20
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta dipilih sebagai lokasi penelitian, karena merupakan salah satu dari beberapa sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta sebagai Sekolah percontohan kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 dimaksud untuk membantu anak dalam memaknai pentingnya sebuah karakter dalam dirinya, mampu meningkatkan dan menerapkan karakter yang mulia didalam hidup sehari-hari. SMPN 4 Surakarta terletak di Jalan D.I Panjaitan 14 Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah telepon ( 0271 ) 633880, dengan SK kelembagaan 1254/B.17.2.1950 NSS 200040, tipe A dengan NSS 200040 dan luas tanah 4621 m 2 . Sejarah bangunan SMP Negeri 4 Surakarta, pada zaman Belanda dipakai MULO. Setelah Belanda meninggalkan Indonesia, gedung SMP Negeri 4 Surakarta di miliki oleh PPKS (Perhimpunan Pendidikan Kristen Surakarta), suatu yayasan Kristen yang letak kantornya berada di sebelah utara SMP Negeri 4 Surakarta. SMP Negeri 4 Surakarta sendiri berdiri sejak tahun 1949, tepatnya tanggal 10 oktober 1949. Gedung ini sebelumnya dipakai bersama dengan SMP Negeri 1 Surakarta. Dahulunya SMP Negeri 4 Surakarta merupakan suatu sekolah khusus untuk menampung siswa putri, sedangkan SMP Negeri 1 Surakarta khusus menampung siswa putra. Sekarang SMP Negeri 1 Surakarta menempati gedung tersendiri di Manahan Surakarta. Pada tanggal 16 Desember 1974 tanah PPKS Dibeli oleh pemerintah dengan akta notaris Maria Theresia dengan nomor 091, mengenai pembelian tanah dari PPKS oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dibantu oleh PEMDA Surakarta dan BP3.

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta dipilih sebagai lokasi penelitian,

karena merupakan salah satu dari beberapa sekolah yang ditunjuk oleh Dinas

Pendidikan Kota Surakarta sebagai Sekolah percontohan kurikulum 2013. Penerapan

kurikulum 2013 dimaksud untuk membantu anak dalam memaknai pentingnya sebuah

karakter dalam dirinya, mampu meningkatkan dan menerapkan karakter yang mulia

didalam hidup sehari-hari. SMPN 4 Surakarta terletak di Jalan D.I Panjaitan 14

Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah telepon ( 0271 ) 633880, dengan SK kelembagaan

1254/B.17.2.1950 NSS 200040, tipe A dengan NSS 200040 dan luas tanah 4621 m2.

Sejarah bangunan SMP Negeri 4 Surakarta, pada zaman Belanda dipakai MULO.

Setelah Belanda meninggalkan Indonesia, gedung SMP Negeri 4 Surakarta di miliki oleh

PPKS (Perhimpunan Pendidikan Kristen Surakarta), suatu yayasan Kristen yang letak

kantornya berada di sebelah utara SMP Negeri 4 Surakarta. SMP Negeri 4 Surakarta

sendiri berdiri sejak tahun 1949, tepatnya tanggal 10 oktober 1949. Gedung ini

sebelumnya dipakai bersama dengan SMP Negeri 1 Surakarta. Dahulunya SMP Negeri 4

Surakarta merupakan suatu sekolah khusus untuk menampung siswa putri, sedangkan

SMP Negeri 1 Surakarta khusus menampung siswa putra. Sekarang SMP Negeri 1

Surakarta menempati gedung tersendiri di Manahan Surakarta.

Pada tanggal 16 Desember 1974 tanah PPKS Dibeli oleh pemerintah dengan akta

notaris Maria Theresia dengan nomor 091, mengenai pembelian tanah dari PPKS oleh

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dibantu oleh PEMDA Surakarta dan BP3.

Page 2: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

49

Sejak SMP Negeri 4 Surakarta telah memiliki status pemilikan tanah yang bersertifikat

berangsur-angsur meningkatkan sarana fisik.

Waktu berdiri SMP Negeri 4 Surakarta dipimpin oleh Bapak Sarmo Hadi Soebroto,

selaku kepala sekolah. Sampai saat ini telah terjadi pergantian kepala sekolah sebanyak

13 kali, adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai kepal sekolah di SMP Negeri 4

Surakarta adalah:

Tabel 3.1 Daftar Kepala Sekolah SMPN 4 Surakarta

NO NAMA KEPALA SEKOLAH TAHUN

1 Sarmo Hadi Soebroto 1949-1957

2 Saridi 1957-1967

3 Drs. Winarno Hami Seno 1967-1969

4 Mardimin 1969-1971

5 Santosa Bc. Hk 1971-1981

6 R. M. Hardijatmo 1981-1983

7 Marjadi 1983-1986

8 Ratno Subroto, BA 1986-1990

9 Soedibyo 1991-1993

10 Drs. Soeratto 1993-1995

11 Drs. Sudarno M. S 1995-1999

12 Drs. Harjono 1999-2002

13 Drs. Djoko Warsito, BBA 2002-2010

14 Hariadi Giarso, S. Pd 2011-2013

15 Endang Mangularsih, S.Pd,MM, M.Pd 2013 - sekarang

Page 3: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

50

Keadaan SMP Negeri 4 juga dapat dilihat pada Gambar di bawah ini:

Gambar 1. Gambar Tampak Depan SMPN 4 Surakarta

Gambar 2. Gambar Lingkungan di dalam SMPN 4 Surakarta

Dari Gambar 1 dan 2 Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta adalah unitpelaksana teknis dalam bidang pendidikan yang bertujuan mendidik danmenanamkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa melalui model pembelajaranContextual Teaching Learning.

Penelitian terhadap model pembelajaran Contextual Teaching Learning ini lebih

diarahkan untuk meningkatkan Karakter Kristiani siswa di Sekolah Menengah

Page 4: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

51

pertama Negerei 4 Surakarta. Karena itu, subjek utama dalam penelitian ini adalah

siswa di SMP N 4 Surakarta. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa

Kristen yang berjumlah 50 orang. Profil siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4

Surakarta dilihat dalam kategori umur, jenis kelamin, dan tempat mereka

tinggal.Umur untuk mengetahui siswa pada masa remaja. Jenis kelamin untuk tingkat

perkembangan baik secara fisik maupun psikis. Tempat tinggal untuk mengetahui

lingkungan dan pergaulan dari remaja.

Tabel 3.2Profil SiswaSekolah Menengah PertamaNegeri 4 Surakarta

No

Kategori Usia Jenis Kelamin Tempat Tinggal

13Tahu

n14Tahun

15

Tahun

Laki-

laki

Perempua

n

Alamat Rumah

1 40Org 9 Org 1 Org 21 Org 29 Org

Dari data tabel 3.2, siswa sebagian besar berada pada usia remaja dan dari

lingkungan yang beranekaragam. Hal tersebut menjadi pertimbangan dalam

pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen dengan model pembelajaran Contextual

Teaching Learning, untuk meningkatkan karakter Kristiani siswa SMPN 4 Surakarta.

B. Metode penelitian

Penelitian ini hendak melihat keefektifan model pembelajaran CTL dalam

meningkatkan kareakter Kristiani siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4

Surakarta. Maka, untuk membantu tecapainya keefektifan model pembelajaran CTL

diperlukan metode dan pendekatan penelitian agar model pembelajaran CTL efektif

untuk meningkatkan karakter kristiani siswaSekolah Menengah Pertama Negeri 4

Surakarta.

Page 5: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

52

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang dipergunakan adalah metode

deskriptif analisis. Menurut Natzir, metode deskriptif analisis dilaksanakan untuk

menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat

yang terkait dengan substansi penelitian.1 Selain itu, pada point ini juga akan dibahas

tentang Kriteria efektivitas model pembelajaran Contextual Teaching Learning.

Kriteria keefektivan model pembelajaran ini dalam dilihat melalui pencapaiannya

secara praktikal signifikan dan statistikal signifikan yang dideskripsikan sebagai

berikut:

1. Praktikal Signifikan

a. Pada tahap pengujian model, teori dan prinsip-prinsip dasarnya harus

memenuhi syarat validasi produk-produk kependidikan melalui penilaian

model oleh guru, peneliti dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.2

b. Perangkat pengujian model pembelajaran Contextual Teaching Learning harus

memenuhi syarat sebagai berikut.

1) Uji validitas dan reliabilitas3

2) Pretest dan Posttest4

3) Uji normalitas dan homogenitas data5

4) Uji rata-rata dan N-gain serta ujibeda dua rata-rata6

1Natzir.Metode Penelitian.(Ghalia Indonesia : Jakarta Timur, 2009).Hal 54-55, 61

2Borg & Gall. Educational Research An Introduction edisi 7.(Boston:Pearson Education, 2003).Hal 570

3Nazir. Metode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia,2009).Hal 145

4Heppner, P.P., et al. Research Design in Counseling (3rd) Edition. (USA : Thomson andBrooks/Cole,2008).Hal 183

5Sundayana, Rostina. Statistika Penelitian Pendidikan. (Garut: TKIP Garut Press, 2010).Hal 87-89

6Hake, R.R.(1998 : 65).Analyzing Change/Gain Scores.[Online]. Tersedia di : http://lists.asu.edu/ [18 Desember2014]

Page 6: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

53

c. Hasil pengujian model pembelajaran Contextual Teaching Learning harus

memiliki kekuatan dan dinamika perubahan perilaku, dan memiliki

karakteristik.

2. Statistikal Signifikan

a. Data hasil penelitian harus memperlihatkan data normal dan homogen yang

ditunjukkan melalui nilai α = 0, 05 < (nilai sig), sebelum dilakukan pengujian

statistik terhadap uji rata-rata dan N-gain serta ujibeda dua rata-rata.

b. Nilai rata-rata dan N-gainpre-post yang dihasilkan dari hasil post test harus

lebih tinggi dari nilai pre test.

c. Rekapitulasi peningkatan hasil ujibeda harus memperlihatkan nilai post test

lebih besar dari pre-test, yang ditunjukkan melalui nilai: thitung> ttabel atau dilihat

nilai α = 0, 05 >sig (0,000).

C. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah pendekatan partisipatif, dan

pendekatan mixed method yaitu gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif,

dideskripsikan sebagai berikut.

1. Penelitian Partisipatif

Jagosh et al mendefinisikan penelitian partisipatif sebagai penelitian kolaborasi

melalui kemitraan antara peneliti dengan orang-orang yang bertanggung jawab atas

tindakan dan masalah yang diteliti.7

7 Jagosh et al.methods for community public health research: integrated and engaged approaches.

Page 7: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

54

Penelitian partisipatif sebagai penyelidikan yang sistematis melalui kolaborasi

untuk tujuan pendidikan dan melakukan perubahan. Dalam penelitian ini pendekatan

partisipatif lebih menekankan kolaborasi antara peneliti dengan siswa, guru dan wakil

kepala sekolah bidang kurikulum. Peran peneliti dan guru adalah sejajar, artinya guru

juga berperan sebagai peneliti selama penelitian berlangsung. Penelitian partisipastif

ini dapat dideskripsikan melalui design penelitian berikut ini:

Bagan 3.1Pendekatan Penelitian Partisipatif

(New York: Springer,2012) hal. 3

PENELITI

SISWA

GURU

WAKASEK KURIKULUM

Diskripsi masalah danpemahaman siswatentang karakter

Menyebutkantantangan yangdihadapi oleh siswaSekolah MenengahPertama saat ini

Diskripsi modelpembelajaran CTL

Pelaksanaan CTL dalampengembanganKarakter Kristiani SiswaSEKOLAH MENENGAHPERTAMA

Model pembelajaran CTLdalam proses belajarmengajar

Page 8: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

55

2. Penelitian Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif

Penelitian kualitatif dan kuantitatif digunakan secara terpadu dan saling

mendukung (mixed methods design). Menurut Cresswell mixed methods design

adalah suatu prosedur untuk mengumpulkan data, menganalisis, dan mixing

kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian tunggal untuk memahami masalah

penelitian. 8 Penggunaan metode kualitaif dan kuantitatif dideskripsikan melalui

design penelitian sebagai berikut.

8 John W Creswell. Reseacrh Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method.(Yogyakarta:PustakaPelajar, 2013)

Page 9: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

56

3.

4.

5.

TAHAPAN KEGIATAN HASIL

1. PENGUMPULAN DAN PERIMUSANHASIL DATA KUALITATIF MENJADI

DATA KUANTITATIF

(QUAL – QUAN )

Merumuskan permasalahan dan implementasi model Merumuskan variabel dan defenisi operasional Menetapkan kisi kisi instrumen penelitian Merancang instrumen penelitian Pengujian validitas &reliabilitas instrumen penelitian secara

kualitatif dn secara kuantitatif

EXPLORATORY MIXEDMETHOD DESIGN

(EMMD)

2. HASIL DATA KUANTITATIF YANG DIKUALITATIFKAN (QUAN ---QUAL)

Mengolah data hasil pengujian validitasi danreliabilitasi instrumen penelitian secara statistik

Deskripsi hasil pengujian untuk menentukankevalidan data dan reliabilitas intrument penelitian

Penyebaran angket instrumen penelitian

EXPLANATORY MIXEDMETHOD DESIGN

(EMMD)

3..PENDEKATAN KUANTITATIF DANKUALITATIF DIGUNAKAN SECARA

SIMULTAN (BERSAMA)

Bersamaan Dengan Hasil Pengolahan Data PenelitianSecara Statistik Peneliti Dapat MelakukanWawancara Dan Observasi Untuk MengetahuiPerubahan Nilai Nilai Sikap Dan Perilaku

4. INTERPRETASI DAN ANALISIS HASIL DATAKUANTITATIF DAN KUALITATIF

QUAN + QUAL

INTERPRETASI DAN ANALISIS HASIL DATA STATISTIKWAWANCARA DAN OBSERVASI SECARA BERSAMA YANGMENGHASILKAN KERANGKA MODEL DAN MODELHIPOTETIK CTL

MELAKUKAN VALIDITASI ISI DAN EMPIRIK TERHADAPMODEL HIPOTETIK YANG MENGHASILKAN MODEL CTL

QUAN QUAL

INTERPRETASI DAN ANALISIS

EMBEED MIXEDMETHOD DESIGN

(EMMD)

TRIANGGULATIONMIXED METHOD DESIGN

(TMMD)

Bagan 3.2Bagan metode kualitatif dan kuantitatif

Page 10: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

57

D. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Penelitian Lapangan

Agar tujuan penelitian dapat diperoleh maka diperlukan suatu persiapan

sebagai langkah awal dalam melalukan penelitian, dan langkah awal yang penulis

lakukan adalah:

a. Menentukan obyek penelitian

b. Penyusunan instrumen pengumpulan data, berupa angket dengan butir-butir

yang disesuaikan dengan kisi-kisi.

c. Permohonan ijin kepada Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4

Surakarta.

2. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Hal- hal yang harus dilakukan oleh penulis dalam pelaksanaan pengumpulan

data setelah mendapatkan ijin penelitian adalah:

a. Melakukan penyebaran angket kepada 50 sampel yang telah dipilih yaitu

siswa Kelas 7 Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta.

b. Setelah angket beredar dan terima responden maka responden memberikan

jawaban dalam pengisian angket.

c. Setelah dirasa cukup dalam pengisian angket, penulis melakukan

pengumpulan angket dan penilaian.

Prosedur dalam melaksanakan pengumpulan data yang penulis lakukan

berdasarkan pendapat Sugiyono sebagai berikut:9

1. Membagikan alat pengumpulan data kepada siswa kelas 7 yang menjadi sampel

penelitian.

9Sugiyono. Metode Statistik.(Bandung: Sarlito, 2000). Hal 52

Page 11: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

58

2. Memberi informasi yang berkaitan dengan kepentingan penelitian dan memberi

petunjuk pengisian angket pengumpulan data.

3. Mengumpulkan lembar jawaban, melakukan cek ulang untuk memeriksa

kelengkapan identitas serta jawaban remaja pada angket yang telah dibagikan.

4. Menghitung jawaban yang telah diberi tanda check oleh siswa pada setiap

lembar dan memberikan skor.

Setelah data terkumpul kemudian penulis mengolahnya dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Verifikasi Data

Verifikasi dilakukan dengan tujuan untuk menyeleksi data untuk diolah.

Proses seleksi dengan cara memeriksa dan menyeleksi kelayakan pengisian

yang dilakukan oleh remaja, baik identitas maupun jawabannya. Hasil

tersebut didapat dengan mengacu pada pengisian data angket yang dinilai

memenuhi syarat.

b. Penyekoran

Data yang telah ditetapkan diskor dengan sistem yang telah ditetapkan.

Jawaban sangat setuju memperoleh nilai 4

Jawaban setuju memperoleh nilai 3

Jawaban tidak setuju memperoleh nilai 2

Jawaban sangat tidak setuju memperoleh nilai 1

c. Pengelompokan Data

Data dikelompokkan berdasarkan pada 2 variabel yaitu Variabel CTL

dan variabel Karakter Kristiani. Pada pengelompokan ini dilakukan 2 test

Page 12: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

59

yaitu pre test dan post test yang bertujuan untuk mengetahui tingkat

pemahaman dan keefektifan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan

karakter Kristiani Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta.

E. Pengembangan Instrumen Penelitian Skala Model Pembelajaran Contextual

Teaching Learning untuk meningkatkan karakter Kristiani siswa Sekolah

Menengah Pertama

1. Uji Validitas

Validitas membahas mengenai apakah peneliti benar-benar mengukur apa yang

sedang diukur. 10 Validitas menunjuk pada alat pengukuran bagaimana yang dapat

mewakili konsep penelitian secara tepat. Validitas berhubungan dengan bagaimana

suatu konsep didefinisikan oleh alat pengukuran. Pengukuran atau pengumpulan data

dengan menggunakan instrumen yang tidak valid akan menghasilkan kesimpulan yang

bias atau menyimpang dari apa yang sebenarnya terjadi.

Thorndike dan Hugen yang dikutip oleh Nazir membagi validitas menjadi dua

jenis, yaitu validitas langsung dan validitas derivatif. Validitas langsung adalah jenis

validitas yang bergantung pada analisa rasional dan putusan pakar, sedangkan

validitas derivatif bergantung pada pembuktian statistik dan empiris. Berbeda dengan

pendapat dua pakar tersebut, Kerlinger yang dikutip oleh Nazir membagi validitas

dalam tiga jenis, yaitu validitas isi, validitas yang berhubungan dengan kriteria, dan

validitas konstruk.11 Validitas isi bergantung pada putusan pakar dan analisa rasional,

sedangkan validitas yang berhubungan dengan kriteria bergantung pada

10Nazir. Metode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia,2009).Hal 145

11 Ibid.146-148

Page 13: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

60

pembandingan suatu kriteria atau variabel yang diketahui atau yang dipercaya dapat

digunakan untuk mengukur suatu atribut tertentu. Validitas konstruk bergantung

pada analisa suatu abstraksi dan generalisasi khusus sifat-sifat yang dapat

menerangkan varians dari alat ukur tersebut.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, prosedur yang digunakan dalam

penelitian ini adalah prosedur analisis korelasi. Hal ini didasari bahwa pengukuran

hasil pembelajaran matematika (aljabar dan aritmatika), dipecah ke dalam 20 butir

soal. Jika setiap butir soal tersebut terbukti berkorelasi terhadap konstruknya (hasil

pembelajaran matematika), maka dapat disimpulkan bahwa butir soal yang

digunakan tersebut telah mencapai kriteria valid berdasarkan prosedur analisis

korelasi. Pengujian validitas terhadap instrumen ini dilakukan dengan menggunakan

prosedur Product Moment dari Pearson, dengan tingkat signifikasi (α) ditetapkan

sebesar 0,05 pada tes dua sisi. Kriteria pengujian:

a. Jika ≥ , atau nilai p-value < α = 0,05 maka pernyataan penelitian

tersebut valid.

b. Jika ≤ , atau nilai p-value > α = 0,05 maka pernyataan penelitian

tersebut tidak valid.

Tabel 3.3Kesimpulan Pengujian Validitas

No

Itemr hitung r tabel Kesimpulan

1 0,055 0,279 Tidak Valid

2 0,554 0,279 Valid

3 0,438 0,279 Valid

Page 14: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

61

No

Itemr hitung r tabel Kesimpulan

4 0,301 0,279 Valid

5 0,380 0,279 Valid

6 0,246 0,279 Tidak Valid

7 0,308 0,279 Valid

8 0,052 0,279 Tidak Valid

9 0,488 0,279 Valid

10 0,000 0,279 Tidak Valid

11 0,377 0,279 Valid

12 0,375 0,279 Valid

13 0,182 0,279 Tidak Valid

14 0,346 0,279 Valid

15 0,384 0,279 Valid

16. 0,000 0,279 Tidak Valid

17 0,472 0,279 Valid

18. 0,318 0,279 Valid

19. 0,208 0,279 Tidak Valid

20. 0,349 0,279 Valid

21. 0,335 0,279 Valid

22. 0,469 0,279 Valid

23. 0,477 0,279 Valid

24. 0,498 0,279 Valid

25. 0,475 0,279 Valid

26. 0,301 0,279 Valid

27. 0,469 0,279 Valid

Dari data tabel di atas, disimpulkan bahwa dari 27 item pertanyaan yang tidak valid

7, sedangkan yang valid 20 item pertanyaan.

Page 15: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

62

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada keterandalan instrument sebagai alat pengumpul

data yang dapat dipercaya dan diandalkan. Pengujian reliabilitas instrumen

pengumpulan data penelitian dimaksudkan untuk melihat konsistensi internal

instrumen yang digunakan. Pengujian reliabilitas dilakukan secara internal, yaitu

analisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument, dengan menggunakan

statistik teknik belah dua (split-half) Spearman-Brown.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dalam kerangka studi pendahuluan yaitu

kajian pustaka dan kajian empiris. Kajian pustaka diperoleh melalui studi

kepustakaan, sedangkan kajian empiris diperoleh melalui wawancara, penyebaran

angket dan obervasi nonpartisipatif yang dibahas berikut ini.

1. Wawancara

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data salah satunya adalah

wawancara. Menurut Sugiyono, wawancara adalah:

Suatu teknik yang menggambarkan peran seorang peneliti mengajukanpertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban yangrelevan dengan masalah penelitian.Wawancara dilakukan secara tidakterstruktur, adalah wawancara bebas dengan pedoman wawancara yangdigunakan hanya garis besar permasalahan yang ditanyakan .12

Alasan wawancara dalam penelitian ini adalah: (1) wawancara awal untuk

mengetahui implementasi model pembelajaran CTL dan permasalahan karakter

Kristiani siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta, (2) wawancara

12Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2012). Hal 140

Page 16: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

63

sebelum dan setelah perlakuan oleh peneliti untuk mengetahui perubahan nilai diri,

cara berpikir dan perilaku siswa, (3) wawancara oleh peneliti terhadap siswa, guru

dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk mengetahui keberhasilan model

pembelajaran CTL. Dalam wawancara ini yang menjadi sumber data adalah guru,

wakasek kurikulum dan siswa.

2. Penyebaran Angket

Angket adalah seperangkat penyataan yang akan dijawab responden tentang

variabel penelitian yang diukur. Angket dilakukan secara terbuka dengan jawaban

angket berbentuk interval.13 Penyebaran angket dilakukan melalui 2 tahap yaitu

tahap pertama untuk mengujian validitas dan reliabilitas, tahap kedua untuk

pengujian instrument yang sudah valid. Angket tersebut menggunakan skala linkert

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi siswa Sekolah Menengah Pertama

Negeri 4 Surakarta.

3. Focus Group Discussion (FGD)

Teknik pengumpulan data yang ketiga dengan menerapkan dan

melaksanakan Focus Group Discussion (FGD). FGD atau diskusi kelompok

terarah adalah

“suatu proses pengumpulan informasi suatu masalah tertentu yang sangatspesifik melalui diskusi kelompok yang dipimpin oleh seorang narasumberatau moderator yang secara halus mendorong peserta untuk berani berbicaraterbuka dan spontan tentang hal yang dianggap penting yang berhubungandengan topik diskusi saat itu .”14

Dari Penjelasan diatas, peneliti hendak mengumpulkan data secara

kualitatif melalui teknik FGD. Melalui teknik ini, peneliti mencari informasi

13 Ibid. Hal 142, 143

14Irwanto. Focus Group Discusion ( FGD ), Sebuah Pengantar Praktis, Pusat Kajian PembangunanMasyarakat.(Jakarta:Universitas Katolik Atma Jaya, 1998)

Page 17: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

64

berkaitan tentang pemahaman siswa Sekolah Menengah Pertamatentang karakter

Kristiani, pelaksanaan model pembelajaran CTL dan menganalisa manfaat dari

model pembelajaran CTL untuk meningkatkan karakter siswa Sekolah Menengah

Pertama.

4. Observasi

Observasi merupakan suatu proses pengamatan terhadap subjek penelitian

dan dilakukan secara terstruktur.15 Pada teknik ini peneliti melakukan observasi

dengan melalui tahapan dan bentuk observasi yang dilakukan sebagai berikut

lembaran observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap respon serta sikap siswa

dalam menerima materi dengan menggunakan model pembelajaran CTL.

G. Analisis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif menggunakan analisis statistik, sedangkan data kualitatif

menggunakan analisis non statistik.

1. Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif menggunakan analisis statistik untuk menguji skala

instrument menurunnya karakter Kristiani siswa Sekolah Menengah Pertama

Negeri 4 Surakarta. Teknik yang digunakan untuk menganalisis skala instrument

tersebut adalah uji validitas dan reliabilitas skala instrument menurunnya karakter

Kristiani siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta.

15 Ibid. Hal 145, 146

Page 18: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

65

2. Analisi data kualitatif

Data kualitatif menggunakan analisis non statistik untuk merumuskan

kelayakan model hipotetik Pembelajaran CTL. Teknik yang digunakan untuk

analisis kelayakan model hipotetik disini adalah uji kepraktisan model. Uji

kepraktisan model dilakukan oleh para guru sebagai praktisi di lapangan,

bertujuan untuk melihat berbagai dimensi yang seyogyanya dipertimbangkan

dalam pengembangan model pembelajaran CTL, sehingga kelayakan opersional

model dapat dipertanggungjawabkan.

A. DEFINISI OPERASIONAL DAN KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

1. Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah yaitu: model pembelajaran CTL sebagai

variable bebas (independen) dan mengembangan karakter siswa Sekolah Menengah

Pertama sebagai variabel terikat (dependen).Variabel ini dideskripsikan dalam

Defenisi Operasional Sebagai berikut: yang dimaksud dengan Model pembelajaran

CTL adalah Contextual Teaching and Learning (CTL) is a concept that helps

teacher relate subject matter to real-world situations. Karakter disini memiliki suatu

muatan yang dijelaskan oleh Lickona. Muatan karakter yang baik adalah kebajikan.

Kebajikan seperti kejujuran, keadilan, keberanian dan belas kasih adalah watak untuk

berkelakuan yang baik secara moral.16 Berarti juga sebuah nilai dan watak yang

dimiliki oleh seseorang.

2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

16 Thomas Lickona.Pendidikan Karakter.(Bantul:Wacana Offset, 2012).Hal 9

Page 19: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

66

Tabel 3.4

Kisi-kisi angket disusun berdasarkan variabel dan aspek-aspek penelitian

Variabel CTL

Variabel Aspek Indikator NomorSoal

JumlahSoal

CTL Konstruksivisme Menjelaskan hubungan antara pengalamansiswa dengan model CTL

1,2 2

Menemukan Menjelaskan hubungan antara ketrampilan danpergaulan siswa dengan aspek menemukanpada model CTL

3,4 2

Bertanya Menyebutkan ciri orang yang kritis dalammenerima materi melalui sikap bertanya

5 1

Proses Belajar Menjelaskan relasi antara proses belajar denganlingkungan

6 1

Pemodelan Menjelaskan peran keteladan guru dalamproses pembelajaran dengan metode CTL

7 1

Refleksi Mendiskripsikan wujud penerimaan dirisebagai refleksi atas materi yang telah diterima

8 1

Penilaian Nyata Menjelaskan aspek penilaian dalam model CTLyaitu melalui sikap dan perilaku siswa selamamengikuti proses belajar mengajar

9,10 2

Page 20: METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12373/3/T2_752013006_BAB... · A. Lokasi dan Subyek Penelitian Sekolah Menengah Pertama

67

Tabel 3.5

Kisi-kisi angket disusun berdasarkan variabel dan aspek-aspek penelitian

Variabel Karakter Kristiani

No Variabel Aspek Indikator Nomor Soal JumlahSoal

KarakterKristiani

Jujur Menjelaskan contoh sikapjujur dalam kehidupan siswa

11,12,13,14 4

Kedisiplinan Menyebutkan contoh ketaatansiswa pada tata tertib

15, 16 2

Tanggungjawab Menjelaskan wujud sikap danperilaku dalam melaksanakantugas yang diberikan oleh guru

17,18 2

Kasih Menyebutkan contoh aplikasihidup dalam kasih

19,20 2