Metode Test Tzank

Embed Size (px)

DESCRIPTION

test tzank

Citation preview

Metode Test Tzank (TzankSmear)Pemeriksaan ini biasanya digunakan untuk Herpes Zoster, Herpes Simplex, dan Varicella.

1. Pecahkan bulla, lalu dikerok kulit luarnya.

2. Kerokan di fiksasi pada preparat dengan cara dilewatkan di atas api 3x.

3. Rendam di alkohol 96% selama 5 menit, lalu bilas.

4. Tetesi larutan giemsa (1:10) selama 30 menit. Bilas dengan air mengalir, lalu keringkan.

5. Periksa di mikroskop dengan 100x perbesaran.

Hasil (+) jika ditemukan sel datia berinti banyak.Kandungan Bedak Kocok1. Talk Venectum20 %: Pelicin untuk mencegah pecahnya vesikel

2. Zink Oxid

10%: Reepitelisasi

3. Menthol

1 %: Pendingin dan mengurangi gatal

4. Asam salisilat

2 %: Keratoplastik

5. Gliserin

12,5 %: Bahan perekat

6. Alkohol

70 %

7. Aqua

100 ml

Klasifikasi DermatofitOrganisme-organisme ini, yang disebut dermatofit, adalah agen patogenik yang keratinofilik. Klasifikasi dermatofit, antara lain :1. Zoophilic dermatofit; sering ditemukan pada hewan tetapi dapat ditransmisikan ke manusia, dapat menyebabkan inflamasi akut berupa pustul dan vesikel. Beberapa spesies dermatofit jenis ini, antara lain:

a. Spesies yang terdistribusi di seluruh dunia:

M. canis var. canis (terdapat pada kucing, anjing, domba, babi, hewan pengerat, dan monyet)

M. gallinae (terdapat pada ayam, kucing, dan hewan pengerat)

M. nanum (terdapat pada babi)

T. equinum (terdapat pada kuda)

T. mentagrophytes var. mentagrophytes (terdapat pada kucing, anjing, domba, babi, hewan pengerat, dan monyet)

T. mentagrophytes var. quinkeanum (terdapat pada kucing, anjing, dan tikus)

T. verrucosum (terdapat pada anjing, domba, babi, kuda)b. Spesies yang terbatas pada letak geografis:

M. canis var. distortum (terdapat pada kucing, anjing, kuda, monyet; tersebar di Amerika Serikat, Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru)

M. persicolor (terdapat pada anjing; tersebar di Amerika Serikat dan Eropa Barat)

T. mentagrophytes var. erinacei (tersebar di Eropa, Inggris, Selandia Baru, dan Afrika)

T. simii (terdapat pada ayam dan monyet; tersebar di India)

2. Anthropophilic dermatofit; sering ditemukan pada manusia dan sangat jarang ditransmisikan ke hewan, menyebabkan inflamasi ringan atau tidak ada inflamasi sama sekali, bersifat kronik. Beberapa spesies dermatofit jenis ini, antara lain:a. Spesies yang terdistribusi di seluruh dunia:

E. floccosum M. audouinii T. mentagrophytes var. interdigitale T. rubrum T. tonsuransb. Spesies yang terbatas pada letak geografis:

M. ferrugineum (tersebar di Afrika, India, Eropa Timur, Asia, dan Amerika Selatan)

T. concentricum (tersebar di Pulau Pasifik, India, dan Amerika Selatan)

T. gourvilii (tersebar di Afrika Tengah dan Afrika Selatan)

T. megninii (tersebar di Portugal dan Sardinia)

T. schoenleinii (tersebar di Eropa, Mediterania, Timur Tengah, Afrika Selatan, dan secara sporadis di Amerika Serikat)

T. soudanense (tersebar di Afrika Tengah dan Afrika Selatan)

T. violaceum (tersebar di Afrika, Eropa, dan Asia)

3. Geophilic dermatofit; sering ditemukan pada tanah, karena mereka mendekomposisi rambut, bulu, dan sumber-sumber keratin yang lain. Jenis dermatofit ini tidak hanya menginfeksi manusia, tetapi juga hewan, menyebabkan inflamasi yang moderat. Beberapa spesies dermatofit jenis ini, antara lain: M. cookie, M. gypseum, M. fulvum, M. vanbreuseghemii, M. amazonicum, M. praecox, T. ajelloi, dan T. terrestre.Agen penyebab tinea fasialis sangat bervariasi, tergantung pada letak geografisnya: 1. Secara umum, reservoir hewan pada zoophilic dermatofit, terutama Microsporum canis, terdapat pada hampir semua hewan peliharaan.

2. Di Asia, Trichophyton mentagrophytes dan Trichophyton rubrum yang tersering.

3. Di Amerika Utara, Trichophyton tonsurans adalah patogen yang utama.

4. Di Brazil, Trichophyton rubrum yang tersering. Namun, Trichophyton raubitschekii, yang merupakan spesies jamur baru di Brazil, yang memiliki kesamaan sifat dengan Trichophyton rubrum, telah diteliti dapat menjadi agen penyebab tinea fasialis. Anthropophilic dermatofit menyerang manusia sebagai hospes tetap. Perjalanan penyakit akibat dermatofit ini menahun dan bersifat residif.Ex : Tinea Rubrum