16
Metode tambang bawah tanah Ada berbagai macam cara penambangan. ada tambang terbuka, ada tambang bawah tanah, dan ada tambang bawah air. tambang terbuka adalah tambang yang berhubungan langsung dengan udara bebas. sedangkan Tambang bawah tanah adalah, tambang dimana kegiatan penambangnya tidak langsung berkaitan dengan alam terbuka, atau udara bebas. Metode tambang bawah tanah terbagi mejadi: Open Stope Methodes Supported Stope Methodes Caving Methodes Coal Mining Methodes Berdasarkan pembagian metode penambangan di atas, dapat kita ketahui bahwa penambangan metode penambangan batubara dipisahkan dari metode-metode yang lain. Hal ini dikarenakan : Batubara berupa lapisan sedimen. Penyusunnya berupa Karbon, dan banyak mengandung Methane (gas beracun). Selanjutnya, metode tambang bawah tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Open Stope Methodes Open Stope Methodes adalah sistem tambang bawah tanah dengan ciri-ciri : Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada. Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau tradisional.

Metode Tambang Bawah Tanah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

metode penambangan tambang bawah tanah

Citation preview

Page 1: Metode Tambang Bawah Tanah

Metode tambang bawah tanah

Ada berbagai macam cara penambangan. ada tambang terbuka, ada tambang

bawah tanah, dan ada tambang bawah air. tambang terbuka adalah tambang

yang berhubungan langsung dengan udara bebas. sedangkan Tambang bawah

tanah adalah, tambang dimana kegiatan penambangnya tidak langsung

berkaitan dengan alam terbuka, atau udara bebas.

Metode tambang bawah tanah terbagi mejadi:

Open Stope Methodes

Supported Stope Methodes

Caving Methodes

Coal Mining Methodes

Berdasarkan pembagian metode penambangan di atas, dapat kita ketahui bahwa

penambangan metode penambangan batubara dipisahkan dari metode-metode

yang lain.

Hal ini dikarenakan :

Batubara berupa lapisan sedimen.

Penyusunnya berupa Karbon, dan banyak mengandung Methane (gas beracun).

Selanjutnya, metode tambang bawah tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Open Stope Methodes

Open Stope Methodes adalah sistem tambang bawah tanah dengan ciri-ciri :

Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada.

Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau tradisional.

Bisa menggunakan buruh-buruh yang tidak terlatih.

Cocok untuk endapan bijih dengan ciri-ciri:

Endapan bijih dan batuan induk relative keras, sehingga tidak mudah runtuh.

Endapan bijih memiliki kemiringan lapisan (dip) lebih dari 70o.

Ukuran bijih tidak terlalu besar.

Tebal endapan bijih kurang dari 5 m.

Antara batuan induk dan bijih mudah dibedakan atau terlihat jelas.

Sedangkan metode Open Stope Methode sendiri dibedakan menjadi:

Gophering Coyoting

Glory Hole Methode

Page 2: Metode Tambang Bawah Tanah

Shrinkage Stoping

Sublevel Stoping

Berdasarkan pembagian di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gophering Coyoting

Metode Gophering Coyoting mempunyai ciri-ciri:

Arah penambangan hanya mengikuti arah endapan bijih.

Cara pengerjaannya tidak sistematis.

Alat dan cara penambangnya sangat sederhana.

Tanpa perencanaan rinci, karena dalam penambangnya hanya mengikuti arah

endapan.

Page 3: Metode Tambang Bawah Tanah

Glory Hole Methode

Metode Glory Hole Methode merupakan system penambangan dengan cara

bebas membuat lubang bukaan, dikarenakan baik batuan induk maupun

endapan bijih relative kuat. mempunyai ciri-ciri:

Metode ini cocok untuk endapan yang sempit atau relative sedikit.

Lebar endapan antara 1 – 5 m, tetapi dengan arah memanjang ke bawah berbentuk

bulat atau elips.

Endapan bijih dan batuan induk kuat.

Hampir setiap pembukaan di surfing ace disebut oleh penulis lokal dan penggemar

pertambangan sebagai "kemuliaan holing" (gbr. 21). Sebenarnya operasi semacam ini

jarang, karena melibatkan pembukaan tambang di permukaan, dari mana bijih dihapus

oleh gravitasi melalui menimbulkan terhubung ke adit haulageways bawah, dan dengan

Tramming bijih ke permukaan pada tingkat pengangkutan.

Metode lubang kemuliaan yang paling cocok untuk pertambangan di atas bukit, dan

deposit yang tidak teratur dapat ditambang bersih tanpa pengenceran oleh limbah

batuan dinding. Persempit vena telah ditambang oleh lubang kemuliaan, dalam kasus ini

"lubang" menjadi sempit dan panjang. Bangku-bangku yang ditambang pergi sebagai

pekerjaan turun ke bagian bawah deposit atau haulageway, sehingga dinding samping

curam spektakuler mungkin terjadi jika dinding tidak mengelupaskan masuk

Pertambangan bisa sangat selektif, dan sedikit batuan sisa dibuang pada pembuangan

permukaan . Pokok keberatan lingkungan untuk metode ini adalah kesulitan dalam

reklamasi permukaan areal tambang.

Page 4: Metode Tambang Bawah Tanah

Room and pillar

Di ruang dan sistem pilar pertambangan batu bara, pilar batubara berbagai bentuk dan

ukuran yang tersisa untuk mendukung atap tambang. Dalam teknik blok, pilar ini persegi

atau hampir persegi, di blok dimodifikasi, mereka baik berbentuk berlian atau persegi

panjang. Garis pilar rantai dapat dibiarkan sepanjang judul utama. Akhirnya sebagian

besar batubara di pilar pulih.

Room and Pillar

Metode penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan pilar-pilar batubara sebagai penyangga alamiah. Metode ini biasa diterapkan pada daerah dimana penurunan (subsidence) tidak diijinkan. Layout Metode Room and Pillar dapat dilihat pada Gambar. Penambangan ini dapat dilaksanakan secara manual maupun mekanis.

Page 5: Metode Tambang Bawah Tanah

Gambar ini menggambarkan ruang dan metode pilar penambangan bawah tanah.

Kebanyakan batubara bawah tanah ditambang oleh ruang dan metode pilar, dimana

kamar dipotong menjadi tempat tidur batubara meninggalkan serangkaian pilar, atau

kolom batu bara, untuk membantu mendukung atap tambang dan mengontrol aliran

udara. Umumnya, kamar 20-30 kaki lebar dan pilar hingga 100 kaki lebar. Seiring

kemajuan pertambangan, pola grid-seperti kamar dan pilar terbentuk. Pekerja

berkendara baut hingga delapan meter di atap kamar untuk menjaga batu di atas

lapisan batubara jatuh masuk Ketika kemajuan tambang ke ujung panel atau garis

properti, pertambangan mundur dimulai. Dalam pertambangan mundur, pekerja

tambang batubara sebanyak mungkin dari pilar tersisa sampai atap jatuh masuk Ketika

pertambangan mundur selesai, lahan tambang ditinggalkan.

Ada dua jenis ruang dan pilar pertambangan â € "pertambangan konvensional dan

pertambangan terus menerus. Pertambangan konvensional adalah metode tertua.

Dalam pertambangan konvensional, lapisan batubara dipotong, dibor, mengecam dan

kemudian dimasukkan ke mobil. Pertambangan terus menerus adalah bentuk paling

umum dari tambang bawah tanah. Dalam pertambangan terus menerus, mesin yang

dikenal sebagai penambang terus menerus memotong batubara dari muka

pertambangan, menghindarkan kebutuhan untuk pengeboran dan peledakan.

Page 6: Metode Tambang Bawah Tanah

Sublevel Stoping

Sublevel Stoping adalah penambangan bawah tanah dengan cara membuat

level-level, kemudian dibagi menjadi sublevel-sublevel. Sedangkan syarat-

syaratnya sebagai berikut:

Ketebalan cebakan antara 1 – 20 m.

Kemiringan lereng sebaiknya lebih dari 30o.

Baik endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan keras.

Batas endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan tidak ada retak-retak ketika

dilakukan penambangan. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi dilusi atau

pencampuran dua material. Dalam hal ini pencampuran endapan bijih dengan

batuan induk.

Penyebaran kadar bijih sebaiknya homogen.

Page 7: Metode Tambang Bawah Tanah

Setelah lebih dari 30 tahun terbuka pit pertambangan, Rana Gruber AS mulai

penambangan bawah tanah dengan menggunakan metode stoping terbuka

sublevel di Tambang Kvannevann pada tahun 2000 . Pertambangan telah terus

ditingkatkan dan dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisi batuan yang

sulit di daerah dan untuk mengurangi biaya operasi . Kombinasi bijih besi kelas

rendah ( dengan rata-rata 33 % Fe ) dan rock mekanik tantangan yang signifikan

( tegangan horisontal besar) telah membuat pertambangan di Tambang

Kvannevann luar biasa.

Berkat dari tahun terakhir meningkatkan produksi karena permintaan untuk bijih

besi , Rana Gruber SEBAGAI metode alternatif diselidiki untuk meningkatkan

kapasitas pertambangan dan sumber daya. Ini menghasilkan keputusan untuk

beralih dari sublevel stoping terbuka untuk tingkat caving sub . Argumen utama

adalah: a ) cadangan tertambang b ) nilai ekstraksi biaya dan manfaat yang

berkaitan dengan investasi c ) menunjukkan hasil yang optimis dan memuaskan

dan d ) estimasi dan uji lapangan menunjukkan caving memuaskan deposit.

Metode ini melibatkan pertambangan membagi tubuh bijih dalam lapisan

horisontal , dimulai dengan lapisan pertama di atas tubuh bijih dan kemudian

bekerja ke bawah. Pada sublevel caving produksi dibagi menjadi empat tahap

yang berbeda operasi .

pengembangan drift

Pengeboran lubang panjang

Produksi, Blasting dan loading

produksi pemuatan

Sub Metode tingkat caving memungkinkan bekerja secara paralel pada sub

tingkat yang berbeda di tambang . Ini berarti bahwa karya penggalian terus

menerus dapat berlangsung pada satu tingkat sub tanpa mengganggu yang lain .

Proyek Sublevel Caving dilakukan selama tahun 2009 dan 2011 , dengan

anggaran pada 450 juta NOK .

Page 8: Metode Tambang Bawah Tanah

Supported Stope Methode

Supported Stope Methode adalah metode penambangan bawah tanah yang

menggunakan penyangga dalam proses penambangannya. Secara umum ciri-ciri

Supported Stope Methode antara lain:

Cocok untuk endapan bijih serta batuan induk yang lunak.

Cara penambangannya secara sistematis.

Penyangga dalam tambang bawah tanah dibedakan menjadi dua, antara lain:

Penyangga Alamiah

Penyangga alamiah adalah penyangga yang menggunakan material yang

berada atau dihasilkan dari proses penambangan itu sendiri. Penyangga alamiah

dibagi menjadi:

Endapan bijih yang ditinggalkan atau tidak ditambang.

Endapan bijih kadar rendah. Setelah dinilai tidak ekonomis, endapan bijih ini

ditinggalkan sebagai penyangga.

Waste

Batuan samping, atau material lain yang tidak ditambang.

PENYANGGA BUATANPenyangga Buatan (Artificial Support)

Artificial support adalah penyangga buatan yang dimasukan ke dalam tamang

bawah tanah, agar tidak runtuh. Bahan penyangga buatan ini disebut juga

Material Filling, dapat berupa tailing, pasir, tanah, semen, baja, kayu, maupun

baut batuan.

Supported Stope Methode dibedakan menjadi:

Page 9: Metode Tambang Bawah Tanah

Shrinkage Stoping

Metode Shrinkage Stoping mempunyai syarat atau ciri-ciri:

Cocok untuk batuan kuat.

Endapan mempunyai kemiringan lebih dari 70o.

Tebal endapan tidak lebih dari 3 m.

Endapan bijih memiliki nilai yang tinggi baik kadar maupun harganya.

Endapan bijih harus homogen atau uniform.

Penambangan tidak selektif.

Bukan merupakan endapan Sulfida (Fe), karena endapan Sulfida harus dengan

metode selective mining, hal ini guna menghindari pengaruhnya pada asam

tambang.

Shrink and Fill Stoping

Merupakan metode penambangan dengan cara membuat level-level, dimana

level-level tersebut merupakan endapan bijih yang ditambang. Di dalam level-

level tersebut dibuat Stope-stope atau ruangan-ruangan. Setelah selesai

menambang dalam satu level, maka level tersebut diisi kembali dengan material

lalu dilanjutkan dengan membuat level baru. Arah tambang pada metode ini

relative horizontal.

Cut and Fill Stoping

Merupakan metode penambangan dengan cara memotong batuan untuk

membuat stope dalam level. Setelah selesai menambang dalam satu stope,

maka stope tersebut diisi kembali tanpa menunggu selesai dalam satu level. Ini

yang membedakan dengan Shrink and Fill Stoping. Syarat Cut and Fill Stoping

antara lain:

Endapan bijih tebalnya antara 1 – 6 m.

Arah endapan relative mendatar tapi cukup tebal.

Sebaiknya untuk endapan vein, kemiringannya harus lebih dari 45o. Dan untuk

endapan yang bukan vein kurang dari 45o

Endapan bijih keras, tapi batuan induknya lunak.

Endapan bijih bernilai tinggi baik kadar maupun harganya.

Square Set Stoping

Pada dasarnya, system penambangan ini dengan cara membuat penyangga

yang lebih sistematis, dimana penyangganya berbentuk ruang (tiga dimensi).

Page 10: Metode Tambang Bawah Tanah

Baik berupa kubus ataupun balok. Penyangganya sendiri dapat berupa kayu

maupun besi.

Ciri-ciri Square Set Stoping antara lain:

Ongkos penyangganya sangat mahal.

Kemiringan endapan lebih dari 45o

Ketebalan bijih minimal 3,5 m.

Baik endapan bijih maupun batuan induk mudah runtuh.

Endapan tidak perlu memiliki batasan yang jelas antara endapan bijih dan batuan

induknya.

Stull Stoping

System penambangan ini meruapkan system penambangan yang memasang

penyangga dari footwall ke hanging wall. Stull sendiri berarti kayu, sehingga pada

system penambangan ini penyangganya menggunakan kayu.

Ciri-ciri system penambangan ini antara lain:

Bijih cukup kuat, sehingga tidak perlu langsung disangga, tapi batuan induk mudah

pecah menjadi bongkahan-bongkahan.

Kemiringan endapan bijih tidka terlalu berpengengaruh.

Ketebalan endapan bijih antara 1 – 5 m.

Bijih harus bernilai tinggi.

Recovery harus tinggi. Dan looses factor harus rendah, mengingat biaya yang

dibutuhkan untuk penyangga sangat mahal.

* Cara pemasangan penyangga dibedakan menjadi:

Raise Set

Raise set merupakan cara pemasangan penyangga dari bawah ke atas.

Lead Set

Lead set merupakan cara pemasangan penyangga maju, searah dengan

penambangan endapan bijih.

Corner

Corner set merupakan cara pemasangna penyangga ke arah samping atau juga

menyudut.

Page 11: Metode Tambang Bawah Tanah

* Vein atau urat batuan adalah intrusi batuan lain ke dalam batuan induk. Intusi

terjadi melalui rekahan-rekahan batuan induk, dan lebih keras daripada batuan

induk.

* Endapan bijih dalam sebuah cebakan relative berbeda kadarnya pada masing-

masing bagiannya. Mengenai kadarnya dapat dihitung dengan menggunakan

metode IMD dan juga IDW yang diperlajari di matakuliah Geostatik.

* Drift adalah lubang bukaan yang menghubungkan antar level secara vertikal.

* Raise adalah lubang bukaan horizontal yang berfungsi sebagai jalan keluar-masuk

pekerja dan juga mengeluarkan endapan bijih.

* Level adalah lubang bukaan yang bertingkat-tingkat.

 

Page 12: Metode Tambang Bawah Tanah
Page 13: Metode Tambang Bawah Tanah