38
PENATALAKSANAAN MIGREN KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yag telahmemberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Text Book Reading yang berjudul “ TATA LAKSANA MIGRAIN’.Adapun referat ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti program profesi kedokteran di bagian Saraf RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Dalam penulisan dan penyusunan TBR ini penulis banyak di bantu olah berbagai pihak baik langsungmaupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada dr. Bambang Sri Dyatmoko, Sp.S yang telah membimbing penulis dalam pembuatanTBR ini.Penulis sadar bahwa penulisan TBR ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulismenghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan TBR ini.Akhir kata penulis berharap agar TBR ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbanganilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang memerlukan.Purwokerto, Oktober 2010Penulis

Migren Menstrual

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hhhhhhhhhh

Citation preview

Page 1: Migren Menstrual

PENATALAKSANAAN MIGRENKATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yag telahmemberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Text Book Reading yang berjudul “ TATA LAKSANA MIGRAIN’.Adapun referat ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti program profesi kedokteran di bagian Saraf RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Dalam penulisan dan penyusunan TBR ini penulis banyak di bantu olah berbagai pihak baik langsungmaupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada dr. Bambang Sri Dyatmoko, Sp.S yang telah membimbing penulis dalam pembuatanTBR ini.Penulis sadar bahwa penulisan TBR ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulismenghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan TBR ini.Akhir kata penulis berharap agar TBR ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbanganilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang memerlukan.Purwokerto, Oktober 2010Penulis

Page 2: Migren Menstrual

DAFTAR PUSTAKA

KATAPENGANTAR ................................................................................................... iiDAFTARISI ............................................................................................................... iiiBAB IPENDAHULUAN .............................................................................................. 1A. LATARBELAKANG ........................................................................................ 1B. TUJUANPENULISAN .................................................................................... 2BAB II TINJAUANPUSTAKA ...................................................................................... 3A. DEFINISI ....................................................................................................... 3B. EPIDEMIOLOGI ............................................................................................ 3C. ETIOLOGI ..................................................................................................... 4D. PATOFISIOLOGI ............................................................................................ 4E. KLASIFIKASI ................................................................................................. 7F. PENATALAKSANAAN .................................................. 11

..................................BAB IIIPENUTUP ...................................................................................................... 20DAFTARPUSTAKA .................................................................................................... 2

Page 3: Migren Menstrual

BAB IPENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Sakit kepala merupakan gejala yang paling sering di keluhkan oleh seorang pasien saat berkunjung ke seorang dokter. Namun karena sering di dengar dan biasanya di kemukakansecara samar-samar, maka keluhan ini justru termasuk keluhan atau gejala yang pada umumnyamasih dianggap ringan dan tidak di tanggapi secara tepat.

(1,2,3)

Sakit kepala sendiri bisa di sebabkan oleh karena faktor fisik dan psikis. Untuk sakitkepala yang di sebabkan oleh faktor fisik memang mudah untuk di diagnosa karena pada pasienakan di temukan gejala fisik lain yang menyertai sakit kepala, namun tidak begitu halnya bilasakit kepala di sebabkan oleh faktor psikis untuk itu di perlukan waktu yang lebih lama untuk mencai tahu penyebabnya.

Migrain merupakan salah satu penyakit tertua yang telah di deskripsikan oleh Galen padatahun 200 M, dalam bukunya di gambarkan nyeri kepala yang disebut hernicrania, dari istilahtersebut muncul istilah migrain yang digunakan samapai saat ini.Migrain kadang kala agak sulit di bedakan dengan sakit kepala jenis lain. Migrain adalhsakit kepala yang sering kita jumpai di masyarakat. Migrain merupakan salah satu sakit kepaladengan gejala yang cukup berat dan berulang. Selain sakit kepala yang khas pada satu sisi kepala( beberapa kasus bisa menyerang kedua sisi kepala ), bersamaan dengan itu pasien jugamerasakan gejala lain seperti gangguan pada penglihatan dan mual-mual. Sebelum pasienmerasakan sakit kepala migrain, terlebih dahulu mereka akan merasakan semacam aura ( gejala peringatan akan timbulnya migrain ) seperti kepala terasa berdenyut-denyut.

B.TUJUAN PENULISAN

1.Untuk mengetahui dan memahami lebih jauh tentang migrain terutama definisi,etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan dan pencegahan.2.Agar mampu melakukan diagnostik dan tindakan yang tepat pada kasus migrain.

Page 4: Migren Menstrual

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1.DEFINISI

Secara umum

migrain

merupakan nyeri kepala berulang yang idiopatik, dengan serangannyeri yang berlangsung 4-72 jam, biasanya sesisi, sifatnya berdenyut, intensitas nyeri sedang- berat , di perhebat oleh aktivitas fisik rutin, dapat disertai nausea, photofobia dan fonofobia.Migrain termasuk salah satu jenis nyeri kepala primer.

(1,2,3)

Menurut Blau, Migren di definisikan sebagai nyeri kepala yang berulang-ulang dan berlangsung 2-72 jam dan bebas nyeri antara serangan nyeri kepalanya harus berhubungandengan gangguan visual atau gastrointestinal atau kedua-duanyaMigrain bukan penyakit yang boleh dianggap enteng. Penyakit ini menyerang saraf dikepala yang menyebabkan sakit kepala yang parah sehingga dapat membuat orang menjadilemah.

2.EPIDEMIOLOGI

Menurut Nurpin Pain Report sebanyak 73% nyeri pada kepala adalah tipe nyeri yang paling sering dialami. Hasil penelitian yang di lakukan oleh Lipton, steward dan korff (1997),migrain mengenai hampir 30 juta oarng di amerika serikat. Setelah itu The American MigrainStudy II dengan melakukan survey terhadap 20.000 rumah tangga. Studi replikasi yang baru inimemperlihatkan bahwa selama dekade terakhir, prevalensi dan distribusi migrain tetap stabil.Prevalensi Migrain adalah :

ℵ18.2% wanita

ℵ6,5& laki-laki

ℵSebelum usia 12 tahun, migrain lebih sering pada anak laki-laki di bandinganak perempuan.

ℵSetelah pubertas, migen semakin sering dijumpai pada anak perempuan di banding anak laki-laki

ℵPada usia 20 tahun rasio migren pada perempuan terhadap laki-laki adalahsekitar 2:1

Page 5: Migren Menstrual

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NYERI KEPALA MIGREN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nyeri kepala kadang-kadang dapat hilang dengan sendirinya pada saat penderita istirahat. Di lain keadaan, nyeri kepala menghilang pada saat penderita minum obat yang dapat dibeli bebas di pasaran. Keadaan tersebut pada umumnya tidak menimbulkan masalah bagi para penderita. Nyeri kepala akan menimbulkan masalah apabila penderita benar-benar mengalami kesakitan sehingga menganggu keadaan atau pekerjaan sehari- hari , atau apabila menganggu keadaan atau pekerjaan sehari-hari , atau apabila nyeri kepala berlangsung berulang-ulang atau menahun. Salah satu jenis nyeri kepala yang menganggu penderita adalah migren dan tension headache. Istilah migren ini telah memasyarakat, namun demikian masyarakat awam belum paham benar apakah migren itu. Pada umumnya , apabila merasakan nyeri kepala satu sisi maka mereka menganggapnya sebagai migren. Migren, seperti jenis nyeri kepala yang lain, tidak memberi gejala dan tanda yangobyektif. Sifat dan intensitasnya selain ditentukan oleh faktor penyebab juga ditentukan oleh faktor lainnya, misalnya kepribadian penderita. Dengan demikian para dokter harus dapat melakukan anamnesis yang tajam dan sabar untuk dapat sampai pada suatu kesimpulan diagnostik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar penyakit migren ?

2. Bagaiman konsep dasar asuhan keperawatan migren ?

C. Tujuan Umun

1. Untuk mengetahui konsep dasar penyakit migren.

Page 6: Migren Menstrual

2. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan migren.

BAB I I

KONSEP DASAR PENYAKIT

A. Konsep Dasar Penyakit Nyeri Kepala ( Migren)

1. Definisi

Migren adalah gejala kompleks yang mempunyai karakteristik pada waktu dari serangan sakit kepala berat yang berulang-ulang.

Migren merupakan salah satu bentuk sakit kepala yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah. (Keperawatan Medikal Bedah,)

Migren adalah nyeri kepala berulang yang idiopatik, dengan serangan nyeri yang berlangsung 4-27 jam, biasanya sesisi,sifatnya berdenyut, intensitas nyeri sedang-berat, di perhebat oleh aktivitas fisik rutin, dapat disertai nausea,fotofoia dan fonofobia. Migern dapat terjadi pada anak-anak dengan lokasi nyeri lebih sering bifrontal. (Kapita selekta,edisi ketiga,jilid 2,2000)

Migren merupakan suatu kondisi yang kronis dan kumat-kumatan.

2. Epidemiologi

Migren terjadi hampir pada 30 juta penduduk Amerika Serikat dan 75 % diantaranya adalah wanita. Migren dapat terjadi pada semua usia tetapi biasanya muncul pada usia 10 ± 40 tahun dan angka kejadiannya menurun setelah usia 50 tahun. Migren tanpa aura lebih sering diabndingkan migren yang disertai aura dengan persentasi 9 : 1.

3. Etiologi

Penyebab migren tidak di ketahui jelas, tetapi ini dapat menyebabkan oleh gangguan vascular primer yang biasanya banyak terjadi pada wanita dan mempunyai kecenderungan kuat dalam keluarga. Sakit kepala migren juga disebabkan oleh terjadinya suatu kombinasi antara vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan dilepaskannya suatu zat kimia dari serat – serat saraf yang menyelimuti pembuluh darah tersebut. Saat migren menyerang, arteri temporal (arteri yang berjalan disekitar pelipis) akan melebar. Pelebaran ini akan menyebabkan terjadinya peregangan pada serat saraf disekitar arteri

Page 7: Migren Menstrual

sehingga merangsang serat saraf ini melepaskan zat kimia. Zat ini akan menyebabkan terjadinya peradangan, dan rasa sakit kepala sebelah (migren) yang luar biasa.

Berbagai factor dapat memicu serangan migren ditentukan oleh adanya defek biologis herediter pada system saraf pusat. Antara lain :

a. Hormonal

Fluktuasi hormone merupakan factor pemicu. adanya glukosa meningkat 14% wanita hanya mendapat serangan selama haid. Serangan migren berkurang selama kehamilan karena kadar estrogen yang relative tinggi dan konstan, sebaliknya minggu pertama porspartum, 14 % pasien mengalami serangan yang hebat karena turunnya kadar ekstradion. Pemakaian pil kontrasepsi juga menyebabkan frekuensi serangan migren.

b. Menopause

Umumnya nyeri kepala migren akan meningkatkan frekuensi dan berat ringannya pada saat menjelang menopause. Tetapi , beberapa kasus membaik setelah menopause. Terapi hormonal dengan estrogen dosis rendah dapat diberikan untuk mengatasi serangan migren pasca menopause.

c. Makanan.

Berbagai makanan / zat dapat memicu timbulnya serangan migren. Pemicu migren tersering adalah alcohol berdsasarkan efek vasodilatasinya dimana anggur merang dan bir merupakan pemicu yang kuat. Makanan yang mrngandung tiramin, yang berasal dari asam amino tiroksin, seperti keju, makanan yang diawetkan atau diragi, hati, anggur merah, yogurt,dll. Makan lain yang pernah dilaporkan dapat mencetuskan migren adalah coklat (karena mengandung feniletilamin) telur, kacang,bawang,pizza,alpokat,pemanis buatan (aspartame), jeruk,pisang,daging babi,kopi,dan coca cola yang berlebihan.

d. Monosodium Glutamat

Adalah pemicu migren yang sering terjadi yaitu nyeri kepala yang disertai kecemasan , pusing,parastesia dan tangan, serta nyeri perut dan nyeri dada.

e. Obat-obatan

Seperti Nitrogliserin, nifedipin sublinguar, isosorbin-dinitrat, tetrasiklin, vitamin A dosis tinggi, fluoksetin dll.

Page 8: Migren Menstrual

f. Lingkungan

Perubahan lingkungan dalam tubuh yang meliputi fluktuasi hormone pada siklus haid dan perubahan hormonal bangun tidur dapat menimbulkan serangan akut migren. Perubahan lingkungan eksternal meliputi cuaca, musim, tekanan udara, ketinggian dari permukaan laut, dan terlambat makan.

g. Rangsangan Sensorik

Cahaya yang berkedap-kedip, cahaya silau, cahaya matahari yang terang, atau bau farfum, zat kimia pembersih, rokok, sura bising dan suhu yang ekstrim.

4. Patofisiologi

Tanda dan gejala adanya migren pada serebral merupakan hasil dari derajat iskemia kortikal yang bervariasi. Serangan yang khas di mulai dengan vasokontriksi arteri kulit kepala dan pembuluh-pembuluh darah retina dan serebral. Pembuluh-pembuluh darah ekstrakranial dan intracranial mengalami dilatasi, yang menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan. Penelitian menyatakan bahwa dilatasi arteri menyebabkan hiperpermeabel dan yang mensterilkan radang local,yang menyebabkab nyeri di sekitarnya dan dilatasi arteri. Keadaan ini bertujuan untuk mengaktifkan zat-zat yang ada pada pembuluh darah (histamine,serotin,plasmokinin) yang berpartisipasi dalam membersihkan reaksi inflamasi.

Serangan migren umumnya akan mengaktifkan saraf simpatis. Yang dimaksud dengan saraf simpatis adalah saraf yang menjadi bagian dari sistem saraf manusia yang bertugas untuk mengendalikan respon tubuh terhadap stress dan nyeri. Peningkatan aktifitas saraf simpatis pada usus akan menyebabkan rasa mual, muntah dan diare. Aktifitas simpatis juga akan menyebabkan lambatnya pengosongan lambung yang mengakibatkan penyaluran obat ke usus halus untuk diserap juga akan terhambat. Hambatan penyerapan obat inilah yang menjadi masalah bagi penderita migren bila diberikan obat secara oral. Peningkatan aktifitas simpatis juga akan menurunkan aliran darah sehingga kulit akan tampak pucat dan dingin. Peningkatan aktifitas saraf ini juga akan menyebabkan terjadinya peningkatan sensitifitas terhadap cahaya dan suara.

Terdapat berbagai teori yang menjelaskan terjadinya migren. Teori vaskular, adanya gangguan vasospasme menyebabkan pembuluh darah otak berkonstriksi sehingga terjadi hipoperfusi otak yang dimulai pada korteks visual dan menyebar ke depan. Penyebaran frontal berlanjuta dan menyebabkan fase nyeri kepala dimulai. Teori cortical spread depression, dimana pada orang migrain nilai ambang saraf menurun sehingga mudah terjadi eksitasi neuron lalu berlaku shortlastingwave depolarizationol eh pottasium-liberating depression(penurunan pelepasan kalium) sehingga menyebabkan terjadinya periode depresi neuron yang memanjang. Selanjutnya, akan terjadi penyebaran depresi yang akan menekan aktivitas neuron ketika melewati korteks serebri. Teori Neovaskular (trigeminovascular), adanya vasodilatasi akibat aktivitas NOS dan produksi NO akan merangsang ujung saraf trigeminus pada

Page 9: Migren Menstrual

pembuluh darah sehingga melepaskan CGRP (calcitonin gene related). CGRP akan berikatan pada reseptornya di sel mast meningens dan akan merangsang pengeluaran mediator inflamasi sehingga menimbulkan inflamasi neuron. CGRP juga bekerja pada arteri serebral dan otot polos yang akan mengakibatkan peningkatan aliran darah. Selain itu, CGRP akan bekerja pada post junctional site second order neuron yang bertindak sebagai transmisi impuls nyeri.

6. Manisfestasi klinis

Migren merupakan suatu kondisi yang khronis dan kumat kumatan. Sebagian besar serangan migren juga disertai dengan sakit kepala yang lain. Sakit kepala migren sering digambarkan sebagai sebuah sakit kepala yang hebat, berdenyut dan menyerang kepala pada satu sisi. Kadang kadang sakit dirasakan di dahi, sekitar mata dan dibelakang kepala sehingga mengaburkan gejala dengan sakit kepala yang lain. Walau sebagian besar migren menyerang pada satu sisi kepala, namun sering juga dijumpai gejala migren pada kedua sisi kepala. Sisi kepala yang terserang migren pun sering bergantian pada setiap kali serangan. Hati hati bila sisi kepala yang terserang selalu sama, kemungkinan lain adalah terjadinya suatu tumor otak. Penderita migren sering tersiksa dalam melakukan aktifitas sehari hari terutama saat serangan terjadi. Gejala lain yang menyertai migren antara lain, mual, muntah, diare, wajah pucat, kaki tangan dingin, serta penderita akan sensitif terhadap cahaya dan suara. Akibat terjadinya peningkatan sensitifitas terhadap cahaya dan suara maka penderita migren harus berbaring di ruangan yang sepi dan gelap. Serangan migren biasanya akan mereda dalam 4 sampai 72 jam.

Hampir 70% memiliki riwayat migren dalam keluarga. Sebagian besar wanita. Serangan pertama migren biasanya di mulai saat remaja dan dewasa muda, kemudian cenderung berkurang pada usia decade ke 5 dan 6. Biasanya terdapat factor memicu. Umumnya pasien memiliki kepribadian yang perfeksionis,kaku,dan impulsive.

Gambaran klinis migren biasanya berupa nyeri kepala berdenyut yang bersifat unilateral tetapi dan bilateral atau berganti sisi. Serangan migren umumnya 2-8 kali per bulan, lamanya sekali serangan antara 4-24 jam atau isa lebih lama, intensitas nyeri sedang-berat, gejala penyerta antara lain,: mual, muntah, fotofobia, dan / atau fonofobia,wajah pucat, vertigo, tinnitus, iritabel. Pada migren dengan aura, gejala prodromalnya adalah skotomata.teikopsia(spekta fortifikasi), fotofobia (kilatan cahaya) parestesia serta halusinasi visual kehabisan tenaga, rasa lelah, sangat lapar dan rasa gugup / gelisah.

Sakit kepala sering muncul pada saat bangun tetapi hal ini dapat terjadi sewaktu-waktu.

7. Klasifikasi

a. Migren klasik

Page 10: Migren Menstrual

Didahului aura visual berupa skotoma, Kilatan cahaya, penglihatan kunang-kunang atau garis-garis hitam putih,atau penglihatan kabur selama 10-20 menit. Kemudian timbul nyeri kepala berdenyut unilateral yang makin berat berlangsung antara 1-6 jam. Biasanya akan reda dalam waktu 6-24 kam tapi kadang-kadang lebih lama. Gejala penyerta yang sering di jumpai adalah mual, muntah, fotofobia, fonofobia, iritabel dan malaise.

Serangan migren klasik dapat di bagi menjadi tiga fase yaitu:

1). Face Aura

Bila migren di hubungkan dengan aura, aura dapat lebih dari 30 menit dan dapat memberikan waktu yang cukup bagi pasien untuk menentukan obat yang akan digunakan untuk mencegah serangan yang dalam. Periode ini adalah karakteristik dari manisfestasi sensori , terutama gangguan penglihatan (cahaya menyilaukan).

Gejala-gejala lain dapat terjadi dengan adanya:

1). Kesemutan

2). Perasaan gatal pada wajah dan tangan

3). Konfusi sedang

4). Sedikit lemah pada ekstremitas

5). Pusing

Periode aura ini berhubungan dengan vasokonstriksi tanpa nyeri yang diawali dengan karakteristik perubahan fisiologik awal dari migren klasik. Pemeriksaan aliran darah serebral dilakukan selama sakit kepala migren menunjukaan bahwa semua fase serangan aliran darah serebral berkurang ke seluruh otak, dengan kehilangan aotoregulasi lanjut dan kerusakan responsivitas CO2.

2). Fase sakit kepala

Pada saat gejala awal di mulai berkurang, gejala ini di diikuti oleh sakit kepala unilateral (dua pertiga pasien) dan berdenyut. Sakit kepala ini berat dan menjadikan tidak mampu dan sering dihubungkan dengan fotofobia ,mual,dan muntah. Durasi keadaan ini bervariasi, dengan jarak dari beberapa jam dalam satu hari atau sepanjang hari.

3). Fase pemulihan

Adalah periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit otot dan ketegangan local. Kelelahan biasa terjadi dan kelelahan fisik menimbulkan kembali nyeri sakit kepala. Selama fase pasca sakit kepala ini, pasien dapat tidur untuk waktu yang panjang.

Page 11: Migren Menstrual

b. Migren umum

Nyeri kepala timbul tanpa didahului prodromal aura visual seperti pada migren klasik den biasanya erlangsung lebih lama.

c. Migren Asosiasi

Pada migren ini, nyeri kepala disertai deficit neurologis yanag bersifat sementara, misalnya pada migren oftalmoplegik, migren hemiplegic, dan migren dengan afasia. Deficit neurogis ini biasanya timbul mendahului atau setelah nyeri kepala (migren asosiasi) atau tanpa adanya nyeri kepala (migren disosiasi).

d. Migren komplikata

Pada migren ini, deficit neurologis yang timbul akan menenatap karena terjadi infark serebri. Oleh sebab itu, fase konstriktor tidak boleh diberikan agar tidak memperberat infark tersebut.

e. Status Migren

Adalah serangan migren yang berlangsung lebih dari 24 jam yang disebabkan oleh inflamasi steril sekitar pembuluh darah yang melebar. Pebgobatan yang efektif adalah dengan kortikosteroid (misalnya, deksametason injeksi 3 kali 5 mg/hari intramuscular) atau injeksi dihidroerkotamin 1mg intravena dan metoklopamid injeksi 5-10 mg intravena diberikan setiap 8 jam selama dua hari.

8. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan untuk menghilangkan penyakit lain( jika ada indikasi) adalah pencitraan ( CT scan dan MRI ) dan punksi lumbal.

9. Penatalaksaan

Secara umum tata laksana berupa :

a. Saat serangan beri terapi simtomatik

b. Bila factor pencetus dikenali maka harus dihindari

c. Ansietas dan depresi harus diobati.

d. Relaksasi dan latihan pernafasan

Page 12: Migren Menstrual

Terapi untuk sakit migren dibagi dalam pendekatan abortif (simpatomatik) dan pencegahan. Pendekatan abortif sangat baik dilakukan pada pasien yang sering mendapat serangan dan ditujukan untuk mengurang dan membatasi serangan sakit kepala atu terjadinya keadaan nyeri. Pendekatan pencegahan digunakan untuk pasien yang sering mengalami serangan teratur atau interval yang dapat diramalkan dan terapi obortif digunakan dalam menghindari keadaan medis ini.

Pelaksanaan serangan akut. Preparat ergotamine (digunakan per oral, sublingual, sub kutan, intrmuskular, rectal atau melalui inhalasi) efektif dalam menghilangkan sakit kepala jika digunakan pada awal proses migren. Ergotamine tatrat bekerja pada otot-otot polos, yang menyebabkan kontriksi yang lama pada penbuluh darah cranial. Masing-masing dosis pasien diberikan sesuai dengan kebutuhan individu. Efek samping yang terjadi terdiri dari sakit pada otot-otot, parestesia, mual dam muntah. Kavergot adalah kombinasi ergotamine dan kavein dapat, menahan atau mengurangi beratnya sakit kepala mencapai 90 % pada serangan migren, ter4utama jika diberikan awal.

Sumatriptan (imitriks) adalah obat yang digunakan untuk mengobati migren akut dan sakit kepala klaster pada satu sisi. Hasilnya lebih efektif daripada kavergot oral untuk migren sedang sampai berat pada sebagian besar pasien. Untuk subcutan tersedia dalam bentuk autoinjeksi untuk penggunaan segera. Intruksi cermat pada pasien penting untuk mencegah reaksi obat.

Selama serangan akut, pasien dapat mengalami perbedaan dengan berbaring diam dalam ruangan gelap dengan kepala sedikit dinaikan. Minum kopi hitam juga dapat menolong beberapa pasien. Terapi simtomatik untuk migren terdiri dari analgetik, sedative, zat-zat anti ansietas dan antiemetic.

Tujuan terapi migren adalah membantu penyesuaian psikologis dan fisiologis, mencegah berlanjutnya dilatasi ekstrakranial, menghambat aksi media humoral ( misalnya serotonin dan histamin), dan mencegah vasokonstriksi arteri intrakranial untuk memperbaiki aliran darah otak.

Terapi tahap akut adalah ergotamin tatrat, secara subkutan atau IM diberikan sebanyak 0,25 ± 0,5 mg. Dosis tidak boleh melewati 1mg/24 jam. Secara oral atau sublingual dapat diberikan 2 mg segera setelah nyeri timbul. Dosis tidak boleh melewati 10 mg/minggu. Dosis untuk pemberian nasal adalah 0,5 mg (sekali semprot). Dosis tidak boleh melewati 2 mg (4 semprotan). Kontraindikasi adalah sepsis, penyakit pembuluh darah, trombofebilitis, wanita haid, hamil atau sedang menggunakan pil anti hamil. Pada wanita hamil, haid atau sedang menggunakan pil anti hamil berikan pethidin 50 mg IM. Pada penderita penyakit jantung iskemik gunakan pizotifen 3 sampai 5 kali 0,5 mg sehari. Selain ergotamin juga bisa obat ± obat lain (lihat tabel 6). Terapi profilaksis menggunakan metilgliserid malead, siproheptidin hidroklorida, pizotifen, dan propanolol. Selain menggunakan obat ± obatan, migren dapat diatasi dengan menghindari aktor penyebab, manajemen lingkungan, memperkirakan siklus menstruasi, yoga, meditasi, dan hipnotis.

10. Prognosis

Page 13: Migren Menstrual

Prognosis migrain adalah buruk. Kasus migrain masih terus dipelajari dan penelitian dalam hal ini masih berlangsung. Migrain merupakan gangguan kronis dengan serangan episodik dengan prognosis jangka panjang sangat bervariasi. Migrain mungkin memiliki remisi sangat jinak (lengkap) atau relatif jinak (remisi parsial) prognosis. Dalam beberapa kejadian , migrain menetap dan tidak dapat dihilangkan. Sebuah studi populasi baru-baru ini menunjukkan bahwa, selama periode 1-tahun, 84% dari pasien dengan migrain bertahan dengan diagnosis (ketekunan migrain); sekitar 10% mengalami remisi 1-tahun klinis lengkap, dan 3% mengalami remisi parsial ; 3% migrain kronis lainnya dikembangkan. studi jangka panjang mendukung konsep bahwa kasus migrain meningkat dengan usia dan juga bahwa faktor risiko yang telah diidentifikasi (misalnya terlalu sering menggunakan obat, obesitas, dll).

11. Pencegahan

Pencegahan migren adalah dengan mencegah kelelahan fisik, tidur cukup, mengatasi hipertensi, mengurangi makanan (seperti keju, coklat, alkohol, dll.), makan teratur, dan menghindari stress.

Page 14: Migren Menstrual

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a) Identitas Pasien

b) Riwayat Penyakit

c) Aktivitas / Istirahat

Letih, lelah, malaise, ketegangan mata, insomnia, bangun pada pagi hari disertai nyeri kepala, aktivitas kerja.

d) Sirkulasi

Riwayat hipertensi, hipertensi, denyutan vaskuler (misl. Di daerah temporal), pucat, wajah tampak kemerahan.

e) Integritas Ego

Factor-faktor stress emosional, ansietas, perasaan ketidak mampuan.

f) Makanan/Cairan

Mual/muntah, anoreksia (selama nyeri), penurunan berat badan.

g) Neurosensori

Pening, tidak mampu konsentrasi, riwayat kejang, cedera kepala yang baru terjadi, trauma, stroke, epistaksis, parestesia, perubahan dalam pola bicara, papiledema.

h) Nyeri/Kenyamanan

Nyeri yang dirasakan mungkin menyeluruh atau unilateral, kedutan kuat, mungkin dimulai pada sekeliling mata dan/atau menyebar kedua mata, pucat pada daerah wajah, gelisah.

i) Keamanan

Riwayat alergi, demam, gangguan cara berjalan, parastesia,paralisis, drainase nasal purulen.

j) Interaksi social

Perubahan dalam tanggung jawab peran

Page 15: Migren Menstrual

2. Diagnosa Keperawatan

No. Dx

DIAGNOSA Tgl. Teratasi

TTD

1 Nyeri akut b/d stress dan ketegangan, peningkatan intracranial d/d mengatakan nyeri, pucat sekitar wajah, gelisah.

2 Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan dalam memasukan, mmencerna, mengabsorbsi, makanan karena factor biologi, psikologi d/d mual, muntah, penurunan BB, anoreksia.

3 Gangguang pola tidur b/d nyeri kepala d/d insomnia, wajah pucat, lemas.

4 Kurang pengetahuan b/d kurangnya paparan informasi d/d prilaku yang tidak tepat dan berlebihan.

3. Intervensi Keperawatan

No. Dx

Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (…x…)jam diharapkan nyeri akut berkurang dengan kh :

1. Px. Melaporkan nyeri berkurang

2. Skala nyeri berkurang (1-2)

3. Pasien tampak tenang

4. Pasien tidak gelisah

1. Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya, karakteristiknya, lokasiny, lamanya, faktor yang mem-perburuk atau yang meredakan.

2. Berikan kompres dingin pada kepala

1. Untuk memilih intervensi yang cocok dan untuk mengevaluasi keefektifan dari terapi yang di berikan.

2. Meningkatkan rasa nyaman dgn menurunkan vasodilatasinya

3. Menurunkan stimulasi

Page 16: Migren Menstrual

3. Anjurkan untuk beristirahat dalam ruangan yg tenang

4. Kolaborasi dalam pemberian analgetik (spt asetaminofen, ponstan ).

yang berlebihan yang dpt mengurangi sakit kepala.

4. Utk mengurangi sakit kepala krn ganguan vaskuler.

2 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (…x…)jam diharapkan kebutuhan nutrisi pasien adekuat dengan kh :

1. BB ideal

2. Nafsu makan meningkat

3. Mual muntah berkurang

1. Observasi masukan dan haluaran nutrisi

2. Beri makanan sedikit tapi sering dalam keadaan hangat

3. Timbang BB tiap 3 hari sekali

4. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet sesuai kebutuhan

1. Untuk mengetahui intake & output makanan

2. Mengurangi distensi abdomen

3. Mengetahui keadaan umum px

4. Memenuhi nutrisi pasien

3 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (…x…)jam diharapkan pasien dapat tidur dengan nyenyak dengan kh :

1. Pasien tampak segar, pasien tampak tidak lemas.

1. Kaji masalah gangguan tidur

2. Berikan lingkungan yang nyaman.

3. Berikan massase pada daerah nyeri.

1. Mengetahui batasan gangguan tidur

2. Pasien dapat beirahat dengan nyaman.

3. Untuk meminimalkan rasa nyeri.

4. Untuk mengalihkan rasa sakit pasien agar pasien bisa tidur.

Page 17: Migren Menstrual

4. Berikan guide imegery

5. Batasi masukan cairan waktu malam

6. Kolaborasi pemberian obat tidur

5. Untuk meminimalkan terbangunnya waktu malam hari untuk berkemih. Agar tidak kembali timbulnya migren.

6. Untuk membantu menenangkan pasien agar bisa tidur

4 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (…x…)jam diharapkan pengetahuan pasien tentang penyakit meningkat dengan kh :

7. Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi dan pengobatan

1. Diskusikan etiologi individual dari sakit kepala bila diketahui.

2. Bantu pasien dalam mengidentifikasi kemungkinan factor predisposisi

1. Mempengaruhi pemilihan terhadap penanganan dan berkembang kearah proses penyembuhan

2. Menghindari / membatasi factor-faktor ini seringkali dapat mencegah berulangnya/ kambuhnya serangan

Page 18: Migren Menstrual

4. Evaluasi

1. Nyeri akut berkurang dengan skala nyeri (1-2), ekspresi wajang px tenang, pasien tidak gelisah.

2. Kebutuhan nutrisi pasien adekuat dengan BB ideal, nafsu makan meningkat, tidak terjadi mual dan muntah.

3. Pasien tau tentang kondisi dan pengobatan penyakitnya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Migren merupakan salah satu bentuk sakit kepala yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah. Disebabkan oleh defek biologis,lingkungan, makanan, obat-obatan , monosodium glutamate. Tanda dan gejala dari migren adalah sakit kepala yang hebat, berdenyut dan menyerang kepala pada satu sisi. Gejala lain yang menyertai migren antara lain, mual, muntah, diare, wajah pucat, kaki tangan dingin, serta penderita akan sensitif terhadap cahaya dan suara. Migren dapat di klasifikasikan menjadi lima yaitu: Migren klasik, Migren umum, Migren Asosiasi, Migren komplikata, Status Migren.

B. SARAN

Jangan pernah mengangap penyakit nyeri kepala itu adalah suatu penyakit yang wajar, cegahlah penyakit itu dengan cara mencegah kelelahan fisik, tidur cukup, mengatasi hipertensi, mengurangi makanan (seperti keju, coklat, alkohol, dll.), makan teratur, dan menghindari stress.

Page 19: Migren Menstrual

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth, (2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, volume 2. Jakarta : EGC.

Sylvia and Lorraine. (2006) Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Edisi 6, volume 2. Jakarta : EGC.

W.F.Ganong. (2005) Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC

Arif mansjoer,dkk.(2000).kapita selekta kedokteran.edisi ketiga.jilid 2.jakarta:EGC

Page 20: Migren Menstrual

Mengatasi migren saat menstruasi

Penelitian terakhir tentang migren memastikan bahwa dibanding lelaki, perempuan lebih rentan mengalami migren. Hal ini dipicu fluktuasi hormon yang secara rutin dialami; menjelang, selama, beberapa saat setelah menstruasi, dan selama masa subur.

namun sebenarnya hingga saat ini, migren masih diselimuti misteri. Para ahli dan peneliti di bidang kesehatan membutuhkan banyak waktu untuk menguak berbagai fakta tentang migren yang terjadi pada saat menstruasi ini.

Beberapa saat menjelang menstruasi, kadar estrogen dan progesteron di dalam tubuh perempuan turun drastis. Kondisi ini memengaruhi kadar serotonin, hormon yang mengatur kepekaan serabut syaraf menerima rasa nyeri, menjadi drop juga. Saat kadar serotonin rendah di dalam tubuh, seorang perempuan akan mengalami migren.

Dalam sebuah artikel khusus tentang gangguan migren saat menstruasi yang di situs relieve-migraine-headache.com, dijelaskan bahwa sehubungan dengan menstruasi, ada 2 jenis migren, yaitu:

Pertama, Premenstrual migren: dapat dialami seorang perempuan 7 hingga 3 hari sebelum menstruasi, dan akan berakhir tepat pada hari pertama menstruasi.

Kedua, Menstrual migren: terjadi 1 – 2 hari sebelum hari pertama menstruasi dan berangsur-angsur hilang pada hari ke-2 atau ke-3 menstruasi. Pada beberapa kasus, menstrual migren juga dapat dialami 1 atau 2 hari setelah menstruasi berakhir.

Atasi migrenHingga saat ini, dunia medis telah mengenal kelompok obat Triptan yang dapat mengatasi migren. Tetapi sebenarnya ada beberapa hal praktis yang dapat dilakukan selain mengonsumsi obat-obatan.

1. Aromaterapi.Dalam buku Aromatherapy for Dummies, diuraikan bahwa 5 tetes minyak esensial lavender yang dicampur ke dalam air dingin atau hangat, dapat menjadi cairan kompresan yang membantu mengatasi migren. Kompres area leher dan kepala selama 10 menit, maka berangsur-angsur migren akan berkurang.

2. Olahraga.Setiap kali kita bergerak, maka tubuh akan memroduksi endrofin, jenis hormon yang berfungsi sebagai pereda nyeri alamiah. Cobalah berjalan kaki ½ jam setiap hari, saat terjadi serangan migren, maka berangsur-angsur akan mereda.

3.Pijat.Mintalah seseorang menekan bagian pundak dan leher bagian belakang selama 5 menit, kemudian dilanjutkan dengan menekan pangkal tengkorak dengan jari. Tahan selama 1 menit,

Page 21: Migren Menstrual

kemudian lepaskan tekanan perlahan-lahan. Menurut buku Massage, The Complete Idiot’s Guide, cara ini bisa meredakan serangan migren.

4.Kompresan panas vs dingin.Letakkan kompresan dingin di leher, dan pada saat yang bersamaan rendam kedua tangan di dalam air hangat. Cara ini dapat meredakan ketegangan yang terjadi di dalam kepala.

5.Asupan magnesium.Sejak lama diketahui bahwa salah satu faktor yang menyebabkan seseorang rentan mengalami migren adalah asupan magnesium yang rendah.

Karenanya, jika Anda cenderung sering mengalami migren, perbanyak konsumsi bahan makanan yang mengandung magnesium, antara lain; makanan yang terbuat dari gandum, kacang-kacangan, makanan yang terbuat dari kacang kedelai, seafood, sayuran berwarna hijau gelap, pisang dan susu.

Page 22: Migren Menstrual

PRAKTIKUM IFARMAKOTERAPI NYERI DAN SAKIT KEPALAJUDUL KASUS : MIGRAINI.

TUJUAN

Agar mahasiswa dapat memahami dan mengevaluasi tatalaksana terapi pada penyakityang berhubungan dengan nyeri.

II.

DASAR TEORI

NYERINyeri dapat didefinisikan sebagai perasaan dan perjalanan emosional yang tidak menyenangkan dan terkait dengan kerusakan jaringan secara aktual maupun potensialyang menggambarkan tingkat kerusakannya.Patofisiologi nyeri meliputi serangkaian kejadian yang sangat kompleks di otak dan diperantarai oleh serabut saraf aferen untuk menghasilkan sebuah persepsi nyeri.Mekanisme terjadinya nyeri di saraf tepi dan saraf pusat bersifat dinamis dan dimodulasioleh perubahan yang terjadi karena kerusakan jaringan. Pada nyeri akut, modulasi inihanya sebentar dan pada kondisi tertentu dapat bertahan lama hingga berkembangmenjadi nyeri kronis, sehingga berdasarkan durasinya nyeri dapat dibagi menjadi duayaitu nyeri akut dan nyeri kronis.Nyeri akut dapat berguna sebagai peringatan untuk seseorang mengenai prosesfisiologi di dalam tubuhnya, misalnya terjadi suatu penyakit ataupun kondisi lain yangmembahayakan tubuh. Ketika nyeri akut tidak ditangani dengan benar serta terjadibersamaan dengan stress dan reaksi refleks tertentu maka akan menyebabkan hipoksia,hiperkapnia, hipertensi, aktivitas jantung yang berlebihan dan permasalahan psikologis.Pada kondisi normal nyeri akut akan hilang dengan cepat sejalan dengan prosespenyembuhan penyakit. Pada kondisi tertentu rasa nyeri akan terus bertahan hinggaberbulan-bulan dan berkembang menjadi nyeri kronis.Nyeri kronis terbagi menjadi empat tipe yaitu (1) nyeri yang masih terusberlangsung sejak terjadinya nyeri akut walaupun penyakit akut tersebut telah sembuh,(2) nyeri yang terkait dengan penyakit kronis, (3) nyeri yang tidak diketahuipenyebabnya, dan (4) nyeri akut dan kronis yang terkait dengan penyakit kronis.Penderita nyeri kronis seringkali memiliki masalah psikologis karena rasa takut daningatannya akan rasa nyeri yang dialaminya dan kebanyakan dari mereka tergantung obatuntuk mengatasi nyeri.

Berdasarkan neuropatofisiologisnya, nyeri dibagi menjadi nyeri nosiseptif dannyeri neuropatik. Pada nyeri nosiseptif memberikan gambaran mengenai terjadinya nyeriakut sedangkan nyeri neuropatik dapat menggambarkan kejadian nyeri kronis. Nyerinosiseptif dibagi menjadi nyeri perifer dimana nyeri berasal dari kulit, tulang, sendi, otot,dan jaringan konektif dan pada nyeri perifer, rasa nyeri berasal dari organ dalam sepertiusus besar atau pancreas.Pada nyeri neuropatik, rasa nyeri datang terus menerus karena proses abnormal disarf perifer maupun saraf pusat. Mekanisme nyeri ini mungkin berkaitan dengan sistemendogenus dinamis yang alami. Kerusakan saraf dan stimulasi yang terus menerus dapatmengakibatkan kerusakan secara anatomi maupun biokimiawi tubuh. Hal inimenghasilakn stimulasi nyeri secara spontan yaitu rasa terbakar, tingling, shocklike,shooting, hyperalgesia atau

Page 23: Migren Menstrual

allodyna (Dipiro, 2005)MIGRAINMigrain merupakan salah satu keluhan nyeri kepala yang banyak dijumpai dimasyarakat. Migrain adalah suatu sakit kepala kambuhan dengan intensitas sedangsampai berat yang terkait dengan sindrom anatomis, neurologis, dan saluran cerna.Migrain diklasifikasikan menjadi migrain dengan aura dan migrain tanpa aura.Saat ini dipercaya bahwa

neuronal dysfunction

adalah penyebab dasar dari patofisiologimigrain. Aura berkaitan dengan menurunnya aliran darah ke otak dan berkurangnyagelombang aktivitas elektrik yang disampaikan ke korteks serebral. Patofisiologi migrainadalah sebagai berikut :

Neuronal dysfunctionAktivitas di sistem trigeminovaskulerPelepasan neuropeptida vasoaktif (substansi P, neurokinin, calcitonin-gene relatedpeptide)Vasodilatasi, ekstravasasi plasma, dan inflamasi

Migrain biasanya terjadi antara 4-72 jam dengan intensitas sedang sampai berat.Gejala migrain yang sering terjadi adalah mual, muntah, phonophobia ,photophobia .Tidak semua gejala akan muncul saat terjadi serangan.

Terapi pada migrain dibagi menjadi dua kelompok yaitu terapi preventif danterapi abortif (terapi pada serangan akut). Terapi preventif dimaksudkan untuk mengurangi frekuensi, durasi, dan intensitas serangan. Sedangkan terapi abortif dimaksudkan untuk menghilangkan nyeri kepala serta gejala-gejala yang menyertaiketika migrain sedang berlangsung. Terapi preventif sebaiknya dilakukan jika :

Jika serangan lebih dari dua kali seminggu

Serangan migrain tidak sering tetapi sekali datang berlangsung lama (lebih dari 48 jam)dan tidak teratasi dengan terapi akut.

Serangan migrain dapat diperkirakan datangnya (misalnya pada saat menstruasi)

Serangan disertai aura yang berkepanjangan

Nyeri yang dirasakan sangat ekstrim

Mereka yang kontraindikasi terhadap obat-obat yang digunakan pada terapi migrainakut.

III. KASUS DAN PENGEMBANGAN

Ny PD (54 kg, 28 tahun), ibu muda yang sedang menyusui anak pertamanya yang baruberusia sebulan, datang ke dokter dengan keluhan utama adanya nyeri kepala mendadak dan berdenyut-denyut, mual, muntah, gangguan penglihatan seperti adanya kilatancahaya juga pernah dia alami akhir-akhir ini. Serangan sakit kepalanya mulai seringmuncul sejak 1,5 tahun yang lalu. Sebulan bisa sampai 3-4 kali, dan salah satudiantaranya biasanya terjadi menjelang periode menstruasi. Ibuprofen 200 mg 2 tabletsetiap 6 jam tidak menyembuhkannnya.

Page 24: Migren Menstrual

-

Data klinis yang mendukung :Tekanan darah : 140/90 mmHgBerat badan : 54 kgTinggi badan : 160 cm .Gejala yang dialami adalah nyeri kepala mendadak dan berdenyut-denyut, mual,muntah, gangguan penglihatan (adanya kilatan cahaya).

IV. ANALISIS KASUS DAN PEMBAHASAN

Dari kasus tersebut, disimpulkan bahwa Ny PD mengalami migrain yang disertaiaura karena disertai gangguan penglihatan. Terapi yang diberikan adalah terapi abortif dan terapi profilaksis. Terapi abortif untuk mengatasi serangan awal migraine secaracepat. Terapi profilaksis adalah pemberian obat setiap hari untuk mengurangi keparahan,frekuensi, dan lamanya serangan serta untuk meningkatkan respon terhadap terapi abortif.

Terapi abortif yang dipilih adalah obat golongan triptan, yaitu Sumatriptan.Pemilihan sumatriptan berdasarkan jurnal yang menyatakan bahwa Sumatriptandiekskresikan di ASI, namun jumlahnya dapat diabaikan sehingga aman bagi bayi. MerleDiamond (2001) menyatakan bahwa :

“Although sumatriptan is excreted in breast milk,

the amount reaching the systemic circulation of a breast-feeding infant is probablynegligible

”.

Pemberian ibuprofen 200 mg sebagai terapi abortif dapat dihentikan dan digantikandengan obat lain yang lebih poten, yaitu Sumatriptan.Terapi profilaksis harus dipertimbangkan diberikan pada migraine kambuhanyang menyebabkan keterbatasan aktivitas pasien, dan sering mengalami serangan. Ny PDtelah mengalami migraine selama 1,5 tahun dan hampir terjadi setiap bulan. Frekuensinyasebanyak 3-4 kali dalam sebulan dan salah satu diantaranya terjadi menjelang periode

menstruasi. Terapi profilaksis yang dipilih adalah obat golongan antagonis β

-adrenergik yaitu propranolol. Propranolol merupakan terapi lini pertama untuk profilaksis migrain.Dalam sebuah jurnal, Jay A.Van Gerpen, M.D et al. (2000) menyatakan bahwa :

“…a

betablocker

is a good first choice”

Page 25: Migren Menstrual

. Selain itu, propranolol menjadi pilihan karenaberdasarkan jurnal yang ditulis oleh Roberto G. Chaves dan Joel A. Lamounier,propranolol termasuk dalam obat yang cocok digunakan oleh ibu menyusui. Dalam jurnaltersebut dipaparkan,

American Academy of Pediatrics

(AAP) membuat klasifikasi obat-obat ke dalam beberapa kategori. Propranolol masuk dalam kategori obat yang cocok bagi ibu menyusui. Roberto G. Chaves, Joel A. Lamounier (2004) menyatakan bahwa :

“In the latest revision, the AAP presente

d a new drug classification : ... Maternalmedication usually compatible

with breastfeeding.”

Pemberian anti mual harus dilakukan karena ada gejala mual dan muntah.Metoklopramid sebagai antiemetika dipilih karena aman untuk ibu menyusui. Selain itu,Metoklopramid dapat meningkatkan produksi ASI. Roberto G. Chaves, Joel A.Lamounier (2004) menyatakan bahwa :

”… it is safe and effective in inducing and maintaining lactation”.

Ibu menyusui perlu suplemen tambahan seperti vitamin A, vitamin D, vitamin C,vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, niasinamida, asam folat, besi IIfumarat, serta iodium karena nutrisi-nutrisi tersebut harus selalu tercukupi jumlahnya didalam ASI. Suplemen yang dipilih adalah Calmin-Af.

V. PEMILIHAN OBAT RASIONAL

1.Terapi abortif

Sumatriptan

Mekanisme aksi : agonis selektif dari reseptor 5-HT1B/1D

Kontraindikasi : penyakit jantung iskemik, tekanan darah tinggi tidak terkontrol,gangguan serebrovaskular

Efek samping :kesemutan,fatigue, pusing, wajah memerah, mengantuk

2.Terapi profilaksis

Propranolol

Mekanisme aksi : antagonis β-adrenergik

Kontraindikasi : gagal jantung, asma

Efek samping : mengantuk, bradikardi, hipotensi

Verapamil

Page 26: Migren Menstrual

Mekanisme aksi : calcium channel blocker

Kontraindikasi : hipersensitif terhadap verapamil, bradikardi, hipotensi (TD sistolik < 90mmHg)

Efek samping :

hipotensi, konstipasi

3.Antiemetika

Metoklopramid

Mekanisme aksi : meningkatkan kontraksi otot di saluran pencernaan bagian atas. Halini mempercepat pengosongan lambung

Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap metaproterenol

Efek samping : sedasi, diare, depresi, ruam, efek ekstrapiramidal

Dimenhidrinat

Mekanisme aksi : H1 blocker

Kontraindikasi : asma

Efek samping : pusing, mengantuk, mulut kering

4.Suplemen

Calmin-Af (Combiphar)

Indikasi : Suplemen makanan selama masa kehamilan dan setelah melahirkanKontraindikasi : -Efek samping : -

Folamin

((Dexa Medica)Indikasi : Nutrisi tambahan selama masa kehamilan dan setelah melahirkan

Kontraindikasi : Hipersensitif, kandungan flour dalam air minum atau makanan

Efek samping : -

Page 27: Migren Menstrual

VII. MONITORING & FOLLOW UP

Monitoring frekuensi, intensitas, dan durasi migrain

Monitoring efek samping yang terjadi atau keluhan lain mengingat kondisi pasienyang sedang menyusui

Pemeriksaan tekanan darah

Evaluasi terapi profilaksis setelah 2-6 bulan, apakah dilanjutkan atau tidak.

VIII.KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI KEPADA PASIEN

Pasien menyusui terlebih dahulu sebelum minum obat.

Hindari makanan tertentu yang dapat menjadi pemicu, terutama yang banyak mengandung tiramin (keju), sulfit (anggur), nitrat (kacang, daging olahan).

Sarankan pasien untuk banyak istrirahat terutama ketika bayinya sedang tidur,lebih baik tidur di tempat gelap untuk mengurangi serangan migrain.

Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering.

Beritahukan efek samping yang mungkin terjadi selama pengobatan. Sarankanpasien untuk segera menghubungi dokter atau apoteker apabila timbul efek samping.

Gunakan obat sesuai aturan pakai.

Konsumsi makanan yang banyak mengandung protein, vitamin, mineral.

Perbanyak minum air putih.

Konsultasikan tentang penggunaan Sumatriptan dan Propranolol setiap berobatuntuk menghindari pemberian obat yang menyebabkan interaksi denganpengobatan lain.

IX. JAWABAN PERTANYAAN

1.Efek samping metoklopramid adalah hipertensi. Apa ada pilihan obat lain?

(Niken Saraswati/8256)

Jawab : Di dalam ISO, hipertensi adalah efek samping paling akhir sehingga prevalensisedikit. Di samping itu, pasien juga menggunakan propranolol yang berfungsi sebagaiantihipertensi

2.Suplemen Calmin-AF untuk ibu menyusui, alasan digunakan suplemen tersebut?

(Rhadisty Mooryati/8238)

Page 28: Migren Menstrual

Jawab : Kandungan Calmin-AF adalah vitamin A, C, D, B1, B2, B6, B12, asam folat, besifumarat. Pemberian besi fumarat ditujukan untuk wanita dalam masa nifas Pada 6 bulanpertama bayi hanya mendapat asupan nutrisi dari ASI sehingga ibu harus mengonsumsinutrisi yang penting seperti asam folat dan vitamin salah satunya dengan pemberian suplemen

3.Penggunaan terapi profilaksis dan terapi abortif, apakah bersamaan atau tidak?

(Mba Okta)

Jawab : Propranolol tidak perlu digunakan saat terjadi serangan migraine, cukup sumatriptansaja, tetapi tetap harus dilanjutkan saat tidak terjadi serangan.

4.Penentuan durasi 2 bulan, 8 hari, bagaimana?

(Monica Verial/8241)

Jawab : Terjadi kesalahan dalam penentuan durasi. Durasi pemakain sumatriptan adalahketika terjadi serangan saja ( jika perlu). 2 bulan sebagai waktu percobaan untuk terapiprofilaksis

5.Efek propranolol terhadap bayi?

(Hesti Prihastuti/8136)

Jawab : Maternal ratio propranolol adalah 1,5 dan tidak ada adverse effect yang dilaporkandalam penggunaannya

6.Bagaimana pengatasan pemberian ASI untuk ibu menyusui yang sedang mengonsumsiobat?

(Rinda Rahma Astrini/8257)

Jawab : Disarankan untuk menyusui terlebih dahulu kemudian minum obat. Cara lainnyaadalah dengan memompa ASI dan disimpan.

Page 29: Migren Menstrual

X. KESIMPULAN

1.Pada kasus ini pasien didiagnosis mengalami migraine dengan aura.

Pemberian obat padapasien dilakukan dengan penatalaksanaan terapi pada kondisi ibu menyusui.

2.Terapi farmakologi yang diberikan adalah :Terapi abortif ( saat terjadi serangan migraine) : sumatriptanTerapi profilaksis ( terapi pencegahan ) : propranolol, durasi 2 bulanAntiemetika : metoklopramidSuplemen : Calmin-AF untuk ibu menyusui.

3.KIE yang perlu disampaikan kepada pasien adalah aturan pakai, efek samping obat,cara penyimpanan obat, cara pemakaian obat, dan interaksi obat dengan makananmaupun obat lain yang dapat terjadi.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Chaves, R.G. , Lamounier, J.A. 2004. Breastfeeding and maternal medications. Brazil :Sociedade Brasileira de Pediatria

Diamond, Merle. 2001.Women Issue’s in Migrain. Chicago : Diamond Headache ClinicGerpen, J.A.V., Hickey, S., Capobianco, D.J. 2000. Migraine: Diagnosis, Prevention And Treatment . Jacksonville : Jacksonville Medicine

Sukandar, Elin Yulinah, dkk. 2008.ISO Farmakoterapi. Jakarta : PT. ISFI PenerbitanTim editor. 2011. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi edisi 11. Jakarta : PT Bhuana IlmuPopuler (Kelompok Gramedia)

Tim redaksi. 2011. ISO Indonesia Volume 46 . Jakarta : PT. ISFI Penerbitan