25
SYARAT-SYARAT DAN KETENTUAN TEKNIS BAB I LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR DATA PROGRAM Nama Kegiatan : Perencanaan Rehabilitasi Taman Kota Batu Nama Pekerjaan : Perencanaan Rehabilitasi Taman Kota Batu Lokasi : Jl. Ganesa Kota Batu Tahun Angggaran : 2014 Pemilik Program : Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Kota Batu LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan pada kegiatan ini adalah Perencanaan Perencanaan Rehabilitasi Taman Kota Batu tahun anggaran 2014 yang dilaksanakan sesuai gambar terlampir. Uraian/jenis Pekerjaan Utama antara lain : a) Pekerjaan Persiapan b) Pekerjaan Tanah c) Pekerjaan Dinding Pembatas Taman d) Pekerjaan Taman Baru e) Pekerjaan Finishing

Metode Landscaping 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metode Pekerjaan Landscaping ke 2

Citation preview

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

SYARAT-SYARAT DAN KETENTUAN TEKNIS

BAB ILINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWABKONTRAKTOR

DATA PROGRAMNama Kegiatan: Perencanaan Rehabilitasi Taman Kota BatuNama Pekerjaan: Perencanaan Rehabilitasi Taman Kota BatuLokasi: Jl. Ganesa Kota BatuTahun Angggaran: 2014Pemilik Program: Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Kota Batu

LINGKUP PEKERJAANLingkup pekerjaan pada kegiatan ini adalah Perencanaan Perencanaan Rehabilitasi Taman Kota Batu tahun anggaran 2014 yang dilaksanakan sesuai gambar terlampir. Uraian/jenis Pekerjaan Utama antara lain :a) Pekerjaan Persiapanb) Pekerjaan Tanah c) Pekerjaan Dinding Pembatas Tamand) Pekerjaan Taman Barue) Pekerjaan Finishing

PERATURAN TEKNIS YANG DIPERGUNAKAN

uraian spesifikasi bahan-bahan dan persyaratan pelaksanaan, secara umum ditentukan pada patokan dan kualitas bahan-bahan, cara pelaksanaannya dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan kontrak ini, harus betul-betul ditaati dan dilaksanakan sebagai tambahan persyaratan dari semua pasal-pasal yang diuraikan. Pada khususnya peraturan-peraturan berikut berkenaan dengan hal tersebut diatas :a) pedoman pelaksanaan APBN/PERPRES No. 59 Tahun 2010b) pedoman tata cara penyelenggaraan pembangunan Bangunan Negara yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum (Dit. Jen. CIPTA KARYA)c) Pemeriksaan umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan : H.I 3 PUBB1996 ; NI 33 ; PUBB1996d) Peraturan beton Indonesia ; PBI. NI2/1955 ; PBI. NI2/1971.e) Peraturan Semen Portland Indonesia NI8.f) Peraturan perburuhan di Indonesia (tentang pengerahan tenaga Kerja) antara lain tentang larangan mempekerjakan anak-anak dibawah umur.g) Dan peraturan-peraturan lain yang belum tercantum diatas tetapi berkaitan dengan pekerjaan ini.Bilamana tidak ada lagi sumber dari standar dan ketentuan-ketentuan lain yang sah berlaku di Republik Indonesia, maka standar internasional lainnya yang biasa diperbandingkan dapat dipergunakan sebagai pengganti standar yang telah diperinci di atas dan harus dengan persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.a) Semua bahan-bahan yang diuraikan pada pasal-pasal ini harus didatangkan dalam keadaan baru sama sekali dan tanpa cacat sesuai spesifikasi terkecuali ditentukan lain dalam persyaratan kontrak ini.b) Spesifikasi ini hanya menguraikan pekerjaan untuk pekerjaan struktur dan di uraikan secara terperinci terpisah dalam spesifikasi terpisah.

RENCANA KERJADalam waktu selambat-lambatnya 3 hari dari saat penunjukan pemenang, kontraktor harus menunjukan rencana kerja atau action plan tertulis lengkap dengan gambar-gambar pendukung metode kerja, sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan seperti yang disebutkan dalam dokumen tender, menjelaskan secara rinci urusan pekerjaan dan tata cara melaksanakan pekerjaan tersebut termasuk hal-hal khusus yang diperlukan, persiapan-persiapannya, perawatan, pekerjaan sementara yang ada sejauh mana hal tersebut mencakup lingkup dari pekerjaannya dan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas Lapangan, dan pihak-pihak atau instansi yang terkait dengan kelangsungan proyek tersebut diatas. TANGGUNG JAWAB KONTRAKTORSebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib memeriksa kekuatan/kualitas konstruksi yang akan dilaksanakan dan harus berkonsultasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), atau Konsultan Pengawas. Segala sesuatu kerusakan yang timbul akibat kelalaian kontraktor tidak melaksanakan pemeriksaan kekuatan konstruksi akan menjadi tanggung jawab kontraktor. Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas Lapangan tidak berarti membebaskan kontraktor atas tanggungjawab pekerjaannya sesuai dengan isi kontrak. TENAGA KERJATenaga kerja yang digunakan hendaknya tenaga yang sudah terlatih dan berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai ketentuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas Lapangan. LAPORANa) Kontraktor harus membuat laporan berkala kemajuan pekerjaan untuk setiap satu minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan pekerjaan sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas Lapangan.b) Laporan kemajuan fisik pekerjaan harus diserahkan oleh kontraktor pada setiap akhir pekan untuk dievaluasi berupa laporan mingguan dan harian.

GAMBAR-GAMBAR DAN UKURANGambar-gambar yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan adalah:a) Gambar yang termasuk dalam dokumen tender.b) Gambar perubahan yang disetujui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengawas Lapangan.c) Gambar lain yang disediakan dan disetujui PPK, Pengawas Lapangan.

PEMBONGKARAN STRUKTUR YANG ADAPekerjaan ini harus mencakup pekerjaan pembongkaran, karena seluruh atau sebagian yang lain bisa dimanfaatkan sepanjang memungkinkan untuk perbaikan. Juga harus meliputi pemindahan yang memenuhi syarat-syarat dari material bongkaran dari pasal ini, yang meliputi pengangkutan, penyimpanan dan pengamanan kerusakan dari material yang ditentukan oleh PPK, Pengawas Lapangan.

PENGATURAN PEMBUANGAN SISA-SISAKontraktor berkewajiban membuang semua sisa-sisa bongkaran dan memikul seluruh biaya, untuk memperoleh lokasi yang sesuai dan untuk penyimpanan material yang bisa diselamatkan.

BAB IIPEKERJAAN PERSIAPAN/PENDAHULUAN

UmumBagian ini mencakup sebagai sarana pelengkap untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Mengadakan pengaman lokasi dari segala gangguan. Mengadaan peralatan, fasilitas dan mesin-mesin pembantu pekerjaan guna menjamin kelancaran pekerjaan. Melaksanakan pengukuran guna menentukan duga lapangan dan ukuran-ukuran lainnya yang berhubungan dengan. Menyediakan kotak P3K dan perlengkapannya

Pengukuran dan Pasang Bowplang Dasar untuk pengukuran dan layout Pekerjaan adalah Gambar Rencana. Bahan untuk bowplang: Papan meranti 2/20cm Kayu meranti 5/7cm untuk tiang bowplang. Paku-paku Cat meni untuk tanda perletakan as-as. Pemasangan bowplang harus kuat, dengan mempergunakan papan meranti 2/20cm dan tiang meranti 5/7cm yang dipancang kuat-kuat pada tanah. Semua titik as (sumbu-sumbu) dinding tembok dan sebagainya harus diberi tanda denga cat dan tampak jelas, serta tidak mudah berubah-ubah. Bowplang merupakan pedoman letak tinggi dengan permukaan tanah yang merupakan elevasi + 0.00 meter. Hasil pengukuran bowplang harus dibuat berita acara pengukuran yang disetujui oleh direksi. Pada bagian dalam bowplang, dimana pekerjaan akan dilaksanakan, tidak diizinkan untuk menumpuk tanah, batu kali atau bahan lainnya.

Pekerjaan Bongkaran Umum Bagian ini mencakup seluruh pekerjaan pembongkaran sebagaimana dituntut oleh gambar dan dokumen kontrak yang berhubungan. Sebelum pekerjaan pembongkaran dimulai Kontraktor berkewajiban untuk meneliti semua dokumen kontrak yang berhubungan, pemeriksaan kebenaran dari kondisi pekerjaan, meninjau pekerjaan dan kondisi-kondisi yang ada, melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan. Sebelum pekerjaan pembongkaran dimulai, Kontraktor harus menyiapkan: lokasi untuk penimbunan bongkaran, alat-alat bantu dan perangkat alat utk keselamatan kerja yang memadai. Karena tidak menutup kemungkinan lokasi proyek masih digunakan oleh pihak pengguna maka kontraktor wajib merencanakan sistem/tahap pelaksanaan pekerjaan yang aman sehingga tidak mengganggu pihak pengguna. Rencana sistem pelaksanaan pembongkaran harus disetujui oleh Konsultan dan Direksi Teknik. Pembongkaran Tanaman Existing dilakukan dengan hati hati dikarenakan Tanaman Existing tersebut harus dipindah ke lokasi lain yang telah ditentukan oleh pihak owner dimana kondisi tanaman yang dibongkar / dipindah masih dapat dilakukan penanaman kembali oleh pihak owner di tempat lain tersebut diatas.

BAB IIIPEKERJAAN TANAH

I. Umum Bagian ini mencakup seluruh pekerjaan tanah sebagaimana dituntut oleh gambar dan dokumen kontrak yang berhubungan. Sebelum pekerjaan pembongkaran dimulai Kontraktor berkewajiban untuk meneliti semua dokumen kontrak yang berhubungan, pemeriksaan kebenaran dari kondisi pekerjaan, meninjau pekerjaan dan kondisi-kondisi yang ada, melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan kegiatan. Kontraktor harus mempertimbangkan hambatan yang mungkin terjadi pada kondisi lapisan bawah tanah, walaupun telah dilakukan penyelidikan tanah oleh konsultan perencana bilamana perlu, berdasarkan pertimbangan dan tanggung jawabnya, Kontraktor diperkenankan untuk melaksanakan penyelidikan tanah tambahan atas biaya sendiri dan melalui persetujuan tertulis dari direksi teknik. Tanah atau site diserahkan kepada Kontraktor dalam rangka pelaksanaan pembangunan ini seperti apa adanya seluruh pekerjaan pembersihan dan penyesuaian ketinggian-ketinggian halaman/lantai, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor. Uraian Pekerjaan urugan tanah Katel Urugan Tanah dari luar Lokasi untuk peninggian peil Taman existing.

Bahan-bahan UmumSemua bahan urugan yang akan digunakan berupa tanah atau pasir sebelum digunakan harus seijin direksi.

Urugan tanah Bahan urugan berupa tanah urug yang harus bersih dari kotoran, humus, dan organisme lainnya yang dapat mengakibatkan penyusutan atau perubahan kepadatan urugan itu sendiri. Tanah urug dapat digunakan tanah bekas galian. Pasir urugPasir urug harus berbutir halus dan bergradasi tidak seragam. Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan galian Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus membersihkan atau meratakan tanah tersebut, termasuk sebelumnya juga membersihkan kotoran-kotoran dan segala macam tanaman sampai keakar-akarnya. Selama pelaksanaan penggalian, harus dibersihkan juga bekas-bekas akar, pokok kayu, longsoran atau benda-benda yang dapat menggangu konstruksi. Galian tanah harus dibuang ke luar bowplang dan diratakan di luar sedemikian rupa hingga tidak mudah gugur kembali ke dalam lubang parit. Kedalaman galian minimal sesuai gambar. Pada galian tanah yang mudah longsor, Kontraktor harus mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang penahan atau cara lain yang disetujui Direksi. Dalam pelaksanaan penggalian, pekerjaan lain di dalam galian harus dihindarkan dari genangan air. Untuk itu kontraktor harus menyediakan pompa air dengan jumlah yang cukup untuk menunjang kelancaran pekerjaan tersebut.

BAB IVPEKERJAAN DINDING PEMBATAS TAMAN

Umum Bagian ini mencakup seluruh pekerjaan tanah sebagaimana dituntut oleh gambar dan dokumen kontrak. Sebelum pekerjaan pengukuran dan galian dimulai, kontraktor berkewajiban untuk meneliti semua dokumen kontrak yang berhubungan, pemeriksaan kebenaran dari kondisi pekerjaan, meninjau pekerjaan dan kondisi-kondisi yang ada, melakukan pengukuran ulang dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan kegiatan. Kontraktor harus mempertimbangkan hambatan dan perubahan yang mungkin terjadi pada kondisi lapangan, walaupun telah dilakukan penyelidikan kontur tanah oleh konsultan perencana bilamana perlu, berdasarkan pertimbangan dan tanggung jawabnya, Kontraktor diperkenankan untuk melaksanakan penyesuaian rencana tambahan atas persetujuan tertulis dari direksi teknik dan konsultan pengawas. Tanah atau site diserahkan kepada Kontraktor dalam rangka pelaksanaan pembangunan ini seperti apa adanya seluruh pekerjaan ini dan dapat dilakukan penyesuaian ketinggian-ketinggian drainase, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor. Uraian Pekerjaan galian Galian tanah untuk saluran drainase dan pasangan bata merah struktur nya, serta bagian-bagian yang ditunjukkan dalam gambar. Pekerjaan pasangan bata merah Pekerjaan pasangan bata merah bata di kiri kanan galian saluran sepanjang Ukuran yang telah ditentukan Urugan tanah bekas lubang galian dan di bawah lantai untuk peninggian permukaan. Urugan pasir di bawah pasangan bata merah bata Pekerjaan plesteran Plesteran digunakan sebagai penutup pasangan bata. Menggunakan campuran 1 : 4 dan tidak dilakukan acian. Pekerjaan penutup saluran Penutup saluran terbuat dari plat beton K175. Menggunakan wire mesh sebagai struktur. Dikerjakan dengan cara pra cetak untuk memudahkan perawatan darainase. Perhatikan gambar teknis.

Bahan-bahan UmumSemua bahan konstruksi yang akan digunakan berupa bahan kualitas baik dan sebelum digunakan dan atau dikerjakan harus seijin direksi. Bata merahBata merah yang dipakai harus berkualitas baik dengan ciri visual matang pembakaran dan memiliki sudut bagus. Apabila di bagi dua memiliki tekstur bagus dan tidak mudah pecah, hingga mengurangi faktor buangan. Pasir pasangPasir untuk pekerjaan pasangan dan plesteran menggunakan pasir yang berstekstur bagus dan tidak mengandung lumpur. Bisa menggunakan pasir pasang lokal. Pasir corPasir ini digunakan untuk pekerjaan plat beton penutup saluran darainase. Memiliki syarat tekstur kasar dan bersih lumpur dan segala jenis kotoran. Air kerjaAir yang digunakan harus bersih dan tidak tercemar zat lain yang dapat mengurangi kekuatan struktur. Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan galian Sebelumnya dilakukan pekerjaan pengukuran menentukan peil yang menjadi titik acuan dasar nol. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus membuat galian secara baik dan rapi sesuai profil terlihat pada gambar. Selama pelaksanaan penggalian, harus diperhatikan benda-benda yang dapat menggangu konstruksi. Galian tanah harus dibuang ke luar bowplang dan diratakan di luar sedemikian rupa hingga tidak mudah jatuh kembali ke dalam lubang drainase. Kedalaman galian minimal sesuai gambar.Karena ini adalah galian dangkal, maka diharapkan tidak terjadi genangan air pada galian sehingga tidak memerlukan adanya pompa air.

Pekerjaan pasangan bata merah Sebelumnya dilakukan pekerjaan pengukuran menentukan peil yang menjadi titik acuan dasar nol. Bata merah yang akan digunakan sebelumnya harus disiram dengan air agar monilit Pemasangan Bata Merah harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis Campuran yang dipakai untuk perekat antar bata merah adalah 1 PC ( Portland Cement ) : 6 Pasir Pemasangan Bata Merah dipasang lapis demi lapis dimana setelah lapis pertama, maka pemasangan lapis kedua dipasang dengan poisisi bata merah as tengah bata merah sejajar dengan ujung lapis bata merah bertama sehingga setelah terpasang maka akan membentuk ikatan saling bersinggungan antara lapis pertama dengan lapis berikutnya.

BAB VPEKERJAAN PENGECATAN

UmumPekerjaan pengecatan ini mencakup semua pekerjaan pengecatan antara lain : Pengecatan Topi Benangan Kolom Taman

Bahan-bahanWarna untuk setiap pengecatan ditentukan kemudian oleh direksi teknik Cat tembok Cat penutup tembok Plamur tembok buatan sendiri

Syarat-syarat Pelaksanaan Pengecatan Topi Benangan Dinding Pembatas Taman Setelah semua pekerjaan atap terpasang baik dan kuat secara struktur, dapat dilakukan pengecatan Dilakukan pembersihan dari debu dan kotoran lain yang dapat mengurangi daya rekat bahan cat dengan terlebih dahulu dilapisi meni besi. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk harus utuh, rata dan tidak ada bintik-bintik atau gelembung udara. Bidang cat dijaga terhadap pengotoran-pengotoran. Pengecatan Topi Benangan Kolom Pengecatan baru bisa dilakukan setelah bidang beton benar-benar sudah kering. Permukaan-permukaan tembok yang cacat atau tidak rata harus diperbaiki terlebih dahulu dengan bahan-bahan yang sama dengan struktur beton, baru dilaksanakan plamuran tembok dengan bahan yang telah disetujui oleh direksi sampai rata dan halus. Setelah plamuran betul-betul kering, maka plamuran diamplas sampai halus dan dibersihkan dari debu yang menempel. Setelah percobaan warna-warna disetujui oleh direksi, maka dilakukan pengecatan dengan roller setidak-tidaknya 3 (tiga) kali pengecatan setiap bidang pengecatan. Untuk warna-warna sejenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran yang sama dari pabrik. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk halus utuh, rata dan tidak ada bagian-bagian yang belang dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

BAB VIPEKERJAAN FINISHING

UmumPekerjaan Finising yaitu antara lain : Pemasangan Patung Ganesa Pemasangan Batu Alam Pada Kolom Pemasangan Batu Alam Pada Dinding Pagar Pembatas taman Bahan-bahanBahan yang dipakai adalah : Bahan Utama Patung Ganesa Batu Ukiran tangan Ukuran 1,5 X 1,5 X 2,5 M Batu Lempeng Cirebon Untuk Kolom Batu Candi Untuk Dinding Taman Bahan Perekat Sement Portland Pasir Air Bahan Finishing Coating Batu Alam Syarat-syarat Pelaksanaan Semua bahan bahan yang datang harus mendapatkan persetujuan dari Direksi untuk dapat dilakukan pekerjaan selanjutnya Batu Alam sebelum dipasang harus disiram dengan air agar monolit terlebih dahulu Batu Alam yang akan dipasang harus bersih dari semua kotoran dan debu Pemasangan dilakukan pada Kolom di sisi terbawah dilanjut keatas berurutan di semua 4 sisi kolom dengan tetap memperhatikan siku kolom mulai dari bawah sampai atas serta samping kanan dan kiri Ujung pertemuan antar sisi batu alam harus dilakukan pemotongan bagian dalam batu alam agar sisi pertemuan menjadi satu garis lurus Pemasangan batu alam dilakukan dengan campuran 1 PC ( Portland Cement ) : 6 Pasir Setiap sekali pemasangan batu alam, maka permukaan batu alam harus segera dibersihkan dari segala kotoran akibat campuran atau debu pada hari itu juga agar kondisi permukaan batu alam tetap bersih dan tidak terjadi kerak. Setelah sehari pemasangan batu alam selesai maka permukaan batu alam bisa dilakukan pelapisan Coating. Untuk pemasangan Patung Ganesa maka pada lokasi titik yang ditentukan dibuat pengaman untuk kuncian pedestal, kemudian patung beserta pedestan ditempatkan pada titik tersebut yang mana di pedestal patung telah terikat dengan kuncian yang ditanam pada tanah tersebut.

BAB VIIPEKERJAAN PEMBUATAN TAMAN BARU

UmumPekerjaan pembuatan Taman Baru : Urugan Tanah Katel baru Penanaman Rumput Gajah Penanaman Pohon Palem kipas Tinggi 2,5 Meter Penanaman Tanaman Pendukung Bahan-bahanBahan yang dipakai adalah : Bahan Utama Tanah Katel Rumput Gajah Mini Pohon Palem Kipas Tinggi 2,5 Meter Tanaman Hias Pendukung Bahan Pendukung Humus / Pupuk Organik

Syarat-syarat Pelaksanaan Semua bahan bahan yang datang harus mendapatkan persetujuan dari Direksi untuk dapat dilakukan pekerjaan selanjutnya Sebelum dilakukan penanaman maka areal taman harus dilakukan urugan tanah katel terlebih dahulu dan diratakan sesuai dengan gambar Selanjutnya dilakukan penanaman Pohon utama dalam hal ini yaitu Palem kipas tinggi 2,5 Meter Dilanjut dengan penanaman Tanaman Hias Pendukung Pada waktu penanaman Pohon Utama dan Tanaman Pendukung harus disertai dengan taburan humuis atau pupuk organik agar tanaman dapat menyatu dengan media tanam yang baru Dilanjut dengan penanaman rumput gajah mini yang mana seluruh areal taman dasar utama adalah hamparan rumput gajah mini Pemeliharana berkala terhadap tanaman baru dilakukan dengan penyiraman berkala dan pengecekan berkala terhadap kondisi tanaman tersebut sampai dengan serah terima pekerjaan.

BAB VIIIPEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

UmumPekerjaan Instalasi Listrik antara lain : Pasang Lampu Sorot Pasang Saklar Ganda Bahan-bahanBahan yang dipakai adalah : Bahan Utama Lampu Sorot Taman Saklar Ganda Bahan Pendukung Kabel Listrik sesaui sengan Spek dan Gambar Detail

Syarat-syarat Pelaksanaan Semua bahan bahan yang datang harus mendapatkan persetujuan dari Direksi untuk dapat dilakukan pekerjaan selanjutnya Pemasangan Lampu Sorot ditempatkan Pada titik titik yang telah ditentukan Pemasangan saklar dipasang pada tempat yang telah diperhitungkan untuk perlindungan dari hujan

BAB IXJADWAL PELAKSANAAN

UmumUntuk jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dikerjakan dalam jangka waktu 60 ( Enam Puluh ) hari kalender.

Addendum WaktuAddendum waktu / Penambahan waktu berlaku jika terjadi Kahar atau Force Majeur berupa : Bencana Alam Kebakaran Kerusuhan Eskalasi Harga Bahan / Perubahan Harga dan Ekonomi secara drastisDiluar kejadian tersebut diatas maka addendum waktu tidak berlaku.

BAB XPENUTUP

a. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan, pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat " diselenggarakan oleh pemborong " maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.

b.Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini, haruslah diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai " hal " yang disebutkan dan segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.

c.Kontraktor harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-lain sebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai dengan dugaan Kontraktor. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya kendaraan-kendaraan dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

c. Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pihak Direksi/ Pemberi Tugas, bila perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.Malang,..............................2014CV. Sinan Konsultan

Enik Ika Anggraini, STDirektris