48
KETETAPAN KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA NOMOR : 01 / KNSI / 2010 TENTANG PERUBAHAN STATUS KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA MENJADI KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA MENIMBANG Adanya kondisi-kondisi di luar kebiasaan dalam penyelenggaraan KNSI MENGINGAT AD/ART Sylva Indonesia yang ditetapkan di Medan 1 Mei 2008 MEMUTUSKAN MENETAPKAN : Perubahan Konferensi Nasional Sylva Indonesia (KNSI) menjadi Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia (KNLBSI) Berlaku sejak ditetapkan dalam Sidang Pleno Konferensi Nasional Sylva Indonesia Di Bandar Lampung Hari/Tanggal : Pukul : WIB KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA PRESIDIUM SIDANG SEMENTARA IMMANUEL KRISTIANTO ANSHORY KETUT AILEND AURORA

Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AD/ART SYLVA INDONESIA KNLBSI LAMPUNG

Citation preview

Page 1: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA

NOMOR : 01 / KNSI / 2010

TENTANG

PERUBAHAN STATUS

KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA

MENJADI KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA

INDONESIA

MENIMBANG

Adanya kondisi-kondisi di luar kebiasaan dalam penyelenggaraan KNSI

MENGINGAT

AD/ART Sylva Indonesia yang ditetapkan di Medan 1 Mei 2008

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

Perubahan Konferensi Nasional Sylva Indonesia (KNSI) menjadi Konferensi

Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia (KNLBSI)

Berlaku sejak ditetapkan dalam Sidang Pleno

Konferensi Nasional Sylva Indonesia

Di Bandar Lampung

Hari/Tanggal :

Pukul : WIB

KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG SEMENTARA

IMMANUEL

KRISTIANTO

ANSHORY KETUT AILEND

AURORA

Page 2: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 02/KNLBSI / 2010

TENTANG

TATA TERTIB KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA

INDONESIA

MENIMBANG

Bahwa untuk tertibnya persidangan Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva

Indonesia, maka perlu ditetapkan tata tertib persidangan.

MENGINGAT

AD/ART Sylva Indonesia yang ditetapkan di Medan 1 Mei 2008

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN:

1. Tata tertib Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia tahun 2010

2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

3. Apabila terdapat kekeliruan dalam surat ketetapan ini akan ditinjau kembali

sebagaimana mestinya

Berlaku sejak ditetapkan di Sidang Pleno

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

Di Bandarlampung

Hari/ Tanggal : Selasa, 20 April 2010

Pukul : 1.53 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG SEMENTARA

IMMANUEL

KRISTIANTO

ANSHORY KETUT AILEND

AURORA

Page 3: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 03/KNLBSI / 2010

TENTANG

AGENDA SIDANG

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

MENIMBANG

Bahwa untuk menjamin kelancaran Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva

Indonesia, maka dipandang perlu menetapkan agenda sidang

MENGINGAT

AD/ART Sylva Indonesia yang telah di tetapkan di Medan 1 Mei 2008

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

1. Agenda sidang Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia sebagaimana

terlampir

2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

3. Apabila terdapat kekeliruan dalam surat ketetapan ini akan di tinjau kembali

sebagaimana mestinya

Berlaku sejak ditetapkan dalam Sidang Pleno

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

Di Bandar Lampung

Hari/ Tanggal :

Pukul :

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG SEMENTARA

IMMANUEL

KRISTIANTO

ANSHORY KETUT AILEND

AURORA

Page 4: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 04/KNLBSI / 2010

TENTANG

PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG TETAP TERPILIH

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

MENIMBANG

Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva

Indonesia dengan terarah dan sukses, maka dipandang perlu menetapkan

presidium sidang tetap terpilih Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

MENGINGAT

1. AD/ART Sylva Indonesia yang di tetapkan di Medan 1 Mei 2008

2. Ketetapan Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia Nomor :

02/KNLBSI/ 2010 tentang tata tertib Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva

Indonesia

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

1. Presidium sidang tetap terpilih Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva

Indonesia terdiri atas :

a. Legistiana

b. Ahmad Solihin

c. Muh. Warqah Hamzah

2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

3. Apabila terdapat kekeliruan dalam surat Ketetapan ini akan di tinjau kembali

sebagaimana mestinya.

Berlaku sejak ditetapkan dalam Sidang Pleno

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

Di Bandar Lampung

Hari/Tanggal: 20 April 2010

Pukul : 09.25 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG SEMENTARA

IMMANUEL

KRISTIANTO

ANSHORY KETUT AILEND

AURORA

Page 5: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia
Page 6: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 05/KNLBSI / 2010

TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

DEWAN PERWAKILAN SYLVA INDONESIA

PERIODE 2005/2007

MENIMBANG

Bahwa adanya laporan pertanggungjawaban Dewan Perwakilan Sylva Indonesia

periode 2008– 2010 dalam Sidang Pleno KNLBSI pada tanggal April 2010

MENGINGAT

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Sylva Indonesia yang telah ditetapkan

di Medan 1 Mei 2008

MEMPERHATIKAN

Tanggapan peserta dan hasil sidang pleno KNLBSI pada tanggal 20 April 2010.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

1. menolak dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Dewan Perwakilan

Sylva Indonesia periode 2008- 2010

2. Dewan Perwakilan Sylva Indonesia periode 2008–2010 dengan ini dinyatakan

demisioner.

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan tidak akan ditinjau

kembali kecuali terdapat kesalahan di dalamnya.

Berlaku sejak ditetapkan dalam Sidang Pleno

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

Di Bandar Lampung

Hari/Tanggal : Selasa 20 apri 2010

Pukul : 12.24 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG TETAP

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah)

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 7: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 06/KNLBSI/2010

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

SEKRETARIS JENDERAL SYLVA INDONESIA

PERIODE 2008-2010

MENIMBANG

1. Bahwa telah disampaikan laporan pertanggungjawaban Sekretaris Jenderal

Sylva Indonesia periode 2008-2010 dalam sidang Pleno KNLBSI pada

tanggal April 2010

2. Bahwa telah diberikan tanggapan dan evaluasi terhadap laporan

pertanggungjawaban tersebut oleh para peserta sidang.

MENGINGAT

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Sylva Indonesia yang telah ditetapkan

di Medan 1 Mei 2008

MEMPERHATIKAN

Tanggapan peserta sidang Pleno KNLBSI pada tanggal April 2010.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN

1. Menerima laporan pertanggungjawaban Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia

periode 2008-2010

2. Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia periode 2008-2010 dinyatakan

demisioner.

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan tidak akan ditinjau

kembali kecuali terdapat kesalahan di dalamnya.

Berlaku sejak ditetapkan dalam Sidang Pleno

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

Di Bandar Lampung

Hari/tanggal : Selasa, 20 April 2010

Pukul : 16.14 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG TETAP

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 8: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 07/KNLBSI/2010

TENTANG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

SYLVA INDONESIA SERTA PENJELASANNYA

MENIMBANG :

1. Bahwa dipandang perlu untuk memperbaiki AD dan ART yang lebih

mengarahkan organisasi kepada tujuan yang ingin dicapai.

2. Bahwa AD dan ART merupakan dasar bagi organisasi Sylva Indonesia

untuk mencapai tujuan organisasi dengan usaha-usaha yang teratur dan

penuh hikmah kebijaksanaan

3. Bahwa adanya PO diperlukan untuk memberi arahan yang tidak teratur

dalam AD dan ART yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi .

MENGINGAT :

Ketetapan Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia No. 03/KNLBSI/2010

tentang Agenda Sidang Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

MEMPERHATIKAN :

1. Permusyawaratan dalam konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

khususnya Komisi yang membahas Rancangan AD dan ART.

2. Pandangan umum dari peserta Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva

Indonesia tentang format organisasi Sylva Indonesia.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

1. AD dan ART beserta penjelasannya sebagai mana yang terlampir dalam

surat ketetapan ini.

2. keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

3. Apabila terdapat kekeliruan dalam surat ketetapan ini akan ditinjau

kembali sebagaimana mestinya.

Di tetapkan di Bandar Lampung

Hari/Tanggal :

Pukul :

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG TETAP

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 9: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

ANGGARAN DASAR SYLVA INDONESIA

MUKADIMAH

Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bahwa sesungguhnya generasi muda

mempunyai hak dan kewajiban sebagai penerus cita-cita bangsa dan negara.

Rimbawan muda Indonesia, sebagai bagian dari generasi muda bangsa menyadari

sepenuhnya akan darma bhakti rimbawan untuk bersama-sama bangsa dan rakyat

Indonesia mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa hutan merupakan suatu bagian dari

negeri ini yang mempengaruhi perjalanan kehidupan bangsa Indonesia khususnya

dan dunia pada umumnya. Karena itu, kami bertekad untuk bersama-sama dengan

seluruh rakyat Indonesia mewujudkan suatu pengelolaan sumber daya hutan yang

lestari, adil, dan demokratis demi tercapainya kelestarian hutan Indonesia serta

masyarakat yang adil dan makmur.

Dalam menunaikan darma bhakti di tengah masyarakat, kami menyadari

bahwa :

1. Mahasiswa Kehutanan lahir dan dibesarkan oleh rakyat Indonesia, dan

oleh karena itu harus bahu-membahu bersama rakyat untuk mewujudkan

tercapainya cita-cita bangsa Indonesia.

2. Persatuan jiwa, pikiran dan tenaga korps rimbawan diperlukan dalam

mencapai cita-cita bangsa.

3. Persatuan dan kerjasama disertai rasa kekeluargaan yang kuat diperlukan

untuk mewujudkan semangat dan gairah kerja rimbawan.

4. Kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan merupakan suatu hal

yang harus dimiliki oleh mahasiswa kehutanan.

Hal-hal tersebut di atas dapat dicapai dengan usaha-usaha yang teratur dan

berkesinambungan dengan penuh hikmat kebijaksanaan, maka mahasiswa

kehutanan Indonesia yang tergabung dalam Sylva Indonesia yang merupakan

ikatan mahasiswa kehutanan menyusun anggaran dasar organisasi.

BAB I

NAMA, BENTUK, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

Nama

Ikatan mahasiswa Kehutanan Indonesia ini bernama Sylva Indonesia

Pasal 2

Bentuk

Sylva Indonesia berbentuk ikatan yang menghimpun anggota Sylva yang ada di

tiap-tiap fakultas, jurusan, atau program studi kehutanan dan atau disesuaikan

dengan kondisi perguruan tinggi masing-masing.

Page 10: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Pasal 3

Waktu

Sylva Indonesia didirikan pada tanggal 30 Januari 1959 di Yogyakarta untuk

jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 4

Tempat dan Kedudukan

1. Sylva Indonesia bertempat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Sekretariat Sylva Indonesia berkedudukan di mana sekretaris jendral berada.

BAB II

ASAS DAN SIFAT

Pasal 5

Asas

Sylva Indonesia berasaskan Pancasila.

Pasal 6

Sifat

Sylva Indonesia bersifat intra kampus, merupakan ikatan mahasiswa kehutanan

nir-laba yang independen .

BAB III

VISI, MISI DAN TUJUAN

Pasal 7

Visi

Visi Sylva Indonesia adalah mewujudkan pengelolaan sumber daya hutan yang

lestari, adil, dan demokratis.

Pasal 8

Misi

Misi Sylva Indonesia adalah terwujudkan pengelolaan sumberdaya hutan yang

lestari dengan meningkatkan peran serta rakyat dan kualitas sumber daya

rimbawan

Pasal 9

Tujuan

1. Meningkatkan partisipasi rakyat dalam usaha-usaha pengelolaan sumber daya

hutan untuk kemakmuran rakyat.

2. Meningkatkan persatuan dan kerjasama mahasiswa kehutanan Indonesia.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa kehutanan sebagai rimbawan

yang akan berkecimpung dalam usaha pengelolaan sumber daya hutan secara

lestari.

4. Mempertegas peran mahasiswa kehutanan sebagai kontrol sosial dan agen

pengubah dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan sumber

daya hutan secara lestari.

Page 11: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

BAB IV

LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 10

Sylva Indonesia mempunyai lambang yang berlaku secara nasional yang

ditetapkan dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional

Luar Biasa Sylva Indonesia.

Pasal 11

Atribut

Sylva Indonesia dapat memiliki atribut yang mengacu pada lambang.

BAB V

USAHA

Pasal 12

Usaha

Sylva Indonesia menjalankan organisasi dengan semangat kebersamaan demi

tercapainya visi, misi dan tujuan sesuai dengan asas, dasar dan sifat organisasi.

BAB VI

KEKUASAAN

Pasal 13

1. Kekuasaan tertinggi Sylva Indonesia ada pada Konferensi Nasional Sylva

Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.

2. Kekuasaan eksekutif di tingkat pusat dijalankan oleh Pengurus pusat.

3. Kekuasaan pengawasan di tingkat pusat dijalankan oleh Dewan

Perwakilan.

4. Kekuasaan eksekutif di tingkat cabang dijalankan oleh Pengurus Cabang.

5. Kekuasaan pengawasan di tingkat Pengurus Cabang dijalankan oleh

anggotanya dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing Cabang.

6. Ketika Pengurus Pusat tidak melaksanakan kewajibannya, maka Dewan

Perwakilan mengundang Pengurus Cabang untuk dapat mengadakan

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.

7. Kekuasaan pengawasan terhadap Dewan Perwakilan dijalankan oleh

seluruh Pengurus Cabang.

BAB VII

KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 14

Kelengkapan organisasi Sylva Indonesia terdiri atas Konferensi Nasional Sylva

Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia, Dewan

Perwakilan, Pengurus Pusat, Forum Regional, dan Pengurus Cabang.

Page 12: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

BAB VIII

KEANGGOTAAN

Pasal 15

Anggota

Sylva Indonesia beranggotakan mahasiswa kehutanan Indonesia yang memiliki

pengurus cabang Sylva Indonesia di perguruan tinggi masing-masing.

Pasal 16

Penetapan Anggota

1. Penetapan keanggotaan Sylva Indonesia dilaksanakan oleh Pengurus Cabang.

2. Prosedur penetapan anggota sepenuhnya merupakan kewenangan tiap-tiap

Pengurus Cabang.

Pasal 17

Penetapan Cabang

Penetapan cabang dilakukan dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.

BAB IX

DEWAN PERWAKILAN

Pasal 18

Dewan Perwakilan

1. Dewan perwakilan adalah suatu lembaga legislatif yang berfungsi mengawasi

jalannya roda organisasi yang dijalankan oleh Pengurus Pusat.

2. Dewan Perwakilan terdiri atas satu orang yang merupakan wakil dari tiap-tiap

Regional yang ditetapkan dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.

BAB X

KEPENGURUSAN

Pasal 19

Pengurus Pusat

1. Pengurus Pusat adalah lembaga eksekutif yang berfungsi menjalankan roda

organisasi Sylva Indonesia di tingkat Nasional (pusat) sesuai dengan mandat

Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa

Sylva Indonesia.

2. Pengurus Pusat terdiri atas Sekretaris Jenderal dan pengurus-pengurus lainnya,

yang ditentukan dan diangkat oleh Sekretaris Jenderal.

3. Sekretaris Jenderal dipilih dan ditetapkan oleh dalam Konferensi Nasonal

Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.

4. Pengurus Pusat tidak dapat menjabat lebih dari satu periode kepengurusan

secara berturut-turut.

Page 13: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Pasal 20

Pengurus Cabang

Pengurus Cabang merupakan lembaga mahasiswa kehutanan di perguruan tinggi

atau Fakultas atau Jurusan atau program studi kehutanan pada institusi yang telah

menjadi Cabang Sylva Indonesia disesuaikan dengan kondisi perguruan tinggi

masing-masing.

Pasal 21

Periode Kepengurusan

1. Periode Kepengurusan Pengurus Pusat dan Dewan Perwakilan adalah dua

tahun, atau sejak Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi

Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia dimana ia ditetapkan sampai Konferensi

Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva

Indonesia berikutnya.

2. Periode kepengurusan Pengurus Cabang sepenuhnya menjadi wewenang

cabang yang bersangkutan.

BAB XI

KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA

Pasal 22

1. Konferensi Nasional Sylva Indonesia (KNSI) adalah forum yang memegang

kekuasaan tertinggi yang berwenang mengeluarkan ketetapan yang memiliki

kekuatan hukum tertinggi dalam organisasi Sylva Indonesia.

2. Konferensi Nasional Sylva Indonesia diadakan sekali dalam dua tahun di

tempat Sekertaris Jendral Berada.

3. Apabila Konferensi Nasional Sylva Indonesia dilaksanakan dalam kondisi

khusus dinamakan Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia dengan

Pertimbangan yang matang.

BAB XII

FORUM REGIONAL

Pasal 23

1. Forum Regional adalah wadah kegiatan antar pengurus cabang dalam region

tertentu.

2. Regional Sylva Indonesia dan keangotaanya ditetapkan dalam Konferensi

Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva

Indonesia.

3. Forum Regional dikoordinir oleh koordinator dari salah satu pengurus cabang

dalam region tertentu sesuai dengan kesepakatan antara masing-masing

Pengurus Cabang dalam Region yang bersangkutan.

Page 14: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

BAB XIII

PENDANAAN

Pasal 24

Dana Sylva Indonesia diperoleh dari iuran wajib anggota, sumbangan dan usaha

lain yang halal dan tidak mengikat.

BAB XIV

PENINJAUAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 25

Peninjauan

Peninjauan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Konferensi Nasional

Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia yang

disetujui sekurang-sekurangnya 2/3 dari Pengurus Cabang yang hadir.

Pasal 26

Perubahan

Perubahan Anggaran Dasar dilakukan setelah melalui peninjauan terhadap hal-hal

tertentu di dalam Anggaran Dasar yang disepakati untuk ditinjau kembali dengan

didasari oleh pertimbangan tertentu dan disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari

pengurus cabang yang hadir dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.

BAB XV

PEMBUBARAN SYLVA INDONESIA

Pasal 27

Pembubaran Sylva Indonesia

Pembubaran Sylva Indonesia hanya dapat dilakukan dalam konferensi nasional

sylva indonesia atau konferensi nasional luar biasa Sylva Indonesia yang dihadiri

oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah cabang Sylva Indonesia dan disetujui

dengan suara bulat.

BAB XVI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 28

Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar akan diatur dan ditentukan

kemudian dalam anggaran rumah tangga Sylva Indonesia yang kesemuanya tidak

boleh bertentangan dengan anggaran dasar ini.

Page 15: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

ANGGARAN RUMAH TANGGA SYLVA INDONESIA

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

Kewajiban Anggota

1. Menjaga nama baik Sylva Indonesia

2. Melaksanakan AD /ART

3. Aktif dalam kegiatan Sylva Indonesia

Pasal 2

Hak Anggota

1. Anggota Sylva Indonesia berhak atas satu lembar kartu anggota Sylva

Indonesia yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat.

2. Anggota Sylva Indonesia memiliki hak bicara dan hak suara dalam forum-

forum Sylva Indonesia yang disalurkan dalam delegasi cabang Sylva

Indonesia.

3. Anggota Sylva Indonesia memiliki hak untuk duduk dalam kepengurusan

Sylva Indonesia.

4. Anggota Sylva Indonesia berhak mengikuti seluruh kegiatan yang

diselenggarakan oleh Sylva Indonesia.

Pasal 3

Hilangnya Keanggotaan

Seorang Anggota Sylva Indonesia dapat kehilangan keanggotaan karena :

1. Meninggal dunia

2. Menyelesaikan studinya di fakultas, jurusan atau program studi kehutanan.

3. Mengundurkan diri dari Sylva Indonesia

4. Diberhentikan atau dicabut keanggotaannya oleh Pengurus Cabang.

BAB II

DEWAN PERWAKILAN

Pasal 4

Kewajiban Dewan Perwakilan

Dewan Perwakilan berkewajiban :

1. Bersidang sedikitnya dua kali dalam dua tahun yang dihadiri seluruh anggota

dewan perwakilan

2. Memberikan teguran secara tertulis kepada Sekretaris Jenderal jika secara

nyata telah melanggar konstitusi.

3. Mengadakan Konfrensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia, jika Sekretaris

Jenderal tidak mengindahkan teguran sebanyak dua kali dengan persetujuan

lebih dari setengah Pengurus Cabang dan Dewan Perwakilan.

Page 16: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

4. Memberikan laporan kegiatan dan evaluasi yang telah dilakukan kepada

Konfrensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa

Sylva Indonesia.

Pasal 5

Hak Dewan Perwakilan

Dewan Perwakilan berhak :

1. Memberikan saran pertimbangan kepada Sekretaris Jenderal baik diminta

maupun tidak.

2. Memberikan peringatan kepada Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia.

3. Meminta Laporan Kerja Sekretaris Jenderal secara periodik setiap enam bulan

sekali.

Pasal 6

Keanggotaan Dewan Perwakilan

1. Dewan Perwakilan terdiri atas satu orang ketua dan anggota yang merupakan

wakil dari tiap-tiap Forum Regional yang dipilih dan ditetapkan dalam

Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa

Sylva Indonesia.

2. Utusan cabang yang duduk di Dewan Perwakilan diserahkan sepenuhnya pada

Foreg

3. Ketua Dewan Perwakilan dipilih dari dan oleh anggota Dewan Perwakilan

dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar

Biasa Sylva Indonesia.

Pasal 7

Periode Kepengurusan Dewan Perwakilan

Periode Kepengurusan Dewan Perwakilan yaitu sejak Konferensi Nasional Sylva

Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia dimana ia

ditetapkan sampai dengan Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konfrensi

Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia berikutnya dan sesudahnya tidak dapat

dipilih kembali.

Pasal 8

Berhentinya Dewan Perwakilan dan Keanggotaan Dewan Perwakilan

1. Dewan Perwakilan dapat berhenti karena diberhentikan dalam Konferensi

Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.

2. Keanggotaan Dewan Perwakilan dapat berhenti karena :

a. Mengundurkan diri dan dipersetujui 2/3 anggota Dewan

Perwakilan.

b. Permintanpengurus cabang yang disetujui oleh 2/3 anggota dewan

perwakilan

Page 17: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

BAB III

PENGURUS PUSAT

Pasal 9

Sekretaris Jenderal

1. Sekretaris Jenderal adalah pimpinan tertinggi dalam kepengurusan pusat Sylva

Indonesia.

2. Sekretaris Jenderal dipilih dari dan oleh peserta Konferensi Nasional Sylva

Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia dengan suara

terbanyak.

3. Sekretaris Jenderal berhak mengangkat dan memberhentikan pengurus-

pengurus pusat jika dianggap perlu.

4. Sekretaris Jenderal berkewajiban melaksanakan hasil Konferensi Nasional

Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.

5. Sekretaris Jenderal berkewajiban memberikan laporan pertanggungjawaban

kepada Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar

Biasa Sylva Indonesia

6. Dalam keadaan mendesak Sekretaris Jenderal dapat mendelegasikan

wewenangnya kepada pengurus pusat lain.

7. Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugas berhak mengambil keputusan

yang tidak bertentangan dengan hasil Konfrensi Nasional Sylva Indonesia atau

Konfrensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.

Pasal 10

Kewajiban Pengurus Pusat

Pengurus Pusat berkewajiban :

1. Melaksanakan hasil Konfrensi Nasional Sylva Indonesia atau Konfrensi

Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

2. Mengkoordinir dan mengarahkan agar kegiatan pengurus cabang dan forum

regional tidak menyimpang dari hasil Konfrensi Nasional Sylva Indonesia

atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

3. Memperhatikan pertimbangan dan teguran Dewan Perwakilan

4. Memberikan laporan kerja secara tertulis kepada ketua Dewan Perwakilan

minimal enam bulan sekali

5. Memberikan penjelasan ketika diminta Dewan Perwakilan

6. Menegur pengurus cabang dan Forum Regional yang tidak melaksanakan

kewajibannya.

7. Memberikan informasi kepada Forum Regional minimal enam bulan sekali.

Pasal 11

Hak Pengurus Pusat

Pengurus Pusat berhak :

1. Mengetahui perkembangan pengurus cabang dan forum regional.

2. Mengetahui, memonitor dan mengkoordinir kegiatan.

Page 18: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Pasal 12

Berhentinya Pengurus Pusat

Sekretaris Jendral dapat diberhentikan karena :

1. Mengundurkan diri dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

2. Diberhentikan oleh Konfrensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

Pasal 13

Mekanisme Pengunduran Diri Sekretaris Jenderal

1. Sekretaris Jenderal mengajukan permohonan pengunduran diri secara

tertulis kepada Dewan Perwakilan dan atau Pengurus Cabang Sylva

Indonesia

2. Pengunduran diri Sekretaris Jenderal hanya dapat dilakukan jika disetujui

dan dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 pengurus cabang dan Dewan

Perwakilan

BAB IV

FORUM REGIONAL

Pasal 14

Forum Regional

1. Forum Regional berhak :

• Menentukan koordinator Forum Regional.

• Menyelenggarakan kegiatan tingkat region, yang pelaksanaannya oleh

salah satu cabang dalam region tersebut.

• Meminta pertimbangan dan saran dari pengurus pusat

2. Forum Regional berkewajiban

• Mengadakan pertemuan sedikitnya 1 kali dalam 6 bulan

• Mengkoordinasikan program kerja yang akan dilaksanakan ke dalam

Forum Regional lain.

• Memberikan informasi perkembangan Forum Regional kepada Pengurus

Pusat.

3. Koordinator Forum Regional dapat diganti dengan kesepakatan cabang-

cabang dalam region tersebut dan koordinator forum regional berkewajiban

memberikan laporan kepada cabang-cabang di dalam regionnya.

BAB V

PENGURUS CABANG

Pasal 15

Kewajiban dan Hak

1. Pengurus Cabang Berkewajiban :

• Mengikuti Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional

Luar Biasa Sylva Indonesia dan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)

Sylva Indonesia.

Page 19: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

• Mengetahui ketetapan Konferensi Nasional Sylva Indonesia dan

kesepakatan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Sylva Indonesia.

• Melaporkan rancangan program kerja kepada Pengurus Pusat melalui

Forum Regional

• GBHK yang digunakan pengurus cabang mengacu kepada GBHK Sylva

Indonesia

• Menginformasikan perkembangan pengurus cabang kepada Pengurus

Pusat.

• Mengikuti kegiatan Forum Regional.

2. Pengurus Cabang berhak :

• Mengurus rumah tangga sendiri

• Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus pusat dan forum

regional.

• Menyelenggarakan kegiatan nasional sebagai unit pelaksana teknis (UPT).

• Dalam hal menjadi UPT Pengurus cabang berhak meminta bantuan kepada

Pengurus Pusat

Pasal 16

Hilangnya Keanggotaan Pengurus Cabang

1. Mengundurkan diri

2. Mencemarkan nama baik Sylva Indonesia

3. Tidak mengikuti dua kali Konferensi Nasional Sylva Indonesia dan

RAKERNAS berturut-turut tanpa alasan tepat .

4. Melanggar konstitusi.

BAB VI

KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA

Pasal 17

Fungsi dan wewenang

Konferensi Nasional Sylva Indonesia (KNSI) berfungsi dan berwenang:

1. Meminta, mengevaluasi dan menetapkan laporan aktivitas Dewan Perwakilan.

2. Meminta, menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Sekretaris

Jenderal Sylva Indonesia.

3. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sylva Indonesia.

4. Menetapkan GBHK Sylva Indonesia.

5. Menetapkan Peraturan Organisasi.

6. Memiilih, mengangkat dan menetapkan Dewan Perwakilan dan Sekretaris

Jenderal Sylva Indonesia.

7. Fungsi lain diputuskan dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia itu sendiri.

Pasal 18

Penyelenggaraan Konferensi Nasional Sylva Indonesia

1. Konferensi Nasional Sylva Indonesia diadakan satu kali dalam dua tahun,

yang ditetapkan pada Konferensi Nasional Sylva Indonesia sebelumnya atau

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia sebelumnya.

2. Penanggungjawab Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi

Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia adalah Dewan Perwakilan.

Page 20: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Pasal 19

Keabsahan Konferensi Nasional Sylva Indonesia

1. Konferensi Nasional Sylva Indonesia (KNSI) dianggap sah jika dihadiri

sekurang-kurangnya 2/3 jumlah Pengurus Cabang Sylva Indonesia, Dewan

Perwakilan dan Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia.

2. Apabila ayat (1) tidak dipenuhi, maka konferensi Nasional Sylva Indonesia

(KNSI) ditunda paling lama 1 x 24 jam dan setelah itu dinyatakan sah jika

dihadiri 2/3 Pengurus Cabang sylva Indonesia, Dewan Perwakilan dan

Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia.

3. Apabila ayat (2) tidak terpenuhi maka status Konferensi Nasional Sylva

Indonesia berubah menjadi Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia.

BAB VII

PROGRAM KERJA

Pasal 20

Rapat Kerja Nasional

1. Rapat Kerja Nasional diadakan untuk membahas program-program kerja

nasional dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

2. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan oleh Pengurus Pusat sekurang-

kurangnya satu kali selama periode kepengurusan.

3. Rapat Kerja Nasional diadakan selambat-lambatnya 3 bulan setelah

Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa

Sylva Indonesia.

Pasal 21

Program Kerja Nasional

1. Program kerja Nasional Sylva Indonesia merupakan program-program kerja

yang diselenggarakan oleh pengurus pusat Sylva Indonesia.

2. Program kerja Nasional Sylva Indonesia disusun oleh Pengurus Pusat, atas

inisiatif Pengurus-Pengurus Cabang dalam Rapat Kerja Nasional

(RAKERNAS)

3. Program kerja Nasional dapat dilaksanakan oleh Pegurus Pusat dan atau

pengurus cabang sebagai Unit Pelaksana Teknis.

4. Penentuan Cabang sebagai Unit Pelaksana Teknis dilakukan dengan

kesepakatan dalam Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS), kecuali pada

program yang telah mempunyai mekanisme tersendiri.

Pasal 22

Program Forum Regional

1. Program kerja Forum Regional adalah program kerja yang direncanakan dan

dilaksanakan oleh Forum Regional.

2. Mekanisme perencanaan dan pelaksanaan program sepenuhnya menjadi

wewenang Forum Regional.

Page 21: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Pasal 23

Program Kerja Cabang

3. Program kerja cabang adalah program kerja yang direncanakan dan

dilaksanakan oleh Pengurus Cabang.

4. Mekanisme perencanaan dan pelaksanaan program sepenuhnya menjadi

wewenang Pengurus cabang.

BAB VIII

PENDANAAN

Pasal 24

1. Dana Pengurus Pusat diperoleh dari :

• Iuran wajib dari pengurus Cabang yang besarnya ditetapkan pada

Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa

Sylva Indonesia

• Donatur/ sumbangan lain yang syah serta tidak mengikat.

• Usaha-usaha lain yang halal tidak mengikat serta tidak bertentangan

dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

2. Dana Dewan Perwakilan diperoleh dari Pengurus Pusat Sylva Indonesia selain

dana program yang pembagiannya diatur dalam aturan lain organisasi.

3. Dana Pengurus Cabang diserahkan kepada yang bersangkutan.

BAB IX

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 25

Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini diatur kemudian dalam Peraturan

Organisasi yang ditetapkan dalam Konferensi Nasional Sylva Indonesia atau

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia, atau ditetapkan oleh Sekretaris

Jenderal dengan persetujuan Dewan Perwakilan selama tidak bertentangan dengan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Page 22: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 07/KNLBSI / 2010

TENTANG

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA SYLVA INDONESIA

PERIODE 2010 - 2012

MENIMBANG

Bahwa untuk mencapai tujuan organisasi Sylva Indonesia di pandang perlu untuk

menetapkan GBHK Sylva Indonesia periode 2010 – 2010 sebagai pedoman dalam

mengemban tanggung jawab.

MENGINGAT

1. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Sylva Indonesia

periode 2010 - 2010

MEMPERHATIKAN :

1. Rumusan GBHK hasil sidang komisi

2. Hasil pembahasan Sidang Pleno Konferensi Naional Sylva Indonesia tentang

GBHK

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

1. Garis-garis Besar Haluan kerja sylva Indonesia periode 2010 – 2010

sebagaimana terlampir dalam surat keterangan ini

2. Surat ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali

apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di Bandar Lampung

Hari/Tanggal :

Pukul :

KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 23: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA

SYLVA INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

Sylva Indonesia sebagai wadah tunas muda rimbawan memiliki kewajiban untuk turut

serta mensukseskan pembangunan hutan dan kehutanan sesuai dengan visi, misi dan

tujuan organisasi demi terwujudnya kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya keselarasan arah yang dapat dijadikan

pedoman dalam mengemban tanggung jawab. Pedoman tersebut dituangkan dalam Garis-

garis Besar Haluan Kerja (GBHK).

BAB II

HALUAN ORGANISASI

Visi Kehutanan Sylva Indonesia

Terwujudnya hutan lestari dan masyarakat yang sejahtera

Analisa Kondisi Kehutanan Sylva Indonesia

Potensi positif : Adanya dukungan dari semua pihak baik nasional maupun internasional

dalam membangun hutan dan kehutanan Indonesia.

Potensi negatif : Adanya kompleksitas permasalahan kehutanan seperti kebijakan yang

tidak relevan dan sumber daya manusia yang lemah sehingga

menyebabkan kerusakan hutan Indonesia.

Analisa Kondisi Sylva Indonesia

Potensi Positif : Sylva Indonesia telah mempunyai jaringan kerja yang luas dan

anggotanya memiliki semangat belajar yang tinggi. Selain itu, Sylva

Indonesia memiliki legitimasi dari berbagai pihak dan merupakan

wadah untuk memunculkan informasi dan wacana kehutanan (shared

learning) dengan status mahasiswa yang mempermudah ruang gerak.

Potensi negatif : Susahnya komunikasi dan koordinasi antar piranti. Tuntutan akademis

yang terlalu ketat. Sarana dan prasarana kurang mendukung.

Lemahnya pengkaderan. Sistem organisasi yang sentralistik dan

mekanisme yang tidak jelas. Tidak ada yang memback-up Sylva

Indonesia.

Tujuan Umum Haluan Kerja

A. Organisasi

Menciptakan iklim organisasi yang profesional, ilmiah dan

konservasionis, serasi serta harmonis, untuk mewujudkan hutan yang

lestari dan masyarakat sejahtera.

B. Peran dibidang kehutanan

1.

2.

3.

4.

Sebagai lembaga independent

Peningkatan sumber daya manusia

Mendorong terciptanya kebijakan yang adaptif dengan pengelolaan

hutan

Menjalin hubungan dengan stakeholder lain

Capaian Strategis

1.

2.

Tingginya jiwa korsa rimbawan

Berjalannya mekanisme organisasi yang aspiratif

Page 24: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

3.

4.

5.

Berjalannya program Sylva Indonesia yang terbangun dari Pengurus

Cabang- Pengurus Cabang

Bertambahnya jaringan Sylva Indonesia baik nasional maupun internasional

dengan melihat berbagai aspek posisi dari Sylva Indonesia

Jelasnya peran dan posisi Sylva Indonesia untuk berkontribusi aktif dalam

pengelolaan hutan Indonesia

Bidang Kerja

1. Bidang Pengkaderan dan Penguatan Organisasi

Tujuan :

Sasaran :

Menciptakan kader untuk memantapkan eksistensi dan

meningkatkan peran aktif Sylva Indonesia.

a. Terwujudnya organisasi yang aktif dan efisien secara

berkesinambungan

b. Terwujudnya peran aktif Pengurus Cabang dalm

pengkaderan dan pengembangan organisasi

c. Terwujudnya organisasi yang mendapatkan legitimasi secara

luas

2. Bidang Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Kehutanan

Tujuan :

Sasaran :

Meningkatkan dan memantapkan kualitas dan profesionalisme

mahasiswa Kehutanan Indonesia

a. Terwujudanya mahasiswa Kehutanan yang bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, independen, memiliki intelektualitas

yang tinggi, kritis, kreatif, berwawasan luas, dan bervisi

kerakyatan.

b. Penguasaan spesifikasi dan aplikasi bidang ilmu dan

manajemennya dilapangan secara profesional, dengan

dilandasi sikap tanggungjawab yang tinggi.

c. Terbentuknya suatu badan-badan penelitian untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam

bidang kehutanan

3. Bidang Jaringan Komunikasi dan Informasi

Tujuan :

Sasaran :

Mengupayakan dan mengoptimalkan manajemen informasi

untuk mengembangkan jaringan dan kinerja organisasi serta

meningkatkan teknologi informasi bagi kemajuan mahsiswa

kehutanan Indonesia.

Tercapainya mekanisme penyebaran dan pertukaran informasi

yang dinamis dan berkesinambungan melalui penguatan

jaringan dan informasi baik intern maupun ekstern organisasi.

4. Bidang Kajian Strategis dan Advokasi

Tujuan :

Sasaran :

Melakukan pengkajian-pengkajian terhadap isu-isu strategis

kehutanan dan lingkungan hidup yang mendukung Sylva

Indonesia sebagai lembaga kontrol sosial.

a. Terwujudnya civil society yang kritis.

b. Terwujudnya proses pembelajaran bersama antar stakeholder

kehutanan.

c. Terwujudnya badan-badan advokasi ditingkatan Pengurus

Cabang

Page 25: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

BAB III

PENUTUP

Demikian Garis Besar Haluan Kerja ini disusunsebagai pedoman kerja agar dapat

dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab serta dapat dipertanggungjawabkan pada

Konferensi Nasional Sylva Indonesia yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha

Kuasa selalu memberikan petunjuknya sehingga GBHK ini dapat dilaksanakan

sebagaimana mestinya

Page 26: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 09 / KNLBSI/ 2010

TENTANG

PERATURAN ORGANISASI SYLVA INDONESIA

MENIMBANG :

Bahwa dipandang perlu memiliki Peratuiran Organisasi agar memberikan arahan

yang tidak diatur dalam AD dan ART yang disesuaikan dengan kebutuhan

organisasi.

MENGINGAT :

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sylva Indonesia yang di tetapkan

di Bandar Lampung, pada tanggal April 2010

MENPERHATIKAN

1. Permusyawaratan dalam Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

khususnya komisi yang membahas rancangan Peraturan Organisasi.

2. Pandangan umum peserta Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Inadonesia

tentang format organisasi Sylva Indonesia.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :

1. Peraturan Organisasi serta penjelasannya sebagaimana yang terlampir dalam

surat ketetapan ini.

2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

3. Apabila terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan ditinjau kembali

sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandar Lampung

Hari/Tanggal : Rabu,21 April 2010

Pukul : 23.15 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG TETAP

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 27: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

PERATURAN ORGANISASI SYLVA INDINESIA

PERIODE 2010 – 2012

BAB I

Laporan

Pasal 1

Jenis

1. Jenis laporan terdiri dari :

- Laporan aktifitas adalah laporan yang dibuat Dewan Perwakilan

- Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang dibuat sekretaris jendral

- Laporan kegiatan adalah laporan yang dibuat oleh UPT dan dibantu pengurus

pusat dan dilaporkan

- Laporan periodic adalah laporan yang dibuat secra priodik dan disosialisasikan

ke pengurus cabang oleh dewan perwakilan

Pasal 2

Waktu

1. Laporan Pertanggungjawaban dilaporkan dalam Konferensi Nasional

Sylva Indonesia atau Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

2. Laporan kegiatan dibuat selambat-lambanya 60 hari setelah kegiatan

3. Laporan periodik dibuat 6 bulan sekali dan disosialisasikan selambat-

lambatnya 30 hari setelah laporan diterima.

Pasal 3

Format

1. Laporan Sekretaris Jenderal dan Dewan Perwakilan memuat :

- Pendahuluan

- Rencana Kerja

- Realisasi

- Evaluasi

- Rekomendasi

- Penutup

- Lampiran

Apabila terdapat hal yang mengenai keuangan maka diwajibkan melampirkan

nota keuangan maupun arsip-arsip yang berkaitan dengan hal tersebut.

2. Laporan kegiatan dibuat sesuai kebutuhan

BAB II

Page 28: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Konferensi, persidangan dan rapat-rapat

Pasal 4

Konferensi

1. Konferensi Nasional Sylva Indonesia

Kesiapan penyelenggaraan Konferensi Nasional Sylva Indonesia

disampaikan Pengurus Pusat selambat-lambatnya 3 bulan sebelum masa

kepengurusan berakhir.

2. Konferensi Nasional luar Biasa Sylva Indonesia

a. Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia dilaksanakan

dalam kondisi- kondisi khusus yaitu :

- Apabila Konferensi Nasional Sylva Indonesia tidak dapat

terlaksana dalam waktu 3 bulan setelah masa

kepengurusan berakhir.

- Sekretaris Jenderal meninggal dunia

- Sekretaris Jenderal melanggar konstitusi dan telah diberi

dua kali peringatan oleh Dewan Perwakilan

- Apabila 2/3 anggota Dewan Perwakilan tidak aktif

b. Berdasarkan kondisi khusus maka Dewan Perwakilan :

- meminta persetujuan 2/3 Pengurus Cabang Sylva

Indonesia

- memberikan mandat kepada Pengurus Cabang yang

bersedia menjadi UPT Konferensi Nasional Luar Biasa

Sylva Indonesia

Pasal 5

Persidangan

1.Jenis Persidangan sbb :

� Sidang Pleno

� Sidang Komisi

Pasal 6

Rapat

Rapat Sylva Indonesia terdiri dari :

1.Rapat Kerja Nasional

2.Rapat Koordinasi Foreg.

3.Rapat-rapat lain yang ditentukan dalam Rakernas, Sidang Dewan

Perwakilan, Rapat koordinasi Foreg sepanjang tidak bertentangan

dengan peraturan organisasi.

Pasal 7

Mekanisme Sidang dan Rapat

1. Sidang Dewan Perwakilan (DP) yaitu :

a. Sidang Dewan Perwakilan dilaksanakan sekurang-kurangnya 6

bulan sekali

b. Sidang DP dipimpin oleh ketua DP atau anggota DP dengan

kesepakatan anggota DP yang hadir

c. Sidang DP Membahas :

- Program kerja DP

Page 29: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

- Hasil program kerja PP yang tertuang dalam laporan

periodik pengurus pusat

- Hal-hal lain yang tidak bertentangan dengan konstitusi

d.Hasil Sidang DP dilaporkan oleh pengurus pusat dan disosialisaikan

kepada pengurus cabang.

2. Rapat koordinasi Forum Regional yaitu :

a. Rapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali

b. Rapat Forum Regional membahas :

- isu-isu kehutanan yang ada di region

- kegiatan tingkat region

BAB III

Sanksi

Pasal 8

Sanksi-sanksi

1. Peringatan secara lisan dan tulisan diberikan apabila :

a. tidak membayar iuran wajib kepada pengurus pusat

b. pelanggaran atribut

c. tidak membuat laporan kegiatan

d. tidak mengikuti kegiatan nasional tanpa keterangan yang jelas

2. Pengurus cabang dikenakan denda atau sanksi jika telah mendapatkan dua kali

peringatan berturut- turut

3. Pencabutan keanggotaan dengan tidak hormat apabila :

a. mencemarkan nama baik Sylva Indonesia

b. menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi dan atau

golongan

BAB IV

Bagan organisasi Sylva Indonesia

BAB V

Pasal 9

Hirarki ketetapan dan keputusan.

Hirarki ketetapan dan keputusan diatur dengan bagan yang menggambarkan

kekuatan sebagai berikut :

L

E

B

I

H

K

U

A

T

KETETAPAN KNSI

AD

ART

PO

REKOMENDASI

GBHK

Kep. RAKERNAS Kep. DP

Kep. SEKJEN

Page 30: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Pasal 10

Kebijakan-kebijakan

Peraturan-peraturan ditentukan pengurus Pusat dengan DP atau Pengurus Pusat

selama tidak bertentangan dengan semua ketetapan KNSI atau KNLBSI.

ALUR KEBIJAKAN SYLVA INDONESIA

KETERANGAN

A. Garis Instruksi ( )

B. Garis Koordinasi (………….)

BAB VI

Mekanisme Kerja

Pasal 11

Dewan Perwakilan

1. Mengawasi kinerja PP dengan meminta laporan secara periodik

2. Melakukan sidang DP enam bulan sekali untuk mengevaluasi kinerja pp

secara periodik.

3. Mengadakan konsultasi aktif dengan PP jika diperlukan

4. Mensosialisasikan hasil evaluasi kinerja PP secara periodik

DEWAN

PERWAKILAN SEKJEN

FORUM

REGIONAL

PENGURUS CABANG- PENGURUS

CABANG

MAHASISWA

KEHUTANAN

KNSI

Page 31: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Pasal 12

Pengurus Pusat

1. Melaksanakan hasil rekomendasi KNSI atau KNLBSI

2. Melaksanakan hasil RAKERNAS

3. Melaksanakan rapat internal pengurus puasat, sekurang-kurangnya dua

kali dalam enam bulan

4. Memberikan laporan periodik

5. Mengadakan konsultasi aktif dengan DP jika diperlukan

6. Melakukan koordinasi dengan UPT kegiatan

7. Meminta informasi mengenai perkembanagn PC sedikitnya tiga bulan

sekali

8. Membuat laporan pertanggungjawaban di KNSI atau KNLBSI.

Pasal 13

Koordinator Forum Regional

1. Melaksanakan rapat koordinasi dengan PC yang ada di regionnya

2. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan bersama yang telah dilaksanakan

3. Memsosialisasikan kegiatan bersama pada PP dan Region lainnya.

Pasal 14

Pengurus Cabang

Memberikan informasi kehutanan di daerahnya.

Page 32: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 10/KNLBSI/2010

TENTANG

ATURAN-ATURAN LAIN ORGANISASI

MENIMBANG

Bahwa perlu ditetapkannya aturan-aturan lain organisasi untuk menjadi dasar

dalam menjalankan organisasi Sylva Indonesia guna lebih meningkatkan peran

aktif anggota Sylva Indonesia.

MENGINGAT

1. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Sylva Indonesia

2. GBHK Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

MEMPERHATIKAN

Hasil pembahasan sidang pleno KNLBSI tentang aturan-aturan lain organisasi

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN

1. Aturan-aturan lain organisasi sebagaimana yang terlampir dalam surat

ketetapan

2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ketetapan

3. Apabila terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan ditinjau kembali

sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandar Lampung

Hari/Tanggal : Kamis, 22 April 2010

Pukul : 03.01 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 33: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Lampiran : KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA Nomor : 10/ KNLBSI/2010 Tentang : JANJI ANGGOTA SYLVA INDONESIA DAN MEKANISME

PENETAPAN CALON ANGGOTA SYLVA INDONESIA

BAB I

Janji Anggota Sylva Indonesia

Kami anggota Sylva Indonesia berjanji :

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik organisasi

3. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sylva

Indonesia

4. Berperan aktif untuk memajukan organisasi

5. Berjuang untuk keadilan, kelestarian dan kesejahteraan rakyat

6. Menjunjung tinggi persaudaraan.

BAB II

Distribusi dan nilai nominal

Iuran wajib Pengurus Cabang Sylva Indonesia

Periode tahun 2010 – 2012

1. Iuran tiap PC pertahun Rp. 100.000,00

Pembagiannya 50 % untuk DP, 50 % untuk PP

Pembayaran selambat-lambatnya pada tanggal 31 bulan Mei setiap tahunnya.

2. a) Pencarian Funding body;

80 % untuk PP, 20% untuk DP

b) Transparansi list Funding Body antara PP dan DP

BAB III

Mekanisme Penerimaan PC Sylva Indonesia

1. Pengajuan surat permohonan menjadi anggota PC SI

2. Pengenalan dengan mengikuti kegiatan tingkat nasional

3. Pendaftaran

4. Pengukuhan

Page 34: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

BAB IV

Syarat-syarat menjadi PC. Sylva Indonesia

1. Mengajukan surat permohonan menjadi anggota PC SI

2. Megikuti sekurang-kurangnya dua kali kegiatan tingkat nasional

3. Presentasi oleh ketua calon Pengurus Cabang mengenai kondisi internal

calon pengurus cabang tersebut

BAB V

Denda

Apabila pengurus cabang melanggar konstitusi maka diberikan Denda sebesar Rp.

250.000 dibayar selambat-lambatnya 30 hari setelah diberikan peringatan kedua.

BAB VI

Atribut dan Pengertian Lambang

Lambang Sylva Indonesia adalah :

Atribut Lain

Atribut wajib Sylva Indonesia adalah :

1. Bendera Sylva Indonesia dengan lambang Sylva Indonesia dan warna dasar

abu-abu

2. Bendera dan Lambang pengurus cabang harus mengikuti lambang sylva

Indonesia

Page 35: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

BAB VII

Pembagian Forum Regional Sylva Indonesia

Periode 2010 – 2012

FORUM REGIONAL I

1. PCSI STIK ACEH

2. PCSI USU SUMATRA UTARA

FORUM REGIONAL II

1. PCSI UMSB SUMATRA BARAT

2. PCSI UNIB BENGKULU

3. PCSI UNILA LAMPUNG

4. PCSI UNILAK RIAU

FORUM REGIONAL III

1. PCSI IPB BOGOR

2. PCSI UNIKU KUNINGAN

3. PCSI UNWIM BANDUNG

4. PCSI UNB BOGOR

5. PCSI UNTAN PONTIANAK

FORUM REGIONAL IV

1. PCSI INSTIPER YOGYAKARTA

2. PCSI UGM YOGYAKARTA

FORUM REGIONAL V

1. PCSI UNMER MADIUN

2. PCSI UMM MALANG

FORUM REGIONAL VI

1. PCSI UNPAR PALANGKARAYA

2. PCSI UNLAM BANJARMASIN

FORUM REGIONAL VII

1. PCSI UNTAD PALU

2. PCSI UNMUL SAMARINDA

FORUM REGIONAL VIII

1. PCSI UNSAT MAKASAR

2. PCSI UNHAS MAKASAR

3. PCSI UNHALU KENDARI

FORUM REGIONAL IX

1. PCSI UNIPA PAPUA

2. PCSI UNPATTI MALUKU

FORUM REGIONAL X

1. PCSI UDK KUTAMOBAGO

2. PCSI SAM RATULANGI MANADO

Page 36: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

ATURAN PELAKSANAAN

SEMINAR MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA

SYLVA INDONESIA PERIODE 2010-2012

Pasal 1

Nama Kegiatan

Kegiatan ini bernama Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia

Pasal 2

Tujuan

1. Sebagai media peningkatan dan pembelajaran sumberdaya mahasiswa

kehutanan

2. Sebagai media pertukaran informasi kondisi dan potensi kehutanan serta

pengkajian isu-isu strategis kehutanan.

3. Meningkatkan dan memantapkan kualitas dan profesionalisme mahasiswa

Kehutanan Indonesia

Pasal 3

Pelaksanaan

1. Dilaksanakan satu kali dalam setahun atau sekurang-kurangnya satu kali

dalam satu periode kepengurusan.

2. Pelaksana SMKI adalah pengurus cabang yang diberi mandat oleh forum

Rakernas

3. SMKI di laksanakan sesuai dengan kesepakatan forum Rakernas

Pasal 4

Mekanisme Pertanggungjawaban

Laporan kegiatan diselesaikan selambat-lambatnya 3 bulan setelah pelaksanaan.

Pasal 5

Status SMKI Selanjutnya

Status SMKI selanjutnya yaitu SMKI XIII

Page 37: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR :11/ KNLBSI / 2010

TENTANG

REKOMENDASI

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

MENIMBANG

Bahwa mahasiswa kehutanan Indonesia yang terhimpun dalam Sylva Indonesia,

memandang perlu menyatakan sikap atau sumbangan pemikiran terhadap hutan

dan kehutanan Indonesia.

MENGINGAT

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sylva Indonesia periode 2010 –

2012

2. Peraturan Organisasi Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

3. Garis-garis Besar Haluan Kerja Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

MEMPERHATIKAN

Rumusan sidang pleno KNLBSI yang membahas mengenai rekomendasi Sylva

Indonesia

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN

Rekomendasi Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia yang bernama

Rekomendasi Sylva Indonesia

Berlaku sejak ditetapkan dalam Sidang Pleno

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

Di Bandar Lampung

Hari/tanggal : 22 April 2010

Pukul : 01.51 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG TETAP

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 38: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

REKOMENDASI

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

Sylva Indonesia adalah organisasi mahasiswa kehutanan yang telah berdiri sejak

1959. Selama rentang waktu tersebut tidak sedikit rintangan, kendala yang

ditemui. Namun semua ini menjadikan Sylva Indonesia sedikit demi sedikit mulai

membenahi diri.

Keinginan untuk menjadikan sylva Indonesia sebagai suatu organisasi yang solid

dan eksis serta memiliki bargaining position yang tinggi baik dilevel daerah

maupun dilevel nasional menjadi penyemangat bagi para anggotanya dalam

menyongsong sylva Indonesia yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Sylva Indonesia sebagai ikatan mahasiswa Indonesia menyadari sepenuhnya akan

darma baktinya sebagai rimbawan guna mewujudkan tenaga professional.

Mengacu pemikiran di atas, sylva Indonesia dituntut berperan aktif terhadap

masalah-masalah yang aktual dalam pembangunan nasional khususnya di bidang

kehutanan.

Didasari itikad baik untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam rangka

memberikan sumbangan pemikiran terhadap kondisi pembangunan kehutanan

Indonesia, maka Sylva Indonesia menyusun rekomendasi dalam KNSI

INTERNAL SYLVA INDONESIA :

1. Membangun data base Pengurus Cabang Sylva Indonesia

2. Menyempurnakan kurikulum akademi pendidikan kehutanan yang tidak

membatasi ruang gerak Sylva Indonesia dengan meneruskan kegiatan

Training Of Trainer pengkaderan Sylva Indonesia

3. Perlu dibentuk dan dioptimalkan jaringan kerja aksi, dan advokasi pada

tingkat PC dengan pihak-pihak yang berkompeten di bidang kehutanan dan

lingkungan hidup.

Page 39: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

4. Mengenalkan Sylva Indonesia kepada mahasiswa baru ditingkatan PC untuk

menjaring minat dalam berorganisasi.

5. Mendaftar sebagai anggota International Forestry Student Assosiation

(IFSA) yang dikoordinir oleh Pengurus Pusat hingga tingakatan PC.

6. Merangkul lembaga kemahasiswaan kehutanan yang berada ditingkatan

fakultas atau jurusan atau program study untuk bergabung dengan Sylva

Indonesia

KEMENTERIAN KEHUTANAN

1. Membangun kerjasama dengan berbagai Direktorat Jenderal yang berada

dilingkup kementerian kehutanan seperti LITBANG, PHKA, RLPS, BPK,

Perhutani, dll.

2. Melibatkan mahasiswa kehutanan dalam kegiatan kementerian kehutanan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Membangun komunikasi dengan kementerian lingkungan hidup

LSM/NGO BIDANG KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Membangun komunikasi dan kerja sama dengan LSM atau NGO

KEMENTRIAN PENDIDIKAN

1. Membangun komunikasi dengan kementerian pendidikan

2. Mendaftarkan Sylva Indonesia sebagai salah satu ikatan organisasi mahasiswa

sejenis (IOMS) di DIKTI

Page 40: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 12/ KNLBSI/ 2010

TENTANG

PENGUKUHAN PENGURUS CABANG SYLVA INDONESIA

UNIVERSITAS KUNINGAN

MENIMBANG :

Bahwa untuk kelancaran Pengukuhan Pengurus Cabang Sylva Indonesia maka

perlu ditetapkan surat keputusan penetapan Pengurus Cabang Sylva Indonesia

Universitas Kuningan

MENGINGAT :

1. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Sylva Indonesia yang di tetapkan

di Bandar Lampung

2. Garis-garis besar haluan kerja Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

3. Peraturan organisasi Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

MEMPERHATIKAN :

Hasil pembahasan Sidang Pleno KNLBSI mengenai kelayakan untuk di kukuhkan

menjadi Pengurus Cabang Sylva Indonesia Universitas Kuningan

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN:

1. Pengukuhan Pengurus Cabang Sylva Indonesia Universitas Kuningan menjadi

anggota resmi Sylva Indonesia

2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

3. Apabila terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan ditinjau kembali

sebagaimana mestinya

Berlaku sejak ditetapkan dalam Sidang Pleno

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

Di Bandar Lampung

Hari/tanggal : Kamis, 22 April 2010

Pukul : 02.46 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG TETAP

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 41: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 13/ KNLBSI/ 2010

TENTANG

PENGUKUHAN PENGURUS CABANG SYLVA INDONESIA

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MENIMBANG :

Bahwa untuk kelancaran Pengukuhan Pengurus Cabang Sylva Indonesia maka

perlu ditetapkan surat keputusan penetapan Pengurus Cabang Sylva Indonesia

Universitas Kuningan

MENGINGAT :

4. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Sylva Indonesia yang di tetapkan

di Bandar Lampung

5. Garis-garis besar haluan kerja Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

6. Peraturan organisasi Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

MEMPERHATIKAN :

Hasil pembahasan Sidang Pleno KNLBSI mengenai kelayakan untuk di kukuhkan

menjadi Pengurus Cabang Sylva Indonesia Universitas Sam Ratulangi

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN:

4. Pengukuhan Pengurus Cabang Sylva Indonesia Universitas Sam Ratulangi

menjadi anggota resmi Sylva Indonesia

5. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

6. Apabila terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan ditinjau kembali

sebagaimana mestinya

Berlaku sejak ditetapkan dalam Sidang Pleno

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

Di Bandar Lampung

Hari/tanggal : Kamis, 22 April

Pukul : 02.48 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG TETAP

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 42: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 15/KNLBSI/ 2010

TENTANG

KRITERIA DAN MEKANISME PEMILIHAN SEKRETARIS JENDRAL

DAN KETUA DEWAN PERWAKILAN SYLVA INDONESIA

PERIODE TAHUN 2010 – 2012

MENIMBANG :

Bahwa untuk kelancaran pemilihan Ketua Dewan Perwakilan dan Sekretaris

Jendral Sylva Indonesia maka perlu ditetapkan dan mekanisme pemilihan Ketua

Dewan Perwakilan dan Sekretaris Jendral Sylva Indonesia.

MENGINGAT :

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sylva Indonesia yang di

tetapkan di Bandar Lampung pada tanggal April 2010

2. Garis-garis Besar Haluan Kerja Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

MEMPERHATIKAN :

1. Hasil rumusan dan mekanisme dalam pemilihan Ketua Dewan Perwakilan dan

Sekretaris Jendral Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

2. Hasil pembahasan Sidang Pleno KNSI/KNLBSI

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN:

1. Mekanisme dalam pemilihan Ketua Dewan Perwakilan dan Sekretaris Jendral

Sylva Indonesia periode 2010 – 2012 sebagaimana terlampir dalam surat

ketetapan ini.

2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

3. Apabila terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan ditinjau kembali

sebagaimana mestinya

Berlaku sejak ditetapkan dalam Sidang Pleno

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

Di Bandar Lampung

Hari/tanggal : Kamis, 22 April 2010

Pukul : 03.41 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG TETAP

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 43: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Lampiran : KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA

Nomor : 15/KNSI/2010

Tentang : MEKANISME PEMILIHAN SEKRETARIS JENDRAL

SYLVA INDONESIA DAN KETUA DEWAN

PERWAKILAN

Ketetapan Mekanisme pemilihan

Calon Ketua Dewan Perwakilan dan Sekretaris Jendral Sylva Indonesia

Periode tahun 2010 – 2012

Mekanisme Pemilihan Sekretaris Jendral dan Ketua Dewan Perwakilan

1. Mekanisme Pemilihan Sekretaris Jendral Sylva Indonesia

a) Setiap pengurus cabang yang mengikuti KNSI/KNLBSI berhak

mengajukan satu calon Sekretaris Jendral secara tertutup atau rahasia.

b) Setiap calon menyatakan kesediaannya untuk dipilih yang disampaikan

secara lisan kepada peserta sidang.

c) Jika pada poin b tidak ada calon yang bersedia maka diulang kembali

dengan tidak mengikutkan nama calon pada tahap pertama.

d) Setiap calon diberi kesempatan selama maksimal 20 menit untuk

berkampanye secara dialogis.

e) Setelah masing-masing calon berkampanye akan diadakan dialog dengan

pengurus Cabang Pengurus Cabang dengan ketentuan setiap Pengurus

Cabang mengajukan satu pertanyaan.

f) Sekretaris Jendral dipilih berdasarkan suara terbanyak pada KNSI/KNLBSI

g) Pemilihan sekretaris Jendral dilakukan dengan pengisian surat suara

h) Sekretaris Jendral ditetapkan melalui surat ketetapan KNSI/KNLBSI

2. Mekanisme Pemilihan Ketua Dewan Perwakilan Sylva Indonesia

a) Anggota Dewan Perwakilan diajukan oleh masing-masing forum Regional

yang mengikuti KNSI/KNLBSI sebanyak satu orang.

b) Setiap calon menyatakan kesediaannya untuk dipilih yang disampaikan

secara lisan kepada peserta sidang.

c) Ketua Dewan Perwakilan berasal dan dipilih dari anggota Dewan yang

mengikuti KNSI/KNLBSI.

d) Ketua Dewan Perwakilan dipilih berdasarkan sidang anggota Dewan

Perwakilan.

e) Ketua Dewan Perwakilan dan anggota Dewan Perwakilan mengucapkan

sumpah dihadapan Sidang Pleno KNSI/KNLBSI.

f) Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan ditetapkan dengan surat Ketetapan

KNSI/KNLBSI.

Page 44: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

Lampiran : KONFERENSI NASIONAL SYLVA INDONESIA

Nomor : 15/KNSI/2010

Tentang : KRITERIA PEMILIHAN SEKRETARIS JENDRAL SYLVA

INDONESIA DAN KETUA DEWAN PERWAKILAN

Ketetapan Kriteria Pemilihan

Calon Ketua Dewan Perwakilan dan Sekretaris Jendral Sylva Indonesia

Periode tahun 2010 – 2012

Kriteria Pemilihan Sekretaris Jendral dan Ketua Dewan Perwakilan

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Anggota Sylva Indonesia

3. Merupakan peserta penuh Konferensi Nasional Sylva Indonesia /

Konferensi Nasional Luar Biasa Sylva Indonesia

4. Bersedia dan sanggup menjalankan tugas sebagai sekretaris jenderal dan

dewan perwakilan pada periode kepengurusan

5. Mengamalkan kode etik rimbawan

6. Bukan merangkap anggota partai politik

Page 45: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 17/KNLBSI/2010

TENTANG

PENETAPAN SEKRETARIS JENDRAL SYLVA INDONESIA

PERIODE TAHUN 2010-2012

MENIMBANG :

Bahwa untuk kelancaran penetapan Sekretaris Jendral Sylva Indonesia maka perlu

ditetapkan surat keputusan penetapan Sekertaris Jendral Sylva Indonesia.

MENGINGAT :

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sylva Indonesia

2. Garis-garis besar haluan kerja Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

3. Peraturan organisasi Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

MEMPERHATIKAN :

1. Hasil rumusan ketetapan Sekretaris Jendral Sylva Indonesia periode 2010 –

2012

2. Hasil pembahasan sidang pleno KNLBSI

MEMUTUSKAN/MENETAPKAN

1. Saudara Erwin Darma sebagai Sekretaris Jendral Sylva Indonesia

sebagaimana terlampir dalam surat ketetapan ini.

2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

3. Apabila terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan ditinjau kembali

sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandar Lampung

Hari/Tanggal : Kamis, 22 april 2010

Pukul : 07.18 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 46: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

BERITA ACARA SERAH TERIMA JABATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Faridh Al Muhayat

Jabatan : Sekretaris Jendral Sylva Indonesia 2008-2010

Alamat :

Selanjutnya disebut sebagai puhak pertama (1)

2. Nama : Erwin Darma

Jabatan : Sekretaris Jendral Sylva Indonesia 2010-2012

Alamat :

Selanjutnya disebut pihak kedua (II)

Berdasarkan ketetapan Konferensi Nasional Sylva Indonesia

No. 14/KNLBSI/2010 tentang penetapan Sekretaris Jendral Sylva Indonesia

periode

2010 – 2012 dengan ini :

1. Pihak kedua (II)

2. Pihak pertama (I) memberikan seluruh arsip dan inventaris yang dimiliki

sebagai hasil menjalankan kewenangannya sebagai Sekretaris Jendral Sylva

Indonesia kepada pihak kedua (II)

3. Pihak pertama (I) selanjutnya tidak dibenarkan menggunakan kewenangan

atau mengatasnamakan dirinya sebagai Sekretaris Jendral Sylva Indonesia.

Demikian berita acara penyerahan jabatan Sekretaris Jendral Sylva

Indonesia ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, April 2010

Pihak Pertama ( I )

( Faridh AL-Muhayat Uhib H)

Pihak Kedua ( II )

( Erwin Darma )

Saksi-saksi

Yudi Zamora

A. Febriyansah Irmas

Page 47: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

KETETAPAN

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

NOMOR : 16/KNLBSI/2010

TENTANG

PENETAPAN DEWAN PERWAKILAN SYLVA INDONESIA

PERIODE TAHUN 2010 – 2012

MENIMBANG :

Bahwa untuk kelancaran penetapan Dewan Perwakilan Sylva Indonesia maka

perlu ditetapkan surat keputusan penetapan Sekretaris Jendral Sylva Indonesia.

MENGINGAT :

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sylva Indonesia .

2. Garis-Garis Besar Haluan Kerja Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

3. Peraturan organisasi Sylva Indonesia periode 2010 – 2012

MEMPERHATIKAN :

1. Hasil rumusan ketetapan Dewan Perwakilan Sylva Indonesia periode 2010 –

2012

2. Hasil pembahasan sidang pleno KNLBSI

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN

1. Ketua Dewan Perwakilan Sylva Indonesia periode 2010-2012 sebagai berikut:

Ahmad Nurdianto

2. Angota dewan perwakilan Sylva Indonesia 200-1012 Terlampir

3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

4. Apabila terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan ditinjau kembali

sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandar Lampung

Hari/Tanggal : Kamis, 22 April 2010

Pukul : 04.44 WIB

KONFERENSI NASIONAL LUAR BIASA SYLVA INDONESIA

PRESIDIUM SIDANG

( Legistiana )

Ketua

(Muh. Warqah Hamzah) )

Anggota 1

( Ahmad Solihin )

Anggota 2

Page 48: Microsoft Word - Back Up Draft Perubahan ADART GBHKPO Sylva Indonesia

BERITA ACARA SERAH TERIMA JABATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Bowo Pardede

Jabatan : Dewan Perwakilan periode 2008-2010

Alamat :

Selanjutnya disebut sebagai pihak pertama (1)

2. Nama : Ahmad Nurdianto

Jabatan : Ketua Dewan Perwakilan Periode 2010-2012

Alamat :

Selanjutnya disebut pihak kedua (II)

Berdasarkan ketetapan Konferensi Nasional Sylva Indonesia No.

15/KNSI/2010 tentang penetapan Ketua Dewan Perwakilan Sylva Indonesia

periode 2010 – 2010 dengan ini :

a. Pihak pertama (1) menyerahkan kekuasaan Dewan Perwakilan Sylva

Indonesia kepada pihak kedua (II)

b. Pihak pertama (I) memberikan seluruh arsip dan inventaris yang dimiliki

sebagai hasil menjalankan kewenangannya sebagai Dewan Perwakilan Sylva

Indonesia kepada pihak kedua (II)

c. Pihak pertama (I) selanjutnya tidak dibenarkan menggunakan kewenangan

atau mengatasnamakan dirinya sebagai Dewan Perwakilan Sylva Indonesia.

Demikian berita acara penyerahan jabatan Sekretaris Jendral Sylva

Indonesia ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, April 2010

Pihak Pertama ( I ) Pihak Kedua ( II )

( Bowo Pardede ) ( Ahmad Nurdianto )

Saksi-saksi

1. Febriansyah Irmas

2. Rekiawan