154
PENERAPAN METODE RESITASI DAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI SDN PULEREJO 02 BAKUNG BLITAR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Stara Satu Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Wildan Irwahyudi 0 7 1 4 0 0 3 7 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYYAH FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Januari, 2010

Metode Drill

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metode Drill

PENERAPAN METODE RESITASI DAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS III PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI SDN PULEREJO 02 BAKUNG BLITAR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Stara Satu Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Wildan Irwahyudi

0 7 1 4 0 0 3 7

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYYAH

FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG Januari, 2010

Page 2: Metode Drill

PENERAPAN METODE RESITASI DAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS III PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI SDN PULEREJO 02 BAKUNG BLITAR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Stara Satu Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Wildan Irwahyudi

0 7 1 4 0 0 3 7

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYYAH

FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG Januari, 2010

Page 3: Metode Drill

PENERAPAN METODE RESITASI DAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS III PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI SDN PULEREJO 02 BAKUNG BLITAR

SKRIPSI

Oleh :

Wildan Irwahyudi 0 7 1 4 0 0 3 7

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Hj. Rahmawati Baharuddin, M.A NIP. 19720715 200112 2 001

Tanggal 30 Januari 2010

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyyah

Dr. Hj. Sulalah, M. Ag NIP. 19651112 199403 2 002

Page 4: Metode Drill

HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN METODE RESITASI DAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS III PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI SDN PULEREJO 02 BAKUNG BLITAR

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh Wildan Irwahyudi (07140037)

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 11 Pebruari 2010 dengan nilai B+

Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada tanggal: 11 Pebruari 2010

Ketua Sidang,

Muhammad Walid, M.A

NIP. 19730823 200003 1 002

Sekretaris Sidang,

Hj. Rahmawati B, M. A NIP. 19720715 200112 2 003

Penguji Utama,

Dr. H.M. Zainuddin, M.A NIP. 19620507 199503 1 001

Pembimbing,

Hj. Rahmawati B, M. A NIP. 19720715 200112 2 003

Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim M alang

Dr. H.M. Zainuddin, M.A NIP. 19620507 199503 1 001

Page 5: Metode Drill

Lembar Persembahan

Do’a yang terlantun dari bibir sucimu,

adalah oksigen yang memenuhi paru- paru hidupku

Tetes- tetes peluh dan air matamu, adalah darah yang mengaliri tubuhku

Sebuah persembahan tak berarti ini, takkan sanggup merangkai sejuta kasih,

Hanya butir- butir terimakasih Untukmu, ayah bundak u ......

Tiap nafasku, adalah senandung do’a untukmu.

Uhibbu fillah ............... kulukis gurat wajahmu dengan sebait do’a

Jiwa dan cintaku, hanya terjaga untukmu

Semoga cinta kasih Allah, kan mempertemukan kita dalam cinta yang abadi.

Buat Sahabat- sahabatku kelompok PKLI 15, ayo terus menjelajahi dunia ini.

Untuk semua teman-teman seperjuangan mulai A sampai Z

Jangan sampai kita melupakan motto kita

Ayo terus

Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh.................Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh.................Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh.................Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh.................

Page 6: Metode Drill

MOTTO

����� ا���� ���ا ا���ا ا� وا���ا ا�� ا�����(و*�ه)وا '& �%��� $��#" �!� ن ,:).)ة ا

“ Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan

yang mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihadlah pada

jalan-Nya. Supaya kamu mendapatkan keberuntungan”.

(Al-Maidah :35)

Page 7: Metode Drill

Hj. Rahmawati Baharuddin, M.A Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Nota Dinas Pembimbing Hal : Skripsi Wildan Irwahyudi Malang, 30 Januari 2010 Lamp : 4 (empat) Eksemplar Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim M alang Di Malang Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun teknik penulisan dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:

Nama : Wildan Irwahyudi NIM : 07140037 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyyah Judul Skripsi : Penerapan Metode Resitasi Dan Metode Drill Sebagai

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Pelajaran Matematika Di SDN Pulerejo 02 Bakung Blitar.

Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah

layak diajukan untuk diujikan.

Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing

Hj. Rahmawati Baharuddin, M.A NIP. 19720715 200112 2 001

Page 8: Metode Drill

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.

Malang, 30 Januari 2010

Wildan Irwahyudi

Page 9: Metode Drill

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Penerapan Metode Resitasi Dan Metode

Drill Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas III Pada

Pelajaran Matematika di SDN Pulerejo 02 Bakung Blitar.”

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah

membawa petunjuk kebenaran seluruh manusia yaitu al-Dinul Islam yang kita

harapkan syafa’atnya di dunia dan di akhirat.

Penulisan dan penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi

dari keseluruhan kegiatan perkuliahan yang telah dicanangkan oleh UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis menjadi

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki)

Malang serta untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar stara

satu Sarjana Pendidikan di UIN Maliki Malang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keterbatasan kemampuan dan

kurangnya pengalaman, banyaknya hambatan dan kesulitan senantiasa penulis

temui dalam penyusunan skripsi ini. Dengan terselesainya skripsi ini, tak lupa

penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang memberikan

Page 10: Metode Drill

arahan, bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini, dengan segala

kerendahan hati, diucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tuaku yang selalu menjadi orang terbaik disisiku dan terimakasih

telah membimbing, mengarahkan dan mengiringi do’a dalam setiap langkah

dan juga kakak-kakakku yang kusayangi.

2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor UIN Maliki Malang.

3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, M.A selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maliki

Malang.

4. Dra. Hj. Sulalah, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtida’iyyah.

5. Hj. Rahmawati Baharuddin, M.A selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan dan bimbingannya hingga skripsi ini selesai.

6. Bapak dan ibu dosen UIN Maliki Malang yang telah membimbing penulis

selama belajar dibangku perkuliahan.

7. Bapak Tugiat Sucipto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Pulerejo 02 Bakung

Blitar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan

penelitian di lembaga yang dipimpin.

8. Segenap teman-teman Guru dan Karyawan SDN Pulerejo 02 Bakung Blitar

yang telah memberikan bantuannya dalam memberikan data-data selama

penelitihan ini berlangsung.

9. Seluruh siswa/i kelas III SDN Pulerejo 02 Bakung Blitar yang turut membantu

jalannya program penelitian ini.

Page 11: Metode Drill

10. Semua teman-teman PGMI angkatan 2005 yang selalu memberikan banyak

pengalaman yang berharga, tak lupa juga teman-teman PKLI JBT&CHY15

persaudaraan kita akan tetap abadi walau kita saling berjauhan.

11. Teman- teman senasib seperjuangan di rayon kawah chondrodimuko yang telah

memberikan dorongan semangat dan motivasi spirituilnya. Disinilah aku

menemukan saudara yang hangat.

12. Uhibbu fillah,cinta kita kan abadi walau gelombang menggoncangkan hati kita.

13. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang

tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga segala bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penulis akan

dibalas dengan limpahan rahmat dan kebaikan oleh Allah SWT dan dijadikan amal

sholeh yang berguna Fiddunnya Wal Akhirat. Amin….

Selanjutnya penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari

sempurna dengan berbagai kekurangan. Dan akhirnya penulis berharap semoga apa

yang penulis laporkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi para pembaca untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Amin-

amin Ya Robbal Alamin ... .

Malang, 30 Januari 2010

Penulis

Wildan Irwahyudi

Page 12: Metode Drill

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 4.1 Alokasi Jampel SDN Pulerejo 02 TA 2009/2010 .......................... 63

Tabel 4.2 SKM Setiap Mapel SDN Pulerejo 02 TA 2009/2010 ..................... 63

Tabel 4.3 Jumlah Gedung/ruang ................................................................... 64

Tabel 4.4 Sarana pendidikan......................................................................... 65

Tabel 4.5 Data Guru dan Karyawan Tahun 2009/2010 ................................. 66

Tabel 4.6 Data Jumlah Siswa ........................................................................ 66

Tabel 4.7 Skor kelompok mata pelajaran matematika ................................... 72

Tabel 4.8 Distribusi Skor Tes Individual Pertemuan ke I .............................. 73

Tabel 4.9 Distribusi Skor Tes Individual Pertemuan ke II ............................. 76

Tabel 4.10 Distribusi Skor Tes Individual Pertemuan ke II ........................... 77

Tabel 4.11 Distribusi Skor Rata-rata Tes Individual Siklus I ........................ 80

Tabel 4.12 Distribusi Skor Tes Individual Siklus II ...................................... 85

Tabel 4.13 Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Metode ........................... 86

Page 13: Metode Drill

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 3.1 Alur PTK ................................................................................. 55

Gambar 3.2 Spiral Penelitian Tindakan Kelas ............................................. 55

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SDN Pulerejo 02 ....................................... 67

Gambar 5.1 Krucut Pengalaman Belajar....................................................... 98

Page 14: Metode Drill

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Respon Siswa .............................................................

Lampiran 2 Format Observasi Perilaku Siswa siklus I ................................

Format Observasi Perilaku Siswa siklus II ...............................

Lampiran 3 Struktur Organisasi Sekolah ....................................................

Lampiran 4 Denah Sekolah ........................................................................

Lampiran 5 Jadwal Pelajaran Kelas III Tahun Akademik 2009/2010 ..........

Lampiran 6 Pedoman Wawancara ..............................................................

Lampiran 7 Pedoman wawancara Siswa .....................................................

Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ....................................................

Lampiran 9 Daftar Nama Kelompok Pembelajaran .....................................

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................

Lampiran 11 Dokumentasi Hasil Penelitian ................................................

Lampiran 12 Surat Penelitian .....................................................................

Lampiran 13 Bukti Konsultasi ....................................................................

Lampiran 14 Riwayat Hidup Peneliti ..........................................................

Page 15: Metode Drill

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

MOTTO ...................................................................................................... vi

HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................ vii

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

DAFTAR ISI ............................................................................................... xv

ABSTRAK ................................................................................................... xx

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7

Page 16: Metode Drill

E. Ruang Lingkup Pembahasan ..................................................... 8

F. Sistematika Pembahasan ........................................................... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Metode Pembelajaran .................................. 11

1. Pengertian Metode ................................................................. 11

2. Prinsip- Prinsip Metode Mengajar .......................................... 15

3. Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar ......................... 16

B. Metode Resitasi ....................................................................... 25

1. Pengertian Metode resitasi ..................................................... 25

2. Fase Penugasan (resitasi) ....................................................... 27

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode resitasi ........................... 29

C. Metode Drill ............................................................................ 30

1. Pengertian Metode Drill ....................................................... 30

2. Macam-Macam Metode Drill ............................................... 32

3. Tujuan Penggunaan Metode Drill ......................................... 33

4. Syarat-Syarat Dalam Metode Drill ....................................... 33

5. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Metode Drill ........ 34

6. Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill ............... 35

7. Langkah Metode Drill .......................................................... 36

8. Keuntungan Atau Kelebihan Metode Drill ........................... 38

9. Kekurangan Metode Drill Dan Petunjuk Untuk

Mengurangi Kekurangan ..................................................... 39

Page 17: Metode Drill

10. Latihan Siap (Drill) Cocok Digunakan ................................ 41

D. Kajian Tentang Hasil Belajar ................................................ 42

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis Penelitian ................................................ 47

B. Kehadiran Peneliti .................................................................... 48

C. Lokasi Penelitian ...................................................................... 49

D. Sumber Data ............................................................................. 49

E. Tehnik Pengumpulan Data ........................................................ 50

F. Langkah-langkah Penelitian ..................................................... 54

G. Analisis data ............................................................................. 58

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Obyek Penelitian .......................................... 60

1. Sejarah Berdirinya SDN Pulerejo 02 ................................ 60

2. Visi dan Misi ................................................................... 61

3. Kurikulum SDN Pulerejo 02 ............................................ 62

4. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ......................................... 63

5. Sarana dan Prasarana ....................................................... 64

6. Data Guru dan Karyawan Tahun 2009/2010 ..................... 66

7. Data Jumlah Siswa ........................................................... 66

8. Struktur Organisasi SDN Pulerejo 02 ............................... 67

Page 18: Metode Drill

B. PAPARAN DATA................................................................... 67

1. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus I .................. 67

2. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus II ................. 81

BAB V. PEMBAHASAN

A. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode

resitasi dan drill dalam meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran Matematika kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan

Bakung kabupaten Blitar........................................................... 94

B. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode

resitasi dan drill dalam meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran Matematika kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan

Bakung kabupaten Blitar........................................................... 94

C. Evaluasi pembelajaran dengan menerapkan metode resitasi

dan drill dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran

Matematika kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung

kabupaten Blitar ....................................................................... 96

BAB VI. PENUTUP

D. Kesimpulan .............................................................................. 99

E. Saran ........................................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: Metode Drill

ABSTRAK Wildan Irwahyudi, 2010, " Penerapan Metode Resitasi Dan Metode Drill Sebagai

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Pelajaran Matematika Di SDN Pulerejo 02 Bakung Kabupaten Blitar". Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyyah, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Dosen pembimbing : Hj.Rahmawati Baharuddin, M.A Kata Kunci : Metode, Resitasi, Drill, Hasil Belajar

Suatu lembaga pendidikan akan dapat bersaing secara kompetitif apabila

dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan kualitas peserta didik terlepas seperti apapun latar belakang siswa didiknya. Karena itu Guru dituntut menguasai metode pembelajaran yang beragam dengan tujuan agar bisa memilih metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa yang dihadapi. Fenomena yang terjadi di SDN Pulerajo 02 Bakung Blitar, ada beberapa hambatan, hambatan yang paling signifikan yaitu hasil belajar siswa yang kurang memuaskan (kebanyakan siswa memperoleh nilai 50 ke bawah) dan siswa terlalu lama dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Menyikapi permasalahan tersebut, maka perlu diterapkan metode yang lebih tepat.

Untuk menanggulangi hal itu telah banyak konsep metode pembelajaran aktif yang ditawarkan. Metode pembelajaran aktif nampaknya merupakan salah satu jawaban atas permasalahan tentang rendahnya mutu atau kualitas pembelajaran di SDN Pulerejo 02 Bakung Blitar. Salah satunya adalah dengan menerapkan metode resitasi dan drill pada pembelajaran ini, diharapkan hasil belajar siswa terus meningkat, sebab pada metode ini keaktifan peserta didik lebih diutamakan.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan proses perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode penugasan (resitasi) dan drill dalam upaya meningkatkan hasil belajar perkalian dan pembagian pada mata pelajaran Matematika kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar, (2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode penugasan (resitasi) dan drill dalam meningkatkan hasil belajar perkalian dan pembagian pada mata pelajaran Matematika kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar, (3) Mendeskripsikan proses mengevaluasi pembelajaran dengan menerapkan metode penugasan (resitasi) dan drill dalam meningkatkan hasil belajar perkalian dan pembagian pada mata pelajaran Matematika siswa kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar.

Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Urutan kegiatan penelitian mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, pengukuran tes hasil belajar, dan angket. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Untuk uji keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi.

Page 20: Metode Drill

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tes individual pada post tes siklus I, dan post tes siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, mulai dari tingkat keberhasilan post tes siklus I sebesar 71,43% atau sebanyak 5 siswa dari 7 peserta tes yang dinyatakan lulus. Sedangkan yang gagal sebanyak 2 siswa atau sebesar 28,57%. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode resitasi dan drill selama dua siklus (3 kali pertemuan). Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 85,71% atau sebanyak 6 siswa dari 7 peserta tes yang dinyatakan lulus. Sedangkan yang gagal sebanyak 1 siswa atau sebesar 14,29%. Hal ini menunjukkan bahwa 90% siswa berhasil mempelajari perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka pada mata pelajaran Matematika dengan menerapkan metode resitasi dan drill.

Page 21: Metode Drill

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia selain sebagai makhluk yang belajar juga merupakan makhluk

yang dapat dan harus di didik. Melalui pendidikan, manusia diharapkan dapat

memanusiakan dirinya dan orang lain. Melalui pendidikan pula manusia mudah

dipersiapkan guna memiliki peranan di masa depan.

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya

adalah karena guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam

perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk

dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mencapai tujuan

pengajaran yang diharapkan guru harus pandai memilih metode yang tepat dan

sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak didik dapat mengikuti proses

pembelajaran secara seksama dan memperoleh kefahaman terhadap materi yang

telah disampaikan oleh gurunya.

1 Asian Brain.com Conten team, Pengertian pandidikan (http.www.asianbrain.com, diakses 15

Agustus 2009)

Page 22: Metode Drill

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap.2

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni

guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus

belajar. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai

pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif,

psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan

lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar

mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

Mengembangkan metode pengajaran merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas belajar siswa. Metode dalam proses belajar mengajar

merupakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, perumusan tujuan dengan

sejelas-jelasnya merupakan syarat terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat. Apabila seorang guru dalam memilih

metode mengajar kurang tepat akan menyebabkan kekaburan tujuan yang

menyebabkan kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang akan

digunakan. Selain itu pendidik juga dituntut untuk mengetahui serta menguasai

beberapa metode dengan harapan tidak hanya menguasai metode secara teoritis

2 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bandung : Bumi Aksara, 2001), hlm. 48

Page 23: Metode Drill

tetapi pendidik dituntut juga mampu memilih metode yang tepat untuk bisa

mengoperasionalkan secara baik.3

Seorang pendidik dituntut untuk menguasai metode karena dapat

membantu pendidik untuk mempermudah tugasnya dalam menyampaikan mata

pelajaran tersebut. Dan yang terpenting metode digunakan agar siswa mampu

berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini sangat berhubungan dengan

Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran sekarang ini yaitu Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik dituntut untuk menerapakan tiga

ranah dalam pendidikan yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dan juga

guru diharapkan mampu melihat tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa,

baik itu siswa yang visual, auditorial maupun kinestik.

Disaat sekarang ini sering dijumpai para siswa yang tidak punya kesiapan

dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal materi

pelajaran yang akan disampaikan, bahkan kadang lupa sama sekali, sehingga

ketika di dalam kelas siswa tidak tahu materi apa yang dibahas, apalagi mengenai

isinya dan sering dari mereka itu melupakannya. Selain itu dalam proses belajar

mengajar sering kita jumpai bebagai permasalahan yang salah satunya adalah

masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi

belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efesien serta tidak sesuai dengan

tuntutan yang diharapkan oleh kurikulum.

3 Zuhairini Abdul Ghofir dkk, Metode Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya:Usaha Nasional,

1983), hal. 79

Page 24: Metode Drill

Permasalahan tersebut juga terjadi di SDN Pulerejo 02 kecamatan

Bakung kabupaten Blitar. Dari hasil observasi dan wawancara peneliti dengan

dewan guru dan pihak sekolah, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa di

SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar mengalami permasalahan

pembelajaran, khususnya mata pelajaran matematika di kelas 3.

Kondisi tersebut tentu saja berpengaruh pada hasil belajar siswa kelas 3

SDN pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar. Hal ini terlihat pada saat

diadakan ulangan harian, banyak diantara siswa yang mendapat nilai di bawah

rata-rata, sehingga guru harus mengulang lagi materi yang telah diajarkan dan

diadakan remedial untuk memberi kesempatan pada siswa memperbaiki nilai

mereka. Efeknya adalah alokasi waktu untuk materi berikutnya menjadi

berkurang, sehingga waktu yang dimiliki oleh guru untuk menyampaikan materi

berikutnya juga berkurang dikarenakan waktu yang yang telah tersita untuk

mengulang materi yang sebelumnya. Resiko yang muncul kemudian adalah,

siswa akan kewalan dalam menghadapi ujian semester dan ujian kenaikan kelas,

karena materi yang diujikan mencakup seluruh BAB pada semsester I4.

Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan metode pembelajaran agar

pelaksanaan belajar mengajar dapat terlakasana secara efektif, satu metode yang

bisa memaksimalkan waktu yang tersedia serta mampu “memaksa” siswa terus

belajar walaupun tidak dalam proses pembelajaran di kelas, salah satunya yaitu

dengan menerapkan atau menggunakan metode resitasi atau penugasan, baik itu

tugas individual atau kelompok, rumah / sekolah, merupakan salah satu metode

4 Ibid,

Page 25: Metode Drill

dari sekian banyak metode yang ada, yang dipadukan dengan metode drill

sebagai langkah alternatif dalam rangka mengefesiensikan proses pembelajaran.

Perlu diingat bahwa metode resitasi pada hakekatnya adalah menyuruh anak

didik untuk melakukan kegiatan (pekerjaan) belajar, baik berguna bagi dirinya

sendiri maupun dalam proses memperdalam dan memperluas pengetahuan dan

pengertian bidang studi yang dipelajarinya.

Sedangkan makna dari metode drill adalah suatu cara mengajar dimana

siswa melaksanakan kegiatan- kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan

atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.5 Walaupun kedua

metode tersebut termasuk metode yang sangat konvensional, namun dalam

konteks permasalahan yang terjadi di SDN Pulerjo 02 Bakung, pemilihan metode

resitasi dan drill oleh peneliti sangat sesuai dengan kondisi sesuai siswa. Karena

peneliti memiliki asumsi bahwa tidak ada metode yang terbaik namun yang ada

adalah metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.

Berangkat dari permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk

mengambil judul “ Penggunaan metode resitasi dan metode drill sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada pelajaran matematika di SDN

Pulerejo 02 Bakung kabupaten Blitar.”

B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas maka dapat penulis kemukakan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

5 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar(Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1996), hal. 108

Page 26: Metode Drill

1) Bagaimanakah proses perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode

penugasan (resitasi) dan drill dalam upaya meningkatkan hasil belajar

perkalian dan pembagian pada mata pelajaran Matematika kelas III SDN

Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar?

2) Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode

penugasan (resitasi) dan drill dalam meningkatkan hasil belajar perkalian dan

pembagian pada mata pelajaran Matematika kelas III SDN Pulerejo 02

kecamatan Bakung kabupaten Blitar?

3) Bagaimana proses mengevaluasi pembelajaran dengan menerapkan metode

penugasan (resitasi) dan drill dalam meningkatkan hasil belajar perkalian dan

pembagian pada mata pelajaran Matematika siswa kelas III SDN Pulerejo 02

kecamatan Bakung kabupaten Blitar?

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

1) Mendeskripsikan proses perencanaan pembelajaran dengan menerapkan

metode penugasan (resitasi) dan drill dalam upaya meningkatkan hasil

belajar perkalian dan pembagian pada mata pelajaran Matematika kelas III

SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar.

2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan

metode penugasan (resitasi) dan drill dalam meningkatkan hasil belajar

perkalian dan pembagian pada mata pelajaran Matematika kelas III SDN

Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar.

Page 27: Metode Drill

3) Mendeskripsikan proses mengevaluasi pembelajaran dengan menerapkan

metode penugasan (resitasi) dan drill dalam meningkatkan hasil belajar

perkalian dan pembagian pada mata pelajaran Matematika siswa kelas III

SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk:

1. Lembaga

Dengan metode Penugasan (resitasi) dan drill ini akan menjadi bahan

pertimbangan lembaga atau sekolah dalam menentukan yang lebih baik dalam

proses belajar mengajar.

2. Guru

Penggunaan metode Penugasan (resitasi) dan drill ini akan mempermudah

para guru dalam mengaktifkan pembelajaran di kelas.

3. Siswa.

Dengan metode Penugasan (resitasi) dan drill, siswa diharapkan lebih aktif

dalam pembelajaran di kelas.

4. Peneliti

Dengan metode Penugasan (resitasi) dan drill diharapkan menambah

wawasan pengetahuan penulis, sebagai bahan untuk memperluas peneliti

dalam mempersiapkan diri sebagai calon tenaga pendidik.

Page 28: Metode Drill

5. IPTEK

Bagi IPTEK, penelitian ini diharapkan menjadi sumbangsih pemikiran bagi

upaya pengembangan ilmu pendidikan, serta dapat dijadikan referensi dalam

memilih dan menerapkan strategi, metode atau media pembelajaran yang

akan digunakan.

E. Ruang Lingkup Pembahasan Pembahasan penelitian tidak lepas dari ruang lingkup pembahasan. Hal

ini untuk menghindari kekaburan dan kesimpangsiuran dalam pembahasan,

sehingga dapat mengarah kepada pokok bahasan yang ingin dicapai. Adapun

ruang lingkup penelitian ini meliputi:

1. Metode yang dapat dipakai pada penyampaian pembelajaran Matematika ini

sangat bermacam-macam. Tetapi yang dipakai oleh penulis disini hanya

metode drill dan resitasi saja.

2. Materi yang diteliti adalah materi tentang perkalian dan pembagian bidang

studi Matematika semester satu tahun ajaran ajaran 2009-2010 pada siswa

kelas 3 di SDN Pulerajo 02 kecamatan Bakung.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan suatu rangkaian dari beberapa uraian

dalam suatu sistem pembahasan. Dalam kaitannya dengan penulisan ini

sistematika pembahasannya meliputi enam bab, di mana masing-masing bab

terdiri dari sub bab yang saling berkaitan antara lain:

Page 29: Metode Drill

Pada Bab Pertama ini yaitu Bab Pendahuluan, penulis kemukakan

berbagai gambaran singkat untuk mencapai tujuan penulisan, yaitu meliputi:

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta

sistematika pembahasan.

Kemudian pada bab yang kedua yaitu kajian teori memaparkan

tentang:

1. Kajian tentang metode pembelajaran, yang mencakup; Pengertian Metode

itu sendiri, Prinsip - Prinsip Metode Mengajar, Kedudukan Metode Dalam

Belajar Mengajar

2. Metode penugasan (Resitasi) mencakup: pengertian metode penugasan

(resitasi), fase penugasan (Resitasi), dan kelebihan dan kekurangan metode

penugasan (resitasi) serta prosedur penerapannya.

3. Metode Drill mencakup; pengertian metode driil, macam-macam metode

Drill, tujuan penggunaan metode Drill, syarat-syarat metode Drill, hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam metode Drill, prinsip dan petunjuk

menggunakan metode Drill, langkah metode Drill, keuntungan atau

kelebihan metode Drill, kekurangan metode Drill dan petunjuk untuk

mengurangi kekurangan, dan latihan siap (Drill) cocok digunakan.

4. Hasil mencakup; pengertian hasil belajar, tujuan hasil dalam KBM, teori

hasil , fungsi hasil , hasil di sekolah, hasil orang tua, dan bentuk-bentuk

hasil .

Pada bab ketiga, yaitu memaparkan pendekatan dan jenis penelitian, lokasi

penelitian, tehnik pengumpulan data dan tehnik analisis data.

Page 30: Metode Drill

Selanjutnya Pada bab Keempat, memaparkan hasil penelitian di lapangan

yaitu di SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar dan analisa

tentang hasil penelitian.

Pada bab kelima, berisi tentang pembahasan secara lebih mendalam dari

hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab empat.

Pada bab terakhir, yaitu bab keenam sebagai bab penutup berisi tentang

kesimpulan terhadap data-data yang telah dianalisis dan saran-saran.

Page 31: Metode Drill

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode

Mengajar adalah suatu seni sehingga tiap-tiap orang akan berbeda-

beda dalam mengajar sesuai dengan bakat, kemampuan dan ketrampilan

masing-masing individu. Sebagai suatu seni maka dalam setiap mengajar

guru harus bisa memberikan kesenangan, kepuasan dan kenyamanan pada

siswa, agar peserta didik dapat timbul gairah dan mempunyai semangat

belajar yang tinggi.

Dalam proses belajar mengajar guru sebagai fasilitator siswa belajar

harus memiliki strategi yang efektif dan efisien, agar dapat mengoptimalkan

kualitas pembelajaran. Salah satu cara untuk satu cara untuk memiliki strategi

itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut

metode mengajar. Dari pengertian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan

bahwa metode merupakan suatau cara yang dipakai untuk mencapai tujuan,

serta suatu ilmu dalam merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.

Dalam kegiatan belajar mengajar, metode menempati peranan yang

tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar

mengajar. Metode merupakan suatu alat untuk mehasil dan sebagai alat

untuk mencapai tujuan dalam pengajaran. Dari berbagai pakar dalam dunia

pendidikan memiliki pendapat yang berbeda-beda untuk mendefinsikan

Page 32: Metode Drill

pengertian tentang metode. Suprihadi Saputro menjelaskan bahwa “metode

adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Metode adalah cara-cara yang dilaksanakan untuk mengadakan interaksi

belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.”6

Sehingga metode juga bisa diartikan sebagai cara mengerjakan

sesuatu. Dan cara itu mungkin baik, tapi mungkin tidak baik. Baik dan tidak

baiknya sesuatu metode banyak tergantung kepada beberapa faktor. Dan

faktor-faktor tersebut, mungkin berupa situasi dan kondisi serta pemakaian

dari suatu metode tersebut.

Para ahli mendefinisikan beberapa pengertian tentang metode antara

lain:

1. Lalu Muhammad Azhar dalam bukunya menjelaskan bahwa, metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ini berlaku bagi guru (metode mengajar), maupun bagi murid (metode belajar). Semakin baik metode yang dipakai semakin efektif pencapaian tujuan.7

2. Ahmad Tafsir dalam bukunya juga mendefinisikan bahwa metode ialah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu.” Ungkapan “paling tepat dan cepat” itulah yang membedakan method dengan way (yang juga berarti cara) dalam bahasa Inggris.8

3. Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya mengatakan bahwa metode

adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.9

6 Surihadi Saputro, Dasar- Dasar metodologi Pengajaran Umum(IKIP Malang, 1993), hal. 143 7 Lalu Muhammad Azhar, Proses belajar Mengajar Pola CBSA (Surabaya: Usaha Nasional,

1993), hal. 95 8 Ahmad Tafsir, Metodologi pengajaran Agama Islam(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),

hal. 9 9 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar(Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hal. 53

Page 33: Metode Drill

Jadi metode disini hanya sebagai alat, dan bukan sebagai tujuan

sehingga metode mengandung implikasi bahwasannya proses penggunaannya

harus sistematis dan kondisional. Maka hakekatnya penggunaan metode

dalam proses belajar mengajar adalah pelaksanaan sikap hati-hati dalam

pekerjaan mendidik dan mengajar. Karena metode berarti cara yang paling

tepat dan cepat, maka urutan kerja dalam suatu metode harus diperhitungkan

benar-benar secara ilmiah. Karena itulah, suatu metode selalu merupakan

hasil eksperimen. Kita tahu bahwa suatu konsep yang dieksperimenkan

haruslah sudah lulus uji teori, dengan kata lain suatu konsep yang telah

diterima secara teoritis yang boleh dieksperimenkan.

Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan metode

dan penggunaan metode mengajar yang serasi dengan tujuan mengajar. Guru-

guru yang telah berpengalaman umumnya sependapat bahwa masalah ini

sangat penting bagi calon guru menyangkut kelancaran tugasnya. Karena itu

pelajarilah secara teliti metode-metode mengajar sampai saudara mempunyai

keyakinan, kesanggupan dan pengalaman-pengalaman praktis serta mampu

menggunakannya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan khusus yang berada

dalam daerah perhatian anak.

Metode mengajar yang digunakan akan menentukan suksesnya

pekerjaan saudara selaku guru kelas.10 Metode dan juga teknik mengajar

merupakan bagian dari strategi pengajaran. Metode pengajaran dipilih

berdasarkan dari atau dengan pertimbangan jenis strategi yang telah

10 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal.13

Page 34: Metode Drill

ditetapkan sebelumnya. Begitu pula, oleh karena metode merupakan bagian

yang integral dengan sistem pengajaran maka perwujudannya tidak dapat

dilepaskan dengan komponen sistem pengajaran yang lain. Dalam pendidikan

metode termasuk salah satu komponen yang penting. Metode termasuk salah

satu instrumen input disamping kurikulum, prasarana dan sarana pendidikan

serta instrumen yang lain.

Dari beberapa pengertian metode diatas, bahwasannya metode

mengajar adalah merupakan suatu sarana atau cara yang harus dilalui untuk

menyajikan bahan pengajaran agar tercapai tujuan pengajaran. Dengan

demikian metode mengajar adalah:

a. Merupakan salah satu komponen dari pada proses belajar mengajar.

b. Merupakan alat mencapai tujuan, yang didukung oleh alat-alat bantu

mengajar.

c. Merupakan kebulatan dalam suatu sistem pendidikan.

Dengan uraian tersebut, terlihat jelas bahwa penguasaan pengatahuan

dan keahlian dibidang metode pengajaran ini, akan mewujudkan pencapaian

tujuan pendidikan lebih terjamin keberhasilannya. Penguasaan ilmu

pengetahuan, kecakapan, skill yang dimiliki oleh guru yang bertugas di

sekolah sudah cukup memadai, namun tidak dapat diingkari, mereka gagal

menjalankan tugasnya disebabkan karena mereka kurang menguasai ilmu-

ilmu keguruan temasuk di dalam ilmu didaktik metodik. Sehingga tidak

mendapatkan tanggapan positif dari anak didik, malahan pengaruh negatif

terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak didiknya.

Page 35: Metode Drill

2. Prinsip- Prinsip Metode Mengajar

Dalam penggunaan metode mengajar harus berdasarkan prinsip-

prinsip sebagai berikut:

a. Setiap metode mengajar senantiasa bertujuan, artinya pemilihan dan penggunaan suatu metode mengajar adalah berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai dan digunakan untuk tujuan itu.

b. Pemilihan suatu metode mengajar, yang menyediakan kesempatan belajar bagi murid, harus berdasarkan kepada keadaan murid, pribadi guru dan lingkungan belajar.

c. Metode mengajar akan dapat dilaksanakan secara lebih efektif apabila dibantu dengan alat bantu mengajar.

d. Di dalam pengajaran tidak ada sesuatu metode mengajar yang dianggap paling baik atau sempurna, metode yang baik apabila berhasil mencapai tujuan mengajar.

e. Setiap metode mengajar dapat dinilai, apakah metode itu tepat atau tidak serasi. Penilaian hasil belajar menentukan pula efisiensi dan efektifitasnya sesuatu metode mengajar.

f. Penggunaan metode mengajar hendaknya bervariasi. Artinya guru sebaiknya menggunakan berbagai ragam metode sekaligus, sehingga murid berkesempatan melakukan berbagai proses belajar. Sehingga mengembangkan berbagai aspek pola tingkah laku murid.11

Berdasarkan uraian diatas, metode merupakan alat pendidikan dalam

menuntut anak didik mencapai tujuan pendidikan. Dan proses pendidikan

melibatkan pendidik, anak didik di dalam lingkungan tertentu untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu pula. Dalam hal ini pendidik harus

mempelajari metode-metode dalam mengajar. Dan calon guru mempelajari

ilmu pelajaran untuk menguasai metode-metode mengajar. Hendaknya guru

yang kreatif adalah guru yang memakai metode yang bervariasi, hal itu

bertujuan supaya anak didik tidak jenuh dengan materi yang kita ajarkan.

11 Ibid, hal. 99

Page 36: Metode Drill

3. Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar terdapat dua kegiatan diantaranya

kegiatan guru dan murid. Kegiatan belajar mengajar melahirkan interaksi

unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka pencapaian

tujuan pengajaran guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar

agar bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalamannya

yang guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran

yang sistematis. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam

pendidikan formal di sekolah mencakup berbagai komponen.

Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya menjelaskan, ”sebagai salah satu komponen pengajaran, metode memiliki arti penting dan patut dipertimbangkan dalam rangka pengajaran. Tanpa menggunakan metode, kegiatan interaksi edukatif tidak akan berproses. Karena itu, tidak pernah ditemui guru mengajar tak memakai metode”.12

Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana

memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil

bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Sehingga berkaitan

dengan pelaksanaan proses belajar mengajar, bahwa yang paling menentukan

adalah guru. Maka seorang guru dengan latar belakang pendidikan keguruan

akan lain kemampuannya bila dibandingkan dengan seseorang dengan latar

belakang pendidikan bukan keguruan. Kemampuan guru yang berpengalaman

tentu lebih berkualitas dibandingkan dengan kemampuan guru yang kurang

berpengalaman dengan pendidikan dan pengajaran.

12 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2000), hal. 187

Page 37: Metode Drill

Daryanto mengatakan, Dalam proses interaksi edukatif kedudukan metode tidaklah hanya

sekedar suatu cara, akan tetapi sekaligus merupakan teknik di dalam proses penyampaian materi pengajaran. Oleh sebab itu metode mengajar akan meliputi kemampuan, mengorganisir kegiatan dan teknik mengajar sampai kepada evaluasi.13

Kerangka berfikir yang demikian itu bukanlah suatu hal yang aneh,

tetapi nyata dan memang betul-betul harus dipikirkan oleh seorang guru.

Ketika seorang guru akan melakukan atau memakai sebuah metode, guru juga

harus tahu seberapa jauh metode tersebut akan digunakan. Dijelaskan oleh

Syaiful bahri Djamarah bahwa pemahaman kedudukan metode sebagai alat

hasil ekstrinsik, sebagai pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai

tujuan.14

a. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang

yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

tujuan.15 Jadi, guru juga harus melihat bagaimana perubahan hasil dari

setiap anak didik setelah guru melakukan metode tersebut.

Ada dua prinsip yang digunakan untuk meninjau hasil , seperti

yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik dalam bukunya yaitu:

1) Hasil dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini

akan membantu kita menjelaskan kelakuan kita amati dan untuk

memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang.

13 Daryanto, Petunjuk Praktek mengajar (Bandung: Bina Karya, 1981), hal. 11 14 Syaiful Bahri Djamarah, op.cit, hal. 82 15 Oemar Hamalik, op.cid, hal. 158

Page 38: Metode Drill

2) Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk-

petunjuk dengan tingkah lakunya.16

Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati

peranan yang tak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan

belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak

menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru memahami benar

kedudukan sebagai alat hasil ektrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.

Sardiman A.M menjelaskan alat hasil ektrinsik adalah motif- motif yang

aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar yang dapat

membangkitkan belajar seseorang.17

Hasil ekstrinsik ini tetap diperlukan diberbagai keadaan. Sebut

saja hasil ekstrinsik ini juga diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di

sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan

kebutuhan siswa. Lagi pula sering kali para siswa belum memahami

untuk apa ia belajar hal-hal yang diberikan oleh sekolah. Karena itu hasil

terhadap pelajaran itu perlu dibangkitkan oleh guru sehingga para siswa

mau dan ingin belajar. Usaha yang dapat dikerjakan oleh guru memang

banyak. Karena itu di dalam mehasil siswa kita tidak akan menentukan

suatu formula tertentu yang dapat dipergunakan setiap saat oleh guru.

A. Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar BA, dan Zainal Arifin.

Menjelaskan bahwa beberapa hal yang menimbulkan hasil ektrinsik

sebagai berikut:

16 Ibid.. 17 Sardiman. A.M, Interaksi Dan Motif Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), hal. 86

Page 39: Metode Drill

1) Pendidik memperlakukan anak didiknya sebagai manusia berpribadi,

menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya maupun

keyakinannya.

2) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan

kegiatan pendidikannya.

3) Pendidik senantiasa mengguanakan bahasa yang sesuai dengan tingkat

pengertian anak didik.

4) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan kepada anak didiknya

dan membentuk mereka yang mengalami kesulitan, baik yang bersifat

pribadi maupun yang bersifat akademis.

5) Pendidik mempunyai pengatahuan yang luas dan penguasaan bidang

studi atau materi yang diajarkan.

6) Pendidik mempunyai kecintaan yang besar kewpada anak didiknya.

Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode,

karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan

kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan

kegiatan belajar mengajar anak didik dalam pengajaran pun tampak kaku.

Anak didik terlihat kurang bergairah dalam belajar. Kejenuhan dan

kelemasan menyelimuti kegiatan belajar anak didik. Kondisi seperti ini

sangat tidak menguntungkan bagi guru dan anak didik. Ini berarti metode

tidak dapat difungsikan oleh guru sebagai alat hasil ektrinsik dalam kegiatan

belajar mengajar. Akhirnya dapat dipahami bahwa penggunaan metode yang

Page 40: Metode Drill

tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan alat hasil ektrinsik dalam kegiatan

belajar mengajar di sekolah.

b. Metode Sebagai Strategi Pengajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu

untuk berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Begitu pula dengan

daya serap anak didik terhadap pelajaran yang diberikan juga bermacam-

macam, ada yang cepat, ada yang sedang dan ada pula yang lambat.

Faktor intelegensi yang mempengaruhi daya serap anak didik terhadap

pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak

didik terhadap pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu

yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.

Terhadap perbedaan daya serap anak didik sebagaimana tersebut

di atas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Metode adalah satu

jawabannya. Untuk sekelompok anak didik boleh jadi mereka mudah

menyerap pelajaran bila guru menggunakan tanya jawab, tetapi untuk

sekelompok anak didik yang lain lebih mudah menyerap pelajaran bila

guru menggunakan metode diskusi atau metode demonstrasi.

Karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar menurut Dra. Roestiyah. N.K yaitu guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenai tujuan yang diharapkan. Salah satu yang langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.18

Dengan demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran

sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar

mengajar.

18 Dra. Roestiyah. N. K, Strategi Belajar Mengajar(Jakarta: Bina Aksara, Cet III, 1991), hal. 1

Page 41: Metode Drill

c. Metode Sebagai Alat Untuk Mencapai Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan

belajar mengajar. Tujuan adalah pedoman yang memberikan arah kemana

kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Guru tidak bisa membawa

kegiatan belajar mengajar menurut sekehendak hatinya dan mengabaikan

tujuan yang telah dirumuskan. Itu semua perbuatan yang sia-sia. Kegiatan

belajar mengajar yang tidak mempunyai tujuan sama halnya ke pasar

tanpa tujuan, sehingga sukar untuk menyeleksi mana kegiatan yang harus

dilakukan dan mana yang harus diabaikan dalam upaya untuk mencapai

keinginan yang dicita-citakan.

Pada prinsipnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah di

dalamnya dijiwai oleh adanya empat unsur penting pendidikan. Yang

kesemuannya berkaitan hingga merupakan suatu kerangka dasar yang

tidak lagi mungkin dipisah-pisahkan. Unsur-unsur tersebut adalah:

1. Filsafat hidup bangsa Filsafat hidup bagi bangsa Indonesia sudah jelas dan tegas yakni Pancasila, yang merupakan landasan dalam berfikir, berbicara dan bertindak dalam hidup kita. Inilah yang harus dipegang erat-erat dan menjiwai sang guru dalam tugasnya di sekolah.

2. Tujuan atau cita- cita di sekolah Hal ini sebenarnya merupakan penjelmaan dalam konkretnya dari filsafat hidup bangsa. Proses pendidikan dan pengajaran menuju kepadanya. Oleh karenanya guru dapat memandangnya sebagai pegangan khusus, sebagai tujuan kearah mana guru harus mengarahkan anak didiknya.

3. Proses atau pelaksanaan pendidikan Ini adalah usaha dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan inilah arti pentingnya cara-cara atau metode bagaimana kecakapan dan pengetahuan yang disampakan kepada anak didik. Maka muncul berbagai pemikiran masalah metode pengajaran.

4. Penilaian pelaksanaan pendidikan

Page 42: Metode Drill

Penilaian dimaksud untuk melihat kemajuan belajar anak didik disuatu saat, atau untuk mengetahui sejauh mana tujuan pendidikan telah didekati.19

Keempat unsur tersebut perlu dijamin sebagai kesatuan organis

karena dengan demikian guru dapat bertanggung jawab penuh akan

tugasnya dalam lapangan pendidikan dan pengajaran. Tujuan dari

kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen-

komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponen

metode. Oleh karena itu metode yang digunakan harus disesuaikan

dengan tujuan. Antara metode dengan tujuan jangan bertolak belakang.

Artinya metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Bila

tidak, maka akan sia-sialah perumusan tujuan tersebut.

Jadi guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang

kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang

efektif untuk mencapai tujuan. Kalau kita pikirkan dalam kerangka pkiran

tersebut segera tampak hubungan antara tujuan dan metode adalah sangat

erat, metode difungsikan sebagai alat/usaha untuk mencapai tujuan. Jadi

tujuan pasti dijiwai atau menentukan corak metode. Demikian pula

filsafat hidup, tujuan pendidikan dan pengajaran tidak mungkin

dipisahkan.

d. Pemilihan Metode dalam Pengajaran

Para ahli menganggap bahwa metodologi pengajaran sebagai ilmu

bantu yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi berfungsi membantu bidang-

bidang lain dalam proses pengajaran. Ia memang bersifat netral dan umum,

19 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hal. 149-150

Page 43: Metode Drill

tidak diwarnai oleh suatu bidang apapun. Tetapi mengandung unsur-unsur

inovatif, karena memberi alternatif lain yang dapat dipergunakan di kelas.

Karena itu ilmu bantu itu bersifat luwes. Penggunaannya

didasarkan atas pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut:

1.) Selalu berorientasi pada tujuan.

2.) Tidak hanya terikat pada suatu alternatif saja.

3.) Kerap dipergunakan sebagai suatu kombinasi dari berbagai metode.

4.) Kerap dipergunakan berganti-ganti dari satu metode ke metode

lainnya.20

Oleh karena itu, guru sebagai pendidik dan pengajar mempunyai

tri tugas yang penting yang harus dijalankan yaitu memberi pengetahuan,

membentuk kecakapan dan kesiapan dalam menghadapi problematika.

Ketiga unsur tersebut diwujudkan melalu tahapan tingkat mengenal

keadaan, tingkat menguasai keadaan dan tingkat mengubah keadaan.

Untuk memadukan kegiatan-kegiatan tersebut dapat direalisir dalam

bentuk mengajar dan metode mengajar.

Sedangkan untuk memilih dan menetapkan metode yang tepat

(efektif dan efisien) ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan

yaitu:

a. Tujuan yang akan dicapai. b. Bahan atau materi yang akan diajarkan. c. Keadaan anak atau murid yang akan menerima pelajaran. d. Kemampuan guru yang akan menggunakan metode. e. Prasarana dan sarana yang tersedia. f. Situasi dan lingkungan dimana anak akan melaksanakan kegiatan

belajar.21

20 Syaiful Bahri Djamarah,, op. cit, hal. 184

Page 44: Metode Drill

Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan

kelas bukanlah asal pakai. Akan tetapi setelah melalui seleksi yang

berkesesuaian dengan perumusan tujuan instruksional khusus. Jarang

sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan.

Tetap sebaliknya yaitu merumuskan lebih dari satu rumusan untuk

mencapai tujuan. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode lebih

dari satu, semantara penggunaan metode yang lain juga dipergunakan

untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.

Drs. Ischak SW dan Drs. Warji R. mengatakan dalam bukunya:

Baik buruknya suatu metode bergantung pada faktor- faktor antara lain:

a. Tujuan. b. Kemampuan orang yang menggunakan. c. Kemampuan orang yang belajar. d. Besarnya kelompok. e. Waktu. f. Tempat. g. Fasilitas yang ada.22

Perpaduan antara beberapa faktor tersebutlah yang menjadi

pertimbangan untuk menentukan metode mana yang paling baik

dipergunakan dalam interaksi guru- murid. Namun yang perlu diingat bahwa

tidak satu metode pun yang selalu harus dipertahankan kemutlakannya,

memang memerlukan sistem penggabungan antar beberapa metode. Beberapa

metode interaksi tersebut sudah tentu dalam tulisan ini tidak dapat disajikan

secara panjang lebar tetapi diketengahkan hal- hal yang pokok saja.

21 Zuhairini, Agus Maimun dan Sarju, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1997), hal. 50-51 22 Ischak SW dan Warji R, Program Remedial Dalam Proses Belajar Mengajar(Yogyakarta:

Liberty, Cet.II, 1987), hal. 83

Page 45: Metode Drill

Metode dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya murid, tujuan,

situasi, fasilitas dan guru.23 Dengan memiliki pemahaman secara umum

tentang sifat suatu metode baik tentang keunggulan maupun kelemahan

seseorang akan lebih mudah menetapkan metode yang paling mendukung

untuk situasi dan kondisi kegiatan belajar mengajar yang dihadapinya.

Jadi suatu metode tidak hanya berpengaruh terhadap perubahan dari

murid, tetapi juga dipengaruhi oleh tujuan dari penggunaan metode

tersebut dan fasilitas juga tidak boleh ditinggalkan dalam sebuah

pembelajaran sehingga situsinya pun juga harus mendukung.

B. Metode Penugasan (Resitasi)

1. Pengertian Metode Penugasan (Resitasi)

Yang dimaksud dengan metode tugas (resitasi) menurut Sayiful

Sagala adalah “cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas

tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggung

jawabkannya.”24 Misalnya tugas ayang dilaksanakan oleh siswa dapat

dilakukan dalam kelas, halaman sekolah, perpustakaan, masjid atau dimana

saja asalkan tugas tersebut dikerjakan, kemudian tugas tersebut

dipertanggung jawabkan kepada guru.

Dalam percakapan sehari-hari metode ini dikenal dengan sebutan

pekerjaan rjumah tetapi sebenarnya metode ini lebih luas dari pada pekerjaan

rumah saja, karena dalam metode ini terdiri dari tiga fase antara lain: pertama

23 Lalu Muhammad Azhar, Proses belajar Mengajar Pola CBSA (Surabaya: Usaha Nasional,

1993), hal. 96 24 Syaiful sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2008), Hal. 219

Page 46: Metode Drill

pendidik memberikan tugas, kedua anak didik melaksanakan tugas belajar,

dan ketiga siswa mempertanggung jawabkan apa yang telah dipelajari.

Dengan cara ini diharapkan agar siswa belajar bebas tetapi

bertanggung jawab dan murid-murid akan berpengalaman mengetahui

berbagai kesulitan dan mengatasi kesulitan ini, karena dengan tugas ini siswa

memiliki kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil siswa yang

lain. Merangsang anak didik agar lebih giat belajar lagi, memupuk inisiatif

bertanggung jawab dan berdiri sendiri, memperkaya kegiatan luar,

memperkuat hasil belajar. Selain itu menyadarkan siswa untuk selalu

memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajar

dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang kurang berguna dan konstruktif25

Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak

sementar waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan

waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan oleh kurikulum maka metode ini dapat digunakan.

Dalam hal ini tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar pertanyaan atau satu

perintah membaca suatu bahan pelajaran kemudian didiskusikan di dalam

kelas, atau mencari uraian yang belum jelas disebutkan dalam buku pelajaran.

Dapat juga tugas secara lisan, mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu dan

lain sebagainya.

Hanya diharapkan bila guru memberikan tugas kepada siswa, hari

berikutnya agar dicek, dikerjakan apa tidak. Kemudian dievaluasi untuk

25 Roestyah N.K Metodolog Pembelajarani (Bandung : Rineka Cipta 1989).hlm 98

Page 47: Metode Drill

memotvasi siswa agar mengetahui hasil kerja siswa. Tugas dapat berupa

perintah kemudian siswa mempelajari bersama secara kelompok atau sendiri,

kemuadian mereka disuruh menyusun laporan atau didiskusikan dengan

seluruh siswa.

Dengan demikian siswa dapat bertanggung jawab dengan tugasnya,

selain itu siswa menjadi terhasil untuk mempelajari mata pelajaran bahasa

Indonesia dengan baik dan benar

2. Fase Memberikan Tugas (Resitasi)

Yakni guru memberikan tugas-tugas yang baik secara perorangan

yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:

a. Tujuan yang akan dicapai.

b. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang

ditugaskan tersebut.

c. Sesuai dengan kemampuan siswa.

d. Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.

e. Disediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut

Langkah pelaksanaan tugas (resitasi)

a. Memberikan atau pengeawasan oleh guru.

b. Di berikan dorongan sehingga siswa mau bekerja.

c. Diusahakan atau dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang

lain.

d. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang dia peroleh dan

sistematis.

Page 48: Metode Drill

Fase Mempertanggung Jawabkan Tugas

Hal yang harus dikerjakan dalam fase ini:

a. Laporan siswa baik lisan maupun tertulis dari apa yang dikerjakan.

b. Ada tanya jawab atau diskusi kelompok.

c. Penilaian dari para siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara

lainnya.

Dan fase mempertanggung jawabkan inilah yang disebut dengan resitasi 26

Adapun menurut Zakiyyah Darajat Pemberian tugas dapat dilakukan

dalam beberapa hal, yaitu:

1. Murid diberi tugas mempelajari bagian dari suatu buku teks baik secara kelompok maupun secara perorangan. Diberi waktu tertentu untuk mengerjakannya, kemudian murid yang bersangkutan mempertanggungjawabkan.

2. Murid diberi tugas untuk melaksanakan sesuatu yang tujuannya melatih mereka dalam hal yang bersifat kecakapan mental dan motorik.

3. Murid diberi tugas untuk mengatasi masalah tertentu atau problem tertentu dengan cara mencoba untuk mengucapkannya. Dengan tujuan agar murid biasa berfikir ilimiah (logis dan sistematis) dalam memecahkan suatu masalah.

4. Murid diberi tugas untuk melaksanakan proyek dengan tujuan agar murd-murid membiasakan diri untuk brtanggungjawab terhadap penyelesaian suatu masalah, yang telah disediakan dana bagaimana mengolah selanjutnya.27

Dalam metode pemberian tugas atau resitasi ini syarat yang harus

diketahui oleh pendidik dan siswa yang diberi tugas yaitu :

1. Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka

pelajari, sehingga muri disamping sanggup mengerjakannya juga sanggup

menghubungkannya dengan pelajaran-pelajaran tertentu.

26 Syaiful Bahri D, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm 43. 27 Zakiyyah Darajat, Proses Belajar Mengajar di Sekolah.( Jakarta: Rineka Cipta.2001), hlm 23

Page 49: Metode Drill

2. Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang

diberikan kepada murid akan dapat dilaksanakannya karena sesuai

kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya.

3. Guru harus menanamkan kepada murid bahwa tugas yang diberikan

kepada mereka akan dikerjakan atas kesadaran sendiri yang ditimbul dari

hati sanubarinya.

4. Jenis tugas diberikan kepada murid harus dimengerti benar-benar sehingga

murid tidak ada keraguan dalam melaksanakannya.

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Penugasan (Resitasi)

Dalam penggunaan suatu metode pasti ada kelebihan dan

kekurangannya, begitu juga dengan metode ini.

a. Kelebihan Metode Tugas (Resitasi)

1) Karena siswa memahami sendiri pengetahuan yang dicari sehingga

pengetahuan itu akan tinggal lama dalam ingatan jiwanya.

2) Mengembangkan daya berfikir sendiri, daya inisiatif, tanggung jawab

dan melatih berdiri sendiri.

3) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas individual maupun

kelompok.

b. Kekurangan Metode Tugas (Resitasi)

1) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan atau hanya

meniru pekerjaan temannya.

Page 50: Metode Drill

2) Khusus tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan

menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota

yang lain tidak ikut berpartisipasi dengan baik.

3) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu

siswa. Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan

kebosanan siswa.

C. Metode Drill

1. Pengertian Metode Drill

Sebelum mendefinisikan tentang metode drill terlebih dahulu mengetahui tentang metode mengajar itu sendiri. Abu Ahmad mengatakan “Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan”.28

Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk

menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini

diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan

mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru

dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau

pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang

dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih

aktif di bandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang

baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan

sesuai dengan kondisi pembelajaran.

28 Abu Ahmad, Metode Khusus Pendidikan Agama (Bandung: CV. Amrico, 1986), hal. 152

Page 51: Metode Drill

Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah

bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen

yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Kerangka berpikir yang

demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul

dipikirkan oleh guru. Abu Ahmad mengatakan, ”metode drill adalah suatu

cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan- kegiatan latihan, agar

siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang

dipelajari”.29

Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain berpandapat, Metode latihan yang disebut juga dengan metode training yaitu merupakan suatu cara kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan.30

Dalam buku Nana Sudjana, Metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama,

berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.31

Sehingga dapat disimpulkan bahwa drill adalah latihan dengan

praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu/untuk mendapatkan

keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari.

Lebih dari itu diharapkan agar pengetahuan atau keterampilan yang telah

dipelajari itu menjadi permanen, mantap dan dapat dipergunakan setiap saat

oleh yang bersangkutan. Harus disadari sepenuhnya bahwa apabila

29 Ibid, hal. 125 30 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1995), hal. 108 31 Nana Sudjana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1989), hal. 86

Page 52: Metode Drill

penggunaan metodc tersebut tidak/kurang tepat akan menimbulkan hal-hal

yang negatif; anak kurang kreatif dan kurang dinamis.

2. Macam-macam Metode Drill

Bentuk- bentuk Metode drill menurut Muhaimin dan Abdul Mujib,

dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :

a. Teknik Inquiry (kerja kelompok)

Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk

bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas

yang diberikan.

b. Teknik Discovery (penemuan)

Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental

melalui tukar pendapat, diskusi.

c. Teknik Micro Teaching

Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru

untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan

memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai

guru.

d. Teknik Modul Belajar

Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar

berdasarkan performan (kompetensi).

Page 53: Metode Drill

e. Teknik Belajar Mandiri

Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di

dalam kelas maupun di luar kelas.32

Tidak disangka ternyata di dalam metode drill itu sendiri juga terdapat

beberapa teknik yang bisa dipakai untuk melaksanakan metode drill tersebut.

Yang mana semua metode tersebut bagus untuk pembelajaran tetapi semua

itu tidak terlepas dari pemilihan materi yang cocok dengan teknik metode

tersebut.

3. Tujuan Penggunaan Metode Drill

Metode drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :

a. Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.

b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan.

c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.33

Dengan adanya tujuan tersebut, kita bisa mengetahui berbagai

kemampuan yang dimiliki oleh setiap peserta didik.

4. Syarat-Syarat Dalam Metode Drill

1. Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.

a. Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan.

b. Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.

c. Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi

32 Muhaimin. Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung: Trigenda Karya, 1993), hal.

226-228 33 Roestiyah N. K, Op.cid, hal. 125

Page 54: Metode Drill

2. Latihan-latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat

otomatik.

3. Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/daya tahan

murid, baik segi jiwa maupun jasmani.

4. Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid

tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.

5. Latihan diberikan secara sistematis.

6. Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan

pengarahan dan koreksi.

7. Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.

5. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Dalam penggunaan teknik latihan agar bila berhasil guna dan berdaya

guna perlu ditanamkan pengertian bagi instruktur maupun siswa ialah:

a. Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka

diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan.

b. Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa

mengetahui apa yang harus dikerjakan.

c. Lama latihan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa.

d. Selingilah latihan agar tidak membosankan.

e. Perhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk

perbaikan secara kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan

secara perorangan pula.

Page 55: Metode Drill

Guru perlu memperhatikan dan memahami nilai dari latihan itu

sendiri serta kaitannya dengan keseluruhan pelajaran di sekolah. Dalam

persiapan sebelum memasuki latihan, guru harus memberikan pengertian dan

perumusan tujuan yang jelas bagi siswa, sehingga mereka mengerti dan

memahami apa tujuan latihan dan bagaimana kaitannya dengan pelajaran-

pelajaran lain yang diterimanya. Persiapan yang baik sebelum Iatihan

mendorong/mernotivasi siswa agar responsif yang fungsional, berarti dan

bermakna bagi penerima pengetahuan dan akan lama tinggal dalam jiwanya

karena sifatnya permanen, serta siap untuk digunakan/dimanfaatkan oleh

siswa dalam kehidupan.

6. Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill

a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.

b. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil, lalu diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.

c. Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan. d. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa. e. Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial dan

berguna.34 f. Drill hanyalah untuk bahan atau perbuatan yang bersifat otomatis. g. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik:

1. Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna. 2. Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul. 3. Respon yang benar harus diperkuat. 4. Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol

h. Masa latihan secara relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan. i. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial. j. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan

pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan. k. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.

1. Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu.

34 Nana Sudjana, op. cit, hal. 87

Page 56: Metode Drill

2. Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.

3. Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar.35

Latihan itu pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu

ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari. Tapi juga tidak

lepas dari seberapa jauh kemampuan siswa tersebut. Selain itu, metode ini

tidak usah terlalu lama digunakan, asalkan sering dipakai. Sehingga murid

lama-kelamaan akan terbiasa dengan penggunaan metode tersebut. Jadi

metode ini tidak boleh terlalu dipaksakan ketika siswa sudah dirasa tidak

mampu menerima materi tersebut dengan metode ini.

Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat/inisiatif siswa

untuk berfikir, maka hendaknya guru/pengajar memperhatikan tingkat

kewajaran dari metode ini:

a. Latihan, wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik seperti menulis, permainan, pembuatan dan lain-lain.

b. Untuk melatih kecakapan mental, misalnya perhitungan penggunaan rumus-rumus dan lain-lain.

c. Untuk melatih hubungan, tanggapan seperti penggunaan bahasa, grafik, simbul peta dan lain-lain.36

7. Langkah-Langkah penerapan Drill

Untuk kesuksesan pelaksanaan teknik latihan itu perlu instruktur/guru

memperhatikan langkah-langkah/prosedur yang disusun demikian:

a. Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang

dilakukan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa

menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat

35 Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar (Bandung: Tarsito, 1994), hal. 92 36 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar(Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo,

1989), hal. 87

Page 57: Metode Drill

dilakukan dengan cepat seperti gerak refleks saja, seperti: menghafal,

menghitung, lari dan sebagainya.

b. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat

menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan

sebelum mereka melakukan. Latihan itu juga mampu menyadarkan siswa

akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun dimasa yang

akan datang. Juga dengan latihan itu siswa merasa perlunya untuk

melengkapi pelajaran yang diterimanya.

c. Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada

diagnosa, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan

siswa dapat menghasilkan ketrampilan yang sempurna. Pada latihan

berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan

dialami siswa, sehingga dapat memilih/menentukan latihan mana yang

perlu diperbaiki. Kemudian instruktur menunjukkan kepada siswa

respons/tanggapan yang telah benar dan memperbaiki respons-respons

yang salah. Kalau perlu guru mengadakan variasi latihan dengan

mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul response yang

berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau

ketrampilannya.

d. Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara

tepat, kemudian diperhatikan kecepatan; agar siswa dapat melakukan

kecepatan atau ketrampilan menurut waktu yang telah ditentukan; juga

Page 58: Metode Drill

perlu diperhatikan pula apakah respons siswa telah dilakukan dengan

tepat dan cepat.

e. Guru memperhitungkan waktu/masa latihan yang singkat saja agar tidak

meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan puda kesempatan

yang lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu

dengan mengubah situasi dan kondisi sehingga menimbulkan optimisme

pada siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan

ketrampilan yang baik.

f. Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses yang

esensial/yang pokok atau inti; sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang

rendah/tidak perlu kurang diperlukan.

g. Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual siswa.

Sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing

tersalurkan/dikembangkan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu

mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan. Dengan langkah-

langkah itu diharapkan bahwa latihan akan betul-betul bermanfaat bagi siswa

untuk menguasai kecakapan itu. Serta dapat menumbuhkan pemahaman

untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan

praktek di sekolah.

8. Keuntungan Atau Kelebihan Metode Drill

a. Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.

Page 59: Metode Drill

b. Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya.

c. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya.

d. Siswa akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya.

e. Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa para siswa yang berhasil dalam belajarnya telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak di kemudian hari.

f. Guru bisa lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana siswa yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan siswa disaat berlangsungnya pengajaran.

g. Untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-alat (mesin permainan dan atletik) dan terampil menggunakan peralatan olah raga.

h. Untuk memperoleh kecakapan mental dan memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat serta pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan.

i. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya serta pembentukan kebiasaan-kebiasaan tersebut.37

j. Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang.

Dengan adanya berbagai keuntungan dari penggunaan metode drill ini

maka diharapkan bahwa latihan akan benar-benar bermanfaat bagi siswa

untuk menguasai materi tersebut. Serta dapat menumbuhkan pemahaman

untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan

praktek di sekolah.

9. Kelemahan Metode Drill dan Petunjuk Untuk Mengurangi Kelemahan-

Kelemahan Tersebut

a. Kelemahan Metode Drill

1. Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan.

37 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit, hal. 108-109

Page 60: Metode Drill

2. Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan.

3. Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru.

4. Latihan yangs selalu diberikan di bawah bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa.

5. Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya.

6. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.

7. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. Dan kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.

8. Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah- olah siswa melakukan sesuatu secara mekanis dan dalam memberikan stimulus siswa dibiasakan bertindak secara otomatis.

9. Dapat menimbulkan Verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghafal dimana siswa dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hafalan dan secara otomatis mengingatkannyabila ada pertanyaan- pertanyaan yang berkenaan dengan hafalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.38 Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga

tidak dapat disangkal bahwa metode drill ini juga mempunyai beberapa

kelemahan. Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode drill ini

kiranya tidak salah bila memahami karakteristik metode ini terlebih dahulu.

b. Petunjuk Untuk Mengurangi Kelemahan-Kelemahan Di Atas

1. Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi yang tepat.

2. Jika terdapat kesulitan pada murid pada saat merespon, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.

3. Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya.

4. Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon.

38 Ibid, hal. 108-109

Page 61: Metode Drill

5. Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh murid.39

Sebelum kita memulai metode tersebut hendaknya kita mengetahui

tentang kelemahan-kelemahan yang akan kita hadapi nantinya. Sehingga guru

bisa memprediksi apa-apa yang akan terjadi ketika metode ini tidak berhasil.

Tetapi kelemahan tersebut bisa diatasi apabila guru mengetahui petunjuk

supaya kekurangan tersebut bisa sedikit teratasi.

10. Latihan Siap (Drill) Cocok Digunakan Bilamana Untuk Memperoleh:

a. Kecakapan motorik, seperti mengulas, menulis, menghafal, membuat alat-

alat, menggunakan alat/ mesin, permainan dan atletik.

b. Kecakapan mental, seperti melakukan perkalian, menjumlah, mengenal

tanda-tanda simbol dan sebaginya.

c. Asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan,

penggunaan simbol, membaca peta dan sebagainya.

d. Dalam mengajarkan kecakapan dengan metode latihan siap guru harus

mengetahui sifat kecakapan itu sendiri.

e. Kecakapan sebagai penyempurnaan dari pada suatu arti dan bukan

sebagai hasil proses mekanis semata-mata.

f. Kecakapan tersebut dikatakan tidak benar, bila hanya menentukan suatu

hal yang rutin yang dapat dicapai dengan pergaulan yang tidak

menggunakan pikiran, sebab kenyataan bertindak atau berbuat harus

sesuai dengan situasi dan kondisi.

39 Ibid, hal. 67-69

Page 62: Metode Drill

Untuk mendapatkan kecakapan dengan metode drill ini, ada dua fase

yaitu:

1. Fase integratif, dimana persepsi dari arti dan proses dikembangkan. Pada

fase ini belajar kecakapan dikembangkan menurut praktek yang berarti

sering melakukan hubungan fungsional dan aktifitas penyelidikan.

2. Fase penyempurnaan atau fase menyelesaikan di mana ketelitian

dikembangkan. Dalam fase ini diperlukan ketelitian dapat dikembangkan

menurut praktek yang derulang kali. Jadi variasi praktek di sini

ditujukkan untuk mendalami arti bukan ketangkasan. Sedangkan praktek

yang sering ditunjukkan untuk mempertinggi efensiensi, bukan untuk

mendalami arti.

D. Kajian Tentang Hasil Belajar

Asas pengetahuan tentang hasil belajar kadang-kadang disebut ”umpan

balik pembelajaran”, yang menunjuk pada sambutan yang cepat dan tepat

terhadap siswa agar mereka mengetahui bagaimana mereka sedang bekerja.

Lebih cepat siswa mendapat informasi balikan tentunya lebih baik, sehingga

informasi yang salah segera dapat diperbaiki melalui kegiatan belajar

berikutnya.40 Umpan balik atau hasil belajar dalam proses pendidikan dapat juga

diartikan sebagai segala informasi yang berhasil diperoleh selama proses

pendidikan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan

masukan dan transformasi yang ada dalam proses belajar. Adanya umpan balik

40 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, cetakan keenam 2007),

hlm. 88

Page 63: Metode Drill

yang akurat sebagai hasil evaluasi yang akurat pula, akan memudahkan kegiatan

perbaikan pendidikan.41

Hasil belajar disebut juga dengan prestasi belajar. Prestasi belajar adalah

sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni ”prestasi” dan ”belajar”. Antara

kata ”prestasi” dan ”belajar” mempunyai arti yang berbeda. ”prestasi” adalah

hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual

maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak

melakukan suatu kegiatan. Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi tidak

semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan

yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimesme

dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Oleh karena itu wajarlah

pencapaian prestasi itu harus dengan jalan keuletan kerja.42

Menurut WIS. Poerwadarminta yang telah dikutip oleh Drs. Saiful Bahri

Jamarah dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru berpendapat,

bahwa prestasi adalah hal yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

sebagainya), sedangkan menurut Mas’ud Khasan Abdul Qohar yang juga telah

dikutip oleh Drs. Saiful Bahri berpendapat, bahwa prestasi adalah apa yang telah

dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh

dengan jalan keuletan kerja.43

Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar

untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Hasil dari

41 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 193 42 Syiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha Nasional,

1994), hlm. 20 43 Ibid,.

Page 64: Metode Drill

aktivitas belajar terjadilah perubahan dalam diri individu. Dengan demikian,

belajar dikatakan berhasil bila telah terjadi perubahan dalam diri individu.

Sebaliknya, bila tidak terjadi perubahan dalam diri individu, maka belajar

dikatakan tidak berhasil. Belajar dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas yang

sadar akan tujuan. Tujuan dalam belajar adalah terjadinya suatu perubahan dalam

diri individu. Perubahan dalam arti menuju ke perkembangan pribadi individu

seutuhnya.44

Setelah menelusuri uraian diatas, maka dapat difahami mengenai makna

kata ”prestasi” dan ”belajar”. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh

dari suatu aktivitas. Sedangkan belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yakni perubahan tingkah laku.

Dengan demikian, dapat diambil pengertian yang sangat sederhana mengenai hal

ini, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam

belajar.45

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar mempunyai ciri-ciri tertentu.

Ciri-ciri tersebut seperti yang dikemukakan makmun yang dikutip oleh Dr. E.

Mulyasa, M.Pd. dalam bukunya Implementasi Kurikulum 2004, yaitu sebagai

berikut:

a. Perubahan bersifat intensional, dalam arti pengalaman atau praktek latihan itu

dengan sengaja dan disadari dilakukan dan bukan secara kebetulan. Dengan

demikian, perubahan karena kematangan, keletihan, atau penyakit tidak dapat

44 Ibid., hlm. 21 45 Ibid., hlm. 23

Page 65: Metode Drill

dipandang sebagai hasil belajar. Contohnya: belajar bermain gitar, dia

mencari pengetahuan tentang cara bermain gitar, setelah tahu tentang cara

bermain gitar secara teori, dia mempraktekkan bagaimana bermain gitar yang

baik.

b. Perubahan bersifat positip, dalam arti sesuai dengan yang diharapkan

(normatif), atau kriteria keberhasilan (criteria of succes), baik dipandang dari

segi peserta didik maupun dari segi guru. Contohnya: seseorang yang tidak

bisa menghitung perkalian lebih dari 10, melalui belajar mampu menghitung

perkalian lebih dari 10.

c. Perubahan bersifat efektif, dalam arti perubahan hasil belajar itu relatif tetap,

dan setiap saat diperlekan dapat direproduksikan dan dipergunakan, seperti

dalam pemecahan masalah (problem solving), ujian, maupun dalam

penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Contoh: orang belajar matematika bisa dipergunakan

dalam kehidupan sehari-hari, misalnya berhitung dalam perdagangan.

Ungkapan di atas menunjukkan bahwa belajar bukan diarahkan oleh suatu

kekuatan reflek, tetapi dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga

individu akan mempelajari apa yang seharusnya dilakukan. Dalam pada itu,

belajar dilakukan karena adanya kebutuhan, yang menimbulkan ketegangan dan

mesti dipenuhi, sehingga mendorong individu untuk mempergunakan pikiran

dalam memenuhi kebutuhan tersebut.46

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

46 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 190

Page 66: Metode Drill

a. Pengaruh faktor eksternal

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta

didik dapat digolongkan ke dalam faktor sosial dan non-sosial. Faktor sosial

menyangkut hubungan antarmanusia yang terjadi dalam berbagai situasi

sosial, yang termasuk dalam faktor ini adalah lingkungan keluarga, sekolah,

teman dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan faktor non-sosial adalah

faktor-faktor lingkungan alam dan fisik; misalnya: keadaan rumah, ruang

belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya.47

b. Pengaruh faktor internal

Sekalipun banyak pengaruh atau rangsangan dari faktor eksternal

yang mendorong individu belajar, keberhasilan belajar itu akan ditentukan

oleh faktor diri (internal) beserta usaha yang dilakukannya. Menurut Brata

yang telah dikutip oleh E. Mulyasa dalam bukunya Implementasi Kurikulum

2004, mengklasifikasikan faktor internal mencakup: (a) faktor-faktor

fisiologis, yang menyangkut keadaan jasmani atau fisik individu, yang dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu keadaan jasmani pada umumnya dan

keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama panca indra, dan (b)

faktorfaktor psikologis, yang berasal dari dalam diri seperti intelegensi,

minat, sikap, dan motivasi.48

Maka dari itu hasil belajar yang dilaksanakan dengan evaluasi diakhir

pelajaran sangatlah penting, untuk mengukur sejauh mana siswa berhasil dalam

proses pembelajaran, serta perbaikan proses pendidikan pada tahap selanjutnya,

bila ada dari hasil belajar yang belum begitu dikuasai oleh siswa.

47 Ibid., hlm. 190-191 48 Ibid., hlm. 193

Page 67: Metode Drill

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan

kualitatif. Maksudnya, data yang dikumpulkan bukan merupakan angka-angka

melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

dokumen pribadi, catatan memo dan dokumen resmi lainnya.49

Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode deskriptif. Pendekatan deskriptif ini bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau daerah tertentu mengenai berbagai sifat dan faktor tertentu.50

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen dalam bukunya

Wahidmurni bahwa ciri-ciri pendekatan kualitatif ada lima macam yaitu: (1)

menggunakan latar alamiah, (2) bersifat deskriptif, (3) lebih mementingkan

proses daripada hasil, (4) induktif dan (5) makna merupakan hal yang esensial.51

Sedangkan dalam bukunya Introduction to Qualitatif yang diterjemahkan oleh

Arief Furqon, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data

diskripsi baik ucapan maupun tulisan dan perilaku yang dapat diambil dari orang-

orang atau subyek itu sendiri.52

Tetapi peneliti kualitatif juga sering menggunakan data kuantitatif, namun yang sering terjadi pada umumnya tidak menggunakan analisis kuantitatif

49 Lexy. J. Moleong, Metodologi Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002), hal. 3 50 Gempur Santoso, Metodologi Penelitian (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2005), hal. 29 51 Wahidmurni, Penelitihan Tindakan Kelas Dari Teori Menuju Praktik(Malang: UM. Press,

2008), hal. 33 52 Robert Bagdan, Steven J. Taylor, Introduction to Qualitatif Methode(Surabaya: Terjemahan

Arif Furqon, Usaha Nasional, 1992), hal. 21-22

Page 68: Metode Drill

bersama-sama. Jadi, dapat dikatakan bahwa kedua pendekatan tersebut dapat digunakan apabila desainnya adalah memanfaatkan satu paradigma. Sedangkan paradigma lainnya hanya sebagai pelengkap saja. Dengan kata lain jawaban terhadap pertanyaan di atas sangat tergantung pada paradigma yang dianut oleh seseorang peneliti. Pendapat ini sama dengan apa yang dikemukakan oleh Glaser dan Strauss; yaitu bahwa dalam banyak hal, kedua bentuk data tersebut diperlukan, bukan kuantitatif menguji kualitatif, melainkan kedua bentuk tersebut digunakan bersama dan apabila dibandingkan, masing-masing dapat digunakan untuk keperluan menyusun teori.53

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah PTK, yaitu penelitian

yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan

profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan

tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. Sedangkan sifat penelitian ini

dilakukan secara mandiri oleh peneliti.

Menurut whidmurni penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah suatu penelitian yang mengkaji proses pembelajaran dikaitkan dengan pengoptimalan penggunaan metode, media, strategi pembelajaran, dimana kegiatan perbaikan pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran siswa.54

B. Kehadiran Peneliti

Untuk penelitian ini penulis hadir karena kehadiran peneliti sangat

diperlukan supaya peneliti bisa terjun langsung untuk menemukan data-data yang

diperlukan dan bersinggungan langsung dengan masalah yang diteliti. Peneliti

juga bertindak sebagai instrumen, obsever pengumpul data, penganalisis data dan

sekaligus pelapor hasil penelitian dimana dalam penelitian ini penulis

menentukan waktu lamanya maupun harinya. Tapi penulis secara terus menerus

menggali data dalam keadaan yang tepat dan sesuai dengan kesempatan para

53 Lexy J, Moleong, op. cit., hal. 38 54 Wahidmurni, op. cit., hal. 13

Page 69: Metode Drill

informan. Disamping itu penekanan terhadap keterlibatan secara langsung antara

peneliti di lapangan dengan informan dan sumber data. Dalam penelitian ini

kedudukan peneliti adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data,

penganalisis, penafsir data, dan akhirnya sebagai pelapor hasil penelitian.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pulerejo 02 yang beralamat di desa

Pulerejo kecamatan Bakung kabupaten Blitar. Alasan peneliti memilih lokasi ini

karena letaknya yang berada di desa terpencil pegunungan daerah (dataran

tinggi) dengan mayoritas siswa berasal dari golongan menengah ke bawah yang

sangat membutuhkan perhatian khusus agar pembelajaran dapat berjalan. Dengan

demikian penting kiranya penelitian ini dilakukan dalam rangka peningkatan

hasil belajar siswa.

D. Sumber Data dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto, yang di maksud dengan sumber data adalah

subyek dari mana data-data di peroleh.55 Berdasarkan pengertian tersebut dapat

dimengerti bahwa yang dimaksud dengan sumber data adalah dari mana peneliti

akan mendapatkan dan menggali informasi berupa data-data yang diperlukan

dalam penelitian.

Sementara jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data-data lapangan yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan

55 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,

2002), hal. 17

Page 70: Metode Drill

dokumentasi yang dilakukan sendiri oleh peneliti di lokasi penelitian yang telah

ditetapkan. Data dan sumber data tersebut dapat dijadikan acuan dalam

perumusan hasil penelitian yang dilakukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu cara penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung, Sutrisno Hadi mengatakan “observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti”.56

Metode ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung situasi

lingkungan dan tempat penelitian. Dalam menggunakan metode observasi

cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko

pengamatan sebagai instrumen, metode ini akan mencatat berbagai petunjuk

yang diperoleh di lapangan.

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

gambaran umum proses pembelajaran Matematika menggunakan metode

penugasan (resitasi) di SDN Pulerejo 02 yang berkaitan dengan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya.

2. Metode wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang

56 Sutrisno Hadi, Metodologi Research 2, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1991), hal: 136

Page 71: Metode Drill

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu57

Secara garis besar ada tiga macam pedoman dalam melakukan

penelitian yang menggonakan metode interview, yaitu :

a) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Di sini kreatifitas seorang pewawancara sangat diperlukan karena pewawancara menjadi seorang pengemudi jawaban responden.

b) Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai chek list, disini pewawancara tinggal membubuhkan tanda √ (chek) pada nomor yang sesuai

c) Pedoman wawancara semi struktur, dalam pedoman ini interviewer mula-mula menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstuktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian keterangan yang diperoleh bisa meliputi semua variable dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.58

Dari penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara tidak

terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang

akan ditanyakan. Oleh karena itu, penulis harus mampu mengarahkan

responden terhadap pembicaraan tentang data yang diharapkan.

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

perkembangan hasil penelitian yang dilakukan. Seperti pencapaian atau

kemajuan serta kendala dari penelitian yang dilakukan.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,

57 Ibid, hal: 135 58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,

2002), hal 202

Page 72: Metode Drill

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan

sebagainya.59 Metode ini lebih mudah dibanding dengan metode lain karena

apabila ada kekeliruan dalam penelitian sumber datanya tidak berubah dan

dalam metode dokumentasi yang diamati adalah benda mati.

Keutamaan dari metode dokumentasi adalah: sebagai “bukti” untuk

suatu pengkajian, metode ini sesuai dengan penelitian kualitatif karena

sifatnya yang alamiah sesuai dengan konteks, metode ini mudah ditemukan

dengan kajian isi. Dari keutamaan yang disebutkan di atas maka peneliti

menggunakan metode ini sebagai metode untuk mengumpulkan data antara

lain :

1. Kondisi media pembelajaran

2. Sarana dan prasarana

3. Struktur organisasi

4. Visi dan Misi Sekolah

5. Denah sekolah

6. Data tentang guru dan pegawai

7. Data siswa

4. Pengukuran Test Hasil Belajar

Pengukuran test hasil belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan melihat nilai yang

diperoleh oleh siswa. Test tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan

dalam penerapan metode resitasi dan drill dalam upaya untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

59 Ibid, hal. 206

Page 73: Metode Drill

Test yang dimaksud meliputi test awal/ test pengetahuan pra syarat,

test pengetahuan pra syarat tersebut akan dijadikan sebagai acuan tambahan

untuk dijadikan penentuan awal poin perkembangan individu siswa. Selain

tes awal juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan, hasil tes ini akan

digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi, hasil belajar dan keaktifan

siswa terhadap materi pelajaran Matematika melalui metode resitasi dan drill.

5. Angket

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data melalui

formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban

atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti.60

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis angket atau

kuesioner berstruktur. Kuesioner ini disebut juga kuesioner tertutup, berisi

pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif jawaban yang

disediakan. Responden dalam menjawab terikat pada sejumlah kemungkinan

yang sudah disediakan.

Data yang dikumpulkan dengan angket adalah respon siswa terhadap

pembelajaran dengan metode resitasi dan drill. Angket yang digunakan

adalah angket tertutup, dimana dalam mengisi jawaban yang tersedia sesuai

dengan pendapatnya masing-masing.

60 Ibid., hlm. 67

Page 74: Metode Drill

F. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah pada penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap.

Pertama, orientasi; kedua, tahap pengumpulan data (lapangan) atau tahap

eksplorasi, dan ketiga, tahap analisi data. Dari ketiga tahapan tersebut di atas

akan diikuti dan dilakukan oleh peneliti, pertama, adalah orientasi yaitu

mengunjungi dan bertatap muka dengan Kepala Sekolah. Pada tahap ini, yang

dilakukan oleh peneliti adalah (1) memohon ijin kepada lembaga tempat

penelitian, (2) merancang usulan penelitian, (3) menentukan informan penelitian,

(4) menyiapkan kelengkapan penelitian, (5) mendiskusikan rencana penelitian.

Kedua, adalah ekplorasi fokus yaitu setelah melakukan orientasi,

kegiatan yang dilakukan peneliti (1) wawancara dengan subyek dan informan

penelitian yang telah dipilih (2) mengkaji dokumen berupa fakta-fakta yang

berkaitan dengan fokus pelitian, (3) observasi pada subyek penelitian.

Ketiga, adalah tahap pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data. Pada

tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti adalah penyaringan data yang

diberikan subyek maupun informan dan diadakan perbaikan dari segi bahasa

maupun sistematikanya, agar dalam laporan hasil penelitian diperoleh derajat

kepercayaan yang tinggi.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas. Secara sederhana, PTK dilaksanakan

berupa proses pengkajian berdaur (cyclycal) yang terdiri dari 4 tahap seperti yang

terlihat pada gambar berikut:

Page 75: Metode Drill

Gambar 3.1 Alur PTK

Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup: analisis, síntesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan dari proses serta hasil tindakan biasanya ada beberapa permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian sehingga pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, serta diikuti refleksi ulang. Tahap-tahap kegiatan ini berulang, sampai satu permasalahan dianggap teratasi. Keempat frase dari suatu siklus dalam sebuah PTK digambarkan dengan sebuah spiral PTK seperti yang digambarkan dibawah ini. 61

RENCANA

REFLEKSI

TINDAKAN/

OBSERVASI

REFLEKSI

TINDAKAN/

OBSERVASI

REFLEKSI

TINDAKAN/

OBSERVASI

Gambar 3.2 Spiral Penelitian Tindakan Kelas

61 Wahidmurni, op.cit., hal. 21-22

Page 76: Metode Drill

Dengan mengetahui spiral tentang Penelitian Tindakan Kelas di atas,

maka peneliti bisa menggunakannya untuk penelitian ini. Telah disebutkan di

atas bahwa dalam Penelitian Tindakan Kelas itu sendiri ada empat tahapan yang

harus dilakukan yaitu:

1. Perencanaan Tindakan

Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dipakai model siklus yang

dilakukan secara berulang- ulang dan berkelanjutan, sehingga diharapkan

semakin lama akan semakin menunjang peningkatan dan pencapaian hasil

yang diinginkan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti membagi

menjadi 2 siklus. Siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus II terdiri

dari 1 kali pertemuan. Adapun pelaksanaan tindakan/ kegiatan- kegiatan yang

direncanakan di kelas selama 3 (dua) kali pertemuan sebagai berikut:

a. Observasi.

b. Identifikasi permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Menyusun langkah- langkah pembelajaran yang sistematis.

e. Menyusun materi yang akan disampaikan.

f. Membuat alat observasi untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa.

g. Memformulasikan metode yang sesuai.

h. Melaksanakan tindakan kelas.

Penelitian dilaksanakan selama 3 kali pertemuan pada satu kelas, yaitu

kelas III SDN Pulerejo 02 Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar yang dimulai

pada hari Selasa 11 Agustus, Kamis 13 Agustus dan selasa 18 Agustus 2009.

Page 77: Metode Drill

2. Implementasi Tindakan

Ketanggapan dan ketepatan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Menyampaikan materi secara garis besar.

c. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode drill dan

resitasi.

3. Observasi dan Interpretasi

Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan dengan

pengambilan data hasil belajar dan kinerja siswa. Hal tersebut antara lain:

a. Kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran Matematika

b. Kreatifitas dan tugas siswa secara individu maupun kelompok.

4. Analisis dan Refleksi

Data yang diperoleh dari tindakan kelas yang telah dilaksanakan, akan

dianalisis untuk memastikan bahwa dengan penerapan metode drill dan

resitasi untuk meningkatkan motivas belajar siswa pada mata pelajaran

Matematika.

Dalam menganalisis data akan digunakan prosedur dan teknik-teknik

yang sesuai dengan tujuan yang ada/yang akan dicapai. Yakni memberikan

kesempatan pada siswa untuk menemukan pengetahuan-pengetahuan baru

dalam pembelajaran Matematika, sehingga siswa merasa pengetahuan yang

baru didapatnya lebih berharga, karena itu merupakan hasil temuan sendiri

yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 78: Metode Drill

G. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan, akan

dianalisis untuk memastikan bahwa dengan penerapan metode drill dan resitasi

untuk meningkatkan motivas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.

Dalam menganalisis data akan digunakan prosedur dan teknik-teknik yang sesuai

dengan tujuan yang ada/ yang akan dicapai. Yakni memberikan kesempatan pada

siswa untuk menemukan pengetahuan- pengetahuan baru dalam pembelajaran

Matematika tentang menghafal dan mengerjakan operasi hitung yang melibatkan

perkalian dan pembagian, sehingga siswa merasa pengetahuan yang baru

didapatnya lebih berharga, karena itu merupakan hasil temuan sendiri yang pada

akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Nasution menyatakan bahwa analisis adalah pekerjaan yang sangat sulit,

memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan

intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk

mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang

dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa

diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.

Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis dengan

teknik analisis deskriptif kualitatif untuk memastikan bahwa dengan

mengaplikasikan metode drill dan resitasi dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Data yang bersifat kualitatif, terdiri dari hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi dianalisis secara kualitatif.

Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data kualitatif yang dikutip oleh Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

Page 79: Metode Drill

dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.62

Sedangkan data yang dikumpulkan berupa angka atau data kuantitatif

cukup dengan menggunakan analisis deskriptif dan sajian visual. Sajian tersebut

untuk menggambarkan bahwa dengan tindakan yang dilakukan dapat

menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan, atau perubahan kearah yang lebih

baik, jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.

Untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan dapat menimbulkan perbaikan, peningkatan dan perubahan dari keadaan sebelumnya, maka peneliti menggunakan rumus:63

P = Post rate-base rate x 100% base rate

Keterangan: P = Presentase peningkatan Post rate = Nilai rata-rata sesudah tindakan Base rate = Nilai rata-rata sebelum peningkatan

Dengan mengetahui rumus di atas, maka peneliti bisa menggunkannya

dalam menghitung seberapa besar perubahan yang terjadi kepada siswa ketika

metode ini digunakan.

62 Lexi J. Moleong, op. cit., hal. 248 63 Hamzah. B. Uno, Model Pembelajaran (menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan

efektif)(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 73

Page 80: Metode Drill

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Uraian berikut ini adalah salah satu upaya untuk mendeskripsikan keberadaan

obyek penelitian dan mendeskripsikan hasil penelitian berupa paparan data yang

telah dilaksanakan. Dari beberapa hal tersebut di atas, nantinya kita akan mengetahui

apakah metode resitasi dan drill dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran matematika siswa kelas III SDN Pulerejo 02 Bakung Blitar dapat berhasil?

Supaya situasi pembelajaran dapat diikuti secara utuh, maka peneliti memaparkan

semua proses yang terjadi selama berlangsungnya pembelajaran, mulai dari kegiatan

awal hingga peneliti menutup pembelajaran dari masing-masing pertemuan.

Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2009 sampai 18 Agustus

2009. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus selama empat kali pertemuan.

A. Latar Belakang Obyek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SDN Pulerejo 02

SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar ini berawal dari

kepedulian para tentara Nasional indonesia (pada waktu itu masih bernama

ABRI) untuk memberikan peniikan yang layak kepada warga desa Pulerejo.

Misi awal para tentara tersebut berada di desa Pulerejo adalah untuk

menumpas pelarian PKI sekitar tahun 60an. Setelah daerah tersebut

dinyatakan aman dari PKI, maka timbul pemikiran untuk memperkuat

ideolegi masyarakat Pulrejo sekaligus mendidik mereka agar tidak mudah

Page 81: Metode Drill

terpengaruh oleh ideologi-ideoligi yang menyesatkan. Kemudian didirikanlah

SDN Pulerejo pada tahun 1968 oleh ABRI (Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia) yang waktu itu menjabat sebagai pamong desa ibantu oleh

masyarakat yang terdiri dari tokoh - tokoh masyarakat yang memiliki

kepedulian terhadap pendidikan. Pada waktu itu kegiatan belajar mengajar

masih berlangsung di rumah-rumah warga dikarenkan Sekolah ini belum

memiliki gedung sendiri.

Pada tahun 1970an, warga masyarakat secara swadaya mendirikan

bangunan semi permanen sebagai lokasi SDN pulerejo 02 yang terbuat dari

papan kayu. Selanjutnya pada tahun 1984 bangunan SDN Pulerejo 02

dibangun dengan bangunan permanen. Bangunan SDN Pulerejo telah

mengalami beberapa kali pemugaran, sumber yang peneliti wawancarai tidak

ingat persis berapa kali ataupun tahun berapa saja SDN Pulerejo diPugar.

Pemugaran yang terakhir dilakukan tahun 2009, tepatnya mulai bulan Juni

dan sekarang masih dalam proses penyelesaian.64

2. Visi dan Misi SDN Pulerejo 02 Bakung Blitar

Visi Sekolah

a. Menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan

b. Melatih secara rutin mata pelajaran yang dilombakan

c. Meningkatkan ketakwaan diniyah, ketakwaan, shalat jamah, lomba

keagamaan

64 Wawancara dengan Bapak Sumari, (Guru SDN Pulerejo 02 yang juga penduduk asli desa

tersebut) pada hari sabtu, 1 Agustus 2009

Page 82: Metode Drill

d. Menambah pendalaman mata pelajaran mata pelajaran matematika

bahasa Inggris

e. Melaksanakan ekstra kurikuler penjaskes dan pramuka

Misi Sekolah

a. Menumbuh kembangkan iklim potensi yang sehat dan memberi

penghargaan terhadap prestasi

b. Membangun suasana kondusif dengan pola MPBS

c. Menambahkan nilai-nilai kemanusiaan hak asasi manusia dan demokrasi

d. Mengembangkan sekolah sebagai pusat kebudayaan, pendidikan dan

keagamaan

e. Menanamkan konsep dasar IPTEK untuk pendidikan lebih lanjut.

3. Kurikulum SDN Pulerejo 02

SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar menerapkan

kurikulum KTSP (Kurikulum Tingjkat Satuan Pendidikan), yang telah

disesuaikan dengan situasi dan kondisi lembaga ini. Dalam penyajian data ini

peneliti haya akan mencantumkan data tabel yang berterkaitan dengan alokasi

jam pelajaran dan standar ketuntasan belajar minimal (SKM) saja, sedangkan

untuk kurikulum SDN Pulerejo 02 secara lengkap akan peneliti sertakan di

lampiran.

Page 83: Metode Drill

Tabel 4.1 Alokasi Jam Pelajaran SDN Pulerejo 02 Tahun Ajaran 2009/2010

Kelas Satu JP tatap

muka / menit Jumlah JP perminggu

Minggu efektif pertahun ajaran

Waktu JP pertahun

1 35 31 37 1147 2 35 32 37 1184 3 35 33 37 1221 4 35 38 37 1406 5 35 38 37 1406 6 35 38 33 1254

Tabel 4.2 Standar Ketuntasan Minimal Setiap Mata Pelajaran

SDN Pulerejo 02 Tahun Ajaran 2009/2010

Ketentuan Belajar No

Mata Pelajaran

Standar ketuntasan belajar minimal (SKM)

Angka Huruf

1 Pendidikan Agama Islam (PAI)

6,00 Enam Koma Nol Nol

2 Pendidikan Kewarganegaraan

6,00 Enam Koma Nol Nol

3 Bahasa Indonesia 5,40 Lima Koma Empat Puluh 4 Matematika 5,00 Lima Koma Nol Nol 5 Ilmu Pengetahuan Alam 6,00 Enam Koma Nol Nol 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 5,25 Lima Koma Dua Lima 7 Seni Budaya Dan

Ketrampilan 6,50 Enam Koma Lima Puluh

8 Pendidikan Jasmani Dan ketrampilan

6,50 Enam Koma Lima Puluh

B. Mulok a. Bahasa daerah 6,00 Enam Koma Nol Nol b. Bahasa inggris 5,56 Lima Koma Lima Enam c. TIK - -

* Disesuaikan Dengan Kebijakan Pemerintah

4. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

a. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir pelajaran

Kriteria kenaikan kelas

Page 84: Metode Drill

1. Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyeleseikan seluruh program

pembelajaran pada dua semsester kelas yang didkuti.

2. Tidak mendapat nilai dibawah SKBM

3. Memiliki nilai minimal BAIK untuk aspek kepribadian pada

semester yang diikuti.

b. Kriteria Kelulusan

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

2. Memiliki nilai minimal BAIK untuk seluruh kelompok mata

pelajaran; agama, akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian,

estetika, jasmani olahraga an kesehatan.

3. Lulus ujian Sekolah/Ujian Nasional sesuai dengan peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Yang berlaku.

5. Sarana dan Prasarana

a. Jumlah Gedung/ Ruang

Tabel 4.3

No

Jenis Bangunan Gedung

Jumlah Ruang Kelas JumlahBaik Rusak

Ringan Berat 1 Pemerintah 2 2 - 3 5 2 Swadaya - - - - - 3 Pinjaman - - - - - 4 Rumah KS - - - - - 5 Rumah Guru - - - - - 6 Rmh Penjaga - - - - - 7 Kantor 1 - 1 - 1 Jml Gedung 4 3 - 4 7

Page 85: Metode Drill

b. Sarana Pendidikan

Tabel 4.4

No

Jenis Bangunan

Jumlah Ruang Kelas Jumlah Baik Rusak

Ringan Berat 1 Meja untuk 2 murid 25 - 30 55

2 Bangku untuk 3 murd - - - -

3 Kursi murid 62 - 45 105

4 Almari 4 3 - 7

5 Meja tulis 3 2 - 5

6 Meja tamu - - - -

7 Kursi tamu - - - -

8 Rak buku - - - -

9 Alat - alat pertanian - - - -

10 Alat pertukangan - - - -

11 Alat - alat cukur - - - -

12 Alat - alat bengkel - - - -

13 Alat- alat IPA 4 - - -

14 Mesin jahit - - - 4

15 Papan tulis 3 2 - -

16 Meja guru 6 - 2 4

17 Kursi guru 5 - 3 8

18 Dingklik - - - 8

19 Alat - alat olahraga 2 - 2 4

20 Alat - alat kesenian - - - -

21 Alat - alat IPS 1 - 3 4

Page 86: Metode Drill

6. Data Guru dan Karyawan Tahun 2009/2010

Tabel 4.5

No Nama/NIP Gol Jabatan Guru

Jenis Guru

Tugas Mengajar

1

2 3 4 5 6 7 8 9

Tugiat Sucipto, S.Pd Nip 195612221977031003 Sumari, S.Pd Nip 196203181983051004 Siswanto, S.Pd Nip 196201211991111001 Agus Pramudi, S.Pd Nip 197008061994101001 Harigiyanti Sp,S.Pd Nip 198009062003122006 Kususiyah Nip 196407062007012014 Miliana Agustianingsih, S.Ag Nip 197408172005012001 Wildan Irwahyudi,A,Ma Nip. 198612122009011003 Ali Afandi

IVa

IVa IIId

IIIc

IId

IIa

IIIb

IIb -

Guru Pembina Guru Pembina Guru Dewasa

Tk I Guru Dewasa

Guru Muda I

Guru Pratama

Guru Madya

Guru Pratama

Guru Sukwan

Guru Bid. Studi

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru PAI

Guru Kelas

Guru OR

Kelas IV,V,VI

Kelas IV

Kelas V

Kelas II

Kelas VI

Kelas I

Kelas I-VI

Kelas III

Kelas I-VI

7. Data Jumlah Siswa Tabel 4.6

Rameng SDN Pulerejo 02 Tahun Ajaran : 2009 – 2010 Kelas WNI Asli WNI Keturunan

L P Jml L P Jml Total I 8 3 11 - - - 11

II 6 2 8 - - - 8

III 4 3 7 - - - 7

IV 4 4 8 - - - 8

V 4 5 9 - - - 9

VI 3 9 12 - - - 12

Jml 29 26 55 - - - 55

8. Struktur Organisasi SDN Pulerejo 02

Page 87: Metode Drill

Gambar 4.1

B. Paparan Data

1. Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan siklus I

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti membuat perencanaan atas

dasar sebagai berikut:

1) Pengamatan peneliti dengan melihat nilai mata pelajaran matematika,

menunjukkan bahwa nilai mata pelajaran matematika sangat rendah.

Hal ini dapat dikaitkan dengan rendahnya hasil siswa dalam proses

KETUA KOMITE SIMAN

KEPALA SEKOLAH TUGIAT SUCIPTO

UNIT PERPUS HARIGIYANTI SP

TATA USAHA AGUS PRAMUDI

UKS KUSUSIAH

JABATAN GURU

SEKRETARIS MAILINA AGUSTIAN

GURU KELAS III WILDAN IR

GURU KELAS II AGUS PRAMUDI

GURU KELASV SISWANTO

GURU KELAS I KUSUSIAH

GURU KELAS IV SUMARI

GURU KELAS VI HARIGIYANTI SP

GURU PELAJARAN

SISWA PENJAGA SEKOLAH MASYARAKAT

GURU PENJAS ALI AFANDI

GURU B.INGRIS NARIYONO

GURU AGAMA MAILINA AGUS

Page 88: Metode Drill

pembelajaran sehingga berdampak pada nilai ulangan siswa yang

relatif rendah. Karena pada bayangan mereka belajar tentang hitung-

hitungan yang berkaitan dengan bahasa angka itu sangat rumit. Sebab

selama ini metode pembelajaran yang digunakan guru masih

konvensional yaitu dengan metode ceramah, tanya jawab, yang dirasa

kurang mengena.

2) Dengan menerapkan metode resitasi dan drill yang di dalamnya dapat

“memaksa” siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran. Dengan

harapan menumbuhkan hasil belajar dalam setiap individu peserta

didik, khususnya dalam konsep perkalian dan pembagian dapat

ditingkatkan.

Dalam tahap perencanaan, peneliti menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) untuk standar kompetensi peserta didik mampu

melakukan operasi bilangan sampai tiga angka. Sedangkan kompetensi

dasarnya adalah melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka

dan pembagian bilangan tiga angka.

Kriteria (indikator yang menjadi penanda) untuk menentukan

bahwa metode yang dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah

yang sedang diupayakan pemecahannya, dilakukan secara kualitas

maupun kuantitas. Secara kualitas dapat dilihat dari aktivitas peserta didik

selama proses pembelajaran, seperti tingkat hasil , keceriaan, keantusiasan

dan kreativitas dalam mengikuti program pembelajaran. Hal ini dapat

Page 89: Metode Drill

dilihat dari pengamatan peneliti selama pembelajaran Matematika

berlangsung.

Sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan cara tes.

Keberhasilan adanya hasil individual bisa juga dilihat jika siswa

memperoleh ketuntasan belajar minimal 5,00. Ini adalah skor minimal

batas kelulusan sebagaimana ketentuan sistem evaluasi yang tercantum

dalam pedoman pendidikan SDN Pulerejo 02 tahun ajaran 2009/2010.

Pada rencana tindakan siklus pertama, peneliti menerapkan

pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode resitasi dan drill.

Metode ini diupayakan agar siswa mempunyai hasil yang tinggi dan

mampu berperan aktif dalam belajar di kelas serta terlibat aktif dalam

kerja sama antar siswa sehingga prestasi belajar mereka meningkat. Hal

ini dilakukan agar masing-masing siswa tidak melakukan tindakan

semaunya sendiri, seperti bermain, membuka buku mata pelajaran selain

matematika, dan mau berfikir sendiri serta tanggap dengan berbagai

macam perintah guru yang sifatnya membangun. Sehingga pengetahuan

tentang pelajaran matematika menjadi maksimal dan dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Siklus pertama dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan atau

selama 140 menit, yang dilaksanakan pada tanggal 11- 13Agustus 2009.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pemahaman secara

garis besar kepada peserta didik tentang bagaimana cara yang efektif dan

efisien untuk menguasai perkalian dan pembagian dengan baik dan benar

Page 90: Metode Drill

dalam pembelajaran matematika. RPP dikembangkan berdasarkan silabus

yang dipakai guru matematika di SDN Pulerejo 02 selama ini.

Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah buku

panduan matematika sesuai dengan kurikulum KTSP. Adapun untuk

mengungkap hasil peningkatan hasil dan prestasi belajar siswa digunakan

instrumen penilaian berupa pedoman pengamatan terhadap aktivitas

peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran, dan tes hasil belajar.

b. Implementasi Tindakan siklus I

a. Pertemuan ke-1

Pada awal pertemuan pertama, sebelum siklus penelitian

tindakan kelas dilaksanakan, peserta didik diberi penjelasan tentang

melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan

pembagian bilangan tiga angka. Belajar dengan mengatakan dan

melakukan akan diperoleh daya serap yang tinggi atas perolehan hasil

belajar, untuk itu yang memiliki kemampuan diatas rata-rata

hendaknya dengan ringan tangan dapat membantu mereka yang

memiliki kemampuan dibawahnya. Penjelasan semacam ini

diperlukan untuk menumbuhkan semangat rela menolong yang lemah

dan meminimalkan perasaan enggan untuk membantu temannya.

Rangsangan selanjutnya adalah dengan mengemukakan

kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik dalam

pembelajaran yang akan dilaksanakan, informasi tentang konsep-

konsep yang akan dipelajari dan masalah-masalah yang akan dibahas,

Page 91: Metode Drill

serta langkah-langkah pembelajaran yang akan dilalui sebagaimana

disajikan dalam rencana pembelajaran.

Setelah dipersiapkan rencana pembelajaran dan metode yang

akan dipakai maka proses pembelajaran akan dilaksanakan sesuai

dengan rencana pembelajaran dan menggunakan metode yang telah

ditetapkan. Adapun penelitian ini dimulai pertama kali pada

pertemuan ke-1, tepatnya pada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2009

yang berlangsung selama 2x35 menit dengan kegiatan sebagai berikut:

a) Tahap Awal

1. Mengucapkan salam dan membaca basmalah bersama-sama.

2. Menanyakan kabar, kemudian menanyakan siapa yang tidak

masuk.

3. Mengkondisikan siswa.

4. Mengaitkan materi dengan materi terdahulu.

5. Pedagang sangat memerlukan materi ini.

6. Menginformasikan tujuan dari pelajaran ini.

7. Tanya jawab tentang penjumlahan secara berulang.

b) Tahap Inti

1. Siswa dijelaskan konsep dasar perkalian

2. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya

3. Siswa diminta oleh guru untuk maju ke depan mengerjakan

contoh soal

4. Guru membagi Siswa menjadi 2 kelompok,

Page 92: Metode Drill

5. Guru membagikan permen sebaga media belajar perkalian

6. Guru meminta siswa untuk memjumlahkan permen permenya dan

mengubahnya dalam bahasa perkalian

7. Guru mengamati kinerja siswa dan melakukan tanya jawab

dengan siswa mengenai kesulitan yang dihadapi.

8. Siswa kembali ke tempa duduk masing-masing

9. Siswa membuat tabel perkalalian angka 1 sampai 10 seperti yang

ada di buku paket Matematika

10. Siswa mengisi tabel perkalian yang telah dibuat

11. Siswa mengumpulkan hasil kerjanya

c) Tahap Akhir

1. Siswa dan guru melakukan refleksi.

2. Guru memberikan tugas rumah untuk menghafal perkalian 1- 10

3. Guru menutup pelajaran

Berdasarkan pengamatan, dari penggunaan metode resitasi dan

drill tersebut berjalan dengan lancar hingga waktu pertemuan

berakhir. Setelah dilakukan koreksi, skor tiap-tiap siswa adalah

sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.7 Skor kelompok Mata Matematika

Kelompok Skor Tes Keterangan*

I 100 Lulus

II 100 Lulus

Page 93: Metode Drill

* Diambilkan dari Kriteria Penilaian di SDN Pulerejo 02 tahun ajaran 2009-2010.

Berdasarkan hasil skor perolehan siswa, dapat dikatakan

bahwa metode pembelajaran ini terbukti efektif untuk meningkatkan

hasil dan pemahaman siswa terhadap materi Matematika yang

sedang dipelajari.

Sementara dari hasil tes individu diperoleh skor, seperti yang

tertera di tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Distribusi Skor Tes Individual pertemuan ke-1

Mata Pelajaran Matematika Kelas III SDN Pulerejo 02.

No. Nama Nilai Status 1. Musleh 48 Tidak Lulus 2. Ary Antonio Suganda 70 Lulus 3. Mega Silvia Juliani 89 Lulus 4. Pungki Trya W 60 Lulus 5. Renata Fathia 49 Tidak Lulus 6. Rosa Widiyawati 100 Lulus 7. Thomas Alfindo P 44 Tidak Lulus

* Diambilkan dari Kriteria Penilaian di SDN Pulerejo 02 tahun ajaran 2009-2010.

Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa ada

penyerapan yang cukup sigifikan pada materi yang diajarkan,

mengingat ada beberapa siswa yang berkemampuan di bawah rata-

rata. Bagusnya hasil bisa dilihat dari tingkat keberhasilan kelas pada

pertemuan ke-1 ini adalah 57,14% yakni dari 7 peserta tes, yang

dinyatakan lulus sebanyak 4 orang. Sedangkan yang gagal sebanyak 3

orang siswa atau sebesar 42,86%, karena skor tesnya kurang dari 5,00.

Berdasarkan hasil skor perolehan siswa, dapat dikatakan bahwa

Page 94: Metode Drill

metode pembelajaran ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil

dan pemahaman siswa terhadap materi Matematika yang sedang

dipelajari, terbukti dari nilai siswa yang berada di bawah batas kriteria

ketuntasan minimum hanya beberapa anak saja.

Dilihat dari beberapa jawaban tes siswa yang diberikan,

kebanyakan siswa salah pada soal perkalian di atas angka lima. Tetapi

pada soal perkalian. Dalam tahap ini, peneliti memberikan reward

kepada siswa yang memperoleh nilai 100 sebagai bentuk pemberian

hasil belajar kepada peserta didik. Hanya satu siswa yang

memperoleh nilai 100. Sedangkan reward yang diberikan peneliti

berupa souvenir kecil.

sebagai kegiatan penutup guru bersama-sama siswa membuat

kesimpulan dari pertemuan ke-1, selanjutnya guru menyampaikan

informasi sebagai berikut:

Anak-anak pertemuan selanjutnya,kalian harus menghafal perkalian angka 1-10, oleh karena itu kalian harus mempersiapkanya dirumah supaya memperoleh nilai yang bagus. Kalau kalian tidak hafal, bapak akan meminta kalian berdiri di depan kelas sambil menghafal65

b. Pertemuan ke-2

Siklius I pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari kamis tanggal

13 Agustus 2009. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2x35 menit, yakni

selama 2 jam pelajaran. peneliti mengemukakan pengalaman

pembelajaran yang dirasakan pada minggu sebelumnya, peneliti

65 Pesan guru atau peneliti pada siswa saat akan meninggalkan ruangan, pada tanggal 11 Agustus 2009.

Page 95: Metode Drill

merasa senang bahwa ada nuansa pembelajaran yang menyenangkan.

Kegiatan pada pertemuan ini adalah sebagai berikut :

a) Tahap Awal

1) Mengucapkan salam dan membaca basmalah bersama-sama.

2) Menanyakan kabar, kemudian menanyakan siapa yang tidak

masuk.

3) peneliti mehasil siswa agar selalu percaya diri atas

kemampuan yang dimilikinya dan jangan takut untuk bertanya

maupun berpendapat.

b) Tahap Inti

1. Siswa secara bersama-sama menghafalkan perkalian sampai

10x10

2. Siswa bergiliran menghafalkan ke depan kelas sampai semua

siswa selesai menghafal.

3. Tanya jawab dengan guru untuk menguatkan pemahaman

siswa.

4. Guru membagikan permen 12 permen pada tiap-tiap siswa

5. Guru menerangkan konsep pembagain sebagai pengurangan

berulang

6. Guru mencontohkan konsep pembagian dengan menggunakan

permen

7. Guru menyuruh Siswa membagi permen yang dimilikinya

menjadi beberapa kelompok yang sama banyak hingga siswa

tidak ada permen yang berada di tangan siswa

Page 96: Metode Drill

8. Siswa menjawab soal latihan isian yang diberikan guru

9. Siswa mengumpulkan hasil kerjanya

c) Tahap Akhir

1. Siswa dan guru melakukan refleksi.

2. Guru memberikan tugas rumah

Pada pertemuan ke-2 ini, peniliti langsung mencatat nilai

hafalan siswa dan diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.9 Distribusi Skor Tes Individual pertemuan ke-2

Mata Pelajaran Matematika Kelas III SDN Pulerejo 02 No. Nama Nilai Status 1. Musleh 46 Tidak Lulus 2. Ary Antonio Suganda 100 Lulus 3. Mega Silvia Juliani 100 Lulus 4. Pungki Trya W 68 Lulus 5. Renata Fathia 70 Lulus 6. Rosa Widiyawati 100 Lulus 7. Thomas Alfindo P 48 Tidak Lulus

* Diambilkan dari Kriteria Penilaian di SDN Pulerejo 02 tahun ajaran 2009-2010.

Pada tahap ini, 2 Siswa atau 28,57% masih belum berhasil

menyelesaikan hafalan mereka dan dinyatakan tidak lulus, sementara

5 Siswa yang lain atau 71,43% dapat menyelesaikan hafalan mereka,

bahkan 3 orang siswa berhasil dengan nilai sempurna. Ini

membuktikan penerapan resitasi dan Drill terbukti efektif untuk

meningkatkan hasil dan pemahaman siswa terhadap materi

Matematika yang sedang dipelajari karena ada penekanan kepada

siswa untuk berusaha lebih keras lagi dengan tugas- tugas yang

diberikan.

Page 97: Metode Drill

Ada sisa waktu yaitu selama 15 menit, peneliti gunakan untuk

mengadakan evaluasi. Dari hasil evaluasi pada siklus II di peroleh data

sebagai berikut:

Tabel 4.10 Distribusi Skor Tes Individual pertemuan ke-2

Mata Pelajaran Matematika Kelas III SDN Pulerejo 02

No. Nama Nilai Status 1. Musleh 50 Lulus 2. Ary Antonio Suganda 80 Lulus 3. Mega Silvia Juliani 90 Lulus 4. Pungki Trya W 55 Lulus 5. Renata Fathia 80 Lulus 6. Rosa Widiyawati 100 Lulus 7. Thomas Alfindo P 55 Lulus

Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh data 6 dari 7 siswa

atau 85,71% siswa lulus degan nilai di atas KKM sementara hanya 1

dari 7 siswa atau 14,29% saja yang lulus dengan nilai sama dengan

KKM. Ini berarti bahwa materi yang telah disampaikan oleh Guru

sekaligus peneliti melalui penerapan Metode Resitasi dan Drill dapat

diserap secara maksimal oleh Siswa .

Pada akhir siklus I ini, peneliti memperoleh dengan pasti

ketercapaian kompetensi dasar secara individual melalui tes individu

pada pertemuan kedua, sebagaimana direncanakan pada tahap

perencanaan.

c. Observasi dan Interpretasi siklus I

1. Pertemuan ke-1

Pada siklus ini, peneliti yang juga bertindak sebagai guru kelas

sekaligus sebagai observer yang mencatat perilaku dan sikap siswa

Page 98: Metode Drill

selama proses KBM yang menggunakan metode resitasi dan drill. Awal

pembelajaran siswa sulit untuk dikondisikan. Apalagi ketika siswa

disuruh berkelompok, hal itu disebabkan karena sebelum- sebelumnya

mereka jarang sekali dibuat belajar kelompok di kelas. Namun secara

keseluruhan siswa terkihat antusias serta dapat mengikuti dan

melaksanakan semua instruksi yang deberikan oelh Guru, hal ini tidak

terlepas dari penerapan metode yang tepat sesuai dengan situasi dan

kondisi serta materi yang diajarkan.

Tingkat keberhasilan siswa pada pertemuan ke-1 ini adalah

57,14% dari jumlah keseluruhan 7 Siswa.

2. Pertemuan ke-2

Pada siklus ini, banyak siswa yang masih kesulitan kesulitan u

untuk menghafal perkalian. Tetapi, hal tersebut dapat diatasi setelah

beberapa metode yang mulai dijalankan, yakni metode belajar yang

menuntut siswa untuk menemukan, bertanya dan menjawab tentang hal-

hal yang berhubungan dengan pembahasan. Akhirnya siswa cukup

antusias dalam mengikuti pelajaran, meskipun masih terdapat beberapa

siswa yang masih ramai, akan tetapi sebagian besar siswa sudah dapat

dikondisikan dan mau memperhatikan serta mengikuti apa yang

diperintahkan oleh Guru.

Terlihat ada peningkata hasil Siswa yang tecermin dari

prosentase keberhasilan. Jika pada pertemuan pertama siswa yang lulus

tugas individu adalah 57,14%,, pada pertemuan ke-2 siswa yang lulus

Page 99: Metode Drill

tugas menghafal adalah 71,43% dan semua siswa lulus pada tugas

individu yang ke dua walaupun ada seorang siswa yang nilainya sama

dengan nilai KKM.

d. Analisis dan Refleksi siklus I

Peneliti menggunakan metode resitasi dan drill semula adalah

untuk memperbaiki konsep perkalian dalam melakukan perkalian dan

pembagian dalam pembelajaran matematika di kelas III SDN Pulerejo 02

Bakung kabupaten Blitar, yang mana hal tersebut tidak terlepas dari cara

belajar siswa yang sebelumnya terlihat lebih pasif dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar dalam kelas. Oleh karena itu, untuk

menyingkapi kenyataan di atas, maka diambil tindakan- tindakan sebagai

berikut :

1) Mengarahkan dan membimbing siswa untuk bisa mencari,

menemukan, bertanya serta menjawab tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan pembelajaran matematika.

2) Mehasil siswa agar dapat belajar lebih aktif, dengan melibatkan

mereka dalam hal bertanya maupun menanggapi dan menjawab

mengenai pembelajaran yang sedang dibahas.

3) Siswa nampak bergembira selama mengikuti pembelajaran.

Kegembiraan ini berdampak kepada konsentrasi serta semangat

belajar siswa.

4) Pembelajaran dengan menerapkan metode resitasi dan drill dapat

memberikan pengalaman berharga para peserta didik untuk dapat

memahami perkalian dan pembagian dengan melakukan perkalian

Page 100: Metode Drill

yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka

dengan cepat dan tepat. Walaupun materi yang diajarkan masih

merupakan konsep dasar dari perkalian dan pembagian namun

pemahaman yang benar merupakan modal awal bagi Siswa untuk

memahami dan menyukai Matematika sehingga mereka tidak

gampang menyerah dalam menghadapi soal-soal yang sulit.

5) Dengan metode resitasi dan drill, menunjukkan dapat mengasah

keterampilan kognitif, psikomotorik (ketrampilan dan kecakapan

melakukan perintah guru) dan afektif (kemauan menghargai orang

lain).

Walaupun secara umum program pembelajaran berhasil dan

berjalan dengan baik, bukan berarti tidak ada tindak lanjut dalam

penelitian ini, dilihat dari hasil evaluasi yang disesuaikan dengan standar

minimum kelulusan.

Tabel 4.11

Distribusi Skor Rata-rata Tes Individual Siklus I Mata Pelajaran

Matematika Kelas III SDN Pulerejo 02

No. Nama Nilai Tugas Rata-rata

Status I II III

1. Musleh 48 46 50 48 Tidak Lulus 2. Ary Antonio S 70 100 80 83 Lulus 3. Mega Silvia J 89 100 90 93 Lulus 4. Pungki Trya W 60 48 55 54 Lulus 5. Renata Fathia 49 70 80 66 Lulus 6. Rosa Widiyawati 100 100 100 100 Lulus 7. Thomas Alfindo 44 48 55 49 Tidak Lulus

* Diambilkan dari Kriteria Penilaian di SDN Pulerejo 02 tahun ajaran 2009-2010.

Page 101: Metode Drill

Dari tabel di atas masih ada 2 dari 7 siswa mendapatkan nilai yang

minim.jadi,siswa yang lulus adalah 71,43% dan yang belum lulus 28,57

%. Kebanyakan jawaban yang salah adalah soal tentang perkalian dan

kecakapan menghafal. Untuk itu peneliti akan mengadakan siklus II

sebagai tindak lanjut dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan yang

ada pada siklus I.

2. Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan

Siklus kedua dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan atau selama

70 menit, yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2009. Kegiatan

pembelajaran dirancang untuk menindaklanjuti kekurangan-kekurangan

yang ditemukan pada siklus I. Yaitu untuk memberikan pemahaman

secara garis besar kepada peserta didik tentang bagaimana cara

mengerjakan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian

bilangan tiga angka.

Peneliti membuat perencanaan atas dasar pengamatan peneliti

dengan melihat nilai post tes siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 11

dan 13 Agustus 2009 mata pelajaran matematika, yaitu beberapa siswa

yang memperoleh nilai minim.

Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah buku

panduan Aneka ilmu “Gemar belajar matematika” yang sesuai dengan

kurikulum KTSP. Sedangkan alat atau bahan yang dibutuhkan dalam

program pembelajaran adalah kapur dan papan tulis untuk menjelaskan

Page 102: Metode Drill

materi pembelajaran. Adapun untuk mengungkap hasil peningkatan hasil

dan prestasi belajar siswa digunakan instrumen penilaian berupa pedoman

pengamatan terhadap aktivitas peserta didik selama mengikuti proses

pembelajaran, pedoman wawancara, penyebaran angket dan tes hasil

belajar.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran,

peneliti memilih menggunakan metode resitasi dan drill yang nantinya

akan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran matematika. Secara

rinci rencana pembelajaran pada siklus II yang terdiri dari satu pertemuan,

adalah sebagai berikut:

1) Guru mengadakan apersepsi dengan bertanya kepada setiap peserta

didik tentang pembelajaran sebelumnya.

2) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang

materi yang belum dimengerti.

3) Melaksanakan metode resitasi dan drill seperti yang dilakukan pada

siklus I

4) Pada akhir sesi, guru melakukan evaluasi individu dan memberikan

kesimpulan atas pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Kriteria (indikator yang menjadi penanda) untuk menentukan

bahwa metode yang dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah

yang sedang diupayakan pemecahannya dilakukan secara kualitas

maupun kuantitas. Secara kualitas dapat dilihat dari aktivitas peserta didik

selama proses pembelajaran seperti tingkat hasil , keceriaan, keantusiasan

Page 103: Metode Drill

dan keterampilan peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran.

Hal ini dapat dilihat dari pengamatan peneliti selama pembelajaran

matematika berlangsung.

Sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan cara tes.

Keberhasilan individual ditetapkan jika siswa mengalami ketuntasan

belajar minimal 5,00. ini adalah skor minimal batas kelulusan

sebagaimana ketentuan sistem evaluasi yang tercantum dalam pedoman

pendidikan SDN Pulerejo 02 Bakung kabupaten Blitar tahun akademik

2009/2010.

b. Penerapan Tindakan Siklus II

Pada awal pertemuan, peneliti mengemukakan pengalaman

pembelajaran yang dirasakan dalam pertemuan sebelumnya, peneliti

merasa senang bahwa dengan penerapan metode yang menyenangkan,

terlihat ada peningkatan hasil dan prestasi belajar siswa. Pada saat itu

juga peneliti mehasil siswa agar tidak putus asa dan selalu percaya diri

dengan kemampuan yang dimilikinya.

Penelitian pada siklus ini dilaksanakan pada pertemuan ke-2

tepatnya pada hari Selasa, 18 Agustus 2009 yang berlangsung selama

2x35 menit dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Tahap Awal

1. Mengucapkan salam dan membaca basmalah bersama-sama.

2. Menanyakan kabar, kemudian menanyakan siapa yang tidak masuk.

Page 104: Metode Drill

3. Mengondisikan siswa.

4. Mengevaluasi pemahaman dengan Tanya jawab

5. Menghafalkan perkalian 1x1 sampai 10x10 secara bersama-sama.

b) Tahap Inti

1. Meminta siswa menghafalkan perkalian angka sampai 10x10 secara

bergantian ke depan.

2. Guru membimbing siswa dan menilai siswa

3. Guru membagikan soal –soal latihan yang telah dipersiapkan

4. Siswa mengerjakan soal test yang diberikan Guru

5. Siswa siswa mengumpulkan hasil kerjanya

6. Guru menjelaskan maksud dari maksud pembelajaran yang telah

dilakukan selama 3 pertemuan ini

7. Guru membagikan angket untuk diisi siswa

8. Siswa mengumpulkan angket yang sudah diisi

c) Tahap Akhir

1. Guru mendorong siswa mengungkapkan kesan-kesan pembelajaran

yang baru dilaksanakan, dan mengajukan saran sebagai upaya

perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

2. Guru menutup pelajaran.

3. Guru memberikan tugas rumah kepada Siswa

Soal evalusai yang diberikan pada tahap ini, sedikit lebih sulit

daripada soal yang diberikan pada siklus I. Dari hasil evaluasi pada siklus

II diperoleh data sebagai berikut:

Page 105: Metode Drill

Tabel 4.12 Distribusi Skor Tes Individual Siklus II

Mata Pelajaran Matematika Kelas III SDN Pulerejo 02 No. Nama Nilai Status 1. Musleh 80 Lulus 2. Ary Antonio Suganda 100 Lulus 3. Mega Silvia Juliani 100 Lulus 4. Pungki Trya W 81 Lulus 5. Renata Fathia 90 Lulus 6. Rosa Widiyawati 100 Lulus 7. Thomas Alfindo P 47 Tidak Lulus

* Diambilkan dari Kriteria Penilaian di SDN Pulerejo 02 tahun ajaran 2009-2010.

Berdasarkan tabel diatas, dapat dikatakan bahwa tingkat

keberhasilan dengan meningkatnya hasil mereka untuk belajar

Matematika dapat dilihat pada siklus II ini adalah 85,71% yakni dari 7

peserta tes, yang dinyatakan lulus sebanyak 6 siswa. Sedangkan yang

gagal sebanyak 1 orang siswa atau sebesar 14,29%, karena skor tesnya

kurang dari 5,00.

Sebelum pertemuan diakhiri, peneliti meminta kepada seluruh

siswa untuk menuliskan tanggapan mereka terhadap pembelajaran yang

berlangsung selama satu minggu. Tanggapan dituangkan dalam bentuk

angket yang telah disediakan oleh peneliti, dan peneliti menekankan

bahwa tanggapan harus diungkap sejujurnya untuk perbaikan program

pembelajaran berikutnya. Tanggapan dikumpulkan langsung kepada

peneliti.

Hasil analisis terhadap respon siswa kelas III SDN Pulerejo 02

tahun akademik 2009-2010 terhadap penerapan pembelajaran dengan

metode resitasi dan drill dalam pembelajaran matematika sangat baik.

Page 106: Metode Drill

Hal tersebut tercermin dari tanggapan mereka terhadap metode

pembelajaran pada awal siklus pertama, melalui beberapa pernyataan

sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran matematika yang saya alami dengan menerapkan

metode resitasi dan drill sangat menyenangkan.

2. Saya merasa sangat terhasil dengan metode resitasi dan drill yang

diberikan guru saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Saya tidak pernah mengantuk lagi ketika pembelajaran matematika

dengan penerapan metode resitasi dan drill berlangsung.

4. Menurut saya media pembelajaran matematika yang digunakan guru

sangat bervariasi.

5. Saya suka belajar matematika karena:

a) Gurunya

b) Materinya

c) Cara mengajar gurunya

d) Suasana kelasnya

Berdasarkan jawaban siswa-siswi SDN Pulerejo 02 Bakung, dapat

disusun sesuai dengan urutan nomor soal diatas, yang disajikan dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13 Daftar Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Pembelajaran Dengan

Metode Resitasi dan Drill No. Soal Jawaban Frekuensi Persen 1. Sangat Setuju 3 42,85%

Setuju 3 42,85% Ragu-ragu 1 14,28% Tidak Setuju - -

Page 107: Metode Drill

Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 7 100% 2. Sangat Setuju 4 57,14%

Setuju 2 28,57% Ragu-ragu 1 14,28% Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 7 100% 3. Sangat Setuju 5 71,42%

Setuju 2 28,57% Ragu-ragu - - Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 7 100% 4. Sangat Setuju 5 71,42%

Setuju 2 28,57% Ragu-ragu - - Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 7 100% 5 a) Sangat Setuju 4 57,14%

Setuju 2 28,57% Ragu-ragu 1 14,28% Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 7 100% b) Sangat Setuju 1 14,28%

Setuju 1 14,28% Ragu-ragu - - Tidak Setuju 2 28,57% Sangat Tidak Setuju 3 42,85%

Jumlah 7 100% c) Sangat Setuju 4 57,14%

Setuju 2 28,57% Ragu-ragu 1 14,28% Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 7 100% d) Sangat Setuju 4 57,14%

Setuju 1 14,28% Ragu-ragu 2 28,57% Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 7 100%

Page 108: Metode Drill

Untuk lebih mendapatkan gambaran kualitatif secara mendalam

terhadap penerapan metode resitasi dan drill, peneliti melakukan

wawancara kepada siswa yang ditetapkan sebagai informan.

Hasil wawancara adalah sebagai berikut, terhadap pertanyaan

“Bagaimanakah tanggapan Kamu terhadap penerapan metode

pembelajaran tadi?”. Seorang siswa yang termasuk memiliki kemampuan

diatas rata-rata (Rosa) mengatakan,

Saya berpendapat, bahwa pembelajaran yang diberikan Pak Wildan sangat menyenangkan,ada permen KISSnya,hehe…trus belajarnya sambil bermain jadi nggak bosen.tapi haalanya buat pusing, tapi gak apa-apa itu kan juga mara i pinter,hehehhe..jadi saya mau di ulang seperti itu lagi Pak!66

Satu orang siswa yang termasuk siswa yang memiliki kemampuan

sedang (Ari) mengatakan,

Saya suka dengan cara mengajar Pak Wildan karena bikin saya gak malu. sebelumnya gak pernah disuruh hafalan jadi aku masih agak belum hafal perkalian tapi karena Suasana kelas sangat ramai dan menyenangkan jadi saya tidak gampang takut kalo maju.67

Sedangkan siswa yang termasuk siswa yang memiliki kemampuan

di bawah rata-rata (Thomas) mengatakan,

Enak banget Pak belajar Matematikanya, banyak permenya,apalagi saya dikasih permen sama Pak Wildan, aku jadi tambah seneng ,hehehe...pokok seneng banget aku Pak,jadi tau perkalian itu ditambah dan pembagian itu dikurangi, tapi hafalane bikin mumet,hehe...68

66 Hasil Wawancara dengan Rosa, salah satu peserta didik kelas III SDN Pulerejo 02 yang

memiliki kemampuan diatas rata-rata, pada tanggal 20 Agustus 2009 67 Hasil Wawancara dengan Ari, salah satu peserta didik kelas III SDN Pulerejo 02 yang memiliki

kemampuan sedang, pada tanggal 20 Agustus 2009. 68 Hasil Wawancara dengan Thomas, salah satu peserta didik kelas III SDN Pulerejo 02 yang

memiliki kemampuan di bawah rata-rata, pada tanggal 21 Agustus 2009.

Page 109: Metode Drill

Dengan demikian tanggapan para informan adalah positif terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan metode drill dan sort card, karena

ketiga siswa menyatakan senang terhadap metode pembelajaran yang

mereka alami.

Tanggapan siswa terhadap pertanyaan “Apakah Kamu

memperoleh manfaat dari metode pembelajaran seperti itu? Terhadap

pertanyaan ini siswa yang bernama Rosa mengungkapkan:

Iya pak!perkalian itu banyak manfaatnya. Kalo pake permen kan kita bisa tahu apa gunanya perkalian atau pembagian itu,tapi kg sulit hafal perkalian sampek satos to Pak,hehe...69

Sementara siswa yang bernama Ari, menyatakan:

Perkalian itu saya senang,karena saya suka menghitung,kalo pake permen kan tambah enak bisa main sambil sinau.tapi perkalianya saya belum hafal Pak...70

Sedangkan siswa yang bernama Thomas, menyatakan,

Saya gak ndredeg lagi kalo di ulang Matematika,hehehe..saya suka kalau belajar ada main-mainya jadi gak bosen.hehehe71

Dengan demikian, metode pembelajaran yang diterapkan sangat

memberikan manfaat kepada para peserta didik, mereka merasakan

suasana yang akrab dengan teman-temannya, lebih rileks, mendapat

pengalaman baru tentang bagaimana cara menghitung dan mengerjakan

dengan baik dan benar sesuai dengan pengelompokan dan pertukaran

yang dianjurkan.

69 Hasil Wawancara dengan Rosa, salah satu peserta didik kelas III SDN Pulerejo 02 yang

memiliki kemampuan diatas rata-rata, pada tanggal 20 Agustus 2009 70 Hasil Wawancara dengan Ari, salah satu peserta didik kelas III SDN Pulerejo 02 yang memiliki

kemampuan sedang, pada tanggal 20 Agustus 2009 71 Hasil Wawancara dengan Thomas, salah satu peserta didik kelas III SDN Pulerejo 02 yang

memiliki kemampuan di bawah rata-rata, pada tanggal 20 Agustus 2009.

Page 110: Metode Drill

c. Observasi Siklus II

Ketika guru mengulas kembali pembelajaran sebelumnya, keadaan

siswa pada saat itu tenang karena memperhatikan setiap detail keterangan

yang disampaikan oleh peneliti. Semua pandangan peserta didik menuju

kedepan, karena mereka merasa kesulitan dengan materi yang dibahas

pada waktu itu, bahkan banyak siswa yang terangsang untuk bertanya atas

hal-hal yang belum dimengerti. Peserta didik juga sangat antusias

mengerjakan tugas yang diberikan guru/peneliti, ini dibuktikan tidak ada

satupun dari siswa yang merasa keberatan dan protes.

Hasil dari pengamatan keseluruhan pada tahap ini, bahwa peserta

didik sudah mencapai indikator yang harus dicapai, hal ini dapat

ditunjukkan bahwa hasil peserta didik dalam proses pembelajaran

Matematika meningkat, peserta didik lebih bersemangat terhadap tugas

yang diberikan, tergerak untuk selalu belajar dan melakukan pekerjaan

sesuai dengan minatnya, terangsang untuk mewujudkan keinginannya,

mempunyai keinginan yang kuat terhadap sesuatu, mengikuti KBM

dengan senang dan tidak merasa jenuh dengan pelajaran, selalu merasa

penasaran dan bertanya untuk mencari tahu.

Siklus II ini sebagai tindaklanjut atas kekurangan-kekurangan

yang ditemukan pada siklus I. Pada tahap ini, peneliti juga memberikan

evaluasi sebagai tolak ukur peningkatan keberhasilan siswa dalam

melaksanakan proses pembelajaran.

Page 111: Metode Drill

Hasil pegamatan yang peneliti peroleh pada tahap ini adalah, pada

waktu pelaksanaan metode resitasi dan drill, siswa begitu ceria dan

antusias, sehingga tercipta suasana yang menyenangkan, sedangkan pada

waktu siswa melaksanakan evaluasi suasana kelas sepi, tidak ada yang

berjalan-jalan untuk mencari jawaban. Siswa lebih percaya diri untuk

menjawabnya sendiri. Bahkan tidak ada satupun siswa yang bertanya

kepada guru terkait dengan soal-soal yang diberikan oleh peneliti,

Keadaan ini berlangsung sampai waktu yang ditentukan habis. Ini

menunjukkan bahwa seluruh peserta didik faham dengan apa yang

dimaksudkan dalam soal tersebut.

Hasil dari pelaksanaan evaluasi siklus II ini, menunjukkan adanya

peningkatan hasil sehingga berdampak pada prestasi siswa jika

dibandingkan antara hasil post tes siklus I dan post tes siklus II yang

dilaksanakan sebelumnya. Peningkatan hasil siswa untuk terus menggali

potensinya sendri terus meningkat. Hal ini bisa dilihat dari tingkat

keberhasilan post tes siklus I sebesar 71,43% dan kemudian pada siklus II

meningkat lagi menjadi 85,71%. Ini menunjukkan 90% siswa berhasil

mempelajari tentang perkalian dan pembagian pada mata pelajaran

matematika dengan menggunakan metode resitasi dan drill.

d. Refleksi Siklus II

Dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan

penerapan metode resitasi dan drill, maka tujuan pembelajaran yaitu

untuk dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dan siswa untuk lebih aktif,

Page 112: Metode Drill

kreatif dalam proses belajar-mengajar. Pada kegiatan siklus kedua,

menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan dalam perumusan

perencanaan tindakan (RPP). Jadwal jam pertemuan telah sesuai dengan

kebutuhan pelaksanaan pembelajaran. Kelebihan yang ditemukan selama

pelaksanaan tindakan pembelajaran di siklus II adalah sebagai berikut:

1. Siswa sangat antusias dengan kegiatan pembelajaran (siswa terlihat

tidak mau beranjak dari tempat duduk walaupun peneliti telah

memerintahkan untuk meninggalkan kelas.

2. Siswa lebih aktif selama proses belajar.

3. Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini dapat dilihat dari cara mereka

menyelesaikan soal latihan.

4. Siswa menjadi lebih komunikatif

5. Siswa berlomba untuk mendapatkan nilai terbaik (setiap ada

keberhasilan peneliti selalu memberi reward).

6. Konsentrasi siswa dalam belajar cukup tinggi. Hal ini dapat terjadi

karena peneliti selalu membawa siswa masuk dalam orientasi masalah

sebelum pembelajaran inti dimulai.

7. Hasil belajar siswa telah meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu

(dari rata-rata 71,43% menjadi 85,71%).

8. Semua rencana perbaikan tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I

telah dilaksanakan di siklus II ini dengan baik.

9. Metode pembelajaran yang diterapkan, dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, sehingga prestasi siswa juga meningkat.

Page 113: Metode Drill

Jadi kesimpulan dari paparan data di atas bahwa dalam pelaksanaan mata

pelajaran Matematika pada siswa kelas III SDN Pulerejo 02 Bakung kabupaten

Blitar, telah berhasil dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan karena

penyampaian tersebut juga banyak dipengaruhi dari cara guru menyampaikan materi

yaitu dari metode yang dipakai untuk menyampaikan materi tersebut. Sehingga

ketika peneliti menyampaikan materi dengan metode selain ceramah saja, siswa

kelihatan sangat senang, bersemangat dan sangat menikmati materi yang

disampaikan oleh peneliti. Pada dasarnya materi matematika itu mudah disampaikan

kepada anak didik apabila guru mau dan mampu melakukan metode yang bervariasi

yang sesuai dengan materinya.

Dengan menerapkan metode resitasi dan drill pada pembelajaran matematika

kelas III SDN Pulerejo 02 Bakung kabupaten Blitar dalam meningkatkan hasil

belajar siswa, berjalan dengan sukses sesuai dengan keinginan peneliti walaupun

tidak 100% tetapi itu sudah membuat peneliti senang. Hasil siswa untuk belajar

matematika sangat tinggi dan itu terlihat dari hasil angket dan prestasi hasil belajar

siswa yang menyatakan bahwa mereka senang walaupun materi tersebut dirasa

sangat sulit bagi siswa yang prestasinya di bawah rata-rata. Tapi setelah

dilakukannya metode resitasi dan drill ini, walaupun nilainya tidak terlau

memuaskan bagi siswa yang prestasinya di bawah rata-rata, mereka mengaku sangat

senang dan sangat terhasil sekali dengan adanya pemakaian metode resitasi dan drill

dalam mata pelajaran matematika. Dan adanya hasil tersebut juga dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti yang ada pada angket hasil yang sudah diisi oleh siswa.

Apalagi ketika ada siswa yang berhasil mendapatkan nilai 100, peneliti selalu

memberikan reward yang mana reward itu semakin meningkatkan hasil siswa untuk

terus belajar.

Page 114: Metode Drill

BAB V

PEMBAHASAN

A. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode resitasi dan drill

dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika kelas III

SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar

Proses perencanaan kegiatan pembelajaran dalam menerapkan metode

resitasi dan drill untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dilakukan sebanyak 2

siklus selama 3 kali pertemuan, dilalui dalam 4 tahap, yaitu: tahap perencanaan,

pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan tahap refleksi.

Pada siklus pertama, peneliti membuat perencanaan secara sistematis

yang disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan dan alokasi waktu yang

dibutuhkan sebagai persiapan dalam melaksanakan proses bembelajaran secara

efektif dan efisien. Pada tahap ini, tidak ada permasalahan dalam perumusan

perencanaan tindakan (RPP). Jadwal jam pertemuan sesuai dengan kebutuhan

pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus kedua, peneliti membuat rancangan

desain pembelajaran untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada

siklus pertama.

B. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode resitasi dan drill

dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika kelas III

SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar

Pada tahap pelaksanaan siklus I , siswa terlihat antusias dan bersemangat

untuk berpartisipasi dalam mengikuti proses pembelajaran yang direncanakan. Di

Page 115: Metode Drill

samping itu, peneliti juga memberikan reward atau penghargaan kepada siswa

yang berprestasi sebagai bentuk cara menumbuhkan hasil kepada siswa. Sesuai

dengan teori yang dikutip oleh Oemar Hamalik dalam psikologi belajar mengajar,

bahwa untuk menumbuhkan hasil dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah,

salah satunya dengan cara memberikan penghargaan atau ganjaran atas prestasi

yang diraih peserta didik. Tujuan pemberian penghargaan dalam belajar adalah

bahwa setelah seseorang menerima penghargaan karena telah melakukan

kegiatan belajar dengan baik, ia akan terus melakukan kegiatan belajarnya sendiri

di luar kelas.

Kelebihan dalam siklus pertama ini adalah siswa lebih antusias dan

bersemangat untuk berpartisi dalam mengikuti proses pembelajaran, tercipta

kerja sama antar siswa pada setiap kelompoknya, suasana kelas lebih hidup, dan

peserta didik tidak merasa jenuh selama proses pembelajaran berlangsung.

Sedangkan kelemahan pada siklus pertama ini, dalam penerapan drill ada

beberapa siswa yang masih sangat kesulitan menghafal konsep perkalian 1-10,

diantaranya,Thomas, Pungki, dan Muslih yang hanya mampu menghafal sampai

perkalian 6 x 3. Sedangkan dari hasil pos tes dinyatakan 3 siswa gagal karena

skor tesnya kurang dari 5 dan 4 siswa yang dinyatakan lulus dengan perolehan

nilai sangat minim, sehingga peneliti menambah pertemuan lagi untuk penerapan

siklus II.

Pada pelaksanaan siklus II, peneliti hanya menjelaskan bagian-bagian

yang belum dimengerti oleh peserta didik, yaitu tentang tata cara mengalikan

bersusun dan pembagian bersusun. Kelebihan dalam siklus II, yaitu siswa terlihat

Page 116: Metode Drill

sangat antusias dalam menerapkan metode resitasi dan drill, dan tidak ada siswa

yang berbuat curang, di samping itu siswa lebih percaya diri untuk mengerjakan

soal yang diberikan guru pada akhir season, dan pembelajaran berjalan sesuai

dengan RPP yang dibuat oleh guru, siswa lebih menguasai pembelajaran yang

disajikan, yang ditunjukkan pada hasil ketuntasan siswa mencapai 90%.

C. Evaluasi pembelajaran dengan menerapkan metode resitasi dan drill dalam

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika kelas III SDN

Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, pemberian pertanyaan dalam

angket, dan hasil tes atas penerapan pembelajaran dengan metode resitasi dan

drill pada mata pelajaran matematika, sebagaimana dijabarkan pada Bab IV telah

menunjukkan bahwa hipotesis yang dirumuskan di bab pendahuluan yang

berbunyi, “Jika metode resitasi dan drill diterapkan dalam proses pembelajaran

Matematika (melakukan operasi bilangan sampai tiga angka), maka dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Pulerejo 02” Teruji.

Data-data secara kuantitatif menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tes

individual pada post tes siklus I, dan post tes siklus II terjadi peningkatan yang

signifikan, mulai dari tingkat keberhasilan post tes siklus I sebesar 71,43% atau

sebanyak 5 siswa dari 7 peserta tes yang dinyatakan lulus. Sedangkan yang gagal

sebanyak 2 siswa atau sebesar 28,57%. Setelah dilakukan tindakan dengan

menggunakan metode resitasi dan drill selama dua siklus (2 kali pertemuan).

Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 85,71% atau sebanyak 6 siswa dari 7

Page 117: Metode Drill

peserta tes yang dinyatakan lulus. Sedangkan yang gagal sebanyak 1 siswa atau

sebesar 14,29%. Ini menunjukkan 90% siswa berhasil mempelajari perkalian

yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka pada mata

pelajaran Matematika dengan menerapkan metode resitasi dan drill.

Data-data secara kualitatif dapat dijelaskan dari banyaknya siswa yang

menyatakan sangat setuju bahwa metode pembelajaran ini sangat menyenangkan.

Sedangkan jika dilihat pada aspek pernyataan nomor 5 dengan pernyataan “saya

suka belajar matematika karena: (a) gurunya, (b) materinya, (c) cara mengajar

gurunya, (d) suasana kelasnya. Dari setiap aspek pernyataan pada item no 5 ini,

siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju lebih besar dari pada ragu, tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Dari sini dapat dilihat bahwa siswa cenderung

senang dengan pembelajaran ini karena gurunya, materi pembelajarannya, cara

mengajar gurunya dan suasana kelas yang tercipta pada waktu proses

pembelajaran berlangsung. Begitu juga hasil wawancara dengan siswa yang

ditentukan sebagai informan, mereka menjawab dengan respon positif atas

pengalaman dalam mengaplikasikan metode resitasi dan drill.

Jenis perilaku dengan beberapa indikator yang menyertai, yang menjadi

pengamatan guru untuk menilai peningkatan hasil belajar siswa dalam belajar

perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka

antara lain:

1. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, indikatornya pencapaiannya

adalah:

a. Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi.

Page 118: Metode Drill

b. Tampak bersemangat dalam mengerjakan tugas

c. Berusaha mengerjakan semua tugas dalam waktu yang ditentukan.

2. Keceriaan, indikator pencapaiannya adalah:

a. Tampak gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran.

b. Roman muka

3. Kreativitas, indikator pencapaiannya adalah:

a. Langsung memanipulasi alat peraga untuk memahami suatu konsep.

b. Mengajukan pertanyaan kepada guru, jika belum jelas.

c. Dapat mengerjakan tugas

Data-data ini baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesungguhnya

Mendukung Teori Conficius “apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya

lihat, saya ingat; dan apa yang saya lakukan, saya paham“.

mengingat sebanyak

KERUCUT PENGALAMAN BELAJARYang kita ingat: 10%............................................ 20%........................................ 30%............................... 50%.......................... 70%.................

90%.........

Tampak bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas.

Berusaha mengerjakan semua tugas dalam waktu yang ditentukan.

Keceriaan, indikator pencapaiannya adalah:

Tampak gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran.

Roman muka tampak berseri-seri dalam mengerjakan tugas

Kreativitas, indikator pencapaiannya adalah:

Langsung memanipulasi alat peraga untuk memahami suatu konsep.

Mengajukan pertanyaan kepada guru, jika belum jelas.

Dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, tepat waktu.

data ini baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesungguhnya

Mendukung Teori Conficius “apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya

lihat, saya ingat; dan apa yang saya lakukan, saya paham“.

mengingat sebanyak 90%.

Gambar 5.1 Krucut Pengalaman Belajar

KERUCUT PENGALAMAN BELAJAR

10%............................................

20%........................................

30%...............................

50%..........................

Berusaha mengerjakan semua tugas dalam waktu yang ditentukan.

Tampak gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran.

seri dalam mengerjakan tugas-tugas.

Langsung memanipulasi alat peraga untuk memahami suatu konsep.

n, tepat waktu.

data ini baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesungguhnya

Mendukung Teori Conficius “apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya

Maka mereka akan

Modus

Verbal

Visual

Berbuat

Page 119: Metode Drill

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Langkah awal perencaaan tindakan ini adalah menganalisis komponen dan isi

butir, menetapkan materi pembelajaran, menelaah buku paket matematika

kelas III, mengembangkan silabus, menyusun rencana pelaksaan

pembelajaran, membuat lembar kegiatan siswa, menyusun instrumen

pengumpulan data yang meliputi instrumen observasi untuk mengamati guru

dalam pelaksaan pembelajaraan, instrumen lembar observasi untuk

mengamati kegiatan siswa dalam melakukan aktifitas belajar , angket untuk

mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran, serta instrumen

soal ulangan harian.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan metode resitasi dan

metode drill sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas III di

SDN Pulerejo 02 Bakung kabupaten Blitar sesuai dengan rencana yang telah

disusun. Pada siklus I peneliti berhasil menjelaskan kepada peserta didik

tentang melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan

pembagian bilangan tiga angka dan belajar dengan mengatakan dan

melakukan akan diperoleh daya serap yang tinggi atas perolehan hasil belajar.

Peneliti juga menjelaskan kompetensi dasar yang harus dikuasai, melakukan

KBM sesuai RPP dan kemudian peneliti melakukan post tes untuk

Page 120: Metode Drill

mengevaluasi pemahaman siswa. Pada siklus ke 2 melakukan wawancara

terhadap siswa , dan mengadakan post tes.

3. Proses evaluasi pembelajaran matematika dengan metode resitasi dan metode

drill sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas III di SDN

Pulerejo 02 Bakung kabupaten Blitar dilaksanakan dengan cara melakukan

pengamatan untuk memberikan penilaian dari aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran, kerjasama masing-masing siswa dalam kelompok selama

proses pembelajaran. Proses evaluasi dilakukan pada tiap pertemuan setelah

proses pembelajaran berlangsung untuk menentukan sudah sejauh mana

pengembangan metode yang sedang dikembangkan telah berhasil sesuai

dengan yang direncanakan.

Dari hasil evaluasi dapat dibuktikan bahwa penerapan metode resitasi dan

drill pada pembelajaran matematika SDN Pulerejo 02 di Bakung kabupaten

Blitar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III.

B. Saran

Setiap guru pasti memiliki masalah dengan pembelajaran yang mereka

laksanakan, untuk itu sebagai guru yang baik pasti selalu berupaya untuk

memecahkan masalah yang dihadapi, lebih-lebih masalah pembelajaran selalu

terkait dengan kehidupan siswa di masa yang akan datang.

Penulis mempunyai beberapa saran dalam rangka meningkatkan hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran matematika khususnya materi operasi bilangan

sampai tiga angka. Adapun saran-saran tersebut adalah :

Page 121: Metode Drill

1) Sesuai dengan eksistensinya, maka seharusnya guru berusaha semaksimal

mungkin menerapkan metode pengajaran yang telah ditetapkan dengan tanpa

meninggalkan perhatiannya terhadap latar belakang dan kemampuan

intelegensi peserta didik.

2) Dalam setiap pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika perlu adanya

pendekatan, metode maupun strategi pembelajaran yang dapat menarik

perhatian dan minat siswa yang hendaknya telah dipersiapkan oleh seorang

guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar.

3) Perlu adanya hasil dari seorang guru terhadap siswa terkait dengan matematika

tentang perkalian dan pembagiandan sebagainya sehingga siswa tidak merasa

takut ataupun merasa kesulitan dalam pembelajaran matematika.

4) Profesionalitas dari seseorang dalam mengajar dan mendidik menjadi faktor

pendukung keberhasilan siswa. Maka hendaklah mampu bagi guru menguasai

materi juga segala teknik mengajar sehingga ketika mengalami kendala akan

dapat dicarikan jalan keluarnya sebagai alternatif lain.

Metode pembelajaran yang menempatkan siswa untuk aktif menemukan

pengetahuan, ternyata dapat meningkatkan kualitas belajarnya. Untuk itu

hendaknya para guru lebih banyak berpikir tentang metode pembelajaran apa yang

harus diterapkan untuk mencapai kompetensi dasar yang ditargetkan. Jadi bukan

kegiatan pembelajaran yang menuntut guru untuk mengajarkan materi yang harus

dikuasai oleh siswanya. Dengan demikian pemahaman tentang berbagai metode

pembelajaran hendaknya lebih ditingkatkan. Meskipun sesungguhnya metode

pembelajaran dapat diciptakan oleh diri kita sendiri (guru).

Page 122: Metode Drill

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad Daud. 2002. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 2002

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. Zain, Aswan. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Researc 2, Yogyakarta: Andi Ofset, 1991.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani, Ihsan. 2001. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004.

K, Roestiyah N. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Kusrini, dkk. Keterampilan Dasar Mengajar (PPL 1) Berorientasi Pada

Kurikulum Berbasis Kompetensi, Fakultas Tarbiyah UIN Malang 2005.

Kusrini, Siti. Suti’ah. Marno. 2007. Keterampilan Dasar Mengajar (PPL I). Malang:

Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang: Cetakan

Keempat.

Kusuma, Amir Daien Indra. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha

Page 123: Metode Drill

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Muhaimin, dkk. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: CV. Citra Media.

M, Sardiman A. 1990. Interaksi Dan Hasil Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Muhaimin, 2003. Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Bandung: Nuansa.

Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum PAI disekolah Madrasah dan

Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali.

Muhaimin. Mujib, Abdul. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda

Karya.

Nasional L, Zulkifli. 2003. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Nazir, M. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988

Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Rusyan, Tabrani. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosda Karya.

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar

Baru Algensindo.

Santoso, Gempur. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Suryobroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Tafsir, Ahmad. 2000. Metodologi pengajaran Agama Islam. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya.

Uno, Hamzah. B. 2007. Model Pembelajaran (menciptakan proses belajar mengajar

yang kreatif dan efektif). Jakarta: Bumi Aksara.

Page 124: Metode Drill

Usman, Moh Uzer. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Wahidmurni, 2008. Penelitihan Tindakan Kelas Dari Teori Menuju Praktik. Malang:

UM. Press.

Yasin, A. Fatah. 2008. Dimensi-dimensiPendidikan Islam. Malang: UIN Malang

Press.

Page 125: Metode Drill
Page 126: Metode Drill

LAMPIRAN I

ANGKET RESPON SISWA

Nama : ………………………………………………………..

Hari/Tanggal : ………………………………………………………..

Semester/Kelas : ………………………………………………………..

Petunjuk: 1. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda. 2. Jawablah pertanyaan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. 3. Kembalikan angket ini jika selai mengisi.

No. URAIAN JAWABAN

SS S R TS STS 1. Proses pembelajaran Matematika yang saya

alami dengan menggunakan metode resitasi dan drill selama ini sangat menyenangkan.

2. Saya merasa sangat termotivasi dengan metode resitasi dan drill yang baru diberikan guru Matematika.

3. Saya selalu mengantuk ketika pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode resitasi dan drill berlagsung

4. Menurut saya media pembelajaran Matematika yang digunakan guru sangat bervariasi

5. Saya suka belajar Matematika karena: a) Gurunya b) Materinya c) Cara mengajar gurunya d) Suasana kelasnya

Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Page 127: Metode Drill

LAMPIRAN 2

FORMAT OBSERVASI PERILAKU SISWA SIKLUS I

Hari/Tanggal : Selasa/ 18 Agustus 2009

Jam : 08.10 – 09.35

Tempat : SDN Pulerejo 02 Bakung, Kls. III

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, berilah komentar atau catatan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

JENIS

PERILAKU INDIKATOR

NILAI

4 3 2 1

Antusias � Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi

� Tampak bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas

� Berusaha mengerjakan semua tugas dalam waktu yang ditentukan

X

X

X

Keceriaan � Tampak gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran

� Roman muka tampak berseri-seri dalam mengerjakan tugas-tugas

X

X

Kreativitas � Langsung memanipulasi alat peraga untuk memahami suatu konsep atau sifat

� Mengajukan pertanyaan kepada guru, jika belum jelas

X

X

Catatan:

Roman muka yang di tampakkan siswa pada siklus I, menunjukkan bahwa mereka merasa tidak ada beban dalam mengikuti proses pembelajaran, mereka terlihat begitu semangat dalam mengaplikasikan strategi yang di terapkan peneliti, dan suasana kelas terlihat hidup

Keterangan : 4: Baik Sekali 3: Baik 2: Cukup 1: Kurang

Pengamat

(Wildan Irwahyudi)

Page 128: Metode Drill

FORMAT OBSERVASI PERILAKU SISWA SIKLUS II

Hari/Tanggal : Kamis/ 20 Agustus 2009

Jam : 08.10 – 09.35

Tempat : SDN Pulerejo 02 Bakung, Kls. III

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, berilah komentar atau catatan

sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

JENIS

PERILAKU INDIKATOR

NILAI

4 3 2 1

Antusias � Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi

� Tampak bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas

� Berusaha mengerjakan semua tugas dalam waktu yang ditentukan

X

X

X

Keceriaan � Tampak gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran

� Roman muka tampak berseri-seri dalam mengerjakan tugas-tugas

X

X

Kreativitas � Langsung memanipulasi alat peraga untuk memahami suatu konsep atau sifat

� Mengajukan pertanyaan kepada guru, jika belum jelas

X

Catatan:

Rasa keingintahuan siswa semakin tinggi, hal ini ditunjukkan pada beberapa siswa yang bertanya kepada guru tentang hal yang belum dmengerti. Suasana kelas yang tercipta sangat sunyi karena siswa konsentrasi mengerjakan soal.ujian.

Keterangan : 4: Baik Sekali 3: Baik 2: Cukup 1: Kurang

Pengamat

(Wildan Irwahyudi)

Page 129: Metode Drill

LAMPIRAN 3

STRUKTUR ORGANISASI SDN PULEREJO 02 BAKUNG

KETUA KOMITE SIMAN

KEPALA SEKOLAH TUGIAT SUCIPTO

UNIT PERPUS HARIGIYANTI SP

TATA USAHA AGUS PRAMUDI

UKS KUSUSIAH

JABATAN GURU

SEKRETARIS MAILINA AGUSTIAN

GURU KELAS III WILDAN IR

GURU KELAS II AGUS PRAMUDI

GURU KELASV SISWANTO

GURU KELAS I KUSUSIAH

GURU KELAS IV SUMARI

GURU KELAS VI HARIGIYANTI SP

GURU PELAJARAN

SISWA PENJAGA SEKOLAH

MASYARAKAT

GURU PENJAS ALI AFANDI

GURU B.INGRIS NARIYONO

GURU AGAMA MAILINA AGUS

Page 130: Metode Drill

LAMPIRAN 4

DENAH SDN PULEREJO 02 BAKUNG KAB. BLITAR

U JALAN RAYA JALAN RAYA

HALAMAN SEKOLAH/

LAPANGAN

KELAS

III

KELAS IV KELAS V

KANTOR PARKIRAN

KELAS I / II

KELAS V

MASJID

KM. MANDI

HUTAN JATI

HUTAN JATI

BEKAS RUMAH DINAS

Page 131: Metode Drill

LAMPIRAN 5

JADWAL PELAJARAN TAHUN AKADEMIK 2009/2010

HARI

WAKTU

SENIN

SELASA

RABO

KAMIS

JUMAT

SABTU

07.00-07.35 Upacara MTK PAI B.Ind B.Ind OR

07.35-08.10 Pkn MTK PAI B.Ind MTK OR

0.810-08.45 Pkn IPA PAI MTK MTK OR

08.45-09.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

09.15-09.50 B.Ind IPA B.Ind MTK IPS B.Ingris

09.50-10.25 B.Ind IPA Kesenian B.Jawa IPS B.Ingris

10.25-11.00 P.Diri P.Diri Kesenian B.Jawa

Page 132: Metode Drill

LAMPIRAN 6

PEDOMAN WAWANCARA

Responden: Guru Kelas III pada tahun ajaran 2009 / 2010

1. Apa tujuan utama pembelajaran Matematika di SD ini?

2. Upaya apa yang Ibu lakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran Matematika di kelas III?

3. Bagaimana strategi/metode yang Ibu terapkan?

4. Media apa yang Ibu pakai?

5. Bagaimana respon siswa dengan metode yang Ibu terapkan dalam pembelajaran

Matematika?

6. Apa saja problem/kendala yang Ibu alami dalam pembelajaran Matematika?

7. Usaha apa yang Ibu lakukan untuk mengembangkan pembelajaran Matematika?

8. Apa yang melatar belakangi usaha tersebut?

9. Bagaimana Ibu melakukan evaluasi pembelajaran Matematika?

10. Bagaimana perkembangan pembelajaran setelah Ibu melakukan usaha tersebut?

Page 133: Metode Drill

LAMPIRAN 7

PEDOMAN WAWANCARA

Responden: Siswa Kelas III (Subyek Penelitian)

1. Bagaimanakah tanggapan saudara terhadap penerapan metode resitasi dan drill

2. Apakah saudara memperoleh manfaat dari penerapan metode resitasi dan drill

dalam proses pembelajaran Matematika kemarin?

Page 134: Metode Drill

LAMPIRAN 8

SURAT KETERANGAN Nomor: /SDN/ /III/2009

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIP

:

:

Tugiat suipto, S.Pd

195612221977031003

Jabatan : Kepala SDN Pulerejo 02

Alamat : Pulerejo – Bakung - Blitar

Menerangkan bahwa:

Nama : Wildan Irwahyudi

Nim : 07140037

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyyah (PGMI)

Universitas : Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik

Ibrahim Malang

Yang bersangkutan benar-benar telah melakukan penelitian untuk menyelesaikan

tugas akhir (skripsi) dengan judul “ Penerapan metode resitasi dan metode drill

sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III pada pelajaran

matematika di SDN Pulerejo 02 Bakung kabupaten Blitar sejak tanggal 02

Agustus 2009 sampai tanggal 31 Agustus 2009.

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana

mestinya.

Blitar, 31 Agustus 2009 Kepala SDN Pulerejo 02

Tugiat Sucipto, S.Pd NIP. 195612221977031003

Page 135: Metode Drill

LAMPIRAN 9

DAFTAR NAMA KELOMPOK PEMBELAJARANDAFTAR NAMA KELOMPOK PEMBELAJARANDAFTAR NAMA KELOMPOK PEMBELAJARANDAFTAR NAMA KELOMPOK PEMBELAJARAN

Kelompok 1

A1 : Musleh A2 : Mega Silvia Juliani A3 : Renata Fathia A4 : Thomas Alfindo P

Kelompok 2

B1 : Ary Antonio Suganda B2 : Pungki Trya W B3 : Rosa Widiyawati

Page 136: Metode Drill

LAMPIRAN 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus I

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

I. Tujuan Pembelajaran

II. Materi Ajar III. Metode Pembelajaran IV. Langkah-langkah

Pembelajaran A. Kegiatan Awal (15 Menit)

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

SDN pulerejo 02

Matematika

III / 1 (satu)

1

4 x 35 menit (2 x pertemuan)

Melakukan operasi bilangan sampai tiga angka

Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga

angka dan pembagian bilangan tiga angka.

- Mengingat perkalian dan pembagian sampai

seratus

- Mengubah bentuk perkalian menjadi bentuk

pembagian atau sebaliknya

- Membuat tabel perkalian dan pembagian

sampai 10x10

- Mengerjakan perkalian dan pembagian

dengan tekhnik dan tanpa tekhnik

meminjam.

- Siswa dapat mengerjakan soal-soal perkalian

beserta sifat operasi hitungnya.

- Siswa dapat mengubah bentuk pengurangan

berulang menjadi pembagian

- Siswa dapat mengelompokkan pembagian

dan perklaian

- Siswa menyelesaikan pembagian tiga angka

Perkalian dan pembagian.

Resitasi dan Drill.

Apersepsi:

- Mengucapkan salam dan membaca basmalah

bersama-sama.

- Menanyakan kabar, kemudian menanyakan

siapa yang tidak masuk.

- Mengondisikan siswa

Page 137: Metode Drill

B. Kegiatan Inti (45 Menit)

C. Kegiatan Akhir(10 menit)

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

:

:

:

Motivasi:

- Mengaitkan materi dengan materi terdahulu

- Pedagang sangat memerlukan materi ini.

- Menginformasikan tujuan dari pelajaran ini.

- Tanya jawab tentang penjumlahan secara

berulang

- Siswa dijelaskan konsep dasar perkalian

- Guru memberi kesempatan siswa untuk

bertanya

- Siswa diminta oleh guru untuk maju ke

depan mengerjakan contoh soal

- Guru membagi Siswa menjadi 2 kelompok,

- Guru membagikan permen sebaga media

belajar perkalian

- Guru meminta siswa untuk memjumlahkan

permen permenya dan mengubahnya dalam

bahasa perkalian

- Guru mengamati kinerja siswa dan

melakukan Tanya jawab dengan siswa

mengenai kesulitan yang dihadapi.

- Siswa kembali ke tempa duduk masing-

masing

- Siswa membuat tabel perkalalian angka 1

sampai 10 seperti yang ada di buku paket

Matematika

- Siswa mengisi tabel perkalian yang telah

dibuat

- Siswa mengumpulkan hasil kerjanya

- Siswa dan guru melakukan refleksi

- Siswa diberi tugas rumah untuk menghafal

perkalian 1-100.

- Guru menutup pelajaran

- Aneka ilmu “Gema belajar matematika” Hal

32-35

- LKS PAKEM 2006 Hal 61-63

- BSE” Matematika” Hal: 45-60

- Permen

Page 138: Metode Drill

VI. Penilaian

1. Jenis penilaian

2. Contoh instrument

:

:

:

- Lingkungan sekitar

- Tes kinerja • Mengamati keaktifan siswa pada saat

melakukan perintah guru.

• Mengamati sikap siswa pada saat

menerima materi.

• Mengamati bagaimana penampilan siswa

pada saat bersama kelompok.

- Tes Tulis, tes lisan dan demonstrasi

Tes kinerja ; - Berkumpul menjadi dua kelompok

- Bagi permen-permen itu menjadi 6

bagian,masing-masing bagian terdiri dari 2

permen

- Bagi permen-permen itu menjadi empat

bagian yang sama banyak.

Tes tertulis; - Isilah table perkalian berikut!

x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Tulislah Hasil Pembagianmu Dalam Tabel

seperti ini!

Page 139: Metode Drill

3 :

3

6

9

12

..

..

..

..

artinya 3 : 3 = .. 6 : 3 =.. 9 : 3 = .. 12 : 3 = .. Kerjakan soal-soal di bawah ini! 1. 5 + 5 + 5 + 5 = 4 × 5 = 20 2. 6 + 6 + 6 + 6 = ... × ...= 3. 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = ... × .. = 4. 7 + 7 + 7 = ... × .. = 5. 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = ... × ..= 5. 42 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 = 0 . . . 6. 48 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 0 . . . 7. 56 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 –7 – 7 = 0 . . 8. 63 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 = 0 . . . 9. 64 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 0 . 10.72 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8= 0

Page 140: Metode Drill

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus I

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

I. Tujuan Pembelajaran

II. Materi Ajar III. Metode Pembelajaran IV. Langkah-langkah

Pembelajaran A. Kegiatan Awal (15 Menit)

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

SDN pulerejo 02

Matematika

III / 1 (satu)

2

4 x 35 menit (2 x pertemuan)

Melakukan operasi bilangan sampai tiga angka

Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga

angka dan pembagian bilangan tiga angka.

- Mengingat perkalian dan pembagian sampai

seratus

- Mengubah bentuk perkalian menjadi bentuk

pembagian atau sebaliknya

- Membuat tabel perkalian dan pembagian

sampai 10x10

- Mengerjakan perkalian dan pembagian

dengan tekhnik dan tanpa tekhnik

meminjam.

- Siswa dapat mengerjakan soal-soal perkalian

beserta sifat operasi hitungnya.

- Siswa dapat mengubah bentuk pengurangan

berulang menjadi pembagian

- Siswa dapat mengelompokkan pembagian

dan perklaian

- Siswa menyelesaikan pembagian tiga angka

Perkalian dan pembagian.

Resitasi dan Drill

Apersepsi:

- Mengucapkan salam dan membaca basmalah

bersama-sama.

- Menanyakan kabar, kemudian menanyakan

siapa yang tidak masuk.

- Mengondisikan siswa

Page 141: Metode Drill

B. Kegiatan Inti (45 Menit)

C. Kegiatan Akhir(10 menit)

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

:

:

:

:

:

Motivasi:

- Mengaitkan materi dengan materi terdahulu

- Pedagang sangat memerlukan materi ini.

- Menginformasikan tujuan dari pelajaran ini.

- Tanya jawab tentang pengurangan berulang

- Siswa secara bersama-sama menghafalkan

perkalian sampai 10x10

- Siswa bergiliran menghafalkan ke depan

kelas sampai semua siswa selesai menghafal.

- Tanya jawab dengan guru untuk menguatkan

pemahaman siswa.

- Guru membagikan permen 12 permen pada

tiap-tiap siswa

- Guru menerangkan konsep pembagain

sebagai pengurangan berulang

- Guru mencontohkan konsep pembagian

dengan menggunakan permen

- Guru menyuruh Siswa membagi permen

yang dimilikinya menjadi beberapa

kelompok yang sama banyak hingga siswa

tidak ada permen yang berada di tangan

siswa

- Siswa menjawab soal latihan isian yang

diberikan guru

- Siswa mengumpulkan hasil kerjanya Siswa

mengumpulkan hasil kerjanya

- Siswa dan guru melakukan refleksi

- Siswa diberi tugas rumah untuk menghafal

perkalian 1-100.

- Guru menutup pelajaran

- Aneka ilmu “Gema belajar matematika” Hal

32-35

- LKS PAKEM 2006 Hal 61-63

- BSE” Matematika” Hal: 45-60

- Permen

- Lingkungan sekitar

- Tes kinerja

Page 142: Metode Drill

VI. Penilaian 1. Jenis penilaian

2. Contoh instrument

:

:

:

:

a. Mengamati keaktifan siswa pada saat

melakukan perintah guru.

b. Mengamati sikap siswa pada saat

menerima materi.

c. Mengamati bagaimana penampilan siswa

pada saat bersama kelompok.

- Tes Tulis, tes lisan dan demonstrasi

Tes kinerja ; - Hafalkan perkalian 1x1 sampai10x10

didepan kelas secara bergantian

- Coba, ubah bentuk perkalian ini ke dalam

bentuk pembagian!

1. 2 x 3= 6 ↔ 6 : 3 =

2. 2 x 4= 8 ↔ 8 : 4 =

3. 3 x 4= 12 ↔ 12 : 4 =

Tes tertulis; Tulislah Hasil Pembagianmu Dalam Tabel

seperti ini!

3 :

3

6

9

12

..

..

..

..

artinya 3 : 3 = .. 6 : 3 =.. 9 : 3 = .. 12 : 3 = ..

Kerjakan soal-soal di bawah ini! 1. 5 + 5 + 5 + 5 = 4 × 5 = 20 2. 6 + 6 + 6 + 6 = ... × ...= 3. 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = ... × .. = 4. 7 + 7 + 7 = ... × .. = 5. 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = ... × ..=

Page 143: Metode Drill

5. 42 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 = 0 . . . 6. 48 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 0 . . . 7. 56 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 –7 – 7 = 0 . . 8. 63 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 = 0 . . . 9. 64 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 0 . 10.72 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8= 0

Page 144: Metode Drill

RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

I. Tujuan Pembelajaran

II. Materi Ajar III. Metode Pembelajaran IV. Langkah-langkah

Pembelajaran A. Kegiatan Awal (15 Menit)

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

SDN pulerejo 02

Matematika

III / 1 (satu)

-

2 x 35 menit (1 x pertemuan)

Melakukan operasi bilangan sampai tiga angka

Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga

angka dan pembagian bilangan tiga angka.

- Mengingat perkalian dan pembagian sampai

seratus

- Mengubah bentuk perkalian menjadi bentuk

pembagian atau sebaliknya

- Membuat tabel perkalian dan pembagian

sampai 10x10

- Mengerjakan perkalian dan pembagian

dengan tekhnik dan tanpa tekhnik

meminjam.

- Siswa dapat mengerjakan soal-soal perkalian

beserta sifat operasi hitungnya.

- Siswa dapat mengubah bentuk pengurangan

berulang menjadi pembagian

- Siswa dapat mengelompokkan pembagian

dan perklaian

- Siswa menyelesaikan pembagian tiga angka

Perkalian dan pembagian.

Resitasi dan Drill

Apersepsi:

- Mengucapkan salam dan membaca basmalah

bersama-sama.

- Menanyakan kabar, kemudian menanyakan

siapa yang tidak masuk.

- Mengondisikan siswa

Motivasi:

Page 145: Metode Drill

B. Kegiatan Inti (45 Menit)

C. Kegiatan Akhir(10 menit)

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar VI. Penilaian

1. Jenis penilaian

:

:

:

:

:

- Mengaitkan materi dengan materi terdahulu

- Pedagang sangat memerlukan materi ini.

- Menginformasikan tujuan dari pelajaran ini.

- Tanya jawab tentang pengurangan berulang

- Siswa secara bersama-sama menghafalkan

perkalian sampai 10x10

- Siswa bergiliran menghafalkan ke depan

kelas sampai semua siswa selesai menghafal.

- Tanya jawab dengan guru untuk menguatkan

pemahaman siswa.

- Guru membagikan soal latihan pada siswa

- Siswa mengerjakan soal-soal latihan

- Siswa mengumpulkan hasil kerjanya Siswa

mengumpulkan hasil kerjanya

- Guru menjelaskan maksud dari maksud

pembelajaran yang telah dilakukan selama 3

pertemuan ini

- Guru membagikan angket untuk diisi siswa

- Siswa mengumpulkan angket yang sudah

diisi

- Guru mendorong siswa mengungkapkan

kesan-kesan pembelajaran yang baru

dilaksanakan, dan mengajukan saran sebagai

upaya perbaikan proses pembelajaran

berikutnya.

- Guru memberikan tugas rumah kepada Siswa

- Guru menutup pelajaran.

- Aneka ilmu “Gema belajar matematika” Hal

32-35

- LKS PAKEM 2006 Hal 61-63

- BSE” Matematika” Hal: 45-60

- Permen

- Lingkungan sekitar

- Tes kinerja a. Mengamati keaktifan siswa pada saat

melakukan perintah guru.

Page 146: Metode Drill

3. Contoh instrument

:

:

:

:

b. Mengamati sikap siswa pada saat

menerima materi.

c. Mengamati bagaimana penampilan siswa

pada saat bersama kelompok.

- Tes Tulis, tes lisan dan demonstrasi

Tes kinerja ; - Hafalkan perkalian 1x1 sampai10x10

didepan kelas secara bergantian

- Isilah angket yang berikan ini dangan

sebenar-benarya mengenai hal yang kamu

rasakan selama pembelajaran materi

perkalian dan pembagian.

Tes Tertulis ; Kerjakan soal dibawah ini!

1. 9 : 3 = …. 2. 18 : 3 =…. 3. 21 : 3= …. 4. 32 : 4= …. 5. 8 : 2 =…. 6. 25 x 3 =

Page 147: Metode Drill

Lampiran soal – soal siklus I

Pertemuan ke-1

Isilah table perkalian berikut!

x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Pertemuan ke-1

Tulislah Hasil Pembagianmu Dalam Tabel seperti ini!

3 :

3

6

9

12

..

..

..

..

artinya 3 : 3 = … 6 : 3 =… 3 : 4 = … 12 : 5 = …

Kerjakan soal-soal di bawah ini! 1. 5 + 5 + 5 + 5 = 4 × 5 = 20 2. 6 + 6 + 6 + 6 = ... × ... = .... 3. 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = ... × ... = ... 4. 7 + 7 + 7 = ... × ... = ... 5. 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = ... × ...= ... 5. 42 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 = 0 . . . 6. 48 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 0 . . .

Page 148: Metode Drill

7. 56 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 –7 – 7 = 0 . . . 8. 63 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 = 0 . . . 9. 64 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 0 . . . 10. 72 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 0….

Lampiran soal – soal siklus II Tes Tertulis ; - Kerjakan soal dibawah ini!

1. 2 5 2. 55 3. 74 4. 86 5. 96 3 x 6 x 9 x 7 x 9 x - Kerjakan soal dibawah ini!

1. 9 : 3 = …. 2. 18 : 3 =…. 3. 21 : 3= …. 4. 32 : 4= …. 5. 8 : 2 =….

Page 149: Metode Drill

LAMPIRAN 11 DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN

(Kegiatan siswa mempelajari konsep perkalian dan pembagian

(Siswa mengerakan tugas yang diberikan guru)

DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN

(Kegiatan siswa mempelajari konsep perkalian dan pembagian

(Siswa mengerakan tugas yang diberikan guru)

(Siswa menghafal perkalian)

(Kegiatan siswa mempelajari konsep perkalian dan pembagian)

(Siswa mengerakan tugas yang diberikan guru)

Page 150: Metode Drill

(Kondisi siswa menegjakan soal pos

(Ketika siswa di drill untuk menghafalkan perkalian

(siswa maju ke depan mempelajari konsep perkalian

Kondisi siswa menegjakan soal pos test

Ketika siswa di drill untuk menghafalkan perkalian

siswa maju ke depan mempelajari konsep perkalian

test)

Ketika siswa di drill untuk menghafalkan perkalian)

siswa maju ke depan mempelajari konsep perkalian)

Page 151: Metode Drill

DEPARTEMEN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Gajayana 50 Telp. (0341) 551354 Fax. (0341) 572533 Malang

Nomor : Un. 3.1/TL.00/239/2009 Malang, 07 Agustus 2009 Lampiran : 1 berkas Perihal : Penelitian Kepada Yth. Kepala SDN Pulorejo 02 Bakung di Kab. Blitar Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan ini kami mengharap dengan hormat agar mahasiswa di bawah ini:

Nama : Wildan Irwahyudi NIM : 07140037 Semester/ Th. Ak : VIII/ 2007

Judul Skripsi : Penerapan metode penugasan (resitasi) dan drill dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar.

dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/ menyusun skripsinya,

yang bersangkutan mohon diberkan izin untuk mengadakan

penelitian di lembaga/ instansi yang menjadi wewenang Bapak/ Ibu.

Demikian atas perkenan dan kerjasama Bapak/ Ibu disampaikan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Dekan

Dr. H.M. Zainuddin, M.A

NIP. 19620507 199503 1 001

Page 152: Metode Drill

DEPARTEMEN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Gajayana 50 Telp. (0341) 551354 Fax. (0341) 572533 Malang

Nomor : Un. 3.1/TL.00/239/2009 Malang, 07 Agustus 2009

Lampiran : -

Perihal : Observasi

Kepada

Yth. Kepala SDN Pulorejo 02 Bakung

di Kab. Blitar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan ini kami mengharap dengan hormat agar mahasiswa di bawah ini:

Nama : Wildan Irwahyudi NIM : 07140037 Semester/ Th. Ak : VIII/ 2007

Judul Skripsi : Penerapan metode penugasan (resitasi) dan drill dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar.

dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/ menyusun skripsinya,

pada jurusanPGMI/ SD FakultasTarbiyah Universitas Islam Negeri

(UIN) Malang, mohon diberkan izin untuk mengadakan observasi di

sekolah yang Bapak/ Ibu pimpin.

Demikian atas perkenan dan kerjasama Bapak/ Ibu disampaikan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Dekan

Dr. H.M. Zainuddin, M.A NIP. 19620507 199503 1 001

Page 153: Metode Drill

DEPARTEMEN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Gajayana 50 Telp. (0341) 551354 Fax. (0341) 572533 Malang

BUKTI BIMBINGAN SKRIPSI

Nama

NIM

Fakultas/Jurusan

Pembimbing

Judul Skripsi

:

:

:

:

:

WILDAN IRWAHYUDI

07140037

TARBIYAH/ PGMI

Hj. Rahmawati Baharuddin, M.A

”Penerapan metode penugasan (resitasi) dan drill dalam

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika

kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten

Blitar.”

No Tanggal Materi Yang Dikonsultasikan Tanda Tangan Pembimbing

1 25 Juli 2009 Konsultasi Judul dan Proposal

2 01 Agustus 2009 ACC Proposal

3 17 Oktober 2009 BAB I Revisi

4 31 Oktober 2009 ACC BAB I

5 13 Nopember 2009 ACC BAB II

6 28 Nopember 2009 BAB III Revisi

7 14 Desember 2009 ACC BAB III

8 28 Januari 2010 Konsultasi BAB I-VI

9 29 Januari 2010 Revisi BAB IV dan VI

10 30 Januari 2010 ACC semua

Malang, 30 Januari 2010 Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. H.M. Zainuddin, M.A

NIP.19620507 199503 1 001

Page 154: Metode Drill

LAMPIRAN 14

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Wildan Irwahyudi, S.Pd

NIM : 07140037

Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 12 Desember 1986

Fak./Jur./Prog. Studi : Tarbiyah, PGMI, Pendidikan Guru Madrasah

Ibtida’iyyah.

Tahun Masuk : 2005/2006

Alamat Rumah : Ds.Rejosari-Wonodadi-Blitar

No. Tlp Rumah/Hp : 085736030186

Pengalaman Organisasi : • Anggota PMII Rayon Chondrodimuko masa

bhakti 2006/2007

• Pengurus HMJ PGMI periode 2005/2006

bidang minat dan bakat

• Ketua HMJ PGMI periode 2007/2008

• Pengurus PMII Rayon Chondrodimuko

masa bhakti 2006/2007 Departemen

pengkaderan

Malang,31 Januari 2010

Mahasiswa

( Wildan Irwahyudi )