43
BLOK TROPIS Laporan PBL MODUL 1 DEMAM Oleh : KELOMPOK 16 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

Modul 1 Demam 16 Tropis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul 1 Demam 16 Tropis

BLOK TROPIS

Laporan PBL

MODUL 1

DEMAM

Oleh :

KELOMPOK 16

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

Page 2: Modul 1 Demam 16 Tropis

NAMA-NAMA ANGGOTA

1. Wahyudi Pratama H. C11108254

2. Muhammad Iqbal Tanasa C11109104

3. Reski Harlianty Harli C11109126

4. Sri Warda Oktavya C11109144

5. M.Awwalul akram C11109262

6. Muh Nafly Farizan C11109281

7. Raswijayanti Rusli C11109301

8. Khaerunnisa Darwin C11109319

9. A. Nurrisah Ramdhani Yusuf C11109339

10. Sonia Marina C11109357

11. Resti Apriani M. C11109377

12. Wandryatmo Santosa Tonapa C11109398

MODUL DEMAM

SKENARIO

Seorang laki-laki berumur 22 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam

selama seminggu, selera makan kurang dan disertai sakit kepala. Sepuluh hari yang

lalu penderita baru datang dari Papua.

Kata Kunci

Page 3: Modul 1 Demam 16 Tropis

Laki-laki, 22 tahun

Demam seminggu

Selera makan kurang

Sakit kepala

Datang dari Papua

Kata Sulit

Demam; peningkatan temperatur tubuh di atas normal (98,60 F atau 370C)

Selera makan turun (anorexia); tidak adanya/ hilangnya rasa ingin makan.

Sakit kepala (cephalgia); rasa nyeri pada daerah atas kepala memanjang dari orbita

sampai ke daerah belakang kepala (di atas garis orbitameatal).

PERTANYAAN

1. Jelaksan patomekanisme demam, selera makan turun dan sakit kepala!

2. Bagaimana cara mengidentifikasi penyakit dari pendekatan gejala demam?

3. Penyakit apa yang dapat menyebabkan gejala di skenario?

4. Bagaimana penanganan pasien di skenario?

JAWABAN

DEMAM

a. Definisi Demam

Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38°C

(100,4°F), diukur pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F).

(Schmitt, 1984). Sedangkan menurut NAPN (National Association of Pediatrics Nurse)

disebut demam bila bayi berumur kurang dari 3 bulan suhu rektal melebihi 38° C. Pada

anak umur lebih dari 3 bulan suhu aksila dan oral lebih dari 38,3°C.

Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung

dengan tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang,

misalnya terhadap toksin bakteri, peradangan, dan ransangan pirogenik lain. Bila produksi

sitokin pirogen secara sistemik masih dalam batas yang dapat ditoleransi maka efeknya

akan menguntungkan tubuh secara keseluruhan, tetapi bila telah melampaui batas kritis

tertentu maka sitokin ini membahayakan tubuh. Batas kritis sitokin pirogen sistemik

tersebut sejauh ini belum diketahui. (Sherwood, 2001).

Page 4: Modul 1 Demam 16 Tropis

b. Penyebab Demam

Demam merupakan gejala bukan suatu penyakit. Demam adalah respon normal

tubuh terhadap adanya infeksi. Infeksi adalah keadaan masuknya mikroorganisme

kedalam tubuh. Mikroorganisme tersebut dapat berupa virus, bakteri, parasit, maupun

jamur. Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi virus. Demam bisa juga disebabkan

oleh paparan panas yang berlebihan (overhating), dehidrasi atau kekurangan cairan, alergi

maupun dikarenakan gangguan sistem imun.

c. Mekanisme Demam

Sebagai respon terhadap rangsangan pirogenik, maka monosit, makrofag, dan sel-

sel Kupffer mengeluarkan suatu zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen IL-

1(interleukin 1), TNFα (Tumor Necrosis Factor α), IL-6 (interleukin 6), dan INF

(interferon) yang bekerja pada pusat termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan

patokan termostat. Hipotalamus mempertahankan suhu di titik patokan yang baru dan

bukan di suhu normal. Sebagai contoh, pirogen endogen meningkatkan titik patokan

menjadi 38,9° C, hipotalamus merasa bahwa suhu normal prademam sebesar 37° C terlalu

dingin, dan organ ini memicu mekanisme-mekanisme respon dingin untuk meningkatkan

suhu tubuh (Ganong, 2002).

Berbagai laporan penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan suhu tubuh

berhubungan langsung dengan tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi

berbagai rangsang. Ransangan endogen seperti eksotoksin dan endotoksin menginduksi

leukosit untuk mengeluarkan pirogen endogen, dan yang poten diantaranya adalah IL-1

dan TNFα, selain IL-6 dan IFN. Pirogen endogen ini akan bekerja pada sistem saraf pusat

tingkat OVLT (Organum Vasculosum Laminae Terminalis) yang dikelilingi oleh bagian

medial dan lateral nukleus preoptik, hipotalamus anterior, dan septum palusolum. Sebagai

respon terhadap sitokin tersebut maka pada OVLT terjadi sintesis prostaglandin, terutama

prostaglandin E2 melalui metabolisme asam arakidonat jalur COX-2 (cyclooxygenase 2),

dan menimbulkan peningkatan suhu tubuh terutama demam.

Mekanisme demam dapat juga terjadi melalui jalur non prostaglandin melalui

sinyal aferen nervus vagus yang dimediasi oleh produk lokal MIP-1 (machrophage

inflammatory protein-1) ini tidak dapat dihambat oleh antipiretik.

Menggigil ditimbulkan agar dengan cepat meningkatkan produksi panas,

sementara vasokonstriksi kulit juga berlangsung untuk dengan cepat mengurangi

pengeluaran panas. Kedua mekanisme tersebut mendorong suhu naik. Dengan demikian,

pembentukan demam sebagai respon terhadap rangsangan pirogenik adalah sesuatu yang

disengaja dan bukan disebabkan oleh kerusakan mekanisme termoregulasi (Sherwood,

2001).

Page 5: Modul 1 Demam 16 Tropis

d. Klasifikasi Demam

Febris intermittent : > 380C dan fluktuasi lebih 10C dan suhu < 380C

Febris remitten : > 380C dan fluktuasi lebih 10C

Febris continue : > 380C dan fluktuasi kurang 10C

Febris siklik : kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh

periode bebas demam kemudian diikuti kenaikan suhu seperti semula.

PATOMEKANISME DEMAM

ANAMNESIS DEMAM

Sejak kapan?

Berapa lama?

Sifat demam?

Gejala lain yang menyertai?

Riwayat daerah endemis?

Keadaan Lingkungan dan Tempat tinggal?

Riwayat Penyakit Sebelumnya?

PEMERIKSAAN FISIS

Inspeksi :

Mata; Pucat, kemerahan

Kulit; Bintik kemerahan, Keringat

Ekspresi; Malaise, Tampak gelisah

Palpasi :

Suhu

Nadi

Nyeri tekan

Page 6: Modul 1 Demam 16 Tropis

Perkusi :

Pembesaran organ

Auskultasi

Pernapasan

Gerakan Peristaltik

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. DARAH / HEMATOLOGI

Darah Rutin

* Morfologi

* Jumlah

Apusan Darah

2. MIKROBIOLOGI

3. PARASITOLOGI

4. SEROLOGI

5. RADIOLOGI

Page 7: Modul 1 Demam 16 Tropis

Hubungan Sakit dengan Datang dari Papua

Dalam hal ini kemungkinan penderita terjangkit penyakit malaria dikarenakan

berkunjung ke wilayah yang endemis untuk penyakit Malaria (papua) dan yang paling

umum ditemukan oleh Karena parasit P. falciparum.

DIAGNOSA SEMENTARA

DEMAM TIFOID

DEMAM BERDARAH

MALARIA

ANAMNESIS DEMAM

THYPOID

FEVER

DHF MALARIA

DURATION > 7 days 2-7 days variatif

SIFAT Remitten/ continue Siklik Intermitten

Page 8: Modul 1 Demam 16 Tropis

SYMPTOMS

Cephalgia :

Anorexia :

ADD.

SYMPTOMS:

+

+

Typhoid

tounge,vomiting,

nausea,diarrhea,

abdominal pain

+

+

Epistaksis,

petechi,

melena,

hematemesis

+

+

Anemia,

athralgia,

diarrhea,

diaphoresis,

splenomegali

EPIDEMIOLOGY Merata Merata Papua,

Mamuju

RECCURENCY + - +

PEMERIKSAAN FISIS

PEMFIS THYPOID

FEVER

DHF MALARIA

INSPEKSI

Pucat

Keringat

Malaise

+

+

+

+

-

+

+

+

+

Page 9: Modul 1 Demam 16 Tropis

PALPASI

Suhu :

Nadi :

Nyeri Tekan :

39o - 41o

?

+

38o - 40o

Tidak teraba

+

36,5 o- 41o

takikardi

-

PERKUSI

Pembesaran Organ : Hepar, Lien Hepar Lien

AUSKULTASI

Pernapasan :

Gerakan Peristaltik :

sesak

+

?

-

takipneu

-

PEM.PENUNJANG THYPOID

FEVER

DHF MALARIA

HEMATOLOGY

LAB.

Anemia,

Leukopenia,

Trombositopenia

Leukopenia,

Trombositopenia,

Hematocrit

Anemia, Leukopenia,

Trombositopenia

MICROBIOLOGY /

PARASITOLOGY

LAB.

Salmonella

(M)

- Plasmodium

(P)

SEROLOGY AST/ ALT

LED

AST/ALT

WIDAL

Immunochromatography

RADIOLOGY Ulcus Intestinal Efusi Pleura Hepato/Splenomegaly

Page 10: Modul 1 Demam 16 Tropis

(ABDOMEN

FOTO)

(CXR)

(USG)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 11: Modul 1 Demam 16 Tropis

DEMAM TIFOID

Definisi

DEmam Tifoid adalah penyakit endemic menular yang tercantum dalam Undang-undang

nomor 6 Tahun 1962 tenteang wabah. Kelompok penyakit yang dapat menyerang banyak

orang sehingga dapat menimbulkan wabah

Epidemiologi

Insiden demam tifoid bervariasi ditiap daerah dan biasanya terkait dengan sanitasi

lingkungan. Perbedaan insiden diperkotaan berhubungan erat dengan penyediaan air

bersih yang belum memadai serta sanitasi lingkungan dengan pembuangan sampah yang

kurang memenuhi syarat kesehatan lingkungan

Patogenesis

Masuknya kuman salmonella (S. thyphi) dan salmonella paratyphi (S. Parathypi) ke

dalam manusia terjadi melalulai makanan yang terkontaminasi kuman. Sebagian kuman

dimusnahkan dalam lambung, sebagian lolos masuk ke dalam usus dan selanjutnya

berkembang biak. Bila respon imunitas humoral mukosa (IgA) usus kurang baik maka

kuman akan menembus sel-sel epitel (terutama sel M) dan selanjutnya ke lamina propia.

DI lamina propria kuman berkembang biak dan difagosit oleh sel-sel fagosit terutama oleh

makrofag. Kuman dapat hidup dan berkembang biak di dalam makrofag dan selanjutnya

dibawa ke pak peyeri ileum distal dan kemudian ke kelenjar getah bening mesentrerika.

Selanjutnya melalui duktus torasikus kuman yang terdapat didalam makrofag ini masuk ke

dalam sirkulasi darah dan menyebar keseluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama

hati dan limpa. Di organ ini kuman meninggalkan sel sel fagosit dan

kemudianberkembang biak diluar sel atau ruang sinusoid dan selanjutnya masuk kedalam

sirkulasi darah lagi mengakibatkan bakteremia yang kedua kalinya dengan disertai tanda-

tanda dan gejala penyakit infeksi sistemik. Di dalam hati kuman masuk ke dalam kandung

empedu, berkembang biak, dan bersama cairan empedu dieksresikan secara intermitten

kedalam lumen usus. Sebagian kuman dikeluarkan melalui feses dan sebagian masuk lagi

kedalam sirkulasi setelah menembus usus. Proses yang sama terulang kembali, berhubung

makrofag telah teraktivasi dan hiperakartif maka saat fagositosis kuman salmonella terjadi

pelepasan beberapa mediator inslamasi sistemik seperti demam, malaise, mialgia, sakit

kepala, ssakit perut, instabilitas vascular, gangguan mental, dan koagulasi. Di dalam plak

Peyeri makrofag hiperaktif menimbulkan reaksi hyperplasia jaringan. Perdarahan saaluran

cerna dapat terjadi akibat erosi pembuluh darah.Proses patologis jaringan limfoid ini

dapat mengakibatkan perforasi.

Page 12: Modul 1 Demam 16 Tropis

GAmbaran klinis

Demam

Nyeri kepala

Pusing

Nyeri otot

Anoreksia

Mual muntah

Obstipasi atau diare

Perasaan tidak enak diperut

Batuk

Epistaksis

Suhu badan meningkat

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan rutin SGOT SGPT

UJI WIDAL

UJI TUBEX

UJI TYPHIDOT

UJI IgM Dipstick

Kultur Darah

PENATALAKSANAAN

Istirahat dan perawatan

Diet dan terapi penunjang

Diet dan terapi penunjang

Pemberian antimikroba

-kloramfenikol

-Tiamfenikol

-Kotrimoksazol

-Ampisilin dan amoksisilin

-Sefalosporin Generasi Ketiga

-Golongan Fluorokuinolon

-Azitromisin

KOMBINASI OBAT ANTIMIKROBA

KORTIKOSTEROID

Page 13: Modul 1 Demam 16 Tropis

TATA LAKSAN KOMPLIKASI

KOMPLIKATA INTESTINAL

1. PERDARAHNA INTESTINAL

2. PERFORASI USUS

KOMPLIKATA EKSTRA INTESTINAL

1. KOMPLIKASI HEMATOLOGI

2. HEPATITIS TIFOSA

3. PANKREATITIS TIFOSA

4. MIOKARDITIS

5. MANIFESTASI NEUROPSIKIATRIK/TIFOID TOKSIK

PENCEGAHAN DEMAM TIFOID

PREVENTIF DAN KONTROL PENULARAN

1. IDENTIFIKASI DAN ERADIKASI SALMONELLA TYPHI BAIK PADA

KASUS DEMAM TIFOID

2. PENCEGAHAN TRANSMISI LANGSUNG DARI PASIEN TERINFEKSI S.

TYPHI AKUT MAUPUN KARIER

3. PROTEKSI PADA ORANG YANG BERESIKO TERINFEKSI

DEMAM BERDARAH

DEFINISI

         Demam Dengue adalah Demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri

otot, sendi, dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih dan ruam-ruam. Demam

berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah Demam dengue

yang disertai pembesaran hati dan manifestasi perdarahan.

Demam berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah

suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Family Flaviviridae, dengan

genusnya adalah Flavivirus. Virus mempunyai empat serotipe   yang dikenal

dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Selama ini secara klinik mempunyai

tingkatan manifestasi yang berbeda tergantung dari serotipe virus dengue.

Morbiditas penyakit DBD menyebar di negara-negara tropis dan sub tropis.

Disetiap negara penyakit DBD mempunyai manifestasi klinik yang berbeda

Page 14: Modul 1 Demam 16 Tropis

PATOFISIOLOGI

      Patogenesis dan Patofisiologi,  Patogenesis DBD tidak sepenuhnya dipahami

namun terdapat 2 perubahan patofisiologi yang menyolok, yaitu meningkatnya

permeabilitas kapiler yang mengakibatkan bocornya plasma, hipovolemia dan

terjadinya syok. Pada DBD terdapat kejadian unik yaitu terjadinya kebocoran

plasma kedalam rongga pleura dan rongga peritoneal. Kebocoran plasma terjadi

singkat (24-28 jam).

      Hemostatis abnormal  yang disebabkan oleh vaskulopati, trombositopeni dan

koagulopati, mendahului  terjadinya manifestasi perdarahan. Aktivasi sistem

komplemen selalu dijumpai pada pasien DBD kadar C3 dan C5 rendah, sedangkan

C3a dan C5a meningkat. Mekanisme aktivasi komplemen tersebut belum

diketahui. Adanya kompleks imun telah dilaporkan pada DBD. Namun demikian

peran kompleks antigen-antibodi sebagai penyebab aktivasi komplemen pada DBD

belum terbukti.

           Selama ini diduga bahwa derajat keparahan penyakit DBD dibandingkan

dengan DD dijelaskan adanya pemacuan dari multiplikasi virus di dalam makrofag

oleh antibodi heterotipik sebagai akibat infesi dengue sebelumnya. Namun

demikian terdapat bukti bahwa faktor virus serta responsimun cell-mediated

terlibat juga dalam  Patogenesis DBD. 

Virus Dengue

Page 15: Modul 1 Demam 16 Tropis

Termasuk famili Flaviviridae, yang berukuran kecil sekali yaitu 35-45 nm.

Virus ini dapat tetap hidup (survive) dialam ini melalui dua mekanisme.

Mekanisme pertama, tranmisi vertikal dalam tubuh nyamuk. Dimana virus dapat

ditularkan oleh nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya akan menjadi nyamuk. Virus

juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual.

Mekanisme kedua, tranmisi virus dari nyamuk ke dalam tubuh makhluk ~Vertebrata~ dan

sebaliknya. Yang dimaksud dengan makhluk vertebrata disini adalah manusia dan

kelompok kera tertentu.

Virus dengue dalam tubuh nyamuk

Nyamuk mendapatkan virus ini pada saat melakukan gigitan pada manusia (makhluk

vertebrata) yang pada saat itu sedang mengandung virus dengue didalam darahnya

(viraemia). Virus yang sampai kedalam lambung nyamuk akan mengalami replikasi

(memecah diri/kembang biak), kemudian akan migrasi yang akhirnya akan sampai di

kelenjar ludah. Virus yang berada di lokasi ini setiap saat siap untuk dimasukkan ke dalam

kulit tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.

Virus dengue dalam tubuh manusia

Virus memasuki tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang menembus kulit. Setelah itu

disusul oleh periode tenang selama kurang lebih 4 hari, dimana virus melakukan replikasi

secara cepat dalam tubuh manusia. Apabila jumlah virus sudah cukup maka virus akan

memasuki sirkulasi darah (viraemia), dan pada saat ini manusia yang terinfeksi akan

mengalami gejala panas. Dengan adanya virus dengue dalam tubuh manusia, maka tubuh

akan memberi reaksi. Bentuk reaksi tubuh terhadap virus ini antara manusia yang satu

dengan manusia yang lain dapat berbeda, dimana perbedaan reaksi ini akan

memanifestasikan perbedaan penampilan gejala klinis dan perjalanan penyakit. Pada

prinsipnya, bentuk reaksi tubuh manusia terhadap keberadaan virus dengue adalah sebagai

berikut :

Bentuk reaksi pertama

Terjadi netralisasi virus, dan disusul dengan mengendapkan bentuk netralisasi virus pada

pembuluh darah kecil di kulit berupa gejala ruam (rash).

Bentuk reaksi kedua

Terjadi gangguan fungsi pembekuan darah sebagai akibat dari penurunan jumlah dan

kualitas komponen-komponen beku darah yang menimbulkan manifestasi perdarahan.

Page 16: Modul 1 Demam 16 Tropis

Bentuk reaksi ketiga

Terjadi kebocoran pada pembuluh darah yang mengakibatkan keluarnya komponen

plasma (cairan) darah dari dalam pembuluh darah menuju ke rongga perut berupa gejala

ascites dan rongga selaput paru berupa gejala efusi pleura. Apabila tubuh manusia hanya

memberi reaksi bentuk 1 dan 2 saja maka orang tersebut akan menderita demam dengue,

sedangkan apabila ketiga bentuk reaksi terjadi maka orang tersebut akan mengalami

demam berdarah dengue.

GEJALA dan TANDA-TANDANYA  

      Infeksi oleh virus dengue menimbulkan variasi gejala mulai sindroma virus

nonspesifik sampai perdarahan yang fatal. Gejala demam dengue tergantung pada

umur penderita, pada balita dan anak-anak kecil biasanya berupa demam, disertai

ruam-ruam makulopapular. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, bisa

dimulai dengan demam ringan, atau demam tinggi ( > 39 derajat C ) yang tiba-tiba

dan berlangsung 2-7 hari, disertai sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri

sendi dan otot, mual-muntah, dan ruam-ruam.

      Bintik-bintik pendarahan di kulit sering terjadi, kadang-kadang disertai bintik-

bintik pendarahan dipharynx dan konjungtiva. Penderita juga sering mengeluh

nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri di tulang rusuk kanan ( costae dexter ),

dan nyeri seluruh perut. Kadang-kadang demam mencapai 40-41 derajat C, dan

terjadi kejang demam pada balita. 

             DHF adalah komplikasi serius dengue yang dapat mengancam jiwa

penderitanya, oleh :

1. demam tinggi yang terjadi tiba-tiba

2. Manifestasi pendarahan

3. Hepatomegali atau pembesaran hati

4. Kadang-kadang terjadi shock manifestasi pendarahan pada DHF, dimulai dari test

torniquet positif dan bintik-bintik pendarahan di kulit ( ptechiae ). Ptechiae ini bisa

terjadi di seluruh anggota gerak, ketiak, wajah dan gusi, juga bisa terjadi

pendarahan hidung, gusi, dan pendarahan dari saluran cerna, dan pendarahan

dalam urine.

Berdasarkan gejalanya DHF dikelompokan menjadi 4 tingkat :

Page 17: Modul 1 Demam 16 Tropis

1. Derajat I   : demam diikuti gejala spesifik, satu-satunya manifestasi pendarahan

adalah test Terniquet yang positif atau mudah memar.

2. Derajat II : Gejala yang ada pada tingkat 1 ditambah dengan pendarahan spontan,

pendarahan bisa terjadi di kulit atau di tempat lain.

3. Derajat III :   Kegagalan sirkulasi ditandai dengan denyut nadi yang cepat dan

lemah, hipotensi, suhu tubuh rendah, kulit lembab, dan penderita gelisah.

4. Derajat IV : Shock berat dengan nadi yang tidak teraba, dan tekanan darah tidak

dapat di periksa, fase kritis pada penyakit ini terjadi pada akhir masa demam.

Setelah demam 2-7 hari, penurunan suhu biasanya disertai dengan tanda-tanda gangguan

sirkulasi darah, penderita berkeringat, gelisah, tangan dan kakinya dingin dan mengalami

perubahan tekanan darah dan denyut nadi. Pada kasus yang tidak terlalu berat gejala-gejala

ini hampir tidak terlihat, menandakan kebocoran plasma yang ringan.          

Gejala Awal

Gejala klinis demam berdarah dengue pada saat awal penyakit (hari demam 1-3) dapat

menyerupai penyakit lain seperti radang tenggorokan, campak, dan tifus. Gejala yang

membedakan satu dengan yang lain yaitu gejala yang menyertai gejala demam berdarah

a. Demam

Demam pada penyakit demam berdarah ini secara mendadak dan berkisar antara 38,50C-

40C, Pada anak-anak terjadi peningkatan suhu yang mendadak. Pagi hari anak masih dapat

sekolah dan bermain, mendadak sore harinya mengeluh demam sangat tinggi. Demam

akan terus menerus baik pada pagi maupun malam hari dan hanya menurun sebentar

setelah diberikan obat penurun panas. Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa

pada saat gejala awal seringkali tidak begitu dihiraukan oleh karena demam datang dengan

tiba-tiba. Mereka tetap melakukan kegiatan seperti biasanya dan baru merasakan sakit bila

timbul gejala berikutnya yaitu lesu, tidak enak makan dan lain sebagainya.

b. Lesu

Disamping demam tinggi dan mendadak penderita demam berdarah dengue akan

mengeluh atau terlihat lesu dan lemah. Seluruh badan lemah seolah tidak ada kekuatan,

pada anak yang masih kecil tidak dapat mengeluh tetapi anak yang biasanya aktif kali ini

tidak mau bermain lagi dan lebih senang diam duduk atau tiduran. Badan akan makin

bertambah lemah oleh karena nafsu makan menghilang sama sekali baik minum maupun

makan, rasa mual dan rasa tidak enak di perut dan didaerah ulu hati menyebabkan semua

makanan dan minuman yang dimakan keluar lagi. Rasa mual, muntah dan nyeri pada ulu

Page 18: Modul 1 Demam 16 Tropis

hati akan makin bertambah bila penderita minum obat penurun panas yang dapat

merangsang lambung (lihat Bagian 3 mengenai Pengobatan). Pada anak kecil dapat

disertai mencret 3-5 kali sehari, cair, tanpa lendir. Jadi, bila seorang anak menderita

mencret disertai demam tinggi kita harus waspada demam berdarah apalagi terjadi pada

bayi atau anak kecil di bawah umur 2 tahun. Demam berdarah dengue sebagai penyakit

virus sering menyebabkan muka dan badan anak kemerahan seperti “udang rebus”

(flushing) dan bila dipegang badan sangat panas.

c. Nyeri Perut

Nyeri perut merupakan gejala yang penting pada demam berdarah dengue. Gejala ini

tampak jelas pada anak besar atau dewasa oleh karena mereka telah dapat merasakan.

Nyeri perut dapat dirasakan di daerah ulu hati dan daerah di bawah lengkung iga sebelah

kanan. Nyeri perut di bawah lengkung iga sebelah kanan lebih mengarah pada penyakit

demam berdarah dengue dibandingkan nyeri perut pada ulu hati. Penyebab dari nyeri perut

di bawah lengkung iga sebelah kanan ini adalah pembesaran hati (liver) sehingga terjadi

peregangan selaput yang membungkus hati. Pada gejala selanjutnya dapat diikuti dengan

perdarahan pembuluh darah kecil pada selaput tersebut. Sedangkan nyeri perut di daerah

ulu hati yang menyerupai gejala sakit lambung (sakit maag) dapat juga disebabkan oleh

rangsangan obat penurun panas khususnya obat golongan aspirin atau asetosal. Untuk

memastikan adanya nyeri perut ini dapat dilakukan penekanan (perabaan disertai

penekanan) pada daerah ulu hati dan di bawah lengkung iga sebelah kanan, terutama pada

anak yang belum dapat mengeluh. Perlu diperhatikan bahwa nyeri perut dapat menyerupai

gejala radang usus buntu. Letak usus buntu pada daerah perut sebelah kanan bawah dekat

pangkal paha kanan. Jadi bila terdapat peradangan usus buntu akan terasa sakit bila

ditekan di daerah perut sebelah kanan bawah, tetapi pada anak-anak perasaan nyeri perut

dapat menjalar dan dirasakan pada daerah pusar sehingga kadangkala sulit dibedakan

dengan nyeri perut pada demam berdarah dengue. Apalagi gejala radang usus buntu juga

disertai dengan demam, muntah, dan nyeri perut. Pada pengalaman kami sekitar 2/3

penderita demam berdarah dengue pada anak besar dan dewasa mengeluh nyeri perut, oleh

karena itu bila terdapat nyeri perut disertai demam tinggi harus waspada.

d. Tanda Perdarahan

Pada awal penyakit demam berdarah dengue, tanda perdarahan yang terjadi adalah

perdarahan yang tergolong ringan. Perdarahan kulit merupakan perdarahan yang terbanyak

ditemukan. Bintik kemerahan sebesar ujung jarum pentul menyerupai bintik gigitan

nyamuk. Maka, untuk membedakan bintik merah yang disebabkan oleh karena perdarahan

pada demam berdarah dengan bintik karena gigitan nyamuk, carilah juga di daerah yang

Page 19: Modul 1 Demam 16 Tropis

terlindung pakaian (misalnya dada dan punggung) sehingga hampir dapat dipastikan

terlindung dari gigitan nyamuk. Kemudian coba tekan bintik merah tersebut: bila

menghilang itu berarti gigitan nyamuk dan sebaliknya bila menetap itu adalah perdarahan

kulit, juga pada perabaan pada gigitan nyamuk akan teraba menonjol sedangkan pada

demam berdarah bintik tersebut rata dengan permukaan kulit. Hal ini karena pada gigitan

nyamuk bintik merah disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah sebagai akibat dari

reaksi terhadap “racun” yang terdapat di dalam kelenjar liur nyamuk dan bukan karena

perdarahan kulit. Bintik merah pada demam berdarah tidak bergerombol seperti halnya

bintik merah pada campak, tetapi terpisah satu-satu.

    Perdarahan lain yang sering ditemukan adalah mimisan. Terutama pada anak perlu

diperhatikan apakah anak sering menderita mimisan sebelumnya. Mimisan, terbanyak

disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di daerah selaput lendir hidung yang

disebabkan oleh rangsangan baik dari dalam ataupun dari luar tubuh seperti demam tinggi,

udara yang terlampau dingin, udara yang terlampau panas, terlampau letih sehingga

kurang istirahat atau makan kurang teratur, dan sebagainya. Bila anak pernah menderita

mimisan sebelumnya, maka mimisan mungkin tidak berbahaya; tetapi pada seorang anak

yang belum pernah mimisan kemudian demam tinggi dan mimisan maka perlu

diwaspadai. Gejala perdarahan lain yang dapat dijumpai adalah haid yang berlebihan pada

anak perempuan atau lebam pada kulit bekas pengambilan darah, dan perdarahan gusi.

e. Gejala Lain

Seorang anak yang mempunyai riwayat kejang bila demam, pada saat demam tinggi dapat

terjadi kejang. Walaupun harus difikirkan juga adanya penyakit infeksi lain seperti radang

otak atau selaput otak, terutama bila anak setelah kejang tidak sadar kembali. Gejala lain

yang sering dikeluhkan oleh anak besar atau orang dewasa menyertai penyakit demam

berdarah dengue adalah nyeri kepala, nyeri di belakang mata, rasa pegal-pegal pada otot

dan sendi. Keluhan-keluhan ini pada orang dewasa sangat mengganggu sehingga cepat

mencari pengobatan, sedangkan anak-anak biasanya belum mengeluh atau keluhan

tersebut tidak dirasakan mengganggu.

GEJALA LANJUTAN

Gejala selanjutnya terjadi pada hari sakit ke3-5, merupakan saat-saat yang berbahaya pada

penyakit demam berdarah dengue. Suhu badan akan turun, jadi seolah-olah anak sembuh

oleh karena tidak demam lagi. Yang perlu diperhatikan saat ini, adalah tingkah laku si

anak. Apabila demam menghilang, anak tampak segar dan mau bermain serta mau makan/

minum biasanya termasuk demam dengue ringan; tetapi apabila demam menghilang tetapi

anak bertambah lemah, ingin tidur, dan tidak mau makan/ minum apapun apalagi disertai

Page 20: Modul 1 Demam 16 Tropis

nyeri perut, ini merupakan tanda awal terjadinya syok. Keadaan syok merupakan keadaan

yang sangat berbahaya oleh karena semua organ tubuh akan kekurangan oksigen dan hal

ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

    Tanda-tanda syok harus dikenali dengan baik bila kita merawat anak yang dicurigai

menderita demam berdarah, atau anak yang telah demam tinggi selama 3 hari atau lebih.

Anak tampak gelisah atau bila syok berat anak menjadi tidak sadarkan diri, nafas cepat

seolah-olah sesak nafas. Seluruh badan teraba dingin dan lembab, perasaan dingin yang

paling mudah dikenal bila kita meraba kaki dan tangan penderita. Bibir dan kuku tampak

kebiruan menggambarkan pembuluh darah di bagian ujung mengkerut sebagai kompensasi

untuk memompa darah yang lebih banyak ke jantung. Anak akan merasa haus, serta

kencing berkurang atau tidak ada kencing sama sekali. Syok akan mudah terjadi bila anak

sebelum terjadi syok, kurang atau tidak mau minum.

    Apabila syok yang telah diterangkan sebelumnya tidak diobati dengan baik maka akan

menyusul gejala berikutnya yaitu perdarahan dari saluran cerna. Perdarahan saluran cerna

ini dapat ringan atau berat tergantung dari berapa lama syok terjadi sampai diobati dengan

tepat. Penurunan kadar oksigen di dalam darah akan memicu terjadinya perdarahan, makin

lama syok terjadi makin rendah kadar oksigen di dalam darah maka makin hebat

perdarahan yang terjadi. Pada awalnya perdarahan saluran cerna tidak terlihat dari luar,

oleh karena terjadi di dalam perut. Yang akan tampak hanya perut yang semakin lama

semakin membuncit dan nyeri bila diraba. Selanjutnya akan terjadi muntah darah dan

berak darah/ berak hitam. Pada saat terjadi perdarahan hebat penderita akan sangat

kesakitan, tetapi bila syok sudah lama terjadi penderita pada umumnya sudah tidak sadar

lagi. Perdarahan lain yang dapat terjadi adalah perdarahan di dalam paru. Anak akan lebih

sesak lagi, maikn gelisah, dan sangat pucat. Kematian makin dipercepat dengan adanya

perdarahan di dalam otak.

    Pada hari sakit keenam dan seterusnya, merupakan saat penyembuhan. Saat ini demam

telah menghilang dan suhu menjadi normal kembali, tidak dijumpai lagi perdarahan baru,

dan nafsu makan timbul kembali. Pada umumnya, setelah seseorang sembuh dari sakitnya

anak masih tampak lemah, muka agak sembab disertai perut agak tegang tetapi beberapa

hari kemudian kondisi badan anak akan pulih kembali normal tanpa gejala sisa. Sebagai

tanda penyembuhan kadangkala timbul bercak-bercak merah menyeluruh di kedua kaki

dan tangan dengan bercak putih diantaranya, pada anak besar mengeluh gatal pada bercak

tersebut. Jadi, bila telah timbul bercak merah yang sangat luas di kaki dan tangan anak itu

pertanda anak telah sembuh dan tidak perlu dirawat lagi.

Pertolongan Pertama pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Page 21: Modul 1 Demam 16 Tropis

Seorang yang menderita penyakit demam berdarah pada awalnya akan menderita demam

tinggi. Dalam keadaan demam ini tubuh banyak kekurangan cairan oleh karena terjadi

penguapan yang lebih banyak daripada biasa. Cairan tubuh makin berkurang bila anak

terus menerus muntah atau tidak mau minum. Maka pertolongan pertama yang terpenting

adalah memberikan minum sebanyak-banyaknya.

    Berikanlah minum kirakira 2 liter (8 gelas) dalam satu hari atau 3 sendok makan setiap

15 menit. Minuman yang diberikan sesuai selera anak misalnya air putih, air teh manis,

sirup, sari buah, susu, oralit, softdrink, dapat juga diberikan nutricious diet yang banyak

beredar saat ini. Dengan memberikan minum banyak diharapkan cairan dalam tubuh tetap

stabil. Untuk memantau bahwa cairan tidak kurang, perhatikan jumlah kencing anak.

Apabila anak banyak buang air kecil, minimal 6 kali dalam satu hari berarti jumlah cairan

yang diminum anak mencukupi.

    Demam yang tinggi demikian juga akan mengurangi cairan tubuh dan dapat

menyebabkan kejang pada anak yang mempunyai riwayat kejang bila demam tinggi, oleh

karena itu harus segera diberikan obat penurun panas. Untuk menurunkan demam, berilah

obat penurun panas. Untuk jenis obat penurun panas ini harus dipilih obat yang berasal

dari golongan parasetamol atau asetaminophen, jangan diberikan jenis asetosal atau aspirin

oleh karena dapat merangsang lambung sehingga akan memperberat bila terdapat

perdarahan lambung. Kompres dapat membantu bila anak menderita demam terlalu tinggi

sebaiknya diberikan kompres hangat dan bukan kompres dingin, oleh karena kompres

dingin dapat menyebabkan anak menggigil. Sebagai tambahan untuk anak yang

mempunyai riwayat kejang demam disamping obat penurun panas dapat diberikan obat

anti kejang.

    Pada awal sakit yaitu demam 1-3 hari, seringkali gejala menyerupai penyakit lain

seperti radang tenggorokan, campak, atau demam tifoid (tifus), oleh sebab itu, diperlukan

kontrol ulang ke dokter apabila demam tetap tinggi 3 hari terus menerus apalagi anak

bertambah lemah dan lesu. Untuk membedakan dengan penyakit lain seperti tersebut di

atas, pada saat ini diperlukan pemeriksaan darah dapat dilakukan. Pemeriksaan darah

diperlukan untuk mengetahui apakah darah cenderung menjadi kental atau lebih. Bila

keadaan anak masih baik, artinya tidak ada tanda kegawatan dan hasil laboratorium darah

masih normal, maka anak dapat berobat jalan. Kegawatan masih dapat terjadi selama anak

masih demam, sehingga pemeriksaan darah seringkali perlu diulang kembali.

EPIDEMIOLOGI

1. Penyebab

Page 22: Modul 1 Demam 16 Tropis

Penyakit DBD disebabkan oleh Virus Dengue dengan tipe DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan

DEN 4. Virus tersebut termasuk dalam group B Arthropod borne viruses (arboviruses).

Keempat type virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain

Jakarta dan Yogyakarta. Virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus

dengue dengan tipe satu dan tiga. 3

2. Gejala

Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan :

a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 ?C- 40 ?C)

b. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif puspura pendarahan,

konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.

c. Hepatomegali (pembesaran hati).

d. Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80

mmHg atau lebih rendah.

e. Trombositopeni, pada hari ke 3 - 7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000

/mm?.

f. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.

g. Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah, mual, muntah,

sakit perut, diare kejang dan sakit kepala.

h. Pendarahan pada hidung dan gusi.

i. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat

pecahnya pembuluh darah.

3. Masa Inkubasi

Masa inkubasi terjadi selama 4-6 hari.

4. Penularan

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti / Aedes albopictus betina

yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah

lain. Nyamuk Aedes aegypti berasal dari Brazil dan Ethiopia dan sering menggigit

manusia pada waktu pagi dan siang.

Orang yang beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di bawah 15

tahun, dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh.

Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim penghujan. Virus

ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku manusia.

5. Penyebaran

Kasus penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila, Filipina pada tahun 1953. Kasus di

Page 23: Modul 1 Demam 16 Tropis

Indonesia pertama kali dilaporkan terjadi di Surabaya dan Jakarta dengan jumlah kematian

sebanyak 24 orang. Beberapa tahun kemudian penyakit ini menyebar ke beberapa propinsi

di Indonesia, dengan jumlah kasus sebagai berikut :

- Tahun 1996 : jumlah kasus 45.548 orang, dengan jumlah kematian

sebanyak 1.234 orang.

- Tahun 1998 : jumlah kasus 72.133 orang, dengan jumlah kematian

sebanyak 1.414 orang (terjadi ledakan)

- Tahun 1999 : jumlah kasus 21.134 orang.

- Tahun 2000 : jumlah kasus 33.443 orang.

- Tahun 2001 : jumlah kasus 45.904 orang

- Tahun 2002 : jumlah kasus 40.377 orang.

- Tahun 2003 : jumlah kasus 50.131 orang.

- Tahun 2004 : sampai tanggal 5 Maret 2004 jumlah kasus sudah

mencapai 26.015 orang, dengan jumlah kematian

sebanyak 389 orang.

DIAGNOSA

Pada awal mulainya demam, dhf sulit dibedakan dari infeksi lain yang disebabkan oleh

berbagai jenis virus, bakteri dan parasit.

Setelah hari ketiga atau keempat baru pemeriksaan darah dapat membantu diagnosa.

Diagnosa ditegakkan dari gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah :

Trombositopeni, jumlah trombosit kurang dari 100.000 sel/mm3

Hemokonsentrasi, jumlah hematokrit meningkat paling sedikit 20% di atas rata-

rata.

Hasil laboratorium seperti ini biasanya ditemukan pada hari ke-3 sampai ke-7.

Kadang-kadang dari x-ray dada ditemukan efusi pleura atau hipoalbuminemia yang

menunjukkan adanya kebocoran plasma.

Kalau penderita jatuh dalam keadaan syok, maka kasusnya disebut sebagai Dengue Shock

Syndrome (DSS).

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan terdiri dari :

a. Pencegahan

Page 24: Modul 1 Demam 16 Tropis

Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk flavivirus demam berdarah.

Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi

vektor nyamuk demam berdarah.  

Cara pencegahan DBD : 

1. Bersihakan tempat penyimpanan air ( bak mandi, WC ).

2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air.

3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas (kaleng bekas,

botol bekas ).

4. Tutuplah lubang-lubang, pagar pada pagar bambu dengan tanah.

5. Lipatlah pakaian atau kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk

tidak hinggap di situ.

6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin untuk membunuh jintik-jintik

nyamuk ( ulangi hal ini setiap 2 sampai 3 bulan sekali.

b. Pengobatan

Pengobatan penderita demam berdarah adalah dengan cara : 

1. Pengantian cairan tubuh

2. Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter sampai 2 liter dalam 24 jam.

3. Gastroenteritis oral solution atau kristal diare yaitu garam elektrolid ( oralit

kalau perlu 1 sendok makan setiap 3 sampai 5 menit )

4. Penderita sebaiknya dirawat di rumah sakit diperlukan untuk mencegah

terjadinya syok yang dapat terjadi secara tepat.

5. Pemasangan infus NaCl atau Ringer melihat keperluanya dapat

ditambahkan, Plasma atau Plasma expander atau preparat hemasel.

6. Antibiotik diberikan bila ada dugaan infeksi sekunder.

PROGNOSIS

         Infeksi dengue pada umumnya mempunyai prognosis yang baik, DF dan

DHF tidak ada yang mati. Kematian dijumpai pada waktu ada pendarahan yang

berat, shock yang tidak teratasi, efusi pleura dan asites yang berat dan kejang.

Kematian dapat juga disebabkan oleh sepsis karena tindakan dan lingkungan

bangsal rumah sakit yang kurang bersih. Kematian terjadi pada kasus berat yaitu

pada waktu muncul komplikasi pada sistem syaraf, kardiovaskuler, pernapasan,

darah, dan organ lain.

           Kematian disebabkan oleh banyak faktor, antara lain : 

Page 25: Modul 1 Demam 16 Tropis

1. Keterlambatan diagnosis

2. Keterlambatan diagnosis shock

3. Keterlambatan penanganan shock

4. Shock yang tidak teratasi

5. Kelebihan cairan

6. Kebocoran yang hebat

7. Pendarahan masif

8. Kegagalan banyak organ

9. Ensefalopati

10. Sepsis

11. Kegawatan karena tindakan

KESIMPULAN

o Demam berdarah adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri

otot, sendi, dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih dan ruam-ruam.

o Patofisiology demam berdah adalah patogenesis dan Patofisiologi,

patogenesis DBD tidak sepenuhnya dipahami namun terdapat 2 perubahan

patofisiologi yang menyolok, yaitu meningkatnya permeabilitas kapiler

yang mengakibatkan bocornya plasma, hipovolemia dan terjadinya syok.

o Gejala dan tandanya demam berdarah dengue adalah  . Gejala demam

dengue tergantung pada umur penderita, pada balita dan anak-anak kecil

biasanya berupa demam, disertai ruam-ruam makulopapular.

o Diagnosa demam berdarah dengue adalah Diagnosa ditegakkan dari gejala

klinis dan hasil pemeriksaan darah :

1. Trombositopeni, jumlah trombosit kurang dari 100.000 sel/ mm3

2. Hemokonsentrasi, jumlah hematokrit meningkat paling sedikit 20%

diatas rata-rata.

o Penatalaksanaan demam berdarah adalah Diagnosa ditegakkan dari gejala

klinis dan hasil pemeriksaan darah :

1. Trombositopeni, jumlah trombosit kurang dari 100.000 sel/ mm3

      2.  Hemokonsentrasi, jumlah hematokrit meningkat paling sedikit        20% diatas rata-

rata Pengobatan penderita demam berdarah adalah dengan cara :

a. Pengantian cairan tubuh

b. Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter sampai 2 liter

dalam 24 jam.

Page 26: Modul 1 Demam 16 Tropis

c. Gastroenteritis oral solution atau kristal diare yaitu garam

elektrolid ( oralit kalau perlu 1 sendok makan setiap 3

sampai 5 menit )

o Prognosis demam berdarah dengue adalah Infeksi dengue pada umumnya

mempunyai prognosis yang baik, DF dan DHF tidak ada yang mati.

Kematian dijumpai pada waktu ada pendarahan yang berat, shock yang

tidak teratasi, efusi pleura dan asites yang berat dan kejang

MALARIA

A. DEFINISI

Malaria adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh parasit jenis protozoa dari

genus plasmodium yang secara alamiah ditularkan lewat gigitan nyamuk anopheles betina.

Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa Italia, yaitu mal (=buruk) dan aroa (=udara)

atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat didaerah rawa-rawa yang mengeluarkan

bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai beberapa nama lain, seperti demam roma,

demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges, demam kara, dan paludisme.

Sampai saat ini ada 4 species yang secara alamiah dapat menyerang manusia, yaitu

plasmodium falciparum. Plasmodium vivax, plasmodium ovale dan plasmodium malaride.

Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan dunia, terutama dinegara sedang

berkembang yang beriklim tropis termasuk Indonesia.

B. INSIDEN

Memasuki mivanium ke-3, infeksi malaria masih merupakan problema klinik bagi Negara

tropik / subtropik dan Negara berkembang maupun Negara yang sudah maju. Malaria

merupakan penyebab kematian utama penyakit diperkirakan satu juta penduduk dunia

meninggal tiap tahunnya dan terjadi kasus malaria baru 200-300 juta / tahun.

Malaria di Indonesia

Makalah Malaria. Derajat endemisitas malaria di Indonesia berbeda antara satu daerah

dengan daerah lain. Sebagian wilayah di Jawa-Bali bebas penularan. Namun, pada bulan

Juli-Agustus 2002, sejumlah daerah di Jawa tengah dan Yogyakarta dilaporkan terserang

wabah penyakit ini. Dikabupaten Kebumen (Jawa Tengah) dilaporkan sekitar 3.000 orang

yang terserang, sedangkan 12 kecamatan dikabupaten purbalingga dinyatakan sebagai

daerah endomis setelah selama 10-12 tahun tidak ada kasus malaria.

Page 27: Modul 1 Demam 16 Tropis

Beberapa kejadian luar biasa (KLB) juga terjadi diluar pulau Jawa-Bali, seperti dipulau

Bintan, Aceh, dan kabupaten Jayawijaya (Papua). Semua KLB tersebut berkaitan dengan

perpindahan penduduk dari daerah bebas malaria ke daerah endemis, serta terjadinya

perubahan lingkungan yang memudahkan berkembangnya vector nyamuk pembawa

malaria.

C.  ETIOLOGI

Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium, yang selain menginfeksi manusia juga

menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptile dan mamalia. Termasuk genus

plasmodium dari family plasmodidae. Plasmodium ini pada manusia menginfeksi

ovitrusit. Pembiakan seksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu anopkelos betina. Secara

keseluruhan ada lebih dari 100 pkismodium yang menginfeksi binatang (82 pada jenis

burung dan reptil dan 22 pada binatang primatu).

Genus plasmodium dan terdapat 4 species yang dapat menyerang manusia, yaitu :

1. Plasmodium vivax : Malaria teriana

2. Plasmodium Falciaparum : Malaria tropika

3. Plasmodium malariae : Malaria malariae

4. Plasmodium ovale : Malaria ovale

Kemampuan bertambahnya penyakit malaria disuatu daerah dapat pula ditentukan oleh

faktor-faktor :

1. Parasit malaria

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit malaria (yaitu suatu protozoa daun yang

termasuk genus plasmodium) yang dibawa oleh nyamuk anopheles.

Ciri utama genus plasmodium adalah adanya dua siklus hidup, yaitu siklus hidup aseksual

semi siklus seksual.

Fase aseksual. Siklus dimulai ketika anopheles betina menggigit manusia dan

memasukkan sporozit yang terdapat pada air liurnya kedalam aliran darah manusia. Jasad

yang langsing dan lincah ini dalam waktu 30 menit sampai satu jam memasuki sel

parenkim hari dan berkembang biak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan

merozit.

Fase seksual. Jika nyamuk anopheles betina menghisap darah manusia yang

mengandung parasit malaria, parasit bentuk seksual masuk kedalam perut nyamuk. Bentuk

ini mengalami pematungan menjadi mikro ga metosit dan makroggametrosit dan terjadilah

pembuahan yang disebut zigot (bokinet).

2. Nyamuk Anopheles

Penyakit malaria pada manusia hanya dapat ditularkan oleh nyamuk anopheles betina.

Diseluruh dunia terdapat sekitar 2.000 species anopheles, 60 species diataranya diketahui

Page 28: Modul 1 Demam 16 Tropis

sebagai penular malaria. Di Indonesia ada sekitar 80 jenis anopheles, 24 species

diantaranya tidak terbukti penular malaria.

3. Manusia yang rentan terhadap infeksi malaria

Secara alami, penduduk disuatu daerah endemis malaria ada yang mudah dan ada yang

sukar terinfeksi malaria, meskipun gejala klinisnya ringan.

4. Lingkungan

Keadaan lingkungan berpengaruh besar terhadap ada tidaknya malaria disuatu daerah.

Adanya danau payau, genangan air di hutan, persawahan, tombak ikan, pembukaan hutan,

dan pertambangan di suatu daerah akan meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit

malaria karena tempat-tempat tersebut merupakan tempat perindukan nyamuk malaria.

5. Iklim

Suhu dan curah hujan di suatu daerah berperan penting dalam penularan penyakit malaria.

Biasanya, penularan malaria lebih tinggi pada musim hujan dibandingkan kemarau air

hujan yang menimbulkan genangan air. Merupakan tempat yang ideal untuk perindukan

nyamuk malaria. Dengan bertambahnya tempat perindukan, populasi nyamuk malaria juga

bertambah sehingga bertambah pula jumlah penularannya.

D. GEJALA / GAMBARAN UMUM

Manifestasi klinik malaria tergantung pada imunitas penderita, tingginya transmissi infeksi

mela malaria. Berat ringannya infeksi dipengaruhi oleh jenis plasmodium (p. falciparum

sering memberikan komplikasi). Daerah asal infeksi (pola resistensi terhadap pengobatan),

umur (usia lanjut dan bayi sering lebih berat), ada dugaan konstitusi genetik, keadaan

kesehatan dan nutrisi, kemo profilaktis dan pengobatan sebelumnya.

1. Suatu parokisme biasanya terdiri atas 3 stadium yang berukuran, yaitu : Stadium dingin

(cold stage), Stadium demam (hot stage), Stadium berkeringat (sweating stage)

Serangan demam berbeda-beda sesuai dengan spesies penyebab malaria. Kambuh dan

bersifat :

Reksudensi (short term relapse) yaitu timbul karena parasit malaria dalam esitrosit

menjadi banyak timbul beberapa minggu setelah penyakit sembuh.

Rekuren (long term relapse) karena siklus ekso gritrosit masuk kedalam darah dan

menjadi banyak. Biasanya timbul kira-kira 6 bulan setelah penyakit sembuh.

2. Hipetropi dan siperplasia sistem retikuloen datelial akan menyebabkan limpa

membesar.sel makrofag bertambah dan dalam darah terdapat manositosis.

3. Anemia dapat terjadi karena :

- Elitrosit yang diserang akan hancur pada saat sporulasi

- Derajat  fagositosis RES meningkat, sehingga akibatnya banyak eritrosit yang

hancur.

Page 29: Modul 1 Demam 16 Tropis

E. DIAGNOSA BANDING

Demam merupakan salah satu gejala malaria yang menomat, yang juga dijumpai pada

hamper semua penyakit infeksi virus pada sistim respiratorius, influenza, bruselusis,

demamtifoid, demam dengue, dan infeksi bakterial lainnya seperti pneumonia, infeksi

saluran kencing, tuberkolosis. Pada daerah hipot endemik sering dijumpai penderita

dengan imunitas tinggi sehingga penderita dengan infeksi malaria tetapi tidak

menunjukkan gejala klinis malaria. Pada malaria berat diagnosa banding tergantung

manifestasi malaria beratnya. Pada malaria dengan ikterus, diagnose banding ialah demam

nifcid dengan hepatitis, kolesisteisis. Abses hati, dan leptospirosis. Hepatitis pada saat

timbul ikterus biasanya tidak dijumpai demam lagi. Pada malaria serebral harus dibedakan

dengan infeksi pada otak lainnya seperti meningitis, ensofalitis, hifoidensefauopati,

tripanossmiatisis. Penurunan kesadaran dan koma dapat terjadi pada gangguan metabolik

(diabetes, urani) gangguan serebrovaskular (strok), eklampsia, epilepsy, dan tumor otak.

Diagnosa banding malaria adalah :

Tirus

Demam tifoid

Amubiasis

Relapsing lever

Hepatitis

Pneumomia

Infeksi virus

Ensefalitis

Leptospirosis

Schistosomianisis

Leistimaniasis

Limfoma

F. PENATALAKSANAAN MALARIA

Pengobatan Malaria

Obat anti malaria diberikan kepada penderita dengan tujuan :

1. Menyembuhkan penderita secara tuntas

Menghilangkan gejala klinik dan parasit dari tubuh penderita (pengobatan keratif)

membunuh bentuk eritrosit.

Tidak terjadi relaps (pengobatan radikal) membunuh bentuk jaringan primer.

2. Menghilangkan gejala klinis

Parasit masih ada di dalam tubuh penderita (pengobatan supresif) mengurangi

jumlah parasit dalam darah.

Page 30: Modul 1 Demam 16 Tropis

Pengobatan untuk semua penderita demam (klinis malaria) yang tinggal didaerah

enduamis malaria (mencegah terjadinya wabah)

3. Mencegah terjadinya penyakit (profilaksis)

Diberikan kepada orang sehat supaya tidak tertular penyakit (wisatawan ke daerah

endemik malaria) chemoprophylaxis.

Perawatan Pasien Malaria

1. Rawat jalan

-Penderita dengan gejala penyakit ringan (tanpa komplikasi)

-Dapat minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan (terapi oral)

2. Rawat inap

-Penderita dengan gejala penyakit berat (malaria pernieiosa) atau dengan

komplikasi

-Ibu hamil, bayi dan anak-anak, penderita tidak dapat minum obat (muntah-

muntah)

-Memerlukan terapi parentoral dan pengawasan intensif

3. Pencegahan

-Diberikan kepada orang sehat supaya tidak tertular penyakit misalnya : wisatawan

kedaerah endemis malaria (che moprofilaxis, vaksin)

-Ditujukan kepada nyamuk, misalnya dengan obat (obat gosok, obat semprot)

kelambu khusus

-Ditujukan kepada lingkungan. (meniadakan tempat nyamuk bterlelur).

Lebih jalasnya / ringkasnya yaitu :

-Terapi profiaktik terhadap malaria dianjurkan bagi orang yang bepergian kedaerah

endemic.

-Pencegahan di daerah endemik antara lain terdiri dari eliminasi sumber-sumber

genangan air dan penggunaan insektisida, kelambu, dan insect repellent.

-Tersedia obat anti malaria untuk mengatasi penyakit apabila terjangkit

-Kadang-kadang dilakukan transfusi darah. Namun, didaerah-daerah endemic

dapat terjadi penularan usus imanode fisensi manusia (HIV)

-Baru-baru ini diciptakan vaksin yang tidak mencegah infeksi oleh parasit, tetapi

tampaknya dapat mengurangi keparahan penyakit.

KESIMPULAN

Malaria merupakan salah satu penyakit emerging infectious disease yang perlu

mendapatkan perhatian dunia medis saat ini terutama di Indonesia. Hal ini disebabkan

karena selain mengacaukan peta penyakit, dimana beberapa daerah yang semula

dinyatakan bebas malaria, mulai timbul kembali akibat adanya perpindahan penduduk dari

Page 31: Modul 1 Demam 16 Tropis

daerah endemis malaria kedaerah non-endemis atau sebaliknya (wisatawan, pekerja bisnis,

transmigran). Juga fenomema alam (mis. El Nino) mempengaruhi epidemiologi penyakit

ini. Masalahnya dipersulit dengan adanya plasmodium malaria yang kebal terhadap

chloroquire yang sampai saat ini masih dianggap obat pilihan untuk malaria dan nyamuk

A NOPHELES yang kebal terhadap obat semprot nyamuk yang umum dipakai. Untuk itu

perlu dibahas masalah penatalaksanaan malaria terbaru untuk menanggulanginya, terutama

bagi tenaga medis yang merupakan garis terdepan dalam pengendalian penyakit ini.