4
O L E H FATIH RABBANI XI IPA 7

Minyak Bumi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cf

Citation preview

Page 1: Minyak Bumi

O

L

E

H

FATIH RABBANI

XI IPA 7

Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk

memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan

Page 2: Minyak Bumi

(misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif

penggunaan energi fosil terhadap manusia dan lingkungan:

A  Dampak Bagi Cuaca Dan Iklim

Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya:  minyak bumi,

batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida

(NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan

pemanasanG lobal).

Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah

dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil

untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya

kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah

menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.

Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari

pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari

konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat

membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.

Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk

asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan

tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang

merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan

tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan

asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam

akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara

langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Proses terjadinya hujan asam.

Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx,

SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri.

Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam

memandang.

          Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi

CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi

Page 3: Minyak Bumi

peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari

(radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal

tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut. Proses

terjadinya efek rumah kaca.

Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari

gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana

merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global

B.Dampak Terhadap Perairan.

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi

yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan

tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan.

Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. Pencemaran air oleh

minyak bumi umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Di

laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor. Adanya minyak pada

permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga kadar oksigen berkurang.

C. Ekstraksi

Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak. Minyak Bumi biasanya diangkat ke Bumi dalam bentuk emulsi minyak-air, dan digunakan senyawa kimia khusus yang namanya demulsifier untuk memisahkan air dan minyaknya. Ekstraksi minyak ongkosnya mahal dan terkadang merusak lingkungan. Eksplorasi dan ekstraksi minyak lepas pantai akan mengganggu keseimbangan lingkungan di lautan.