3
Metode pre treatment 1. Minyak Jelantah disaring menggunakan variasi filter berdasarkan ukuran pori yaitu 1, 5, dan 16 2. Setelah pre treatment, dilakukan uji analisis pendahuluan terhadap minyak jelantah yaitu uji kadar FFA (maks. 5%) Proses transesterifikasi 1. Siapkan larutan sodium metoksid dengan cara mencampurkan NaOH 48 gram ke dalam methanol 2,4 Liter 2. Minyak jelantah dituang ke dalam wadah, kemudian dipanaskan mencapai suhu 50 C. Setelah suhu tersebut tercapai maka larutan sodium metoksid dituangkan ke dalam minyak jelantah sambil diaduk. Pemanasan dan pengadukan secara merata dilakukan pada suhu 65 C dengan variasi waktu 30 menit, 60 menit, 90 menit 3. Setelah proses pemanasan dan pencampuran selesai kemudian campuran tersebut didiamkan (settling) selama kurang lebih 1 jam dalam air panas. Setelah terjadi endapan kemudian proses pemisahan dimulai yaitu dengan mengambil lapisan bawah (gliserol) terlebih dahulu, kemudian diambil lapisan atas (biodiesel) Proses permunian 1. Timbang adsorben bleaching earth sebanyak 1% dari berat volume minyak jelantah. 2. Campurkan adsorben kedalam biodiesel aduk selama 15 menit pada suhu 55 C.

Metode Pre Treatment

Embed Size (px)

DESCRIPTION

metode pretreatment biodiesel oleh kel 5 dtlt

Citation preview

Page 1: Metode Pre Treatment

Metode pre treatment

1. Minyak Jelantah disaring menggunakan variasi filter berdasarkan ukuran pori yaitu 1,

5, dan 16

2. Setelah pre treatment, dilakukan uji analisis pendahuluan terhadap minyak jelantah

yaitu uji kadar FFA (maks. 5%)

Proses transesterifikasi

1. Siapkan larutan sodium metoksid dengan cara mencampurkan NaOH 48 gram ke

dalam methanol 2,4 Liter

2. Minyak jelantah dituang ke dalam wadah, kemudian dipanaskan mencapai suhu 50 C.

Setelah suhu tersebut tercapai maka larutan sodium metoksid dituangkan ke dalam

minyak jelantah sambil diaduk. Pemanasan dan pengadukan secara merata dilakukan

pada suhu 65 C dengan variasi waktu 30 menit, 60 menit, 90 menit

3. Setelah proses pemanasan dan pencampuran selesai kemudian campuran tersebut

didiamkan (settling) selama kurang lebih 1 jam dalam air panas. Setelah terjadi

endapan kemudian proses pemisahan dimulai yaitu dengan mengambil lapisan bawah

(gliserol) terlebih dahulu, kemudian diambil lapisan atas (biodiesel)

Proses permunian

1. Timbang adsorben bleaching earth sebanyak 1% dari berat volume minyak jelantah.

2. Campurkan adsorben kedalam biodiesel aduk selama 15 menit pada suhu 55 C.

3. Pisahkan adsorben dari biodiesel dengan penyaringan menggunakan vacuum pump.

(Evi setiawati, 2012)

Acuan metoda pembuatan biodiesel diambil dari Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 2,

2012, Hal. 117-127 oleh Evy Setiawati namun dilakukan perubahan penggunaan kuantitas

bahan yang didasarkan pada jumlah minyak jelantah yang digunakan pada penelitian.

Proses reaksi dilakukan 30 menit, 60 menit, dan 90 menit mengacu pada penelitian

Endang, 2012 yang membuktikan bahwa lama waktu reaksi yang paling efektif adalah 60

menit.

1. Disaring minyak jelantah menggunakan kain sebanyak 3 liter dari kotoran.

2. Dilarutkan NaOH 21 gram dengan Methanol sebanyak 900 ml aduk hingga homogen

selama kurang lebih 15 menit.

Page 2: Metode Pre Treatment

3. Dicampurkan sodium metoksid dengan minyak jelantah pada suhu 60 C dan diaduk

selama 30 menit, 60 menit, 90 menit.

4. Dipisahkan campuran dengan direndam pada air hangat dengan lama waktu 24 jam

hingga terbentuk 2 lapisan.

5. Diambil lapisan atas (Biodiesel mentah) setelah campuran terpisah

6. Dilakukan pencucian biodiesel mentah dengan aquadest sebanyak 2 liter dan

diinjeksikan udara dengan pompa akuarium dan dilakukan pencucian sebanyak 2 kali.

7. Dikeringkan biodiesel yang telah dicuci untuk menghilangkan air pada suhu 105 C

selama 1 jam.

8. Dimurnikan biodiesel menggunakan bleaching earth 1% kemudian diaduk selama 15

menit pada suhu 55 C

9. Disaring adsorben dari biodiesel menggunakan filter.