Upload
sugiarto-hadiwijoyo
View
14
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penelitian Tindakan Kelas
Citation preview
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 1/86
i
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MODEL KOPROL MANIS
BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA
DENGAN PENILAIAN BERORIENTASI PISA
UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA
DAN KARAKTER
PADA MATERI TURUNAN KELAS XI IPA 3
SMA N 1 PEGANDON
SEMESTER 2 TAHUN 2015
DALAM RANGKA
SIMPOSIUM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015
Oleh :
NAMA : SUGIARTO, S.Pd., M.Kom., M.Pd.
NIP : 196705281992011001
SEKOLAH : SMA N 1 PEGANDON
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PEGANDON
Juli 2015
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 2/86
ii
PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
1. Judul Penelitian Model Koprol Manis Berbantuan
Software Geogebra dengan Penilaian
Berorientasi PISA untuk Meningkatkan
Literasi Matematika dan Karakter pada
Materi Turunan Kelas XI IPA 3 SMA N
1 Pegandon
Semester 2 Tahun 2015
2.
a. Mata Pelajaran
b. Bidang Kajian
Matematika
Pembelajaran Matematika3. Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap dan
Gelar
b. Jenis Kelamin
c.
Pangkat,Golongan NIP /
NUPTK
d. Unit Kerja
e. Kabupaten
f. Provinsi
g.
Alamat Institusi
h. Nomor Telepon / HP
i. E-mail
Sugiarto,S.Pd., M.Kom., M.Pd.
Laki-laki
PembinaTK,IV/b,196705281992011001
/1860745647300012
SMA N 1 Pegandon
Kendal
Jawa Tengah
Jl Raya Putat Pegandon
0294 3686180 / 085641186556
4. Lama Penelitian Lima bulan ( Februari s.d. Juni 2015 )
5. Biaya yang diperlukan :
Sumber dari
-
Pegandon, Juli 2015
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Pegandon Peneliti
Eustasia Christine Martati S.Pd., M.Pd. Sugiarto,S.Pd., M.Kom., MPd.
NIP : 19640329 198703 2 008 NIP. 196705281992011001 .
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 3/86
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sugiarto, S.Pd.,M.Kom, M.Pd
NIP : 196705281992011001
Unit Kerja : SMA N 1 Pegandon, Kendal
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Ilmiah Hasil Penelitian
Tindakan Kelas yang berjudul “MODEL KOPROL MANIS BERBANTUAN
SOFTWARE GEOGEBRA DENGAN PENILAIAN BERORIENTASI PISA
UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA DAN KARAKTER
PADA MATERI TURUNAN KELAS XI IPA 3 SMA N 1 PEGANDON
SEMESTER 2 TAHUN 2015” adalah benar-benar karya sendiri.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk mengikuti Simposium Guru dan
Tenaga Kependidikan tahun 2015.
Pegandon, 5 November 2015
Mengetahui
Kepala SMA N 1 Pegandon Yang membuat pernyataan
Eustasia Christine Martati, S.Pd., M.Pd. Sugiarto, S.Pd.,M.Kom, M.Pd.
NIP 19640329 198703 2 008 NIP. 196705281992011001
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 4/86
iv
ABSTRAK
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran, seberapa besar peningkatan literasi matematika, dan bagaimana perubahan perilaku siswa denganmodel Koprol Manis berbantuan GeoGebra pada kompetensi turunan bagi siswa kelas XIIPA 3 SMA N 1 Pegandon semester 2 tahun pelajaran 2014/2015
Metode penelitian ini adalah PTK yang terdiri atas dua siklus. setiap siklus terdiridari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Analisis data yangdigunakan adalah diskriptif kualitatif
Hasil penelitian ini: literasi matematika siklus I 47,64, dan siklus II 60,55.
Perubahan perilaku siswa terlihat dari kebiasaan disiplin pada kondisi awal sebanyak 5menjadi 20 siswa pada siklus II, kebiasaan demokratis pada kondisi awal sebanyak 7menjadi 14 siswa pada siklus II.
Kata kunci: model Koprol Manis, software Geogebra, literasi matematika, disiplin,demokratis
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 5/86
v
PRAKATA
Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk – Nya
sehingga penulisan laporan penelitian ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Laporan penelitian ini berjudul “Model Koprol Manis Berbantuan Software Geogebra
dengan Penilaian Berorientasi PISA untuk Meningkatkan Literasi Matematika dan
Karakter pada Materi Turunan Kelas XI IPA 3 SMA N 1 Pegandon Semester 2 Tahun
2015”, bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan model Koprol
Manis berbantuan software Geogebra, dan seberapa besar peningkatan literasi matematika
serta perubahan perilaku siswa sehubungan pelaksanaan model tersebut.. Penelitian ini
dilaksanakan selama lima bulan, sejak bulan Februari sampai dengan Juni 2015. Penelitian
ini dapat terselesaiak dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak.. Oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Drs. Bagiyo Santoso, selaku Kepala SMA N 1 Pegandon Kendal (sampai
dengan bulan Mei 2015) yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk
terlaksananya penelitian ini.
2. Ibu Eustasia Christine Martati, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SMA N 1 Pegandon Kendal
(mulai bulan Mei 2015) yang telah memberikan kesempatan untuk melanjutkan
penelitian ini.
3.
Ibu Cholifatul Huda, S.Pd. selaku kolaborator yang telah membantu dalam observasi
dan memberi masukan serta saran pada penelitian ini.
4. Rekan sejawat, guru SMA Negeri 1 Pegandon Kendal yang telah memberikan bantuan
waktu, pemikiran dan tenaga.
5. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 6/86
vi
Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk penyempurnaan penelitian
selanjutnya. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada
umumnya, dan proses pembelajaran di SMA N 1 Pegandon pada khususnya.
Pegandon, Juli 2015
Peneliti
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 7/86
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................. iv
PRAKATA .................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konstruktivisme .............................................................................. 3
B. Problem Solving .............................................................................. 3
C. Humanistik ...................................................................................... 3
D. Model Pembelajran Koprol Manis .................................................. 4
E. Aplikai Geogebra ........................................................................... 4
F. Literasi Matematika ........................................................................ 4
G. Penilaian berorientasi PISA ............................................................ 5
H. Karakter ........................................................................................... 5
I. Turunan ........................................................................................... 6
J. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 6
K. Kerangka Berpikir ........................................................................... 6
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 8/86
viii
L. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
A. Deskripsi Kondisi Awal .................................................................. 8
B. Deskripsi Hasil Siklus I ................................................................... 9
C. Deskripsi Hasil Siklus II ................................................................. 12
D. Pembahasan ..................................................................................... 15
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
Simpulan .......................................................................................... 18
B. Rekomendasi ................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 20
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 9/86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan literasi matematika siswa kelas X I IPA 3 masih rendah,
telihat dari hasil tes literasi matematika berorientasi PISA untuk materi limit fungsi
secara umum sebesar 41,48. Rata-rata kemampuan formulate 41,28, rata-rata
kemampuan employ 21,48, rata-rata kemampuan interpret 27,94.
Pembelajaran yang berlangsung selama ini belum memberikan
kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan oleh dirinya sendiri,
serta belum menyelaraskan antara bangunan pengetahuan pada diri siswa dengan
bangunan pengetahuan yang diterima kelompok pada saat diskusi kelompok.
Pembelajaran yang berlangsung selama ini, juga belum mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah, serta belum optimal dalam mengarahkan siswa
untuk memahami diri sendiri dan lingkungan sosialnya guna memaksimalkan
prestasinya.
Penelitian Mayor dan Mangope (2012) menunjukkan bahwa
konstruktivisme, mendorong siswa untuk membangun pengetahuan dari
pengalaman sebelumnya sehingga mampu menerapkan teori dan praktik, dan
membuat hubungan yang penuh makna antara apa yang mereka pelajari dengan
dunia nyata. Isoda dan Olfos (dalam Isoda, 2011:16-18) mengembangkan
instrumen check-list untuk pembelajaran problerm soving yang mengakomodasi
tahapan-tahapan : pemaparan problem, penyelesaian secara bebas, komparasi dan
gagasan, serta pembuatan ringkasan. Hasil penelitian Haglund (2004:141)
menunjukkan pembelajaran humanistik dalam matematika dapat memberikan
pengaruh positif terhadap sikap siswa yang menganggap dirinya lemah dalam
matematika dan mengurangi banyaknya siswa yang tidak suka matematika atau
yang merasa tidak bisa mengerjakan matematika.
Berdasarkan uraian di atas, upaya yang dapat dilakukan adalah
mengembangkan dan menerapkan suatu model pembelajaran yang memuat aspek-
aspek konstruktivistik, problem-solving dan teori belajar humanistis. Model belajar
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 10/86
2
tersebut oleh peneliti diberi nama model “Koprol Manis”, kependekan dari
Konstruktivistik, Problem Solving dan Humanistik. Selain penggunaan model
tersebut juga digunakan software Geogebra untuk meningkatkan pembentukan
konsep dan kemampuan pemecahan masalah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimanakah proses
pembelajaran dengan model Koprol Manis berbantuan software Geogebra, 2)
seberapa besar peningkatan literasi matematika dengan model Koprol Manis
berbantuan software Geogebra, 3) bagaimanakah perubahan perilaku siswa dalam
pembelajaran dengan model Koprol Manis berbantuan software GeoGebra pada
siswa kelas XI IPA 3 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan pembelajaran dengan
model Koprol Manis berbantuan software GeoGebra, 2) mendeskripsikan
peningkatan kemampuan literasi matematika setelah dilaksanakan model Koprol
Manis berbantuan software Geogebra, 3) Mendeskripsikan perubahan perilaku
yang menyertai model Koprol Manis berbantuan software Geogebra pada siswa
kelas XI IPA 3 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah: 1) bagi guru,sebagai acuan dalam
menggunakan model Koprol Manis ke dalam pembelajaran matematika, 2) bagi
siswa, memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk belajar matematika
melalui tahap membangun konsep dan tahap memecahkan masalah, 3) bagi
sekolah, memberikan referensi hasil penelitian di perpustakaan mengenai model
Koprol Manis berbantuan software Geogebra untuk meningkatkan kemampuan
literasi matematika.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 11/86
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah teori belajar mengenai terbentuknya pengetahuan.
Tiga sudut pandang dalam konstruktivisme, yaitu pandangan radikal, pandangan
sosial dan pandangan emergent . Pandangan radikal mengenali belajar sebagai
serangkaian pengaturan kognitif dari seorang individu (Von Glaserfeld dalam
O’Shea dan Leavy, 2013:295), pandangan sosial menekankan pembelajaran
sebagai prestasi sosial yang artinya bahwa proses pembentukan pengetahuan terjadi
dari interaksi sosial yang didalamnya diberikan makna yang telah diterima
masyarakat atau komunitas tertentu kemudian diinternalisasikan ke dalam diri
individu (Bauersfeld dalam O’Shea dan Leavy, 2013:295) , dan pandangan
emergent adalah sintesis dari pandangan radikal dan sosial. (Tobin dan Tippin
dalam O’Shea dan Leavy, 2013:295)
B. Problem-Solving
Isoda dan Olfos (dalam Isoda, 2011: 16-18) mengembangkan instrument
self-checklist untuk implementasi pendekatan problem solving yang meliputi
Pemaparan Masalah (Problem Posing), Penyelesaian Bebas (Independent Solving),
Perbandingan dan Pembahasan (Comparison & Discussion), Ringkasan
(Summary).
C. Humanistik
Penggunaan pendekatan humanistik berarti menerapkan sebagian atau
seluruh hal-hal berikut: 1) mengajarkan kemampuan membaca, menulis, dan
komputasi, sama baiknya dengan komunikasi, berpikir, pembuatan keputusan,
pemecahan masalah, dan mengetahui diri sendiri, 2) membantu siswa percaya
terhadap dirnya sendiri dan potensinya, menumbuh-kembangkan rasa belas kasih
dan saling pengertian, memupuk harga diri dan penghargaan terhadap orang lain,
3) mengejar pengetahuan, tumbuh, mencintai, menemukan makna dari keberadaan
seseorang (Power, at al . (Ed.). 2008: 218).
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 12/86
4
D. Model Pembelajaran Koprol Manis
Model pembelajaran Koprol Manis adalah model pembelajaran yang
dikembangkan oleh peneliti. Nama “Koprol Manis”, adalah kependekan dari
Konstruktivistik, Problem Solving dan Humanistik, sebagai penekanan bahwa
model pembelajaran tersebut memuat aspek-aspek konstruktivistik, problem-
solving dan teori belajar humanistis. Aspek konstruktivistik untuk mengembangkan
kemampuan mengembangkan konsep, aspek problem-solving untuk
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, dan aspek humanistis untuk
memberikan perubahan perilaku siswa secara positif.
Langkah-langkah dalam model pembelajaran Koprol Manis secara garis
besar meliputi tahap membangun konsep dan tahap pemecahan masalah. Tahap
membangun konsep meliputi: 1) siswa memahami dan menyikapi diri sendiri dan
lingkungan, 2) pembagian kelas dalam kelompok kecil, 3) pengalaman belajar yang
bervariasi, realistik dan konstruktif, 4) aktivitas membangun konsep secara
individual, 5) aktivitas membangun konsep secara kelompok, 6) aktivitas
membangun konsep antar kelompok, 7) membuat simpulan konsep. Tahap
memecahkan masalah meliputi: 1) pemberian persoalan atau problem, 2) aktivitas
pemecahan masalah secara individual, 3) komparasi gagasan dan pembahasan, 4)
membuat simpulan.
E. Aplikasi GeoGebra
GeoGebra adalah perangkat lunak matematika yang dinamis dan bersifat
open source serta bebas untuk pembelajaran dan pengajaran matematika di
sekolah. GeoGebra dikembangkan oleh Markus Hohenwarter dan tim
pemrograman internasional. Aplikasi GeoGebra dan tutorialnya dapat didownload
dari situs : http://www.geogebra.org
F. Literasi Matematika
Menurut PISA 2015 (dalam draft mathematics framework ) pengertian
literasi matematika adalah kemampuan siswa untuk membuat rumusan, melakukan
penerapan dan penafsiran matematika dalam berbagai konteks, literasi matematika
mencakup kemampuan melakukan penalaran matematis dan penggunaan konsep,
prosedur, dan fakta untuk menggambarkan, menjelaskan atau memperkirakan
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 13/86
5
fenomena/kejadian. Literasi matematika membantu seseorang untuk memahami
peran atau kegunaan matematika di dalam kehidupan sehari-hari sekaligus
menggunakannya untuk membuat keputusan-keputusan yang tepat sebagai warga
negara yang membangun, peduli dan berpikir (OECD, 2014). Keterlibatan aktif
siswa dalam literasi matematika ditunjukkan dengan tindakan merumuskan
( formulate), menerapkan (employ), dan menafsirkan (interpret ).
G. Penilaian berorientasi PISA
Penilaian berorientasi PISA pada penelitian ini adalah penilaian literasi
matematika yang dirancang oleh peneliti, khusus pada materi karakteristik fungsi
dan nilai ekstrim fungsi yang mengacu framework PISA 2015, yaitu .memiliki tiga
komponen: 1) konten, 2) proses dan 3) konteks. Komponen konten yaitu :
kompetensi karakteristik fungsi dan nilai ekstrim fungsi, Komponen proses yaitu
25% kemampuan formulate, 50% kemampuan employ, 25% kemampuan interpret.,
selain itu harus memuat tujuh kemampuan matematika dasar yaitu :
Communication, Mathematising ., Representation., Reasoning and Argument ,
Devising Strategies for Solving Problems, Using Symbolic, Formal and Technical
Language and Operation, Using Mathematics Tools. Komponen konteks yaitu 25%
konteks pribadi, 25% konteks pekerjaan, 25% konteks sosial, dan 25% konteks ilmu
pengetahuan.
H. Karakter
Khan (2010: 34) mengemukakan karakter merupakan nilai-nilai prilaku
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum,
tatakrama, budaya, dan adat istiadat.
Karakter yang diteliti adalah karakter disiplin dan demokratis. Karakter
disiplin adalah kepatuhan dan ketertiban pada berbagai ketentuan atau peraturan
(Hasan, 2010: 26). Karakter demokratis adalah karakter warga negara dalam
melaksanakan kerja-sama untuk mencapai tujuan dan menentukan masa depan
mereka, yaitu dengan membuat keputusan setelah mempertimbangkan semua sudut
pandang secara hati-hati untuk memberikan kontribusi bagi kebaikan kelompok
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 14/86
6
mereka dan kebaikan bersama. Ada sejumlah kesamaan penting antara menjadi
warga negara yang efektif dalam demokrasi dan menjadi anggota yang efektif dari
kelompok pembelajaran kooperatif. Sebuah kelompok pembelajaran kooperatif
adalah mikrokosmos dari demokrasi.(Nucci dan Narvaez (Ed.), 2008:224-225).
I. Turunan
Turunan suatu fungsi f adalah sebuah fungsi baru f’ yang untuk setiap
bilangan x memiliki nilai : f’(x) = limℎ→
(+ℎ)−()ℎ (Stewart,2012:107).
Interpretasi turunan sebagai gradien garis singgung suatu kurva dapat dimanfaatkan
untuk menentukan karakteristik kurva suatu fungsi dan untuk menghitung nilai
ekstrem suatu fungsi.
J. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian Mayor dan Mangope (2012) menunjukkan bahwa
konstruktivisme, mendorong siswa untuk membangun pengetahuan dari
pengalaman sebelumnya sehingga mampu menerapkan teori dan praktik.
Penerapan konstruktivisme juga membuat hubungan yang penuh makna antara apa
yang mereka pelajari dengan dunia nyata.
Isoda dan Olfos (dalam Isoda, 2011:16-18) mengembangkan instrumen
check-list untuk pembelajaran problerm soving. Instrumen tersebut
mengakomodasi tahapan-tahapan : pemaparan problem, penyelesaian secara bebas,
komparasi dan gagasan, serta pembuatan ringkasan.
Hasil penelitian Haglund (2004:141) menunjukkan pembelajaran
humanistik dalam matematika dapat memberikan pengaruh positif terhadap sikap
siswa yang menganggap dirinya lemah dalam matematika. Penerapan humanistikdalam pembelajaran matematika membuat lebih sedikit siswa yang tidak suka
terhadap matematika atau merasa bahwa mereka tidak bisa mengerjakan
matematika.
K. Kerangka Berpikir
Penerapan pembelajaran konstruktivistik melalui pemberian pengalaman
belajar yang nyata dan sesuai dengan pengalaman belajar sebelumnya dapat
meningkatkan kemampuan literasi matematika pada kategori konteks. Sedangkan
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 15/86
7
penerapan pembelajaran konstruktivistik melalui pemberian pengalaman belajar
yang menuntun peserta didik untuk menemukan kembali atau membangun konsep
tertentu dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika pada kategori konten
Penerapan pembelajaran problem-solving yang mengarahkan siswa untuk
memahami problem yang diajukan guru, memecahkan problem secara mandiri,
membandingkan berbagai gagasan dan membahasnya, serta membuat ringkasan
hasil diskusi dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika pada kategori
proses yang meliputi kemamuan formulate, employ dan interrpret.
Penerapan pembelajaran humanistik terutama perilaku guru yang
mengarahkan peserta didik untuk membiasakan hubungan pribadi yang positif,
dialog, mengekspresikan potensi dan berkomunikasi akan meningkatkan aktivitas
bertanya, menjawab, menayangkan ide, mengkritik, berargumentasi dan sejenisnya.
Berdasarkan uraian di atas, upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan literasi matematika adalah dengan menerapkan model
pembelajaran yang mengimplementasikan aspek-aspek konstruktivistik, problem-
solving dan teori belajar humanistis. Model belajar tersebut oleh peneliti diberi
nama model “Koprol Manis”, kependekan dari Konstruktivistik, Problem Solving
dan Humanistik. Selain penggunaan model tersebut juga digunakan software
Geogebra untuk meningkatkan pembentukan konsep dan kemampuan pemecahan
masalah.
L. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan dari penelitian
ini adalah: 1) Model Koprol Manis berbantuan software GeoGebra diduga sesuai
untuk pembelajaran kompetensi turunan, 2) Model Koprol Manis berbantuan
software GeoGebra diduga secara efektif dapat meningkatkan kemampuan literasi
matematika pada kompetensi.turunan, 3) Model Koprol Manis berbantuan aplikasi
GeoGebra diduga secara efektif dapat merubah perilaku siswa khususnya untuk
karakter disiplin dan demokratis pada pembelajaran kompetensi turunan kelas XI
IPA 3 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 16/86
8
BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL
A. Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan catatan dan hasil pengamatan guru, diperoleh gambaran
kondisi awal proses pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas XI IPA 3
pada semester 2 tahun 2015, yaitu: 1) guru belum optimal dalam mengarahkan
siswa untuk membangun konsep-konsep matematika baik oleh dirinya sendiri
maupun dengan berinteraksi terhadap teman-temannya, 2) guru belum
menggunakan peralatan (tools) untuk membantu siswa dalam membangun
pengetahuan, 3) guru belum optimal dalam mengarahkan siswa untuk
menyelesaiakn persoalan menggunakan tahapan penyelesaian dengan lengkap baik
secara mandiri maupun berkelompok, 4) guru belum optimal dalam mengarahkan
siswa untuk memahami diri sendiri dan lingkungan sosialnya guna meningkatkan
aktivitas dan hasil belajarnya.
Kemampuan literasi matematika siswa kelas XI IPA 3 pada kondisi awal
dapat dilihat dari hasil tes kemampuan literasi matematika untuk materi limit fungsi
berorientasi PISA yang disusun oleh peneliti. Kemampuan literasi matematika
untuk materi limit fungsi secara umum memiliki rata-rata yang masih rendah
(41,48), rata-rata kemampuan formulasi (formulate) tergolong sedang (41,28), rata-
rata kemampuan penerapan (employ) tergolong rendah (21,48), rata-rata
kemampuan penafsiran (interpret) tergolong rendah (27,94).
Perilaku siswa pada kondisi awal, khususnya yang berkenaan dengan
karakter disiplin dan karakter demokratis dapat dilihat dari hasil observasi pada saat
pembelajaran limit fungsi. Dalam hal karakter disiplin, sebanyak 5 anak berkategori
belum tampak (BT), 11 anak berkategori mulai tampak (MT), 9 anak berkategori
mulai berkembang (MB), 7 anak berkategori menjadi kebiasaan (MK). Dalam hal
karakter demokratis, sebanyak 7 anak berkategori belum tampak (BT), 12 anak
berkategori mulai tampak (MT), 8 anak berkategori mulai berkembang (MB), 5
anak berkategori menjadi kebiasaan (MK).
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 17/86
9
B. Deskripsi Hasil Siklus I
1. Proses pembelajaran Siklus I
Pertemuan I
Kegiatan inti pada pertemuan I ini titik beratnya pada tindakan membangun
konsep yang terdiri: 1) pembagian kelas dalam kelompok kecil, 2) pemberian
pengalaman belajar yang Bervariasi, Realistik dan Konstruktif, 3) aktivitas
membangun konsep secara individual, 4) aktivitas membangun konsep secara
berkelompok, 5) Aktivitas membangun konsep antar kelompok, 6) penggunaan
GeoGebra untuk memperkuat pemahaman konsep, 7) membuat simpulan konsep.
Aktivitas membangun konsep antar kelompok pada pertemuan I siklus I ini
dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini:
Gambar 4.1, 4.2, 4.3 Guru mengarahkan siswa untuk memaparkan hasil
diskusi masing-masing kelompok, Kelompok I memaparkan hasil diskusi
kelompoknya, Kelompok II memaparkan hasil diskusi kelompoknya
Gambar 4.4, 4.5, Siswa memberikan respons atas paparan hasil diskusi
kelompok dengan bertanya , Guru mengarahkan para siswa untuk mencapai
simpulan.
Pertemuan II
Pertemuan II ini terdiri: 1) pemaparan problem oleh guru, 2) pemecahan
masalah secara mandiri, 3) komparasi gagasan dan pembahasan, 4) penggunaan
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 18/86
10
GeoGebra untuk memecahkan masalah, 5) simpulan.. Tahap pemecahan masalah
pada pertemuan II ini dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini :
Gambar 4.6, 4.7 Guru Memaparkan Problem, Siswa Memecahkan Masalah
Secara Mandiri.
Gambar 4.8, 4.9 Siswa Mengkomparasikan Gagasan, Guru Mengarahkan
Siswa untuk Membuat Simpulan.
2.
Peningkatan Literasi matematika Siklus I
Kemampuan Literasi Matematika siswa pada kondisi awal dan siklus I
untuk materi Karakteristik Grafik Fungsi dapat disajikan melalui Gambar 4.10
berikut.
Gambar 4.10 Diagram Rata-rata Kemampuan Literasi Matematika Berdasar
Kategori Proses Pada Kondisi Awal dan Siklus I.
41,28
21,4827,94
49,59
33,01
52,04
0
10
20
30
40
50
60
Formulate Employ Interpret R A T A - R A T A K E M A M P U A N
L I T E R A S I
KATEGORI PROSES LITERASI
RATA-RATA KEMAMPUAN LITERASI
MATEMATIKA BERDASAR KATEGORI PROSES
PADA KONDISI AWAL DAN SIKLUS I
RATA RATA KONDISI AWAL RATA RATA SIKLUS I
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 19/86
11
3. Perubahan perilaku hasil pembelajaran
Pada siklus I ini, perilaku siswa yang berkaitan dengan karakter disiplin
maupun demokratis dapat digambarkan dengan memaparkan seberapa banyak
siswa yang memiliki kategori belum tumbuh (BT), mulai tumbuh (MT), mulai
berkembang (MB), dan menjadi kebiasaan (MK).terhadap karakter tersebut,
Gambaran tersebut disajkan dalam Gambar 4.11 dan Gambar 4.12 berikut.
Gambar 4.11 Karakter Disiplin pada Kondisi Awal dan Siklus I
Gambar 4.12 Karakter Demokratis pada Kondisi Awal dan Siklus I.
4. Refleksi Siklus I
Pembelajaran pada siklus I ini telah menerapkan semua langkah-langkah
model Koprol Manis berbantuan Geogebra, Hambatan yang timbul yaitu beberapa
siswa dengan kompetensi rendah tidak mau bertanya karena takut dicemooh,
sedangkan beberapa siswa dengan kompetensi tinggi tidak bersedia memaparkan
5
119
7
-2
15 15
-
5
10
15
20
BT MT MB MK
B A N Y A K S I S W A
KATEGORI KARAKTER
KARAKTER DISIPLIN
PADA KONDISI AWAL DAN SIKLUS I
KONDISI AWAL SIKLUS I
7
12
8
5
-
3
21
8
0
5
10
15
20
25
BT MT MB MK
B A N Y A K S I S W A
KATEGORI KARAKTER
KARAKTER DEMOKRATIS
PADA KONDISI AWAL DAN SIKLUS I
KONDISI AWAL SIKLUS I
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 20/86
12
kritik, memaparkan penjelasan, dan memberikan bimbingan kepada siswa lain
karena takut dikategorikan sok pintar atau menggurui temannya
Kemampuan literasi matematika mengalami peningkatan, rata-rata
kemampuan formulate pada kondisi awal 41,28 pada siklus I 49,59, rata-rata
kemampuan employ pada kondisi awal 21,48 pada siklus I 33,01, rata-rata
kemampuan interprete pada kondisi awal 27,94 pada siklus I 52,04
Perilaku siswa mengalami perubahan positif, terlihat dari jumlah siswa yang
berkategori “Belum Tampak” dan “Mulai Tampak” berkurang dari kondisi awal
ke siklus I, sedangkan jumlah anak-anak yang berkategori “Mulai Berkembang”
dan “Menjadi Kebiasaan” mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I.
C. Deskripsi Hasil Siklus II
1. Proses pembelajaran
Hasil Refleksi Siklus I yaitu adanya hambatan psikologis diperbaiki pada
siklus II dengan menjelaskan kepada siswa bahwa setiap siswa hendaknya
menghargai siswa lain untuk bertanya maupun memberikan bimbingannya, selain
itu setiap siswa yang bertanya, memaparkan solusi, mengkritik, merevisi,
membimbing siswa lainnya akan memperoleh skor dalam penilaian sikap.
Pertemuan I
Kegiatan inti pada pertemuan I ini titik beratnya pada tindakan membangun
konsep yang dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini:
Gambar 4.13, 4.14, 4.15 Pembagian kelas dalam kelompok kecil, Pemberian
pengalaman belajar yang Bervariasi, Realistik dan Konstruktif, Aktivitas
membangun konsep secara individual.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 21/86
13
Gambar 4.16, 4.17, 4.18 Aktivitas membangun konsep secara berkelompok,
Aktivitas membangun konsep antar kelompok, Membuat simpulan konsep.
Pertemuan II
Pertemuan II ini titik beratnya pada tindakan memecahkan masalah. Tahap
pemecahan masalah pada pertemuan II siklus II ini dapat dilihat pada gambar-
gambar berikut ini :
Gambar 4.19, 4.20 Pemaparan Problem oleh guru, Pemecahan MasalahSecara Mandiri,
Gambar 4.21, Komparasi Gagasan dan Pembahasan, Penggunaan GeoGebra
untuk memecahkan masalah, Pembuatan Simpulan.
2. Peningkatan Literasi Matematika Siklus II
Kemampuan Literasi Matematika pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II
untuk materi Nilai Ekstrim Fungsi dapat disajikan melalui Gambar 4.22 berikut.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 22/86
14
Gambar 4.22 Diagram Rata-rata Kemampuan Literasi Matematika Berdasar
Kategori Proses Pada Kondisi Awal dan Siklus I.
3. Perubahan perilaku hasil pembelajaran
Pada siklus II ini, perilaku siswa yang berkaitan dengan karakter disiplin
maupun demokratis dapat digambarkan dengan memaparkan seberapa banyak
siswa yang memiliki kategori belum tumbuh (BT), mulai tumbuh (MT), mulai
berkembang (MB), dan menjadi kebiasaan (MK).terhadap karakter tersebut,
Gambaran tersebut disajkan dalam Gambar 4.23 dan Gambar 4.24 berikut
Gambar 4.23 Karakter Disiplin Pada Siklus I dan Silus II
41,28
21,4827,94
49,59
33,01
52,04
63,6757,5
63
0
10
20
30
40
50
60
70
Formulate Employ Interpret
R A T A - R A T A K E M A M P U A N L I T E R A S I
KATEGORI PROSES LITERASI
RATA -RATA KEMAMPUAN LITERASI
MATEMATIKA BERDASAR KATEGORI PROSES
PADA KONDIS I AWAL, S IKLUS I , DAN S IKLUS I I
RATA RATA KONDISI AWAL RATA RATA SIKLUS I RATA RATA SIKLUS II
-2
15 15
- -
12
20
-
5
10
15
20
25
BT MT MB MK
B A N Y A K S
I S W A
KATEGORI KARAKTER
KARAKTER DISIPLIN
PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II
SIKLUS I SIKLUS II
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 23/86
15
Gambar 4.24 Karakter Demokratis Pada Siklus I dan Siklus II
4. Refkeksi Siklus II
Pada siklus II ini telah berlangsung sikap penuh pengertian, komunikasi
terbuka, persetujuan, pertukaran kemampuan, dan partisipasi dalam kelompok
yaitu: sumbangan pemikiran dan kreativitas, merangkum paparan kelompok
Kemampuan literasi matematika pada siklus II mengalami peningkatan,
rata-rata kemampuan formulate pada siklus I 41,28 pada siklus II 49,59, rata-rata
kemampuan employ pada siklus I 21,48 pada siklus II 33,01, rata-rata kemampuan
interpret pada siklus I27,94 pada siklus II 52,04
Pada siklus II perilaku siswa baik untuk karakter disiplin maupun
demokratis juga mengalami perubahan yang positif, hal tersebut tampak dari jumlah
anak-anak yang berkategori “Mulai Tampak” dan “Mulai Berkembang” berkurang
dari siklus I ke siklus II, sedangkan jumlah anak-anak yang berkategori “Menjadi
Kebiasaan” mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
D. Pembahasan
1. Proses Pembelajaran
Pembelajaran pada siklus I dan siklus II ini telah menerapkan semua
langkah-langkah model Koprol Manis berbantuan Geogebra. Hambatan yang
-
3
21
8
- -
18
14
-
5
10
15
20
25
BT MT MB MK
B A N Y A K S I S W A
KATEGORI KARAKTER
KARAKTER DE MOKRATISPADA SIKLUS I DAN SIKLUS II
SIKLUS I SIKLUS Ii
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 24/86
16
terjadi yaitu beberapa siswa dengan kompetensi rendah tidak mau bertanya karena
takut dicemooh, sedangkan beberapa siswa dengan kompetensi tinggi tidak
bersedia memaparkan kritik, memaparkan penjelasan, dan memberikan bimbingan
kepada siswa lain karena takut dikategorikan sok pintar telah berhasil di atasi pada
siklus II dengan cara menjelaskan kepada siswa bahwa setiap siswa hendaknya
menghargai siswa lain untuk bertanya dan mendorong siswa yang memiliki
kompetensi di atas rata-rata untuk memberikan bimbingannya, selain itu setiap
siswa yang bertanya, memaparkan solusi, mengkritik, merevisi, membimbing siswa
lainnya akan memperoleh skor dalam penilaian sikap.
Pada siklus II ini telah berlangsung sikap penuh pengertian, komunikasi
terbuka, persetujuan, pertukaran kemampuan, dan partisipasi kelompok yang
berupa: sumbangan pemikiran dan kreativitas, merangkum dan membuat paparan
kelompok. Artinya hipotesis “Penggunaan model Koprol Manis berbantuan
aplikasi GeoGebra sesuai untuk pembelajaran kompetensi turunan bagi siswa kelas
XI IPA 3 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015” dapat diterima.
2. Peningkatan Kemampuan Literasi Matematika
Kemampuan Literasi Matematika untuk kemampuan formulate bergerak
naik pada kondisi awal (41,28), siklus I (49,59), dan siklus II (63,67). Kemampuan
employ bergerak naik, pada kondisi awal (21,48), siklus I (33,01), dan siklus II
(57,50). Kemampuan interpret juga bergerak naik, pada kondisi awal (27,94), siklus
I (52,04), dan siklus II (63,00). Data tersebut membuktikan bahwa penggunaan
model Koprol Manis berbantuan software Geogebra yang mengimplementasikan
aspek konstruktivisme dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika yang
berarti meningkatkan kemampuan penguasaan konsep. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Mayor dan Mangope ( 2012)
Kemampuan formulate, employ dan interpret tidak terlepas dari
kemampuan problem-solving , artinya peningkatan kemampuan literasi di atas
membuktikan adanya peningkatan kemampuan problem soving melalui
pembelajaran yang mengakomodasi tahapan problem solving seperti : pemaparan
problem, penyelesaian secara bebas, komparasi dan gagasan, serta pembuatan
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 25/86
17
ringkasan. Hal ini sesuai dengan pengembangan instrumen Isoda dan Olfos (dalam
Isoda, 2011: 16-18).
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis
“Penggunaan model Koprol Manis berbantuan aplikasi GeoGebra dapat
meningkatkan literasi matematika pada materi turunan bagi siswa kelas XI IPA 3
semester 2 tahun pelajaran 2014/2015” dapat diterima.
3. Perubahan Perilaku
Perilaku siswa baik untuk karakter disiplin maupun demokratis pada siklus
I mengalami perubahan positif, hal tersebut terlihat dari jumlah siswa berkategori
“Belum Tampak” dan “Mulai Tampak” berkurang dari kondisi awal ke siklus I,
sedangkan jumlah anak-anak yang berkategori “Mulai Berkembang” dan “Menjadi
Kebiasaan” mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I. Pada siklus II
perilaku siswa baik untuk karakter disiplin maupun demokratis mengalami
perubahan positif, hal tersebut tampak dari jumlah siswa yang berkategori “Mulai
Tampak” dan “Mulai Berkembang” berkurang dari siklus I ke siklus II, sedangkan
jumlah anak-anak yang berkategori “Menjadi Kebiasaan” mengalami peningkatan
dari siklus I ke siklus II. Jumlah siswa yang memiliki kebiasaan disiplin pada
kondisi awal sebanyak 5 menjadi sebanyak 20 siswa pada siklus II, jumlah siswa
yang memiliki kebiasaan demokratis pada kondisi awal sebanyak 7 menjadi
sebanyak 14 siswa pada siklus II
Perubahan perilaku siswa yang positif baik untuk karakter disiplin maupun
demokratis tersebut sesuai dengan hasil penelitian Haglund (2004: 141) yang
menunjukkan penggunaan pembelajaran humanistik dalam matematika dapat
memberikan pengaruh positif terhadap sikap siswa yang menganggap dirinya lemah
dalam matematika
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis
“Penggunaan model Koprol Manis berbantuan aplikasi GeoGebra dapat dapat
merubah perilaku siswa khususnya untuk karakter disiplin dan demokratis pada
pembelajaran kompetensi turunan kelas XI IPA 3 semester 2 tahun pelajaran
2014/2015” dapat diterima.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 26/86
18
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan ini, diperoleh simpulan sebagai
berikut:
1.
pembelajaran menggunakan model Koprol Manis berbantuan software
Geogebra pada materi turunan bagi siswa kelas XI IPA 3 semester 2 tahun
pelajaran 2014/2015 dapat diimplementasikan oleh siswa dan guru dengan
baik.
2. kemampuan literasi matematika bergerak naik pada siklus I (47,64), dan siklus
II (60,55).
3. Perubahan perilaku siswa terlihat dari siswa yang memiliki kebiasaan disiplin
pada kondisi awal sebanyak 5 menjadi sebanyak 20 siswa, siswa yang memiliki
kebiasaan demokratis pada kondisi awal sebanyak 7 menjadi sebanyak 14
siswa.pada siklus II
B. Rekomendasi
Beberapa rekomendasi yang perlu disampaikan sehubungan dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. bagi guru, agar dapat menggunakan dan meneliti model Koprol Manis ke
dalam pembelajaran yang diampunya
2. bagi siswa, agar belajar matematika dalam tahap membangun konsep dan
pemecahan masalah
3. bagi sekolah, agar memfasilitasi penelitian model Koprol Manis lebih lanjut.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 27/86
19
DAFTAR PUSTAKA
Haglund, R. 2004. “Using Humanistic Content and Teaching Methods to Motivate Students
and Counteract Negative Perceptions of Mathematics”. The Humanistic Mathematics Network Journal Online. Volume 27. http://www2.hmc.edu/www_common/hmnj/ (diunduh 3 Oktober 2011).
Hasan, S. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Kemdiknas.Balitbang. Puskur
Isoda, M. 2011. “Problem Solving Approach in Mathematics Education as a Product ofJapanese Lesson Study”. Journal of Science and Mathematics Education in Southeast Asia,Volume 34 No. 1 Hal 16-18.
Khan,Y. 2010. Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri Mendongkrak Kualitas.Yogyakarta: Pendidikan Pelangi Publishing.
Mayor, T., E. dan Mangope, B. 2012. “The Constructivist Theory in Mathematics: The
Case of Botswana Primary Schools”. International Review of Social Sciences and Humanities Vol. 3. No. 2. Hal. 139-147
Nucci, L. P., dan Narvaez, D (Ed.). 2008. Handbook of Moral and Character Education. New York: Taylor & Francis e-Library
OECD. 2014. Draft Mathematics Framework . Diunduh dari http: // www.oecd.org / pisa /
pisaproducts / Draf PISA 2015 20 Mathematics Framework. Pdf [diakses 6Februari 2014]
O’Shea, J., & Leavy, A. M. 2013. “Teaching Mathematical Problem Solving from anEmergent Constructivist Perspective : The Experiences of Irish primary Teachers”. J Math Teacher Educ Vol. 16 Hal. 293 – 31.
Power, F. C, at al (Ed.). 2008. Moral Education. USA: Greenwood Publishing Group, Inc
Stewart. 2012. Calculus. Brooks/Cole, Cengage Learning
Susilo, F. 1998. Pendidikan Sains Yang Humanistik . Yogyakarta: Kanisius.-----------. 2004. Matematika Humanistik . Yogyakarta: Yayasan BP Basis.
Suyanto, 2007. Tantangan Profesional Guru di Era Global. Makalah disampaikan dalamrangka Dies Natalis ke 43 Universitas Negeri Yokyakarta.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 28/86
20
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
PEMERINTAH KABUPATEN KENDALDINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PEGANDON
Jln. Raya-Putat Pegandon – Kendal Telepon (0294) 388482
SURAT IZIN PENELITIAN No: 007/ 127.c /SMA-PGD
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMA N 1 Pegandon
memberikan ijin kepada:
Nama : Sugiarto, S.Pd.,M.Kom, M.Pd
NIP : 196705281992011001
Pangkat/Golongan : Pembina Tk I / IVb
Untuk melakukan penelitian dengan judul “Model Koprol Manis
Berbantuan Software Geogebra dengan Penilaian Berorientasi PISA untuk
Meningkatkan Literasi Matematika dan Karakter pada Materi Turunan
Kelas XI IPA 3 SMA N 1 Pegandon Semester 2 Tahun 2015”
Demikian surat izn ini dibuat dan agar dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pegandon, 5 Januari 2015
Kepala SMA 1 Pegandon
Drs. Bagiyo Santoso
NIP.19581208 198603 1 014
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 29/86
21
Lampiran 2 Daftar Hadir Siswa Siklus I
Scan
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 30/86
22
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 31/86
23
Lampiran 3 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMA 1 Pegandon
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Program : XI (Sebelas) / IPA
Tahun / Semester : 2014-2015 /Genap
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan
turunan fungsi dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 6.3. Menggunakan turunan untuk menentukankarakteristik suatu fungsi dan
memecahkan masalah.
Indikator : 1. Menentukan selang dimana suatu fungsi
naik atau turun.
2. Menentukan titik stasioner suatu fungsi
beserta jenis ekstrimnya.
3. Mensketsa grafik fungsi.
4. Menggunakan turunan dalam perhitungan
kecepatan dan percepatan.
5. Menentukan limit fungsi bentuk tak tentu.6. Mengerjakan soal dengan baik yang berisi
materi yang berkaitan dengan cara
menentukan selang dimana fungsi naik
atau turun, menentukan titik stasioner dan
jenisnya, mensketsa grafiknya, dan cara
penggunaan turunan dalam menghitung
kecapatan, percepatan, limit fungsi bentuk
tak tentu0
0 dan lainnya .
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajarana. Peserta didik dapat menentukan selang dimana suatu fungsi naik atau
turun.
b. Peserta didik dapat menentukan titik stasioner suatu fungsi beserta jenis
ekstrimnya.
c. Peserta didik dapat mensketsa grafik fungsi.
d. Peserta didik dapat menggunakan turunan dalam perhitungan kecepatan
dan percepatan.
e. Peserta didik dapat menentukan limit fungsi bentuk tak tentu.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 32/86
24
B. Materi Ajar :
Fungsi naik dan fungsi turun.
a. Sketsa grafik dengan uji turunan:- Menskestsa grafik dengan uji turunan pertama.
- Menskestsa grafik dengan uji turunan kedua.
b. Pergerakan
- Kecepatan
- Percepatan
C. Model PembelajaranModel Koprol Manis berbantuan software Geogebra
D. Langkah-langkah Kegiatan
1.
Pertemuan Pertamaa)
Kegiatan Awal
Guru mengecek kehadiran peserta didik, dilanjutkan dengan
menjelaskan tujuan pembelajaran, guru juga memberikan motivasi
tentang pentingnya menguasai konsep-konsep pada pembelajaran yang
akan dipelajari, serta menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti ini, dilaksanakan pembelajaran yang titik
beratnya adalah membangun konsep (pengetahuan) tentang
penggunaan turunan untuk menentukan karakteristik suatu fungsi,
tahapan-tahapan pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut.
1)
Tahap Pengelompokan
Guru mengarahkan peserta didik untuk membagi kelas dalam
kelompok kecil dengan ketentuan sebagai berikut :
(a). Mengakomodasi minat dan kebutuhan belajar siswa
(b). Mengupayakan adanya tutor sebaya yaitu siswa yang memiliki
kompetensi tinggi pada setiap kelompok.
2) Pemberian pengalaman belajar yang Variatif, Realistik, Relevan dan
Konstruktif.
Guru memberikan pengalaman belajar yang mampu menuntun siswa
untuk menemukan kembali suatu pengetahuan tertentu oleh dirinyasendiri. Pengalaman belajar tersebut sebaiknya memenuhi
karakteristik sebagai berikut:
(a). Variatif.
yaitu memberikan pengalaman belajar yang berbeda pada
kelompok yang berbeda, dan setiap pengalaman belajar bisa
memunculkan berbagai pandangan yang berbeda bagi peserta
didik yang berbeda sebagai hasil pengaitan terhadap
pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik tersebut.
(b).
Realistik
yaitu pengalaman belajar yang dapat dibayangkan peserta didik
sebagai sesuatu yang nyata sehingga menumbuhkan
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 33/86
25
keterlibatan emosional peserta didik, pengalaman belajar
tersebut dapat menggunakan konteks pribadi, konteks
pekerjaan, konteks sosial, atau konteks ilmu pengetahuan.(c). Relevan
yaitu pengalaman belajar yang sesuai dengan bangunan
pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik, sesuai dengan
kondisi lingkungan, atau sesuai dengan budaya setempat
(d). Konstruktif
yaitu pengalaman belajar yang mampu mengarahkan peserta
didik untuk membangun pengetahuan baru berdasarkan refleksi
peserta didik terhadap pengalaman atau pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik tersebut.
3) Aktivitas Membangun Konsep Secara Individual
Tahapan ini memiliki fokus pada pembentukan (pembangunan) pengetahuan personal peserta didik melalui proses menemukan
kembali pengetahuan atau konsep oleh dirinya sendiri berbasis
pengalaman belajar yang telah diberikan pada tahap sebelumnya,
yaitu pengalaman belajar yang Variatif, Realistik, Relevan dan
Konstruktif. Langkah-langkah dalam tahap ini adalah sebagai
berikut :
(a). Mengarahkan setiap peserta didik dalam kelompoknya masing-
masing agar memberikan tanggapan atau pandangan secara
individual terhadap pengalaman belajar yang diberikan kepada
kelompok yang bersangkutan berupa paparan pengetahuan
(konsep, prinsip, prosedur) tertentu sesuai pemikiran dan
pengalaman yang dialami siswa sendiri
(b). Memantau kesalahan konsep yang mungkin terjadi pada diri
peserta didik dengan menelusuri secara mendalam konstruksi
(bangunan) pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik
(c). Memberikan bimbingan (scaffolding) bagi peserta didik yang
ingin mengungkapkan atau memaparkan konsep tertentu namun
tidak dapat dilakukan oleh dirinya sendiri, yaitu dengan dibantu
oleh tutor sebaya dalam kelompoknya.
(d). Mengarahkan setiap peserta didik dalam kelompoknya masing-
masing agar membuat ringkasan dari pengetahuan yangditemukan kembali oleh peserta didik tersebut berkaitan deng
pengalaman belajar yang diberikan.
4) Aktivitas Membangun Konsep Secara Berkelompok
Pada tahap ini, guru mengelola kelas dengan tujuan memaksimalkan
aspek sosial dari proses belajar peserta didik pada kelompok kecil
melalui tindakan kooperatif dan penciptaan suasana kolaboratif.
Pada tahap ini, guru memastikan bahwa pengalaman belajar siswa
pada tahap sebelumnya yaitu pengalaman belajar pada tahap
membangun konsep oleh dirinya sendiri (individual) benar-benar
diintegrasikan ke dalam tahapan ini. Langkah-langkah pembelajaran
pada tahapan ini adalah sebagai berikut.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 34/86
26
(a).
Guru mengarahkan para peserta didik dalam setiap
kelompoknya masing masing untuk membandingkan
(komparasi) dan menggabungkan (kombinasi) berbagai pengetahuan (konsep, prinsip) yang ditemukan oleh masing-
masing peserta didik, kemudian menyimpulkan pengetahuan
yang diperoleh dalam bentuk suatu paparan laporan hasil kerja
kelompok yang mudah dipahami oleh orang lain
(b). Pada tahap ini, guru menekankan kepada siswa untuk
membiasakan hubungan pribadi yang positif, yaitu 1). hubungan
cinta-kasih (saling menerima keberdaan orang lain dan saling
menyempurnakan), 2)hubungan yang penuh pengertian
(mengerti keterbatasan dan kelebihan orang lain), 3) tindakan
non otoriter (perundingan / diskusi kelompok, komunikasi
terbuka, persetujuan / pembuatan komitmen, pertukarankemampuan, tanggung jawab bersama, kerja sama dan
sejenisnya)
(c).
Guru menumbuh-kembangkan partisipasi pada diri peserta
didik, yaitu melalui : 1) partisipasi dalam pembagian tugas
kelompok (partisipasi pengelolaan) yang digerakan oleh ketua
kelompok, 2)partisipasi dalam menyumbangkan pemikiran dan
kreativitas dalam kelompok (partisipasi pemikiran) yang
digerakan oleh Tutor Sebaya, 3)partisipasi dalam bantuan
teknis atau bantuan tenaga fisik (partisipasi teknis) yang
digerakan oleh ketua kelompok.
5)
Aktivitas Membangun Konsep Antar kelompok
Pada tahap ini, guru mengelola kelas dengan tujuan memaksimalkan
aspek sosial dari proses belajar peserta didik melalui tindakan
kooperatif dan penciptaan suasana kolaboratif dalam kegiatan
belajar antar kelompok. Pada tahap ini, guru memastikan bahwa
pengetahuan yang diperoleh dalam tahap sebelumnya yaitu
pengetahuan yang diperoleh pada tahap membangun konsep secara
berkelompok benar-benar diintegrasikan ke dalam tahap
pembelajaran antar kelompok. Langkah-langkah pembelajaran
dalam tahap ini adalah sebagai berikut.
(a).
Mengarahkan setiap kelompok untuk menyajikan paparan pengetahuan yang ditemukan kembali oleh kelompok.’
(b).
Mengelola tahap pembahasan paparan pengetahuan dari setiap
kelompok, yaitu dengan mendorong dan memberi kesempatan
siswa untuk berdialog, menaparkan gagasan, bertanya,
mendengarkan, mengkritik, merevisi, berargumentasi dan
sejenisnya .
6)
Membuat Simpulan Konsep
Guru mengarahkan peserta diddik untuk membuat simpulan, yaitu
dengan mengintegrasikan secara halus berbagai gagasan yang telah
dipaparkan dan dikomunikasikan oleh para peserta didik.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 35/86
27
c)
Kegiatan Penutup.
Guru memberi penghargaan bagi peserta didik yang sangat aktif dalam
pembelajaran. Kemudian guru memberi pekerjaan rumah berupamembuat resume atas konsep, prosedur dan seluruh hal-hal yang telah
ditemukan kembali oleh para peserta didik.
2. Pertemuan Kedua
a) Kegiatan Awal
Guru mengecek kehadiran peserta didik, dilanjutkan dengan
menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran, guru juga memberikan motivasi
tentang pentingnya menguasai konsep-konsep pada pembelajaran yang akan
dipelajari, serta menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti ini, dilaksanakan pembelajaran yang titik beratnya adalahmenerapkan konsep atau pengetahuan untuk memecahkan masalah, tahapan-
tahapan pembelajaran dalam kegiatan inti ini adalah sebagai berikut.
1)
Tahap Pemaparan Problem
Pada tahap pemaparan problem ini, langkah-langkah pembelajarannya
adalah sebagai berikut.
(a). Guru memaparkan persoalan yang bertujuan menuntun peserta didik
agar dapat memecahkan atau menyelesaiakan suatu persoalan
tertentu. Persoalan tersebut memiliki karakteristik dapat diselesaikan
dengan bermacam-macam cara yang berbeda. Persoalan tersebut
dapat berupa persoalan yang langkah-langkah penyelesaianya telah
dimengerti oleh peserta didik (persoalan prosedural), atau persoalan
yang langkah-langkah penyelesaianya belum dimengerti oleh siswa
(persoalan problematik).
(b). Guru menjelaskan bahwa peserta didik diperkenankan menggunakan
cara penyelesaian yang berbeda-beda
(c). Guru mengarahkan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan
yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah
(d). Guru menyiapkan berbagai prosedur untuk menyelesaiakan kasus
prosedural dan berbagai pendekatan, pemodelan untuk menyelesaiakn
kasus problematik.
2) Pemecahan Masalah Secara Mandiri.
Pada tahap ini, langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut.
a) Guru mengarahkan siswa untuk mengingat dan menerapkan
pengetahuan yang telah dipelajari.
b) Guru membantu siswa untuk mengingat dan menerapkan pengetahuan
yang telah dipelajari
c)
Guru berkeliling untuk membantu siswa menggunakan tahapan-
tahapan secara lengkap dalam menyelesaiakn masalah, yaitu ; 1)
memahami persoalan, 2).merumuskan rencana penyelesaian, 3)
melaksanakaan rencana penyelesaian, 4).melihat kembali solusi, 5)
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 36/86
28
mencatat solusi dan membuat paparan solusi. (kemampuan
komunikasi)
d)
Guru membantu siswa dalam tahap merumuskan dan melaksanakanrencana penyelesaian, yaitu dengan membimbing siswa dalam
1)mengubah permasalahn dunia nyata (real world problem) menjadi
permaslahan matematis (mathematical problem), 2)mengubah problem
matematis (problem yang disajikan dalam bahasa matematika) menjadi
penyelesaian matematis.(kemampuan proses : formulate dan employ,
kemampuan dasar : strategi pemecahan masalah, penalaran dan
argumentasi, matematisasi)
e) Guru membantu siswa dalam tahap melihat kembali solusi dengan
membimbing siswa dalam mengubah penyelesaian matematis (solusi
dalam bahasa mathematis) menjadi solusi riil atau solusi sesuai konteks
(kemampuan proses : interprete, kemampuan dasar : matematisasi)f)
Guru membantu siswa dalam menggunakan Alat bantu matematika
(mathematical rools) seperti kalkulator, spreadsheet, software / aplikasi
tertentu. (kemampuan dasar : using math tools).
g) Guru membantu siswa untuk membuat lembar paparan solusi, yang
dilengkapi dengan beberapa objek berikut : Grafik, Tabel, Ganbar,
Diagram, Rumus, Persamaan, Benda Konkret (kemampuann dasar :
representasi, penggunaan simbol matematika).
3) Komparasi Gagasan dan Pembahasan
Pada tahap ini, guru mengelola kegiatan perbandingan gagasan dan
pembahasanya, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
a) Guru mendorong dan memberi kesempatan siswa utk menyajikan
gagasannya di hadapan semua siswa
b)
Guru mengarahkan siswa untuk memeriksa keabsahan gagasan,
perbedaan dan kesiaman antara gagasan satu dg lainnya
c) Guru mendorong dan memberi kesempatan siswa lain utk
mengkomunikasikan gagasannya, yaitu, bertanya, mengkritik,
merevisi, berargumentasi dan sejenisnya
4) Pembuatan Simpulan
Guru mengarahkan siswa untuk membuat simpulan, yaitu dengan
mengintegrasikan secara halus berbagai gagasan yang telah dipaparkandan dikomunikasikan oleh para siswa.
c)
Kegiatan Penutup
Guru memberi penghargaan bagi peserta didik yang paling aktif dalam
pembelajaran. Kemudian guru memberi pekerjaan rumah berupa membuat
resume atas konsep, prosedur dan seluruh hal-hal yang telah ditemukan
kembali oleh para peserta didik.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 37/86
29
E. Alat dan Sumber Belajar Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas XI SemesterGenap Jilid 2B, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 175-180, 180-192,
193-196, dan 197-203.
- Buku referensi lain.
Alat :
- Laptop
- LCD
-
OHP
F. PenilaianTeknik : tugas individu, ulangan harian.
Bentuk Instrumen : uraian singkat, pilihan ganda.Contoh Instrumen :
1. Tentukan interval agar fungsi-fungsi berikut naik atau turun:
a. 4 220 3 5 x x x
b.3
8
2
x
x
c. 21 x x
2. Misalkan 3 22 3 4 y x x x :
a. Tentukan2
2dandy d y
dx dx,
b. Tentukan semua titik stasionernya dan tentukan jenisnya,
c. Buat sketsa grafiknya.
3. Posisi benda sepanjang lintasan ( s) setelah t detik dinyatakan dengan s(t ).
Dimana 22 3 4 s t t t . Tentukan:
a. danv t a t
b. 2 dan 2v a
c. t dimana 0a t
4. Tentukan2
25
5 4lim
4 5 x
x x
x x
.
5. Tentukan limit berikut.
a.3
2
8lim
2 x
x
x
b.3
3
4 3lim
14 x
x x
x x
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 38/86
30
6. Jarak yang ditempuh sebuah mobil dalam waktu t diberikan oleh fungsi
3 213 5
3
f t t t t . Kecepatan tertinggi mobil itu dicapai pada waktu t
adalah adalah ....
a. 5 d. 2
b. 4 e. 1
c. 3
Pegandon, Januari 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel Matematika
Drs. Bagiyo Santoso Sugiarto, S.Pd., M.Kom
NIP. 195812081986031014 NIP. 196705281992011001
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 39/86
31
Lampiran 4 Contoh LKS Membangun Konsep
LEMBAR KERJA SISWAGradien Garis Singgung pada Kurva
Standar Kompetensi : Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi
dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Menggunakan turunan untuk menentukan karakteristik
suatu fungsi dan memecahkan masalah
Materi : Karakteristik Grafik Fungsi
Lihatlah gambar 1 berikut ini
Gambar 1Pada gambar tersebut terlihat sebuah kurva y = f(x). Juga terdapat titik P(x,y).yang
terletak pada kurva tersebut. Titik P( x,y) merupakan perpotongan dari kurva y = f(x),
garis PQ dan garis PS
Garis PS merupakan garis singgung kurva yang menyinggung kurva hanya pada titik P,
sedangkan garis PQ merupakan garis potong yang memotong kurva pada titik P dan Q.
Dengan mengambil nilai h sangat kecil dan mendekati nol, maka garis PQ hampir
berimpit dengan garis PS, artinya dengan mengambil h mendekati nol maka gradien
garis singgung PS akan sama dengan gradien PQ.
Gradien Garis Singgung kurva y = f(x) adalah
m = gradien garis PS
= gradien garis ...............
= =lim
ℎ→………………−⋯……………………
…………….….−⋯……….………..…..
= limℎ→
………………−⋯……………………ℎ.
= ...............................................
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 40/86
32
Lampiran 5 Contoh LKS Memecahkan Masalah
LEMBAR KERJA
PEMECAHAN MASALAH
Standar Kompetensi : Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi
dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Menggunakan turunan untuk menentukan karakteristik
suatu fungsi dan memecahkan masalah
Materi : Karakteristik Grafik Fungsi
1. Perhatikan dan pahami paparan permasalahan yang disampaikan guru
Sebuah kurva y = (
)3
9
81
200,a. buatlah gambar kurva tersebut
b. tentukan persamaan garis singgung pada kurva tersebut yang melalui titik
P(1,111)
2. Ingatlah dan terapkan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya
3. Pecahkan permasalahan yang dipaparkan guru dengan melakukan tahapan berikut:
(a). pahami persoalan,
(b). rumuskan rencana penyelesaian,
rencana penyelesaian 1
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
........................................................
rencana penyelesaian 2
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
........................................................
(c). laksanakaan rencana penyelesaian,
Penyelesaian 1
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.........................................................
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 41/86
33
Penyelesaian 2
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.........................................................
(d). lihat kembali solusi,
1). lihat kembali penyelesaian
2). gunakan GeoGebra untuk melihat gambar kurva
3). bandingkan hasil keduanya
(e).
catat solusi dan(f). buatlah paparan solusi.
4.
Paparkan hasil penyelesaian ke depan kelas
5.
Komparasikan dengan gagasan teman lainnya
6. Buatlah simpulan
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 42/86
34
Lampiran 6 Pelaksanaan Proses Pembelajaran
INSTRUMEN OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Guru yang diamati : Sugiarto, S.Pd., M.Kom., M.Pd.Sekolah : SMA N 1 PegandonKelas/Semester : XIIPA 3 / 2Tanggal Pengamatan : ………………………………………………..Topik : ……………………………………………………......
Petunjuk:Berilah skor untuk setiap butir item dengan memberi tanda cek (√) pada kolom pilihan sesuai hasilpengamatan pelaksanaan pembelajaran yang Bapak / Ibu amati. Ketentuan skor pada instrumen iniadalah sebagai berikut:
5 : dilakukan dengan sangat baik4 : dilakukan dengan baik3 : dilakukan dengan cukup baik2 : dilakukan dengan kurang baik1 : tidak dilakukan
N0 Komponen (Uraian) Skor
1 2 3 4 5 A Kegiatan Pendahuluan 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran2 Guru menyampaikan cakupan materi3 Guru menjelaskan uraian langkah-langkah kegiatan pembelajaran4 Guru mengecek kehadiran siswa5 Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami dan menyikapi
diri sendiri (dan lingkungan) untuk mengoptimalkan aktivitas danhasil belajar, misalnya aspek penglihatan, pendengaran,pencahayaan, sirkulasi udara, suasana, perasaan dan sebagainya.
6 Guru memberikan motivasi pentingnya materi yang akan dipelajaridan aspek karakter yang berkaitan dengan materi tersebut.
7 Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang kegiatanpembelajaran pada waktu sebelumnya dan beberapa konsepprasyarat yang penting.
B Kegiatan Inti Tahap Membangun Konsep
1 Pembagian kelas dalam kelompok kecil
2 Pemberian pengalaman belajar yang Bervariasi, Realistik dan
Konstruktif
3 Aktivitas membangun konsep secara individual
4 Aktivitas membangun konsep secara kelompok
5 Aktivitas membangun konsep antar kelompok
6 Penggunaan GeoGebra untuk memperkuat pemahaman konsep7 Membuat simpulan konsep
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 43/86
35
N0 Komponen (Uraian) Skor
1 2 3 4 5
Tahap Memecahkan Masalah1 Tahap Pemaparan Problem
2 Pemecahan Masalah Secara Mandiri.
3 Komparasi Gagasan dan Pembahasan
4 Penggunaan GeoGebra untuk memecahkan masalah
5 Pembuatan SimpulanC Kegiatan Penutup 1 Guru melakukan penilaian dalam bentuk kuis dalam waktu yang singkat,
dan melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudahdilaksanakan
2 Guru memberikan penghargaan terhadap siswa yang memiliki hasil dan
aktivitas belajar tinggi. 3 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4 Guru merencanakan kegiatan tindal lanjut, yaitu dalam bentuk programremedial, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikantugas, baik tugas individual maupun kelompok, sesuai dengan hasil belajarpeserta didik
D Komponen Umum 1 Penyajian atau penayangan materi pembelajaran dikelola dengan tepat
(dari mudah ke sulit, dari sederhana ke kompleks, dsb) 2 Siswa belajar dengan antusias 3 Melaksanakan pembelajaran dengan mengikuti langkah-langkah
pembelajaran yang telah direncanakan 4 Penggunaan waktu yang sesuai dengan rencana
5 Menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, baik dan benar. ………………., ……………2015Pengamat,
(…………………………………..) Nip. :………………..................………
Pengolahan Hasil Pengamatan1.
Skor Indikator keberhasilanKeberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di skor berdasarkan pertimbangan kualitasproses dan hasil yang diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Skor tiap aspek: merupakan jumlah skor dari komponen
Jumlah skor komponen yang diperolehb.
Kinerja komponen aspek =Jumlah skor maksimum setiap komponen
c.
Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 200)
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 44/86
36
2. Nilai Kinerja
a.
AMAT BAIK = skor 162 – 200b.
BAIK = skor 132 – 160c. CUKUP = skor 112 – 130d.
KURANG = skor ≤ 112
3. Perhitungan NilaiKlasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (Umum) dengancriteria sebagai berikut:
a. AMAT BAIK = 81 – 100 %b.
BAIK = 66 – 80 %c. CUKUP = 56 – 65 %
d.
KURANG = ≤ 56
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 45/86
37
Lampiran 7 Lembar Observasi Proses Pengajaran Siklus I (oleh Kolaborator)
OBSERVASI PROSES PENGAJARAN
MODEL KOPROL MANIS BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA
PADA MATERI TURUNAN KELAS XI IPA
RESPONDEN GURU (KOLABORATOR)
PETUNJUK PENGISIAN1. Isilah skor dari setiap butir instrumen berikut ini dengan cara melingkari
salah satu dari angka 1 sampai dengan angka 5 yang tersedia
2. Pemilihan skor dilakukan dengan terlebih dahulu melihat rambu-rambu atau
pedoman penskoran yang ada di bawah setiap butir soal / instrumen.
A. ASPEK KONSTRUKTIVIS
Pembelajaran kooperatif1. Setiap memulai suatu konsep atau pengetahuan baru, apakah guru
mengarahkan peserta didik untuk membagi kelas dalam beberapa
kelompok kecil ?
Rendah Tinggi
Setiap memulai suatu konsep atau
pengetahuan baru, guru tidak
pernah mengarahkan peserta
didik untuk membagi kelas dalam
beberapa kelompok kecil.
Setiap memulai suatu konsep atau
pengetahuan baru, guru selalu
mengarahkan peserta didik untuk
membagi kelas dalam beberapa
kelompok kecil.
2. Apakah guru memberikan pengalaman belajar yang berbeda pada
kelompok yang berbeda ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah memberikan
pengalaman belajar yang berbeda
pada kelompok yang berbeda
Guru selalu memberikan
pengalaman belajar yang berbeda
pada kelompok yang berbeda,
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 46/86
38
3. Apakah guru memberikan pengalaman belajar yang memungkinkan
peserta didik memiliki berbagai pandangan terhadapi konsep (materi)yang diajarkan ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah memberikan
pengalaman belajar yang
memungkinkan peserta didik
memiliki berbagai pandanganterhadapi konsep (materi) yang
diajarkan.
Guru selalu memberikan
pengalaman belajar yang
memungkinkan peserta didik
memiliki berbagai pandanganterhadapi konsep (materi) yang
diajarkan.( sebagai hasil pengaitan
terhadap pengalaman yang dimiliki
peserta didik).
4.
Apakah guru mengarahkan setiap peserta didik melakukan interaksi
antara peserta didik dengan peserta didik lain dan antara peserta didik
dengan guru terutama dalam membangun konsep tertentu ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
setiap peserta didik melakukan
interaksi antara peserta didik
dengan peserta didik lain dan
antara peserta didik dengan guru
terutama dalam membangun
konsep tertentu.
Guru selalu mengarahkan setiap
peserta didik melakukan interaksi
antara peserta didik dengan peserta
didik lain dan antara peserta didik
dengan guru terutama dalam
membangun konsep tertentu.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 47/86
39
Pengalaman Belajar yang Realistik, Relevan dan Konstruktif
5.
Apakah guru memberikan pengalaman belajar yang realistik (nyata) bagi peserta didik ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah pengalaman
belajar yang realistik (nyata) bagi
peserta didik
Guru selalu memberikan
pengalaman belajar yang realistik
(nyata) bagi peserta didik, yaitu
menggunakan berbagai konteks pembicaraan yang meliputi :1. konteks pribadi (misalnya: makanan, belanja,kesehatan personal, olah raga,
perjalanan, jadwal perjalanan, dan persoalan keuangan)
2. konteks pekerjaan (misalnya: menghitung harga,mengontrol kualitas, mendesain
gedung).
3.
konteks sosial (misalnya: pemilihan suara,transportasi angkutan umum, pemerintahan, kebijakan publik, periklanan, statistik nasional).
4. konteks ilmu pengetahuan ilmu(misalnya: pengetahuan dan
teknologi, cuaca, obat, pengukuran
dan dunia matematika sendiri).
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 48/86
40
6.
Apakah guru memberikan pengalaman belajar yang relevan (sesuai)
dengan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah memberikan
pengalaman belajar yang relevan
(sesuai) dengan pengalaman yang
telah dimiliki peserta didik
Guru selalu memberikan
pengalaman belajar yang relevan
(sesuai) dengan pengalaman yang
telah dimiliki peserta didik, yaitu
sesuai dengan :
1.
bangunan (konstruksi) pengetahuan atau konsep-
konsep yang telah dimiliki
peserta didik.
2. kondisi lingkungan peserta
didik.
3. budaya setempat.
7. Apakah guru memberikan pengalaman belajar yang dapat membantu
peserta didik dalam membangun konsep atau prinsip tertentu (konstruktif)?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah memberikan
pengalaman belajar yang dapat
membantu peserta didik dalam
membangun konsep atau prinsip
tertentu (konstruktif).
Guru selalu memberikan
pengalaman belajar yang dapat
membantu peserta didik dalam
membangun konsep atau prinsip
tertentu (konstruktif), yang meliputikegiatan guru untuk :
1. mengingatkan kembali tentang
berbagai pengetahuan atau
konsep prasyarat
2. menghubungkan atau berbagai
pengetahuan (konsep) prasyarat
sehingga dapat menemukan
kembali suatu konsep atau
prinsip tertentu
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 49/86
41
Pemberian Bimbingan (Scaffolding )8. Apakah guru memberikan bimbingan ( scaffolding ) kepada peserta didik
agar dapat mencapai kompetensi yang tidak dapat dilakukan oleh dirinyasendiri ?
Rendah Tinggi
Guru memberikan bimbingan
(scaffolding) kepada peserta didik
agar dapat mencapai kompetensi
yang tidak dapat dilakukan olehdirinya sendiri dengan sangat
buruk
Guru memberikan bimbingan
(scaffolding) kepada peserta didik
agar dapat mencapai kompetensi
yang tidak dapat dilakukan olehdirinya sendiri dengan sangat
baik , yang meliputi kegiatan guru
untuk :
1.
memandu kegiatan individu dan
kegiatan kelompok.
2. menempatkan peserta didik
dengan kemampuan yang tinggi
pada setiap kelompok yang
berperan sebagai tutor sebaya
atau MKO ( More Knowledge
Other )
3. memantau kesalahan dengan
menelusuri secara mendalam
konstruksi (bangunan)
pengetahuan peserta didik.
4. memberikan bantuan hanya
sebatas kompetensi yang belumdikuasainya
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 50/86
42
Penggunaan Bahan Ajar yang Mendukung Pembelajaran Kooperatif9. Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahan ajar
(Lembar Kerja) yang mendukung penerapan pembelajaran kooperatif ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
peserta didik untuk menggunakan
bahan ajar yang mendukung
penerapan pembelajaran
kooperatif.
Guru selalu mengarahkan peserta
didik untuk menggunakan bahan
ajar yang mendukung penerapan
pembelajaran kooperatif., yaitu
bahan ajar yang memuat :
1. penyajian suatu konsep yang
dituangkan dalam beberapa
paket materi belajar yang
berbeda (untuk mengakomodasi
perbedaan minat dan kebutuhan
belajar peserta didik)
2. serangkaian langkah-langkah
yang membantu peserta didik
untuk menemukan berbagai
pandangan (penggambaran) dari
konsep (materi) yang diajarkan
sebagai hasil pengaitan terhadap
pengalaman yang dimiliki
peserta didik..
3. pesan (himbauan) kepada
peserta didik untuk melakukan
interaksi antar peserta didik
dengan peserta didik lain danantara peserta didik dengan guru
terutama dalam membangun
konsep tertentu.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 51/86
43
Penggunaan Bahan Ajar yang Realistik, Relevan dan Konstruktif10. Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahan ajar
(Lembar Kerja) yang mendukung pemberian pengalaman belajar yangrealistik (nyata) bagi peserta didik ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
peserta didik untuk menggunakan
bahan ajar yang mendukung
pemberian pengalaman belajaryang realistik (nyata) bagi peserta
didik..
Guru selalu mengarahkan peserta
didik untuk menggunakan bahan
ajar yang mendukung pemberian
pengalaman belajar yang realistik(nyata) bagi peserta didik., yaitu
bahan ajar yang menggunakan
berbagai konteks pembicaraan yang
meliputi :
1. konteks pribadi (antara lain
mengenai makanan, belanja,
kesehatan personal, olah raga,
perjalanan, jadwal perjalanan,
dan persoalan keuangan)
2. konteks pekerjaan (antara lain
mengenai menghitung harga,
mengontrol kualitas, mendesain
gedung)
3. konteks sosial (antara lain
mengenai pemilihan suara,
transportasi angkutan umum,
pemerintahan, kebijakan publik,
periklanan, statistik nasional)
4. konteks ilmu pengetahuan (antara lain mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi,
cuaca, obat, pengukuran dan
dunia matematika sendiri)"
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 52/86
44
11.
Apkah guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahan ajar
(Lembar Kerja) yang mendukung pemberian pengalaman belajar yang
relevan (sesuai) dengan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
peserta didik untuk menggunakan
bahan ajar yang mendukung
pemberian pengalaman belajar
yang relevan (sesuai) dengan pengalaman yang telah dimiliki
peserta didik.
Guru selalu mengarahkan peserta
didik untuk menggunakan bahan
ajar yang mendukung pemberian
pengalaman belajar yang relevan
(sesuai) dengan pengalaman yangtelah dimiliki peserta didik, yaitu
bahan ajar yang sesuai dengan :
1. bangunan (konstruksi)
pengetahuan atau konsep-
konsep yang telah dimiliki
peserta didik.
2. kondisi lingkungan peserta
didik.
3. budaya setempat
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 53/86
45
12.
Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahan ajar
(Lembar Kerja) yang mendukung pemberian pengalaman belajar yang
dapat membantu peserta didik dalam membangun konsep atau prinsiptertentu (konstruktif) ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
peserta didik untuk menggunakan
bahan ajar yang mendukung
pemberian pengalaman belajaryang dapat membantu peserta
didik dalam membangun konsep
atau prinsip tertentu
Guru selalu mengarahkan peserta
didik untuk menggunakan bahan
ajar yang mendukung pemberian
pengalaman belajar yang dapatmembantu peserta didik dalam
membangun konsep atau prinsip
tertentu, yang meliputi:
1.
materi yang mengingatkan
kembali tentang berbagai
pengetahuan atau konsep
prasyarat.
2. materi yang membantu peserta
didik dalam menghubungkan
atau mengkombinasikan
berbagai pengetahuan (konsep)
prasyarat sehingga dapat
menemukan kembali suatu
konsep atau prinsip tertentu.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 54/86
46
Penggunaan Bahan Ajar yang Mendukung Pemberian Scaffolding13. Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahan ajar
(Lembar Kerja) yang dapat membantu peserta didik dalam menerima bimbingan (scaffolding) dari guru ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
peserta didik untuk menggunakan
bahan ajar yang dapat membantu
peserta didik dalam menerima
bimbingan (scaffolding) dari guru.
Guru selalu mengarahkan peserta
didik untuk menggunakan bahan
ajar yang dapat membantu peserta
didik dalam menerima bimbingan
(scaffolding) dari guru, yaitu bahan
ajar yang memuat:
1. pesan (himbauan) kepada
peserta didik untuk melakukan
kegiatan belajar secara
individual dan kegiatan belajar
secara berkelompok.
2.
soal-soal diagnostik untukmembantu peserta didik
melacak dan menemukankesalahan dan kesulitan belajar
yang dihadapi peserta didik
tersebut.
3.
saran (petunjuk ) mengenai
paket-paket materi dan pelatihan
yang ada pada bahan ajar
tersebut maupun sumber lain
yang dapat membantu pesertadidik untuk menguasai
kompetensi yang belum
dikuasai.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 55/86
47
B. ASPEK PROBLEM SOLVING
Pemaparan Problem
14.
Apakah guru memberi penugasan kepada peserta didik untukmemecahkan suatu permasalahan yang dapat diselesaikan dengan
bermacam-macam cara yang berbeda ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah memberi
penugasan kepada peserta didik
untuk memecahkan suatu
permasalahan yang dapat
diselesaikan dengan bermacam-
macam cara yang berbeda.
Guru selalu memberi penugasan
kepada peserta didik untuk
memecahkan suatu permasalahan
yang dapat diselesaikan dengan
bermacam-macam cara yang
berbeda.ketika akan mengajarkan
konsep atau pengetahuan yang
baru, yang meliputi:
1. Pemaparan problem oleh guru
kepada peserta didik.
2.
Himbauan dari guru kepada peserta didik agar menerapkan
pengetahuan atau konsep yang
telah dimiliki peserta didik
untuk memecahkan masalah.
3. Penjelasan guru bahwa peserta
didik diperkenankan
menggunakan cara penyelesaian
yang berbeda-beda
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 56/86
48
15.
Apakah guru memberi penugasan kepada peserta didik untuk
memecahkan permasalahan yang meliputi permasalahan rutin (prosedural)
dan permasalahan tidak rutin (tidak prosedural) ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah memberi
penugasan kepada peserta didik
untuk memecahkan permasalahan
yang meliputi permasalahan rutin
(prosedural) dan permasalahan
tidak rutin (tidak prosedural).
Guru selalu memberi penugasan
kepada peserta didik untuk
memecahkan permasalahan yang
meliputi permasalahan rutin
(prosedural) dan permasalahan
tidak rutin (tidak prosedural)., yang
meliputi:
1. Sejumlah permasalahan
prosedural, yaitu permasalahan
yang telah dimengerti langka-
langkah atau prosedur
penyelesaiannya oleh peserta
didik.
2. Sejumlah permasalahan tidak
prosedural (problematik), yaituyaitu permasalahan yang belum
dimengerti langkah-langkah
atau prosedur penyelesaiannya
oleh peserta didik.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 57/86
49
16.
Apakah guru menyiapkan berbagai cara penyelesaian dan berbagai solusi
dari permasalahan-permasalahan yang diberikan kepada peserta didik ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah menyiapkan
berbagai cara penyelesaian dan
berbagai solusi dari
permasalahan-permasalahan yang
diberikan kepada peserta didik.
Guru selalu menyiapkan berbagai
cara penyelesaian dan berbagai
solusi dari permasalahan-
permasalahan yang diberikan
kepada peserta didik, yang
meliputi:
1. Berbagai prosedur untuk
menyelesaikan masalah
prosedural.
2. Berbagai pendekatan,
pemodelan untuk
menyelesaiakan masalah tidak
prosedural atau masalah
problematik
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 58/86
50
Pemecahan Masalah Secara Mandiri
17. Apakah guru mengarahkan siswa agar dapat mengingat kembali dan
menerapkan apa yang telah dipelajarinya ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
peserta didik agar dapat
mengingat kembali dan
menerapkan apa yang telah
dipelajarinya.
Guru selalu mengarahkan peserta
didik agar dapat mengingat kembali
dan menerapkan apa yang telah
dipelajarinya, yang meliputi
kegiatan guru sebagai berikut:
1. menghimbau peserta didik agar
mengingat dan menerapkan
pengetahuan yg telah dipelajari
2.
membantu peserta didik dalam
mengingat kembali pengetahuan
yg telah dipelajari
3.
membantu peserta didik dalammenerapkan pengetahuan yg
telah dipelajari
4. membantu peserta didik melihat
kembali hasil pekerjaannya
untuk diuji ketepatan
penyelesaiannya
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 59/86
51
18.
Apakah guru menyiapkan tanggapan terhadap gagasan-gagasan peserta
didik ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah menyiapkan
tanggapan terhadap gagasan-
gagasan peserta didik.
Guru selalu menyiapkan
tanggapan terhadap gagasan-
gagasan peserta didik, yaitu dengan
cara membuat catatan yang berisi:
1.
prediksikan gagasan-gagasan
peserta didik yang akan muncul.
2. perkiraan, saran, dan petunjuk
atas munculnya solusi yang
belum layak.
19. Apakah guru memastikan bahwa pesrta didik menggunakan tahapan-
tahapan secara lengkap dalam menyelesaikan masalah ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah memastikan bahwa peserta didik menggunakan
tahapan-tahapan secara lengkap
dalam menyelesaikan masalah.
Guru selalu memastikan bahwa peserta didik menggunakan
tahapan-tahapan secara lengkap
dalam menyelesaikan masalah,
yang meliputi kegiatan guru
berkeliling untuk mengamati dan
membantu peserta didik dalam :
1. memahami persoalan.
2. merumuskan suatu rencana
penyelesaian masalah.
3. melaksanakan rencana
penyelesaian masalah.
4. melihat kembali solusi.
5.
mencatat solusi dan membuat
lembar paparan.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 60/86
52
20.
Apakah guru membantu siswa untuk membuat lembar paparan solusi ?
Rendah Tinggi
Guru membantu peserta didik
untuk membuat lembar paparan
solusi.dengan sangat buruk .
Guru membantu peserta didik
untuk membuat lembar paparan
solusi dengan sangat baik , yang
berupa kegiatan guru berkeliling
untuk mengamati dan membantu
peserta didik dalam:
1. mencatat hasil penyelesaian
masalah.2. meringkas solusi.
3. memaparkan solusi dalam
format penulisan dan tata letak
yang jelas dan mudah dipahami
Komparasi Gagasan dan Diskusi
21.
Apakah guru mengelola langkah-langkah untuk pembahasan komparatif
?
Rendah Tinggi
Guru mengelola langkah-
langkah untuk pembahasan
komparatif dengan sangat buruk
Guru mengelola langkah-langkah
untuk pembahasan
komparatif.dengan sangat baik ,
yaitu pembahasan dari setiap
gagasan yang disjikan di depan
kelas yang meliputi:
1. Keabsahan dari setiap gagasan
penyelesaian masalah.
2. Perbedaan antara gagasan satu
dengn lainnya.
3. Kesamaan antara gagasan satu
dengan gagasan lainnya.
4. Generalisasi dari beberapa
gagasan penyelesaian.
5.
Seleksi atau pemilihan gagasan
yang terbaik diantara beberapa
gagasan penyelesaian
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 61/86
53
22.
Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk menyajikan gagasannya ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
peserta didik untuk menyajikan
gagasannya
Guru selalu mengarahkan peserta
didik untuk menyajikan
gagasannya, yaitu berupa kegiatan
guru yang mengarahkan peserta
didik untuk :
1.
menyiapkan lembar paparan
penyelesaian masalah.
2.
menggunakan format tertentu
dalam penulisan dan pengaturan
(tata letak) lembar paparan.
3. menentukan urutan penyajian
gagasan
23.
Apakah guru mengelola tahap pembahasan gagasan yang dipaparkan oleh
peserta didik ?
Rendah Tinggi
Guru mengelola tahap
pembahasan gagasan yang
dipaparkan oleh peserta didik
dengan sangat buruk
Guru mengelola tahap pembahasan
gagasan yang dipaparkan oleh
peserta didik dengan sangat baik ,
yaitu berupa kegiatan guru yang
mengarahkan peserta didik agar :
1. Membiasakan untuk bertanya,
mendengarkan danmenjelaskan.antara peserta didik
dengan peserta didik lainnya.
2. Menggunakan pengalaman yang
dialami peserta didik sendiri
dalam melakukan generalisasi
dari pemikiran atau gagasannya.
3.
pengorganisasian ulang atau
integrasi dari gagasan-gagasan
berjalan dengan halus
berdasarkan paparan dan
komunikasi dari peserta didik
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 62/86
54
Pembuatan Ringkasan
24. Apakah guru mengelola kegiatan pembuatan ringkasan atau simpulan ?
Rendah Tinggi
Guru mengelola kegiatan
pembuatan ringkasan atau
simpulan dengan sangat buruk .
Guru mengelola kegiatan
pembuatan ringkasan atau simpulan
dengan sangat baik , yaitu berupa
kegiatan guru sebagai berikut :
1.
mengarahkan peserta didik agar
merasakan manfaat dari proses
generalisasi terhadap prosedur
dan gagasan melalui kegiatan
bersama,
2. mengarahkan peserta didik agar
mengalami rasa senang dan
ketakjuban dalam proses
belajarnya.
3. memastikan bahwa ringkasan
atau simpulan sesuai dengantujuan pembelajaran dan
permasalahan
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 63/86
55
C. ASPEK HUMANISTIK
Memahami dan Menyikapi Diri Sendiri dan Lingkungan25. Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk memahami dan menyikapi
diri sendiri serta lingkungannya ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
peserta didik untuk memahami
dan menyikapi diri sendiri sertalingkungannya.
Guru selalu mengarahkan peserta
didik untuk memahami dan
menyikapi diri sendiri sertalingkungannya , yang meliputi :
1) kondisi fisik peserta didik
2) tipe belajar peserta didik
3) kondisi mental peserta didik
4) kondisi emosional peserta didik
5) kondisi spiritual peserta didik
6) minat belajar peserta didik
7) lingkungan peserta didik
untuk mengoptimalkan aktivitas
dan hasil belajar peserta didik
tersebut.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 64/86
56
26.
Apakah guru mengarahkan peserta didik agar membentuk kelompok yang
mengakomodasi minat dan kebutuhan belajar peserta didik ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
peserta didik untuk membentuk
kelompok yang mengakomodasi
minat dan kebutuhan belajar
peserta didik.
Guru selalu mengarahkan peserta
didik untuk membentuk kelompok
yang mengakomodasi minat dan
kebutuhan belajar peserta didik.
27.
Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk membangun pengetahuan
atau konsep-konsep baru berdasarkan hasil refleksi peserta didik terhadap
pengalaman atau pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik tersebut
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan peserta didik untuk membangun
pengetahuan atau konsep-konsep
baru berdasarkan hasil refleksi
peserta didik terhadap
pengalaman atau pengetahuan
yang telah dimiliki peserta didik
tersebut
Guru selalu mengarahkan pesertadidik untuk membangun
pengetahuan atau konsep-konsep
baru berdasarkan hasil refleksi
peserta didik terhadap pengalaman
atau pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik tersebut.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 65/86
57
28.
Apakah guru mengarahkan peserta didik untuk membangun pengetahuan
berdasarkan hasil refleksi peserta didik terhadap pengalaman yang muncul
dari lingkungan peserta didik ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah mengarahkan
peserta didik untuk membangun
pengetahuan berdasarkan hasil
refleksi peserta didik terhadap
pengalaman yang muncul darilingkungan peserta didik
Guru selalu mengarahkan peserta
didik untuk membangun
pengetahuan berdasarkan hasil
refleksi peserta didik terhadap
pengalaman yang muncul darilingkungan peserta didik.
Membiasakan Hubungan Pribadi Yang Positif29. Apakah guru membiasakan hubungan yang penuh cinta -kasih antar
peserta didik dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan guru.
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah membiasakan
hubungan yang penuh cinta -kasih
antar peserta didik dengan peserta
didik dan antara peserta didik
dengan guru.
Guru selalu membiasakan
hubungan yang penuh cinta -kasih
antar peserta didik dengan peserta
didik dan antara peserta didik
dengan guru, yaitu guru
membiasakan peserta didik agar
senantiasa saling menerima
keberadaan orang lain dan saling
membantu atau menyempurnakan.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 66/86
58
30.
Apakah guru membiasakan hubungan yang penuh pengertian antar peserta
didik dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan guru ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah membiasakan
hubungan yang penuh pengertian
antara peserta didik dengan
peserta didik dan antara peserta
didik dengan guru
Guru selalu membiasakan
hubungan yang penuh pengertian
antar peserta didik dengan peserta
didik dan antara peserta didik
dengan guru, yaitu guru
membiasakan peserta didik agarsenantiasa mengerti keterbatasan
dan kelebihan orang lain.
31.
Apakah Guru membiasakan peserta didik untuk melakukan tindakan-
tindakan non-otoriter ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah membiasakan
peserta didik untuk melakukan
tindakan-tindakan non-otoriter
Guru selalu membiasakan peserta
didik untuk melakukan tindakan-
tindakan non-otoriter yaitu :
1. perundingan (diskusi-kelompok),
2. komunikasi terbuka,
3. persetujuan (membuat komitmen),
4. pertukaran kemampuan (take and
give),
5. tanggung jawab bersama,
6. kerja-sama dan sejenisnya .
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 67/86
59
Menumbuh-kembangkan Partisipasi32. Apakah guru menumbuh-kembangkan partisipasi pada diri setiap peserta
didik dalam proses pembelajaran di kelas ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah menumbuh-
kembangkan partisipasi pada diri
setiap peserta didik dalam proses
pembelajaran di kelas
Guru selalu menumbuh-
kembangkan partisipasi pada diri
setiap peserta didik dalam proses
pembelajaran di kelas, yang
meliputi uraian kegiatan guru yangmenumbuh-kembangkan peserta
didik untuk :
1. membagi tugas dan tanggung
jawab kelompok untuk
menyelesaiakn tugas kelompok
(partisipasi pengelolaan).
2. menyumbangkan pemikiran dan
kreatifitas untuk menyelesaikan
tugas kelompok (partisipasi
pemikiran).
3. menyumbangkan bantuan teknis
atau fisik seperti : merangkum
hasil diskusi dan membuat
laporan kerja kelompok atau
bantuan fisik untuk
merampungkan proyek fisik
tertentu (partisipasi teknis ).
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 68/86
60
Membiasakan Dialog, Mengekspresikan Potensi dan Berkomunikasi33. Apakah guru membiasakan peserta didik untuk melakukan dialog ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah membiasakan
peserta didik untuk melakukan
dialog s
Guru selalu membiasakan peserta
didik untuk melakukan dialog, yang
meliputi kegiatan guru yang
membiasakan peserta didik untuk :
1.
berdialog dengan guru (yaitu jika peserta didik tidak mampu
menyelesaikan tugas oleh
dirinya nsendiri)
2.
berdialog dengan dirinya sendiri
(yaitu jika mampu
menyelesaiakan tugas oleh
dirinya sendiri)
34.
Apakah guru membiasakan peserta didik untuk mengekspresikan
potensinya ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah membiasakan
peserta didik untuk
mengekspresikan potensinya
Guru selalu membiasakan peserta
didik untuk mengekspresikan
potensinya, yang meliputi kegiatanguru yang membiasakan peserta
didik untuk :
1. memaparkan gagasan,
2. berargumentasi
3. memberikan kritik,
4.
memberikan revisi dan
penyempurnaan
terhadap suatu permasalahan
dihadapan seluruh peserta didik
dalam kelas
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 69/86
61
35. Apakah guru menumbuh-kembangkan komunikasi antara peserta didik
dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan guru ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah menumbuh-
kembangkan komunikasi antara
peserta didik dengan peserta didik
dan antara peserta didik dengan
guru
Guru selalu menumbuh-
kembangkan komunikasi antara
peserta didik dengan peserta didik
dan antara peserta didik dengan
guru, yang meliputi :.
1.
menanyakan hal-hal atau permasalahan yang terkait
dengan topik yang dipelajari
2.
memaparkan gagasan
3. berargumentasi .
4.
melengkapi atau merevisi suatu
gagasan atau pemikiran yang
dikemukakan peserta didik
lainnya
36.
Apakah guru memberikan tugas-tugas yang mendorong peserta didikuntuk berdialog ?
Rendah Tinggi
Guru tidak pernah memberikan
tugas-tugas yang mendorong
peserta didik untuk berdialog
Guru selalu memberikan tuga-
tugas yang mendorong peserta
didik untuk berdialog, yaitu berupa:
1.
tugas-tugas yang dirancang
tidak dapat diselesaikan oleh
peserta didik sendiri sehingga
mendorong peserta didik untuk
berdialog dengan guru.
2. tugas-tugas yang dirancang
dapat diselesaikan oleh peserta
didik melalui proses berdialog
dengan dirinya sendiri
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 70/86
62
PEDOMAN PENSKORAN
1.
Aspek HumanistikSKOR KATEGORI
52 - 60 Sangat Tinggi
42 - 51 Tinggi
31 - 41 Sedang
21 - 30 Rendah
12 - 20 Sangat Rendah
Jumlah Skor Aspek Humanistik : ………………………………………….……….
Kategori Aspek Humanistik dari Proses Pengajaran : ……..………………………..
2. Aspek Konstruktivis
SKOR KATEGORI
56 - 65 Sangat Tinggi
45 - 55 Tinggi
34 - 44 Sedang
23 - 33 Rendah
13 - 22 Sangat Rendah
Jumlah Skor Aspek Konstruktivis : ……………………………………….……….
Kategori Aspek Konstruktivis dari Proses Pengajaran : ……..……………………..
3. Aspek Problem Solving
SKOR KATEGORI
47- 55 Sangat Tinggi
38- 46 Tinggi
29- 37 Sedang20 - 28 Rendah
11 - 19 Sangat Rendah
Jumlah Skor Aspek Problem Solving :
……………………………………….…….
Kategori Aspek Problem Solving dari
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 71/86
63
Lampiran 8 Kisi-kisi Tes Literasi Matematika Siklus I
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 72/86
64
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 73/86
65
Lampiran 9 Naskah Tes Literasi Matematika Siklus I
NASKAH TES LITERASI MATEMATIKA SIKLUS ISekolah : SMA N 1 Pegandon
Tahun / Semester : Jalan Raya Pegandon
Kelas : XI IPA 3Kompetensi : Karakteristik suatu fungsi
menggunakan turunan
Tanggal :
1. Dari gambar di bawah ini, tentukan titik-titk pada kurva yang memenuhi
ketentuan :
a) gradien garis singgungnya < 0
b)
gradien garis singgungnya = 0
c) gradien garis singgungnya > 0
2. Sebuah mobil meluncur, jarak tempuhnya mengikuti fungsi S(t) =
√ 10.000.
a.
Tentukan rumus kecepatannya b. Tentukan batasan nilai t pada rumus kecepatan
3. Sebuah kurva y = 3 6 buatlah grafiknya !
4.
Diketahui f(X) = 5 3 1 tentukan f(x) + f ’(x) - f ’’(x) + f ’’’(x) !
5. Suatu pulau selalu mengalami gempa, jika x adalah variabel bilangan nyata
yang menyatakan nilai hari yaitu 0 ≤ x ≤ 365, besarnya gempa dalam skala
rechter dinyatakan sebagai SR = 5t + sin(). Tentukan besarnya nilaimaksimum dan minimum SR disertai argumentasinya !
6. Harga bensin di Amerika tahun 2008 dinyatakan sebagai : P(t) = 0,164 3 +6,25 + 1,94 t + 297 dengan t berkaitan dengan nilai bulan yaitu 0 ≤ t ≤ 365.
a.
Tentukan interval yang memberikan harga naik
b.
Tentukan interval yang memberikan harga turun7. Sebuah benda bergerak dengan laju yang dapat dinyatakan sebagai S(t) = 3 –
4 4 Buatlah rencana penyelesaian untuk menentukan kecepatan
maksimumnya!
8. Untuk melukis kurva y =3 3 +
+ x dengan software geogebra, tuliskan
langkah-langkahnya !
P(13,30)
P (1,40)
C
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 74/86
66
Lampiran 10 Contoh Pengerjaan Tes Literasi Matematika Siklus I
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 75/86
67
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 76/86
68
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 77/86
69
Lampiran 11 Rekap Hasil Tes Literasi Matematika Siklus I
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 78/86
70
Lampiran 12 Lembar Observasi Karakter Siklus I
INSTRUMEN KUESIONER
KARAKTER DISIPLIN DAN DEMOKRATIS
MATERI TURUNAN
PETUNJUK PENGISIAN3. Isilah skor dari setiap butir instrumen berikut ini dengan cara melingkari
salah satu dari angka 1 sampai dengan angka 5 yang tersedia
4.
Pemilihan skor dilakukan dengan terlebih dahulu melihat rambu-rambu atau
pedoman penskoran yang ada di bawah setiap butir soal / instrumen.
5.
Tuliskan nama siswa yang kamu teliti sesuai arahan dari pengajar / guru.
Nama Responden : ……………………………………………………..
Nama Siswa Yang Diteliti : …………………………………………………….
A. Karakter Disiplin1. Bagaimanakah peserta didik tersebut mendengarkan penjelasan oleh guru
tentang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut sama sekali
tidak bersedia mendengarkan
penjelasan oleh guru tentang
langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Peserta didik tersebut bersedia
mendengarkan dengan sangat baik penjelasan dari guru tentang langkah-
langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2.
Bagaimanakah ketepatan waktu peserta didik tersebut dalam masuk ke dalam
kelas untuk mengikuti pembelajaran matematika ?
Rendah TinggiPeserta didik tersebut tidak pernah
masuk ke dalam kelas tepat waktu.
Peserta didik tersebut selalu masuk ke
dalam kelas tepat waktu.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 79/86
71
3. Bagaimanakah tindakan peserta didik tersebut dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika?
Rendah Tinggi
Tindakan peserta didik tersebut
tidak pernah sesuai arahan gurudalam mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika.
Tindakan peserta didik tersebut selalu
sesuai arahan guru dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran matematika.
4. Bagaimanakah peserta didik tersebut mematuhi tata tertib yang berlaku di
sekolah?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
mematuhi tata tertib yang berlaku di
sekolah.
Peserta didik tersebut selalu mematuhi
tata tertib yang berlaku di sekolah, yaitu
mematuhi penggunaan seragam dan
atributnya, menjaga kerapihan dan
kebersihan fisik misalnya rambut.dan
sejenisnya.
5. Bagaimanakah peserta didik tersebut dalam hal membawa perlengkapan
pembelajaran ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
membawa perlengkapan
pembelajaran..
Peserta didik tersebut selalu membawa
dengan lengkap seluruh perlengkapan
pembelajaran, yaitu : alat tulis, bukucatatan, modul, Lembar Kerja dan
sebagainya.
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 80/86
72
B. Karakter Demokratis
6. Apakah peserta didik tersebut dapat bekerja sama dengan peserta didik lain
untuk mencapai tujuan bersama (tujuan kelompok) ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
bekerja sama dengan peserta didik
lain untuk mencapai tujuan bersama
Peserta didik tersebut selalu bekerja
sama dengan peserta didik lain untuk
mencapai tujuan bersama.
7.
Apakah peserta didik tersebut berpartisipasi dalam kelompoknya dengan
melakukan pekerjaan atau tugasnya sesuai pembagian kerja yang telahditetapkan dengan adil ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
berpartisipasi dalam kelompoknya
dengan melakukan pekerjaan atau
tugasnya sesuai pembagian kerjayang telah ditetapkan dengan adil.
Peserta didik tersebut selalu
berpartisipasi dalam kelompoknya
dengan melakukan pekerjaan atau
tugasnya sesuai pembagian kerja yangtelah ditetapkan dengan adil.
8.
Apakah peserta didik tersebut membiasakan hubungan yang baik terhadap
peserta didik yang lain ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
membiasakan hubungan yang baik
terhadap peserta didik yang lain
Peserta didik tersebut selalu
membiasakan hubungan yang baik
terhadap peserta didik yang lain
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 81/86
73
9. Apakah peserta didik tersebut menghargai peserta didik lainnya secara sama
tanpa mempertimbangkan jenis kelamin, budaya ,dan agama ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
menghargai peserta didik lainnya
secara sama (tanpa
mempertimbangkan jenis kelamin,
budaya ,dan agama)
Peserta didik tersebut selalu menghargai
peserta didik lainnya secara sama (tanpa
mempertimbangkan jenis kelamin,
budaya ,dan agama)
10. Apakah peserta didik tersebut dapat menerima peserta didik lainnya yang
melakukan tindakan dan kontribusi terhadap kelompok secara berbeda-beda
sesuai dengan kondisi dan peran masing-masing ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
bisa menerima peserta didik lainnya
yang melakukan tindakan dan
kontribusi terhadap kelompok secara
berbeda-beda sesuai dengan kondisi
dan peran masing-masing
Peserta didik tersebut selalu bisa
menerima peserta didik lainnya yang
melakukan tindakan dan kontribusi
terhadap kelompok secara berbeda-beda
sesuai dengan kondisi dan peran masing-
masing
11. Apakah peserta didik tersebut bersedia untuk mengungkapkan gagasan,
kesimpulan, dan pendapat mereka, (termasuk gagasan yang berlawanan /
oposisi terhadap gagasan dari peserta didik lain) ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
mengungkapkan gagasan,
kesimpulan, dan pendapat mereka,(termasuk gagasan yang berlawanan
/ oposisi terhadap gagasan dari
peserta didik lain)
Peserta didik tersebut selalu
mengungkapkan gagasan, kesimpulan,
dan pendapat mereka, (termasukgagasan yang berlawanan / oposisi
terhadap gagasan dari peserta didik lain)
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 82/86
74
12. Apakah peserta didik tersebut bersedia mendengarkan peserta didik lainnya
yang sedang mengungkaplkan gagasannya dengan hormat dan penuh
perhatian.
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
mendengarkan peserta didik lainnya
yang sedang mengungkaplkan
gagasannya dengan hormat dan
penuh perhatian.
Peserta didik tersebut selalu
mendengarkan peserta didik lainnya
yang sedang mengungkaplkan
gagasannya dengan hormat dan penuh
perhatian.
13.
Apakah peserta didik tersebut bersedia melakukan tindakan kepemimpinandalam kelompoknya.
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
melakukan tindakan kepemimpinan
dalam kelompoknya
Peserta didik tersebut selalu melakukan
tindakan kepemimpinan dalam
kelompoknya, yaitu:
1) Mengajak teman-teman dalam
kelompoknya agar memahami dan
merumuskan tugas kelompok yang
diberikan guru
2)
menyemangati teman-teman dalam
kelompoknya agar menyelesaiakan
tugas kelompok dengan sebaik-
baiknya,
3) turut membantu teman yang memiliki
kesulitan,
4) menghargai kelebihan dan
kekurangan teman lainnya
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 83/86
75
14. Apakah peserta didik tersebut membiasakan diri untuk saling mempercayai
terhadap peserta didik lainnya ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
membiasakan diri untuk saling
mempercayai terhadap peserta didik
lainnya
Peserta didik tersebut selalu
membiasakan diri untuk saling
mempercayai terhadap peserta didik
lainnya.
15. Apakah peserta didik turut memastikan bahwa keputusan yang dibuat bersama
adalah keputusan yang efektif ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tidak pernah turut
memastikan bahwa keputusan yang
dibuat bersama adalah keputusan
yang efektif
Peserta didik selalu turut memastikan
bahwa keputusan yang dibuat bersama
adalah keputusan yang efektif
16.
Pada saat terjadi konflik, apakah peserta didik tersebut turut memastikan bahwa
konflik tersebut diselesaikan dengan sebaik-baiknya?
Rendah Tinggi
Pada saat terjadi konflik, peserta
didik tersebut tidak pernah turut
memastikan bahwa konflik tersebut
diselesaikan dengan sebaik-baiknya?
Pada saat terjadi konflik, peserta didik
tersebut selalu turut memastikan bahwa
konflik tersebut diselesaikan dengan
sebaik-baiknya?
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 84/86
76
17. Apakah peserta didik tersebut menyepakati untuk melaksanakan keputusan
yang telah dibuat bersama ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
menyepakati untuk melaksanakan
keputusan yang telah dibuat bersama
Peserta didik tersebut selalu
menyepakati untuk melaksanakan
keputusan yang telah dibuat bersama
18.
Setiap kali membuat keputusan, apakah peserta didik tersebut mengambil
keputusan dengan cara mengkombinasikan kesepakatan dan aturan mayoritas
(suara terbanyak) setelah terlebih dahulu dilakukan pembahasan yang
mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan berfokus pada penalaran serta
informasi ?
Rendah Tinggi
Setiap kali membuat keputusan,
peserta didik tersebut tidak pernah
mengambil keputusan dengan cara
mengkombinasikan kesepakatan dan
aturan mayoritas (suara terbanyak)
setelah terlebih dahulu dilakukan
pembahasan yang
mempertimbangkan berbagai sudut
pandang dan berfokus pada
penalaran serta informasi
Setiap kali membuat keputusan, peserta
didik tersebut selalu mengambil
keputusan dengan cara
mengkombinasikan kesepakatan dan
aturan mayoritas (suara terbanyak)
setelah terlebih dahulu dilakukan
pembahasan yang mempertimbangkan
berbagai sudut pandang dan berfokus
pada penalaran serta informasi
19. Apakah peserta didik tersebut menilai setiap kontribusi yang diberikan untuk
kebaikan kelompok dan kebaikan umum ?
Rendah Tinggi
Peserta didik tersebut tidak pernah
menilai setiap kontribusi yang
diberikan untuk kebaikan kelompok
dan kebaikan umum
Peserta didik tersebut selalu menilai
setiap kontribusi yang diberikan untuk
kebaikan kelompok dan kebaikan umum
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 85/86
77
Lampiran 13 Rekap Skor Observasi Karakter Siklus I
REKAP SKOR OBSERVASI KARAKTER SIKLUS I
NO NAMA DISIPLIN DEMOKRATIS
1 Siswa 1 4,00 MK 3,86 MB
2 Siswa 2 4,00 MK 4,21 MK
3 Siswa 3 3,00 MB 3,36 MB
4 Siswa 4 3,60 MB 3,71 MB
5 Siswa 5 3,80 MB 3,93 MB
6 Siswa 6 4,00 MK 3,86 MB
7 Siswa 7 4,60 MK 4,50 MK
8 Siswa 8 3,40 MB 3,29 MB
9 Siswa 9 3,20 MB 3,14 MB
10 Siswa 10 4,00 MK 4,07 MK11 Siswa 11 4,00 MK 4,00 MK
12 Siswa 12 4,00 MK 4,00 MK
13 Siswa 13 4,00 MK 4,00 MK
14 Siswa 14 4,00 MK 3,79 MB
15 Siswa 15 3,60 MB 2,79 MT
16 Siswa 16 3,80 MB 3,86 MB
17 Siswa 17 3,80 MB 3,93 MB
18 Siswa 18 3,80 MB 3,71 MB
19 Siswa 19 5,00 MK 4,86 MK
20 Siswa 20 3,60 MB 3,29 MB
21 Siswa 21 4,00 MK 3,50 MB
22 Siswa 22 4,00 MK 3,79 MB
23 Siswa 23 3,40 MB 3,57 MB
24 Siswa 24 4,20 MK 3,64 MB
25 Siswa 25 3,60 MB 3,71 MB
26 Siswa 26 3,60 MB 3,29 MB
27 Siswa 27 3,80 MB 3,86 MB
28 Siswa 28 4,00 MK 3,93 MB
29 Siswa 29 4,80 MK 4,64 MK
30 Siswa 30 2,80 MT 2,57 MT
31 Siswa 31 2,60 MT 2,14 MT
32 Siswa 32 3,80 MB 3,86 MB
7/21/2019 Model Koprol Manis
http://slidepdf.com/reader/full/model-koprol-manis 86/86
78
Lampiran 14 Curriculum Vitae
CURRICULUM VITAE
1. Nama : Sugiarto, S.Pd., M.Kom.
2. NIP / NUPTK ; 196705281992011001 / 18607456473000123 Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 28 Mei 19674 Jenis Kelamin : Laki-laki5 Pangkat Golongan : Pembina Tk I, IV/b
6 Jabatan : Guru7 Unit Kerja : SMA N 1 Pegandon Kendal8 Alamat Sekolah, no telp : Jl. Raya Putat Pegandon, 02943884829 Alamat Rumah, no telp : Jl Rinenggo Mukti RT 3 RW 8 No 13 Perum
Patebon Indah Kendal, (0294) 368618010 Riwayat Pendidikan : SDN Kadipaten Kulon I lulus tahun 1980
SMP Islam 1973 Yogyakarta lulus tahun 1983SMA N 7 Yogyakarta lulus tahun 1986
D3 Kependidikan FMIPA UGM lulus tahun 1991S1 Universitas Terbuka lulus tahun 1998S2 UNAKI Semarang lulus tahun 2005S2 Universitas Negeri Semarang lulus tahun 2014
11 Pengalaman Penelitian : 1) Peningkatan Hasil Belajar Matematika PadaKompetensi Statistika dan Peluang MelaluiPenggunaan Model Grup Investigasi bagi SiswaKelas XI IPA-1 SMA 1 Pegandon Semester 1Tahun 2007
2) Peningatan Aktivitas dan Hasil BelajarKompetensi Program Linier Melalui ModelPeteruk Semar Pada Siswa Kelas XII IPA-2SMA 1 Pegandon Tahun 2008
3) Penerapan Model Pembelajaran Ember SemarUntuk Meningkatkan Karakter Demokratis danHasil Belajar Matematika Pada KompetensiVektor, Matriks, dan Transformasi Bagi Siswa
Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Pegandonsemester 1 Tahun 2011
Kendal Maret 2015