38
i METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR Oleh, Galuh Kusuma Wardhani NIM: 192010009 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

i

METODE PEMBELAJARAN FISIKA

BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

Oleh,

Galuh Kusuma Wardhani

NIM: 192010009

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

ii

METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

Oleh , Galuh Kusuma Wardhani

192010009

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disetujui Oleh :

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2015

Pembimbing Utama, Dra. Marmi Sudarmi, M.Si.

Pembimbing Pendamping, Prof. Ferdy .S.Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., Ph.D

Diketahui oleh, Kaprogdi

Dra. Marmi Sudarmi, M.Si.

Disahkan oleh, Dekan

Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat

Page 3: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Galuh Kusuma Wardhani gguhnya bahwa

Nim : 192010009

Program Studi : Pendidikan Fisika

Fakultas : Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul :

METODE PEMBELAJARAN FISIKA

BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

Yang dibimbing oleh :

1. Dra. Marmi Sudarmi, M.Si

2. Prof. Ferdy Semuel Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., Ph.D

Adalah benar- benar karya saya

Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

gagasan orang lain yang saya ambil dngan cara menyalin atau meniru dalam bentuk

rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya aku seolah – olah sebagai karya

saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya.

Salatiga, 28 Oktober 2014

Galuh Kusuma Wardhani

Page 4: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

PERNYATAAN PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya bertanda tangan

di bawah ini :

Nama : Galuh Kusuma Wardhani

NIM : 192010009

Program Studi : Pendidikan Fisika

Fakultas : Sains dan

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW Hak

Bebas Royalti non – ekslusif

berjudul :

BERDASARKAN

beserta perangkat yang ada (jika perlu).

Dengan hak bebas royalti non

mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk perangkat data, merawat, dan

mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya .

Pembimbing Utama,

Dra. Marmi Sudarmi,

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya bertanda tangan

Nama : Galuh Kusuma Wardhani

NIM : 192010009

Program Studi : Pendidikan Fisika

Fakultas : Sains dan Matematika

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW Hak

ekslusif (non-exclusive royalty free right) atas karya ilmiah saya yang

METODE PEMBELAJARAN FISIKA

BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

beserta perangkat yang ada (jika perlu).

Dengan hak bebas royalti non – ekslusif ini, UKSW berhak menyimpan

mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk perangkat data, merawat, dan

blikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya .

Mengetahui,

Dibuat di : SalatigaPada tanggal : 15 Desember 2014Yang menyatakan,

Galuh Kusuma Wardhani

Pembimbing Utama,

Dra. Marmi Sudarmi, M.Si.

Pembimbing Pendamping, Prof. Ferdy .S.Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., Ph.D

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya bertanda tangan

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW Hak

atas karya ilmiah saya yang

MULTIPLE INTELEGENCE

ekslusif ini, UKSW berhak menyimpan

mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk perangkat data, merawat, dan

blikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

Dibuat di : Salatiga Pada tanggal : 15 Desember 2014

Galuh Kusuma Wardhani

Pembimbing Pendamping,

Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., Ph.D

Page 5: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

v

Motto

Jangan menunggu terlalu lama, Semua hal baik datang kepada yang menunggu,

tapi bukan kepada yang menunggu terlalu lama. Mengetahui kapan saat berhenti untuk menunggu, adalah seni menemukan awal baru yang lebih baik.

-Mario Teguh -

Page 6: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih

karunia dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Tugas akhir ini ditulis dan disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.) Fisika di Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga.

Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Atas segala bantuan dan dukungan tersebut, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Marmi Sudarmi, M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Prof. Ferdy S.

Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., Ph.D selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing, memberikan masukan,

dorongan, dan pengertian dengan penuh kesabaran kepada penulis selama

penelitian hingga tugas akhir ini selesai.

2. Seluruh Dosen FSM UKSW, khususnya Dosen Fisika dan Pendidikan Fisika:

Bapak Adita Sutrisno, Ibu Diane Noviandini, Ibu Santi, Bapak Surya Satria

Trihandaru, Bapak Andreas, Ibu Marmi, Bapak Ferdi S Rondonuwu, Bapak Wahyu

H.K., Bapak Nur Aji Wibowo, Ibu Debora Natalia S, dan Bapak Alva atas

bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama kuliah.

3. Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku Laboran Fisika dan Pendidikan Fisika

FSM UKSW atas segala bantuannya selama ini. Maaf jika selama ini selalu

merepotkan.

4. Keluarga tercinta Ayah dan Ibu terima kasih atas dukungan doa, materil,

semangat, dan perhatiannya selama ini.

5. Teman-teman Pendidikan Fisika dan Fisika 2010. Ice, Dian, Erfi, Ucik, Kukuh,

Wahyu dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima

kasih atas segala bantuan dan semangat yang kalian berikan.

6. Teman- teman dari fakultas lain, Elleva(pend.Matematika 2010) dan Effi (PGSD

2010)yang telah bersedia menjadi pengamat saat penulis mengadakan penelitian di

sekolah.

7. Kepala sekolah dan semua guru SMP Sammaratungga yang telah mengizinkan

dan membantu penulis melaksanakan penelitian, serta seluruh siswa kelas VIII

yang telah bersedia menjadi subyek dalam penelitian ini.

8. Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan penelitian

dan penyusunan tugas akhir ini.

Page 7: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

vii

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyelesaian

tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun bagi perbaikan penulis. Apabila dalam penyusunan tugas akhir ini ada kata-kata

yang kurang berkenan di hati pembaca, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Akhirnya penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi

pihak-pihak yang berkepentingan.

Salatiga, 15 Desember 2014

Penulis

Page 8: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

1

METODE PEMBELAJARAN FISIKA

BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

Galuh K.Wardhani, Ferdy S. Rondonuwu, Marmi Sudarmi

Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Sains dan Matematika - Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, Jawa Tengah – Indonesia

email: [email protected]

Abstrak

Di Indonesia masih banyak kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran klasikal

padahal tidak semua siswa memiliki kecerdasan yang sama. Sehingga guru perlu

mengetahui MI (Multiple Intelegence) yang dominan di kelasnya, supaya

pembelajarannya bisa disesuaikan. Pada kenyataannya ada siswa yang memiliki MI

cenderung mengarah ke kecerdasan naturalis, maka dibutuhkan RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan kecerdasan siswa sehingga penyerapan

materi pada siswa dapat maksimal serta merancang strategi pembelajaran yang sesuai

dengan kecenderungan kecerdasan siswa dan bagaimana dampak penggunaan strategi

pembelajaran tersebut terhadap pemahaman siswa pada materi perpindahan kalor.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dimana guru

bertindak sebagai peneliti. Penelitian ini terbagi menjadi empat tahap yaitu tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada tahap perencanaan,

kecerdasan majemuk siswa dinilai dengan cara memberikan tes kecerdasan majemuk.

Hasil tes kemudian dianalisa untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan dan gaya

belajar setiap siswa. Selanjutnya guru menyusun instrumen penelitian berupa RPP

berdasarkan kecenderungan kecerdasan yang dominan dalam kelas, soal evaluasi, dan

pedoman obsevasi. Pada tahap pelaksanaan, RPP diterapkan dalam pembelajaran di

kelas dan jalannya pembelajaran direkam dalam lembar observasi. Pada tahap refleksi,

hasil evaluasi dianalisis untuk mencari nilai rata-rata dan prosentase keberhasilan

belajar siswa, sedangkan data pada lembar observasi dianalisis secara deskriptif-

kualitatif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 22 dari 27 siswa atau sebesar 81% siswa

mendapatkan nilai sama atau lebih dari 70. Hasil tersebut menunjukkan bahwa strategi

pembelajaran berdasarkan kecenderungan kecerdasan yang dominan dalam kelas dapat

membantu siswa memahami materi perpindahan kalor.

Kata kunci: kecerdasan naturalis, gaya belajar, perpindahan kalor

I. PENDAHULUAN

Di Indonesia masih banyak kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran

klasikal padahal tidak semua siswa memiliki kecerdasan yang sama. Sehingga guru perlu

mengetahui MI (Multiple Intelegence) yang dominan di kelasnya, supaya

pembelajarannya bisa disesuaikan.

Pada kenyataannya ada siswa yang memiliki MI cenderung mengarah ke kecerdasan

naturalis, maka dibutuhkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai

dengan kecerdasan siswa sehingga penyerapan materi pada siswa dapat maksimal.

Page 9: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

2

Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah” Bagaimana membuat RPP

yang berdasarkan MI yang dominan dalam kelas?” dan ” Apakah setelah diterapkan

model pembelajaran berdasarkan teori MI yang dominan dalam kelas dapat membuat

70% siswa memahami materi perpindahan kalor?”Berdasarkan rumusan masalah

tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah merancang strategi pembelajaran yang sesuai

dengan kecenderungan kecerdasan siswa serta bagaimana dampak penggunaan strategi

pembelajaran tersebut terhadap pemahaman siswa pada materi perpindahan kalor.

Untuk mengatasi masalah diatas diperlukan strategi pembelajaran yang tepat yang

sesuai dengan kecenderungan kecerdasan siswa karena siswa akan mudah mempelajari

materi yang diajarkan apabila materi itu disampaikan sesuai dengan kecenderungan

kecerdasan siswa tersebut [1]. Meskipun demikian, jumlah siswa dalam satu kelas bukan

hanya seorang saja. Oleh karena itu, pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran

umum dan khusus sekaligus. Artinya, kita melihat kecenderungan kecerdasan umum di

kelas dan kecenderungan kecerdasan khusus per-siswa [9].

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi siswa dan guru. Siswa diharapkan

lebih mudah memahami materi pelajaran sedangkan bagi guru, penelitian ini dapat

dimanfaatkan sebagai salah satu contoh strategi pembelajaran fisika dalam kelas.

II. LANDASAN TEORI

A. Multiple Intellegence (Kecerdasan Majemuk)

Kecerdasan dalam teori kecerdasan majemuk memiliki arti kemampuan

menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia atau kemampuan problem

solving yaitu kemampuan menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan,

dan kemampuan menciptakan sesuatu atau kemampuan menghasilkan produk yang akan

menimbulkan penghargaan atas kebudayaan manusia[2]. Kecerdasan majemuk, sesuai

namanya menginformasikan adanya lebih dari satu kecerdasan manusia [3].

Seseorang mempunyai delapan aspek yang disebut dengan istilah kecerdasan

majemuk. Kedelapan aspek itu adalah kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logika-

matematika, kecerdasan kinestetik-badani, kecerdasan spasial (ruang-tempat), kecerdasan

bermusik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal,dan kecerdasan naturalis.

Setiap siswa memiliki kecerdasan majemuk, tetapi pada masing-masing mereka ada

aspek-aspek yang paling menonjol. Menurut Gardner, siswa ternyata lebih mudah belajar

atau menangkap bahan yang diajarkan guru apabila bahan yang disajikan sesuai dengan

kecerdasan siswa yang menonjol. Salah satunya kecerdasan naturalis, siswa dengan MI

naturalis ahli dalam membedakan anggota-anggota spesies, mengatasi eksistensi spesies

lain, dan memetakan hubungan antara beberapa spesies, baik secara formal maupun non-

formal serta berkemampuan meneliti gejala-gejala alam[4]. Kecenderungan kecerdasan

seseorang mencerminkan gaya belajar orang tersebut. Misalnya, seseorang dengan

kecerdasan naturalis tinggi akan memiliki gaya belajar dengan pola-pola naturalis. Seperti

praktik belajar langsung, belajar di alam terbuka, menghubungkan fenomena alam dengan

materi belajar, menyukai gejala alam.

Fisika merupakan pengetahuan yang disusun berdasarkan fakta, fenomena-fenomena

alam, hasil pemikiran dan eksperimen. Salah satu cara untuk mencapai

keberhasilan dalam pembelajaran fisika adalah siswa memahami konsep dan mengetahui

manfaat serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 10: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

3

Setiap anak memiliki kedelapan kecerdasan dan dapat mengembangkan setiap

kecerdasan sampai tingkat kompetensi yang cukup tinggi. Namun saat menginjak usia

sekolah, anak-anak mungkin telah mengembangkan cara belajar yang lebih banyak

menggunakan salah satu kecerdasan dibandingkan dengan kecerdasan yang lain. Howard

Gardner menyebut perilaku ini sebagai “kecenderungan” atau inklinasi terhadap

kecerdasan tertentu. Namun, kebanyakan anak mempunyai kelebihan di beberapa wilayah

tertentu, sekurang-kurangnya dua atau tiga kecerdasan [5].

B. Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-pertikel zat

tersebut dinamakan konduksi. Zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik disebut

konduktor. Sedangkan penghantar kalor yang buruk disebut isolator. Pada umumnya,

benda logam seperti besi, alumunium, tembaga dan kuningan merupakan konduktor.

Sedangkan benda selain logam seperti kaca, kayu, plastic, udara dan air merupakan

isolator.

Konveksi atau aliran adalah perpindahan kalor disertai dengan perpindahan partikel-

pertikel zat tersebut karena perbedaan massa jenis zat.

Konveksi dalam zat cair dapat diperlihatkan dalam pemanasan air. Air dikalorkan akan

memuai sehingga massa jenisnya akan berkurang. Karena massa jenisnya berkurang, air

bergerak naik. Tempatnya digantikan oleh air yang suhunya lebih rendah, bergerak turun

karena massa jenisnya lebih besar.

Konveksi pada gas terjadi ketika udara yang kalor naik dan udara yang lebih dingin

turun. Konveksi pada udara dapat dilakukan dengan percobaan lilin yang dinyalakan di

dalam kotak . udara di sekitar lilin terkalori sehingga naik melalui salah satu cerobong.

Tempatnya diganti oleh udara dingin yang masuk melalui cerobong yang satunya lagi.

Keadaan tersebut selalu terjadi sehingga menimbulkan aliran udara. Aliran udara tersebut

terlihat apabila kamu membakar kertas cerobong tempat masuknya udara karena asap dari

kertas akan terbawa aliran udara.

Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.

Banyaknya radiasi kalor yang dipancarkan ataupun yang diserap oleh suatu benda

bergantung pada warna benda [10].

C. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

PTK adalah penelitian tindakan action research yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. PTK terdiri atas rangkaian empat

kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang ada pada setiap

siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi [6].

III. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMP. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII

yang berjumlah 27 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes

kecerdasan majemuk [7], RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi dan lembar

observasi KBM. Tes kecerdasan majemuk digunakan untuk mengetahui kecenderungan

kecerdasan setiap siswa, soal evaluasi digunakan untuk menilai hasil belajar siswa

sedangkan lembar observasi KBM digunakan untuk menilai aspek afektif siswa selama

pembelajaran berlangsung.

Page 11: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

4

Penelitian ini menggunakan metode PTK dimana guru bertindak sebagai peneliti.

Peneliti yang berperan sebagai guru menentukan masalah yang akan diselesaikan [11],

merancang tindakan yang akan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut, menerapkan

dan melaksanakan rancangan tindakan dalam pembelajaran, serta mengevaluasi penelitian

yang telah dilakukan [8]. PTK terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Tahap perencanaan diawali dengan menilai kecerdasan majemuk siswa menggunakan

tes kecerdasan majemuk. Hasil tes kemudian dianalisa untuk mengetahui kecenderungan

kecerdasan dan gaya belajar setiap siswa. Selanjutnya guru menyusun RPP berdasarkan

gaya belajar siswa dengan kecenderungan kecerdasan yang dominan dalam kelas dan

menyusun instrumen pengumpul data berupa soal evaluasi dan observasi KBM.

Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan

RPP yang telah dibuat. Masing-masing siswa diberikan LKS sebagai panduan praktikum

perpindahan kalor. Selama KBM berlangsung, observer merekam aspek afektif siswa

berupa aktivitas siswa dalam lembar observasi KBM. Di akhir pembelajaran guru

memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan masing-masing siswa.

Pada tahap refleksi, data-data yang telah terkumpul dari tahap pelaksanaan yaitu dari

hasil tes evluasi dan lembar observasi KBM dianalisis. Penelitian ini dikatakan berhasil

apabila minimal 70% siswa memperoleh nilai sama atau lebih dari 70 dan nilai rata-rata

siswa dengan kecenderungan kecerdasan yang dominan dalam kelas lebih tinggi daripada

nilai rata-rata siswa dengan kecenderungan kecerdasan yang tidak dominan.

Teknik analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif-

kualitatif. Aspek yang diamati dalam penelitian ini menggunakan instrumen : Angket

Kecerdasan Majemuk [11], Lembar Observasi, Lembar Kuesioner, dan Soal Evaluasi.

Aspek-aspek yang diamati sebagai berikut :

Tabel 1. Kecenderungan kecerdasan Siswa

No

Nama

Usia Kecerdasan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 A

2 B

...dst ...dst

Jumlah

Keterangan:

(1) Linguistik, (2) matematis-logis, (3) visual-spasial, (4) kinestetik, (5) musikal, (6)

interpersonal, (7) intrapersonal, (8) naturalis.

Tabel 2. Lembar observasi

No Aktivitas Siswa Point

1 Siswa dengan MI naturalis lebih ahli

dalam soal kualitatif.

2 Siswa dengan MI naturalis kurang

ahli dalam soal kuantitatif.

...dst ...dst

Page 12: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

5

Point :

Kurang baik =1

Cukup baik = 2

Baik = 3

Sangat baik = 4

Tabel 3.Hasil tes evaluasi

No Nama Nilai

1 A

2 B

...dst ...dst

Untuk mengetahui prosentase tes menggunakan penilaian seperti berikut :

% 100siswajumlah

70 nilaidengan siswajumlah 70 diatas nilai %

Jika hasil prosentase menunjukkan minimal 70% siswa memiliki nilai ≥70 maka

penelitian ini dihentikan. Tetapi jika prosentase tidak mencapai 70% maka penelitian ini

harus diulang sampai memenuhi target.

IV. HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

A. Penilaian Kecerdasan Majemuk Siswa

Penilaian kecerdasan majemuk siswa dilakukan untuk mengetahui kecenderungan

kecerdasan setiap siswa. Penilaian ini dilakukan dengan cara memberikan tes kecerdasan

majemuk kepada siswa.

Tabel 4. Kecenderungan kecerdasan siswa

No

Nam

a

Usi

a

Kecerdasan

Lin

guis

tik

Mat

emat

is-l

ogis

Vis

ual

-Sp

asia

l

Kin

este

tik

Mu

sik

al

Inte

rper

son

al

Intr

aper

son

al

Nat

ura

lis

1 A 13 √ √ √ √

2 B 14 √ √ √

3 C 15 √ √ √

4 D 13 √ √ √

5 E 13 √ √ √ √

6 F 13 √ √ √

7 G 13 √ √ √

8 H 13 √ √

9 I 14 √ √ √

10 J 12 √ √ √

Page 13: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

11 K 14 √

12 L 14

13 M 14 √

14 N 15

15 O 14 √

16 P 13

17 Q 12

18 R 15

19 S 13 √

20 T 12

21 U 14

22 V 14

23 W 13

24 X 13 √

25 Y 12 √

26 Z 14 √

27 A

B

13

Jumlah 11

Data-data pada tabel di atas menunjukkan bahwa setiap siswa sekurang

memiliki dua kecenderungan kecerdasan. Distribusi kecenderungan kecerdasan siswa

disajikan pada gambar di bawah ini :

Gambar 1. Prosentase Tingkat Kecenderungan Kecerdasan Siswa

6

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √ √

13 2 3 10 11

data pada tabel di atas menunjukkan bahwa setiap siswa sekurang

memiliki dua kecenderungan kecerdasan. Distribusi kecenderungan kecerdasan siswa

gambar di bawah ini :

Prosentase Tingkat Kecenderungan Kecerdasan Siswa

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √

√ √

15 20

data pada tabel di atas menunjukkan bahwa setiap siswa sekurang-kurangnya

memiliki dua kecenderungan kecerdasan. Distribusi kecenderungan kecerdasan siswa

Prosentase Tingkat Kecenderungan Kecerdasan Siswa

Page 14: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

7

Berdasarkan data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan yang dominan

dalam kelas adalah kecerdasan naturalis(74,07%). Strategi pembelajaran yang sesuai

dengan gaya belajar siswa dengan kecenderungan kecerdasan naturalis yaitu belajar di

alam terbuka, menghubungkan materi pelajaran dengan fenomena alam.

B. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan pertama berlokasi di halaman sekolah, sebelumnnya siswa ditannya

pengalaman saat mereka upacara bendera di bawah sinar matahari yang terik, setelah itu

siswa ditannya lagi, bagaimana kalor matahari bisa sampai ke bumi. Dengan buku yang

sudah di sediakan siswa mengaitkan gejala- gejala alam dengan informasi di dalam buku

“ di antara bumi dan matahari terdapat ruang hampa” Dengan pengalaman upacara yang

mereka alami, berdiri di bawah terik matahari sekitar 30 menit lama kelamaan badan

terasa panas, itu membuktikan bahwa matahari sampai ke bumi tidak memerlukan

medium , setelah mengetahui hal tersebut, di informasikan bahwa proses tersebut

merupakan perpindahan kalor secara radiasi. Untuk mengecek pemahaman siswa, siswa

mensimulasikan proses perpindahan kalor secara radiasi. Simulasi ini menganalogikan

kalor matahari yang sampai ke bumi. Satu orang siswa sebagai matahari sedangkan siswa

yang lain berada di sekeliling siswa tersebut sebagai penerima kalor. Setelah formasi

terbentuk siswa sebagai matahari melemparkan kertas sebagai kalor ke siswa lain, dan

siswa lain menangkap kertas tersebut, melihat hal ini mengindikasikan bahwa siswa

sudah paham dengan materi perpindahan kalor secara radiasi.

Kegiatan 2, Siswa melihat video fenomena alam tentang angin darat dan angin laut.

Terlihat pohon kelapa di pinggir pantai pada waktu siang dan malam dengan posisi daun

yang berbeda, karena pengaruh angin. Untuk mengetahui proses terjadinya angin darat

dan angin laut, dilakukan percoaan tentang arah aliran udara pada suhu yang lebih rendah

ke suhu yang lebih tinggi sehingga dilakukan penyelidikan aliran udara di atas dan di

samping api, karena udara tidak bisa di amati, maka digunakan asap obat nyamuk yang

molekulnya dapat di amati. Percobaan di lakukan dengan tempat yang sudah di

kondisikan agar pergerakan asap tidak terganggu. Siswa dengan kecenderungan naturalis

terlihat antusias dengan percobaan ini, terlihat beberapa siswa ingin segera mencobanya.

Setelah mengetahui bahwa asap bergerak menuju api yang suhunya lebih tinggi, tanpa

sengaja siswa mulai berfikir bahwa udara yang lebih dingin bergerak menuju udara yang

lebih panas, terbukti ada siswa yang mengatakan “ Asapnya bergerak menuju api.”

Setelah mengetahui hal itu, selanjutnya menganalogikan dengan proses terjadinya angin

darat dan angin laut. Didapatkan kesimpulan “Pada siang hari, daratan lebih panas dari

pada lautan akibatnya suhu udara daratan lebih tinggi dari pada suhu udara lautan,

sehingga terjadi perbedaan tekanan antara udara lautan dengan udara daratan.Tekanan

udara di darat lebih kecil dari pada tekanan udara di laut, terjadi gerakan udara dari yang

bertekanan tinggi ke rendah. Gerakan udara ini disebut angin, karena angin bergerak dari

laut ke darat maka disebut angin laut.” Di lanjutkan dengan proses terjadinya angin darat

di dapatkan kesimpulan “Pada malam hari, lautan lebih panas dari pada daratan akibatnya

suhu udara lautan lebih tinggi dari pada suhu udara daratan, sehingga terjadi perbedaan

tekanan antara udara daratan dengan udara lautan. Tekanan udara di laut lebih kecil dari

pada tekanan udara di darat, terjadi gerakan udara dari yang bertekanan tinggi ke rendah.

Gerakan udara ini disebut angin, karena angin bergerak dari darat ke laut maka disebut

angin darat” Kemudian di informasikan bahwa peristiwa angin darat dan angin laut

Page 15: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

8

merupakan peristiwa konveksi. Untuk mengecek pemahaman siswa, siswa ditugaskan

untuk mensimulasikan perpindahan kalor secara koveksi, siswa dengan kecerdasan

naturalis mensimulasikan dengan benar namun ada beberapa yang salah, sedangkan siswa

dengan kecerdasan lain ada beberapa anak yang benar.

Kegiatan 3, Sejenak kegiatan belajar mengajar berlangsung di halaman sekolah,

dilanjutkan dengan berjalan-jalan di luar sekolah. Sambil berjalan- jalan siswa ditugaskan

untuk mengamati batu yang berada di jalanan, apakah panas dari atas batu merambat ke

bagian batu yang lain. Tak sengaja terdengar ketika ada salah satu siswa sedang

berbincang dengan siswa lain bahwa dia tidak berkonsentrasi jika belajar di alam terbuka,

ternyata siswa tersebut bukan siswa yang memiliki kecerdasan naturalis (lihat lampiran

4). Sesaat setelah mengobservasi batu dan melihat benda – benda sejenisnya, kegiatan

belajar mengajar kembali ke halaman sekolah karena akan melakukan percobaan dengan

tungku yang lengkap dengan wajannya, wajan tersebut sebagai bahan konduktor untuk

melelehkan mentega yang telah dioleskan secara berurutan. Mentega meleleh secara

berurutan, yang menunjukkan urut- urutan jalannya kalor pada peristiwa konduksi.

Setelah siswa mengetahui peristiwa konduksi siswa ditugaskan kembali untuk

mensimulasikan perpindahan kalor tersebut , banyak siswa dengan kecenderungan

naturalis benar dalam melakukan simulasi.

Setelah selesai percobaan dilanjutkan dengan latihan soal, terdiri dari dua macam soal,

soal tentang konsep dan soal hitungan. Siswa dengan kecerdasan naturalis lebih

mendominasi saat tanya jawab tentang pembahasan soal konsep.Berdasarkan hal tersebut

terlihat bahwa siswa yang mempunyai kecerdasan naturalis lebih memahami soal-soal

yang berkaitan dengan konsep (lihat lampiran 4).

Berdasarkan uraian KBM diatas, apresiasi siswa berupa respon dalam menanggapi

pertanyaan dan tugas menandakan bahwa mereka mempunyai semangat belajar yang

cukup tinggi dan KBM bisa dikatakan berjalan dengan lancar.

C. Hasil dan Analisa Soal Evaluasi Siswa

Setelah KBM selesai, siswa diberikan soal evaluasi tentang penerapan konsep

perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk menguji

pemahaman siswa pada materi perpindahan kalor. Nilai siswa dapat dilihat pada tabel 5 .

Tabel 5. Nilai Siswa

No Nama Usia Kecerdasan

Naturalis Non - naturalis

1 A 13 - 55

2 B 14 80 -

3 C 15 70 -

4 D 13 75 -

5 E 13 85 -

6 F 13 35

7 G 13 55 -

8 H 13 - 70

9 I 14 75 -

Page 16: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

9

10 J 12 85 -

11 K 14 80 -

12 L 14 75 -

13 M 14 85 -

14 N 15 70 -

15 O 14 - 55

16 P 13 85 -

17 Q 12 - 55

18 R 15 80 -

19 S 13 - 55

20 T 12 85 -

21 U 14 65 -

22 V 14 80 -

23 W 13 - 35

24 X 13 75 -

25 Y 12 85 -

26 Z 14 70 -

27 AB 13 80 -

Rata- rata 77 43,57

Ralat nilai rata-rata ±8,01 ±12,48

Data pada tabel 5 tampak bahwa 18 dari 20 siswa dengan kecerdasan naturalis

berhasil memenuhi standar kelulusan. Sedangkan hanya 1 dari 7 siswa dengan kecerdasan

non - naturalis yang memenuhi standar kelulusan. Berikut ini prosentase tingkat

keberhasilan siswa :

Tabel 6. Prosentase tingkat keberhasilan siswa

No Kecerdasan Prosentase (%)

1 Naturalis 90

2 Non – naturalis 14,28

Pada tabel 6 nampak bahwa prosentase siswa yang memiliki kecerdasan naturalis

lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kecerdasan non - naturalis, tingkat

keberhasilan yang dicapai untuk siswa dengan kecerdasan naturalis 90% sedangkan siswa

non - naturalis hanya 14,28% .Sehingga jika diakumulasikan prosentase keberhasilan

dari 27 siswa adalah 78%.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa RPP yang

dibuat berdasarkan teori MI dapat diimplementasikan sebagai strategi pembelajaran untuk

mengajar kelas dengan kecenderungan kecerdasan naturalis.

Page 17: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

10

PUSTAKA

[1] Suparno, Paul. Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta:

Kanisius. 2004

[2] Campbell, Linda, Campbell, B., dan Dickinson, D. 2002. Multiple Intelligences:

MetodeTerbaru Melesatkan Kecerdasan. Depok: Inisiasi Press.

[3] Hernowo. 2004. Bu Slim dan Pak Bil: Kisah tentang Kiprah Guru “Multiple

Intelligences” di Sekolah. Bandung: MLC

[4] Chatib, Munif. 2012. Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di

Indonesia. Bandung: Kaifa.

[5] Armstrong, Thomas. 2004.Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligences di

Dunia Pendidikan. Bandung: Kaifa.

[6] Chatib, Munif. 2012.Orangtuanya Manusia: Melejitkan Potensi dan Kecerdasan

dengan Menghargai Fitrah setiap Anak. Bandung: Kaifa.

[7] Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumi Aksara

[8] Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas: Untuk

Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya.

[9] Paud, Andi. “Multiple Intelligences Kecerdasan Menurut Howard Gardner dan

Implementasinya (Strategi Pengajaran Di Kelas) Part 2.”

http://www.umprodipaud.blogspot.com/2010/11/multiple-intelligences-

kecerdasn_18.html (diakses tanggal 1 oktober 2014)

[10] Ardi.psychologymania”Teori Perpindahan Kalor”

http://www.psychologymania.com/2013/04/teori-perpindahan-kalor.html (diakses

tanggal 10 oktober 2014)

[11] Winarto, Paulus. “Maximizing Your Talent (Menemukan dan Memaksimalkan

Potensi Diri Anda).” http://blog.pauluswinarto.com/ttalentaweb.pdf (diakses tanggal

6 oktober 2014)

Page 18: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 19: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

Lampiran 1. RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP. Smaratungga Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok : Perpindahan Kalor Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1.Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya.

1.1.Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan

Tuhan tentang aspek fisik dan

kimiawi,kehidupan dalam

ekosistem dan peranan manusia

dalam lingkungan serta

mewujudkannya dalam

pengamalan ajaran agama yang

dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku

jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

2.1.Menunjukan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin

tahu;objektif;jujur;teliti;cermat;

hati-hati;bertanggung

jawab;terbuka;kritis;kreatif;ino

vatif dan peduli

lingkungan) dalam aktifitas

sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam

melakukan percobaan dan

berdiskusi.

3. Memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

3.1.Memahami konsep suhu,

pemuaian, kalor, perpindahan

kalor, dan penerapannya dalam

mekanisme menjaga kestabilan

suhu tubuh pada manusia dan

hewan serta dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

4.1.Melakukan eksperimen untuk

menyelidiki suhu dan

perubahannya serta pengaruh

kalor terhadap perubahan suhu

dan perubahan wujud benda.

Page 20: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

5.1.Melakukan penyelidikan

terhadap cara berisi penambahan

kalor secara konduksi, konveksi,

dan radiasi.

B. Indikator

1. Membedakan peristiwa perpindahan kalor cara radiasi,konveksi dan

konduksi

2. Menjelaskan proses terjadinya angin darat dan angin laut.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui berbagai percobaan yang sesuai dengan kecerdasan majemuk, siswa

mampu membedakan antara konduksi, konveksi dan radiasi.

2. Siswa dapat menjelaskan proses terjadinya angin darat dan angin laut.

D. Materi Pembelajaran

Perpindahan Kalor :

1). Radiasi 2). Konveksi 3). Konduksi

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scentifik

Metode : Multiple Intelegensi (kecerdasan Majemuk)

F. Tipe Kecerdasan Majemuk

Kecerdasan Naturalis

G. Media Pembelajaran

Laboratorium Alam (lingkungan sekitar, sungai, lapangan dll)

H. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Pendahuluan(10 menit)

1) Guru memberi salam kepada siswa.

Page 21: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

2) Siswa bersama guru berdoa untuk memulai pelajaran.

3) Siswa memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

b. Kegiatan Inti ( 80 menit)

Kegiatan 1 (Radiasi)

1. Mengamati :

(Sebelumnya siswa ditanya tentang , apa yang mereka rasakan saat mengikuti upacara ) 1) Kenapa pada saat upacara kalian harus memakai topi? (biar tidak

panas)

2) Dari manakah panas itu berasal ? ( dari matahari)

2. Menanya :

Bagaimana panas matahari bisa sampai kebumi? 3. Mencoba :

(Dari buku menginformasikan, bahwa diantara bumi dan matahari terdapat ruang hampa)

Pertanyaan menggiring mengamati : 1). Apakah diantara bumi dan matahari terdapat ruang hampa? Hasil Pengamatan : Diantara bumi dan matahari terdapat ruang hampa

4. Menalar

Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan : Apakah cahaya matahari sampai ke bumi memerlukan medium? ( tidak) ( guru menginformasikan kepada siswa bahwa peristiwa tersebut di sebut peristiwa radiasi, jadi apa yang dimaksud dengan radiasi?)

Kesimpulan:

Radiasi adalah perpindahan panas tanpa memerlukan zat perantara.

Page 22: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

5.Mengomunikasikan Siswa mensimulasikan perpindahan kalor secara radiasi

Kegiatan 2 ( Konveksi )

1. Mengamati :

(Siswa mengamati daun pohon kelapa suasana laut di pagi dan malam hari )

Angin darat ( malam hari) Angin laut ( siang hari)

2. Menanya :

Bagaimana terjadinya angin darat dan angin laut ? (setelah menyaksikan video tentang angin darat dan angin laut, siswa diajak keluar kelas untuk melakukan percobaan )

Siswa mensimulasikan perpindahan kalor secara radiasi

2 ( Konveksi )

Mengamati :

(Siswa mengamati daun pohon kelapa suasana laut di pagi dan malam

Angin darat ( malam hari) Angin laut ( siang hari)

Bagaimana terjadinya angin darat dan angin laut ? menyaksikan video tentang angin darat dan angin laut, siswa diajak

keluar kelas untuk melakukan percobaan )

Sebagai matahari

(Siswa mengamati daun pohon kelapa suasana laut di pagi dan malam

Angin darat ( malam hari) Angin laut ( siang hari)

menyaksikan video tentang angin darat dan angin laut, siswa diajak

Page 23: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

3. Mencoba :

(Kita ingin menyelidiki aliran udara di atas dan di samping api, Karena udara tidak dapat diamati, maka digunakan asap obat diamati) 1).

Pertanyaan menggiring mengamati :1. Kemana gerak asap, ketika di atas api ?2. Kemana gerak asap, ketika di samping api?Hasil pengamatan :1. Di atas api, asab bergerak ke atas2. Di samping api asab bergerak menuju apiPertanyaan menggiring menarik kesimpulan :

1. Bagaimana gerakan udara panas ? ( bergerak ke atas)

2. Jika adadua area panas dan dingin, udara bergerak dari mana

? (dari udara dingin ke udara panas )

Kesimpulan : 1. Udara panas bergerak ke atas2. Udara dingin bergerak menuju ke udara yang panas

Asap obat nyamuk di atas api

Kita ingin menyelidiki aliran udara di atas dan di samping api, Karena udara tidak dapat diamati, maka digunakan asap obat nyamuk yang molekulnya dapat

Pertanyaan menggiring mengamati : 1. Kemana gerak asap, ketika di atas api ? 2. Kemana gerak asap, ketika di samping api? Hasil pengamatan : 1. Di atas api, asab bergerak ke atas 2. Di samping api asab bergerak menuju api Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan :

Bagaimana gerakan udara panas ? ( bergerak ke atas)

Jika adadua area panas dan dingin, udara bergerak dari mana

? (dari udara dingin ke udara panas )

1. Udara panas bergerak ke atas 2. Udara dingin bergerak menuju ke udara yang panas

Asap obat nyamuk di atas api

Asap obat nyamuk di samping api

Kita ingin menyelidiki aliran udara di atas dan di samping api, Karena udara nyamuk yang molekulnya dapat

Bagaimana gerakan udara panas ? ( bergerak ke atas)

Jika adadua area panas dan dingin, udara bergerak dari mana ke mana

Page 24: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

4. Menalar 2). A. Proses terjadinya angin laut Pada siang hari

Pertanyaan menggiring mengamati :

Pada siang hari, lebih panas (Q) mana antara daratan dan lautan ? ( daratan )

Mana yang memiliki suhu(T) lebih tinggi ? ( daratan )

Lebih tinggi mana suhu udara (TUD ) darat dan laut ? (suhu udara di darat)

Hasil Pengamatan : Pada siang hari,

Daratan lebih panas (Q) dari pada lautan.

Suhu (T)daratan lebih tinggi daripada suhu lautan.

Suhu udara di darat(T UD darat ) lebih tinggi dari pada suhu udara di laut( TUD

laut.)

Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan : 1. Jika suhu udara lebih besar di darat , besar mana antara tekanan udara (PUD)

di darat dan di laut? ( lebih besar tekanan udara (PUD) di laut)

2. Apa yang terjadi jika ada perbedaan tekanan (ΔP) ? (Akan menimbulkan

gerakan udara)

3. Dari mana ke mana gerakan udaranya ? (dari tekanan udara tinggi ke

tekanan udara yang rendah ( P↑ P↓)

4. Jika PUD darat < PUD laut kemana gerak udaranya ? laut ke darat

Pada siang hari suhu daratan lebih panas dari pada suhu laut ( angin laut)

Page 25: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

Kesimpulan :

Pada siang hari, daratan lebih panas dari pada lautan akibatnya suhu udara daratan lebih tinggi dari pada suhu udara lautan, sehingga terjadi perbedaan tekanan antara udara lautan dengan udara daratan.Tekanan udara di darat lebih kecil dari pada tekanan udara di laut, terjadi gerakan udara dari yang bertekanan tinggi ke rendah. Gerakan udara ini disebut angin, karena angin bergerak dari laut ke darat maka disebut angin laut.

B. Proses terjadinya angin Darat Pada malam hari

Pertanyaan menggiring mengamati : 1. Pada malam hari, lebih panas (Q) mana antara daratan dan lautan ? ( lautan )

2. Mana yang memiliki suhu(T) lebih tinggi ? ( lautan)

3. Lebih tinggi mana suhu udara (TUD ) darat dan laut ? (suhu udara di laut)

Hasil Pengamatan : Pada malam hari,

Lautan lebih panas (Q) dari pada daratan.

Suhu (T)lautan lebih tinggi daripada suhu daratan.

Suhu udara di laut(T UD laut ) lebih tinggi dari pada suhu udara di darat( TUD

darat)

Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan :

1. Jika suhu udara lebih besar di laut , besar mana antara tekanan udara (PUD) di

darat dan di laut? ( lebih besar tekanan udara (PUD) di darat)

2. Apa yang terjadi jika ada perbedaan tekanan (ΔP) ? (Akan menimbulkan

gerakan udara)

3. Dari mana ke mana gerakan udaranya ? (dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah ( P↑ P↓)

Pada malam hari suhu lautan lebih panas dari pada suhu daratan (Agin darat)

Page 26: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

konveksi adalah perpindahan panas yang disertai perpindahan partikel-partikelnya yang mengalir dari daerah yang bersuhu rendah ke daerah yang bersuhu tinggi

4. Jika PUD darat > PUD laut kemana gerak udaranya ? darat ke laut

Kesimpulan :

Pada malam hari, lautan lebih panas dari pada daratan akibatnya suhu udara lautan lebih tinggi dari pada suhu udara daratan, sehingga terjadi perbedaan tekanan antara udara daratan dengan udara lautan. Tekanan udara di laut lebih kecil dari pada tekanan udara di darat, terjadi gerakan udara dari yang bertekanan tinggi ke rendah. Gerakan udara ini disebut angin, karena angin bergerak dari darat ke laut maka disebut angin darat. ( Info : peristiwa tersebut di sebut peristiwa konveksi, jadi apa yang dimaksud konveksi ?) Kesimpulan: 5.Mengomunikasikan Siswa mensimulasikan perpindahan kalor secara konveksi Kegiatan 3( Konduksi) ; 1. Mengamati :

(siswa ditugaskan untuk mengamati batu yang permukaannya terkena sinar matahari, dan ditugaskan mengidentifikasi apakah sisi batu yang lain ikut panas atau tidak)

Page 27: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

Siswa ditanya : Apakah sisi lain/balik batu ikut panas ? 2. Menanya :

Bagaimana panas merambat di dalam batu ? 3. Mencoba :

Pertanyaan menggiring mengamati :

1. Bagaimana urutan

2. Bagaimana bentuk

(tetap)

Hasil Pengamatan :

1. Mentega meleleh secara berurutan

2. Bentuk wajan tetap sebelum dan sesudah di panasi

4. Menalar

Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan :

1. Jika urutan melelehnya mentega

panasnya? Apakah

2. Apakah wajan termasuk zat padat ?

3. Ketika dipanaskan bentuk wajan tetap,bagaimana degnan partikelnya ? (tetap

juga), Apakah partikelnya ikut bergerak ?

( guru menginformasikan kepada siswa bahwa peristiwa tersebut di sebut peristiwa konduksii, jadi apa yang dimaksud dengan konduksi ?)

Apakah sisi lain/balik batu ikut panas ?

Bagaimana panas merambat di dalam batu ?

Pertanyaan menggiring mengamati :

Bagaimana urutan melelehnya mentega? (mentega 1, 2, 3)

Bagaimana bentuk wajan sebelum dan sesudah dipanasi? Berubah atau tetap?

Mentega meleleh secara berurutan

Bentuk wajan tetap sebelum dan sesudah di panasi

Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan :

melelehnya mentega seperti itu, bagaimana jalannya rambatan

? Apakah berurutan atau melompat-lompat? (berurutan)

Apakah wajan termasuk zat padat ?

Ketika dipanaskan bentuk wajan tetap,bagaimana degnan partikelnya ? (tetap

juga), Apakah partikelnya ikut bergerak ? (tidak)

( guru menginformasikan kepada siswa bahwa peristiwa tersebut di sebut peristiwa konduksii, jadi apa yang dimaksud dengan konduksi ?)

Mentega 1,2,3

sebelum dan sesudah dipanasi? Berubah atau tetap?

seperti itu, bagaimana jalannya rambatan

lompat? (berurutan)

Ketika dipanaskan bentuk wajan tetap,bagaimana degnan partikelnya ? (tetap

( guru menginformasikan kepada siswa bahwa peristiwa tersebut di sebut peristiwa konduksii, jadi apa yang dimaksud dengan konduksi ?)

Mentega 1,2,3

Page 28: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

Kesimpulan:

Konduksi adalah perpindahan panas secara berurutan tanpa diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zat padat

5.Mengomunikasikan

Siswa mensimulasikan perpindahan kalor secara konduksi

c. Penutup (5 menit)

1) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain

yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.

Page 29: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

Lampiran 2. Soal Evaluasi

No Indikator Soal

Membedakan

peristiwa

perpindahan

kalor secara

radiasi,

konveksi,

dan

konduksi.

1. Apa perbedaan perpindahan kalor secara

radiasi, konveksi, dan konduksi ?

2. Saat kalian berada di dekat api, lama kelamaan

tubuh akan terasa panas, padahal kalian tidak

memegang api.Apa saja perpindahan kalor

yang terjadi dalam peristiwa ini? Jelaskan !

3. Perhatikan gambar di bawah ini !

a. Untuk mencegah peristiwa apa, kayu pada

setlika?

b. Logam pada setlika bertujuan memanfaatkan

peristiwa perpindahan panas secara apa?

Menjelaskan

proses

terjadinya

angin darat

dan angin

laut.

4. Nelayan berlayar mencari ikan pada malam

hari, sedangkan pada pagi hari kembali kedarat,

mengapa demikian? Jelaskan berdasarkan

proses terjadinya angin darat dan angin laut!

kayu

besi

Page 30: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

Lampiran 3. Tes Kecerdasan Majemuk PENGANTAR DAN PETUNJUK TES

Sebelum anda memulai tes ini, bacalah dulu dengan saksama beberapa hal penting berikut: Tes ini bukanlah sebuah ujian. Nikmatilah prosesnya.

Tidak ada jawaban yang benar dan salah dalam tes ini.

Isilah dengan jujur (sesuai dengan keadaan anda) dan kerjakan dengan secepat mungkin pada setiap kolom yang tersedia.

Isilah jawaban anda pada kolom skor. 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = agak setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju

Selamat Mengerjakan

Page 31: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

SKOR 1 Saya suka bercerita,

termasuk cerita dongeng dan cerita yang lucu.

2 Saya memiliki ingatan yang baik untuk hal- hal yang sepele.

3 Saya menyukai permainan kata-kata (seperti scrabble dan puzzle)

4 Membaca buku adalah hobi saya.

5 Saya seorang pembicara yang baik( hampir setiap waktu)

6 Dalam berargumentasi, saya cenderung menggunakan kata- kata sindiran.

7 Saya senang membicarakan dan menulis ide-ide saya.

8 Jika saya harus mengingat sesuatu saya menciptakan irama-irama atau kata-kata yang membantu saya untuk mengingatnya.

9 Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi,saya akan membaca buku panduannya terlebih dahulu.

10 Dalam kerja kelompok (untuk menyiapkan sebuah presentasi), Saya lebih memilih untuk menulis dan melakukan riset pustaka

Jumlah Skor

SKOR 1 Saya sangat menikmati

pelajaran matematika

2 Saya menyukai permainan yang menggunakan logika, seperti teka-teki angka.

3 Dapat memecahkan soal- soal hitungan adalah hal yang menyenangkan bagi saya.

4 Jika saya harus mengingat sesuatu, saya cenderung menempatkan setiap kejadian dalam urutan yang logis.

5 Saya senang mencari tahu bagaimana cara kerja setiap benda.

6 Saya menyukai komputer dan berbagai permainan angka-angka.

7 Saya suka bermain catur atau monopoli.

8 Dalam berargumentasi, saya mencoba mencari solusi yang adil dan logis

9 Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya melihat bagian-bagiannya ( atau komponen – komponennya) dan mencari tahu bagaimana cara kerjanya.

10 Dalam kerja kelompok, saya lebih memilih membuat diagram dan grafik.

Jumlah Skor

Kecerdasan Majemuk 1 Kecerdasan Majemuk 2

Page 32: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

SKOR 1 Saya lebih memilih peta

daripada petunjuk tertulis dalam mencari sebuah alamat.

2 Saya sering melamun. 3 Saya menikmati

hobisaya dalam bidang fotografi.

4 Saya senang menggambar dan menciptakan sesuatu.

5 Jika saya harus mengingat sesuatu,saya mengambar diagram untuk membantu saya mengingatnya.

6 Saya senang membuat coret-coretan dikertas kapan pun saya bisa.

7 Ketika membaca majalah, saya lebih suka melihat gambarnya daripada membaca teksnya.

8 Dalam berargumentasi, saya mencoba menjaga jarak, tetap berdiam diri, atau memvisualisasikan beberapa solusi.

9 Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya cenderung mempelajari diagram mengenai cara kerjanya.

10 Dalam kerja kelompok, saya lebih memilih menggambar hal-hal yang penting.

Jumlah Skor

SKOR 1 Sejak suka berolahraga,

senam menjadi olah raga favorit saya.

2 Saya menyukai kegiatan- kegiatan seperti pertukangan, menjahit dan membuat bentuk- bentuk.

3 Ketika melihat benda- benda, saya senang menyentuhnya.

4 Saya tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama.

5 Saya menggunakan banyak gerakan tubuh ketika berbicara.

6 Jika saya harus mengingat sesuatu, saya menulisnya berkali-kali sampai saya memahami.

7 Saya cenderung mengetuk-ngetuk jari saya atau memainkan pena/pensil selama jam pelajaran

8 Dalam berargumentasi, saya cenderung menyerang atau menghindarinya.

9 Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya cenderung memisah setiap bagian lalu menggabungkannya kembali.

10 Dalam kerja kelompok, saya lebih memilih memindahkan barang atau membuat suatu bentuk.

Jumlah Skor

Kecerdasan Majemuk 3 Kecerdasan Majemuk 4

Page 33: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

SKOR 1 Saya senang

mendengarkan musik dan radio.

2 Saya cenderung bersenandung ketika sedang bekerja.

3 Saya suka bernyanyi 4 Saya bisa memainkan

salah satu alat musik dengan baik.

5 Saya suka mendengarkan musik sambil belajar atau sambil membaca buku.

6 Jika saya harus mengingat sesuatu, saya mencoba untuk membuat irama tentang hal tersebut.

7 Dalam berargumentasi, saya cenderung bertindak atau memukul(meja/benda) atau bergerak dalam suatu irama.

8 Saya bisa menghafal nada-nada dari banyak lagu.

9 Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya cenderung mengetuk-ngetuk jari saya membentuk suatu irama sambil mencari jalan keluar.

10 Dalam kerja kelompok,saya lebih suka menggunakan kata-kata baru pada nada atau musikyang sudah dikenal.

Jumlah Skor

SKOR 1 Saya pandai bergaul

dengan oranglain.

2 Saya senang berkumpul dan berorganisasi.

3 Saya mempunyai beberapa teman dekat.

4 Saya suka membantu dan mengajar murid-murid lain.

5 Saya senang bekerja sama dalam kelompok.

6 Teman-teman sering meminta saran dari saya karena saya terlihat sebagai pemimpin alamiah.

7 Jika saya harus mengingat sesuatu, saya meminta seseorang untuk menguji saya, apakah saya sudah memahaminya.

8 Dalam berargumentasi, saya cenderung meminta bantuan teman atau pihak-pihak yang memiliki otoritas (ahli) dalam bidang tersebut.

9 Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya mencari seseorang yang dapat menolong saya.

10 Dalam kerja kelompok, saya lebih memilih mengatur tugas dalam kelompok.

Jumlah Skor

Kecerdasan Majemuk 5 Kecerdasan Majemuk 6

Page 34: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

SKOR 1 Saya sangat memperhatikan

sekeliling dan apa yang sedang terjadi di sekitar saya.

2 Saya senang berjalan-jalan di hutan(atau taman) dan melihat –lihat pohon serta bunga.

3 Saya senang berkebun. 4 Saya suka mengoleksi barang-

barang seperti batu-batuan, kartu olahraga,perangko,dsb.

5 Ketika dewasa, saya ingin pergi dari kota yang ramai ke tempat yang masih alamiah untuk menikmati alam.

6 Jika saya harus mengingat sesuatu, saya cenderung mengkategorikan dalam kelompok- kelompok.

7 Saya senang mempelajari nama-nama makluk hidup di lingkungan tempat saya berada, seperti bunga dan pohon.

8 Dalam berargumentasi, saya cenderung membandingkan lawan saya dengan seseorang atau sesuatu yang pernah saya baca atau dengar lalu bereaksi.

9 Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya memperhatikan sekeliling saya untuk melihat apa yang bisa saya temukan untuk memperbaikinya.

10 Dalam kerja kelompok, saya lebih memilih mengatur dan mengelompokkan informasi dalam kategori- kategori sehingga mudah dimengerti.

Jumlah Skor

SKOR 1 Saya suka bekerja

sendirian tanpa ada ganguan orang lain.

2 Saya suka menulis buku harian.

3 Saya menyukai diri saya(hampir semua waktu).

4 Saya tidak suka keramaian.

5 Saya tahu kelebihan dan kekurangan diri saya.

6 Saya memiliki tekad yang kuat,mandiri dan berpendirian kuat(tidak mudah ikut-ikutan orang lain).

7 Jika saya harus mengingat sesuatu saya cenderung menutup mata saya dan mendalami (merasakan) situasi yang sedang terjadi.

8 Dalam berargumentasi, saya biasanya menghindar ( keluar ruangan) hingga saya dapat menenangkan diri.

9 Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya mempertimbangkan apakah benda tersebut layak untuk diperbaiki.

10 Dalam kerja kelompok, saya senang mengkontribusikan sesuatu yang unik berdasarkan apa yang saya rasakan dan miliki.

Jumlah Skor

Kecerdasan Majemuk 7 Kecerdasan Majemuk 8

Page 35: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

Keterangan:

Kecerdasan majemuk 01 = kecerdasan verbal/linguistik

Kecerdasan majemuk 02 = kecerdasan logis/matematis

Kecerdasan majemuk 03 = kecerdasan visual/spasial

Kecerdasan majemuk 04 = kecerdasan kinestetik

Kecerdasan majemuk 05 = kecerdasan musikal

Kecerdasan majemuk 06 = kecerdasan interpersonal

Kecerdasan majemuk 07 = kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan majemuk 08 = kecerdasan naturalis

Page 36: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE

Lampiran 4. Lembar observasi

Tabel 1. Lembar observasi

No Aktivitas Siswa Point

1 Siswa dengan MI naturalis lebih ahli

dalam soal kualitatif. 3

2 Siswa dengan MI naturalis kurang ahli

dalam soal kuantitatif. 2

3 Siswa dengan MI naturalis lebih

memahami materi jika pembelajaran

di alam terbuka menggunakan

laboratorium alam

4

4. Siswa dengan MI naturalis lebih

memahami materi jika pembelajaran

di kondisikan seperti halnya di

laboratorium.

2

5. Siswa dengan MI naturalis lebih ahli

dalam menjawab pertanyaan tentang

konsep.

3

Point : Kurang baik =1 Cukup baik = 2 Baik = 3 Sangat baik = 4

Page 37: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE
Page 38: Metode Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Multiple ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9606/2/T1_192010009_Full...METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE