Upload
hadi-susanto
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
MODUL I
PENGENALAN METODOLOGI
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
Tujuan :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dari
metodologi pengembangan perangkat lunak.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami salah satu metodologi
dan perangkat lunak yang dipakai, yaitu RUP (Rational Unified Process).
Teori :
Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk
mengerjakan sesuatu. Metodologi adalah kesatuan, metode-metode,
prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-
postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin ilmu
lainnya.
Sehingga pengertian dari metodologi pengembangan perangkat lunak adalah
metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan
dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu
sistem informasi dengan menggunakan suatu perangkat lunak tertentu.
Dalam mengembangkan suatu sistem informasi tersebut, perlu digunakan
suatu metodologi dan perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai
pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan
tersebut. Salah satu metodologi dan perangkat lunak yang dipakai adalah
RUP (Rational Unified Process), yang dikeluarkan oleh Rational Software.
RUP adalah sebuah perangkat lunak untuk proses pembangunan sistem.
RUP juga dapat membuat atau menciptakan suatu metodologi yang dapat
dilakukan berulang-ulang untuk menghasilkan mutu atau kualitas yang
tinggi.
Langkah-langkah RUP adalah :
1. Permulaan (Inception)
2. Pengembangan (Elaboration)
3. Pembangunan (Construction)
4. Transisi (Transition)
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
1
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
Untuk membuat integrasi baru dalam bahasa pemodelan antar tool dan
proses dalam RUP ini dibuatlah UML (Unified Modeling Language).
UML adalah sebuah bahasa untuk menentukan, memvisualisasi, membangun
dan mendokumentasikan artifacts (bagian dari informasi yang digunakan
atau dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak, artifact tersebut
dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat
lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak
lainnya [HAN98].
Selain itu, UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsep
orientasi object. UML dibuat oleh Grady Booch , James Rumbaugh , dan Ivar
Jacobson di bawah bendera Rational Software Corp [HAN98]. UML
menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari
berbagai perspektif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat
lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.
UML juga merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti
sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks.
Tujuan Penggunaan UML :
1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual ekspresif
untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan
dimengerti secara umum.
2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa
pemrograman dan proses rekayasa.
3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
Bagian-bagian dari UML
Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element,
dan general mechanism.
a. View
View digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa
aspek yang berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu
abstraksi yang berisi sejumlah diagram. Beberapa jenis view dalam UML
antara lain: use case view, logical view, component view, concurrency view,
dan deployment view.
Use case view
Use-case view membantu untuk memahami dan menggunakan
sistem yang dimodelkan. View melihat bagaimana actor dan use-case
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
2
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
berinteraksi. Terdapat beberapa diagram yang digunakan dalam use-case
view, yaitu : use-case diagram, sequence diagram, collaboration diagram,
dan activity diagram.
Logical view
Logical view mengarah pada persyaratan (requirements) fungsional
sistem. View ini melihat pada kelas-kelas dan hubungan antar kelas-kelas
tersebut. Diagram dalam view ini adalah : class diagram, sequence
diagram, collaboration diagram, dan statechart diagram.
Component view
Component view mengarah pada pengaturan perangkat lunak. View
ini mengandung informasi mengenai komponen-komponen perangkat
lunak, komponen tereksekusi (executable), dan library untuk sistem yang
dimodelkan. Hanya ada satu jenis diagram yang ada di component view
ini, yaitu component diagram.
Concurrency view
Concurrency view membagi sistem ke dalam proses dan prosesor.
View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence,
collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi
(component dan deployment diagrams) serta digunakan untuk
pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).
Deployment view
Deployment view memperlihatkan pemetaan setiap proses ke dalam
perangkat keras. View ini paling bermanfaat ketika akan membuat model
sistem yang diterapkan dalam lingkungan arsitektur yang terdistribusi
dan menerapkan aplikasi dan server pada lokasi yang berbeda. View ini
hanya memiliki satu diagram, yaitu deployment diagram.
b. Diagram
Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model
yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem.
Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika
digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis
diagram antara lain :
Use Case Diagram
Menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke
use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
3
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi
dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity
diagrams. Use case digambarkan hanya yang dilihat dari luar oleh actor
(keadaan lingkungan sistem yang dilihat user) dan bukan bagaimana
fungsi yang ada di dalam sistem.
Class Diagram
Menggambarkan struktur statis class di dalam sistem. Class
merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh sistem. Class dapat
berhubungan dengan yang lain melalui berbagai cara : associated
(terhubung satu sama lain), dependent (satu class
tergantung/menggunakan class yang lain), specialed (satu class
merupakan spesialisasi dari class lainnya), atau package (grup bersama
sebagai satu unit). Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class
diagram.
Sequence Diagram
Menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object.
Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara
object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik
tertentu dalam eksekusi sistem.
Collaboration Diagram
Menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagrams.
Dalam menunjukkan pertukaran pesan, collaboration diagrams
menggambarkan object dan hubungannya (mengacu ke konteks). Jika
penekannya pada waktu atau urutan kejadian gunakan sequence
diagrams, tapi jika penekanannya pada konteks gunakan collaboration
diagram.
Activity Diagram
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas dan digunakan
untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi
sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case
atau interaksi.
Statechart Diagram
Menggambarkan semua state (kondisi) yang dimiliki oleh suatu
object dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah.
Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim pesan. State class
tidak digambarkan untuk semua class, hanya yang mempunyai sejumlah
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
4
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
state yang terdefinisi dengan baik dan kondisi class berubah oleh state
yang berbeda. Statechart diagram khususnya digunakan untuk
memodelkan tarap-tarap diskrit dari sebuah siklus hidup objek,
sedangkan activity diagram paling cocok digunakan untuk memodelkan
urutan aktivitas dalam suatu proses.
Component Diagram
Menggambarkan struktur fisik kode dari komponen. Komponen
dapat berupa source code, komponen biner, atau executable
component. Sebuah komponen berisi informasi tentang logic class atau
class yang diimplementasikan sehingga membuat pemetaan dari logical
view ke component view.
Deployment Diagram
Menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat keras dan
perangkat lunak sistem, menunjukkan hubungan komputer dengan
perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam
nodes, executeable component dan object yang dialokasikan untuk
memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node
tertentu dan ketergantungan komponen.
Untuk praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak modul yang
pertama ini, aplikasi dari UML dibuat menggunakan perangkat lunak
(software) yang dinamakan DIA Diagram.
Langkah-langkah untuk membuka perangkat lunak (software) DIA adalah
sebagai berikut :
1. Dari Start, klik Program, Programming, cari program DIA, klik DIA.
Maka akan tampil sebagai berikut :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
5
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
2. Setelah itu, dari menu Assorted, cari UML, seperti dibawah ini :
3. Jika UML sudah diketemukan, maka kita akan bisa mengaplikasikan
View, diagram, package, relasi dan lain-lain bagian dari UML dari
program DIA ini.
Contoh dibawah ini adalah Aplikasi dari USE CASE DIAGRAM :
Komponen-komponen yang terdapat didalam Use Case Diagram adalah
:
a. Actor
Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun
untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
6
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau
sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan
sistem. Actor digambarkan dengan stick man.. Actor dapat
digambarkan secara umum atau spesifik, dimana untuk
membedakannya kita dapat menggunakan relationship. Notasi UML
untuk actor adalah :
Cara membuat actor pada DIA :
Pada tulisan UML, klik gambar ., ganti tulisan Actor menjadi
nasabah.
b. Use Case
Use case merupakan bentuk fungsionalitas dari suatu sistem.
Use case juga merupakan dialog antara actor dan sistem.
Cara menentukan use case pada sistem:
Pola perilaku perangkat lunak aplikasi
Gambaran tugas dari sebuah actor
Sistem atau benda yang memberikan sesuatu yang bernilai
kepada actor
Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak
Notasi UML untuk Use Case adalah :
Membuat Use Case pada DIA adalah :
klik gambar , sesuaikan dengan format gambar, dan buat
tulisan. (dari menu Tools, klik Text).
c. Relasi dalam Use Case
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram :
- Association, menghubungkan link antar elemen.
- Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan) artinya
sebuah elemen merupakan spesialisasi dari elemen lain.
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
7
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
- Dependency, elemen bergantung dalam beberapa cara
pada elemen lain.
- Aggregation, merupakan bentuk asosiasi, dimana elemen
dapat berisi elemen lain.
Tipe relasi/stereotype antara lain:
- <<include>> yaitu perilaku yang harus terpenuhi agar
sebuah event dapat terjadi, pada kondisi ini use case
menjadi bagian dari use case lainnya.
- <<extends>> yaitu perilaku yang hanya berjalan pada
kondisi tertentu, misal : jam alarm.
- <<communicates>> biasanya ditambahkan untuk asosiasi
yang menunjukkan asosiasinya yaitu communicates
association.
Cara untuk membuat relasi dalam Use Case pada DIA adalah :
Klik gambar , sesuaikan.
Maka, jika semua itu sudah dikerjakan, didapatkan gambar seperti
di bawah ini :
Use Case Diagram
Tugas :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
8
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
1. Praktekkan cara membuka DIA Diagram seperti langkah-langkah di
atas (contoh dari Use Case Diagram ) !
2. Buatlah contoh dari Use Case Diagram untuk aplikasi yang lain
(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan
akuntansi) !
MODUL II
CLASS DIAGRAM
Tujuan :
3. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian dari
Class Diagram.
4. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan dari
Class Diagram.
Teori :
CLASS DIAGRAM
Seperti sudah dikatakan didepan, bahwa Class Diagram membantu
dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe
diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram juga memperlihatkan
hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model
desain (logical view) dari suatu sistem.
Selama proses menganalisa, class diagram memperlihatkan aturan-
aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem.
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
9
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
Sedangkan selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap
struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.
Class diagram juga merupakan fondasi untuk component diagram dan
deployment diagram. Dalam sebuah model mungkin terdapat beberapa
diagram kelas dengan spesifikasi tersendiri.
Setiap class mempunyai operasi dan attribut. Operasi adalah tugas yang
dikerjakan oleh kelas tersebut, sedangkan atribut digunakan untuk
menyimpan informasi. Nama atribut menggunakan kata benda yang bisa
dengan jelas merepresentasikan informasi yang disimpan di dalamnya.
Dalam Panduan Praktikum yang ke dua ini menggunakan Rational Rose
2000 Enterprise Edition sebagai bahasa pemrogramannya.
Praktek untuk membuat Class Diagram :
1. Dari menu Start, klik Programs, pilih Programming, pilih Rational
Rose 2000 Enterprise Edition, maka akan muncul seperti berikut
ini :
2. Klik Rational Unified Process dari menu yang tampil, lalu klik OK.
3. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan Logical
View, pilih New, klik Class Diagram.
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
10
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
4. Setelah muncul nama, maka ganti dengan nama mod2, seperti pada
gambar berikut ini :
5. Dari menu Tools, pilih Create, pilih Class, kemudian drag di layar
sesuai dengan kebutuhan (sesuai dengan class yang dibutuhkan).
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
11
NamaClass
Diagram
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
6. Menentukan operasi dan atribut dari kelas tersebut adalah :
- Pilih New Attribute, jika menginginkan atribut baru,
- Pilih New Operation, jika menginginkan operasi baru.
Tugas :
3. Praktekkan cara membuat Class Diagram seperti petunjuk di atas
untuk membuat gambar seperti berikut (Masukkan juga operasi dan
atribut dari masing-masing kelas tersebut) :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
12
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
2. Buatlah contoh dari Class Diagram untuk aplikasi yang lain (minimal
2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan akuntansi) !
MODUL III
SEQUENCE DIAGRAM
Tujuan :
5. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian dari
Sequence Diagram.
6. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan dari
Sequence Diagram.
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
13
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
Teori :
SEQUENCY DIAGRAM
Sequency Diagram menjelaskan secara detail tentang urutan proses
yang dilakukan dalam system untuk mencapai tujuan dari use case : interaksi
yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi,
dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
Pembuatan sequence diagram merupakan aktivitas yang paling kritikal
dari proses desain, karena artifak inilah yang menjadi pedoman dalam proses
pemrograman nantinya dan berisi aliran kontrol dari program. Oleh karena
itu, berharga untuk meluangkan waktu lebih lama di pembuatan sequence
diagram ini untuk menghasilkan sequency diagram yang terdesain dengan
baik.
Sequency diagram biasanya tersusun dari elemen obyek, interaction
dan message. Interaction menghubungkan 2 obyek dengan pesannya.
Diagram ini menjelaskan aspek dinamis dari system yang sedang dibangun.
Di dalam Sequency Diagram, terdapat pelaku (actor), boundary class,
control class, dan entity class.
- Boundary Class adalah kelas yang memodelkan interaksi antara
satu atau lebih actor dengan system. Boundary memodelkan bagian
dari system yang bergantung pada pihak lain disekitarnya dan
merupakan pembatas system dengan dunia luar.
- Control Class digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”,
khusus untuk satu atau beberapa use-case saja.
- Entity Class memodelkan informasi yang harus disimpan oleh
system. Entity Class memperlihatkan struktur data dari suatu
system.
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
14
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
Adapun notasi dari actor, boundary class, control class dan entity class
adalah sebagai berikut :
Praktek membuat Sequency Diagram adalah sebagai berikut :
1. Praktek sama dengan cara (No.1) yang terdapat pada panduan
praktikum yang kedua.
2. Praktek sama dengan cara (No.2) yang terdapat pada panduan
praktikum yang kedua.
3. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan Logical
View, pilih New, klik Sequency Diagram.
4. Setelah muncul nama, maka ganti dengan nama mod3, seperti pada
gambar berikut ini :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
15
NamaSequency Diagram
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
5. Gambarkan actor dan kelas yang terlibat ke dalam sequency diagram.
6. Urutkan sebagai berikut : Actor – obyek dari boundary class – obyek
dari control class – obyek entity class.
7. Ubah dari tipe kelas analisa menjadi kelas desain.
8. Ikuti urutan seperti dalam use case spesification dan mulai identifikasi
operasi yang diperlukan untuk mengeksekusi suatu baris aktivitas
dalam use case spesification.
9. Dari masing-masing operasi tersebut, identifikasi informasi apa saja
yang perlu dipindahkan dari actor ke boundary class ke control class
hingga ke entity class dan informasi apa yang harus dikembalikan dari
entity class ke boundary class, control class atau ke actor.
Untuk satu use case bisa dibuat beberapa sequency diagram, karena satu
use case biasanya terdiri dari beberapa aktivitas yang dilakukan dan
masing-masing aktivitas ini bisa direpresentasikan dalam satu sequency
diagram.
Tombol-tombol yang terdapat dalam sequency diagram adalah sebagai
berikut :
Tugas :
4. Praktekkan cara membuat Sequency Diagram seperti petunjuk di
atas untuk membuat gambar-gambar seperti berikut (Masukkan juga
operasi yang diperlukan dalam sequency diagram) :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
16
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
2. Buatlah contoh dari Sequency Diagram untuk aplikasi yang lain
(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan
akuntansi) !
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
17
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
MODUL IV
COLLABORATION DIAGRAM
Tujuan :
7. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian dari
Collaboration Diagram.
8. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan dari
Collaboration Diagram.
Teori :
COLLABORATION DIAGRAM
Collaboration Diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur
antarobjek. Tipe diagram ini menekankan pada hubungan (relationship)
antarobjek, sedangkan sequency diagram menekankan pada urutan
kejadian.
Dalam satu collaboration diagram terdapat beberapa object, link, dan
message. Collaboration diagram digunakan sebagai alat untuk
menggambarkan interaksi yang mengungkapkan keputusan mengenai
perilaku system.
Cara mempraktekkan collaboration diagram adalah :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
18
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
- Tekan tombol F5 pada keyboard Anda, ketika membuka sequency
diagram (pada modul 3), maka rational rose akan membuka sebuah
collaboration diagram, yang berkenaan dengan sequency diagram.
- Dalam collaboration diagram tersebut, akan disusun lagi semua objek
dan message dalam sequence diagram, untuk menampilkan secara
lebih baik interaksi antarobjek. Penomoran pada message menandakan
urutan kejadian berdasarkan waktu dari satu objek ke objek lainnya.
Tombol-tombol yang terdapat dalam collaboration diagram adalah sebagai
berikut :
Collaboration diagram yang pertama adalah sebagai berikut :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
19
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
Sedangkan Collaboration diagram yang kedua adalah sebagai berikut :
Tugas :
5. Praktekkan cara membuat Collaboration Diagram seperti petunjuk di
atas untuk membuat gambar-gambar seperti di atas !
6. Buatlah contoh dari Collaboration Diagram untuk aplikasi yang lain
(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan
akuntansi) !
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
20
ObjectMessage Link
Object MessageLink
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
MODUL V
ACTIVITY DIAGRAM
Tujuan :
9. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian dari
Activity Diagram.
10. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan
dari Activity Diagram.
Teori :
ACTIVITY DIAGRAM
Activity Diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses
bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip
dengan sebuah flowchart karena dapat memodelkan sebuah alur kerja dari
satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari satu aktivitas ke dalam keadaan
sesaat (state).
Seringkali bermanfaat jika akan membuat sebuah activity diagram
terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu
memahami proses secara keseluruhan.
Activity diagram juga sangat berguna ketika akan menggambarkan
perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use
case berinteraksi.
Cara membuat activity diagram adalah sebagai berikut :
7. Dari menu Start, klik Programs, pilih Programming, pilih Rational
Rose 2000 Enterprise Edition.
8. Klik Rational Unified Process dari menu yang tampil, lalu klik OK.
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
21
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
9. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan Use Case
View, pilih New, klik Activity Diagram.
10. Setelah muncul nama, maka ganti dengan nama mod5, seperti
pada gambar berikut ini :
11. Dari menu Tools, pilih Create, pilih Swimlane, kemudian drag
di layar sesuai dengan kebutuhan (sesuai dengan swimlane yang
dibutuhkan).
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
22
NamaActivity Diagram
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
12. Tombol-tombol yang lain, seperti swimlane juga dapat diklik dari
gambar :
Tugas :
7. Praktekkan cara membuat Activity Diagram seperti petunjuk di atas
untuk membuat gambar seperti berikut :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
23
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
2. Buatlah contoh dari Activity Diagram untuk aplikasi yang lain
(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan
akuntansi) !
MODUL VI
STATECHART DIAGRAM
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
24
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
Tujuan :
11. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian
dari Statechart Diagram.
12. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan
dari Statechart Diagram.
Teori :
STATECHART DIAGRAM
Statechart Diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis
satu kelas atau objek. Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan
sesaat (state) yang dilalui sebuah objek, kejadian yang menyebabkan sebuah
transisi dari satu state atau aktivitas kepada yang lainnya, dan aksi yang
menyebabkan perubahan satu state atau aktivitas.
Statechart diagram khususnya digunakan untuk memodelkan taraf-
taraf diskrit dari sebuah siklus hidup objek, sedangkan activity diagram
digunakan untuk memodelkan urutan aktivitas dalam suatu proses.
Cara membuat statechart diagram adalah sebagai berikut :
13. Dari menu Start, klik Programs, pilih Programming, pilih Rational
Rose 2000 Enterprise Edition.
14. Klik Rational Unified Process dari menu yang tampil, lalu klik OK.
15. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan Logical
View, pilih New, klik Statechart Diagram.
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
25
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
16. Setelah muncul nama, maka ganti dengan nama mod6, seperti
pada gambar berikut ini :
17. Dari tombol-tombol yang terdapat pada statechart diagram, drag
di layar sesuai dengan kebutuhan. Tombol-tombol tersebut adalah
sebagai berikut :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
26
NamaStatechart Diagram
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
Tugas :
8. Praktekkan cara membuat Statechart Diagram seperti petunjuk di
atas untuk membuat gambar seperti berikut :
2. Buatlah contoh dari Statechart Diagram untuk aplikasi yang lain
(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan
akuntansi) !
MODUL VII
COMPONENT DIAGRAM
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
27
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
Tujuan :
13. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian
dari Component Diagram.
14. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan
dari Component Diagram.
Teori :
COMPONENT DIAGRAM
Component Diagram menggambarkan alokasi semua kelas dan objek
ke dalam komponen-komponen dalam desain fisik system software. Diagram
ini memperlihatkan pengaturan dan kebergantungan antara komponen-
komponen software, seperti source code, binary code, dan komponen
tereksekusi (executable components). Sebuah komponen berisi informasi
tentang logic class atau class yang diimplementasikan sehingga membuat
pemetaan dari logical view ke component view.
Component diagram dapat dibuat satu atau lebih untuk
menggambarkan komponen dan paket, atau menerangkan isi dari tiap-tiap
paket komponen.
Cara membuat component diagram adalah sebagai berikut :
18. Dari menu Start, klik Programs, pilih Programming, pilih Rational
Rose 2000 Enterprise Edition.
19. Klik Rational Unified Process dari menu yang tampil, lalu klik OK.
20. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan
Component View, pilih New, klik Component Diagram.
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
28
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
21. Setelah muncul nama, maka ganti dengan nama mod7, seperti
pada gambar berikut ini :
22. Dari tombol-tombol yang terdapat pada component diagram,
drag di layar sesuai dengan kebutuhan. Tombol-tombol tersebut adalah
sebagai berikut :
Tugas :
9. Praktekkan cara membuat Component Diagram seperti petunjuk di
atas untuk membuat gambar seperti berikut :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
29
NamaComponent
Diagram
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
2. Buatlah contoh dari Component Diagram untuk aplikasi yang lain
(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan
akuntansi) !
MODUL VIII
DEPLOYMENT DIAGRAM
Tujuan :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
30
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
15. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami pengertian
dari Deployment Diagram.
16. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami penggunaan
dari Deployment Diagram.
Teori :
DEPLOYMENT DIAGRAM
Deployment Diagram memperlihatakan pemetaan software kepada
hardware. Setiap model hanya memiliki satu deployment diagram.
Deployment diagram menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat
keras dan perangkat lunak sistem, menunjukkan hubungan komputer dengan
perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam nodes,
executeable component dan object yang dialokasikan untuk memperlihatkan
unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node tertentu dan ketergantungan
komponen.
Cara membuat deployment diagram adalah sebagai berikut :
23. Dari menu Start, klik Programs, pilih Programming, pilih Rational
Rose 2000 Enterprise Edition.
24. Klik Rational Unified Process dari menu yang tampil, lalu klik OK.
25. Dari menu yang terdapat di sebelah kanan, terdapat tulisan
Deployment View,
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
31
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
26. Dari tombol-tombol yang terdapat pada deployment diagram,
drag di layar sesuai dengan kebutuhan. Tombol-tombol tersebut adalah
sebagai berikut :
Tugas :
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
32
NamaDeployment
Diagram
Panduan Praktikum Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (KA-D3)
10. Praktekkan cara membuat Deployment Diagram seperti
petunjuk di atas untuk membuat gambar seperti berikut :
2. Buatlah contoh dari Deployment Diagram untuk aplikasi yang lain
(minimal 2 buah dan khususnya yang berhubungan dengan
akuntansi) !
Laboratorium STMIK AKAKOM Jogjakarta
33