Upload
prasaundra-triantoni
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
1/19
MIOPIA - HIPERMETROPIA
Oleh :
Prasaundra Triantoni 1102011207
Dokter Pemimin!:
dr" #asrudin $%"M
DA&AM RA#'(A T)'A$ (EPA#ITERAA# (&I#I(
$M* I&M) MATA R$)D PA$AR RE+O
*A()&TA$ (EDO(TERA# )#I,ER$ITA$ AR$I
1
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
2/19
MIOPIA
Miopia (minus) dapat diklasifikasikan sebagai miopia simpleks dan miopia
patologis. Miopia simpleks biasanya ringan dan miopia patalogis hampir selalu progresif.
Keadaan ini biasanya diturunkan orang tua pada anaknya. Miopia tinggi adalah salah satu
penyebab kebutaan pada usia dibawah 40 tahun. Miopia tinggi adalah miopia dengan
ukuran 6 dioptri atau lebih. Penderita dengan minus diatas 6 dioptri mempunyai risiko !
4 kali lebih besar untuk ter"adinya komplikasi pada mata.
#ekitar lima "uta penduduk $nggris menderita rabun "auh dan %00.000 diantaranya
menderita miopia tinggi. Pada beberapa orang& miopia tinggi dapat menyebabkan
kerusakan retina atau ablasio. Miopia tinggi "uga berkaitan dengan katarak dan glaukoma.
Miopia tinggi atau miopia degeneratif kronik dapat ter"adi dalam suatu keluarga (bersifat
familial). #ebuah penelitian yang dilakukan pada 1' keluarga di ongkong yang
kemungkinan genetik menderita miopia tinggi pada % generasi terakhir didapatkan hasil
bahwa lokus autosomal dominan yang berkaitan dengan miopia tinggi adalah kromosom
1p. *perasi laser untuk mengoreksi masalah penglihatan sudah dimulai se"ak awal tahun
1++0an. Photorefractive Keratotomy (P,K) adalah salah satu tindakan yang dilakukan
untuk mengoreksi miopia ringan sampai sedang. -ntuk miopia tinggi digunakan metode
Laser in-situ keratomileusis (/#$K). #ebuah penelitian yang yang dilakukan oleh
Miuel dan /nkara -niersity dan dipublikasikan pada bulan 2anuari %00 oleh
American Journal of Ophthalmology menemukan bahwa operasi /#$K yang dilakukan
pada pasien miopia 310 dioptri aman dan efektif untuk "angka lama. Penelitian yang
dilakukan oleh indstrom& ardten dan hu tentang /#$K untuk penanganan miopia
ringan& sedang dan tinggi mendapatkan hasil awal bahwa /#$K untuk penanganan
miopia ringan& sedang dan tinggi dengan atau tanpa astigmatisme memberikan hasil yang
mem"an"ikan& meskipun memerlukan follow yang lama.
*leh karena kelainan refraksiadalah kelainan pada mata yang sering di"umpai& maka penulis tertarik menulis referat
tentang kelaianan refraksi khususnya tentang miopia tinggi.
%
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
3/19
1"1 De.inisi
Miopia merupakan kelainan refraksi dimana berkas sinar se"a"ar yang memasuki
mata tanpa akomodasi& "atuh pada fokus yang berada di depan retina. 5alam keadaan ini
ob"ek yang "auh tidak dapat dilihat seara teliti karena sinar yang datang saling
bersilangan pada badan kaa& ketika sinar tersebut sampai di retina sinar!sinar ini men"adi
diergen&membentuk lingkaran yang difus dengan akibat bayangan yang kabur. Miopia
tinggi adalah miopia dengan ukuran 6 dioptri atau lebih.
Pengobatan pasien dengan miopia adalah dengan memberikan kaa mata sferis
negatif terkeil yang memberikan keta"aman penglihatan maksimal. 7ila pasien dikoreksi
dengan !&0 memberikan ta"am penglihatan 686& dan demikian "uga bila diberi !.%'&
maka sebaiknya diberikan lensa koreksi !&0 agar untuk memberikan istirahat mata
dengan baik sesudah dikoreksi.
1"2 Ti%e Mio%ia
1. Miopia aksial
7ertambah pan"angnya diameter anteroposterior bola mata dari normal. Pada
orang dewasa pan"ang a9ial bola mata %%&6 mm. Perubahan diameter
anteroposterior bola mata 1 mm akan menimbulkan perubahan refraksi sebesar
dioptri.
%. Miopia kurfatura
Kurfatura dari kornea bertambah kelengkungannya& misalnya pada keratokonus
dan kelainan kongenital. Kenaikan kelengkungan lensa bisa "uga menyebabkan
miopia kuratura& misalnya pada stadium intumesen dari katarak. Perubahan
kelengkungan kornea sebesar 1 mm akan menimbulkan perubahan refraksi
sebesar 6 dioptri.
. Miopia indeks refraksi
Peningkatan indeks bias media refraksi sering ter"adi pada penderita diabetes
melitus yang kadar gula darahnya tidak terkontrol.
4. Perubahan posisi lensa
Perubahan posisi lensa kearah anterior setelah tindakan bedah terutama glaukoma
berhubungan dengan ter"adinya miopia.
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
4/19
7erdasarkan tingginya dioptri& miopia dibagi dalam:
1. Miopia sangat ringan& dimana miopia sampai dengan 1 dioptri
%. Miopia ringan& dimana miopia antara1! dioptri
. Miopia sedang& dimana miopia antara !6 dioptri
4. Miopia tinggi& dimana miopia 6!10 dioptri
'. Miopia sangat tinggi& dimana miopia 310 dioptri
Peman"angan bola mata yang biasa ter"adi pada penderita miopia terbatas pada
kutub posterior& sedang setengah bagian depan bola mata relatif normal. 7ola mata
membesar seara nyata dan menon"ol kebagian posterior& segmen posterior sklera
menipis dan pada keadaan ekstrim dapat men"adi seperempat dari ketebalan normal.
ubungan antara miopia dan kenaikan tekanan bola mata telah banyak men"adi
bahan publikasi. ;ekanan intraokuli mempunyai peranan penting pada pertumbuhan dan
perkembangan bola mata. Mata mempunyai respon terhadap peningkatan tekanan
intraokuli dengan ara bertambahnya ukuran bola mata terutama diameter aksial dengan
akibat berkembangnya suatu miopia.;ekanan bola mata rata!rata pada penderita miopia
seara nyata mempunyai tendensi lebih tinggi dari mata emetrop dan hipermetrop.
Prealensi miopia diantara penderita glaukoma berariasi&
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
5/19
miopia dan sering disertai ablasio retina& yang ter"adi hampir 18 pasien dengan ablasio
retina. ;anda utama penyakit adalah retina yang tipis yang ditandai oleh batas tegas
dengan perlekatan erat itreoretina di tepinya.
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
6/19
degenerasi papil saaraf optik. Miopia maligna dapat ditemukan pada semua umur dan
ter"adi se"ak lahir. Pada anak!anak diagnosis sudah dapat dibuat "ika terdapat peningkatan
beratnya miopia dalam waktu yang relatif pendek.
@tiologi dari miopia maligna sampai saat ini belum "elas. 7iasanya faktor utama
untuk menentukan tipe miopia adalah kelemahan dan ketidakmampuan sklera untuk
mempertahankan tekanan intraokular tanpa kontraksi dan relaksasi. -mumnya perubahan
fundus disebabkan oleh kontraksi tetapi perubahan ini lebih dipengaruhi oleh kelainan
perkembangan genetik yang mempengaruhi seluruh segmen posterior mata. Perubahan
yang ter"adi tidak begitu berbeda dengan miopia simpleks.
Patogenesis dari miopia maligna masih belum "elas. #ebelumnya pernah
diidentifikasi adanya lokus autosomal dominan miopia maligna pada gen 1p11.1. pada
penemuan selan"utnya& ditemukan adanya gen heterogen miopia maligna yang terkait
dengan lokus kedua dari gen 1%%1%.
Miopia maligna terdiri dari dua stadium:
1. #tadium deelopmen
Kerusakan pada stadium ini disebabkan peman"angan dari aksis diikuti dengan
kerusakan askular. Peman"angan dari aksis bola mata& yang disebut staphyloma
posterior& timbul akibat penipisan sklera. @kstasia sklera yang progresif terbentuk
pada kutub posterior (diskus nerus optikus dan makula)& bagian inferior& nasal&
atau dalam bentuk multipel. Kerusakan pada membran 7ruh disertai dengan
atropi khoroid membentuk lesi yang disebut Lackuer cracks. al ini berhubungan
dengan peningkatan resiko ter"adinya neoaskularisasi pada khoroid.
%. #tadium degenerasi
#tadium ini merupakan tahap akhir dari stadium deelopmen.
1"/ Etiolo!i dan Pato!enesis
@tiologi dan patogenesis pada miopia tidak diketahui seara pasti dan banyak
faktor memegang peranan penting dari waktu kewaktu ;eori miopia menurut sudut
pandang biologi menyatakan bahwa miopia ditentukan seara genetik. Pengaruh faktor
herediter telah diteliti seara luas. Maam!maam faktor lingkungan prenatal& perinatal
dan postnatal telah didapatkan untuk operasi penyebab miopia.
6
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
7/19
2"1" 'eala (linis
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
8/19
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
9/19
pan"angnya aksial m$opia& suatu kondisi dimana belakang mata lebih pan"ang daripada
normal& sehingga membuat mata memiliki pandangan yang sangat dekat.
1" (oreksi Mio%ia Tin!!i
a" (oreksi Mio%ia Tin!!i den!an Pen!!unaan (a3amataPenggunaan kaamata untuk pasien miopia tinggi masih sangat penting.
Meskipun banyak pasien miopia tinggi menggunakan lensa kontak& kaamata masih
dibutuhkan. Pembuatan kaamata untuk miopia tinggi membutuhkan keahlian khusus.
7ingkai kaamata haruslah ook dengan ukuran mata. 7ingkainya "uga harus memiliki
ukuran lensa yang keil untuk mengakomodasi resep kaamata yang tinggi. pengguanaan
indeks material lensa yang tinggi akan mengurangi ketebalan lensa. #emakin tinggi
indeks lensa& semakin tipis lensa. Pelapis antisilau pada lensa akan meningkatkan
pengiriman ahaya melalui material lensa dengan indeks yang tinggi ini sehingga
membuat resolusi yang lebih tinggi.
" (oreksi Mio%ia Tin!!i den!an Men!!unakan &ensa (ontak
ara yang disukai untuk mengoreksi kelainan miopia tinggi adalah lensa kontak.
7anyak "enis lensa kontak yang tersedia meliputi lensa kontak sekali pakai yang sekarang
telah tersedia lebih dari !16.00 dioptri.
ensa kontak ada dua maam yaitu lensa kontak lunak ( soft lens) serta lensa
kontak keras (hard lens). Pengelompokan ini didasarkan pada bahan penyusunnya. ensa
kontak lunak disusun oleh hydrogels, @M/ (hydroksimethylmetacrylate) dan vinyl
copolymer sedangkan lensa kontak keras disusun dari PMM/ ( polymethylmetacrylate).
Keuntungan lensa kontak lunak adalah nyaman& singkat masa adaptasi
pemakaiannya& mudah memakainya& dislokasi lensa yang minimal& dapat dipakai untuk
sementara waktu. Kerugian lensa kontak lunak adalah memberikan keta"aman
penglihatan yang tidak maksimal& risiko ter"adinya komplikasi& tidak mampu mengoreksi
astigmatisme& kurang awet serta perawatannya sulit.
Kontak lensa keras mempunyai keuntungan yaitu memberikan koreksi isus yang
baik& bisa dipakai dalam "angka waktu yang lama (awet)& serta mampu mengoreksi
astigmatisme kurang dari % dioptri. Kerugiannya adalah memerlukan fitting yang lama&
serta memberikan rasa yang kurang nyaman.
+
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
10/19
Pemakaian lensa kontak harus sangat hati!hati karena memberikan komplikasi
pada kornea& tetapi komplikasi ini dikurangi dengan pemilihan bahan yang mampu
dilewati gas *%. al ini disebut 5k (gas iffusion !oefficient )& semakin tinggi 5k!nya
semakin besar bisa mengalirkan oksigen& sehingga semakin baik bahan tersebut.
&ensa (ontak Ditinau dari $e!i (linis
1. apang Pandangan
Karena letak lensa kontak yang dekat sekali dengan pupil serta tidak
memerlukan bingkai dalam pemakaiannya& lensa kontak memberikan lapang
pandangan yang terkoreksi lebih luas dibandingkan kaamata. ensa kontak
hanya sedikit menimbulkan distorsi pada bagian perifer.
%. -kuran 7ayangan di ,etina
-kuran bayangan di retina sangat tergantung dari verte" distance ("arak
erteks) lensa koreksi. 2ika dibandingkan dengan pemakaian kaamata&
dengan koreksi lensa kontak& penderita miopia memiliki bayangan yang lebih
besar di retina& sedangkan pada penderita hipermetropia bayangan men"adi
lebih keil.
. /komodasi
5ibandingkan dengan kaamata& lensa kontak meningkatkan kebutuhan
akomodasi pada penderita miopia dan menurunkan kebutuhan akomodasi
pada penderita hipermetropia sesuai dengan dera"at anomali refraksinya.
Pemilihan &ensa (ontak
;abel %.1 Perbandingan $ndikasi Pemakaian ensa Kontak unak dan Keras
&ensa (ontak &unak &ensa (ontak (eras
Pemakaian lensa kontak pertama kali
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
11/19
bandage)
Keratokonus
Pasien dengan over#earing pro$lem
3" (oreksi Mio%ia Tin!!i den!an &A$I(
/#$K adalah suatu tindakan koreksi kelainan refraksi mata yang menggunakan
teknologi laser dingin (cold%non thermal laser ) dengan ara merubah atau mengkoreksi
kelengkungan kornea. #etelah dilakukan tindakan /#$K& penderita kelainan refraksi
dapat terbebas dari kaamata atau lensa kontak& sehingga seara permanen
menyembuhkan rabun "auh (miopia)& rabun dekat (hipermetropia)& serta mata silinder
(astigmatisme).
-ntuk dapat men"alani prosedur /#$K perlu diperhatikan beberapa hal& yaitu:
a. $ngin terbebas dari kaamata dan lensa kontak
b. Kelainan refraksi:
Miopia sampai !1.00 sampai dengan ! 1.00 dioptri.
ipermetropia A 1.00 sampai dengan A 4.00 dioptri.
/stigmatisme 1.00 sampai dengan '.00 dioptri
. -sia minimal 1 tahund. ;idak sedang hamil atau menyusui
e. ;idak mempunyai riwayat penyakit autoimun
f. Mempunyai ukuran kaamata8 lensa kontak yang stabil selama paling
tidak 6 (enam) bulan
g. ;idak ada kelainan mata& yaitu infeksi& kelainan retina saraf mata& katarak&
glaukoma dan ambliopia
h. ;elah melepas lensa kontak (&oft contact lens) selama 14 hari atau % (dua)
minggu dan 0 (tiga puluh) hari untuk lensa kontak (hard contact lens)
/dapun kontraindikasi dari tindakan /#$K antara lain:
a. -sia B 1 tahun 8 usia dibawah 1 tahun dikarenakan refraksi belum stabil.
11
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
12/19
b. #edang hamil atau menyusui.
. Kelainan kornea atau kornea terlalu tipis.
d. ,iwayat penyakit glaukoma.
e. Penderita diabetes mellitus.
f. Mata kering
g. Penyakit : autoimun& kolagen
h. Pasien Monokular
i. Kelainan retina atau katarak
#ebelum men"alani prosedur /#$K& ada baiknya pasien melakukan konsultasi atau
pemeriksaan dengan dokter spesialis mata untuk dapat mengetahui dengan pasti
mengenai prosedur 8 tindakan /#$K baik dari manfaat& ataupun kemungkinan
komplikasi yang dapat ter"adi. #etelah melakukan konsultasi 8 pemeriksaan oleh dokter
spesialis mata& kemudian mata anda akan diperiksa seara seksama dan teliti dengan
menggunakan peralatan yang berteknologi tinggi (computeri'ed ) dan mutakhir sehingga
dapat diketahui apakah seseorang layak untuk men"alankan tindakan /#$K.
Persiapan alon pasien /#$K:
a. Pemeriksaan refraksi& slit lamp& tekanan bola mata dan finduskopi
b. Pemeriksan topografi kornea 8 keratometri 8 pakhimetri *rbsan
. /nalisa aberometer Cy Dae& mengukur aberasi kornea sehingga bisa dilakukan
!ustumi'e /#$K
d. Menilai kelayakan tindakan untuk menghindari komplikasi
#ebagian besar pasien yang telah melakukan prosedur atau tindakan /#$K
menun"ukan hasil yang sangat memuaskan& akan tetapi sebagaimana seperti pada semua
prosedur atau tindakan medis lainnya& kemungkinan adanya resiko akibat dari prosedur
atau tindakan /#$K dapat ter"adi oleh sebagian keil dari beberapa pasien antara lain:
1%
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
13/19
a. Kelebihan 8 Kekurangan Koreksi (*er 8 under orretion). 5iketahui setelah
pasa tindakan /#$K akibat dari kurang atau berlebihan tindakan koreksi& hal ini
dapat diperbaiki dengan melakukan /#$K ulang 8 ,e!/#$K (enhancement )
setelah kondisi mata stabil dalam kurun waktu lebih kurang bulan setelah
tindakan.
b. /kibat dari menekan bola mata yang terlalu kuat sehingga flap kornea bisa
bergeser ( (ree flap, $utton hole, decentration flap). ?lap ini akan melekat ukup
kuat kira!kira seminggu setelah tindakan.
. 7iasanya akan ter"adi ge"ala mata kering. al ini akan ter"adi selama seminggu
setelah tindakan dan akan hilang dengan sendirinya. Pada sebagian kasus
mungkin diperlukan semaam lubrikan tetes mata.
d. #ilau saat melihat pada malam hari. al ini umum bagi pasien dengan pupil mata
yang besar dan pasien dengan miopia yang tinggi.
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
14/19
Komplikasi lain dari miopia sering terdapat pada miopia tinggi berupa ablasio
retina& perdarahan itreous dan perdarahan koroid.
HIPERMETROPIA
2"1 HIPERMETROPIA
2"1"1 De.inisi
ipermetropia "uga dikenal dengan istilah hyperopia atau rabun dekat.
ipermetropia adalah keadaan mata yang tidak berakomodasi memfokuskan
bayangan di belakang retina.
Pasien dengan hipermetropia mendapat kesukaran untuk melihat dekat akibat
sukarnya berakomodasi. Keluhan akan bertambah dengan bertambahnya umur yang
diakibatkan melemahnya otot siliar untuk akomodasi dan berkurangnya kekenyalan
lensa.
Pada perubahan usia lensa berangsur!angsur tidak dapat memfokuskan
bayangan pada selaput "ala (retina) sehingga akan lebih terletak di belakangnya.
#ehingga diperlukan penambahan lensa positif atau koneks dengan bertambahnya
usia.
2"1"2 Etiolo!i
Kekuatan optik mata terlalu rendah (biasanya karena mata terlalu pendek) dan sinar
ahaya paralel mengalami konergensi pada titik di belakang retina. Penyebab
utama hipermetropia adalah pan"angnya bola mata yang lebih pendek. /kibat bola
mata yang lebih pendek bayangan benda akan difokuskan di belakang retina atau
selaput "ala.
#ebab atau "enis hipermetropia:
• ipermetropia sumbu atau hipermetropia aksial merupakan kelainan
refraksi akibat bola mata pendek atau sumbu anteroposterior yang pendek.
• ipermetropia kuratur& dimana kelengkungan kornea atau lensa kurang
sehingga bayangan difokuskan di belakang retina.
14
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
15/19
• ipermetropia indeks refraktif& dimana terdapat indeks bias yang kurang
pada system optik mata& misalnya pada usia lan"ut lensa mempunyai
indeks refraksi lensa yang berkurang.
2"1"/ +entuk Hi%ermetro%ia
ipermetropia dikenal dalam bentuk:
1. ipermetropia manifes& ialah hipermetropia yang dapat dikoreksi dengan kaa
mata positif maksimal yang memberikan ta"am penglihatan normal.
ipermetropia ini terdiri atas hipermetropia absolut ditambah dengan
hipermetropia fakultatif.
%. ipermetropia absolute& dimana kelainan refraksi tidak diimbangi dengan
akomodasi dan memerlukan kaa mata positif untuk melihat "auh.
. ipermetropia fakultatif& dimana kelainan hipermetropia dapat diimbangi
dengan akomodasi ataupun dengan kaa mata positif. Pasien yang hanya
mempunyai hipermetropia fakultatif akan melihat normal tanpa kaa mata. 7ila
diberikan kaa mata positif yang memberikan penglihatan normal maka otot
akomodasinya akan mendapatkan istirahat. ipermetropia manifest yang masih
memakai tenaga akomodasi disebut sebagai hipermetropia fakultatif.
4. 7iasanya hipermetropia laten yang ada berakhir dengan hipermetropia absolutini. ipermetropia manifes yang tidak memakai tenaga akomodasi sama sekali
disebut sebagai hipermetropia absolut& sehingga "umlah hipermetropia fakultatif
dengan hipermetropia absolut adalah hipermetropia manifest.
'. ipermetropia laten& dimana kelainan hipermetropia tanpa siklopegia (atau
dengan obat yang melemahkan akomodasi) diimbangi seluruhnya dengan
akomodasi. ipermetropia laten hanya dapat diukur bila diberikan siklopegia.
Makin muda makin besar komponen hipermetropia laten seseorang. Makin tua
seseorang akan ter"adi kelemahan akomodasi sehingga hipermetropia laten
men"adi hipermetropia fakultatif dan kemudian men"adi hipermetropia absolut.
ipermetropia laten sehari!hari diatasi pasien dengan akomodasi terus!menerus&
terutama bila pasien masih muda dan daya akomodasinya masih kuat.
1'
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
16/19
6. ipermetropia total& hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah
diberikan siklopegia.
2"1" 'eala Hi%ermetro%ia
7iasanya seseorang dengan hipermetropia tidak menyukai keramaian dan lebih
senang sendiri. ipermetropia sukar melihat dekat dan tidak sukar melihat "auh.
Melihat dekat akan lebih kabur dibandingkan dengan melihat sedikit lebih
di"auhkan. 7iasanya pada usia muda tidak banyak menimbulkan masalah karena
dapat diimbangi dengan melakukan akomodasi.
7ila hipermetropia lebih dari A .00 dioptri maka ta"am penglihatan "auh akanterganggu. #esungguhnya sewaktu keil atau baru lahir mata lebih keil dan
hipermetropia. 5engan bertambahnya usia maka kemampuan berakomodasi untuk
mengatasi hipermetropia ringa berkurang. Pasien hipermetropia hingga A %.00
dengan usia muda atau %0 tahun masih dapat melihat "auh dan dekat tanpa kaa
mata dengan tidak mendapatkan kesukaran. Pada usia lan"ut dengan hipermetropia&
ter"adi pengurangan kemampuan untuk berakomodasi pada saat melihat dekat
ataupun "auh.
Pasien dengan hipermetropia apapun penyebabnya akan mengeluh matanya
lelah dan sakit karena terus!menerus harus berakomodasi untuk melihat atau
memfokuskan bayangan yang terletak di belakang makula agar terletak di daerah
makula lutea. Keadaan ini disebut astenopia akomodatif . /kibat terus!menerus
berakomodasi& maka bola mata bersama!sama melakukan konergensi dan mata
akan sering terlihat mempunyai kedudukan esotropia atau "uling ke dalam.Pasien muda dengan hipermetropia tidak akan memberikan keluhan karena
matanya masih mampu melakukan akomodasi kuat untuk melihat benda dengan
"elas. Pada pasien yang banyak membaa atau mempergunakan matanya& terutama
pada usia yang telah lan"ut& akan memberikan keluhan kelelahan setelah membaa.
Keluhan tersebut berupasakit kepala& mata terasa pedas dan tertekan.
Keluhan mata yang harus berakomodasi terus untuk dapat melihat "elas
adalah:
• Mata lelah
16
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
17/19
• #akit kepala
• Penglihatan kabur melihat dekat
Pada usia lan"ut seluruh titik fokus akan berada di belakang retina karena
berkurangnya daya akomodasi mata dan penglihatan akan berkurang.
2"1" Pemeriksaan Hi%ermetro%ia
2"1""1 Tuuan
Pemeriksaan bertu"uan mengetahui dera"at lensa positif yang diperlukan untuk
memperbakir ta"am penglihatan sehingga ta"am penglihatan men"adi normal atau
terapai ta"am penglihatan yang terbaik.
2"1""2 Dasar
Mata hipermetropia mempunyai kekuatan lensa positif kurang sehingga sinar se"a"ar
tanpa akomodasi di fokus di belakang retina. ensa positif menggeser bayangan
benda ke depan sehingga pada mata hipermetropia lensa positif dapat diatur dera"at
kekuatannya untuk mendapatkan bayangan "atuh tepat pada retina.
Alat
1. Kartu #nellen
%.
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
18/19
E 5itambah kekuatan lensa sampai terbaa huruf!huruf pada baris 686.
E 5itambah lensa positif A 0.%' lagi dan ditanyakan apakah masih dapat melihat
huruf!huruf di atas.
Mata yang lain dilakukan dengan ara yang sama.
#ilai
E 7ila dengan # A %.00 ta"am penglihatan 686& kemudian dengan # A %.%' ta"am
penglihatan 686 sedang.
E 5engan # A %.'0 ta"am penglihatan 686!% maka pada keadaan ini dera"at
hipermetropia yang diperiksa # A %.%' dan kaa mata dengan ukuran ini diberikan
pada pasien.
E Pada pasien hipermetropia selamanya diberikan lensa sferis positif terbesar yang
memberikan ta"am penglihatan terbaik.
2"1"4 Pen!oatan
-ntuk memperbaiki kelainan refraksi adalah dengan mengubah system pembiasan
dalam mata. Pada hipermetropia& mata tidak mampu mematahkan sinar terutama
untuk melihat dekat. Mata dengan hipermetropia memerlukan lensa embung atau
koneks untuk mematah sinar lebih kuat ke dalam mata. Pengobatan hipermetropia
adalah diberikan koreksi hipermetropia manifest dimana tanpa sikloplegia
didapatkan ukuran lensa positif maksimal yang memberikan ta"am penglihatan
normal (686).
7ila terdapat "uling ke dalam atau esotropia& diberikan kaa mata koreksi
hipermetropia total. 7ila terdapat tanda atau bakat "uling keluar (eksoforia) maka
diberikan kaa mata koreksi positif kurang. 7ila terlihat tanda ambliopia diberikan
koreksi hipermetropia total. Mata ambliopia tidak terdapat daya akomodasi.
Koreksi lensa positif kurang berguna untuk mengurangkan berat kaa mata
dan penyesuaian kaa mata. 7iasanya resep kaa mata dikurangkan 1!% dioptri
kurang daripada ukuran yang didapatkan dengan pemberian sikloplegik.
Pada pasien dengan hipermetropia sebaiknya diberikan kaa mata sferis
positif terkuat atau lensa positif terbesar yang masih memberikan ta"am penglihatan
maksimal. 7ila pasien dengan A .0 ataupun dengan A .%' memberikan keta"aman
1
8/15/2019 MIOPIA HIPERMETROPIA. PRASAUNDRA
19/19
penglihatan 686& maka diberikan kaa mata A .%'. al ini untuk memberikan
istirahat pada mata akibat hipermetropia fakultatifnya diistirahatkan dengan kaa
mata (A).
Pada pasien dimana akomodasi masih sangat kuat atau pada anak!anak& maka
sebaiknya pemeriksaan dilakukan dengan memberikan sikloplegik atau
melumpuhkan otot akomodasi. 5engan melumpuhkan otot akomodasi& maka pasien
akan mendapatkan koreksi kaa matanya dengan mata yang istirahat.(1)
Pada pasien diberikan kaa mata sferis positif terkuat yang memberikan
penglihatan maksimal.
2"1"7 Pen5ulit
Mata dengan hipermetropia sering akan memperlihatkan ambliopia akibat mata
tanpa akomodasi tidak pernah melihat obyek dengan baik dan "elas. 7ila terdapat
perbedaan kekuatan hipermetropia antara kedua mata& maka akan ter"adi ambliopia
pada salah satu mata. Mata ambliopia sering menggulir ke arah temporal.
Penyulit lain yang dapat ter"adi pada pasien dengan hipermetropia adalah
esotropia dan glaukoma. @sotropia atau "uling ke dalam ter"adi akibat pasien
selamanya melakukan akomodasi.