10
Sel B Sel B dapat berdiferensisasi menjadi sel B memori dan sel B plasma. Sel B memori bertugas untuk menyimpan atau mengingat gen dari zat asing. Sementara sel B plasma bertugas menghasilkan antibodi. Sel B dilapisi pula oleh protein yang disebut immunoglobulin. Protein ini sangat spesifik terhadap antigen. Immunoglobulin disebut juga antibodi. Jenis anti bodi yang bekerja di tubuh meliputi : IgA, IgD, IgE, IgG, IgM. Mereka memiliki fungsi masing – masing yang berbeda reseptornya. Respon kekebalan yang diperantarai oleh sel B disebut Respon Humoral. Namun dalam respon ini sel B tidak bekerja sendiri. Sel B akan dibantu oleh sel T helper. Sel T helper akan memanggil sel B untuk datang dan berdiferensiasi membentuk sel B memori dan sel B plasma yang menghasilkan antibodi. Antibodi memiliki empat rantai polipeptida yang terdiri dari dua rantai panjang dan tebal serta dua rantai pendek dan tebal yang identik, dan dihubungkan oleh jembatan sulfida sehungga membentuk molekul seperti huruf Y. Struktur tersebut akan memudahan antibodi untuk menangkap zat asing dan mematikannya. Dalam mematikan zat asing, antibodi melakukan salah satu cara meliputi: membentuk kompleks antigen antibodi, netralisasi, opsonisasi, aglutinasi, presipitasi, fiksasi komplemen, umpan balik positif. Dalam netralisasi antibodi berikatan dan menghambat aktivitas zat asing. Dalam opsonisasi, antibodi yang terikat dengan antigen akan meningkatkan petautan makrofag ke mikroba yang juga meningkatkan fagositosis. Aglutinasi merupakan penggumpalan antigen yang dperantarai oleh antibodi yang secara efektif menetralkan dan mengopsonisasi antigen tersebut. Salah satu mekanisme terpenting yang diperantarai antibodi yang paling penting dalam pelumpuhan zat asing adalah fiksasi komplemen, yaitu aktivasi sistem komplemen oleh kompleks antigen-antibodi. Sehingga terjadi pelisisan zat asing. Pelisisan tersebut dicapai melalui dua cara yaitu jalur klasik dan jalur alternatif. Menurut referansi yang saya baca, jalur klasik (disebut demikian karena ditemukan paling awal) dipicu oleh antibodi yang terikat ke antigen dan demikian penting peranannya dalam respons kekebalan humoral. Jalur alternatif dipicu oleh bahan – bahan yang secara

MIKROBIOLOGI SEL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MIKROBIOLOGI SEL

Citation preview

Page 1: MIKROBIOLOGI SEL

Sel BSel B dapat berdiferensisasi menjadi sel B memori dan sel B plasma. Sel B memori bertugas untuk menyimpan atau mengingat gen dari zat asing. Sementara sel B plasma bertugas menghasilkan antibodi.

Sel B dilapisi pula oleh protein yang disebut immunoglobulin. Protein ini sangat spesifik terhadap antigen. Immunoglobulin disebut juga antibodi. Jenis anti bodi yang bekerja di tubuh meliputi : IgA, IgD, IgE, IgG, IgM. Mereka memiliki fungsi masing – masing yang berbeda reseptornya.

Respon kekebalan yang diperantarai oleh sel B disebut Respon Humoral. Namun dalam respon ini sel B tidak bekerja sendiri. Sel B akan dibantu oleh sel T helper. Sel T helper akan memanggil sel B untuk datang dan berdiferensiasi membentuk sel B memori dan sel B plasma yang menghasilkan antibodi.

Antibodi memiliki empat rantai polipeptida yang terdiri dari dua rantai panjang dan tebal serta dua rantai pendek dan tebal yang identik, dan dihubungkan oleh jembatan sulfida sehungga membentuk molekul seperti huruf Y. Struktur tersebut akan memudahan antibodi untuk menangkap zat asing dan mematikannya.

Dalam mematikan zat asing, antibodi melakukan salah satu cara meliputi: membentuk kompleks antigen antibodi, netralisasi, opsonisasi, aglutinasi, presipitasi, fiksasi komplemen, umpan balik positif.

Dalam netralisasi antibodi berikatan dan menghambat aktivitas zat asing. Dalam opsonisasi, antibodi yang terikat dengan antigen akan meningkatkan petautan makrofag ke mikroba yang juga meningkatkan fagositosis. Aglutinasi merupakan penggumpalan antigen yang dperantarai oleh antibodi yang secara efektif menetralkan dan mengopsonisasi antigen tersebut.

Salah satu mekanisme terpenting yang diperantarai antibodi yang paling penting dalam pelumpuhan zat asing adalah fiksasi komplemen, yaitu aktivasi sistem komplemen oleh kompleks antigen-antibodi. Sehingga terjadi pelisisan zat asing. Pelisisan tersebut dicapai melalui dua cara yaitu jalur klasik dan jalur alternatif.

Menurut referansi yang saya baca, jalur klasik (disebut demikian karena ditemukan paling awal) dipicu oleh antibodi yang terikat ke antigen dan demikian penting peranannya dalam respons kekebalan humoral. Jalur alternatif dipicu oleh bahan – bahan yang secara alamiah ditemukan pada banyak bakteri, ragi, virus, dan parasit protozoa.

Sel TSel T dapat berdiferensiasi menjadi sel T helper dan sel T sitotoksik. Sel T helper masih bisa berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel T penekan. Sel T merupakan sel limfosit yang pertama kali berinteraksi dengan zat asing. Hal ini terjadi karena sel T memiliki protein permukaan yang disebut CD4 dan CD8.

CD4 atau CD8 akan mendeteksi keberadaan antigen. Sebab dia akan mengenali sel yang memiliki reseptor MHC kelas 1 atau MHC kelas 2. Apabila dia berinteraksi dengan sel yang tidak memiliki MHC maka dia akan menganggap sel tersebut sebagai zat asing. Sehingga sel T akan berdifensiasi dan menyerang zat asing tersebut.

Page 2: MIKROBIOLOGI SEL

Respon kekebalan spesifik yang hanya melibatkan sel T disebut kekebalan seluler. Dalam kekebalan ini sel T akan berdiferensiasi menjadi sel T helper dan sel T sitotoksik. Sementara sel T sitotoksik menyerang antigen, sel T helper akan berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel T penekan.

Sel T sitoksik memiliki tugas untuk menyerang antigen. Sel T memori akan mengingat kode genetik antigen tersebut. Sel T penekan akan merespon sel T sitotoksik untuk menghentikan serangannya jika zat asing berhasil di matikan.

Apabila serangan zat asing sangat kuat sehingga respon seluler tidak kuasa melawan, maka sel T helper akan memanggil sel B untuk meminta bantuan. Situasi ini merubah respon seluler menjadi respon humoral. Sehingga dibentuklah antibodi yang akan mematikan zat asing.

Sel T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada kekebalan selular. Sel T mampu membedakan jenis patogen dengan kemampuan berevolusi sepanjang waktu demi peningkatan kekebalan setiap kali tubuh terpapar patogen. Hal ini dimungkinkan karena sejumlah sel T teraktivasi menjadi sel T memori dengan kemampuan untuk berkembangbiak dengan cepat untuk melawan infeksi yang mungkin terulang kembali. Kemampuan sel T untuk mengingat infeksi tertentu dan sistematika perlawanannya, dieksploitasi sepanjang proses vaksinasi, yang dipelajari pada sistem kekebalan tiruan.[1]

Respon yang dilakukan oleh sel T adalah interaksi yang terjadi antara reseptor sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR) dan peptida MHC pada permukaan sel sehingga menimbulkan antarmuka antara sel T dan sel target yang diikat lebih lanjut oleh molekul co-receptor dan co-binding. Ikatan polivalen yang terjadi memungkinkan pengiriman sinyal antar kedua sel. [2] Sebuah fragmen peptida kecil yang melambangkan seluruh isi selular, dikirimkan oleh sel target ke antarmuka sebagai MHC untuk dipindai oleh TCR yang mencari sinyal asing dengan lintasan pengenalan antigen. Aktivasi sel T memberikan respon kekebalan yang berlainan seperti produksi antibodi, aktivasi sel fagosit atau penghancuran sel target dalam seketika. Dengan demikian respon kekebalan tiruan terhadap berbagai macam penyakit diterapkan.[3]

Sel T memiliki prekursor berupa sel punca hematopoietik yang bermigrasi dari sumsum tulang menuju kelenjar timus, tempat sel punca tersebut mengalami rekombinasi VDJ pada rantai-beta pencerapnya, guna membentuk protein TCR yang disebut pre-TCR, pencerap spesial pada permukaan sel yang disebut pencerap sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR). "T" pada kata sel T adalah singkatan dari kata timus yang merupakan organ penting tempat sel T tumbuh dan menjadi matang. Beberapa jenis sel T telah ditemukan dan diketahui mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Sel B adalah limfosit yang memainkan peran penting pada respon imun humoral yang berbalik pada imunitas selular yang diperintah oleh sel T. Fungsi utama sel B adalah untuk membuat antibodi melawan antigen. Sel B adalah komponen sistem kekebalan tiruan.

Pencerap antigen pada sel B, biasa disebut pencerap sel B, merupakan imunoglobulin. Pada saat sel B teraktivasi oleh antigen, sel B terdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi molekul antibodi dari antigen yang terikat pada pencerapnya. Antibodi yang diproduksi berupa imunoglobulin dengan tipe:[1]

IgG yang mengikat mikroba dengan sangat efisien

IgM yang mengikat bakteri

Page 3: MIKROBIOLOGI SEL

IgA yang terdapat pada interstitium, saliva, lapisan mukosa dan saluran pencernaan untuk mencegah infeksi oleh antigen.

IgE yang mengikat parasit dan merupakan penyebab utama terjadinya gejala alergi

IgD yang selalu terikat pada sel B dan memainkan peran untuk menginisiasi respon awal sel B

Sel B terbagi menjadi dua jenis:[2]

Sel B-1 atau sel B CD5, merupakan sel B yang ditemukan pada ruang peritoneal dan pleural dan memiliki kemampuan untuk berkembangbiak.

Sel B-2 atau sel B konvensional, merupakan sel B hasil sintesis sumsum tulang yang memenuhi plasma darah dan jaringan sistem limfatik dan tidak memiliki kemampuan untuk berkembang biak.

Sel B berasal dari sel punca yang berada pada jaringan hemopoietik di dalam sumsum tulang.[

RESPONS IMUN

Dilihat dari berapa kali pajanan antigen maka dapat dikenal dua macam respons imun, yaitu respons imun primer dan respons imun sekunder.

Respons imun primer Respons imun primer adalah respons imun yang terjadi pada pajanan pertama kalinya dengan antigen. Antibodi yang terbentuk pada respons imun primer kebanyakan adalah IgM dengan titer yang lebih rendah dibanding dengan respons imun sekunder, demikian pula daya afinitasnya. Waktu antara antigen masuk sampai dengan timbul antibodi (lag phase) lebih lama bila dibanding dengan respons imun sekunder

Respons imun sekunder Pada respons imun sekunder, antibodi yang dibentuk kebanyakan adalah IgG, dengan titer dan afinitas yang lebih tinggi, serta fase lag lebih pendek dibanding respons imun primer. Hal ini disebabkan sel memori yang terbentuk pada respons imun primer akan cepat mengalami transformasi blast, proliferasi, dan diferensiasi menjadi sel plasma yang menghasilkan antibodi. Demikian pula dengan imunitas selular, sel limfosit T akan lebih cepat mengalami transformasi blast dan berdiferensiasi menjadi sel T aktif sehingga lebih banyak terbentuk sel efektor dan sel memori. Pada imunisasi, respons imun sekunder inilah yang diharapkan akan memberi respons adekuat bila terpajan pada antigen yang serupa kelak. Untuk mendapatkan titer antibodi yang cukup tinggi dan mencapai nilai protektif, sifat respons imun sekunder ini diterapkan dengan memberikan vaksinasi berulang beberapa kali.

Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa kelas antibodi (sejenis protein) yang dapat

ditemukan dalam darah dan cairan jaringan, yang disebut Imunoglobulin.

Imunoglobulin tersebut diproduksi oleh sel-sel pada sistem kekebalan yang dikenal

sebagai B-limfosit. Fungsi sel-sel tersebut adalah untuk mengikat zat dalam tubuh yang

Page 4: MIKROBIOLOGI SEL

dikenal sebagai antigen benda asing (seringkali protein pada permukaan bakteri dan

virus). Pengikatan ini sangat penting dalam penghancuran mikroba yang membawa

antigen tersebut.

Macam-macam Imunoglobulin

Imunoglobulin juga memainkan peran sentral dalam alergi dan reaksi hipersensitivitas. Dalam hal ini, mereka mengikat antigen yang belum tentu ancaman bagi kesehatan, sehingga dapat menimbulkan reaksi inflamasi.

Ada lima kelas imunoglobulin yang diketahui, dan imunoglobulin G (IgG) merupakan imunoglobulin utama dalam darah manusia. Molekul IgG terdiri dari dua bagian, salah satunya mengikat antigen, yang lain mengikat sel-sel lain dari sistem kekebalan tubuh. Sel-sel lain terutama sel darah putih yang disebut fagosit, yang kemudian menelan mikroorganisme pembawa antigen.

Situs pengikat-antigen dari molekul IgG mempunyai struktur yang bervariasi, dan setiap versi yang berbeda mampu mengikat sejumlah hampir tak terbatas dari antigen.

Imunoglobulin dapat diekstraksi dari darah pasien yang pulih dari suatu penyakit dan digunakan untuk imunisasi pasif terhadap penyakit menular tertentu.

IgG vs IgM

Page 5: MIKROBIOLOGI SEL

Imunoglobulin atau antibodi mengacu pada protein yang mengikat antigen dalam kasus-kasus penyakit tertentu. Keduanya, IgM dan IgG merujuk pada kelas imunoglobulin. Antibodi diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan antigen seperti bakteri dan virus. Jika IgM mengacu pada antibodi yang dihasilkan segera setelah terpapar penyakit, IgG mengacu pada respon nanti. IgG umumnya memberikan kekebalan terhadap pasien hanya terhadap penyakit tertentu yang spesifik.

Sistem imun memberikan respon yang berbeda terhadap antigen atau 'musuh' yang

mengancam tubuh. Misalnya, antibodi yang dihasilkan oleh tubuh dalam menanggapi

paparan cacar air berbeda dari respon yang dihasilkan dalam kasus mononukleosis.

Pada beberapa kasus, tubuh dapat keliru menghasilkan antibodi atau bahkan dapat

melawan selnya sendiri. Kasus serupa ini disebut penyakit autoimun.

IgG, image provided by Visual Science

Immunoglobulin G atau IgG merupakan antibodi yang ditemukan paling melimpah

dalam tubuh manusia. Ia ditemukan dalam semua cairan tubuh dan melindungi tubuh

manusia terhadap serangan bakteri dan virus.

Page 6: MIKROBIOLOGI SEL

IgM, image provided by Richard J Pleass

Immunoglobulin M di sisi lain ditemukan paling banyak dalam cairan getah bening dan darah. Ia merupakan antibodi pertama yang diproduksi oleh janin manusia. IgM juga merupakan antibodi pertama yang diproduksi dalam kasus eksposur terhadap penyakit tertentu.

IgG dan IgM biasanya diukur secara bersamaan oleh dokter ketika pasien menjalani tes untuk diagnosa penyakit. Ketika keduanya dievaluasi bersama-sama, hasilnya dapat memberikan dokter ide yang lebih baik tentang fungsi sistem kekebalan tubuh.

Perbedaan penting antara kedua antibodi adalah terkait dengan eksposurnya. Antibodi IgM biasanya ditemukan dalam tubuh manusia setelah sudah terpajan penyakit, sedangkan IgG merupakan respon jangka panjang dari tubuh terhadap suatu penyakit. Misalnya, jika seorang anak yang terkena cacar air, ia akan menunjukkan hasil peningkatan IgM dalam darah pada periode setelah eksposur. Setelah anak mendapat penyakit, ia memperoleh kekebalan jangka panjang terhadap cacar air dengan membangun antibodi IgG. Sementara IgM

Page 7: MIKROBIOLOGI SEL

merupakan indikator infeksi saat ini, IgG dapat menunjukkan paparan baru-baru ini atau masa lalu terhadap penyakit.

Selain itu, IgM adalah antibodi pertama yang diproduksi tubuh dalam fase infeksi akut. Jumlahnya kira-kira enam kali lebih besar dari IgG dan multivalent.

IgM adalah antibodi sementara yang hilang dalam waktu dua atau tiga minggu, yang kemudian digantikan oleh IgG yang berlangsung selama hidup dan memberikan kekebalan abadi kepada orang tersebut.

Ringkasan:

1. IgM merupakan antibodi yang langsung dihasilkan begitu tubuh manusia terkena virus, bakteri atau racun.

2. IgG ditemukan di seluruh tubuh, terutama di sebagian besar cairan tubuh, sedangkan IgM adalah ditemukan terutama di darah dan cairan limfatik.

3. IgM lebih besar dalam ukuran dibandingkan dengan IgG.

4. IgM bersifat sementara dan menghilang setelah beberapa minggu yang kemudian digantikan oleh IgG.