Upload
ekka-fermousa
View
274
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
1/28
Penuaan pada setiap individu adalah normal. Proses penuaan tersebutdiiringi dengan perubahan fisik dan psikologis. Salah satu gangguan yang terjadipada lansia adalahgangguan mobilisasi. Mobilitas adalah pergerakan yangmemberikan kebebasan dankemandirian bagi seseorang. Sistem mobilisasi eratkaitannya dengan sistemmuskuloskeletal karena tulang, sendi, dan ototmerupakan unsur pembentuk sistem
mobilisasi (Miller, 2004 .
Perubahan Sistem Muskuloskeletal pada !ansiaMobilisasi adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi agarkebutuhan dasar laindapat ter"apai dengan maksimal. Sistem dalam tubuhmanusia dapat mempengaruhisistem lain. #ontohnya, ketika seseorang harusmengalami
bedrestatau imobilisasi maka akan terjadi perubahan pada sistemsirkulasi tubuhnya. $eberapa
pembuluh darah dalam tubuh dapat tertekandalam %aktu lama sehingga akanmempengaruhi sistem integumen.!ansia mengalami perubahan pada anatomi danfisiologis tubuhnya,yang menyebabkan penurunan pada fungsi sistem tubuh. &ungsi
mobilisasimanusia dihubungkan pada tiga hal, yakni tulang, otot dan persendian,yang juga didukung oleh sistem syaraf. Penurunan atau perubahan pada aspek tersebutakan mempengaruhi kemampuan mobilisasi pada lansia.' tulang
ulang dan otot saling bekerja sama dalam membuat suatugerakan. ulang yang membuatmanusia bergerak dengan gerakan yang jelas dan terarah (memiliki kerangka . Selain itu,tulang juga memilikifungsi lain seperti tempat menyimpan kalsium, memproduksi seldarahserta menyokong dan melindungi organ dalam tubuh (Miller, 2004 .Pertumbuhantulang men"apai klimaks pada masa de%asa a%al namuntulang tetap melakukanremodeling. )al yang mempengaruhi prosespembentukan tulang kembali ini adalah berkurangnya
absorpsi kalsium,meningkatnya serum hormon paratiroid, ketidakseimbangan aktivitasosteoblas, tergantikannya sel sumsum oleh lemak dan sebagainya.$eberapa sebab yangsering mempengaruhiremodelingtersebut padalansia meliputi hipertiroidisme, berkurangnya aktivitas,#hroni"*bstrutive Pulmonary +isease(#*P+ , kekurangan kalsium danvitamin +.2.'.2 *totPerubahan terkait penuaan yang berefek pada otot meliputi tigahal, yakni berkurangnyaserabut otot (jumlah dan ukuran , tergantinyaserabut otot dengan jaringan penghubungatau lemak, dan rusaknyamembran sel otot karena berkurangnya komponen "airan dan
potassiumdi dalamnya. Penuaan juga mengakibatkan berubahnya sistem syaraf,yang akanmempengaruhi pergerakan otot yang dikontrol oleh syaraf motorik.2.'. Persendian
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
2/28
$eberapa perubahan pada persendian seiring penuaan adalahberkurangnya viskositas "airansinovial, degenerasi kolagen dan selelastin, pe"ahnya struktur jaringan penghubung,
perubahan selularkartilago, pembentukan jaringan s"ar dan kalsifikasi di persendiandan jaringan penghubung. Perubahan tersebut dapat menyebabkanketidakseimbangangerakan fleksi-ekstensi lansia dan erosi pada tulang.Selain itu, konsumsi purin yang
terlalu banyak juga akan menyebabkanhasil metabolismenya, yakni asam urat menumpuk di persendian hinggabengkak dan terasa nyeri. sam urat ini seharusnyadikeluarkanbersama urin dan feses namun ketika ginjal sudah mengalamipenurunanfungsi, maka penumpukan asam urat akan bertambah parah.
http/ id.s"ribd."om do" '01 3'0 0 $ $-2- 56 7 5- 8*9 -Pemenuhan-:ebutuhan-Mobilisasi-!ansia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertia Mobilisasi
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak se"ara bebas, mudah dan teratur
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi diperlukan untuk
meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit
degeneratif dan untuk aktualisasi (Mubarak, 200; .
Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membuat napas dalam dan menstimulasi
kembali fungsi gastrointestinal normal, dorong untuk menggerakkan kaki dan tungkai
ba%ah sesegera mungkin, biasanya dalam %aktu '2 jam.
a. ujuan dari Mobilisasi /
'. Memenuhi kebutuhan dasar manusia
2. Men"egah terjadinya trauma
. Mempertahankan tingkat kesehatan
4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari < hari
3. Men"gah hilangnya kemampuan fungsi tubuh.
b. 9entang =erak dalam mobilisasi+alam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu /
'. 9entang gerak pasif
http://id.scribd.com/doc/106751030/BAB-2-TINJAUAN-TEORI-Pemenuhan-Kebutuhan-Mobilisasi-Lansiahttp://id.scribd.com/doc/106751030/BAB-2-TINJAUAN-TEORI-Pemenuhan-Kebutuhan-Mobilisasi-Lansiahttp://id.scribd.com/doc/106751030/BAB-2-TINJAUAN-TEORI-Pemenuhan-Kebutuhan-Mobilisasi-Lansiahttp://id.scribd.com/doc/106751030/BAB-2-TINJAUAN-TEORI-Pemenuhan-Kebutuhan-Mobilisasi-Lansia7/25/2019 mobilisasi itu.doc
3/28
9entang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian
dengan menggerakkan otot orang lain se"ara pasif misalnya pera%at mengangkat dan
menggerakkan kaki pasien.
2. 9entang gerak aktif
)al ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan "ara menggunakan
otot-ototnya se"ara aktif misalnya berbaring pasien menggerakkan kakinya.
. 9entang gerak fungsional$erguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yangdiperlukan (#arpenito, 2000
B. Struktur System Musculoskeletal yang Mempengaruhi Mobilisasi
=erakan tulang dan tulang sendi merupakan proses aktif yang harus terintegrasi se"ara
hati-hati untuk men"apai koordinasi. da 2 tipe kontraksi otot isotonik dan isometrik.Pada kontraksi isotonik / peningkatan tekanan otot menyebabkan otot memendek.
:ontraksi isometrik menyebabkan peningkatan tekanan otot atau kerja otot tetapi tidak
ada pemendekan.
-*tot yang Penting dalam Pergerakan
*tot yang penting dalam pergerakan melekat di region skelet tempat pergerakan itu
ditimbulkan oleh pengungkitan. Pengungkitan terjadi ketika tulang tertentu seperti
humelus, ulna dan radius serta sendi yang berhunbungan seperti sendi siku bekerja sama
sebagai pengungkit. Selanjutnya kekuatan yang bekerja pada ujung tulang mengangkat
berat pada itik yang lain untuk memutar tulang pada arah yang berla%anan dengan gaya
yang diberikan. *to yang melekat dengan tulang pengungkit memberikan kekuatan yang
penting untuk menggerakan objek.
=erakan mengungkit adalah karakteristik dari pergerakan ekstimitas atas. *tot
lengan sejajar satudengan yang lainnya dan memanjang kan tulang se"ara maksimal.
*tot sejajar ini memberikan kekuatan dan bekerja dengan tulang dan sendi untuk
memampukan lengan mengangkat objek.a. *tot >ang Penting +alam Membentuk Poatur :esejajaran ubuh
*tot terutama berfungsi memepertahankan postur, bebentuk pendek dan menyerupai kulit
karena membungkus tendon dengan arah miring berkumpul se"ara tidak langsung pada
tendon. *tot ekstremitas ba%ah, tubuh, leher dan punggug yang terutama berfungsi
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
4/28
membentuk postur tubuh (posisi tubuh dalam kaitanya dengan ruang sekitar kelompok
otot itu bekerja sama untuk menstabilkan dan menopang berat badan saat berdiri atau
duduk dan memungkinkan individu tersebut umtuk mempertahankan postur duduk atau
berdiri.
b. Pengaturan postur dan gerakan otot
Postur dan penggerakan dapan men"erminkan kepribadian dan suasana hati seseorang.
Postur dan pergerakan juga tergantung pada ukuran skelet dan perkembangan otot skelet.
:oordinasi dan pengaturan kelompok otot yang ber3beda tergantung pada tonus otot dan
aktifitas dari otot antagonistik, sinergistik dan antigravitas.
- onus *tot / tonus otot atau tonus adalah suatu keadaan normal dari tegangan otot yang
seimbang. :etegangan di"apai dengan kontrkasi dan relaksasi se"ra bergantian tanpa
gerakan aktif, serat dan kelompok otot tertentu. onus otot memungkinkan bagian tubuh
mempertahankan posisi fungsional tanpa kelemahan otot. onus otot juga mendukung
kembalinya aliran darah vena ke jantung seperti yang terjadi pada otot kaki. onus otot
dipertahankan melalui penggunaan otot yang terus menerus. ktifitas sehari-hari
membutuhkan kerja otot dan membantu mempertahankan tonus otot akibatnya dari
imobilisasi atau tirah baring menyebabkan aktivitas dan tonus otot berkurang.
- :elompok otot. :elompok otot antogonistik, sinergistik, dan antigravitas dikoordinasi
oleh sistem saraf, dan bekerja sama untuk mempertahankan postur dan memulai
pergerakan.
*tot sinergistik berkontraksi bersama untuk menyempurnakan gerakan yang sama. :etika
lengan fleksi, kekuatan otot kontraksi dari otot bisep brakhialis ditingkatkan oleh otot
sinergik, yaitu brakhialis. Selanjutnya aktifitas otot sinergistik terdapat dua penggerakan
aktif yaitu bisep brakhialis dan brakhialis berkontraksi sementara otot antogonistik yaitu
otot trisep brakialis berelaksasi. *tot antagonistik bekerja sama untuk menggerakan sendi. Selama pergerakan, otot
penggerak aktif berkontraksi dan otot antagonisnya relaksasi. Misalnya ketika lengan
fleksi maka otot bisep brakhialis aktif berkontraksi dan otot antagonisnya, trisep
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
5/28
brakhialis relaksasi. Selama lengan diekstensikan maka otot trisep brakhialis aktif
berkontraksi sehingga la%annya yaitu otot bisep brakhialis relaksasi. *tot antigravitas sangat berpengaruh pada stabilisasi sendi. *tot se"ara terus menerus
mela%an efek gravitasi tubuh dan mempertahankan postur tegak atau duduk. Pada orang
de%asaotot anti grafitasi adalah otot ekstensor kaki, gluetus maksimus, ?uadrisep
femoris, otot soleus dan otot punggung .
C. Faktor !aktor yang Mempengaruhi Mobilisasi
&aktor yang mempengaruhi mobilisasi antara lain/
a. Gaya Hidup
=aya hidup sesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya.+emikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas seseorang akan
senantiasa melakukan mobilisasi dengan "ara yang sehat misalnya@ seorang $9 akan
berjalan dengan gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemambuk.
b. Proses penyakit dan injuri
danya penyakit tertentu yang di derita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya
misalnya@ seorang yang patah tulang akan kesulitan untukobilisasi se"ara bebas.
+emikian pula orang yang baru menjalani operasi. :arena adanya nyeri mereka
"enderung untuk bergerak lebih lamban. da kalanya klien harus istirahat di tempat
tidurkarena mederita penyakit tertentu misallya@ #A yang berakibat kelumpuhan, typoid
dan penyakit kardiovaskuler.
c. Kebudayaan
:ebudayaan dapat mempengarumi poa dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya@
seorang anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari akan berebda mobilitasnya dengananak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya. Banita kraton akan
berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan seorang %anita madura dan sebagainya.
d. Tingkat energy
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
6/28
Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang lagi sakit akan
berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat apalagi dengan seorang pelari.
e. Usia dan status perkembangan
Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasny dibandingkan dengan
seorang remaja. nak yang selalu sakit dalam masa pertumbuhannya akan berbeda pula
tingkat kelin"ahannya dibandingkan dengan anak yang sering sakit.
". Mekanisme #ubuh "alam Fisiologi Pergerakan
=erak pada umumnya terjadi se"ara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa
disadari yaitu gerak refleks.7ntuk terjadi gerak refleks, maka dibutuhkan struktur sebagai
berikut / organ sensorik (yang menerima impuls , serabut saraf sensorik (yangmenghantarkan impuls , sumsum tulang belakang (serabut-serabut saraf penghubung
menghantarkan impuls , sel saraf motorik (menerima dan mengalihkan impuls , dan
organ motorik (yang melaksanakan gerakan . =erak refleks merupakan bagian dari
mekanika pertahanan tubuh yang terjadi jauh lebih "epat dari gerak sadar, misalnya
menutup mata pada saat terkena debu, menarik kembali tangan dari benda panas
menyakitkan yang tersentuh tanpa sengaja. =erak refleks dapat dihambat oleh kemauan
sadar @ misalnya, bukan saja tidak menarik tangan dari benda panas, bahkan dengan
sengaja menyentuh permukaan panas. (8velyn Pear"e, 200C / 2C2
Mekanisme gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi se"ara tiba-tiba diluar
kesadaran kita. 9efleks fleksor, penarikan kembali tangan se"ara refleks dari rangsangan
yang berbahaya merupakan suatu reaksi perlindungan. 9efleks ekstensor (polisinaps
rangsangan dari reseptor perifer yang mulai dari refleksi pada anggota badan dan juga
berkaitan dengan ekstensi anggota badan. =erakan refleks merupakan bagian dari
mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi jauh lebih "epat dari gerak sadar misalnya
menutup mata pada saat terkena debu
7ntuk terjadinya gerakan refleks maka dibutuhkan struktur sebagai berikut, organ
sensorik yang menerima impuls misalnya kulit. Serabut saraf sensorik yang
menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan selanjutnya
serabut sel-sel akan melanjutkan impuls danmenghantarkan impuls-impils menuju
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
7/28
substansi pada kornu posterior medula spinalis. Sel saraf motorik menerka impuls dan
menghantarkan impuls-impuls melalui serabut motorik.
:egiatan sistem saraf pusat ditampilkan dalam bentuk kegiatan refleks.+engan kegiatan
refleks dimungkinkan terjadi hubungan kerja yang baik dan tepat antara berbagai organ
yang terdapat dalam tubuh manusia dan hubungan dengan sekelilingnya.9efleks adalah
respon yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi diluar
kehendak.9angsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan
baik didalam maupun diluar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam
maupun memberikan jembatan (respons terdapat rangsangan. 9efleks dapat berupa
peningkatan maupun penurunan kegiatan, misalnya kontraksi atau relaksasi otot,
kontraksi atau dilatasi pembuluh darah. +engan adanya kegiatan refleks, tubuh mampu
mengadakan reaksi yang "epat terhadap berbagai perubahan diluar maupun didalamtubuh disertai adaptasi terhadap perubahan tersebut.+engan demikian seberapa besar
peran sistem saraf pusat dapat mengukur kehidupan organisme.
Proses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu disebut lengkung refleks.
:omponen-komponen yang dilalui refleks /
'. 9eseptor rangsangan sensorik yang peka terhadap suatu rangsangan misalnya kulit
2. 5euron aferen (sensoris yang dapat menghantarkan impuls menuju kesusunan saraf
pusat (medula spinalis-batang otak
. Pusat saraf (pusat sinaps tempat integrasi masuknya sensorik dan dianalisis kembali
ke neuron eferen
4. 5euron eferen (motorik menghantarkan impuls ke perifer
3. lat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang di%akili oleh suatu serat otot
atau kelenjar.
Balaupun otak dan sum-sum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak dibagian luar atau kulitnya dan dibagian putih
terletak ditengah. Pada sum-sum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu
berbentuk kupu-kupu,sedangkan pada bagian-bagian korteks juga dapat berupa materi
putih.
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
8/28
7nit dasar setiap kegiatan refleD terpadu adalah lengkung refleD. !engkung refleD ini
terdiri dari alat indra, serat saraf aferen, satu atau lebih sinaps yang terdapat di susunan
saraf pusat atau di ganglion simpatis, serat saraf eferen, dan efektor. Serat neuron aferen
masuk susunan saraf pusat melalui radiks dorsalis medulla spinalis atau melalui nervus
kranialis, sedangkan badan selnya akan terdapat di ganglion-ganglion homolog nervi
kranialis atau melalui nervus "ranial yang sesuai. :enyataan radiks dorsalis medulla
spinalis bersifat sensorik dan radiks ventralis bersifat motorik dikenal sebagai hokum
$ell- Magendie.
:egiatan pada lengkung refleD dimulai di reseptor sensorik, sebagai potensial reseptor
yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Potensial reseptor ini akanmembangkitkan potensial aksi yang bersifat gagal atau tuntas, di saraf aferen. &rekuensi
potensial aksi yang terbentuk akan sebanding dengan besarnya potensial generator. +i
system saraf pusat (SSP , terjadi lagi respons yang besarnya sebanding dengan kuat
rangsang, berupa potensial eksitasi pas"asinaps (8D"itatory Postsynapti" PotentialE8PSP
dan potesial inhibisi postsinaps ( nhibitory Postsynapti" PotentialE PSP di hubungan-
hubungan saraf (sinaps . 9espon yang timbul di serat eferen juga berupa repons yang
bersifat gagal atau tuntas.$ila potensial aksi ini sampai di efektor, terjadi lagi respons
yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang. $ila efektornya berupa otot polos, akan
terjadi sumasi respons sehingga dapat men"etuskan potensial aksi di otot polos. kan
tetapi, di efektor yang berupa otot rangka, respons bertahap tersebut selalu "ukup besar
untuk men"etuskan potensial aksi yang mampu menghasilkan kontraksi otot. Perlu
ditekankan bah%a hubungan antara neuron aferen dan eferen biasanya terdapat di system
saraf pusat, dan kegiatan di lengkung refleD ini dapat dimodifikasi oleh berbagai masukan
dari neuron lain yang juga bersinaps pada neuron eferen tersebut.
!engkung refleD. Paling sederhana adalah lengkung refleD yang mempunyai satu sinaps
anatara neuron aferen dan eferen. !engkung refleD sema"am itu dinamakan
monosinaptik, dan refleD yang terjadi disebut refleD monosinaptik. !engkung refleD yang
mempunyai lebih dari satu interneuron antara neuron afern dan eferen dinamakan
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
9/28
polisanptik dan jumlah sinapsnya antara 2 sampai beberapa ratus. Pada kedua jenis
lengkung refleD, terutama pada lengkung refleD polisinaptik. :egiatan refleksnya dapat
dimodifikasi oleh adanya fasilitas spasial dan temporal, oklusi, efek penggiatan ba%ah
ambang (subliminal fringe , dan oleh berbagai efek lain. (!aurale Sher%ood, 2001
5euron aferen se"ara langsung bersinaps dengan neuron motorik alfa yang mempersarafi
serat-serat ekstrafusal otot yang sama, sehingga terjadi kontraksi otot itu. 9efleks regang
(stret"h refleD ini berfungsi sebagai mekanisme umpan balik negative untuk menahan
setiap perubahan pasif panjang otot, sehingga panjang optimal dapat dipertahankan.
#ontoh klasik refleD regang adalah refleD tendon patella atau knee-jerk refleD. *tot- otot
ekstenson lutut adalah kuadriseps femoris, yang membentuk anterior paha dan melekat ke
tibia (tulang kering tepat di ba%ah lutut melalui tendon patella. 9efleD regang yang
terjadi menimbulkan kontraksi otot ekstensor ini, sehingga lutut mengalami ekstensi danmengangkat tungkai ba%ah dengan "ara yang khas. 9efleD patella yang normal
mengindikasikan dokter bah%a sejumlah komponen saraf dan otot-gelendong otot,
masukan aferen, neuron motorik, keluaran eferen taut neuromuskulus, dan otot itu
sendiri-berfungsi normal. 9efleD ini juga mengindikasikan adanya keseimbangan antara
masukan eksitorik dan inhibitorik ke neuron motorik dari pusat-pusat yang lebih tinggi di
otak. ujuan utama refleD regang adalah menahan ke"enderungan peregangan pasif otot-
otot ekstensor yang ditimbulkan oleh gaya gravitasi ketika seseorang berdiri tegak.
(Billiam &. =anong, 200;
Stret"h dinamis dan statis Stret"h 9efleD. tu refleks regangan dapat dibagi menjadi dua
komponen/ refleks peregangan dinamis dan refleD regangan statis. +inamis adalah
menimbulkan refleks regangan oleh menimbulkan sinyal dinamis ditularkan dari indra
utama akhiran dari spindle otot, yang disebabkan oleh peregangan "epat atau unstret"h.
rtinya, ketika tiba-tiba otot diregangkan atau teregang, sinyal kuat ditularkan ke
sumsum tulang belakang@ ini seketika kuat menyebabkan refleks kontraksi (atau
penurunan kontraksi dari otot yang sama dari sinyal yang berasal. 6adi, fungsi refleks
untuk menentang perubahan mendadak pada otot panjang.9efleks regangan yang dinamis
berakhir dalam fraksi detik setelah otot telah menggeliat (atau a%alnya untuk panjang
baru, tetapi kemudian yang lebih lemah statis refleks regangan terus untuk %aktu yang
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
10/28
lama setelahnya.9efleks ini diperoleh oleh statis terus-menerus sinyal reseptor ditularkan
oleh kedua primer dan endings. he sekunder pentingnya peregangan statis refleks adalah
bah%a hal itu menyebabkan tingkat kontraksi otot tetap "ukup konstan, ke"uali jika
sistem saraf seseorang se"ara spesifik kehendak sebaliknya.(=uyton dan )all, 2001
Peregangan otoy se"ara tiba-tiba merangsang Fmus"ule spindleG dan sebaliknya ini
menyebabkan refleks kontraksi dari otot yang sama. :arena alasan yang jelas, refleks
yang sering disebut suatu refleks regang mempunyai suatu konponen dinamik dan suatu
komponen statik. 9efleks regang dinamik disebabkan oleh isyarat dinamik yang kuat dari
mus"le spindle. 9efleks regang stati" dibangkitkan oleh isyarat kontinu reseptor stati"
yang dihantarkan melalui ujung primer dan sekunder mus"le spindle. 9efleks regang
negatif, bila suatu otot tiba-tiba diperpendek, terjadi efek yang berla%anan. 9efleks ini
menentang pemendekan otot tersebut dengan "ara yang sama seperti refleks regang positif yang menentang pemanjangan otot. ( thur #. =uyton, 200; / 43
9efleks "ahaya pada pupil adalah refleks yang mengontrol diameter pupil, sebagai
tanggapan terhadap intensitas (pen"ahayaan "ahaya yang jatuh pada retina mata.9efleks
kornea, juga dikenal sebagai refleks berkedip, adalah tanpa sadar kelopak mata berkedip
dari yang diperoleh oleh stimulasi (seperti menyentuh atau benda asing dari kornea, atau
"ahaya terang, meskipun bisa akibat dari rangsangan perifer.)arus membangkitkan
rangsangan baik se"ara langsung dan respons konsensual (tanggapan dari mata
sebaliknya . 9efleks mengkonsumsi pesat sebesar 0,' detik. Pemeriksaan refleks kornea
merupakan bagian dari beberapa neurologis ujian, khususnya ketika mengevaluasi
koma.:erusakan pada "abang oftalmik (A' dari saraf kranial ke-3 hasil di absen refleks
kornea ketika mata terkena dirangsang.9efleks biseps tes refleks yang mempelajari
fungsi dari refleks #3 busur dan untuk mengurangi refleks #1 derajat busur. es ini
dilakukan dengan menggunakan sebuah tendon palu untuk dengan "epat menekan tendon
bi"eps bra"hii saat mele%ati kubiti fosa.
a. 9efleks kulit perut*rang "oba berbaring telentang dengan kedua lengan terletak lurus di samping badan.
=oreslah kulit daerah abdomen dari lateral kearah umbili"us. 9espon yang terjadi berupa
kontraksi otot dinding perut. b. 9efleks kornea
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
11/28
Sediakanlah kapas yang digulung menjadi bentuk silinder halus. *rang "oba
menggerakkan bola mata ke lateral yaitu dengan melihat ke salah satu sisi tanpa
menggerakkan kepala. Sentuhlah dengan hati-hati sisi kontralateral kornea dengan
kapas.9espon berupa kedipan mata se"ara "epat.". 9efleks "ahaya
#ahaya senter dijatuhkan pada pupil salah satu mata orang "oba.9espons berupa
konstriksi pupil holoateral dan kontralateral. 7langi per"obaan pada mata lain.d. 9efleks Periost 9adialis
!engan ba%ah orang "oba setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit
dipronasikan.:etuklah periosteum pada ujung distal os radii.9espons berupa fleksi
lengan ba%ah pada siku dan supinasi tangan.e. 9efleks Periost 7lnaris
!engan ba%ah orang "oba setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan antara pronasi
dan supinasi.:etuklah pada periost prosessus stiloideus.9espons berupa pronasi tangan.f. Stret"h 9efleD (Mus"le Spindle 9efleDEMyotati" 9efleD
' :nee Pess 9efleD (:P9
*rang "oba duduk pada tempat yang agak tinggi sehingga kedua tungkai akan tergantung
bebas atau orang "oba berbaring terlentang dengan fleksi tungkai pada sendi lutut.
:etuklah tendo patella dengan )ammer sehingga terjadi ekstensi tungkai disertai
kontraksi otot kuadrisips.
2 "hilles Pess 9efleD ( #9ungkai difleksikan pada sendi lutut dan kaki didorsofleksikan.:etuklah pada tendo
"hilles, sehingga terjadi plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastronemius.
9efleks biseps
!engan orang "oba setengah difleksikan pada sendi siku. :etuklah pada tendo otot biseps
yang akan menyebabkan fleksi lengan pada siku dan tampak kontraksi otot biseps.
4 9efleks triseps
!engan ba%ah difleksikan pada sendi siku dan sedikit dipronasikan. :etuklah pada tendo
otot triseps 3 "m di atas siku akan menyebabkan ekstensi lengan dan kontraksi otot
triseps.
3 Bithdra%l 9efleD
!engan orang "oba diletakkan di atas meja dalam keadaa ekstensi. unggulah pada saat
orang "oba tidak melihat saudara, tusuklah dengan hati-hati dan "epat kulit lengan
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
12/28
dengan jarum suntik steril, sehalus mungkin agar tidak melukai orang "oba. 9espons
berupa fleksi lengan tersebut menjauhi stimulus.
$ang Perlu "iperhatikan%
'. 9elaksasi sempurna/ orang "oba harus relaks dengan posisi seenaknya. $agian (anggota
gerak yang akan diperiksa harus terletak sepasif mungkin (lemas tanpa ada usaha orang
"oba untuk mempertahankan posisinya.2. )arus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. ni dapat di"apai bila posisi
dan letak anggota gerak orang "oba diatur dengan baik.. Pemeriksa mengetukkan )ammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan dengan
kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang "ukup.
&e!leks !isiologis
'.Pada pemeriksaan refleks kulit perut orang "oba tidak mengalami reaksi,ketika daerah
abdomen di gores. )al ini disebabkan adanya kelainan pada daerah abdomen.:ulit di
daerah abdomen dari lateral ke arah umbilikus digores dan respon yang terjadi berupa
kontraksi otot dinding perut. 5amun pada orang lanjut usia dan sering hamil, tidak terjadi
lagi kontraksi otot dinding perut karena tonus otot perutnya sudah kendor.
2. Pada refleks kornea atau refleks mengedip, orang "oba menggerakkan bola mata ke
lateral yaitu dengan melihat salah satu sisi tanpa menggerakkan kepala. :emudian sisi
kontralateral kornea orang "oba disentuh dengan kapas yang telah digulung membentuk silinder halus.9espon berupa kedipan mata se"ara "epat.Sentuhan pada sisi kornea
dengan kapa yang berbentuk silinder halus akan mengakibatkan kontraksi se"ara spontan
pada bola. )al ini disebabkan mata termasuk organ tubuh yang sangat sensitif terhadap
benda-benda asing
. Pada per"obaan tentang refleks "ahaya akan dilihat bagaimana respon pupil mata
ketika "ahaya senter dijatuhkan pada pupil. ernyata repon yang terjadi berupa kontriksi
pupil homolateral dan kontralateral. 6alannya impuls "ahaya sampai terjadi kontriksi
pupil adalah berasal dari pupil kemudian stimulus diterima oleh 5.*pti"us, lalu masuk ke
mesen"ephalon, dan kemudian melanjutkan ke 5 .*"ulomotoris dan sampai ke spingter
pupil.9efleks "ahay ini juga disebut refleks pupil.Pada per"obaan refleks "ahaya, pupil
mata mengalami penge"ilan.#ahaya yang berlebihan yang masuk kedalam mata membuat
pupil mata menjadi ke"il.
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
13/28
4. Pada per"obaan refleks periost radialis, lengan ba%ah orang "oba difleksikan pada
sendi tangan dan sedikit dipronasikan kemudian dilakukan pengetukan periosteum pada
ujung distal os radii.Pada per"obaan refleks periost radialis terjadi gerakan fleksi.)al ini
menandakan tangan orang "oba normal karena respons ketika diketuk. 6alannya impuls
pada refleks periost radialis yaitu dari pro"essus styloideus radialis masuk ke n. radialis
kemudian melanjutkan ke 5. "ranialis 1 sampai hora"alis ' lalu masuk ke n. ulnaris lalu
akan menggerakkan m. fleksor ulnaris. 9espon yang terjadi berupa fleksi lengan ba%ah
pada siku dan supinasi tangan.
3. Pada per"obaan refleks perost ulnaris terjadi supunasi dan ini menundakan bah%a
tangan orang "oba normal. Pada per"obaan refleks stretu"h pada kpr terjadi ekstensi yang
disertai kontraksi otot kuadriseps, P9 terjadi plantar fleksi dan kontraksi otot
gastroknimius, untuk biseps terjadi fleksi lengan dan kontraksi otot biseps dan reflekstriseps dan %ithdra%l refleks mengalami fleksi dan ekstensi pada lengan.9espon dari
refleks periost ulnaris berupa pronasi tangan. 6alannya impuls saraf berasal dari pro"essus
styloideus radialis masuk ke n. radialis kemudian melanjutkan ke 5. "ranialis 3-1 lalu
masuk ke n. radialis lalu akan menggerakkan m. bra"hioradialis.
$ila suatu otot rangka dengan persarafan yang utuh diregangkan akan timbul kontraksi.
9espon ini disebut refleks regang. 9angsangannya adalah regangan pada otot, dan
responnya berupa kontraksi otot yang diregangkan.9eseptornya adalah kumparan otot
(mus"el spindle .>ang termasuk mus"le spindle refleD (stret"j refleD yaitu :nee Pess
9efleD (:P9 , "hilles Pess 9efleD ( P9 , 9efleks $iseps, 9efleks ri"eps, dan
Bithdra%l refleks.Pada :nee Pess 9efleD (:P9 , tendo patella diketuk dengan palu dan
respon yang terjadi berupa ekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadriseps. Pada
"hilles Pess 9efleks ( P9 , tungkai difleksikan pada sendi lutu dan kaki
didorsofleksikan.9espon yang terjadi ketika tendo "hilles diketuk berupa fleksi dari
kaki dan kontraksi otot gastroknemius.:etika dilakukan ketukan pada tendo otot biseps
terjadi respon berupa fleksi lengan pada siku dan supinasi.Sedangkan jika tendo otot
triseps diketuk, maka respon yang terjadi berupa ekstensi lengan dan supinasi.7ntuk
mengetahui fungsi nervus, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan, misalnya untuk
memeriksa nervus H (nervus glossopharingeus dapat dilihat pada saat spatula
dimasukkan ke dalam mulut, maka akan timbul refleks muntah, sedangkan nervus H
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
14/28
dapat dilakukan pemeriksaan pada lidah, dan beberapa nervus dapat diperiksa dengan
malihat gerakan bola mata. 5ervus penggerak mata antara nervus A, abdus"ens, dan
o"ulomotoris.5ervus H (nervus a""esoris dapat diuji dengan menekan pundak orang
"oba, jika ada pertahanan, artinya normal.9espon motorik kasar melibatkan seluruh
koordinasi sistem saraf.9espon ini dapat dilihat saat orang diminta menunjuk anggota
se"ara bergantian. *rang normal akan menunjuk dengan tepat, sebaliknya orang yang
koordinasi sistem sarafnya tidak normal maka dia tidak akan menunjuk dengan tepat.
.
E. 'onsep "asar Imobilisasi (an &esikonya pa(a 'lien
a.
Pengertian mobilisasimobilisasi merupakan gangguan imobilisasi fisik . (5 5+
Sebagai suatu keadaan ketika individu mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan
gerak fisik (:im et al, 'CC3
Perubahan dalam tingkat mobilisasi fisik dapat mengakibatkan instruksi pembatasan
gerak dalam bentuk tirah baring, pembatasan gerak fisik selama penggunaan alat bantu
eksternal ( mis/ gips atau traksi rangka pembatasan gerakan volunter atau kehilangan
fungsi motorik.
Menurut Mubarak (200; se"ara umum ada beberapa ma"am keadaan imobilitas antara
lain /
a. mobilitas fisik / kondisi ketika seseorang mengalami keterbatasan fisik yang disebabkan
oleh faktor lingkungan maupun kondisi orang tersebut.
b. mobilitas intelektual / kondisi ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan untuk
dapat berfungsi sebagaimana mestinya, misalnya pada kasus kerusakan otak
". mobilitas emosional / kondisi ini bisa terjadi akibat proses pembedahan atau kehilangan
seseorang yang di"intaid. mobilitas sosial / kondisi ini bisa menyebabkan perubahan interaksi sosial yang sering
terjadi akibat penyakit.(Mubarak, 200; .
b. 9esiko imobilisasi pada klien /
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
15/28
- Pengaruh &isiologis- Pengaruh Psikososial
'. Pengaruh &isiologis /
pabila ada perubahan mobilisasi maka setiap sistem tubuh beresiko mengalami
gangguan. ingkat keparahan tergantung pada umur klien, dan kondisi kesehatan se"ara
keseluruhan, serta tingkat imobilisasi yang dialami. Mis / imobilisasi lansia dengan
penyakit kronik lebih "epat dari pada orang usia muda. $eberapa perubahan yang
diakibatkan antara lain/
'. Perubahan metabolik /
mobilisasi mengganggu fungsi metabolik normal antara lain laju metabolik (metabolisme karbohidrat, lemak dan protein , ketidak seimbangan "airan dan elektrolit
dan gangguan pen"ernaan.
:eberadaan proses infeksius pada klien dengan imobilisasi mengalami peningkatan $M9
diakibatkan karena demam atau penyembuhan luka. +emam dan penyembuhan luka
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen.
2. Perubahan sistem respiratory /
:lien pas"a operasi dan imobilisasi berisiko tinggi mengalami komplikasi paru-paru.
:omplikasi paru yang paling umum adalah atelektasis dan pneumonia hipstatik.
. Perubahan sistem kardiovaskuler /
Sistem kardiovaskuler juga dipengaruhi oleh imobilisasi ada tiga perubahan utama yaitu /
' )ipotensi ortostatik Penurunan tekanan darah sistolik 23mm)g dan distolik '0 mm)g ketika klien bangun
dari posisi berbaring atau duduk keposisi berdiri. Pada klien imobilisasi terjadi penurunan
sirkulasi volume "airan, pengumpulan darah, pada ekstremitas ba%ah dan penurunan
respons otonom. &aktor-faktor tersebut menyebabkan penurunan aliran balik vena, diikuti
oleh penurunan "urah jantung yang terlihat pada penurunan tekanan darah.
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
16/28
2 Meningkatkan beban kerja jantungPeningkatan beban kerja jantung maka konsumsi oksigen juga bertambah. *leh karena
itu jantung bekerja lebih keras dan kurang efisien selama masa istirahat yang lama. 6ika
imobilisasi meningkat maka "urah jantung menurun, penurunan efisiensi jantung yang
lebih lanjut dan peningkatan beban kerja.
Pemebentukan trombus:lien juga beresiko terjadi pembentukan trombus . trobus adalah akumolasi trombosit,
fibrin, faktor-faktor pembekuan darah dan elemen sel-sel darah yang menempel pada
dinding bagaian anterior vena atau arteri kadang-kadang menutup lumen pembuluh
darah. da tiga faktor pembentukan trombosit / )ilangnya integritas dinding pembuluh darah
(mis /atherosklerosis
:elainan aliran darah (mis / aliran darah vena yang lambat akibat tirah baringdanimobilisasi
Perubahan unsur-unsur darah ( mis/ perubahan dalam faktor pembekuan darah atau
peningkatan aktifitas trombosit
2. Pengaruh psikososialmobilisasi menyebabkan respons emosional, intelektual, sensori dan sosiokultural.
Perubahan status emosional biasa terjadi bertahap. $agaimana juga lansia lebih rentan
terhadap perubahan-perubahan tersebut, sehingga pera%at harus mengobservasi lebih
dini. Perubahan emosional paling umum adalah depresi, petubahan perilaku, perubahan
siklus tidur bangun dan ganguan dan koping.
F. AS)HAN 'EPE&A*A#AN M+BI,ISASI
Pengka-ian mobilisasi
o :aji rentang gerak klien
o :aji gaya berjalan klien
o :aji kondisi klien preaktifitas meliputi /
Status #A dan pernapasan =angguan fisik "ontoh / penyakit, pembedahan, )b, )t, kesimbangan "airan dan
elektrolit A
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
17/28
:enyamanan misalkan nyrei 7sia, $$ daan jenis kelamin erakhir makan minum obat status emosional dan motivasi ingkat aktifitas sebelum sakit :aji toleransi pasien terhadap aktifitas, meliputi / :e"epatan dan kekuatan nadi ekanan darah
"iagnosa $ang Mungkin Muncul
o ntoleransi aktifitas b.d kesejajaran tubuh yang buruk, penurunan imobilisasi
o 9esiko "idera b.d ketidaktepatan mekanika tubuh, ketidaktepatan posisi
o )ambatan mobilitas fisik b.d pergerakan rentang gerak, tirah baring
o =angguan integritas kulit berhubungan dengan keterbatasan mobilisasi, tekanan
permukaan kulit
Perencanaan (an Inter ensi )ntuk Mobilitas
o Membantu pasien berjalan
o $erikan latihan fleksi dan ekstensi tulang panggul, ekstensi lutut fleksi dan ekstensi
pergelangan kaki, pengen"angan otot perut, pantat dan paha
o dentifikasi latihan dan aktifitas yang tepat untuk klien
o !akukan program latihan yang teren"ana bersama klien
o :aji sistem muskuloskeletalnspeksi / eritema, atrofi otot, kontarktur sendi @ palpasi peningkatan diameter betis paha,
kontraktur sendi
o :aji sistem integumen
nspeksi adanya kerusakan integritas kulit dan higienisnya
o :aji sistem eliminasi
nspeksi saluran urin / %arna, jumlah dan penurunan frekuensi $ : @ inspeksi frekuensi
dan kontraksi feses, palpasi / distensi kandung kemih
E aluasi klien (engan gangguan mobilitas
Posisi tubuh tegap %aktu se%aktu berjalan
+apat berjalan tanpa bantuan dari tempat ke ruang pera%at kali sehari
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
18/28
idaka mengalami kontraktur
idak terjadi atrofi otot
idak ada rasa nyeri ataupun kaku pada persediaan
Melakukan latihan rentang gerkan tanpa bantuan 2 kali sehari
BAB III
PEN)#)P
:esimpulan
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak se"ara bebas, mudah dan teratur
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi diperlukan untuk
meningkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit degeneratif
dan untuk aktualisasi. Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membuat napas
dalam dan menstimulasi kembali fungsi gastrointestinal normal, dorong untuk
menggerakkan kaki dan tungkai ba%ah sesegera mungkin, biasanya dalam %aktu '2 jam.
mobilisasi merupakan gangguan imobilisasi fisik . (5 5+ Sebagai suatu keadaan ketika individu mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan
gerak fisik (:im et al, 'CC3&aktor yang mempengaruhi mobilisasi /
a) Gaya Hidup
b) Proses penyakit dan injuri c) Kebudayaan
d) Tingkat energy
e) Usia dan status perkembangan
+ & 9 P7S :
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
19/28
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
20/28
b. gar mahasis%a (i mampu menegakkan diagnosa kepera%atan pada lansia dengan
gangguan mobilisasi.". gar mahasis%a (i mampu melaksanakan intervensi pada lansia dengan gangguan
mobilisasi.
d. gar mahasis%a (i mampu melaksanakan implementasi pada lansia dengan gangguanmobilisasi.e. gar mahasis%a (i mampu malakukan evaluasi pada lansia dengan gangguan
mobilisasi.
BAB IIPEMBAHASAN
I.
'+NSEP "ASA& PEN$A'I#A. "e!inisi=angguan mobilitas fisik yaitu suatu keadaan keterbatasan kemampuan
pergerakan fisik se"ara mandiri yang dialami seseorang.B. Faktor/Faktor yang Menyebabkan atau #urut Berperan #erha(ap Imobilitas
'. Penurunan fungsi muskuloskeletal*tot-otot (atrofi, distrofi, atau "edera , tulang (infeksi, fraktur, tumor, osteoporosis, atau
osteomalasia , sendi (athritis dan tumor , atau kombinasi struktur (kanker dan obat-
obatan .2. Perubahan fungsi neurologis
nfeksi, tumor, trauma, obat-obatan, penyakit vaskular (mis, stroke , penyakit demelinasi, penyakit degeneratif (eD/ penyakit parkinson , gangguan metabolik (mis, hiperglikemia ,
gangguan nutrisi.. 5yeri
Penyebabnya multipel dan bervariasi seperti penyakit kronis dan trauma.4. +efisit perseptual
:elebihan atau kekurangan masukan persepsi sensori.3. $erkurangnya kemampuan kognitif
=angguan proses kognitif, seperti demensia berat jauh.1. 6atuh
8fek fisik/ "edera atau fraktur.8fek psikologis/ sindrom setelah jatuh.
. Perubahan hubungan sosial&aktor-faktor aktual (mis, kehilangan pasangan, pindah jauh dari keluarga atau teman-
teman , faktor-faktor persepsi (mis, perubahan pola pikir seperti depresi .;. spek psikologis
:etidakberdayaan dalam belajar.
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
21/28
C. Program #erapeutikProgram penanganan medis memiliki pengaruh yang kuat terhadap kualitas dan
kuantitas pergerakan pasien.&aktor-faktor mekanisme men"egah atau menghambat pergerakan tubuh atau
bagian tubuh dengan penggunaan peralatan eksternal (misalnya gips dan traksi atau alat-
alat (misalnya yang dihubungkan dengan pemberian "airan intravena, pengisapan gaster,
kateter urine, dan pemberian oksigen .Sebagai intervensi dianjurkan istirahat dapat menurunkan kebutuhan metabolik,
kebutuhan oksigen dan beban kerja jantung. Selain itu istirahat memberikan kesempatan
pada sistem muskuloskeletal untuk relaksasi menghilangkan nyeri, men"egah iritasi yang
berlebihan dari jaringan yang "edera, dan meminimalkan efek gravitasi. Se"ara fisiologis,
suplai oksigen yang tidak adekuat mengganggu pemeliharaan fungsi sel untuk meningkatkan aktivitas. Se"ara psikologis, depresi menurunkan energi yang tersedia.
". "ampak Masalah pa(a ,ansia!ansia sangat rentan terhadap konsekuensi fisiologis dan psikologis dari
imobilitas, perubahan yang berhubungan dengan usia disertai dengan penyakit kronis
menjadi predisposisi bagi lansia untuk mengalami komplikasi-komplikasi ini imobilitas
mempengaruhi tubuh yang telah terpengaruh sebelumnya.:ompetensi fisik seseorang lansia mungkin berada atau dekat dengan tingkat
ambang batas untuk aktivitas mobilitas tertentu. Perubahan lebih lanjut atau kehilangan
dari imobilitas dapat membuat seseorang menjadi tergantung. Semakin besar jumlah
penyebab imobilitas, semakin besar potensial untuk mengalami efek-efek akibat
imobilitas.:euntungan latihan se"ara teratur untuk lansia termasuk memperlambat proses
penuaan, memperpanjang usia. &ungsi kardiovaskular yang lebih baik dan peningkatan
perasaan sejahtera.E. Penatalaksanaan
a. Pen"egahan Primer Sebagai suatu proses yang berlangsung sepanjang kehidupan mobilitas dan aktivitas
bergantungan pada fungsi sistem muskuloskeletal, kardiovaskular dan pulmonal,
%alaupun latihan tidak akan mengubah rangkaian proses penuaan normal, hal tersebut
dapat men"egah efek imobilitas yang merusak dan gaya hidup kurang gerak. Program
latihan juga dihubungkan dengan peningkatan mood atau tingkat ketegangan ansietas dan
depresi.
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
22/28
)ambatan terhadap latihan / $erbagai hambatan mempengaruhi partisipasi lansia dalam
latihan se"ara teratur. )ambatan lingkungan termasuk kuranganya tempat yang aman
untuk latihan dan kondisi iklim yang tidak mendukung. Sikap budaya adalah hambatan
lain untuk melakukan latihan. Model peran yang kurang gerak, gangguan "itra tubuh, dan
ketakutan akan kegagalan atau ketidaksetujuan semuanya turut berperan terhadap
kegagalan lansia untuk berpartisipasi dalam latihan yang teratur. b. Pen"egahan Sekunder
Pen"egahan sekunder memfokuskan pada pemeliharaan fungsi dan pen"egahan
komplikasi, disgnosa kepera%atan yang dihubungkan dengan pen"egahan sekunder
adalah/ gangguan mobilitas fisik.". Pen"egahan ersier
7paya-upaya rehabilitatif untuk memaksimalkan mobilitas bagi lansia melibatkan upaya
multidisiplin yang terdiri dari pera%at, dokter, ahli fisioterapi dan terapi okupasiseseorang ahli giJi, aktivis sosial, dan keluarga serta teman-teman.
Pengertian
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur,
mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian
(Barbara Kozier, 1995). ebaliknya keadaan imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak
atau keterbatasan !isik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk
dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan
gra"itasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring ( usan #. $arrison, %&&').
Mobilisasi se ara garis besar dibagi menjadi %, yaitu mobilisasi se ara pasi! dan
mobilisasi se ara akti!. Mobilisasim se ara pasi! yaitu mobilisasi dimana pasien dalam
menggerakkan tubuhnya dengan ara dibantu dengan orang lain se ara total atau
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
23/28
keseluruhan. Mobilisasi akti! yaitu dimana pasien dalam menggerakkan tubuh dilakukan
se ara mandiri tanpa bantuan dari orang lain (*riharjo, 199+).
Mobilisasi se ara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu jalannya
penyembuhan pasien. e ara psikologis mobilisasi akan memberikan keper ayaan
pada pasien bah a dia mulai merasa sembuh. *erubahan gerakan dan posisi ini harus
diterangkan pada pasien atau keluarga yang menunggui. *asien dan keluarga akan
dapat mengetahui man!aat mobilisasi, sehingga akan berpartisipasi dalam pelaksanaan
mobilisasi
B. Tujuan Mobilisasi
Beberapa tujuan dari mobilisasi menurut usan #. $arrison (%&&'), antara lain
1. Mempertahankan !ungsi tubuh
%. Memperlan ar peredaran darah sehingga memper epat penyembuhan luka
-. Membantu perna!asan menjadi lebih baik
'. Mempertahankan tonus otot
5. Memperlan ar eliminasi l"i dan /rin
0. Mengembalikan akti"itas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal dan atau
dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.
+. Memberi kesempatan pera at dan pasien untuk berinteraksi atau berkomunikasi
C. Faktor faktor Yang Mempengaruhi Mobilisasi
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
24/28
aktor2!aktor yang mempengaruhi mobilisasi menurut Barbara Kozier (1995), antara lain
1. $aya 3idup
$aya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi
tingkat pendidikan seseorang akan diikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan
kesehatannya. 4emikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tentang mobilitas
seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan ara yang sehat.
%. *roses *enyakit dan injury
danya penyakit tertentu yang diderita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya,
misalnya seorang yang patah tulang akan kesulutan untuk mobilisasi se ara bebas.
4emikian pula orang yang baru menjalani operasi, karena adanya rasa sakit6nyeri
yang menjadi alasan mereka enderung untuk bergerak lebih lamban. da kalanya
klien harus istirahat di tempat tidur karena menderita penyakit tertentu.
-. Kebudayaan
Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan akti!itas
misalnya pasien setelah operasi dilarang bergerak karena keper ayaan kalau
banyak bergerak nanti luka atau jahitan tidak jadi.
'. 7ingkat energi
eseorang melakukan mobilisasi jelas membutuhkan energi atau tenaga. 8rang
yang sedang sakit akan berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan orang dalam
keadaan sehat.
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
25/28
5. /sia dan status perkembangan
eorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasnya dibandingkan dengan
seorang remaja.
D. Macam Mobilisasi
Ma am2ma am mobilisasi antara lain
1. Mobilisasi penuh
Mobilisasi penuh ini menunjukkan syara! motorik dan sensorik mampu mengontrolseluruh area tubuh. Mobilisasi penuh mempunyai banyak keuntungan bagi
kesehatan, baik !isiologis maupun psikologis bagi pasien untuk memenuhi
kebutuhan dan kesehatan se ara bebas, mempertahankan interaksi sosial dan
peran dalam kehidupan sehari hari.
%. Mobilisasi sebagian
*asien yang mengalami mobilisasi sebagian umumnya mempunyai gangguan syara!
sensorik maupun motorik pada area tubuh. Mobilisasi sebagian dapat dibedakan
menjadi
1) Mobilisasi temporer yang disebabkan oleh trauma re"ersibel pada sistim
muskuloskeletal seperti dislokasi sendi dan tulang
%) Mobilisasi permanen biasanya disebabkan oleh rusaknya sistim syara! yang
re"ersibel.
E. ontra !n"ikasi Mobilisasi
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
26/28
pada kasus tertentu istirahat di tempat tidur diperlukan dalam periode tidak terlalu lama
seperti pada pada kasus in!ark Miokard akut, 4isritmia jantung, atau syok sepsis,
kontraindikasi lai dapat di temukan pada kelemahan umum dengan tingkat energi yang
kurang.
F. Mobilisasi Pa"a Pasien Pasca Pembe"ahan #b"omen.
Mobilisasi pas a pembedahan yaitu proses akti"itas yang dilakukan pas a pembedahan
dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur (latihan perna!asan, latihan batuk e!ekti!
dan menggerakkan tungkai) sampai dengan pasien bisa turun dari tempat tidur, berjalan
ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner uddarth, 1990 ).
7ahap2tahap mobilisasi pada pasien dengan pas a pembedahan menurut :ustam
Mu htar (199%), meliputi
1. *ada hari pertama 021& jam setelah pasien sadar, pasien bisa melakukan latihan
perna!asan dan batuk e!ekti! kemudian miring kanan ; miring kiri sudah dapat
dimulai.
%. *ada hari ke %, pasien didudukkan selama 5 menit, disuruh latihan perna!asan dan
batuk e!ekti! guna melonggarkan perna!asan.
-. *ada hari ke - ; 5, pasien dianjurkan untuk belajar berdiri kemudian berjalan di
sekitar kamar, ke kamar mandi, dan keluar kamar sendiri.
http/ forbetterhealth.%ordpress."om 200C 0' 'C membantu-pasien-bergerak-mobilisasi
http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/19/membantu-pasien-bergerak-mobilisasi/http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/19/membantu-pasien-bergerak-mobilisasi/7/25/2019 mobilisasi itu.doc
27/28
PEN"AH),)AN
0. ,atar Belakang
Penuaan dapat terjadi se"ara fisiologis dan patologis. Perlu hati-hati daalm
mengidentifikasi penuaan. $ila seseorang mengalami penuaan fisiologis (fisiologi"al
aging , diharapkan mereka tua dalam keadaan sehat(healty aging . Penuaan itu sesuai
dengan kronologis usia( penuaan primer , dipengaruhi oleh fa"tor endogen, perubahan
dimulai dari sel jaringan organ system pada tubuh. $erbagai perubahan terjadi pada
system mus"uloskeletal, meliputi tulang keropos (osteoporosis , pembesaran sendi,
pengerasan tendon, keterbatasan gerak, penipisan dis"us intervertebralis, dan kelemahan
otot, terjadi pada proses penuaan.
$ila penuaan banyak dipengaruhi oleh fa"tor eksogen, yaitu lingkungan, so"ial
budaya, gaya hidup disebut penuaan sekunder. Penuaan itu tidak sesuaidengan kronologisusia dan patologis. &a"tor eksogen juga dapat mempengaruhi fa"tor endogen sehingga
dikenal dengan fa"tor risiko. &a"tor risiko tersebut dapat menyebabkan terjadinya
penuaan patologis(pathologi"al aging . Pada lansia, struktur kolagen kurang mampu
menyerap energi. :artilago sendi mengalami degenerasi didaerah yang menyangga tubuh
dan menyembuh lebih lama. )al tersebut mengakibatkan terjadinya osteoarthritis. $egitu
juga masa otot dan kekuatannya juga berkurang.
=anguan kesehatan/
$erbagai kondisi dapat menyebabkan terjadinya imobilisasi, sebagai "ontoh/
2.2.' =angguan sendi dan tulang/
Penyakit rematik seperti pengapuran tulang atau patah tulang tentu akan menghambat
pergerakan (mobilisasi
2.2.2 Penyakit saraf/
danya stroke, penyakit Parkinson, dan gangguan sarap
2.2. Penyakit jantung atau pernafasan
2.2.4 =angguan penglihatan
2.2.3 Masa penyembuhan
E&)SA'AN M+BI,I#AS FISI' PA"A ,ANSIA
'. *steoporosis
2. *steomalasia
7/25/2019 mobilisasi itu.doc
28/28
. Penyakit paget tulang
4. Penyakit keganasan tulang
3. *steomielitis akut
1. &raktur( fraktur leher femur, fraktur "olleKs, fraktur "olumna fertebralis
. rthritis reumatoid
1.2 A'IBA# IM+BI,ISASI
mobilisasi dapat menimbulkan berbagai masalah sebagai berikut/
'. nfeksi saluran kemih
2. Sembelit
. nfeksi paru
4. =angguan aliran darah
3. !uka tekansendi kaku1. ntoleransi aktivitas
. Penurunan kekuatan dan ketahanan
;. 5yeri dan rasa tidak nyaman
C. =angguan persepsi atau kognitif
'0. =angguan neuromuskuler
''. +epresi
'2. nsietas berat
!ansia sangat rentan terhadap konsekuensi fisiologis dn psikologis dari imobilitas.
Perubahan yang berhubungan dengan usia disertai dengan penyakit kronis menjadi
predisposisi bagi lansia untuk mengalami komplikasi-komplikasi ini. Se"ara fisiologis,
tubuh bereaksi terjhadap imobilitas dengan perubahan-perubahan yang hamper sama
dengan proses penuaan, oleh karena itu memperberat efek ini.