METODE ANALISIS KUANTITATIF

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    1/23

    BAB II

    ISI

    Kimia analitik berubungan dengan teori dan praktek dari metode-metode yang dipakai

    untuk menetapkan koposisi bahan. Kimia analitik bisa dibagi menjadi bidang-bidang yang

    disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif (Day dan Underwood, 2002.

    !nalisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu "at tertentu yang

    terkandung dalam suatu sampel. "at yang ditetapkan tersebut, yang seringkali dinyatakan

    sebagai konstituen atau analit, menyusun enta sebagian ke#il atau sebagian besar sampel yang

    dianalisis (Day dan Underwood, 2002.

    2.1 Stoikiometri

    Dalam bahasa yunani, kata stoicheion berarti unsur. $stilah stoikiometri

    (stoi#hiometry seara harfia berarti mengukur unsur-tetapi dari sudut pandang praktis,

    stoikiometri meliputi semua hubungan kuantitatif yang melibatkan massa atom dan

    massa rumus, rumus kimia, dan persamaan kimia (petru##i, dkk.20%%

    &toikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur dalam

    senyawa dalam pembentukan senyawanya. 'ada perhitungan kimia se#ara stoikiometri,

    biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia.

    ukum kimia adalah hukum alam yang rele)an dengan bidang kimia. Konsep

    paling fundamental dalam kimia adalah hukum konser)asi massa, yang menyatakan

    bahwa tidak terjadi perubahan kuantitas materi sewaktu reaksi kimia biasa. *isika

    modern menunjukkan bahwa sebenarnya yang terjadi adalah konser)asi energi, dan

    bahwa energi dan massa saling berhubungan suatu konsep yang menjadi penting dalam

    kimia nuklir. Konser)asi energi menuntun ke suatu konsep-konsep penting mengenai

    kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.

    1

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    2/23

    Hukum Hukum Dasar Kimia

    %. ukum Kekekalan +assa (ukum a)oisier

    Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.

    ontoh soal/

    2+g 12 2+g1

    (3g (42g (45g

    2. ukum 'erbandingan 6etap (ukum 'roust

    Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap

    ontoh soal/

    a. 'ada senyawa 74 8 massa 7 / massa

    8 % !r . 7 / 4 !r .

    8 % (%3 / 4 (%

    8 %3 / 4

    b. 'ada senyawa &14 8 massa & / massa 1

    8 % !r . & / 4 !r . 1

    8 % (42 / 4 (%5

    8 42 / 39

    8 2 / 4

    Keuntungan dari hukum 'roust/

    :ila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk

    senyawa tersebut maka massa unsur lainnya dapat diketahui.

    ontoh soal/

    :erapa kadar dalam ;0 gram a14 < (!r/ 8 %2= 1 8 %5= a 8 30

    2

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    3/23

    >awab /

    +assa 8

    Ar C

    Mr CaC O3

    ? massa a14

    812

    100 ? ;0 gram

    8 5 gram

    Kadar 8

    massa C

    massaCaC O3

    ? %00@

    8 650 ? %00@

    8 %2@

    4. ukum 'erbandingan :erganda 8 ukum Dalton

    Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa

    salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan

    berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.

    ontoh soal/

    :ila unsur nitrogen dan oksigen disenyawakan dapat terbentuk,

    71 dimana massa 7 / 1 8 %3 / %5 8 A / 9

    712 dimana massa 7 / 1 8 %3 / 42 8 A / %5

    Untuk massa nitrogen yang sama banyaknya maka perbandingan massa 1ksigen pada

    senyawa 71 / 712 8 9 /%5 8 % / 2

    3. ukum-ukum Bas

    Untuk gas ideal berlaku persamaan /

    'C 8 n6

    dimana/

    ' 8 tekanan gas (atm

    3

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    4/23

    C 8 )olume gas (liter

    n 8 mol gas

    8 tetapan gas uni)ersal 8 0.092 liter.atmEmol Kel)in

    6 8 suhu mutlak (Kel)in

    'erubahan-perubahan dari ', C, dan 6 dari keadaan % ke keadaan 2 dengan kondisi-

    kondisi tertentu di#erminkan dengan hukum-hukum berikut/

    a. ukum :oyle

    ukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan n% 8 n2 dan 6% 8

    62 = sehingga diperoleh/

    '%.C% 8 '2.C2

    b. ukum Bay-ussa#

    Volume gas-gas yang bereaksi d an volume gas-gas hasil reaksi bila diukur pada

    suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat dan

    sederhana. >adi untuk/ '% 8 '2 dan 6% 8 62 berlaku/

    V1

    V2=

    n1

    n2

    #. ukum :oyle-Bay ussa#

    ukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu dan diturukan dengan keadaan

    harga n% 8 n2 sehingga diperoleh persamaan/

    P1. V1

    T1

    =P

    2.V2

    T2

    d. ukum !)ogadro

    Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung

    jumlah mol yang sama.

    4

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    5/23

    Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan &6' (0 o % atm % mol

    setiap gas, )olumenya 22,3 liter. Colume ini disebut sebagai )olume molar gas.

    ontoh soal/

    :erapa )olume 9,; gram amoniak (74 pada suhu 2A o dan tekanan % atm awab/

    9,; g amoniak 88,5

    17 8 0,; mol

    Colume amoniak (&6' 8 0,; ? 22,3 8 %%,2 liter

    :erdasarkan persamaan :oyle-Bay ussa#/

    P1. V1

    T1

    =P

    2.V2

    T2

    1.112,1

    273=

    1.V2

    (273+27)

    C2 8 %2,4% liter

    2.2 Konsep Mol Dan Molar

    &atu mol adalah adalah jumlah "at yang mengandung partikel-partikel elementer,

    sebanyak jumlah atom dalam 0,0%2 kg karbon-%2 yang mempunyai massa %2 sma

    (!"i"ah, 2003.

    a >umlah partikel

    >umlah partikel (atom, molekul, ion dalam satu mol disebut bilangan !)ogadro

    dengan lambang . :erdasarkan penelitian yang dilakukan salah satunya dengan #ara

    elektrolisis diperoleh harga % mol adalah 5,02 F %024. Untuk menentukan jumlah

    partikel dalam satu mol digunakan rumus sebagai berikut

    >umlah partikel 8 >umlah mol F bilangan !)ogadro

    5

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    6/23

    b +assa molar

    +assa molar (molar mass, didefinisikan sebagai massa (dalam garam atau kilogram

    dari % mol entitas (seperti atom atau molekul "at (aymond .,2003. +assa molar

    adalah bilangan yang sama dengan massa atom relatif atau massa molekul relatif,

    tetapi ditunjukkan dalam satuan gEmol.

    +assa molar ! 8 mol "at ! F

    massa A (gram)1mol zat A

    # Colume molar

    %. Colume molar gas dalam keadaan standar

    Karena )olume gas sangat dipengaruhi oleh suhu dan tekanan, dalam stoikiometri

    para ahli kimia menetapkan suatu kondisi a#uan dalam penentuan )olume molar.

    Kondisi a#uan ini adalah 0 G (2A4 K dan % atm. Kondisi ini disebut kondisi

    standar atau &6' (Standard emperature and Pressure. 'ada kondisi &6', )olume

    molar gas adalah 22,3 !ubungan )olume molar dan jumlah mol gas pada

    keadaan standar sebagai berikut/

    2. Colume gas pada keadaan sembarang

    (tidak &6' pada persamaan gas ideal dinyatakan dengan/

    Keterangan

    ' 8 6ekanan gas (atm

    C 8 )olume (litern 8 jumlah mol gas (mol

    6

    Colume gas 8 >umlah mol (n F 22,3

    'C 8 n6

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    7/23

    8 tetapan gas (0,092 atmEmol K

    4. Colume gas diukur pada kondisi gas lain. Dengan 'ersamaan

    n1

    V1=

    n2

    V2

    Keterangan

    n% 8 >umlah mol gas %

    n2 8 >umlah mol gas 2

    C% 8 Colume gas %

    C2 8 Colume gas 2

    2.3 Normalitas

    7ormalitas merupakan banyaknya eki)alen (ek "at terlarut "solute#tiap liter

    larutan (Bandjar dan ohman, 200A atau /

    N=ek

    V

    ek= g

    BEsehingga N=

    g

    BE xV

    Hang mana /

    7 / 7ormalitas

    Ik / banyaknya eki)alen

    :I / :erat eki)alen (gram eki)alen

    C / Colume larutan (liter

    :erat eki)alen sama dengan berat molekul (:+ dibagi dengan )alensi atau /

    BE=BM

    n

    &ehingga persamaan unuk mementukan 7ormalitas dapat dituliskan kembali menjadi =

    N= g x n

    BM x V

    Hang mana n merupakan )alensi.

    7

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    8/23

    ara penentuan )alensi tergantung pada reaksi yang terjadi. :erikut ini adalah #ara

    penentuannya/

    %. eaksi asam basa

    'ada reaksi asam basa, )alensinya ditentukan berdasarkan banyaknya mol atau

    1- yang dihasilkan tiap mol asam atau basa.

    +isal /

    l akan terurai menurut reaksi l l-maka )alensi untuk l

    adala % sebab % mol l eki)alen (setara dengan % mol sehingga berat

    eki)alen (:I l sama dengan berat molekulnya (:+-nya. Demikian

    juga :r, $, dan 411.

    Untuk 2&13, 214dan 213)alensinya adalah 2 sebab % mol asam-

    asam tersebut eki)alen dengan 2 mol ion sehingga :I senyawa-senyawa

    ini setengah dari :+-nya

    Untuk 4'13)alensinya adalah 4 sebab % mol asam-asam tersebut eki)alen

    dengan 4 mol ion sehingga :I senyawa-senyawa ini adalah :+E4.

    Untuk basa-basa, seperti 7a1, K1, 731 )alensinya adalah % sebab %

    mol basa-basa ini eki)alen dengan % mol 1- sehingga :I-nya sama

    dengan berat molekulnya.

    Untuk basa-basa a(12, :a(12dan +g(12maka )alensinya adalah 2

    sebab % mol basa-basa ini eki)alen dengan 2 mol 1 - sehingga :I-nya

    sama dengan setengah :+-nya. Untuk !l(14)alensinya adalah 4 sebab % mol basa-basa ini eki)alen

    dengan 4 mol 1- sehingga :I-nya sama dengan :+E4 (Bandjar dan

    ohman, 200A.

    2. eaksi redoks

    'ada reaksi oksidasi-reduksi (redoks, )alensinya ditentukan oleh banyaknya

    elektron yang hilang atau timbul pada reaksi oksidasi-reduksi. &ebagai #ontoh

    reaksi $2 2e2$- maka )alensinya adalahh 2, sebab % mol $2 eki)alen dengan 2

    elektron sehingga berat eki)alennya (:I sama dengan setengah :+-nya (Bandjar

    dan ohman, 200A.

    8

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    9/23

    'erlu diperhatikan bahwa banyak senyawwa yang dapatmengalami lebih dari

    satu reaksi tunggal, akibatnya senyawa tersebut mempunyai lebih dari satu berat

    eki)alen (Bandjar dan ohman, 200A. ontoh dari senyawa ini adalah kalium

    permanganat/

    +n13- e-+n13

    2-, :I 8 :+

    +n13- 3 4e +n12 2 21 , :I 8 :+E4

    +n13- 9 3e +n4 3 21 , :I 8 :+E3

    +n13- 9 ;e +n2 3 21 , :I 8 :+E;

    ontoh perhitungan

    itung berat eki)alen (:I natrium oksalat (7a2213 dan kalium bikromat

    (K2r21A dalam reaksi berikut ini/

    4 2132- r1A

    2-%3 2r4 12 A 21

    >awab />umlah elektron yang dilepaskan atau yang ditangkap oleh keduanya dapat dilihat

    dari reaksi paronya, yaitu /

    2132-212 2e

    r1A2-%3 5 e 2r4 A 21

    $on oksalat melepaskan 2 elektron ()alensinya 2, sementara itu ion bikromat

    menangkap 5 elektron ()alensinya 5, sehingga /

    :I 7a2213 8 :+ 7a2213E2 8 %43E2 :I2132- 85A

    :I K2r21A8 :+ K2r21AE 5 8 2J3,2 E 5 :I K2r21A8 3J,04

    2.4 ormalitas

    *ormalitas atau konsentrasi analitik merupakan sistem konsentrasi yang dapat

    didefinisikan sebagai banyaknya bobot rumus "at terlarut per liter larutan.

    +enurut Day and Underwood (2002, banyak senyawa menjalani penguraian atau

    pembentukan kompleks ketika dilarutkan dalam suatu larutan. &ebagai #ontoh, sebuah

    elektrolit lemah asam asetat (411, atau 1!# terurai se#ara perlahan menjadi

    ion-ion ketika dilarutkan dalam air/

    1!# 21 41

    1!#-

    &ekarang jika 0,%00 mol 1!# dilarutkan dalam 0,%00 liter larutan en#er dan terurai

    menjadi %,4 @, larutan tersebut tidak menjadi 0,%00 + dalam molekul 1!#,

    melainkan 0,0J9A + dalam molekul 1!# dan 0,00%4 + dalam ion 1!# -dan 41.

    Dalam banyak kasus, kimiawan menggunakan istilah $ormalitas (* atau konsentrasi

    9

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    10/23

    analitis2 (F untuk mengindikasikan total konsentrasi spesies yang mun#ul dari asam

    asetat. Dalam #ontoh ini

    % 8 8 1!#L 1!# -L

    % 8 8 0,0J9A 0,00%4 8 0,%00

    *ormalitas didefinisikan sebagai

    F=nf

    V

    Dimana nf adalah jumlah dari berat rumus larutan dan C adalah )olume larutan tersebut

    dalam liter. Karena

    n fg

    BR

    Di mana g adalah jumlah dari gram larutan dan : adalah berat rumus, sehingga

    F= g

    BRV

    ontoh berikut ini menggambarkan sistem konsentrasi ini.

    &ebuah #ontoh asam dikloroasetat, l211 (: %29,J3, dengan berat 5,33A g

    dilarutkan dalam ;00 m larutan. 'ada konsentrasi ini asam akan terurai sekitar 3;@/

    l211

    l211-

    itung formalitas dari asam diklorosaetat dan molaritas dari dua spesies l211

    dan l211-.

    F= g

    BRV

    F= 6,447 g

    128,94 g

    BR0,500 liter

    F=0,100BR /liter

    $ni adalah total konsentrasi dari spesies yang mun#ul dari asam dikloroasetat.

    &onsentrasi setimbang dari molekul dikloroasetat dan ion dikloroasetat adalah

    l211-L 8 0,%00 0,3; 8 0,03; +

    l211L 8 0,%00

    0,;; 8 0,0;; +

    10

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    11/23

    Konentrasi sema#am itu dinyatakan sebagai moralitas dan diindikasikan oleh molekul

    atau ion yang berada di dalam tanda kurung. +aka

    F=

    c 8 l211L l211-L

    F=c 8 0,0;; 0,03; 8 0,%00

    Dalam kebanyakan #ontoh kita akan menemukan bahwa dalam buku teks,

    molaritas dan formalitas dapat dipergunakan bergantian. Dalam kasus-kasus ke#il di

    mana perbedaan dibutuhkan, hal ini akan diperhatikan (Day and Underwood, 2002.

    2.! Bobot "ki#alen

    +enurut Day and Underwood (2002, berat gram-ekivaken yang biasa disingkat

    berat ekivalen, :I dari sebuah asam atau basa didefinisikan sebagai berat yang

    diperlukan dalam gram untuk melengkapi atau bereaksi dengan % mol (%,009 g. :I

    dari substansi tersebut dinamakan ekivalen (eM, sama seperti :I yang dinamakan mol.

    &atu milli ekivalen (meM adalah seperseribu dari satu eki)alen, atau

    %000 meM 8 % eM

    >ika n adalah jumlah mol yang dilengkapi oleh % mol asam, atau yang

    direaksikan dengan % mol basa, hubungan antara berat molekul dan berat eki)alen

    adalah

    BE=BM

    n

    Untuk l dan 7a1, n 8 % dan :+ dan :I adalah sama. Untuk 2&13dan

    a(12, n 8 2 dan :I adalah setengah :+.

    11

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    12/23

    Untuk reaksi oksidasi-reduksi berat gram eki)alen didefinisikan sebagai berat

    (dalam gram yang diperlukan untuk melengkapi atau bereaksi dengan satu mol

    elektron. Untuk pengendapan dan reaksi formasi kompleks, berat gram eki)alen

    didefinisikan sebagai berat substansi (dalam gram yang diperlukan untuk melengkapi

    atau bereaksi dengan % mol dari kation uni)alen,1

    2 mol kation di)alen,1

    3 mol

    kation tri)alen, dst (Day and Underwood, 2002.

    :erikut ini beberapa #ontoh yang menggambarkan perhitungan dari berat eki)alen.

    itung :I dari berat &14yang dipergunakan sebagai asam dalam larutan en#er.

    &14 adalah anhidrida dari asam sulfat 2&13. Ketika asam yang terakhir

    dititrasi dengan basa kuat, akan melengkapi 2 proton/

    2

    ++SO4SO

    3+

    2O!

    2SO

    4!2

    Karena % mol &14 bertanggung jawab atas kelengkapan 2 mol , dan

    BE=BM

    2=

    80,06

    2

    BE=40,03 g/e"

    :I dari 2&13adalah setengah :+, atau J9,0AE2 8 3J,03 gEeM.

    2.$ Konsentrasi

    &ifat-sifat fisik dari suatu larutan ditentukan oleh perbandingan relatif atau

    konsentrasi dari berbagai komponen larutannya. 6elah dibi#arakan beberapa #ara

    12

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    13/23

    untuk menyatakan konsentrasi. +isalnya telah dipelajari mengenai molaritas dan

    normalitas yang merupakan satuan konsentrasi yang berguna untuk meme#ahkan

    soal-soal stoikiometri dari reaksi yang terjadi dalam suatu larutan. +olaritas dan

    normalitas di#iptakan khusus untuk maksud ini. Dengan #ara yang sama telah

    ditemukan bahwa beberapa satuan konsentrasi dapat dipakai untuk pengungkapan

    sifat fisik dari larutan. al yang penting untuk diingat dari satuan konsentrasi adalah

    bahwa satuan itu merupakan suatu perbandingan. ara untuk menghafalnya adalah

    harus diingat bahwa satuannya berhubungan dengan satu pembilang dan penyebut

    (:rady,%JJJ.

    Konsentrasi larutan "consentration o$ a soltion# adalahjumlah zat terlarut yang

    terdapat di dalam sejumlah tertentu pelarut atau larutan! &alah satu satuan

    konsentrasi adalah molaritas "molarity# %M&'atau konsentrasi molar'yaitu jumlah

    mol "at terlarut dalam % liter larutan (aymond .,2003.

    +olaritas didefinisikan oleh persamaan berikut /

    + 8 molaritas 8mol zat terlar#t

    liter lar#tan

    Dalam pengerjaan tentu saja kita tidak selalu bekerja dengan larutan yang

    mempunyai )olume tepat % . al ini tidak menjadi masalah sepanjang kita tidak

    lupa untuk mengkonersi )olume larutan menjadi satuan liter. +aka, sebanyak ;00

    ml larutan yang mengandung 0,A40 mol 5%215juga memiliki konsentrasi %,35 +.

    + 8 molaritas 80,730mol

    0,500$

    + 8 molaritas 8 %,35 molE 8 %,35 +

    raksi mol (an persen mol

    13

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    14/23

    Definisi fraksi mol adalah perbandingan banyaknya mol suatu zat dengan jumlah

    mol seluruh zat yang ada dalam campuran tersebut. !pabila fraksi mol kita beri

    tanda N, fraksi mol "at ! dalam larutan dinyatakan sebagai N! (:rady,%JJJ.

    N!8

    nA

    nA+nB+nC+%

    Dengan n!, n:, dan seterusnya adalah banyaknya mol komponen "at-"at dalam

    larutan. +isalkan, suatu larutan terdiri dari 2,0 mol air dan 4,0 etanol (2;1.

    +aka fraksi mol dari air, N21, adalah

    N218

    2,omol2

    O

    2,0mol 2O+3,0molC25O 82,0mol

    5,0mol 8 0,30

    Dengan demikian juga, fraksi mol dari etanol dalam #ampuran adalah

    N 2;1 8

    3,0mol

    5,0mol=0,60

    Kita lihat bahwa jumlah fraksi mol dari "at terlarut dan pelarut harus sama

    dengan satu (:rady,%JJJ.

    $stilah yang sering juga dipakai adalah persen mol ( disingkat @ mol

    yang tidak lain adalah %00 F fraksi mol. >adi, #ampuran di atas terdiri dari 30@ mol

    air dan 50@ mol etanol. Untuk mudahnya, sering yang dimaksud dengan persen mol

    adalah untuk menyatakan jumlah mol "at terlarut per %00 mol larutan. +isalnya 50@

    mol larutan etanol mengandung 50 mol 2;1 untuk tiap %00 mol larutan

    (:rady,%JJJ.

    Molalitas

    +olalitas dide$inisikan sebagai jumlah mol zat terlarut per kg pelarut. :erarti

    merupakan perbandingan antara jumlah mol "at terlarut dengan kilogram

    (:rady,%JJJ.

    14

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    15/23

    molalitas=mol zat terlar#t

    kg &elar#t

    #ontoh /

    :erapakah molalitas 7a1 yang dibuat dengan #ara melarutkan g 7a1 dalam

    ;00 g aMuades awabMol NaO=

    4 g

    40 g/mol=0,1mol

    +assa pelarut 8 ;00 g 8 0,; kg

    molalitas= molkg &elar#t= 0,1mol0,5kg =0,2m

    2.) *erhitun+an Ka(ar

    Dalam larutan, kadar bahan yang terlarut (solut dinyatakan dengan konsentrasi.

    $stilah ini berarti banyaknya massa yang terlarut dihitung sebagai berat (gram tiap

    satuan )olume (mililiter atau tiap satuan larutan, sehingga satuan kadar seperti ini

    adalah gramEmililiter. ara ini disebut dengan #ara beratE)olume atau bE). Disamping

    #ara ini, ada #ara yang menyatakan kadar dengan gram "at terlarut tiap gram pelarut

    atau tiap gram larutan yang disebut dengan #ara beratEberat atau bEb (Bandjar dan

    ohman, 200A.

    Untuk mengitung kadar suatu senyawa yang ditetapkan se#ara )olumetri dapat

    menggunakan rumus-rumus umum berikut/

    >ika sampelnya padat (sampel ditara dengan menggunakan timbangan analitik

    maka rumus untuk mengitung kadar adalah sebagai berikut/

    Kadar (@bEb'

    Vtitran ' Ntitran' BE

    (erat sam&el(mg)x100

    15

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    16/23

    >ika sampelnya #air (sampel diambil se#ara kuantitatif misal dengan

    menggunakan pipet )olume maka rumus untuk mengitung kadar adalah

    sebagai berikut/

    Kadar (@bE)'Vtitran ' Ntitran' BE

    ml sam&el x 1000x100

    :I ( berat eki)alen sama dengan berat molekul sampel dibagi dengan )alensinya.

    2., *en+en-eran

    +enurut Day and Underwood (2002, prosedur laboratorium dalam kimia analitik

    seringkali mensyaratkan pengambilan alikuot dari sebuah larutan standar

    mengen#erkannya menjadi )olume yang lebih besar dalam botol )olumetrik. 6eknik ini

    terutama berguna dalam prosedur spektrofotometrik untuk menyesuaikan konsentrasi

    "at terlarut sehingga galat pengukuran absorbansi larutan dapat diminialkan.

    'erhitungan yang melibatkan pengen#eran bersifat langsung dan simpel. Karena

    tidak ada reaksi kimia yang terjadi, jumlah mol larutan dalam larutan asli harus sama

    dengan mol dalam larutan final. ontoh berikut ini menggambarkan perhitungan

    tersebut.

    arutan K+n13 sebesar 0,0200 + dipersiapkan dengan melarutkan sejumlah

    garam dalam % liter botol )olumetrik, 2; m alikuot dari larutan ini ditempatkan dalam

    ;00 m botol )olumetrik, dan botol tersebut dipenuhi dengan air sampai tanda yang

    ada. itung molaritas larutan ini dalam ;00 m botol.

    Kita ketahui bahwa mmol%8 mmol2,

    C%N +%8 C2N +2&ehingga

    2;,0 F 0,0200 8 ;00 F +2+28 0,00%00 mmolEm

    6erkadang mahasiswa mungkin mendengar ungkapan larutan telah menjalani O20

    kali pegen#eranP. $ni berarti bahwa konsentrasi telah dikurangi dengan faktor 2;,0E;00,

    atau %E20 (Day and Underwood, 2002.

    16

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    17/23

    +enurut 'etru##i (20%%, prinsip pengen#eran adalah bahwa "at terlarut yang sama

    dengan yang ada di sampel larutan stok terdistribusi di seluruh )olume larutan

    en#ernya.

    2. Aturan *embulatan

    !ngka penting disebut juga angka berarti atau angka signifikan,yaitu angka yang

    menunukkan ketelitian atau ketidakpastian alat ukur yang digunakan. !ngka penting pasti

    diperoleh dari hasil pengukuran. !ngka yang bukan berasal dari hasil pengukuran disebut

    angka eksak,misalnya jumla siswa dalam satu kelas 40 orang. !ngka penting terdiri atas

    angka pasti dan angka taksiran (angka perkiraan atau angka diragukan.

    a. Aturan an+ka pentin+

    &ebuah angka adalah angka penting atau bukan dapat dilihat pada aturan angka penting

    sebagai berikut.

    %. &emua angka bukan nol adalah angka penting.

    ontoh/ %2,;; mempunyai 3 angka penting.2. &emua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting.

    ontoh/ 30;0,03 mempunyai 5 angka penting.

    4. !ngka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda desimal adalah bukan angka

    penting, ke#uali diberi tanda khusus (garis bawahEatas.

    ontoh/ ;02.000 mempunyai 4 angka penting

    ;02.000 mempunyai 3 angka penting

    ;02.000 +empunyai ; angka penting

    3. !ngka nol di sebelah kanan tanda desimal, dan di sebelah kiri angka bukan nol

    adalah bukan angka penting.ontoh/ 0,0043 mempunyai 2 angka penting.

    ;. &emua angka di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol

    adalah angka penting.

    ontoh/ %2,00 mempunyai 3 angka penting

    0,003200 mempunyai 3 angka penting.b. /perasi An+ka *entin+

    17

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    18/23

    Untuk menyelesaikan operasi bilangan yang melibatkan angka penting, diterapkan

    beberapa aturan yang sedikit berbeda dengan operasi bilangan biasanya. &ebelum

    membahasnya lebih lanjut, kita harus tahu prinsip pembulatan angka terlebih dahulu.

    %. 'embulatan !ngka

    'embulatan angka ini sering digunakan dalam materi-materi selanjutnya. !turan

    dalam pembulatan angka penting adalah sebagai berikut.

    !ngka lebih dari ; dibulatkan ke atas dan angka kurang dari ; dihilangkan.

    ontoh/ 3;5,5A dibulatkan menjadi 3;5,A

    3;5,53 dibulatkan menjadi 3;5,5

    !pabila tepat angka ;, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil,

    dan dihilangkan jika angka sebelumnya angka genap.

    ontoh/ 3;5,5; dibulatkan menjadi 3;5,5

    3;5,;; dibulatkan menjadi 3;5,5.

    2. 'enjumlahan dan 'engurangan !ngka 'enting

    1perasi penjumlahan dan pengurangan angka penting mengikuti aturan/

    'enulisan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan mengikuti jumlah angka

    taksiran yang paling sedikit dan pembulatan dilakukan sekali saja.

    ontoh

    a. :erapakah jumlah dari %5,2;5 g= %A,%J g= dan J,4 gika selama perjalanan pendaki beristirahat

    selama 2.;54,J9 s berapa lamakah pendaki tersebut berjalanumlah angka penting pada hasil akhir harus mengikuti jumlah angka penting

    yang paling sedikit. Untuk perkalian dan pembagian angka penting dengan angka

    eksak, hasil akhir mengikuti jumlah angka penting tersebut.

    ontoh /a. :erapakah luas sebuah bidang berukuran 0,;39 m ? 0,2 mika satu kantong pupuk mempunyai massa 9,4% kg, berapakah massa 3%

    kantong pupukawab /

    a. 0,;39 (4 angka penting

    0,2 ? (% angka penting0,%%J5 maka hasilnya #ukup ditulis 0,% m2(mempunyai % angka penting

    b. 9,4% (4 angka penting

    3% ? (angka eksak

    43% ditulis 43% kg (4 angka penting.

    2.10 arutan Baku

    &emua perhitungan dalam titrimetri didasarkan pada konsentrasi titran sehingga

    konsentrasi titran harus dibuat se#ara teliti. 6itrasi sema#am ini disebut dengan larutan

    baku (standar. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan normalitas, molaritas, atau

    bobot per )olume (Bandjar dan ohman, 200A.

    &uatu larutan standar dapat dibuat dengan #ara melarutkan sejumlah senyawa baku

    tertentu yang sebelumnya senyawa tersebut ditimbang se#ara tepat dalam )olume

    larutan yang diukur dengan tepat. arutan standar ada dua ma#am yaitu larutan baku

    primer dan larutan baku sekunder. arutan baku primer mempunyai kemurnian yang

    tinggi. arutan baku sekunder harus dibakukan dengan larutan baku primer. &uatu

    proses yang mana larutan baku sekunder dibakkukan dengan larutan baku primer

    disebut dengan standarisasi (Bandjar dan ohman, 200A.

    &uatu senyawa dapat digunakan sebagai baku primer jika memenuhi syarat-syarat

    sebagai berikut/

    a. +udah didapat, dimurnikan, dikeringkan, dan disimpan dalam keadaan murni.

    b. +empunyai kemurnian yang sangat tinggi (%00 R 0,02@ atau dapat dimurnikan

    dengan penghabluran kembali.

    #. 6idak berubah selama penimbangan ("at yang higroskopis bukan merupakan baku

    primer.

    d. 6idak teroksidasi oleh 12dari udara dan tidak berubah oleh 12dari udara.

    e. &usunan kimianya tepat sesuai jumlahnya.

    f. +empunyai berat eki)alen yang tinggi, sehingga kesalahan penimbangan akan

    menjadi lebih ke#il.

    g. +udah larruth. eaksi dengan "at yang ditetapkan harus stoikiometri, #epat, dan terukur.

    19

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    20/23

    ontoh-#ontoh berikut merupakan #ontoh perhitungan dalam standarisasi (pembakuan

    sebuah lautan.

    'embakuan l dilakukan dengan menggunakan baku primer natrium karbonat.

    &ebanyak 4;3,2 mg natrium karbonat dilarutkan dalam air dan dititrasi dengan larutan

    l (yang akan dibakukan menggunakan indi#ator metil orange, dan sampai titik akhir

    titrasi dibutuhkan )olume l sebesar 40,24 m. itunglah berapa normalitas lawab/

    'ada pembakuan l dengan natrium karbonat menggunakan metil orange, reaksi

    yang terjadi adalah/

    7a214 2l 27al 21 12

    Dari reaksi ini dapat diketahui bahwa tiap mol natrium karbonat bereaksi dengan 2 mol

    l dan setara dengan 2 gramion sehingga )alensinya adalah 2. &ebagaimana kita

    ketahui, pada saat titik eki)alen/

    mgrek l 8 mgrek 7a214

    mlF 7l8 mmol 7a214F Calensi

    mlF 7l8 mg 7a214E:+ 7a214F Calensi

    &ehingga/

    NClmgNa

    2CO

    3 Valensi

    BM Na2CO3m$Cl! NCl=

    354,22

    10630,23=0,2211N )

    20

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    21/23

    BAB

    *"N*

    !.1 Kesimpulan &toikiometri (berasal dari bahasa yunanistoicheion8 unsur dan metron 8 mengukur

    adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan bentuk kuantitatif dari reaksi dan

    senyawa kimia.

    he mol concept introduced and applicated to chemical can also be used to

    calculate mass relationship in chemical reactions! he study o$ such mass

    relationship is called stoichiometry, a word derived $rom the (reek stoicheion

    (element and metron "measure#(&pen#er . and +i#hael, 2009

    7ormalitas merupakan banyaknya eki)alen (ek "at terlarut "solute#tiap liter larutan

    (Bandjar dan ohman, 200A

    *ormalitas atau konsentrasi analitik merupakan sistem konsentrasi yang dapat

    didefinisikan sebagai banyaknya bobot rumus "at terlarut per liter larutan.

    21

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    22/23

    +enurut Day and Underwood (2002, berat gram-ekivaken yang biasa disingkat

    berat ekivalen, :I dari sebuah asam atau basa didefinisikan sebagai berat yang

    diperlukan dalam gram untuk melengkapi atau bereaksi dengan % mol (%,009 g.

    Untuk mengitung kadar suatu senyawa yang ditetapkan se#ara )olumetri dapat

    menggunakan rumus-rumus umum berikut/

    a! >ika sampelnya padat / Kadar (@bEb'

    Vtitran ' Ntitran' BE

    (erat sam&el(mg)x100

    b. >ika sampelnya #air / Kadar (@bE)'

    Vtitran' Ntitran' BE

    mlsam&el x 1000x100

    +enurut 'etru##i (20%%, prinsip pengen#eran adalah bahwa "at terlarut yang sama

    dengan yang ada di sampel larutan stok terdistribusi di seluruh )olume larutan

    en#ernya.

    !ngka penting disebut juga angka berarti atau angka signifikan,yaitu angka yang

    menunukkan ketelitian atau ketidakpastian alat ukur yang digunakan.

    arutan bakuE larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui.

    arutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang

    sekaligus berfungsi sebagai alat ukur )olume larutan baku.

    22

  • 7/23/2019 METODE ANALISIS KUANTITATIF

    23/23

    DAA5 *SAKA

    Day, .! dan Underwood, !..200%.)nalisis &imia &uantitas. >akarta / Irlangga.

    >ames I. :rady,&*M*) +*V.S*)S )sas / Struktur 0ilid 1, >akarta/ :inarupa !ksara

    'etru#i, alp dan &uminar. %J9A.&imia 2asar Prinsip dan erapan Modern. >akarta /

    Irlangga.

    &pen#er &eager. +i#hael . &labaugh,. 2009.3hemistry %or oday, &ingapore / 6homson

    earning

    &ukarna, $ +ade,0*3) &imia 2asar 1, Hogyakarta/ >urusan 'endidikan +atematika dan

    $lmu 'engetahuan !lam U77I&.

    23