Upload
wirdahaja
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
1/34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diare masih menjadi masalah kesehatan dunia sampai saat ini terutama di
negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka
kesakitan dan kematian akibat diare. World Health Organization (WHO)
memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta
diantaranya meninggal, sebagian besar anakanak diba!ah umur " tahun
(#arashar et al., 200$). WHO (200%) juga men&atat bah!a diare menyebabkan
dua juta anak di dunia meninggal setiap tahun. 'eskipun di negara maju sudah
terjadi perbaikan kesehatan dan eknmi masyarakat, akan tetapi kasus diare
masih tetap tinggi dan masih menjadi masalah.
Di ndnesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat utama. Hal ini terlihat dengan masih tingginya angka kesakitan akibat
penyakit diare. Berdasarkan pla penyebab kematian pada semua umur, diare
merupakan penyebab kematian peringkat ke*$ dengan prprsi $,"+. edangkan
berdasarkan penyakit menular, diare merupakan penyebab kematian peringkat
ketiga setelah -uberkulsis dan #neumnia. elain itu, diare juga merupakan
penyebab kematian bayi (usia 2 hari** bulan) yaitu ($*,4+). dan anak balita
usia (*" tahun) yaitu (2",2+) (/emenkes , 200).
Berdasarkan /emenkes (200%) diketahui pre1alensi diare nasinal adalah
,0+ dengan pre1alensi tertinggi di #r1insi 3D (*,+). 5umlah kasus diare di
#rpinsi 3&eh tahun 200% seluruhnya adalah 6.4" dan pada tahun 200
seluruhnya adalah %%.20. Data penyakit diare di /ta Banda a&eh dan 3&ehBesar pada tahun 200% seluruhnya ada 4.%%0 kasus diare, dengan umur 7* tahun
adalah sebanyak "% kasus, umur *4 tahun sebanyak *.$$% kasus, sedangkan
pada umur 8" tahun adalah 2."" kasus. edangkan pada tahun 200 seluruhnya
sudah men&apai 6.0**. /asus diare dengan umur 7* tahun adalah sebanyak "2
kasus, umur *4 tahun sebanyak *.6* kasus, sedangkan umur 8" tahun adalah
$.64 kasus. Di /ta Banda 3&eh jumlah pasien diare pada anak sebanyak ".%"
rang (Dinas /esehatan #r1insi 3&eh, 20*0).
1
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
2/34
#re1alensi diare dalam iskerdas 200%, diare tersebar di semua kelmpk
umur dengan pre1alensi tertinggi terdeteksi pada anak balita (*4 tahun) yaitu
*6,%+. edangkan menurut jenis kelamin pre1alensi lakilaki dan perempuan
hampir sama, yaitu ,+ pada lakilaki dan ,*+ pada perempuan (/ementerian
kesehatan . 20**. Buletin jendela data dan in9rmasi kesehatan, 1lume ).
Banyak 9aktr yang mempengaruhi diare akut antara lain penyakit
penyerta yang diderita anak, usia anak, tidak mendapat 3ir usu bu (3), status
dehidrasi dan higiene (#utra, 200: 3riant, 200: #alupi et al, 200).
Dikarenakan banyaknya penderita diare akut tersebut, maka diperlukan data untuk
menunjang langkahlangkah penanganan serta pen&egahan juga edukasi yang
tepat pada penderita diare akut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah untuk mengetahui ;#re1alensi Diare #ada Balita
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
3/34
*.4.2 'an9aat 3plikati9
Bahan e1aluasi dika!asan #uskesmas =angsa -imur untuk tahun 20*4 dan
bagi para peneliti diharapkan mini prjek ini bisa menjadi salah satu
sumber re9erensi untuk penelitian selanjutnya.
3
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
4/34
BAB II
TIN#AUAN PU$TA%A
2.1 Dare Akut
2.*.* De9inisi
Diare adalah buang air besar dengan knsistensi lembek atau &air, bahkan
dapat berupa air saja dengan 9rekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau
lebih) dalam sehari (/emenkes , 20**). 'enurut #uspnegr et al. (2004),
diare akut dide9inisikan sebagai buang air besar lebih dari $ kali dalam 24 jam
dengan knsistensi &air dan berlangsung kurang dari * minggu.
Diare akut pada anak dide9enisikan sebagai perubahan kebiasaan buang air
besar yang nrmal yakni peningkatan 9rekuensi (8*0m=>kgbb>hari pada bayi dan
anak) dan>atau penurunan knsistensi 9eses (8$ kali dalam sehari) ('anpp,
20*0).
2.*.2 ?tilgi
Diare akut dapat disebabkan leh beberapa hal sebagai berikut ('ansjer
et al.2000) @
*. n9eksi @ 1irus, bakteri, dan parasit.
a. Alngan 1irus@ Rotavirus, Adenovirus, Virus Norwalk, Astrovirus,
Calicivirus, Coronavirus, Minirotavirus.
b. Alngan bakteri@ Shigella s., Sal!onella s., "scherecia coli, Vi#rio
cholera, Vi#rio arahae!oliticus, Aero!onas hidrohilia, $acillus cereus,
Ca!%lo#acter &e&uni, Clostridiu! di''icile, Clostridiu! er'ringens,
Stah%lococcus aureus, (ersinia enterocolitica.&. Alngan parasit, prta@ "nta!oe#a histol%tica, )iardia la!#lia,
$alantidiu! coli : &a&ing perut@Ascariasis, *richuris truchiura, Strongiloides
stercoralis
2. 'alabsrpsi@ karbhidrat (intleransi laktsa), lemak terutama trigliserida
rantai panjang, atau prtein seperti betalaktglbulin.
$. 'akanan@ makanan basi, makanan bera&un. Diare karena kera&unan makanan
terjadi akibat dua hal yaitu makanan mengandung at kimia bera&un atau
4
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
5/34
makanan mengandung mikrrganisme yang mengeluarkan tksin, antara lain
Clostridiu! er'ringens, Stah%lococcus.
4. 3lergi terhadap makanan @ terutama disebabkan leh Cow+s Milk rotein
Sensitive "nteroath% -CMS", dan juga dapat disebabkan leh makanan
lainnya.
". munde9isiensi, diare akibat imunde9isiensi ini sering terjadi pada penderita
3D.
6. #siklgis@ rasa takut dan &emas.
2.*.$ #atgenesis diare
'enurut Auandalini et al.(2004), diare terjadi karena adanya gangguan
prses absrpsi dan sekresi &airan serta elektrlit di dalam saluran &erna. #adakeadaan nrmal, usus halus akan mengabsrpsi aC,l, HO$
. -imbulnya
penurunan dalam absrpsi dan peningkatan sekresi mengakibatkan &airan
berlebihan melebihi kapasitas kln dalam mengabsrpsi. (iedel dan Aishan,
*6) juga menambah bah!a mekanisme tersebut sangat dipengaruhi leh 9aktr
muksa maupun 9aktr intra luminal saluran &erna. Eaktr muksa dapat berupa
perubahan dinamik muksa yaitu adanya peningkatan cell turnover dan 9ungsi
usus yang belum matang dapat menimbulkan gangguan absrpsi sekresi dalam
saluran &erna. #enurunan area permukaan muksa karena atr9i 1ilus, jejas pada
#rush #order serta pemtngan usus dapat menurunkan absrpsi. elain itu,
gangguan pada sistem pen&ernaan (enim spesi9ik) atau transprt berupa
de9isiensi enim disakaridase dan enterkinase serta kerusakan pada in transprt
(aC >HC, l >HO$)juga menimbulkan gangguan absrpsi. Eaktr 9aktr dalam
intraluminal sendiri juga ikut berpengaruh, seperti peningkatan smlaritas akibat
malabsrpsi (de9isiensi sakaridase) dan ba&terial 1ergr!th. nsu9isiensi
pankreatik ekskrin, de9isiensi garam empedu dan parasit adalah 9aktr intra
luminal lain penyebab penurunan absrpsi. edangkan peningkatan sekresi
disebabkan leh tksin bakteri (tksin &hlera,". coli) mediatr in9lamasi, asam
empedu dihidrksi, asam lemak hidrksi dan batbatan.
#enyebab tersering diare pada anak adalah disebabkan leh rta1irus.
Firus ini menyebabkan 4060+ dari kasus diare pada bayi dan anak. etelah
terpapar dengan agen tertentu, 1irus akan masuk ke dalam tubuh bersama dengan
makanan dan minuman. /emudian 1irus itu akan sampai ke selsel epitel usus
5
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
6/34
halus dan akan menyebabkan in9eksi dan merusakkan selsel epitel tersebut. el
sel epitel yang rusak akan digantikan leh sel entersit baru yang berbentuk
kubid atau sel epitel gepeng yang belum matang sehingga 9ungsi selsel ini
masih belum bagus. Hal ini menyebabkan 1ili1ili usus halus mengalami atr9i
dan tidak dapat menyerap &airan dan makanan dengan baik. airan dan makanan
tadi akan terkumpul di usus halus dan akan meningkatkan tekanan smtik usus.
Hal ini menyebabkan banyak &airan ditarik ke dalam lumen usus dan akan
menyebabkan terjadinya hiperperistaltik usus. airan dan makanan yang tidak
diserap tadi akan didrng keluar melalui anus dan terjadilah diare (/liegman et
al., 2006).
2.*.4 Aejala klinis
'ulamula pasien &engeng, suhu tubuh biasanya meningkat, na9su makan
berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. -inja &air, mungkin disertai
lendir atau darah. Warna tinja makin lama berubah kehijauhijauan karena
ber&ur dengan empedu. 3nus dan daerah sekitarnya timbul le&et karena sering
de9ekasi dan tinja makin lama makin asam karena makin banyak asam laktat yang
berasal dari laktsa yang tidak diabsrbsi dari usus selama diare. Aejala muntah
dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan leh lambung turut
meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrlit. Bila
pasien telah banyak kehilangan &airan dan elektrlit, gejala dehidrasi mulai
tampak yaitu berat badan turun, turgr berkurang, mata dan ubunubun besar
menjadi &ekung (pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak
kering. Berdasarkan banyaknya &airan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi
ringan, ringansedang dan berat. Bila berdasarkan tnisitas plasma dibagi menjadi
hiptnik, istnik, dan hipertnik. #asien diare yang dira!at biasanya sudah
dalam keadaan dehidrasi berat dengan ratarata kehilangan &airan *2,"+. #ada
dehidrasi berat, 1lume darah berkurang sehingga dapat terjadi renjatan
hip1lemik dengan gejala denyut jantung menjadi &epat, nadi &epat dan ke&il,
tekanan darah menurun, pasien sangat lemah, kesadaran menurun (apatis,
smnlen, kadang sampai stupr) (WHO, 200%).
6
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
7/34
'enurut /ementerian /esehatan (20**) derajat dehidrasi pada anak
dinilai berdasarkan gejala dan tanda klinis yang ditemukan seperti terlihat pada
tabel 2.* berikut ini @
Ta&el 2.1Penlaan Derajat Deh'ras
N( Penlaan A B )
Bla ter'a*at 2 tan'a atau le&h
* /eadaan umum
'ata
asa haus
Baik, sadar
rmal
'inum biasa,
tidak haus
Aelisah, re!el
ekung
Haus, ingin
minum banyak
=esu, lunglai atau
tidak sadar
angat &ekung dan
kering
'alas minum atau
tidak bisa minum2 -urgr kulit /embali &epat /embali lambat /embali sangat
lambat
$ Derajat
dehidrasi
-anpa
dehidrasi
Dehidrasi
ringan > sedang
Dehidrasi berat
4 en&ana
pengbatan
en&ana
terapi 3
en&ana terapi
B
en&ana terapi
umber @ /ementerian /esehatan (20**)
2.*." #emeriksaan penunjang
'enurut 'ansjer et al.(2000) pemeriksaan penunjang pada diare akut
meliputi@
*. #emeriksaan tinja @ makrskpik dan mikrskpik, pH dan kadar gula jika
diduga ada intleransi gula (sugar intolerance), biakan kuman untuk men&ari
kuman penyebab dan uji resistensi terhadap berbagai antibitika.
2. #emeriksaan darah @ darah peri9er lengkap, analisis gas darah dan elektrlit
(terutama a, /, a, dan # serum pada diare yang disertai kejang).
$. #emeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah untuk mengetahui 9aal ginjal
4. /uodenal intu#ation, untuk mengetahui kuman penyebab se&ara kuantitati9
dan kualitati9.
2.*.6 #enatalaksanaan
7
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
8/34
/ementerian /esehatan (20**) menyebutkan bah!a prinsip
penatatalaksanaan diare terdiri atas lima langkah yang lebih dikenal dengan
=-3 D3? ( =ima =angkah -untaskan Diare) yaitu @
*. ehidrasi menggunakan ralit smralitas rendah
Oralit adalah &uran garam elektrlit yang terdiri atas atrium /lrida
(al) /alium /lrida (/=), sitrat dan gluksa. 'an9aat ralit untuk men&egah
dan mengbati dehidrasi sebagai pengganti &airan dan elektrlit yang terbuang
saat diare. ejak tahun 2004, WHO dan
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
9/34
ekslusi9, karena 3 memiliki antibdi yang penting untuk meningkatkan
kekebalan tubuh bayi, (4) setelah diare berhenti pemberian makanan ekstra
diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan.
4. 3ntibitik selekti9
5angan berikan antibitik ke&uali atas indikasi misalnya pada diare
berdarah dan klera, pemberian antibitik yang tidak tepat akan memperpanjang
lamanya diare karena akan mengganggu 9lra usus.
". ?dukasi kepada rang tua atau pengasuh.
asihat atau edukasi diberikan kepada rang tua atau pengasuh bagaimana
memberikan pengbatan dan pemberian makanan dirumah, dan segera kembali ke
petugas kesehatan atau puskesmas bila terdapat tanda bahaya yang berupa
demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus
dan diare makin sering.
2.*.% #en&egahan
'enurut /ementrian kesehatan (20**), diare dapat di&egah dengan
beberapa &ara sebagai berikut@
*. 'emberikan 3 eksklusi9 selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun
2. 'emberikan makanan pendamping 3 sesuai umur
$. 'emberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air bersih yang
&ukup
4. 'en&u&i tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air
besar
". Buang air besar di jamban6. 'embuang tinja bayi dengan benar
%. 'emberikan imunisasi &ak
2.2 +akt(r ,ang Mem*engaruh Lama Ra-atan Pasen Dare
Eaktr 9aktr yang mempengaruhi lama ra!atan pasien diare pada anak
adalah sebagai berikut @
9
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
10/34
2.2.*
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
11/34
2.2.2 -idak mendapat 3ir usu bu (3)
3ir usu bu (3) selain mengandung gii yang &ukup lengkap,
mengandung imun untuk kekebalan tubuh bayi. /eunggulan lainnya, 3
disesuaikan dengan sistem pen&ernaan bayi sehingga at gii &epat terserap.
Berbeda dengan susu 9rmula atau makanan tambahan yang diberikan se&ara dini
pada bayi. usu 9rmula sangat susah diserap usus bayi. #ada akhirnya, bayi sulit
buang air besar. 3pabila pembuatan susu 9rmula tidak steril, bayi pun ra!an
diare. /andungan giinya pun tidak sama dengan kandungan gii pada 3.
/eadaan ini juga memba!a pengaruh buruk terhadap kejadian diare pada anak
(3riant, 200).
#urnamasari (20**) menambahkan bah!a bayi yang diberi 3 lebih
terlindungi terhadap penyakit in9eksi terutama diare. Hal ini dikarenakan adanya
9aktr peningkatan pertumbuhan sel usus sehingga 1ilus dinding usus &epat
mengalami penyembuhan setelah rusak karena diare. 3 mengandung antibdi
terutama imunglbulin yang dapat melumpuhkan bakteri pathgen ".coli dan
berbagai 1irus dalam saluran pen&ernaan. 3, terutama klstrum sangat kaya
akan secrete i!unoglo#ulin A (g3). 3 juga mengandung la&t9erin dan
lysim, yaitu suatu prtein dan enim yang merupakan kmpnen at kekebalan
dalam saluran pen&ernaan.
2.2.$ Dehidrasi
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air lebih banyak dari pada pemasukan
air. Eaktr yang mempengaruhi kejadian dehidrasi lebih sering dijumpai pada
kelmpk pasien dengan status gii kurus sekali dan kurus karena terjadinya atr9i
1ilus usus halus yang akan mengakibatkan gangguan penyerapan &airan pada usus
yang akhirnya dapat memperberat dehidrasi. elain itu, pada anak dengan gii
buruk terjadi juga atr9i muksa kln yang permukaannya berubah menjadi datar
kemudian diin9iltrasi sel plasma dan keadaan kln seperti ini akan
memperlihatkan gangguan 9ungsi berupa menurunnya kapasitas reabsrbsi air dan
elektrlit. emakin berat dehidrasi, maka makin buruk pula kndisi pasien diare
(#alupi et al., 200).
11
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
12/34
2.2.4 Higiene
Higiene lingkungan (air bersih yang dimasak, btl susu, atau alat lain
yang steril) merupakan hal penting yang perlu diperhatikan untuk menghindari
kntaminasi makanan leh kuman, sehingga dapat di&egah berulangnya in9eksi
atau diare dan lama penyembuhannya. Higiene yang buruk dapat berakibat
masuknya bakteri se&ara berlebihan kedalam usus, sehingga dapat mengalahkan
pertahanan tubuh nrmal (#alupi et al., 200).
2.2." #enyakit penyerta
#utra (200) menyebutkan bah!a anak yang menderita diare bisa saja
disertai dengan penyakit lain, sehingga dalam menangani diarenya juga perlu
diperhatikan penyakit penyerta yang ada. Beberapa penyakit penyerta yang sering
terjadi bersamaan dengan diare antara lain @ in9eksi saluran na9as, in9eksi saluran
kemih, in9eksi susunan sara9 pusat, in9eksi sistemik lain (&ak, sepsis), kurang
gii, penyakit jantung dan penyakit ginjal. 'eilyana et al. (20*0) dalam
penelitiannya yang menemukan bah!a penyakit penyerta merupakan salah satu
9aktr yang mempengaruhi lama ra!atan pasien anak.
2.2.6 tatus gii
tatus gii adalah keadaan tubuh akibat knsumsi makanan dan pengunaan
atat gii (3lmatsir, 2004). 'enurut pendapat lain status gii yaitu ekspresi dari
keadaan keseimbangan dalam bentuk 1ariabel tertentu atau per!ujudan dari
nutriture dalam bentuk 1ariabel tertentu. nth@ Aii kurang merupakan keadaantidak seimbangnya knsumsi makanan dalam tubuh seserang (upariasa et al.,
2002).
'enentukan klasi9ikasi status gii harus ada ukuran baku yang sering
disebut re'erence. Baku antrpmetri yang sering digunakan di ndnesia adalah
World Health Organization 0 National Centre 'or Health Statistic (WHOH).
Berdasarkan baku WHOH status gii diklasi9ikasikan menjadi 4 (empat)
tingkatan yaitu@
12
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
13/34
*. Aii =ebih (over weight), termasuk kegemukan dan besitas@ Iaitu jumlah
asupan (intake) at gii lebih banyak dari jumlah gii yang dibutuhkan.
2. Aii Baik (well nourished)@ Iaitu jumlah asupan (intake) at gii seimbang
dengan jumlah gii yang dibutuhkan.
$. Aii /urang (under weight)@ Iaitu jumlah asupan (intake) at gii lebih ke&il
dari jumlah gii yang dibutuhkan, yaitu men&akup kekurangan kalri dan
prtein (//#).
4. Aii Buruk@ Iaitu jumlah asupan (intake) at gii lebih ke&il dari jumlah gii
yang dibutuhkan, termasuk !aras!us, kwashiorkor dan !aras!us1
kwashiorkor.
tatus gii ini menjadi penting karena merupakan salah satu 9aktr risik
untuk terjadinya kesakitan dan kematian. tatus gii yang baik bagi seserang
akan berkntribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam
prses pemulihan. tatus gii masyarakat dapat diketahui melalui penilaian
knsumsi pangannya berdasarkan data kuantitati9 maupun kualitati9 (3&hadi,
200%).
$tatus gii mempengaruhi lama ra!atan pasien diare akut pada anak.
#asien yang termasuk dalam kelmpk status gii kurus sekali dan kurus memiliki
rerata lama diare lebih lama dibandingkan dengan pasien yang berstatus gii
nrmal dan gemuk. 'akin buruk status gii pasien, makin lama pula diare yang
diderita pasien (#alupi et al., 200). inthamurni!aty (2006) menambahkan,
semakin buruk keadaan gii anak, semakin sering dan berat diare yang diderita.
Diduga bah!a muksa penderita malnutrisi sangat peka terhadap in9eksi karena
daya tahan tubuh yang kurang.
erangan diare pada penderita malnutrisi terjadi lebih sering dan lebihlama. emakin buruk keadaan gii anak, semakin sering dan berat diare yang
dideritanya. -raktus gastrintestinal sangat rentan terhadap malnutrisi. 'alnutrisi
mengakibatkan kerusakan barier muksa sehingga meningkatkan kerentanan
terhadap in9eksi. 'alnutrisi juga mengganggu prduksi dan maturasi dari
entersit baru sehingga merubah mr9lgi intestinal (Bre!ster, 2000).
'enurut Hariant (2004), status gii buruk yang sudah terjadi sebelumnya
membuat keadaan menjadi kurang menguntungkan, seperti jumlah masukan
13
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
14/34
makanan yang kurang serta gangguan keseimbangan elektrlit. Buruknya keadaan
gii serang anak akan mempengaruhi lamanya diare dan kmplikasi yang
mungkin diderita. 3nak dengan status kurang kalri prtein akan mengalami
gangguan keseimbangan elektrlit memper&epat prses diare.
'alnutrisi terjadi melalui beberapa mekanisme, meliputi penekanan 9aktr
imunitas, perubahan struktur muksa usus serta de9isiensi mikrnutrien seng dan
1itamin 3. eng berperanan dalam imunitas tubuh melalui peranannya dalam
prses limphprli9erati9 maupun e9ek antiksidan. erta berperan pula dalam
pertumbuhan sel terutama dalam pembelahan sel yang berkaitan dengan perbaikan
jaringan rusak maupun penyembuhan luka. 3danya de9isiensi seng
memperpanjang mekanisme penyembuhan luka pada saluran &erna menyebabkan
abnrmalitas mr9lgi muksa, sehingga 9ungsi absrpsi nutrisi dalam lumen
usus terganggu dan meningkatkan permeabilitas usus terhadap makanan atau
antigen mikrba. De9isiensi 1itamin 3 pada malnutrisi akan mengganggu respn
imun terhadap in9eksi saluran &erna. Hal ini dikarenakan terganggunya respn
antibdi dan cell 0 !ediated. Di sisi lain, keadaan malnutrisi menyebabkan
perubahan struktur muksa berupa atr9i 1ili, akti1itas enim disakaridase
terganggu, gangguan absrpsi mnsakarida, mtilitas usus abnrmal dan
perubahan 9lra usus (#urnamasari, 20**).
*. #enilaian tatus Aii
/eadaan gii merupakan bagian dari pertumbuhan anak pada pemeriksaan
di lapangan dipakai &ara penilaian yang disepakakati bersama untuk keseragaman
baik dalam &aranya maupun baku patkan yang menjadi bahan pertimbangan.
edangkan dalam klinik atau dalam menangani suatu kasus tidak &ukup hanyaberdasarkan antrpmetri saja, tetapi diperlukan anamnesa yang baik,
pemeriksaan 9isik dan pemeriksaan penunjang lainnya. ehingga kita dapat
mendeteksi se&ara dini kelainan gangguan pertumbuhan, selanjutnya men&ari
penyebab dan mengusahakan pemulihannya (etjiningsih, 2004).
Suariasa et al. (2002) menyatakan bah!a penilaian status gii dapat
dilakukan dengan &ara langsung dan &ara tidak langsung@
a. #enilaian satus gii se&ara langsung
14
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
15/34
#enilaian ini terdiri dari@ antrpmetri, klinis, bikimia dan bi9isik.
*) 3ntrpmetri
e&ara umum antrpmetri artinya ukuran tubuh. Ditinjau dari sudut
pandang gii, maka antrpmetri gii berhubungan dengan berbagai ma&am
pengukuran dimensi tubuh dan kmpsisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gii. 3ntrpmetri se&ara umum digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan prtein dan energi. /etidakseimbangan ini terlihat
pada pla pertumbuhan 9isik dan prprsi jaringan tubuh seperti lemak, tt dan
jumlah air dalam tubuh.
2) /linis
#emeriksaan klinis merupakan metde yang sangat penting untuk menilai
status gii masyarakat. 'etde ini didasarkan atas perubahanperubahan yang
terjadi yang dihubungkan dengan ketidak&ukupan gii. Hal ini dapat dilihat pada
jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, muksa ral atau pada rganrgan
yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tirid. #enggunaan metde
ini umumnya untuk sur1ei klinis se&ara &epat (raid clinical surve%s). ur1ey ini
diran&ang untuk mendeteksi se&ara &epat tandatanda klinis umum dari
kekurangan salah satu atau lebih at gii. Disamping itu digunakan untuk
mengetahui tingkat status gii seserang dengan melakukan pemeriksaan 9isik
yaitu tanda (sign) dan gejala (s%!to!) atau ri!ayat penyakit.
$) Bikimia
#enilaian status gii dengan bikimia adalah pemeriksaan seci!en yang
diuji se&ara labratris yang dilakukan pada berbagai ma&amjaringan tubuh.
5aringan tubuh yang digunakan antara lain@ darah, urin, tinja dan juga beberapa
jaringan tubuh seperti hati dan tt. 'etde ini digunakan untuk peringatanbah!a kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.
Banyak gejala klinis yang kurang spesi9ik, maka penetuan kimia 9aal dapat lebih
banyak menlng untuk menentukan kekurangan gii yang spesi9ik.
4) Bi9isik
#enentuan status gii se&ara bi9isik adalah metde penentuan status gii
dengan melihat kemampuan 9ungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan
struktur dari jaringan.
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
16/34
kejadian buta senja epidemi& -eide!ic o' night #lindnes, &ara yang digunakan
adalah tes adaptasi gelap.
b. #enilaian satus gii se&ara langsung
#enilaian status gii se&ara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu sur1ei
knsumsi pangan, statistik 1ital, dan 9aktr eklgi.
*) ur1ei knsumsi pangan
ur1ei knsumsi pangan adalah metde penentuan status gii se&ara tidak
langsung dengan melihat jumlah dan jenis at gii yang diknsumsi.
#engumpulan data knsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang
knsumsi berbagai at gii pada masyarakat, keluarga dan indi1idu. ur1ei ini
dapat mengidenti9ikasikan kelebihan dan kekurangan at gii.
2) tatistik 1ital
#engukuran status gii dengan statistik 1ital adalah dengan menganalisis
data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka
kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang
berhubungan dengan gii. #enggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari
indikatr tidak langsung pengukuran status gii masyarakat.
$) Eaktr ?klgi
Benga mengungkapkan bah!a malnutrisi merupakan masalah eklgi
sebagai hasil interaksi beberapa 9aktr 9isik, bilgis dan lingkungan budaya.
5umlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan eklgi seperti
iklim, tanah, irigasi dan lain lain. #engukuran 9aktr eklgi dipandang sangat
penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar
untuk melakukan prgram inter1ensi gii.
2. 3ntrpmetri Aii
'enurut upariasa et al. (2002), 3ntrpmetri berasal dari kata antroos
dan !etros.Antroosartinya tubuh dan !etrosartinya ukuran. 5adi antrpmetri
adalah ukuran dari tubuh. 3ntrpmetri gii adalah berhubungan dengan berbagai
ma&am pengukuran dimensi tubuh dan kmpsisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gii. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain@ berat badan, tinggi
16
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
17/34
badan, lingkar lengan atas, dan tebal lemak diba!ah kulit. 3ntrpmetri sangat
umum di gunakan untuk mengukur status gii dari berbagai ketidakseimbangan
antar asupan prtein dan energi yang biasanya gangguan ini terlihat dari pla
pertumbuhan 9isik dan prprsi jaringan tubuh seperti lemak, tt dan jumlah
&airan dalam tubuh.
Beberapa keunggulan antrpmetri gii meliputi@
a. #rsedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam sampel yang besar.
b. elati9 tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi &ukup dilakukan leh tenaga
yang sudah dilatih dalam !aktu singkat.
&. 3latnya murah, mudah diba!a, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah
setempat.
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
18/34
3ntrpmetri sebagai indikatr status gii dapat dilakukan dengan
mengukur beberapa parameter. #arameter adalah ukuran dari tubuh manusia,
antara lain umur, berat badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada,
lingkar pinggul dan tebal lemak di ba!ah kulit (upariasa et al.,2002).
4. ndeks 3ntrpmetri Aii
'enurut Suariasa et al. (2002), di ndnesia jenis antrpmetri yang
banyak digunakan baik dalam prgram maupun penelitian adalah berat badan dan
tinggi badan yang menjadi bjek pengukuran antrpmetri bagi anakanak balita.
/>20*0 maka indikatr BB>< dikelmpkkan atas gii lebih
jika nilai G s&re 8 C 2 D, gii baik jika nilai G s&re diantara 2 D s>d C 2 D,
gii kurang jika nilai G s&re diantara 8 $D s>d 7 2 D dan gii buruk jika
nilai G s&re 7 $ D ('enkes , 20**).
/elebihan ndeks BB>-B)
Berat badan memiliki hubungan yang linier dengan tinggi badan. Dalam
keadaan nrmal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan
berat badan dengan ke&epatan tertentu. ndeks BB>-B merupakan indikatr yang
baik untuk menilai status gii saat kini.
'enurut standar /eputusan 'enteri /esehatan nmr.
*">'?/?>/>20*0 maka indikatr BB>-B dikelmpkkan atas gii gemuk
jika nilai G s&re 8 C 2 D, gii nrmal jika nilai G s&re diantara 2 D s>d C 2
D, gii kurus jika nilai G s&re diantara 8 $D s>d 7 2 D dan gii sangat
kurus jika nilai G s&re 7 $ D ('enkes , 20**).
/euntungan ndeks BB>-B @
*) -idak memerlukan data umur
2) Dapat membedakan prprsi badan (gemuk, nrmal dan kurus).
/elemahan ndeks BB>-B @
*) -idak dapat memberikan gambaran apakah anak tersebut pendek, &ukup tinggi
badan atau kelebihan tinggi badan menurut umurnya, karena 9aktr umur tidak
dipertimbangkan
2) Dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran
tinggi badan kelmpk balita
$) 'embutuhkan dua rang dalam melakukan pengukuran
4) ering terjadi kesalahan dalam pemba&an hasil pengukuran
") 'embutuhkan dua ma&am alat ukur
6) #engukuran relayi9 lama (upariasa et al., 2002).'enurut /emenkes (20**) kategri dan ambang batas status gii anak
adalah sebagaimana terdapat pada tabel 2.2 yaitu @
Ta&el 2.2 %ateg(r 'an Am&ang Batas $tatus / Anak Ber'asarkan In'eks
ndeks/ategri status
gii
3mbang Batas
(G&re)
Berat Badan 'enurut
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
21/34
Aii =ebih 82 D
#anjang badan menurut umur
(#B>#B) atau
Berat badan menurut tinggi
badan (BB>-B)
3nak umur 060 bulan
angat kurus 7 $ D
/urus $ D sampai dengan 72 D
rmal 2 D sampai dengan 2 D
Aemuk 82 D
ndeks massa tubuh menurut
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
22/34
3.2 L(kas 'an aktu Pr(jet
3.2.1.L(kas Peneltan=kasi yang dipilih sebagai tempat penelitian tentang #re1alensi Diare
#ada Balita
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
23/34
am&ar 3.1 Alur *eneltan
3. Met('e Pengum*ulan 'ata
#engumpulan data dilakukan dengan mengambil data sekunder. Data
sekunder dikumpulkan dengan mempelajari dkumentasi puskesmas yaitu lapran
jumlah kunjungan balita penderita Diare di #uskesmas =angsa -imur tahun 20*4.
BAB I4
HA$IL PENELITIAN DAN PEMBAHA$AN
!.1 Pr("l %(muntas Umum
#uskesmas =angsa -imur merupakan puskesmas yang berdmilisi di
ke&amatan =angsa -imur /ta =angsa dengan jumlah penduduk *4."*2 ji!a,
dengan jumlah penduduk lakilaki %.4"* ji!a dan perempuan %.06* ji!a. 5umlah
penduduk ini tersebar dalam *6 desa.
-abel 4.*. /arakteristik kunjungan pasien berdasarkan umur -ahun 20*4.
23
3'#?= #O5?-
D3-3 B3=-3 I3A
-?/?3 D3?
D3 -3H
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
24/34
N( Umur 5tahun6 #umlah Persentase 576
* 0 * $ 2.%
2 * 4 *6"$ *2.6
$ " *$$% *0.2"
4 *0 *4 %$ ".66
" *" * 604 4.6$
6 20 44 $40 26.6
% 4" "4 *"4% **.6
"" " *200 .20
60 6 *$" *0.42
*0 J %0 %$0 ".60
T(tal 13839 188
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
Aambar 4.*@ Ara9ik karakteristik kunjungan pasien berdasarkan umur -ahun 20*4
24
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
25/34
-abel 4.2 /arakteristik kunjungan pasien menurut *0 penyakit terbanyak dari
-ahun 20*4
#enyakit 5umlah #ersentase* #3 24"$ *.2+
2 eumatik *20 .2 +
$ Aastritis *242 ."$ +
4 Hipertensi *06 .20 +
" mmn ld %." +
6 Dermatitis %** ".4" +
% Diare "44 4.*% +
Hiptensi 4$ $.%* +
Diabetes 'ellitus 4% $.6% +
*0 3sma Brnkial 262 2.0* +
** #enyakit =ain $"2" 2%.04 +
-tal *$0$6 *00 +
#uskesmas =angsa -imur melayani pasien umum, pasien 3/?,
53'/?'3 maupun 5/3 di mana semuanya mendapatkan pengbatan se&ara
gratis.
-abel 4.$ /arakteristik /unjungan #asien Berdasarkan 5aminan /esehatan dan
jenis kelamin -ahun 20*4
OBulan
3skes 5/3 5amkesmas
=k #r -tal =k #r -tal =k =#r -tal
* 5anuari *40 *% $$% *"%" 6 2"44 *2%2 *64* 2*$
2 Eebruari *$% 2*0 $4% "6 * *404 %0 *"$ 224%
$ 'aret *6 2*2 $* "$ %% *$%2 %*4 *26 *2
4 3pril *$0 *0 $20 4" %0 **$ 6% **2 **6
" 'ei *2% 20$ $$0 4"6 62$ *0% "%4 *0*0 *"4
6 5uni *$6 *%4 $*0 $0 420 *4%% 4 $" *$$$
% 5uli *$ *4 26 40 "$" **6% 60$ *02 *6"
3gustus *** *4 2" 4 4"* 4 "44 4 *"2
-tal*02
"
*4
22"%0 42 "$0$ *02" "600 4
*"0
=k@ =akilaki, #r@ #erempuan
!.2 Data e(gra"s
25
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
26/34
#uskesmas =angsa -imur merupakan salah satu #uskesmas dengan ra!at
inap dijajaran Dinas /esehatan kta =angsa. 3dapun luas !ilayah kerja
#uskesmas =angsa -imur adalah km2, yang terdiri dari *6 desa, yaitu @
*. 3lur #inang
2. 3lur 'erbau
$. Bukit 'eutuah
4. Bukit 'edang 3ra
". Bukit #ul
6. Bukit ata
%. inta aja
. 'atang engai
. 'atang tui
*0. 'atang #anyang
**. enebk 3ntara
*2. ungai =eung
*$. ukarej
*4. impang Wie
*". 3lur #inang -imur
*6. /appa
!.3 Data Dem(gra"
#uskesmas /embang -anjung terletak di /e&amatan =angsa -imur /ta
=angsa. Wilayah kerja puskesmas meliputi *6 Desa yang tersebar dalam
ke&amatan =angsa -imur.
3dapun batasbatas !ilayahnya adalah @
a. ebelah utara berbatasan dengan Desa ukarej.
b. ebelah selatan berbatasan dengan alur #inang Barat.
&. ebelah timur berbatasan dengan 3lur #inang Barat.
d. ebelah barat berbatasan dengan 3lur #inang Barat.
#uskesmas =angsa -imur memiliki luas !ilayah km2 danluas bangunan %6
m2 serta telah mengalami ren1asi sebanyak satu kali pada tahun 20*0.
arana yang dimiliki leh #uskesmas adalah @
a. Bangunan #uskesmas * (satu) unit, meliputi ruang kepala puskesmas,
ruang administrasi,ruang prgram,ruang pera!atan dan ruang penunjang
b. #uskesmas #embantu (#ustu) 2 unit
26
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
27/34
&. #lindes *$ unit
d. umah dinas paramedis $ unit
5umlah penduduk di !ilayah kerja puskesmas kembang tanjung, yaitu
*4."*2 ji!a yang.
!.! $um&er 'a,a %esehatan ,ang a'a
!.!.1 Tenaga %esehatan
#uskesmas /embang -anjung memiliki tenaga kesehatan sebanyak *"
rang, yang terdiri dari@
-abel 4.4 5enis #ega!ai /esehatan #uskesmas =angsa -imur -ahun 20**
N(. #ens Pega-a #umlah
*. # %$ rang
2. #-- *" rang
$ Hnr rang
4 Bakti 6 rang
T(tal *" rang
!.!.2 +asltas Penunjang
#uskesmas /embang -anjung memiliki 9asilitas penunjang dalam mendukung
tugastugas perasinal dan agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih luas dan
merata hingga dapat men&akup ke seluruh !ilayah kerjanya. 3dapun 9asilitas
penunjang tersebut adalah sebagai berikut@
*. atu unit #ustu (#uskesmas pembantu), yaitu@
a. #ustu 3lur 'erbau
b. #ustu 3lur #inang
2. Dua unit #usling (#uskesmas keliling) dengan kendaraan rda empat
(3mbulan&e) yang kegiatannya@
a. 'emberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui #syandu.
27
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
28/34
b. 'elakukan penyuluhan kesehatan.
&. 'elakukan rujukan medik bagi kasus ga!at darurat
d. 'elakukan penyelidikan terhadap /=B (/ejadian =uar Biasa).
e. 'elakukan knsultasi dan krdinasi ke Dinas /esehatan /ta Banda 3&eh.
$. ?nam belas unit kendaraan rda dua, enam unit berada di #uskesmas dan dua
unit berada di #ustu yang kegiatannya untuk@
a. arana perasinal prgram sur1eillan&e.
b. arana transprtasi administrasi #uskesmas .
&. arana transprtasi petugas dari #ustu ke #uskesmas atau sebaliknya.
d. arana perasinal pendataan peserta 5amkesmas>3skes>5/3.
e. arana perasinal dalam memnitr status gii bayi dan balita yang ada di
!ilayah kerja #uskesmas =angsa -imur.
!. $arana *ela,anan %esehatan ,ang a'a
3dapun * kegiatan pkk yang dijalankan leh #uskesmas =angsa -imur
adalah sebagai berikut@
*.
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
29/34
a. =abratrium sederhana
b. #en&egahan in9eksi
&. #2-#
!.9 Hasl Peneltan
etelah penelitian dilakukan, ditemukan "44 penderita Diare di #uskesmas
=angsa -imur /ta =angsa pada -ahun 20*4. Data yang telah dikumpulkan,
dilah dan dianalisa berdasarkan lapran hasil !edical record #uskesmas =angsa
-imur -ahun 20*4 yaitu sebagai berikut @
!.9.1 Pre:alens Dare *a'a &alta usa 8; tahun ' Puskesmas Langsa Tmur
281!
5umlah kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare pada -ahun 20*4
yaitu sebesar 4,*%+ atau "44 balita dari ttal seluruh pasien di #uskesmas
=angsa -imur sebanyak *$0$6. =ihat di table 4.*.
Balita dengan
diagnosa DiareTotal pasien tahun
2014
-abel 4.*. #ersentase balita dengan diagnse Diare pada -ahun 20*4
!.9.2. Pre:alens Dare *a'a &alta usa 8; tahun ' Puskesmas Langsa
Tmur 281! &er'asarkan usa
Tabel 4.2. enderita Diare tahun 2014 berdasar!an usia
No. Kategori Frekuensi Persentase
(%)
1 "sia 0 # $2 tahun 356 6540 %
2 "sia 2# 5 tahun 188 3460 %
Total 544 10000 %
29
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
30/34
-tal kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare tertinggi padarentang usia 0 72 tahun yaitu sebanyak $"6 balita dari ttal kunjungan
pasien Diare pada usia balita -ahun 20*4 atau sebesar 6",40+. (=ihat
ditabel 4.2.*).
0 # $2 tahun
2 # 5 tahun
-abel 4.2.* #ersentase kunjungan balita dengan diagnse Diare
berdasarkan usia
!.9.3. Pre:alens Dare *a'a &alta usa 8; tahun ' Puskesmas Langsa
Tmur 281! &er'asarkan jens kelamn
T Tabel 4.2. enderita Diare tahun 2014 berdasar!an &enis !ela'in
No. Kategori Frekuensi Persentase
(%)
1 (a!i#la!i 279 51.29 %2 ere'puan 265 48.71 %
Total 544 10000 %
-tal kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare tertinggi pada jenis
kelamin perempuan yaitu sebanyak 2% balita dari ttal kunjungan pasien
Diare pada usia balita -ahun 20*4 atau sebesar 2*.2+. (=ihat ditabel
4.2.2).
30
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
31/34
pere'puan
la!i#la!i
47%
48%
49%
50%
51%
52%
-abel 4.2.2 #ersentase kunjungan balita dengan diagnsa Diare
berdasarkan jenis kelamin
!.< Pem&ahasan
4.%.* Berdasarkan
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
32/34
ditemukan pada rentang umur ** 20 bulan ( "4 + ) serta #alupi et al.(200),
dimana pre1alensi diare tertinggi terjadi pada kelmpk umur *22$ bulan.
-ingginya kejadian pada kelmpk umur tersebut karena kekebalan alami
pada anak diba!ah umur 24 bulan belum terbentuk, sehingga kemungkinan
terjadinya in9eksi lebih besar. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan atau
pemberian makanan tambahan yang dimulai ketika umur anak kurang dari 24
bulan, sehingga anakanak sudah terpapar pada pengganti air susu ibu dan
makanan tambahan yang kemungkinan penglahannya kurang higienis (#alupi et
al., 200).
4.%.2 Berdasarkan 5enis /elamin
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperleh hasil bah!a
penderita diare pada balita usia 0" tahun di #uskesmas =angsa -imur -ahun 20*4
mayritas terjadi pada balita jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 2% rang
("*.2+) dan minritas tejadi pada balita jenis kelamin lakilaki yaitu sebanyak
26" rang (4,%*+).
Hal ini sesuai dengan iskerdas 200% yang mengatakan bah!a angka
kejadian penyakit diare tidak ada perbedaan antara lakilaki dan perempuan,
karena memiliki resik yang sama, yaitu ,+ pada lakilaki dan ,*+ pada
perempuan (/ementerian kesehatan . 20**. Buletin jendela data dan in9rmasi
kesehatan, 1lume ).
32
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
33/34
BAB 4I
%E$IMPULAN DAN $ARAN
.1 %esm*ulan
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan mini prjek dapat disimpulkan bah!a @
*. 5umlah kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare pada -ahun 20*4
yaitu sebesar 4,*%+ atau "44 balita dari ttal seluruh pasien di #uskesmas
=angsa -imur sebanyak *$0$62.
2. -tal kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare tertinggi pada
rentang usia 0 72 tahun yaitu sebanyak $"6 balita dari ttal kunjungan
pasien Diare pada usia balita -ahun 20*4 atau sebesar 6",40+.
3. -tal kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare tertinggi pada jenis
kelamin perempuan yaitu sebanyak 2% balita dari ttal kunjungan pasien
Diare pada usia balita -ahun 20*4 atau sebesar 2*.2+
.2 $aran
*. Diharapkan kepada peneliti untuk dapat menambah !a!asan,
pengetahuan dan kemampuannya sendiri serta dapat mengembangkannya
dengan memberikan ilmu yang telah didapat selama meneliti kepada
masyarakat luas yang membutuhkannya.
2. Diharapkan bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dan
memperhatikan kebersihan lingkungan serta pla makan yang sehatsebagai upaya pen&egahan dari penyakit diare.
$. Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar !aspada terhadap kehadiran
mani9estasi klinis dan labratris penyakit diare, serta dapat melakukan
tindakan yang tepat apabila menjumpai kasus diare termasuk dalam
menetapkan kasus yang membutuhkan dirujuk ke sentra kesehatan yang
lebih lengkap 9asilitasnya.
33
7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur
34/34
4. Diharapkan bagi rang tua penderita diare agar dapat saling bekerja sama
dengan tenaga kesehatan dan berbat se&ara teratur untuk lebih
berhasilnya dalam pelaksanaan terapi.
". Diharapkan kepada pihak #uskesmas =angsa -imur agar dapat
melengkapi data pasien dalam melakukan rekam medik -!edical record
agar semua data pasien dapat diketahui se&ara lengkap.