tentang Tabarru‟ Pada Asuransi Syariah, dan Fatwa

DSN No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.

5. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan

data skripsi ini, penulis menggunakan penelitian sebagai berikut:

a. Penelitian kepustakaan (library research)

Yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari buku-buku,

jurnal, artikel, majalah dan internet yang mendukung serta berkaitan

dengan pembahasan dalam skripsi ini.

b. Penelitian lapangan (field research)

Yaitu penulis mengumpulkan data secara langsung ke tempat objek

penelitian. Teknik pengumpulan data dengan melalui dua cara, yaitu :

1) Observasi, yaitu dengan observasi ke PT. SunLife Financial yang

beralamat di Menara Sun Life Lantai Dasar Jl Dr Ide Anak Agung

Gde Agung Blok 6.3 Kawasan Mega Kuningan - Jakarta Selatan

12950, untuk mendapatkan data yang valid bagi penelitian ini.

2) Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak yang

terlibat dengan penelitian ini baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Page 31: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

18

6. Teknik Analisis Data

Metode analisis yang di gunakan yaitu analisis deskripti, Logis normatif

(berdasarkan logika dan peraturan UU), silogisme (menarik kesimpulan yang

telah ada), kualitatif. Sehingga penulis mendeskripsikan dan menganalisis

bagaimana pengalokasian dana surplus underwriting pada Perusahaan

Asuransi ditinjau dari POJK Nomor 72 /POJK.05/2016 Tentang Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip

Syariah serta Fatwa DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006 Tentang Tabarru‟ Pada

Asuransi Syariah.

7. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan

buku pedoman penulisan skripsi fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan kemudahan dalam hal pembahasan dan penulisan

skripsi, penulis membaginya ke dalam lima bab. Adapun rinciannya adalah

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang berisikan mengenai Latar Belakang

Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Peneltian, Metodologi Penelitian dan Teknik

Penulisan yang Digunakan, Review Studi Terdahulu, Serta

Kerangka Teori Skripsi Ini.

BAB II Landasan Teori, Bab II berisikan dan membahas tentang

konsep dasar asuransi syariah serta ketentuan hukumnya,

prinsip dasar asuransi syariah, mekanisme operasional

asuransi syariah, konsep dana tabarru‟, pengertian dana

tabarru‟, landasan hukum dana tabarru‟, mekanisme dan

Page 32: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

19

pengelolaan dana tabarru‟, tujuan dan manfaat dana

tabarru‟, pengertian serta ketentuan hukum penggunaan

dana surplus underwriting dan mekanisme

pendistribusiaannya.

BAB III Gambaran Umum PT SunLife Financial Syariah, Bab

III berisikan mengenai profil PT SunLife Financial Syariah,

sejarah PT SunLife Financial Syariah, visi-misi PT SunLife

Financial Syariah, nilai-nilai dasar perusahaan PT SunLife

Financial Syariah, produk-produk di PT SunLife Financial

Syariah,Dewan Pengawas Syariah PT SunLife Financial

Syariah, Struktur Organisasi PT SunLife Financial Syariah

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan, Bab IV berisikan

analisis ketentuan hukum mengenai metode yang

digunakan dalam alokasi surplus dana tabarru‟ oleh

perusahaan asuransi syariah, ketentuan pembagian dalam

alokasi surplus dana tabarru‟ serta praktik yang dilakukan.

BAB V Kesimpulan Dan Saran, Bab V merupakan bab terakhir

yang menguraikan jawaban pertanyaan dalam perumusan

masalah penelitian yang pertama dan kedua. kesimpulan

dari hasil analisa yang telah dilakukan penulis, dimana

penafsiran dirumuskan dan disimpulkan serta memberikan

saran-saran terhadap masalah yang perlu dikaji kembali.

Page 33: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Dalam bahasa Arab, Asuransi disebut At-ta‟min yang berasal dari kata

amana yang memiliki arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman dan

bebas dari rasa takut,12

sebagaimana firman Allah SWT.

“ Dialah Allah yang mengamankan mereka dari ketakutan”

Secara baku, definisi asuransi di Indonesia telah ditetapkan dalam

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 Tentang

Perasuransian yang didalamnya menjelaskan definisi asuransi syariah yaitu

kumpulan perjanjian, yang terdiri atas perjanjian antara perusahaan asuransi

syariah dan pemegang polis dan perjanjian diantara para pemegang polis,

dalam rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan prinsip syariah guna saling

menolong dan melindungi.13

Sedangkan dalam fatwa Dewan Syariah

Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) tentang pedoman umum

asuransi syariah, definisi asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan

tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam

bentuk aset dan atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk

menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan yang sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah).14

Asuransi syariah dikenal juga dengan istilah takaful. Takaful berasal

dari kata kerja takafala, yatakafulu, takaful, yang berarti saling menanggung

atau menanggung bersama atau “menjamin seseorang untuk menghindari

kerugian”. Dengan demikian takaful dalam pengertian muamalah adalah

saling memikul resiko diantara sesama orang sehingga antara satu dengan

12

Kamus Besar Bahasa Arab 13

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2014 tentang perasuransian 14

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum

Asuransi Syariah

Page 34: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

21

yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang muncul. Saling pikul

resiko ini dilakukan atas dasar tolong-menolong dalam kebajikan dengan cara

masing-masing mengeluarkan tabarru‟ atau dana kebajikan yang ditunjukkan

untuk menanggung risiko.15

Syekh Mustafa Az-Zarqa menyatakan bahwa

asuransi/ takaful pada dasarnya merupakan cara memelihara manusia dalam

menghindari risiko (ancaman) yang akan dihadapi dalam hidup dan kegiatan

ekonominya.

Secara operasional, penggunaan istilah takaful ini dimaksudkan bahwa

semua peserta asuransi menjadi penolong atau penjamin satu sama lain. Hal

ini berarti bahwa dalam asuransi syariah yang saling menanggung bukan

antara perusahaan asuransi dengan peserta asuransi, melainkan terjadi

diantara peserta asuransi, di mana peserta yang satu menjadi penanggung bagi

peserta asuransi lainnya. Sedangkan perusahaan asuransi hanya bertindak

sebagai fasilitator atau mediator saling menanggung diantara peserta asuransi.

Hal ini antara lain yang membedakan antara asuransi syariah dengan asuransi

konvensional, dimana dalm asuransi konvensional terjadi saling menanggung

antara perusahaan asuransi dengan peserta asuransi.16

Abu Zahrah mendefinisikan takaful sebagai tanggungan antara individu-

individu yang berada dalam masyarakat mereka, mereka saling menjamin

antara satu dengan yang lain atau saling membantu dalam hal kebajikan.

Dengan demikian takaful merupakan suatu tanggung jawab yang dipikul

bersama antara kaum muslimin dan dalam hal ini ditujukan untuk menolong,

membantu dan menjamin seorang muslim yang lain dalam hal-hal yang

berkaitan dengan kebajikan. Dalam konteks asuransi secara Islam, takaful

berarti perjanjian antara anggota-anggota kelompok atau peserta yang

bersepakat untuk bekerjasama menjamin atau menanggung di antara mereka

dalam menghadapi kerugian atau bencana yang mungkin dapat menimpa

15

Ahmad Chairul Hadi, Hukum Asuransi Syariah Konsep Dasar, Aspek Hukum, dan

Sistem Operasionalnya (Ciputat, UIN Press,2015), h. 5. 16

Ahmad Chairul Hadi, Hukum Asuransi Syariah Konsep Dasar, Aspek Hukum, dan

Sistem Operasionalnya, h. 6.

Page 35: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

22

salah seorang dari mereka. Sehingga barangsiapa yang ditimpa kesusahan

tersebut akan menerima sejumlah uang atau bantuan manfaat keuangan yang

diambil dari dana.17

Jadi, pengertian asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan

tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melaui investasi dalam

bentuk aset dan/ atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk

menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan

syariah. Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung

gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, dzulm (penganiayaan), risywah

(suap), barang haram dan maksiat.

2. Pengertian Usaha Asuransi Jiwa Syariah

Adapun yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan jiwa adalah

perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung

mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau

hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.18

Menurut UU No. 40 Tahun 2014 tentang perasurasian usaha asuransi jiwa

syariah adalah usaha pengelolaan risiko berdasarkan prinsip syariah guna

saling menolong dan melindungi dengan memberikan pembayaran yang

didasarkan pada meninggal atau hidupnya peserta, atau pembayaran lain

kepada peserta atau pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur

dalam perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada

hasil pengelolaan dana.

3. Landasan Hukum Asuransi Syariah

Landasan dasar asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan hukum

praktik asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah dimaknai sebagai

wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada

17

Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah (Ciputat,Referensi, 2014) , h. 19 18

Muhammad Amin Suma, Asuransi Syariah Dan Asuransi Konvensional (Ciputat,

Kholam, 2006) h. 43.

Page 36: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

23

dalam ajaran Islam, yaitu Al-Qur‟an dan Sunnah Rasul, maka landasan yang

dipakai dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan metodologi yang dipakai

oleh sebagian ahli hukum Islam.

Kebanyakan ulama (jumhur) memakai metodologi konvensional dalam

mencari landasan syariah (al-asas al-syar‟iyyah) dari suatu pokok masalah.

Dalam hal ini, pokok masalahnya adalah lembaga asuransi. Pada kesempatan

kali ini, landasan yang digunakan dalam memberi nilai legalisasi dalam

praktik bisnis asuransi adalah Al-Qur‟an, Sunnah Nabi.

a. Al-Qur‟an

Al-Qur‟an tidak menyebutkan secara tegas ayat yang menjelaskan

tentang praktik asuransi seperti yang ada pada saat ini. Hal ini terindikasi

dengan tidak munculnya istilah asuransi atau at-ta‟min secara nyata dalam

Al-Qur‟an. Walaupun begitu Al-Qur‟an masih mengakomodir ayat-ayat

yang mempunyai muatan nilai-nilai dasar yang ada dalam praktik asuransi,

seperti nilai dasar tolong-menolong, kerjasama, atau semangat untuk

melakukan proteksi terhadap peristiwa kerugian di masa mendatang.19

Diantara ayat-ayat Al-Qur‟an yang mempunyai muatan nilai-nilai

yang ada dalam praktik asuransi adalah Surah Al-Baqarah (2): 185

عه يب ه ح ونتكجشوا للاه هىا انعذه ثكى انسش ول شذ ثكى انعسش ونتك ى ونعههكى شذ للاه ذا

....تشكشو

Artinya:

...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki

kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan

hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan

kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS. Al Baqarah (2) : 185)).

Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa kemudahan adalah

sesuatu yang dikehendaki oleh-Nya, dan sebaliknya kesukaran adalah

19

AM Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis

Historis, Teoritis, Dan Praktek (Jakarta, Kencana, 2004), h. 104.

Page 37: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

24

sesuatu yang tidak dikehendaki oleh-Nya. Maka dari itu, manusia dituntun

oleh Allah SWT. agar dalam setiap langkah kehidupannya selalu dalam

bingkai kemudahan dan tidak mempersulit diri sendiri. Dalam konteks

bisnis asuransi, ayat tersebut dapat dipahami bahwa dengan adanya

lembaga asuransi, seseorang dapat memudahkan untuk menyiapkan dan

merencanakan kehidupannya dimasa mendatang dan dapat melindungi

kepentingan ekonominya dari sebuah kerugian yang tidak disengaja.

b. Sunnah Nabi SAW20

Hadis tentang anjuran menghilangkan kesulitan seseorang.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., Nabi Muhammad

bersabda: “Barang siapa yang menghilangkan kesulitan

duniawinya seorang muslim, maka Allah SWT.akan

menghilangkan kesulitan pada hari kiamat. Barang siapayang

mempermudah urusannya didunia dan di akhirat.” (HR. Muslim)

Tolong-menolong dalam kandungan makna hadis ini, dalam dunia

asuransi terlihat dalam bentuk pembayaran dana sosial (tabarru‟) dari

anggota. Perusahaan asuransi sejak awal mengikhlaskan sebagian dana nya

untuk kepentingan sosial, yakni untuk membantu dan mempermudah urusan

saudaranya yang secara tak terduga mengalami musibah atau bencana.

Dalam hukum positif di Indonesia, asuransi syariah mengacu pada Fatwa

Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia No.

21/DSNMUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah. Namun

fatwa bukanlah undang-undang, keberadaannya tidak mempunyai kekuatan

hukum dalam hukum nasional. Agar ketentuan fatwa memiliki kekuatan

hukum, maka perlu dibentuk peraturan perundang-undangan yang berkaitan

dengan pedoman asuransi syariah.

Adapun peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan mengenai

penyelenggaraan asuransi syariah antara lain:

20

Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah Berkah Terakhir Yang Tak Terduga

(Yogyakarta, ANDI, 2016), h. 36.

Page 38: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

25

1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian

2. POJK No. 72 /POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan

Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip

Syariah

3. Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 1999 Tentang Perubahan atas

peraturan pemerintah No. 73 Tahun 1992

4. Undang- Undang No. 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas

5. Peraturan Ketua Bapepam dan LK No. PER-02/BL/2009 tentang

Pedoman Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Bagi

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Mengubah

ketentuan jenis kekayaan investasi dan bukan investasi serta

penilaian kekayaan investasi dan bukan investasi untuk perusahaan

asuransi dan perusahaan reasuransi syariah.21

Peraturan mengenai perasuransian syariah di Indonesia juga diatur di

dalam berbagai Fatwa DSN MUI, antara lain:

1. Fatwa DSN No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum

Asuransi Syariah.

2. Fatwa DSN No. 51/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Mudharabah

Musyarakah Pada Asuransi Syariah.

3. Fatwa DSN No. 52/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Wakalah Bil

Ujrah pada Asuransi dan Reasuransi Syariah.

4. Fatwa DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Tabarru‟

pada Asuransi dan Reasuransi Syariah.

4. Prinsip Dasar Asuransi Syariah

Perusahaan yang menyelenggarakan usaha asuransi atau usaha reasuransi

dengan prinsip syariah wajib menerapkan prinsip dasar sebagai berikut:22

a. Adanya kesepakatan tolong-menolong (ta‟awun) dan saling

menanggung (takaful) di antara para peserta;

b. Adanya kontribusi peserta ke dalam Dana Tabarru‟

c. Perusahaan bertindak sebagai pengelola Dana Tabarru‟

21

Hidayatulloh, “Asuransi Syariah dan Gagasan Amandemen Undang-Undang Nomor

02 Tahun 1992 Tentang Perasuransian”, Jurnal Salam : Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum, Vol I,

No. 2 (2014), h. 222.

22 Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan & amp; Perasuransian Syariah

di Indonesia (Jakarta, Kencana, 2004), Cet. 3. h. 147.

Page 39: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

26

d. Dipenuhinya prinsip keadilan („adl), dapat dipercaya (amanah),

keseimbangan (tawazun), kemaslahatan (maslahah), dan

keuniversalan (syumul); dan

e. Tidak mengandung hal-hal yang diharamkan, seperti

ketidakpastian/ketidakjelasan (gharar), perjudian (maysir), bunga

(riba), penganiayaan (zhulm), suap (risywah), maksiat, dan objek

haram.

B. Konsep Dana Tabarru’

1. Pengertian Dana Tabarru‟

Tabarru‟ berasal dari kata tabarra‟a-yatabarra‟u-tabarru‟an, artinya

sumbangan, hibah, dan kabajikan, atau derma. Orang yang mamberi

sumbangan disebut mutabarri ‟‟dermawan‟.23

Tabarru‟ merupakan

pemberian sukarela seseorang kepada orang lain, tanpa ganti rugi, yang

mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada

orang yang diberi.

Niat tabarru‟ (dana kebajikan) dalam akad asuransi syariah adalah

alternatif uang sah yang dibenarkan oleh syara‟ dalam melepaskan diri dari

praktik gharar yang diharamkan oleh Allah SWT. Sedangkan dalam konteks

akad dalam asuransi syariah, tabarru‟ memberikan dana kebajikan dengan

niat ikhlas untuk tujuan saling membantu diantara sesama peserta takaful

(asuransi syariah) apabila ada diantaranya mendapat musibah. Dana klaim

yang diberikan diambil dari rekening dana tabarru‟ yang sudah diniatkan

oleh semua peserta ketika akan menjadi peserta asuransi syariah, untuk

kepentingan dana kebajikan atau dana tolong-menolong.24

Akad tabarru‟ merupakan bentuk transaksi atau perjanjian kontrak yang

bersifat nirlaba (not-for profit transaction) sehingga tidak boleh digunakan

untuk tujuan komersial atau bisnis tetapi semata-mata untuk tujuan tolong

menolong dalam rangka kebaikan. Pihak yang meniatkan tabarru‟ tidak boleh

mensyaratkan imbalan apapun. Bahkan, menurut Dr. Yusuf Qardhawi, dana

23

Kamus Besar Bahasa Arab 24

Pengertian Dana Tabarru‟, Sanabila.Com All About Life, diakses dari

http://www.sanabila.com/2015/09/pengertian-dana-tabarru.html pada 25 Maret 2018

Page 40: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

27

tabarru‟ ini haram untuk ditarik kembali karena dapat disamakan dengan

hibah.

Adapun pengertian akad tabarru‟ menurut fatwa DSN No. 53/DSN-

MUI/III/2006 Tentang Akad Tabarru‟ Pada Asuransi Syari‟ah adalah yang

dilakukan dalam bentuk hibah dengan tujuan kebajikan dan dan tolong

menolong antar peserta, bukan untuk tujuan komersial.25

Tabarru‟ di bawah kendali perusahaan asuransi syariah hanya boleh

digunakan untuk kemaslahatan pesertanya. Dengan kata lain, kumpulan dana

tabarru‟ hanya dapat digunakan untuk kepentingan para peserta asuransi

yang mendapat musibah. Apabila dana tabarru‟ tersebut digunakan untuk

kepentingan lain, berarti melanggar syarat akad. Sedangkan saldo dana

tabarru‟ adalah akumulasi surplus dan defisit underwriting yang ada dalam

dana tabarru‟.26

Tabarru‟ dikarenakan kepada peserta sepanjang kontrak.

Besar presentase tabarru‟ antara satu peserta dan peserta lain tidak sama,

bergantung pada masa perjanjian dan usia calon peserta. Makin panjang masa

perjanjian dan makin tinggi usia calon peserta, tabarru‟ yang dikenakan pun

makin tinggi.27

2. Landasan Hukum Penggunaan Dana Tabarru‟

Di antara ayat-ayat al-Qur‟an yang mempunyai muatan nilai-nilai yang ada

dalam praktek asuransi mengenai penggunaan dana tabarru‟ yaitu tercantum

dalam Surat (QS Al-Maidah : 2)

ول انقلئذ هش انحشاو ول انهذ ول انشه آيىا ل تحهىا شعبئش للاه ت ب أهب انهز انج ول آي

سثهى وسضىااب فضلا ي انحشاو جتغى ى ع و صذ قىو أ وإرا حههتى فبصطبدوا ول جشيهكى شآ

ثى وان تعتذوا وتعبوىا عه انجش وانتهقىي ول تعبوىا عه ال سجذ انحشاو أ ه ان إ واتهقىا للاه عذوا للاه

شذذ انعقبة

25

Dewan Syariah Nasional (DSN), Fatwa Dewan Syari'ah Nasional NO: 53/DSN-

MUI/III/2006 Tentang Akad Tabarru‟ Pada Asuransi Syari‟ah (Jakarta: DSN, 2006), h. 6. 26

Dewan Standar Akuntansi Syariah, Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah ED revisi

PSAK 108, (Jakarta, 2015), h. 108. 27

Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Halal dan Maslahat (Solo, Tiga Serangkai, 2007), h.

36

Page 41: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

28

Artinya:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat

siksa-Nya”

3. Mekanisme Pengelolaan dana Tabarru‟ Pada Asuransi Jiwa Syariah

Kedudukan perusahaan asuransi syariah dalam transaksi asuransi syariah

adalah sebagai mudharib (pemegang amanah). Asuransi syariah

menginvestasikan dana tabarru‟ yang terkumpul dari kontribusi peserta

kepada instrumen investasi yang dibenarkan oleh syara‟. Dalam mengelola

dana peserta yang terkumpul pada kumpulan dana tabarru‟, mudharib

diawasi secara teknis dan operasional oleh komisaris dan secara syar‟i

diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.28

Dana kontribusi peserta ketika masuk ke perusahaan asuransi syariah

terbagi menjadi dua bagian dana tabarru‟ dan ujrah. Kegiatan operasional

perusahaan asuransi syariah dibiayai dari hasil perolehan ujrah atas seberapa

besar ujrah yang diperoleh perusahaan untuk menutup seluruh biaya

operasional yang telah dikeluarkan dalam kurun waktu tertentu.29

Asmak Ab Rahman dalam bukunya “Sistem Takaful Di Malaysia Isu-Isu

Kontemporari“ menjelaskan bahwa dalam perlakuan dana tabarru‟ menurut

Syarikat Takaful Malaysia Berhad, semua uang yang di tabarru‟kan akan

dimasukkan ke dalam kumpulan uang Takaful dan dilaburkan untuk

mendapatkan keuntungan, maka jika ada keuntungan, akan dijadikan sebagai

tabarru‟. Ini berarti uang tabarru‟ akan terkumpul hasil daripada sumbangan

para peserta dan keuntungan pelaburan. Persetujuan peserta untuk

mentabarru‟kan sebagian tertentu dari sumbangan takafulnya dibuat semasa

28

M. Syakir Sula, Asuransi syariah (Life and general) Konsep Dan Operasional (Jakarta:

Gema Insani Press, 2004), h. 249 29

Sugeng Soedibjo & Rachmafitriati “ Penetapan Target Premi Asuransi Untuk Mencapai

Titik Impas dengan Pendekatan Medel Profit Testing” (Jurnal Birokrasi, Ilmu Administrasi dan

Organisasi, Mei-Agustus 2009, h. 33

Page 42: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

29

peserta menyertai pelan atau skim takaful. Adapun contoh lafaz perlakuan

tabarru‟ adalah sebagai berikut:30

“ Sebanyak ....% daripada angsuran caruman takaful yang saya mengakui

janji untuk membayar kepada Syarikat Takaful Malaysia Berhad (misal) di

kreditkan ke dalam akun kas peserta saya dengan Syarikat sebagai tabarru‟

bagi tujuan Syarikat membuat bayaran manfaat takaful apabila berlakunya

kematian atau keilatan kekal sepenuhnya peserta-peserta yang berhak

menerima manfaat takaful tersebut dibawah perjanjian ini.” (Takaful

Keluarga)

Gambar 2.1 Pengelolaan Dana Tabungan Peserta

PERUSAHAAN

40% (contoh)

PESERTA

30

Asmak Ab Rahman et al. ,Sistem Takaful Di Malaysia Isu-Isu Kontemporari (Kuala

Lumpur, Universiti of Malaya, 2008), h. 45.

Keuntungan

Perusahaan

Biaya

Operasional

Hasil Investasi INVESTASI

Premi

Takaful

Rekening

Tabungan

Rekening

Khusus

Total

dana

Rekening

tabungan

Rekening

khusus

Rekening

tabungan

Manfaat

takaful

Dibayar ke

peserta

Dibayar ke

Peserta

Page 43: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

30

Gambar 2.2 Pengelolaan Non-saving

PERUSAHAAN

Hubungan Al-Mudharabah

PESERTA

40%

60%

Selanjutnya, dana yang terkumpul dari peserta (shahibul maal) akan di

investasikan oleh pengelola (mudharib) ke dalam instrumen-instrumen

investasi yang tidak bertentangan dengan syari‟at. Apabila dari hasil investasi

diperoleh keuntungan (profit), maka setelah dikurangi beban-beban asuransi,

keuntungan tadi akan dibagi antara shahibul maal (peserta) dan mudharib

(pengelola) berdasarkan akad mudharabah (bagi hasil) dengan rasio (nisbah)

yang telah disepakati di muka.31

Dalam asuransi, maka harus dimengerti oleh kedua belah pihak, pengelola

dan peserta bahwa pembayaran yang dilakukan oleh peserta akan diberikan

sebagai sumbangan berdasarkan prinsip al-musahamah, dimana si peserta

memiliki hak untuk menyatakan klaim atas kontribusi yang dibayarkan

31

Kuat ismanto, Asuransi syari'ah: tinjauan asas-asas hukum Islam (Jakarta: Pustaka

Pelajar, 2009), h.68.

Keuntungan

Perusahaan

Biaya Operasional

Investasi

Premi

Takaful TOTAL

DANA

TOTAL

DANA

Beban

Asuransi

Surplus

operasional

Bagian Perusahaan

Bagian Peserta

Page 44: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

31

(setelah pengurangan karena biaya oleh si pengelola menurut teknik al-

mudharabah), jika tidak terdapat kerugian pada subject matter yang

disepakati. Namun, jika kerusakan atau kerugian terjadi pada subject matter

dalam rentang waktu polis, maka si pengelola secara sepihak terikat untuk

membayar kompensasi yang disepakati kepada si peserta atas kerugian dan

kerusakan pada subject matter yang disepakati. 32

Tabarru‟ pada umumnya adalah perjanjian oleh peserta untuk melepaskan

hartanya sebagai derma, suatu jumlah sumbangan yang bertujuan untuk

membayar kepada kumpulan dana takaful. Dengan akad tabarru‟ berarti

peserta asuransi melakukan persetujuan dan sperjanjian dengan perusahaan

asuransi (sebagai lembaga pengelola) untuk menyerahkan pembayaran

sejumlah dana (premi) ke perusahaan agar dikelola dan dimanfaatkan untuk

membantu peserta lain yang kebetulan mengalami kerugian. Akad tabarru‟

ini mempunyai tujuan utama yaitu terwujudnya kondisi saling tolong-

menolong antara peserta asuransi untuk saling menanggung (takaful)

bersama.33

Pada saat peserta mengikuti program asuransi syariah dan membayar

premi/kontribusi, kontribusi tersebut dibagi menjadi dua macam, yaitu dana

tabarru‟ dan ujrah perusahaan. Dana tabarru‟ dilandasi dengan akad

tabarru‟. Dana tabarru‟ adalah dana hibah yang dikumpulkan oleh peserta

sebagai dana tolong-menolong (dana kebajikan) untuk membantu peserta

yang sedang mendapatkan musibah. Dana tabarru‟ ini akan dikumpulkan

dalam akun khusus yang disebut dengan kumpulan dana peserta tabarru‟ dan

secara otomatis dana tabarru‟ menjadi aset kelompok dana peserta tabarru‟

(DPT). Praktik pemisahan dana juga mengutamakan arus dana yaitu dana

yang bersumber dari kumpulan dana peserta akan digunakan untuk kebutuhan

peserta saja dan dana yang bersumber dari dana pemegang saham akan

32

Mohd Ma‟sum Billah, Konteksualisasi Takaful Dalam Asuransi Modern Tinjauan

Hukum Dan Praktek (Jakarta, PT. Multazam Mitra Prima, 2010), h. 32. 33

Ahmad Chairul Hadi, Hukum Asuransi Syariah Konsep Dasar, Aspek Hukum, dan

Sistem Operasionalnya, h. 96

Page 45: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

32

digunakan untuk kepentingan perusahaan. Dana tabarru‟ diantaranya

digunakan untuk pembayaran klaim dan kontribusi retakaful dimana kedua

komponen tersebut adalah wujud dari kebutuhan peserta. Sementara itu,

sumber dana untuk kebutuhan perusahaan diambilkan dari dana ujrah dan

menjadi komponen dana pemegang saham.34

C. Cara Pembayaran Klaim Asuransi Jiwa Syariah

Dalam asuransi jiwa syariah, peserta selain mendapatkan tabungan peserta

dan porsi bagi hasil, ia juga akan mendapatkan bagian dari tabungan tabarru‟,

yakni tabungan yang berasal dari pesreta yang secara ikhlas di infaqan untuk

membantu peserta lain yang tertimpa musibah. Sedangkan peserta yang habis

masa kontraknya akan memperoleh pembayaran klaim yang bersumber dari

Tabungan peserta dan porsi bagi hasil. Selain itu, khusus dalam asuransi

syariah jiwa, peserta juga akan memperoleh bagian dari tabungan tabarru‟

apabila terdapat kelebihan setelah dikurangi pembayaran, klaim, dan biaya

operasional.

Adapun peserta yang mengundurkan diri sementara saat masa kontrak

masih berlangsung, tetap akan mendapatkan pembayaran klaim berupa

tabungan peserta dan porsi bagi hasil. Tabungan peserta yang diberikan

kepada peserta adalah tabungan sejak menjadi peserta asuransi sampai pada

saat pengunudran diri. Jumlah tabungan ini pun ikut menentukan pula pada

bagian keuntungan yang diperolehnya dari prinsip mudharabah.35

D. Surplus Underwriting Dana Tabarru’ dan Mekanisme Pengelolaannya

1. Pengertian Underwritting

Underwritting adalah proses penaksiran mortalitas atau morbiditas calon

tertanggung untuk menetapkan apakah calon tertanggung dapat ditutup

asuransinya, dan jika dapat klasifikasi risiko yang sesuai bagi tertanggung.

Jadi underwritting adalah proses yang dengannya pengelola asuransi syariah

34

Novi Puspitasari, “Model Proporsi Tabarru‟ Dan Ujrah Pada Bisnis Asuransi Umum

Syariah Di Indonesia”,Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia,Vol IX, No. 1 (2012), hlm. 44

35 Yadi janwari, Asuransi Syariah (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005), h. 81.

Page 46: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

33

mempertimbangkan dan menentukan apakah akan menerima partisipasi ganti

rugi yang dibuat pemohon dan menentukan syarat-syarat yang akan

ditentukan. Maka dari itu data-data mengenai calon peserta merupakan hal

terpenting bagi underwritting, karena yang menentukan peserta tersebut ikut

asuransi atau seorang tersebut melalui medical checkup adalah underwritting.

Dalam praktiknya seorang underwritter memiliki peran penting karena dia

yang menilai apakah calon peserta tersebut layak ikut dalam asuransi.36

Dalam asuransi jiwa syariah, standarisasi resiko ini pada awalnya disusun

oleh aktuaris perushaan berdasarkan pengalaman klaim masa lalu, apabila

belum memiliki pengalaman, perusahaan juga bisa menggunakan standarisasi

lain, seperti tabel mortalita, tabel morbidita/ statistik dari pengalaman klaim

masa lalu yang berasal dari perusahaan lain.

Di dalam Asuransi Syariah, ada istilah yang dinamakan Surplus

Underwriting, yaitu selisih lebih total kontribusi pemegang polis atau peserta

ke dalam dana tabarru‟ ditambah total recovery klaim dari reasuradur

dikurangi pembayaran santunan/klaim/manfaat, kontribusi reasuransi, dan

kenaikan penyisihan teknis, dalam satu periode tertentu. 37

Jadi pengertian underwritting (seleksi risiko), adalah proses penaksiran

dan penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada seorang calon

tertanggung. Tugas itu merupakan sebuah elemen yang esensial dalam

operasi perusahaan asuransi, sebab maksud underwritting adalah

memaksimalkan laba melalui penerimaan distribusi risiko yang diperkirakan

akan mendatangkan laba. Pertanggungjawaban yang utama dari underwritting

dalam seleksi risiko tersebut adalah memastikan tidak ada risiko yang bisa

menyebabkan kesulitan besar bagi perusahaan di belakang hari.38

36

Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah Berkah Terakhir Yang Tak Terduga, h. 83 37

Pasal 4 POJK No. 72/POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan

Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah 38

AM Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis

Historis, Teoritis, Dan Praktek, h. 89

Page 47: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

34

2. Underwritting Asuransi Syariah dan Konvensional

Dalam asuransi konvensional, underwriting dilakukan untuk memilih

mana objek risiko yang ditanggung dan mana yang tidak. Ini berarti seorang

underwriter akan membuat suatu penilaian berdasarkan semua risiko yang

diajukan kepada perusahaan, yang diperkirakannya secara kolektif akan

menguntungkan. Kemudian underwriter juga akan menentukan besarnya

premi dan nilai deductible dll. yang sepadan dengan nilai antisipasi klaim dari

tertanggung, biaya manajemen dan akuisisi. Dan yang juga dianggap paling

penting, harus diperoleh keuntungan underwriting untuk perusahaan.

Underwritting asuransi syariah mempunyai tujuan yang sangat berbeda.

Konsep dasarnya adalah memberikan skema pembagian risiko yang

proporsional dan adil diantara para peserta yang secara relatif homogen.

Dengan dasar pemikiran ini, melalui asuransi syariah diharapkan para peserta

tolong menolong satu sama lain disertai dengan adanya perlindungan yang

sifatnya mutual, maka semua peserta akan merasa aman dan menikmati

perlindungan yang mereka butuhkan.39

Tugas underwriting antara lain adalah melakukan proses penyelesaian dan

pengelompokan risiko yang akan ditanggung. Tugas itu merupakan elemen

yang esensial dalam operasi perusahaan asuransi. Sebab, maksud

underwriting adalah mendatangkan laba melalui distribusi risiko yang

diperkirakan akan mendatang laba. Tanpa underwriting yang efisien

perusahaan asuransi tidak akan mampu bersaing. Dalam prakteknya untuk

menarik nasabah harus ada proporsi yang sama antara risiko yang baik

dengan risiko yang kurang menguntungkan dalam kelompok yang

diasuransikan.

3. Tujuan Underwriting

Kewenangan underwriter adalah menyetujui dan menerbitkan polis. Polis

yang diterbitkan yang harus memenuhi 3 (tiga) kriteria yaitu: adil bagi

39

Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik (Depok: Gema Insani, 2006),

h. 34

Page 48: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

35

nasabah (equitable to the client) dapat dijual oleh agen (deliverable by the

agent) menguntungkan perusahaan (profitable to the company).

a. Equitable To The Client

Salah satu prinsip dasar adalah bahwa tertanggung harus

membayar sejumlah premi yang proporsional dengan tingkat risiko

tertanggung yang diasumsikan perusahaan. Bila permohonan asuransi

diterima, perusahaan asuransi harus menentukan tingkat risiko dan harus

mengenakan suatu jumlah premi yang wajar untuk risiko ini.

b. Deliverable By The Agent

Konsumen membuat keputusan terakhir mengenai apakah polis

asuransi tertentu dapat diterima. Jika konsumen memutuskan untuk tidak

menerima polis sewaktu agen berusaha menyerahkannya, polis tersebut

disebut tidak dapat diserahkan (undeliverable) atau tidak diambil (not

taken).

Agar polis diterima oleh pembeli, maka harus memenuhi tiga

persyaratan dasar, diantaranya adalah:

1) Polis tersebut harus menyediakan benefit yang memenuhi

kebutuhan konsumen

2) Biaya polis untuk pertanggungan yang disediakan oleh polis harus

sesuai dengan kemampuan konsumen

3) Tingkat premi yang dikenakan untuk pertanggungan harus

kompetitif dipasar

c. Profitable To The Company

Maka tujuan utama underwriting adalah untuk melindungi

perusahaan seleksi risiko yang merugikan. Lebih luas lagi dapat dikatakan

bahwa tujuan underwriter adalah menjamin ganti rugi yang dikeluarkan

atas dasar term and condition dan pada rate kontribusi asuransi syariah

dengan maksud merefleksi secara akurat tingkat risiko yang diberikan

kepada perusahaan.

Dengan tujuan tersebut diatas, maka peran underwriter asuransi

syariah diantaranya adalah sebagai berikut.

Page 49: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

36

1) Menetapkan risiko yang relatif homogen dalam suatu kelompok

peserta atau calon peserta.

2) Menetapkan ruang lingkup perlindungan yang dibutuhkan oleh

para peserta atau calon peserta dalam kelompok tersebut.

3) Menetapkan estimasi biaya secara keseluruhan yang dibutuhkan

untuk memberikan perlindungan kepada para peserta tersebut.

4) Mendistribusikan skema kontribusi yang proporsional dan adil

yang selayaknya menjadi beban dari setiap peserta.

4. Jenis-Jenis Risiko Yang Mempengaruhi Underwriting

Sebelum menetapkan suatu kondisi underwriting terhadap calon

tertanggung, underrwriter harus mempertimbangkan dari segi pengaruh risiko

dan jenis polis yang diinginkan oleh calon tertanggung. Jenis-jenis risiko yang

mempengaruhi penetapan underwriting adalah sebagi berikut:

a. Increasing risk (risiko menarik) Ada beberapa penyakit tertentu,

misalnya besarnya risiko akan bertambah berat sesuai dengan kenaikan

umur calon tertanggung

b. Risiko yang tinggi dialami pada tahun-tahun pertama polis. Makin

lama polis berjalan, risiko semakin menurun

c. Constant extra risk (risiko ekstra yang menetap), pada jenis ini, risiko

tambahan berada pada tingkat yang tetap selama masa pertanggungan.

5. Perbandingan Perlakuan Surplus Underwriting Di Timur Tengah Dan

Malaysia40

Perlakuan surplus underwriting Timur Tengah mengadopsi standar

AAOIFI (Accounting and auditing organization for islamic financial

institusions) dan IFSB (Islamic Financial Services Board) yang menegaskan

bahwa surplus adalah hak peserta sehingga mesti dikembalikan kepada

mereka,bukan kepada shareholeder atau perusahaan takaful. Argumen

AAOIFI didasarkan pada kenyataan bahwa sumber dana surplus dihasilkan

dari dana premi peserta. Ketika surplus itu dihasilkan dari dana premi peserta

40

Muhammad Mahbubi Ali, asisten peneliti International Sharia Research Academy

(ISRA) dan Mahasiswa pada program CharteredIslamic Finance Professional (CIFP) INCEIF,

Malaysia dalam artikelnya yang berjudul “Dilema Distribusi Surplus di Asuransi Syariah”.

Page 50: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

37

melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan takaful, maka logikanya

hanya peserta yang berhak mendapatkan surplus itu. Perusahaan takaful

hanya berhak mendapatkan fee yang telah ditetapkan diawal akad dalam

wakalah model, atau bagi hasil dari profit dalam mudharabah model.

Pandangan AAOIFI ini diamini oleh sejumlah fatwa dan resolusi tingkat

dunia di antaranya: Al-Barakah Symposium (12/2T), Fatwa Faisal Islamic

Bank, Sudan(3/3), Dallah Al-Barakah (514),Fatwa Syekh Musthafa al-Zarqa

(p.420), dan lain-lain. Di sisi lain, Malaysia memandang surplus dari

perspektif yang berbeda.

Atas dasar inilah, SAC memperbolehkan pembagian surplus antara peserta

dan perusahaan takaful di Malaysia. Di Indonesia, perlakuan tehadap surplus

cenderung“moderat” dan berusaha mengakomodasi “madzhab” Timur

Tengah dan Malaysia. Dalam fatwa DSN No 53 yang mengatakan bahwa jika

terdapat surplus underwriting atas dana tabarru‟, maka boleh dilakukan

beberapa alternatif, yang dimana salah satu alternatifnya adalah disimpan

sebagian sebagai dana cadangan dan dibagikan sebagian lainnya kepada

para peserta yang memenuhi syarat aktuaria/ manajemen risiko. Redaksi

tersebut memiliki kesamaan pandangan dengan madzhab Timur Tengah,

sedangkan alternatif yang ketiga dalam fatwa DSN yang mengatakan bahwa

disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dapat dibagikan sebagian

lainnya kepada perusahaan asuransi dan para peserta sepanjang disepakati

oleh para peserta memiliki kesamaan pandangan dengan Malaysia.

Page 51: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

38

BAB III

GAMBARAN UMUM PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH

Pada bagian ini akan dijelaskan secara rinci mengenai profil perusahaan

PT SunLife Financial. Profil perusahaan akan meliputi sejarah pendirian

perusahaan, visi-misi, nilai-nilai dasar perusahaan, produk-produk yang dimiliki

,Dewan Pengawas Syariah, serta Struktur Organisasi.

Berdasarkan uraian-uraian tentang profil perusahaan ini akan diperoleh

gambaran umum mengenai kondisi lingkungan internal PT SunLife Financial

Indonesia.

A. Sejarah Singkat Perusahaan 41

Sejak 1995, PT Sun Life Financial Indonesia (SunLife) telah menyediakan

berbagai produk proteksi dan pengelolaan kekayaan, yang meliputi asuransi

jiwa, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, dan perencanaan hari tua kepada

para nasabah. Di SunLife, PT SunLife Financial memiliki tujuan yang jelas:

membantu para nasabah PT SunLife Financial mencapai kemapanan finansial

dan menjalani hidup yang lebih sehat.

Para karyawan serta perencana keuangan PT SunLife Financial selalu

bekerja keras untuk meraih kepercayaan nasabah, dan PT SunLife Financial

akan terus mengembangkan jalur distribusi keagenan (konvensional dan

syariah) dan distribusi kemitraan. Saat ini PT SunLife Financial menyediakan

berbagai produk inovatif kepada para nasabah melalui lebih dari 102 kantor

pemasaran konvensional dan 58 kantor pemasaran syariah di 72 kota di

Indonesia.

Sun Life Financial merupakan perusahaan penyedia layanan jasa keuangan

internasional terkemuka yang menyediakan beragam produk asuransi, serta

41

PT SunLife Financial Indonesia, Tentang Sun Life Financial Indonesia, diakses di

https://www.sunlife.co.id

Page 52: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

39

solusi pengelolaan kekayaan dan aset, baik untuk individu maupun korporasi.

PT SunLife Financial beroperasi di sejumlah pasar utama di seluruh dunia,

yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang,

Indonesia, India, Cina, Australia, Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Bermuda.

PT SunLife Financial memiliki ambisi untuk menjadi salah satu

perusahaan asuransi dan aset manajemen terbaik di dunia dengan membantu

para nasabah meraih kemapanan finansial dan menjalani hidup yang lebih

sehat.Per 30 Juni 2017, Sun Life Financial memiliki total aset kelolaan sebesar

CDN 944 miliar. Sejak mulai beroperasi di Indonesia pada 1995, PT Sun Life

Financial Indonesia (SunLife) selalu berupaya untuk membantu masyarakat

Indonesia mencapai kemapanan finansial dan menjalani hidup yang lebih sehat,

dengan menyediakan berbagai solusi proteksi dan pengelolaan kekayaan.

Sun Life Financial Indonesia berdiri sejak tahun 1995, menyusul

kesuksesan Sun Life Financial di Amerika Utara, Hong Kong, dan Filipina.

Pada 30 Juni 2015, Risk Based Capital Sun Life Financial Indonesia mencapai

664% (konvensional) – jauh di atas persyaratan pemerintah yaitu 120% dan

122% (syariah) – jauh di atas ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah yakni

30%, dengan total asset sebesar Rp 6,15 triliun. Per 30 Juni 2015, Sun Life

Financial Indonesia memiliki 93 kantor pemasaran konvensional dan 43 kantor

pemasaran syariah di 51 kota di Indonesia.42

Produk-produk proteksi keuangan PT SunLife Financial meliputi

perlindungan terhadap jiwa, kesehatan, penyakit kritis, dan kecelakaan.

Sementara untuk produk-produk asuransi yang terkait investasi, mencakup unit

link, universal life, dan asuransi dwiguna. Produk-produk tersebut ditawarkan

kepada nasabah melalui sejumlah jalur distribusi, yaitu keagenan

(konvensional dan syariah) serta kemitraan dengan bank dan penyedia layanan

telekomunikasi.

42

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Tentang SunLife Financial Indonesia, di akses di

http://aaji.or.id/Perusahaan/sun-life-financial-indonesia

Page 53: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

40

SunLife berdiri di Kanada pada tahun 1865, berawal dari produk yang

ranahnya konvensional, masuk di indonesia tahun 1995, ketika masuk ke dalam

pasar syariah, SunLife akhirnya melirik yang kita sebut sebagai pasar syariah

pada tahun 2014.43

B. Visi dan Misi, Nilai Perusahaan

1. Visi

Visi yang dimiliki PT Sun Life Financial Indonesia adalah menjadi salah

satu dari lima perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia.

2. Misi

Misi yang dimiliki PT SunLife Financial Indonesia yaitu membantu

keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan financial.

Dengan nilai nilai, Integritas, Keterikatan, Berfokus Pada Nasabah,Sempurna,

Nilai, Inovasi.

3. Nilai Nilai Dasar

PT SunLife Financial Indonesia syariah memiliki budaya kerja dengan

nilai-nilai dasar sidiq, tabligh, amanah, dan fatanah. Arti dari nilai-nilai dasar

tersebut yaitu Sidiq, artinya benar;Tabligh, artinya menyampaikan Amanah,

artinya dapat dipercaya; Fathanah, artinya cerdas.

C. Konsep Sun Life Syariah44

Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan

Allah. Namun, manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil risiko dan juga

dampak keuangan yang mungkin timbul. Upaya tersebut seringkali tidak

memadai, sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme membagi risiko seperti

yang ditawarkan oleh konsep SunLife Syariah.

43

Wawancara pribadi dengan Bapak Harry selaku Sales Development Manager PT

SunLife Financial Syariah 44

SunLife Financial Syariah, Konsep SunLife Syariah, diakses di

http://www.sunlifesyariah.net/

Page 54: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

41

SunLife Syariah beroperasi dengan konsep tolong-menolong dalam

kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana telah digariskan di dalam Al-Qur‟an,

“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa” (QS Al-Maidah :

2 ). Dengan landasan ini, Sun Life Syariah menjadikan semua peserta sebagai

satu keluarga besar yang akan saling melindungi dan secara bersama

menanggung risiko keuangan dari musibah yang mungkin terjadi di antara

mereka.

Prinsip-prinsip syariah yang dijalankan dalam akad Sun Life Syariah

dilandaskan pada akad mudharabah, wakalah, tabarru‟ dan ta‟awun. Akad-

akad Sun Life Syariah bebas dari unsur Riba (bunga uang), Maysir (Judi), dan

Gharar (ketidakjelasan) yang dilarang dalam akad-akad keuangan Islami.

D. Produk-Produk SunLife Syariah45

1. Brilliance Hasanah Sejahtera

Brilliance Hasanah Sejahtera adalah produk asuransi jiwa dan

investasi dengan pembayaran berkala untuk membantu Anda mencapai

kebutuhan keuangan di masa depan seperti biaya pendidikan, modal usaha,

ibadah, pernikahan anak, dana hari tua dan lainnya yang dikelola

berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

2. Brilliance Hasanah Protection Plus

Brilliance Hasanah Protection Plus adalah produk asuransi unit

linked kontribusi tunggal yang dirancang khusus untuk memenuhi

kebutuhan perlindungan jiwa dan investasi yang dikelola berdasarkan

prinsip-prinsip syariah.

3. Brilliance Hasanah Maxima (Syariah)

Asuransi Brilliance Hasanah Maxima merupakan produk

kombinasi antara asuransi dan investasi yang memberikan manfaat

45

PT SunLife Financial Indonesia, Produk-produk Asuransi Syariah,

https://www.sunlife.co.id

Page 55: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

42

asuransi jiwa syariah dan investasi yang dikelola dengan prinsip syariah.

Produk ini juga dilengkapi dengan berbagai jenis manfaat asuransi

tambahan (rider) dan memaksimalkan dana investasi melalui tambahan

manfaat berupa bonus kontribusi dan bonus loyalitas, disertai dengan

kesempatan pembagian surplus underwriting.

4. Brilliance Hasanah Fortune Plus (Syariah)

Sun Life Financial Indonesia mempersembahkan Asuransi

Brilliance Hasanah Fortune Plus, kombinasi antara asuransi dan investasi

berbasis syariah yang memberikan manfaat asuransi jiwa yang dilengkapi

dengan manfaat cacat tetap dan kematian akibat kecelakaan. Tak hanya

itu, produk ini juga memberikan peluang hasil investasi yang optimal

untuk membantu mencapai masa depan penuh berkah bagi Anda dan

keluarga.

5. Brilliance Amanah (Syariah).

Produk Kumpulan

Asuransi dana pensiun kumpulan (kolektif), pendanaan haji/umroh

kolektif Sun Life Syariah merupakan produk yang ditujukan untuk organisasi,

lembaga dan komunitas yang ingin menyiapkan dana pensiun, haji/umroh bagi

karyawan atau anggotanya dengan premi bulanan yang sangat terjangkau.

Organisasi atau lembaga apa saja yang dapat menjadi menjadi peserta dana

pensiun :

a. Perusahaan : PT, CV, Firma, Perorangan di dalam perusahaan (key

person)

b. Organisasi Non Laba : Yayasan, Arisan, Pengajian, Sekolah, Masjid,

Gereja, Organisasi keagamaan lainnya

c. Koperasi : KSU, KSP, Koperasi karyawan, Credit union

Persyaratan sebagai peserta : Minimal memiliki 10 karyawan/anggota.

Page 56: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

43

E. Kekuatan Keuangan SunLife Financial46

1. Standard & Poor‟s : AA- (Very Strong)

2. Moody‟s: Aa3 (Excellent)

3. A.M. Best : A+ (Superior)

4. DBRS : IC-1

Keterangan :

Peringkat A – AA : Perusahaan berkualitas (1 peringkat di bawah nilai

sempurna AAA).

Peringkat I C-1 DBRS : Perusahaan dengan kualitas keuangan superior.

Memiliki kekuatan di atas rata-rata dalam kualitas aset dan keuntungan

perusahaan.

1. Dana kelolaan Sun Life Financial, Inc. mencapai CAD$734 Billion (Rp

7350 Trilyun)

2. Terdaftar di bursa efek New York (NYSE), Toronto (TSX), dan Filipina

(PSE) dengan kode : SLF.

3. Risk Based Capital (RBC) Sun Life Financial Indonesia 664% (th 2015)

(ketentuan pemerintah minimal 120%)

4. Solvabilitas Syariah Sun Life Financial IndonesiaSLFI mencapai 166% (th

2015)

(ketentuan pemerintah minimal 30%)

F. Struktur Organisasi PT SunLife Financial Indonesia47

Para pemimpin di Sun Life Financial Indonesia memastikan bahwa arah

dan tindakan yang diambil oleh perusahaan berjalan sesuai dengan ambisi dan

tujuan yang ingin kami capai; menjadi salah satu perusahaan asuransi dan aset

manajemen terbaik di dunia, dan membantu nasabah kami mencapai

kemapanan finansial dan menjalani hidup yang lebih sehat.

46

SunLife Financial Syariah, Sekilas SunLife Syariah, diakses di

http://www.sunlifesyariah.net 47

PT SunLife Financial Indonesia, Struktur Organisasi/Organization Stucture 2018 pdf.

Page 57: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

44

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT SunLife Financial Indonesia

Dewan Pengawas Syariah:

1. Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA

2. Dra. Rini Fatma Kartika, MH

Pusat Layanan Nasabah

Tel : 1 500786 (1 500SUN)

Fax : (021) 2966 9806

Email: [email protected], [email protected]

Jam operasional

Call Center: 07.30 – 18.30 WIB, Senin – Jumat

Pusat Layanan Nasabah: 08.30 – 16.30 WIB/WITA

Page 58: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

45

Pusat Layanan Nasabah Jakarta

Menara Sun Life Lantai Dasar

Jl Dr Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3

Kawasan Mega Kuningan – Jakarta Selatan 12950

G. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Asuransi (Good

Corporate Goverment) PT SunLife Financial Indonesia48

Tata kelola adalah faktor penting dalam industri perasuransian dalam

memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham, pemilik polis,

peserta, karyawan,kreditur,penyedia jasa,dan/atau pemerintah (“Pemangku

Kepentingan”). PT Sun Life Financial Indonesia (“Perusahaan”) menyadari

pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dalam mendukung

pertumbuhan usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh Pemangku

Kepentingan. Untuk mengimplementasikan GCG secara menyeluruh dan

berkesinambungan. Perusahaan berusaha menjalankan seluruh nilai praktik

GCG berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Komitmen yang tinggi dari Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh

karyawan Perusahaan merupakan modal utama Perusahaan untuk mewujudkan

sebuah organisasi yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab, independen,

dan wajar. Dalam menghadapi situasi perekonomian yang berkembang cepat,

dengan berbagai tantangan yang dihadapi, diperlukan tata kelola perasuransian

yang sehat dan tangguh agar mampu bertahan terhadap persaingan yang

semakin ketat. Lebih lanjut, berbagai pengaturan terkait dengan penerapan

manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yangsehat juga wajib

dilaksanakan oleh Perusahaan.

48

PT SunLife Financial Indonesia, Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang

Baik Bagi Perusahaan Asuransi (Good Corporate Governance Report For Insurance

Company), 2016

Page 59: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini di deskripsikan dan dianalisis mengenai ketentuan hukum

dari penggunaan dana surplus underwriting ditinjau dari POJK NOMOR 72

/POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan

Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah dan Fatwa DSN No. 53/DSN-

MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru‟ pada Asuransi Syariah, serta metode

pengalokasian surplus underwriting dengan menggunakan data di PT SunLife

Financial untuk periode 2015-2016. Pada bab ini juga dianalisis mengenai

kesesuaian penggunaan dana surplus underwriting di PT SunLife Financial

menggunakan alat analisis yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Fatwa

Dewan Syariah Nasional yang membahas mengenai ketentuan penggunaan

dana surplus underwriting.

A. Ketentuan Hukum Penggunaan Dana Surplus Underwriting

a. Ketentuan Hukum Penggunaan Surplus Underwriting Dana Tabarru’

Ditinjau Dari POJK NOMOR 72 /POJK.05/2016

Berikut ini adalah ketentuan hukum mengenai surplus underwriting dalam

asuransi syariah dimana menurut POJK NOMOR 72 /POJK.05/2016 Tentang

Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan

Prinsip Syariah, pengertian Surplus Underwriting adalah selisih lebih total

kontribusi pemegang polis atau peserta ke dalam dana tabarru‟ ditambah total

recovery klaim dari reasuradur dikurangi pembayaran santunan/klaim/manfaat,

kontribusi reasuransi, dan kenaikan penyisihan teknis, dalam satu periode

tertentu49

.

49

Pasal 1 ayat (3) POJK No. 72 /POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan

Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah

Page 60: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

47

b. Ketentuan Hukum Penggunaan Surplus Underwriting Dana Tabarru’

Ditinjau Dari Fatwa DSN No. 53/DSN-MUI/III/200650

Adapun perlakuan mengenai surplus underwriting, jika terdapat surplus

underwriting atas dana tabarru‟, maka boleh dilakukan beberapa cara yaitu

yang pertama adalah dapat diperlakukan seluruhnya sebagai dana cadangan

dalam akun tabarru‟, dapat disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan

dibagikan sebagian lainnya kepada para peserta yang memenuhi syarat

aktuaria/manajemen risiko, dan cara lainnya dapat disimpan sebagian sebagai

dana cadangan serta dapat dibagikan sebagian lainnya kepada perusahaan

asuransi dan para peserta sepanjang disepakati oleh para peserta.

B. Ketentuan Dalam Pembagian Surplus Underwriting

a. Perhitungan Surplus Underwriting PT SunLife Financial Syariah

Pada PT SunLife Financial, pengumpulan dana yang ada secara

keseluruhan dikumpulkan dan diperhitungkan selama masa pertanggungan atau

setiap tahunnya, sedangkan jika hasil yang di dapat oleh perusahaan pada tahun

tersebut positif, maka perusahaan akan mengalami surplus underwriting,

namun apabila perusahaan memperoleh hasil yang negatif, maka perusahaan

akan mengalami defisit underwriting.

Berdasarkan PSAK No. 108 tentang penyajian laporan keuangan syariah

komponen-komponen yang digunakan dalam perhitungan surplus (defisit)

underwriting dana tabarru‟ antara lain:51

a. Pendapatan underwriting

Pendapatan underwriting dapat dihitung melalui:

1) Kontribusi Bruto

a) Kontribusi Penutupan Langsung xxxx

b) Kontribusi penutupan tidak langsung xxxx

c) Ujrah xxxx

d) Jumlah Kontribusi Bruto (a+b+c) xxxx

2) Premi Reasuransi

a) Tabarru‟ reasuransi xxxx

b) Jumlah premi reasuransi xxxx

50

Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Fatwa Dewan

Nasional No.53/DSN-MUI/X/2006 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah, (Jakarta: 2006). 51

PSAK No. 108 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah

Page 61: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

48

c) Kontribusi neto xxxx

3) Penurunan/Kenaikan Cadangan Teknis

a) Cadangan teknis tahun/triwulan lalu xxxx

b) Cadangan teknis tahun/triwulan berjalan xxxx

c) Penurunan/kenaikan cadangan teknis xxxx

d) Jumlah pendapatan/kenaikan cadangan teknis xxxx

e) Jumlah pendapatan premi neto xxxx

f) Pendapatan underwriting lain neto xxxx

g) Pendapatan underwriiting xxxx

4) Beban underwriting

a) Klaim bruto xxxx

b) Klaim reasuransi xxxx

c) Kenaikan/penurunan Cadangan Klaim

d) Cadangan neto tahun/triwulan berjalan xxxx

Cadangan neto tahun/triwulan lalu xxxx

e) Jumlah beban underwriting xxxx

Surplus (defisit) underwriting xxxx

5) Pendapatan Investasi

a) Hasil investasi dana peserta xxxx

b) Beban pengelolaan portofolio investasi (xxxx)

c) Hasil investasi neto xxxx

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil surplus

(defisit) underwriting dana peserta yaitu:

Di bawah ini adalah laporan perhitungan surplus underwriting dana

tabarru‟ PT SunLife Financial Syariah untuk periode yang berakhir per 31

Desember 2015 dan per 31 Desember 2016.

Tabel 4.1

Laporan Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru’ Untuk Tahun Yang

Berakhir Tanggal Per 31 Desember 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

NO URAIAN JUMLAH

1 PENDAPATAN ASURANSI

2 Kontribusi Bruto 53.068

3 Ujrah Pengelola (43,365)

4 Bagian Reasuransi (Atas Risiko) (3,352)

5 Perubahan Kontribusi yang Belum menjadi Hak (52)

6 Jumlah Pendapatan 6,300

7 BEBAN ASURANSI

8 Pembayaran Klaim 3.634

Pendapatan Underwriting- Beban Underwriting + Hasil

Investasi

Page 62: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

49

9 Klaim yang ditanggung reasuransi dan pihak lain (754)

10 Klaim yang masih harus dibayar 709

11 Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung

reasuransi dan pihak lain

-

12 Penyisihan teknis 6

13 Beban Pengelolaan Asuransi -

14 Jumlah Beban Asuransi 3,594

15 Surplus (defisit) Neto Asuransi 2.706

16 PENDAPATAN INVESTASI

17 Total Pendapatan Investasi 295

18 Dikurangi: Beban Pengelolaan Portofolio Investasi -

19 Pendapatan Investasi Neto 295

20 Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru‟ 3.001

Sumber : Laporan perhitungan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru‟ Unit Syariah

PT SunLife Financial Indonesia Tahun 2015

Informasi keuangan Unit Syariah di atas pada tanggal 31 Desember

2015 diperoleh dari Laporan Keuangan Unit Syariah PT SunLife Financial

yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Blng Satrio & Eny

(anggota Delotte Touche Tohmatsu Limited) dengan opini telah disusun dalam

semua hal yang material, sesuai dengan peraturan Laporan Unit Syariah.

Informasi keuangan di atas disajikan dengan beberapa penyesuaian untuk

memenuhi ketentuan dan Peraturan yang berlaku tentang bentuk dan susunan

laporan keuangan serta bentuk dan susunan pengumuman ringkasan laporan

keuangan perusahaan asuransi dan perusahaaan reasuransi.

Sesuai dengan PMK No. 11/PMK.010/2011, paling lambat tanggal 31

Desember 2015. Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru‟ paling rendah 30% dari

jumlah dana yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang

mungkin timbul akibat deviasi pengelolaan kekayaan dan liabilitas. Dihitung

berdasarkan Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor PER-06/BL/2011.52

Berdasarkan tabel tersebut Unit Syariah PT SunLife Financial Indonesia

mengalami surplus underwriting sebesar Rp. 3,001,000,000-, nilai tersebut

diperoleh dari nilai pendapatan underwriting sebesar Rp. 6,300,000,000-, dan

52

Lihat bagian keterangan pada Laporan Keuangan Unit Syariah Per 31 Desember 2016

dan 2015 PT SunLife Financial.

Page 63: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

50

dikurangi oleh beban asuransi sebesar Rp. 3,594,000,000-, setelah itu ditambah

dengan hasil pendapatan investasi sebesar Rp. 295,000,000-,. Dibandingkan

tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 mengalami kenaikan surplus underwriting

dari Rp. 2.368.000.000-, menjadi Rp. 3.001.000.000-,

Tabel 4.2

Laporan Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru’ Untuk Tahun Yang

Berakhir Tanggal Per 31 Desember 2016

(Dalam Jutaan Rupiah)

NO URAIAN JUMLAH

1 PENDAPATAN ASURANSI

2 Kontribusi Bruto 73.787

3 Ujrah Pengelola (59.994)

4 Bagian Reasuransi (Atas Risiko) (4.144)

5 Perubahan Kontribusi yang Belum menjadi Hak (257)

6 Jumlah Pendapatan 9.392

7 BEBAN ASURANSI

8 Pembayaran Klaim 7.719

9 Klaim yang ditanggung reasuransi dan pihak lain (3.298)

10 Klaim yang masih harus dibayar (513)

11 Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung

reasuransi dan pihak lain

-

12 Penyisihan teknis 701

13 Beban Pengelolaan Asuransi -

14 Jumlah Beban Asuransi 4.609

15 Surplus (defisit) Neto Asuransi 4.783

16 PENDAPATAN INVESTASI

17 Total Pendapatan Investasi 328

18 Dikurangi: Beban Pengelolaan Portofolio Investasi -

19 Pendapatan Investasi Neto 328

20 Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru‟ 5.111

Sumber : Laporan perhitungan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru‟ Unit Syariah

PT SunLife Financial Indonesia Tahun 2016

Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut, Unit Syariah PT SunLife Financial

Indonesia mengalami surplus underwriting dana tabarru‟ sebesar Rp

(5.111.000.000) angka ini diperoleh dari nilai jumlah pendapatan underwriting

sebesar Rp. 9.392.000.000-, dan dikurangi jumlah beban asuransi sebesar Rp.

4.609.000.000-, dan ditambah hasil pendapatan investasi neto sebesar Rp.

Page 64: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

51

328.000.000-, jika dibandingkan dengan laporan keuangan pada tahun

sebelumnya tahun 2015 yaitu Unit Syariah PT SunLife Financial mengalami

surplus underwriting sebesar Rp. (3.001.000.000). artinya, Perusahaan tersebut

mengalami peningkatan surplus underwriting pada tahun 2016.

Walaupun baru didirikan pada tahun 2014, unit syariah PT SunLife

Financial Indonesia mengalami kenaikan surplus yang sangat signifikan karena

dipengaruhi oleh meningkatnya pendapatan surplus underwriting dari tahun

2015 ke tahun 2016 yaitu sebanyak Rp. 2.110.000.000-, atau mengalami

kenaikan sebanyak 70,3% dari tahun sebelumnya. Faktor penyebab yang lain

adalah pada akhir periode jumlah kontribusi peserta lebih besar dari klaim dan

beban lainnya, maka akan terjadi surplus underwriting pada dana tabarru, hal

ini membuktikan bahwa kontribusi peserta berpengaruh positif terhadap

surplus underwriting asuransi syariah di Indonesia. Pengaruh positif dan

signifikan menunjukkan hubungan searah antara kontribusi peserta dengan

surplus underwriting. Ketika kontribusi peserta meningkat maka surplus

underwriting juga mengalami peningkatan. Dana kontribusi tersebut yang telah

diletakkan dalam dana tabarru‟ merupakan dana milik peserta asuransi dan

perusahaan bertanggung jawab dalam proses pegelolaannya.53

Faktor lain yang paling mempengaruhi dalam peningkatan surplus

defisit underwriting dana tabarru‟ adalah penurunan beban underwriting,

dimana beban underwriting tersebut merupakan beban klaim yang harus

dibayarkan oleh perusahaan asuransi syariah ketika terjadi kerugian pada

peserta asuransi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa klaim berpengaruh secara

signifikan terhadap surplus underwriting asuransi syariah di Indonesia,karena

surplus underwriting terjadi ketika dana tabarru‟ nilainya lebih besar daripada

beban asuransi yang harus ditanggung.

Pada tabel 4.2 dan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2015

jumlah pendapatan sebesar Rp. 6.300.000.000-, sedangkan jumlah beban

53

Harry harmandar, Wawancara (Jakarta, 9 Maret 2018)

Page 65: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

52

asuransi sebesar Rp. 3.594.000.000-, itu artinya jumlah dana tabarru‟ nilainya

lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah beban asuransi, hal ini dapat

memicu terjadinya surplus underwriting. Dan juga pada tahun 2016 jumlah

pendapatan sebesar Rp. 9.392.000.000-, sedangkan jumlah beban asuransi

sebesar Rp. 4.609.000.000-, hal ini juga membuktikan bahwa dana tabarru‟

lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan jumlah beban asuransi.

b. Pengalokasian Surplus Underwriting Dana Tabarru’ PT SunLife

Financial Syariah

Surplus underwriting merupakan hasil pengurangan dari premi

bersih/netto akhir tahun dikurangi dengan total jumlah klaim yang terjadi.

Apabila hasil dari pengurangan tersebut positif, maka perusahaan akan

mengalami surplus. Dan apabila hasil dari pengurangan tersebut negatif, maka

perusahaan akan mengalami Defisit. Dalam asuransi jiwa, keuntungan yang

sebagian besar diperoleh dari hasil investasi, baik investasi melalui deposito

bank, maupun instrument investasi lainnya, termasuk direct investment,

semuanya menjadi keuntungan perusahaan, dan dibagikan kepada pemegang

saham secara proporsional pada akhir tahun atau dikembalikan lagi

keperusahaan dalam bentuk penyertaan modal. 54

Setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing dalam

membagikan Surplus Underwriting kepada peserta (tertanggung). Salah satu

pilihannya adalah dengan mentransfer surplus underwriting tersebut ke

rekening peserta.Dalam hal pengalokasian surplus underwriting, PT SunLife

Financial cenderung memprioritaskan pada dana cadangan tabarru'.

Disamping itu, perusahaan juga membagikan surplus underwriting tersebut

kepada peserta sesuai dengan nisbah yang telah disepakati.

Apabila perusahaan mengalami Surplus Underwriting itu dikarenakan

peserta yang ada tidak mengalami musibah/klaim selama masa pertanggungan,

maka perusahaan akan mengalokasikan dana tersebut untuk cadangan tabarru',

dan atau dibagikan kepada perusahaan dan peserta (tertanggung). sesuai

54

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah, h. 319.

Page 66: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

53

dengan wa‟ad/nisbah/prosentase yang disepakati, Surplus tersebut dibagikan

masing-masing kepada peserta, perusahaan, dan cadangan tabarru‟.Dalam hal

ini nisbah yang diterapkan adalah 40% : 30%: 30%. Berhubung dengan adanya

peraturan PSAK (Pedoman Standart Akutansi Keuangan) No. 108 Tahun 2009,

maka PT. SunLife Financial menerapkan nisbah atau bagi hasil sebagai

berikut: (perusahaan mendapatkan persentase 30%, peserta mendapatkan

persentase 40% dan untuk dana cadangan tabarru‟ sebesar 30%). 55

Mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan No.18 dan Fatwa DSN

No.53 tentang pengelolaan dana tabarru‟, mekanisme alokasi surplus

underwriting Unit Syariah PT SunLife financial yaitu sesuai dengan

kesepakatan para pihak pada saat mendaftar menjadi peserta.

1) Asuransi Brilliance Hasanah Protection Plus56

Adapun pengalokasian Surplus Underwriting adalah selisih lebih total

jumlah pendapatan Dana Tabarru‟ setelah dikurangi pengeluaran Dana

Tabarru‟. dalam Produk Asuransi Brilliance Hasanah Protection Plus Peserta

berhak atas Surplus Underwriting dengan ketentuan bahwa: Polis masih dan

telah berlaku sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan pada saat perhitungan

Surplus Underwriting yaitu pada akhir tahun keuangan; Surplus Underwriting

akan dihitung berdasarkan masa Polis setelah 12 (dua belas) bulan Polis

berlaku;Peserta tidak pernah mengajukan klaim atau menerima pembayaran

Manfaat Asuransi (selain Dana Investasi) selama periode perhitungan Surplus

Underwriting; dan Polis masih berlaku pada tanggal pembayaran Surplus

Underwriting.

2) Asuransi Brilliance Hasanah Maxima57

Dalam produk Asuransi Brilliance Hasanah Maxima, Peserta berhak

atas Surplus Underwriting dengan ketentuan: Polis masih dan telah berlaku

55

Harry harmandar, Wawancara (Jakarta, 9 Maret 2018) 56

PT Sunlife Financial Syariah, Ringkasan Informasi Produk Dan/Atau Layanan

Asuransi Brilliance Hasanah Protection Plus, h.1. 57

PT Sunlife Financial Syariah, Ringkasan Informasi Produk Dan/Atau Layanan

Asuransi Brilliance Hasanah Maxima, h.1.

Page 67: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

54

sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan pada saat perhitungan Surplus

Underwriting yaitu pada akhir tahun keuangan; Surplus Underwriting akan

dihitung setelah 12 (dua belas) bulan Polis berlaku; Peserta tidak pernah

mengajukan klaim atau menerima pembayaran Santunan Asuransi (selain

nilai Dana Investasi Peserta) selama periode perhitungan Surplus

Underwriting; Seluruh Kontribusi telah dibayar lunas pada saat perhitungan

Surplus Underwriting; Polis masih berlaku pada tanggal pembayaran Surplus

Underwriting.

Surplus Underwriting pada setiap akhir tahun keuangan (jika ada) akan

dibagikan setelah dikurangi Qardh (jika ada) sesuai dengan persentase

pembagian (nisbah) sebagai berikut: Peserta : 40%; Pengelola : 30%;Dana

Tabarru‟ : 30%. Dalam hal Surplus Underwriting yang menjadi hak Peserta

lebih kecil dari Rp50.000,00 maka akan disalurkan kepada lembaga sosial

yang memiliki izin dari lembaga pemerintah Indonesia yang berwenang.

3. Asuransi Brilliance Hasanah Sejahtera58

Dalam Produk Asuransi Brilliance Hasanah Sejahtera, peserta berhak atas

Surplus Underwriting dengan ketentuan bahwa: Polis masih dan telah berlaku

sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan pada saat perhitungan Surplus

Underwriting yaitu pada akhir tahun keuangan; Surplus Underwriting akan

dihitung berdasarkan masa Polis setelah 12 (dua belas) bulan Polis berlaku;

Peserta tidak pernah mengajukan klaim atau menerima pembayaran Manfaat

Asuransi (selain Dana Investasi) selama periode perhitungan Surplus

Underwriting; dan Polis masih berlaku pada tanggal pembayaran Surplus

Underwriting.

58

PT Sunlife Financial Syariah, Ringkasan Informasi Produk Dan/Atau Layanan

Asuransi Brilliance Hasanah Sejahtera, h.1.

Page 68: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

55

4. Asuransi Brilliance Hasanah Fortune Plus59

Dalam Produk Asuransi Brilliance Hasanah Fortune Plus Peserta

berhak atas Surplus Underwriting dengan ketentuan: Polis masih dan telah

berlaku sekurang-kurangnya 12 bulan pada saat perhitungan Surplus

Underwriting yaitu pada akhir tahun keuangan; Surplus Underwriting akan

dihitung setelah 12 bulan Polis berlaku; Peserta tidak pernah mengajukan klaim

atau menerima pembayaran Manfaat Asuransi (selain Dana Investasi) selama

periode perhitungan Surplus Underwriting; Seluruh Kontribusi telah dibayar

lunas pada saat perhitungan Surplus Underwriting; Polis masih berlaku pada

tanggal pembayaran Surplus Underwriting.

Surplus Underwriting pada setiap akhir tahun keuangan (jika ada) akan

dibagikan setelah dikurangi Qardh (jika ada) sesuai dengan persentase

pembagian (nisbah) sebagai berikut:Peserta : 40%, Pengelola : 30%, dan Dana

Tabarru‟ : 30%.Dalam hal Surplus Underwriting yang menjadi hak Peserta

lebih kecil dari Rp50.000,00 maka akan disalurkan kepada lembaga sosial yang

memilki izin dari lembaga pemerintah Indonesia yang berwenang.

Tabel 4.3 Pengalokasian Surplus Dana Tabarru’ 2015

No Keterangan Tahun 2015

1 Surplus Dana Tabarru‟ Rp. 3.001.000.000-,

2 Alokasi Surplus

3 A. Peserta 40% Rp. 1.200.400.000-,

B. Pengelola 30% Rp. 900.300.000-,

C. Dana tabarru‟ 30% Rp. 900.300.000-,

Sumber: Laporan perhitungan Perubahan Dana Peserta (Tabarru) Unit Syariah PT.

SunLife Financial tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.3 jumlah surplus dana tabarru‟ dialokasikan

dengan presentase kepada Peserta sebanyak 40% yaitu sebesar Rp.

1.200.400.000-, setelah itu dialokasikan kepada pengelola (Perusahaan

Asuransi) sebanyak 30% atau setara dengan Rp. 900.300.000-, selanjutnya

presentase untuk pengalokasian kepada dana tabarru‟ yaitu setara dengan

59

PT Sunlife Financial Syariah, Ringkasan Informasi Produk Dan/Atau Layanan

Asuransi Brilliance Hasanah Fortune Plus, h.1.

Page 69: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

56

pengelola (Perusahaan Asuransi) yaitu sebesar 30% yaitu sebesar Rp.

900.300.000-,. Sedangkan untuk tahun 2016 berdasarkan tabel surplus dana

tabarru‟ adalah sebesar Rp. 5.111.000.000-, dengan pengalokasian surplus

dana tabarru‟ sebagai berikut:

Tabel 4.4 Pengalokasian Surplus Dana Tabarru’ 2016

No Keterangan Tahun 2016

1 Surplus Dana Tabarru‟ Rp. 5.111.000.000-,

2 Alokasi Surplus

3 A. Peserta 40% Rp. 2.044.400.000-,

B. Pengelola 30% Rp. 1.533.300.000

C. Dana tabarru‟ 30% Rp. 1.533.300.000

Berdasarkan tabel 4.4 jumlah surplus dana tabarru‟ dialokasikan

dengan presentase kepada Peserta sebanyak 40% yaitu sebesar Rp.

2.044.400.000 -, setelah itu dialokasikan kepada pengelola (Perusahaan

Asuransi) sebanyak 30% atau setara dengan Rp. 1.533.300.000 selanjutnya

presentase untuk pengalokasian kepada dana tabarru‟ yaitu setara dengan

pengelola (Perusahaan Asuransi) yaitu sebesar 30% yaitu sebesar Rp.

1.533.300.000-,.

Dengan melihat tabel tersebut pengalokasian surplus dana tabarru‟ pada

tahun 2015 dan pengalokasian surplus dana tabarru‟ pada tahun 2016,

presentase jumlah pengalokasian surplus dana tabarru‟ tersebut lebih banyak

masuk ke insentif peserta asuransi dikarenakan didukung oleh peningkatan

kontribusi unit usaha syariah (UUS) Sun Life yang sepanjang tahun 2016

bertumbuh sekitar 50%. Di sisi lain, pembagian surplus underwriting itu juga

menunjukkan keunggulan produk asuransi syariah kepada masyarakat. “Ini

manfaat lebih yang ditawarkan produk asuransi syariah kepada

masyarakat.”selain itu, di dalam takaful yang sebenarnya terjadi adalah saling

bertanggung jawab, bantu membantu dan melindungi para peserta sendiri.

Sebagai perusahaan asuransi yang terkemuka, PT Sun Life Financial Indonesia

terus berfokus pada nasabah dengan menerapkan nilai dan konsep syariah serta

membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan nasabah akan produk asuransi

Page 70: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

57

syariah, mendedikasikan diri untuk keberhasilan finansial setiap nasabah, dan

komitmen perusahaan kepada nasabah tidak pernah berubah. Hal ini yang

menjadi penyebab mengapa presentase jumlah pengalokasian surplus dana

tabarru‟ lebih banyak masuk ke insentif peserta. Surplus dana tabarru‟ masuk

ke insentif peserta yang akan dibayarkan langsung kepada setiap peserta yang

memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan setelah

mendapat informasi dari pengelola berkaitan dengan jumlah insentif yang akan

didapati pada setiap akhir periode.60

Selanjutnya surplus dana tabarru‟ masuk ke insentif pengelola sebesar

30% karena perusahaan bertindak sebagai pengelola dana peserta, serta harus

memperhatikan risiko-risiko investasi asuransi yang mungkin terjadi,

diantaranya adalah:

1) Risiko Pasar

Harga Unit akan mengalami fluktuasi mengikuti harga pasar. Hal ini

terlihat pada volatilitas dari Harga Unit yang dapat menyebabkan

kemungkinan terjadinya kenaikan atau penurunan Nilai Dana Investasi

Peserta.

2) Risiko Likuiditas

Risiko yang dapat terjadi jika unit investasi tidak dapat

dikonversikan menjadi uang tunai pada harga yang sesuai dengan segera,

misalnya ketika semua Peserta melakukan penarikan

(withdrawal/surrender) secara bersamaan.

3) Risiko Ekonomi dan Perubahan Politik

(Domestik dan Internasional) Risiko yang berhubungan dengan

perubahan kondisi ekonomi, kebijakan politik, hukum dan peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan investasi baik di dalam

maupun luar negeri.

4) Risiko Pajak

60

Harry harmandar, Wawancara (Jakarta, 9 Maret 2018)

Page 71: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

58

Setiap penarikan Nilai Dana Investasi Peserta yang dilakukan

dalam 3 tahun pertama akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 20%

dari selisih lebih antara Nilai Dana Investasi Peserta yang ditarik dan total

kontribusi yang dibayarkan.

5) Risiko Lain-lain

Investasi pada produk unit link mengandung risiko,termasuk risiko

kredit, risiko perubahan nilai ekuitas, dan risiko perubahan nilai tukar mata

uang yang dapat memengaruhi kinerja investasi baik langsung maupun

tidak langsung.

Dalam pengelolaan dana/investasi, baik dana tabarru‟ maupun saving

dapat digunakan akad wakalah bi al-ujrah atau mudharabah. Dengan akad

wakalah bi al-ujrah perusahaan asuransi syariah sebagai wakil tidak berhak

memperoleh bagian dari hasil investasi selain berupa fee atau ujrah karena

akad yang digunakan adalah akad wakalah,fee yang didapat juga harus

ditetapkan dalam jumlah sewajarnya atau tidak berlebihan dan telah

mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari peserta.61

Dengan memperhatikan risiko-risiko tersebut, perusahaan yang bertindak

sebagai pengelola dana peserta juga berhak untuk mendapatkan ujrah, namun

berbeda dengan perusahaan-perusahaan asuransi lainnya, PT Sunlife Financial

ini lebih memerhatikan kepada peserta, karena demikian, presentase surplus

dana tabarru‟ yang diberikan kepada peserta asuransi lebih banyak

dibandingkan presentase dana surplus yang diberikan kepada perusahaan yang

bertindak sebagai pengelola.Sedangkan presentase surplus dana tabarru‟ yang

masuk ke insentif cadangan tabarru‟ yaitu sebesar 30%, setara dengan

presentase yang diberikan kepada pengelola (perusahaan asuransi) masuk ke

cadangan dana tabarru‟ yang nantinya akan dipergunakan untuk membayar

klaim dari sejumlah uang yang diambil dari dana tabarru‟ serta akan

dibayarkan untuk risiko yang terjadi atas pihak yang diasuransikan sesuai

dengan manfaat produk.

61

Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia ,h. 140.

Page 72: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

59

C. Analisis Kesesuaian Pengalokasian Surplus Dana Tabarru’ Menurut

POJK No 72/POJK.05/2016 Dan Fatwa DSN No.53/DSN-MUI/III/2006

1. Kesesuaian Pengalokasian Surplus Underwriting Dana Tabarru’

tehadap POJK No 72/POJK.05/2016

Otoritas jasa keuangan berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan

dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam

sektor jasa keuangan.62

Otoritas jasa keuangan dibentuk dengan tujuan agar

keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan dapat terselenggara secara

teratur, adil, transparan, dan akuntabel, mampu mewujudkan sistem keuangan

yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi

kepentingan konsumen dan masyarakat, yang diwujudkan melalui adanya

sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan

kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Adapun Otoritas Jasa Keuangan

melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa

keuangan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun,

lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya, antara lain

melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen,

dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan sebagaimana dimaksud

dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan, termasuk

kewenangan perizinan kepada lembaga jasa keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan menjalankan mandat undang-undang untuk

mengawasi dan mengembangkan sektor jasa keuangan, termasuk di dalamnya

industri jasa keuangan syariah. Sebagai institusi pengawas, OJK telah

mempersiapkan prasarana pengawasan berbasis risiko berupa peraturan-

peraturan kehati-hatian dan sistem pengawasan khusus bagi industri jasa

keuangan syariah.Adapun standar pengaturan yang ditetapkan telah pula

mengadopsi standar pengawasan yang telah diakui secara internasional. Hal

62

Adrian Sutedi, Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan (Jakarta: RAS, 2014), h. 55.

Page 73: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

60

ini untuk memastikan bahwa industri keuangan syariah memiliki kapasitas

yang mapan dalam menghadapi gejolak dalam sistem keuangan.63

POJK No 72/POJK.05/2016 ini mengatur tentang kesehatan keuangan

perusahaan asuransi dan perusahaa reasuransi dengan prinsip syariah serta

mengatur juga ketentuan-ketentuan umum regulasi yang berkaitan dengan

perasuransian syariah. Adapun POJK ini melengkapi ketentuan yang lebih

spesifik terhadap beberapa Pasal dalam Undang-undang No 40 Tahun 2014

Tentang Perasuransian. Termasuk ketentuan dalam penggunaan dan

pengalokasian surplus underwriting dana tabarru‟.

Dari pengalokasian surplus underwriting dana tabarru‟ pada Unit Syariah

PT SunLife Financial yang telah dikemukakan, penulis hendak melakukan

analisis terhadap surplus underwriting tersebut terhadap POJK No

72/POJK.05/2016 dalam hal penggunaan dana tabarru‟ dan pengalokasian

surplus underwriting dana tabarru‟, apakah metode yang digunakan oleh Unit

Syariah PT SunLife Financial ini sudah sesuai dengan ketentuan dan prinsip

syariah yang berlaku.

Penjelasan terhadap Pasal 1 ayat (1) sesuai dengan perlakuan

Perusahaan, yaitu SunLife Financial adalah perusahaan penyedia layanan jasa

keuangan internasional terkemuka yang telah membangun kekuatan selama

lebih dari 150 tahun. Saat ini SunLife Financial membentuk distribusi khusus

syariah, dan Sun Life Syariah menyediakan produk asuransi yang memenuhi

prinsip syariah. Ketentuan yang tercantum dalam Pasal 1 ayat (2) sesuai

dengan perlakuan Perusahaan, yaitu PT SunLife Financial yaitu perusahaan

asuransi yang sejak 1995, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) telah

menyediakan berbagai produk proteksi dan pengelolaan kekayaan, yang

meliputi asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, dan

perencanaan hari tua kepada para nasabah. Ini menyatakan kesesuaian terhadap

ketentuan Pasal 1 ayat (2) tersebut.

63

www.ojk.go.id

Page 74: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

61

Ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1 ayat (7) berbeda dengan istilah

yang digunakan oleh PT SunLife Financial, dalam istilah yang digunakan

mendefinisikan bahwa Pihak (Yang Diasuransikan) merupakan Individu yang

diikutsertakan dalam asuransi jiwa syariah untuk asuransi atas risiko dirinya

sesuai dengan manfaat produk. Lain halnya istilah lain digunakan dalam

Perusahaan yaitu Peserta yang merupakan Individu atau badan yang

mengadakan perjanjian dengan PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life).

Pasal 1 ayat (8) dalam penjelasannya sesuai dengan Perusahaan, bahwa

sebagai Perusahaan Asuransi Syariah, tentunya PT SunLife Financial memiliki

Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi untuk mengawasi jalannya sistem

syariah pada perusahaan tersebut. Adapun Unit Syariah PT Sunife Financial

memiliki Dewan Pengawas Syariah yaitu:

1.Prof.Dr.H.FathurrahmanDjamil,MA

2. Dra. Rini Fatma Kartika, MH

Produk-produk proteksi keuangan PT SunLife Financial meliputi

perlindungan terhadap jiwa, kesehatan, penyakit kritis, dan kecelakaan.

Sementara untuk produk-produk asuransi yang terkait investasi, mencakup unit

link, universal life, dan asuransi dwiguna. Produk-produk tersebut ditawarkan

kepada nasabah melalui sejumlah jalur distribusi, yaitu keagenan

(konvensional dan syariah) serta kemitraan dengan bank dan penyedia layanan

telekomunikasi. Ini berarti bahwa Perusahaan sudah memenuhi ketentuan pada

bagian produk-produk yang dikeluarkan yang mengacu pada Pasal 1 ayat (9).

Pasal 1 ayat (11) sesuai dengan ketentuan yang digunakan oleh Perusahaan

tentang penggunaan akad, yaitu Unit Syariah PT SunLife Financial

menggunakan akad yang sesuai dengan prinsip syariah yang tertuang dalam

Fatwa DSN MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Asuransi Syariah,Fatwa

DSN MUI No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Tabarru Asuransi Syariah, dan

Fatwa DSN MUI No. 106/DSN-MUI/X/2016 Tentang Fatwa Wakaf Manfaat

Asuransi dan Manfaat Investasi pada Asuransi Jiwa Syariah. Dalam istilah

Page 75: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

62

yang digunakan oleh Perusahaan, Yang dimaksud dengan iuran tabarru adalah

bagian dari Iuran Asuransi setelah dipotong Ujrah Pengelolaan Risiko yang

dimasukkan ke dalam Dana Tabarru‟ untuk tujuan tolong menolong diantara

para Peserta. Definisi tersebut memiliki kesamaan pada intinya. Hal ini sesuai

dengan ketentuan dalam Pasal 1 ayat (14).

Sedangkan dalam Pasal 2 POJK No 72/POJK.05/2016 tentang Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Prinsip

Syariah Menerangkan bahwa: Aset dan Liabilitas yang terkait dengan hak

pemegang polis atau peserta wajib dipisahkan dari aset dan Liabilitas yang lain

dari Perusahaan; Pemisahan asetdan Liabilitas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) terdiri dari Dana Tabarru‟, Dana Tanahud, Dana Perusahaan, dan

Dana Investasi Peserta; Perusahaan wajib membuat pencatatan terpisah untuk

Dana Tabarru‟, Dana Tanahud, Dana Perusahaan, dan Dana Investasi Peserta.

Terhadap ketentuan BAB II Pasal 2 tersebut bahwa PT SunLife

Financial Penulis menganalisa, setiap pembayaran kontribusi yang di setorkan

oleh peserta akan langsung di bagi 2 rekening yaitu diakui sebagai rekening

tabarru‟ dan investasi. Dana tabarru‟ dalam investasinya di pisahkan dengan

dana lainya , dana tabarru‟ di kelola oleh Perusahaan.64

Dalam mengelola Aset dan Liabilitas dipantau oleh Komite dengan

pemantauan dan arahan strategis untuk mengukur, mengontrol dan mengatur

resiko yang timbul sehubungan mengelola portofolio aset dan liabilitas

Perusahaan. Dan berdasarkan laporan bahwa Selama 2015, komite ini

memantau berbagai jenis risiko sehubungan dengan pengelolaan aset dan

liabilitas Perusahaan. Jenis risiko yang diawasi termasuk risiko suku bunga,

risiko nilai tukar, risiko permodalan, risiko kredit dan lainnya.Komite ini juga

membahas perkembangan ekonomi dan investasi dan juga panduan

operasional. Selama 2015 tidak terdapat penyimpangan yang material terhadap

64

Lihat pada Laporan Keuangan Unit Syariah PT SunLife Financial

Page 76: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

63

kebijakan yang telah ditentukan sehubungan dengan kegiatan pengelolaan aset

dan liabilitas.65

Selain itu dalam peraturan otoritas jasa keuangan nomor 72/POJK.05/2016

tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi

dengan prinsip syariah pasal 3 ayat (3) dijelaskan bahwasanya perusahaan

asuransi syariah harus dapat mempertahankan asset yang diperkenankan dalam

dana tabarru‟ dengan nilai sebesar liabilitas dana tabarru‟.maksudnya adalah

likuiditas dana tabarru‟ tidak boleh melebihi asset dana tabarru‟. Asset dana

tabarru‟ diperoleh dari kumpulan dana yang berasal dari kontribusi para

pemegang polis atau peserta asuransi syariah. Sedangkan likuiditas dana

tabarru‟ adalah kewajiban perusahaan asuransi syariah. Dalam perlakuannya

pada sunlife financial, berdasarkan tabel rasio likuiditas untuk perusahaan yang

terdapat dalam laporan Sunlife Financial Indonesia Good Corporate

Governance Statement 2016 di bawah ini

Gambar 4.1 Rasio Likuiditas Untuk Perusahaan

Dapat kita lihat bahwa pada tahun 2015 rasio likuiditas perusahaan

tidak melebihi aset dana tabarru‟ yang dapat dibuktikan dengan melihat tabel

tersebut rasio likuiditas dengan presentase 187% dan dana tabarru‟ dengan

presentase 222% ini artinya pada tahun 2015 Likuiditas Dana Tabarru‟ tidak

melebihi Asset Dana Tabarru‟. Dengan demikian, penjelasan tersebut sesuai

dengan pasal 3 ayat 3 POJK No. 2/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Prinsip Syariah.

65

PT Sunlife Financial, Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi

Perusahaan Asuransi (Good Corporate Governance Report For Insurance Company,h. 44.

Page 77: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

64

Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya rasio likuiditas perusahaan

lebih besar presentasenya dibandingkan dengan jumlah presentase dana

tabarru‟.

Dalam Pasal 4 Ayat (2) dijelaskan bahwa Perusahaan dapat menggunkan

dana Tabarru‟ untuk:Pembayaran santunan/ klaim/ manfaat kepada pemegang

polis atau peserta yang mengalami musibah atau pihak lain yang berhak

berdasarkan prinsip Asuransi Syariah; pembayaran kontribusi tabarru‟ kepada

reasuradur; pembayaran kembali Qardh kepada Perusahaan; pengembalian

Dana Tabarru‟; dan/atau biaya terkait pengelolaan aset Dana Tabarru‟.

Dalam produk-produk yang ditawarkan unit syariah PT Sunlife Financial,

yaitu terdapat istilah pihak yang diasuransikan dan penerima manfaat yang

ditunjuk, serta santunan asuransi. Dimana pihak yang diasuransikan adalah

individu yang diikutsertakan dalam asuransi jiwa syariah untuk asuransi atas

risiko dirinya sesuai dengan manfaat produk. Dan penerima manfaat yang

ditunjuk adalah individu yang menerima manfaat atas produk sesuai polis.

Serta santunan asuransi adalah sejumlah uang diambil dari dana tabarru‟ yang

akan dibayarkan untuk risiko yang terjadi atas pihak yang diasuransikan sesuai

dengan manfaat produk. Jadi, pengembalian dana tabarru‟ pada produk Sunlife

digunakan untuk hal demikian yang tercantum pada Pasal 4 ayat (2) POJK

Nomor 72/POJK.05/2016 dimana dana tersebut diambil dari iuran tabarru‟

yang merupakan bagian dari iuran asuransi setelah dipotong ujrah pengelolaan

risiko yang dimasukkan ke dalam dana tabarru‟ untuk tujuan tolong menolong

diantara para peserta. Dengan demikian, penjelasan tersebut sesuai dengan

pasal 4 ayat (2) POJK nomor 72/POJK.05/2016.

Pasal 6 ayat (1) POJK Nomor 72/POJK.05/2016 tentang Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip

Syariah bagian surplus underwriting menjelaskan bahwa Surplus Underwriting

dapat didistribusikan dengan pilihan sebagai berikut: seluruhnya ditambahkan

ke dalam Dana Tabarru‟; sebagian ditambahkan ke dalam Dana Tabarru‟ dan

Page 78: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

65

sebagian dibagikan kepada pemegang polis atau peserta; atau sebagian

ditambahkan ke dalam Dana Tabarru‟, sebagian dibagikan kepada pemegang

polis atau peserta, dan sebagian dibagikan kepada Perusahaan.

Dalam hal ini PT. SunLife Financial mengambil alternatif kebijakan yang

ke tiga, yaitu 30% ditahan terlebih dahulu ke rekening sebagai cadangan

tabarru‟ dan yang 40 % dibagikan kepada peserta selanjutnya dibagikan ke

Perusahaan sebesar 30% sebagi pengelola dana tabarru dan akad ini

menggunakan akad wakalah bil ujrah. Dalam kaitannya dengan pembagian

tersebut, peserta dapat menerima surplus underwriting dana tabarru‟ atau

dalam istilah PT. SunLife disebut surplus sharing. Surplus Underwriting adalah

selisih lebih total jumlah pendapatan Dana Tabarru‟ setelah dikurangi

pengeluaran Dana Tabarru‟. Peserta berhak atas Surplus Underwriting dengan

ketentuan: Polis masih dan telah berlaku sekurang-kurangnya 12 bulan pada

saat perhitungan Surplus Underwriting yaitu pada akhir tahun keuangan;

Surplus Underwriting akan dihitung setelah 12 bulan Polis berlaku; Peserta

tidak pernah mengajukan klaim atau menerima pembayaran Manfaat Asuransi

(selain Dana Investasi) selama periode perhitungan Surplus Underwriting;

Seluruh Kontribusi telah dibayar lunas padasaat perhitungan Surplus

Underwriting; Polis masih berlaku pada tanggal pembayaran Surplus

Underwriting.

Surplus Underwriting pada setiap akhir tahun keuangan (jika ada) akan

dibagikan setelah dikurangi Qardh (jika ada) sesuai dengan persentase

pembagian (nisbah) sebagai berikut: Peserta : 40%; Pengelola : 30%; Dana

Tabarru‟ : 30%. Dalam hal Surplus Underwriting yang menjadi hak Peserta

lebih kecil dari Rp50.000,00 maka akan disalurkan kepada lembaga sosial yang

memilki izin dari lembaga pemerintah Indonesia yang berwenang.66

Dengan

demikian, pernyataan mengenai pendistribusian surplus underwriting

perusahaan sudah sesuai dengan yang tercantum dalam Pasal 6 ayat (1) POJK

Nomor 72/POJK.05/2016 dengan mengambil alternatif yang ketiga yaitu

66

Ringkasan Informasi Produk Asuransi Syariah SunLife Financial

Page 79: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

66

sebagian ditambahkan ke dalam Dana Tabarru‟, sebagian dibagikan kepada

pemegang polis atau peserta, dan sebagian dibagikan kepada Perusahaan.

Sedangkan Pasal 6 ayat (4) POJK Nomor 72/POJK.05/2016 menjelaskan

bahwa Pemegang polis atau peserta yang menerima Surplus Underwriting

sebagaimana dimaksud, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Telah membayar kontribusi untuk periode perhitungan Surplus

Underwriting;

b. Tidak sedang dalam proses penyelesaian klaim;

c. Tidak pernah menerima pembayaran klaim yang melebihi jumlah

kontribusi yang dialokasikan ke Dana Tabarru‟; dan

d. Tidak menghentikan polis (inforce) pada periode perhitungan

Surplus Underwriting.

Dalam perlakuan terhadap surplus underwriting, PT SunLife Financial

memberikan ketentuan-ketentuan bahwa jika terdapat surplus underwriting,

Peserta berhak atas Surplus Underwriting dengan ketentuan yaitu Seluruh

Kontribusi telah dibayar lunas pada saat perhitungan Surplus Underwriting;

Peserta tidak pernah mengajukan klaim atau menerima pembayaran Manfaat

Asuransi (selain Dana Investasi) selama periode perhitungan Surplus

Underwriting; dan Polis masih dan telah berlaku sekurang-kurangnya 12 bulan

pada saat perhitungan Surplus Underwriting yaitu pada akhir tahun keuangan.

Dengan demikian, penjelasan mengenai persyaratan untuk mendapatkan

surplus underwriting tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum

dalam Pasal 6 ayat (4) POJK Nomor 72/POJK.05/2016.

Pasal 6 ayat (7) POJK Nomor 72/POJK.05/2016 menjelaskan bahwa

dalam hal pendistribusian Surplus Underwriting kepada pemegang polis atau

peserta secara ekonomis membutuhkan biaya yang lebih besar daripada bagian

yang akan didistribusikan, Perusahaan wajib mendistribusikan Surplus

Underwriting dengan pilihan sebagai berikut:

a. Menambahkannya ke dalam Dana Tabarru‟;

b. Memperhitungkannya untuk mengurangi kontribusi pemegang

polis atau peserta periode berikutnya; atau

c. Memanfaatkannya untuk dana sosial.

Page 80: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

67

PT SunLife Financial mengambil alternatif mengambil point ke tiga

yaitu apabila Surplus Underwriting yang menjadi hak Peserta lebih kecil dari

Rp50.000,00 maka akan disalurkan kepada lembaga sosial yang memilki izin

dari lembaga pemerintah Indonesia yang berwenang.

Sesuai dengan POJK Nomor 72/POJK.05/2016 tentang Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip

Syariah yang tercantum pada Pasal 11 dengan rincian sebagai berikut

:Perusahaan Wajib 1) Memiliki Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru'dan Dana

Tanahud serta Tingkat Solvabilitas Dana Perusahaan masing -masing paling

sedikit 100% dari DTMBR dan 100% dari MMBR dan 2) Menetapkan Tingkat

Solvabilitas Dana Tabarru' dan Dana Tanahud internal serta Tingkat

Solvabilitas Dana Perusahaan internal masing - masing paling sedikit 120%

dari DTMBR dan 120% dari MMBR.67

Seluruh perusahaan asuransi syariah di Indonesia wajib melaporkan rasio

solvabilitas mereka ke Pemerintah secara berkala. Cara menghitung RBC pun

dapat diketahui dengan membandingkan antara Tingkat solvabilitas dengan

Batas Tingkat Solvabilitas Minimum. Untuk aturan implementasi akuntansi

pada RBC asuransi adalah PSAK 108 tentang Akuntansi Transaksi Syariah

yang merupakan PSAK pertama yang ditujukan untuk entitas asuransi syariah

dan hanya mengatur tentang transaksi asuransi syariah secara resmi yang

dikeluarkan pada bulan April 2009 dan berlaku efektif pada 01 Januari

2010.Pengukuran RBC yang bersumber pada Dana Tabarru diatur pada PSAK

108 paragraf 03 dengan rincian :

(Butir 4)

Surplus dan Defisit Underwriting Dana Tabarru. Jika terjadi defisit dalam

underwriting, maka pengelola harus meminjamkan terlebih dahulu

sebagai pinjaman qardh akan dilaporkan sebagai kewajiban di neraca

serta pendapatan dalam laporan surplus dan defisit dana tabarru'.

67

Pasal 11 POJK Nomor 72/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan

Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah

Page 81: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

68

Pengambilan pinjaman qardh tersebut harus berasal dari surplus dana

tabarru' yang akan datang.

(Butir 6)

Cadangan dana tabarru' merupakan cadangan yang dibentuk untuk

menutup defisit ysng mungkin terjadi di masa yang akan datang dan

memitigasi risiko yang ditimbulkan. Cadangan ini diakui pada saaat

dibentuk dengan jumlah sebesar yang dianggap memenuhi prinsip kehati-

hatian dengan bersumber dari surplus defisit underwriting dana tabarru'.

Gambar 4.2 Kesehatan Keuangan Dana Tabarru’ PT Sunlife Financial

Analisis RBC pada Unit Syariah PT SunLife Financial:

Risk Based Capital pada PT. SunLife Financial dapat dilihat pada

kolom D yaitu rasio pencapaian yang besarannya dinyatakan dalam prosentase.

Di tahun 2015 RBC yang dicapai adalah sebesar 142%, jika diartikan secara

sederhana nilai RBC tersebut adalah apabila seluruh peserta mengajukan klaim

maka perusahaan asuransi tersebut dapat memenuhi seluruh kewajibannya dan

masih mempunyai cadangan sebesar 42%.

Sedangkan di tahun 2016 RBC yang dicapai adalah sebesar 177%, jika

diartikan secara sederhana nilai RBC tersebut adalah apabila seluruh nasabah

mengajukan klaim maka perusahaan asuransi tersebut dapat memenuhi seluruh

kewajibannya dan masih mempunyai cadangan sebesar 77%. RBC sendiri

merupakan perbandingan antara Jumlah Tingkat Solvabilitas dengan Minimum

Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru. Peningkatan nilai RBC yang di tahun 2015

ke tahun 2016 disebabkan oleh adanya kenaikan Jumlah Tingkat Solvabilitas

Page 82: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

69

yang dipengaruhi oleh penurunan nilai Kekayaan yang Diperkenankan dan

selaras dengan turunnya nilai Kewajiban, serta turunnya nilai Minimum

Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru. Akan tetapi, besaran nilai RBC selama

tahun 2015 dan 2016 masih dapat dikatakan wajar. Hal ini, secara proporsi

ketentuan mencukupi > 120% . Namun tidak mengalami indikasi ekuitas yang

besar dan operasional perusahaan yang masih berjalan dengan baik.

Dari penjelasan mengenai kesehehatan keuangan perusahaan asuransi

tersebut, nilai RBC dapat memenuhi syarat dari pemerintah sebesar 120%.

Sesuai dengan pasal 11 POJK Nomor 72/POJK.05/2016 tentang Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip

Syariah.

Mengenai laporan keuangan, diatur dalam PSAK 108 paragraf 23

mengatur bahwa Surplus underwriting dana tabarru‟ yang diterima entitas

pengelola diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi, dan surplus

underwriting dana tabarru‟ yang didistribusikan kepada peserta diakui sebagai

kewajiban dalam neraca.68

Berikut adalah laporan yang dibuat PT. SunLife

Financial:

a. Surplus underwriting dana tabarru‟ yang diterima entitas pengelola

Pendapatan

Pendapatan pengelolaan operasi asuransi xxx

Pendapatan pengelolaan portofolio

Investasi dana peserta xxx

Pendapatan pembagian

surplus underwriting xxx

Pendapatn investasi xxx

Jumlah pendapatan xxx

b. Surplus underwriting dana tabarru‟ yang didistribusikan kepada peserta.

Liabilitas

Penyisihan kontribusi xxx

Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak xxx

Utang klaim xxx

Klaim yang sudah terjadi

68

PSAK No. 108 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah

Page 83: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

70

tetapi belum dilaporkan xxx

Penyisihan klaim xxx

Bagian peserta atas surplus underwriting

dana tabarru‟ yang masih harus dibayar xxx

Utang komisi xxx

Utang reasuransi xxx

Biaya yang masih harus dibayar xxx

Utang pajak xxx

Utang lain xxx

Jumlah liabilitas xxx

Pelaporan tersebut sudah sesuai dengan peraturan di paragraf 23 PSAK

108. Dari laporan diatas, penulis menganalisa bahwa ada beberapa sumber

pendapatan pendapatan PT. SunLife Financial. Diantaranya ada pendapatan

dari pengelolaan operasional asuransi, pendapatan pengelolaan portofolio

investasi dana peserta, pendapatan pembagian surplus undewriting seperti

halnya yang telah disinggung di atas, dan pendapatan investasi.

Penyajian adalah menetapkan tentang cara-cara melaporkan elemen atau

pos dalam seperangkat statemen keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup

informatif. Berdasarkan lampiran 3 PSAK 108 dan lampiran B PSAK 101,

penyajian Laporan Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru‟ yang

lengkap terdiri atas:

a. Kontribusi bruto

b. Bagian reasuransi atas kontribusi

c. Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak

d. Penerimaan kontribusi untuk periode berjalan

e. Pembayaran klaim bruto

f. Bagian reasuransi dan pihak lain atas pembayaran klaim bruto

g. Perubahan klaim yang masih harus dibayar (outstanding claim)

h. Perubahan bagian reasuransi atas klaim yang masih harus dibayar

i. Penyisihan teknis

j. Beban pengelolaan asuransi

k. Pendapatan investasi

l. Surplus atau defisit underwriting dana tabarru‟

m. Penyesuaian surplus atau defisit yang siap didistribusikan

n. Surplus defisit yang siap didistribusikan

Page 84: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

71

Ilustrasi berdasarkan PSAK 108

PT. Asuransi Syariah “X”

LAporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’

Periode 1 Januari s.d 31 Desember 20x1

Pendapatan Asuransi

Kontribusi bruto xxx

Ujrah pengelola (xxx)

Bagian reasuransi (atas risiko) (xxx)

Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak (xxx)

Jumlah pendapatan asuransi xxx

Beban Asuransi

Pembayaran klaim xxx

Klaim yang ditanggung reasuransi dan pihak lain (xxx)

Klaim yang masih harus dibayar xxx

Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung

Reasuransi dan pihak lain (xxx)

Penyisihan teknis

Beban pengelola asuransi xxx

Jumlah beban asuransi xxx

Surplus (Defisit ) Neto Asuransi xxx

Pendapatan Investasi

Total pendapatan Investasi xxx

-/- Beban pengelolaan portofolio investasi xxx

Pendapatan investasi neto xxx

Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru‟ xxx

Penyesuaian surplus (defisit) yang siap didistribusikan

Penambahan

Kontribusi periode sebelumnya yang diterima

pada periode berjalan secara kas xxx

Klaim reasuransi periode sebelumnya yang

diterima pada periode berjalan secara kas xxx

Pengurangan

Kontribusi periode berjalan yang belum diterima

secara kas (xxx)

klaim reasuransi periode berjalan yang belum

diterima secara kas (xxx)

Surplus (defisit) Underwriting Dana Tabarru‟

siap didistribusikan xxx

Page 85: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

72

Ilustrasi berdasarkan PSAK 101

PT. Asuransi Syariah “X”

Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’

Periode 1 Januari s.d 31 Desember 20x1

Pendapatan Asuransi

Kontribusi bruto xxx

Ujrah pengelola (xxx)

Bagian reasuransi (xxx)

Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak (xxx)

Jumlah xxx

Beban Asuransi

Pembayaran klaim xxx

Klaim yang ditanggung reasuransi dan pihak lain (xxx)

Klaim yang masih harus dibayar xxx

Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung

reasuransi dan pihak lain (xxx)

Penyisihan teknis xxx

Jumlah xxx

Surplus Neto Asuransi xxx

Pendapatan Investasi

Total pendapatan Investasi xxx

Beban pengelolaan portofolio investasi xxx

Jumlah xxx

Surplus Underwriting Dana Tabarru‟ xxx

Dengan demikian, dapatlah diberi penjelasan bahwa hasil

surplus/defisit dana tabarru‟ adalah:

(Pendapatan Asuransi – Beban Asuransi + Pendapatan Investasi)

Dibawah ini adalah laporan surplus / defisit underwriting dana tabarru‟

yang di sajikan PT SunLife Financial Tahun 2015-2016

Tabel 4.5

Laporan Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru’ Untuk Tahun Yang

Berakhir Tanggal Per 31 Desember 2015 dan 2016

(Dalam Jutaan Rupiah)

NO URAIAN 2015 2016

1 PENDAPATAN ASURANSI

2 Kontribusi Bruto 53.068 73.787

3 Ujrah Pengelola (43,365) (59.994)

4 Bagian Reasuransi (Atas Risiko) (3,352) (4.144)

5 Perubahan Kontribusi yang Belum menjadi (52) (257)

Page 86: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

73

Hak

6 Jumlah Pendapatan 6,300 9.392

7 BEBAN ASURANSI

8 Pembayaran Klaim 3.634 7.719

9 Klaim yang ditanggung reasuransi dan

pihak lain

(754) (3.298)

10 Klaim yang masih harus dibayar 709 (513)

11 Klaim yang masih harus dibayar yang

ditanggung reasuransi dan pihak lain

- -

12 Penyisihan teknis 6 701

13 Beban Pengelolaan Asuransi - -

14 Jumlah Beban Asuransi 3,594 4.609

15 Surplus (defisit) Neto Asuransi 2.706 4.783

16 PENDAPATAN INVESTASI

17 Total Pendapatan Investasi 295 328

18 Dikurangi: Beban Pengelolaan Portofolio

Investasi

- -

19 Pendapatan Investasi Neto 295 328

20 Surplus (Defisit) Underwriting Dana

Tabarru‟

3.001 5.111

Berdasarkan tabel 4.5 laporan keuangan Surplus (Defisit)

Underwriting Dana Tabarru‟ Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal Per 31

Desember 2015 dan 2016 Di atas, jika dibandingkan dengan laporang

keuangan ilustrasi yang terdapat dalam PSAK 108 dengan PSAK 101, dapat

diberi kesimpulan bahwa PT SunLife Financial dalam penyajian laporan

surplus/defisit underwriting dana tabarru‟ lebih mengacu dan sesuai pada

PSAK 101. Karena jika dilihat dengan laporan yang disajikan pada PSAK 108,

ada beberapa hal yang tidak dicantumkan dalam laporan keuangan PT SunLife

Financial, diantaranya yaitu Akun Penyesuaian surplus/defisit yang

siapdidistribusikan; penambahan surplus underwriting dana tabarru‟ yang

berisi Kontribusi periode sebelumnya yang diterima pada periode berjalan

secara kas, Klaim reasuransi periode sebelumnya yang diterima pada periode

berjalan secara kas; pengurangan surplus underwriting dana tabarru‟ yang

berisi kontribusi periode berjalan yang belum diterima secara kas, klaim

reasuransi periode berjalan yang belum diterima secara kas.

Page 87: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

74

2. Kesesuaian Pembagian Surplus Underwriting terhadap Fatwa DSN-MUI

Prinsip serta karakter utama dari asuransi syariah adalah adanya unsur

tolong-menolong antar peserta asuransi. Tolong-menolong dalam asuransi

syariah diwujudkan dalam bentuk memberikan dana tabarru‟. Dana tabarru‟ ini

yang digunakan untuk menolong peserta lain ynag sedang mengalami musibah.

. Majelis Ulama Indonesia melalui Dewan Syariah Nasional melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan ekonomi syariah. Pengawasan

tersebut dapat memberikan dampak yang besar terhadap Lembaga Keuangan

Syariah untuk tetap berjalan sesuai dengan prinsip Syariah. Demikian pula

dalam hal pengalokasian surplus underwriting, pengalokasian surplus

underwriting haruslah sesuai dengan ketentuan syariah yang telah ditetapkan,

agar tidak ada pihak yang dirugikan. Dewan Syariah Nasional dalam

mengawasi pelaksanaan akad tabarru‟ dan surplus underwriting agar sesuai

dengan prinsip syariah mengeluarkan fatwa Dewan Syariah Nasional

No.53/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Tabarru‟ pada asuransi syariah dan

reasuransi syariah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Harry beliau

menegaskan bahwa:69

“Sejak didirikannya Unit Usaha Syariah, PT SunLife Financial sudah

menggunakan Fatwa Dewan Syariah Nasional sebagai pedoman dalam

melaksanakan asuransi syariah, begitu pula Fatwa DSN MUI No.

21/DSN-MUI/X/2001 tentang Asuransi Syariah,Fatwa DSN MUI No.

53/DSN-MUI/III/2006 tentang Tabarru Asuransi Syariah, dan Fatwa DSN

MUI No. 106/DSN-MUI/X/2016 Tentang Fatwa Wakaf Manfaat Asuransi

dan Manfaat Investasi pada Asuransi Jiwa Syariah telah diterapkan oleh

PT SunLife Financial.”

Fatwa DSN-MUI No. 53 Tahun 2006 Tentang Akad Tabarru‟ pada

Asuransi Syariah dalam bagian ketentuan hukum menjelaskan bahwa :

69

Harry harmandar, Wawancara (Jakarta, 9 Maret 2018)

Page 88: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

75

1. Akad Tabarru‟ merupakan akad yang harus melekat pada semua

produk asuransi.

2. Akad Tabarru‟ pada asuransi adalah semua bentuk akad yang

dilakukan antar peserta pemegang polis.

Dalam ketentuan-ketentuan yang tercantum, Unit Syariah PT SunLife

Financial dalam mekanisme operasionalnya, mengimplementasikan akad

tabarru‟, yaitu yang dituangkan dalam bentuk iuran tabarru‟, adapun yang

dimaksud dengan iuran tabarru‟ dalam PT SunLife Financial adalah bagian

dari Iuran Asuransi setelah dipotong Ujrah Pengelolaan Risiko yang

dimasukkan ke dalam Dana Tabarru‟ untuk tujuan tolong menolong diantara

para Peserta.70

Ini membuktikan bahwa akad tabarru‟ telah digunakan pada

semua produk Unit Syariah PT SunLife Financial sehingga dapat dikatakan

bahwa PT SunLife Financial sudah menerapkan ketentuan angka 1 bagian

pertama dari ketentuan hukuk fatwa Dewan Syariah Nasional No.53/DSN-

MUI/III/2006 Tentang Akad Tabarru‟ pada Asuransi Syariah yang menyatakan

bahwa akad tabarru‟ merupakan akad yang harus melekat pada semua produk

asuransi syariah.

Adapun praktek bahwa akad tabarru‟ dilakukan antar peserta pemegang

polis dapat dilihat dari tata cara pengajuan klaim. Misalnya klaim untuk

meninggal dunia, berdasarkan ketentuan yang tertera dalam Lampiran

Ringkasan Informasi salah satu produk sunlife mengenai tata cara pengajuan

klaim pada produk yaitu:71

*Dokumen-dokumen klaim

• Untuk klaim Manfaat Meninggal Dunia, lengkapi dengan dokumen sesuai

Ketentuan Polis, yang antara lain adalah:

Formulir Pengajuan Klaim Meninggal Dunia yang telah diisi

lengkap dan benar (asli);

70

Harry harmandar, Wawancara (Jakarta, 9 Maret 2018) 71

Lampiran Ringkasan Informasi Produk Asuransi PT SunLife Financial

Page 89: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

76

Formulir Surat Keterangan Dokter yang diisi lengkap dan benar

(asli);

Formulir Surat Kuasa Rekam Medis (asli);

Formulir Surat Pembayaran (asli) disertai salinan buku tabungan

rekening tujuan pembayaran;

Polis (asli);

Kartu Identitas Diri Pihak Yang Diasuransikan, Peserta, Penerima

Manfaatyang ditunjuk, atau pihak yang mengajukan klaim

(salinan);

Surat keterangan Kematian dari Dokter wajib dilegalisasi minimal

oleh Kedutaan atau Konsulat Jenderal RI setempat, apabila Pihak

Yang Diasuransikan Meninggal Dunia di luar negeri;

Akta Kematian dari catatan sipil (salinan dan dilegalisasi);

Laporan pemeriksaan jenazah (Visum Et Repertum) atau otopsi dari

Dokter yang berwenang jika Pihak Yang Diasuransikan meninggal

dunia karena kecelakaan atau sebab yang tidak wajar;

Surat Keterangan dari Kepolisian jika Pihak Yang Diasuransikan

meninggal dunia karena kecelakaan atau sebab yang tidak wajar

(salinan dandilegalisasi);

Penetapan pengadilan dalam hal Pihak Yang Diasuransikan

dinyatakan hilang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

(salinan);

Akta Nikah dari instansi yang berwenang, bila sudah menikah

(salinan);

Kartu Keluarga dari instansi yang berwenang (salinan);

Surat Ganti Nama, jika ada (salinan);

Dokumen-dokumen lain yang dianggap perlu oleh Sun Life.

Surat kuasa mengajukan klaim apabila klaim diajukan oleh kuasa

dari Penerima Manfaat yang ditunjuk (asli);

Berdasarkan ketentuan yang tertera dalam lampiran tersebut, salah satu

persyaratan untuk mengajukan klaim adalah polis. Oleh karena demikian polis

dapat dijadikan bukti bahwa seseorang tersebut benar-benar merupakan peserta

dari PT SunLife Financial. Di dalam polis dijelaskan mengenai ketentuan-

ketentuan yang terkait dengan asuransi yang telah disepakati antara peserta

asuransi dan pengelola (Perusahaan). Praktek pada SunLife Financial tersebut

sesuai dengan ketentuan angka 2 bagian pertama dari ketentuan hukum fatwa

DSN No. 53 yang menyebutkan bahwa akad tabarru‟ pada asuransi adalah

semua bentuk akad yang dilakukan antar peserta pemegang polis.

Fatwa DSN-MUI No. 53 Tahun 2006 Tentang Akad Tabarru‟ pada

Asuransi Syariah dalam bagian ketentuan akad menjelaskan bahwa :

Page 90: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

77

1. Akad Tabarru‟ pada asuransi adalah akad yang dilakukan dalam

bentuk hibah dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong antar

peserta, bukan untuk tujuan komersial.

2. Dalam akad Tabarru‟, harus disebutkan sekurang-kurangnya:

a. hak & kewajiban masing-masing peserta secara individu;

b. hak & kewajiban antara peserta secara individu dalam akun

tabarru‟ selaku peserta dalam arti badan/kelompok;

c. cara dan waktu pembayaran premi dan klaim;

d. syarat-syarat lain yang disepakati, sesuai dengan jenis asuransi

yang diakadkan.

Ketentuan yang terdapat dalam bagian ketentuan akad menjelaskan

bahwa akad tabarru‟ pada asuransi syariah dan reasuransi syariah adalah akad

yang dilakuan dalam bentuk hibah dengan tujuan kebajikan dan tolong

menolong antar peserta, bukan untuk tujuan komersial. Berdasarkan

pengertian dana tabarru‟ yang dicantumkan dalam Lampiran Ringkasan

Informasi Produk Asuransi SunLife adalah Bagian dari Iuran Asuransi setelah

dipotong Ujrah Pengelolaan Risiko yang dimasukkan ke dalam Dana Tabarru‟

untuk tujuan tolong menolong diantara para Peserta. Berdasarkan pengertian

tersebut, secara substansial sama dengan pengertian tabarru‟ yang terdapat

pada fatwa DSN no.

Yusuf Qardhawi mengartikan tabarru‟ sama dengan hibah. Tabarru‟ secara

hukum fiqhiyah juga masuk dalam kategori akad hibah. Dalam salah satu

definisi hibah disebutkan bahwa:72

“hibah dalam pengertian umum adalah bertabarru‟ dengan harta untuk

kemaslahatan orang lain dalam kondisi hidup.

Jadi, menurut definisi di atas dapat dikatakan bahwa dana tabarru‟ yang

merupakan akad hibah apabila telah diberikan tidak boleh diambil kembali.

Perumpamaannya sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh

Ibnu Abbas r.a73

ع اث عجبس قبل: قبل انج )ص(: انعبئذ ف هجته بنكهت قء ثى عىد ف قئه ص.

72

Ma‟ruf Amin, Solusi Berasuransi, h. 71. 73

M Nashiruddin Al-Albani, ringkasan, h. 467

Page 91: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

78

“orang yang meminta kembali sesuatu yang telah dihibahkan/diberikan

kepada orang lain, adalah sama dengan seekor anjing yang muntah kemudian

makan kembali muntahannya tersebut.”

Apabila dana hibah telah diberikan maka tidak boleh diambil kembali.

Hal ini berbeda dengan impelementasi yang dilakukan oleh SunLife Financial,

dimana SunLife Financial menerapkan sistem pengembalian dana tabarru‟.

Adapun mengenai pengembalian akan terjadi apabila tidak ada klaim selama

polis masih berlaku, dan juga apabila Polis masih berlaku pada tanggal

pembayaran Surplus Underwriting.Namun pengembalian dana tersebut bukan

diambil dari dana tabarru‟ yang telah diberikan, akan tetapi peserta

memperoleh dana yang berasal dari surplus underwriting dana tabarru‟. Surplus

Underwriting adalah selisih lebih total jumlah pendapatan Dana Tabarru‟

setelah dikurangi pengeluaran Dana Tabarru‟.74

Surplus underwriting dana tabarru‟ tersebut merupakan hak peserta secara

individu karena berasal dari hasil investasi dana tabarru‟setelah dikurangi

untuk cadangan tabarru‟ dan ujrah untuk pengelola yang telah mewakili

peserta untuk mengelola dana tabarru‟ tersebut. Pada implementasi di PT

SunLife Financial yang memberikan pengembalian dana surplus underwriting

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Yusuf Qardhawi yang melarang

adanya pengembalian dari dana tabarru‟ yang telah diberikan.

Angka 2 dalam ketentuan akad Fatwa DSN No 53 menjelaskan bahwa

dalam akad tabarru‟, harus disebutkan sekurang-kurangnya: hak dan kewajiban

masing-masing peserta secara individu; hak dan kewajiban antara peserta

secara individu dalam akun tabarru‟ selaku peserta dalam arti badan/kelompok;

cara dan waktu pembayaran premi dan klaim; dan syarat-syarat lain yang

disepakati, sesuai dengan jenis asuransi yang diakadkan.

Di dalam polis yang menyepakati antar peserta dengan perusahaan PT

SunLife Financial, polis tersebut yang merupakan akad di dalamnya berisi

ketentuan-ketentuan yaitu identitas peserta, jangka waktu manfaat asuransi,

74

Harry harmandar, Wawancara (Jakarta, 9 Maret 2018)

Page 92: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

79

kontribusi, cara pembayaran, objek, klausula-klausula seperti klausula

penghentian polis, pengembalian surplus, klausula resiko, dsb.75

Mengenai kedudukan para pihak dalam akad tabarru‟ yang dijelaskan

dalam fatwa DSN No53/DSN-MUI/III/2006 tentang Tabarru Asuransi Syariah

bahwa: Dalam akad tabarru‟ (hibah), peserta memberikan dana hibah yang

akan digunakan untuk menolong peserta atau peserta lain yang tertimpa

musibah; Peserta secara individu merupakan pihak yang berhak menerima dana

tabarru‟ (mu‟amman/mutabarra‟ lahu, نه سع يتت/ي يؤ ) dan secara kolektif

selaku penanggung (mu‟ammin/mutabarri‟-.(سع يتت/ي يؤ; Perusahaan

asuransi bertindak sebagai pengelola dana hibah,atas dasar akad wakalah dari

para peserta selain pengelolaan investasi.

Dalam ketentuan yang terdapat pada PT SunLife Financial terdapat istilah

yang disebut dengan santunan asuransi yang merupakan sejumlah uang

diambil dari dana tabarru‟ yang akan dibayarkan untuk risiko yang terjadi

atas pihak yang diasuransikan sesuai dengan manfaat produk. Dan terdapat

istilah iuran tabarru‟ yang merupakan bagian dari iuran asuransi setelah

dipotong ujrah pengelolaan risiko yang dimasukkan ke dalam dana tabarru‟

untuk tujuan tolong menolong diantara para peserta. Hal ini sesuai dengan

ketentuan mengenai kedudukan para pihak dalam akad tabarru‟ butir 1 Fatwa

DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Tabarru Asuransi Syariah yang

menyatakan bahwa dalam akad tabarru‟, peserta memberikan dana hibah

yang akan digunakan untuk menolong peserta atau peserta lain yang tertimpa

musibah.

Hal ini diperkuat dengan adanya hadis yang menunjukkan arti tolong

menolong dan saling membantu antar sesama muslim yang sedang terkena

musibah. Yaitu :

75

Harry harmandar, Wawancara (Jakarta, 9 Maret 2018)

Page 93: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

80

ه وسههى يثم ب قبل: قبل سسىل للا صهه للا عه ه للا ع ثشش سض ث ب انع هى ع ف تىاد ؤي ان

هش وان ه عضى تذاع نه سبئش انجسذ ثبنسه هى وتعبطفهى يثم انجسذ إرا شتك ي . )أرشهه وتشاح ح

1166انجخبسي } })

“Diriwayatkan dari Nu‟man bin Bisyr r.a., dia berkata, „Rasulullah saw. telah

bersabda, „Orang-orang mukmin dalam hal saling menyayangi bagaikan satu

tubuh. Apabila ada sebagian tubuh yang sakit, maka seluruh tubuh tidak bisa

tidur dan turut merasakan sakitnya.” (HR. Bukhari [6011])

Sesuai dengan butir ketiga bagian kedudukan para pihak yang

mengatakan bahwa Perusahaan bertindak sebagai pengelola dana hibah,atas

dasar akad wakalah dari para peserta selain pengelolaan investasi. Dalam hal

ini PT Sunlife berperan sebagai Pengelola dana tabarru‟ serta dana investasi

dengan menggunakan akad wakalah bil ujrah sesuai kesepakatan dengan para

pihak serta tertuang di dalam polis.76

Adapun mengenai Pengelolaan yang terdapat dalam fatwa DSN No. .

53/DSN-MUI/III/2006 Yaitu dinyatakan bahwa:

1. Pengelolaan asuransi dan reasuransi syariah hanya boleh dilakukan

oleh suatu lembaga yang berfungsi sebagai pemegang amanah.

2. Pembukuan dana tabarru‟ harus terpisah dari dana lainnya.

3. Hasil investasi dari dana tabarru‟ menjadi hak kolektif peserta dan

dibukukan dalam akun tabarru‟.

4. Dari hasil investasi, perusahaan asuransi dan reasuransi syariah dapat

memperoleh bagi hasil berdasarkan akad Mudharabah atau akad

Mudharabah Musytarakah, atau memperoleh ujrah (fee) berdasarkan

akad wakalah bil ujrah.

Mengenai pengelolaan asuransi dan reasuransi syariah, PT SunLife

Financial bertindak sebagai lembaga yang berperan sebagai perusahaan dalam

mengelola dana dengan mendapatkan ujrah yang telah disepakati. Hal ini

sesuai dengan ketentuan butir satu di atas.

Bahwa pengelola berhak mendapatkan fee sesuai dengan kesepakatan.

Melalui akad wakalah, para peserta memberikan kuasa kepada pengelola untuk

mengelola dananya dalam hal antara lain seperti kegiatan administrasi,

76

Harry harmandar, Wawancara (Jakarta, 9 Maret 2018)

Page 94: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

81

pengelolaan dana, pembayaran klaim, underwriting, pengelolaan portofolio

risiko, pemasaran dan investasi.77

Dalam ketentuan sunlife, iuran asuransi atau yang bisa disebut dengan

kontribusi terdiri dari iuran tabarru‟ dan ujrah pengelolaan risiko yang akan

dikenakan setiap bulan berdasarkan usia, jenis kelamin dan santunan asuransi.

Dimana iuran tabarru‟ merupakan bagian dari iuran asuransi setelah dipotong

ujrah pengelolaan risiko yang dimasukkan ke dalam dana tabarru‟ untuk

tujuan tolong menolong diantara para peserta. Mengenai ujrah pengelolaan

risiko yaitu ujrah yang dibebankan sehubungan dengan pengelolaan risiko

yang dipotong dari iuran asuransi. Dana yang diinvestasikan oleh sun life

melalui instrumen investasi yang terdaftar pada badan pemerintah yang

berwenang yang merupakan nilai aktiva bersih atau nilai aset, keuntungan

maupun kerugian (jika ada) yang diperoleh dari investasi dana investasi

dikurangi ujrah.78

Hal ini sesuai dengan ketentuan butir 2 dan 3 mengenai

pengelolaan yang menyatakan bahwa pembukuan dana tabarru‟ harus terpisah

dari dana lainnya, hasil investasi dari dana tabarru‟ menjadi hak kolektif

peserta dan dibukukan dalam akun tabarru‟. Nilai dana investasi peserta

merupakan harga unit dikalikan jumlah unit pada polis. Dimana harga unit

merupakan harga nilai aktiva bersih suatu dana investasi dibagi dengan jumlah

seluruh unit setiap sub dana investasi. Harga unit setiap sub dana investasi

yang dipasarkan sun life dipublikasikan di beberapa surat kabar.

Mengenai ketentuan penggunaan surplus underwriting dana tabarru‟,

dijelaskan dalam Fatwa DSN No. 53 bahwa jika terdapat surplus underwriting

atas dana tabarru‟, maka boleh dilakukan beberapa alternatif sebagai berikut:

a. Diperlakukan seluruhnya sebagai dana cadangan dalam akun

tabarru‟.

77

Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Prenada Media, 2017),

h.279. 78

Ringkasan Informasi Produk Asuransi SunLife Syariah

Page 95: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

82

b. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dibagikan sebagian

lainnya kepada para peserta yang memenuhi syarat

aktuaria/manajemen risiko.

c. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dapat dibagikan

sebagian lainnya kepada perusahaan asuransi dan para peserta

sepanjang disepakati oleh para peserta.

Pada SunLife Financial, Bapak Harry menjelaskan mengenai

pembagian surplus underwriting yaitu surplus underwriting terhadap dana

tabarru‟ ini kemudian dibagi dan dialokasikan untuk peserta 40%, untuk

pengelola 30%, dan untuk dana tabarru‟ 30%. Langkah ini sesuai dengan isi

fatwa DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006, yaitu salah satu dari beberapa alternatif

yang dapat dilakukan ketika terdapat surplus underwriting dana tabarru‟ yaitu

disimpan sebagian sebagai dana cadangan tabarru‟ dan dapat dibagikan

sebagian lainnya kepada perusahaan asuransi dan para peserta sepanjang

disepakati oleh peserta.

Hal ini sesuai teori yang dikatakan oleh Muhammad Syakir Sula, bahwa

surplus dana tabarru‟ dapat dibagikan kembali kepada peserta sebagai suatu

bonus.79

Namun apabila dana tabarru‟ tidak mencukupi untuk membayarkan

klaim, maka peserta bisa meminjam dana kepada operator tanpa dikenakan

bunga. Pinjaman ini diperoleh dari dana yang tersedia pada dana cadangan

hasil pembagian dari 30% Surplus Underwriting. Akad yang dilakukan antara

peserta dan operator adalah akad qard. Pinjaman ini tidak dikenai bunga.

Untuk masalah pengembaliannya, operator sebagai wakil akan mengambilkan

dari iuran tabarru‟ yang memang berguna untuk membantu peserta yang

mengalami kesulitan. Ini sudah sesuai dengan peraturan yang ada dalam

paragraf 24 PSAK 108 dan Fatwa DSN-MUI Nomor 53/DSN-MUI/ III/2006

tentang akad tabarru‟ pada Asuransi Syariah pada poin ketujuh.

79

Muhammad Syarkir Sula, Asuransi Syariah (Life&General), h.227.

Page 96: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perlakuan dana surplus underwriting menurut POJK NO. 72

/POJK.05/2016 dan fatwa DSN No.53/DSN-MUI/III/2006 mengenai

perlakuan surplus underwriting jika terdapat surplus underwriting atas

dana tabarru‟, maka boleh dilakukan beberapa cara yaitu yang pertama

adalah dapat diperlakukan seluruhnya sebagai dana cadangan dalam akun

tabarru‟, dapat disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dibagikan

sebagian lainnya kepada para peserta yang memenuhi syarat

aktuaria/manajemen risiko, dan cara lainnya dapat disimpan sebagian

sebagai dana cadangan serta dapat dibagikan sebagian lainnya kepada

perusahaan asuransi dan para peserta sepanjang disepakati oleh para

peserta.

2. Mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan No.18, No.

11/PMK.010/2011 dan Fatwa DSN No. 53 tentang pengelolaan dana

tabarru‟, mekanisme alokasi surplus underwriting unit syariah PT Sunlife

Financial yaitu sesuai dengan kesepakatan para pihak pada saat

mendaftar menjadi peserta, sesuai dengan persentase pembagian (nisbah)

yaitu peserta memperoleh sebesar 40%, pengelola sebesar 30%, serta

dana tabarru‟ sebesar 30%.

3. Terdapat kesesuaian pada pembagian surplus underwriting yang

dilakukan oleh PT SunLife Financial dimana peserta memperoleh sebesar

40%, pengelola sebesar 30%, serta dana tabarru‟ sebesar 30%. Langkah

ini sesuai dengan isi fatwa DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006 maupun

POJK No. 72/POJK.05/2016 yaitu salah satu dari beberapa alternatif

yang dapat dilakukan ketika terdapat surplus underwriting dana tabarru‟

yaitu disimpan sebagian sebagai dana cadangan tabarru‟ dan dapat

dibagikan sebagian lainnya kepada perusahaan asuransi dan para peserta

sepanjang disepakati oleh peserta. Secara teori, adanya pengembalian

Page 97: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

84

dana tabarru‟ ini tidak sesuai, namun dalam hal ini pengembalian dana

tersebut adalah bonus yang diberikan oleh Perusahaan kepada peserta

asuransi. namun ada beberapa hal yang masih belum sesuai dalam

ketentuan tersebut, yaitu mengenai penyajian laporan yang disajikan pada

PSAK 108, ada beberapa hal yang tidak dicantumkan dalam laporan

keuangan PT SunLife Financial.

B. Saran

1. Bagi perusahaan agar lebih transparan lagi mengenai pemberitahuan

informasi khususnya terkait penggunaan surplus underwriting dana

tabarru‟ karena hal tersebut sangat krusial. Dan khususnya untuk

meningkatkan strategi pemasaran, meningkatkan kualitas layanan dan

meningkatkan kepercayaan nasabah sehingga akan lebih banyak lagi

jumlah nasabah dan pendapatan premi tabarru‟.

2. PT SunLife Financial sebagai perusahaan yang bergerak di bidang

asuransi jiwa lebih meninjau kembali pada peraturan yang tercantum

dalam POJK No. 72/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip

Syariah, Fatwa DSN MUI Nomor 21 Tahun 2001, dan Fatwa DSN MUI

Nomor 53 Tahun 2006 Serta memperbarui informasi-informasi terkait

regulasi tersebut.

3. Bagi Dewan Pengawas Syariah, pengawasan yang lebih teliti serta lebih

mensosialisasi informasi yang belum disampaikan kepada perusahaan

terkait hal-hal yang penerapannya masih belum sesuai dengan

ketentuan yang tercantum dalam Fatwa DSN MUI maupun Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan khususnya mengenai pembagian surplus

underwriting dana tabarru‟.

Page 98: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

85

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Fahmi Muhammad. Metode Penelitian Hukum. Ciputat: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010.

Ali, Zainuddin. Hukum Asuransi Syariah. Jakarta: PT Sinar Grafika, 2008

Ali, AM Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis

Historis, Teoritis, Dan Praktek. Jakarta: Kencana, 2004.

Al-Albani, M. Nashiruddin. Ringkasan Shahih Muslim, diterjemahkan Elly

Latifah. Depok: Gema Insani, 2008.

Amin, Ma‟ruf. Solusi Berasuransi: Lebih Indah Dengan Syariah. Jakarta:

Salamdani, 2009.

Amrin, Abdullah. Meraih Berkah melalui Asuransi Syariah. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, 2011.

Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah

Asuransi Konvensional .Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2006.

Anwar, Khoiril. Asuransi Syariah Halal dan Maslahat. Solo: Tiga Serangkai,

2007.

Arthesa, Ade. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: PT Indeks

Kelompok Gramedia, 2006.

Billah, Mohd Ma‟sum. Konteksualisasi Takaful Dalam Asuransi Modern

Tinjauan Hukum Dan Praktek. Jakarta: PT. Multazam Mitra Prima, 2010.

Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Fatwa Dewan

Nasional No.21/DSN-MUI/X/2006 Tentang Pedoman Umum Asuransi

Syariah, (Jakarta: 2006).

Dewan Syariah Nasional (DSN), Fatwa Dewan Syari'ah Nasional NO: 53/DSN-

MUI/III/2006 Tentang Akad Tabarru‟ Pada Asuransi Syari‟ah (Jakarta:

DSN, 2006).

Dewan Standar Akuntansi Syariah, Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah ED

revisi PSAK 108, Jakarta, 2015.

Dewi, Gemala. Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan & amp; Perasuransian

Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2004.

Ganie, A. Junaedy. Hukum Asuransi Indonesia. Jakarta: PT Sinar Grafika, 2011.

Page 99: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

86

Hadi, Ahmad Chairul. Hukum Asuransi Syariah Konsep Dasar, Aspek Hukum dan

Sistem Operasionalnya. Ciputat: UIN Press, 2015.

Hasan, Nurul Ichsan. Pengantar Asuransi Syariah. Ciputat: Referensi, 2014.

Hermansyah. Hukum perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: PT Kencana, 2012.

Iqbal, Muhaiman Asuransi Umum Syariah dalam Praktik. Depok: Gema Insani,

2006.

Ismanto, Kuat Asuransi syari'ah: tinjauan asas-asas hukum Islam. Jakarta:

Pustaka Pelajar, 2009.

Janwari, Yadi. Asuransi Syariah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005.

Mardani. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Jakarta: PT

Kencana, 2015.

Nopriansyah, Waldi. Asuransi Syariah Berkah Terakhir Yang Tak Terduga.

Yogyakarta: ANDI, 2016.

Qardhawi, Yusuf. Al-Halal Wal-Haram Fil-Islam, Diterjemahkan Abu Sa‟id Al-

Falahi Dan Aunur Rafiq Shaleh Tamhid, Halal Dan Haram Dalam

Islam. Jakarta: Rabbani Press, 2000.

Rahman, Asmak Ab et al. Sistem Takaful Di Malaysia Isu-Isu Kontemporari

.Kuala Lumpur: Universiti of Malaya, 2008.

Sastrawidjaja, Man Suparman. Hukum Asuransi. Bandung: PT Alumni Bandung,

2010.

Soemitra, Andri. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Prenada Media,

2017.

Suma, Amin Muhammad. Asuransi Syariah Dan Asuransi Konvensional. Ciputat:

Kholam, 2006.

Sula, M. Syakir. Asuransi syariah (Life and general) Konsep Dan Operasional.

Jakarta: Gema Insani Press, 2004.

Sutedi, Adrian. Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan. Jakarta: RAS, 2014.

Jurnal-jurnal:

Muh Fudhail Rahman, “Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam”, Jurnal Al-

Adalah, Vol X, No. 1 (2011), h. 27.

Page 100: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

87

Ela Patriana & Rijal Assidiq Mulyana, “Prosedur Underwriting Bancassurance

dan Asuransi Jiwa Syariah Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga” , Jurnal

Al-Iqtishad, Vol. IV, No. 1, Januari 2012, hlm. 126.

Nur Hisamuddin dan Delon Wira Tri Mangala, “Implementasi Akuntansi Akad

Wakalah bil Ujrah Perusahaan Asuransi Syariah berdasarkan PSAK 198:

Studi di PT Asuransi Takaful Keluarga”, Jurnal Addin, Vol. VIII, No. 1,

Februari 2014, hlm. 61.

Hidayatulloh, “Asuransi Syariah dan Gagasan Amandemen Undang-Undang

Nomor 02 Tahun 1992 Tentang Perasuransian”, Jurnal Salam : Jurnal

Filsafat dan Budaya Hukum, Vol I, No. 2 (2014), h. 222.

Sugeng Soedibjo & Rachmafitriati “ Penetapan Target Premi Asuransi Untuk

Mencapai Titik Impas dengan Pendekatan Medel Profit Testing” .Jurnal

Birokrasi, Ilmu Administrasi dan Organisasi, Mei-Agustus 2009, h. 33

Miftahul Ulum,”Prosedur Underwriting Produk Asuransi Kesehatan Kumpulan

Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga”, Jurnal Al-Iqtishad,Vol II, No. 1

(2010), h. 137.

Novi Puspitasari, “Model Proporsi Tabarru‟ Dan Ujrah Pada Bisnis Asuransi

Umum Syariah Di Indonesia”,Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Indonesia,Vol IX, No. 1 (2012), h. 44

Web:

“Sejarah dan Perkembangan Asuransi di Indonesia” , 2 November 2015 diakses di

asura.co.id dari https://www.asura.co.id/blog/sejarah-dan-

perkembangan-asuransi-di-indonesia, diakses pada hari Kamis Tanggal 9

November 2017 pukul 18.00.

“Perkembangan Perusahaan Asuransi di Indonesia”, 4 Mei 2016 diakses di

www.askrida.com dari http://www.askrida.com/perkembangan-

perusahaan-asuransi-di indonesia.html#.WgRQJDujfIU diakses pada hari

Kamis Tanggal 9 November 2017 pukul 19.20.

Page 101: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

88

Divisi Statistik dan Riset Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Data

bisnis Asuransi dan Reasuransi Syariah Q1 2016, di akses pada 16

Februari 2018

Muhammad Mahbubi Ali, asisten peneliti International Sharia Research Academy

(ISRA) dan Mahasiswa pada program CharteredIslamic Finance

Professional (CIFP) INCEIF, Malaysia dalam artikelnya yang berjudul

“Dilema Distribusi Surplus di Asuransi Syariah”.

Pengertian Dana Tabarru‟, Sanabila.Com All About Life, diakses dari

http://www.sanabila.com/2015/09/pengertian-dana-tabarru.html pada 25

Maret 2018

Muhammad Mahbubi Ali, asisten peneliti International Sharia Research Academy

(ISRA) dan Mahasiswa pada program CharteredIslamic Finance

Professional (CIFP) INCEIF, Malaysia dalam artikelnya yang berjudul

“Dilema Distribusi Surplus di Asuransi Syariah”.

PT SunLife Financial Indonesia, Tentang Sun Life Financial Indonesia, diakses di

https://www.sunlife.co.id

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Tentang SunLife Financial Indonesia, di akses

di http://aaji.or.id/Perusahaan/sun-life-financial-indonesia

SunLife Financial Syariah, Konsep SunLife Syariah, diakses di

http://www.sunlifesyariah.net

PT SunLife Financial Indonesia, Struktur Organisasi/Organization Stucture 2018

pdf.

PT SunLife Financial Indonesia, Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Yang Baik Bagi Perusahaan Asuransi (Good Corporate Governance

Report For Insurance Company), 2016 pdf.

PT Sunlife Financial Syariah, Ringkasan Informasi Produk Dan/Atau Layanan

Asuransi Brilliance Hasanah Protection Plus pdf.

PT Sunlife Financial Syariah, Ringkasan Informasi Produk Dan/Atau Layanan

Asuransi Brilliance Hasanah Maxima pdf.

PT Sunlife Financial Syariah, Ringkasan Informasi Produk Dan/Atau Layanan

Asuransi Brilliance Hasanah Sejahtera pdf.

Page 102: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

89

PT Sunlife Financial Syariah, Ringkasan Informasi Produk Dan/Atau Layanan

Asuransi Brilliance Hasanah Fortune Plus pdf.

PT Sunlife Financial Syariah, Laporan Keuangan Unit Syariah Per 31 Desember

2016 dan 2015 pdf.

www.ojk.go.id

Peraturan-peraturan:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2014 Tentang

Perasuransian

POJK Nomor 72 /POJK.05/2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan

Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi Dengan Prinsip Syariah

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 108 Tentang Akuntansi

Transaksi Asuransi Syariah Bab 14

Kamus Besar Bahasa Arab

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman

Umum Asuransi Syariah

PSAK No. 108 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah

Wawancara pribadi dengan Bapak Harry Harmandar selaku Sales Development

Manager (SDM) PT SunLife Financial Syariah pada tanggal 9 Maret 2018

bertempat di Menara SunLife, Kuningan Jakarta Selatan

Page 103: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

90

Page 104: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

91

Page 105: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

92

Page 106: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

93

Page 107: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

94

Page 108: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

95

Page 109: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

96

Page 110: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

97

Page 111: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

98

Page 112: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

99

Page 113: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

100

Page 114: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

101

Page 115: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

102

Page 116: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

103

Page 117: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

104

Page 118: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

105

Page 119: METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’€¦ · i METODE ALOKASI SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT SUNLIFE FINANCIAL SYARIAH (ANALISIS POJK NO. 72/POJK.05/2016

106