Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja
INDUSTRI TEKSTIL
ii
UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
Ketentuan Pidana
Pasal 113
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
iii
Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja
INDUSTRI TEKSTIL
Disusun oleh :
Haris Setyawan, S.KM., M.Kes
Dr. dr. Isna Qadrijati, M.Kes.
Maria Paskanita W, S.K.M., M.Sc
NUSA LITERA INSPIRASI
2018
iv
Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja Industri Tekstil
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Nusa Litera Inspirasi
Cetakan pertama Oktober 2018
All Right Reserved
Hak cipta dilindungi undang-undang
Penulis:
Haris Setyawan, S.KM., M.Kes
Dr. dr. Isna Qadrijati, M.Kes.,
Maria Paskanita W, S.K.M., M.Sc
Perancang sampul: NLi Team
Penata letak: NLi Team
Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja Industri Tekstil
xiv + 91: 14 cm x 21 cm
ISBN: 978-602-5668-54-8
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
Penerbit Nusa Litera Inspirasi
Jl. KH. Zainal Arifin
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
www.nusaliterainspirasi.com
HP: 0857-1644-6889
Isi di luar tanggungjawab percetakan.
v
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Allah SWT, Alhamdulillah buku
referensi Model Lingkungan dan Produktivitas Kerja
Industri Tekstil dapat terselesaikan. Buku ini sebagai hasil
penelitian Hibah Riset Fundamental dana PNBP UNS
tahun 2018 yang berjudul Model Dan Pengaruh Lingku-
ngan Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja
pada Pekerja Industri Tekstil.
Puji syukur buku ini dapat terselesaikan berkat
saran, masukan dan fasilitas dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Univer-
sitas Sebelas Maret- Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, Ketua
LPPM UNS - Prof. Sulistyo Saputro, M.Si, Ph.D dan
Dekan Fakultas Kedokteran UNS – Prof. Dr. dr. Hartono,
M.Si.
Buku referensi ini terdiri dari 5 bab, Bab 1. Penda-
huluan memaparkan tentang latar belakang, perumusan
masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. Bab 2.
Tinjauan Pustaka memaparkan teori tentang Produktivitas
Kerja, Intensitas Kebisingan, Intensitas Penerangan, Iklim
Kerja, Debu Lingkungan, Review atas State of The Art dan
Inovasi yang Telah Ada Sebelumnya dan Kerangka Pemi-
vi
kiran. Selanjutnya dalam Bab 3. Metode Penelitian mema-
parkan tentang Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel,
Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional, Teknis
Analisa Data dan Persetujuan Etis. Bab 4. Hasil Dan
Pembahasan memparkan tentang Gambaran umum lokasi
penelitian, Karakteristik Responden, Hasil Uji Bivariat,
Hasil Uji multivariat, Struktur Model Lingkungan terha-
dap Produktivitas Kerja dan Pembahasan. Dalam Bab. 5
berisi tentang Kesimpulan, Implikasi dan Saran.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besar-
nya kepada semua pihak yang telah mendukung dan mem-
bantu penerbitan buku referensi ini sehingga dapat dibaca
dan dipelajari baik dari peneliti, akademisi maupun maha-
siswa. Walaupun masih banyak kekurangan baik dalam isi
maupun tata tulis dalam buku ini, semoga buku ini bisa
menjadi referensi yang baik bagi keilmuan higiene indus-
tri, kesehatan dan keselamatan kerja Indonesia
Surakarta, Oktober 2018
Haris Setyawan, S.KM., M.Kes
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR_v
DAFTAR ISI_vii
DAFTAR TABEL_ix
DAFTAR GAMBAR_x
RINGKASAN_xi
Bab I
Pendahuluan_1
A. Latar Belakang_1
B. Perumusan Masalah_7
C. Tujuan Penelitian_7
D. Manfaat Penelitian_8
Bab II
Tinjauan Pustaka_11
A. Produktivitas Kerja_11
B. Intensitas Kebisingan_15
C. Intensitas Penerangan_19
D. Iklim Kerja_26
E. Debu Lingkungan_37
F. Review atas State of The Art dan Inovasi yang Telah
Ada Sebelumnya_40
G. Kerangka Pemikiran Penelitian_43
Bab III
Metode Penelitian_45
A. Jenis Penelitian_45
B. Populasi dan Sampel_46
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional_47
viii
D. Teknis Analisis Data_50
E. Persetujuan Etis_51
Bab IV
Hasil dan Pembahasan_53
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian_53
B. Karakteristik Responden_54
C. Hasil Analisis Bivariat_55
D. Hasil Analisis Multivariat_56
E. Struktur Model Faktor Lingkungan Terhadap
Produktivitas Kerja_56
F. Pembahasan_59
Bab V
Kesimpulan, Implikasi dan Saran_71
A. Kesimpulan_71
B. Implikasi_71
C. Saran_72
DAFTAR PUSTAKA_74
GLOSARIUM_82
INDEKS_87
TENTANG PENULIS_90
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Pencahayaan Menurut Permenaker No.
5 Tahun 2018_23
Tabel 3.1 Definisi Operasional, Dimensi Penelitian dan
Skala Pengukuran_48
Tabel 4.1 Tendensi Umur Responden _54
Tabel 4.2 Tendensi Intensitas Kebisingan _54
Tabel 4.3 Tendensi Intensitas Penerangan_54
Tabel 4.4 Tendensi Kadar Debu Lingkungan_54
Tabel 4.5 Tendensi Iklim Kerja_55
Tabel 4.6 Tendensi Produktivitas_55
Tabel 4.7 Hasil Analisis Bivariate Variable Bebas_55
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Path Analisis Model dan
Pengaruh Lingkungan Kerja_59
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proporsi kematian akibat kerja berdasarkan
lokasi dan penyebab di tahun 2011_3
Gambar 1.2 Kebakaran dan ledakan pabrik besar
2011-2013_4
Gambar 1.3 Total kematian karena kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja_5
xi
RINGKASAN
Faktor lingkungan kerja merupakan salah satu
faktor penyebab keberhasilan dalam melaksanakan peker-
jaan tetapi juga dapat menyebabkan kegagalan dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan, karena lingkungan kerja
dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental pada peker-
ja. Kondisi fisik dan mental tersebut apabila tidak diran-
cang dengan baik maka dapat menimbulkan berbagai ma-
salah di tempat kerja, salah satunya adalah produktivitas
kerja. Pada penelitian-penelitian sebelumnya, pengaruh
lingkungan kerja hanya dilihat pengaruhnya terhadap
berbagai penyakit yang timbul pada tenaga kerja, dan
sampai saat ini masih belum ada kajian dan teori yang
jelas tentang pengaruh faktor lingkungan kerja terhadap
tinggi rendahnya produktivitas kerja. Terbitnya buku
referensi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mem-
berikan kontibusi pada iptek dan sosbud khususnya pada
referensi penelitian tentang lingkungan dan produktivitas
kerja.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional
analitik yang melibatkan dosen dengan mahasiswa khusus-
xii
nya dalam kegiatan PKM (mahasiswa semester 4) dan
tugas akhir (mahasiswa semester 8). Alat ukur dalam
penelitian ini menggunakan alat dan sarana laboratorium
Hiperkes Semarang yang sudah tersertifikasi, antara lain:
(1) Sound Level Meter untuk mengukur intensitas kebisi-
ngan, (2) Lux Meter ANA 999 untuk mengukur intensitas
penerangan, (3) Heat Stress Monitor untuk mengukur
iklim kerja (4) High Volume Sampler untuk mengukur
kadar debu lingkungan dan (5) lembar checklist untuk
mengetahui produktivitas tenaga kerja. Alat ukur tersebut
digunakan pada 32 titik di ruang weaving dengan meng-
gunakan metode sesuai SNI 7231:2009, SNI 16-7062-
2004, SNI 16-7061-200. Teknik pengolahan dan analisis
data untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan terha-
dap produktivitas dilakukan dengan uji bivariat rank
spearman, dan multivariat menggunakan regresi, sedang-
kan untuk menentukan model pengaruh lingkungan kerja
digunakan metode path analysis. Hasil penelitian menun-
jukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan inten-
sitas penerangan dan iklim kerja terhadap produktivitas
kerja di industri tekstil surakarta.
Buku referensi ini terdiri dari 5 bab, Bab 1. Pen-
dahuluan memaparkan tentang latar belakang, perumusan
xiii
masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. Bab 2.
Tinjauan Pustaka memaparkan teori tentang Produktivitas
Kerja, Intensitas Kebisingan, Intensitas Penerangan, Iklim
Kerja, Debu Lingkungan, Review atas State of The Art dan
Inovasi Yang Telah Ada Sebelumnya dan Kerangka Pemi-
kiran. Selanjutnya dalam Bab 3. Metode Penelitian mema-
parkan tentang Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel,
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional, Teknis
Analisa Data dan Persetujuan Etis. Bab 4. Hasil dan
Pembahasan memaparkan tentang Gambaran umum lokasi
penelitian, Karakteristik Responden, Hasil Uji Bivariat,
Hasil Uji multivariat, Struktur Model Lingkungan terha-
dap Produktivitas Kerja dan Pembahasan. Dalam Bab. 5
berisi tentang Kesimpulan, Implikasi dan Saran.
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi
fokus utama dibeberapa negara berkembang dan men-
jadi perhatian utama secara global. Hal in dikarenakan
semakin meningkatnya kesadaran bahwa isu kecelaka-
an kerja dan penyakit akibat kerja memberikan dam-
pak besar pada produktivitas, kompetisi usaha dan
reputasi perusahaan. Kecelakaan Kerja dan Penyakit
akibat kerja dapat menimbulkan beban ekonomi, into-
leransi kemanusiaan, reputasi yang buruk bagi bisnis
dan dan berefek negatif bagi perkembangan ekonomi
berkelanjutan (ILO, 2014).
Penyakit akibat kerja memberikan kontribusi
nilai terhadap kesehatan masyarakat pada negara ber-
kembang. Dalam Millennium Development Goals
(MDGs) 2015 “relevant high-burden non-communi-
cable diseases (beban tingggi terkait - Penyakit tidak
menular) mensyaratkan bahwa penyakit akibat kerja
harus mendapat perhatian lebih. Para pemimpin G20
2
yang menghadori Labour and Employment Ministers’
Declaration made in Moscow on 18–19 (July 2013)
merekomendasikan para anggota negara G20 agar me-
mastikan kesehatan pekerja yang layak dan kondisi
kerja yang aman bagi seluruh pekerja sebagai bagian
dari program penguatan permintaan tenaga kerja dan
penciptaan lapangan kerja yang lebih baik dengan tata
kelola yang baru (ILO, 2013).
Data global mengenai penyakit dan cidera aki-
bat kerja sangat terbatas karena pembatasan akses dan
kurangnya sistem pengumpulan data. Data dikumpul-
kan dari sumber lain seperti klaim asuransi atau jami-
nan sosial. Penyakit akibat kerja merupakan penyebab
utama kematian kerja dalam semua wilayah. Pencega-
han penyakit harus menjadi perhatian khusus. Data
kematian akibat kerja dan penyebab penyakit akibat
kerja tahun 2011 dapat dilihat pada gambar di bawah.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PRODUKTIVITAS KERJA
Produktivitas secara umum diartikan sebagai
hubungan antara keluaran (barangbarang atau jasa)
dengan masukan (tenaga kerja, bahan baku, uang).
Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu
perbandingan antara hasil keluaran dan masukan.
Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedang-
kan keluaran diukur dalam satuan fisik, bentuk dan
nilai (Sutrisno, 2009). Menurut L. Greenberg dalam
Sinungan (2008) mendefinisikan produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu
tertentu dibagi totalitas masukan selama periode
tersebut. Produktivitas menurut Siagian (2008), meli-
puti aspek aspek seperti:
a. Perbaikan terus menerus, dimana organisasi harus
melakukan perbaikan terus menerus seiring dengan
perkembangan jaman.
b. Tugas pekerjaan yang menantang. Orang mengi-
nginkan tugas yang penuh tantangan, bukan hanya
12
minimalis yang sudah puas jika sudah melaksanakan
tugas yang memenuhi standar minimal
c. Kondisi fisik tempat bekerja memberikan konstri-
busi yang nyata terhadap peningkatan produktivitas
kerja
Sri Haryani (2002:104) berpendapat bahwa
produktivitas dipengaruhi beberapa faktor yang dike-
lompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Variabel yang berasal dari karyawan yang bersifak
fisik, psikologikal dan ketrampilan. Faktor bersifat
fisik seperti gizi dan status kesehatan yang akan
mendukung aktivitas fisik dan mental sehingga tidak
mudah lelah dalam bekerja dan mendukung kemam-
puan berpikir dan bekerja. Faktor bersifat Psikolo-
gikal seperti movitasi dan sikap yang akan berpenga-
ruh pada produktivitas dan prestasi kerja, sikap yang
positif terhadap pekerjaan ditunjukan dengan kese-
diaan yang lebih besar untuk berusaha agar apa yang
dikerjakan berhasil dan untuk bertanggung jawab
terhadap apa yang ditugaskan kepadanya. Sementara
sikap yang negatif ditunjukkan dengan adanya sikap
yang pasif, dimana hanya mengerjakan seperti apa
yang diperintahkan, menyukai pengarahan, dan apa-
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Pada penelitian ini, menggunakan jenis peneliti-
an observational analitik dengan metode cross sectio-
nal, karena variabel sebab akibat yang terjadi pada
objek penelitian diukur dalam waktu dan situasi yang
sama (Notoatmojo, 2010).
Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap stra-
tegis yang meliputi tahap (1) penyediaan data, (2)
analisis data dan (3) pemaparan hasil. Dalam suatu
penelitian, ketiga tahap tersebut merupakan suatu rang-
kaian yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dengan
lainnya. Proses penelitian dilakukan secara berurutan
dari tahap pengumpulan data, analisis dan pemaparan
hasil analisis.
Perusahaan Tekstil PT Iskandar Tekstil di Sura-
karta yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak
dibidang tekstil yang berlokasi di Jalan Pakel No. 9-11
Kerten, Laweyan, Surakarta. Perusahaan ini memiliki
luas wilayah 3,5 hektar. Terdiri dari tiga departemen
46
produksi yang meliputi departemen pemintalan (spin-
ning); departemen pertenunan (weaving) yang terdiri
dari tahap pesiapan, proses, dan finishing; dan departe-
men printing dan penyempurnaan.
B. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah seluruh tenaga kerja PT
Iskandar Tekstil Surakarta. Subyek penelitian adalah
200 orang sampel yang bekerja di bagian weaving.
Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan teknik ran-
dom sampling dengan jumlah 32 orang).
Untuk memperoleh data tentang faktor fisik di
tempat kerja alat yang dibutuhkan antara lain Sound
Level Meter untuk mengukur kebisingan, Lux Meter
ANA 999 untuk mengukur intensitas penerangan, High
volume sampler untuk mengukur kadar debu lingku-
ngan, Heat Stress Area Monitor untuk mengukur Iklim
Kerja, High Volume Sampler untuk mengukur kadar
debu lingkungan dan Kuesioner untuk mengukur pro-
duktivitas pekerja
Pada penelitian ini teknik pengolahan dan ana-
lisis data untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan
terhadap produktivitas dilakukan dengan uji bivariat
53
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Perusahaan Tekstil PT Iskandar Tekstil di Sura-
karta yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak
dibidang tekstil yang berlokasi di Jalan Pakel No. 9-11
Kerten, Laweyan, Surakarta. Perusahaan ini memiliki
luas wilayah 3,5 hektar. Terdiri dari tiga departemen
produksi yang meliputi departemen pemintalan (spin-
ning); departemen pertenunan (weaving) yang terdiri
dari tahap pesiapan, proses, dan finishing; dan depar-
temen printing dan penyempurnaan.
Subyek penelitian adalah 200 orang sampel
yang bekerja dibagian spinning. Sampel dalam peneli-
tian ini dipilih dengan teknik random sampling dengan
jumlah 32 orang.
54
B. KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. Umur Responden
Tabel 4.1 Tendensi Umur Responden
Mean SD Min Max N
42.00 6.63 23 50 32
Sumber: Data Primer 2018
b. Intensitas Kebisingan
Tabel 4.2 Tendensi Intensitas Kebisingan
Mean SD Min Max N
100.84 1.99 96.18 105.30 32
Sumber: Data Primer 2018
c. Intensitas Penerangan
Tabel 4.3 Tendensi Intensitas Penerangan
Mean SD Min Max N
119.38 65.04 45.85 276.90 32
Sumber: Data Primer 2018
d. Kadar Debu Lingkungan
Tabel 4.4 Tendensi Kadar Debu Lingkungan
Mean SD Min Max N
76.33 13.65 56.40 85.40 32
71
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Terdapat hubungan antara penerangan dengan
produktivitas pekerja bagian weaving PT Iskandar
Tekstil;
2. Terdapat hubungan antara iklim kerja dengan
produktivitas pekerja bagian weaving PT Iskandar
Tekstil;
3. Tidak Terdapat hubungan antara debu lingkungan
dengan produktivitas pekerja bagian weaving PT
Iskandar Tekstil;
4. Tidak Terdapat hubungan antara kebisingan dengan
produktivitas pekerja bagian weaving PT Iskandar
Tekstil.
B. IMPLIKASI
Dalam analisa model pengaruh lingkungan
terhadap produktivitas kerja dengan menggunakan path
analisis didapatkan data bahwa intensitas penerangan
merupakan variabel yang hampir mendapatkan nilai
72
signifikan terhadap nilai tidak langsung produktivitas
kerja.
C. SARAN
Tindakan perbaikan perlu dilakukan dengan
memperbaiki desain ruang kerja dengan menambah
ventilasi sebagai tambahan penerangan alami dan
penambahan pencahayaan buatan lokal di atas mesin
pemintalan dengan minimal pencahayaan sebesar 300
lux. Selain itu, penelitian laboratorium baru-baru ini
menunjukkan bahwa paparan cahaya putih dengan
tingkat iluminasi yang lebih tinggi juga memiliki efek
menguntungkan pada kewaspadaan dan vitalitas pada
siang hari, bahkan tanpa tidur dan kekurangan cahaya
(Smolders et al., 2012). Menciptakan pencahayaan pada
level yang cukup dengan kombinasi antara pencaha-
yaan buatan dan alami dapat menciptakan pandangan
dan produktivitas berada pada level optimal. Penera-
ngan berhubungan dengan produktivitas dengan nilai
p=0,000 dan kekuatan hubungan r=0,720 (Hameed,
2009)
Untuk mengurangi temperature kerja panas di
tempat kerja khususnya di IT, dapat dilakukan dengan
74
DAFTAR PUSTAKA
Benedetto, Simone., Carbone, Andrea., Zerbib, Véronique
Drai., Pedrotti, Marco., Baccino, Thiery. 2014.
Effects of luminance and illuminance on visual fati-
gue and arousal during digital reading. Computers in
Human Behavior. 41:112-119. Dapat diakses di
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0
747563214004750). Diunduh Juli 2018.
Chong, D., & Zhu, N. 2017. Human heat acclimatization
in extremely hot environments: A review. Procedia
Engineering, 205, 248–253. https://doi.org/10.1016/
j.proeng.2017.09.960.
Gangamma, M.P., Rajagopala, M. 2010. A clinical study
on “Computer vision syndrome” and its manage-
ment with Triphala eye drops and Saptamrita Lauha-
yu. Ayujournal. 31(2): 236-239. Dapat diakses di
http://www.ayujournal.org/temp/Ayu312236-
8624029_235720.pdf, Diunduh Juli 2018.
Grandjean, E. 1993. Fitting The Task To The Man, 4th
Edition. Taylor & Francis Inc. London.
75
Hall, J. E., & Guyton, A. C. 2016. Textbook of Medical
Physiology. elsevier (13th ed.). Jackson Mississipi:
University of Mississippi Medical Center. https://
doi.org/10.4103/sni.sni_327_17
Hameed, Amina. 2009. Impact of office design on emplo-
yees productivity. Journal of Public affairs, admi-
nistration and management. 3(2): 1-13 http://www.
academia.edu/4990880/Impact_of_Office_Design_o
n_Employees_Productivity_A_Case_study_of_Bank
ing_Organizations_of_Abbottabad_Pakistan).
Hariyanto, Krisnadhi: Rijanto, Ong Andre Wahyu. Anali-
sis Hubungan Faktor Fisik Lingkungan Kerja Terha-
dap Peningkatan Produktivitas Operator Mesin Jahit.
Prosiding Seminar Nasional IENACO (Indus-trial
Engineering Nation Conference) 6 2018. Sura-karta:
Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Sura-
karta, Hal: 596-602. Diakses di https://publikasi
ilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9831/IEN
ACO%20082.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Harjuna, Fadil R.(2017). (2016) Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja
Pada Home Industri Tekstil Dan Pakaian (Studi
Kasus Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Jahit
76
Indonesia Jersey Kota Malang). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, 6 (1), http://
jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/4410 -
Diakses Juli 2018.
Irwanto, Eko Denny., Riandadari, Dyah. 2013. Pengaruh
Pencahayaan Dan Kebisingan Tempat Kerja Terha-
dap Kinerja Karyawan Di Pt. Perkebunan Nusantara
X Persero) Pabrik Gula Gempolkrep Mojokerto.
Jurnal Teknik Mesin. 01(02): 162-170. Tersedia di
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jtm-
unesa/article/view/823/601. Diakses Juli 2018.
Juslen, Henri., 2007. Lighting, Productivity And Preferred
Illuminances - Field Studies In The Industrial Envi-
ronment. Espoo, Finland, Helsinki University of
Technologi. Dissertation.
Kementerian Ketenagakerjaan (2018). Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia nomor 5 tahun
2018 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
lingkungan kerja. Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia.
Kementerian Perindustrian. 2017. Tumbuh Positif, Ekspor
Industri TPT Naik Jadi USD 7 Miliar Semester
I/2017. Kementerian Perindustrian Indonesia. http://
77
www.kemenperin.go.id/artikel/18194/Tumbuh-
Positif,-Ekspor-Industri-TPT-Naik-Jadi-USD-7-
Miliar-Semester-I2017 - Diakses Juli 2018.
Kementerian Perindustrian. 2018. Sektor-Sektor Manufak-
tur Andalan Tahun 2018. Kementerian Perindustrian
Indonesia. http://www.kemenperin.go.id/artikel/18
609/Sektor-Sektor-Manufaktur-Andalan-Tahun-
2018 - Diakses Juli 2018.
Kershaw, T., & Lash, D. 2013. Investigating the produc-
tivity of office workers to quantify the effectiveness
of climate change adaptation measures. Building and
Environment, 69, 35–43. https://doi.org/10.1016/
j.buildenv.2013.07.010
Kristiyanto, 2014. Hubungan Intensitas Kebisingan
Dengan Gangguan Psikologis Pekerja Departemen
Laundry Bagian Washing PT. X Semarang. Jurnal
kesehatan Masyarakat. Volume 2, Nomor 1: 75-79
Megalestari, Jayanti, S., & Suroto. 2016. Relationship
between Work Climate and The Productivity Of Ins-
trument Employees in Pt Apac Inti Corpora Sema-
rang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(3), 495–503.
Mulyati, Sri Slamet., Setiani, Onny., Raharjo, Mursid.
2015. Analisis Risiko Paparan Debu Kapas Terha-
78
dap Kejadian Bisinosis di Industri Tekstil PT.
Grandtex Bandung. Jurnal Kesehatan Lingkungan
Indonesia. 14 (2).
Nurmiyanto, E. 2004. Ergonomics. Basic Concepts and
Applications. Surabaya: Guna Widya.
Pasmawati, Yanti and Rachmawati, Rachmawati. 2014.
Pengaruh Desain Lingkungan Fisik Terhadap Pro-
duktivitas Berpikir (Kognisi). Jurnal Ilmiah TEK-
NO. 11(1): 33 - 42. Tersedia di http://eprints.
binadarma.ac.id/3085/1/04%20%203342%20JURN
AL%20PENCAHAYAAN%20YANTI-edit%20desi
%20%28SDH%20EDIT%20AKHIR%29.pdf.
Diakses Juli 2018.
Sahu, S., Sett, M., & Kjellstrom, T. 2013. Heat Exposure,
Cardiovascular Stress and Work Productivity in Rice
Harvesters in India: Implications for a Climate
Change Future. Industrial Health, 51(4), 424–431.
https://doi.org/10.2486/indhealth.2013-0006
Sarwono, Sartilo Wirawan. Psikologi Lingkungan. Jakarta:
Grasindo.1995.
Setyowati, Dina Lusiana, Zahroh Shaluhiyah, B. W. 2014.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas
Kerja pada Pekerja Mebel. Jurnal Fakultas Keseha-
79
tan Masyarakat Universitas Indonesia. Jurnal Fakul-
tas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia,
8(8).
Sheedy, J.E. 2007. The physiology of eyestrain. Journal of
Modern Optics. 54(9): 1333-1341. Tersedia di
https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09500
340600855460. Diakses Juli 2018.
Smolder,K.C.H.J., de Kort, Y.A.W., Cluitmans, P.J.M.
2012. A higher illuminance induces alertness even
during office hours: Findings on subjective measu-
res, task performance and heart rate measures.
Physiology & Behavior.107(1): 7-16. Dapat diakses
di https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/
S0031938412001874?via%3Dihub. Diunduh Juli
2018.
Smolder,K.C.H.J., de Kort, Y.A.W., Van de Berg, S.M.
2013. Daytime light exposure and feelings of vita-
lity: Results of a field study during regular week-
days. Journal of Environmental Psychology. Vol
36:270-279. Dapat diakses di https://www.science
direct.com/science/article/pii/S0272494413000716#
bib31. Diunduh juli 2018.
Sule, Ernie T., Arifin, Sri Djatnika., dan Suryaningsih.
80
2001. Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karya-
wan. Jurnal Sosiohumaniora 3(1):1-12. Tersedia di
jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/viewFile/5
195/2591 - Diakses Juli 2018.
Suliswati, lilik., Setiani, Onny., Joko, Tri). 2007. Kajian
Faktor Fisik Lingkungan Kerja Yang Berhubungan
Dengan Tingkat Kelelahan Pada Tenaga Kerja Di
Unit Spinning IV PT. Sinar Pantja Djaja Semarang,
Jurnal kesehatan lingkungan vol 6 no 1.
Susanto, Andi., Daryanto, Arif., Sartono, Bagus., 2017.
Pemilihan Strategi Peningkatan Daya Saing Industri
Tekstil Dengan Pendekatan Anp-Bocr, Arena Tekstil
Vol. 32 No. 1, 2017: 9-16. Available at: http://ejour
nal.kemenperin.go.id/jiat/article/view/3134/2601.
Tanabe, S. ichi, Haneda, M., & Nishihara, N. 2015.
Workplace productivity and individual thermal
satisfaction. Building and Environment, 91, 42–50.
https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2015.02.032
Vandewalle, Gilles., Maquet, Pierre., Jan Dijk, Derk.,
2009. Light as a modulator of cognitive brain func-
tion. Trends in Cognitive Science. Vol 13(10):429-
438. Dapat diakses di ttps://www.sciencedirect.com/
81
science/article/pii/S1364661309001685?via%3Dihu
b. Diunduh juli 2018.
Warthen, Daniel M., Provencio, Ignacio. 2012. The role of
intrinsically photosensitive retinal ganglion cells in
nonimage-forming responses to light. Journal Eye
and Brain. 2012(4):43-48. Dapat diakses di https://
www.dovepress.com/the-role-of-intrinsically-
photosensitive-retinal-ganglion-cells-in-non-peer-
reviewed-article-EB. Diunduh juli 2018.
Yi, W., & Chan, A. P. C. 2013. Optimizing work-rest
schedule for construction rebar workers in hot and
humid environment. Building and Environment, 61,
104–113.
https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2012.12.012.
82
GLOSARIUM
Bisinosis: suatu penyakit akibat kerja yang ditandai
dengan rasa sesak di dada, batuk dan mengi ketika
menghirup serbuk kapas yang menyebabkan tertu-
tupnya saluran nafas kecil di paru-paru.
Debu: partkel-partikel zat padat yang disebabkan oleh
kekuatan alami ataumekanisme seperti pengolahan,
penghancuran, pelembutan, pengepakan yang cepat,
peledakan dan lain-lain dari bahan organik maupun
anorganik.
Dehidrasi: penguapan yang berlebihan akan mengurangi
volume darah dan pada tingkat awal aliran darah
akan menurun dan otak akan kekurangan oksigen.
Evaporasi: proses perubahan sifat zat dari bentuk air
menjadi gas (uap).
Faktor lingkungan kerja: potensi-potensi bahaya yang
kemungkinan terjadi di lingkungan kerja akibat ada-
nya suatu proses kerja.
Getaran: gerakan yang teratur dari benda atau media
dengan arah bolak-balik dari kedudukan keseimba-
ngannya.
83
Heat Cramp: kekejangan otot yang diikuti penurunan
sodium klorida dalam darah sampai dibawah tingkat
kritis.
Heat Exhaustion: kekurangan cairan tubuh atau elektrolit.
Heat Fatigue: gangguan pada kemampuan motorik dalam
kondisi panas mengakibatkan gerakan tubuh menjadi
lambat dan kurang waspada terhadap tugas.
Heat Sincope: keadaan kolaps atau kehilangan kesadaran
selama pemajanan panas dan tanpa kenaikan suhu
tubuh atau penghentian keringat.
Heat Stress Area Monitor: seperangkat alat yang diguna-
kan untuk mengukur Iklim Kerja.
Heat Stroke: kerusakan serius yang berkaitan dengan
kesalahan pada pusat pengatur suhu tubuh.
High volume sampler: seperangkat alat yang digunakan
untuk mengukur kadar debu lingkungan.
Iklim kerja: kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara,
kecepatan gerakan dan suhu radiasi.
Kebisingan: semua suara yang tidak dikehendaki yang
bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau
alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran.
84
Kecelakaan kerja: kejadian yang tidak terduga, tidak dii-
nginkan dan menimbulkan kerugian baik pada ma-
nusia, proses produksi, harta benda dan lingkungan.
Kelembaban: banyaknya air yang terkandung dalam udara,
biasanya dinyatakan dalam persentase.
konveksi: Proses pertukaran panas antara tubuh dan
lingkungan dengan cara seperti ini disebut.
Lux: satuan turunan SI dari pencahayaan dan daya pancar
cahaya, mengukur fluks cahaya per satuan luas.
Lux Meter: seperangkat alat yang digunakan untuk me-
ngukur intensitas penerangan.
NAB: standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/
intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted
average) yang dapat diterima tenaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan,
dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak mele-
bihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
Path analisis: suatu teknik untuk menganalisis hubungan
sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika
variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergan-
tung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara
tidak langsung.
85
Penerangan: banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas
permukaan.
Penyakit akibat kerja: penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan, alat kerja, bahan, proses atau lingkungan
kerja.
Produktivitas: perbandingan antara totalitas pengeluaran
pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama
periode tersebut.
Radiasi: proses yang dengan gelombang elektromagnetik
dipindahkan melalui ruangan tanpa pemindahan ma-
teri dalam ruangan atau pancaran panas yang dike-
luarkan dari tubuh manusia ke lingkungan sekitarnya
dapat berbentuk sebagai suatu gelombang elektro-
magnetik.
Sound Level Meter: sebuah alat yang digunakan untuk
mengukur intensitas kebisingan.
Suspended Particulate Matter: partikel debu yang mela-
yang di udara.
Tekanan panas: keseluruhan beban panas yang diterima
tubuh yang merupakan kombinasi dari kerja fisik,
faktor lingkungan (suhu udara, tekanan uap air, per-
gerakan udara, perubahan panas radiasi) dan faktor
pakaian.
86
Uji spearman: uji statistik yang ditujukan untuk mengeta-
hui hubungan antara dua atau lebih variabel berskala
Ordinal.
Weaving: suatu proses dalam kegiatan tekstil melalui
jalinan dua jenis benang yang dikenal sebagai be-
nang lusi dan benang pakan untuk menghasilkan
kain mentah.
87
INDEKS
A
Aarstad, 40
air conditioner, 41
amigdala, 62
AMOS, 47
APD, 70
Australia, 43
Austria, 42
Azadeh, 41
B
bad connection, 18
bahan baku, 11
batang otak, 62
Benedetto, 65, 74
Bergevin, 41
bisnis, 1
bivariat, 46, 50
broad band noise, 16
Budiono, 31
C
Canazei, 42
Chang, 42
cortex cerebri, 66
D
daysimeter, 62
debu, 7, 8, 38, 39, 44, 46, 48, 49,
55, 56, 69, 71
Debu listrik statik, 38
Dehidrasi, 32
discrete frequency noise)., 16
E
Eklund, 42
evaporasi, 28, 31, 34
eye strain atau asthenopia, 60
F
fluctuating noise, 16
G
G20, 1
Gangamma, 60, 74
Gill, 18
glare, 22
global, 1, 2, 3, 40
H
Hamington, 37
Hanna, 43
Hariyanto, 63, 75
Harrington, 18
Heat Cramp, 32
Heat Exhaustion, 33
Heat Fatigue, 32
88
Heat Rash, 32
Heat Sincope, 33
Heat Stress Area Monitor, 46
heat stroke, 6, 33
Hemphala, 42
High volume sampler, 46
hipotalamus, 62
hippocampus, 62
I
ILO, 1, 2, 3, 4, 5
Impulsive noise, 17
industri, 5, 6, 7, 8, 31, 40, 70, 90
Industri Kecil Menengah, 5
industri tekstil, 9
inhalasi, 66
Intermittent noise, 17
K
karyawan, 6, 12, 13, 41, 64
Kebijakan Perusahaan, 13
Kecelakaan Kerja, 1
Kemenaker, 65
Kerten, 45, 53
Kesehatan Kerja, 1, 15, 80, 91
kognitif, 43, 62, 64
Konveksi, 35
L
L. Greenberg, 11
Laweyan, 45, 53
lingkungan fisik, 13
Lingkungan Kerja, 13, 15, 69, 75,
80
lokasi weaving, 70
Lux Meter, 46, 47
M
Microsoft excel, 47
Millennium Development Goals,
1
Moscow, 2
multivariat, 50
N
NAB, 18, 41, 68, 70
Narrrow Band Analyzer, 18
Nasiri, 41
Nersveen, 43
neuroimaging, 62
Nilai Ambang Batas, 18, 69
Noise Dosimater, 18
Notoatmojo, 45
O
Octave Band Analyzer, 18
Oslo, 42
otak, 32, 34, 62
P
path analysis, 47, 51
Penyakit, 1, 2, 3
produktivitas kerja, 7, 8, 9, 12, 19,
41, 43, 44, 63, 67, 68, 71
Provencio, 62, 81
psikologis, 19, 22, 68
89
R
Radiasi, 28, 30, 35
Rajagopala, 60, 74
Ramdan, 26, 33
S
Sedarmayanti, 28
sel ganglion retina, 62
Sheedy, 61, 79
Siagian, 11
Sinungan, 11
Smolder, 62, 79
Sound Level Mater, 18, 46, 47
SPPS, 47
Sri Haryani, 12
stakeholder, 6
steady noise, 16
Subaris, 27
Suliswati, 69, 80
Suma’mur, 18, 19, 31
Sunyoto, 24
Surakarta, 8, 45, 46, 53, 75
suspected, 19
Suspended Particulate Matter, 37
Sutrisno, 11
T
talamus, 62
Tarwaka, 20, 22
tenaga kerja, 2, 7, 11, 18, 27, 41,
42, 46, 48, 50, 63, 66
Thayer, 62
Tigor, 16, 17
U
uang, 11
univariat, 50
unsteady noise, 16
V
Vandewalle, 62, 80
W
Wahyu, 28, 29, 31, 75
Warthen, 62, 81
WC, 13
weaving, 46, 53, 63, 69, 71
WHO, 39, 60
Y
Yildizel, 43
90
TENTANG PENULIS
Haris setyawan lahir di Blora, 15 Juli
1984. Anak bungsu dari 4 bersaudara
ini menempuh pendidikan di SDN
Sumberejo 2, SLTPN 1 Randublatung,
SMUN I Cepu. Kemudian melanjut-
kan kuliah di D3 Hiperkes UNS Solo dan mengambil S1
di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP dengan jurusan
K3. Pada tahun 2009 dia sempat bekerja di salah satu
industri manufactur di Semarang dan kemudian melanjut-
kan studi S2 di Program Pascasarjana UNDIP dengan
mengambil jurusan Promosi K3. Setelah lulus S2, dia
bekerja di salah satu perusahaan kontraktor tambang terbe-
sar di Indonesia di daerah Kalimantan Selatan.
Semasa dia bekerja Pertambangan tersebut dengan
latar belakang pendidikan yang telah dimiliki, dia termoti-
vasi lebih untuk menyebarkan ilmu pengetahuan yang
dimiliki agar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, dan
memutuskan untuk berganti profesi menjadi seorang
dosen. Tahun 2013 adalah titik balik profesi dia untuk
menjadi dosen di AKFAR Nusaptera Semarang, dan sejak
91
tahun 2014 sampai sekarang dia telah menjadi dosen PNS
di Prodi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Beberapa mata
kuliah yang pernah diampu antara lain Keselamatan Kerja,
Sistem Tanggap Darurat, K3 Lintas Sektor, Keselamatan
Kerja B3, Ergonomi, K3 Industri Ekstraktif, Managemen
K3 dsb. Pada tahun 2018 ini dia bergabung menjadi
anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Vokasi K3 (APTVK3)
yang keanggotaannya terdiri dari berbagai Program Studi
vokasi K3 seluruh Indonesia. Dibidang penelitian, telah
mempublikasikan artikel baik di Jurnal Nasional maupun
Jurnal Internasional, dan juga telah mempublikasikan
artikel di berbagai konferensi nasional dan internasional.
Pada beberapa tahun kedepan, dia berencana untuk melan-
jutkan studi S3 baik di dalam atau luar negeri untuk me-
ningkatkan pengetahuan, kompetensi dan wawasan khu-
susnya bidang keilmuan kesehatan dan keselamatan kerja.