modal pendirian apotik

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    1/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    18

    BAB 2

    SISTEM MANAJEMEN

    2.1 Modal

    Modal merupakan hal yang vital dan dipertimbangkan dalam berdirinya

    sebuah Apotek. Modal yang dibutuhkan untuk pendirian Apotek diusahakan

    tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil. Modal yang terlalu besar

    akan membebani Apoteker sehingga hanya fokus untuk mencari keuntungan

    semata. Sedangkan modal yang terlalu kecil kemungkinan tidak akan mampu

    untuk memenuhi stok yang dibutuhkan Apotek dan untuk menyediakan

    fasilitas yang ada di Apotek. Modal awal pendirian ApotekSYAH FARMA

    berasal dari aset pribadi milik orang tua.

    2.2 Rencana Pasar dan Strategi

    Perencanaan dan persiapan yang matang sangat diperlukan dalam

    pendirian dan pengembangan suatu apotek, jadi perlunya memperhatikan

    aspek pasar dan aspek sosial agar dapat memprediksi bagaimana kesempatan

    suatu apotek untuk dapat berkembang dan maju. Aspek sosial yang meliputi

    kondisi masyarakat sekitar seperti pola hidup dan tingkat sosial masyarakat

    menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan atau keputusan usaha

    apotek, misalnya dalam pengadaan item obat dan penetapan harga obat.

    Produk-produk yang disediakan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat sekitar (Daftar Obat Esensial Nasional {DOEN}, pola penyakit,

    pola peresepan, dan keadaan ekonomi konsumen) serta disesuaikan dengan

    anggaran yang dimiliki. Produk yang ditawarkan oleh apotek SYAHFARMA antara lain obat-obatan (obat modern dan obat tradisional),

    suplemen, alat kesehatan, dan produk kesehatan lainnya (misal: bedak, sabun,

    kosmetik).

    ApotekSYAH FARMA didirikan di Jalan Kampung Bugis kelurahan

    Kenali Besar kecamatan Kota Baru, Jambi. Tempat ini merupakan lokasi

    yang strategis karena berada di pinggir jalan raya yang dekat dengan Rumah

    Sakit dan dekat dengan pemukiman warga padat penduduk. Target pasar dari

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    2/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    19

    apotekSYAH FARMA diperkirakan dari berbagai kalangan, yakni kalangan

    menengah hingga ke atas. Hal ini menjadi kekuatan apotek dalam

    mendapatkan pangsa pasar.

    Apotek SYAH FARMA sebagai apotek yang baru, akan

    menitikberatkan dalam bidang pelayanan. Layanan jasa yang diberikan adalah

    konseling sebagai pusat informasi obat (PIO) dan pemberian komunikasi,

    informasi dan edukasi (KIE) pada saat penyerahan obat. Layanan jasa dapat

    dilakukan secara langsung di apotek maupun secara tidak langsung melalui

    telepon. Layanan ini juga dilengkapi dengan pencatatan pengobatan pasien

    dengan kriteria tertentu (Patient Medication Record).

    Dalam meningkatkan daya saing, apotekSYAH FARMA memberikan

    layanan menerima pemesanan obat melalui telepon, dan layanan obat ke

    rumah pasien disertai KIE. Selain itu, di ruang tunggu apotek juga disediakan

    majalah dan leaflet kesehatan untuk meningkatan pengetahuan kesehatan

    pasien.

    Apotek memerlukan promosi ketika awal mula berdiri karena belum

    dikenal masyarakat sekitar dan dokter yang praktek di sekitar, sehingga

    memerlukan waktu untuk dikenal dan diberi kepercayaan oleh masyarakat

    sekitar. Promosi yang akan dilakukan adalah memberikan kartu nama pada

    pasien atau konsumen yang berkunjung ke apotek SYAH FARMA dan

    membuka relasi dengan dokter praktek di sekitar.

    Seorang apoteker harus mampu berkomunikasi dan bekerja sama

    dengan tenaga kesehatan lain, termasuk kepada dokter. Untuk mencapai

    target pasar, perlu diketahui pola penyakit masyarakat sekitar apotek. Hal ini

    dapat diketahui melalui bekerja sama dengan dokter sekitar apotek. Kerjasama dengan dokter di sekitar apotek juga dapat dilakukan dengan bertukar

    informasi tentang obat-obat yang sering diresepkan dokter di sekitar apotek,

    sehingga pasien yang berkunjung ke dokter tersebut dapat dengan mudah

    memperoleh obat yang diresepkan.

    Dalam perencanaan jangka datang, apotek SYAH FARMA akan

    mengadakan kerjasama dengan dokter untuk melakukan praktek satu atap,

    sehingga memudahkan akses pasien untuk mendapatkan pengobatan.

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    3/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    20

    2.3 Prasarana dan Sarana

    Sarana dalam menunjang kegiatan operasional dan pelayanan apotek

    SYAH FARMA, antara lain :

    2.3.1. Kelengkapan bangunan apotekSYAH FARMA

    Lantai : Keramik

    Dinding : Tembok

    Sumber air : PDAM

    Sumber listrik : PLN

    Ventilasi : Kipas angin dan AC

    Sanitasi : Kamar mandi

    Komunikasi : Telepon dan Fax

    2.3.2. Tata Ruang Apotek

    Ruang dan peralatan apotek SYAH FARMA diatur sedemikian

    rupa sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman, bagi setiap pengunjung.

    Adapun tata ruangnya adalah sebagai berikut :

    2.3.2.1. Ruang tunggu.

    Pada ruangan ini terdapat kursi tunggu yang nyaman, rak

    bahan bacaan (majalah kesehatan dan koran), brosur produk,

    poster informatif, tempat sampah, dan papan informasi

    berukuran 60 40 cm berisi identitas apotek (nama apotek,

    alamat dan nomor telepon, nama apoteker pengelola apotek,

    SIA, dan SIPA). Disini nanti juga akan dilengkapi dengan

    lemari pendingin yang berisi minuman.

    2.3.2.2. Ruang Pelayanan

    Kegiatan penerimaan resep, pembayaran dan penyerahanobat dilakukan di ruang pelayanan. Ruang pelayanan dibuat

    senyaman mungkin dan ditata dengan dengan baik agar

    pelayanan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Ketika

    obat diserahkan oleh apoteker, dilakukan pemberian

    komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada pasien.

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    4/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    21

    2.3.2.3. Ruang Apoteker

    Pada ruangan ini terdapat meja kerja apoteker tempat

    meletakkan dokumen-dokumen administrasi keperluan apotek

    untuk keperluan pengadaan dan lain-lain. Selain itu di meja

    tersebut terdapat juga literatur-literatur untuk menunjang

    pelayanan di apotek.

    2.3.2.4. Ruang peracikan

    Pada ruangan ini terdapat meja peracikan, peralatan

    peracikan, lemari penyimpanan obat, lemari narkotika-

    psikotropika, lemari penyimpanan peralatan peracikan, lemari

    penyimpanan bahan obat dan bahan pembantu dalam peracikan

    serta lemari es untuk obat yang harus disimpan pada suhu

    dingin. Dalam ruangan ini dilakukan kegiatan mulai dari

    penyiapan obat, peracikan, pengemasan, dan pemberian etiket.

    Selain itu, juga terdapat wastafel untuk mencuci peralatan

    peracikan.

    Berdasarkan KepMenKes No.1322/MENKES/X/2002

    Bab I pasal 1, yang dimaksud perlengkapan apotek adalah

    semua peralatan yang digunakan untuk melaksanakan

    pengelolaan apotek, dan merupakan sarana penunjang kegiatan

    di apotek. Perlengkapan yang terdapat di apotek SYAH

    FARMAmeliputi :

    A. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan :

    a. Timbangan milligram dan gram dengan anak timbangan

    masing-masing 1 (satu) set yang ditera setiap 1 tahun.b. Mortir dan stamper 2 set dengan ukuran yang berbeda

    (besar dan kecil)

    c. Gelas ukur 10 ml dan 100 ml masing-masing 1 (satu)

    buah.

    d. Corong 1 (dua) buah.

    e. Spatel/sendok logam, porselen, dan tanduk.

    f. Ayakan.

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    5/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    22

    g. Batang pengaduk dan sudip.

    h. Rak Tempat pengeringan alat

    i. Termometer 1 buah.

    B. Perlengkapan dan alat perbekalan farmasi

    a. Etalase kaca untuk obat bebas, obat bebas terbatas, obat

    tradisional, alkes kosmetik..

    b. Lemari/rak kayu untuk menyimpan obat dan menata obat

    c. Lemari untuk menyimpan arsip

    d. Lemari khusus penyimpanan narkotika dan psikotropika

    yang terbuat dari kayu berukuran 40 80 100 cm dan

    dibagi menjadi dua bagian yang masing-masing memiliki

    kunci yang berbeda. Tempat penyimpanan narkotika dan

    psikotropika dipisahkan dengan tempat penyimpanan

    obat yang lain. Tempat khusus yang dimaksud berupa

    dua buah tempat yang terpisah atau satu tempat yang

    terbagi dua dan tiap bagian mempunyai daun pintu dan

    kunci-kunci tersendiri. Bagian pertama untuk

    menyimpan persediaan narkotika/psikotropika, bagian

    lainnya untuk menyimpan narkotika/psikotropika untuk

    keperluan sehari-hari (Permenkes no. 28 th 1978)

    e. Lemari es untuk menyimpan obat-obat yang harus

    disimpan pada suhu dingin.

    A. Bahan pengemas dan pembungkus

    a. Bahan pengemas yang terdiri dari plastik pembungkus,

    plastik klip, tempat bedak, botol plastik, kantong plastik,kertas perkamen, pot plastik, botol, dan tube.

    b. Etiket obat dibedakan menjadi dua macam yaitu etiket

    warna putih dan etiket warna biru. Etiket warna putih

    untuk sediaan obat dalam. Sedangkan etiket warna biru

    untuk sediaan obat luar.

    B. Alat-alat Administrasi meliputi :

    a. Blanko surat pesanan obat non narkotika

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    6/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    23

    b. Blanko surat pesanan narkotika

    c. Blanko surat pesanan psikotropika

    d. Blanko tanda terima faktur

    e. Blanko Kartu Stok Obat dan Gudang

    f. Blanko salinan resep

    g. Kuitansi

    h. Nota Penjualan

    i. Tempat penyimpanan faktur.

    j. Buku katalog obat dan daftar harga

    k. Bukudefectadan buku daftar batas kadaluarsa.

    l. Buku pencatatan narkotika dan psikotropika.

    m. Buku keuangan apotek : buku penjualan obat non resep,

    buku penjualan obat dengan resep.

    n. Buku penerimaan kas

    o. Buku pengeluaran kas

    p. Form laporan penggunaan obat narkotika dan

    psikotropika.

    q. Kalkulator.

    r. Stempel apotek.

    s. Alat-alat tulis, steples, dan alat administrasi lainnya.

    t. Buku-buku, meliputi: Farmakope Indonesia edisi IV,

    kumpulan peraturan perundang-undangan yang

    berhubungan dengan apotek, ISO Indonesia, MIMS, dan

    buku acuan lain.

    2.4 Penampilan (Performance)

    Penampilan fisik dari suatu apotek akan membentuk gambaran

    tersendiri pada masyarakat tentang jati diri dari apotek tersebut. Kondisi

    apotek yang bersih, rapi, pemilihan warna cat tembok apotek yang tepat,

    penataan ruangan yang memadai, sanitasi, ketersediaan obat-obatan dan alat

    kesehatan yang ada di apotek merupakan komponen penting yang akan

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    7/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    24

    mempengaruhi minat masyarakat dan menimbulkan kepuasan terhadap

    pelayanan apotek.

    Tampak luar bangunan apotek didesain dengan gaya modern

    menggunakan pilihan warna putih dikombinasi dengan biru sebagai cat

    tembok apotek sehingga menimbulkan kesan menarik, bersih dan lebih segar.

    Lantai apotek digunakan keramik berwarna putih. Pada bagian depan apotek

    terdapat neonbox bertuliskan apotek SYAH FARMA. Neonbox tersebut

    tergantung pada tiang dan posisinya mengarah ke jalan utama. Di bagian luar

    ruangan terdapat papan penanda dengan latar belakang putih dan tulisan

    berwarna Ungu Tua bertuliskan nama apotek, jam kerja apotek, alamat dan

    nomor telepon apotek, serta motto apotek. Papan tersebut menempel pada

    bagian luar dinding apotek, dilengkapi dengan warna yang menarik dan

    lampu dengan tingkat terang yang memadai.

    Untuk penataan obat-obatan, Obat OTC dikelompokkan berdasarkan

    bentuk sediaan dan kelas terapi kemudian disusun berdasarkan abjad pada

    etalase yang mudah dilihat dari luar. Obat ethical disusun menurut kelas

    terapi dan bentuk sediaan, kemudian disusun berdasarkan abjad.

    Selain itu, area kerja di apotek juga dilakukan pembagian meliputi area

    penerimaan pasien (atau resep), pengambilan obat dan pemberian etiket,

    peracikan, konseling, ruang tunggu pasien antara lain:

    2.4.1. Pada area depan, diletakkan produk-produk OTC serta alkes lain yang

    diletakkan pada etalase kaca. Penataan produk OTC disusun menurut

    bentuk sediaan dan kelas terapi kemudian disusun menurut abjad. Di

    bagian depan juga tampak bagian penerimaan resep, kasir dan

    penyerahan obat2.4.2. Pada area peracikan dan pengambilan obat terdapat meja besar yang

    dilengkapi dengan etiket (biru dan putih), copy resep, kuitansi, plastik

    klip ukuran (10x7cm), (8x5cm), (6x4cm), plastik ukuran (9x20cm),

    (12x25cm), (14x33cm) dan berbagai alat tulis.

    2.4.3. Pada area peracikan dilengkapi dengan berbagai perlengkapan

    meracik seperti mortir, stamper, sudip, kertas perkamen, cangkang

    kapsul, aquades, botol semprot, sendok takar, plastik klip dan lain-lain.

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    8/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    25

    2.4.4. Pada area konseling akan disediakan meja dan kursi yang letaknya

    cukupprivatsehingga memudahkan untuk melakukan konseling. Pada

    area konseling disediakan pula alat peraga, brosur, dan literatur yang

    mendukung untuk konseling. Pada masa yang akan datang diinginkan

    disediakan teknologi komputer yang digunakan untuk menyimpan

    data pasien yang berkonsultasi dan memudahkan akses terhadap

    literatur penunjang yang dibutuhkan.

    2.4.5. Pada area ruang tunggu, disediakan kursi tunggu, bahan bacaan (koran

    dan majalah kesehatan), berbagai macam poster informatif tentang

    kesehatan.

    2.4.6. Pada rak-rak dan lemari penyimpanan obat, obat disusun secara rapi.

    berdasarkan bentuk sediaan kemudian disusun menurut abjad. Obat

    disimpan pada temperatur yang sesuai guna menjamin stabilitas obat.

    2.4.7. Mushola dan toilet

    2.4.8. Tempat parkir yang memadai.

    2.5 Ketenagaan (Practice Teamwork)

    Pada awal pembukaan, apotekSYAH FARMA dikelola oleh Apoteker

    Pengelola Apotek (APA) sekaligus Pemilik Sarana Apotek (PSA), 1 orang

    Apoteker Pendamping, 1 orang Asisten Apoteker (AA) dan 1 orang staff

    Administrasi dan 1 orang serabutan/juru racik. Apotek buka setiap hari senin-

    sabtu pukul 08.00-22.00 WIB, hari minggu dan hari libur nasional tidak

    beroperasi. Jam kerja terdiri dari 2 shift, shift pagi mulai pukul 08.00-15.00

    sedangkan shift malam mulai pukul 15.00-22.00 WIB. Untuk apoteker

    pendamping, satu staff Administrasi dan satu asisten apoteker melayanipasien pada shift pagi mulai bekerja pukul 08.00-15.00, sedangkan shift

    malam mulai pukul 15.00-22.00 dilayani oleh APA dan satu pegawai

    serabutan. Seluruh pegawai apotek SYAH FARMA dibina dan diarahkan

    agar selalu bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab sesuai dengan

    kewajiban dan wewenangnya serta bersikap ramah kepada konsumen.

    Adapun tugas dari masing-masing personel di apotekSYAH FARMAadalah

    sebagai berikut :

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    9/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    26

    2.5.1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)

    2.5.1.1. Sebagai pemimpin apotek yang mengelola, mengkoordinasi,

    serta mengawasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di

    apotek.

    2.5.1.2. Memberikan kegiatan pelayanan kefarmasian baik pelayanan

    obat dengan resep maupun non resep, alkes, dan PKRT.

    2.5.1.3. Memberikan pelayanan komunikasi, Informasi, dan Edukasi

    (KIE) pada masyarakat.

    2.5.1.4. Memberikan kesejahteraan pegawai dan membina hubungan

    yang baik dengan para pegawai, PBF, dokter, dan tenaga medis

    lainnya.

    2.5.1.5. Bertanggung jawab terhadap pengadaan, penataan,

    administrasi, dan pelaporan apotek.

    2.5.1.6. Melakukan pengontrolan harga dan tanggal kadaluarsa obat

    pada saat pembelian obat.

    2.5.1.7. Mencatat dan memeriksa perbekalan farmasi yang mendekati

    batas untuk dipesan kembali, mengontrol obat-obat yang

    mendekati kadaluarsa.

    2.5.1.8. Melakukan kegiatan administrasi harian, seperti melakukan

    pembukuan harian, melakukan pencatatan kartu stok, dan lain-

    lain.

    2.5.1.9. Melakukan evaluasi baik tentang hasil yang dicapai apotek,

    kinerja karyawan dan langkah-langkah yang perlu diambil

    demi kemajuan apotek.

    2.5.2. Apoteker Pendamping (Aping)Tugas dari apoteker pendamping hampir sama dengan APA.

    Semua bentuk kegiatan dari poin 2.5.1.1 sampai 2.5.1.8 di atas juga

    dilakukan oleh Aping, namun khusus untuk poin 2.5.1.9 yang

    menyangkut evaluasi dan bentuk langkah yang diambil demi kemajuan

    apotek Aping hanya akan memberikan penilaian dan rekomendasi.

    Keputusan langkah-langkah yang diambil selanjutnya akan diambil oleh

    APA karena APA disini adalah penanggung jawab utama sekaligus

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    10/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    27

    pemilik sarana apotek. Pada intinya, Aping bertugas membantu APA

    untuk melaksanakan tugas manajerial dan pelayanan yang dilakukan

    APA.

    2.5.3. Asisten Apoteker (AA)

    2.5.3.1. Membantu apoteker dalam meracik obat dan pengambilan obat

    untuk pasien.

    2.5.3.2. Membantu mengecek kebenaran barang yang diterima saat

    penerimaan perbekalan farmasi dan memastikan keabsahannya,

    pengontrolan harga, dan tanggal kadaluarsa.

    2.5.3.3. Menerima barang pesanan, memeriksa dan mencatat ke dalam

    buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga

    tetapup to date.

    2.5.3.4. Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik

    2.5.3.5. Melayani pembelian produk OTC dan melayani proses

    pembayaran.

    2.5.3.6. Mencatat dan memeriksa perbekalan farmasi yang mendekati

    batas untuk dipesan kembali, mengontrol obat-obat yang

    mendekati batas kadaluarsa.

    2.5.3.7. Ikut serta dalam peningkatan kemajuan apotek.

    2.5.4. Staff administrasi

    2.5.4.1. Melakukan kegiatan administrasi harian, seperti melakukan

    pembukuan harian, melakukan pencatatan kartu stok, dan lain-

    lain.

    2.5.5. Pembantu umum/juru resep

    2.5.5.1. Membantu APA, Aping dan AA dalam melayani resep daridokter yakni meracik dan mempersiapkan resep di bawah

    pengawasan APA dan Aping.

    2.5.5.2. Melayani pembelian produk OTC dan melayani proses

    pembayaran.

    2.5.5.3. Mengantarkan obat ke pasien yang menginginkan obatnya

    diantar.

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    11/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    28

    2.5.5.4. Membelikan obat yang dibutuhkan ke apotek lain jika tidak

    tersedia di apotek

    2.5.5.5. Mencatat dan memeriksa perbekalan farmasi yang mendekati

    batas untuk dipesan kembali, mengontrol obat-obat yang

    mendekati batas kadaluarsa.

    2.5.5.6. Ikut serta dalam peningkatan kemajuan apotek

    Gambar 2.1Struktur Organisasi ApotekSYAH FARMA

    Gambar 2.2Pembagianshiftkerja ApotekSYAH FARMA

    APA/PSA

    APING

    Pembantu umum/jururesep

    Asisten Apoteker

    Staff Administrasi

    Apotek Syah Farma

    ShiftMalam

    15.00-22.00

    ShiftPagi

    08-15.00

    ApotekerPendamping

    Asisten Apoteker

    Apoteker PengelolaApotek

    Pembantu Umum /

    Juru resep

    Staff Administrasi Ada

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    12/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    29

    2.6 Proses

    Proses kegiatan di apotek harus dilakukan dengan sebaik mungkin.

    Setiap satuan kegiatan baik menyangkut pelayanan dan pengelolaan apotek

    harus ada standar operasional prosedur (SOP) yang harus diikuti dan dipatuhi

    oleh semua anggota organisasi. SOP yang ditetapkan antara lain tentang

    pengelolaan obat dan alkes (termasuk pemesanan, penerimaan, dan

    penyimpanan barang), pelayanan resep dan non resep, serta pelayanan

    konseling dan pemberian informasi obat.

    Pengorganisasian dan job description masing-masing karyawan harus

    terbagi secara jelas. Hal ini bertujuan untuk memperkecil tingkat kesalahan

    dan kerugian bagi apotek dipandang dari segi bisnis dan profesi. Selain itujob

    description secara teknis diperlukan untuk membantu masing-masing

    karyawan melakukan apa yang menjadi kewajibannya secara terarah dan

    tidak mengganggu karyawan yang lain. Melalui pembagian kerja yang jelas,

    diharapkan masing-masing karyawan dapat berkontribusi terhadap kemajuan

    apotek.

    Dalam perjalanannya ketika apotek telah didirikan, diharapkan

    melakukan monitoring dan evaluasi kerja secara rutin. Hal ini bertujuan untuk

    terus melakukan perbaikan kinerja secara terus menerus. Evaluasi dapat

    dilakukan secara tertulis atau dilakukan dengan mengajak seluruh karyawan

    apotek berdiskusi bersama mengenai hal-hal yang perlu ditingkatkan dan

    upaya peningkatannya.

    2.7 Rencana Manajemen

    2.7.1 Finansial

    Penetapan harga jual sediaan farmasi dan alat kesehatan diApotekSYAH FARMAdilakukan dengan memperhatikan faktor biaya

    seperti biaya profesi apoteker, gaji pegawai, biaya untuk wadah/label

    serta biaya lain yang dikeluarkan secara tidak langsung seperti biaya

    pemakaian keperluan kantor dan apotek. Selain itu ada faktor non-biaya

    misalnya persaingan usaha. Harga jual obat harus mempertimbangkan

    harga jual obat di apotek sekitarnya. Bila apotek tidak memiliki

    kelebihan dibanding apotek pesaingnya, misalnya tempat yang nyaman,

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    13/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    30

    pelayanan yang memuaskan, barang yang lengkap, maka apotek tidak

    dapat menetapkan harga yang lebih tinggi dari apotek pesaingnya.

    Selain itu harus dibedakan harga antara obat dengan resep dokter, obat

    non resep dan obat bebas

    Perencanaan pemberian harga di ApotekSYAH FARMA adalah

    sebagai berikut:

    a. Harga untuk kosmetik, alat kesehatan, obat tradisional adalah harga

    netto apotek (HNA) + PPn 10% + laba 10 %

    b. Harga untuk obat bebas adalah harga netto apotek (HNA) + PPn

    10% + laba 10 %

    c. Harga untuk obat keras (OWA) dengan pelayanan non resep adalah

    harga netto apotek (HNA) + PPn 10% + laba 15 %

    d. Harga untuk obat dengan pelayanan resep non racikan adalah harga

    netto apotek (HNA) + PPn 10% + laba 15 % + embalage

    e. Harga untuk obat dengan pelayanan resep racikan adalah harga netto

    apotek (HNA) + PPn 10% + laba 15 % + jasa resep + embalage

    Jasa Resep :

    Tabel 2.1Biaya Jasa Resep

    Jasa Wadah Jasa Peracikan

    Puyer 100 / bungkus 4.000

    Bedak 1000/dos bedak 4.000

    Salep 1000/tube 4.000

    Kapsul

    1 25 200 / kapsul 2.000

    25 50 200 / kapsul 3.000

    > 50 200 / kapsul 4.000

    Embalage Resep : - 1-3 R/ per lembar : Rp 2.000 / lembar

    - Lebih dari 3 R/ per lembar : Rp 2.000 / lembar

    Harga yang telah ditetapkan bersifat fleksibel dimana presentase

    laba yang diinginkan menurun apabila harga netto obat meningkat. Mark

    upyang lebih besar ditambahkan pada harga netto obat yang lebih murah

    danmark upyang lebih kecil ditambahkan pada produk yang lebih mahal.

    Semua itu dimaksudkan untuk pengendalian harga obat agar tetap

    bersaing dan terjangkau masyarakat.

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    14/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    31

    2.7.1.1 Neraca Awal

    Tabel 2.2 Neraca Awal Apotek SYAH FARMA Per Januari 2018Aktiva Passiva

    Aktiva LancarKas

    Persediaan awal obat&alkes

    Suplai kantor

    Suplai apotek

    Aktiva Tetap

    Inventaris apotek

    Inventaris kantor

    Inventaris Gedung

    Inventaris Kendaraan

    10.000.000,-

    39.000.000,-

    2.000.000,-

    4.000.000,-

    13.000.000,-

    15.000.000,-

    80.000.000,-

    17.000.000,-

    ModalModal 180.000.000

    180.000.000,- 180.000.000,-

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    15/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    32

    Dengan rincian sebagai berikut:

    Tabel 2.3Rincian AktivaNo Keterangan Nilai (Rp) Total

    1 Kas 12.000.000,-

    2 Inventaris kantora. Papan nama apotek + lampu 960.000

    b. Kursi tunggu 300.000

    c. Etalase 1.500.000

    d. Lemari dan rak kayu 6.000.000

    e. Meja + kursi 1.000.000

    f. Komputer +printer 3.500.000

    g. Lemari es 750.000

    h. Telepon 350.000

    i. Lampu 100.000

    j. Jam dinding 50.000

    k. Tempat sampah + alat kebersihan + keset 100.000l. Kipas angin (2) 300.000

    m. Kalkulator 90.00015.000.000,-

    3 Inventaris apotek

    a.Stamper dan mortir (2 buah) 200.000

    b. Timbangan gram dan milligram 2.000.000

    c.Stempel apotek 300.000

    d. Lemari pendingin 2.000.000

    e.Alat-alat gelas 500.000

    f. Rak obat dan lemari obat 2.000.000g. Lemari khusus narkotika dan

    psikotropika

    1.000.000

    H. literatur 600.000

    I. Etalase kaca (3 buah) 3.000.000

    J. Televisi 14 1.400.000

    13.000.000,-

    4 Inventaris Kendaraan 17.000.000,-

    7. Inventaris Gedung 80.000.000,-

    TOTAL 125.000.000,-

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    16/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    33

    2.7.1.2 Analisis Break Even

    A. Biaya tetap

    Tabel 2.4Biaya Tetap Apotek

    Biaya 1 Bulan (Rp) 1 Tahun (Rp) Total (Rp)Gaji karyawan + THRAPA

    Apoteker PendampingStaff AdministrasiAsisten Apoteker

    Juru racik/kurir

    2.250.000,-2.000.000,-

    750.000,-750.000,-

    500.000,-

    29.250.000,-26.000.000,-

    9.750.000,-9.750.000,-

    6.500.000,-

    81.250.000,-

    Biaya listrikBiaya air

    Biaya telepon

    10.000.000,-10.000.000,-

    10.000.000,-

    30.000.000,-

    Biaya pemeliharaan apotek 3.500.000,- 3.500.000,-

    Biaya pajak (PBB, Pajak Iklan) 4.000.000,- 4.000.000,-

    Biaya penyusutan (25%)a. Penyusutan inventaris kantorb. Penyusutan inventaris gedungc. Penyusutan inventaris apotekd. Penyusutan inventaris kendaraan

    3.750.00020.000.000

    3.250.0004.250.000

    31.250.000,-

    TOTAL BIAYA TETAP 150.000.000,-

    Biaya gaji dalam 1 tahun dihitung 13 bulan dimana ditambahkan 1

    bulan dengan THR (tahun baru dan hari raya keagamaan) sebesar 1 gaji.

    Sedangkan asumsi biaya listrik, telepon, air di anggap sebagai biaya tetap

    meskipun ada perubahan-perubahan dari bulan ke bulan (semi tetap) tetapi

    di anggap tidak bermakna.

    a. Perhitungan batas laba rugi/break event pointtahun pertama

    Asumsi biaya variabel adalah 80% dari total pendapatan

    meliputi:

    i. Harga Pokok Penjualan (HPP)

    ii. Biaya promosi

    iii.Biayaserviceapotek

    iv. Biaya pemakaian keperluan apotek dan kantor

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    17/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    34

    v. Biaya transportasi

    BEP =

    p

    vF

    1

    = 100/801

    ,000.000.150

    Rp

    = Rp 750.000.000,- /tahun

    = Rp 62.500.000,- /bulan, 1 bulan = 30 hari

    = Rp 2.083.300,- /hari.

    Dengan hasil penjualan Rp. 62.500.000 per bulan, maka Apotek

    SYAH Farma tidak mendapat untung maupun rugi. Sedangkan jika

    diinginkan keuntungan bersih sebesar Rp. 24.000.000,00 pada tahun

    pertama maka :

    Perkiraan laba tahun pertama = Rp 24.000.000,-

    P/unit = Rp 50.000,-

    dimana P adalah pasien membelanjakan uangnya dari resep

    ataupun swamedikasi

    VC = 80% P

    FC = Rp 150.000.000,-

    BEP = FC/RPM

    = Rp 150.000.000,-/ 0.2

    = Rp 750.000.000,- /tahun

    Kontribusi = 20% x 50.000 = Rp. 10.000,-

    BEP dalam unit = FC/kontribusi

    = Rp 150.000.000,-/ Rp 10.000,-

    = 15.000 unit

    Rekonsiliasi ( BEP ) : P = Rp 750.000.000,-

    VC (80%P) = Rp 600.000.000,-

    PM = Rp 150.000.000,-

    FC = Rp 150.000.000,-

    L = Rp 0,-

    Penjualan (omzet) = FC + VC pada P + Laba

    = Rp. 150.000.000 + 80% P + Rp. 24.000.000

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    18/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    35

    20 % P = Rp. 174.000.000

    P = Rp. 870.000.000,-/tahun

    Jumlah pasien dalam 1 tahun = Rp 870.000.000,-/50.000 = 17.400

    pasien

    Pemeriksaan Hasil : Selisih dari BEP = Omzet BEP

    = Rp. 120.000.000,-

    Laba = RPM x selisih dari BEP

    = 20% x Rp. 120.000.000,-

    = Rp. 24.000.000,-

    TC = FC + VC

    = Rp. 150.000.000,- + 80% P

    = Rp. 846.000.000,-

    Gambaran data di atas bisa diamati pada grafikbreak evenberikut:

    Gambar 2.3Break Even ChartApotek Pada Tahun Pertama

    870

    846

    750

    150

    15000 17400

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    19/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    36

    Keterangan :< 15000 pasien : rugi

    > 15000 pasien : untung

    Tabel 2.5PerhitunganVariable cost,Fixed Cost, Total Costdan Laba/RugiApotek Berdasarkan Perkiraan Jumlah Pasien

    Unit 1000 Px 2000 Px 10000 Px 15000 Px 17400 Px 20000 Px

    VC 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000

    FC 150.000 75.000 15.000 10.000 8.620 7.500

    TC 190.000 115.000 55.000 50.000 48.260 47.500

    P 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

    L/R (140.000) (20.000) (5.000) 0 (BE) 1.740 2.500

    Gambar 2.4Grafik Break Even untuk analisa 1 unit

    TotalCost(da

    lam

    ribuan)

    10 15 17,4

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    20/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    37

    b. Target Pendapatan (dalam 1 tahun)

    Jika diinginkan keuntungan sebesar Rp. 24.000.000,-/tahun maka

    hasil penjualan harus mencapai penghasilan sebesar :

    Target penjualan setahun =

    penjualanvolume

    variabelbiaya-1

    keuntungantetapBiaya

    = 150.000.000,- + 24.000.000

    1- ( 80/100)

    = Rp. 870.000.000,-/tahun

    = Rp. 72.500.000,-/bulan, 1 bulan = 30 hari

    = Rp 2.416.000,-/hari

    Asumsi penjualan per hari :

    Target penjualan per hari Rp 2.416.000,-

    13 lembar resep @ Rp 50.000,- Rp 650.000,-

    OWA Rp 800.000,-

    non resep dan non obat Rp 966.000,-Target total pendapatan per hari Rp 2.416.000,-

    Target total pendapatan per bulan Rp72.500.000,-

    ( 1 bulan = 30 hari)

    Omzet 1 tahun Rp 870.000.000,-

    P unit merupakan rata-rata per pasien baik resep dan swamedikasi

    yang dibelanjakan untuk obat. Omzet apotek per hari sebesar Rp.

    2.416.000,-. Berdasarkan prediksi yang telah dibuat, maka jumlah

    pasien yang dapat dilayani dalam satu hari adalah Rp. 2.416.000,-

    /Rp. 50.000,- = 48 pasien, dalam satu tahun adalah Rp.

    870.000.000,-/Rp. 50.000,- = 17.400 pasien. Maka perencanaan

    strategik yang telah dibuat sudah sesuai dengan prediksi awal.

    Rekonsiliasi

    Penjualan Rp. 870.000.000,-

    Biaya variabel (80%) Rp 696.000.000,-

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    21/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    38

    Pendapatan marginal Rp. 174.000.000,-

    Biaya tetap Rp. 150.000.000,-

    Laba per tahun sebelum pajak Rp. 24.000.000,-

    2.7.1.3 Perhitungan Pajak

    A. Pajak Penghasilan (PPh) Apotek

    Sesuai ketentuan PP RI No.46 tanggal 12 juni 2013 dan

    diberlakukan per 1 juli 2013. WP orang pribadi yang bersifat final

    adalah pendapatan bruto tidak melebihi Rp. 4.800.000.000,- (4,8M)

    dalam 1 tahun, pajak penghasilan dihitung berdasarkan tarif 1% dari

    pendapatan bruto yang dibayar tiap bulan (dari omzet bulanan) dan hal

    ini tidak berkaitan dengan PPN.

    PPh akhir yang terutang disetor paling lambat tanggal 15 bulan

    berikutnya setelah masa pajak berakhir serta menggunakan SSP dengan

    kode MAP 411128.420 dilaporkan paling lambat tanggal 20 setelah

    masa pajak berakir. Jadi Apotek SYAH Farma membayar pajak

    penghasilan pada bulan Februari (dari nilaiCash Budgeting) sebesar:

    1% x Rp. 870.000.000,- = Rp. 8.700.000,-

    B. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

    Apotek memiliki omzet Rp. 4.800.000.000,- per tahun (Apotek

    SYAH Farma memiliki omzet sebesar Rp. 870.000.000,-), sehingga

    apotek tidak diwajibkan membayar PPN setiap bulan sejumlah Pajak

    Keluaran (PK) dikurangi Pajak Masukan (PM).

    D. Analisis Laporan Keuangan

    a. Return On Equity (ROE)

    Return of Equity (ROE) atau perolehan atas modal sendiri

    digunakan untuk mengukur apakah dana yang diinvestasikan

    dalam apotek oleh PSA/APA telah digunakan secara efektif

    ROE = 100%xModal

    Laba

    = 100%x000.000.180Rp

    000.000.24Rp

    ,-

    ,-

    = 13,3 %

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    22/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    39

    Keterangan : menurut pengalaman, ROE minimal 18% untuk

    apotek (Seto dkk., 2012). ROE Apotek SYAH FARMA selama

    12 bulan pertama sebesar 13,3 % sehingga ROE tersebut tidak

    memenuhi persyaratan.

    b. Return On Assets (ROA)

    Return of Assets (ROA) atau perolehan atas harta

    digunakan untuk mengukur apakah semua dana yang tersedia oleh

    apoteker baik hutang maupun modal telah digunakan secara

    efektif :

    ROA = 100%x

    Modal

    Laba

    = 100%x000.000.180Rp

    000.000.24Rp

    ,-

    ,-

    = 13,3 %

    Keterangan : menurut pengalaman, ROA minimal 12% untuk

    apotek (Seto dkk., 2012). ROA ApotekSYAH FARMA selama

    12 bulan pertama sebesar 13,3 % sehingga ROA tersebut telah

    memenuhi persyaratan.

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    23/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    40

    Tabel 2.6 Laporan Laba Rugi Proforma Apotek SYAH Farma

    (Per 31 Desember 2018)

    Penjualan

    HPP (78%)Laba kotor

    Gaji karyawan (+ THR)- APA- Apoteker pendimping- Staff Administrasi

    - Asisten Apoteker- Juru resepBiaya listrik, telepon, PAMBiaya pemeliharaan apotekBiaya pajak PBB

    Biaya pajak ReklameBiaya penyusutan

    Biaya Suplai KantorBiaya Suplai ApotekBiaya bahan bakar kendaraan

    Biaya servis kendaraanBiaya promosi

    Biaya serba serbi

    Laba

    870.000.000,-

    678.600.000,-

    29.250.000,-26.000.000,-

    9.750.000,-

    9.750.000,-6.500.000,-

    30.000.000,-3.500.000,-2.000.000,-

    2.000.000,-31.250.000,-

    2.000.000,-4.000.000,-4.500.000,-

    2.500.000,-2.000.000,-

    2.400.000,-

    191.400.000,-

    167.400.000,- _24.000.000,-

    2.7.1.4 Perencanaan Keuangan Jangka Pendek

    Perencanaan keuangan jangka pendek dibutuhkan karena

    kas tidak mengalir masuk dan keluar pada tingkat yang tetap,

    selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan

    karena penjualan, pembelian obat dan biaya-biaya yang berubah.

    Pada awal pembukaan, apotek SYAH FARMA akan menyusun

    anggaran kas 3 bulan pertama yaitu Januari sampai dengan maret

    2018 sebagai berikut :

    A. Untuk mendapatkan laba Rp 24.000.000,-/tahun

    (Rp .2000.000,-/bulan), maka taksiran penjualan per bulan

    untuk bulan Januari s.d. juni 2018 adalah sebagai berikut :

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    24/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    41

    Tabel 2.7Taksiran Penjualan 6 Bulan Pertama

    Asumsi omzet setahun adalah Rp 870.000.000,- berarti dalam

    6 bulan pertama, omzet minimal yang harus diperoleh adalah

    Rp 435.000.000,-

    B. Penjualan di apotek 100% tunai

    Harga Pokok Penjualan (HPP)

    Tabel 2.8Taksiran Harga Penjualan dan Pembelian Obat per Bulan

    JenisTaksiran penjualan

    per bulan(Rp)

    Faktor Jual Harga Beli(Rp)

    Obat resep 19.500.000 1,30 15.000.000

    Obat keras (OWA) 24.000.000 1,30 18.461.000

    Obat non resep dannon obat

    28.980.000 1,25 23.184.000

    Total 72.480.000 56.645.000

    HPP = 100%xPenjualanTotal

    BeliHargaTotal

    = 100%x,-72.480.000Rp

    ,-57.384.000Rp

    = 78,15 = 78%

    C. Pembelian obat dengan harga pokok 78% dilakukan satu bulan

    sebelum taksiran penjualan, pembayaran dilakukan secara

    tunai.

    D. Pembelian obat-obat yang diperlukan untuk penjualan Bulan

    Januari 2018 adalah 78% x Rp 50.000.000,- = Rp 39.000.000,-

    Bulantahun 2015 Taksiran(Rp)

    Januari 50.000.000,-

    Februari 68.000.000,-

    Maret 73.000.000,-

    April 77.500.000,-

    Mei 81.500.000,-

    Juni 85.000.000,-

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    25/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    42

    E. Biaya penyusutan inventaris selama 6 bulan sebesar 25% dari

    harga perolehan :

    i. Inventaris apotek : Rp 1.625.000,-

    ii. Inventaris kendaraan : Rp 2.125.000,-

    iii.Inventaris gedung : Rp 10.000.000,-

    iv. Inventaris kantor : Rp 1.875.000,-

    Total : Rp 15.625.000,-

    F. Pemakaian suplai apotek per bulan : Rp 333.000,-

    Pemakaian suplai apotek per 6 bulan : Rp 1.998.000,-

    G. Pemakaian suplai kantor per bulan : Rp 167.000,-

    Pemakaian suplai kantor per 6 bulan : Rp 1.002.000,-

    H. Biaya gaji per 6 bulan : Rp 40.625.000,-

    I. Biaya operasional lainnya per tahun :

    i. Biaya listrik, telepon, PAM : Rp 30.000.000,-

    ii. Biaya pemeliharaan Apotek : Rp 3.500.000,-

    iii. Biaya pajak PBB : Rp 2.000.000,-

    iv. Biaya pajak reklame : Rp 2.000.000,-

    v. Biaya servis kendaraan : Rp 2.500.000,-

    vi. Biaya bahan bakar kendaraan : Rp 4.500.000,-

    vii. Biaya promosi : Rp 2.000.000,-

    viii. Biaya serba-serbi : Rp 2.400.000,-

    Total : Rp 48.900.000,-

    Biaya per bulan : Rp 4.075.000,-

    Biaya operasional per 6 bulan : Rp 24.450.000,-

    J. Saldo kas akhir bulan Desember 2014 adalah Rp 10.000.000,-.K. Bila kas melebihi jumlah minimal, kelebihannya untuk

    mengembangkan usaha dan apabila kurang akan

    meminjam/utang bank dengan kelipatan Rp. 1.000.000,-

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    26/41

    Business Plan Apotek SYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 102

    43

    Laporan Laba Rugi Proforma

    Tabel 2.9 Laporan Laba Rugi Proforma Apotek SYAH FARMA Bulan

    Januari s.d. Juni 2018

    Penjualan Rp 435.000.000,-HPP (78%) Rp 339.300.000,- _ Laba kotor Rp 95.700.000,-Biaya Gaji Rp 40.625.000,-Biaya operasional Rp 24.450.000,-

    Biaya penyusutan Rp 15.625.000,-Biaya pemakaian Rp 3.000.000,- +

    Rp 83.700.000,- _Laba apotek (sebelum pajak) Rp 12.000.000,-

    Simpulan : bahwa selama periode waktu 6 bulan

    (Januari s.d. juni 2018), diprediksi Apotek SYAH

    FARMA akan memperoleh laba sebesar Rp 12.000.000,-

    (sebelum pajak).

    Dari neraca awal dan anggaran kas dapat dievaluasi

    perubahan-perubahan dari perkiraan-perkiraan Apotek

    SYAH FARMAyang dapat dihitung sebagai berikut :

    Dari neraca awal dan anggaran kas dapat dievaluasi

    perubahan-perubahan dari perkiraan-perkiraan Apotek

    Syah Pharmayang dapat dihitung sebagai berikut :

    a. Kas Apotek bertambah menjadi Rp 79.625.000,-

    dari kas awal Rp. 10.000.000,-

    b. Persediaan obat :

    Stok awal Rp 39.000.000,-

    Pembelian Rp 368.160.000,- +Obat yang dapat dijual Rp 417.160.000,-

    Harga pokok penjualan Rp 339.300.000,-

    Stok akhir Rp 67.860.000,-

    c. Hutang Usaha :

    Hutang Awal Rp 0,-

    Pembelian (kredit) Rp258.180.000,-+

    Jumlah Hutang Rp258.180.000,-

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    27/41

    Business Plan Apotek SYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker FFUA Periode 102

    44

    Pembayaran Hutang Rp 190.320.000,-

    Akhir Rp 67.860.000,-

    d. Suplai kantor :

    Awal Rp 2.000.000,-

    Pemakaian Rp 1.002.000,-

    Akhir Rp 998.000,-

    e. Suplai apotek :

    Awal Rp 4.000.000,-

    Pemakaian Rp 1.998.000,-

    Akhir Rp 2.002.000,-

    f. Aktiva tetap :

    Aktiva tetap awal Rp 125.000.000,-

    Penyusutan Rp 15.625.000,- _

    Aktiva tetap akhir Rp 109.375.000,-

    g. Modal

    Awal Rp 180.000.000,-

    Laba Rp 12.000.000,- +

    Akhir Rp 192.000.000,-

    h. Hutang Bank :

    Hutang Bank Awal Rp 0,-

    Pinjaman Kumulatif Rp 14.000.000,- +

    Hutang Bank Rp 14.000.000,-

    Pembayaran Hutang Rp 14.000.000,- _

    Hutang Bank Akhir Rp 0,-

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    28/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    45

    Tabel 2.10 Neraca Proforma Apotek Syah Pharma Per 30 Juni 2018

    Aktiva Pasiva

    Kas

    Persediaan obat

    Aktiva Tetap

    Suplai apotek

    Suplai kantor

    Rp 79.625.000,-

    Rp 67.860.000,-Rp109.375.000,-

    Rp 2.002.000,-

    Rp 998.000,-

    Modal APA

    Hutang UsahaHutang Bank

    Rp 192.000.000,-

    Rp 67.860.000,-Rp 0,-

    Total Aktiva Rp 259.860.000,- Total Passiva Rp 259.860.000,-

    2.7.2 Perbekalan Kefarmasian

    2.7.2.1 Pengadaan Tahap Awal

    Adapun perbekalan farmasi yang akan disediakan pada awal

    pembukaan apotekSYAH FARMA, meliputi :

    A. Obat (obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, Obat Wajib

    Apotek, baik bentuk paten maupun generik), obat golongan

    narkotika dan psikotropika, obat tradisional (jamu, OHT, dan

    fitofarmaka), bahan obat (seperti: alkohol), bahan bantu

    peracikan (seperti: glukosa, cangkang kapsul, vaselin,

    sacharum lactis), vitamin dan suplemen makanan.

    B. Alatalat kesehatan, seperti: alat tes kehamilan (test pack),

    alat kontrasepsi non hormonal (kondom), termometer, kasa

    steril, plester, kapas, jarum suntik, spuit injeksi, masker,

    breast pump, dan lain-lain.

    C. Kosmetik, seperti: sunblock, body lotion, cairan antiseptik,

    bedak, sabun, sampo, dan lain-lain.

    D. Perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT), seperti: produk

    dan peralatan bayi, popok bayi dan dewasa, pembalut, sikat

    gigi, pasta gigi, dan lain-lain.

    Untuk pengadaan tahap awal, karena pihak PBF belum tahu

    keberadaan apotekSYAH FARMAyang merupakan apotek baru,

    maka pihak apotek atau APA datang langsung ke PBF dengan

    membawa SP rangkap dua dan berisi nama barang dan jumlah

    barang yang dipesan, dan fotokopi SIA (bila diperlukan). Apabila

    ternyata jumlah pemesanan belum mencukupi kuota minimal

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    29/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    46

    faktur, apotek SYAH FARMA melakukan pengadaan dengan

    bekerja sama dengan apotek lain. Untuk pemesanan awal

    dilakukan secara tunai.

    Untuk pengadaan narkotika hanya dapat dilakukan di PBF

    Kimia Farma dengan menggunakan SP khusus narkotika yang

    dibuat oleh Kimia Farma. SP ini dibuat rangkap empat, tiga

    lembar diserahkan ke PBF Kimia Farma dan satu lembar untuk

    arsip apotek. SP narkotika ini hanya memuat satu macam sediaan

    untuk satu lembarnya dan memuat nama APA, alamat rumah

    APA, nomor SIPA, jenis narkotika yang dipesan, dan tanda

    tangan APA sebagai pemesan.

    Sedangkan, untuk pengadaan psikotropika menggunakan

    SP khusus psikotropika, SP ini rangkap dua yang berisi nama

    APA, alamat rumah APA, nomor SIPA, tanda tangan APA

    sebagai pemesan, nama PBF yang dituju dan alamatnya, serta

    jenis psikotropika yang dipesan. Untuk satu lembar SP

    psikotropika dapat digunakan untuk memesan lebih dari satu jenis

    psikotropika.

    2.7.2.2 Perencanaan Selanjutnya

    Untuk pengadaan selanjutnya, perencanaan pengadaan

    perbekalan apotek SYAH FARMA dilakukan sendiri oleh

    Apoteker dibantu oleh AA dengan memperhatikan hal-hal sebagai

    berikut :

    A. Pencatatan pada buku defektaB. Kecepatan penjualan atau pergerakan produk (fast/slow/dead

    moving)

    C. Besarnya anggaran yang tersedia atau omzet apotek sesuai

    periode pesanan

    D. Obat-obat yang sering diresepkan oleh dokter

    E. PBF, berupa nilai kecukupan faktur pesanan

    F. Pola penyakit yang umum terjadi di masyarakat

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    30/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    47

    G. Informasi obat baru terutama obat bebas dan bebas terbatas

    yang sering diiklankan di berbagai media.

    2.7.2.3 Prosedur Pengadaan

    Prosedur pengadaan perbekalan farmasi apotek SYAH

    FARMAyaitu:

    A. Memeriksa obat yang sudah habis atau tinggal sedikit

    (diketahui melalui kartu stok pada setiap obat), dicatat di buku

    daftar obat habis dan dilihat bagaimana mobilitas obat tersebut

    (termasukfast/slow/dead moving product)

    B. Melakukan pemeriksaan pembelian obat tersebut dari PBF

    mana beserta satuan kemasan dan harganya untuk

    memperkirakan harga pembelian dan PBF yang akan

    dihubungi.

    C. Menyesuaikan dengan keuangan apotek untuk menentukan

    prioritas dan jumlah pemesanan.

    D. Menentukan pesanan obat yang meliputi jenis obat (termasuk

    di dalamnya bentuk sediaan dan dosis), jumlah obat, dan nama

    PBF yang dituju.

    E. Menulis di blanko Surat Pesanan (SP) :

    a. Surat pesanan obat dan alat kesehatan

    Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan

    arsip apotek)

    Nomer urut SP yang telah tercetak di buku SP

    berguna untuk memudahkan pemeriksaan kembali SP yang

    telah kita berikan pada PBF bila terjadi masalah. Ditulisnama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat yang dipesan.

    b. Surat Pesanan Narkotika

    Diperoleh dari PBF Kimia Farma, dibuat rangkap

    empat (tiga untuk PBF Kimia Farma dan satu untuk arsip

    apotek)

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    31/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    48

    Ditulis nomor urut lembar SP, nama, alamat dan

    jabatan APA sebagai pemesan, jenis dan jumlah yang

    dipesan serta tujuan penggunaan.

    Satu lembar SP hanya dapat digunakan untuk

    memesan satu jenis Narkotika.

    c. Surat Pesanan Psikotropika

    i. Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip

    apotek)

    ii. Ditulis Nomor urut lembar SP, nama, alamat dan jabatan

    APA sebagai pemesan, nama dan alamat PBF, jenis dan

    jumlah yang dipesan.

    iii.Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan lebih

    dari satu jenis psiktropika (dengan catatan PBFnya sama)

    iv. SP ditandatangani oleh APA dan diberi stempel apotek

    v. Pemesanan dapat dilakukan melalui sales PBF yang

    datang setiap hari ke apotek atau dengan menelpon PBF

    yang bersangkutan.

    2.7.2.4 Prosedur Penerimaan

    Prosedur penerimaan perbekalan farmasi di apotek SYAH

    FARMAyaitu:

    A. Diperiksa keabsahan faktur meliputi :

    a. Nama, alamat, dan nomor telepon PBF

    b. Tanda tangan penanggung jawab PBF

    c. Stempel PBFBila tidak ada maka dikembalikan

    B. Dicocokkan antara SP dengan faktur meliputi

    a. Nama PBF

    b. Jenis obat yang dipesan

    c. Jumlah obat yang dipesan

    d. Harga obat yang dipesan

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    32/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    49

    Bila tidak sesuai, ditanyakan kepada kurir yang

    membawa barang/obat dan harus disesuaikan.

    C. Dicocokkan antara isi faktur dan perbekalan farmasi yang

    datang meliputi :

    a. Jenis perbekalan farmasi yang dipesan

    b. Jumlah perbekalan farmasi yang dipesan

    c. Nomorbatch

    d. Expired date (ED)

    e. Kemasan

    f. Bentuk sediaan

    g. Kekuatan

    Bila jenis, jumlah, bentuk sediaan, kekuatan, kemasan,

    tanggal kadaluarsa dan nomor batch perbekalan farmasi tidak

    sama dengan yang tercantum pada faktur, maka dikembalikan

    dan ditukar sesuai yang tertera pada faktur dan SP.

    D. Perbekalan farmasi diperiksa kondisi fisiknya antara lain :

    a. Wadahnya harus baik dan tertutup rapat

    b. Kondisi sediaan tidak rusak (bentuk, warna, bau)

    c. Tanggal kadaluarsa masih jauh

    Bila rusak atau tanggal kadaluarsa sudah dekat,

    dikembalikan kepada PBF atau ditukar.

    E. Setelah pemeriksaan dan pencocokan selesai, faktur

    ditandatangani pihak apotek dan diberi stempel apotek. Faktur

    asli diberikan kepada PBF dan salinannya disimpan sebagai

    arsip apotek.2.7.2.5 Prosedur Pembayaran

    Prosedur pembayaran obat di Apotek SYAH FARMA

    dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut :

    A. Pembayaran secara tunai (Cash on Delivery)

    Pihak PBF mengirim barang ke apotek dan dilakukan

    pemeriksaan barang sesuai prosedur penerimaan barang :

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    33/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    50

    a. Jika barang sudah sesuai pesanan, dapat dilakukan

    pembayaran

    b. Jika tidak sesuai pesanan, dikonfirmasi ke pengirim atau

    retur

    c. Setelah pembayaran, faktur asli yang ditandatangani pihak

    PBF dan salinannya akan langsung diberikan kepada

    penerima barang di apotek.

    B. Pembayaran secara kredit

    Pihak PBF mengirim barang ke apotek dan dilakukan

    pemeriksaan barang sesuai prosedur penerimaan barang :

    a. Jika barang sudah sesuai pesanan, faktur ditandatangani

    petugas penerima dan diberi stempel apotek. Faktur asli

    dibawa oleh PBF, apotek membawa faktur copy, catat

    nomor faktur, dan jumlah yang harus dibayar pada buku

    pembelian, kemudian faktur copy tersebut disimpan pada

    odner faktur pembelian sesuai dengan bulannya dan urut

    seperti pada urutan buku pembelian.

    b. Jika tidak sesuai pesanan, dikonfirmasi ke pengirim atau

    retur

    c. Beberapa hari sebelum waktu jatuh tempo pembayaran,

    PBF akan datang ke apotek, selanjutnya:

    i. Faktur asli diserahkan kepada apotek

    ii. Apotek membuat tanda terima faktur (rangkap dua) yang

    ditandatangani apoteker dan diberi stempel apotek

    d. Tanda terima faktur asli diserahkan kepada PBF sebagaibukti penagihan kepada apotek pada waktu jatuh tempo.

    Jika pada faktur terdapat CN (Credit Nota), yaitu barang

    dikembalikan (misalnya karena tidak sesuai pesanan) maka

    tanda terima faktur harus dilakukan penyesuaian jumlah

    uang yang harus dibayar ke PBF

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    34/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    51

    e. Salinan tanda terima faktur disatukan dengan faktur asli

    untuk diarsip pada buku kas keluar dan faktur asli disimpan

    pada order kas keluar sesuai dengan bulannya.

    f. Pada tanggal pembayaran yang telah disepakati, tagihan

    dibayar apotek kepada petugas PBF yang datang ke apotek :

    i. Tanda terima faktur asli diserahkan kembali ke apotek

    ii. Pada faktur asli diberi tanda lunas serta tanda tangan dan

    nama terang petugas PBF, dan disimpan kembali sebagai

    arsip apotek.

    2.7.2.6 Perencanaan Penataan dan Penyimpanan Perbekalan

    Farmasi

    Penataan perbekalan farmasi merupakan faktor penentu

    kelancaran kegiatan operasional di apotek. Adapun maksud dan

    tujuan penataan dan penyimpanan di apotek adalah :

    A. Penggunaan ruang yang optimum dari ruang yang tersedia

    B. Mengurangi kehilangan waktu dan energi karena gerak selama

    pelayanan

    C. Memudahkan pekerjaan dan pengambilan barang

    D. Memberikan kenyamanan kepada pasien/klien

    E. Mengurangi biaya pemeliharaan

    F. Untuk menjamin stabilitas obat.

    Penataan dan penyimpanan perbekalan farmasi di Apotek

    SYAH FARMAdiatur berdasarkan :

    A. Penggolongan obat

    Obat bebas, bebas terbatas, obat tradisional, kosmetika,beberapa alat kesehatan dan PKRT diletakkan pada etalase di

    bagian depan apotek agar konsumen bebas memilih sesuai

    keinginannya. Penataannya dilakukan berdasarkan bentuk

    sediaan, kelas terapi, dan alfabetis. Lay out diusahakan

    seefektif mungkin untuk menarik perhatian konsumen dan

    mempermudah pengambilan produk.

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    35/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    52

    a. Obat keras baik generik maupun non generik diletakkan

    pada lemari pelayanan di ruang peracikan. Bentuk dan

    ketinggian lemari dirancang sesuai dengan kapasitas

    personel apotek. Penataan dibedakan atas bentuk sediaan

    dan alfabetis. Sedangkan untuk obat-obat yang memiliki

    resiko tinggi dan indeks terapinya sempit, penyimpanannya

    disendirikan berdasarkan kelas terapi kemudian disusun

    menurut abjad.

    b. Alat kesehatan seperti spuit injeksi diletakkan pada tempat

    yang sama di ruang peracikan.

    c. Obat narkotika dan psikotropika masing-masing diletakkan

    pada lemari khusus berukuran 100 x 80 x 40 cm dengan 2

    lapis pintu dan dengan dua kunci yang berbeda. Pintu

    pertama sebagai lemari pelayanan dan pintu kedua sebagai

    gudang. Lemari diletakkan didalam ruang peracikan dalam

    kondisi terkunci pada tempat yang tidak terlihat umum dan

    tidak mudah dipindahkan.

    B. Bentuk sediaan

    Likuida : obat dalam (sirup, elixir, suspensi, emulsi, dry

    Syrup, dan obat luar (tetes mata, inhaler)

    Semisolida : salep, krim, gel, ointment

    Solida : tablet, kaplet, kapsul

    C. Kelas terapi

    Tujuan penataan ini adalah untuk menghindari kesalahan

    pengambilan obat karena nama maupun kemasan yang hampirsama, selain itu juga untuk memudahkan pemilihan obat jika

    terjadi substitusi terapetik. Untuk obat - obat yang beresiko

    tinggi yaitu yang mempunyai indeks terapi sempit seperti

    antihipertensi, obat jantung, dan antidiabetes, penataannya

    disendirikan berdasarkan kelas terapinya, kemudian disusun

    secara alfabetis.

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    36/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    53

    D. Stabilitas Obat (Obat yang disimpan di lemari pendingin)

    Di dalam lemari pendingin disimpan sediaan yang tidak

    stabil pada suhu kamar atau membutuhkan suhu penyimpanan

    yang rendah, antara lain suppositoria, ovula, sediaan dengan

    bakteri Lacto bacillus, tablet salut gula dan selaput, sirup,

    beberapa sediaan injeksi, dan lain-lain.

    E. MetodeFEFOdan FIFO

    Metode penataan berdasarkan First Expired First Out

    (FEFO) yaitu jika obat yang baru diterima atau diterima

    belakangan waktu kadaluarsanya lebih pendek diletakkan di

    depan untuk dikeluarkan terlebih dahulu. Juga menggunakan

    metodeFirst In First Out(FIFO) yaitu obat yang datang lebih

    dulu dikeluarkan terlebih dahulu, hal ini untuk menghindari

    obat kadaluarsa.

    F. Alfabetis

    Penataan dan penyimpanan obat dan perbekalan farmasi

    lainnya setelah ditata berdasarkan bentuk sediaan kemudian

    ditata secara alfabetis sehingga memudahkan pengambilan.

    Untuk obat-obat yang memiliki indeks terapi sempit dan

    beresiko tinggi apabila tertukar seperti obat diabetes mellitus,

    antihipertensi, dan jantung penyimpanannya dikelompokkan

    berdasarkan kelas terapi lalu disusun menurut alfabetis.

    Dengan sistem penataan seperti ini, diharapkan akan

    lebih memudahkan pemilihan obat yang sesuai dengan

    kebutuhan, serta menghindari kesalahan pemberian obat yang

    dapat berakibat fatal.

    Penataan dan penyimpanan sediaan farmasi juga harus

    memperhatikan faktor lingkungan untuk menjaga stabilitas

    obat. Faktor lingkungan yang diperhatikan dalam penataaan

    dan penyimpanan obat adalah sinar matahari, suhu, dan

    kelembaban. Diusahakan obat-obat tidak terkena sinar

    matahari langsung, suhu dijaga dengan sirkulasi yang cukup,

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    37/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    54

    dan lemari penyimpanan dijauhkan dari kamar mandi karena

    kelembaban yang relatif tinggi di sekitar kamar mandi.

    2.7.3 Administrasi dan Pelaporan

    2.7.3.1 Administrasi Apotek

    Untuk ketertiban dan keteraturan dalam pelaksanaan

    kegiatan, apotek SYAH FARMA melengkapi sistem

    administrasinya dengan melakukan pencatatan yang meliputi :

    A. Pencatatan persediaan

    Pencatatan sediaan farmasi meliputi pencatatan pada

    kartu stok gudang dan pencatatan pada kartu stok apotek di

    lemari peracikan ataupun etalase.

    Prosedur pencatatan sediaan farmasi :

    a. Dilakukan pencatatan pada kartu stok gudang untuk sediaan

    farmasi yang baru datang meliputi nama PBF, tanggal

    kadaluarsa, nomor batch, satuan kemasan, harga satuan,

    jumlah persediaan, jumlah pengeluaran ke lemari, sisa dan

    paraf pengarsip. Untuk obat-obat narkotika dan psikotropika

    disimpan dilemari khusus, yang terdiri dari dua pintu

    dipisahkan antara stok gudang dan stok harian.

    b. Dilakukan pencatatan pada kartu stok apotek untuk obat

    yang dimasukkan, tanggal pemasukan obat serta jumlah

    stok pada lemari obat. Setiap pengeluaran sediaan farmasi

    dari etalase/lemari peracikan dilakukan pencatatan pada

    kartu stok apotek sehingga setiap saat dapat dipantaujumlah yang keluar dan jumlah yang masih ada.

    B. Pencatatan pada buku defekta

    Pencatatan sediaan farmasi yang habis, tidak ada atau

    stok tinggal sedikit dilakukan pada buku defekta sehingga

    memudahkan pengecekan perbekalan farmasi yang harus

    dipesan pada pihak PBF. Pencatatan dilakukan setiap kali

    ditemukan adanya sediaan farmasi yang habis, tidak ada atau

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    38/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    55

    stok tinggal sedikit. Hal ini dilakukan untuk mencegah

    terjadinyastock-out(barang habis saat ada permintaan).

    C. Pencatatan pembelian

    Pencatatan pembelian dilakukan untuk pembelian yang

    dilakukan meliputi pencatatan obat yang datang, nomor faktur,

    nominal pembelian. Catatan diarsip dalam buku tersendiri yang

    dikelompokkan menurut bulan pembelian.

    D. Pencatatan tanggal kadaluarsa

    Pencatatan ini dilakukan pada buku tersendiri. Dibuat

    pengelompokan berdasar bulan dan tahunexpired datemasing-

    masing item sediaan farmasi yang masih ada.

    E. Pencatatan penjualan harian

    Pencatatan penjualan harian dilakukan pada buku

    tersendiri, kemudian direkap kembali dengan pencatatan pada

    komputer, dipisahkan antara file penjualan untuk non resep

    (misalnya obat wajib apotek, alat kesehatan, kosmetik, obat

    tradisional, obat bebas dan obat bebas terbatas tanpa resep dan

    komoditi lainnya) danfilepenjualan dengan resep dokter.

    F. Pencatatan narkotika dan psikotropika

    Tiap pengeluaran obat narkotika dan psikotropika harus

    dicatat dalam catatan pengeluaran narkotika dan psikotropika

    berisi tanggal, nomor resep, nama dan alamat pasien, nama dan

    alamat dokter pemberi resep, jumlah serta sisa yang ada di

    persediaan. Hal ini untuk memudahkan pengawasan dan

    pelaporan pemakaian narkotika/psikotropika tiap bulannya.G. Pencatatan keuangan

    Pencatatan keuangan meliputi pengeluaran kas,

    pemasukan kas, serta pembelian. Pengeluaran kas meliputi

    pengadaan obat secara tunai dan kredit, biaya-biaya (listrik, air,

    telepon, gaji karyawan, perlengkapan apotek, dan lain-lain).

    Semua bukti pengeluaran diarsipkan dan pengeluaran total

    dijumlah tiap bulannya. Pemasukan kas meliputi penjualan

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    39/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    56

    obat dengan resep dan non resep, penjualan alat kesehatan, dan

    komoditas lainnya. Tiap hari transaksi yang terjadi serta

    jumlah uang yang masuk dan yang ada dicatat dalam buku

    tersendiri, kemudian tiap bulannya dipindahkan ke dalam buku

    penerimaan kas.

    H. Pencatatan pengobatan pasien (PMR)

    Data masukan berasal dari pencatatan penjualan yang

    meliputi data pasien, tanggal penjualan, nomor resep,

    keterangan dokter, nama obat, dan aturan pakai. PMR di

    apotek SYAH FARMA menggunakan sistem dua kartu, yaitu

    buku rekam pengobatan pasien yang diberikan kepada pasien

    dan kartu PMR untuk disimpan di apotek.

    I. Pencatatan lain-lain

    a. Nota, digunakan sebagai bukti untuk penjualan tanpa resep..

    b. Kuitansi, digunakan untuk bukti penjualan dengan resep.

    c. Turunan resep, diberikan pada pasien yang membeli resep

    sebagian atau apabila ada permintaan dari pasien.

    d. Etiket, digunakan dalam pelayanan resep untuk memberikan

    keterangan bagi pasien terhadap obat yang diserahkan,

    berisi informasi pemakaian obat, nama pasien, tanggal, dan

    nomor resep.

    e. Form pemberian informasi, digunakan untuk memberikan

    informasi tertulis tentang cara pemakaian obat serta hal-hal

    yang perlu diperhatikan oleh pasien selama terapi obat.

    Pengelolaan keuangan dilakukan dengan melihat setiappencatatan dalam laporan keuangan harian dan bulanan.

    Pengeluaran keuangan harus disertai tanda bukti transaksi

    seperti nota sehingga proses administrasinya teratur dan benar.

    2.7.3.2 Pelaporan Apotek

    Pelaporan digunakan untuk obat narkotika dan psikotropika

    yang dilakukan tiap bulan sebelum tanggal 10 pada bulan

    berikutnya dengan menggunakan form software SIPNAP (Sistem

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    40/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    57

    Pelaporan Narkotika dan Psikotropika). Pelaporan ini dibuat 4

    rangkap, ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi,

    dan Kepala Balai Besar POM Jambi, serta satu rangkap digunakan

    sebagai arsip apotek.

    Selain pelaporan narkotika dan psikotropika, pelaporan

    Pajak Penghasilan (PPh) apotek dilakukan setiap bulannya

    menggunakan SSP (Surat Setoran Pajak) dari kantor pajak dengan

    menggunakan dasar perhitungan dari laporan Laba/Rugi ditahun

    sebelumnya. Pembayaran pajak dilakukan di kantor pos atau bank

    yang ditunjuk paling lambat tanggal 15 di bulan berikutnya dan

    lapor apabila sudah bayar ke kantor pajak paling lambat tanggal 20-

    nya. (Apabila terlambat dalam melakukan pembayaran maka akan

    diberikan sanksi berupa denda biaya bunga perhari dan apabila

    terlambat melaporkan ke Kantor Pajak maka akan diberi sanksi

    dalam jumlah tertentu).

    2.8 Rencana Pengembangan

    2.8.1 Sumber Daya Manusia (SDM)

    Peningkatan kualitas SDM akan sangat berpengaruh terhadap

    kelangsungan hidup apotek. Langkah yang dapat ditempuh adalah

    dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbagai seminar kesehatan

    dan kefarmasian. Hal ini dimaksudkan agar karyawan mengikuti

    perkembangan dunia kesehatan dan kefarmasian di masyarakat sehingga

    diharapkan kualitas pelayanan yang dilakukan apotek meningkat.

    Selain itu, kinerja karyawan perlu dilakukan evaluasi selamaperiode waktu tertentu. Evaluasi ini terkait dengan jumlah penjualan dan

    pencapaian target penjualan apotek dalam periode waktu tertentu.

    Volume penjualan yang tinggi secara tidak langsung mengindikasikan

    kepuasan konsumen dengan sistem pelayanan yang diberikan apotek.

    Bila hal ini tercapai, maka diberikan rewardbagi para karyawan sebagai

    motivator untuk terus meningkatkan kualitas kinerjanya.

  • 7/25/2019 modal pendirian apotik

    41/41

    Business Plan ApotekSYAH FARMA

    Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 102

    Pengembangan SDM juga diwujudkan dengan penambahan

    personel apotek, yaitu pembantu umum. Dengan penambahan personel

    ini, diharapkan meningkatkan profesionalitas apotek dalam melakukan

    pelayanan kefarmasian di masyarakat.

    2.8.2 Manajemen dan Pelayanan

    Seiring dengan kemajuan dan berkembangnya suatu apotek, maka

    manajemen suatu apotek akan semakin berkembang. Salah satu

    pengembangan apotek SYAH FARMA adalah penerapan adanya SOP

    (Standard Operating Procedure). Dengan adanya SOP, alur manajemen

    serta pelayanan akan lebih teratur dan kualitas manajerial serta pelayanan

    yang ada di apotek akan terjaga.

    Pelayanan di apotek SYAH FARMA tidak hanya berupa pelayanan

    resep dan non resep, tetapi juga pelayanan jasa yang berupa Konseling,

    Edukasi, dan Informasi (KIE) yang berorientasi pada kualitas hidup

    pasien (patient oriented). Selain itu, apotek SYAH FARMA juga

    melayani pemesanan perbekalan farmasi via telepon dan jasa

    pengantaran perbekalan farmasi dengan memberikan penjelasan pada

    lembar informasi pasien.

    Evaluasi terhadap kegiatan apotek akan dilakukan setiap akhir

    bulan untuk mengevaluasi kinerja apotek dan SDM yang berperan di

    dalamnya. Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengetahui kekurangan

    apotek yang harus diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan di apotek

    serta meningkatkan kepuasan konsumen.