Upload
srachmatika
View
113
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
COPYRIGHT ©2010, MIC PUBLISHING, ALL RIGHTS RESERVED
JON GORDON
COMPLAINING RULENOThe
vii
Daftar Isi
Ucapan Terima Kasih xi
Catatan Penulis xv
Pendahuluan xix
Bab 1 Hope 1
Bab 2 Terbakar 3
Bab 3 Moral 7
Bab 4 Telepon 11
Bab 5 Masalah yang Sesungguhnya 19
Bab 6 Lalu Lintas 23
Bab 7 Pembicaraan 31
Bab 8 Harga Negativitas 37
Bab 9 Keadaannya Mungkin
Justru Lebih Buruk 43
Bab 10 Kanker 47
Bab 11 Jalan Positif 55
viii
The No Complaining Rule
Bab 12 Puasa Mengeluh 61
Bab 13 Peralatan Bebas Keluhan 67
Bab 14 Semua Berita Itu Buruk 71
Bab 15 Fundamentals of Prosperity 75
Bab 16 Blogger 83
Bab 17 Tukang Kebun 87
Bab 18 Hari Jumat 91
Bab 19 Rapat 97
Bab 20 Prinsip-prinsip Positif 101
Bab 21 Pertanyaan 113
Bab 22 Lebih Macet Lagi 117
Bab 23 Hari Minggu 121
Bab 24 Hari Senin 125
Bab 25 Hope Membagikan
Peraturan Bebas Keluhan 129
Bab 26 Pemaparan 137
Bab 27 Bermain untuk Menang 141
Bab 28 Hope Menerima Berita 145
Bab 29 Enam Bulan Kemudian 149
Bab 30 Semuanya Baik 157
Bab 31 Rencana Tindakan
Peraturan Bebas Keluhan 165
ix
Daftar Isi
Rencana Tindakan Pribadi
Minggu Bebas Keluhan 175
Lembar Penilaian
“Apakah Anda Seorang Pengeluh?” 179
xix
Pendahuluan
Peraturan SederhanaDengan Pengaruh yang Besar
Saya tidak membuat peraturan. Saya menemukannya:
dalam sebuah perusahaan kecil yang pertumbuhannya
pesat dan sangat sukses, yang menerapkan tindakan-
tindakan sederhana dengan hasil yang luar biasa.
Suatu hari, saya sedang makan siang dengan teman dan
klien saya, Dwight Cooper, mantan pemain bola basket
yang tinggi, kurus, berwatak lembut, dan pelatih yang telah
menggunakan waktu sepuluh tahun terakhir ini untuk
membangun dan menumbuhkan perusahaan yang ia
dirikan bersama rekannya menjadi salah satu perusahaan
penempatan perawat terbesar di dunia. Perusahaan milik
Dwight, PPR beberapa kali disebut sebagai salah satu
xx
The No Complaining Rule
Perusahaan Dengan Pertumbuhan Tercepat versi majalah
Inc., namun saat ini PPR disebut sebagai salah satu
dari perusahaan terbaik untuk bekerja di Florida dan ia
membagikan beberapa alasannya.
Dwight mengatakan pada saya mengenai buku yang pernah
ia baca. Buku itu memberikan cara untuk berurusan
dengan karyawan yang brengsek dan penghisap energi
(orang-orang negatif) di tempat kerja. Namun setelah
membaca dan merenungkan isi buku itu, ia menyadari
bahwa ketika tiba waktunya untuk membangun lingkungan
kerja yang positif dan berprestasi tinggi, ada sangat
banyak permasalahan yang tidak jelas dan jauh lebih
berbahaya daripada karyawan yang brengsek: keluhan
dan bentuk-bentuk hal negatif lain yang lebih samar. Ia
harus menemukan solusi.
Dwight mengumpamakan karyawan yang brengsek
sebagai sejenis kanker kulit. Mereka tidak bersembunyi.
Mereka berdiri di depan Anda dan berkata, “Ini aku”.
Dengan demikian Anda bisa segera dan dengan mudah
mengatasi mereka. Hal yang jauh lebih berbahaya adalah
jenis kanker yang hanya samar-samar terlihat dan terjadi
xxi
Pendahuluan
dalam tubuh Anda. Penyakit ini tumbuh di bawah kulit,
kadang kala lambat, kadang kala cepat, namun, jika tidak
ditemukan, kanker ini pada akhirnya akan menyebar pada
titik dimana ia bisa dan akan membunuh tubuh Anda.
Keluhan dan hal-hal negatif adalah jenis kanker seperti ini
bagi sebuah perusahaan dan Dwight telah berulang kali
melihat bagaimana perusahaan hancur karena hal itu. Ia
berketetapan untuk tidak menjadi angka lain dalam sejarah
itu dan Peraturan Bebas Keluhan pun dicetuskan.
Saya Pun Dulunya Adalah Seorang Pengeluh Profesional
Sebelum membagikan kisah mengenai cara kerja Peraturan
Bebas Keluhan, saya harus memberitahu Anda bahwa saya
tidak secara otomatis menjadi Pak Positif (orang yang
selalu tersenyum, bahagia, dan tidak pernah memiliki
pemikiran negatif atau pun keluhan) hanya karena saya
menulis buku ini. Sesungguhnya, saya pun dulunya adalah
seorang pengeluh profesional. Saya menyalahkan semua
orang lain atas semua permasalahan yang saya hadapi.
Saya tidak menyukai diri saya sendiri dan saya tidak
menyukai hidup saya. Saya mengeluh mengenai rumah
xxii
The No Complaining Rule
saya, ketidaksuksesan saya, istri saya, berat badan saya,
keadaan saya yang selalu kekurangan uang, dan tentang
segala hal lainnya. Kenyataannya, jika Anda membaca buku
saya, The Energy Bus, kisah mengenai orang yang kecewa,
negatif, dan hampir ditinggalkan oleh istrinya, Anda pasti
tahu bahwa karakter itu diciptakan berdasarkan keadaan
saya. Keluhan dan pikiran negatif saya begitu buruk
sehingga istri saya pun mengultimatum saya: berubah
atau keluar dari busnya. Saya gusar, tertolak, dan hampir
saja akan didepak!
Kenyataannya, mengeluh adalah bagian penting dari
kehidupan dan latar belakang saya. Saya sering kali
bergurau bahwa saya dilahirkan dari keturunan pengeluh.
Saya bertumbuh dalam sebuah keluarga Yahudi-Italia
dengan sangat banyak makanan dan sangat banyak
rasa bersalah, sangat banyak anggur dan sangat banyak
rengekan. Nenek saya sangat mengasihi keluarganya,
namun ia hidup dalam ketakutan. Ia takut untuk terbang,
dan berkata, “Aku tahu bahwa ketika mereka mengatakan
bahwa nasibmu berakhir, maka nasibmu pun berakhir,
namun aku tidak ingin ada dalam pesawat ketika nasib
seseorang berakhir.” Setiap kali saya menemui bibi saya, ia
xxiii
Pendahuluan
akan selalu mengawali pembicaraan dengan hal-hal yang
tidak berjalan dengan benar dalam hidupnya. Hingga saat
ini, saya masih menerima e-mail darinya yang menuliskan,
“Halo!” dilanjutkan dengan daftar permasalahannya.
Bahkan kartu ucapan selamat ulang tahun yang ia kirimkan
pada anak-anak saya pun dihiasi tulisan, “Selamat Ulang
Tahun. Seandainya saja masalahku tidak sebanyak ini,
aku pasti bisa meluangkan waktu untuk merayakannya
bersamamu.”
Namun saya tidak menyalahkan keluarga saya. Seperti
yang saya katakan, saya dilahirkan dari keturunan
pengeluh. Selain itu, nenek moyang saya berjalan
melintasi padang gurun sambil mengeluh selama empat
puluh tahun. Mereka membutuhkan waktu empat puluh
tahun untuk melakukan perjalanan yang seharusnya bisa
ditempuh dalam waktu sebelas hari. Ini namanya tidak
efisien. Namun itulah yang dihasilkan oleh keluhan.
Bahkan dalam Alkitab pun ada pasal yang mengisahkan
dibebaskannya umat Israel dari Mesir oleh Musa. Mereka
telah melewatkan waktu selama empat ratus tahun sebagai
budak dan tawanan dan sekarang mereka bebas. Namun
xxiv
The No Complaining Rule
dalam waktu satu setengah bulan, mereka mulai mengeluh
karena tidak ada makanan. Mereka mengeluh karena tidak
ada cukup banyak air. Mereka mengeluhkan kehidupan
mereka yang tanpa kepastian. Mereka bahkan mengatakan
bahwa lebih baik kembali ke Mesir dan hidup sebagai
budak daripada hidup bebas di gurun. Setelah diperbudak
selama tiga ratus tahun, dan seketika dibebaskan, mereka
hanya membutuhkan waktu satu setengah bulan untuk
kembali mengeluh. Akhirnya Tuhan pun sangat frustrasi
dengan semua keluhan itu dan mengancam keberadaan
mereka. Jelaslah sudah bahwa Tuhan adalah Pendukung
Utama dari Peraturan Bebas Keluhan. Kita bahkan bisa
mengatakan bahwa Tuhanlah yang menciptakannya.
Saya pun menemukan bahwa istri saya pun bukan orang
yang suka mengeluh. Sekalipun keluhan adalah bagian dari
DNA saya, dan kartunya dimainkan untuk melawan saya,
ketika keutuhan pernikahan kami terancam, saya tidak
memiliki pilihan lain kecuali mengevaluasi hidup saya
dalam-dalam dan menyadari betapa keluhan dan pikiran
negatif saya diwujudkan dalam segala hal yang tidak
berjalan dengan baik dalam hidup saya. Bukannya hidup,
saya sekarat tiap hari. Saya pun mulai menyetujui ucapan
xxv
Pendahuluan
Abraham Lincoln bahwa “seorang manusia hanya bisa
menjadi bahagia sebagaimana ia memilih untuk menjadi
bahagia.” Demikianlah saya mulai mencari pengaruh
positif dari bersikap positif dan pengaruh yang berbahaya
dari bersikap negatif. Hal ini menuntun saya untuk
menulis, bicara, dan bertanya pada berbagai perusahaan
dan organisasi, yang pada akhirnya menuntun saya untuk
menuliskan buku Peraturan Bebas Keluhan.
Apakah saya masih mengeluh? Tentu saja. Namun
sudah sangat berkurang. Apakah saya masih kecewa?
Tentu saja. Kita semua bisa kecewa, namun kuncinya
adalah bagaimana kita membalikkannya. Setiap kita
akan menghadapi hal yang negatif, penghisap energi,
dan hambatan di jalan untuk menuju kesuksesan. Itulah
alasan mengapa salah satu hal terpenting yang bisa kita
lakukan dalam bisnis dan kehidupan kita adalah untuk
tetap bersikap positif dengan strategi yang mengubah
energi negatif menjadi solusi positif. Dengan demikian,
tujuan dari buku ini bukanlah untuk menghilangkan
semua keluhan, cukup keluhan yang dikeluarkan tanpa
pikir panjang dan kronis saja. Tujuan terbesarnya adalah
mengubah keluhan menjadi solusi positif.
xxvi
The No Complaining Rule
Selain itu, setiap keluhan sesungguhnya mewakili
kesempatan untuk mengubah sesuatu yang negatif
menjadi hal yang positif. Kita bisa menggunakan keluhan
pelanggan untuk mengembangkan layanan kita. Keluhan
dari karyawan bisa menjadi pemicu inovasi dan proses
baru. Keluhan kita sendiri bisa menjadi tanda yang
memberitahu hal apa yang tidak kita inginkan. Dengan
semangat ini, saya membagikan pada Anda sebuah kisah
mengenai Peraturan Bebas Keluhan dan cara-cara positif
lain untuk menangani sikap negatif di tempat kerja dan
di rumah.