2
NAMA: MOCH. AGUNG KHOIRUDIN M.A NIM : 130711616193 Minat merupakan kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan (Slameto, 1995). Kecenderungan terhadap suatu aktivitas tidaklah bersifat langsung ada dalam diri manusia. Karena minat merupakan sesuatu kecenderungan yang berproses dan perlu pengembangan (Singer, 1987:93). Kegiatan yang dilakukan seseorang yang diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang dan dapat menghasilkan sebuah kepuasan inilah yang disebut dengan minat. Adanya minat karena suatu dorongan yang kuat dalam diri seseorang terhadap sesuatu. Minat adalah rasa lebih suka atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2007:21). Keinginan seseorang akan sesuatu menimbulkan kegairahan terhadap sesuatu. Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginann yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin, 2008: 152). (Hilgard, 1979:36) juga memberikan rumusan tentang minat sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content” yang berarti minat itu sebuah pengaruh yang tetap untuk memperhatikan dan tetap mengenang beberapa kegiatan. The Liang Gie (1988:28) berpendapat bahwa minat itu ketertarikan, kesibukan, atau keterlibatan terhadap suatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan tersebut itu. Kegiatan seseorang yang diminati seseorang, diperhatikan secara terus menerus yang OFF B-2013 Minat belajar siswa kelas VII MtsN 3 Malang terhadap mata pelajaran PPKn pada tahun ajaran 2013-2014

Moch.agung Khoirudin.m.a Metpen Kebdermaknaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

df

Citation preview

Page 1: Moch.agung Khoirudin.m.a Metpen Kebdermaknaan

NAMA: MOCH. AGUNG KHOIRUDIN M.ANIM : 130711616193

Minat merupakan kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan (Slameto, 1995). Kecenderungan terhadap suatu

aktivitas tidaklah bersifat langsung ada dalam diri manusia. Karena minat merupakan sesuatu

kecenderungan yang berproses dan perlu pengembangan (Singer, 1987:93). Kegiatan yang

dilakukan seseorang yang diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang dan dapat

menghasilkan sebuah kepuasan inilah yang disebut dengan minat.

Adanya minat karena suatu dorongan yang kuat dalam diri seseorang terhadap

sesuatu. Minat adalah rasa lebih suka atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto,

2007:21). Keinginan seseorang akan sesuatu menimbulkan kegairahan terhadap sesuatu.

Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginann

yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin, 2008: 152).

(Hilgard, 1979:36) juga memberikan rumusan tentang minat sebagai berikut: “Interest

is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content” yang berarti

minat itu sebuah pengaruh yang tetap untuk memperhatikan dan tetap mengenang beberapa

kegiatan. The Liang Gie (1988:28) berpendapat bahwa minat itu ketertarikan, kesibukan, atau

keterlibatan terhadap suatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan tersebut itu.

Kegiatan seseorang yang diminati seseorang, diperhatikan secara terus menerus yang disertai

perasaan senang dan akhirnya diperoleh sebuah kepuasan.

Dalam pendidikan, minat belajar penting untuk memacu prestasi belajar peserta didik.

Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat

belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah (Dalyono, 2009: 56-57). Minat

belajar tidaklah selalu stabil, melainkan selalu berubah. Oleh karena itu, minat belajar siswa

sangat penting untuk diteliti karena berpotensi untuk mempengaruhi hasil prestasi siswa,

terutama terhadap mata pelajaran PPKn. Hal ini sejalan dengan dengan Ahmad (1992: 24)

menyatakan bahwa minat adalah kunci dalam pengajaran. Apabila murid telah berminat

terhadap kegiatan belajar mengajar, maka hampir dipastikan proses belajar mengajar berjalan

dengan baik. Maka inilah fungsi minat belajar, bahwa minat belajar merupakan salah satu

faktor untuk meraih sukses belajar (The Liang Gie: 1998:28-29)

Dalam penjelasan pasal 37 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang

sistem pendidikan nasional, ditegaskan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKn) dimasukkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa

OFF B-2013

Minat belajar siswa kelas VII MtsN 3 Malang terhadap mata pelajaran PPKn pada tahun ajaran 2013-2014

Page 2: Moch.agung Khoirudin.m.a Metpen Kebdermaknaan

kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan nilai moral Pancasila dan UUD 1945. Hal ini

tentu sangat penting untuk membentuk karakter dan moral peserta. Untuk itu siswa perlu

diarahkan minatnya terhadap mata pelajaran PPKn, sebagai perwujudan dan pembentukan

karakter peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.