21

Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

  • Upload
    lamcong

  • View
    267

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas
Page 2: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas
Page 3: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Keselamatan yang bertalian dengan

mesin, pesawat, alat kerja,

bahan dan proses pengolahannya,

landasan tempat kerja dan lingkungannya

serta cara-cara melakukan pekerjaan

Page 4: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Page 5: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Segala tempat kerja, baik di darat, di

dalam tanah, dipermukaan air didalam air

maupun di udara

Keselamatan kerja menyangkut segenap

proses produksi dan distribusi,

baik barang maupun jasa

Page 6: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Produktivitas adalah perbandingan di antara hasil kerja (= out put) dan upaya yang dipergunakan (= input)

Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan produktivitas atas dasar sebagai berikut:

Page 7: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi atau ditekan sekecil-kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari.

Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.

Page 8: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula.

Praktek keselamatan tidak bisa dipisah-pisahkan dari ketrampilan, keduanya berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur esensial bagi kelangsungan proses produksi.

Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja, sehingga sangat membantu bagi hubungan buruh dan pengusaha yang merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi

Page 9: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas
Page 10: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Mengembangkan policy perusahaan yang menyeluruh dalam hal Kesehatan Kerja, Safety dan Lingkungan dengan target yang jelas dandapat dipertanggung jawabkan. Disamping itu, juga bertujuan membina petugas KesehatanKerja yang mampu menjalankan program Kesehatan Kerja di lapangan. Sasarannyamencakup policy mengenai HSE (Health, Safety and Environment), perencanaan mengenaiKesehatan Kerja dan internal review terhadappelaksanaan program Kesehatan Kerja

Page 11: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Mencakup identifikasi, evaluasi, komunikasidan kontrol terhadap hal-hal yang berpotensimembahayakan kesehatan pekerja, dalamkaitannya dengan faktor fisik, kimiawi, biologis, psikologis dan ergonomic.Sasaran mencakup : Database tentang pajanankebisingan (noise); getaran (vibration); radiasi(radiation); bahan-bahan kimia (chemical inventory);logam berat (heavy metals) dalamgas pengelasan (welding fumes); lluminasi(Illumination levels); Konservasi (perlindungan) pendengaran (Hearing conservation program); COSHH (Control of Substances Hazardous to Health) program.

Page 12: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Membangun kemampuan dari “basic and advance life support “ untuk kecelakaan kerjayang berkaitan kecelakaan kerja serta men-stabilkan penderita / korban sebelum dirujuk. Hal ini berkaitan dengan meningkatkankemampuan dalam hal ATLS / BTLS, system pertolongan pertama (First Aid System), klinikdilokasi kerja, rujukan emergency dan bantuantransportasi (Ambulance).

Page 13: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Mengembangkan upaya kesehatan yang “job-related” termasuk tata cara PemeriksaanKesehatan, follow up, dan “fitness certification”. Analisa yang dalam dari data kesehatan dan higiene termasuk : data klinik, in/out patients, pemeriksaan kesehatan danangka absensi karena sakit (Medical absenteeism). Screening dan reporting dariPenyakit akibat Kerja (Work Related Diseases) termasuk disini.

Page 14: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Program promosi kesehatan (Health promotion program) bertujuan meningkatkanderajat kesehatan dan kesejahteraan pekerjadan keluarganya. Program disini mencakup : Hygiene perorangan, Larangan / mengurangimerokok (smoking cessation), Physical fitness, Pengelolaan stress kerja, Diet sehat, dll.

Page 15: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

Bertujuan mencegah meledaknya kasuskeracunan makanan dan memastikan bahwapengelolaan makanan ditempat kerjaberlangsung dengan benar, dan pengelolanyadalam kondisi sehat, tidak mempunyai penyakityang dapat ditularkan kepada konsumen. Elementnya mencakup : training dalam halpersonal higiene, supervisi kantin, HACCP

Page 16: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

bertujuan meningkatkan kenyamanan, produktifitas mencegah terjadinyapenyakit otot rangka (musculoskeletal diseases). Targetnya mencakuppengetahuan, praktek prinsip-prinsipergonomic yang sederhana, ergonomic hit-list, penangannya serta survey Singkat (Brief survey).

Page 17: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas

disiapkan data base atas pajanan sertadampak kesehatannya, pencatatan danpelaporan dari penyakit yang timbulakibat kerja (Work related Diseases).

Page 18: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas
Page 19: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas
Page 20: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas
Page 21: Metode Perhitungan Tenaga Kerja dan Produktivitas