Upload
a-insya-ansori
View
73
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
MIKROHIDRO
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pembangkit Tenaga Listrik yang
dibina oleh Bapak Mohamad Rodhi Faiz
Oleh :
Akhmad Insya Ansori (110534406810)
Alvin Zuhair (110534406871)
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2011
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah pembangkit tenaga listrik yang berjudul
“Mikrohidro” ini dengan baik dan lancar. Penulisan makalah ini dimaksudkan
sebagai tugas kelompok matakuliah pengantar pendidikan pada semester 5
program studi S1 Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Dalam
Makalah ini penulis membahas dan menyajikan beberapa hal yang berhubungan
dengan teori dasar kurikulum yang dilaksanakan di dunia kerja.
Seiring dengan ucapan syukur, tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu, membimbing, dan
memberikan dukungan secara penuh supaya makalah ini bisa selesai dengan
sebaik-baiknya.
Akhirnya penulis menyadari bahwa sekalipun laporan ini telah diupayakan
semaksimal mungkin, namun masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan
yang tentunya bukan karena kesengajaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat konstruktif terhadap karya ini. Semoga karya ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Malang, 1 September 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki topografi pegunungan
yang tersebar hamper diseluruh wilayah. Pada umumnya, pegunungan
berstektur terjal dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit sedikit. Kondisi
ini menghambat pembangunan infrastruktur oleh pemerintah atau swasta,
karena biaya dan perawatan tidak berimbang dengan hasil yang didapat. Oleh
karena itu, listrik masih menjadi sesuatu yang mahal bagi masyarakat
pegunungan.
Daerah pegunungan merupakan daerah yang meliliki energi listrik
yang besar dalam bentuk air. Sebagian daerah pegunungan di Indonesia
terdapat sumber mata air yang mengalir melalui sungai-sungai sepanjang
tahun. Aliran sepanjang tahun dan mempunyai ketinggian dapat dimanfaatkan
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan
teknologi yang handal dan ramah lingkungan. Peralatan yang digunakan
relatif sederhana dan mudah dicari. Lahan yang dibutuhkan tidak luas,
sehingga tidak perlu membuka hutan untuk membangun instalasinya.
Pemasangan peralatan dapat disesuaikan dengan kondisi alam yang ada dan
desainnya dapat disesuaikan dengan ketersediaan debit air.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mikrohidro?
2. Bagaimana prinsip kerja mikrohidro?
3. Apa saja komponen dari mikrohidro?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu mikrohidro
2. Mengetahui prinsip kerja mikrohidro
3. Mengetahui komponen-komponen dari mikrohidro
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Mikrohidro
Pembangkitan listrik mikrohidro adalah pembangkitan listrik dihasilkan
oleh generator listrik DC atau AC. Mikrohidro berasal dari kata micro yang
berarti kecil dan hydro artinya air, arti keseluruhan adalah pembangkitan listrik
daya kecil yang digerakkan oleh tenaga air. Tenaga air besaral dari aliran sungai
kecil atau danau yang dibendung dan kemudian dari ketinggian tertentu dan
memiliki debit yang sesuai akan menggerakkan turbin yang dihubungkan
dengan generator listrik.
Generator yang digunakan untuk mikrohidro dirancang mudah untuk
dioperasikan dan dipelihara, didesain menunjang keselamatan, tetapi peralatan
dari listrik akan menjadi berbahaya bila tidak digunakan dengan baik. Beberapa
point dari pedoman ini, instruksinya menunjukan hal yang wajib diperhatikan
dan harus diikuti seperti ditunjukkan berikut ini.
2.2. Sistem Mikrohidro
Sistem mikrohidro dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Terdiri dari
penampung air dalam bentuk bendungan kecil, melalui sebuah pipa yang
ujungnya dipasangkan filter untuk menyaring air sehingga kotoran tidak masuk
ke pipa dan turbin.
Gb 2.1. Sistem pembangkit listrik mikrohidro
Keterangan Gambar 2.1
A. Tangki air dari bendungan
B. Pipa lubang angin
C. Pipa pesat
D. Katup pembuka atau Gate valve
E. Spear valve
F. Generator
G. Turbin
H. Dudukan Turbin
Pipa menuju turbin sering disebut pipa pesat (C), dilengkapi dengan pipa
pernapasan udara (B) gunanya agar udara yang terjebak dalam pipa bisa keluar
dan tidak menghantam sudu- sudu turbin. Katup pembuka (D) dipasang
sebelumturbin, gunanya untuk menutup aliran air ke Turbin, ketika dilakukan
perbaikan berkala pada turbin. Aliran air dari pipa pesat melewati katup spear
(E) untuk mengatur debit air yang masuk ke turbin air (G). Akibat energi
potensial air, sudu-sudu turbin akan memutar poros turbin yang dikopel
langsung dengan generator listrik (F). Generator akan menghasilkan energi
listrik yang siap digunakan untuk berbagai kebutuhan. Air buangan dialiskan ke
saluran pembuangan dan kembali ke sungai.
2.3 Prinsip Kerja PLT Mikrohidro
Pembangkit tenaga listrik mikrohidro pada prinsipnya memanfaatkan beda
ketinggian dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air irigasi, sungai
atau air terjun. Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan
energy mekanik. Energy ini selanjutnya menggerakkan generator dan
menghasilkan energy listrik. Pembangunan PLTMH perlu diawalai dengan
pembangunan untuk mengatur aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga
penggerak PLTMH. Bendungan ini dapat berupa bendungan ini dapat berupa
bedungan beton atau bendungan beronjong. Bendungan perlu dilengkapi dengan
pintu air dan saringan sampah untuk mencegah masuknya kotoran atau endapan
lumpur. Bendungan sebaikknya dibangun pada dasar sungai yang stabil dan aman
terhadap banjir.
Di dekat bendungan dibangun bangunan pengambilan (intake). Kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan saluran penghantar yang berfungsi mengalirkan air
dari intake. Saluran ini dilengkapi dengan saluran pelimpah pada setiap jarak
tertentu untuk mengeluarkan air yang berlebih. Saluran ini dapat berupa saluran
terbuka atau tertutup. Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam pengendap.
Kolam ini berfungsi untuk mengendapkan pasir dan meny aring kotoran sehingga
air yang masuk ke turbin relatif bersih. Saluran ini dibuat dengan memperdalam
dan memperlebar saluran penghantar dan menambahnya dengan saluran penguras.
Kolam penenang (forebay) juga dibangun untuk menenangkan aliran air yang
akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat (penstok).
Saluran ini dibuat dengan konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin ke
rumah turbin untuk menghemat pipa pesat.
Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Dalam
pipa ini, energi potensial air di kolam penenang diubah menjadi energi kinetik
yang akan memutar roda turbin. Biasany a terbuat dari pipa baja yang dirol, lalu
dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini harus didukung oleh
pondasi y ang mampu menahan beban statis dan dinamisnya. Pondasi dan
dudukan ini diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu dirancang sesuai
dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam
sebuah rumah yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari
pondasi rumahnya. Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat getaran.
Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar memudahkan perawatan dan
pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian
inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan
penutupan turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade
(komponen utama turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi
yang dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan
menghasilkan energi kinetik yang akan memutar poros turbin.
Energi yang timbul akibat putaran poros kemudian ditransmisikan ke
generator. Seluruh sistem ini harus balance. Turbin perlu dilengkapi casing yang
berf ungsi mengarahkan air ke runner. Pada bagian bawah casing terdapat
pengunci turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros
dan berfungsi untuk meny angga poros agar dapat berputar dengan lancar. Daya
poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat diubah menjadi
energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro adalah generator
sinkron dan generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat berupa sistem
transmisi langsung (daya poros langsung dihubungkan dengan poros generator
dengan bantuan kopling), atau sistem transmisi daya tidak langsung, yaitu
menggunakan sabuk atau belt untuk memindahkan daya antara dua poros sejajar.
Keuntungan sistem transmisi langsung adalah lebih kompak, mudah
dirawat, dan efisiensiny a lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus benar-benar
lurus dan putaran poros generator harus sama dengan kecepatan putar poros
turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi dengan bantuan kopling
fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio kecepatan putaran.
Sistem transmisitidak langsung memungkinkan adanya variasi dalam penggunaan
generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator tidak perlu
sama dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasadigunakan
untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk
skala di bawah 20 kW.
Komponen pendukung yang diperlukan pada sistem ini adalah pulley,
bantalan dan kopling. Listrik yang dihasilkan oleh generator dapat langsung
ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah konsumen.
2.4. Kompoen-komponen PLTMH
Komponen-komponen PLTMH pada dasarnya sama dengan bagian PLTA
secara umum, antara lain:
1. Waduk (reservoir)
Waduk adalah danau yang dibuat untuk membandung sungai untuk
memperoleh air sebanyak mungkin sehingga mencapai elevasi.
2. Bendungan (dam)
Dam berfungsi menutup aliran sungai – sungai sehingga terbentuk
waduk.Tipe bendungan harus memenuhi syarat topografi, geologi dan
syarat lain seperti bentuk serta model bendungan.
Gambar 2.2. Dam
3. Saringan
Saringan ini dipasang didepan pintu pengambilan air, berguna untuk
menyaring kotoran – kotoran atau sampah yang terbawa sehingga air
menjadi bersih dan tidak mengganggu operasi mesin PLTMH.
Gambar 2.3. Saringan
4. Pintu pengambilan air
Pintu Pengambilan Air adalah pintu yang dipasang diujung pipa dan hanya
digunakan saat pipa pesat dikosongkan untuk melaksanakn pembersihan
pipa atau perbaikan.
Gambar 2.4. Pintu pengambilan air
5. Pipa pesat (penstok)
Fungsinya untuk mengalirkan air dari saluran pnghantar atau kolam tando
menuju turbin. Pipa pesat mempunyai posisi kemiringan yang tajam
dengan maksud agar diperoleh kecepatan dan tekanan air yang tinggi
untuk memutar turbin. Konstruksinya harus diperhitungkan agar dapat
menerima tekanan besar yang timbul termasuk tekanan dari pukulan air.
Pipa pesat merupakan bagian yang cukup mahal, untuk itu pemilihan pipa
yang tepat sangat penting.
Gambar 2.5. Penstock
6. Katub utama (main value atau inlet value)
Katub utama dipasang didepan turbin berfungsi untuk membuka aliran air,
Menstart turbin atau menutup aliran (menghentikan turbin). Katup utama
ditutup saat perbaikan turbin atau perbaikan mesin dalam rumah
pembangkit. Pengaturan tekanan air pada katup utama digunakan pompa
hidrolik.
7. Power house
Gedung Sentral merupakan tempat instalasi turbin air,generator, peralatan
Bantu, ruang pemasangan, ruang pemeliharaan dan ruang control.
Beberapa instalasi PLTMH dalam rumah pembangkit adalah :
a. Turbin, merupakan salah satu bagian penting dalam PLTMH yang
menerima energi potensial air dan mengubahnya menjadi putaran
(energi mekanis). Putaran turbin dihubungkan dengan generator untuk
menghasilkan listrik.
Gambar 2.6. Turbin
b. Generator, generator yang digunakan adalah generator pembangkit
listrik AC. Untuk memilih kemampuan generator dalam menghasilkan
energi listrik disesuaikan dengan perhitungan daya dari data hasil
survei. Kemampuan generator dalam menghasilkan listrik biasanya
dinyatakan dalam VoltAmpere (VA) atau dalam kilo volt Ampere
(kVA).
Gambar 2.7. Generator
c. Penghubung turbin dengan generator, penghubung turbin dengan
generator atau sistem transmisi energi ekanik ini dapat digunakan
sabuk atau puli, roda gerigi atau dihubungkan langsung pada
porosnya.
1) Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit (rpm) turbin
belum memenuhi putaran rotor pada generator, jadi puli berfungsi
untuk menurunkan atau menaikan rpm motor generator.
2) Roda gerigi mempunyai sifat yang sama dengan puli
3) Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika
putaran turbin sudah lama dengan putaran rotor pada generator.
2.5. Perhitungan Teknis
Potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan daya:
(P) = 9.8 x Q x Hn x ŋ;
di mana: P = Daya (kW)
Q = debit aliran (m/s)
Hn = Head net (m)
9.8 = konstanta grav itasi
ŋ = efisiensi keseluruhan.
Misalnya, diketahui data di suatu lokasi adalah sebagai berikut:
Q = 300 m3/s2, Hn = 12 m dan h = 0.5. Maka,
besarnya potensi day a (P) adalah:
P = 9.8 x Q x Hn x h
= 9.8 x 300 x 12 x 0.5
= 17 640 W
= 17.64 kW
2.6. Perhitungan Ekonomis
Pembangunan PLT Mikrohidro memerlukan investasi yang relatif besar.
Nilai inv estasi per kW terpasangnya. Komponen biaya awal terdiri dari: biay a
bangunan sipil, biaya fasilitas elektrik dan mekanik serta biay a sistem
pendukung lain. Komponen biaya operasional yaitu: biaya perawatan, biaya
penggantian suku cadang, biaya tenaga kerja (operator) serta biaya lain y ang
digunakan selama pemakaian.
Contoh perhitungan harga listrik per kWh dari PLT Mikrohidro adalah
sebagai berikut. Misalkan, untuk membangun suatu PLTMH dengan kapasitas
terpasang 1 kW, dibutuhkan biay a awal Rp 4 juta. Umur pakai mikrohidro yang
dirancang adalah 10 tahun dengan biaya operasional Rp. 1 Jut/tahun. Sehingga
total biay anya menjadi Rp. 10 Juta. Maka, biaya rata-rata (Rp) per hari adalah:
= Rp. 3836/hari
Biaya (harga) per kWh ditetukan oleh biaya rata-rata per hari dan besarnya
energy listrik dihasilkan perhari (kWh/hari). Energi per hari ini ditentukan oleh
besarnya daya terpasang serta factor daya. Jika diasumsikan factor daya besarnya
12, maka harga energy listrik per kWh adalah:
= Rp. 320/kWh
2.7. Plan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Gb. Ilustrasi plant mikrohidro
Gb. Instlasi pada power house
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro merupakan solusi yang paling
efektif dan efisien khusunya didaerah pegunungan yang belum terjangkau oleh
PLN. Untuk mendapatkan listrik dapat memanfaatkan aliran sungai.
Selain hal tersebut PLT Mikrohidro memiliki keunggulan seperti berikut:
Biaya pembuatan, operasional tidak terlalu mahal tetapi mendapatkan
hasil yang optimal.
Perwatan dari PLT Mikrohidro terbilang lebih mudah dan sederhana.
PLT Mikrohidro merupakan suatu program untuk memanfaatkan sumber
daya alam yang melimpah
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Khairul. 2008. Kajian Potens Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Basuki, Kurniawan. 2007. Mengapa Hidro-Mikro?
Arismunandar, A., S. Kuwahara. 2000. Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik
I. bandung: PT. Pradnya Paramita.
http://dreamindonesia.wordpress.com/2011/06/11/panduan-sederhana-
pembangunan-pembangkit-listrik-tenaga-mikro-hidro-pltmh/