4
Migrasi Ikan akan lebih mudah dilacak disuatu perairan melalui teknologi Sistem Infomasi Geografi, dengan menganalisis kondisi lingkungan tertentu seperti adanya Teknologi SIG menganilisis hal berikut untuk mendeteksi migrasi pada ikan: Peristiwa upwelling Dinamika arus pusaran (eddy) Daerah front gradient pertemuan dua massa air yang berbeda baik itu salinitas, suhu atau klorofil-a. Ikan dengan mobilitasnya yang tinggi akan lebih mudah dilacak disuatu area melalui teknologi ini karena ikan cenderung berkumpul pada kondisi lingkungan tertentu seperti adanya peristiwa upwelling, dinamika arus pusaran (eddy) dan daerah front gradient pertemuan dua massa air yang berbeda baik itu salinitas, suhu atau klorofil-a. Pengetahuan dasar yang dipakai dalam melakukan pengkajian adalah mencari hubungan antara spesies ikan dan faktor lingkungan di sekelilingnya. Dari hasil analisa ini akan diperoleh indikator oseanografi yang cocok untuk ikan tertentu. Sebagai contoh ikan albacore tuna di laut utara Pasifik cenderung terkonsetrasi pada kisaran suhu 18.5-21.5oC dan berassosiasi dengan tingkat klorofil-a sekitar 0.3 mg m-3 (Polovia et al., 2001; Zainuddin et al., 2004, 2006). Selanjutnya output yang didapatkan dari indikator oseanografi yang bersesuaian dengan distribusi dan kelimpahan ikan dipetakan dengan teknologi SIG. Data indikator oseanografi yang cocok untuk ikan perlu diintegrasikan dengan berbagai layer pada SIG karena ikan sangat mungkin merespon bukan hanya pada satu parameter lingkungan saja, tapi berbagai parameter yang saling berkaitan. Dengan kombinasi SIG, inderaja dan data lapangan akan memberikan banyak informasi spasial misalnya dimana posisi ikan banyak tertangkap, berapa jaraknya antara fishing base dan fishing ground yang produktif serta kapan musim penangkapan ikan yang efektif. Tentu

Migrasi Ikan Akan Lebih Mudah Dilacak Disuatu Perairan Melalui Teknologi Sistem Infomasi Geografi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SIG

Citation preview

Migrasi Ikan akan lebih mudah dilacak disuatu perairan melalui teknologi Sistem Infomasi Geografi, dengan menganalisis kondisi lingkungan tertentu seperti adanyaTeknologi SIG menganilisis hal berikut untuk mendeteksi migrasi pada ikan:PeristiwaupwellingDinamika arus pusaran (eddy)Daerahfrontgradient pertemuan dua massa air yang berbeda baik itu salinitas,suhu atau klorofil-a.

Ikan dengan mobilitasnya yang tinggi akan lebih mudah dilacak disuatu area melalui teknologi ini karena ikan cenderung berkumpul pada kondisi lingkungan tertentu seperti adanya peristiwaupwelling, dinamika arus pusaran (eddy) dan daerahfrontgradient pertemuan dua massa air yang berbeda baik itu salinitas, suhu atau klorofil-a. Pengetahuan dasar yang dipakai dalam melakukan pengkajian adalah mencari hubungan antara spesies ikan dan faktor lingkungan di sekelilingnya. Dari hasil analisa ini akan diperoleh indikator oseanografi yang cocok untuk ikan tertentu. Sebagai contoh ikan albacore tuna di laut utara Pasifik cenderung terkonsetrasi pada kisaran suhu 18.5-21.5oC dan berassosiasi dengan tingkat klorofil-a sekitar 0.3 mg m-3 (Poloviaet al., 2001; Zainuddinet al., 2004, 2006). Selanjutnya output yang didapatkan dari indikator oseanografi yang bersesuaian dengan distribusi dan kelimpahan ikan dipetakan dengan teknologi SIG. Data indikator oseanografi yang cocok untuk ikan perlu diintegrasikan dengan berbagai layer pada SIG karena ikan sangat mungkin merespon bukan hanya pada satu parameter lingkungan saja, tapi berbagai parameter yang saling berkaitan. Dengan kombinasi SIG, inderaja dan data lapangan akan memberikan banyak informasi spasial misalnya dimana posisi ikan banyak tertangkap, berapa jaraknya antara fishing base dan fishing ground yang produktif serta kapan musim penangkapan ikan yang efektif. Tentu saja hal ini akan memberi gambaran solusi tentang pertanyaan nelayan kapan dan dimana bias mendapatkan banyak ikan.

Output yang didapatkan dari indikator oseanografi yang bersesuaian dengan distribusi dan kelimpahan ikan dipetakan dengan teknologi SIG.Dengan kombinasi SIG, inderaja dan data lapangan akan memberikan banyak informasi spasial misalnya dimana posisi ikan banyak tertangkap, berapa jaraknya antara fishing base dan fishing ground yang produktif serta kapan musim penangkapan ikan yang efektif.

SIGadalahsistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untukmenyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis.Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi:(a) Masukan(Input)(b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data),(c) analisis dan manipulasi data,(d) keluaran(Output Visualisasi)Konsep SIGSumber data untuk keperluan SIG dapat berasal dari data citra, data lapangan, survey kelautan, peta, sosial ekonomi, dan GPS. Selanjutnya diolah di laboratorium atau studio SIG dengansoftwaretertentu sesuai dengan kebutuhannya untuk menghasilkan produk berupa informasi yang berguna, bisa berupa peta konvensional, maupun petadigitalsesuai keperluanuser, maka harus ada input kebutuhan yang diinginkanuser, dapat dilihat pada gambar berikut:Komponen SIGKomponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam lima komponen utama yaitu :Perangkat keras (Hardware)Perangkat Lunak (Software)Pemakai (User)DataMetodeUntuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat dua jenis data, yaitu:Data spasial,yaitu data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, atau pun gambar dengan formatdigitaldan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentukimage(raster) yang memiliki nilai tertentu.Data non-spasial,disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial. Salah satu komponen utama dari Sistem Informasi Geografis adalah perangkat lunak (software). Dalam pendesainan peta digunakan salah satusoftwareSIG yaitu MapInfo Profesional 8.0. MapInfo merupakan sebuah perengkat lunak Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang dikembangkan oleh MapInfo Co. Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab query, dan menganalisis data secara geografis.Tujuan dilakukannya pembuatan aplikasi SIG dalam bidang kelautan dan perikanan :Mengetahui ikan di laut berada dan kapan bisa ditangkapjumlah yang berlimpah merupakan pertanyaan yang sangat biasa didengar.Meminimalisir usaha penangkapan dengan mencari daerah habitat ikan, disisi biaya BBM yang besar, waktu dan tenaga nelayanmengetahui area dimana ikan bisa tertangkap dalam jumlah yang besarManfaat :Salah satu alternatif yang menawarkan solusi terbaik adalah mengkombinasikan kemampuan SIG dan penginderaan jauh (inderaja) kelautan. Dengan teknologi inderaja faktor-faktor lingkungan laut yang mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikandapat diperoleh secara berkala, cepat dan dengan cakupan area yang luas.Faktor-faktor yang mempengaruhi di lingkungan :suhu permukaan laut (SST),tingkat konsentrasi klorofil-a,perbedaan tinggi permukaan laut,arah dan kecepatan arus dan tingkat produktifitas primer.