4
BAB I PENDAHULUAN Tugas Akhir – Desain dan Analisis Instalasi Struktur Pipa Bawah Laut I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut manusia memakai sumber energi, dimana minyak dan gas bumi merupakan sumber energi yang menjadi prioritas utama di dunia ini. Seperti yang diketahui, sumber minyak dan gas tersebut tidak hanya berada di darat melainkan juga dibawah dasar laut. Permintaan akan sumber energi ini terus meningkat, sehingga mendorong manusia untuk melakukan peningkatan eksplorasi. Karena keterbatasan sumber minyak dan gas yang ada di darat, maka manusia berusaha untuk melakukan kegiatan eksplorasi di laut. Hal ini mendukung berkembangnya proyek-proyek eksplorasi di laut, baik di pinggir pantai (onshore) maupun di lepas pantai (offshore). Proyek-proyek tersebut antara lain fabrikasi dan instalasi jacket, spar, pipeline, FPSO, dan sebagainya yang digunakan sebagai fasilitas atau infrastruktur dalam suatu kegiatan eksplorasi minyak dan gas di laut. Infrastruktur yang dibuat dengan baik akan mendukung kegiatan eksplorasi minyak dan gas semakin efektif dan efisien. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi dan gas alam yang terbesar di dunia. Banyak perusahaan yang mengeksplorasi minyak bumi dan gas alam di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan akan sumber energi dalam negeri, maka dilaksanakan beberapa kegiatan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di laut Indonesia, salah satu lokasinya adalah Laut Jawa. Pada kegiatan eksplorasi minyak bumi dan gas alam, dibutuhkan fasilitas yang digunakan untuk mengalirkan hasil pengeboran dari tempat pengeboran menuju tempat penampungan maupun tempat produksi. Fasilitas yang biasa digunakan adalah jaringan pipa bawah laut. Salah satu proyek yang sering dilakukan dalam industri minyak dan gas ini adalah proyek fabrikasi dan instalasi pipeline lepas pantai.

Minyak Gasbumi UNY

Embed Size (px)

DESCRIPTION

UNY

Citation preview

  • BAB I PENDAHULUAN

    Tugas Akhir Desain dan Analisis Instalasi Struktur Pipa Bawah Laut I-1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk

    memenuhi kebutuhannya tersebut manusia memakai sumber energi, dimana minyak

    dan gas bumi merupakan sumber energi yang menjadi prioritas utama di dunia ini.

    Seperti yang diketahui, sumber minyak dan gas tersebut tidak hanya berada di darat

    melainkan juga dibawah dasar laut. Permintaan akan sumber energi ini terus

    meningkat, sehingga mendorong manusia untuk melakukan peningkatan eksplorasi.

    Karena keterbatasan sumber minyak dan gas yang ada di darat, maka manusia

    berusaha untuk melakukan kegiatan eksplorasi di laut. Hal ini mendukung

    berkembangnya proyek-proyek eksplorasi di laut, baik di pinggir pantai (onshore)

    maupun di lepas pantai (offshore). Proyek-proyek tersebut antara lain fabrikasi dan

    instalasi jacket, spar, pipeline, FPSO, dan sebagainya yang digunakan sebagai

    fasilitas atau infrastruktur dalam suatu kegiatan eksplorasi minyak dan gas di laut.

    Infrastruktur yang dibuat dengan baik akan mendukung kegiatan eksplorasi minyak

    dan gas semakin efektif dan efisien.

    Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi dan gas alam yang

    terbesar di dunia. Banyak perusahaan yang mengeksplorasi minyak bumi dan gas

    alam di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan akan sumber energi dalam negeri,

    maka dilaksanakan beberapa kegiatan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di laut

    Indonesia, salah satu lokasinya adalah Laut Jawa.

    Pada kegiatan eksplorasi minyak bumi dan gas alam, dibutuhkan fasilitas yang

    digunakan untuk mengalirkan hasil pengeboran dari tempat pengeboran menuju

    tempat penampungan maupun tempat produksi. Fasilitas yang biasa digunakan adalah

    jaringan pipa bawah laut. Salah satu proyek yang sering dilakukan dalam industri

    minyak dan gas ini adalah proyek fabrikasi dan instalasi pipeline lepas pantai.

  • BAB I PENDAHULUAN

    Tugas Akhir Desain dan Analisis Instalasi Struktur Pipa Bawah Laut I-2

    Pipeline lepas pantai adalah salah satu struktur bawah laut berupa jaringan pipa yang

    berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan minyak dan gas dari sumur pengeboran

    ke terminal, buoy, atau platform untuk melaksanakan proses lebih lanjut. Pipeline

    lepas pantai pertama kali dipasang di Gulf of Mexico. Sejak saat itu, ribuan kilometer

    saluran pipa bawah laut dengan berbagai diameter telah terpasang di laut, baik di

    perairan dangkal maupun di perairan dalam. Lokasi Gulf of Mexico dapat dilihat pada

    Gambar 1.1 dibawah ini.

    Gambar 1.1 Lokasi Gulf of Mexico

    Desain jaringan pipa bawah laut harus dibuat dengan baik, sehingga jaringan pipa

    bawah laut ini dapat diinstalasi dan berfungsi dengan optimal. Jaringan konstruksi

    pipa bawah laut ini harus kuat pada saat instalasi dan selama masa operasi. Pada saat

    instalasi, pipa bawah laut akan mengalami tegangan lentur yang cukup besar ketika

    diturunkan dari tongkang ke laut. Setelah berada di dasar laut, pipa-pipa ini akan

    menerima gaya-gaya hidrodinamik yang ditimbulkan oleh lingkungan laut. Jaringan

    pipa ini akan menerima gaya-gaya lagi ketika mulai dioperasikan, karena adanya

    fluida yang dialirkan di dalam jaringan pipa tersebut. Selama masa instalasi dan masa

    operasi jaringan pipa harus aman dari semua gaya-gaya lingkungan yang dapat

    mengakibatkan kegagalan struktur. Untuk mencapai ketahanan pipeline selama masa

    konstruksi maupun selama masa operasi, diperlukan penguasaan terhadap berbagai

    teknik khusus dan permasalahan desain dalam proses fabrikasi dan instalasi pipeline

  • BAB I PENDAHULUAN

    Tugas Akhir Desain dan Analisis Instalasi Struktur Pipa Bawah Laut I-3

    lepas pantai. Penguasaan tersebut juga diperlukan dalam proses desain pipeline yang

    mencakup pembuatan desain awal pipa berdasarkan kondisi aliran dan karakteristik

    friksi yang terjadi, penentuan rute pipeline untuk menentukan bentang bebas (free

    span) maksimum yang terjadi, analisa buckling dan on-bottom stability, serta analisa

    metode instalasi. Ilustrasi pipeline lepas pantai dapat dilihat pada Gambar 1.2

    dibawah ini.

    Gambar 1.2 Ilustrasi Pipeline Bawah Laut

    1.2 TUJUAN Pembahasan pada Tugas Akhir ini bertujuan untuk mendapatkan parameter-parameter

    pipa yang dibutuhkan pada instalasi dan operasi pipeline untuk keperluan penyaluran

    gas dengan pipa berdiameter 6,625 inci dengan menggunakan standard DNV OS F101

    Submarine Pipeline System, DNV RP E305 On-bottom Stability Design of Submarine

    Pipeline, dan DNV 1981 Rules for Submarine Pipeline Systems. Kemudian akan

    dilakukan analisis instalasi pipeline dengan metode S-Lay untuk menentukan

    konfigurasi barge dan stinger untuk proses instalasi pipeline.

    1.3 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan perhitungan ketebalan pipa yang dibutuhkan

    dengan menggunakan standard DNV OS F101 Submarine Pipeline System serta

    perhitungan on-bottom stability dengan menggunakan standard DNV RP E305 On-

    bottom Stability Design of Submarine Pipeline. Perhitungan ketebalan pipa ini

    dilakukan untuk mendapatkan ketebalan nominal pipa yang dapat menahan tekanan

    eksternal dan juga tekanan yang dihasilkan oleh fluida yang dialirkan di dalam pipa

  • BAB I PENDAHULUAN

    Tugas Akhir Desain dan Analisis Instalasi Struktur Pipa Bawah Laut I-4

    tersebut. Dengan ketebalan tersebut, pipa yang dipasang terhindar dari terjadinya

    kegagalan seperti buckling maupun timbulnya lubang pada pipa akibat korosi.

    Perhitungan kestabilan pipa di dasar laut (on-bottom stability) dilakukan untuk

    mendapatkan ketebalan selimut beton yang akan digunakan sebagai pemberat pipa di

    dasar laut. Kondisi dasar laut memungkinkan untuk terjadinya bentang bebas (free

    span) di sepanjang rute pipeline. Oleh karena itu, pada Tugas Akhir ini dilakukan

    perhitungan untuk menentukan panjang free span pipa yang diijinkan berdasarkan

    standar DNV 1981 Rules for Submarine Pipeline Systems. Setelah itu akan dilakukan

    analisis terhadap pipa pada saat proses instalasi berlangsung, dimana metode instalasi

    yang digunakan adalah metode S-Lay. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan

    bantuan perangkat lunak offshore pipelay analysis. Hasil akhir dari perhitungan ini

    adalah besaran parameter-parameter pipa yang dibutuhkan untuk menentukan

    konfigurasi barge dan stinger untuk proses instalasi pipeline.

    1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut.

    BAB I Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, tujuan, ruang lingkup,

    dan sistematika laporan Tugas Akhir.

    BAB II Teori Dasar Bab ini berisi penjelasan mengenai tekanan internal, pressure containment, ,

    buckling, gaya gelombang dan gaya hidrodinamika pada pipa, bentang bebas

    (free span) pada struktur pipa, dan tahap perhitungan properti pipa.

    BAB III Metode dan Analisis Instalasi Bab ini berisi penjelasan mengenai beberapa metode instalasi saluran pipa

    bawah laut. Pada bab ini akan dispesifikkan terhadap penjelasan mengenai

    analisis instalasi dengan metode S-Lay.

    BAB IV Studi Kasus Bab ini berisi penjelasan mengenai deskripsi studi kasus, perhitungan

    ketebalan pipa, perhitungan on-bottom stability, analisis free span dan

    analisis pada instalasi pipeline untuk studi kasus yang diambil.

    BAB V Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis selama melaksanakan

    Tugas Akhir ini.