Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Meylina Djafar. MCN. MBA
DPP PERSAGI
Disampaikan pada Temu Ilmiah & Kongres Persagi ,Yogya Nov ‘14
DEFINISI TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu,
memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Pasal 11 Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam: tenaga medis; tenaga psikologi klinis; tenaga keperawatan; tenaga kebidanan; tenaga kefarmasian; tenaga kesehatan masyarakat; tenaga kesehatan lingkungan; tenaga gizi; tenaga keterapian fisik; tenaga keteknisian medis; tenaga teknik biomedika; tenaga kesehatan tradisional; dan tenaga kesehatan lain.
Pasal 37
Konsil masing-masing tenaga kesehatan mempunyai fungsi pengaturan, penetapan dan pembinaan tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik Tenaga Kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
konsil masing-masing Tenaga Kesehatan memiliki tugas:
melakukan Registrasi Tenaga Kesehatan;
melakukan pembinaan Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik Tenaga Kesehatan;
menyusun Standar Nasional Pendidikan Tenaga Kesehatan;
menyusun standar praktik dan standar kompetensi Tenaga Kesehatan; dan
menegakkan disiplin praktik Tenaga Kesehatan.
REGULASI UJI
KOMPETENSI
Standarisasi
output
pendidikan &
kompetensi
nakes
Globalisasi
Pelayanan
kesehatan
yang
paripurna
Penerapan
beberapa
aturan hukum
Kurikulum
berbasis
kompetensi
Uji kompetensi
Prinsip Student Assessment - Validitas - Reliabilitas - Feasibilitas - Dampak bagi mahasiswa &
institusi pendidikan Assessment
Jumlah Distribusi
Kualitas
pendidika
n Institusi Pendidikan Tenaga
Kesehatan
Set up standard Drives learning Drive process Provide feedback
• Certification
&
Registration
• High quality of
health service
• Educational
Evaluation
• Standardized
of Health
Service
Ministry
of Health
Ministry
of
educatio
n
Health
professional
s Patient
Uji Kompetensi:
ujian yang dilaksanakan untuk menilai pencapaian kompetensi sesuai Standar Kompetensi dalam rangka memperoleh sertifikat kompetensi.
Uji kompetensi = competence-based assessment sebagai longitudinal assessment, ujian standarisasi nasional/ uji kompetensi bagian integral dan komplementer terhadap sistem ujian kompetensi di institusi.
Landasan Yuridis
Landasan Filosofis
Landasan Sosiologis
Landasan Teknis
1
3
4
2
Uji kompetensi ditujukan untuk menjamin lulusan pendidikan tinggi kesehatan yang kompeten dan terstandar secara nasional
Uji kompetensi untuk menguji pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar dalam menjalankan profesionalisme dalam pelayanan dan mendorong pembelajaran sepanjang hayat
Uji kompetensi sebagai metode asesmen untuk pengelolaan pasien yang aman dan efektif
Tujuan Dasar Uji Kompetensi untuk Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan :
Memperbaiki Derajat
Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Inter-Profesi
Kolaborasi Pelayanan
KEBUTUHAN KESEHATAN NASIONAL
Sistem kesehatan terfragmentasi dari sistem pendidikan
Tenaga Kesehatan Saat Ini dan Akan Datang
Tenaga Kesehatan
Kesiapan Kolaborasi Pelayanan
Memperkuat Sistem Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
yang Optimal
KONTEKS NASIONAL
Sistem Pendidikan dan Sistem Kesehatan
Sistem kesehatan yang terintegrasi
dengan sistem pendidikan
Landasan Sosiologis
◦ Validity
◦ Reliable.
◦ Practicability.
◦Defensible
◦ Impact on Learning
SERTIFIKASI
Uji Kompetensi
(exit exam) REGISTRASI LISENSI
STR SIP / SIK
Alur Registrasi Nakes melalui
Uji Kompetensi
Serkom
Perguruan Tinggi * Uu 12/2012
MTKI Pmk 46/2013
Pemerintah Daerah
Manfaat Registrasi Nakes
UNTUK PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MUTU
TENAGA KESEHATAN, PERLU DILAKUKAN PROSES
SERTIFIKASI MELALUI UJI KOMPETENSI YANG
DISELENGGARAKAN OLEH :
MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA (MTKI) DI
TINGKAT PUSAT DAN
MAJELIS TENAGA KESEHATAN PROPINSI (MTKP) DI
TINGKAT PROVINSI.
Ada manfaat perolehan STR bagi Nakes Giz
1. kwalitas dan kwantitas nakes
Perprofesi Level Pendidikan
Kompetensi
2. kepastian dan perlindungan hukum terhadap pemberian pelayanan gizi oleh nakes
3. mutu pendidikan nakes gizi
Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan
pekerjaannya wajib memliki STR.
Untuk memperoleh STR, tenaga kesehatan harus
memiliki IJAZAH dan SERTIFIKAT KOMPETENSI
Ijazah dikeluarkan oleh perguruan tinggi bidang
kesehatan dan sertifikat kompetensi dikeluarkan
oleh Institusi Pendidikan setelah yang
bersangkutan lulus uji kompetensi.
• Nakes Yang Profesional
• Nakes Perpropinsi/ profesi
• Perinstitusi Pemerintah/ swasta
Di Dapat Jumlah
Tenaga Kesehatan
• Perprofesi
• Level Pendidikan
• Kompetensi
Mutu Tenaga
Kesehatan
• Bagi Tenaga Kesehatan
• Bagi Masyarakat
Ada Kepastian
Hukum
Jumlah Institusi
Pendidikan Mutu Institusi Pendidikan
SERTIFIKASI
Uji Kompetensi
(exit exam) REGISTRASI LISENSI
STR SIP / SIK Serkom
Perguruan Tinggi *
MTKI Pemerintah Daerah
UU 12/2012 PT PMK 46/2013 PERMENKES
Alur Regulasi melalui Uji Kompetensi
Penerimaan Usul Penerbitan STR
Cek dan Verifikasi Soft
Copy
Agenda Penerimaan STR
Pemilihan Menurut Profesi
& Print Out Daftar Nama Usul
STR Koreksi &
Verifikasi Oleh Anggota MTKI
(OP)
Entry Usul (Import Data) STR Ke Dalam Sistem
Pembukuan STR Yg Di TTD
Pembukuan Print Out- STR
Penempelan Foto
Paraf STR Anggota MTKI
(Profesi)
Tanda Tangan STR
Pencetakan STR + Daftar Nama
Foto Kopi + Cap STR
Pengepakan STR
Pembukuan / Rekapitulasi STR
( Per Profesi- Provinsi)
Penyerahan STR
Pengiriman STR
T
T
BAB II PELAKSANAAN REGISTRASI
Pasal 2 1. Setiap Nakes yg akan menjalankan praktik dan
atau pekerjaan keprofesiannya wajib memiliki Izin dari pemerintah
2. Untuk memperoleh izin dari Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat(1)diperlukan STR
3. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikeluarkan oleh MTKI dan berlaku secara Nasional
4. Untuk memperoleh str sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3),Nakes harus memiliki Sertifikat Kompetensi
5. Format STR terlampir
1. Sertifikat Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat(4) diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan lulus Uji Kompetensi oleh PTKes yg memiliki Izin penyelenggaraan sesuai dengan ketentuan peraturan per UU
2. Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh PTKes bersama dengan MTKI
Pasal 4
1. STR berlaku sejak dikeluarkan dan berakhir pada tanggal lahir Nakes ybs di tahun kelima
2. STR dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun setelah memenuhi persyaratan
3. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. Pengabdian diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di bidang kesehatan; dan
b. Pemenuhan kecukupan dalam kegiatan pelayanan,pendidikan ,pelatihan,dan atau kegiatan Ilmiah lain
4.Jumlah satuan kredit profesi sebagaimana dimaksud pada ayat(3) huruf b untuk setiap kegiatan ditetapkan oleh MTKI atas usulan dari organisasi profesi
1. Pengabdian diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di bidang kesehatan sebagaimana dimaksud pada psl 4 ayat (3) huruf a dibuktikan dengan:
a. Keterangan kinerja dari Institusi tempat bekerja,atau keterangan praktik dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota
b. Surat Izin Praktik atau Surat Izin Kerja; dan c. Rekomendasi dari Org.Profesi
2.Pemenuhan kecukupan dlm kegiatan pelayanan
,pendidikan,pelatihan dan/atau kegiatan Ilmiah lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat(3) huruf b dibuktikan dg pemenuhan syarat satuan kredit profesi yang diperoleh 5 (lima) tahun yg ditetapkan oleh Organisasi profesi
Dalam hal Nakes tidak dapat memenuhi ketentuan persyaratan perpanjangan STR sebagaimana dimaksud dlm psl 4 ayat (3), maka Nakes tsb harus mengikuti Evaluasi kemampuan yang dilaksanakan oleh OP bekerja sama dengan MTKI
BAB VI. PERALIHAN
Pasal 30
pemberian STR bagi Nakes yg punya Izin praktik,izin kerja,STR , sebelum PM 46/2013
Nakes blm punya STR,izin,Izin praktik,izin kerja telah lulus ujian prog pddk sebelum diberlakukan UKOM diberi STR
Permohonan STR bisa kolektif MTKP MTKI
HARMONISASI BENTUK IZIN
SERTIFIKAT KOMPETENSI
SURAT TANDA REGISTRASI
SURAT IZIN PRAKTIK ATAU SURAT IZIN
KERJA
29
Aktivitas dalam tiap Ranah CPD
Pembelajaran Mengikuti seminar, workshop, kursus, penelusuran EBM
session, membaca artikel di jurnal terakreditasi, dll
Profesionalisme Praktik/pelayanan kepada pasien/klien, menjadi
pembicara/moderator pada seminar/workshop,
berpartisipasi dalam audit medik, dll
Pengabdian
Masyarakat
Bakti sosial, penyuluhan, keaktifan dalam organisasi
profesi, aktif dalam pokja tertentu, dll
Publikasi Ilmiah Menulis buku (dgn ISBN), menerjemahkan buku di
bidang ilmunya (dgn ISBN), menulis tinjauan pustaka
yang dipublikasi di jurnal (yang terakreditasi).
Pengembangan
Ilmu
Penelitian, mengajar, instruktur klinis/tutor, asesor
kompetensi
Peran Organisasi Profesi
1.Menentukan jumlah satuan kredit profesi (SKP) dan proporsinya dalam tiap ranah sebagai syarat re-sertifikasi dan atau re-registrasi yang dilaksanakan tiap 5 tahun. Bagi tenaga kesehatan selain tenaga medis, penetapan jumlah SKP dilakukan oleh MTKI atau KFN berdasarkan usulan organisasi profesi.
Contoh: Dokter : 250 SKP Apoteker : 127,5 SKP Perawat : 25 SKP Gizi : 25 SKP
Peran Organisasi Profesi
2. Menetapkan besaran SKP bagi setiap penyelenggaraan kegiatan ilmiah keprofesian dengan mempertimbangkan: • Bentuk dan skala penyelenggaraan
kegiatan • Materi yang disajikan • Reputasi/kompetensi narasumber • Durasi penyelenggaraan kegiatan • Aksesibilitas, dan sebagainya.
Tiap OP segera memutuskan tentang CPD: ◦ Berapa pemberian SKP (satuan kredit profesi) sesuai
yg diperlukan
◦ Bagaimana cara mendapatkannya,melalui event tertentu
◦ OP penyiapkan SK,Pedoman pemberian SKP
BPPSDMK memfasilitasi CPD: OP membuat pertemuan ilmiah tiap rumpun nakes
Pelaksana: BPPSDMK dan OP
Simposium nasional
Bila perlu Simposium Internasional
Penyempurnaan software Registrasi on line (ROL)
Perluasan OP yang ikut (ROL)
Perluasan jaringan registrasi on-line ke seluruh provinsi
Pelatihan teknisi / staf administrasi untuk registrasi on-line (OP dan MTKP)
Fasilitasi pengembangan CPD (SEMINAR, WORKSHOP,SYMPOSIUM, PENULISAN KARYA ILMIAH) untuk seluruh OP
Penyelenggaraan symposium nasional untuk tiap rumpun tenaga kesehatan ( OP)
Bila perlu menyelenggarakan symposium internasional ( OP )
Penerbitan JTKI (Jurnal Tenaga Kesehatan Indonesia) utk setiap OP atau MTKI : ◦ Biaya penerbitan
◦ Pelatihan ―scientific writing)
Dengan telah disusunnya Blue Print Uji Kompetensi untuk Nakes TRD dan RD, perlu dilakukan pertemuan dengan para pemangku kepentingan dan Indstitusi pendidikan terkait serta para stake holder
Setelah Blue print disepakati, perlu dilakukan TOT Item Dvelopment dan Item Review soal TRD dan RD
Setelah soal Uji Kompetensi di susun ,dan terkumpul soal dari Regional Barat dan Timur, maka perlu di lakukan Item Review dari kumpulan Soal yang telah ada di IBA kedua regional
Sumber
Hasil ksepakatan antara
PERSAGI & AIPGI Th 2013-2014
Tinjauan 1 AREA KOMP TRD D3 GZ
RD PROFESI
KETR
LANDASAN ILMIAH ILMU GIZI
5-10% 5-10 %
PROSES ASUHAN GIZI INDV & KLG
30-40% 40-50 %
MANAG PROGRAM PELAYANAN PANGAN & GIZI
15-20% 10-15%
MANAG SISTEM PENYELENGGR MAKANAN
15-20% 10-15 %
ETIKA MORAL &PROFESIONALISME GIZI 5-10% 5-10 %
KOUNIKASI EFEKTIF 5-10% 5-10 %
PENELITIAN TERAPAN GIZI 5-10% 5-10 %
TINJ 2 (DOMAIN PERILAKU)
TINJ 3 (REASONING ABILLITY)
TINJ 4 (KEDALAMAN RINCIAN / SIFAT PELAYANAN)
TINJ 5 (UPAYA PELAYANAN)
TINJ 6 SASARAN
Endrokrinologi dan metabolik: DM, hyperthyroid,Obesitas, syndrom metabolik
Promotif INDIVIDU
Kognitif (15 %) Recall (15%) Cardiovascular disease: HT, Dislipidemia, AMI, CHD
Preventif KELOMPO
K
Prosedural Knowledge (75 %)
Reasoning (85%)
Neurology: Stroke, CVA, Cerebral palsy, MND
Kuratif
Konatif (10 %) Renal disease: ARF, CRF, Nephrotic syndrome,
Rehabilitatif
Gastrohepatology: GI disorders, CH, Pancreatitis, Cholesistitis, choleliitiasis, CD, UC
Respiratory: COPD
Infectious Disease: TB, Pneuonia, Malaria, DB
T 2 T 3 TINJ 4 T 5
Nutritonal Deficiency: IDA, GAKY, KEP, KVA
Surgery and Critical Care
SCREENING GIZI : ANTROPOMETRI, DIETARY ASSESMENT GIZI, BIOKIMIA, KLINIS,
SURVEILANS
INTERVENSI
LIFE CYCLE : (HAMIL, MENYUSUI, BAYI, BALITA, ANAK SEKOLAH, REMAJA, DEWASA, LANSIA)
HYGINE SANITASI
PRODUKSI DAN DISTRIBUSI MAKANAN
MULTIPLE QUESTION /MCQ Type A
TEMPLETE PENYUSUNAN SOAL :
TINJAUAN
VIGNETTE
NO ISI TEMPELETE KETR
D3 GIZI
TINJAUAN ( T1—T5 ) SESUAI BLUE PRINT GIZI D3 & RD
RD TINJAUN ( T1 – T 6) setiap Tinjauan BP tersebar BOBOT dl %
VIGNETTE/ KASUS SOAL Aktual Cases
LEAD IN / PERTANYAAN Sesuai syarat
OPTION / DAFTAR JAWABAN Dan KUNCI
A sd E homogen
NAMA PENYUSUSN/WRITER
REFERENCES
TERIMA KASIH
WASS WR WB
Pasal 4
Nakes hanya dapat melakukan upaya kesehatan setelah memiliki izin dari menteri kesehatan
Pasal 21
Setiap Nakes dalam melakukan tugasnya wajib memenuhi standar profesi
Pasal 24
Perlindungan hukum diberikan kepada Nakes yang melakukan tugasnya sesuai dengan standar profesi
UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 21 - Ayat 1 : Pemerintah mengatur perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangkapenyelenggaraan pelayanan kesehatan.
- Ayat 2 : Ketentuan mengenai perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah
- Ayat 3 : Ketentuan mengenai tenaga kesehatan diatur dengan Undang-Undang.
DASAR HUKUM