28
KESEJAHTERAAN HEWAN: PENDAHULUAN Modul 1

Modul 1 Pendahuluan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

file

Citation preview

  • KESEJAHTERAAN HEWAN: PENDAHULUANModul 1

  • Modul ini akan membuat kita mampu untuk :Membedakan antara kesrawan sebagai ilmu, etika dan hukumMenjadi terbiasa dengan konsep - konsep tentang kebutuhan - kebutuhan hewanMemahami Tentang 3 konsep yang berbeda (fisik, mental, alamiah) yang terkandung dalam definisi - definisi kesejahteraanTentang keterkaitan antara kematian dan kesejahteraanTentang peran mengibaratkan segala sesuatu seperti manusia

  • Apa yang sejahtera pada 2 ekor kucing kesayangan dengan luka gigitan yang terinfeksi ?KUCING 1Pemilik mengetahui adanya masalah 2 minggu yang lalu tetapi tidak membawa kucingnya ke dokter hewan KUCING 2Kucing telah hilang selama 2 minggu Dan sewaktu pulang, pemilik langsung membawanya ke dokter hewan

  • Ilmu Kesrawan, Etika dan HukumIlmu kesrawan mengukur efek terhadap hewan atas adanya situasi - situasi dan lingkungan - lingkungan yang berbeda, dari sudut pandang si hewan. Etika pada kesrawan adalah tentang bagaimana seyogyanya manusia memperlakukan hewan Hukum tentang kesrawan adalah tentang bagaimana manusia harus memperlakukan hewan.

  • Ilmu Kesrawan,Etika dan HukumTiga aspek ini adalah yang penting untuk kesejahteraanBeberapa presentasi dalam pelatihan ini berfokus pada satu aspek,yaitu : Ilmiah : indikator-indikator fisiologis Etika : pengenalan terhadap etikaHukum : aturan-aturan perlindungan Presentasi - presentasi lainnya mencakup ketiga aspek sekaligus, misalnya :Pada peternakan hewan pertanian

  • Riset Ilmiah : dasar-dasarnyaHipotesa Percobaan / studi pengamatan Kontrol yang mengarah kepada penyimpangan ilmiah Besarnya jumlah contoh Kelompok-kelompok sebagai kontrol Pengambilan contoh secara acak Kurang pengetahuan yang memadai/ mengabaikan faktor Ketepatan metoda statistika dan interpretasinya

  • Apa status kesejahteraan dari anjing ini ? Tumor mulut telah menyebar ke kelenjar limfe lokal Keadaan kesejahteraan saat ini Status fisik : terdapat luka-luka Mental status: fine Keadaan kesrawan kedepanStatus fisik : metastasis (menyebar), kesakitanStatus mental : kesakitan, tidak nyaman

  • Dua konsep kesrawan

  • Tiga konsep kesrawanalamiahpembatasan perilaku alami Diagram after Appleby, MC. In: Appleby, MC and Hughes, BO. 1997 Animal Welfare. CAB International

  • Contoh : Babi betina dalam kandangAlamiahnya pembatasan dalam perilaku menggunakan mulutnya dan perilaku sosialnya pembatasan dalam gerak Fisik luka-luka di mulut karena menggigiti pagar-pagar kandang Mental frustasi ? kesakitan disebabkan luka-luka pada mulut

  • Tiga Definisi KesejahteraanStatus Fisik (kebugaran) Indikator biologis termasuk aspek reproduksi dan produksinyaStatus Mental (perasaan) Status emosi yang positif dan negatifAlami (kealamiahan ciptaan Tuhan)

  • Definisi : Status FisikKesejahteraan didefinisikan sebagai status dari seekor hewan dengan upaya-upayanya untuk menyelaraskan diri dengan lingkungannya. (Fraser dan Broom, 1990) Saran saya adalah bahwa seekor hewan dalam keadaan buruk kesejahteraannya hanya bila system fisiologinya terganggu hingga pada tingkatan dimana kemampuannya untuk bertahan hidup dan bereproduksi telah terlumpuhkan/rusak (McGlone, 1993).

  • Definisi : Status Mental tidaklah perlu menyatakan bahwa keadaan sehat ataupun tidak ada stress ataupun kebugaran yang baik cukup menjadi kesimpulan bahwa seekor hewan dalam keadaan yang sejahtera. Kesejahteraan adalah tergantung dari apa perasaan si hewan (Duncan 1993)

  • Definisi - definisi : kealamian Kesejahteraan tidak saja berarti mengendalikan kesakitan dan penderitaan, tetapi juga mau tidak mau memberikan dan memenuhi kealamian hewan, yang saya sebut sebagai telos (Rollin,1993)

  • Hubungan antara tiga definisi

  • Definisi kombinasiBeberapa definisi mengkombinasikan dua atau tiga aspek, misalnyaKesejahteraan terdiri dari status kombinasi antara pikiran si hewan dan tubuhnya dan pengembangannya sedemikian rupa hingga ke-alami-annya terpuaskan. Bugar dan merasa nyaman/baik (Webster 2005)

    Lima Kebebasan (Konsil Kesejahteraan Hewan Ternak,1992) seringkali digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengukur kesrawan Bebas dari haus dan laparBebas dari ketidaknyamananBebas dari rasa sakit , cedera dan penyakitBebas untuk mengekspresikan perilaku normal/alamiBebas dari rasa takut dan tertekan

  • Konsep tentang kebutuhan/keperluanKebutuhan/keperluan : adalah sebuah persyaratan, yang sangat mendasar untuk biologi hewan, guna memperoleh suatu daya tertentu ataupun respon tertentu terhadap adanya stimulasi dari lingkungan ataupun stimulasi tubuh (Broom&Johnson,1993) Bilamana suatu kebutuhan tidak terpenuhi, hal ini akan mengena secara fisiologis ataupun perilakunya.- Bila anda dapat menghubungkan suatu gejala fisiologis dengan ketiadaan suatu daya, artinya si hewan kurang mendapatkan perlakuan manusiawi dalam aspek itu.

  • Tingkatan Kebutuhan Beberapa kebutuhan mungkin lebih penting dari pada yang lainnya Pemberian pakan dan air adalah kebutuhan mendasar Pemberian tempat berbaring yang nyaman mungkin tidak terlalu mendasar Mempertahankan hidup > mempertahankan kesehatannya > mempertahankan kenyamanannya (Hurnik&Lehman, 1985)

  • Kebutuhan-kebutuhan : antara lain legislasiPemilik hewan dan pengurus hewan hendaknya peduli dengan kebutuhan fisiologis dan ethologis (berperilaku) pada hewan yang sesuai dengan pengalaman yang telah lama mereka jalani dan pengetahuan ilmiahnyaKonsil Eropa (1976)

  • Kesejahteraan versus KematianKesejahteraan adalah tentang kualitas kehidupan hewan Kematian adalah tentang ukuran (kuantitas) kehidupan hewanKualitas dan kuantitas dari hidup dapat merupakan hal etika

  • Kapankah kematian ada kaitannya dengan kesejahteraan ? Cara menemui kematian adalah relevan dengan kesejahteraanmisalnya metode penyembelihan hewan adalah pentingTingkat kematian yang tinggi dapat mengindikasikan adanya kondisi kesejahteraan yang burukKondisi peternakan yang buruk dapat menyebabkan penyakit dan kematian

  • Anthropomorphism:Apakah kita akan menerapkan ukuran untuk manusia pada hewan-hewan ?Manusia adalah hewan dengan biologi yang samaBagaimanapun, setiap jenis hewan memiliki kebutuhan berperilaku yang berbedaMenggunakan penilaian yang berdasarkan ukuran untuk manusia dapat berguna pada tahap awalPenilaian ini harus berkualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan individual hewan.

  • Kesimpulan/RingkasanPenting untuk membedakan berbagai komponen dari kesrawan :Aspek keilmuanAspek etikaAspek legislasiDefinisi kesrawan dikembangkan dari tiga konsep dasar :FisikMentalAlami

  • ReferencesAnon 1992. Farm Animal Welfare Council updates the Five Freedoms. Vet Record 131: 357 Bentham J. 1789. An Introduction to the Principle of Morals and Legislation. Athlone Press, re-printed 1970.Broom DM, Johnson KG. 1993. Stress and Animal Welfare. Chapman and Hall ISBN 0412395800Brambell Committee 1965. Report of the Technical Committee to Enquire into the Welfare of Livestock kept under Intensive Husbandry Systems. Command Report 2836. Her Majestys Stationery Office, London Council of Europe 1976. European Convention for the Protection of Animals kept for Farming Purposes http://conventions.coe.int/Treaty/Commun/QueVoulezVous.asp?NT=087&CM=1&DF=&CL=ENG CETS No.:087Dawkins M. 1988 Behavioural deprivation: A central problem in animal welfare. J Appl Anim Behav Sci 20: 209-225

  • ReferencesDuncan IJD 1993. Welfare is to do with what animals feel. J Agric Environ Ethics (Special Suppl 2): 8-14Fraser, AF Broom DM. 1990. Farm Animal Behaviour and Welfare, 3rd edition. Bailliere Tindall, London, EnglandHurnik JF, Lehmann H. 1985. The philosophy of animal welfare. A contribution to the assessment of farm animal wellbeing. In: Wegner RM (ed). Second European Symposium on Poultry Welfare, Celle, GermanyKiley-Worthington M. 1989.Ecological, ethological and ethically sound environments for animals. Towards symbiosis. J Agric Ethics 2: 323-347. McGlone J 1993. What is animal welfare? J Agric Environ Ethics (Special Suppl 2): 26Moberg GP 1985. Biological response to stress: key to assessment of animal well-being? In Animal stress (Ed. Moberg, G. P.) American Physiological Society, Bethesda, Maryland. 27-49.

  • ReferencesMorton DB. 2000. A systematic approach for establishing humane endpoints. Institute for Lab Animal Research Journal 41:80-86.Rollin B. Animal welfare, science and value. J Agric Environ Ethics (Special Suppl 2): 8-14Seamer JH 1993. Farm animal welfare in Britain. SCAW (Scientists for Animal Welfare) Newsletter 14(4): 13-14Webster J 2005. Animal Welfare. Limping towards Eden. Blackwell, Oxford.

  • Further readingAPPLEBY, M.C. and HUGHES, B.O., 1997: Animal Welfare. CAB International ISBN 0851991807BEAUCHAMP, T.L. and CHILDRESS, J.F., 1994: Principles of Biomedical Ethics (4th Ed.) Oxford University Press ISBN 0195143329 BROOM, D.M. and JOHNSON, K.G., 1993: Stress and Animal Welfare. Chapman and Hall ISBN 0412395800DAWKINS, M.S., 1998: Through our eyes only? A Journey into Animal Consciousness. Oxford University Press ISBN 0198503202NORMAN GR, STREINER DL. 2000 Biostatistics: the bare essentials. 2nd edition Mosby: St Louis. ISBN-10: 1550091239 MARTIN P, BATESON P. 2007. Measuring Behaviour (3rd edition). Cambridge University Press. ISBN-10: 0521535638 MANNING, A.N. and DAWKINS, M.S., 1998: An Introduction into Animal Behaviour (5th Ed.) Cambridge University Press ISBN 0521578914

  • Further readingROLLIN, B.E., 1999: An Introduction to Veterinary Ethics: Theory and Cases. Iowa State University Press ISBN 0813816599WEBSTER, A.J.F., 1994: Animal Welfare: A cool eye towards Eden. Blackwell ISBN 0632039280

    The original (2003) material in this Module was provided by Dr David Main from University of Bristol and the WSPA, and has been subsequently revised and updated (in 2007) by Dr Caroline Hewson and the WSPA.Adakah perbedaan kesejahteraan pada kedua ekor kucing ini? Suatu penyidikan ilmiah tentang status kesejahteraan dilakukan terhadap kucing2 ini (antara lain sensitifitas terhadap rasa sakit,respon terhadap peradangan, kehilangan berat badan) ternyata tidak akan dapat mengidentifikasi perbedaan pada kedua kucing,sekalipun suatu penilaian kesrawan yang cermat dilakukan tetap tidak dapat membedakannya.Bagaimanapun, pertimbangan dan perlakuan oleh manusia yang terlihat pada kucing 1 lebih buruk dari pada kucing 2, Yang nyata memang ada perbedaan dalam tindakan-tindakan manusia, tetapi bukan perbedaan dari aspek kesrawan. Ini adalah perbedaan dalam perilaku manusia yang berkaitan dengan etika dan bukan hal ilmiah.

    Mau tidak mau, perdebatan dalam kesejahteraan adalah dengan 3 pendekatan yaitu dari aspek ilmiah, etika dan hukum.Aspek ilmiah kesrawan mencoba untuk mengukur secara kuantitatif adanya efek-efek kesejahteraan pada hewan dalam hal fisiologis(normalitas), perilaku dan ukuran kesehatan, serta hal-hal lainnya.

    Etika adalah berkenaan tindakan-tindakan manusia ,karena hal ini mempertimbangkan aspek moralitas perilaku manusia. Hal ini meliputi bagaimana saat ini kita memperlakukan hewan dan bagaimana seyogyanya(seharusnya) kita memperlakukan hewan.

    Hukum kesrawan adalah tentang aturan-aturan di masyarakat tentang penggunaan dan perlakuan terhadap hewan. Idealnya, Hukum Kesrawan dapat merefleksikan aspek ilmiah dan etika kesrawan ,dalam prakteknya ,hukum kesrawan bahkan menjadi merefleksikan keengganan masyarakat untuk membelanjakan dananya untuk meningkatkan standard-standard kesrawan. Metoda ilmiah dapat diaplikasikan melalui pertanyaan-pertanyaan tentang kesrawan, dengan cara yang lazim. Diskusi-diskusi yang rinci dalam hal ini tidak tercakup pada modul ini. Para penelitipun dimungkinkan tidak melihat aspek-aspek yang penting dalam riset/penelitiannya.Demikian pula pada para dokter hewan dan ilmuwan yang mengkaji pekerjaannya (termasuk para pengkaji/reviewer ataupun para redaktur jurnal-jurnal ilmiah). Kesalahan-kesalahan yang tipikal dibuat oleh para peneliti termasuk dalam hal :

    Menggunakan data dari hewan-hewan dalam satu kelompok seolah-olah setiap hewan adalah unit statistic yang independent/mandiri. Kenyataannya hewan-hewan dalam satu area penampungan akan lebih sama antara satu dengan yang lain dari pada seperti hewan di kandang yang lain. Contoh : Bila anda membandingkan tiga tindakan dengan memberikan satu tindakan terhadap satu area penampung hewan(pen) berisi 20 ekor, lalu satu tindakan terhadap pen ke 2 juga berisi 20 ekor dan tindakan ke 3 terhadap pen ke 3 dengan 20 ekor hewan, lalu anda berasumsi bahwa total contoh/sampel pada hewan adalah 60 ,adalah asumsi yang salah. Jumlah sample efektif yang benar adalah 3 dan setiap perbedaan antara setiap kelompok tidak dapat dinyatakan semata-mata karena tindakan yang dilakukan.

    Menggunakan hanya satu kelompok hewan dan memberikan mereka semua hanya satu jenis tindakan, lalu berasumsi bahwa karena terlihat adanya kondisi yang berubah setelah beberapa waktu,maka adalah disebabkan oleh tindakan tersebut. Sebenarnya tidak ada cara untuk membedakan efek dari berjalannya waktu ataupun efek dari adanya perlakuan. Harus ada kelompok control yang independent untuk memastikannya.

    Berasumsi bahwa hasil penelitian adalah relevan karena analisa statistic menunjukkan P< 0,05( P= probability= kemungkinan). Untuk memahami relevansi biologic dari temuan ini, anda harus melihat pada interval kepastian/yang meyakinkan. Beberapa jurnal ilmiah tidak mau menerima tulisan-tulisan dengan nilai-nilai P ,tapi hanya menerima tulisan-tulisan ilmiah dengan confidence intervals (interval kepastian/keyakinan). Mengasumsikan bahwa P>0.05 berarti tidak ada efek yang dijumpai. P tergantung dari jumlah sample dan bila jumlahnya kecil,maka kemungkinan untuk tidak menemukan efek sebaliknya justru tinggi

    Beberapa peneliti akan berargumentasi bahwa mereka tidak benar-benar memahami statistic dan mereka tidak dapat diharapkan menjadi ahli statistic. Ini seperti berkata bahwa saya mampu melakukan bedah, tetapi tidak begitu mengerti perbedaan antara berbagai jenis benang yang digunakan untuk ilmu bedah.

    ReferencesNorman GR, Streiner DL. 2000 Biostatistics: The Bare Essentials.(2nd edition) Mosby: St LouisMartin P, Bateson P. 2007. Measuring Behaviour (3rd edition). Cambridge University PressAsumsikan bahwa seorang dokter hewan mengamati tumor pada pasien, melakukan beberapa uji diagnostic dan menemukan bahwa tumor tersebut ganas dan akan menyebar ke seluruh tubuh. Ada perbedaan antara keadaan sejahtera hewan tersebut saat ini dan nantinya. Saat ini, terdeteksi adanya fisik yang abnormal (benjolan di rahang atas).Bagaimanapun si hewan tidak kesakitan dan masih nyaman dan masih mampu makan tanpa kesulitan, karena tumornya berada di depan tulang rahang atas dan belum ada masalah dengan kemampuan memegang makanan dengan mulutnya,atau mengunyah maupun menelan. Kedepannya,tumor akan menyebar dan mengakibatkan kesakitan dan ketidaknyamanan.Dari hal ini kita dapat membedakan antara kesrawan yang berdampak pada status fisik atau mental hewan.Kondisi ini dapat berdampak pada salah satu atau kedua status tersebut. Misalnya ,awal suatu tumor yang ringan atau infeksi dapat menjadi petunjuk adanya masalah fisik,tanpa adanya status mental yang negative seperti kesakitan ataupun ketakutan.Sama juga ,ketakutan dan kegelisahan selama penanganan adalah status mental yang dihindari si hewan.Bagaimanapun, keadaan ini tidak ada kaitannya dengan kelainan fisik.Bagaimanapun, hampir semua kasus penyakit di klinik dan kecederaan-kecederaan ,keduanya membawa kepada keadaan fisik yang tidak baik (kerusakan tubuh), dan keadaan mental yang kurang baik (tingkat kesakitan atau ketidak nyamanan dan mungkin juga kegelisahan atau ketakutan pada beberapa kasus, misalnya si hewan tidak mampu bergerak dan didekati oleh orang asing atau pemangsa). Konsep Kesrawan yang ketiga adalah tentang alamiah.Sebagai contoh, seekor ayam dikandangkan di kandang kecil tetapi tidak diberi makan, air, tempat istirahat/semacam sarang,bahan mandi debu,dll ,mungkin tidak mempunyai masalah fisik dan mental (kecuali rasa frustasi karena terisolasi sekalipun mungkin ada burung lain disekitarnya). Bagaimanapun, orang-orang akan berpendapat bahwa mengurung ayam di kandang tidaklah alami oleh karenanya ada suatu kepedulian dalam kesejahteraan.Oleh karenanya dapat dikatakantiga 3 konsep kesrawan dapat tidak saling bertumpang tindih satu dengan yang lainnya atau saling bertumpangtindih. Ketiga konsep mungkin bertumpangtindih.Babi dalam lingkungan hidup alaminya akan menghabiskan 70% dari waktunya untuk menggigiti akar-akaran tanaman dan bersosialisasi secara kompleks.Bagaimanapun, situasi pada babi-babi yang dikandangkan untuk pengembangbiakan sangat dibatasi dan tidak dapat memutar tubuhnya sebagaimana terlihat dalam gambar. Banyak babi betina yang berperilaku menggigiti pagar kandangnya : ini menjadi perilaku stereotip (beberapa dimensi perilaku sekaligus dan berterusan / berulang-ulang tanpa tujuan).Dalam gambar, babi sebelah kiri menunjukkan perilaku ini.Mungkin perilaku ini ditunjukkan karena lapar dan tidak ada rerumputan ditanahnya.ataupun ruang gerak yang cukup untuk berkeliaran dan biasa mencari makanan sambil mengorek akar-akaran.Oleh karenanya babi-2 betina menjadi frustasi(status mental tidak baik).Menggigiti pagar menjadi perilaku pengganti stimulasi oral alami yang biasanya menjadi bagian dari perilaku makannya. Perilaku stereotip menggigiti pagar kandang,mengakibatkan luka dan sakit, sehingga status mental juga tidak baik.

    Tiga konsep kesejahteraan ini dapat diterjemahkan dalam tiga definisi luas untuk kesejahteraan. Para ilmuwan yang bekerja di bidang kesrawan cenderung merefleksikan pandangan-2 nya sendiri dalam aspek-aspek yang mereka pandang penting dalam mendefinisikan kesejahteraan.

    Definisi-definisi pada slide berikut adalah contoh dari tiap-tiap tipe kesejahteraan. Fraser dan Broom menyampaikan bagaimana hewan mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan dimana ia hidup. menyesuaikan pada intinya adalah suatu refleksi dari kondisi fisik si hewan.McGlome nampaknya memiliki pandangan yang lebih ekstrim yaitu kesejahteraan dikatakan buruk hanya bila kemampuan bertahan hidup ataupun kemampuan reproduksinya terlumpuhkan/rusak karena masalah fisik.Pendapat yang sama oleh Moberg( 1985) mengargumentasikan : ukuran yang paling dapat dipertahankan bagi kesejahteraan hewan adalah dengan mengakhiri penderitaan hewan akibat stress.Lebih jauh lagi, saya meyakini bahwa indikator yang paling tepat dari stress adalah tampilan dari menjelang/pra adanya suatu status kelainan/abnormalitas. Sebagai contoh, Duncan mengargumentasikan bahwa status mental hewan (perasaan) sangat kritikal dan tidaklah perlu dihubungkan dengan hal kesehatan ataupun kebugaran.

    Referensi lainnya (a) Kepedulian terhadap kesrawan adalah berarti peduli dengan perasaan yang subyektif dari hewan, khususnya perasaan tidak menyenangkan yang subyektif selama dalam penderitaan dan dalam kesakitan (Dawkins, 1988) (b) Pertanyaannya bukan bisakah hewan beralasan? atau bisakah mereka bicara? akan tetapi dapatkah mereka menderita/sengsara? (Bentham, 1789)Rollin(1993) mengidentifikasi bahwa status mental (kesakitan dan penderitaan) adalah relevan dengan kesejahteraan tetapi juga ia mengidentifikasi bahwa memenuhi kealamian (telos) juga relevan dengan kesejahteraan.Ia mendefinisikan telos sebagai perbedaan-perbedaan genetic yang terlihat pada jenis/breed hewan dan temperamennya (Rollin 1993)

    Contoh lainnya :(a) pada prinsipnya, kita tidak setuju dengan tingkat pembatasan-pembatasan pada hewan yang mentidakberdayakan hampir semua kegiatannya sehingga merubah perilaku alaminya (Brambell, 1965) (b) Bila kita percaya dengan evolusidalam rangka menghindari penderitaan, maka perlu dalam suatu periode waktu tertentu bagi hewan untuk menampakkan semua perilaku berulang karena semua itu adalah fungsional... (Kiley-Worthington, 1989)

    Apapun definisi yang dipakai terdapat hubungan/link yang tak terbantahkan antara tiga konsep kesejahteraan. Setiap salah satu aspek diabaikan secara nyata/signifikan maka ada kecenderungan mempengaruhi dua aspek lainnya.

    Itu sebabnya sangatlah masuk akal untuk mengadakan pendekatan menyeluruh dan mempertimbangkan ke tiga-tiga elemen. Beberapa definisi mengkombinasikan dua atau tiga aspek (mental,fisik atau alami). Beberapa pihak berwenang mengatakan bahwa kesejahteraan adalah mengenai sejauh mana seekor hewan adalah sehat dan segar (bugar) dan merasa nyaman/baik (Webster 2005)

    Lima Kebebasan (Konsil Kesejahteraan HewanTernak,Inggris/UK- dilaporkan dalam The Veterinary Record in 1992) telah diadvokasi oleh banyak kelompok sebagai suatu kerangka acuan kerja yang penting untuk mengukur kesrawan. Ini termasuk ke tiga-tiga elemen : Fisik cedera, penyakitMentallapar, haus ,tidak nyaman, rasa sakit, ketakutan dan tertekankealamianmengekspresikan perilaku normal/alami

    contoh lainnya (a) Kesejahteraan dari seekor hewan dinyatakan dengan kapasitas kemampuannya menghindari penderitaan dan mempertahankan kebugarannya. (Webster, 1995) (b) Hewan-hewan tumbuh dan berkembang sangat baik (maju dengan baik) ketika kebutuhan secara fisiologis dan psikologis untuk kehidupannya dipenuhi secara berterusan dan faktor-faktor yang tidak menyenangkan diawasi/dikendalikan agar tidak terjadi atau bahkan tidak ada (Seamer, 1993) (c) Kesejahteraan seekor hewan terganggu ketika kesehatan fisiologisnya dan atau kondisi kejiwaan(psikologis) nya yang berkaitan dengan kapasitas kemampuan mengetahui/mengenali gangguan yang negatif terkena (Morton ,2000) )

    Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan adalah istilah yang sering digunakan dalam diskusi tentang kesejahteraan dikarenakan kebutuhan-kebutuhan akan dapat mendefinisikan hal-hal yang seyogyanya/seharusnya diberikan kepada hewan.

    Kebutuhan dapat mencakup suatu rangkuman pemberian pada hewan yang meliputi pakan, air, kenyamanan, menghindari terkena penyakit menular dan lingkungan yang mengasyikkan hewan.

    Untuk hewan-hewan dalam perawatan kita, adalah suatu tanggung jawab etikal manusia untuk memberikan apa yang mereka butuhkan.

    Mengamati efek/akibat dari adanya penarikan/peniadaan kebutuhan-kebutuhan hewan mengindikasikan adanya hal yang relative penting bagi si hewan. Beberapa ilmuwan menyarankan bahwa beberapa kebutuhan hewan mungkin lebih penting dari pada yang lain.

    Meniadakan pakan dan air akan membawa kepada masalah fisiologik yang nyata yaitu adanya dehidrasi dalam waktu singkat.

    Tidak memberikan kenyamanan pada hewan dapat membawa kepada masalah lain seperti kelumpuhan pada sapi perah akan tetapi perubahan ini berjalan menahun/jangka panjang ,dan kenyamanan dapat merupakan/dijadikan urutan lebih rendah dalam tingkatan/hirarki keperluan hewan.

    Kebutuhan-kebutuhan seekor hewan dapat diklasifikasi ,dalam hal ini yang dianggap relative penting,yaitu :- Kebutuhan untuk mempertahankan kehidupan ,yang harus dipenuhi agar dapat tetap hidup - Kebutuhan untuk menjaga kesehatan ,termasuk menghindari terkena penyakit ataupun terjadinya kecederaan.- Kebutuhan adanya kenyamanan yang perlu diadakan terus dikarenakan penting untuk kualitas hidupnya

    Bagaimanapun, kesejahteraan dari hewan akan tetap buruk kecuali seluruh kebutuhannya dipenuhi.Konsep kebutuhan sering digunakan dalam legislasi. Untuk membuktikan bahwa seseorang telah melakukan pelanggaran hukum, bukti-bukti dibutuhkan untuk memperlihatkan adanya kaitan antara pemberian tindakan manajemen peternakan tertentu dengan efek fisiologis atau efek perilaku tertentu juga. Kematian adalah lebih tentang ukuran/kuantitas hidup yang lebih dari sekedar kualitas hidup artinya kematian mempunyai nilai etikal. Kesejahteraan pada awalnya adalah tentang kualitas hidup walaupun kematian dapat berkaitan dengan kesejahteraan. Kematian bukanlah isu kesejahteraan dalam hal kejadiannya sendiri (walaupun kematian dapat mengindikasi lebih awal atas adanya kesejahteraan yang buruk- lihat slide berikut) Walaupun kematian sendiri bukanlah suatu isu kesejahteraan ,cara menemui kematian adalah relevan. Misalnya ,metode penyembelihan pada hewan pangan yang tidak menyebabkan kematian secara langsung atau membuat hewan kesakitan/stress menjelang mati.Juga, hewan dipelihara di kondisi peternakan yang buruk akan mengalami penyakit dan kemungkinan besar mati. Oleh karenanya,tingginya tingkat kematian dapat menjadi indikator dari adanya masalah kesejahteraan sewaktu hewan hidup, dengan demikian tingkat kematian ada kaitannya dengan kesejahteraan. Anthropomorphisme adalah menggunakan ukuran yang karakteristik untuk manusia ataupun perilakunya kepada hewan. Manusia adalah salah satu jenis hewan,dan memiliki kebutuhan-kebutuhan mendasar yang sama dengan hewan lainnya. Bagaimanapun seperti yang disebutkan sebelumnya, jenis-jenis hewan yang berbeda-beda memiliki kebutuhan-kebutuhan berperilaku yang berbeda pula sehingga perlu diperlakukan sesuai kebutuhannya tersebut. Dalam upaya menilai kesejahteraan, seringkali berguna mengawali berpikir tentang kebutuhan hewan sebagaimana kebutuhan kita sebagai manusia.Misalnya memposisikan diri kita di tempat si hewan dan berpikir apa yang kita butuhkan dalam situasi yang sama.

    Anthropomorphism secara umum dilihat sebagai hal yang buruk bagi para ilmuwan.Namun demikian beberapa saat ini telah mengakui bahwa kita dapat menggunakan kebutuhan manusia sebagai titik awal.Contoh yang dapat dilihat adalah tentang rasa sakit : kita ketahui bahwa bedah adalah sangat menyakitkan, apalagi bila tanpa tanpa menggunakan pembiusan ataupun penghilang sakit. Masuk akal bila hal yang sama juga dialami hewan.

    Pada bagian lain dari kesejahteraan, anthropomorphism dapat menjadi suatu kesalahan. Kita tidak dapat mengasumsikan bahwa hewan memiliki kebutuhan yang sama dengan manusia.Oleh karena itu, penting untuk menerapkan anthropomorphism secara berhati-hati. Pendekatan ini disebut anthropomorphism yang kritis. Sebagai contoh,banyak kucing-kucing yang merupakan hewan yang tidak bersosialisasi(asosial).Hal ini dikarenakan pola genetiknya dan juga karena induknya menunjukkan perilaku asosial.Untuk banyak orang,ada yang menemani adalah menyenangkan.Jadi, kalau anda memiliki kucing kesayangan, anda mungkin berasumsi bahwa kucing anda kesepian bila anda keluar rumah sepanjang hari dan anda mencarikan kucing lain agar si kucing tidak kesepian.Justru,bagi banyak kucing, kehadiran kucing lain tersebut membuat stress.Contoh lain,memberi makan sapi dan manusia.Sapi perlu makanan,sebagaimana juga manusia. Namun demikian,tidak seperti manusia ,sapi adalah pemakan rumput dan mereka dapat mencerna celulosa, maka makanan untuk sapi tentu dibedakan dari makanan manusia.