Upload
buinhu
View
219
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Mewujudkan APBD
Kalimantan Tengah Yang
Pro Rakyat
1
Seknas FITRA
Disampaikan Dalam Acara Seminar Hari Antikorupsi Internasional
…membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungisegenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia danuntuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakanketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial….
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN
(Preambule)
TUJUAN BERNEGARA SESUAI
2
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAANmenurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UUD 1945
TNI/POLRI
LPNK
kementerian negara
badan-badan lain yang
fungsinya berkaitan
dengan kekuasaan
kehakiman
KYKPUbank
sentral
DPR DPDMPRBPK MA MKPresiden
Lingkungan Peradilan
TUN
Lingkungan Peradilan
Militer
Perwakilan BPK
ProvinsiPemerintahan Daerah
Provinsi
DPRDGubernur
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
DPRDBupati/
Walikota
PUSAT
DAERAHLingkungan Peradilan
Agama
3
Lingkungan Peradilan
Umum
EKSEKUTIF LEGISLATIF YUDIKATIF
KEKUASAAN PEMERINTAHAN
PRESIDEN
Kementerian/LPNK
Pemegang kekuasaan
pemerintahan – Psl 4 (1) UUD 1945
KoordinasiKoordinasiSebagian
Urusan
Tanggungjawab
PUSAT
DAERAH
Otonomi Seluas-luasnya Ps 18 (5)
UUD ‘45
Psl 17 UUD 1945
Keuangan Negara
Keuangan Daerah
Pemerintahan Daerah
KEMENDAGRI
4
Koordinator dlm penyeleng.
urusan pem. di daerah
Psl 8 UU 23/2014
Termasuk Pembina LKPD
(PP 58 Tahun 2005)
KMDN 29/02Omnibus Regulation
UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004UU 25/2004 UU 33/2004
PP PP PP
UU 32/2004 (Psl 15, 16,
17, 21,22,23
155, 156) dan
UU 23/2014 : Psl 8, 279
s/d 343 PERMENDAGRI 13/06
misal: SAP, dstnya
PP 58/2005
(Omnibus Regulation)
PERMENDAGRI 59/07
UU 5/74
PP 105/00UU 22/99
PP 41/07
PP 38/07
5
PERMENDAGRI 21/11
PERMENDAGRI 32/11 & 39/12
LANDASAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TERMASUK (BGN DARI 31 URUSAN)
YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH
PERMENDAGRI 64/13PP 71/10
PP 24/05
6
Pemilu Bukanlah Tujuan
PrasyaratKebebasan
Partisipasi
Kompetisi
TujuanKeterwakilan
Mandat
Akuntabilitas
Kesejahteraan
Keadilan
KendaraanPartai
Pemilu
Legitimasi Efektifitas
Demokrasi
Sehat
7
Pendapatan per-
Kapita
Demokrasi Non-Demokrasi
0 - $2.000 16,2% 83,8%
$2.001 - $4.000 39,2% 60,8%
$4.001 - $6.000 50,8% 49,2%
$6.001 - $7.000 79,1% 20,9%
> $7.000 94,8% 5,2%
Demokrasi dan Pendapatan
Perkapita (1950-1990)
Dikutip : Alvarez
RASIONALITAS
9
Anggaran merupakan AMANAH rakyat kepada DPRD
yang dilaksanakan oleh eksekutif dengan tujuan untuk
meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan
masyarakat.
Anggaran mengandung makna HAK dan KEWAJIBAN
baik rakyat maupun pemerintah
10
MAKNA ANGGARAN
ROAD MAP PENGEMBANGAN DITJEN KEUDA DALAM BINWASDA KEUANGAN DAERAH 2014 - 2019
Penguatan
Struktur dan
Fungsi
Kelembagaan
Keuangan Daerah
Peningkatan
Kualitas
Pengaturan dan
Ketaatan thdp
Keuda
Peningkatan
Fungsi
Pengawasan
Internal Pemda
Peningkatan
Kualitas Manajemen
& Operasional
Pengl. Keuda
Peningkatan dan
Pengembangan
Infrastruktur dan
Manajemen
Keuda
Peningkatan
Kualitas
Pendapatan,
Belanja dan
Pembiayaan pada
APBD
Struktur dan fungsi
kelembagaan Ditjen
Keuda mendukung
pembinaan
pertumbuhan
pembangunan
ekonomi drh yg
berkelanjutan
Kualitas Pembinaan
Ditjen Keuda kpd
daerah utk
mendukung daya
saing dan
pertumbuhan
ekonomi daerah
Pengaturan &
pengawasan
terintegrasi utk
mencapai
efektivitas &
efisiensi
Kolaborasi antar
dan intra
kementerian
untuk
peningkatan
peran
pembinaan
pengel. keuda
Akses masyarakat
thd pengel. Keuda
untuk terciptanya
open goverment
indonesia u/
menjamin
transparansi,
akuntabilitas dan
tata kelola keuda
Sumber Daya
Manusia yang
berkualitas, Sistem
Infomasi yang
terintegrasi serta
Forum Koordinasi
pengel. Keuda yang
efektif
PILAR
RENSTRA 2014 - 2019
“Terkemuka dalam
mewujudkan Pengelolaan
Keuangan Daerah yang
partisipatif, transparan,
efektif, efisien, akuntabel dan
kompetitif”
• Meningkatkan kualitas
perencanaan anggaran daerah.
• Mendorong peningkatan
pendapatan daerah,
pengelolaan investasi dan
kekayaan daerah.
• Meningkatkan kualitas
pengelolaan dana perimbangan
• Meningkatkan akuntabilitas
pelaksanaan dan
pertanggungjawaban keuangan
daerah.
VISI
1 2 3 4 5 6
RENSTRA 2014 - 2019 11
Rakyat
DPRD
KDH
SEKDA
Dinas
RAPBD Kebijakan
Umum Anggaran
Rencana Kerja dan Anggaran
Rencana Kerja dan Anggaran
AspirasiMasyarakat
BudgetRelease
Prioritas dan Plafon
AnggaranRAPBD
AKUNTABILITAS PENYUSUNAN ANGGARAN KINERJA
9
POLA HUBUNGAN KEUANGAN
PUSAT DAN DAERAH
APBN
Belanja Untuk
Daerah
DAK
DAU
Dana Transfer Lainnya
DBH
Dekon / TP
PEMERINTAH PUSAT
Dana Vertikal
Melalui K/L
POLA HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT-DAERAH
(UU 32/2004 dan UU 33/2004)
APBD
Pendapatan
DaerahBelanja Daerah
PADLain-Lain Pend.
yang sah
Surplus /
Defisit Daerah
Pembiayaan
Daerah
Pinjaman (termasukObligasi Daerah)
Penggunaan SILPA
PEMERINTAH DAERAH
Bel Langsung• B. Pegawai
• B. Barang &jasa
• B. Modal
Dana Otsus
6 Urusan
Di luar 6
Urusan
Mendanai Kegiatan
Desentralisasi
Mendanai Kegiatan
Dekon/TP dan
Instansi Vertikal
PELIMPAHAN URUSAN DAN WEWENANG
1 2 3 4
Pembiayaan Lainnya
Bel Tdk lgsng
• B. Pegawai
• B. Bunga
• B. Subsidi
• B. Hibah
• B. Bansos
• B. Bagi Hasil
• B. Bankeu
• BTT
14
POKJA Bel. Pusat(Menkeu, Bappenas, K/L, Banggar)
POKJA Bel. Transf. Daerah
(MDN, Menkeu, Bappenas & Banggar)
Dana Penyesuaian
• Tunj. Profesi Guru PNSD
• Tamb. Penghasilan Guru PNSD
• Bantuan Op. Sekolah
• DID
• Dana Proyek Pemda & Desen
• Dana Darurat
Desentralisasi
1. Belanja Pusat di Pusat
2. Belanja Pusat Di Daerah
DAPER
Keistimewaan DIY
• PDRD
• Hsl Pengel
Kekayaan Drh
yg di pisahkan
• Lain2 PAD yg sah
UU 23/2014
Prinsip ”Money Follows Function”
Urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pusat
Urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah
A P B N A P B D
didanai dari didanai dari
Termasuk kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan
Pendanaan atas fungsi-fungsi pemerintahan dilakukan berdasarkanpembagian urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
15
PORSI BELANJA DALAM APBN 2014
(Triliun Rupiah)
Dana ke Daerah = 1.148,64 (62,34%)
Total Belanja = Rp1.842.5 T
Sumber : APBN 2014
16
Melalui Angg.K/L dan APP (Program Nasional)
Melalui APP (Subsidi) Melalui Angg. Transfer ke Daerah (Masuk APBD) Melalui Angg. K/L
•PNPM 10,8(0.59%) • BBM 210,7(11.43%) •DBH 113,7(6.17%) • Dana Dekon 6,8(0.37%)• Listrik 71,4(3.87%) •DAU 341,2(18.51%) • Dana TP 12,7(0.69%)• Pangan 18,8(1.02%) •DAK 33(1.79%) • Dana Vertikal 196,9(10.69%)• Pupuk 21(1.14%) •OTSUS 16,1(0.87%)• Benih 1,6(0.08%) • Penyesuaian 87,9(4.77%)• PSO 2,2(0.11%) • Keistimewaan DIY 0,5(0.02%)
*) APP = Anggaran Pembiayaan • Kredit
Program3,2(0.17%)
dan Perhitungan
Total 10,8(0.59%) Total 328,9(17.85%) Total 592,4(32.15%) Total 216,5(11.75%)16
17Sumber Data : Kemenkeu RI
ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA T.A. 2014 DAN T.A. 2015
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEUANGAN
DAERAH
semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat dinilai dengan uang
AZAZ UMUM APBD
1. Disusun sesuai kebutuhan dan
penyelenggaraan pemerintah daerah.
2. Berpedoman pada RKPD dalam rangka
Mewujudkan Pelayanan Kepada
Masyarakat.
3. Mempunyai fungsi Otorisasi, perencanaan,
pengawasan, alokasi, distribusi, dan
stabilisasi.
4. Ditetapkan dengan PERDA.
APBD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENDAPATAN
DAERAH
BELANJA DAERAH
PEMBIAYAAN
DAERAH
STRUKTUR APBD
merupakan perkiraan yang terukur, rasional dan
memiliki kepastian dasar hukum
penerimaannya.
untuk pelaksanaan urusan wajib dan urusan
pilihan yang menjadi kewenangannya.
pelaksanaan urusan wajib berdasarkan SPM
yang telah ditetapkan.
menutup defisit atau memanfaatkan surplus
20
1. Mempertajam esensi sistem penyelenggaraan pemerintahan Daerah.
2. Memperjelas distribusi kewenangan (distribution of authority) dan memperjelas derajatpertanggungjawaban (clarity of responsibility) pada level penyelenggaraan pemerintahan daerah.
MoneyFollowsFuction
UU 23/2014 PemerintahanDaerah
HAK
KEWAJIBAN
KELOLA
&
IMPLEMENTASI
Masyarakat1. Kesejahteraan
Rakyat2. Demokratisasi3. Otonomi4. Efisiensi & Efektivitas
Sumber daya5. Pemberdayaan
masyarakat
RKPD
• Pendapatan• Belanja• Pembiayaan
PP 58
Pe
ng
elo
laa
n K
eu
da
Perhatikan kaidah aturan hukum yang lain UU/PP/Perpres, dll
Urusan• Wajib• Pilihan
TUJUAN DAN DISAIN UTAMA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
20
URUSAN
Pemerintahan
Daerah
HAK
KEWAJIBAN
• Pendapatan
• Belanja
• Pembiayaan
ESENSI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
• Wajib
• Pilihan
KELOLARKPD
UU 23/2014
PP 58/2005
PP 41/2007
PMDN 13/2006
PMDN 59/2007
PMDN 32/2011
PMDN 39/2012
PMDN 21/2011
PMDN 64/2013
1. Memungut Pajak & Retribusi
2. Memperoleh Dana Perimbangan
3. Melakukan Pinjaman
1. Sinkronisasi program pusat & daerah2. Mengelola anggaran secara efisien dan efektif3. Menyampaikan Laporan Keuangan yang akuntabel
Pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasosdan fasum, jaminan sosial................
Tujuan OTDA, al:
• Efisiensi dan efektivitas
sumber daya daerah
• Pelibatan masyarakat dlm
penyusunan kebijakan
daerah
• Peningkatan pelayanan
umum dan kesejahteraan
masyarakat
21
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT
1. PERTAHANAN
2. KEAMANAN
3. AGAMA
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER
PILIHANWAJIB
Dibagi berdasarkan
kriteria Eksternalitas,
Akuntabilitas dan
Efisiensi
NON YAN
DASAR
S P M
1. Dilaksanakan sendiri
2. Dekonsentrasi
3. TP DESENTRALISASI
KONKUREN PEMERINTAHAN UMUM
YAN DASAR
22
9. perhubungan;
10.komunikasi dan
informatika;
11.koperasi, usaha kecil,
dan menengah;
12.penanaman modal;
13.kepemudaan dan olah
raga;
14.statistik;
15.persandian;
16.kebudayaan;
17.perpustakaan; dan
18.kearsipan.
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
PILIHAN
1. kelautan dan
perikanan;
2. pariwisata;
3. pertanian;
4. kehutanan;
5. energi dan
sumberdaya mineral;
6. perdagangan;
7. perindustrian; dan
8. transmigrasi
1. pendidikan;
2. kesehatan;
3. pekerjaan umum &
penataan ruang;
4. perumahan rakyat &
kawasan pemukiman;
5. ketentraman & ketertiban
umum serta perlindungan
masyarakat;
6. sosial.
WAJIB
Tidak berkaitan dengan pelayanan dasarBerkaitan dengan pelayanan dasar
1. tenaga kerja;
2. pemberdayaan perempuan
dan pelindungan anak;
3. pangan;
4. pertanahan;
5. lingkungan hidup;
6. administrasi
kependudukan dan
pencatatan sipil;
7. pemberdayaan masyarakat
dan desa;
8. pengendalian penduduk
dan keluarga berencana;
23
RPJMD
Renstra SKPD
Renja SKPD RKPD
KUA PPAS
PEDOMAN PENYUSUNANRKA-SKPD
RAPERDAAPBD
TAPD
RKA-SKPD
Disampaikan Pertengahan Juni dan Dibahas bersama DPRD
paling lambat akhir Juli
5 tahun
5 tahun
1 tahun1 tahun
RKP
RPJMN
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH
1 tahun 1 tahun
5 tahun
RPJPD RPJPN20 tahun 20 tahun
Renstra K/L
Renja K/L
5 tahun
1 tahun
pedoman
dijabarkan
pedoman
diacu
pedoman
pedomanpedoman
dijabarkan
diacu
pedoman Diserasikan dg Musrenbang
Diacu
Diperhatikan
PROSES PENYUSUNAN RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA, PPAS DAN APBD
(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 23/2014, PP 58/2005 dan PP 8/2008)
Disusun paling lambat
Agustus - September
disusun, dibahas dan disetujui
bersama paling lambat Oktober -
Nopember25
25
PPKD Dibahas oleh
TAPD
MEKANISME PENGANGGARAN DALAM APBD
Setuju
Tidak
Setuju
Kesesuaian dengn KUA & PPAS
Prakiraan maju yg telah disetujui TA sebelumnya
Dokumen perencanaan lainnya
Capaian kinerja & indikator kinerja
Kelompok sasaran kegiatan
Standar Satuan Harga (SSH), ASB &
SPM
Sinkronisasi program dan kegiatan
antar SKPD
RAPERDA tentang
APBD (dan Lampirannya)
KDH DPRD
Sosialisasi
RKA-SKPD A
RKA-SKPD ….
dst….
RKA-SKPD C
RKA-SKPD B
RKA-SKPD D
Program/Kegiatan
RPJMD RKPD
KUA PPAS
Nota Kesepakatan
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ KDH
RKA-SKPD
RAPBD
Evaluasi Raperda
APBD oleh Gubernur/
Mendagri
Perda APBD
PEDUM APBD
o/ MDN
Penatausahaan
Belanja
• Penerbitan SPM-UP, SPM-GU,
SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala
SKPD
• Penerbitan SP2D oleh PPKD
Penatausahaan
Pendapatan
Kekayaan dan
Kewajiban daerah
• Kas Umum
• Piutang
• Investasi
• Barang
• Dana Cadangan
• Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
• Bendahara penerimaan wajib
menyetor penerimaannya ke
rekening kas umum daerah
selambat-lambatnya 1 hari kerja
Penatausahaan
Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
Laporan Keuangan
diperiksa oleh BPK
Rancangan
DPA-SKPD
DPA-SKPD
Verifikasi
Laporan Realisasi
Semester Pertama
R P-APBD
Pelaksanaan APBD
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan
Evaluasi
R P-APBD
Oleh
Gbrnr/MDN
Perda P-APBD
Laporan KeuanganPemerintah Daerah
• LRA• Neraca
• Lap. Arus Kas
• CaLK
Raperda PJ Pel APBD
Disusun dan disajikan Sesuai SAP
Persetujuan Bersama (KDH +
DPRD)
Evaluasi o/ Gubernur/MDN 15 hari
7 hari penyesuaian o/ Pemda
Perda PJ Pel APBD
setelah 3 hari
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan
DPRDmelakukan
pengawasan bukan
pemeriksaan
• LO• LPE
• Laporan
perubahan saldo
STRATEGI PENINGKATAN
PENDAPATAN/PENERIMAAN DAERAH
28
SUMBER PENDAPATAN DAERAH
1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
a. Pajak Daerah;
b. Retribusi Daerah;
c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
d. Lain-lain PAD yang sah.
1) hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;
2) hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;
3) jasa giro;
4) pendapatan bunga;
5) tuntutan ganti rugi;
6) keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan
7) komisi, potongan, Ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah.
2. DANA PERIMBANGAN
a. Dana Bagi Hasil;
1) Dana Bagi Hasil Pajak
2) Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam;
b. Dana Alokasi Umum; dan
c. Dana Alokasi Khusus.
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAHa. Hibah, b. Dana Darurat, danc. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda lainnya
1) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi2) Dana Bagi Hasil Pajak dari Kabupaten3) Dana Bagi Hasil Pajak dari Kota
d. Dana Otonomi Khusus dan Dana Transfer Lainnya1) Dana Otonomi Khusus2) Dana Transfer LaInnya
e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya1) Bantuan Keuangan dari Provinsi2) Bantuan Keuangan dari Kabupaten3) Bantuan Keuangan dari Kota
Optimalisasi/intensifikasi
pajak drhdan retribusi
drh
Optimalisasikekayaandrh ygdipisahkanmlluipenyertaanmodal/investkpd BUMD
Optimalisasipemanfaatankekayaan drh ygtdk dipisahkan(iddle asset)mllui kerjasamapemda dgn phkketiga
Optimalisasipndptn drh
mlluipinjaman,
pnrbtnobligasi
Pemanfaatan:
• Sewa
• Pinjam Pakai
• Kerjasama pemanfaatan
• Bangun Guna Serah (BGS)/Bangun Serah
Guna (BSG)
• Kerjasama penyediaan infrastruktur
• Pajak Provinsi (5 jenis):
PKB; BBNKB; PBBKB; Pajak Air Permukaan; Pajak Rokok.
• Pajak Kab/Kota (11 jenis):
Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, PPJ,
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air
Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, PBB-P2, PBHTB
• Retriibusi Jasa Umum (15 jenis)
al: yan kes, yan sampah;
yan pasar
• Retribusi Jasa Usaha
(12 jenis) al: ret. terminal;
ret. pasar/grosir dsb
• Retribusi Perizinan
Ttt( 6 jenis) al: IMB
Perluasan akses
pembiayaan melalui:
. Pinjaman drh
. Obligasi drh (municipal bond)
APBD Sbg Penggerak
Pertumbuhan Ekonomi Drh
(multiplier effect)
Pengembangan Perekonomian
Daerah & UMKM (Spill Over,
Trickle down effect)
Daerah Memiliki daya tahan
memadai
Efektifitas, Efisiensi dan Ekonomis
Target Kedepan bagi
Pemda
Daya Saing
Manajemen Risiko
• Meningkatan Pendapatan/Penerimaan Daerah melalui PAD
• Mengurangi ketergantungan drh terhadap dana transfer pusat ke drh dlm bntuk Dana Perimbangan
Upaya Peningkatan Pendapatan/Penerimaan Daerah
Good Governance
Strategi
Dalam bentuk:
• Perumda ( UU 23/2014)
• Perseroda ( UU 23/2014)
• PT (UU 40/2007)
Jenis Usaha
Profit:
• Bank (BPD, BPR Pemda)
• Non Bank (UMKM, BKK)
• Dana Bergulir
• Aneka Usaha (Tambang, Perkebunan, Migas,
dsb)
Non Profit
• PDAM (public service)
29
FASILITASI KEMENDAGRI UNTUK PENINGKATAN
PENDAPATAN/PENERIMAAN DAERAH
30
LANGSUNG
WAJIB
PAJAK
Menarik Investor
Membuka Lapangan
Kerja
TIDAK
LANGSUNG
P A D
FASILITASI
KEMENDAGRI
1. PERIZINAN
PTSP : Permendagri No. 24/2006 Ditjen. Bina Bangda
PATEN : Permendagri No. 4/2010 Ditjen. PUM
2. PEMBERIAN INSENTIF &
PEMBERIAN KEMUDAHAN
PENANAMAN MODAL DI DAERAH
(PP No. 45/ 2008)
Ditjen BANGDA
Ditjen Keuda
Retribusi daerah
Pajak daerah
3. USAHA EKONOMI MASYARAKAT Ditjen PMD
Ditjen Keuda Lembaga Keuangan Mikro (BKK, UMKM)
BUMDes
Kepastian Target Objek Pajak berbasis NIK (e-KTP)
1. TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
2. POL PP : PENEGAKAN PERDA
3. PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK (GOOD GOVERNANCE)
Kondusifitas Ber-investasi
Pelaksanaan Standart Pelayanan Minimal
DitjenDukcapil
Ditjen PUM
Ditjen OTDA
4. KEAMANAN NASIONAL
Perlindungan Plasma Nutfah utk Penelitian
Ditjen Kesbangpol
EKONOMI
DAERAH
MENINGKAT
INDIKATOR KUALITAS PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
1. Ketepatan Waktu Penetapan Perda APBD;
2. Kualitas Pendapatan APBD
(Porsi PAD Terhadap Total Pendapatan);
3. Kualitas Belanja APBD (Postur APBD);
4. Kualitas Pertanggungjawaban APBD.32
1. PENETAPAN PERDA APBD
32
84.85 87.88
81.8279.41
94.12
39.13
59.78
70.6566.67
31.08
50.63
60.40 64.56
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2011 2012 2013 2014 2015
Provinsi Kota Kabupaten
28 Daerah 29 Daerah
27 Daerah
36 Daerah
55 Daerah65 Daerah
124 Daerah
202 Daerah
241 Daerah
Penetapan Perda APBD Tepat Waktu (2011-2015)
27 Daerah
62 Daerah
266 Daerah
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2015 33
32 Daerah
EVALUASI RANCANGAN APBD PROVINSI TA 2015 SELURUH INDONESIA
NO PROVINSI
SURAT PENGANTAR PROSES RAPERDA HASIL EVALUASI MDN
KETNOMOR TANGGAL DITERIMA BATAS WAKTU NOMOR TANGGAL
1 LAMPUNG 903/3916/09/2014 12-08-2014 15-08-2014 04-09-2014 903-3510 TAHUN 2014 3-09-2014 selesai
2 NTB 903/2374/KEU/2014 26-08-2014 27-08-2014 16-09-2014 903-3636 TAHUN 2014 16-09-2014 selesai
3 JAMBI 903/2071/BPKAD/2014 27-08-2014 03-09-2014 23-09-2014 903-3718 TAHUN 2014 22-09-2014 selesai
4 SUMUT 903/9164/2014 08-09-2014 08-09-2014 29-09-2014 903-3749 TAHUN 2014 26/09/2014 selesai
5 KALSEL 900/1834-Angg/KEU 10-09-2014 12-09-2014 02-10-2014 903-3750 TAHUN 2014 26/09/2014 selesai
6 RIAU 900/KEU/24.16 10-09-2014 15-09-2014 03-10-2014 903-3811 TAHUN 2014 02/10/2014 selesai
7 SUMSEL 900/01600/BPKAD/2014 17-09-2014 18-09-2014 08-10-2014 903-3821 TAHUN 2014 08/10/2014 selesai
8 KALTIM 900/5509/512-11/KEU 15-09-2014 18-09-2014 08-10-2014 903-3799 TAHUN 2014 01/10/2014 Selesai
9 PAPUA 903/1938/Setda-PB/2014 22-10-2014 23-10-2014 12-11-2014 903-4633 TAHUN 2014 12/11/2014 selesai
10 GORONTALO 900/DKAD/3500/2014 6-11- 2014 13-11-2014 03-12-2014 903-4662 TAHUN 2014 01/12/2014 selesai
11 JATIM 903/7484/213.2/2014 26-11-2014 14-11-2014 04-12-2014 903-4683 TAHUN 2014 04-12-2014 selesai
12 BALI 903/13423/KEU 24-11-2014 26-11-2014 26-12-2014 903-4714 TAHUN 2014 15-12-2014 selesai
13 KALTARA 900/216/Keu-01/xi/2014 24-11-2014 26-11-2014 26-12-2014 903-4790 TAHUN 2014 30-12-2014 selesai
14 BABEL 903/483/dppkad/2014 26-11-2014 27-11-2014 17-12-2014 903-4708 TAHUN 2014 15-12-2014 selesai34
34
Lanjutan...
15 SULUT188.34/4864/SEKR.BPK-
BMD26-11-2014 28-11-2014 18-12-2014 903-4711 TAHUN 2014 15-12-2014 selesai
16 BANTEN 902/4656-DPPKD/2014 28-11-2014 01-12-2014 19-12-2014 903-4709 TAHUN 2014 15-12-2014 selesai
17 DIY 903/7965 01-12-2014 02-12-2014 22-12-2014 903-4710 TAHUN 2014 15-12-2014 selesai
18 JATENG 903/011896 03-12-2014 03-12-2014 24-12-2014 903-4729 TAHUN 2014 17-12-2014 selesai
19 KALTENG 900/646/TAPD 04-12-2014 08-12-2014 26-12-2014 903-4712 TAHUN 2014 15-12-2014 selesai
20 KEPRI 188.34/1013/SET 11-12-2014 11-12-2014 05-01-2015 903-4755 TAHUN 2014 24-12-2014 selesai
21 NTT 910.KU.2900.AK/2014 16-12-2014 18-12-2014 12-01-2015 903-4767 TAHUN 2014 29-12-2014 selesai
22 JABAR 903/7090-Keu 17-12-2014 18-12-2014 12-01-2015 903-4766 TAHUN 2014 29-12-2014 selesai
23 SUMBAR 903/1994/dpkd-Angg-2014 16-12-2014 18-12-2014 12-01-2015 903-4792 TAHUN 2014 30-12-2014 selesai
24 SULTRA 903/5891 17-12-2014 22-12-2014 14-01-2015 903-4791 TAHUN 2014 30-12-2014 selesai
25 SULSEL 481.3/8363/BPKAD 18-12-2014 19-12-2014 13-01-2015 903-4789 TAHUN 2014 30-12-2014 selesai
26 SULTENG 903/9875/BPKAD 19-12-2014 29-12-2014 19-01-2015 903-4819 TAHUN 2014 31-12-2014 selesai
27 PAPUA BARAT 903/2354/GPB/2014 23-12-2014 29-12-2014 19-01-2015 903-4805 TAHUN 2014 31-12-2014 selesai
28 SULBAR 1883/KEU/XII/2014 22-12-2014 23-12-2014 15-01-2015 903-4788 TAHUN 2014 30-12-2014 selesai
29 BENGKULU 900/2126/B.8/2014 22-12-2014 24-12-2014 16-01-2015 903-4806 TAHUN 2014 31-12-2014 selesai
30 MALUKU 903/3320 23-12-2014 29-12-2014 19-01-2015 903-4804 TAHUN 2014 31-12-2014 selesai
31 KALBAR 903/3817/BPKAD-13 24-12-2014 29-12-2014 19-01-2015 903-4818 TAHUN 2014 31-12-2014 selesai
32 MALUT 906/1007/setda 24-12-2014 29-12-2014 19-01-2015 903-4820 TAHUN 2014 31-12-2014 selesai
33 ACEH - - - - - - -
34 DKI JAKARTA - - - - - - - 35
STRUKTUR PENDAPATAN APBD PROVINSI SE- INDONESIA TA 2014dalam miliar rupiah
3,499.33
2,312.39
1,418.02
1
23
Rata-Rata Provinsi Se-Indonesia
Keterangan :1 : PAD2 : Dana Perimbangan3 : Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
Ace
h
Sum
ater
a U
tara
Sum
ater
a B
arat
Ria
u
Kep
ulau
an R
iau
Jam
bi
Ben
gku
lu
Sum
ater
a Se
lata
n
Ban
gka
Bel
itu
ng
Lam
pu
ng
DK
I Jak
arta
Jaw
a B
arat
Ban
ten
Jaw
a Te
nga
h
DI Y
ogy
akar
ta
Jaw
a Ti
mur
Ka
liman
tan
Bar
at
Kalim
anta
n T
enga
h
Kalim
anta
n S
elat
an
Kalim
anta
n T
imu
r
Kalim
anta
n U
tara
Sula
wes
i Bar
at
Sula
wes
i Uta
ra
Gor
ont
alo
Sula
wes
i Ten
gah
Sula
wes
i Sel
atan
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Bal
i
Nu
sa T
engg
ara…
Nu
sa T
engg
ara…
Mal
uku
Mal
uku
Uta
ra
Papu
a
Papu
a B
arat
PAD DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Total Pendapatan: 245.811,13
36Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2014
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Aceh
Sum
ater
a U
tara
Sum
ater
a Ba
rat
Riau
Kepu
laua
n Ri
au
Jam
bi
Beng
kulu
Sum
ater
a Se
lata
n
Bang
ka B
elitu
ng
Lam
pung
DKI J
akar
ta
Jaw
a Ba
rat
Bant
en
Jaw
a Te
ngah
DI Y
ogya
kart
a
Jaw
a Ti
mur
Kalim
anta
n Ba
rat
Kalim
anta
n Te
ngah
Kalim
anta
n Se
lata
n
Kalim
anta
n Ti
mur
Kalim
anta
n U
tara
Sula
wes
i Bar
at
Sula
wes
i Uta
ra
Goro
ntal
o
Sula
wes
i Ten
gah
Sula
wes
i Sel
atan
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Bali
Nus
a Te
ngga
ra B
arat
Nus
a Te
ngga
ra T
imur
Mal
uku
Mal
uku
Utar
a
Papu
a
Papu
a Ba
rat
PAD DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
PROPORSI KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH AGREGAT APBD PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA
TAHUN ANGGARAN 2014
37Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2014
DERAJAT OTONOMI FISKAL(PROPORSI PAD TERHADAP TOTAL PENDAPATAN PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA TA 2014)
61.1
3%
41.0
0%
39.9
8%
32.4
9%
26.7
4%
24.2
3%
22.6
3%
22.6
2%
21.6
0%
20.9
5%
18.7
4%
18.5
0%
15.9
3%
15.8
5%
15.6
8%
15.4
9%
14.4
8%
14.0
8%
13.8
7%
12.8
7%
12.6
5%
12.2
4%
11.6
6%
10.7
6%
10.2
9%
9.87
%
8.97
%
8.23
%
7.98
%
7.59
%
7.58
%
4.12
%
4.00
%
3.58
%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%DK
I JAK
ARTA
BAN
TEN
BALI
JAW
A BA
RAT
JAW
A TI
MUR
DAER
AH IS
TIM
EWA
YOGY
AKAR
TA
JAW
A TE
NGAH
KALI
MAN
TAN
SEL
ATAN
SUM
ATER
A UT
ARA
KALI
MAN
TAN
TIM
UR
KEPU
LAUA
N RI
AU
SULA
WES
I SEL
ATAN
RIAU
NUSA
TEN
GGAR
A BA
RAT
LAM
PUNG
KALI
MAN
TAN
BAR
AT
SUM
ATER
A BA
RAT
SUM
ATER
A SE
LATA
N
BAN
GKA
BELI
TUN
G
SULA
WES
I UTA
RA
KALI
MAN
TAN
TEN
GAH
JAM
BI
GORO
NTA
LO
SULA
WES
I TEN
GAH
BENG
KULU
SULA
WES
I TEN
GGAR
A
NUSA
TEN
GGAR
A TI
MUR
ACEH
MAL
UKU
UTA
RA
MAL
UKU
SULA
WES
I BAR
AT
PAPU
A
KALI
MAN
TAN
UTA
RA
PAPU
A BA
RAT
Rata-Rata = 17,30%
38Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2014
TREN STRUKTUR PENDAPATAN APBD PROVINSI DKI JAKARTATA. 2012-2015*
18,685.00
26,670.45
39,559.41
45,321.14
9,111.46 9,248.95
17,770.00
11,408.96
2,846.28 5,605.93
7,386.32 7,071.11
0.00
5,000.00
10,000.00
15,000.00
20,000.00
25,000.00
30,000.00
35,000.00
40,000.00
45,000.00
50,000.00
TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015*
PAD DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PD YANG SAH
miliar rupiah
TREN KELOMPOK PENDAPATAN
60.98%64.23%
61.13%
71.03%
29.73%
22.27%
27.46%
17.88%
9.29%13.50%
11.41% 11.08%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015*
RASIO PAD RASIO DANA PERIMBANGAN RASIO LAIN-LAIN PD YANG SAH
TREN RASIO KELOMPOK PENDAPATAN
39Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2015
*) R-APBD TA 2015
BELANJA APBD
40
PROPORSI KOMPONEN BELANJA DAERAH
AGREGAT APBD PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA
TAHUN ANGGARAN 2014
41Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2014
PROPORSI BELANJA PEGAWAI TERHADAP TOTAL BELANJAPROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA TA 2014
50.0
5%
49.3
8%
48.8
9%
48.5
6%
48.2
0%
47.2
2%
47.1
1%
46.9
2%
46.5
5%
46.5
5%
46.2
7%
45.2
1%
45.0
1%
44.7
9%
43.3
4%
42.7
0%
41.9
0%
40.7
9%
40.3
4%
38.7
5%
38.4
0%
37.7
3%
36.6
2%
36.5
1%
35.0
4%
34.0
7%
33.8
7%
32.0
7%
30.7
7%
30.1
4%
25.6
5%
23.7
7%
22.8
4%
22.7
9%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
Nusa
Teng
gara
Bara
t
Sum
ater
a Bar
at
Beng
kulu
Jawa
Teng
ah
Nusa
Teng
gara
Tim
ur
Sulaw
esi U
tara
Goro
ntalo
DI Yo
gyak
arta
Sulaw
esi S
elata
n
Lam
pung
Sulaw
esi T
enga
h
Sum
ater
a Utar
a
Malu
ku
Sulaw
esi T
engg
ara
Jawa
Timu
r
Sulaw
esi B
arat Bali
Jamb
i
Jawa
Bara
t
Malu
ku U
tara
Bang
ka Be
litun
g
Kalim
anta
n Bar
at
Kalim
anta
n Ten
gah
Kalim
anta
n Sela
tan
Aceh
Sum
ater
a Sela
tan
Papu
a Bar
at
Bant
en Riau
Kepu
lauan
Riau
Papu
a
Kalim
anta
n Tim
ur
Kalim
anta
n Uta
ra
DKI J
akar
ta
Rata-Rata = 39,67%
42Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2014
PROPORSI BELANJA MODAL TERHADAP TOTAL BELANJAPROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA TA 2014
44.7
5%
41.0
7%
37.3
6%
31.9
3%
31.6
7%
29.2
7%
29.2
0%
29.1
6%
28.2
7%
28.2
4%
27.9
9%
27.8
1%
27.4
8%
26.5
3%
25.6
9%
24.0
7%
24.0
5%
22.4
8%
22.4
6%
22.4
6%
22.2
1%
21.9
5%
21.9
2%
21.8
2%
20.9
6%
20.7
5%
19.9
4%
19.8
9%
19.7
5%
18.1
4%
16.8
9%
16.2
7%
15.5
4%
14.5
8%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
45.00%
50.00%
DKI J
akar
ta
Kalim
anta
n Uta
ra
Kalim
anta
n Tim
ur
Riau
Papu
a Bar
at
Jamb
i
Kalim
anta
n Sela
tan
Malu
ku U
tara
Sulaw
esi T
engg
ara
Sum
ater
a Sela
tan
Papu
a
Kalim
anta
n Ten
gah
Bant
en
Kepu
lauan
Riau
Kalim
anta
n Bar
at
Bang
ka Be
litun
g
Aceh
Sulaw
esi U
tara
Lam
pung
Sulaw
esi B
arat
Malu
ku
Sum
ater
a Utar
a
Beng
kulu
Goro
ntalo
Nusa
Teng
gara
Tim
ur
Sum
ater
a Bar
at
Sulaw
esi S
elata
n
Nusa
Teng
gara
Bara
t
Sulaw
esi T
enga
h
Jawa
Timu
r
Jawa
Bara
t
Bali
Jawa
Teng
ah
DI Yo
gyak
arta
Rata-Rata = 25,08%
43Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2014
PROPORSI BELANJA PEGAWAI & BELANJA MODAL TERHADAP TOTAL BELANJAPROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA TA 2014
39,67%
25,08%
44Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2014
Apresiasi Gubernur Kalimantan Tengah
Terobosan Mempercepat Pembahasan APBD
Mendorong Efektifitas dan Efisiensi APBD
Politik Anggaran Yang Berpihak Pada Rakyat
Mendorong Peningkatan PAD
Menapak Jalan Transparansi dan Antikorupsi
45
TerimaKasih