Upload
rhea-onward
View
712
Download
39
Embed Size (px)
DESCRIPTION
MODUL 2 SAMBA, NFS, TELNET, SSH dan DNSI.Tujuan 1. Mengatur server dalam jaringan dengan memberikan hak akses kepada user maupun grup tertentu. 2. Bagaimana cara menginstall dan mengkonfigurasi samba. 3. Mengetahui fungsi dari layanan Telnet dan SSH. 4. Bagaimana menginstalasi dan konfigurasi DNS.II.Dasar Teori a. Samba Samba merupakan serangkaian aplikasi unix yang berkomunikasi dengan protocol Server Message Block (SMB), yang dikembangkan oleh Andrew Tridgell yang selanjutnya sampai sa
Citation preview
MODUL 2
SAMBA, NFS, TELNET, SSH dan DNS
I. Tujuan
1. Mengatur server dalam jaringan dengan memberikan hak akses kepada
user maupun grup tertentu.
2. Bagaimana cara menginstall dan mengkonfigurasi samba.
3. Mengetahui fungsi dari layanan Telnet dan SSH.
4. Bagaimana menginstalasi dan konfigurasi DNS.
II. Dasar Teori
a. Samba
Samba merupakan serangkaian aplikasi unix yang berkomunikasi
dengan protocol Server Message Block (SMB), yang dikembangkan
oleh Andrew Tridgell yang selanjutnya sampai saat ini banyak dibantu
oleh para programmer d internet dengan tetap di supervisi oleh Andrew
Tridgell. SMB adalah protokol komunikasi data yang juga digunakan
oleh Microsost dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-
server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas
lainya yang berhubungan. Samba server memungkinkan komputer-
komputer Unix/Linux melakukan sharing file dan printer dengan
komputer windows bukan hanya dengan komputer-komputer
Unix/Linux sendiri. Beberapa fungsi yang disediakan Samba server
yaitu sbb:
Sharing file/direktori antar Unix/Linux dengan windows client
Sharing printer pada Samba server dengan windows client
Memudahkan proses network browsing
Menydiakan proses Autentikasi komputer windows client ketika
login ke Windows domain
Menyediakan dan membantu proses netbios name resolution
dengan Windows Internet Name Service (WINS) name-server
resolution
Sebagaimana telah disebutkan bahwa Samba merupakan serangkaian
aplikasi yang juga meliputi aplikas client maka samba juga menyediakan
tools client untuk memungkinkannya user-user pada sistem Unix/Linux
mengakses direktori dan printer yang terdapat pada sistem windows dan
Samba server melalui jaringan. Selain tools client, pada Samba juga
terdapat beberapa aplikasi server diantaranya yaitu
smbd
smbd adalah aplikasi server atau daemon yang menangani proses
sharing file/direktori dan printer, juga menangani proses autentikasi
dan otorisasi dengan SMB client.
nmbd
nmbd adalah aplikasi server atau daemon yang mendukung Netbios
name service dan WINS , yang juga membantu proses network
browsing pada windows client.
b. NFS (Network File Sharing)
NFS atau Network File Sharing adalah cara untuk berbagi file-file dan direktori
diantara sesama computer didalam sebuah jaringan.
Langkah-langkah percobaan konfigurasi NFS :
1. Edit file konfigurasi NFS :
#vim /etc/exports
Mnt/flash
192.168.1.0/255.255.255.0 (rw)
Keterangan :
Mnt/flash merupakan nama direktori yang akan dishare.
192.168.1.0/255.255.255.0 (rw) merupakan IP address computer yang
diperbolehkan mengakses share.
Rw adalah direktori /mnt/flash dapat dibaca dan ditulis oleh anggota
jaringan local 192.168.1.0/255.255.255.0 (rw)
2. Simpan konfigurasi yang telah dilakukan dengan mengetik Esc : wq
3. Restart services NFS dengan perintah :
# /etc/init.d/nfs-kernel-server restart
Shutting donw NFS mountd : [ok]
Shutting donw NFS daemon : [ok]
Shutting donw NFS services : [ok]
Shutting donw NFS quotas : [ok]
Shutting donw NFS daemon : [ok]
Shutting donw NFS mountd : [ok]
4. Mengakses server NFS dari client :
#mount 192.168.1.2
/home/nfs_tes
Keterangan :
192.168.1.2 merupakan IP address dari computer server (dapat juga
menggunakan nama domain).
/mnt/flash merupakan direktori yang akan diakses.
/home/nfs_tes merupakan direktori untuk meletakkan hasil mount
pada direktori /mnt/flash
5. Untuk melihat apakah share berhasil dilakukan, lihat pada direktori
/home/nfs_tes :
#cd /home/nfs_tes
#ls
6. Jika isi pada /home/nfs_tes sama seperti pada /mnt/flash, maka share
berhasil dilakukan, jika tidak ulangi konfigurasi.
c. Telnet
Telnet adalah aplikasi remote login Internet. Telnet digunakan
untuk login ke komputer lain di Internet dan mengakses berbagai macam
pelayanan umum, termasuk katalog perpustakaan dan berbagai macam
database. Telnet memungkinkan pengguna untuk duduk didepan
komputer yang terkoneksi ke internet dan mengakses komputer lain
yang juga terkoneksi ke internet. Dengan kata lain koneksi dapat terjadi
ke mesin lain di satu ruangan, satu kampus, bahkan setiap komputer di
seluruh dunia. Setelah terkoneksi, input yang diberikan pada keyboard
akan mengontrol langsung ke remote computer tadi. Akan dapat diakses
pelayanan apapun yang disediakan oleh remote machine dan hasilnya
ditampilkan pada terminal lokal. Dapat dijalankan session interaktif
normal (login, eksekusi command), atau dapat diakses berbagai service
seperti: melihat catalog dari sebuah perpustakaan, akses ke teks dari
USA today, dan masih banyak lagi service yang disediakan oleh masing-
masing host pada di network.
Telnet menggunakan 2 program, yang satu adalah client (telnet)
dan server (telnetd). Yang terjadi adalah ada dua program yang
berjalan, yaitu software client yang dijalankan pada computer yang
meminta pelayanan tersebut dan software server yang dijalankan oleh
computer yang menghasilkan pelayanan tadi.
Tugas dari client adalah:
Membuat koneksi network TCP (Transfer Control Protocol)
dengan server.
Menerima inputan dari user
Menformat kembali inputan dari user kemudian mengubah dalam
bentuk format standard dan dikirim ke server.
Menerima output dari server dalam format standard.
Mengubah format output tadi untuk ditampilkan pada layar.
Sedangkan tugas dari server adalah:
Menginformasikan software jaringan bahwa komputer itu siap
menerima koneksi.
Menunggu permintaan dalam bentuk format standard.
Melaksanakan permintaan tersebut.
Mengirim kembali hasil ke client dalam bentuk format standard.
Menunggu permintaan selanjutnya.
Keterangan :
Ketika terjadi koneksi A-B
Pada mesin A terjadi Port yang digunakan adalah
Source=350 Destination=23
Pada mesin B Port yang digunakan
Source=23 Destination=350
Ketika terjadi koneksi B-C
Pada mesin B Porty yang digunakan
Source=400 Destination=23
Pada Mesin C Port yang digunakan
Source=23 D estination=351
Ketika terjadi koneksi C-A
Pada mesin A
Source=351 Destination=23
Pada mesin B
Source=23 Destination=400
Telnet adalah program yang memungkinkan komputer host
Internet anda menjadi terminal dari komputer host lain di Internet.
Dengan ftp anda dapat membuka koneksi hanya untuk mentransfer file.
Telnet memungkinkan anda untuk login sebagai pemakai pada
komputer jarak jauh dan menjalankan program layanan Internet yang
disediakan oleh komputer tersebut.
Akses telnet
Telnet menyediakan akses langsung ke beragam layanan di
Internet. Komputer host anda memang menyediakan beragam layanan,
namun jika layanan tersebut tidak ada, anda bisa menggunakannya
melalui Telnet. Misalnya ketika masyarakat Internet menulis interface
untuk membantu pengguna lain, Telnet memungkinkan anda
mengakses host mereka dan menggunakan interface yang mereka buat.
Demikian juga ketika seorang membuat layanan yang bermanfaat,
Telnet memungkinkan anda mengakses sumber daya informasi yang
berharga ini.Maintaining the Integrity of the Specifications
d. SSH (Secure Shell)
Pada awalnya SSH dikembangkan oleh Tatu Yl nen di Helsinki
University of Technology. SSH memberikan alternatif yang secure
terhadap remote session tradisional dan file transfer protocol seperti
telnet dan relogin.Protokol SSH mendukung otentikasi terhadap remote
host, yang dengan demikian meminimalkan ancaman pemalsuan
identitas client lewat IP address spoofing maupun manipulasi DNS.
Selain itu SSH mendukung beberapa protocol enkripsi secret key untuk
membantu memastikan privacy dari keseluruhan komunikasi, yang
dimulai dengan username/password awal. Algoritma enkripsi yang
didukung oleh SSH di antaranya TripleDES(Pengembangan dari DES
oleh IBM), BlowFish (BRUCE SCHNEIER), IDEA (The International
Data Encryption Algorithm), dan RSA (The Rivest-Shamir-Adelman).
Dengan berbagai metode enkripsi yang didukung oleh SSH, Algoritma
yang digunakan dapat diganti secara cepat jika salah satu algoritma yang
diterapkan mengalami gangguan. SSH menyediakan suatu virtual
private connection pada application layer, mencakup interactive logon
protocol (ssh dan sshd) serta fasilitas untuk secure transfer file (scd).
Setelah meng-instal SSH, sangat dianjurkan untuk mendisable telnet dan
relogin. Implementasi SSH pada linux diantaranya adalah OpenSSH.
SSH merupakan paket program yang digunakan sebagai pengganti yang
aman untuk rlogin, rsh dan rcp.
Kegunaan SSH
SSH dirancang untuk menggantikan protokol telnet dan FTP. SSH
merupakan produk serbaguna yang dirancang untuk melakukan banyak
hal, yang kebanyakan berupa penciptaan tunnel antar host. Dua hal
penting SSH adalah console login (menggantikan telnet) dan secure
filetransfer (menggantikan FTP), tetapi dengan SSH anda juga
memperoleh kemampuan membentuk source tunnel untuk melewatkan
HTTP,FTP,POP3, dan apapun lainnya melalui SSH tunel.
Public Key Cryptografi (Kriptografi Kunci Publik)
SSH menggunakan metode public-key cryptography untuk
mengenkripsi komunikasi antara dua host, demikian pula untuk
autentikasi pemakai. Dengan metode ini, kita akan memerlukan 2 buah
kunci berbeda yang digunakan baik untuk melakukan enkripsi dan
dekripsi. Dua buah kunci tersebut masing-masing disebut public key
(dipublikasikan ke publik/orang lain) dan private key
(dirahasiakan/hanya pemiliknya yang tahu). Masing-masing kunci di
atas dapat digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. SSH dapat
digunakan untuk login secara aman ke remote host atau menyalin data
antar host, sementara mencegah man-in-themiddle attacks (pembajakan
sesi) dan DNS spoofing atau dapat dikatakan Secure Shell adalah
program yang melakukan loging terhadap komputer lain dalam jaringan,
mengeksekusi perintah lewat mesin secara remote, dan memindahkan
file dari satu mesin ke mesin lainnya. SSH merupakan produk serbaguna
yang dirancang untuk melakukan banyak hal, yang kebanyakan berupa
penciptaan tunnel antar host.
Cara Kerja SSH
Saat suatu client mencoba mengakses suatu linux server melalui
SSH. SH daemon yang berjalan baik pada linux server maupun SSH
client telah mempunyai pasangan public/private key yang masing-
masing menjadi identitas SSH bagi keduanya. Langkah-langkah
koneksinya adalah sebagai berikut :
1. Client bind pada local port nomor besar dan melakukan koneksi ke
port 22 pada server.
2. Client dan server setuju untuk menggunakan sesi SSH tertentu. Hal
ini penting karena SSH v.1 dan v.2 tidak kompatibel.
3. Client meminta public key dan host key milik server.
4. Client dan server menyetujui algoritma enkripsi yang akan dipakai
(misalnya TripleDES atau IDEA).
5. Client membentuk suatu session key yang didapat dari client dan
mengenkripsinya menggunakan public key milik server.
6. Server men-decrypt session ky yang didapat dari client, meng-re-
encrypt-nya dengan public key milik client, dan mengirimkannya
kembali ke client untuk verifikasi.
7. Pemakai mengotentikasi dirinya ke server di dalam aliran data
terenkripsi dalam session key tersebut. Sampai disini koneksi telah
terbentuk, dan client dapat selanjutnya bekerja secara interaktif pada
server atau mentransfer file ke atau dari server. Langkah ketujuh
diatas dapat dilaksanakan dengan berbagai cara (username/password,
kerberos, RSA dan lain-lain).
Perbedaan TELNET dan SSH
Disini dapat kita lihat SSH memberikan alternatif yang secure
terhadap remote session tradisional dan file transfer protocol seperti
telnet dan relogin.Protokol SSH mendukung otentikasi terhadap remote
host, yang dengan demikian meminimalkan ancaman pemalsuan
identitas client lewat IP address spoofing maupun manipulasi DNS.
Aplikasi seperti Telnet tidak menggunakan enkripsi sedangkan SSH
dilengkapi dengan enkripsi.
Sebab itulah SSH (Secure Shell) dapat memberi keamanan yang
lebih daripada Telnet atau relogin. Banyak orang menggunakan Telnet
sebagai aplikasi jaringan mereka. Sebenarnya hal tersebut kurang begitu
aman sebab dalam proses mengirim atau menerima data memungkinkan
sesion kita terlihat dalam bentuk text. Sehingga orang yang jahil yang
masuk ke network kita dapat mengetahui username, password, atau
perintah-perintah yang kita baca.
e. DNS (Domain Name Server)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang
digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di
jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang
terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS
membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke
private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan
seperti:
1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk
mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama
Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name
tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari
baik di Internet maupun di Intranet.
Bagaimana DNS bekerja ???
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP
address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS
server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan
permintaan ke name server berupa queries. Name server akan
memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi
name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika
ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut
dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Komponen DNS
DNS ini mempunyai beberapa komponen, yaitu :
1. Resolver
ialah bagian aplikasi klien yang mengakses name server. Semua
program yang membutuhkan DNS, memakai resolver. Proses
resolving :
Mengajukan permintaan terhadap name server
Menginterpretasikan permintaan (resolve), dan memberikan
response
Mengembalikan informasi kepada program yang memintanya.
Resolver akan menjawab dengan dua cara yaitu melihat isi dari
cache yang pernah ditanyakan sebelumnya, serta menanyakan
kepada DNS Server untuk mendapatkan hasilnya. Resolver yang
biasa dipergunakan untuk mencari informasi tentang DNS adalah
nslookup.
2. Resolution
Dalam menjawab permintaan terhadap sebuah domain, name server
akan mencari name server yang bertanggung jawab terhadap domain
yang diminta (lihat sub bagian sebelumnya tentang bagaimana DNS
bekerja). Selain mencari, name server juga memberikan informasi
tentang server yang bersangkutan. Proses ini disebut name
resolution, atau disingkat resolution.
3. Caching
Setiap permintaan terhadap sebuah domain, memaksa name server
untuk mengakses databasenya, dan mencari name server yang
bertanggung jawab. Untuk itu name server melakukan caching
terhadap domain-domain yang pernah diminta. Karena tidak bisa
dicaching untuk selamanya, maka name server mendefinisikannya
dengan Time to Live (TTL).
Struktur DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain
berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di
struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di
hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan
berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah
(“.”).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
- com Organisasi Komersial
- edu Institusi pendidikan atau universitas
- org Organisasi non-profit
- net Networks (backbone Internet)
- gov Organisasi pemerintah non militer
- mil Organisasi pemerintah militer
- num No telpon
- arpa Reverse DNS
- xx dua-huruf untuk kode negara
(id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.
Secondary-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang
disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan,
bujangan.com terdapat komputer (host) seperti
server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com.
Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host)
seperti client1.training.bujangan.com.
Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan
menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap
komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com,
dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain
name.
III. Langkah-langkah percobaan
a. Langkah-langkah konfigurasi samba
1. Ada baiknya kita back-up dulu file smb.conf yang asli menjadi
smb.conf.ori, agar jika suatu saat ada kesalahan atau samba tidak
berjalan semestinya, maka dapat langsung di recover. Untuk itu
lakukan perintah back-uplah file samba.conf :
cp /etc/samba/smb.conf
/etc/samba/smb.conf.ori
2. Edit file konfigurasi SAMBA yang terletak pada :
/etc/samba/smb.conf
Setelah diback-up, ganti isi dari konfigurasi smb.conf yang sudah
terkonfigurasi dengan script dibawah ini, jika ingin tahu
prosesnya,kenapa bisa jadi seperti itu, anda bisa
membandingkannya dengan file smb.conf yang asli.
#vim /etc/samba/smb.conf
[global]
workgroup = workgroup
server string = %h server (samba, ubuntu)
security = share
encrypt password = no
os level = 65
netbios name = ubuntu
[home]
comment = home
browseable = yes
path = /home/praktikan
public = yes
read only = no
writable = yes
browseable = yes
kemudian restart service samba server
/etc/init.d/samba restart
b. Langkah-langkah percobaan konfigurasi NFS
1. Edit file konfigurasi NFS :
#vim /etc/exports
mnt/flash
192.168.1.0/255.255.255.0 (rw)
Keterangan :
Mnt/flash merupakan nama direktori yang akan dishare.
192.168.1.0/255.255.255.0 merupakan IP address computer
yang diperbolehkan mengakses share.
Rw adalah direktori /mnt/flash dapat dibaca dan ditulis oleh
anggota jaringan local 192.168.1.0/255.255.255.0
2. Simpan konfigurasi yang telah dilakukan dengan mengetik Esc :
wq
3. Restart services NFS dengan perintah :
# /etc/init.d/nfs-kernel-server restart
Shutting donw NFS mountd : [ok]
Shutting donw NFS daemon : [ok]
Shutting donw NFS services : [ok]
Shutting donw NFS quotas : [ok]
Shutting donw NFS daemon : [ok]
Shutting donw NFS mountd : [ok]
4. Mengakses server NFS dari client :
#mount 192.168.1.2
/home/nfs_tes
Keterangan :
192.168.1.2 merupakan IP address dari computer server (dapat
juga menggunakan nama domain).
/mnt/flash merupakan direktori yang akan diakses.
/home/nfs_tes merupakan direktori untuk meletakkan
hasil mount pada direktori /mnt/flash
5. Untuk melihat apakah share berhasil dilakukan, lihat pada direktori
/home/nfs_tes :
#cd /home/nfs_tes
#ls
6. Jika isi pada /home/nfs_tes sama seperti pada /mnt/flash,
maka share berhasil dilakukan, jika tidak ulangi konfigurasi.
c. Langkah-langlah percobaan telnet
1. Login sebagai root (sudo -i) dengan password praktikan dan
apabila anda tidak berada dalam mode teks maka anda harus
membuka terminal yang terletak pada Aplication Accessories
Terminal
2. Cek apakah computer sudah terdapat IP dengan cara ketik:
Ifconfig
3. Apabila komputer sudah terdapat IP, maka lanjutkan dengan
mengecek apakah komputer tersebut bisa terkoneksi dengan
komputer lain dengan cara ping IP_tujuan
4. Periksa pakah paket telnet sudah terinstall dengan perintah :
#dpkg –l |grep telnet
5. Periksa apakah port telnet sudah terbuka, dengan perintah :
Nmap IP_tujuan
6. Apabila port telnet telah terbuka, maka kita bisa melakukan
perintah telnet ke komputer lain.
7. Kemudian ketikkan telnet ip_tujuan setelah berhasil
terkoneksi maka login dengan user praktikan dengan
password praktikan
8. Setelah berhasil konek dan login maka buat file / direktori di user
yang telah diremot tersebut.
9. Untuk keluar dari operasi telnet ketikkan perintah exit
d. Langkah-langkah percobaan SSH
1. Login sebagai root (sudo -i) dengan password praktikan dan
apabila anda tidak berada dalam mode teks maka anda harus
membuka terminal yang terletak pada :
Aplication Accessories Terminal
2. Cek apakah komputer sudah terkonfigurasi IP dengan cara ketik
ifconfig.
3. Apabila komputer sudah terdapat IP, maka lanjutkan dengan
mengecek apakah komputer tersebut bisa terkoneksi dengan
komputer lain dengan cara ping IP_tujuan
4. Periksa apakah port ssh sudah terbuka, dengan perintah nmap
IP_tujuan.
5. Setelah selesai maka buka port ssh dengan mengetikkan :
/etc/init.d/ssh restart
6. Pastikan kembali bahwa port ssh telah terbuka dengan cara
mengetikkan nmap IP_tujuan
7. Apabila sudah terbuka ketikkan perintah ssh
nama_user@ip_tujuan dan masukkan password praktikan.
8. Setelah anda terkoneksi, untuk memastikan bahwa anda berhasil
meremote komputer lain, maka buat sebuah user baru dengan
mengetikkan perintah useradd test, kemudian apabila selesai
ketikkan exit
9. Kemudian periksalah pada komputer yang anda remote tadi. sudah
adakah user yang anda buat tadi dengan mengetikkan perintah cat
/etc/passwd. Jika sudah ada, hapus user tersebut dengan
mengetikkan perintah userdel test.
10. Kemudian restart servicenya kembali yang ada pada komputer
pertama tadi dengan mengetikkan /etc/init.d/ssh stop.
Apakah sudah selesai ketikkan perintah ssh IP_tujuan.
e. Langkah-langkah percobaan DNS
1. Aktifkan console dengan menekan kombinasi tombol ctrl+F1 atau
dengan menggunakan terminal pada grafis dengan klik kanan
Aplication Accessories Terminal
2. Login sebagai root dengan perintah sudo –i dengan password
praktikan.
3. Periksa apakah paket software bind sudah terinstall pada komputer
apa belum dengan cara ketikkan perintah :
# dpkg –l | grep bind
4. Periksa IP address yang dipakai oleh komputer anda dengan
mengetikkan perintah : # ifconfig
5.Konfigurasikan file konfigurasi paket bind named.conf dengan cara
: # vim /etc/bind/named.conf
6. Simpan dengan kombinasi tombol Esc :wq
7. Edit isi dari file jarkom.zone dengan perintah :
# vi /var/named/jarkom.zone
8. Simpan dengan kombinasi tombol Esc :wq
9. Edit isi dari file 192.168.1.zone dengan perintah :
# vi /var/named/192.168.1.zone
10. Simpan dengan kombinasi tombol Esc :wq
11. Edit file resolve.conf dengan perintah :
# vim /etc/resolve.conf
12. Isikan dengan baris seperti dibawah ini dengan diawali menekan
tombol Insert :
Search jarkom.net
Nameserver <IP Address>
13. Simpan dengan kombinasi tombol Esc :wq
14. Restart service dengan perintah :
# /etc/init.d/bind restart
15. Cek apakah server sudah terbentuk apa belum dengan perintah :
# nslookup jarkom.net