43

Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL
Page 2: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

i

Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja

INDUSTRI TEKSTIL

Page 3: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

ii

UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Ketentuan Pidana

Pasal 113

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

iii

Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja

INDUSTRI TEKSTIL

Disusun oleh :

Haris Setyawan, S.KM., M.Kes

Dr. dr. Isna Qadrijati, M.Kes.

Maria Paskanita W, S.K.M., M.Sc

NUSA LITERA INSPIRASI

2018

Page 5: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

iv

Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja Industri Tekstil

Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Nusa Litera Inspirasi

Cetakan pertama Oktober 2018

All Right Reserved

Hak cipta dilindungi undang-undang

Penulis:

Haris Setyawan, S.KM., M.Kes

Dr. dr. Isna Qadrijati, M.Kes.,

Maria Paskanita W, S.K.M., M.Sc

Perancang sampul: NLi Team

Penata letak: NLi Team

Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja Industri Tekstil

xiv + 91: 14 cm x 21 cm

ISBN: 978-602-5668-54-8

Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)

Penerbit Nusa Litera Inspirasi

Jl. KH. Zainal Arifin

Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

[email protected]

www.nusaliterainspirasi.com

HP: 0857-1644-6889

Isi di luar tanggungjawab percetakan.

Page 6: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

v

KATA PENGANTAR

Berkat Rahmat Allah SWT, Alhamdulillah buku

referensi Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja

Industri Tekstil dapat terselesaikan. Buku ini sebagai hasil

penelitian Hibah Riset Fundamental dana PNBP UNS

tahun 2018 yang berjudul Model Dan Pengaruh Lingku-

ngan Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja

pada Pekerja Industri Tekstil.

Puji syukur buku ini dapat terselesaikan berkat

saran, masukan dan fasilitas dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Univer-

sitas Sebelas Maret- Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, Ketua

LPPM UNS - Prof. Sulistyo Saputro, M.Si, Ph.D dan

Dekan Fakultas Kedokteran UNS – Prof. Dr. dr. Hartono,

M.Si.

Buku referensi ini terdiri dari 5 bab, Bab 1. Penda-

huluan memaparkan tentang latar belakang, perumusan

masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. Bab 2.

Tinjauan Pustaka memaparkan teori tentang Produktivitas

Kerja, Intensitas Kebisingan, Intensitas Penerangan, Iklim

Kerja, Debu Lingkungan, Review atas State of The Art dan

Inovasi yang Telah Ada Sebelumnya dan Kerangka Pemi-

Page 7: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

vi

kiran. Selanjutnya dalam Bab 3. Metode Penelitian mema-

parkan tentang Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel,

Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional, Teknis

Analisa Data dan Persetujuan Etis. Bab 4. Hasil Dan

Pembahasan memparkan tentang Gambaran umum lokasi

penelitian, Karakteristik Responden, Hasil Uji Bivariat,

Hasil Uji multivariat, Struktur Model Lingkungan terha-

dap Produktivitas Kerja dan Pembahasan. Dalam Bab. 5

berisi tentang Kesimpulan, Implikasi dan Saran.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besar-

nya kepada semua pihak yang telah mendukung dan mem-

bantu penerbitan buku referensi ini sehingga dapat dibaca

dan dipelajari baik dari peneliti, akademisi maupun maha-

siswa. Walaupun masih banyak kekurangan baik dalam isi

maupun tata tulis dalam buku ini, semoga buku ini bisa

menjadi referensi yang baik bagi keilmuan higiene indus-

tri, kesehatan dan keselamatan kerja Indonesia

Surakarta, Oktober 2018

Haris Setyawan, S.KM., M.Kes

Page 8: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR_v

DAFTAR ISI_vii

DAFTAR TABEL_ix

DAFTAR GAMBAR_x

RINGKASAN_xi

Bab I

Pendahuluan_1

A. Latar Belakang_1

B. Perumusan Masalah_7

C. Tujuan Penelitian_7

D. Manfaat Penelitian_8

Bab II

Tinjauan Pustaka_11

A. Produktivitas Kerja_11

B. Intensitas Kebisingan_15

C. Intensitas Penerangan_19

D. Iklim Kerja_26

E. Debu Lingkungan_37

F. Review atas State of The Art dan Inovasi yang Telah

Ada Sebelumnya_40

G. Kerangka Pemikiran Penelitian_43

Bab III

Metode Penelitian_45

A. Jenis Penelitian_45

B. Populasi dan Sampel_46

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional_47

Page 9: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

viii

D. Teknis Analisis Data_50

E. Persetujuan Etis_51

Bab IV

Hasil dan Pembahasan_53

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian_53

B. Karakteristik Responden_54

C. Hasil Analisis Bivariat_55

D. Hasil Analisis Multivariat_56

E. Struktur Model Faktor Lingkungan Terhadap

Produktivitas Kerja_56

F. Pembahasan_59

Bab V

Kesimpulan, Implikasi dan Saran_71

A. Kesimpulan_71

B. Implikasi_71

C. Saran_72

DAFTAR PUSTAKA_74

GLOSARIUM_82

INDEKS_87

TENTANG PENULIS_90

Page 10: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Pencahayaan Menurut Permenaker No.

5 Tahun 2018_23

Tabel 3.1 Definisi Operasional, Dimensi Penelitian dan

Skala Pengukuran_48

Tabel 4.1 Tendensi Umur Responden _54

Tabel 4.2 Tendensi Intensitas Kebisingan _54

Tabel 4.3 Tendensi Intensitas Penerangan_54

Tabel 4.4 Tendensi Kadar Debu Lingkungan_54

Tabel 4.5 Tendensi Iklim Kerja_55

Tabel 4.6 Tendensi Produktivitas_55

Tabel 4.7 Hasil Analisis Bivariate Variable Bebas_55

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Path Analisis Model dan

Pengaruh Lingkungan Kerja_59

Page 11: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proporsi kematian akibat kerja berdasarkan

lokasi dan penyebab di tahun 2011_3

Gambar 1.2 Kebakaran dan ledakan pabrik besar

2011-2013_4

Gambar 1.3 Total kematian karena kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja_5

Page 12: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

xi

RINGKASAN

Faktor lingkungan kerja merupakan salah satu

faktor penyebab keberhasilan dalam melaksanakan peker-

jaan tetapi juga dapat menyebabkan kegagalan dalam

pelaksanaan suatu pekerjaan, karena lingkungan kerja

dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental pada peker-

ja. Kondisi fisik dan mental tersebut apabila tidak diran-

cang dengan baik maka dapat menimbulkan berbagai ma-

salah di tempat kerja, salah satunya adalah produktivitas

kerja. Pada penelitian-penelitian sebelumnya, pengaruh

lingkungan kerja hanya dilihat pengaruhnya terhadap

berbagai penyakit yang timbul pada tenaga kerja, dan

sampai saat ini masih belum ada kajian dan teori yang

jelas tentang pengaruh faktor lingkungan kerja terhadap

tinggi rendahnya produktivitas kerja. Terbitnya buku

referensi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mem-

berikan kontibusi pada iptek dan sosbud khususnya pada

referensi penelitian tentang lingkungan dan produktivitas

kerja.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional

analitik yang melibatkan dosen dengan mahasiswa khusus-

Page 13: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

xii

nya dalam kegiatan PKM (mahasiswa semester 4) dan

tugas akhir (mahasiswa semester 8). Alat ukur dalam

penelitian ini menggunakan alat dan sarana laboratorium

Hiperkes Semarang yang sudah tersertifikasi, antara lain:

(1) Sound Level Meter untuk mengukur intensitas kebisi-

ngan, (2) Lux Meter ANA 999 untuk mengukur intensitas

penerangan, (3) Heat Stress Monitor untuk mengukur

iklim kerja (4) High Volume Sampler untuk mengukur

kadar debu lingkungan dan (5) lembar checklist untuk

mengetahui produktivitas tenaga kerja. Alat ukur tersebut

digunakan pada 32 titik di ruang weaving dengan meng-

gunakan metode sesuai SNI 7231:2009, SNI 16-7062-

2004, SNI 16-7061-200. Teknik pengolahan dan analisis

data untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan terha-

dap produktivitas dilakukan dengan uji bivariat rank

spearman, dan multivariat menggunakan regresi, sedang-

kan untuk menentukan model pengaruh lingkungan kerja

digunakan metode path analysis. Hasil penelitian menun-

jukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan inten-

sitas penerangan dan iklim kerja terhadap produktivitas

kerja di industri tekstil surakarta.

Buku referensi ini terdiri dari 5 bab, Bab 1. Pen-

dahuluan memaparkan tentang latar belakang, perumusan

Page 14: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

xiii

masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. Bab 2.

Tinjauan Pustaka memaparkan teori tentang Produktivitas

Kerja, Intensitas Kebisingan, Intensitas Penerangan, Iklim

Kerja, Debu Lingkungan, Review atas State of The Art dan

Inovasi Yang Telah Ada Sebelumnya dan Kerangka Pemi-

kiran. Selanjutnya dalam Bab 3. Metode Penelitian mema-

parkan tentang Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel,

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional, Teknis

Analisa Data dan Persetujuan Etis. Bab 4. Hasil dan

Pembahasan memaparkan tentang Gambaran umum lokasi

penelitian, Karakteristik Responden, Hasil Uji Bivariat,

Hasil Uji multivariat, Struktur Model Lingkungan terha-

dap Produktivitas Kerja dan Pembahasan. Dalam Bab. 5

berisi tentang Kesimpulan, Implikasi dan Saran.

Page 15: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

xiv

Page 16: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi

fokus utama dibeberapa negara berkembang dan men-

jadi perhatian utama secara global. Hal in dikarenakan

semakin meningkatnya kesadaran bahwa isu kecelaka-

an kerja dan penyakit akibat kerja memberikan dam-

pak besar pada produktivitas, kompetisi usaha dan

reputasi perusahaan. Kecelakaan Kerja dan Penyakit

akibat kerja dapat menimbulkan beban ekonomi, into-

leransi kemanusiaan, reputasi yang buruk bagi bisnis

dan dan berefek negatif bagi perkembangan ekonomi

berkelanjutan (ILO, 2014).

Penyakit akibat kerja memberikan kontribusi

nilai terhadap kesehatan masyarakat pada negara ber-

kembang. Dalam Millennium Development Goals

(MDGs) 2015 “relevant high-burden non-communi-

cable diseases (beban tingggi terkait - Penyakit tidak

menular) mensyaratkan bahwa penyakit akibat kerja

harus mendapat perhatian lebih. Para pemimpin G20

Page 17: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

2

yang menghadori Labour and Employment Ministers’

Declaration made in Moscow on 18–19 (July 2013)

merekomendasikan para anggota negara G20 agar me-

mastikan kesehatan pekerja yang layak dan kondisi

kerja yang aman bagi seluruh pekerja sebagai bagian

dari program penguatan permintaan tenaga kerja dan

penciptaan lapangan kerja yang lebih baik dengan tata

kelola yang baru (ILO, 2013).

Data global mengenai penyakit dan cidera aki-

bat kerja sangat terbatas karena pembatasan akses dan

kurangnya sistem pengumpulan data. Data dikumpul-

kan dari sumber lain seperti klaim asuransi atau jami-

nan sosial. Penyakit akibat kerja merupakan penyebab

utama kematian kerja dalam semua wilayah. Pencega-

han penyakit harus menjadi perhatian khusus. Data

kematian akibat kerja dan penyebab penyakit akibat

kerja tahun 2011 dapat dilihat pada gambar di bawah.

Page 18: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PRODUKTIVITAS KERJA

Produktivitas secara umum diartikan sebagai

hubungan antara keluaran (barangbarang atau jasa)

dengan masukan (tenaga kerja, bahan baku, uang).

Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu

perbandingan antara hasil keluaran dan masukan.

Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedang-

kan keluaran diukur dalam satuan fisik, bentuk dan

nilai (Sutrisno, 2009). Menurut L. Greenberg dalam

Sinungan (2008) mendefinisikan produktivitas sebagai

perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu

tertentu dibagi totalitas masukan selama periode

tersebut. Produktivitas menurut Siagian (2008), meli-

puti aspek aspek seperti:

a. Perbaikan terus menerus, dimana organisasi harus

melakukan perbaikan terus menerus seiring dengan

perkembangan jaman.

b. Tugas pekerjaan yang menantang. Orang mengi-

nginkan tugas yang penuh tantangan, bukan hanya

Page 19: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

12

minimalis yang sudah puas jika sudah melaksanakan

tugas yang memenuhi standar minimal

c. Kondisi fisik tempat bekerja memberikan konstri-

busi yang nyata terhadap peningkatan produktivitas

kerja

Sri Haryani (2002:104) berpendapat bahwa

produktivitas dipengaruhi beberapa faktor yang dike-

lompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Variabel yang berasal dari karyawan yang bersifak

fisik, psikologikal dan ketrampilan. Faktor bersifat

fisik seperti gizi dan status kesehatan yang akan

mendukung aktivitas fisik dan mental sehingga tidak

mudah lelah dalam bekerja dan mendukung kemam-

puan berpikir dan bekerja. Faktor bersifat Psikolo-

gikal seperti movitasi dan sikap yang akan berpenga-

ruh pada produktivitas dan prestasi kerja, sikap yang

positif terhadap pekerjaan ditunjukan dengan kese-

diaan yang lebih besar untuk berusaha agar apa yang

dikerjakan berhasil dan untuk bertanggung jawab

terhadap apa yang ditugaskan kepadanya. Sementara

sikap yang negatif ditunjukkan dengan adanya sikap

yang pasif, dimana hanya mengerjakan seperti apa

yang diperintahkan, menyukai pengarahan, dan apa-

Page 20: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Pada penelitian ini, menggunakan jenis peneliti-

an observational analitik dengan metode cross sectio-

nal, karena variabel sebab akibat yang terjadi pada

objek penelitian diukur dalam waktu dan situasi yang

sama (Notoatmojo, 2010).

Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap stra-

tegis yang meliputi tahap (1) penyediaan data, (2)

analisis data dan (3) pemaparan hasil. Dalam suatu

penelitian, ketiga tahap tersebut merupakan suatu rang-

kaian yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dengan

lainnya. Proses penelitian dilakukan secara berurutan

dari tahap pengumpulan data, analisis dan pemaparan

hasil analisis.

Perusahaan Tekstil PT Iskandar Tekstil di Sura-

karta yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak

dibidang tekstil yang berlokasi di Jalan Pakel No. 9-11

Kerten, Laweyan, Surakarta. Perusahaan ini memiliki

luas wilayah 3,5 hektar. Terdiri dari tiga departemen

Page 21: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

46

produksi yang meliputi departemen pemintalan (spin-

ning); departemen pertenunan (weaving) yang terdiri

dari tahap pesiapan, proses, dan finishing; dan departe-

men printing dan penyempurnaan.

B. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah seluruh tenaga kerja PT

Iskandar Tekstil Surakarta. Subyek penelitian adalah

200 orang sampel yang bekerja di bagian weaving.

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan teknik ran-

dom sampling dengan jumlah 32 orang).

Untuk memperoleh data tentang faktor fisik di

tempat kerja alat yang dibutuhkan antara lain Sound

Level Meter untuk mengukur kebisingan, Lux Meter

ANA 999 untuk mengukur intensitas penerangan, High

volume sampler untuk mengukur kadar debu lingku-

ngan, Heat Stress Area Monitor untuk mengukur Iklim

Kerja, High Volume Sampler untuk mengukur kadar

debu lingkungan dan Kuesioner untuk mengukur pro-

duktivitas pekerja

Pada penelitian ini teknik pengolahan dan ana-

lisis data untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan

terhadap produktivitas dilakukan dengan uji bivariat

Page 22: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Perusahaan Tekstil PT Iskandar Tekstil di Sura-

karta yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak

dibidang tekstil yang berlokasi di Jalan Pakel No. 9-11

Kerten, Laweyan, Surakarta. Perusahaan ini memiliki

luas wilayah 3,5 hektar. Terdiri dari tiga departemen

produksi yang meliputi departemen pemintalan (spin-

ning); departemen pertenunan (weaving) yang terdiri

dari tahap pesiapan, proses, dan finishing; dan depar-

temen printing dan penyempurnaan.

Subyek penelitian adalah 200 orang sampel

yang bekerja dibagian spinning. Sampel dalam peneli-

tian ini dipilih dengan teknik random sampling dengan

jumlah 32 orang.

Page 23: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

54

B. KARAKTERISTIK RESPONDEN

a. Umur Responden

Tabel 4.1 Tendensi Umur Responden

Mean SD Min Max N

42.00 6.63 23 50 32

Sumber: Data Primer 2018

b. Intensitas Kebisingan

Tabel 4.2 Tendensi Intensitas Kebisingan

Mean SD Min Max N

100.84 1.99 96.18 105.30 32

Sumber: Data Primer 2018

c. Intensitas Penerangan

Tabel 4.3 Tendensi Intensitas Penerangan

Mean SD Min Max N

119.38 65.04 45.85 276.90 32

Sumber: Data Primer 2018

d. Kadar Debu Lingkungan

Tabel 4.4 Tendensi Kadar Debu Lingkungan

Mean SD Min Max N

76.33 13.65 56.40 85.40 32

Page 24: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

71

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI

DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Terdapat hubungan antara penerangan dengan

produktivitas pekerja bagian weaving PT Iskandar

Tekstil;

2. Terdapat hubungan antara iklim kerja dengan

produktivitas pekerja bagian weaving PT Iskandar

Tekstil;

3. Tidak Terdapat hubungan antara debu lingkungan

dengan produktivitas pekerja bagian weaving PT

Iskandar Tekstil;

4. Tidak Terdapat hubungan antara kebisingan dengan

produktivitas pekerja bagian weaving PT Iskandar

Tekstil.

B. IMPLIKASI

Dalam analisa model pengaruh lingkungan

terhadap produktivitas kerja dengan menggunakan path

analisis didapatkan data bahwa intensitas penerangan

merupakan variabel yang hampir mendapatkan nilai

Page 25: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

72

signifikan terhadap nilai tidak langsung produktivitas

kerja.

C. SARAN

Tindakan perbaikan perlu dilakukan dengan

memperbaiki desain ruang kerja dengan menambah

ventilasi sebagai tambahan penerangan alami dan

penambahan pencahayaan buatan lokal di atas mesin

pemintalan dengan minimal pencahayaan sebesar 300

lux. Selain itu, penelitian laboratorium baru-baru ini

menunjukkan bahwa paparan cahaya putih dengan

tingkat iluminasi yang lebih tinggi juga memiliki efek

menguntungkan pada kewaspadaan dan vitalitas pada

siang hari, bahkan tanpa tidur dan kekurangan cahaya

(Smolders et al., 2012). Menciptakan pencahayaan pada

level yang cukup dengan kombinasi antara pencaha-

yaan buatan dan alami dapat menciptakan pandangan

dan produktivitas berada pada level optimal. Penera-

ngan berhubungan dengan produktivitas dengan nilai

p=0,000 dan kekuatan hubungan r=0,720 (Hameed,

2009)

Untuk mengurangi temperature kerja panas di

tempat kerja khususnya di IT, dapat dilakukan dengan

Page 26: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

74

DAFTAR PUSTAKA

Benedetto, Simone., Carbone, Andrea., Zerbib, Véronique

Drai., Pedrotti, Marco., Baccino, Thiery. 2014.

Effects of luminance and illuminance on visual fati-

gue and arousal during digital reading. Computers in

Human Behavior. 41:112-119. Dapat diakses di

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0

747563214004750). Diunduh Juli 2018.

Chong, D., & Zhu, N. 2017. Human heat acclimatization

in extremely hot environments: A review. Procedia

Engineering, 205, 248–253. https://doi.org/10.1016/

j.proeng.2017.09.960.

Gangamma, M.P., Rajagopala, M. 2010. A clinical study

on “Computer vision syndrome” and its manage-

ment with Triphala eye drops and Saptamrita Lauha-

yu. Ayujournal. 31(2): 236-239. Dapat diakses di

http://www.ayujournal.org/temp/Ayu312236-

8624029_235720.pdf, Diunduh Juli 2018.

Grandjean, E. 1993. Fitting The Task To The Man, 4th

Edition. Taylor & Francis Inc. London.

Page 27: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

75

Hall, J. E., & Guyton, A. C. 2016. Textbook of Medical

Physiology. elsevier (13th ed.). Jackson Mississipi:

University of Mississippi Medical Center. https://

doi.org/10.4103/sni.sni_327_17

Hameed, Amina. 2009. Impact of office design on emplo-

yees productivity. Journal of Public affairs, admi-

nistration and management. 3(2): 1-13 http://www.

academia.edu/4990880/Impact_of_Office_Design_o

n_Employees_Productivity_A_Case_study_of_Bank

ing_Organizations_of_Abbottabad_Pakistan).

Hariyanto, Krisnadhi: Rijanto, Ong Andre Wahyu. Anali-

sis Hubungan Faktor Fisik Lingkungan Kerja Terha-

dap Peningkatan Produktivitas Operator Mesin Jahit.

Prosiding Seminar Nasional IENACO (Indus-trial

Engineering Nation Conference) 6 2018. Sura-karta:

Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Sura-

karta, Hal: 596-602. Diakses di https://publikasi

ilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9831/IEN

ACO%20082.pdf?sequence=1&isAllowed=y.

Harjuna, Fadil R.(2017). (2016) Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja

Pada Home Industri Tekstil Dan Pakaian (Studi

Kasus Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Jahit

Page 28: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

76

Indonesia Jersey Kota Malang). Jurnal Ilmiah

Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, 6 (1), http://

jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/4410 -

Diakses Juli 2018.

Irwanto, Eko Denny., Riandadari, Dyah. 2013. Pengaruh

Pencahayaan Dan Kebisingan Tempat Kerja Terha-

dap Kinerja Karyawan Di Pt. Perkebunan Nusantara

X Persero) Pabrik Gula Gempolkrep Mojokerto.

Jurnal Teknik Mesin. 01(02): 162-170. Tersedia di

http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jtm-

unesa/article/view/823/601. Diakses Juli 2018.

Juslen, Henri., 2007. Lighting, Productivity And Preferred

Illuminances - Field Studies In The Industrial Envi-

ronment. Espoo, Finland, Helsinki University of

Technologi. Dissertation.

Kementerian Ketenagakerjaan (2018). Peraturan Menteri

Ketenagakerjaan Republik Indonesia nomor 5 tahun

2018 tentang keselamatan dan kesehatan kerja

lingkungan kerja. Kementerian Ketenagakerjaan

Republik Indonesia.

Kementerian Perindustrian. 2017. Tumbuh Positif, Ekspor

Industri TPT Naik Jadi USD 7 Miliar Semester

I/2017. Kementerian Perindustrian Indonesia. http://

Page 29: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

77

www.kemenperin.go.id/artikel/18194/Tumbuh-

Positif,-Ekspor-Industri-TPT-Naik-Jadi-USD-7-

Miliar-Semester-I2017 - Diakses Juli 2018.

Kementerian Perindustrian. 2018. Sektor-Sektor Manufak-

tur Andalan Tahun 2018. Kementerian Perindustrian

Indonesia. http://www.kemenperin.go.id/artikel/18

609/Sektor-Sektor-Manufaktur-Andalan-Tahun-

2018 - Diakses Juli 2018.

Kershaw, T., & Lash, D. 2013. Investigating the produc-

tivity of office workers to quantify the effectiveness

of climate change adaptation measures. Building and

Environment, 69, 35–43. https://doi.org/10.1016/

j.buildenv.2013.07.010

Kristiyanto, 2014. Hubungan Intensitas Kebisingan

Dengan Gangguan Psikologis Pekerja Departemen

Laundry Bagian Washing PT. X Semarang. Jurnal

kesehatan Masyarakat. Volume 2, Nomor 1: 75-79

Megalestari, Jayanti, S., & Suroto. 2016. Relationship

between Work Climate and The Productivity Of Ins-

trument Employees in Pt Apac Inti Corpora Sema-

rang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(3), 495–503.

Mulyati, Sri Slamet., Setiani, Onny., Raharjo, Mursid.

2015. Analisis Risiko Paparan Debu Kapas Terha-

Page 30: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

78

dap Kejadian Bisinosis di Industri Tekstil PT.

Grandtex Bandung. Jurnal Kesehatan Lingkungan

Indonesia. 14 (2).

Nurmiyanto, E. 2004. Ergonomics. Basic Concepts and

Applications. Surabaya: Guna Widya.

Pasmawati, Yanti and Rachmawati, Rachmawati. 2014.

Pengaruh Desain Lingkungan Fisik Terhadap Pro-

duktivitas Berpikir (Kognisi). Jurnal Ilmiah TEK-

NO. 11(1): 33 - 42. Tersedia di http://eprints.

binadarma.ac.id/3085/1/04%20%203342%20JURN

AL%20PENCAHAYAAN%20YANTI-edit%20desi

%20%28SDH%20EDIT%20AKHIR%29.pdf.

Diakses Juli 2018.

Sahu, S., Sett, M., & Kjellstrom, T. 2013. Heat Exposure,

Cardiovascular Stress and Work Productivity in Rice

Harvesters in India: Implications for a Climate

Change Future. Industrial Health, 51(4), 424–431.

https://doi.org/10.2486/indhealth.2013-0006

Sarwono, Sartilo Wirawan. Psikologi Lingkungan. Jakarta:

Grasindo.1995.

Setyowati, Dina Lusiana, Zahroh Shaluhiyah, B. W. 2014.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas

Kerja pada Pekerja Mebel. Jurnal Fakultas Keseha-

Page 31: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

79

tan Masyarakat Universitas Indonesia. Jurnal Fakul-

tas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia,

8(8).

Sheedy, J.E. 2007. The physiology of eyestrain. Journal of

Modern Optics. 54(9): 1333-1341. Tersedia di

https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09500

340600855460. Diakses Juli 2018.

Smolder,K.C.H.J., de Kort, Y.A.W., Cluitmans, P.J.M.

2012. A higher illuminance induces alertness even

during office hours: Findings on subjective measu-

res, task performance and heart rate measures.

Physiology & Behavior.107(1): 7-16. Dapat diakses

di https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/

S0031938412001874?via%3Dihub. Diunduh Juli

2018.

Smolder,K.C.H.J., de Kort, Y.A.W., Van de Berg, S.M.

2013. Daytime light exposure and feelings of vita-

lity: Results of a field study during regular week-

days. Journal of Environmental Psychology. Vol

36:270-279. Dapat diakses di https://www.science

direct.com/science/article/pii/S0272494413000716#

bib31. Diunduh juli 2018.

Sule, Ernie T., Arifin, Sri Djatnika., dan Suryaningsih.

Page 32: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

80

2001. Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karya-

wan. Jurnal Sosiohumaniora 3(1):1-12. Tersedia di

jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/viewFile/5

195/2591 - Diakses Juli 2018.

Suliswati, lilik., Setiani, Onny., Joko, Tri). 2007. Kajian

Faktor Fisik Lingkungan Kerja Yang Berhubungan

Dengan Tingkat Kelelahan Pada Tenaga Kerja Di

Unit Spinning IV PT. Sinar Pantja Djaja Semarang,

Jurnal kesehatan lingkungan vol 6 no 1.

Susanto, Andi., Daryanto, Arif., Sartono, Bagus., 2017.

Pemilihan Strategi Peningkatan Daya Saing Industri

Tekstil Dengan Pendekatan Anp-Bocr, Arena Tekstil

Vol. 32 No. 1, 2017: 9-16. Available at: http://ejour

nal.kemenperin.go.id/jiat/article/view/3134/2601.

Tanabe, S. ichi, Haneda, M., & Nishihara, N. 2015.

Workplace productivity and individual thermal

satisfaction. Building and Environment, 91, 42–50.

https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2015.02.032

Vandewalle, Gilles., Maquet, Pierre., Jan Dijk, Derk.,

2009. Light as a modulator of cognitive brain func-

tion. Trends in Cognitive Science. Vol 13(10):429-

438. Dapat diakses di ttps://www.sciencedirect.com/

Page 33: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

81

science/article/pii/S1364661309001685?via%3Dihu

b. Diunduh juli 2018.

Warthen, Daniel M., Provencio, Ignacio. 2012. The role of

intrinsically photosensitive retinal ganglion cells in

nonimage-forming responses to light. Journal Eye

and Brain. 2012(4):43-48. Dapat diakses di https://

www.dovepress.com/the-role-of-intrinsically-

photosensitive-retinal-ganglion-cells-in-non-peer-

reviewed-article-EB. Diunduh juli 2018.

Yi, W., & Chan, A. P. C. 2013. Optimizing work-rest

schedule for construction rebar workers in hot and

humid environment. Building and Environment, 61,

104–113.

https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2012.12.012.

Page 34: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

82

GLOSARIUM

Bisinosis: suatu penyakit akibat kerja yang ditandai

dengan rasa sesak di dada, batuk dan mengi ketika

menghirup serbuk kapas yang menyebabkan tertu-

tupnya saluran nafas kecil di paru-paru.

Debu: partkel-partikel zat padat yang disebabkan oleh

kekuatan alami ataumekanisme seperti pengolahan,

penghancuran, pelembutan, pengepakan yang cepat,

peledakan dan lain-lain dari bahan organik maupun

anorganik.

Dehidrasi: penguapan yang berlebihan akan mengurangi

volume darah dan pada tingkat awal aliran darah

akan menurun dan otak akan kekurangan oksigen.

Evaporasi: proses perubahan sifat zat dari bentuk air

menjadi gas (uap).

Faktor lingkungan kerja: potensi-potensi bahaya yang

kemungkinan terjadi di lingkungan kerja akibat ada-

nya suatu proses kerja.

Getaran: gerakan yang teratur dari benda atau media

dengan arah bolak-balik dari kedudukan keseimba-

ngannya.

Page 35: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

83

Heat Cramp: kekejangan otot yang diikuti penurunan

sodium klorida dalam darah sampai dibawah tingkat

kritis.

Heat Exhaustion: kekurangan cairan tubuh atau elektrolit.

Heat Fatigue: gangguan pada kemampuan motorik dalam

kondisi panas mengakibatkan gerakan tubuh menjadi

lambat dan kurang waspada terhadap tugas.

Heat Sincope: keadaan kolaps atau kehilangan kesadaran

selama pemajanan panas dan tanpa kenaikan suhu

tubuh atau penghentian keringat.

Heat Stress Area Monitor: seperangkat alat yang diguna-

kan untuk mengukur Iklim Kerja.

Heat Stroke: kerusakan serius yang berkaitan dengan

kesalahan pada pusat pengatur suhu tubuh.

High volume sampler: seperangkat alat yang digunakan

untuk mengukur kadar debu lingkungan.

Iklim kerja: kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara,

kecepatan gerakan dan suhu radiasi.

Kebisingan: semua suara yang tidak dikehendaki yang

bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau

alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat

menimbulkan gangguan pendengaran.

Page 36: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

84

Kecelakaan kerja: kejadian yang tidak terduga, tidak dii-

nginkan dan menimbulkan kerugian baik pada ma-

nusia, proses produksi, harta benda dan lingkungan.

Kelembaban: banyaknya air yang terkandung dalam udara,

biasanya dinyatakan dalam persentase.

konveksi: Proses pertukaran panas antara tubuh dan

lingkungan dengan cara seperti ini disebut.

Lux: satuan turunan SI dari pencahayaan dan daya pancar

cahaya, mengukur fluks cahaya per satuan luas.

Lux Meter: seperangkat alat yang digunakan untuk me-

ngukur intensitas penerangan.

NAB: standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/

intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted

average) yang dapat diterima tenaga kerja tanpa

mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan,

dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak mele-

bihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.

Path analisis: suatu teknik untuk menganalisis hubungan

sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika

variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergan-

tung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara

tidak langsung.

Page 37: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

85

Penerangan: banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas

permukaan.

Penyakit akibat kerja: penyakit yang disebabkan oleh

pekerjaan, alat kerja, bahan, proses atau lingkungan

kerja.

Produktivitas: perbandingan antara totalitas pengeluaran

pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama

periode tersebut.

Radiasi: proses yang dengan gelombang elektromagnetik

dipindahkan melalui ruangan tanpa pemindahan ma-

teri dalam ruangan atau pancaran panas yang dike-

luarkan dari tubuh manusia ke lingkungan sekitarnya

dapat berbentuk sebagai suatu gelombang elektro-

magnetik.

Sound Level Meter: sebuah alat yang digunakan untuk

mengukur intensitas kebisingan.

Suspended Particulate Matter: partikel debu yang mela-

yang di udara.

Tekanan panas: keseluruhan beban panas yang diterima

tubuh yang merupakan kombinasi dari kerja fisik,

faktor lingkungan (suhu udara, tekanan uap air, per-

gerakan udara, perubahan panas radiasi) dan faktor

pakaian.

Page 38: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

86

Uji spearman: uji statistik yang ditujukan untuk mengeta-

hui hubungan antara dua atau lebih variabel berskala

Ordinal.

Weaving: suatu proses dalam kegiatan tekstil melalui

jalinan dua jenis benang yang dikenal sebagai be-

nang lusi dan benang pakan untuk menghasilkan

kain mentah.

Page 39: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

87

INDEKS

A

Aarstad, 40

air conditioner, 41

amigdala, 62

AMOS, 47

APD, 70

Australia, 43

Austria, 42

Azadeh, 41

B

bad connection, 18

bahan baku, 11

batang otak, 62

Benedetto, 65, 74

Bergevin, 41

bisnis, 1

bivariat, 46, 50

broad band noise, 16

Budiono, 31

C

Canazei, 42

Chang, 42

cortex cerebri, 66

D

daysimeter, 62

debu, 7, 8, 38, 39, 44, 46, 48, 49,

55, 56, 69, 71

Debu listrik statik, 38

Dehidrasi, 32

discrete frequency noise)., 16

E

Eklund, 42

evaporasi, 28, 31, 34

eye strain atau asthenopia, 60

F

fluctuating noise, 16

G

G20, 1

Gangamma, 60, 74

Gill, 18

glare, 22

global, 1, 2, 3, 40

H

Hamington, 37

Hanna, 43

Hariyanto, 63, 75

Harrington, 18

Heat Cramp, 32

Heat Exhaustion, 33

Heat Fatigue, 32

Page 40: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

88

Heat Rash, 32

Heat Sincope, 33

Heat Stress Area Monitor, 46

heat stroke, 6, 33

Hemphala, 42

High volume sampler, 46

hipotalamus, 62

hippocampus, 62

I

ILO, 1, 2, 3, 4, 5

Impulsive noise, 17

industri, 5, 6, 7, 8, 31, 40, 70, 90

Industri Kecil Menengah, 5

industri tekstil, 9

inhalasi, 66

Intermittent noise, 17

K

karyawan, 6, 12, 13, 41, 64

Kebijakan Perusahaan, 13

Kecelakaan Kerja, 1

Kemenaker, 65

Kerten, 45, 53

Kesehatan Kerja, 1, 15, 80, 91

kognitif, 43, 62, 64

Konveksi, 35

L

L. Greenberg, 11

Laweyan, 45, 53

lingkungan fisik, 13

Lingkungan Kerja, 13, 15, 69, 75,

80

lokasi weaving, 70

Lux Meter, 46, 47

M

Microsoft excel, 47

Millennium Development Goals,

1

Moscow, 2

multivariat, 50

N

NAB, 18, 41, 68, 70

Narrrow Band Analyzer, 18

Nasiri, 41

Nersveen, 43

neuroimaging, 62

Nilai Ambang Batas, 18, 69

Noise Dosimater, 18

Notoatmojo, 45

O

Octave Band Analyzer, 18

Oslo, 42

otak, 32, 34, 62

P

path analysis, 47, 51

Penyakit, 1, 2, 3

produktivitas kerja, 7, 8, 9, 12, 19,

41, 43, 44, 63, 67, 68, 71

Provencio, 62, 81

psikologis, 19, 22, 68

Page 41: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

89

R

Radiasi, 28, 30, 35

Rajagopala, 60, 74

Ramdan, 26, 33

S

Sedarmayanti, 28

sel ganglion retina, 62

Sheedy, 61, 79

Siagian, 11

Sinungan, 11

Smolder, 62, 79

Sound Level Mater, 18, 46, 47

SPPS, 47

Sri Haryani, 12

stakeholder, 6

steady noise, 16

Subaris, 27

Suliswati, 69, 80

Suma’mur, 18, 19, 31

Sunyoto, 24

Surakarta, 8, 45, 46, 53, 75

suspected, 19

Suspended Particulate Matter, 37

Sutrisno, 11

T

talamus, 62

Tarwaka, 20, 22

tenaga kerja, 2, 7, 11, 18, 27, 41,

42, 46, 48, 50, 63, 66

Thayer, 62

Tigor, 16, 17

U

uang, 11

univariat, 50

unsteady noise, 16

V

Vandewalle, 62, 80

W

Wahyu, 28, 29, 31, 75

Warthen, 62, 81

WC, 13

weaving, 46, 53, 63, 69, 71

WHO, 39, 60

Y

Yildizel, 43

Page 42: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

90

TENTANG PENULIS

Haris setyawan lahir di Blora, 15 Juli

1984. Anak bungsu dari 4 bersaudara

ini menempuh pendidikan di SDN

Sumberejo 2, SLTPN 1 Randublatung,

SMUN I Cepu. Kemudian melanjut-

kan kuliah di D3 Hiperkes UNS Solo dan mengambil S1

di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP dengan jurusan

K3. Pada tahun 2009 dia sempat bekerja di salah satu

industri manufactur di Semarang dan kemudian melanjut-

kan studi S2 di Program Pascasarjana UNDIP dengan

mengambil jurusan Promosi K3. Setelah lulus S2, dia

bekerja di salah satu perusahaan kontraktor tambang terbe-

sar di Indonesia di daerah Kalimantan Selatan.

Semasa dia bekerja Pertambangan tersebut dengan

latar belakang pendidikan yang telah dimiliki, dia termoti-

vasi lebih untuk menyebarkan ilmu pengetahuan yang

dimiliki agar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, dan

memutuskan untuk berganti profesi menjadi seorang

dosen. Tahun 2013 adalah titik balik profesi dia untuk

menjadi dosen di AKFAR Nusaptera Semarang, dan sejak

Page 43: Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja INDUSTRI TEKSTIL

91

tahun 2014 sampai sekarang dia telah menjadi dosen PNS

di Prodi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Beberapa mata

kuliah yang pernah diampu antara lain Keselamatan Kerja,

Sistem Tanggap Darurat, K3 Lintas Sektor, Keselamatan

Kerja B3, Ergonomi, K3 Industri Ekstraktif, Managemen

K3 dsb. Pada tahun 2018 ini dia bergabung menjadi

anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Vokasi K3 (APTVK3)

yang keanggotaannya terdiri dari berbagai Program Studi

vokasi K3 seluruh Indonesia. Dibidang penelitian, telah

mempublikasikan artikel baik di Jurnal Nasional maupun

Jurnal Internasional, dan juga telah mempublikasikan

artikel di berbagai konferensi nasional dan internasional.

Pada beberapa tahun kedepan, dia berencana untuk melan-

jutkan studi S3 baik di dalam atau luar negeri untuk me-

ningkatkan pengetahuan, kompetensi dan wawasan khu-

susnya bidang keilmuan kesehatan dan keselamatan kerja.