17
MODUL KULIAH PKPP – STTI NIIT I-TECH Mata Kuliah Manajemen Proyek Semester 3 Kelas PKKP SISTEM INFORMASI & TEKNIK INFORMATIKA Dosen Safitri Jaya Pertemuan : 10 (sepuluh) Waktu : Sabtu, 8 Desember 2012 Modul 10 (sepuluh) Topik Network Diagram Sub Topik Merencanakan Network Diagram Materi 1. Pendahuluan 2.Prasyarat yang harus dipenuhi dalam network diagram 3. Simbol-simbol Network Diagram 4. Hubungan antar kegiatan 5. Hubungan Elementer antar kegiatan 6. Nomor Peristiwa 7. Penggambaran Network Tujuan Mahasiswa dapat memahami konsep dari network diagram dan mampu menggambarkan network diagram berdasarkan perencanaan yang sudah dilakukan

Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fcv kygbuniojilm bhvjh

Citation preview

Page 1: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

MODUL KULIAH

PKPP – STTI NIIT I-TECH

Mata Kuliah Manajemen Proyek

Semester 3

Kelas PKKP SISTEM INFORMASI & TEKNIK INFORMATIKA

Dosen Safitri Jaya

Pertemuan : 10 (sepuluh) Waktu : Sabtu, 8 Desember 2012

Modul 10 (sepuluh)

Topik Network Diagram

Sub Topik Merencanakan Network Diagram

Materi

1. Pendahuluan

2. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam network

diagram

3. Simbol-simbol Network Diagram

4. Hubungan antar kegiatan

5. Hubungan Elementer antar kegiatan

6. Nomor Peristiwa

7. Penggambaran Network

Tujuan Mahasiswa dapat memahami konsep dari network

diagram dan mampu menggambarkan network diagram

berdasarkan perencanaan yang sudah dilakukan

Page 2: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

2

Network Diagram

10.1 Pendahuluan

Network Diagram adalah visualisasi proyek berdasarkan network planning.

Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan

urutan-urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Network diagram

yang tepat dan dipakai secara konsekuen merupakan alat yang sangat menolong

dalam penyelenggaraan proyek. Network diagram pada hakikatnya adalah

gambaran atau sketsa, maka bab ini secara konkret akan menerangkan simbol apa

saja yang dipakai dan bagaimana cara memakainya. Hal ini dimaksudkan agar

jangan sampai terjadi cara penggambaran yang salah sehingga mengakibatkan

penyajian ilustrasi yang salah juga. Kesalahan ini selajutnya dapat mengakibatkan

terjadinya penarikan kesimpulan yang salah sehingga akhirnya pengambilan

keputusan menjadi tidak tepat.

10.2 Prasyarat yang harus dipenuhi dalam network diagram

Prasyarat yang harus dipenuhi agar network diagram suatu proyek bisa dibuat

diantaranya :

1. Menguraikan proyek yang bersangkutan menjadi kegiatan-kegiatan. Kegiatan-

kegiatan tersebut harus betul-betul mewakili proyek, sehingga dapat diselesaikan

tepat waktu dan tujuan proyek dapat dicapai.

2. Menentukan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri

langsung diantara kegiatan-kegiatan yang telah diuraikan. Dalam taraf permulaan

untuk perencanaan, ketentuan yang dipakai ialah dua buah kegiatan mempunyai

hubungan seri langsung berdasarkan ketergantungan logika saja.

10.3 Simbol-simbol Network Diagram

Jumlah simbol yang digunakan dalam sebuah network diagram, minimum dua

macam dan maksimum tiga macam. Simbol tersebut antara lain :

1. Anak Panah

Anak panah melambangkan kegiatan. Sebuah anak panah hanya melambangkan

sebuah kegiatan demikian juga sebuah kegiatan hanya dilambangkan oleh

Page 3: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

3

sebuah anak panah. Anak panah selalu digambarkan dengan ekor anak panah

disebelah kiri dan kepala anak panah disebelah kanan. Ekor anak panah

ditafsirkan sebagai kegiatan dimulai dan kepala anak panah ditafsirkan sebagai

kegiatan selesai. Lama kegiatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan sebuah kegiatan, yaitu jarak waktu antara kegiatan dimulai dan

kegiatan selesai. Ada enam alternatif cara menggambarkan anak panah (Gambar

12.1), yaitu :

Gambar 10.1 Simbol kegiatan

Panjang anak panah tidak melambangkan lama kegiatan yang bersangkutan.

Jadi mungkin saja sebuah anak panah yang melambangkan kegiatan yang lama

kegiatannya lima belas hari digambarkan lebih panjang daripada anak panah

yang lama kegiatannya dua puluh hari.

2. Lingkaran

Lingkaran menggambarkan suatu posisi atau peristiwa, dimana terbagi menjadi 3

ruangan yaitu : Ruangan sebelah kiri, ruangan sebelah kanan atas, dan ruangan

sebelah kanan bawah. Ruangan sebelah kiri merupakan tempat bilangan atau

huruf yang menyatakan nomor posisi atau peristiwa. Nomor peristiwa ini bisa pula

dinyatakan berupa simbol (variabel) dengan huruf n, i, atau j. Penentuan nomor

posisi atau nomor peristiwa disepakati dengan aturan m < n dimana m sama

dengan posisi awal, sedangkan n merupakan posisi yang dituju.

Page 4: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

4

Contoh :

Ruangan sebelah kanan atas merupakan tempat bilangan yang menyatakan

nomor hari (untuk satuan waktu hari) yang menyatakan saat paling awal atau

paling cepat suatu peristiwa yang bersangkutan mungkin terjadi. Ada beberapa

penamaan saat paling awal atau paling cepat pada simbol tersebut yaitu SPA

(Saat Paling Awal) atau WPC (Waktu Paling Cepat), dan beberapa buku literatur

yang lain mempunyai penamaan yang lain. Namun untuk kesepakatan kita coba

menggunakan penamaan saat paling awal ini dengan SPA. Sedangkan ruangan

sebelah kanan bawah merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor hari

(untuk satuan waktu hari) yang merupakan saat paling lambat suatu peristiwa

boleh terjadi. Dalam penamaan saat paling lambat ini juga terdapat beberapa

penamaan yang berbeda misalkan saat paling lambat disingkat dengan SPL atau

waktu paling lambat disingkat dengan WPL, dan ada beberapa penamaan lainnya

dari beberapa buku literatur lainnya. Namun saat ini kita mencoba menggunakan

istilah SPL (Saat Paling Lambat).

3. Anak panah terputus-putus

Anak panah terputus-putus melambangkan hubungan antar peristiwa atau

dengan istilah Dummy. Berbeda dengan kegiatan yang membutuhkan waktu,

sumber daya berupa : manusia, alat, bahan, overhead, dan biaya, serta ruangan

tempat kegiatan berlangsung, hubungan antar kegiatan (dummy) tidak

membutuhkan waktu, sumber daya, dan ruangan. Dummy hanya menunjukan

logika ketergantungan kegiatan yang patut diperhatikan.

n

SPA

SPL 3

15

20

Page 5: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

5

Gambar 10.2 Simbol Dummy

10.4 Hubungan antar kegiatan

Untuk dapat menggambarkan sebuah network diagram yang dapat

menyatakan logika ketergantungan antar kegiatan, perlu diketahui hubungan antar

kegiatan yang memungkinkan ada dalam sebuah proyek, hubungan tersebut

diantaranya :

a. Hubungan Seri :

Antara dua kegiatan terdapat hubungan seri bila sebuah kegiatan tidak dapat

mulai dikerjakan kalau kegiatan lainnya belum selesai dikerjakan.

contoh :

Kegiatan Kegiatan pendahulu

A. Kegiatan memakai kaos kakiB. Kegiatan memakai sepatuC. Kegiatan mengikat tali sepatu

-AB

Keterangan :

1. Kegiatan C tidak dapat dimulai, jika peristiwa ke 3 belum terjadi, dan kegiatan B

belum selesai. Kalau kegiatan B selesai, maka peristiwa ke 3 terjadi, maka

1 2 A B

C3 4

Page 6: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

6

kegiatan C bisa dimulai. Hubungan kegiatan B dengan kegiatan C adalah

hubungan seri langsung

2. Kegiatan B tidak bisa dimulai, jika peristiwa ke 2 belum terjadi, dan kegiatan A

belum selesai. Kalau kegiatan A selesai, maka peristiwa ke 2 terjadi, maka

kegiatan B bisa dimulai. Hubungan kegiatan A dengan kegiatan B adalah

hubungan seri langsung.

3. Kegiatan C tidak bisa dimulai bila kegiatan A belum selesai. Sedang bila

kegiatan A sudah selesai, belum tentu kegiatan C dapat dimulai. Hubungan

kegiatan A dengan kegiatan C adalah hubungan seri tidak langsung.

b. Hubungan paralel

Antara dua kegiatan terdapat hubungan parallel bila untuk memulai dan atau

menyelesaikan sebuah kegiatan tidak perlu menunggu kegiatan lainnya mulai dan

atau kegiatan lainnya selesai. Hubungan paralel mempunyai empat alternatif

bentuk dalam network diagram yaitu :

Memiliki satu peristiwa akhir bersama

Memiliki satu peristiwa awal bersama.

Memiliki satu peristiwa akhir dan satu peristiwa awal bersama.

Memiliki peristiwa awal yang berlainan dan peristiwa akhir yang berlainan.

Contoh :

Syarat peristiwa pesawat terbang siap take off (peristiwa 7) adalah kegiatan

pemeriksaan dan perbaikan mesin (kegiatan D) selesai dan pilot menuju cockpit

(kegiatan E ) selesai

Gambar 10.3 Hubungan paralel

5

6

7

D

E

Page 7: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

7

Kegiatan D memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 5 dan memiliki peristiwa akhir

peristiwa nomor 7. Kegiatan E memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 6 dan

memiliki peristiwa akhir peristiwa nomor 7. Jadi peristiwa nomor 7 merupakan

peristiwa akhir untuk kegiatan D dan kegiatan E. Sehingga syarat terjadinya

peristiwa nomor 7 adalah kegiatan D selesai dan kegiatan E selesai. Jadi untuk

memulai dan atau menyelesaikan kegiatan D tidak perlu menunggu kegiatan E

mulai dan atau kegiatan E selesai, demikian pula sebaliknya.

10.5 Hubungan elementer Antar kegiatan

Untuk menerjemahkan permasalahan yang dihadapi tidak mudah diterapkan

di dalam diagram network. Ada beberapa bottle neck dalam penyusunan network

diagram penyelenggaraan proyek tersebut :

1. Mendefinisikan permasalahan, terdiri dari :

Menguraikan kegiatan yang ada dalam penyelenggaraan proyek.

Menentukan hubungan seri langsung masing-masing kegiatan dengan

kegiatan-kegiatan lainnya.

2. Menyusun logika ketergantungan antar kegiatan, berdasarkan definisi tersebut di

atas dalam bentuk gambar jaringan kerja yang disebut network diagram. Untuk

dapat lebih memahami, berikut ini akan dikemukakan permasalahan elementer,

yang kemudian didefinisikan dan berdasarkan definisi ini disusun elemen network

diagram.

1) Definisi Permasalahan

Ada dua hal yang termasuk definisi permasalahan, pertama menguraikan

proyek menjadi kegiatan-kegiatan dan kedua menentukan pasangan-pasangan

kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung. Untuk proyek-proyek yang

umum, biasa dan telah pernah dikerjakan, menginventarisasikan kegiatan lebih tepat

daripada menguraikan proyek menjadi kegiatan, sebab kegiatan-kegiatan telah

tersedia atau telah biasa dibuat. Tetapi untuk proyek-proyek yang jenisnya baru,

perlu diadakan analisa untuk dapat menguraikan proyek menjadi kegiatan-kegiatan.

Cara menguraikan proyek, berdasarkan pemikiran bahwa proyek terdiri dari

kegiatan-kegiatan yang pada hakekatnya adalah proses-proses. Seperti diketahui

Page 8: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

8

secara sistematik proses membutuhkan masukan (input) dan menghasilkan keluaran

(output). Pemisahan antara kegiatan satu dengan lainnya berdasarkan pembedaan

input, cara proses, dan output yang dihasilkan. Bahkan jika ketiga elemen sistem

kegiatan tadi sama, kadang-kadang diperlukan juga pemisahan berdasarkan modul

operasi yaitu suatu unit pekerjaan yang dibatasi oleh kemampuan sumber daya dan

kecepatan proses.

Keuntungan pembagian proyek menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih banyak

dengan menggunakan sistem modul operasi ini adalah waktu pelaksanaan seluruh

proyek menjadi lebih cepat dibandingkan tanpa menggunakan modul operasi.

Tetapi, ukuran modul operasi ini tidak boleh terlalu kecil sehingga ruang kerja

menjadi jenuh dan menyulitkan atau mengurangi kebebasan bergerak yang

mengakibatkan produktivitas menjadi rendah. Dua buah kegiatan mempunyai

hubungan seri langsung disebabkan satu atau beberapa hal, sehingga masing-

masing kegiatan tersebut mempunyai sifat ketergantungan satu sama lain. Sifat

ketergantungan tadi dapat disebabkan oleh :

Keterbatasan sumber daya.

Ketentuan prosedur birokratis

Karena dianggap lebih baik (sebaliknya)

Karena keharusan ketergantungan secara logika.

Dalam tahap perencanaan dan disain model ketergantungan yang harus

dipenuhi hanya ketergantungan berdasarkan logika saja. Ketergantungan lain-

lainnya akan diperhatikan pada tahap selanjutnya dan dianggap sebagai

“persyaratan dan batasan yang harus dipenuhi selama penyelenggaraan proyek.

2) Elemen network diagram

Perbedaan elemen network diagram dengan network diagram terletak pada

tidak adanya keharusan bagi sebuah elemen network diagram dimulai pada satu

peristiwa awal dan selesai pada satu peristiwa akhir. Cara penyusunan elemen

network diagram adalah dengan merangkaikan pasangan-pasangan kegiatan yang

mempunyai hubungan seri langsung. Setiap kegiatan hanya digambarkan satu kali,

Page 9: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

9

tidak boleh lebih. Jumlah dummy dan jumlah peristiwa tidak boleh kurang dan tidak

boleh lebih dari yang diperlukan.

Contoh :

Kegiatan B merupakan kegiatan pengikut dari A, kegiatan A merupakan kegiatan

pendahulu dari B, maka terdapat 2 buah alternatif

Alternatif 1 Alternatif 2

Kegiatan Kegiatan pengikut Kegiatan

Kegiatan pendahulu

AB

B-

AB

-A

10.6 Nomor Peristiwa

Nomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang ditulis

pada ruang kiri sebuah lingkaran yang merupakan simbol peristiwa yang ada dalam

network diagram. Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah : ruang

kiri, ruang kanan atas, dan ruang kanan bawah.

1. Tujuan

Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada ruang kiri sebuah

simbol peristiwa adalah :

a. Sebagai pengenal atau identitas peristiwa yang bersangkutan untuk

membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang ada dalam sebuah

network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa-peristiwa tersebut

maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuan proses pelaksanaan proyek.

b. Sebagai pengenal kegiatan atau dummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal

ini, kegiatan atau dummy tersebut dinyatakan atau diidentifikasikan menurut

nomor peristiwa yang mengapitnya atau yang membatasinya pada awal dan pada

akhir kegiatan atau dummy yang bersangkutan.

A B

Page 10: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

10

c. Dipakai sebagai urut-urutan proses penghitungan saat paling awal (SPA) dan

perhitungan saat paling lambat (SPL) semua peristiwa yang ada dalam sebuah

network diagram. SPA dan SPL tersebut masing-masing mengisi ruang kanan

atas dan kanan bawah yang ada dalam lingkaran yang menyatakan peristiwa-

peristiwa yang ada dalam network diagram tersebut.

d. Untuk mengetahui saat awal dan saat akhir semua kegiatan yang ada dalam

sebuah proyek dan untuk mengetahui saat awal dan saat akhir proyek.

Untuk dapat memenuhi tujuan 2, 3, dan 4 tersebut di atas, nomor peristiwa

yang ada di sebuah network diagram harus memenuhi syarat sebagai berikut :

Nomor peristiwa harus berupa angka atau bilangan.

Nomor peristiwa awal sebuah kegiatan atau sebuah dummy harus lebih kecil

daripada nomor peristiwa akhirnya.

Nomor peristiwa awal sebuah network diagram diberi nomor 1, nomor peristiwa

akhirnya diberi nomor n. Yang dimaksud dengan n adalah bilangan yang sama

nilainya dengan banyak peristiwa yang ada pada network diagram yang

bersangkutan.

2. Prosedur pemberian nomor peristiwa

Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu prosedur pemberian

nomor peristiwa network diagram sebagai berikut :

a. Peristiwa awal network diagram diberi nomor 1. Peristiwa awal tersebut selalu

terletak paling kiri dalam network diagram.

b. Selanjutnya bila sebuah peristiwa dianggap sebagai peristiwa akhir dari sebuah

atau beberapa kegiatan dan dummy dan peristiwa-peristiwa awalnya sudah diberi

nomor semua, maka peristiwa tersebut di atas dibri nomor berikutnya. dan

peristiwa-peristiwa awalnya belum diberi nomor, maka peristiwa tersebut diatas

tidak boleh diberi nomor. Beri nomor peristiwa awalnya lebih dahulu.

c. Akibatnya ketentuan 2 tersebut di atas, maka untuk sebuah network diagram

yang sama terdapat cara penomoran peristiwa yang berbeda satu sama lain.

Dalam hal ini semua alternatif cara tersebut sama benarnya, dan dalam

pemakaiannya perlu ditetapkan satu cara saja.

Page 11: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

11

10.7 Penggambaran Network

Untuk dapat menggambarkan network diagram, terlebih dahulu harus

diinventarisasikan seluruh kegiatan yang diperlukan dan untuk setiap kegiatan

ditentukan semua predecessor atau successor. Adapun pedoman pembuatan

network diagram suatu proyek adalah sebagai berikut :

1. Buatlah daftar semua kegiatan yang diperlukan dan semua predecessor (atau

successor)-nya.

2. Gambarkan satu posisi awal dengan nomor 1 (setiap jaringan kerja selalu

dimulai dari satu posisi awal).

3. Gambarkan kegiatan-kegiatan awal (kegiatan yang tidak memiliki predecessor)

dari posisi awal.

4. Untuk setiap kegiatan yang telah digambarkan, gambarkan semua sucessornya.

5. Semua kegiatan akhir, yaitu kegiatan yang bukan predecessor, menuju pada

satu posisi akhir (setiap jaringan kerja selalu berakhir pada satu posisi akhir).

Contoh :

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN PREDECESSOR

Analisa Masalah ( A )Rancangan sistem tahap I ( B1)Rancangan sistem tahap II ( B2)Pengadaan Hardware ( C )Instalasi Hardware ( D )Tranning tahap I ( E1)Tranning tahap II ( E2)Pengujian sistem ( F )

- -A, B1B2CB2D, E1E2

Page 12: Modul 10 - Networkuvhgvjhbkubcyghvmnb Diagram

STTI NIIT I-TECHModul 10 – Network Diagram

12

1

2

3

45

6

7

8

A

B1

B2

C D

E2

F

E1