42
MODUL METODE PENELITIAN Mata Kuliah : Carakter Bulding Dosen: :_________________________________ Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BSI PONTIANAK 2018 NIM : ________________________________________ NAMA : ________________________________________ KELAS : ________________________________________ JURUSAN : ________________________________________ AKADEMI : ________________________________________

METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

MODUL

METODE PENELITIAN

Mata Kuliah : Carakter Bulding

Dosen: :_________________________________

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

BSI PONTIANAK

2018

NIM : ________________________________________

NAMA : ________________________________________

KELAS : ________________________________________

JURUSAN : ________________________________________

AKADEMI : ________________________________________

Page 2: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

1

DAFTAR ISI BAB 1 MENGEMBANGKAN DIRI .................................................................................................................... 2

1.1 Pengertian Mengembangkan Diri ..................................................................................................... 2

1.2 Integritas diri .................................................................................................................................... 4

1.3 Mandiri, kreatif, inovatif.................................................................................................................. 5

LATIHAN .................................................................................................................................................... 8

BAB II MOTIVASI DIRI .................................................................................................................................... 9

2.1 Pengertian Motivasi ..................................................................................................................... 9

2.2 Cara Memotivasi Diri ..................................................................................................................... 13

2.3 JENDELA JOHARI ............................................................................................................................. 15

LATIHAN .................................................................................................................................................. 17

BAB III LINGKUNGAN SOSIAL ...................................................................................................................... 18

3.1 Pengertian lingkungan Sosial ......................................................................................................... 18

3.2 Masyarakat dan Kebudayaan .......................................................................................................... 20

3.3 Komunikasi Sosial ............................................................................................................................ 21

3.4 Nilai dan Norma Sosial ................................................................................................................... 22

LATIHAN .................................................................................................................................................. 23

BAB IV INTERAKSI SOSIAL ........................................................................................................................... 24

4.1 Pengertian Interaksi Sosial .............................................................................................................. 24

4.2 Pengertian Nilai ............................................................................................................................... 27

4.3 Pengertian Norma .......................................................................................................................... 29

4.4 Konflik sosial ................................................................................................................................... 31

LATIHAN .................................................................................................................................................. 33

BAB V PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ............................................................................................................. 34

5.1 Pengertian Korupsi .......................................................................................................................... 34

5.2 Faktor Penyebab Korupsi ................................................................................................................ 35

5.4 Upaya Penanggulangan Korupsi ...................................................................................................... 36

LATIHAN .................................................................................................................................................. 40

Page 3: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

2

BAB 1

MENGEMBANGKAN DIRI Pada BAB pembahasan ini akan dibahas mengenai bagaimana mengembangkan diri, potensi diri,

dan kemampuan terpendam diri. Di sini mahasiswa akan dipandu untuk mengenali diri sendiri

terutama bagaimana menganilasa dan menemukan potensi diri masing-masing. Di pembahasan ini

mahasiswa terlebih dahulu diajak untuk menerima diri sendiri, bagaimana menankan dalam diri

untuk emmeiliki kemauan kuat dalam upaya terus menjadikan diri pribadi yang lebih baik lagi.

Tidak hanya itu, di bab ini mahasiswa juga diajak untuk mengenal integritas diri dan mengenal

berbagai jenis kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa. Mahaisswa juga akan

dipandu bagaimana menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif. Setelah mempelajari materi ini dan

juga mengikuti kelas pertemuan di kelas untuk membahas materi ini, diharapkan mahasiswa dapat

mengenali diri sendiri yakni membaca potensi diri dengan baik.

1.1 Pengertian Mengembangkan Diri

Arti mengembangkan diri adalah: Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti,

yang dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk membuat daya-potensi diri (jasmani

rohani) dapat terwujud secara baik dan optimal, yang menghantar seseorang pada taraf

kedewasaan sesungguhnya. Usaha besar ini merupakan konsekuensi dari kedudukannya sebagai

manusia, yang diberi akal budi. Tujuan yang ingin dicapai dengan usaha pengembangan diri ini

adalah:

Realisasi optimal ke arah yang baik dari daya potensi yang dimiliki diri sendiri, (jasmani

rohani), yang menghantar seseorang pada tingkat matang dewasa, yang membuat dia sanggup

membangun relasi yang semakin baik dengan dirinya, dunia, sesama dan Tuhan. Usaha ini

melibatkan diri manusia sepenuhnya dan menggunakan daya dukung yang tersedia baginya.

Adapun Cara Mengembangkan Diri sebagai berikut :

a. Mengenal dan menerima diri

Cara untuk mengembangkan diri sendiri adalah dengan berusaha mengenal diri sendiri, lalu

menerimanya sebagaimana adanya. Dalam pengenalan diri, kita diberi pemahaman memadai

tentang keadaan diri kita yang sebenarnya beserta daya potensi yang kita miliki. Dalam

penerimaan diri, kita diberi rasa bangga dan optimis tentang diri kita. Mengenal dan

menerima diri, membuka pintu bagi usaha mengembangkan sendiri.

b. Memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri

Usaha mengembangkan diri adalah usaha yang disengaja, yang berlangsung tanpa henti. Hal

itu tentu tidak mungkin terlaksana tanpa kemauan dan motivasi sebgaia penggeraknya. Usaha

mengembangkan diri pasti menghadapi banyak tantangan. Tanpa kemauan keras, maka

tantangan yang sedikit saja dapat mematahkan semangat seseorang. Kemauan keras tampak

dalam kegigihan seseorang mengatasi tantangan -tantangan yang dihadapinya dalam rangka

mengembangkan dirinya.

c. Memanfaatkan kemungkinan yang terbuka

Ada bermacam-macam kemungkinan dan fasilitas yang terbuka bagi usaha-usaha

mengembangkan diri sendiri, termasuk kesediaan mencari dan menggunakan dukungan dari

orang atau pihak lain. Sering banyak waktu, peluang dan kesempatan, berlalu begitu saja,

tanpa sempat kita memanfaatkannya. Kesempatan emas ini sering disia-siakan begitu saja.

d. Belajar dari kesalahan

Page 4: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

3

Pengembangan diri sebaiknya disertai tindakan korektif, yakni perbaikan terus-menerus,

ayng kadangkala disertai dengan tuntutan berat, seperti hukuman, tuntutan untuk melakukan

sesuatu atau justru untuk tidak melakukan sesuatu (pengendalian diri). Pengalaman-

pengalaman masa lalu , terutama kegagalan, merupakan masukan berharga untuk kemajuan

berikutnya. Koreksi ini dapat kita lakuakn sendiri dan juga dengan bantuan orang lain. Hal

penting disini adalah kesediaan kita untuk menerima kritik dan meresponnya secara positif.

Hal-hal penting yang perlu dikembangkan sebagai bentuk konkrit pengembangan diri sendiri

adalah:

1) Mental yang sehat

Mental yang mudah beradaptasi dengan situasi dan lingkungan sekitarnya, yang ammpu

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, mental kuat yang tidak mudah menyerah, tahan

tekanan, menyukai tantangan, optimis dan sportif serta dapat memahami realitas secara

semestinya.

2) Integritas diri

Usaha membangun harmonisasi antara berbagai dimensi diri (fisik, psikis, dan social),

serta mengoptimalkan realisasi dari potensi-potensi diri yang dimiliki, sehingga

terwujudlah seorang pribadi yang matang dan seimbang.

3) Mandiri, kreatif, dan inovatif

Kemampuan menentukan sikap; menata diri sendiri; dapat membuat penilaian kritis;

dapat mengambil keputusan dan tindakan sendiri; mau belajar terus menerus; punya

daya kreativitas memadai; ingin mencoba, menyukai dan terbuka untuk hal-hal baru.

4) Motivasi diri

Suatu daya dorong senantiasa menjadi penggerak dalam setiap usaha mengembangkan

diri sendiri. Motivasi inilah yang diharapkan dimiliki, yang senantiasa menyertai segala

usaha untuk memajukan diri sendiri. Berkaitan dengan motivasi ini, disiplin diri menjadi

penting, disiplin merupakan pendukung bagi motivasi.

Keempat aspek di atas, merupakan satu rangkaian terpadu yang saling mendukung dan

melengkapi. Untuk mengembangkan diri dengan baik mutlak dibutuhkan mental yang sehat.

Pengembangan diri harus merupakan usaha untuk semakin mengintegrasikan diri sendiri,

dengan membawa serta dimensi-dimensi dasariah diri ke arah perkembangan yang seimbang.

Perkembangan diri justru semakin menampakkan wujudnya dengan meningkatkan kemandirian

, jiwa kreatif dan semangat inovatif seseorang dalam menjalankan hidupnya. Membangun

mental yang sehat, mewujudkan integritas diri, hidup mandiri, kreatif dan inovaatif, hanya

mungkin terlaksana dan membuahkan hasil apabila didukung oleh motivasi yang kuat dalam

menjalankannya.

Kekuatan dan Ketahanan Mental Pemaparan yang disajikan berikut ini diambil dari buku

Adversity Quotient, Mengubah Hambatan Menjadi Peluang, karangan Paul G. Stolz, 2000.

1. Adversity Quotient (AQ): Penentu utama untuk sukses

2. Quitters, Campers, dan Climbers

3. Adversity Response Profile (ARP)

Setelah 19 tahun melewati penelitian yang panjang & mengkaji lebih dari 500 referensi

, Paul G . Stoltz mengemukakan satu kecerdasan baru selain IQ, EQ, SQ yakni AQ. Menurutnya,

AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan. Bagaimana mengubah hambatan menjadi

peluang. Atau dengan kata lain, seseorang yang memiliki AQ tinggi akan lebih mampu

mewujudkan cita-citanya dibandingkan orang yang AQ-nya rendah.

Page 5: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

4

Sebagai gambaran, Stoltz memakai terminologi para pendaki gunung. Dalam hal ini, Stoltz

membagi para pendaki gunung menjadi tiga bagian:

1. Quitter (yang menyerah). Para quitter adalah mereka yang sekadar bertahan hidup. Mereka

mudah putus asa dan menyerah di tengah jalan.

2. Camper (berkemah di tengah perjalanan) Mereka berani melakukan pekerjaan yang

berisiko, tetapi risiko yang aman dan terukur. Cepat puas, dan berhenti di tengah jalan.

3. Climber (pendaki yang mencapai puncak). Berani menghadapi risiko dan menuntaskan

pekerjaannya.

Untuk dunia pekerjaan dan kehidupan sangatlah jelas. Banyak pekerja yang

intelektualnya (IQ) rendah bisa saja mengalahkan mereka yang ber IQ tinggi tetapi tidak

punya semangat dan keberanian untuk menghadapi masalah dan bertindak. Dengan AQ dapat

dianalisis bagaimana para karyawan / pekerja mampu mengubah tantangan menjadi sebuah

peluang yang akan meningkatkan produktifitas dan keuntungan perusahaan.

Itu tadi uraian singkat tentang Adversity Quotient. Bagaimana dengan Anda?

“winner never quits and quitter never wins”

“Pemenang tidak pernah menyerah dan orang yang gampang menyerah tidak pernah menang

"

David Cambell Ph.D menyatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil

dengan kandungan ciri:

a) Inovatif : belum pernah ada, segar, menarik, aneh, mengejutkan dan terobosan baru

b) Berguna : lebih enak, lebih baik, lebih praktis, mempermudah, mendorong, memecahkan

masalah, mengurangi hambatan

c) Dapat dimengerti : hasil yang sama dapat dibuat pada waktu yang lain.

1.2 Integritas diri

Integritas diri adalah Suatu pemahaman tentang terwujudnya perkembangan yang seimbang

dan sinergis atas berbagai dimensi diri. Terwujudnya perkembangan diri pribadi secara utuh,

tanpa satu pun aspek atau dimensi yang terabaikan. Adanya perhatian yang seimbang, tepat

dan proporsional terhadap semua dimensi diri.

Dimensi yang paling nyata dalam diri manusia, dalam arti dapat dilihat, diraba, dipegang,

dan sebagainya. Dimensi ini berkaitan dengan hal -hal bersifat material dengan kebutuhan

utama makan, sandang dan papan. Dimensi jiwa/ psikis Merupakan dimensi dasar kedua dari

manusia yang hakekatnya adalah aspek kejiwaan yang meliputi pemikiran, inteligensi, hal-hal

yang berkaitan dengan emosi, unsur-unsur kerohanian atau hal-hal yang mencakup unsur

batiniah lainnya. Dimensi jiwa/ psikis memiliki tiga unsur yaitu:

1. Kecerdasan Intelektual (IQ = Intellectual Quotient) Dikaitkan dengan kecerdasan otak,

pemikiran rasional dan logis, serta dihubungkan secara ketat dengan ranking akademis.

Diillustrasikan dengan komputer, yang memiliki tingkat “IQ” yang tinggi, dapat beroperasi

secara cepat, hampir tanpa kesalahan Berada di wilayah otak, merupakan bawaan lahir,

cenderung bersifat seri dan mekanistis.

2. Kecerdasan Emosional (EQ) = Emotional Quotient

Lebih banyak menyumbang bagi kesuksesan seseorang Merupakan kemampuan untuk

memotivasi diri, yang membuat bertahan menghadapi frustrasi, dapat mengendalikan

dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mampu mengatur suasana hati, dan

menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir. Yang memampukan

Page 6: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

5

orang dapat bekerjasama, dapat bekerja di bawah tekanan, serta mampu melakukan hal-

hal yang sulit dan berat sekali pun. Peranannya cukup penting karena emosional lebih

berpengaruh terhadap diri sendiri dibandingkan dengan IQ. Jika IQ tinggi belum tentu

dapat berhasil jika tidak diimbangi dengan penguasaan EQ yang matang.

3. Kecerdasan Spiritual (SQ) = Spiritual Quotient

Sebagai Spiritual Intelligence, bahkan disebut sebagai The Ultimate Intelligence.

Merupakan pikiran yang terilhami, pengetahuan akan kebenaran yang paling dalam Dapat

juga dipahami sebagai kekuatan intuisi yang tajam, yang mampu melihat jauh ke depan

atau lebih dalam. Yang membuat orang: hidup lebih toleran, terbuka dan jujur, berlaku

adil dan penuh cinta, mampu meraih kebahagiaan spiritual.

Dimensi Sosial walau tidak semudah untuk menerima dua dimensi terdahulu (badan-

jiwa, fisik-psikis) sebagai dimensi esensial diri manusia, namun dimensi sosial sudah semakin

dipahami dan diakui sebagai satu dimensi dasariah kehidupan manusia di dunia ini. Kebutuhan-

kebutuhan yang berkaitan dengan dimensi sosial manusia meliputi kebutuhan akan penerimaan,

dicintai dan mencintai, pengakuan dan persahabatan serta segala bentuk hubungan sosial

lainnya.

Adapun manfaat dari integritas diri yang pertama secara fisik kita akan merasa

sehat dan bugar, yang kedua secara intelektual otak kita terlatih berpikir secara ilmiah, yang

ketiga secara emosional kita menjadi manusia yang termotivasi, mampu menyesuaikan diri

terhadap situasi apa pun, keempat secara spiritual kita mampu memaknai berbagai pengalaman

kita, mampu melihat berbagai fenomena kehidupan dalam perspektif yang lebih dalam, utuh

dan menyeluruh dan yang kelima secara sosial kita semakin mampu membangun hubungan

kemanusiaan

Dalam Meningkatkan Integritas Diri ada beberapa dimensi antara lain :

1. Dimensi fisik: Meningkatkan pemeliharaan dan kesehatan fisik (secara negatif dan positif).

2. Dimensi intelektual: belajar terus menerus tentang hal -hal yang positif

3. Dimensi emosional: mengenal, membangun dan mengendalikan emosi diri.

4. Dimensi spiritual: memperdalam penghayatan religius dan pembinaan hati nurani

5. Dimensi sosial: memberi perhatian yang semakin besar dan baik terhadap sesama.

Pribadi yang terintegritas selalu tampil dengan fisik yang tampak segar dan bugar,

dapat diandalkan secara intelektual, tidak gampang terbawa emosi, dapat hidup di berbagai

situasi yang berbeda, bersikap arif dan bijaksana dalam bertindak, memiliki kehidupan

rohani yang mendalam, luwes dalam pergaulan, orang lain merasa senang dan beruntung

dapat bergaul dengan dia.

1.3 Mandiri, kreatif, inovatif

Hidup mandiri, kreatif dan inovatif adalah sebuah wujud dari kematangan pribadi, hanya

orang yang mandiri yang mampu mengembangkan kreatifitas bahkan inovasi. Banyak kemajuan

di dunia ini terjadi karena adanya kreatifitas, yang menghasilkan penemuan-penemuan baru di

berbagai bidang kehidupan Hidup mandiri, kreatif dan inovatif akan memampukan kita

berkontribusi banyak dalam kehidupan ini; mampu memikirkan kemungkinan dan

mewujudkannya.

Pengertian mandiri adalah suasana dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak

atau keinginan dirinya yang terlihat dalam tindakan atau perbuatan nyata guna menghasilkan

sesuatu (barang atau jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya. Ciri-ciri

Page 7: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

6

mandiri adalah percaya diri, mampu bekerja sendiri, menguasai keahlian dan ketrampilan yang

sesuai dengan kerjanya, dan menghargai waktu Tanggung jawab

Mandiri terlihat jelas dalam dunia kerja. Orang mandiri umumnya dalam kehidupan

kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship).

Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan dengan

penuh optimis, memiliki pengetahuan, menguasai keterampilan dan memiliki kehendak yang

kuat. Manfaat hidup mandiri Kemandirian disini bermakna bahwa saya dalam proses mengenal

-menerima dan mengembangkan diri tidak menggantungkan diri pada orang lain. Saya menjadi

independen, dengan itu saya tetap membangun hubungan sosial dengan sesama manusia

Kreatif terbagi atas kreativitas yang umumnya dimiliki secara alamiah seperti artistik,

menulis buku, melukis, menggubah musik, dan sebagainya . Kreativitas penemuan seperti yang

dialami oleh Archimedes saat keluar dari kamar mandinya dan berteriak “Eureka” atau saat

lahirnya konsep produk baru. Kreativitas umum yang memandang dunia sekitar dari sudut

pandang yang berbeda.

Ada beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli antara lain:

Kreativitas adalah pemikiran kreatif merupakan penggabungan kembali batas-batas

pikiran. Kreativitas melibatkan energi pikiran , melibatkan penemuan dan produktivitas yang

antusias. Merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa

gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude (kemampuan berpikir

kreatif) maupun non-aptitude (afektif), baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-

hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Sedangkan menurut David Cambell Ph .D; kreativitas adalah kegiatan mendatangkan hasil

dengan kandungan ciri inovatif, berguna dan dapat dimengerti. James R Evan; kreativitas

adalah ketrerampilan untuk menemukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif baru

dan membentuk kombinasi dari dua atau lebih konsep yang telah ada dalam pikiran. Michael

A . West; kreativitas merupakan pernyataan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman

yang berkaitan untuk menghasilkan ide -ide baru dan lebih baik.

Utami Munandar (dalam Hawadi, 2001) menjabarkan ciri -ci ri kemampuan berpikir kreatif

yaitu keterampilan berpikir lancar, definisi mencetuskan banyak gagasan, jawaban,

penyeleasaian masalah atau pertanyaan, memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan

berbagai hal, selalu memikirkan lebih dari satu jawaban , perilaku mengajukan pertanyaan ,

menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan, mempunyai banyak gagasan

mengenai suatu masalah, bekerja lebih cepat, dan dapat dengan cepat melihat kesalahan atau

kekurangan pada suatu objek atau situasi.

1. Keterampilan berpikir luwes (fleksibel) adalah menghasilkan gagasan, jawaban atau

pertanyaan yang bervariasi. dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-

beda, mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda. Mampu mengubah cara

pendekatan atau cara pemikiran, perilaku memberikan macam-macam interpretasi terhadap

suatu gambar, cerita atau masalah, menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang

berbeda-beda, jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam cara yang

berbeda untuk memecahkannya. Mampu mengubah arah berpikir dalam mambahas atau

mendiskusikan situasi selalu mempunyai posisi yang berbeda atau bertentangan dari

mayoritas kelompok.

2. Keterampilan berpikir rasional adalah mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik,

memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, mampu membuat kombinasi

yang tidak lazim dari bagian- bagian atau unsur-unsur, perilaku memikirkan masalah-

Page 8: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

7

masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain, mempertanyakan cara -

cara lama dan berusaha memikirkan cara - cara yang baru, memiliki cara berpikikir lain

daripada yang lain, lebih senang mensistesis daripada menganalisa situasi, memilih a -

simetri dalam menggambarkan atau membuat desain.

3. Keterampilan memperinci atau mengelaborasi adalah mampu memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan atau produk, menambahkan atau memperinci detil -detil

dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik, Perilaku Mencari arti yang

lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-

langkah yang terperinci, Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain, Mencoba

menguji detil- detil untuk melihat arah yang akan ditempuh, Mempunyai rasa keindahan

yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana,

Menambahkan garis -garis atau warna-warna dan detil-detil terhadap gambarnya sendiri

atau orang lain.

4. Keterampilan menilai (mengevaluasi ) adalah menentukan patokan penilaian sendiri dan

menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat atau suatu tindakan

bijaksana, mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka, tidak hanya

mencetuskan gagasan tetapi juga melaksanakannya, perilaku memberikan pertimbangan atas

dasar sudut pandangnya sendiri, menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis

dengan selalu menanyakan “mengapa?” Mempunyai alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan, pada waktu tertentu tidak

menghasilkan gagasan tetapi menjadi peneliti atau penilai yang kritis, Merancang suatu

rencana kerja dari gagasan-gagasan yang tercetus.

Adapun Unsur-unsur dari Kreativitas sebagai berikut :

1. Percaya diri, ada tiga jenis yaitu berkaitan dengan perilaku; percaya bahwa ia mampu

bertindak menyelesaikan pekerjaan, berkaitan dengan emosi; percaya bahwa ia mampu

mengendalikan emosi dalam bertindak pada orang lain. Rasa percaya diri timbul pada

pribadi seseorang bilamana orang yang bersangkutan mengenal dirinya dan bertekad

mengubah diri dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Intuisi Pengetahuan batiniah

yang memiliki daya visualisasi kreatif dimana terletak daya cipta yang tak terbatas dalam

diri kita. Seseorang yang mampu mengenal dan mengendalikan intuisi akan mampu

bekerja secara kreatif dan efektif di segala bidang.

2. Inovatif, pada hakekatnya manusia inovatif adalah juga manusia kreatif, karena

inovatif hanya merupakan langkah lanjut dari kreatifitas. Ditandai oleh keberanian untuk

selalu mencoba walau beberapa kali mengalami kegagalan. Biasanya memiliki inisiatif

tinggi untuk mendorong kemajuan berkat kreativitasnya. Orang yang selalu bertanya dan

berusaha menemukan jawabannya, lebih senang memusatkan perhatiannya pada jenis

pekerjaan di laboratorium atau di pusat- pusat penelitian dan pengembangan Jiwa kreatif

merupakan bawaan lahir Juga bisa muncul dan berkembang karena tuntutan lingkungan ,

juga bisa diusahakan dengan sengaja, terdorong oleh keinginan mau maju untuk memacu

kreatifitas kita, kita dapat belajar dari orang-orang yang telah mewujudkan hal

mengesankan berkat kreatifitas mereka, dengan melakukan hal-hal yang disenangi maka

dapat menumbuhkan daya pikir yang kreatif untuk melakukannya.

Page 9: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

8

LATIHAN

1. Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti, yang dilakukan dengan berbagai cara dan

bentuk, untuk membuat daya-potensi diri (jasmani rohani) dapat terwujud secara baik dan

optimal, yang menghantar seseorang pada taraf kedewasaan sesungguhnya disebut dengan...

a. Mengembangkan diri

b. Motivasi diri

c. Semangat Diri

d. Keteguhan Diri

e. Integritas diri

2. Yang termasuk kedalam Cara Mengembangkan Diri adalah.....

a. Berhenti belajar dan berlaku acuh

b.Memiliki kelebihan materi

c.Memanfaatkan orang lain

d.Selalu melakukan kesalahan

e. Mengenal dan menerima diri

3. Salah satu faktor yang dapat memupuk Kekuatan dan Ketahanan Mental menurut Paul G. Stolz

adalah.....

a. Ability

b. Low profile

c. Mention

d. Power

e. Adversity Response Profile (ARP)

4. Salah satu manfaat integritas diri adalah.....

a. Secara intelektual otak kita terlatih berpikir secara ilmiah

b. Adanya perhatian yang seimbang, tepat, proporsional terhadap dimensi diri

c. Dapat bekerja di bawah tekanan

d. Tidak gampang terbawa emosi

e. tidak gampang lelah

5. Mandiri selalu berhubungan dengan manusia yang sedang melaksanakan kegiatan tersendiri.

Jadi mandiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali.....

a. Tanggung jawab

b. Menghargai waktu

c. Seenaknya sendiri

d. Percaya diri

e. Penuh optimis

Page 10: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

9

BAB II

MOTIVASI DIRI Dalam BAB ini, akan dibahas secara tuntas mengenai ap aitu mtivasi, teori-teori motivasi serta

bagaimana cara memotivasi diri sendiri. Ssetelah itu, amahasiswa juga akan diajak untuk

mengenali daerah terbuka dan tertutup atas pribadinya sendiri. Dengan mengetahui daerah buta

dan terbuka dari dirinya sendiri, maka mahasiswa diharapkan mahasiswa dapat semakin mengenali

diri sendiri sebagaimana di BAB awal tadi, mahasiswa di ajak untuk mengenali diri sendiri. Setelah

membaca materi pada bab ini dan mengikuti pertemuan tatap muka yang membahas materi ini,

diharapkan mahasiswa dapat semakin bias mengatasi sisi negative dirinya sendiri dan mulai

membuak pikiran untuk mampu terus memotivasi diri setiap kali mengalami penurunan semangat

atau kekecawaan dalam hidup bermasyarakat.

2.1 Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu proses yang tidak dapat diamati secara langsung. Hal-hal yang

dapat diamati ialah perilaku individu, pemilihan tugas-tugas, usaha yang dilakukan, ketekunan,

dan suatu perwujudan dari perasaan atau pikiran ke dalam wujud kata-kata (verbalization).

Motivasi merupakan proses pembelajaran bagaimana individu menghadapi sebuah kesulitan,

menghadapi berbagai masalah, kegagalan-kegagalan, guna mencapai tujuan. Motivasi merupakan

gambaran seberapa besar kekuatan seseorang dan apa yang sebenarnya dilakukan.

Pintrinch (1996) menyatakan bahwa istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, “movere”

yang berarti bergerak (to move). Gerak yang dimaksud merupakan gambaran dari beberapa ide

awam mengenai motivasi sebagai sesuatu yang membuat kita berjalan baik, tetap bergerak,

serta membantu kita menyelesaikan pekerjaan. Definisi lain diungkapkan oleh Gage dan Berliner

(1979) yakni motivasi ialah sesuatu yang mendeskripsikan apa yang memacu seseorang dan tujuan

orang melakukan kegiatan. Pernyataan di atas menjelaskan bahwa motivasi merupakan

penjelasan perilaku seseorang yang meliputi keinginan (want), kebutuhan

(need), hasrat (desire), tujuan (goal), dan penghindaran (avoid).

Kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan

perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang

muncul dari keinginan memenuhi kebutuhannya.

Teori Motivasi

beberapa teori motivasi antara lain adalah :

1. Teori Hedonisme

Hedone adalah bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, kenikmatan. Seperti

dikatakan oleh M Ngalim Purwanto bahwa : “Hedonisme adalah aliran di dalam filsafat yang

memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan

(hedone).

Menurut pandangan teori ini manusia pada hakekatnya adalah mahluk yang

mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan. Orang yang menganut

teori ini setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan , orang tersebut cenderung memilih

alternatif pemecahan yang dapat mendatangkan kesenangan dari pada yang mengakibatkan

kesukaran , kesulitan, kesengsaraan, penderitaan dan segala sesuatu yang mengakibatkan tidak

enak.

Pengaruh dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung

menghindar dari hal -hal yang sulit dan yang menyusahkan diri sendiri dan yang mengandung

Page 11: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

10

hal -hal yang beresiko berat, dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kenangan

baginya. Sebagai contoh, siswa di suatu kelas akan bertepuk tangan bila mereka mendengar

guru yang akan mengajar matematika tidak akan masuk dikarenakan sakit, seorang karyawan

segan bekerja dengan baik dan malas bekerja, akan tetapi menuntut gaji dan upah yang

tinggi. Dan masih banyak lagi contobh yang lain yang menunjukkan bahwa motivasi iti

sngat diperlukan menurut teori Hedonisme, para siswa dan karyawan tersebut pada contoh di

atas harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas dan mau bekerja dengan baik, dengan

menenuhi kesenangannya.

2. Teori Naluri

Manusia sebagai individu hidup dalam suatu dunia yang bukan dirinya sendiri, tetapi

mutlak di perlukan untuk hidupnya, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, melangsungkan

dan mengembangkan, manusia membutuhkan makanan, udara, ilmu, pengetahuan, juga

persahabatan, persekutuan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan

. Daya-daya yang mendorong manusia dari dalam untuk melaksanakan perbuatan itu disebut

naluri atau dorongan nafsu.

Menurut M. Ngalim Purwanto menyatakan bahwa : “Naluri (dorongan nafsu) adalah

kekuatan pendorong maju yang memaksakan dan mengejar kepuasan dengan jalan mencari ,

mencapai sesuatu yang berupa benda-benda ataupun nilai-nilai tertentu”. Naluri merupakan

kekuatan di dalam diri manusia yang mendorong kita untuk maju dan memiliki benda-benda

dan nilai-nilai itu. Naluri adalah bentuk penjelmaan hidup tertentu, manusia sebagai mahluk

ada sesuatu di dalam dirinya yang mendorongnya berbuat dan bertindak. Dalam garis

besarnya naluri (dorongan nafsu) dapat dibagi menjadi tiga golongan :

a. Naluri (dorongan nafsu) mempertahankan diri : Mencari makan jika ia lapar,

menghindarkan diri dari bahaya, menjaga diri agar tetap sehat, mencari perlindungan diri

untuk hidup aman.

b. Naluri (dorongan nafsu ) mengembangkan diri : Dorongan ingin tahu, melatih dan

mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya. Pada manusia dorongan inilah yang

menjadikan kebudayaan manusia makin maju dan makin tinggi.

c. Naluri (dorongan nafsu) mempertahankan dan mengembangkan jenis : manusia secara

sadar maupun tidak sadar, selalu menjaga agar jenisnya dan keturunannya tetap berkembang

dan hidup. Naluri ini terjelma dalam penjodohan dan perkawinan. Serta dorongan untuk

memelihara dan mendidik anak-anak. Tingkah laku manusia yang diperbuatnya sehari-hari

mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri tersebut. Oleh karena itu, menurut

teori ini untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan

perlu dikembangkan. Contoh, seorang pelajar terdorong untuk berkelahi karena sering diejek

dan dihina oleh teman-temannya karena ia dianggap bodoh di dalam kelasnya. (naluri

mempertahankan diri). Agar pelajar tersebut tidak berkembang ke arah yang negatif, kita

perlu memberi motivasi, misalnya menyediakan situasi yang dapat mendorong anak itu

menjadi rajin belajar sehingga dapat menyamai teman - teman sekelasnya.

Sering kita melihat seseorang bertingkah dalam melakukan sesuatu karena didorong

oleh lebih dari satu naluri pokok sekaligus, sehingga sukar bagi kita untuk menetukan naluri

pokok mana yang lebih dominan mendorong orang tersebut melakukan tindakannya yang

demikian itu. Sebagai contoh seorang pelajar sangat tekun dan rajin belajar meskipun ia

hidup diidalam kemiskinan bersama keluarganya. Hal apakah yang mendorong pelajar tersebut

sangat rajin dan tekun belajar? Mungkin karena ia benar- benar ingin menjadi pandai (naluri

mengembangkan diri) tetapi mungkin juga karena ia ingin meningkatkan karir pekerjaannya

Page 12: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

11

sehingga pada saatnya ia dapat hidup senang bersama keluarganya dan dapat membiayai anak-

anaknya di sekolah nanti (naluri mengembangjan dan mempertahankan jenis, dan naluri

mempertahankan diri).

3.Teori Reaksi

Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri-

naluri, tetapi berdasarkan pola -pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat

orang itu hidup. Orang belajar bila banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup

dan dibesarkan. Oleh sebab itu teori ini disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut

teori ini, apabila seorang pendidik (guru) akan memotivasi anak didiknya, pendidik (guru)

itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan anak-anak

didiknya.

Dengan mengetahui latar belakang kebudayaan seseorang kita dapat mengetahui pola

tingkah lakunya dan dapat memahami pula mengapa ia bereaksi atau bersikap yang mungkin

berbeda dengan orang lain dalam menghadapi sesuatu masalah. Kita mengetahui bahwa

bangsa Indonesia terdiri dari berbagai mavam suku yang memiliki latar belakang kebudayaan

yang berbeda-beda. Oleh karena itu, banyak kemungkinan seorang guru di suatu sekolah

akan menghadapi beberapa macam anak didik yang berasal dari lingkungan kebudayaan yang

berbeda-beda perlu adanya pelayanan dan pendekatan yang berbeda-beda pula, termasuk

pelayanan dalam pemberian motivasi terhadap mereka.

4.Teori Daya Pendorong

Teori ini merupakan perpaduan antara Teori Naluri dan Teori Reaksi. Daya pendorong

adalah semacam Naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah

yang umum, misalnya suatu daya pendorong pada jenis kelamin yang lain. Semua orang

dalam semua kebudayaan mempunyai daya pendorong pada jenis kelamin yang lain. Namun

cara-cara yang digunakan dalam mengajar kepuasan terhadap daya pendorong tersebut

berlain-lainan bagi tiap-tiap individu menurut latar belakang kebudayaan masing-masing.

Oleh karena itu menurut teori ini bila seorang pendidik (guru) ingin memotivasi anak didiknya

ia harus mendasarkannya atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari

dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya. Memotivasi anak didik yang sejak kecil

tinggal di daerah pedalaman dan terpencil kemungkinan besar berbeda dengan cara

memberikan motivasi kepada anak yang dibesarkan dan hidup di kota- kota besar yang sudah

maju diberbagai bidang walaupun masalah yang dihadapi oleh siswa itu sama.

5. Teori Kebutuhan

Teori motivasi yang sekarang banyak dianut orang adalah teori kebutuhan. Teori ini

beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah untuk

memenuhi kebutuhannya. Baik kebutuhan phisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu

menurut teori ini apabila seorang pendidik (guru) bermaksud memotivasi siswa ia harus

berusaha mengetahui lebih dahulu apa kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.

Sekarang ini telah banyak teoritisi psikologi yang telah mengemukakan teori-teorinya

tentang kebutuhan dasar manusia. Salah satu dari teori motivasi yang dikaitkan dengan

kebutuhan individu adalah model hierarki kebutuhan yang diusulkan Abraham Maslow.

Menurut teori ini kebutuhan orang bergantung pada apa yang telah mereka miliki, dalam

pengertian, suatu kebutuhan yang telah terpenuhi bukan faktor motivator lagi. Kebutuhan

lebih rendah harus dipuaskan sebelum kebutuhan tingkat yang lebih tinggi mengendalikan

perilaku. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki kepentingan, dari yang terendah

Page 13: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

12

ke yang tinggi, yakni: kebutuhan fisiologis, keamanan, rasa memiliki, penghargaan dan

aktualisasi diri. Untuk lebih jelasnya lihat keterangan di bawah ini:

Hirarki kebutuhan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.1

Hirarki Kebutuhan Maslow

Gambar di atas menegaskan bahwa kebutuhan paling rendah, menurut Maslow, adalah :

“Kebutuhan fisiologis kemudian dilanjutkan dengan kebutuhan yang lebih tinggi yaitu

kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Kebutuhan aktualisasi diri bisa juga disebut kebutuhan pertumbuhan, merupakan kebutuhan

tertinggi”.9

Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas dapat kita jelaskan kebutuhan apa yang

masuk dalam tiap-tiap tingkatan kebutuhan itu :

a. Kebutuhan fisiologis, meliputi: kebutuhan akan makanan, minuman, trempat tinggal dans

embuh dari rasa sakit

b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan, meliputi: kebutuhan akan kemerdekaan dari

ancaman, keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam

c. Kebutuhan rasa memiliki, sosial, dan kasih sayang, meliputi: kebutuhan akan persahabatan,

berkelompok, interaksi dan kasih sayang

d. Kebutuhan akan penghargaan , meliputi: kebutuhan akan harga diri dan penghargaan dari

pihak lain;

e. Kebutuhan aktualisasi diri, meliputi: kebutuhan untuk memenuhi diri melalui

mmemkasimumkan penggunaan kemampuan, keahlian dan potensi.

Teori ini memperlihatkan bahwa kebuthuhan manusia mengenal skala prioritas, dimulai dengan

kebutuhan dasar, yang banyak berkaitan dengan unsur biologis, dilanjutkan dengan kebutuhan

lebih tinggi, yang banyak berkaitan dengan unsur kejiwaan atau kerohanian. Kebutuhan-

kebutuhan lebih rendah lebih dulu dipenuhi sebelum naik ke kebutuhan yang lebih tinggi,

dan demikian seterusnya. Kebutuhan-kebutuhan yang sudah terpenuhi berhenti menjadi

motivator, dan beralih ke kebutuhan yang lebih tinggi yang masih belum terpenuhi.

Tingkat atau hirarki kebutuhan dari Maslow ini tidak dimaksudkan sebagai suatu

kerangka yang dapat dipakai setiap saat, tetapi lebih merupakan kerangka acuan yang dapat

digunakan sewaktu-waktu bilamana diperlukan untuk memprakirakan tingkat kebutuhan mana

yang dapat dipakai untuk mendorong seseorang yang akan dimotivasi bertindak melakukan

sesuatu.

Di dalam kehidupan sehari -hari kita dapat mengamati bahwa kebutuhan manusia itu

berbeda-beda, faktor- faktor yang mempengaruhi adanya tingkat kebutuhan itu antara lain

latar belakang Pendidikan , tinggi rendahnya kedudukan, pengalaman masa lampau,

pandangan atau filsafat hidup, cita-cita dan harapan masa depan dari tiap-tiap individu.

Page 14: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

13

Berdasarkan urutan tingkat kebutuhan menurut teori Maslow, kehidupan tiap manusia

dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada mulanya kebutuhan manusia yang paling mendesak

adalah kebutuhan fisiologis seperti pangan, sandang, papan dan kesehatan. Jika kebutuhan -

kebutuhan fisiologis ini telah terpenuhi, maka kebutuhan-kebutuhan yang mendesak adalah

kebutuhan yang mendesak, amak timbul kebutuhan lain yang mendesak yaitu kebutuhan

akan penghargaan. Demikian seterusnya sampai kepada tingkat kebutuhan aktualisasi diri,

ingin menjadi orang terkenal dan ternama. Namun janganlah diartikan bahwa kehidupan

manusia itu akan mengikuti urutan kelima tingkat kebutuhan fisiologis sampai dengan tingkat

kebutuhan aktualisasi diri, proses kehidupan manusia itu berbeda - beda dan tidak selalu

menuruti garis lurus yang meningkat, kadang-kadang melompat dari tingkat k ebutuhan

tertentu ke tingkat kebutuhan lain dengan melampaui tingkat kebutuhan tertentu yang lain

dengan melampaui tingkat kebutuhan yang berbeda diatasnya. Atau pula kemungkinan terjadi

lompatan balik dari tingkat kebutuhan yang lebih tinggi ke tingkat kebutuhan di bawahnya.

Dengan demikian pada saat-saat tertentu tingkat kebutuhan seseorang berbeda dengan orang-

orang lain.

2.2 Cara Memotivasi Diri

1.Memotivasi diri melalui rasa percaya diri

Percaya diri pertama-tama ditujukan pada kepercayaan bahwa kita emmiliki otak yang

luar biasa kehebatannya, melebihi kemampuan alat tercanggih sekalipun, buatan manusia.

Inilah aset kita yang paling berharga. Apa yang kita masukkan ke dalam otak kita, itulah

yang akan kita dapatkan kembali . Otak adalah kawasan penyimpanan yang kapasitasnya luar baisa, namun perlu berhati-hati dalam mengisinya. Sebagian orang mempunyai otak yang

penuh dengan pemikiran dan pengalaman negatif. Mereka telah secara terus menerus

menanamkan masukan ‘saya tidak’, didukung dengan setumpuk alasan mengapa mereka tidak

mampu. Maka ketika dihadapkan pada sebuah kesempatan atau tantangan baru, otak mereka,

ketikad itanya, mengirimkan jawaban: “tidak, kamu tidak mampu” atau tanggapan lain yang

senada dengan itu. Untuk itu, ada beberapa hal yang berkaitan dengan pembangunan motivasi

diri dengan membangun kepercayaan akan kemampuan diri sendiri.

a. Hindari mencari-cari alasan

Ada begitu banyak orang mengurungkan niat mereka dnegan mengajukan alasan yang tidak

masuk akal dan sama sekali salah, seperti:

• “saya tidak bisa”

• “saya tidak mampu, sebab…”

• “pendidikan saya belum memadai”

• “Saya merasa belum mantap”

• “saya sudah terlalu tua”

• “saya masih terlalu muda”

• “kesehatan saya sering terganggu”

• “saya bukan orang yang beruntung”

• “saya selalu bertindak salah”

• “latar belakang pendidikan saya tidaks esuai”

• Dan sebagainya, dan sebagainya.

Singkirkan semua dari perbendaharaan pikiran dan perkataan mengenai hal - hal yang

justru merugikan kita sendiri. Jangan membuat-buat alasan. Sebab, siapa pun, dapat mencari-

cari alasan bagi hampir segalanya. Itu mungkin sangat menyenangkan dan mungkin kadang-

Page 15: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

14

kadang dapat menentramkan hati, tapi alasan- alasan sungguh dapat menghambat orang, tidak

termotivasi untuk mencapai sasarannya. Seseorang percaya diri adalah seseorang yang percaya

pada kemampuannya untuk melakukan sesuatu tugas tertentu dan mencoba untuk mengubah

kemampuan yang dirasakan menjadi hasil yang nyata.

b. Gunakan daya imajinasi

Kita pernah mendengar ungkapan :”melihat dulu, baru percaya” apakah ungkapan ini

relevan dalam rangka usaha pengembangan diri ? Rasanya tidak relevan! Membuat kita serba

terlambat dan ketinggalan! Kita perlu jauhkan ungkapan itu . Otak kita, dengan kapasitasnya

yang tak terbatas, dapat membantu kita dengan tanpa batasan, memcapai ambisi hidup, jiak

kita memberinya kesempatan. Biarkan otak anda menggambarkan diri Anda sebagai pribadi

yang anda inginkan. Semakin anda memikirkan itu semua semakin besar kepastian akan suatu

hasil yang positif. Sebaliknya, jika anda terus-menerus membiarkan pikiran Anda dipenuhi

dengan bermacam-macam pemikiran mengenai penyakit dan kesehatan yang buruk, anda

hampir pasti akan mengalami penyakit yang anda pikirkan itu. Maka gunakanlah daya

imajinasi otak anda. Yakinkan diri anda bahwa yang sedang Anda pikirkan dan lihat dengan

jelas adalah hal positif.

c. Jangan takut gagal

Menghadapi suatu peluang atau tantangan baru, kita dapat saja mengkaji apa

kemungkinan terburuk yang dapat terjadi, alias gagal. Bersamaan dengan itu, kita juga perlu

memikirkan cara -cara menanganinya apabila kemungkinan terburuk itu terjadi. Dengan

demikian, kita telah siap menghadapi dengan satu atau lebih alternatif pemecahan. Setelah

melakukan pengkajian semacam itu, kita selanjutnya memusatkan perhatian hanya pada

rencana menuju suskes. Jadi ungkapan “ jangan takut gagal ” bukan bermaksud agar kita

tidak perlu berpikir tentang kegagalan, dan hanya berpikir positif saja tentang keberhasilan.

Sebab, tindakan ini jauh dari sikap realistis tentang hidup. Takut pada kegagalan, emang

tidak boleh, akan tetapi kita boleh, bahkan penting memikirkannya, termasuk alternatif

pemecahan kalau hal ini terjadi . Takut gagal akan mengurangi kepercayaan drii, dan dengan

sendirinya juga akan mengurangi motivasi diri sendiri.

d. Perhatikan penampilan

Penampilan lahiriah dapat memberi pengaruh besar bagi kepercayaan diri sendiri, dan

dengan demikian pada motivasi diri. Orang yang yakin akan penampilannya akan lebih

gampang mendapatkan kepercayaan dirinya sehingga lebih termotivasi untuk melakukan

aktivitas-aktivitas yang diinginkannya. Penampilan pertama dikaitkan dengan hal berpakaian.

Anda bayangkan ketika dalam sebuah pertemuan resmi, di ama semua orang yang ahdir

memakai pakaian resmi, sementara Anda hanya mengenakan pakaian baisa saja. Pasti bahwa

pikiran Anda terganggu oleh penampilan Anda sendiri, membuat kepercayaan diri Anda tidak

muncul, sehingga Anda jadi enggan melakukan aktivitas- aktivitas berarti, termasuk berlalu -

lalang di tengah-tengah orang-orang itu.

Memperbaiki penampilan dalam hal berpakaian bukan dimaksudkan supaya kita

berlebihan dalam membelanjakan uang demi penampilan, yang jelas hanya memuaskan ego

kita semata. Seperti banyak hal alin, di sini pun kita perlu realistis, tidak berlebihan dan juga

tidak terlalu mengabaikannya. Intinya dalah masih dalam batas-batas kewajaran.

2. Memotivasi diri dengan menentukan sasaran

Tidak banyak orang yang selalu berhasil menentukan sasaran atau target apa yang yang

ingin mereka capai sehingga mereka juga tidak memiliki arah yang jelas di mana tenaga

hendak diarahkan. Sasaran atau target yang sudah kita tetapkan , bisa berada di depan dan

Page 16: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

15

juga di belakang kita. Suatu saat, kita mengejar target ayng terbentang di depan kita. Tapi

ketika kita lalai mengejarnya, target itu balik mengejar kita dan mengingatkan kita agar kita

bangkit mengejarnya. Jadi di sini tampak bahwa suatu target yang baik dapat berperan penting

untuk menggerakkan kita.

3. Memotivasi diri dengan menyusun catatan mengenai sukses yang pernah diraih

Disamping keuda cara diatas, ada satu cara praktis yang dapat dilakukan, yaitu dengan

menyusun catatan mengenai sukses yang pernah diraih.

Setiap orang sekurang-kurangnya dalam suatu hal yang kecil pernah meraih sukses dalam

hidupnya. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa dia memiliki peluang untuk meraih hal yang

sama di masa depan. Dalam keragu-raguan akan kemampuan diri sendiri, sukses masa lalu

dapat menjadi bahan bakar yang dapat mengobarkan kepercayaan pada diri sendiri.

Mengingat-ingat sukses masa lalu tidak dimaksudkan agar terlena dengan keberhasilan masa

lalu, melainkan mau menimba kekuatan tersembunyi dari sana, untuk dapat yakin bahwa di

masa depan pun sukses dapat diraih.

2.3 JENDELA JOHARI

Teori Jendela Johari

Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika

dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang

diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati

cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi. Joseph Luft dan

Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana

seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. „Jendela‟

tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang

terbuka maupun yang disembunyikan . Keempat sel tersebut adalah daerah public, daerah

buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Keempat gambar dapat dilihat

sebagai berikut:

Gambar 4.3

Gambar Jendela Johari

Daerah terbuka adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang l ain

seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Area terbuka merujuk

kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain.

Bagi orang yang telah mengenal potensi dan kemampuan dirinya sendiri, kelebihan dan

kekurangannya sangatlah mudah untuk melakukan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat bagi

diri sendiri maupun orang lain sehingga orang dengan Type ini pasti selalu menemui

kesuksesan setiap langkahnya, karena orang lain tahu kemampuannya begitu juga dirinya

sendiri. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan

tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara

vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan

menguntungkan hubungan interpersonal kita.

Page 17: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

16

Daerah buta yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak.

Pada daerah ini orang lain tidak mengenal kita sementara kita tahu kemampuan dan potensi

kita , bila hal tersebut yang terjadi maka umpan balik dan komunikasi merupakan cara agar

kita lebih dikenal orang terutama kemampuan kita, hilangkan rasa tidak percaya diri mulailah

terbuka. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen

A , dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang.

Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan

bagus dalam bekerja tim. merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui

oleh diri kita sendiri , tetapi tidak diketahui oleh orang lain.

Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga,

kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi

penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang kita

, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang. merujuk

kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui

oleh diri kita sendiri.

Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya.

Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita

bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang

lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini

akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari

pengalaman.

Page 18: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

17

LATIHAN

1. Salah satu Hirarki kebutuhan menurut Maslow antara lain:

a. Sikap

b. Manipulasi

c. Imbalan

d. Aktualisasi diri

e. Emosi

2. Memotivasi diri melalui rasa percaya diri dapat dilakukan dengan cara:

a. Bersikap sombong

b. Meremehkan orang lain

c. Emosional

d. Rendah diri

e. Memperhatikan Penampilan

3. Kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku

seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul

dari keinginan memenuhi kebutuhannya

a. Motivasi

b. Watak

c. Tempramen

d. Bakat

e. Potensi

4. Dalam Jendela Johari daerah yang diri sendiri tahu dan orang lain tahu merupakan daerah.....

a. Daerah tersembunyi

b. Daerah terbuka

c. Daerah buta

d. Daerah tak sadar

e. Daerah abu-abu

5. Puncak tertinggi dari hirarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah….

a. Fisiologi

b. Rasa memiliki

c. Keamanan dan Keselamatan

d. Aktualisasi Diri

e. Penghargaan

Page 19: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

18

BAB III

LINGKUNGAN SOSIAL Pada materi ini, akan dibahas secara tuntas mengenai pengertian lingkungan social dari beberapa

ahli. Tidak hanya itu, mahasiswa juga akan diberikan contoh-contoh apa saja bentuk lingkungan

social, baik yang positif maupun negative. Sebaagaimana materi pada bab sebelumnya, mahasiswa

dipandu untuk emngenali diri sendiri dan memotivasi diri. Pada pembahasan ini mahasiswa akan

dikenal kan pada konsep lingkungan keluarga dan masyarakat serta lingkungan-lingkungan social

lainnya. Dengan mmbaca materi ini serta mengikuti kelas tataop muka yang membahas mengenai

lingkungan social ini, maka diharapkan mahasiswa akan mulai mengerti dan mampu menempatkan

diri sebagai pribadi positif baik dilingkungan keluarga, maupun di lingkungan masyarakat. Setelah

mengenali lingkungan masyarakat, mahasiswa juga akan diajak untuk mulai menganalisa bentuk-

bentuk kebudayaan yang ada di masyarakat.

3.1 Pengertian lingkungan Sosial

Lingkungan sosial tempat kita tinggal dan berada bersama yang lain ada bermacam -

macam, mulai dari lingkungan sosial tempat kita untuk pertama kalinya mengadakan kontak

sosial, smapai lingkungan yang lebih luas yang semakin sulit ditentukan batas -batasnya.

Lingkungan sosial yang paling dekat dengan kita serta paling berpengaruh dalam kehidupan

kita adalah lingkungan sosial yakni keluarga, yang kemudian dilanjutkan dengan lingkungan

kelompok pertemanan atau kelompok permainan. Kelaurga adalah lingkungan paling utama

di mana kita mengalami kedekatan dan kebersamaan yang snagta intensif , lingkungan tempat

kita menjalani proses sosialisasi berbagai nilai dasar kemanusiaan. Kelompok pertemanan atau

kelompok permainan merupakan lingkungan sosial awal juga, di mana suasana akrab dan ekkeluargaan merupakan ciri khasnya. Kelompok ini merupakan lingkungan di mana seseorang

mulai belajar memasuki dunia luar yang lebih luas.

Walaupun lingkungan keluarga dan kelompok pertemanan atau kelompok permainan

kita golongkan sebagai lingkungan sosial awal, namun dalam pembahasan selanjutnya kita

lebih banyak menyoroti lingkungan keluarga saja, akrena itulah yang menjadi fokus utama

dalam bahan ini. Menyoroti kehidupan sebuah keluarga tidak lain menyoroti kehidupan kita

sendiri dalam kaitan erat dengan ornag -orang yang dalam banyak hal paling dekat dengan

kita , hidup dan tinggal dalam satu komunitas yang sangat eksklusif sifatnya. Sering

digambarkan bahwa kehidupan seseorang, dengan segala warna dan karakteristiknya yang

khas , sangat ditentukan oleh suasana keluarga darimana dia berasal. Ada yang dididik dan

dibesarkan dalam keluarga baik -baik, dan ada juga yang berlatar-belakang keluarga

berantakan. Namun perlu disadari juga, sebagai seorang anggota penuh sebuah keluarga , kita

bukan hanya penerima apsif keadaan keluarga kita sendiri. Kita masing-masing adalah bagian

tak terpisahkan, subyek dan tokoh yang turut menentukan terciptanya suasana tertentu dalam

keluarga kita.

1. Keluarga

Dasar pembentukan keluarga

keluarga merupakan satuan hidup sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk

sosial. Keluarga terbentuk melalui ikatan perkawinan atau oleh hubungan darah. Ada yang

disebut keluarga inti (nuclear family), di mana anggotanya terdiri dari atas ayah dan ibu

Page 20: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

19

beserta anak-anak kandung mereka atau anak-anak yang diadopsi dan dianggap serta

diperlakukan sebagai anak kandung sendiri. Ada juga keluarga yang anggotanya tidak hanya

terdiri dari keluarga inti, melainkan di dalamnya masih ada anggota lain seperti kakek -nenek,

cucu, kemenakan, tante, sepupu, dan sebagainya. sementara bisa terjadi juga bahwa sebuah

keluarga tidak memiliki keluarga ini, melainkan hanya terdiri dari orang-orang yang memiliki

hubungan darah satu sama lain, seperti: kakek dans atu cucu atau lebih, dua atau tiga

bersaudara, nenek menantu dan cucu, dan lain sebagainya. apapun jenisnya yang dimaskud

bukan terutama dalam arti teritorial (kedekatan tempat) melainkan kategorial (umpamanya

teman bermain, teman sekelas, teman seprofesi, kelompok gaul, dan lain-lain kelompok yang

berbentuk khusus seperti itu). Para anggota dari kelompok ini memiliki kedekatan khsusus,

sehingga dapat saling mempengaruhi satu sama lain.

Bentuk-bentuk perkawinan

a. Perkawinan dilihat dari segi jumlah suami /istri

b. Dilihat dari segi asal suami-istri:

1. Perkawinan eksogami

2. Perkawinan endogami

3. Perkawinan homogami

4. Perkawinan heterogami

c. Bentuk - bentuk lain:

1. Garis keturunan

2. Tempat tinggal

2. Kelompok dekat (in group)

Keluarga

a. Dasar pembentukan keluarga

b. Bentuk-bentuk perkawinan

1. Perkawinan dilihat dari segi jumlah suami/ istri

Monogami

Monogami adalah suatu bentuk perkawinan / pernikahan di mana si suami tidak

menikah dengan perempuan lain dan si isteri tidak menikah dengan lelaki lain. Jadi singkatnya

monogami merupakan nikah antara seorang laki dengan seorang wanita t anpa ada ikatan

penikahan lain.

Poligami

Poligami adalah bentuk perkawinan di mana seorang pria menikahi beberapa wanita

atau seorang perempuan menikah dengan beberapa laki - laki.

Berikut ini poligami akan kita golongkan menjadi dua jenis :

a.Poligini : Satu orang laki-laki memiliki banyak isteri. Disebut poligini sororat jika istrinya

kakak beradik kandung dan disebut non-sororat jika para istri bukan kakak adik.

b.Poliandri : Satu orang perempuan memiliki banyak suami. Disebut poliandri fraternal jika

si suami beradik kakak dan disebut non-fraternal bila suami-suami tidak ada hubungan kakak

adik kandung.

2. Dilihat dari segi asal suami-istri:

Eksogami

Perkawinan eksogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan, suku, kekerabatan

dalam lingkungan yang berbeda. Eksogami dapat dibagi menjadi dua macam, yakni : a.

Eksogami connobium asymetris terjadi bila dua atau lebih lingkungan bertindak sebagai

Page 21: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

20

pemberi atau penerima gadis seperti pada perkawinan suku b atak dan ambon. b. Eksogami

connobium symetris apabila pada dua atau lebih lingkungan saling tukar-menukar jodoh bagi

para pemuda.

Endogami

Endogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan, suku, kekerabatan dalam

lingkungan yang sama.

Homogami

Homogami adalah perkawinan antara kelas golongan sosial yang sama seperti contoh

pada anak saudagar / pedangang yang kawin dengan anak saudagar / pedagang.

Heterogami

Heterogami adalah perkawinan antar kelas sosial yang berbeda seperti misalnya anak

bangsawan menikah dengan anak petani

a) Bentuk-bentuk lain:

1) Garis keturunan

2) Tempat tinggal

1. Cross Cousin

Cross Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang berbeda jenis

kelamin.

2. Parallel Cousin

Parallel Cousin adalah bentuk perkawinan anak - anak dari kakak beradik yang sama jenis

kelaminnya

Unsur-unsur kebudayaan Kluckhohn, berpendapat ada 7 unsur kebudayaan:

a. Peralatan & perlengkapan hidup manusia

b. Mata pencaharian hidup & sistem-sistem ekonomi

c. Sistem kemasyarakatan

d. Bahasa

e. Kesenian

f. Sistem pengetahuan

g. Religi

3.2 Masyarakat dan Kebudayaan

Masyarakat adalah sekelompok individu yang secara langsung atau tidak langsung saling

berhubungan sehingga merupakan sebuah satuan kehidupan yang berkaitan antara sesamanya

dalam sebuah satuan kehidupan yang dimana mempunyai kebudayaan tersendiri, berbeda dari

kebudayaan yang dipunyai oleh masyarakat lain. Sebagai satuan kehidupan,

sebuah masyarakat biasanya menempati sebuah wilayah yang menjadi tempatnya hidup dan

lestarinya masyarakat tersebut, karena warga masyarakat tersebut hidup dan memanfaatkan

berbagai sumber daya yang ada dalam wilayah tempat mereka itu hidup untk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan hidup mereka sebagai manusia. masyarakat sendiri itu berasal dari

bahasa arab “musyarokah” yaitu persekutuan atau sekelompok (perkumpulan antara individu

dan individu lainnya). Masyarakat merupakan komponen utama dari studi sosiologi dan

kehidupan sehari - hari, masyarakat terdiri dari orang-orang yang berinteraksi dan berbagai

budaya yang sama. Kebudayaan memiliki fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat.

Masyarakat memiliki kebutuhan - kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani

kehidupannya. Kebutuhan - kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh

kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Kemampuan manusia terbatas

Page 22: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

21

sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas di dalam

memenuhi segala kebutuhan. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan

kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap

lingkungan dalamnya. Teknologi pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu:

1. Alat-alat produktif

2. Senjata

3. Wadah

4. Makanan dan minuman

5. Pakaian dan perhiasan

6. Tempat berlindung dan perumahan

7. Alat-alat transport

Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,

berbuat menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang

bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan

merupakan suatu perilaku pribadi, yang berarti kebiasaan seseorang itu berbeda dari kebiasaan

orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah. Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala

bahwa seseorang di dalam tindakan - tindakannya selalu ingin melakukan hal -hal yang teratur

bagi dirinya sendiri.

Khusus untuk mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula struktur

normatif atau menurut Ralph Linton, designs for lifing (garis-garis atau petunjuk dalam hidup).

Yang dapat diartikan bahwa kebudayaan adalah suatu garis- garis pokok tentang perilaku atau

blueprint for behavior, yang menetapkan peraturan - peraturan mengenai apa yang seharusnya

dilakukan, apa yang seharusnya dilarang dan sebagainya.

3.3 Komunikasi Sosial

Komunikasi Sosial adalah mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk

membangun konsep diri, untuk kelangsungan hidup, aktualisasi diri, untuk memperoleh

kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketergantungan, antara lain lewat komunikasi yang

menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi sosial kita bisa

berkerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi,

RT, RW, desa, kota, dan negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.

Adapun beberapa fungsi komunikasi sosial yakni:

1. Pembentukan Konsep Diri

2. Pernyataan eksistensi diri

3. Untuk Kelangsungan Hidup

4. Membangun hubungan sosial

5. Memperoleh kebahagiaan

Dari fungsi diatas dapat disimpulkan bahwasanya memang sangat dibutuhkan kecakapan

dan kemampuan dalam membangun komunikasi sosial. Komunikasi sosial juga selayaknya

dibangun di atas adab, moral, etika dan kesopan santunan. Dengan demikian, setiap pribadi

atau makhluk sosial dapat menimbang dan memilah mana pilihan yang tepat dalam proses

komunikasi sosial. Hal ini dilakukan tentu saja untuk membangun hubungan dan interaksi

sosial yang indah tanpa adanya gesekan-gesekan sosial. Meski gesekan sosial adalh lumrah

dalam hidup bermasyarakat , namun dengan adanya nilai dan norma manusi, maka

seharusnya gesekan- gesekan itu dapat diminimalisir dan atau dihindari.

Page 23: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

22

3.4 Nilai dan Norma Sosial

Norma sosial adalah patokan perilaku yang memuat nilai-nilai sosial dalam kelompok

masyarakat tertentu. Norma sosial bisa disebut dengan peraturan sosial yang bersifat memaksa

individu untuk menjalaninya, sehingga dalam menjalankan interaksi sosial, mereka tetap di

dalam ruang lingkup nilai sosial yang telah berlaku.

Kenapa daalm interaksi sosial harus menjunjung tinggi norma? Sesungguhnya manusia

adalah makhluk yang sempurna segara raga dan jiwa. Namun bukan makhluk sempurna dalam

akal dan akhlak. Oleh karena itu sejak dini manusia sebagai makhluk sosial harus mau dan

memaksa diri terus belajar dan menerapkan norma dalam interaksi sosial. Peraturan sosial ini

sendiri sudah ada sejak masa nenek moyang kita. Dalam Bahasa jawa dikenal dengan unggah

ungguh. Dalam Bahasa Indonesia kita sering mendengar Bahasa tata krama. Salah satunya

mengatur pemilihan Bahasa, mimic, nada dan irama saat membangun komunikasi dengan

orang lain. Orang yang sedang bahagia memiliki mimic dan intonasi berbeda dengan sesrorang

yang sedang gusar. Namun dengan adanya norma yang mengatur, maka sesorang tanpa sadar

mengatur dirinya untuk menyesuaikan diri di mana dan bagaimana seharusnya ia bersikap.

Inilah mengapa sangat penting bagi manusia sejak dini hingga tua menjunjung tinggi

norma dalam masyarakat.

Page 24: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

23

LATIHAN

1. Bentuk perkawinan dimana suami memiliki istri lebih dari satu orang adalah

a. Monogami

b. Poligini

c. Poliandri

d. Poligami

e. Heterogami

2. Perkawinan yang terjadi antara orang dengan suku, golongan, ras atau agama yang sama

(kawin di dalam golongan sendiri adalah jenis perkawinan

a.Perkawinan heterogami

b.Perkawinan eksogami

c.Perkawinan homogami

d.Perkawinan endogami

e.Perkawinan Heterogen

3. Perkawinan yang terjadi antara orang yang berlainan suku, golongan, ras atau agama (kawin

di luar kelompok sendiri) adalah jenis perkawinan :

a.Perkawinan endogami

b.Perkawinan eksogami

c. Perkawinan homogami

d. Perkawinan Poligami

e. Perkawinan heterogami

4. Perkawinan antara orang yang berlainan lapisan sosialnya adalah perkawinan

a. Perkawinan endogami

b. Perkawinan eksogami

c. Perkawinan homogami

d. Pekawinan heterogami

e. Perkawinan Monogami

5. Bentuk perkawinan dimana suami memiliki istri lebih dari satu orang adalah

a. Monogami

b. Poligini

c. Heterogami

d. Poligami

e. Poliandri

Page 25: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

24

BAB IV

INTERAKSI SOSIAL setelah pada bab sebelumnya mahasiswa dikenalkan pada bentuk-bentuk lingkungan social, bab

ini berikutnya mahasiswa diajak untuk mempelajari tentang interaksi social. Bab ini akan

membahas apa saja pengertian interaksi social, komponen-komponen yang ada dalam interaksi

social serta apa saja factor-faktor yang membentuk interaksi social. Setelah itu, bab ini juga akan

membahas mengenai nilai-nilai yang ada di masyarakat. Setelah itu, mahasiswa juga akan

dikenalkan mengenai norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Tidak hanya itu, disini juga akan

dibahas mengenai apa saja norma yang berlaku di masyarakat khususnya masyarakat Indonesia.

Setelah emmbahas materi ini, diharapkan mahasiswa dapat mengenetahui secara teori apa saja

jenis interaksi social yang sesungguhnya sudah dipraktekkan selama ini di kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa juga diharapkan mengetahui serta bias mempraktekkan nilai-nilai dan norma-norma

social. Dengan demikian, mahasiswa seharusnya mampu meminimalisir sisi negative diri di

masyarakat serta dapat menjadi agen yang membawa dan menerapkan nilai serta norma positif di

masyarakat. Mahasiswa juga diharapkan mampu menjadi agen yang dapat menghindarkan diri dan

keluarga dari konflik social atau bahkan individu yang menjadi penengah konflik social.

4.1 Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang

berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat . Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung

dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika

tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing , maka proses sosial itu sendiri tidak

dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya

manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu

perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar

pikiran. Menurut Prof . Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial

merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak danya komunikasi

ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan Bersama. Jika

hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu

bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan

bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa

adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak

dapat disebut interaksi.

Syarat Interaksi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, interaksi social mungkin terjadi tanpa adanya dua syarat,

yaitu kontak sosial dan komunikasi

Kontak Sosial

Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya

Bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti Bersama-sama

menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi

atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa

menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu,

Page 26: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

25

hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat -

sifat berikut.

Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada

suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau

konflik. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila

para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan

murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan

anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung

melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat

dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi

saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika

Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke

rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.

• Komunikasi Sosial

Komunikasi dari kata Latin, communication, artinya hal memberitahukan,

pemberitahuan, hal memberi bagian dalam , pertukaran. Sosial berasal dari kata Latin, socius,

yang artinya teman atau kawan. Komunikasi sosial dapat diartinya secara umum sebagai suatu

bentuk interaksi antar individu atau kelompok yang dilakukan dengan cara verbal maupun

non-verbal dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu pesan, dengan cara yang dapat

dipahami oleh kedua belah pihak dan yang mampu menghasilkan tanggapan yang dapat

dimengerti oleh kedua belah pihak.

Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi

yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau

sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada lima unsur pokok dalam komunikasi

yaitu sebagai berikut.

Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak

lain.

Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau

perasaan.

Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi,

instruksi, dan perasaan.

Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan,

tulisan, gambar, dan film.

Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan

dari komunikator.

Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.

Encoding

Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat

atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah , kalimat, dan gambar

yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-

kode yang membingungkan komunikan.

Penyampaian

Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar

disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.

Decoding

Page 27: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

26

Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima

menurut pengalaman yang dimiliki.

Faktor Dasar Terbentuknya Interaksi Sosial

Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti,

simpati, motivasi, identifikasi dan empati.

Imitasi: atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi

seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera sebagai penerima rangsang

dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan

kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan

kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga

pemahaman terhadap pemikiran orang lain. Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut

pandang ilmu seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal

study), antropologi, ekonomi, sosiologidan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada

pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara

sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi selanjutnya.

Identifikasi: adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal

ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang satu

dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah

suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Cara pemberian

tanda pengenal pada komponen, barang atau bahan bermacam-macam antara lain dengan

menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang akan naik kapal terbang, tasnya

akan diberi tanpa pengenal pemilik agar supaya nanti mengenalinya mudah.

Sugesti: adalah rangsangan , pengaruh , stimulus yang diberikan seorang individu kepada

individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir

kritis dan rasional.

Motivasi: yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga

orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara

kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang

memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak,

seorang guru kepada siswa.

Simpati: adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan perasaan

orang lain tersebut. Contoh: membantu orang lain yang terkena musibah hingga

memunculkan emosional yang mampu merasakan orang yang terkena musibah tersebut.

Empati: yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata

perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat

intens/ dalam. Hubungan antara suatu individu masyarakat dengan relasi- relasi sosial lainnya,

menentukan struktur dari masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi

tersebut berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara keduanya. Hubungan

antar manusia atau relasi –relasi sosial, suatu individu dengan sekumpulan

kelompok masyrakat, baik dalam bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok–

kelompok dan antar kelompok masyarakat itu sendiri, menciptakan segi dinamika dari

sisi perubahan dan perkembangan masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk

konkrit, komunikasi atau hubungan yang sesuai dengan nilai–nilai sosial di dalam suatu

masyarakat, telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses–proses ini

merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.

Page 28: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

27

Gillin & Gillin mengatakan bahwa Proses-proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang

dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan

menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila

ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.

Berdasarkan sudut inilah komunikasi dapat dipandang sebagai suatu sistem di dalam

kelompok masyarakat maupun sebagai sebuh proses sosial.

Adanya hubungan timbal balik dalam memperngaruhi tiap individu pada saat

terjadinya komunikasi dapat membentuk suatu pengetahuan maupun pengalaman baru yang

dirasakan oleh masing–masing individu. Hal ini membuat kegiatan komunikasi menjadi suatu

dasar yang kuat dalam kehidupan maupun proses sosial seseorang. Adanya tingkat kesadaran

di dalam berkomunikasi di antara warga–warga dalam kehidupan bermasyarakat dapat

membuat masyarakat dipertahankan sebagai suatu kesatuan dan menciptakan apa yang

dinamakan sebagai suatu sistem komunikasi. Sistem komunikasi ini mempunyai lambang–

lambang yang diberi arti dan menghasilkan persepsi khusus dalam memahami lamabang–

lambang tersebut oleh masyarakat. Karena kelangsungan kesatuannya dengan

jalan komunikasi itu, setiap masyarakat dapat membentuk kebudayaan berdasarkan sistem

komunikasinya masing-masing.

4.2 Pengertian Nilai

1. Nilai pada umumnya

Definisi “nilai”, agak sulit diungkapkan K .Bertens, dalam bukunya ETIKA mencoba

menerangkannya kurang lebih seperti uraian berikut ini. Dalam hati, kita pahami nilai itu

sebagai yang punya konotasi positif, sesuatu yang baik, yang berharga, yang memiliki suatu

arti. Nilai adalah sesuatu yang ingin kita wujudkan atau perjuangkan, sesuatu yang kita setuju

dan kita sukai, yang menarik dan yang punya arti. Seorang filsuf Jerman-Amerika, Hans

Jonas, melukiskan nilai itu sebagai the addressee of a yes, “sesuatu yang ditujukan dengan

‘ ya’kita”. Jadi, nilai merupakan sesuatu yang kita iyakan. Sebaliknya sesuatu yang tidak kita iyakan, yang kita jauhi, dan ingin kita hindari adalah lawan dari nilai, dan oleh karena itu

kita hindari adalah lawan dari nilai, dan oleh karena itu kita sebut “non-nilai” atau disvalue.

Namun kalau tetap harus diusahakan pengungkapan pengertiannya secara eksplisit, maka nilai

itu dapat dimengerti sebagai konsepsi yang dihayati seseorang (bisa juga kelompok)

mengenai apa yang penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, apa

yang lebih benar atau kurang benar.

a. Nilai berkaitan dengan fakta

Nilai bukan sesuatu yang tergantung di awang-awang, lepas dari obyek yang dinilai.

Nilai berkaitan erat dengan fakta, obyek berupa hal atau keadaan (peristiwa atau kejadian).

Kita andaikan saja bahwa pada waktu tertentu di masa lalu pernah terjadi gempa dahsyat.

Fakta itu bisa diungkat seobjektif mungkin dengan data faktual dan akurat. Namun selain

sebagai suatu fakta, peristiwa itu dapat juga menjadi objek penilaian, sebagai yang bernilai

atau non-nilai. Bagi wartawan foto yang hadir ditempat waktu kejadian sedang berlangsung,

letusan tadi merupakan suatu kesempatan emas untuk diabadikan, karena merupakan suatu

hal yang langka, yang sekarang terjadi persis didepan matanya. Jadi bagi wartawan itu ,

peristiwa tadi merupakan “ nilai”. Beda halnya dengan petani, yang memiliki sawah luas

terbentang di kaki lereng gunung yang meletus itu, letusan gunung tadi jelas merupakan

ancaman bagi kepentingan mereka. Jadi, “non-nilai”. Tim pendaki gunung terpaksa kecewa

Page 29: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

28

karena harus membatalkan perjalanannya (=non -nilai); dan bagi profesor geologi yang

kebetulan meninjau daerah itu mendadak mendapat objek penelitian yang tidak disangka-

sangka sebelumnya (=nilai)

b. Nilai berkaitan dengan subyek yang menilai

Contoh diatas memperlihatkan kaitan erat antara fakto dan nilai , sekaligus memperlihatkan

bahwa fakta itu mendahului nilai. Fakta adalah menyangkut ciri -ciri objektif saja. Dengan

kehadiran subyek maka nilai mulai muncul. Nilai selalu berkaitan dengan seseorang yang

menilai. Suatu nilai hanya mugnkin dengan adanya subyek yang menilai. Lepas dari subyek

yang menilai, maka kita tidak bisa berbicara tentang nilai. Nilai selalu berkaitan dengan

penilaian yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu hal, peristiwa atau kejadian. Kalau

tidak ada subyek maka tidak ada nilai. Baik manusia hadir atau tidak, gunung tadi tetap

Meletus. Bahwa hal itu punya nilai “indah”, “merugikan”, dsb. Dimungkinkan hanya karena

kehadiran subyek. Lepas sari kehadiran subyek yang menilai maka suatu peristiwa, kejadian

atau fakta apa saja, dalam dirinya sendiri adalah netral.

c. Nilai bersifat praktis-pragmantis

Selain bahwa suatu nilai tergantung dari penilaian subyek yang menilai, kenyataan lain

dapat kita lihat adalah bahwa penilaian selalu berkaitan dengan aktivitas si subyek yang

ingin membuat sesuatu dalam kaitan dengan fakta yang ada. Atau dengan kata lain, suatu

penilaian berkaitan dengan kegunaan bagi si subyek. Lepas dari kegunaan baginya, agak

sulit terjadi bahwa seseorang akan memberi penilaian yang meyakinkan, baik atau buruk

terhadap suatu kenyataan atau kejadian. Fotografer tadi sulit kita pikirkan bahwa dia memberi

nilai baik kepada letusan itu lepas dari manfaat yang dia peroleh dari kejadian itu, yakni

sebagai peristiwa langka yang ingin dia abadikan. Begitu juga para petani di kaki gunung

itu, sulit kita pikirkan bahwa mereka memberi nilai jelek pada letusan tadi lepas dari

kaitannya dengan sawah mereka yang rusak total akibat letusan tersebut. Nilai pragmantisnya

semakin jelas lagi di mana subyek yang berbeda akan member nilai berbeda terhadapt

kejadian, peristiwa atau fakta yang sama.

d. Nilai secara potensial ada pada obyek

Walau nilai sangat ditentukan oleh kehadiran si subyek dan tergantung dari subyek, namun

dapat dikatakan juga bahwa nilai itu secara potensial ada pada obyek yang dinilai. Nilai baik

atau nilai buruk yang diberikan oleh sisubyek hanya mungkin karena hal itu sudah secara

potensial dimiliki oleh obyek. Orang hanya dapat bebas member nilai tertentu pada obyek

karena hal itu dimiliki oleh obyek secara potensial memiliki lebih dari satu nilai, yang untuk

pengungkapannya membutuhkan kehadiran si subyek. Nilai apa pun yang terungkap sangat

tergantung pada subyek.

2. Sifat Khas Suatu nilai

Setiap nilai sepertinya punya daya yang dapat menggerakkan kehendak seseorang

untuk mewujudkannya. Nilai estetis, umpamanya selalu menggerakkan dan mendesak

kehendak seseorang untuk mewujudkannya dalam sebuah lukisan, syair atau nyanyian yang

bagus. Nilai yang tadinya tidak kelihatan menjadi kelihatan dalam sebuah lukisan yang

indah. Tidak hanya sampai disitu, keindahan yang terpancar dalam lukisan tadi mendesak

kehendak manusia untuk tidak menyembunyikan umpamanya memasukkan lukisan itu

kedalam kardus lalu menyimpannya dalam lemari melainkan supaya dia diapajang atau

ditempatkan di tempat di mana orang banyak dapat melihat dan mengaguminya.

Hal yang sama berlaku untuk semua nilai, namun untuk suatu nilai moral, sifat ini

lebih serius lagi. Nilai estetis tadi, walau menggerakkan hati kita untuk menuangkkannya

Page 30: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

29

dalam suatu lukisan, untuk memajangnya di tempat yang kelihatan, bahkan membawanya

di tempat pameran, namun kalau kita tidak memperdulikan desakan itu, tidak menjadi masalah,

kita tidak merasa bersalah karenanya. lain halnya dengan nilai moral, umpamanya niali

keadilan atau kejujuran, desakannya jauh lebih serius dari pada desakan dari nilai-nilai lain,

dan tidak berhenti mendesak kehendak kita selama kita belum mewujudkannya. Kita seakan

bertanggungjawab untuk mewujudkannya. Kita merasa bersalah dan tidak dibuatnya tenang

selama kita belum bertindak mewujudkannya.

4.3 Pengertian Norma

1. Norma pada umumnya

Norma dapat dimengerti dalam artinya yang asangat sederhana, yakni suatu alat

berbentuk segi tiga (carpenter’s square), sejenis siku-siku yang biasanya dipakai oleh tukang

bangunan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah bahan-bahan bangunan yang sedang

mereka kerjakan sudah sesuai dengan yang mereka inginkan atau belum, sudah lurus atau sama

dengan yang lain atau belum, sudah lurus atau sama dengan yang lain atau belum dan lain

sebagainya. dengan pengertian umum dan sederhana ini maka berbagai alat ukur yang kita kenal

sekarang ini, yang terbuat dari berbagai bahan dasar dengan berbagai ukuran dan bentuk, dapat

juga disebut norma.

2. Norma sebagai kaidah pertimbangan penilaian

Nilai merupakan sesuatu yang paling dasar, sesuatu yang bersifat hakiki, intisari atau

makna yang terdalam. Nilai adalah sesuatu yang abstrak, yang berkaitan dengan cita-cita, ,

keyakinan, dan hal-hal yang bersifat ideal. Agar hal-hal yang bersifat abstrak itu menjadi

konkret dan nyata, maka perlu dirumuskan yang lebih konkret dalam wujud norma. Aturan-

aturan berupa perintah dan larangan yang terdapat dalam norma itu didasarkan pada suatu

nilai yang oleh masyarakat dianggap baik, benar, bermanfaat, serta dijunjung tinggi. Jadi,

hubungan antara nilai dengan norma terletak pada dijadikannya nilai sebagai sumber dari

aturan-aturan yang menuntun tingkah laku manusia agar harapan -harapannya dapat menjadi

kenyataan.

Jenis-jenis norma perilaku:

a. Norma khusus

Norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang maupun aktivitas tertentu misalnya

aturan bermain, aturan kunjungan pada pasien di rumah sakit, aturan mengikuti kuliah,

dan lainnya.

b. Norma umum

Lebih bersifat umum dan universal yang dapat dibagi menjadi; norma sopan santun/ etiket,

norma hokum, dan norma moral.

1. Norma sopan santun, yakni norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah seperti

makan, minum, tata cara bertamu, menerima tamu, memberi sambutan, dan lainnya.

2. Norma hokum, ini adalah norma yang daya ikatnya lebih tinggi dibanding daya ikat

norma sopan santun. Norma hukum bersifat positif, tertulis, dan diundangkan. Kapan

mulai berlakunya bisa diketahui dengan pasti. Pelaksanaannya dapat dipaksakan serta

dituntut pelanggarannya. Selanjutnya, norma ini dapat saja diubah atau bahkan dicabut

bila ternyata sudah tidak aktual lagi dengan kondisi yang sudah banyak berubah. Norma

hukum adalah norma-norma yang berlaku dalam hidup bernegara dan bermasyarakat.

3. Norma moral, Norma moral merupakan norma yanga agak sulit dipahami begitu saja.

Norma moral berada dalam hati sanubari kita, yang berfungsi memberitahu kita mana yang

Page 31: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

30

baik dan yang buruk, mana yang benar dan yang salah secara moral. Norma moral

ditandai dengan ciri -ciri berikut: mulai berlakunya tidak dapat dipastikan; belum tentu

dapat dipaksakan dan situntut pelanggarannya; tidak dapat dicabut walau semakin sedikit

orang yang menghayatinya. Norma moral berlaku mengikat secara moral, dalam arti

mengikat batin seseorang. Kalau apa yang sudah kita sadari sebagai suatu hal yang baik,

yang harus kita lakukan, namun kita tidak melakukannya ; atau yang sudah kita sadari

sebagai sesuatu yang tidak boleh kita lakukan, namun kita melakukannya, maka kita akan

merasa bersalah karenanya, batin kita akan terganggu, tidak tenang dan gelisah. Perasaan

ini menjadi tanda bahwa kita telah melakukan pelanggaran yang bernuansa moral. Hal itu

terjadi walau tidak ada satu orang pun yang mengetahui pelanggaran yang kita lakukan

tersebut.

Perbandingan antara ketiga norma umum

Dibandingkan dengan kedua norma lainnya, norma moral berlaku lebih umum, mutlak

dan universal. Bagi manusia, norma moral merupakan norma tertinggi, terutama karena

sifatnya yang menentukan bagi baik -buruknya manusia dari sudut etis. Dibanding dengan

norma sopan santun, yang sifatnya relatif saja, norma moral lebih bersifat absolut. Norma -

norma sopan santun lebih bersifat batiniah. Norma sopan santun lebih memperhatikan tentang

cara suatu perbuatan dilakukan, sedangkan norma moral lebih berkaitan dengan boleh

tidaknya suatu tindakan dilakukan. Norma sopan santun hanya berlaku dalam pergaulan,

sedangkan norma moral tetap berlaku, dengan atau tanpa kehadiran orang lain.

Dalam kaitan dengan norma hukum, harus diakatakan bahwa norma moral merupakan dasar

dari norma hukum. Dengan begitu, norma hukum atau undang -undang tidak boleh

bertentangan dengan norma moral. Norma hukum harus dipandang sebagai suatu penjabaran

atau konkretisasi dari normal moral. Norma hukum yang bertentangan dengan norma moral

akan kehilangan kekuatannya, dan tidak pantas untuk ditaati. Norma hukum dapat saja

dicabut kalau sudah tidak relevan lagi. Tetapi norma moral tetap berlaku walau semakin

sedikit orang yang menghayatinya.

Norma moral ‘tidak boleh bohon’, ‘ janji harus ditepati’, berlakulah dengan adil’,

dan sebagainya, tetap saja berlaku, dan tidak akan dicabut, walau dalam kenyataan norma-

norma itu semakin sulit dihayati dan dilanggar dimana -mana, misalnya semakin sulit dihayati

dan dilanggar dimana -mana, misalnya semakin banyak orang berbohong , melanggar janji

dan berlaku tidak adil.

Kaitan Nilai dan Norma

Antara niali dan norma terdapat kaitan yang erat. Nilai merupakan sesuatu yang tidak

kelihatan, yang hanya dapat diekspresikan melalui suatu norma. Di belakang suatu norma

terbentang suatu nilai yang hendak dibela atau dijunjung tinggi. Lepas dari nilai yang ada di

belakangnya, maka suatu norma tidak ada maknanya. Norma “ jangan membunuh” hanya

punya arti karena norma itu membela dan melindungi nilai tertentu, yakni: nyawa atau

kehidupan itu sendiri. Lepas dari nilai “kehidupan, maka norma ‘ jangan membunuh’ tidak

ada maknanya. “kehidupan ” itu adalah nilai atau yang bernilai dan norma “jangan

membunuh” justru berperan untuk memelihara nilai kehidupan itu. Maka kewajiban untuk

mentaati norma “jangan membunuh: bukan demi norma itu sendiri, melainkan demi nilai

yang terbentang di belakangnya, yaitu nyawa manusia. Hal seperti ini berlaku untuk semua

norma.

Page 32: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

31

1. Norma sebagai penampakan nilai

Nilai itu sesuatu yang tersembunyi dimata kita, tidak kelihatan. Namun dengan perantara

norma , nilai itu menjadi tampil, berada di depan kita. Ketika kita sedang berhadapan

dengan suatu norma, kita langsung kontak dengan nilai dengan nilai tertentu yang terbentang

di belakangnya. Berhadapan dengan rambu-rambu lalu lintas (trafic light) yang adalah

norma, kita sebenarnya langsung dihadapkan dengan nilai yang mau dibela atau ditegakkan

dalam aturan itu, yakni nilai keteraturan atau ketertiban. Nilai keterataturan inilah yang ingin

kita pelihara dan wujudkan bersama, khususnya di tempat tertentu di persimpangan jalan

yang ramai. Dengan mentaati rambu-rambu tadi sebenarnya yang ingin kita tegakkan adalah

ketertiban dan keteraturan (=nilai) agar dapat terpelihara dengan baik. Jadi, dalam dan

melalui suatu norma, nilai menjadi tampil kelihatan, bahkan dengan cara eksplisit.

2. Norma sebagai pelindung nilai

Nilai dipelihara dengan dan di dalam norma. Norma berperan untuk melindungi nilai. Norma

“jangan membunuh” berperan untuk melindungi nilai tertentu yakni kehidupan atau nyawa

manusia itu sendiri. Norma ‘rambu-rambu lalu lintas’ berperan untuk memelihara ketertiban,

yang merupakan niali bagi kita. Jadi norma-norma apa pun yang dihadapkan kepada kita

selalu berperan untuk memelihara dan melindungi nilai tertentu, agar tidak dilecehkan,

sebaliknya, ditaati dan dijunjung tinggi atau dilaksanakan. Maka melaksanakan suatu norma

adalah agar nilai tertentu terlindungi terpelihara dan terhindar dari pengrusakan / pelanggaran

nilai keadilan menjadi terpelihara dengan memtaati aturan -aturan seperti: “berilah kepada

dia apa yang menjadi haknya”, “jangan pilih kasih”, jangan berat sebelah dalam menilai”,

dan sebagainya. hanya dengan mentaati norma atau aturan-aturan seperti itulah nilai keadilan

dapat terlindungi, dalam arti terlaksana dengan nyata.

3. Norma yang berpotensi menyembunyikan atau mengaburkan nilai

Norma tidak selamanya tampil untuk membela atau melindungi nilai. Ada kemungkinan

suatu norma menyembunyikan atau mengaburkan nilai yang sebenarnya mau dipelihara atau

dilindungi. Kalau itu tejadi maka suatu norma buakn lagi berperan mendekatkan nilai kepada

orang atau sebaliknya, tetapi semakin menjauhkan nilai dari orang, atau sebaliknya, semakin

menjauhkan orang dari nilai. Kita ambil contoh:

“mengemukakan pendapat di depan umum”, merupakan hak setiap pribadi, dan oleh

karenanya kita anggap sebagai “nilai” yang perlu kita pelihara atau tegakkan bersama.

Misalnya, muncul suatu aturan atau undang-uindang yang mengharuskan seseorang melapor

terlebih dahulu kepada yang berwajib 1 x 24 jam sebelum mengemukakan pendapatnya.

Sekalipun pihak yang mengeluarkan undang-undang tadi secara tegas mengatakan bahwa

undang -undang tadi secara tegas mengatakan bahwa undang-undang itu bermaksud untuk

menjamin terlaksananya kebebasan mengemukakan pendapat di depan umur, namun kalau

didalami secara cermat, ternyata justru sebaliknya yang terjadi, yakni kebebasan

mengemukakan pendapat tadi menjadi terhambatoleh adanya norma atau peraturan tersebut.

Karena itu, dapat kita katakan bahwa aturan atau undang-undang tadi bukan mengekspresikan

nilai, membela, memelihara atau melindunginya, melainkan sebaliknya, mengaburkan atau

menyembunyikannya. Undang- undang seperti itu bukan lagi mendekatkan nilai kepada orang

melainkan menjauhkan dan menyembunyikannya.

4.4 Konflik sosial

Pertentangan, percekcokan, perselisihan atau ketidaksamaan pendapat antara kelompok -

kelompok dalam masyarakat. Konflik dapat terjadi antar kelompok masyarakat dengan

Page 33: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

32

kelompok masyarakat lainnya ataupun konflik yang timbul dalam hubungan antar pribadi

Konflik antar kelompok masyarakat terjadi atas:

1.Konflik antar kelompok umat beragama

2.Konflik antar suku

Cara mengelola konflik: Johnson dalam Supratiknya, ( 1999) dan Hardjana, (2001)

3. Gaya Ikan Hiu: senang menaklukan lawan dengan cara memaksa menerima solusi konflik

yang ia sodorkan.

4. Gaya Burung Hantu: konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya yang

sejalan dengan tujuan-tujuan pribadi maupun lawannya.

5. Gaya Rubah : senang mencari kompromi.

6. Gaya Kura-kura: menarik diri dan bersembunyi dibalik tempurung badannya untuk

menghindari konflik.

7. Gaya Kancil: gaya ini berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi kerukunan.

Pedoman memilih cara pengelolaan konflik:

a. Bila tujuan penting, sedang hubungan baik tidak penting, pakailah Gaya Ikan Hiu

b. Bila tujuan amat penting dan hubungan baik juga amat penting, pergunakanlah Gaya

Burung Hantu.

c. Bila tujuan kepentingannya sedang- sedang saja dan hubungan baik juga sedang -sedang

saja kepentingannya, manfaatkanlah Gaya Rubah.

d. Bila tujuan tidak penting dan hubungan baik juga tidak penting , pilihlah Gaya Kura-kura.

e. Bila tujuan tidak penting, tetapi hubungan baik penting, laksanakanlah Gaya Kancil.

Page 34: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

33

LATIHAN

1. Komunikasi dalam bahasa latin berarti…

a. Communicatio

b. Comunica

c. Communicare

d. Comuna

e. Common

2. Sosial dalam bahasa Latin berarti….

a. Socius

b. Sosial

c. Social

d. Sociale

e. Socias

3. Senang menaklukan lawan dengan cara memaksa menerima solusi konflik yang ia sodorkan

merupakan cara mengelola konflik dengan gaya.....

a. Gaya burung hantu

b. Gaya kura-kura

c. Gaya kancil

d. Gaya rubah

e. Gaya ikan hiu

4. Gaya ini berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi kerukunan merupakan cara

mengelola konflik dengan gaya.....

a. Gaya burung hantu

b. Gaya kura-kura

c. Gaya kancil

d. Gaya rubah

e. Gaya ikan hiu

5. Kaitan nilai dan norma adalah

a.Norma sebagai hukum

b.Norma sebagai moral

c.Norma sebagai pelindung nilai

d.Norma sebagai sopan santun

e.Norma sebagai norma

Page 35: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

34

BAB V

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI BAB ini akan membahas tentang Pendidikan anti korupsi. Materi ini akan memberikan

penjelasan kepada mahasiswa tentang pengertian korupsi, undang-undang korupsi, hingga

hukuman bagi koruptor. Di bab ini akan di jabarkan secara detail ap aitu korupsi, factor penyebab

korupsi, hingga upaya-upaya penanggulangan korupsi. Dengan membaca materi pada bab ini,

diharapkan mahasiswa memiliki gambaran dan konsep yang jelas dalam pemahamannya mengenai

bahaya korupsi dan apa saja yang dapat menjadi peluang korupsi. Hal ini agar mahasiswa mampu

melindungi dirinya dari melakukan tindakan korupsi serta bias membaca tindakan korupsi dan

menerapkan upaya penanggulangan tindak korupsi di masyarakat.

Tindak pidana korupsi, secara umum dapat dikatakan bagian dari unsur -unsur perbuatan

melawan hukum; penyalah g unaan kewenangan , kesempatan, atau sarana; upaya

memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi; dan merugikan keuangan atau

perekonomian negara.

5.1 Pengertian Korupsi

Korupsi Menurut UU No .24 Tahun 1960 yaitu perbuatan seseorang, yang dengan atau

karena melakukan suatu kejahatan atau dilakukan dengan menyalah gunakan jabatan atau

kedudukan. Berikutnya pengertian tersebut diperbaharui dalam UU No. 31 Tahun 1999

bahwasanya korupsi adalah setiap orang yang dengan sengaja dengan melawan hukum untuk

melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu

korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara .

Sementara UU No . 20 Tahun 2001 menegaskan Korupsi merupakan tindakan melawan hukum

dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korupsi yang berakibat merugikan

negara atau perekonomian negara.

Pengertian Korupsi Menurut Nye, J . S dalam Corruption and political development

adalah sebagai perilaku yang menyimpang dari aturan etis formal yang menyangkut tindakan

seseorang dalam posisi otoritas publik yang disebabkan oleh motif pertimbangan pribadi,

seperti kekayaan, kekuasaan dan status. Senada dengan Nye, JS Pengertian Korupsi Menurut

The Lexicon Webster Dictionary sendiri adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidak

jujuran, bisa disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata- kata atau ucapan

yang menghina atau memfitnah.

Pada dasaranya korupsi tiidak melulu bicara soal uang atau menggelapkan uang yang

bukan milik sendiri. Namun korupsi merupakan tindkaan yang menguntungkan diri sendiri

atau menguntungkan orang lain dengan merugikan orang lainnya. Sebagai contoh, jika

sesorang memiliki jam kerja di kantor wajib selama 8 jam perhari, sementara di tengah jam

kerja, ia meninggalkan kantornya untuk urusan pribadi yang tidak dapat ditolerir oleh

kantornya, makai a tengah melakukan korupsi waktu keja. Sama halnya dengan contoh-

contoh penggunaan uang negara oleh sebagian orang untuk memperkaya diri sendiri atau

menyuap orang lain untuk melancarkan urusan diri sendiri. Saat ini di negara Indonesia telah

berdiri sebuah Lembaga dengan nama Komisi Pemberantas Korupsi yang berdiri sejak tahun

2003. Lembaga ini bertugas untuk menangani kasus-kasus korupsi hingga keakar-akarnya.

Tidak sedikit masyarakat biasa hingga pejabat kakap yang terjerat atau tertangkap tangan

oleh KPK. Hal ini dilakukan karena adanya kasus yang terus menerus menggerus hak atau

Page 36: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

35

harta rakyat dan negara untuk oknum-oknum tertentu. Negara komit dengan adanya Lembaga

KPK diharapkan mampu mengurangi kerugian negara akibat rendahnya moral oknum -oknum

tadi.

5.2 Faktor Penyebab Korupsi

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya tindak korupsi. Mengenai

kurangnya gaji atau pendapatan pegawai negeri dibanding dengan kebutuhan hidup yang makin

hari makin meningkat pernah di kupas oleh B Soedarsono yang menyatakan antara lain "

pada umumnya orang menghubung-hubungkan tumbuh suburnya korupsi sebab yang paling

gampang dihubungkan adalah kurangnya gaji pejabat-pejabat....." namun B Soedarsono juga

sadar bahwa hal tersebut tidaklah mutlak karena banyaknya faktor yang bekerja dan saling

memengaruhi satu sama lain. Kurangnya gaji bukanlah faktor yang paling menentukan, orang-

orang yang berkecukupan banyak yang melakukan korupsi. Namun kurangnya gaji dan

pendapatan pegawai negeri memang faktor yang paling menonjol dalam arti merata dan

meluasnya korupsi di Indonesia, hal ini dikemukakan oleh Guy J Parker dalam tulisannya

berjudul " Indonesia 1979: The Record of three decades (Asia Survey Vol. XX No. 2, 1980:

123). Begitu pula J.W Schoorl mengatakan bahwa " di Indonesia di bagian pertama tahun

1960 situasi begitu merosot sehingga untuk sebagian besar golongan dari pegawai, gaji

sebulan hanya sekadar cukup untuk makan selama dua minggu. Dapat dipahami bahwa

dalam situasi demikian memaksa para pegawai mencari tambahan dan banyak di antaranya

mereka mendapatkan dengan meminta uang ekstra untuk pelayanan yang diberikan ". Pada

dasarnya secara rinci, factor penyebab korupsi dapat dibagi menjadi dua sisi. Yakni factor

internal dan faktor eksternal.

Secara eksternal, banyak hal yang menjadi pemicu besarnya peluang untuk melakukan

pelanggaran dalam bentuk tindak korupsi . Salah satunya sbb:

Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah

Kampanye - kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan

politik yang normal.

Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.

Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama".

Lemahnya ketertiban hukum.

Lemahnya profesi hukum.

Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.

Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.

Lemahnya pengawasan

Minimnya sosok teladan

Gaji yang kecil

Sementara beberapa faktor internal yang dapat menjadi pemicu terjadinya tindak korupsi

antara lain sebagai berikut:

Sifat tamak. Adanya hasrat yang menggebu untuk memperkaya diri sendiri atau mendapatkan

kehidupan layak dengan cara pintas

Perilaku konsumtif tidak di imbangi dengan pendapatan yang memadai

moral yang lemah sehingga cenderung mudah tergoda untuk melakukan tindakan korupsi

ketika ada kesempatan

Pendidikan karakter yang minim baik dari keluarga maupun dari Lembaga Pendidikan formal

Page 37: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

36

Keterbiasaan untuk melakukan kecurangan -kecurangan kecil yang tidak ada teguran atau

punishment sejak kecil

Faktor- faktir ini pada dasarnya hanya sebagain kecil. Masih ada banyak lagi faktor yang tak

disadari menjadi pemicu terjadinya pelanggaran korupsi. Misalnya saja adanya pelaku korupsi

yang melakukan tindakan tersebut , karena keterpaksaan kondisi lingkungan atau faktor ketidak

mampuan untuk menolak suap dari atasan atau teman dekat.

5.3 Bentuk-bentuk Korupsi

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bab ini, bahwasanya tindakan korupsi tidak melulu

hanya yang berhubungan dengan penggelapan uang saja, namun ada beberapa jenis lainnya

juga. Dalam UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, ada tiga

puluh jenis tindakan yang bisa dikategorikan sebagai tindak korupsi. Namun secara ringkas,

tindkaan-tindakan itu bisa dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

- Kerugian dari keuntungan negara

- Suap menyuap (sogok/ pelicin)

- Penggelapan dalam jabatan

- Pemerasan

- Perbuatan Curang

- Benturan Kepentingan dalam pengadaaan

- Gratifikasi (pemberian hadiah)

- Pembiayaan kampanye

- Pembelian Suara

- Nepotisme (tidak mempertimbangkan prestasi, kualifikasi, dll)

- Penyalahgunaan jabatan untuk merekayasa data

Banyak lagi bentuk -bentuk korupsi yang bisa dilakukan dan terjadi dalam kehidupan sehari-

hari manusia tanpa sadar. Sebagai contoh, mahasiswa yang dating kuliah terlambat

dikarenakan bangun kesiangan, merupakan bentuk korupsi waktu yang merugikan orang lain.

Karena ketika mahasiswa yang terlambat tersebut masuk kelas , maka kegiatan belajar

mengajar di kelas akan terganggu dan berjeda sejenak. Oleh karena itu upaya melatih diri

untuk menghindari dari kebiasaan tindak korupsi bisa dilakukan sejak dini.

5.4 Upaya Penanggulangan Korupsi

Generasi Penerus bangsa khususnya mahasiswa adalah merupakan agent of change yang

paling menentukan kondisi zaman tersebut dimasa depan. Sesungguhnya sejarah pernah

membuktikan bahwa sebagian perjalanan bangsa ini tidak lepas dari peran pemuda yang

menjadi bagian kekuatan perubahan. Tokoh -tokoh sumpah pemudah 1928 telah memberikan

nasionalisme bahasa, bangsa dan tanah air yang satu yaitu Indonesia. Peristiwa sumpah

pemuda memberikan inspirasi tanpa batas mengenai gerakan-gerakan perjuangan kemerdekaan

di Indonesia. Peran tokoh-tokoh pemuda lainnya adalah proklamasi kemerdekaan tahun 1945,

lahirnya orde baru tahun 1966, dan reformasi tahun 1998 yang tidak dapat dipunggkiri bahwa

dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil didepan sebagai penggerak dengan

berbagai gagasan, semangat dan prinsip yang mereka pegang dan jalankan. Saat ini dan

hingga masa depan ysala satu masalh pokok masyarakat adalah tingkat korupsi di negara

Indonesia. Disini dituntutlah peran mahasiswa yang pernah mengenyam bangku Pendidikan

tinggi agar menunjukkan tingkat kecintaannya terhadap negara. Bahwasanya para pahlawan

telah berjuang habis-habisan demi memerdekakan negara Indonesai dari penjajahan, maka

Page 38: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

37

selayaknya mahasiswa dan generasi bangsa menunujukkan kemampuannya menjaga amanah

para pahlawan dengan tidak mengambil dan menjaga kekayaan bangsa Indonesia.

Selain mahasiswa, Pemerintah pun telah memiliki Lembaga anti korupsi sebagaimana

yang telah dijelaskan sebelumnya di awal bab ini. . Komisi Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi Komisi Anti Korupsi yang diinisiasi berdasarkan kepada Undang -Undang Republik

Indonesia Nomor 30 Tahun 2002. Komisi Pemberantasan Korupsi mempuny ai tugas:

- Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana

korupsi.

- Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana

korupsi.

- Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.

- Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan

- Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara. (KPK .go.id)

Masyarakat, termasuk mahasiswa, dan Lembaga anti Korupsi, sama-sama memiliki

peran penting dalam upaya pemberantasan Korupsi. Kenapa? Sebab kelangsungan dan

kestabilan negara berada ditangan seluruh penduduknya. Pemerintah, mahasiswa, dan

masyarakat harus mampu menjalin kerjasama yang tinggi untuk membangun komunikasi

dalam upaya menjaga kestabilan bangsa. Semua pihak menjadi stakeholder untuk melawan

korupsi dan menjadi agen yang melawan dengan keras tindakan korupsi.

Selain itu ada hal lain yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan korupsi melalui

pemberdayaan masyarakat. Salah satu caranya yakni misalnya dengan menyediakan sistem

yang dapat di kases oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang kebijakan

pemerintah terkait dengan kepentingan masyarakat. Dengan demikian memaksa pemerintah

untuk mentransparansikan dan senantiasa mensosialisaikan berjalannya kebijakan-kebijakan

masyarakat tersebut. Cara lain dalam pemberdayaan masyarakat adalah dengan memberikan

sosialisasi serta kampanye untuk memberikan pemahaman akan dampak serta cara memahami

korupsi. Pemerintah juga sebaiknya mamapu menyediakan system serta penghargaan juga

perlindungan kepada masyarakat untuk melaporkan tanda- tanda mencurigakan dari tindakan

korupsi. Selanjutnya adanya kebebasan dari pemerintah untuk masyarakat turut berpartisipasi

dalam LSM-LSM maupun NGOs yang berfungsi untuk melakukan pengawasan terhadap

perilaku pejabat pemerintah maupun parlemen.

Upaya lain yang dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan tindak korupsi adalah

dengan melakukan pengembangan instrument -instrumen hukum. Berdasarkan hasil survei

lembaga konsultan PERC yang berbasis di Hong Kong menyatakan bahwa Indonesia

merupakan negara yang paling korup di antara 12 negara Asia. Predikat negara terkorup

diberikan karena nilai Indonesia hampir menyentuh angka mutlak 10 dengan skor 9, 25 (nilai

10 merupakan nilai tertinggi atau terkorup). Pada tahun 2005, Indonesia masih termasuk

dalam tiga teratas negara terkorup di Asia. Peringkat negara terkorup setelah Indonesia,

berdasarkan hasil survei yang dilakukan PERC, yaitu India (8 , 9) dan Vietnam (8,67).

Thailand, Malaysia dan China berada pada posisi sejajar di peringkat keempat yang terbersih.

Sebaliknya, negara yang terbersih tingkat korupsinya adalah Singapura (0, 5) disusul Jepang

( 3,5), Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan . Rentang skor dari nol sampai 10 , di mana

skor nol adalah mewakili posisi terbaik, sedangkan skor 10 merupakan posisi skor terburuk.

Ini merupakan survei tahunan yang dilakukan oleh PERC untuk menilai

kecenderungan korupsi di Asia dari tahun ke tahun.

Page 39: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

38

Pemerintah Indonesia sebenarnya telah berupaya banyak dalam mengatasi praktek-

praktek korupsi. Upaya pemerintah dilaksanakan melalui berbagai kebijakan berupa peraturan

perundang -undangan dari yang tertinggi yaitu Undang-Undang Dasar 1945 sampai dengan

Undang -Undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Selain itu,

pemerintah juga membentuk komisi -komisi yang berhubungan langsung dengan pencegahan

dan pemberantasan tindak pidana korupsi seperti Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara

Negara (KPKPN) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Instrumen-instrumen hokum

pun terus dikeembangkan melalui penggodogkan UU tentang Korupsi. Peningkatatan kualitas

ketegasan Lembaga- lemabaga dan LSM anti korupsi untuk memberikan hokum secara merata

dan tidak tebang pilih terhadap siapapun pelaku tindak korupsi.

Terakhir yang harus dilakukan dalam upaya pencegahan korupsi oleh seluruh warga

Indonesia beserta pemerintahan adalah dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap

kebijakan -kebijakan dan juga pelaksanaan kebijakan oleh pejabat -pejabat pemerintah .

Melakukan pengawasan dengan ketat dan juga melakukan evaluasi secara tepat akan

emmbantu memberikan shock terapi terhadap pelaku korupsi dan memperkecil peluang-peuang

korupsi.

5.5.Dampak Korupsi bagi Masyarakat

Berbagai dampak yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan kehidupan bernegara yang

disebabkan oleh korupsi, seperti :

DAMPAK KORUPSI TERHADAP EKONOMI

Pada aspek ekonomi yang sangat jelas terlihat pada kalangan umum , yang menyangkut

dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Adapun permasalahan yang disebabkan

oleh dampak korupsi dalam bidang ekonomi yaitu:

- Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi

- Penurunan produktifitas

- Meningkatnya hutang negara

DAMPAK SOSIAL DAN KEMISKINAN MASYARAKAT

Tindakan korupsi mengakibatkan dampak yang luar biasa terhadap masyarakat. Dampak yang

sangat terasa di dalam masyarakat yaitu dengan mahalnya layanan public, kemudian terdapat

kualitas yang rendah dalam pelayanan publik tersebut.

- Mahalnya jasa dan pelayanan publik

- Meningkatnya kriminalitas

DAMPAK KORUPSI TERHADAP BIROKRASI PEMERINTAHAN

Tindakan korupsi juga berpengaruh terhadap pemerintahan suatu negara. Tindak korupsi ini

merusak tatanan yang ada dalam pemerintahan membuat pemrintahan semakin tindak kondusif

Terdapat beberapa macam korupsi terhadap birokrasi pemerintahan, yaitu:

- Matinya etika sosial politik

- Birokrasi tidak efisien

DAMPAK KORUPSI TERHADAP POLITIK DAN DEMOKRASI

Tedapat beberapa macam dampak korupsi terhadap politik dan demokrasi:

- Munculnya pemimpin korup

- Hilangnya kepercayaan pada demokrasi

- Hancurnya kedaulatan rakyat

DAMPAK KORUPSI DALAM PENEGAKAN HUKUM

Page 40: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

39

Memang tidak semua penegak hukum itu berperilaku jelek, masih banyak penegak hukum

yang jujur dan adil, maka dari itulah penegak hukum yang jujur yang harus memperingati

anggotanya supaya sadar dan supaya bisa ikut serta membrantas korupsi. Karena jika hal

itu tidak segera diatasi akan timbul pemerintahan mandul dan hilangnyakepercayaan

masyarakat kepada penegak hukum. di sebabkan karna satu orang yang berbuat tapi

dampaknya eluas ke semua penegak hukum lainnya.

DAMPAK KORUPSI TERHADAP PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Dalam kasus kali ini sangatlah penting, karena korupsi kali ini mencakup tentang keamanan

negara, jika saja keamanan negara sudah terkena dampak korupsi berarti indonesia sangat

rentan terhadap yang namanya korupsi. Ada beberapa macam bentuk korupsi terhada

pertahanan keamanan, yaitu:

- Lemahnya alusista dan SDM

- Lemahnya garis batas negara

- Menguatnya sisi kekerasan dalam masyarakat

DAMPAK KORUPSI TERHADAP KERUSAKAN LINGKUNGAN

Dampak dari kerusakan terhadap lingkungan sendiri sangatlah besar, karena selain merugikan

alam juga sangat merugikan manusianya senidri, karena lingkungan hidup adalah lingkungan

yang harus dilestarikan sebagai kekayaan alam kita, tetapi berbagai oknum dan pejabat malah

menebang hutan sewenang-wenang untuk keinginannya sendiri dan juga membakar hutan

untuk membuka lahan baru, mereka tidak sadar bahwa bagaimana nasib hewan -hewan yang

berada dihutan, mereka terlalu mementingkan dirinya sendiri tanpa pikir panjang, tidak

memikirkan bagaimana hewan-hewan langka yang harus dilindungi karena hampir punah,

selain itu juga bisa berdampak bencana alam, seperti : tanah longsor, banjir bandang.

Yang paling dirasakan saat ini adalah dampak rumah kaca karena hutan di indonesia sendiri

sekarang sedah mulai gundul karaena penenbangan pohon yang ilegal

Page 41: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

40

LATIHAN

1. Tindak pidana korupsi, secara umum dapat dikatakan bagian dari …

a. Korporasi

b. Koordinasi

c. Komunikasi

d. Korelasi

e. Komparasi

2. Yang bukan Faktor penyebab korupsi secara eksternal adalah….

a. Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar

b. Minimnya Pendidikan karakter

c. Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil

d. Minimnya sosok teladan

e. Gaji yang kecil

3. Berikut yang bukan bentuk-bentuk korupsi adalah…..

a. Kerugian dari keuntungan negara

b. Pemerasan

c. Pe ncurian

d. Perbuatan curang

e. Pembiayaan kampanye

Page 42: METODE PENELITIAN · kemasyarakatan tampil sebagai manusia wiraswasta atau wirausaha (enterpreneurship). Manusia mandiri akan mengembangkan cara berpikir positif, memandang masa depan

41

4. Pada Thun berapakah KPK berdiri?

a. 1998

b. 1999

c. 2000

d. 2003

e. 2005

5. dibawah ini siapa yang tidak memiliki kepentingan untuk mengawasi dan memberantas

korupsi?

a.Mahasiswa

b.Masyarakat

c.Lembaga anti korupsi

d.LSM

e.NASA