66
METODA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DASAR “KONSEP RUMAH TINGGAL PENGRAJIN PATUNG” RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP PEMAKSIMALKAN PENCAHAYAAN ALAMI DENGAN PEMANFAATAN JENDELA DAN PENDEKATAN NEO VERNAKULAR DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Muhammad Muqoffa, MT PENYUSUN: RIO HENDRA SAPUTRA ( I0212071 ) PRODI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi"RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP PEMAKSIMALKAN PENCAHAYAAN ALAMI DENGAN PEMANFAATAN JENDELA DAN PENDEKATAN NEO VERNAKULAR"

Citation preview

Page 1: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

METODA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DASAR

“KONSEP RUMAH TINGGAL PENGRAJIN PATUNG”

RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP PEMAKSIMALKAN PENCAHAYAAN ALAMI DENGAN PEMANFAATAN JENDELA DAN PENDEKATAN NEO

VERNAKULAR

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Ir. Muhammad Muqoffa, MT

PENYUSUN:

RIO HENDRA SAPUTRA ( I0212071 )

PRODI ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 2: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

DAFTAR ISIJudul………………………………………………………………………………………

Daftar isi………………………………………………………………………………….

Bab I. Pendahuluan

a. Latar belakang………………………………………………………………..b. Permasalahan dan Persoalan………………………………………………c. Tujuan dan Sasaran merancang rumah tinggal ……………………

Bab II. Data dan Informasi

a. User………………………………………………………………....…………..b. Site………………………………………………………………....……….…..c. Konteks…………………………………………………………..…..……….…

Bab III. Planning

a. Misi : Tujuan sasaran desain (konsep perancangan)…………..…………

b. Gambaran objek rumah tinggal yg akan dirancang…………..……………

Bab IV. Analisis Penggambaran Arsitektur

a. Lokasi / tapak………………………………………………………………………

b. Program ruang……………………...…………………………………..………c. Bentuk……………………………………………………………………………

…d. Struktur……………………………………………………..

………………………e. Utilitas…………………………………………………..………………………….

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Page 3: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP PEMAKSIMALKAN PENCAHAYAAN ALAMI DENGAN PEMANFAATAN JENDELA DAN PENDEKATAN NEO VERNAKULAR

RumahTinggal : Bapak I Nyoman Nuarta

Jalan Ir. Soetami

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab 1 ini akan dibahas latar belakang mengapa proyek rumah tinggal dengan judul

“Rumah Tinggal Profesi Pengrajin Patung dengan Konsep Pemaksimalan Pencahayaan Alami dengan

Pemanfaatan Jendela dan Pendekatan Neo Vernakular” ini dibuat. Selain itu pada bab ini juga akan

membahas tentang rumusan masalah yang nantinya akan dijawab melalui konsep desain yang

berada pada bab selanjutnya. Jadi bab 1 ini adalah sebagai dasar perancangan rumah tinggal yang

nantinya akan diproses di dalam bab-bab selanjutnya dan akan menghasilkan konsep desain sebagai

pemecahan masalah yang telah dibahas di latar belakang dan rumusan masalah pada bab 1 ini.

1. Latar Belakang

Rumah tinggal merupakan suatu kebutuhan primer bagi manusia. Karena hal itu, maka

manusia akan berusaha untuk membuat suatu wadah untuk menaungi segala macam aktivitas

sehari-harinya yang berwujud suatu rumah tinggal yang dimana selain dapat menaungi aktivitas

dirinya sendiri juga dapat menaungi aktivitas seluruh keluarganya. Karena harus dapat menaungi

seluruh aktivitas anggota keluarga, maka kondisi di dalam rumah tinggal ini haruslah nyaman

sehingga dapat menjaga suasana yang kondusif bagi keluarga ini.

Rumah tinggal dapat dibangun di daerah tropis seperti misalnya di Indonesia. Dengan ciri

tingkat kelembaban yang cukup tinggi, curah hujan cukup tinggi, sinar matahari panas, dan memiliki

suhu lingkungan 260-310. Selain itu, sinar matahari yang menyinari hampir sepanjang tahun dapat

memberikan keuntungan sendiri bagi sang pemilik rumah karena dapat memberikan pencahayaan

alami yang baik sehingga tidak terlalu bergantung pada pencahayaan buatan.

Perancangan rumah tinggal disesuaikan dengan karakteristik pemilik dari rumah tinggal

tersebut, dalam hal ini pemilik rumah tinggal berprofesi sebagai pengrajin patung. Maka dari itu

Page 4: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

desain rumah disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya yang memiliki profesi sebagai pengrajin

patung. Rancangan rumah tersebut dimungkinkan mampu mewadahi kegiatan yang sesuai dengan

kebutuhan dari pemilik rumah tersebut.

Rumah tinggal bagi pengrajin patung dirancang dengan pendekatan neo vernakular yang

bertemakan pemaksimalan pencahayaan alami dengan pemanfaatan jendela ini berfungsi sebagai

tempat istirahat dan juga tempat mencari ide karena sang pemilik rumah bekerja di rumah yang

sekaligus juga sebagai gallery karyanya. Desain rumah ini akan mempertimbangkan material yang

mencerminkan lokalitas. Selain itu juga akan mempertimbangkan organisasi ruang yang baik

sehingga sang kepala keluarga yang berprofesi sebagai pengrajin patung dapat mencari sumber-

sumber ide di setiap sudut rumah. Dan yang terpenting dapat menjaga keharmonisan di dalam

keluarga ini.

2. Permasalahan dan Persoalan

a. Permasalahan

1. Bagaiamana merancang sebuah rumah tinggal sebagai wadah bagi kegaiatan

hunian dan interaksi penggunanya dengan konsep nuansa nyaman yang

memaksimalkan pencahayaan alami?

2. Bagaimana merancang rumah tinggal yang aman dan nyaman ditempati bagi

seorang pengrajin patung?

b. Persoalan

1. Bagaimana merancang rumah tinggal yang memaksimalkan pencahayaan alami?

2. Bagaimana merancang rumah tinggal yang juga sekaligus tempat kerja seorang

pengrajin patung?

3. Bagaiamana cara agar aktifitas menerima tamu dapat terwadahi dengan

baik?

4. Bagaimana merancang rumah tinggal dengan pola sirkulasi yang nyaman dan

memiliki view yang bagus?

5. Bagaimana merancang rumah tinggal yang memiliki penghawaan optimal dengan

membuat bukaan yang cukup untuk jalur sirkulasi udara, permainan material alam

dan tetap melesatarikan penghijauan ?

6. Bagaimana organisasi ruang pada rumah tinggal dapat mewadahi semua

kebutuhan kegiatan tiap anggota keluarga yang berbeda-beda ?

7. Bagaimana merancang rumah tinggal yang memiliki sisitem penghawaan dan

pencahayaan yang baik?

Page 5: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

8. Bagaimana merancang fasad rumah tinggal dan gallery yang dapat menarik

pengunjung dan mencerminkan profesi pengrajin patung?

3. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan

Tujuan dari di dirikannya sebuah rumah tinggal adalah sebagai hunian sebuah

keluarga yang dapat menaungi/ mewadahi aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalamnya,

serta dapat mejadi tempat beristirahat, dan tempat berlindung dari iklim.

b. Sasaran

1. Memilih lokasi yang strategis.

2. Konsep tata ruang dalam rumah yang mampu menyatukan dan

mungumpulkan anggota keluaga.

3. Konsep peruangan yang mendapatkan cahaya dan udara alami sehingga

memunculkan suasana yang nyaman.

4. Konsep bukaan yang mampu menghadirkan cahaya dan penghawaan alami.

5. Bentuk bangunan yang mudah dikenali sebagai identitas dari pengrajin

patung.

6. Program Ruang yang mampu mewadahi aktifitas keluarga terlebih Aktifitas

dan kegiatan pengrajin patung.

BAB II

TINJAUAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang definisi, teori, tinjauan, data dan informasi yang telah didapat dari hasil pengumpulan data dan informasi. Bab ini disusun dari hasil interview, browsing, survei dan pengamatan terhadap site. Bab ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang didapat dari data, sehingga dari data yang didapat dapat

Page 6: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

dianalisis menggunakan teori-teori yang telah ada kemudian dapat ditentukan peruangan, orientasi bangunan, bentuk bangunan dan lain-lain.

1. Tinjauan Rumah Tinggal

1.1 Pengertian

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan

Permukiman mendefinisikan bahwa :

1. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sa-

rana pembinaan keluarga,

2. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau

lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan,

3. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa

kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat

tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan

penghidupan.

Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan

juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari

berbagai segi kehidupan masyarakat. Rumah dapat dimengerti sebagai tempat perlindungan,

untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Di dalam rumah,

penghuni memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dalam dunia ini. Rumah harus

menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi kemungkinan untuk hidup

bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu, rumah harus memberi ketenangan, kesenangan,

kebahagiaan, dan kenyamanan pada segala peristiwa hidupnya. (Frick,2006:1).

Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka

waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun tempat

tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. Sedangkan dalam

arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam

bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur,beraktivitas, dll.

(Wikipedia, 2012).

1.2 PENGERTIAN SENI PATUNG DAN SENIMAN PATUNG

Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi.

Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat)

Page 7: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

atau kasting (dengan cetakan). Seiring dengan perkembangan seni patung modern, maka

karya-karya seni patung menjadi semakin beragam, baik bentuk maupun bahan dan teknik

yang digunakan, sejalan dengan perkembangan teknologi serta penemuan bahan-bahan

baru

Seniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif,

atau inovatif, atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap adalah untuk

menyebut orang-orang yang menciptakan karya seni, seperti lukisan, patung, seni peran,

seni tari, sastra, film dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk

menciptakan karya dengan nilai estetik. Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan

seniman sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.

Sedangkan seniman patung adalah orang yang berkutat dalam bidang seni patung

1.3 RUMAH TINGGAL UNTUK PENGRAJIN PATUNG

Rumah tinggal untuk pengrajin patung yang akan didesain merupakan sebuah desain

rumah tinggal yang menampung segala aktifitas yang diperlukan oleh penggunanya.

Secara keseluruhan Rumah pengrajin adalah tempat berlindung manusia dari keadaan

luar, tempat berkumpul bagi keluarga, juga sebagai sarana yang mampu mewadahi

aktifitas atau kegiatan yang lebih spesifik seorang yang mempunyai pekerjaan sebagai

birokrat.

1.4 RANCANGAN RUMAH TINGGAL

Rumah yang akan dirancang adalah rumah tinggal yang nyaman, indah, aman,

sekaligus tempat munculnya ide-ide rancangan bagi sang pemilik rumah yang berprofesi

sebagai pengrajin patung.

1.5 FUNGSI RUMAH TINGGAL

Turner (dalam Jenie, 2001:245) mendefinisikan tiga fungsi utama yang terkandung

dalam sebuah rumah tempat bermukim, yaitu:

1. Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang diwujudkan pada

kualitas hunian / perlindungan yang diberikan oleh rumah. Kebutuhan akan tempat

tinggal dimaksudkan agar penghuni dapat memiliki tempat berteduh guna

melindungi diri dari iklim setempat.

Page 8: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

2. Rumah sebagai penunjang kesempatan (oportunity) keluarga untuk berkembang

dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau fungsi pengemban keluarga.

Kebutuhan berupa akses ini diterjemahkan dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan

kemudahan ke tempat kerja guna mendapatkan sumber penghasilan.

3. Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya keadaan

keluarga di masa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas

lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan yang berupa

kepemilikan rumah dan lahan.

Secara garis besar, rumah memiliki fungsi (Doxiadis dalam Dian, 2009), yaitu:

a. Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia.

b. Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusia.

c. Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit.

d. Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar.

e. Rumah menunjukan tempat tinggal.

f. Rumah merupakan mediasi antara manusia dan dunia.

1.2 USER

Anggota Keluarga Nama Pekerjaan HobiAyah

(50 tahun)I Nyoman Nuarta Seniman Patung Melukis dan Membuat

PatungIbu

(48 tahun)Niluh

ChintyaswariPengusaha Restaurant Memasak dan Berkebun

Anak laki – laki(25 tahun)

I Putu Agung

Mahendra

Pegawai Swasta Membaca Buku dan Mendengarkan Musik

Anak Perempuan(20 tahun)

Kadek Tania Prameswari

Mahasiswa Membaca dan Menyanyi

Pembantu(45 tahun)

Wati Pembantu

Supir(40 tahun)

Dadang Supir

2. Tinjauan Tema yang Diangkat

2.1 Tinjauan dari segi Pemaksimalan View dengan pemilihan jendela

Page 9: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Salah satu syarat mutlak sebuah rumah tropis yang sehat adalah bukaan, yang meliputi

ukuran, peletakan dan pemilihan jenis bukaan yang sesuai dengan ruangannya. Bukaan, bisa berupa

jendela, bouvenille, roster, lubang angin, diperlukan agar ruangan tetap dapat bernapas dengan

cahaya dan udara segar yang masuk.

Pada prinsipnya, sebuah rumah dapat dikategorikan sebagai rumah tropis, jika elemen-

elemen dalam rumah tersebut memungkinkan penggunaan energi alami dengan optimal, seperti

pemanfaatan dan penataan sirkulasi udara dan cahaya alami. Semua persyaratan tersebut bisa

dipenuhi dengan desain bukaan yang baik.

Untuk mendapatkan jendela yang tepat dan dapat menghemat energi, ada baiknya kita bahas

satu persatu hal-hal yang berkaitan dengan desain jendela ini.

1. Ukuran

Villa Tropika

Ada dua variasi ukuran jendela pada

umumnya, yaitu jendela yang ada di dekat pintu

utama, berukuran lebih besar serta jendela

kamar dan ruang lain, yang biasanya berukuran

lebih kecil.

Jendela ruang tamu, yang berukuran

lebih besar, sebaiknya dibuat setinggi 50 cm dari atas permukaan lantai. Sedangkan tinggi jendelanya

sendiri, bisa disesuaikan dengan tinggi rumah. Yang pasti, sisakan ruang setinggi 75 – 100 cm di

bawah plafond. Idealnya, ukuran jendela untuk setiap ruangan 12% – 15% dari luas lantai ruangan.

2. Peletakan

Villa Kampung Jago

Untuk rumah tropis, terutama di

Indonesia, jika memungkinkan hindari

peletakan jendela atau bukaan di sisi Barat

dan Timur, karena tidak akan nyaman pada

Page 10: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

pagi dan sore hari. Jendela dapur sebaiknya dibuat terbuka dan langsung ke udara bebas. Akan lebih

baik jika peletakan jendela posisinya bersilang dengan bukaan lainnya dalam satu ruang, karena akan

memungkinkan sirkulasi lebih lancar.

3. Jenis

Villa Tropika

Ada banyak jenis jendela. Pilihan jendela mana

yang paling tepat untuk diaplikasikan dalam

desain rumah tropis Anda, tergantung dari

luasan, kebutuhan dan arah angin. Beberapa

jenis jendela yang umum digunakan sebagai

elemen rumah tropis Indonesia adalah fixed

windows, swing windows atau sliding windows.

Tentang jenis-jenis jendela dan fungsinya masing-

masing, akan dijelaskan dalam artikel yang

terpisah.

Nah, dengan pengaturan bukaan, terutama

jendela, yang sederhana seperti yang sudah

dijelaskan di atas, kita pun sudah menghemat

cukup banyak energi, khususnya energi yang

dipakai untuk mendinginkan atau menghangatkan ruangan. Prinsip pertama sebuah rumah tropis

sudah terpenuhi.

Fixed Window, Fixed window atau jendela mati adalah tipe jendela yang tidak berventilasi

sehingga hanya bisa memasukan sumber cahaya, Karena tidak bisa memasukan sirkulasi

udara pengunaan tipe jendela ini sebaiknya perlu di pertimbangkan sebaik mungkin.

Double Hung Window merupakan jendela yang terdiri atas 2 daun di susun vertikal dan di

operasikan dengan cara menggeser salah satu daun jendela secara vertikal.

Single Hung Window adalah jendela yang memiliki bentuk fisik yang sama dengan Double

Hung Window yang membedakannya adalah hanya 1 daun yang dapat di geser, Single Hung

Window hanya bisa menyediakan 50% bukaan.

Page 11: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Sliding Window, Sesuai dengan namanya sliding window atau jendela geser di buka-tutup

dengan cara di geser secara horizontal.

Casement Window atau jendela ayun memiliki daun jendela yang salah satu sisinya terkait

dan di operasikan dengan cara di ayun keluar atau ke dalam. Kelebihan jendela ini mampu

menyediakan bukaan 100%.

Awning Dan Hopper, Tipe jendela ini memiliki prinsip kerja yang mirip dengan jendela ayun

hanya saja sisi jendela yang di kaitkan adalah sisi atas atau bawahnya.

French Window adalah tipe jendela dengan sepasang jendela ayun yang di juga berfungsi

sebagai aksen keluar masuk. Karena memiliki fungsi ganda sebagai pintu ruang kamar tidur

merupakan lokasi yang tepat untuk French Window karena sebagian besar bukaan

mengarah ke dalam, Biasanya aplikasi jendela ini menghadap ke taman yang berdekatan

dengan kamar tidur.

Pivoted Window merupakan tipe jendela yang daun jendelanya dapat berputar 90 derajat

atau 180 derajat secara horinsontal maupun vertikal.

Jalousie Window adalah jendela yang memiliki pelat-pelat panjang horizontal (Sirip) dari

kayu yang tersusun rapat.

Bay Window, Sesuai namanya tipe jendela Bay Window selalu menjorok ke depan.

Bow Window merupakan tipe jendela yang hampir mirip dengan Bay Window hanya saja

perbedaannya terletak pada format jendelanya di buat melengkung.

Ox-Eye, adalah jendela kecil yang berbentuk lingkaran, bundar atau oval sering di sebut juga

Oeil de boeuf window biasanya aplikasi tipe jendela satu ini sering terlihat menggunakan

elemen kaca patri atau kaca warna-warni.

Ribbon Window, Tipe jendela satu ini selalu bentuk horizontal memanjang seperti pita,

jendela ini bisa di buat bersegmen atau menerus tanpa segmen keberadaan tipe jendela

Ribbon Window menjadi salah satu ciri bangunan bergaya minimalis modern.

Sumber : http://tropicalhomeideas.com/bukaan-yang-baik-pada-rumah-tropis/

Majalah Tropical Home Ideas

2.2 Tinjauan Teori dari Segi Neo Vernakular

Page 12: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

1. Latar Belakang

Pada dunia arsitektur kita mengetahui terdapat beberapa periode di dalam perkembangannya.

Dimulai dari zaman klasik berkembang aliran arsitektur seperti Gotic, Renaissance kemudian

dilanjutkan dengan periode modern, Pada periode ini muncul gaya-gaya arsitektur modern maupun

postmodern. Arsitektur modern dan arsitektur postmodern lahir pada periode yang hampir

bersamaan. Walaupun berada pada satu periode yang hampir bersamaan, tetapi antara arsitektur

modern dan arsitektur postmodern memiliki beberapa perbadaan walaupun tidak banyak.

Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang pada era Post

Modern yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun 1960-an, Post Modern lahir

disebabkan pada era modern timbul protes dari para arsitek terhadap pola-pola yang berkesan

monoton (bangunan berbentuk kotak-kotak). Oleh sebab itu, lahirlah aliran-aliran baru yaitu Post

Modern.

Ada 6(enam) aliran yang muncul pada era Post Modern menurut Charles A. Jenck diantaranya,

historiscism, straight revivalism, neo vernakular, contextualism, methapor dan post modern space.

Dimana menurut Budi A Sukada (1988) dari semua aliran yang berkembang pada Era Post Modern ini

memiliki 10 (sepuluh) ciri-ciri arsitektur sebagai berikut.

1. Mengandung unsur komunikatif yang bersikap lokal atau populer.

2. Membangkitkan kembali kenangan historik.

3. Berkonteks urban.

4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi.

5. Bersifat representasional (mewakili seluruhnya).

6. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain).

7. Dihasilkan dari partisipasi.

8. Mencerminkan aspirasi umum.

9. Bersifat plural.

10. Bersifat ekletik.

Untuk dapat dikategorikan sebagai arsitektur post modern tidak harus memenuhi kesepuluh dari

ciri-ciri diatas. Sebuah karya arsitektur yang memiliki enam atau tujuh dari ciri-ciri diatas sudah

dapat dikategorikan kedalam arsitektur post modern.

Charles Jenks seorang tokoh pencetus lahirnya post modern menyebutkan tiga alasan yang

mendasari timbulnya era post modern, yaitu.

Page 13: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

1. Kehidupan sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke dunia tanpa batas, ini disebabkan oleh

cepatnya komunikasi dan tingginya daya tiru manusia.

2. Canggihnya teknologi menghasilkan produk-produk yang bersifat pribadi.

3. Adanya kecenderungan untuk kembali kepada nilai-nilai tradisional atau daerah, sebuah

kecenderungan manusia untuk menoleh ke belakang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arsitektur post modern dan aliran-alirannya

merupakan arsitektur yang menggabungkan antara tradisional dengan non tradisinal, modern

dengan setengah nonmodern, perpaduan yang lama dengan yang baru. Dalam timeline arsitektur

modern, vernakular berada pada posisi arsitektur modern awal dan berkembang menjadi Neo

Vernakular pada masa modern akhir setelah terjadi eklektisme dan kritikan-kritikan terhadap

arsitektur modern.

Kriteria-kriteria yang mempengaruhi arsitektur Neo Vernakular adalah sebagai berikut.

1. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diungkapkan dalam

bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen)

2. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen nonfisik yaitu

budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro kosmos dan lainnya menjadi

konsep dan kriteria perancangan.

3. Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular melainkan

karya baru (mengutamakan penampilan visualnya).

Jadi latar belakang penerapan tema arsitektur neo vernakular pada pasar terpadu berkeinginan

melestarikan unsur-unsur atau ciri arsitektur lokal dengan unsur-unsur modern yang berkembang

saat ini agar lebih menarik pengunjung dan penjual untuk menggunakan fasilitas pasar yang akan

direncanakan. Penggunaan arsitektur Neo Vernakular sebagai style pasar terpadu Lhoksukon

dikarenakan pasar ini merupakan pasar tradisional yang patut di kembangkan agar lebih layak untuk

digunakan oleh penjual dan pengunjung/pembeli.

2. Pengertian Arsitektur Neo Vernakular

Arsitektur neo-vernakular, tidak hanya menerapkan elemen-elemen fisik yang diterapkan dalam

bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi

dan lain-lain.

Bangunan adalah sebuah kebudayaan seni yang terdiri dalam pengulangan dari jumlah tipe-tipe

yang terbatas dan dalam penyesuaiannya terhadap iklim lokal, material dan adat istiadat. (Leon

Krier).

Page 14: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Neo berasal dari bahasa yunani dan digunakan sebagai fonim yang berarti baru. Jadi neo-

vernacular berarti bahasa setempat yang di ucapkan dengan cara baru, arsitektur neo-vernacular

adalah suatu penerapan elemen arsitektur yang telah ada, baik fisik (bentuk, konstruksi) maupun

non fisik (konsep, filosopi, tata ruang) dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah

terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mangalami

pembaruan menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai

tradisi setempat.

Arsitektur Neo-Vernacular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang

lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan

fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo-Vernacular

merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah

normative, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan

antara bangunan, alam, dan lingkungan.

“pada intinya arsitektur Neo-Vernacular merupakan perpaduan antara bangunan modern

dengan bangunan bata pada abad 19”

Batu-bata dalam kutipan diatas ditujukan pada pengertian elemen-elemen arsitektur lokal, baik

budaya masyarakat maupun bahan-bahan material lokal.

Aliran Arsitektur Neo-Vernacular sangat mudah dikenal dan memiliki kelengkapan berikut ini :

hampir selalu beratap bubungan, detrail terpotong, banyak keindahan dan bata-bata. Bata itu

manusiawi, jadi slogannya begitu manusiawi.

Arsitektur neo-vernakular, banyak ditemukan bentuk-bentuk yang sangat modern namun dalam

penerapannya masih menggunakan konsep lama daerah setempat yang dikemas dalam bentuk yang

modern. Arsitektur neo-vernakular ini menunjukkan suatu bentuk yang modern tapi masih memiliki

image daerah setempat walaupun material yang digunakan adalah bahan modern seperti kaca dan

logam. Dalam arsitektur neo-vernakular, ide bentuk-bentuk diambil dari vernakular aslinya yang

dikembangkan dalam bentuk modern.

B. CIRI-CIRI GAYA ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

Dari pernyataan Charles Jencks dalam bukunya “language of Post-Modern Architecture” maka

dapat dipaparkan ciri-ciri Arsitektur Neo-Vernacular sebagai berikut :

Selalu menggunakan atap bumbungan

Atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok sampai hampir ke tanah sehingga lebih banyak

atap yang di ibaratkan sebagai elemen pelidung dan penyambut dari pada tembok yang

digambarkan sebagai elemen pertahanan yang menyimbolkan permusuhan.

Page 15: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal)

Bangunan didominasi penggunaan batu bata abad 19 gaya Victorian yang merupakan budaya dari

arsitektur barat.

Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan proporsi yang lebih

vertikal.

Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang terbuka di luar

bangunan.

Warna-warna yang kuat dan kontras.

Dari ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa Arsitektur Neo-Vernacular tidak ditujukan pada

arsitektur modern atau arsitektur tradisional tetapi lelbih pada keduanya. Hubungan antara kedua

bentuk arsitektur diatas ditunjukkan dengan jelas dan tepat oleh Neo-Vernacular melalui trend akan

rehabilitasi dan pemakaian kembali.

Pemakaian atap miring

Batu bata sebagai elemen local

Susunan masa yang indah.

Mendapatkan unsur-unsur baru dapat dicapai dengan pencampuran antara unsur setempat

dengan teknologi modern, tapi masih mempertimbangkan unsur setempat.

Ciri-ciri :

a) Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diungkapkan dalam

bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen).

b) Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen non-fisik yaitu

budaya , pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro kosmos, religi dan lainnya

menjadi konsep dan kriteria perancangan.

c) Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular melainkan

karya baru (mangutamakan penampilan visualnya).

C. PRINSIP DESAIN ARSITEKTUR NEO - VERNAKULAR

Adapun beberapa prinsip-prinsip desain arsitektur Neo-Vernakular secara terperinci, yaitu :

a. Hubungan Langsung, merupakan pembangunan yang kreatif dan adaptif terhadap arsitektur

setempat disesuaikan dengan nilai-nilai/fungsi dari bangunan sekarang.

b. Hubungan Abstrak, meliputi interprestasi ke dalam bentuk bangunan yang dapat dipakai melalui

analisa tradisi budaya dan peninggalan arsitektur.

Page 16: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

c. Hubungan Lansekap, mencerminkan dan menginterprestasikan lingkungan seperti kondisi fisik

termasuk topografi dan iklim

d. Hubungan Kontemporer, meliputi pemilihan penggunaan teknologi, bentuk ide yang relevan dengan

program konsep arsitektur

e. Hubungan Masa Depan, merupakan pertimbangan mengantisipasi kondisi yang akan datang.

D. TINJAUAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

Perbandingan Tradisional Vernakular Neo Vernakular

Ideologi Terbentuk oleh tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, berdasarkan kultur dan kondisi lokal.

Terbentuk oleh tradisi turun temurun tetapi terdapat pengaruh dari luar baik fisik maupun nonfisik, bentuk perkembangan arsitektur tradisional.

Penerapan elemen arsitektur yang sudah ada dan kemudian sedikit atau banyaknya mengalami pembaruan menuju suatu karya yang modern.

Prinsip Tertutup dari perubahan zaman, terpaut pada satu kultur kedaerahan, dan mempunyai peraturan dan norma-norma keagamaan yang kental

Berkembang setiap waktu untuk merefleksikan lingkungan, budaya dan sejarrah dari daerah dimana arsitektur tersebut berada. Transformasi dari situasi kultur homogen ke situasi yang lebih heterogen.

Arsitektur yang bertujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh tradisi dan mengembangkannya menjadi suatu langgam yang modern. Kelanjutan dari arsitektur vernakular

Ide Desain Lebih mementingkan fasat atau bentuk, ornamen sebagai suatu keharusan.

Ornamen sebagai pelengkap, tidak meninggalkan nila- nilai setempat tetapi dapat melayani aktifitas masyarakat di dalam.

Bentuk desain lebih modern.

Tabel. Perbandingan arsitektur Ttradisional, Vernakular dan Neo Vernakular.Sumber : Sonny Susanto, Joko Triyono, Yulianto Sumalyo

Dalam hal ini, pengertian vernakular arsitektur sering juga disamakan dengan arsitektur

tradisional dan dapat diartikan bahwa secara konotatif kata tradisi dapat diartikan sebagai pewarisan

atau penerusan norma-norma adat istiadat atau pewaris budaya yang turun temurun dari generasi

ke generasi. Arsitektur dan bangunan tradisional merupakan hasil seni budaya tradisional, yang

Page 17: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup manusia budaya tradisional, yang mampu

memberikan ikatan lahir batin.

Di dunia global, kata tradisional sering digunakan untuk membedakan dengan modern. Di

indonesia, sebutan yang berasal dari kata belanda “traditionell Architectur”, pada waktu itu istilah ini

diberikan untuk karya-karya arsitektur asli daerah di indonesia, salah satu alasannya adalah untuk

membedakan jenis arsitektur yang timbul dan berkembang dan merupakan karakteristik suku-suku

bangsa di indonesia dari jenis arsitektur yang tumbuh dan berkembang atas dasar pemikiran dan

perkembangan arsitektur di Eropa, khususnya arsitektur kolonial Belanda.

Kata tradisional berasal dari kata tradisi yang di indonesia sama artinya dengan adat, kata

adat ini di adopsi dari bahasa Arab. Sehingga seringkali bangunan tradisional disebut dengan “rumah

adat”. Pada prinsipnya, baik di dunia global dan indonesia, kata tradisional diartikan sebagai sesuatu

yang dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Selain itu istilah-istilah lain sering bersentuhan arti dan maknanya dengan vernakular

arsitektur yaitu arsitektur rakyat (folk architecture), arsitektur lokal atau kontekstual (indigenous

architecture) bahkan ada juga yang kemiripan dengan arsitektur alamiah (spontanous architecture).

Secara garis arsitektur rakyat diartikan sebagai arsitektur yang menyimbolkan budaya suatu suku

bangsa dengan beberapa atribut yang melekat dengannya. Sementara itu, arsitektur lokal atau

kontekstual, adalah arsitektural yang beradaptasi dengan kondisi budaya, geografi, iklim dan

lingkungan, dan arsitektur alamiah adalah arsitektur yang dibangun oleh satu masyarakat

berdasarkan proses alamiah seperti kebutuhan dasar manusia.

Maka dapat dipahami bahwa pada dasarnya prinsip asrsitektur Neo-vernakular adalah

melestarikan unsur-unsur lokal sehingga bentuk dan sistemnya terutama yang berkaitan dengan

iklim setempat, seperti penghawaan, pencahayaan alamiah, antisipasi terhadap regionalisme yang

merupakan aspek mendasar. Dalam pendekatan ini arsitektur Neo Vernakular yang digunkan adalah

arsitektur tradisional aceh.

E. PERBANDINGAN NEO VERNAKULAR DENGAN REGIONALISME

Perbandingan Regionalisme Neo Vernakular

Pengertian Region adalah daerah dan Isme adalah paham, jadi faham bersifat kedaerahan

Neo berarti baru, masa peralihan dan vernakular adalah Native/asli/bahasa setempat, jadi peralihan dari bentuk setempat

Ideologi Menciptakan arsitektur yang kontekstual yang tanggap terhadap kondisi lokal dan

Fokus kepada penerapan elemen arsitektur yang sudah ada dari hasil vernakular dan kemudian

Page 18: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

senantiasa mengacu pada tradisi, warisan sejarah serta makna ruang dan tempat

sedikit atau banyaknya mengalami pembaruan menuju suatu karya yang modern.

Prinsip Mengarah pada pemenuhankepuasan dan ekspresi jati diri yang mengacu pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang dan masih tergantung pada vernakularisme

Arsitektur yang bertujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh tradisi dan mengembangkannya menjadi suatu langgam yang modern dan kelanjutan dari arsitektur vernakular.

Konsep Desain Masih cenderung hanya meniru bentuk fisik, ragam dan gaya-gaya tradisional yang sudah dimiliki oleh masyarakat setempat.

Bentuk desain lebih modern dan mencoba menampilkan karya baru.

Kriteria Menggunakan bahan bangunan lokal deengan teknologi modern.

Tanggap dalam mengatasi pada kondisi iklim setempat

Mengacu pada tradisi, warisan sejarah serta makna ruang dan tempat.

Mencari makna dan substansi cultural, bukan gaya/style sebagai produk akhir

Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diuungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen)

Tidak elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen nonfisik yaitu budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro kosmos, religius dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan.

Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular melainkan karya baru (mengutamakan penampilaan visualnya)

Tabel. Perbandingan Regionalisme dengan Neo VernakularSumber : Aplikasi regionalism dan Neo Vernakular dalam desain bangunan. Agus Dharma dan Hasan

Sadli, http://staffsite.gunadharma.ac.id

Dalam prinsip perancangan Henri M.P, yang mencoba memadukan kekuatan-kekuatan lokal

berupa arsitektur, budaya, masyarakat dan alam, dimana pada bangunan yang dirancangnya. Tidak

pernah menemukan suatu karya arsitektur yang dapat mewakili ciri khas budaya san sosial daerah

masing-masing, serta mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh lingkungan di sekitarnya.

Dengan teori-teorinya, Henri Maclaine Pont berusaha untuk menjawab permasalahan-permasalahan

yang ada.

Page 19: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Dalam membangun suatu bangunan, Henri M.P, memegang teguh beberapa filsafat

arsitektur yang menginginkan agar keberadaan bangunan dapat menjadi bagian dari lingkungan

sekitar bangunan tersebut dengan sangat memperhatikan tentang iklim dan masyarakat sekitar

bangunannya. Sehingga dapat memperhatikan adat istiadat dan kepercayaan masyarakat setempat.

Teori Henri M.P, kaidah arsitektur yang pernah ditampilkan pada karya-karyanya adalah

sebagai berikut.

1. Pendekatan pada faktor budaya dan alam dimana ia membangun sehingga karya arsitektural

merupakan jawaban dari kebutuhan sosial.

2. Pada setiap karya arsitektural harus dapat tercermin adanya hubungan yang logis antara bangunan

dengan lingkungannya.

3. Menggali akar budaya arsitektur klasik, dikaji dan kemudian dipadukan dengan arsitektur modern.

Falsafah adaptasi regionalisme yaitu adanya dialog antara tradisional dan modern. Struktur

bangunan dapat berkembang mengikuti teknik dan metode baru, namun ungkapan arsitektural

tetap dalam semangat tempat dan budaya lokal. Henri M.P, memberikan penekanan pada kesatuan

antara bentuk, fungsi dan kontruksi. Sebagai ungkapan spiritual dari suatu kelompok masyarakat,

maka gaya arsitektur harus mempunyai jawaban dari kebutuhan sosial masyarakat tersebut.

Menurut pandangan Henri M.P adalah penting dalam arsitektur adanya hubungan logis

antara bangunan dengan lingkungannya. Kesadaran bahwa lingkungan secara keseluruhan menjadi

bagian yang menyatu dengan bangunan sehingga dalam merancang, Henri M.P, selalu

memperhatikan adat dan budaya setempat.

H. CONTOH BANGUNAN

1. Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Berada di daerah sub urban Kota Jakarta dengan kapasitas 9 juta orang. Dirancang oleh Paul

Andreu dari Prancis. Sebagian besar berkonstruksi tiang dan balok (dari pipa-pipa baja) yang

diekspose. Unit-unit dalam terminal dihubungkan dengan selasar terbuka yang sangat tropikal,

sehingga pengunjungnya merasakan udara alami dan sinar matahari. Unit ruang tunggu

menggunakan arsitektur Joglo dalam dimensi yang lebih besar, namun bentuk maupun sistem

konstruksinya tidak berbeda dari sopo guru dan usuk, dudur, takir, dan lain-lain dari elemen

konstruksi Jawa. Penggunaan material modern namun memiliki tampilan seperti kayu yang

diterapkan pada kolom- kolom di ruang tunggu memberikan kesan yang modern namun natural.

Page 20: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Gambar Bandara soekarno HattaSumber: http://www. airport.com

Gambar Bandara Soekarno HattaSumber: http://www. airport.com

Pendekatan Pemikiran Rancangan:

Bangunan Soekarno Hatta Airport ini merupakan bangunan neo-vernakular yang dengan sangat

jelas memperlihatkan konsep asli vernakularnya seperti pada penggunaan bentuk-bentuk atap joglo

dan atap-atap pelana (lipat) yang banyak digunakan pada bangunan tradisional Indonesia.

Penggunaan material modern yang berkesan natural pada kolom-kolom bangunan ini dapat

diterapkan pada bangunan Pasar Tradisional agar terlihat kesan mendaerah namun modern.

Selain itu penerapan konsep arsitektur setempat dalam penggunaan tata ruang yang linear yang

dipadu dengan teknologi modern cocok diterapkan pada Pasar Tradisional, agar dapat terciptanya

suatu bangunan modern yang masih memiliki image daerah, seperti ulee gajah pada sambungan

balok-kolom yang saling menembus yang banyak terdapat pada bangunan tradisional Aceh.

2. Kuala Lumpur International Airport

Page 21: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Gambar Kuala Lumpur International AirportSumber: http://www. airport.com

Airport yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia ini dirancang oleh Dr. Kisho Kurokawa. Airport

berkapasitas 25 juta orang dalam rencana pengembangannya akan dibuat jalur penghubung antara

Kuala Lumpur dengan pusat kota. Di lahan seluas 10.000 ha ini Dr. Kisho Kurokawa merancang

airport ini dengan gaya pencampuran identitas nasional Malaysia dengan fasilitas high-tech sehingga

dapat mencerminkan Malaysia yang modern. Airport ini menjadi simbol kebanggaan Nasional

Malaysia dan menjadi kesan pertama yang menarik ketika para penumpang tiba di Malaysia.

Gambar Kuala Lumpur International AirportSumber: http://www. airport.com

Pendekatan Pemikiran Rancangan:

Kuala Lumpur International Airport merupakan bangunan neo-vernakular yang memiliki konsep

vernakular yang cukup jelas, penggunaan bentukan dan material atap yang melengkung

mencerminkan Malaysia yang sangat kental nuansa Islaminya namun dengan sentuhan material

modern menjadi sangat modern namun tidak meninggalkan unsur vernakularnya. Penggunaan

material yang sesuai dengan konsep vernakular inilah yang dapat diterapkan pada bangunan yang

akan dirancang, yaitu Pasar Tradisional yang modern namun tidak meninggalkan unsur vernakular

Acehnya.

Page 22: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Gambar Kuala Lumpur International AirportSumber: http://www. airport.com

3. National Theatre Malaysia

Gambar National Theatre MalaysiaSumber: http://www. theatremalaysia.com

Bangunan teater daerah Malaysia ini merupakan salah satu bangunan neo-vernakular di

Malaysia. Terletak di Kuala Lumpur, dengan fungsi sebagai teater daerah dan juga gedung

pertunjukan, dengan kapasitas 2000 orang yang menggunakan tiga tingkat balkon. Gedung Teater

Nasional Malaysia ini merupakan salah satu ciri Malaysia sehingga terlihat sangat lekat sekali kesan

budaya Malaysianya. Gedung ini didesain dengan mengikuti konsep bangunan tradisional melayu

Malaysia yang menggunakan atap pelana yang tinggi. Dengan mengambil bentuk vernakular yang

jelas sekali dipadu dengan material yang modern menjadikan Gedung Teater Nasional Malaysia ini

terlihat modern namun tetap memiliki ciri khas Malaysia.

Page 23: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Gambar Interior National Theatre MalaysiaSumber: http://www. theatremalaysia.com

Pendekatan Pemikiran Rancangan:

Gedung Teater Nasional Malaysia ini mengambil konsep vernakular dari rumah tradisional

melayu Malaysia dengan sangat jelas dan memberikan pengulangan-pengulangan pada bagian

atapnya yang bertingkat-tingkat. Atap pelana yang biasanya digunakan pada bangunan rumah

tradisional sangat tepat diaplikasikan ke gedung teater ini karena gedung teater membutuhkan

ruang yang besar dan tinggi seperti pada rumah tradisional yang menggunakan atap yang besar dan

tinggi. Hal ini juga yang diterapkan ke dalam bangunan Pasar Tradisional yang menggunakan

atap-atap dari rumah tradisional di Aceh.

Gambar Eksterior National Theatre MalaysiaSumber: http://www. theatremalaysia.com

4. Asakusa Tourist Information Center

Page 24: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Gambar Asakusa Tourist Informasi CenterSumber : http://www.spoon-tamago.com/2010/01/03/

Asakusa Tourist Information Center merupakan karya Kengo Kuma, yang merupakan

sayembara desain Tourist Hotpsot yang diadakan pada tahun 2008 oleh pemerintah Distrik Taito dan

diikuti oleh 300 peserta.

Gambar Pagoda kuil sensoji(kiri), gerbang kaminari(kanan)Sumber : http://www.senso-ji/info/lightup/index_e

Bangunan ini terletak di seberang kuil Shinto di Jepang, Kuil Kinruzan Sensoji yang merupakan

objek wisata utama di Asakusa, Tokyo. Asakusa terkenal sebagai kota dengan atmosfer shitamachi

yang kental. Kuil Sensoji terkenal dengan lampion berukuran besar yang diletakkan pada gerbang

Kaminari.

Gambar Machiya di JepangSumber : http://www.jcie.or.jp/.../tiffany/2010

Karya kengo kuma ini merupakan reinterpretasi arsitektur vernacular dari bangunan machiya.

Machiya merupakan townhouse tradisional Jepang, berupa rumah yang terbuat dari material kayu

dengan fasad sempit dan berupa massa memanjang kebelakang.

Page 25: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Gambar Asakusa Tourist Informasi CenterSumber : http://www.jcie.or.jp/.../tiffany/2010

Jika machiya pada umumnya terdiri satu setengah lantai, dua lantai hingga tiga lantai,

maka desain Kuma ini terdiri dari tujuh lantai. Atapnya berbentuk pelana bertumpuk,

mengorientasikan diri pada pagoda kuil sensoji yang yang memiliki atap bertumpuk, berjumlah lima

buah. Lantai 1 dan 2 digunakan sebagai area utama pusat informasi dan lounge. Sedangkan lantai 3

digunakan sebagai kantor administrasi, lantai 4 hingga 6 digunakansebagai galeri multifungsi

maupun area aktivitas lain. Lantai 7 digunakan sebagai kafe.

5. Mapungubwe Interpretation Centre

Gambar Mapungubwe interpretation centerSumber : http://www.archdaily.com/57106/mapungubwe-interpretation-center

Mapungubwe Interpretation Centre merupakan karya Peter Rich. Terletak di Afrika Selatan

bagian utara yang berbatasan dengan Botswana dan Zimbabwe, serta termasuk dalam kawasan

Unesco World Heritage Site. Lokasi bangunan ini selain merupakan daerah yang kaya dengan cultural

heritage, juga memiliki kekayaan flora dan fauna serta merupakan daerah bekas tambang emas

pertama di Afrika.

Page 26: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Gambar Eksteriol Mapungubwe Interpretation CenterSumber : http://www.archdaily.com/57106/mapungubwe-interpretation-center

Visitor Center seluas 1.500 m² ini memiliki ruang yang berisi artifak serta sejarah tempat

bangunan ini berada. Selain itu juga terdapat fasilitas lain dan kantor pengelola. Desain bangunan

menyerupai dome yang merupakan bentuk rumah penduduk setempat dengan bagian dalam berupa

kubah.

Gambar Interiol Mapungubwe Interpretation CenterSumber : http://www.archdaily.com/57106/mapungubwe-interpretation-center

Kubah-kubah lengkung ini didesain dengan mengadaptasi sistem konstruksi setempat yang

telah berumur 600 tahun dalam upaya untuk menciptakan bangunan yang low-cost serta ramah

lingkungan. Material utama bangunan ini adalah batu paras dan ubin sebagai pelapis dinding, serta

kayu jenis mopane.

6. Bandara Internasional Minangkabau

Gambar Bandara International MinangkabauSumber : id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Minangkabau

Bangunan ini terletak di propinsi Sumatra barat yang merupakan salah satu bangunan neo

vernakular. Memiliki fungsi sebagai tempat lepas landas, mendarat pesawat udara, dan pergerakan

di darat pesawat udara, dengan kapasitas mencapai 1,3 juta, dua kali lipat lebih dari yang

ditargetkan pada tahun 2010 yaitu 622.000 penumpang. Bandar udara ini merupakan bandar udara

pertama dan satu-satunya di dunia yang memiliki nama suatu suku atau etnik, dimana dinamakan

Page 27: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

sesuai dengan etnik yang mendiami provinsi Sumatera Barat yaitu Minangkabau. Bangunan ini

sangat lekat sekali dengan budaya minangkabau.

Bandara ini didesain dengan mengikuti konsep bangunan tradisional minangkabau yang

menggunakan atap gonjong atau bagonjong dengan bentuk puncak atapnya runcing yang

menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan

tahun namun belakangan atap rumah ini banyak berganti dengan atap seng. Dengan mengambil

bentuk vernakular yang jelas sekali dipadukan dengan material yang moderen menjadikan bandara

Internasional Minangkabau ini terlihat maderen namum tetap memiliki ciri khas daerah

mimangkabau yang terletak pada atapnya.

Gambar Bandara International MinangkabauSumber : id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Minangkabau

Penarapan tema neo vernakular pada Bandara internasional minangkabau ini mengambil

konsep vernakular dari rumah tradisional padang dengan sangat jelas terdapat pada atap

gonjong atau bagonjong dengan bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau.

7. Donald Bren School of Environmental Science & Management.

Gambar Halaman Donald Bren School of Environmental Science & Management. Santa Barbara, California

Page 28: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Sumber: http://www.greatbuildings.com

Arsitek : Zimmer Gunsul Frasca

Lokasi : Santa Barbara, California

Tanggal : 1999-2002

Jenis Bangunan : akademik laboratorium dan ruang kelas

Konstruksi Sistem : beton dan rangka baja

Keberlanjutan : LEED Platinum, dengan efisiensi energi yang aktif, pencahayaan, shading,

tinggi bahan konten daur ulang, photovoltaics 42KW - GEEB

Iklim : ringan beriklim

Konteks : kampus tepi laut pinggiran kota oceanside

Gaya : Neo Vernacular

Catatan : "The Donald Bren Sekolah Ilmu Lingkungan dan Manajemen"

Sekolah Donald Bren di University of California, Santa Barbara mengambil keuntungan dari

pengaturan indah di dekat Samudra Pasifik menjadi bangunan hijau yang mencakup lingkungan tidak

hanya untuk efisiensi, tapi untuk pengalaman. Dengan halaman terbuka mencolok, memberikan

kesempatan yang luas untuk interaksi sosial yang membuat transisi antara indoor maupun outdoor

lebih halus dan singkat dari bangunan.

Sekolah Bren juga memanfaatkan penerangan alami untuk memanfaatkan pencahayaan alami

sebagai pengganti lampu buatan sementara memungkinkan koneksi pandangan yang lebih

meningkatkan bangunan untuk lanskap. Dan dengan jendela operal dan teknologi tinggi senors

terhubung ke unit pemanas yang berdekatan, Sekolah Bren cerdas mengambil keuntungan dari

Santa Barbara iklim terkenal moderat. Ini gedung kampus yang menawan dan mengesankan sebagai

kota mana ia berasal.

Gedung Bren Hall dengan bahan yang berkelanjutan dan metode diperkirakan telah

ditambahkan hanya 2% untuk biaya bangunan, yang dengan mudah akan diperhitungkan dari waktu

ke waktu oleh tabungan energi.

"Untuk memastikan efisiensi penggunaan energi, gedung ini dirancang untuk memanen cahaya

alami, pemanasan, dan pendinginan. Menghadapi laut, sayap kantor tidak memiliki AC dan bukannya

bergantung pada aliran-melalui ventilasi dengan jendela yang dapat dibuka dan transoms panen

Daylight adalah. ditambah dengan rencana pencahayaan yang menggabungkan hemat energi

Page 29: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

perlengkapan dan lampu bersama dengan kontrol untuk gerakan dan cahaya ambient. " - Donald

Bren Sekolah

"LEED berperan dalam menyediakan struktur untuk upaya penelitian dan juga sebagai sarana

untuk mengukur hasil."

Gambar Ruang Sosial Halaman Gedung Donald Bren School of Environmental Science & Management. Santa Barbara, CaliforniaSumber: http://www.greatbuildings.com

Gambar Interior Auditorium Donald Bren School of Environmental Science & Management. Santa Barbara, California

Sumber: http://www.greatbuildings.com

8. Kantor Bupati Kabupaten Kampar

Kantor bupati kabupaten kampar berada di kompleks kantor pemerintah kabupaten kampar di

bukit candika kota bangkinang, daerah ini merupakan kompleks terpadu kantor pemerintahan

kabupaten kampar yang baru dimana sebelumnya kantor bupati kampar berada di jalan SM.amin.

karena berada di jalan lintas sumatra. pemindahan kantor pemerintah ke tempat yang lebih luas dan

berada jauh dari pusat kota merupakan ide brilian selain jauh dari aktifikas perdagangan serta jalan

lintas, pemindahan ini juga bisa memicu perkembangan kota bangkinang lebih besar lagi. tidak

terfokus di daerah yang lama saja sehingga akan menyebabkan kesemerautan kota. kompleks kantor

pemerintah secara langsung maupun tidak langsung meniru konsep kantor pemerintah di negara

Page 30: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

malaysia yang semua kantor pemerintah di bangun di dalam satu kompleks biar lebih mudah untuk

segala urusan.

Gambar Kantor Bupati Kabupaten KamparSumber: http://www.google.co.id/imgres?q=kantor+gubernur+kampar&um

Kantor Bupati Kabupaten Kampar ini berada di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten

Kampar disekitar Kantor Bupati ini juga terdapat beberapa Kantor Dinas, Kantor DPRD Kabupaten

Kampar dan juga Gedung Olahraga. Kampar sebagai Kabupaten senior yang bukan Kabupaten

Pemekaran cukup berani juga menganggarkan pembangunan kantor baru.

Kantor baru bupati kampar ini terlihat megah dengan aristektur lokal yang di padukan dengan

arsitektur modern. di depan kantor bupati ini juga di lengkapi sebuah kolam yang cukup besar.

Penerapan konsep arsitektur neo vernakular pada bangunan ini mengambil konsep vernakular dari

rumah tradisional kampar yang sangat jelas terlihat pada bentuk perabung (bubungan) atapnya

melentik mengarah langit.

Gambar Tampak Samping Kantor Bupati Kabupaten KamparSumber: http://www.google.co.id/imgres?q=kantor+gubernur+kampar&um

9. Kantor Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral provinsi sulawesi barat

Page 31: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Alamat Kantor Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral provinsi sulawesi barat

berada pada jl. H. Abd. malik pattana endeng komp. Kantor gubernur sulawesi barat.

Gambar Kantor Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi BaratSumber: http://alamatkantorsulbar.blogspot.com/2012/01/alamat-kantor-dinas-pertambangan-

energi.html

Gambar tampak samping Kantor Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat

Sumber: http://alamatkantorsulbar.blogspot.com/2012/01/alamat-kantor-dinas-pertambangan-energi.html

Penerapan konsep arsitektur neo vernakular pada bangunan ini mengambil konsep vernakular

dari rumah tradisional sulawesi yang sangat jelas terlihat pada bentuk atap perisai dan permainan

kolom yang ilegan seakan terkesan rumah panggung tradisional sulawesi.

Gabungan gaya arsitektur moderen dengan karateristik arsitektur tradisional sulawesi ini

terlihat sangat dominan, sehingga gaya arsitektur neo vernakularnya sangat jelas terlihat.

10. Kantor Bupati Kabupaten Sulawesi Barat

Alamat Kantor bupati kabupaten Sulawesi Barat terletak di Jl. A. Yani, Pontianak.

Page 32: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Gambar Kantor Bupati Kabupaten Sulawesi BaratSumber : http://www.panoramio.com/photo_explorer#view=photo&position

Gambar Kantor Bupati Kabupaten Sulawesi BaratSumber : http://www.panoramio.com/photo_explorer#view=photo&position

Penerapan konsep arsitektur neo vernakular pada bangunan ini menggunakan Unsur lagam

lokal Kalimantan Barat, dibuktikan dengan Style yang seakan akan panggung. padahal bangunan ini

tidak panggung .

3. Tinjauan Data Eksisting ( Lokasi / Site )

Perkampungan

SITE

Jl. Mendung

UNS

Hotel Bintang

25m

20m

Jalan Ir. Sutami

U

Page 33: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Batas batas site :

- Batas Utara perumahan warga

- Batas Selatan jalan Ir. Sutami

- Batas Timur jalan mendung

- Batas Barat perumahan warga

a. Potensi Site

- Banyak sarana transportasi yang mudah di akses

- Akses menuju perkotaan sangat mudah

- Akses kesehatan dengan adanya Rumah Sakit Moewardi yang

dekat dengan site

- Akses kebutuhan sehari-hari dekat dengan banyaknya pasar

tradisional dan juga mini market di sekitar lokasi

- Dekat dengan area rekreasi (Taman satwa jurug)

- Dekat dengan Universtas sebelas maret

b. Kendala Site

- Bising karena dekat dengan jalan utama yang ramai

- Bising karena daerah sekitar merupakan daerah kosan

mahasiswa

- Daerah sekitar yang keamanannya kurang terjaga

- Daerah site yang berpolusi tinggi dan juga bersuhu panas.

- Kondisi air yang sulit di area sekitar dan juga sistem drainase

yang buruk

c. Aturan Pembangunan

- Pada pasal 13 Undang-undang No. 28 Th 2002 mengenai Bangunan

Gedung telah menyebutkan bahwa sebuah bangunan haruslah memiliki

berbagai persyaratan jarak bebas bangunan yang di dalamnya meliputi

Garis sempadan jalan serta GSB.

- Garis Sempadan Jalan berjarak ½ dari lebar jalan didepannya.

Page 34: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

d. Data Lingkungan Sekitar.

Site berada pada lingkungan Universitas negri sebelas maret Surakarta, hal

tersebut menyebabkan ramainya lingkungan oleh aktifitas mahasiswa. Pada

utara dan barat site terdapat pemukiman warga yang padat, di dalam

perkampungan warga terdapat banyak rumah kos yang memiliki tingkat

kebisingan menengah kebawah. Sementara pada timur site terdapat jalan

Mendung sebagai jalan penghubung menuju pemukiman warga, sebagai jalan

penghubung kampung maka jalan ini memiliki kebisingan menengah kebawah.

Pada bagian selatan site terdapat jalan Ir. Sutami sebagai jalan penghubung

antar kota yang padat, dan memiliki kebisingan menengah keatas.

Page 35: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

BAB III

METODA

Metode secara umum yang digunakan yaitu Programming kemudian Designing.

Programming berdasarkan input atau data yang akan digunakan dalam merencanakan dan

merancang Rumah, kemudian diproses dengan berbagai pertimbangan dan menghasilkan

outcome yang akan digunakan sebagai modal dari langkah mendesain.

Di dalam Programming terbagi menjadi beberapa langkah, mulai dari input

kemudian proses pemrograman berupa penelurusan masalah, pengumpulan data,

pengolahan data, dan menghasilkan outcome.

secara umum metoda pembahasannya menjadi :

1. Pengumpulan Data

• Observasi : Survei ke Rumah kontraktor yang sudah ada

• Pencarian referensi

• Wawancara dengan Objek dalam hal ini Kontraktor

2. Pengolahan data

Menyaring data yang telah ditemukan ke dalam tema yang sudah ditentukan, kemudian diambil substansi-substansi yang sesuai. Hal ini dilakukan terus menerus, sehingga dimungkinkan terjadi perubahan format baru.

3. Pendekatan Konsep

Perumusan Konsep untuk memperoleh gambaran Rumah Tinggal. Melalui metoda induktif yaitu berdasarkan pengalaman dan juga metoda induktif yaitu berdasarkan teoritik.

4. Transformasi Desain

Penerjemahan konsep-konsep menjadi gambar atau desain bangunan.

Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah deskriptif analisis yaitu dengan

mengumpulkan, menganalisis dan menyimpulkan data yang diperlukan dan berkaitan

dengan masalah. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan sekunder

dengan cara :

Page 36: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

1. Data Primer

− Wawancara dengan narasumber yang terkait untuk mendapatkan informasi

yang solid

− Observasi lapangan

− Studi banding, yaitu mempelajari kasus lain sejenis sebagai masukan dalam

merancang

2. Data Sekunder

− Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mempelajari buku-

buku yang berkaitan dengan teori, konsep, standar perencanaan dan

perancangan, juga yang berkaitan dengan arah pengembangan dari lokasi

yang akan digunakan.

Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Arsitektur disusun dengan urutan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang, permasalalan dan persoalan, seta

tujuan dan sasaran .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA/TEORI

Berisi tentang kajian teori, pengertian rumah, fungsi rumah, jenis rumah,

profil user/pengguna, tinjauan tentang tema yang diangkat dan juga kegiatan

user tiap harinya.

BAB III METODA

Berisikan tenntang metoda / cara, meliputi metoda pengumpulan dan

pengorganisasian data dan juga metode analisis

BAB IV ANALISIS

Berisikan hasil dari pengumpulan data yang telah diolah dan diorganisasikan

dan dikelompokkan dalam analisis pengguna, analisis jenis dan besaran

ruang, analisis site, analisis olah denah, analisis tampilan bangunan, dan juga

analisis sistem bangunan.

BAB V KONSEP

Page 37: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Dalam uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil dari analisis bab IV,

meliputi analisis pengguna, analisis jenis dan besaran ruang, analisis site,

analisis olah denah, analisis tampilan bangunan, dan juga analisis sistem

bangunan. Dan itu semua akan dijadikan pedoman dalam mendesain rumah

tinggal yang akan dibangun.

BAB IV

Page 38: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

ANALISIS

Bab ini berisi analisis data dan teori yang telah dikumpulkan untuk nantinya menghasilkan kriteria desain dan pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan untuk perancangan rumah tinggal berdasarkan teori-teori yang ada. Dalam bab ini akan membahas analisis pengguna, analisis jenis dan besaran ruang, analisis site, analisis olah denah, analisis tampilan bangunan, dan juga analisis sistem bangunan.

1. Analisis Pengguna / User

Penghuni Waktu KegiatanAyah Pagi Bangun Pagi

Jogging/Fitness

Mandi Pagi

Sarapan

Bersiap pergi kerja ke Gallery

Berangkat bekerja Siang BekerjaSore Pulang Kerja

Istirahat

Mandi SoreMalam Makan Malam Bersama

Berkumpul bersama Keluarga

Mendesain/membuat patung

Tidur

Pagi Bangun Pagi

Membereskan kamar

Jogging/Fitness

Mandi pagi

Sarapan

Bersiap pergi kerja (restoran)Ibu Siang Bekerja

Sore Pulang Kerja

Mandi sore

IstirahatMalam Makan Malam Bersama

Berkumpul bersama keluarga

Tidur

Page 39: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Pagi Bangun TidurMembereskan Kamar

Jogging/FitnessMandi Pagi

SarapanBersiap kerja

KerjaAnak Pertama Siang Bekerja

Sore Pulang ke rumah

Mandi Sore

Membaca bukuMalam Makan Malam Bersama

Berkumpul Bersama Keluarga

Menyiapkan bahan untuk kerja

TidurPagi Bangun Pagi

Membereskan Kamar

Berenang

Mandi pagi

Sarapan

Bersiap berangkat ke kampus

KuliahAnak Kedua Siang Kuliah

Sore Pulang KuliahMandi SoreBersantai

Malam Makan Malam Bersama

Berkumpul Bersama Keluarga

Mengerjakan tugas kuliah

TidurPagi Bangun Tidur

Mandi Pagi

Berbelanja ke Pasar

Menyiapkan Sarapan

Mencuci Piring

Sarapan

Bersih-bersih rumah

Mencuci dan menjemur pakaian

Page 40: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Pembantu Siang Istirahat

Sore Menyapu pekarangan

Menyetrika pakaian

Mandi Sore

Menyiapkan Makan MalamMalam Makan Malam

Mencuci PiringMenyapu lantai

IstirahatTidur

Pagi Berangkat kerumah Bapak

Nyoman

Cuci Mobil dan motor

Mengantar Bapak, Ibu dan anak ke-2

Supir Siang IstirahatSore Menjemput Bapak, Ibu dan anak

ke-2

Berkebun

Pulang

2. Analisis Jenis dan Besaran Ruang

User Aktivitas Kebutuhan Ruang Besaran (m2)

Ayah Bersantai, berkumpul

bersama keluarga dan

menonton TV

Ruang keluarga ± 9

Makan Ruang makan ± 9

Bekerja (Mendesain Patung) Ruang Kerja ± 9

Page 41: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Membuat dan memamerkan

patung

Gallery ± 20

Olahraga (Fitness) Ruang Fitness ± 9

Tidur Kamar tidur utama ± 16

MCK Kamar mandi dalam ± 4

Menerima tamu Ruang tamu ± 9

Ibu Bersantai, berkumpul

bersama keluarga dan

menonton TV

Ruang keluarga ±9

Makan Ruang makan ±9

Memasak Pantry ±6

Tidur Kamar tidur utama ± 16

MCK Kamar mandi dalam ± 4

Menerima tamu dan Arisan Ruang tamu ± 9

Berkebun Kebun/taman

Anak ke-1 Memarkirkan dan mencuci

motor

Garasi ± 14

Bersantai, berkumpul

bersama keluarga dan

menonton TV

Ruang keluarga ± 9

Makan Ruang makan ±9

Olahraga (Fitness) Ruang Fitness ±9

Tidur Kamar tidur anak ± 9

MCK Kamar mandi luar anak ± 3

Menerima tamu Ruang Tamu ± 9

Anak ke-2 Bersantai, berkumpul

bersama keluarga dan

menonton TV

Ruang keluarga ± 9

Makan Ruang makan ±9

Olahraga (Fitness) Ruang Fitness ±9

Tidur Kamar tidur anak ± 9

MCK Kamar mandi luar anak ± 3

Pembantu Tidur Kamar tidur pembantu ± 6,25

MCK Kamar mandi luar ± 2,25

Page 42: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Memasak Dapur ± 6

Menyimpan barang Gudang ± 4

Menyetrika Ruang Setrika ± 3

Menjemur Tempat jemur Di halaman

Supir Memarkirkan mobil Garasi ± 14

Mencuci mobil dan motor Carport

MCK Kamar Mandi luar ± 2,25

3. Analisis Site

Dari lokasi site diatas dapat disimpulkan bahwa:

Site berada di jalan Ir. Soetami di samping Universitas Sebelas Maret yang merupakan

daerah yang relatif ramai karena bersebelahan dengan universitas dan juga berada di pinggir jalan

raya. Pada sisi utara site dan barat site terdapat perumahan warga. Pada sisi timurnya, akan

langsung berbatasan dengan jalan mendung dan juga Universitas Sebelas Maret. Pada sisi selatan,

akan langsung mengahadap ke jalan Ir. Soetami dan juga Hotel Bintang yang berada di seberang site

ini. Site ini berukuran 25x20m dengan gsb 3 meter dari jalan Ir. Soetami dan 1.5 meter pada sisi

lainnya.

Potensi Site:

Perkampungan

SITE

Jl. Mendung

UNS

Hotel Bintang

25m

20m

Jalan Ir. Sutami

UMatahariTenggelam

MatahariTerbit

Angin

Page 43: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

- Banyak sarana transportasi yang mudah di akses

- Akses menuju perkotaan sangat mudah

- Akses kesehatan dengan adanya Rumah Sakit Moewardi yang dekat dengan

site

- Akses kebutuhan sehari-hari dekat dengan banyaknya pasar tradisional dan

juga mini market di sekitar lokasi

- Dekat dengan area rekreasi (Taman satwa jurug)

- Dekat dengan Universtas sebelas maret

Kendala Site

- Bising karena dekat dengan jalan utama yang ramai

- Bising karena daerah sekitar merupakan daerah kosan mahasiswa

- Daerah sekitar yang keamanannya kurang terjaga

- Daerah site yang berpolusi tinggi dan juga bersuhu panas.

- Kondisi air yang sulit di area sekitar dan juga sistem drainase yang buruk

Dikarenakan daerah site memiliki tingkat kebisingan dan polusi yang tinggi, maka di dalam

pemrograman ruang akan mementingkan daerah-daerah yang membutuhkan tingkat kebisingan

minimal berada pada sisi barat laut agar dapat mereduksi kebisingan dan juga polusi yang

disebabkan oleh bis yang berlalu lalang setiap saat.

Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya tindak kriminalitas, maka pada sisi sebelah

timur dan selatan site akan dibangun pagar setinggi 1 meter yang pada bagian atasnya akan

diberikan vegetasi agar dapat menyaring polusi yang berlebihan dan juga mereduksi kebisingan akan

aktivitas-aktivitas di sekitar site. Pagar ini akan menggunakan material atu bata agar dapat menyatu

dengan fasad bangunan utama dan juga gallery yang didominasi oleh batu bata agar dapat

mencerminkan kelokalitasannya.

4. Analisis Tampilan bangunan

Page 44: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Dalam aspek ini, pada bagian fasad bangunan akan menonjolkan penggunaan

material-material alam seperti batu dan batu bata agar dapat menunjukkan

kelokalitasannya. Selanjutnya pada bagian atap menggunakan atap joglo yang digabungkan

dengan atap dak sebagai pemanis fasad agar tidak terlihat terlalu vernakular. Selain itu, pada

bagian kolom dihiasi oleh batu alam yang dapat meningkatkan nilai estetika pada rumah ini.

5. Analisis Sistem Bangunan

a. Sub Struktur

Dari analaisis data yang telah dilakukan, site berada di Surakarta, Jawa

Tengah, Indonesia. Oleh sebab itu maka struktur bangunan

mempertimbangkan iklim yang ada adalah iklim tropis dengan intensitas

hujan yang tinggi.

Maka pondasi dan dinding harus dapat bertahan lama dan anti

kelembaban. Yang terpenting itu pondasi itu harus kuat menahan beban

bangunan diatasnya. Dinding sendiri haruslah tahan akan berbagai macam

iklim didaerah tropis seperti hujan panas terus menerus.

b. Upper Struktur

Untuk struktur bagian atas sendiri masih menggunakan kuda kuda

yang berbahan kayu, dan penggunaan nok, goring, usuk dan reng juga

menggunakan bahan kayu ini dipilih karena dilihat dari biaya dan juga

kualitas bertahan dari kayu lumayan bagus dan juga harganya lumayan

terjangkau.

Pada atap disertai juga tritisan yang berkonsul ini bertujuan supaya

ketika hujan air hujan tidaklah masuk ke teras.

c. Utilitas

a. Air bersih menggunakan distribusi dari PAM dengan aplikasi ground

tank sebagai reservoir air.

b. Rumah ini berada di tengah kota sehingga sangat mendukung utilitas

komunikasi. Jaringan telepon kuat. Rumah ini menggunakan telepon

rumah. Terdapat jaringan internet wireless yang dipasang di atap dan

bisa dipakai untuk umum.

Page 45: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

c. Black water dan grey water diolah terpisah. Air sisa kamar mandi

dialirkan ke septictank di halaman depan untuk kemudian di alirkan ke

sumur resapan. Grey water seperti limbah mencuci, limbah dapur dan

air hujan dijadikan satu saluran. Penyaringan menggunakan bak lemak

dan bak control. Hail saringan kemudian dialirkan ke riol kota di depan

rumah.

d. Sistem drainase bersifat buatan. Kolam yang memanjang berfungsi

sebagai penampung sementara air hujan. Karena bangunan berlantai 2,

sisa lahan yang cukup luas pada lantai satu ditanami rumpu dan

tanaman fungsional. Selain untuk daerah peresapan juga menimbulkan

kesan asri.

e. Penerangan bangunan menggunakan lampu LED berwarna kuning dan

putih. Lampu LED berwarna kuning digunakan pada balkon, selasar

lantai 2, dan Ruang keluarga. Sedangkan lampu LED berwarna putih

digunakan pada Kamar tidur (utama, anak, dan pembantu), ruang

multifungsi , Kamar mandi, Gudang, ruang cuci, ruang hobi, dan dapur.

Pada bagian luar digunakan lampu taman untuk bagian taman tengah,

belakang dan depan. Lalu pada carport, digunakan lampu tembak yang

ditanam di tanah untuk menimbulkan kesan estetis. Selasar lantai satu

diterangi dengan lampu tanam di langit-langit. Penggunaan lampu LED

kuning ditujukan agar menimbulkan kesan yang nyaman, santai dan

intim.

f. Pemasangan wc pada lantai 1 dan 2 yang dipasang secara berdekatan,

supaya menghemat penggunaan pipa dan mempermudah jalur

pembuangan black water, pengaliran air bersih.

g. Pemberian bukaan yang lumayan banyak, untuk pencahayaan dan

penghawaan alami dan menghemat penggunaan ac.

h. Pemberian vegetasi yang lumayan banyak untuk menyerap udara kotor,

peredam suara, penghijauan dan fungsi ekologi lainnya.

i. Peletakan septictank dibelakang rumah, yang bertujuan untuk memberi

pupuk buatan pada tanah dibelakang rumah.

j. Pemberian ventilasi pada atas dinding, untuk sirkulasi udara kecil.

Page 46: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

k. Sumber air bersih menggunakan saluran dari PAM dan menggunakan

sumur Bor yang digunakan untuk motif jaga-jaga kalau-kalau air dari

PAM tidak mengalir.

l. Pemberian saluran air hujan, seperti pipa pembuangan untuk

mengalirkan air hujan ketempat yang diinginkan dan mencegah

terjadinya bocor pada atap.

m. Pemberian saluran drainase untukmencegah terjadinya pengumpulan

air pada areal rumah yang lebih rendah.

n. Pemberian tempat sampah untuk menaruh sampah dari sisa kegiatan

didalam rumah.

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

Page 47: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Dalam uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil dari analisis bab IV, meliputi

analisis pengguna, analisis jenis dan besaran ruang, analisis site, analisis olah denah, analisis

tampilan bangunan, dan juga analisis sistem bangunan. Dan itu semua akan dijadikan

pedoman dalam mendesain rumah tinggal yang akan dibangun.

1. Kriteria gambaran/konsep rancangan Tapak

a. Entrance

Site berada di jalan Ir. Soetami di samping Universitas Sebelas Maret yang merupakan

daerah yang relatif ramai karena bersebelahan dengan universitas dan juga berada di pinggir jalan

raya. Pada sisi utara site dan barat site terdapat perumahan warga. Pada sisi timurnya, akan

langsung berbatasan dengan jalan mendung dan juga Universitas Sebelas Maret. Pada sisi selatan,

akan langsung mengahadap ke jalan Ir. Soetami dan juga Hotel Bintang yang berada di seberang site

ini. Maka dari itu, main entrance pada bangunan ini diletakkan pada sebelah selatan site yang

langsung mengarah ke jalan Ir. Sutami sedangkan untuk side entrance, terdapat pada sisi sebelah

timur site yang merupakan main entrance menuju gallery.

b. Olahan Landsekap

Peletakan Vegetasi tinggi diluar rumah dapat mengurangi suhu panas, polusi, pereduksi kebisingan, peneduh dan juga sebagai tempat regenerasi oksigen.

Pagar rumah dibuat solid untuk tujuan keamanaan. Bentuk solid yang nantinya dipakai akan mengalami sedikit pengurangan berupa pelubangan pada pagar karena pagar ini akan difungsikan untuk melindungi area halaman dari angin yang cukup besar.

Untuk orientasi bangunan , bangunan akan menghadap kearah selatan juga, mengingat entrance utama berada di selatan.

2. Kriteria gambaran/konsep rancangan Peruangan

Ruang Konsep

Garasi Tidak memerlukan cahaya matahari serta bukaan yang sedikit. Membutuhkan besaran ruang yang cukup untuk

Page 48: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

menampung 1 buah mobil

Ruang Tamu Membutuhkan sinar matahari cukup serta bukaan yang banyak dan juga space kosong pada tiap sudut ruangan

untuk memajang hasil karya.

Ruang Keluarga Memerlukan sinar matahari, pencahayaan buatan, memerlukan penghawaan yang cukup karena ruangan ini

harus dibuat senyaman mungkin sebagai tempat berkumpulnya keluarga.

Ruang Makan Memerlukan sinar matahari dan juga bukaan yang cukup agar dapat menimbulkan kesan semi outdoor dan

memberikan kesan di dalam café.

Kamar Utama Memerlukan pencahayaan buatan dan sedikit pencahayaan alami. Dan ruangan ini dibuat seprivat

mungkin

Kamar Mandi Dalam Tidak memerlukan pencahayaan alami yang baik. Cukup diberikan bouvenlight.

Kamar Anak 2x Tidak terlalu memerlukan cahaya alami yang banyak. Ruangan ini harus dapat memenuhi hobi dari anak-anak.

Kamar Mandi Luar Tidak memerlukan pencahayaan alami yang baik. Cukup diberikan bouvenlight.

Kamar Tamu Membutuhkan pencahayaan cukup, penghawaan yang optimal dan kebisingan yang minimal.

Kamar Mandi Tamu Tidak memerlukan pencahayaan alami yang baik. Cukup diberikan bouvenlight.

Kamar Pembantu Membutuhkan pencahayaan cukup, penghawaan yang optimal dan kebisingan yang minimal.

Kamar Mandi Tidak memerlukan pencahayaan alami yang baik. Cukup diberikan bouvenlight.

Dapur Membutuhkan sinar matahari cukup serta bukaan yang banyak. Sehingga asap dari kegiatan memasak tidak

mengganggu kenyamanan.

Pantry Membutuhkan sinar matahari cukup serta bukaan yang banyak. Sehingga asap dari kegiatan memasak tidak

mengganggu kenyamanan.

Gallery Membutuhkan pencahayaan alami yang optimal dan juga bukaan agar dapat memperlihatkan karya seni yang

dipamerkan.

Page 49: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

Ruang Kerja Dibutuhkan pencahayaan alami dan juga buatan yang baik serta kebisingan yang sangat minimal.

Ruang Fitnes Memerlukan pencahayaan buatan yang optimal dan penghawaan yang baik.

Ruang Setrika Membutuhkan sinar pencahayaan buatan dan pencahayaan alami yang seimbang dan juga bukaan yang

optimal.

Gudang Memerlukan sinar matahari, pencahayaan buatan, tak begitu memerlukan penghawaan karena fungsinya yang

hanya sebagai penyimpan barang.

3. Kriteria gambaran/konsep rancangan Sistem Bangunan

a. Sub Struktur

Dari analaisis data yang telah dilakukan, site berada di Surakarta, Jawa

Tengah, Indonesia. Oleh sebab itu maka struktur bangunan

mempertimbangkan iklim yang ada adalah iklim tropis dengan intensitas

hujan yang tinggi.

Maka pondasi dan dinding harus dapat bertahan lama dan anti

kelembaban. Yang terpenting itu pondasi itu harus kuat menahan beban

bangunan diatasnya. Dinding sendiri haruslah tahan akan berbagai macam

iklim didaerah tropis seperti hujan panas terus menerus.

b. Upper Struktur

Untuk struktur bagian atas sendiri masih menggunakan kuda kuda

yang berbahan kayu, dan penggunaan nok, goring, usuk dan reng juga

menggunakan bahan kayu ini dipilih karena dilihat dari biaya dan juga

kualitas bertahan dari kayu lumayan bagus dan juga harganya lumayan

terjangkau.

Pada atap disertai juga tritisan yang berkonsul ini bertujuan supaya

ketika hujan air hujan tidaklah masuk ke teras.

c. Utilitas

a. Air bersih menggunakan distribusi dari PAM dengan aplikasi ground tank

sebagai reservoir air.

Page 50: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

b. Rumah ini berada di tengah kota sehingga sangat mendukung utilitas

komunikasi. Jaringan telepon kuat. Rumah ini menggunakan telepon rumah.

Terdapat jaringan internet wireless yang dipasang di atap dan bisa dipakai

untuk umum.

c. Black water dan grey water diolah terpisah. Air sisa kamar mandi dialirkan

ke septictank di halaman depan untuk kemudian di alirkan ke sumur

resapan. Grey water seperti limbah mencuci, limbah dapur dan air hujan

dijadikan satu saluran. Penyaringan menggunakan bak lemak dan bak

control. Hail saringan kemudian dialirkan ke riol kota di depan rumah.

d. Sistem drainase bersifat buatan. Kolam yang memanjang berfungsi sebagai

penampung sementara air hujan. Karena bangunan berlantai 2, sisa lahan

yang cukup luas pada lantai satu ditanami rumpu dan tanaman fungsional.

Selain untuk daerah peresapan juga menimbulkan kesan asri.

e. Penerangan bangunan menggunakan lampu LED berwarna kuning dan

putih. Lampu LED berwarna kuning digunakan pada balkon, selasar lantai 2,

dan Ruang keluarga. Sedangkan lampu LED berwarna putih digunakan pada

Kamar tidur (utama, anak, dan pembantu), ruang multifungsi , Kamar mandi,

Gudang, ruang cuci, ruang hobi, dan dapur. Pada bagian luar digunakan

lampu taman untuk bagian taman tengah, belakang dan depan. Lalu pada

carport, digunakan lampu tembak yang ditanam di tanah untuk

menimbulkan kesan estetis. Selasar lantai satu diterangi dengan lampu

tanam di langit-langit. Penggunaan lampu LED kuning ditujukan agar

menimbulkan kesan yang nyaman, santai dan intim.

f. Pemasangan wc pada lantai 1 dan 2 yang dipasang secara berdekatan,

supaya menghemat penggunaan pipa dan mempermudah jalur

pembuangan black water, pengaliran air bersih.

g. Pemberian bukaan yang lumayan banyak, untuk pencahayaan dan

penghawaan alami dan menghemat penggunaan ac.

h. Pemberian vegetasi yang lumayan banyak untuk menyerap udara kotor,

peredam suara, penghijauan dan fungsi ekologi lainnya.

i. Peletakan septictank dibelakang rumah, yang bertujuan untuk memberi

pupuk buatan pada tanah dibelakang rumah.

Page 51: Metode Perencanaan dan Perancangan Dasar Rumah Tinggal Profesi

j. Pemberian ventilasi pada atas dinding, untuk sirkulasi udara kecil.

k. Sumber air bersih menggunakan saluran dari PAM dan menggunakan sumur

Bor yang digunakan untuk motif jaga-jaga kalau-kalau air dari PAM tidak

mengalir.

l. Pemberian saluran air hujan, seperti pipa pembuangan untuk mengalirkan

air hujan ketempat yang diinginkan dan mencegah terjadinya bocor pada

atap.

m. Pemberian saluran drainase untukmencegah terjadinya pengumpulan air

pada areal rumah yang lebih rendah.

n. Pemberian tempat sampah untuk menaruh sampah dari sisa kegiatan

didalam rumah.