76

Modul 3 Sekjen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

3

Citation preview

  • iiiSekretariat Jenderal

    iiiiii

    KATA PENGANTAR

    Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum danHAM dalam tugas pokok dan fungsinya memiliki programpendidikan dan pelatihan aparatur kementerian Hukum dan HakAsasi Manusia, salah satu upaya yang dilakukan adalahmeningkatkan pengetahuan pegawai terhadap muatan teknissubstansi Kementerian Hukum dan HAM. Dalam pelaksanaanproses pembelajaran pendidikan dan pelatihan, tentu sajadibutuhkan komponen yang mendukung yang salah satunya adalahmodul. Modul materi muatan teknis substansi dibutuhkan bagipeserta di dalam proses pembelajaran lebih sejalan dengan tujuanyang diharapkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.

    Modul ini diharapkan dapat menjadi jalan pengantar bagipara peserta pendidikan dan pelatihan dalam memahami danmeningkatkan pengetahuannya tentang substansi seluruh satuankerja Kementerian Hukum dan HAM. Namun demikian modul inimasih memuat materi teknis secara umum dan belum menyentuhpermasalahan teknis yang lebih lengkap, oleh karena itu tindaklanjut modul ini adalah muatan teknis substantif yang akandituangkan dalam modul-modul diklat teknis substantif.

    Semoga modul ini bermanfaat bagi peserta diklat danseluruh pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

  • iv Sekretariat Jenderal

    dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadapsubstantif Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

    Jakarta, 10 November 2012Kepala,

    Drs. Mochamad Sueb,Bc.IP.,MHNip. 19540726 197709 1 001

  • vSekretariat Jenderal

    vv

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ........................................................ iiiDAFTAR ISI ..................................................................... v

    BAB I PENDAHULUAN.............................................. 1

    A. Latar Belakang ................................................... 1

    B. Deskripsi Singkat ................................................ 3

    C. Manfaat Modul Bagi Peserta ............................... 3

    D. Tujuan Pembelajaran............................................ 3

    E. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok.................. 4

    F. Manfaat Hasil Belajar .......................................... 4

    BAB II GAMBARAN UMUM SEKRETARIATJENDERAL ....................................................... 5

    A. Sejarah Singkat .................................................. 5B. Dinamika Peran, Tugas Pokok dan Fungsi ........... 10

    C. Struktur Organisasi dan Tata Kerja .................... 14

    D. Rangkuman ......................................................... 21

    E. Latihan ................................................................ 24

  • vi Sekretariat Jenderal

    BAB III SASARAN STRATEGIS DAN PELAYANANSEKRETARIAT JENDERAL ............................. 25

    A. Visi Misi dan Sasaran Strategis Organisasi ........... 25

    B. Pelayanan Internal Administratif ........................... 31

    C. Rangkuman ......................................................... 63

    D. Latihan ................................................................ 66

    BAB IV P E N U T U P.................................................... 67

    A. Simpulan ........................................................... 67

    B. Tindak Lanjut ..................................................... 68

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 69

  • 1Sekretriat Jenderal

    1

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Keberadaan Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum danHAM tidak terlepas dari latar belakang berdirinya Kementerian,karena sejak mula berdiri Sekretariat Jenderal merupakan salahsatu unit yang pertama dibentuk. Dimana sejarah KementerianHukum dan Hak Asasi Manusia, dimulai pada hari-hari pertamakemerdekaan Bangsa Indonesia, pada tanggal 19 Agustus 1945,PPKI dalam sidangnya menetapkan hal-hal yang bersangkutandengan struktur Negara menurut Undang-Undang Dasar denganmenetapkan Kementerian Negara. Melalui peraturan pemerintahNomor 2 Tahun 1945 mengenai pembentukan departemen-departemen di Indonesia. Pemerintahan Republik Indonesia dibagidalam 12 Kementerian, dengan menteri Kehakiman pertama dijabatoleh Prof. DR. Mr. Supomo. Selain itu, diatur pula diatur pulatugas pokok dan ruang lingkup Kementerian Kehakiman yaknimengurus hal mengenai pengadilan, penjara, kejaksaan, dansebagainya. Pada waktu itu termasuk ruang lingkup tugasKementerian ini antara lain : Balai harta peninggalan dan pusatpendaftaran wasiat, notariat, catatan sipil, ijin tinggal di Indonesia,kepenjaraan, persetujuan berdirinya perkumpulan, peraturan

  • 2 Sekretriat Jenderal

    mengenai hukum perdata, dagang, dan semua peraturan mengenaiperadilan, daktiloskopi, pengurusan paspor ke luar negeri, dan lain-lain.

    Selama kurun waktu tersebut hingga kini, Kementerian Hukumdan HAM telah beberapa kali mengalami perubahan nomenklatursekaligus ruang lingkup tugas dan fungsinya. KementerianKehakiman RI dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2Tahun 1945 tentang Pembentukan Kementerian-Kementerian diIndonesia, kemudian menjadi Departemen Hukum dan Perundang-Undangan berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman No.M.03.PR.07.10 Tahun 2000. kemudian pada tahun 2004Nomenklatur Departemen Kehakiman Dan HAM RI diubahmenjadi Departemen Hukum Dan HAM RI seiring terbentuknyaKabinet Indonesia Bersatu sebagaimana tercantum dalam KeppresRI tgl 20 Oktober 2004 No. 187/M Tahun 2004.

    Jika diawal berdirinya, fungsi Sekretariat JenderalKementerian ini adalah memberi pelayanan administrasi dan teknissekaligus. Kini seiring perkembangan kebutuhan dan tuntutanmasyarakat serta makin bertambah luasnya ruang lingkup tugasKementerian, maka fungsi pelayanan Sekretariat Jenderal hanyaterfokus pada fungsi administrasi, dengan tujuan untuk lebihmemudahkan proses penyelenggaraan tugas pokok dan fungsiKementerian secara keseluruhan. Hal ini didasarkan pada keunikanyang sangat membedakannya dengan organisasi publik lainnya,

  • 3Sekretriat Jenderal

    3

    yakni banyaknya unit organisasi yang bernaung didalamnya. Dalamhal ini, Kementerian Hukum dan HAM memiliki sebelas (11) UnitUtama Eselon I, tiga puluh tiga (33) Kantor Wilayah, serta tujuhratus (700) Unit Pelaksana Teknis yang tersebar secara nasional.

    B. Deskripsi Singkat

    Modul Muatan Substantif Unit Eselon I Sekretariat Jenderalmembahas tentang gambaran umum Sekretariat Jenderal, sasaranstrategis organisasi dan fungsi pelayanan yang mengacu kepadaperaturan perundang-undangan yang berlaku.

    C. Manfaat Modul Bagi Peserta

    Dengan mempelajari modul ini peserta akan memperolehpengetahuan tentang Keberadaan dan Pelaksanaan peran, tugaspokok, fungsi dan pelayanan dari Sekretariat Jenderal KementerianHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehinggadiharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas peserta.

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Kompetensi DasarSetelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkanmampu memahami hal ikhwal tentang muatan substantifSekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia.

  • 4 Sekretriat Jenderal

    2. Indikator Keberhasilan1) Menjelaskan gambaran umum Sekretariat Jenderal;2) Menjelaskan sasaran strategis dan pelayanan.

    E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

    1. Materi Pokok1. Gambaran Umum Sekretariat Jenderal.2. Sasaran Strategis dan Pelayanan.

    2. Materi Sub Pokok1. Sejarah Singkat2. Dinamika Peran, Tugas Pokok dan Fungsi3. Struktur Organisasi dan Tata Laksana4. Visi Misi dan Sasaran Strategis Organisasi5. Pelayanan Internal Administratif

    F. Manfaat Hasil Belajar

    Berbekal hasil belajar pada modul muatan substantif UnitUtama Eselon I Sekretariat Jenderal peserta diharapkan mampumemahami dan menerangkan hal ikhwal tentang muatan substantifSekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia kepada publik atau masyarakat dan dapatmendukung pelaksanaan tugas sehari-hari.

  • 5Sekretriat Jenderal

    5

    BAB IIGAMBARAN UMUM

    SEKRETARIAT JENDERAL

    Setelah membaca Bab II, peserta Diklat diharapkan mampumenjelaskan sejarah singkat, dinamika perang, tugas pokok danfungsi serta stuktur organisasi dan tata laksana

    A. Sejarah Singkat

    Gambaran umum Sekretariat Jenderal Kementerian Hukumdan HAM tidak terlepas dari latar belakang berdirinyaKementerian, karena sejak mula berdiri Sekretariat Jenderalmerupakan salah satu unit yang pertama dibentuk. Dimana sejarahKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, disingkatKemenkumham, dahulu bernama Departemen Kehakiman(1945-1999), Departemen Hukum dan Perundang-undangan(1999-2001), Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia(2001-2004), Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia(2004-2009), dimulai pada hari-hari pertama kemerdekaan BangsaIndonesia, pada tanggal 19 Agustus 1945, PPKI dalam sidangnyamenetapkan hal-hal yang bersangkutan dengan struktur Negaramenurut Undang-Undang Dasar dengan menetapkan KementerianNegara.

  • 6 Sekretriat Jenderal

    Lewat peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1945 mengenaipembentukan departemen-departemen di Indonesia. PemerintahanRepublik Indonesia dibagi dalam 12 Kementerian (kementerian),yaitu Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri,Kementerian Kehakiman, Kementerian Keu angan, KementerianKemakmuran, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pengajaran,Pendidikan, dan Kebudayaan, Kementerian Sosial, KementerianPertahanan, Kementerian Penerangan, KementerianPerhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum. Dengan menteriKehakiman pertama dijabat oleh Prof. DR. Mr. Supomoberdasarkan pada Pengumuman Pemerintah tanggal 19 Agustus1945 tentang Pembentukan Kabinet I.

    Selain ditetapkan jumlah Kementerian telah diatur pula secarasingkat singkat tugas pokok dan ruang lingkup Kementerian yangbersangkutan. Adapun tugas pokok Kementerian Kehakimanadalah mengurus hal mengenai pengadilan, penjara, kejaksaan, dansebagainya. Pada waktu itu yang termasuk ruang lingkup tugasKementerian antara lain : Balai harta peninggalan dan pusatpendaftaran wasiat, notariat, catatan sipil, ijin tinggal di Indonesia,kepenjaraan, persetujuan berdirinya perkumpulan, peraturanmengenai hukum perdata, dagang, dan semua peraturan mengenaiperadilan, daktiloskopi, pengurusan paspor ke luar negeri, dan lain-lain.

  • 7Sekretriat Jenderal

    7

    Pada 1 Oktober 1945, keberadaan Departemen Kehakimandiperluas menjadi beberapa departemen, yaitu: (1) Kejaksaanberdasarkan Maklumat Pemerintah Tahun 1945 tanggal 1 0ktober1945. (2) Jawatan Topograpi berdasarkan Penetapan pemerintahTahun 1945 Nomor 1/S.D. Sebaliknya meski ada perluasan,keberadaan Mahkamah Islam Tinggi yang sebelumnya di bawahtanggung jawab Departemen Kehakiman justru dikeluarkan dariDepartemen Kehakiman Republik Indonesia dan masuk keDepartemen Agama Republik Indonesia berdasarkan penetapanpemerintah tahun 1946 Nomor 5/S.D. Hal ini berlanjut ketikadepartemen Jawatan Topograpi yang sebelumnya berada di dalamDepartemen Kehakiman Republik Indonesia malah dikeluarkan danmasuk ke Departemen Pertahanan berdasarkan PenetapanPemerintah tahun 1946 nomor 8/S.D.

    Pada tanggal 5 Juli 1959 keluar DEKRIT Presiden untukkembali ke Undang-undang Dasar 1945. Dengan keluarnya DekritPresiden tersebut, Departemen Kehakiman mendapat tanggungjawab baru setelah Lembaga Pembinaan Hukum Nasional (LPHN)yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 194 tahun1961 dipindahkan kedudukannya dari Perdana Menteri keDepartemen Kehakiman Republik Indonesia.

    Pada tanggal 31 Oktober 1964, tugas pokok dan fungsiDepartemen kehakiman semakin bertambah luas denganmemasukkan lembaga peradilan di bawah tanggung jawabnya.

  • 8 Sekretriat Jenderal

    Melalui Undang-Undang Pedoman Nomor 19 Tahun 1964,Lembaran Negara Nomor 107 Tahun 1964 mengenai KetentuanPokok-Pokok Kekuasaan Kehakiman, berlaku 31 Oktaber 1964,dijelaskan bahwa Peradilan Negara Republik Indonesiamenjalankan dan melaksanakan hukum yang mempunyai fungsiPENGAYOMAN yang dilaksanakan dalam lingkungan, sepertiPeradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan PeradilanTata Usaha Negara.

    Penggabungan lembaga peradilan ke dalam departemenkehakiman ini diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 14 tahun1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakimandan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1974tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen yang mengatur didalamnya tentang Kedudukan Tugas Pokok dan FungsiDepartemen, Susunan Organisasi Departemen, Tugas dan FungsiSekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal,Staf Ahli dan unit-unit Vertikal di Daerah. Sementara untuk susunanOrganisasi Departemen Kehakiman Republik Indonesia diaturdalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 tahun1974, Lampiran 3, Keputusan Menteri Kehakiman RepublikIndonesia Nomor J.S.4/3/7 tahun 1975 tentang Susunan Organisasidan Tata Kerja Departemen Kehakiman Republik Indonesia.

    Pada Tahun 1984, penerapan Sistem Holding Company keSistem Integrated diberlakukan di lingkungan Departemen

  • 9Sekretriat Jenderal

    9

    Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat PersetujuanMENPAN Nomor B 477/I/MENPAN/7/ 84 Tanggal 6 Juli 1984.Kemudian dikukuhkan lagi melalui KEPPRES RI Nomor 124/MTahun 1984 dan KEPMENKEH RI Nomor M.05-PR.07.10Tahun 1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja DepartemenKehakiman R.I.

    Namun ketika Reformasi 1998 bergulir, keberadaan lembagaperadilan yang selama ini berada di dalam departemen kehakimanpun dianulir. Lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor136 tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SusunanOrganisasi dan Tata Kerja Departemen. Keputusan PresidenRepublik Indonesia Nomor 355/m tahun 1999 tentangPengangkatan Menteri Hukum dan Perundang-Undangan RepublikIndonesia.

    Disusul dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 35 tahun2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 tahun1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakimanmakin mempertegas bahwa lembaga Peradilan Umum secara resmikeluar dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia untukkemudian bergabung di bawah naungan Mahkamah Agung RepublikIndonesia dengan masa transisi paling lama 5 (lima) tahun (lebihkurang tahun 2003 sudah selesai). Atas dasar itu, maka berdasarkanSurat Persetujuan Menteri Negara pendayaan Aparatur NegaraNomor 24/M.PAN/I/2000 dikeluarkan Keputusan Menteri Hukum

  • 10 Sekretriat Jenderal

    dan Perundang-Undangan Republik Indonesia Nomor M.O3-PR.07.10 tahun 2000 tanggal 5 April 2000 tentang Organisasi danTata Kerja Departemen Hukum dan Perundang-UndanganRepublik Indonesia.

    B. Dinamika Peran, Tugas Pokok dan Fungsi

    Tahun demi tahun sesuai dengan perkembangan sejarahRepublik Indonesia, maka susunan organisasi dan tata kerjaSekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM mengalamiperubahan dan penyempurnaan pula. Secara ringkas perubahanberdasarkan fungsinya itu sebagai berikut:

    1. Fungsi Administrasi dan TeknisPeriode sebelum tahun 1966, tepatnya pada tahun 1962,bentuk organisasi atau wadah yang menjalankan fungsiSekretariat Jenderal pada periode ini bernama KantorPusat Kementrian dengan mempunyai ruang lingkup yangsangat luas, disamping mengelola bidang administrasijuga mengelola bidang teknis.

    2. Fungsi Administrasi dan Sebagian TeknisMulai tahun 1966 dengan dibentuk Inspektorat Jenderal,Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat JenderalPemasyarakatan, Direktorat Jenderal Pembinaan Badan-badan Peradilan Umum dan Perundang-undangan, makabentuk organisasi Kementerian kehakiman adalah

  • 11Sekretriat Jenderal

    11

    holding company type Masing-masing unit mengurusadministrasi di unitnya dan mempunyai bagian anggarantersendiri.

    Dengan keputusan Presidium Kabinet tertanggal 31Agustus 1966 Nomor 15/U/Kep/8/1966 telah diaturmengenai kedudukan, tugas pokok, fungsi, wewenang,dan tata kerja Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal,dan Inspektorat Jenderal. Sekretariat jenderal adalahbadan staf yang berada di bawah menteri dan dipimpinoleh sekretariat jenderal. Tugas sekretariat jenderaladalah memberikan bantuan di bidang teknis danadministrasi, dalam melaksanakan tugasnya sekretariatjenderal dibantu oleh Kepala Biro. Adapun direktoratjenderal merupakan alat pelaksana utama tugasKementerian dipimpin oleh seorang direktur jenderal, sedangkan sebagai alat pelaksana utama pengawasanKementerian adalah inspektorat jenderal yang dipimpinoleh inspektur jenderal.

    3. Fungsi AdministrasiBerdasarkan Keppres RI No.27 tahun 1981 diadakanperubahan susunan organisasi Kementerian Kehakimandari bentuk holding company menjadi Intergrateddengan tujuan konsep terpadu di bidang pembinaanhukum. Fungsi sekretariat jenderal dalam usaha membina

  • 12 Sekretriat Jenderal

    administrasi kehakiman semakin ditingkatkan serta mulaimengembangkan sistem komputerisasi untuk bidang-bidang substantif.

    Selama kurun waktu tersebut, saat ini KementerianHukum dan HAM telah beberapa kali mengalamiperubahan nomenklatur. Kementerian Kehakiman RIdibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun1945 tentang Pembentukan Kementerian-Kementeriandi Indonesia, kemudian menjadi Kementerian Hukum danPerundang-Undangan berdasarkan Keputusan MenteriKehakiman No. M.03.PR.07.10 Tahun 2000. Denganterbentuknya Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimanatercantum dalam Keppres RI tgl 20 Oktober 2004 No.187/M Tahun 2004 Nomenklatur KementerianKehakiman Dan HAM RI diubah menjadi KementerianHukum Dan HAM RI.

    Dapat ditinjau dari perubahan fungsi tersebut, bahwaKementerian Hukum dan HAM berkembang sejalan denganperkembangan kebutuhan masyarakat dan bertambah luasnyaruang lingkup tugas Kementerian, sehingga perlu memisahkan antarafungsi teknis dan administrasi, agar lebih memudahkan prosespenyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kementerian secarakeseluruhan.

  • 13Sekretriat Jenderal

    13

    Terlebih lagi sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalambidang hukum, Kementerian Hukum dan HAM memiliki keunikanyang membedakannya dengan organisasi publik lainnya, yaknibanyaknya unit organisasi yang bernaung didalamnya. Dalam halini, Kementerian Hukum dan HAM memiliki sebelas (11) UnitUtama Eselon I, tiga puluh tiga (33) Kantor Wilayah, serta tujuhratus (700) Unit Pelaksana Teknis yang tersebar secara nasional.

    Tabel 1.1 Struktur Organisasi Kementerian Hukum dan HAM RI

    MENTERI HUKUM DAN HAK AS ASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

    STAF AHLI

    INSPEKTORAT JENDERAL

    SEKRETARIAT JENDERAL

    DIREKTORAT JENDERAL

    ADMINISTRASI UMUM

    DIREKTORAT JENDERAL

    PEMASYARA-KATAN

    DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

    DIREKTORAT JENDERAL

    HAK KEKAYAAN

    INTELEKTUAL

    DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA

    BADAN PEMBINAAN

    HUKUM NASIONAL

    BADAN PENELITIAN

    DAN PENGEMBANGAN HAK

    ASASI MANUSIA

    KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM

    DAN HAK ASASI MANUSIA

    BADAN PENGEMBANG

    AN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

    DIREKTORAT JENDERAL

    PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

    Dengan struktur organisasi yang besar ini, KementerianHukum dan HAM memiliki tugas pokok dan fungsi sangat luasyang meliputi:

    1. Tugas PokokDepartemen Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyaitugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan

  • 14 Sekretriat Jenderal

    sebagian tugas pemerintahan di Bidang Hukum dan HakAsasi Manusia.

    2. Fungsia. Perumusan kebijakan nasional, kebijakan

    pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang hukumdan hak asasi manusia;

    b. Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai denganbidang tugasnya;

    c. Pengelolaan barang milik/ kekayaan negara yangmenjadi tanggung jawabnya;

    d. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; dane. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan

    pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepadaPresiden.

    C. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

    Mengacu pada struktur organisasi Kementerian Hukum danHAM (Permenkumham No. 676 Tahun 2010), dijelaskan bahwaorganisasi Kementerian Hukum dan HAM dipimpin pejabatsetingkat menteri. Dengan demikian, manajemen puncak ataupenentu kebijakan dalam lingkungan Kementerian Hukum danHAM dipegang oleh Menteri Hukum dan HAM untuk selanjutnyasecara administratif dijalankan melalui Sekretariat Jenderal agardapat diimplementasikan kepada Unit-Unit Utama Eselon I yang

  • 15Sekretriat Jenderal

    15

    ada di dalamnya. Sementara Kantor-Kantor Wilayah yang tersebarsecara nasional merupakan perwakilan Menteri di daerah makadari itu langsung berhubungan dengan Menteri Hukum dan HAMdengan difasilitasi oleh Sekretariat Jenderal.

    Sehingga dapat dikatakan kedudukan Sekretariat JenderalKementerian Hukum dan HAM yang setingkat eselon I ini sangatvital sebagai service unit yakni sebagai administrator, manajer dansekretaris dari organisasi Kementerian Hukum dan HAM. Dimanadengan didukung oleh enam (6) biro setingkat eselon II didalamnya, Sekretariat Jenderal memiliki tugas pokok dan fungsiatas nama departemen, dan tidak dibatasi pada fungsi yang bersifatteknis pelayanan masyarakat. Sementara, perlu diketahui bahwaunit utama eselon I Kementerian Hukum dan HAM selainSekretariat Jenderal ( yakni; Imigrasi, Pemasyarakatan, HakKekayaan Intelektual, Peraturan Perundangan, Administrasi HukumUmum, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Hak Asasi Manusia,Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia) terikat pada pelayananyang bersifat teknis kepada masyarakat.

    Keberadaan biro-biro setingkat eselon II tersebut menjadisistem pendukung tugas pokok dan fungsi dari Sekretariat Jenderalyang terdiri atas; (1) Biro Perencanaan dan Pusat Pengkajian danPengembangan Kebijakan; (2) Biro Kepegawaian; (3) BiroKeuangan; (4) Biro Umum; (5) Biro Humas dan Hubungan LuarNegeri; dan (6) Biro Perlengkapan.

  • 16 Sekretriat Jenderal

    TABEL 1.2 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal

    Sumber : Peraturan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Nomor : M.HH-05.OT.01-01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010 Tentang Organisasi Dan Tata KerjaDepartemen Hukum dan HAM

    Untuk optimalisasi dan efektivitas kinerja dari biro-birotersebut, masing-masing biro di dukung oleh Kepala Bagiansetingkat eselon III yang masing-masing dibantu oleh KepalaSubbagian setingkat eselon IV sebagaimana tersebut di bawah ini.

    Biro Perencanaan dan Pusat Pengkajian dan PengembanganKebijakan, meliputi; (1) Bagian Program dan Anggaran, yangdidukung oleh 4 (empat) Subbagian yaitu, Subbagian PenyusunanProgram dan Anggaran I, Subbagian Penyusunan Programdan Anggaran II, Subbagian Penyusunan Program danAnggaran III, dan Subbagian Penyusunan Program danAnggaran IV; (2) Bagian Kelembagaan, yang didukung oleh 3(tiga) Subbagian yaitu, Subbagian Organisasi I, Subbagian

  • 17Sekretriat Jenderal

    17

    Organisasi II, dan Subbagian Organisasi III; (3) Bagian TataLaksana, didukung oleh 4 (empat) Subbagian yaitu, SubbagianStandardisasi Sarana Kerja, Subbagian Sistem, Prosedur, danMetoda, Subbagian Analisa Tata Laksana, dan Subbagian TataUsaha Biro; (4) Bagian Pengelolaan dan PendayagunaanTelematika, didukung oleh 4 (empat) Subbagian yaitu, SubbagianPerencanaan dan Fasilitasi Telematika, SubbagianStandardisasi Telematika, Subbagian Data dan Informasi, danSubbagian Pengamanan dan Pemeliharaan Telematika; (5)Bagian Evaluasi dan Pelaporan, yang didukung oleh 4 (empat)Subbagian yaitu, Subbagian Pemantauan, Analisa danPelaporan I, Subbagian Pemantauan, Analisa dan PelaporanII, Subbagian Pemantauan, Analisa dan Pelaporan III, danSubbagian Pemantauan, Analisa dan Pelaporan IV; (6)Kelompok Jabatan Fungsional.

    Biro Kepegawaian meliputi ; (1) Bagian UmumKepegawaian, didukung oleh 4 (empat) Subbagian yaitu,Subbagian Penyusunan Formasi dan Pengadaan Pegawai,Subbagian Peraturan Perundangan-undangan, SubbagianJaminan Sosial, dan Subbagian Tata Usaha Biro; (2) BagianPengembangan Karir Pegawai, didukung oleh 3 (tiga) Subbagianyaitu, Subbagian Analisa Kebutuhan Pengembangan Pegawai,Subbagian Analisa Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan LuarNegeri, dan Subbagian Seleksi Pengembangan Pegawai; (3)

  • 18 Sekretriat Jenderal

    Bagian Mutasi Pegawai, didukung oleh 4 (empat) Subbagianyaitu, Subbagian Mutasi I, Subbagian Mutasi II, SubbagianMutasi III, dan Subbagian Mutasi IV ; (4) BagianPemberhentian, Pensiun dan Disiplin Pegawai, didukung oleh4 (empat) Subbagian yaitu, Subbagian Pemberhentian danPensiun I, Subagian Pemberhentian dan Pensiun II, SubagianPemberhentian dan Pensiun III, dan Subagian AdministrasiDisiplin Pegawai; (5) Bagian Tata Usaha Kepegawaian,didukung oleh 4 (empat) Subbagian yaitu, Subbagian Tata NaskahI, Subbagian Tata Naskah II, Subbagian Penggandaan I, danSubbagian Penggandaan II; dan (6) Kelompok JabatanFungsional.

    Biro Keuangan terdiri dari; (1) Bagian PelaksanaanAnggaran, yang didukung oleh 4 (empat) Subbagian yaitu,Subbagian Pelaksanaan Anggaran I, Subbagian PelaksanaanAnggaran II, Subbagian Pelaksanaan Anggaran III, dan SubbagianPelaksanaan Anggaran IV; (2) Bagian Perbendaharaan dan TataUsaha Keuangan, didukung oleh 4 (empat) Subbagian yaitu,Subbagian Perbendaharaan, Subbagian Tata Usaha Keuangan,Subbagian Kerugian Negara, dan Subbagian Tata Usaha Biro; (3)Bagian Pengujian Dokumen dan Penerbitan Surat PerintahMembayar, didukung oleh 4 (empat) Subbagian yaitu, SubbagianPengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar I, SubbagianPengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar II, Subbagian

  • 19Sekretriat Jenderal

    19

    Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar III, danSubbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar IV;(4) Bagian Akuntansi dan Pelaporan, didukung oleh 4 (empat)Subbagian yaitu, Subbagian Akuntansi dan Pelaporan I,Subbagian Akuntansi dan Pelaporan II, Subbagian Akuntansidan Pelaporan III, dan Subbagian Akuntansi dan PelaporanIV; (5) Kelompok Jabatan Fungsional.

    Biro Umum terdiri dari; (1) Bagian Tata UsahaKementerian, yang didukung oleh 3 (tiga) Subbagian yaitu,Subbagian Persuratan, Subbagian Arsip, dan SubbagianPenggandaan dan Pencetakan; (2) Bagian Tata UsahaPimpinan, didukung oleh 4 (empat) Subbagian yaitu, SubbagianTata Usaha Menteri, Subbagian Tata Usaha SekretarisJenderal, Subbagian Tata Usaha Staf Ahli, dan SubbagianProtokol; (3) Bagian Bina Sikap Mental, didukung oleh 3 (tiga)subbagian yaitu, Subbagian Rohani dan Sosial, SubbagianKesehatan Pegawai, dan Subbagian Kesejahteraan; (4)Bagian Rumah Tangga, didukung oleh 4 (empat) subbagian, yaituSubbagian Urusan Dalam, Subbagian Kendaraan danPerjalanan Dinas, Subbagian Gaji, dan Subbagian Tata UsahaBiro; (5) Bagian Pengamanan, didukung oleh 3 (tiga) subbagian,yaitu Subbagian Pengamanan Pimpinan, SubbagianPengamanan Lingkungan dan Instalasi, dan SubbagianPengamanan Dokumen dan Jalur Informasi.

  • 20 Sekretriat Jenderal

    Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri, terdiri dari; (1) BagianHubungan Antar Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan,yang didukung oleh 2 (dua) subbagian yaitu, Subbagian HubunganLembaga Pemerintah dan Negara, dan Subbagian HubunganOrganisasi Kemasyarakatan; (2) Bagian Informasi danKomunikasi, didukung oleh 3 (tiga) subbagian yaitu, SubbagianPengolahan dan Penyajian Berita, Subbagian Hubungan Persdan Media Massa, dan Subbagian Dokumentasi danPerpustakaan; (3) Bagian Kerja Sama Luar Negeri, didukungoleh 3 (tiga) subbagian yaitu, Subbagian Kerja Sama Badan-Badan Internasional, Subbagian Kerja Sama Antar Negara,dan Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; (4) Bagian Fasilitasidan Pengaduan Masalah Hukum, didukung oleh 3 (tiga)subbagian yaitu, Subbagian Administrasi dan Dukungan TeknisMajelis Pengawas Pusat Notaris, Subbagian PengaduanMasalah Hukum, dan Subbagian Tata Usaha Biro; (5)Kelompok Jabatan Fungsional.

    Terakhir Biro Perlengkapan terdiri dari; (1) Bagian AnalisaKebutuhan, yang didukung oleh 3 (tiga) subbagian, yaituSubbagian Penyediaan Data, Subbagian Pembakuan, danSubbagian Tata Usaha Biro; (2) Bagian Pengadaan, yangdidukung oleh 3 (tiga) subbagian yaitu Subbagian Harga danMutu, Subbagian Pelaksanaan Pengadaan, dan SubbagianEvaluasi dan Pelaporan Pengadaan; (3) Bagian Penyimpanan

  • 21Sekretriat Jenderal

    21

    dan Penyaluran, didukung oleh 3 (tiga) subbagian yaitu,Subbagian Penyimpanan, Subbagian Penyaluran, danSubbagian Pemeliharaan; (4) Bagian Penatausahaan BarangMilik Negara, didukung oleh 3 (tiga) subbagian yaitu, SubbagianPembukuan, Subbagian Inventarisasi, dan Subbagian Evaluasidan Pelaporan Barang Milik Negara; (5) Bagian Penghapusan,didukung oleh subbagian yaitu, Subbagian Penilaian Barang MilikNegara, Subbagian Penetapan Status Barang Milik Negara,dan Subbagian Pelaksanaan Penghapusan Barang MilikNegara; (6) Kelompok Jabatan Fungsional.

    D. Rangkuman

    Berdasarkan uraian dalam Bab ini dapat ditarik beberapakesimpulan sebagai rangkuman, sebagai berikut:

    1. Keberadaan Sekretariat Jenderal Kementerian Hukumdan HAM tidak terlepas dari latar belakang berdirinyaKementerian, karena sejak mula berdiri, SekretariatJenderal merupakan salah satu unit yang pertamadibentuk yakni dua hari setelah kemerdekaan BangsaIndonesia dikumandangkan, pada tanggal 19 Agustus1945, PPKI dalam sidangnya menetapkan peraturanpemerintah Nomor 2 Tahun 1945 mengenai pembentukandepartemen-departemen di Indonesia. Selain itu, diaturpula diatur pula tugas pokok dan ruang lingkup

  • 22 Sekretriat Jenderal

    Kementerian Kehakiman yakni mengurus hal mengenaipengadilan, penjara, kejaksaan, dan sebagainya. Padawaktu itu termasuk ruang lingkup tugas Kementerian iniantara lain : Balai harta peninggalan dan pusat pendaftaranwasiat, notariat, catatan sipil, ijin tinggal di Indonesia,kepenjaraan, persetujuan berdirinya perkumpulan,peraturan mengenai hukum perdata, dagang, dan semuaperaturan mengenai peradilan, daktiloskopi, pengurusanpaspor ke luar negeri, dan lain-lain.

    2. Selama kurun waktu sejak dibentuk hingga sekarang,fungsi pelayanan Sekretariat Jenderal mengalamiperubahan dan penyempurnaan pula. Dimulai pada tahun1962, Sekretariat Jenderal melaksanakan fungsipelayanan administrasi dan teknis sekaligus dengannomenklatur Kantor Pusat Kementrian. Kemudian tahun1966, setelah dibentuk unit eselon I lainnya yakniInspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Imigrasi,Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Direktorat JenderalPembinaan Badan-badan Peradilan Umum danPerundang-undangan, maka fungsi pelayanan yangdilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal sedikit terkurangikhususnya dalam fungsi pelayanan teknis karena bentukorganisasi Kementerian kehakiman adalah holdingcompany type sehingga masing-masing unit mengurus

  • 23Sekretriat Jenderal

    23

    administrasi di unitnya dan mempunyai bagian anggarantersendiri. Pergeseran terakhir dari fungsi pelayanan yangdijalankan oleh Sekretariat Jenderal adalah melaluiKeppres RI No.27 tahun 1981 yang lebih difokuskanpada pelayanan administrasi saja karena susunanorganisasi Kementerian Kehakiman diubah dari bentukholding company menjadi Intergrated.

    3. Ketika Reformasi 1998 bergulir, keberadaan lembagaperadilan yang selama ini berada di dalam departemenkehakiman pun dianulir. Lewat Keputusan PresidenRepublik Indonesia Nomor 136 tahun 1999 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan TataKerja Departemen. Keputusan Presiden RepublikIndonesia Nomor 355/m tahun 1999 tentangPengangkatan Menteri Hukum dan Perundang-UndanganRepublik Indonesia. Disusul dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 35 tahun 2000 tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 14 tahun 1970 tentangKetentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakimanmakin mempertegas bahwa lembaga Peradilan Umumsecara resmi keluar dari Departemen KehakimanRepublik Indonesia untuk kemudian bergabung di bawahnaungan Mahkamah Agung Republik Indonesia denganmasa transisi paling lama 5 (lima) tahun (lebih kurang

  • 24 Sekretriat Jenderal

    tahun 2003 sudah selesai). Hal ini membuat beban danporsi pelayanan dari Sekretariat Jenderal semakinberkurang sehingga lebih memudahkan prosespenyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kementeriansecara keseluruhan.

    E. Latihan

    1. Jelaskan perubahan apa saja yang terjadi di lingkunganKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sejakberdiri hingga saat ini dan faktor-faktor apa saja yangmenjadi pemicunya?

    2. Jelaskan arti penting dari kedudukan Sekretariat Jenderalsehingga keberadaannya sangat vital bagikeberlangsungan pelaksanaan tugas pokok dan fungsikementerian hukum dan hak asasi manusia?

    3. Dinamika apa saja yang terjadi hingga tugas, peran danfungsi Sekretariat Jenderal mengalami perubahan danpergeseran dan mengapa hal itu dilakukan?

  • 25Sekretriat Jenderal

    25

    BAB IIISASARAN STRATEGIS DAN PELAYANAN

    SEKRETARIAT JENDERAL

    Setelah membaca Bab II, peserta diharapkan mampu menjelaskanvisi misi dan sasaran strategis organisasi, serta pelayananinternal administratif

    A. Visi Misi dan Sasaran Strategis Organisasi

    Sebagai sebuah organisasi setingkat unit eselon I yangmerupakan bagian dari organisasi Kementerian Hukum dan HAM,Sekretariat Jenderal pun memiliki visi organisasi. Dalam hal ini visidari Sekretariat Jenderal memiliki pengertian bahwa fokus dantujuan organisasi hingga misi serta struktur organisasi diarahkanpada terwujudnya visi organisasi secara keseluruhan. Adapun visi,misi dan indikator kinerja Sekretariat Jenderal dapat dilihat padatabel (data) dibawah ini :

  • 26 Sekretriat Jenderal

    Tabel 3.1Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM

    KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

    VISI : Masyarakat Memperoleh Kepastian HukumMisi : Melindungi Hak Asasi Manusia.

    Values : KIRAP K epentingan MasyarakatI ntegritasR esponsifA kuntabelP rofesional

    GRAND STRATEGY a. Menciptakan Supremasi Hukum.KEMENTERIAN b. Memberdayakan Masyarakat untuk Sadar Hukum dan HAMHUKUM DAN HAM: c. Memperkuat Manajemen dan Kelembagaan secara Nasional

    d. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Hukum danHAM.

    1) Menciptakan Supremasi Hukum.

    a) Pembentukan peraturan perundang-undangan yang mampumenjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan globalsecara tepat waktu.

    b) Seluruh peraturan perundang-undangan di tingkat pusatmaupun daerah harmonis dan melindungi kepentingannasional.

    c) Seluruh pengawasan dan penindakan dilakukan secarakonsisten untuk menjamin kepastian hukum.

    2) Memberdayakan Masyarakat untuk Sadar Hukum dan HAM

    a) Seluruh desa sadar hukum & HAM.b) Seluruh masyarakat, terutama kelompok rentan dan

    minoritas, memperoleh perlindungan dan pemenuhan atashak asasinya.

    c) Hak kekayaan intelektual masyarakat menjadi produkbernilai ekonomi yang diakui secara internasional.

    SASARANKEMENTERIANHUKUM DAN HAM

  • 27Sekretriat Jenderal

    27

    3) Memperkuat Manajemen dan Kelembagaan secaraNasional:a) Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

    pelaporan dilakukan secara tepat waktu dan terintegrasiserta berdasarkan data yang akurat. Indikator Sekretariat Jenderal:

    i Persentase perencanaan, penganggaran danpelaksanaan dalam kerangka pengeluaran jangkamenengah dan berbasis kinerja yang terintegrasi, tepatwaktu dan akurat.(a) Persentase Rencana Strategis (Renstra), rencana

    pengeluaran jangka menengah yang berbasiskinerja dan terintegrasi.

    (b) Persentase penyusunan Rencana Kerja (Renja)Kementerian dan penyesuaian perencanaanperiodik berdasarkan kerangka pengeluaranjangka menengah yang terintegrasi, tepat waktudan akurat. (termasuk revisi anggaran dankegiatan)

    (c) Persentase pelaksanaan program dan kegiatansecara terintegrasi, tepat waktu dan akuntabel.

    (d) Persentase unit kerja yang terintegrasi dalampelaksanaan program dan kegiatan.

    (e) Persentase unit kerja yang memiliki standarpelayanan prima.

    ii Persentase pengelolaan keuangan & pelaksanaananggaran yang tepat waktu, terintegrasi danakuntabel.

    (a) Persentase pengujian SPP dan penerbitan SPMyang tepat waktu, terintegrasi dengan DIPA danakuntabel.

    (b) Persentase administrasi pengelolaan keuanganyang tepat waktu dan akuntabel. (jumlah SK KPA,PPK, bendahara penerima, bendaharapengeluaran, penguji, penandatangan SPM,pemegang UP, TP/TGR dan surat menyurat)

    (c) Persentase akuntansi dan pelaporan keuanganyang tepat waktu, terintegrasi dan akuntabel.

    1. BIRO PERENCANAAN

    2. BIRO KEUANGAN

  • 28 Sekretriat Jenderal

    (d) Persentase pelaksanaan anggaran yang tepatwaktu, terintegrasi dan akuntabel. (tidak termasukrevisi DIPA).

    iii Persentase pengelolaan barang milik negara yangtepat waktu, terintegrasi dan akuntabel di lingkunganKementerian Hukum dan HAM.(a) Persentase unit kerja yang terpetakan kebutuhan

    BMN dan barang persediaan secara terintegrasidan sesuai standar.

    (b) Persentase kebutuhan unit kerja yang terpenuhisecara tepat waktu dan akuntabel sesuai anggaran.

    (c) Persentase BMN dan barang persediaan yangterpelihara baik dan yang disalurkan secara tepatwaktu dan akuntabel.

    (d) Persentase BMN dan barang persediaan yangterinventarisasi secara terintegrasi dan akuntabel.

    (e) Persentase penghapusan BMN yang terintegrasidan akuntabel.

    iv Persentase unit utama dan kantor wilayah yangterintegrasi dalam jaringan data dan informasi.(a) Persentase administrasi pusat pengembangan dan

    pendayagunaan telematika yang tepat waktu danakuntabel.

    (b) Persentase unit utama dan kantor wilayah yangterintegrasi dalam jaringan data dan informasi.

    (c) Jumlah kebijakan, standarisasi, pedoman danprosedur yang mendukung integrasi bidangtelematika di lingkungan Kementerian Hukum danHAM. (diusulkan menjadi Bidang Kebijakan danStandarisasi Telematika).

    b) Seluruh unit kerja memenuhi standar pelayanan primadan mencapai target kinerjanya dengan administrasiyang akuntabel. Indikator Sekjen:

    i. Terbentuknya citra positif Kementerian Hukum danHAM di forum nasional dan internasional.

    a. Jumlah lembaga pemerintah dan organisasi

    3. BIRO PERLENGKAPAN

    PUSBANG YATEL

    4. BIRO HUMAS

  • 29Sekretriat Jenderal

    29

    kemasyarakatan yang berpartisipasi dalampelaksanaan kebijakan Kementerian Hukum danHAM.

    b. Jumlah negara dan badan internasional yangbekerjasama dengan Kementerian Hukum danHAM.

    c. Persentase berita terkait Kementerian Hukum danHAM yang didistribusikan atau direspon dalamwaktu kurang dari 24 jam secara benar.

    d. Persentase penyelesaian masalah hukumKementerian Hukum dan HAM dan persentasepelaksanaan administrasi sekretariat majelispengawas notaris pusat yang akuntabel.

    ii Persentase pencapaian standar pelayanan primadalam bidang ketatausahaan dan kerumahtanggaan.(a) Persentase administrasi dan pelayanan tugas

    pimpinan yang akuntabel dan tepat waktu.(b) Persentase pelayanan kerumahtanggaan yang

    memenuhi standar pelayanan prima(c) Persentase pelayanan pengamanan departemen

    yang memenuhi standar pelayanan prima(d) Persentase unit kerja departemen yang memenuhi

    standar pelayanan prima dalam ketatausahaan(e) Persentase aparatur yang memperoleh pembinaan

    sikap mental (akan pindah ke biro pegawaian?)

    iii Jumlah rekomendasi peningkatan kinerja danpelayanan Kementerian Hukum dan HAM.(a) Persentase perencanaan, evaluasi dan pelaporan

    Pusjianbang yang akuntabel dan tepat waktu.(b) Jumlah rekomendasi kebijakan Kementerian

    Hukum dan HAM di bidang hak kekayaanintelektual, keimigrasian, pemasyarakatan,pelayanan hukum dan jasa hukum lainnya sertaadministratif fasilitatif.

    (c) Persentase administrasi Pusjianbang yang tepatwaktu dan akuntabel.

    5. BIRO UMUM

    PUSAT PENGKAJIANDAN PENGEMBANGAN

  • 30 Sekretriat Jenderal

    c) Kementerian Hukum dan HAM sebagai Law Centrememiliki Kantor Pelayanan Hukum dan HAM di setiapkabupaten/kota. Indikator Sekretariat Jenderal:

    i Persentase pencapaian standar pelayanan prima dantarget kinerja dengan administrasi yang akuntabel ditingkat propinsi.(a) Persentase administrasi Kanwil yang tepat waktu

    dan akuntabel.(b) Persentase pelayanan dan penindakan hukum yang

    memenuhi standar pelayanan prima. (sementaraminus kesadaran hukum dan pembentukan hukum)

    4) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Hukum danHAMa) Seluruh aparatur Hukum dan HAM memiliki kompetensi

    sesuai bidangnya dan memperoleh pengembangan kariryang jelas.

    b) Seluruh unit kerja memiliki SDM profesional sesuaikebutuhan dan kaderisasi yang berkesinambungan. Indikator Setjen:

    i Persentase unit kerja yang memiliki SDM profesionalsesuai kebutuhan dan kaderisasi yangberkesinambungan.(a) Persentase kelengkapan data pegawai secara up-

    to-date, akurat dan on line.(b) Persentase administrasi biro kepegawaian yang

    akuntabel dan persentase aparatur yangmemperoleh pembinaan sikap mental sesuaikebutuhan.(pindahan dari biro umum)

    (c) Persentase unit kerja yang memiliki kaderisasiberkesinambungan dan pegawai yang memperolehpengembangan karir.

    (d) Persentase unit kerja yang memiliki alokasi SDMprofesional sesuai kebutuhan dan persentasepegawai yang memperoleh promosi secara tepatwaktu.

    (e) Persentase penyelesaian pelanggaran disiplinpegawai dan persentase penyelesaian permohonanpegawai.

    5. BIRO UMUM

    6. BIRO KEPEGAWAIAN

  • 31Sekretriat Jenderal

    31

    Mengacu pada data indikator kinerja tersebut diatas diketahuibahwa Kementerian Hukum dan HAM telah memiliki visi dan misiorganisasi. Dari acuan visi dan misi organisasi itu disusun suatuindikator kinerja untuk mewujudkan tujuan organisasi. Bersandarpada nilai-nilai yang menjadi perekat dalam penyusunan visi yakniKIRAP (Kepentingan Masyarakat, Integritas, Responsif,Akuntabel, Profesional).

    B. PELAYANAN INTERNAL ADMINISTRATIF

    Sebelum mengurai dan menjelaskan tentang fungsi pelayanandari Sekretariat Jenderal, kiranya perlu disinggung sedikit tentangpengertian pelayanan. Secara konseptual, ada dua istilah yang perludiketahui, yaitu melayani dan pelayanan. Pengertian melayani adalahmembantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukanseseorang. Sedangkan pengertian pelayanan adalah usahamelayani kebutuhan orang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1995).

    Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkanoleh organisasi atau perorangan kepada konsumen (customer/yangdilayani), yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Normann (1991:14) mengenai karakteristik tentang pelayanan, yakni sebagaiberikut:

  • 32 Sekretriat Jenderal

    a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangatberlawanan sifatnya dengan barang jadi;

    b. Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyatadan merupakan pengaruh yang sifatnya adalah tindakansosial;

    c. Produksi dan konsumsi dari pelayanan tidak dapatdipisahkan secara nyata, karena pada umumnyakejadiannya bersamaan dan terjadi di tempat yang sama.

    Sementara untuk membedakan bentuk pelayanan, Gonroos(1990) membaginya ke dalam tiga kelompok, yaitu :

    a. Core Servicecore service adalah pelayanan yang ditawarkan kepadapelanggan, yang merupakan produk utamanya. Misalnyauntuk hotel adalah penyediaan kamar dan untukpenerbangan adalah transportasi udara. Perusahaanmungkin mempunyai beberapa core service, misalnyaperusahaan penerbangan menawarkan penerbangandalam negeri dan penerbangan luar negeri.

    b. Facilitating Servicefacilitating service adalah fasilitas pelayanan tambahankepada pelanggan, misalnya pelayanan front officepada hotel atau pelayanan check in pada transportasiudara. Facilitating service ini merupakan pelayanantambahan tetapi sifatnya wajib.

  • 33Sekretriat Jenderal

    33

    c. Supporting Serviceseperti pada facilitating service, supporting servicemerupakan pelayanan tambahan (pendukung) untukmeningkatkan nilai pelayanan atau untuk membedakandengan pelayanan-pelayanan dari pihak pesaingnya.Misalnya hotel Restoran pada suatu hotel. Supportingadalah pelayanan tambahan tetapi tidak wajib dandisediakan untuk meningkatkan daya saing.

    Adapun Customer (pelanggan) yang dimaksudkan didalammodul ini adalah siapa saja yang berkepentingan dengan produklayanan kita. Karena itu, customer dapat berupa individu(perorangan), kolektif (organisasi), maupun masyarakat dalam artiluas. Sehingga, pelanggan dapat dikategorikan dalam dua jenis,yaitu :

    1. Pelanggan internal (internal customer) adalah pelangganyang berasal dari dalam organisasi (instansi) itu sendiri.Pelanggan internal dapat dibagi kedalam dua bagian, yaitua) pelanggan internal organisasi dan b) pelanggan internalpemerintah. Pelanggan internal dapat dilihat dari dalamlingkungan organisasi, sehingga meskipun bagian/unitkerja kita berbeda, namun masih dalam lingkunganorganisasi, maka pelanggan tersebut dapat dikategorikansebagai pelanggan internal.

  • 34 Sekretriat Jenderal

    2. Sedangkan pelanggan internal pemerintah adalahpelanggan yang walaupun instansi kita berbeda, namuninstansi pelanggan itu adalah instansi pemerintah,pelanggan tersebut dapat dikategorikan sebagaipelanggan internal pemerintah (pelanggan internal dalamskala makro).

    Pelanggan adalah siapa saja yang terkena dampak dariproduk atau proses pelayanan. Pelanggan dapat dibedakan menjadidua, yaitu pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Pelangganinternal adalah mereka yang terkena dampak dari produk danmerupakan anggota organisasi yang menghasilkan produk tersebut.Sedangkan pelanggan eksternal adalah mereka yang terkenadampak dari produk, tetapi bukan anggota organisasi penghasilproduk (pelanggan eksternal adalah masyarakat).

    Mengacu dari pengertian konseptual di atas, dapat dipahamibahwa kedudukan Sekretariat Jenderal dalam pelayanan lebihmengarah pada bentuk pelayanan administratif. Karena coreservice (produk utama pelayanan) dari Sekretariat Jenderalmenitikberatkan pada fungsi administrasi umum agar dapatmendukung kelancaran dan optimalisasi pelaksanaan tugas danfungsi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secaramenyeluruh dalam lingkup internal kelembagaan baik secara vertikalmaupun horisontal. Dalam hal ini, fungsi dan peran pelayananSekretariat Jenderal dalam rangka supervisi, fasilitasi dan koordinasi

  • 35Sekretriat Jenderal

    35

    kegiatan unit-unit eselon 1, kantor wilayah serta satuan kerja dibawahnya (UPT/ Unit Pelaksana Teknis).

    Pengertian ini telah menempatkan jenis dan karakteristikpelayanan yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal lebih dominanpada pelayanan internal. Meskipun dalam konteks tertentu fungsipelayanan internal pemerintah (eksternal) juga menjadi tanggungjawabnya, misalnya dalam hubungan koordinasi, kerjasama danfasilitasi dengan lembaga tinggi negara seperti Kejaksaan,Kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), DewanPerwakilan Rakyat (DPR), Mahkamah Agung (MA maupunKementerian/ LND dan instansi vertikal lainnya ataupun organisasipemerintah negara-negara lain (asing) serta organisasi nonpemerintah seperti partai politik, media massa, LSM (NGO),organisasi profesi, dan sebagainya.

    Sebagaimana yang tercantum dan diatur dalam PeraturanMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan TataKerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia bahwa Sekretariat Jenderal mempunyai tugasmelaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan danpemberian dukungan administrasi Kementerian. Dan untukmelaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Jenderalmenyelenggarakan fungsi :

  • 36 Sekretriat Jenderal

    1) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas unit-unit organisasidi lingkungan Kementerian;

    2) Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untukmendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsiKementerian;

    3) Penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasidengan Kementerian Koordinator, kementerian Negara,Kementerian lain, Lembaga Pemerintah NonKementerian, dan lembaga lain yang terkait; dan;

    4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.

    Untuk mendukung tugas-tugas tersebut, Sekretariat Jenderaldipimpin oleh satu orang Sekretaris Jenderal yang kedudukan adalahunsur pembantu Menteri dan merupakan pejabat birokrat tertinggidi lingkungan Kementerian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri.

    Sejauh ini jika dicermati, fungsi pelayanan tersebut relatifcukup berjalan dengan baik, meskipun dalam beberapa sisi masihbanyak ditemui kekurangan dan masalah terutama menyangkutaspek citra dan pelayanan kelembagaan di tengah hiruk pikuktuntutan dan kebutuhan soal penegakan hukum dan reformasibirokrasi di Indonesia. Selain itu, persoalan koordinasi baik secarainternal maupun eksternal masih perlu untuk ditingkatkan terus,sebab seringkali timbulnya masalah pada suatu kegiatan karenaterhambat dalam masalah koordinasi antar unit organisasi.

  • 37Sekretriat Jenderal

    37

    Untuk lengkapnya seperti apa bentuk dan detail pelayananyang dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal berikut ini terurai dalamtugas dan fungsi unit-unit eselon II, III, dan IV yang berada dibawah lingkup sekretariat jenderal yang terdiri dari:

    1. BIRO PERENCANAAN

    Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakanpembinaan, koordinasi penyusunan rencana dan anggaran,pengorganisasian, ketatalaksanaan serta evaluasi danpenyusunan laporan Kementerian berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku. Ditinjau daritugas ini, biro ini memiliki atau menyelenggarakan fungsi:

    a. Koordinasi dan pengolahan data perencanaan dananggaran kementerian;

    b. Penyusunan rencana pembangunan yang meliputi rencanapembangunan jangka panjang, rencana pembangunanjangka menengah dan rencana pembangunan tahunan;

    c. Penyusunan program dan Nota Keuangan/RancanganAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN),Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja dan Anggaran,perubahan/revisi Rencana Kerja dan AnggaranKementerian/Lembaga (RKA-K/L);

    d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis perencanaankementerian;

  • 38 Sekretriat Jenderal

    e. Pelaksanaan pembinaan kelembagaan dilingkungankementerian;

    f. Pelaksanaan pembinaan ketatalaksanaan dilingkungankementerian;

    g. Pengelolaan dan pendayagunaan telematika;

    h. Penyusunan evaluasi rencana dan program sertapenyusunan laporan kementerian; dan

    i. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Perencanaan.

    Dalam mendukung tugas pokok dan fungsi tersebut, BiroPerencanaan didukung oleh 6 bagian (Kepala Bagian setingkateselon III) yang terdiri dari ;

    1.1 Bagian Program dan Anggaran;Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugasmelaksanakan koordinasi, penyusunan perencanaan,program dan anggaran, rencana pembangunan jangkamenengah, nota keuangan/RAPBN, Rencana Kerja(Renja), Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga(RKA-K/L), perubahan/revisi rencanastrategis/RKA-K/L serta pemberian bimbingan teknisperencanaan dan penganggaran di lingkungankementerian dan kantor wilayah seluruh Indonesia.

    Untuk melaksanakan tugas tersebut Bagian Program danAnggaran menyelenggarakan fungsi; Koordinasi

  • 39Sekretriat Jenderal

    39

    penyusunan perencanaan, program rencana strategis danprogram dan anggaran; Penghimpunan dan penelahaandata perencanaan strategis; Penelahaan data perencanaanprogram dan anggaran kementerian; Pengolahan danevaluasi Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah(KPJM); Penyusunan dan pengolahan satuan biayakhusus, satuan biaya umum kementerian; Penyusunan,pengolahan dan evaluasi rencana strategis kementeriandan blue print (cetak biru) pembangunan hukum dan hakasasi manusia; Penyusunan dan pengolahan Rencanakerja (Renja), nota keuangan/rencana anggaranpendapatan dan belanja negara (RAPBN), RencanaKerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga(RKA-K/L);Penyusunan dan pengolahan revisi/perubahan rencanastrategis Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga(RKA-K/L) di lingkungan kementerian;Penyusunan dan pengolahan usulan pinjaman/hibah luarnegeri di lingkungan kementerian; dan. Pelaksanaanpemberian bimbingan teknis perencanaan danpenganggaran.

    1.2 Bagian Kelembagaan;Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakanurusan peraturan dan pembinaan kelembagaan, danbimbingan teknis serta evaluasi organisasi di lingkungan

  • 40 Sekretriat Jenderal

    kementerian. Untuk melaksanakan tugas ini BagianKelembagaan menyelenggarakan fungsi; Penelaahan,analisa kebutuhan, penyusunan standar, perumusan tugas,fungsi dan susunan organisasi di lingkungan kementerian;Pengelolaan dan pengolahan data unit organisasi dilingkungan kementerian; Pelaksanaan pemantauan kinerjaorganisasi di lingkungan kementerian; Pelaksanaanbimbingan teknis pengelolaan organisasi; danpengevaluasian organisasi di lingkungan kementerian baikitu unit eselon I dan kantor wilayah di seluruh Indonesia.

    1.3 Bagian Tata Laksana;Bagian Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakanpenyusunan standar sarana kerja, sistem dan proseduradministrasi, analisa jabatan, dan evaluasi ketatalaksanaanserta urusan tata usaha dan rumah tangga BiroPerencanaan. Untuk melaksanakan tugas tersebut,Bagian Tata Laksana menyelenggarakan fungsi;Penyusunan standardisasi sarana kerja, dan penyiapanpengukuran efisiensi dan efektivitas kerja; Penyusunansistem dan prosedur administrasi, metoda kerja dankoordinasi penyiapan naskah rancangan peraturan dilingkungan kementerian; Evaluasi ketatalaksanaan danpenyusunan analisa jabatan; dan Pengelolaan urusan tatausaha dan rumah tangga Biro Perencanaan

  • 41Sekretriat Jenderal

    41

    1.3 Bagian Pengelolaan dan PendayagunaanTelematika;Bagian Pengelolaan dan Pendayagunaan Telematikamempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasidan penyusunan rencana, standardisasi pengelolaan danpendayagunaan telematika, fasilitasi, pengelolaan datadan penyajian informasi, serta pengamanan danpemeliharaan.

    Untuk melaksanakan tugas ini, Bagian Pengelolaan danPendayagunaan Telematika menyelenggarakan fungsi;Koordinasi dan penyusunan rencana pengelolaan danpendayagunaan telematika di lingkungan kementerian;Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pengelolaantelematika di lingkungan kementerian; Koordinasipenyusunan standardisasi pengelolaan danpendayagunaan telematika di lingkungan kementerian;Pelaksanaan koordinasi pengelolaan data dan penyajianinformasi di lingkungan kementerian; dan Koordinasipelaksanaan pengamanan dan pemeliharaan data, sistem,perangkat, jaringan portal serta infrastuktur teknologiinformasi dan komunikasi di lingkungan kementerian.

    1.4 Bagian Evaluasi dan Laporan;Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugasmelaksanakan pemantauan, pengumpulan dan analisis

  • 42 Sekretriat Jenderal

    hasil pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan hasilpelaksanaan rencana dan program kementerian. Untukmelaksanakan tugas tersebut, Bagian Evaluasi danPelaporan menyelenggarakan fungsi; Pelaksanaanpemantauan, pengumpulan dan analisis hasil pemantauanpelaksanaan program dan kegiatan kementerian;Pelaksanaan evaluasi kinerja hasil pelaksanaan rencanadan program kementerian periode sebelumnya; Penyiapanpenyusunan laporan hasil evaluasi rencana dan programkementerian; dan Penyusunan laporan hasil evaluasirencana strategis kementerian sebagai bahan rencanastrategis periode berikutnya di lingkungan Unit Eselon I(Pusat) dan Kantor Wilayah seluruh Indonesia.

    2. BIRO KEPEGAWAIAN

    Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakanpengelolaan dan pembinaan kepegawaian di lingkunganKementerian, terdiri dari: Bagian Umum Kepegawaian, BagianPengembangan Pegawai, Bagian Mutasi Pegawai, BagianPemberhentian Pensiun Disiplin Pegawai, dan Bagian TataUsaha Kepegawaian.

    Dalam melaksanakan tugasnya Biro Kepegawaianmenyelenggarakan fungsi :

  • 43Sekretriat Jenderal

    43

    a. Koordinasi dan penyusunan rencana formasi, pengadaandan penempatan, pengelolaan kepangkatan,kesejahteraan pegawai, serta pengelolaan urusan tatausaha dan rumah tangga Biro Kepegawaian;

    b. Penyusunan rencana pengembangan pegawai dankebutuhan pendidikan dan pelatihan serta peningkatankinerja;

    c. Perencanaan gaji berkala dan mutasi pegawai;d. Pengembangan kinerja, kesejahteraan, disiplin,

    pemberhentian dan pensiun pegawai;e. Pelaksanaan urusan tata usaha kepegawaian.

    Meski demikian, Biro ini dalam menjalankan tugasnya cukuprentan dengan kolusi dan nepotisme, karena berhubungandengan penerimaan calon pegawai, karir dan kesejahteraanpegawai. Hal ini mungkin cukup sulit dihapuskan danmembutuhkan jangka waktu panjang, karena hubungankekerabatan antar pegawai juga masih sulit dikurangi. Namun,semangat dan optimisme harus tetap terjaga guna membenahikondisi ini sehingga tujuan mulia sebagaimana yang dituangkandalam tataran ideal konseptual Reformasi Birokrasi dapatterlaksana.

    Dalam mendukung tugas pokok dan fungsi tersebut, BiroKepegawaian didukung oleh 5 bagian (Kepala Bagiansetingkat eselon III) yang terdiri dari ;

  • 44 Sekretriat Jenderal

    2.1 Bagian Umum Kepegawaian;Bagian Umum Kepegawaian mempunyai tugasmelaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunanrencana formasi, pengadaan dan alokasi formasi,pengendalian kepangkatan, kesejahteraan dan urusan tatausaha dan rumah tangga Biro Kepegawaian.

    Untuk melaksanakan tugas ini, Bagian UmumKepegawaian menyelenggarakan fungsi; Penyiapankoordinasi dan penyusunan rencana formasi, pengadaan,alokasi formasi dan pengendalian kepangkatan dilingkungan unit eselon I (pusat) dan kantor wilayah;Penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturanperundangan-undangan dan petunjuk-petunjukkepegawaian, penghimpunan dan pemeliharaan peraturanyang berkaitan dengan kepegawaian; Penyiapanpenyelesaian urusan jaminan hari tua, kartu isteri/suami,cuti pegawai dan laporan perkawinan, kelahiran,perceraian, penyiapan permohonan bantuan danatabungan perumahan, piagam Dayaka RhudikaPengayoman dan pembekalan bagi pegawai yang akanpensiun; serta Pengelolaan urusan tata usaha BiroKepegawaian.

  • 45Sekretriat Jenderal

    45

    2.2 Bagian Pengembangan Karir Pegawai;Bagian Pengembangan Karir Pegawai mempunyai tugasmelaksanakan penyiapan perencanaan, penyusunan dananalisa kebutuhan pengembangan karir pegawai, bahanseleksi pegawai, pemberian piagam penghargaan bagipegawai yang telah memasuki masa pensiun,pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan luarnegeri.

    Untuk melaksanakan tugas ini, Bagian PengembanganPegawai menyelenggarakan fungsi; Penyiapan danpenganalisaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan dalamrangka pengembangan karir pegawai; Penyiapan danpenyaringan pegawai untuk keperluan pengangkatan,penempatan dan pengembangan; Penyiapan pengirimanpegawai ke luar negeri; dan Penyiapan pemberianpenghargaan kepada pegawai dan unit kerja yangberprestasi.

    2.3 Bagian Mutasi PegawaiBagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas melaksanakanpenyiapan penetapan, pengangkatan, kepangkatan,penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnyaserta pengelolaan administrasi jabatan fungsional dilingkungan kementerian baik di Pusat (Unit Eselon I)

  • 46 Sekretriat Jenderal

    maupun kantor wilayah kementerian hukum dan ham diseluruh Indonesia.

    Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,Bagian Mutasi Pegawai menyelenggarakan fungsi;Penyiapan penetapan pengangkatan dan kepangkatanpegawai; Penyiapan penetapan penggajian; Penyiapanpenetapan pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnyaserta pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil; danPengelolaan administrasi jabatan fungsional.

    2.4 Bagian Pemberhentian, Pensiun dan DisiplinPegawai;Bagian Pemberhentian, Pensiun dan Disiplin Pegawaimempunyai tugas melaksanakan penyiapan di bidangpemberhentian dan pemensiunan, dan penegakan disiplindi lingkungan kementerian dan kantor wilayah.

    2.5 Bagian Tata Usaha Kepegawaian;Bagian Tata Usaha Kepegawaian mempunyai tugasmelaksanakan urusan tata usaha kepegawaian. Untukmelaksanakan tugas tersebut, Bagian TataUsahaKepegawaian menyelenggarakan fungsi pelayanan;Penghimpunan data kepegawaian, pencatatan segalapemindahan pegawai, dan mutasi kepegawaian dalambuku mutasi dan kartu mutasi pegawai yang bersangkutan;

  • 47Sekretriat Jenderal

    47

    Penyusunan daftar urut kepegawaian setiap tahun dilingkungan sekretariat jenderal; Pengelolaan arsipkepegawaian secara sistematis serta urusan kartupegawai (KARPEG) kantor pusat (unit eselon I) dankantor wilayah di seluruh Indonesia; dan Pengelolaanpenggandaan.

    3. BIRO KEUANGAN

    Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,pengelolaan, koordinasi, dan pelaksanaan anggaran dilingkungan Kementerian berdasarkan ketentuan peratur anperundangundangan yang berlaku, terdiri dari: BagianPelaksanaan Anggaran, Bagian Perbend aharaan dan TataUsaha Keuangan, Bagian Pengujian dan Penerbitan SuratPerintah Membayar, Bagian Akuntansi dan Pelaporan.

    Tugas Biro Keuangan sangat erat hubungannya dengan BiroPerencanaan, bahkan pada tahun-tahun sebelumnya bagianini juga melakukan penyusunan anggaran, saat ini koordinasidilakukan menyangkut pencairan dan pertanggungjawabananggaran. Tugas masing-masing bagian juga saling berkaitan.

    Adapun Tugas Pokok dari biro keuangan ini diantaranyamelaksanakan pembinaan, pengelolaan, koordinasi, danpelaksanaan anggaran di lingkungan kementerian berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan.

  • 48 Sekretriat Jenderal

    Dalam melaksanakan tugas ini, Biro Keuanganmenyelenggarakan fungsi-fungsi pelayanan meliputi :a. Penyiapan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja

    negara kementerian;b. Koordinasi, pembinaan, pengelolaan terhadap

    pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negarakementerian;

    c. Penyusunan dan perumusan pelaksanaan daftar isianpelaksanaan anggaran (DIPA) kementerian;

    d. Penyusunan revisi daftar isian pelaksanaan anggarankementerian;

    e. Pelaksanaan pengeluaran keuangan kementerian;f. Pelaksanaan dan pengujian surat permintaan pembayaran

    (SPP) dan penerbitan surat perintah membayar (SPM)Sekretariat Jenderal;

    g. Pelaksanaan urusan pembendaharaan dan penatausahaanadministrasi keuangan kementerian;

    h. Pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangankementerian;

    i. Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan;j. Pelaksanaan penyelesaian kerugian negara; dank. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Keuangan.

    Guna mendukung tugas pokok dan fungsi tersebut, BiroKeuangan didukung oleh 4 bagian (Kepala Bagian setingkat

  • 49Sekretriat Jenderal

    49

    eselon III) yang terdiri dari ; Bagian Pelaksanaan Anggaran;Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan; BagianPengujian Dokumen dan Penerbitan Surat PerintahMembayar; Bagian Akuntansi dan Pelaporan; dan KelompokJabatan Fungsional.

    1.1 Bagian Pelaksanaan AnggaranAdapun Bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugasmelaksanakan pengelolaan anggaran pendapatan danbelanja kementerian, penyusunan dan perumusanpelaksanaan daftar isian pelaksanaan anggaran, revisidaftar isian pelaksanaan anggaran serta bimbingan teknispelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian baikdi Pusat (unit eselon I) maupun kantor wilayah.

    Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bagian PelaksanaanAnggaran menyelenggarakan fungsi; Penyiapanpelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negarakementerian; Penyiapan penyusunan dan perumusanpelaksanaan daftar isian pelaksanaan anggaran;Penyiapan revisi daftar isian pelaksanaan anggaran;Penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan danpetunjuk teknis daftar isian pelaksanaan anggaran;pengelolaan penerimaan negara bukan pajak; danPemberian bimbingan teknis pelaksanaan anggaran.

  • 50 Sekretriat Jenderal

    1.2 Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha KeuanganBagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuanganmempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengelolaankeuangan, perbendaharaan, tata usaha keuangan,bimbingan teknis pengelolaan keuangan di lingkungankementerian dan urusan tata usaha Biro Keuangan.

    Untuk melaksanakan tugas tersebut, BagianPerbendaharaan dan Tata Usaha Keuanganmenyelenggarakan fungsi; Penyusunan pedoman danpetunjuk tata usaha keuangan di lingkungan kementerian;Penyiapan dan penetapan pengelola keuangan; Penyiapanpenyusunan bahan pengelolaan perbendaharaan;Penyiapan bahan penilaian dan penyelesaian kerugiannegara; Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaankeuangan; dan Pengelolaan urusan tata usaha dan rumahtangga Biro Keuangan.

    1.3 Bagian Pengujian Dokumen dan Penerbitan SuratPerintah MembayarBagian Pengujian Dokumen dan Penerbitan SuratPerintah Membayar mempunyai tugas melaksanakanpengujian surat perintah pembayaran (SPP), penerbitansurat perintah membayar (SPM), surat setoran bukanpajak (SSBP), monitoring dan pembinaan teknispengujian surat perintah pembayaran dan penerbitan surat

  • 51Sekretriat Jenderal

    51

    perintah membayar, surat setoran bukan pajak sertapelaksanaan urusan biaya mutasi pejabat kementerian,biaya secara terpusat dan biaya pemulangan bagipegawai yang pensiun di lingkungan kementerian baik diPusat (unit eselon I) maupun Kantor Wilayah seluruhIndonesia.

    Untuk melaksanakan tugas ini, Bagian PengujianDokumen dan Penerbitan Surat Perintah Membayarmenyelenggarakan fungsi; Pengujian surat perintahpembayaran dan penerbitan surat perintah membayarserta surat setoran bukan pajak; Pengajuan surat perintahmembayar dan penyetoran surat setoran bukan pajakkepada kantor pelayanan perbendaharaan negara(KPPN); Pembinaan teknis pengujian surat perintahpembayaran dan penerbitan surat perintah membayarserta surat setoran bukan pajak kementerian;Pelaksanaan monitoring penerbitan surat perintahmembayar dan surat setoran bukan pajak kementerian;Pelaksanaan urusan biaya mutasi pejabat kementerian;Pelaksanaan urusan biaya secara terpusat; danPelaksanaan biaya pemulangan bagi pegawai yangpensiun.

  • 52 Sekretriat Jenderal

    1.4 Bagian Akuntansi dan PelaporanBagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugasmelaksanakan akuntansi, penyusunan laporan keuangankementerian serta bimbingan teknis akuntansi danpelaporan keuangan di lingkungan kementerian baik Pusatmaupun Kantor Wilayah.

    Untuk melaksanakan tugas ini, Bagian Akuntansi danPelaporan menyelenggarakan fungsi; Penyusunanpertanggung jawaban pelaksanaan anggaran;Pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaananggaran; Penyiapan rekonsiliasi data laporan keuangan;dan Pemberian bimbingan teknis akuntansi dan pelaporankeuangan.

    4. BIRO PERLENGKAPAN

    Biro Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakanpembinaan dan pelaksanaan pengelolaan perlengkapan dilingkungan Kementerian. Atas dasar itu Biro Perlengkapanmemiliki fungsi pelayanan yang :a. Penyiapan pembinaan dan pengaturan pengelolaan

    perlengkapan dan menganalisa kebutuhan sertapengelolaan barang milik negara pada unit kerja sesuaidengan standardisasi.

  • 53Sekretriat Jenderal

    53

    b. Pelaksanaan pengadaan perlengkapan guna memenuhikebutuhan unit kerja secara tepat dan sesuaistandardisasi.

    c. Pelaksanaan penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaanperlengkapan barang milik negara.

    d. Pelaksanaan penatausahaan barang milik negara yangterinventarisasi dan sesuai standardisasi.

    e. Pelaksanaan inventarisasi dan penyusunan statistikperlengkapan;

    f. Penyiapan penetapan dan pelaksanaan kebijaksanaanpenggunaan pemanfaatan, penghapusan danpemindahtanganan barang milik negara dalampenggunaan kementerian.

    g. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro perlengkapan.

    Sehingga dapat dikatakan Biro ini memberi pelayanan danmengatur penyediaan kebutuhan Kementerian, sarana danprasarana seperti pengadaan pakaian dinas, kendaraanpegawai, rumah dinas, ATK untuk seluruh biro dansebagainya. Sebagian besar kegiatan terkait pengadaanbarang dan jasa tiap tahunnya dalam alokasi yang cukup besar.

    Guna mendukung tugas dan fungsi pelayanan tersebut, BiroPerlengkapan didukung 5 (lima) bagian setingkat eselon IIIyang terdiri dari; Bagian Analisa dan Kebutuhan; BagianPengadaan; Bagian Penyimpanan dan Penyaluran: Bagian

  • 54 Sekretriat Jenderal

    Inventarisasi; Bagian Penghapusan; dan kelompok jabatanfungsional.

    4.1 Bagian Analisa KebutuhanBagian Analisa Kebutuhan mempunyai tugasmelaksanakan pemetaan kebutuhan barang milik negarapada unit kerja secara terintegrasi sesuai denganstandardisasi dan pengelolaan barang milik negara.

    Dalam melaksanakan tugas ini, Bagian Analisa Kebutuhanmenyelenggarakan fungsi pelayanan; Penyediaan databarang milik negara dan penyiapan peraturan-peraturanperlengkapan; Penganalisaan kebutuhan barang miliknegara dan pembakuan perlengkapan; dan Pengelolaanurusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perlengkapan.

    4.2 Bagian PengadaanBagian Pengadaan mempunyai tugas melaksanakanpengadaan kebutuhan perlengkapan unit kerja pusat dandaerah dilingkungan Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia secara tepat dan sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

    Dalam melaksanakan tugas ini, Bagian Pengadaanmelaksanakan fungsi pelayana; Penyiapan penelaahandan penyiapan penilaian harga dan mutu barang/jasa;Pelaksanaan pengadaan barang/jasa; dan Pengevaluasianpelaksanaan pengadaan barang/jasa.

  • 55Sekretriat Jenderal

    55

    4.3 Bagian Penyimpanan dan PenyaluranBagian Penyimpanan dan Penyaluran mempunyai tugasmelaksanakan penyimpanan, pemeliharaan danpenyaluran barang milik negara.

    Dalam melaksanakan tugas ini, Bagian Penyimpanan danPenyaluran menyelenggarakan fungsi; Pelaksanaanpenyimpanan barang milik negara; Pelaksanaanpemeliharaan dan pengamanan barang milik negara; danPelaksanaan penyaluran/pengiriman barang milik negara.

    4.4 Bagian Penatausahaan Barang Milik NegaraBagian Penatausahaan Barang Milik Negara mempunyaitugas melaksanakan pembinaan penatausahaan barangmilik negara.

    Dalam melaksanakan tugas ini, Bagian PenatausahaanBarang Milik Negara menyelenggarakan fungsi;Pelaksanaan pembukuan barang milik negara;Pelaksanaan inventarisasi barang milik negara; danPenyusunan evaluasi dan laporan barang milik negara.

    4.5 Bagian PenghapusanBagian Penghapusan mempunyai tugas melaksanakanpenggunaan, pemanfaatan, penghapusan danpemindahtanganan barang milik negara sesuaistandardisasi dan peraturan perundang-undangan.

  • 56 Sekretriat Jenderal

    Untuk melaksanakan tugas ini, Bagian Penghapusanmenyelenggarakan fungsi pelayanan; Penyiapan penilaiandan pertimbangan penetapan penghapusan barang miliknegara; Pelaksanaan penetapan status penggunaan danpemanfaatan barang milik negara; dan pelaksanaanpenetapan penghapusan dan pemindahtanganan barangmilik negara.

    5. BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA LUAR NEGERI

    Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negerimempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pelaksanaanhubungan kerja sama kelembagaan, luar negeri dan pemberianinformasi dan komunikasi kepada masyarakat mengenaikegiatan-kegiatan di lingkungan kementerian, sertamelaksanakan pengelolaan dan pengadministrasian sekretariatmajelis pengawas pusat notaris, pengaduan dan masalahhukum serta informasi hukum.

    Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Humas danHubungan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi pelayananyang meliputi:a. Pelaksanaan hubungan dengan lembaga Pemerintah,

    lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan.

  • 57Sekretriat Jenderal

    57

    b. Pembinaan dan pelaksanaan hubungan kerja sama luarnegeri.

    c. Pemberian informasi dan komunikasi kepada masyarakatmengenai kegiatan-kegiatan di lingkungan Kementerian.

    d. Pelaksanaan pengelolaan dan pengadministrasiansekretaris majelis pengawas pusat notaris, pengaduandan masalah hukum serta informasi hukum.

    e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro HubunganMasyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri.

    Guna mendukung Guna mendukung tugas dan fungsi pelayanantersebut, Biro Humas dan KLN didukung 5 (lima) bagiansetingkat eselon III yang terdiri dari; Bagian Hubungan AntarLembaga dan Organisasi Kemasyarakatan; Bagian Informasidan Komunikasi; Bagian Kerja Sama Luar Negeri; BagianFasilitasi dan Pengaduan Masalah Hukum; dan KelompokJabatan Fungsional.

    5.1 Bagian Hubungan Antar Lembaga dan OrganisasiKemasyarakatanBagian ini memiliki tugas melaksanakan hubungan antarlembaga pemerintah, lembaga negara dan organisasikemasyarakatan. Dengan demikian fungsi pelayanannyaberpusat pada; Melaksanakan hubungan kerja samadengan lembaga pemerintah;

  • 58 Sekretriat Jenderal

    Melaksanaan hubungan kerja sama dengan lembagapemerintah dan negara; dan memberikan penerangan danpenerimaan informasi serta kerja sama dengan organisasikemasyarakatan, partai politik, lembaga profesi sertalembaga lainnya di luar lingkungan kementerian.

    5.2 Bagian Informasi dan KomunikasiBagian ini memiliki tugas yaitu melaksanakan pemberianinformasi dan komunikasi tentang kegiatan kementerianmelalui pengembangan hubungan masyarakat internal,manajemen data dan perpustakaan, analisa media danmonitoring, serta hubungan pers dan aspirasi masyarakat.

    Untuk melaksanakan tugas ini, Bagian Informasi danKomunikasi menyelenggarakan fungsi pelayanan yangmeliputi; Pelaksanaan pengembangan hubunganmasyarakat internal;. Pelaksanaan manajemen data danperpustakaan; Pelaksanaan analisa media dan monitoring;dan Pelaksanaan hubungan pers dan aspirasi masyarakat.

    5.3 Bagian Kerja Sama Luar NegeriBagian ini mempunyai tugas melaksanakan hubungankerja sama dengan badan-badan internasional dan antarnegara, serta penyusunan program, evaluasi danpelaporan. Dengan demikian biro ini memiliki fungsipelayanan yang meliputi:

  • 59Sekretriat Jenderal

    59

    a. Pelaksanaan hubungan kerja sama dengan badan-badan internasional (organisasi/lembaga internasional);

    b. Pelaksanaan hubungan kerja sama di bidang hukumdengan negara-negara lain (antar negara/pemerintah); dan

    c. Pelaksanaan penyusunan rencana dan programkerja serta evaluasi dan pelaporan.

    5.4 Bagian Fasilitasi dan Pengaduan Masalah HukumBagian Fasilitasi dan Pengaduan Masalah Hukummempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusanadministrasi sekretariat majelis pengawas pusat notaris,pengaduan dan masalah hukum dan pelaksanaan urusantata usaha dan rumah tangga Biro Hubungan Masyarakatdan Kerja Sama Luar Negeri.

    Dalam melaksanakan tugas ini, Bagian Fasilitasi danPengaduan Masalah Hukum menyelenggarakan fungsipelayanan yakni:a. Pelaksanaan urusan administrasi sekretariat majelis

    pengawas pusat notaris;b. Pelaksanaan urusan administrasi pengaduan dan

    masalah hukum; danc. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro

    Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama LuarNegeri.

  • 60 Sekretriat Jenderal

    6. BIRO UMUM

    Biro Umum mempunyai tugas pokok membina danmelaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga dilingkungan Kementerian. Dengan tugas pokok tersebut, BiroUmum memiliki fungsi pelayanan dalam hal:a. Pembinaan dan Pelaksanaan Tata Usaha di lingkungan

    Kementerian;b. Pelaksanaan urusan tata usaha Pimpinan dan protokol;c. Pelaksanaan pembinaan Sikap Mental Pegawai;d. Pelaksanaan urusan Rumah Tangga Dan Tata Usaha Biro

    Umum;e. Pelaksanaan urusan Keamanan Dalam.

    Atas dasar itu, saat ini biro umum mempunyai pegawai dalamjumlah yang paling banyak, karena melakukan pemeliharaanoperasional sehari-hari sekretariat jenderal sepertipemeliharaan sarana fisik dan sarana lainnya, telepon, listrik,air, taman, parkir, penggunaan rumah dinas/jabatan dilingkungan Kementerian, penyiapan tempat rapat/pertemuan,poliklinik, dan yang menarik adalah pembuatan daftar gajipegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal yang dikerjakanoleh bagian rumah tangga. Padahal tahun sebelumnya daftargaji pernah menjadi kewenangan Biro Keuangan.

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Biro Umumdidukung oleh 5 (lima) Subbagian setingkat eselon IV yang

  • 61Sekretriat Jenderal

    61

    terdiri atas; Bagian Tata Usaha Kementerian; Bagian TataUsaha Pimpinan; Bagian Bina Sikap Mental; Bagian RumahTangga; Bagian Pengamanan; dan Jabatan fungsional

    6.1 Bagian Tata Usaha KementerianBagian ini mempunyai tugas melaksanakan danmenyiapkan pembinaan tata usaha dan kearsipan dilingkungan kementerian. Untuk melaksanakan tugas ini,Bagian Tata Usaha Kementerian menyelenggarakanfungsi pelayanan; penyiapan urusan surat menyurat;pengelolaan kearsipan; dan pelaksanaan urusanpenggandaan dan pencetakan.

    6.2 Bagian Tata Usaha PimpinanBagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugasmelaksanakan urusan tata usaha pimpinan dan protokol.Untuk melaksanakan tugas ini, Bagian Tata UsahaPimpinan menyelenggarakan fungsi pelayanan;Pelaksanaan urusan tata usaha Menteri; Pelaksanaanurusan tata usaha Sekretaris Jenderal; Pelaksanaanurusan tata usaha Staf Ahli; dan Pelaksanaan urusanprotokol yang meliputi penerimaan tamu, penyiapanpelaksanan rapat dan acara pimpinan kementerian.

    6.3 Bagian Bina, Sikap MentalBagian Bina Sikap Mental mempunyai tugasmelaksanakan urusan pembinaan rohani, kesehatan, dan

  • 62 Sekretriat Jenderal

    kesejahteraan pegawai lainnya. Untuk melaksanakantugas ini, Bagian Bina Sikap Mental menyelenggarakanfungsi; Pelaksanaan urusan pembinaan rohani dan sosialpegawai; Pelaksanaan urusan kesehatan; danPelaksanaan urusan kesejahteraan pegawai.

    6.4 Bagian Rumah TanggaBagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakanurusan rumah tangga dan pembayaran gaji pegawai dilingkungan Sekretariat Jenderal. Untuk melaksanakantugas ini, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakanfungsi; Pengurusan penggunaan sarana fisik dan saranalainnya di kantor kementerian yakni telepon, listrik, air,penggunaan rumah dinas/jabatan di lingkungankementerian dan penyiapan tempat rapat/pertemuan.;Pengurusan penggunaan kendaraan dinas, pengangkutanpegawai serta administrasi perjalanan dinas; Pembuatandaftar gaji pegawai di lingkungan sekretariat jenderal;dan Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BiroUmum.

    6.5 Bagian PengamananBagian Pengamanan mempunyai tugas melaksanakanurusan keamanan di lingkungan kementerian. Untukmelaksanakan tugas ini, Bagian Pengamanan

  • 63Sekretriat Jenderal

    63

    menyelenggarakan fungsi; pelaksanaan pengamananpimpinan kementerian dan tamu penting; pelaksanaanpenerbitan dan pengamanan fisik bangunan danperlengkapan serta instalasi di lingkungan kementerian;dan pelaksanaan pengamanan dokumen dan keteranganyang bersifat rahasia..

    C. Rangkuman

    Berdasarkan uraian dalam Bab ini dapat ditarik beberapakesimpulan sebagai rangkuman, sebagai berikut:

    1. Sekretariat Jenderal sebagai sebuah organisasi setingkatunit eselon I yang merupakan bagian dari organisasiKementerian Hukum dan HAM, tentu memiliki visiorganisasi. Pemahaman ini adalah pijakan konseptualbahwa semua fokus dan tujuan organisasi hingga misiserta struktur organisasi diarahkan pada terwujudnya visiorganisasi secara keseluruhan. Adapun visi, misi danindikator kinerja Sekretariat Jenderal lebih merupakanrefleksi dan pengejawatahan dari visi, misi dan indikatorkinerja Kementerian secara keseluruhan. Mengingatkedudukan Sekretariat Jenderal adalah sebagai serviceunit dari organisasi Kementerian. Dalam hal ini,Sekretariat Jenderal sebagai administrator, fasilitator,manajer dan sekretaris dari organisasi Kementerian

  • 64 Sekretriat Jenderal

    Hukum dan Hak Asasi Manusia terkait pelaksanaanfungsi pelayanan secara teknis yang dilaksanakan olehUnit-Unit Utama Eselon I yang ada di dalamnya danKantor-Kantor Wilayah yang tersebar secara nasional.

    2. Mengacu dari pengertian konseptual tentang pelayanan,kedudukan Sekretariat Jenderal dalam pelayanan lebihmengarah pada bentuk pelayanan administratif. Karenacore service (produk utama pelayanan) dari SekretariatJenderal menitikberatkan pada fungsi administrasi secaraumum agar dapat mendukung kelancaran dan optimalisasipelaksanaan tugas dan fungsi dari Kementerian Hukumdan Hak Asasi Manusia secara menyeluruh dalam lingkupinternal kelembagaan baik secara vertikal maupunhorisontal. Dalam hal ini, fungsi dan peran pelayananSekretariat Jenderal dalam rangka supervisi, fasilitasi dankoordinasi kegiatan unit-unit eselon 1, kantor wilayahserta satuan kerja di bawahnya (UPT/ Unit PelaksanaTeknis).

    3. Pengertian ini telah menempatkan jenis dan karakteristikpelayanan yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal lebihdominan pada pelayanan internal. Meskipun dalamkonteks tertentu fungsi pelayanan internal pemerintah(eksternal) juga menjadi tanggung jawabnya, misalnya

  • 65Sekretriat Jenderal

    65

    dalam hubungan koordinasi, kerjasama dan fasilitasidengan lembaga tinggi negara seperti Kejaksaan,Kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mahkamah Agung(MA) maupun Kementerian/ LND dan instansi vertikallainnya ataupun organisasi pemerintah negara-negara lain(asing) serta organisasi non pemerintah seperti partaipolitik, media massa, Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM/ NGO), organisasi profesi, dan sebagainya.

    4. Untuk mendukung tugas pokok, peran dan fungsi(pelayanan) tersebut, Sekretariat Jenderal didukungpenuh oleh enam (6) biro setingkat eselon II di dalamnya.Keberadaan biro-biro setingkat eselon II tersebutmenjadi sistem pendukung utama dari tugas pokok danfungsi dari Sekretariat Jenderal yang terdiri atas; (1) BiroPerencanaan dan Pusat Pengkajian dan PengembanganKebijakan; (2) Biro Kepegawaian; (3) Biro Keuangan;(4) Biro Umum; (5) Biro Humas dan Hubungan LuarNegeri; dan (6) Biro Perlengkapan. Sebagaimana yangtercantum dan diatur dalam Peraturan Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan TataKerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia bahwa Sekretariat Jenderal

  • 66 Sekretriat Jenderal

    mempunyai tugas pokok dan fungsi atas namakementerian, dan tidak dibatasi pada fungsi yang bersifatteknis pelayanan masyarakat.

    D. Latihan

    1. Jelaskan dan terangkan apa saja visi misi dan indikatorkinerja dari Sekretariat Jenderal?

    2. Jelaskan kedudukan Sekretariat Jenderal dalam fungsipelayanannya sebagai service unit dari, bagi dan untukkementerian? Dan terangkan tugas dan fungsi dari biro-biro yang ada di dalamnya?

    3. Menurut Anda tugas, peran dan fungsi pelayanan apasaja yang belum optimal dan dirasa belum mencerminkanmodel pelayanan prima sekaligus tata kelolakepemerintahan yang baik dilakukan oleh SekretariatJenderal dan mengapa hal itu bisa terjadi?

  • 67Sekretriat Jenderal

    67

    BAB IVPENUTUP

    A. Simpulan

    Sesuai dengan tujuan instruksional umumnya, modul MuatanSubstantif Unit Utama Eselon I Sekretariat Jenderal untuk parapegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ini telahmembahas dan menguraikan mengenai sejarah singkat dan strukturorganisasi serta tata kerja dari sekretariat Jenderal. Selain itu,modul ini telah pula memberikan penjelasan tentang visi misi dansasaran strategis organisasi, serta pengertian secara konseptualtentang pelayanan internal administratif yang dilakukan olehSekretariat Jenderal.

    Sebagai upaya untuk mendorong terwujudnya kemampuanmengetahui lebih detail sekaligus memahami lebih menyeluruhtentang tugas pokok, fungsi dan peran dari Sekretariat Jenderalsebagai salah satu Unit Utama Eselon I yang ada di dalamKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sehingga dapatmembantu dalam mendukung pelaksanaan tugas dan ruang lingkupkerja sehari-hari dari pegawai Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia.

  • 68 Sekretriat Jenderal

    B. Tindak Lanjut

    Keseluruhan materi modul yang sederhana ini diharapkandapat menjadi bahan pembelajaran yang cukup memadai dan efektifdalam meningkatkan kompetensi kognitif, afektif, maupunpsikomotorik para pegawai Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia, sehingga mampu memiliki kemampuan memahami danmenerangkan hal ikhwal tentang muatan substantif SekretariatJenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia kepada publik atau masyarakat.

  • 69Sekretriat Jenderal

    69

    DAFTAR PUSTAKA

    Buku-buku

    Bell, Chip R (1996). Customers as Partners, Edisi Indonesia(1997), Pelanggan Sebagai Mitra Usaha MenjalinHubungan Yang Abadi, Jakarta: Profesional Books.

    Devry (1994). Good Service Is Good Business, Sidney: PracticeHall.

    Foster, Timothy R. V. (1999). Customer Care, Kogan Page.

    Macaulay, Steve & Cook Sarah (1993). How to Improve YourCustomer Service, Edisi Indonesia (1997), KiatMeningkatkan Pelayanan bagi Pelanggan, Jakarta:Gramedia.

    Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III (2006).Pelayanan Prima, Jakarta: LAN RI.

    Patricia W. Ingraham, Barbara S. Romzek & Associates (1994).New paradigm for Government-Issues for theChanging Public Service, San Fransisco: Jossey BassPublisher.

    Walker, Dennis (1996), Customer First, Edisi Indonesia (1997),Mendahulukan Pelanggan, Strategi untukMemberikan Pelayanan Bermutu, Jakarta: Gramedia.

  • 70 Sekretriat Jenderal

    Undang-Undang

    Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

    Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia Nomor M.HH-01.PR.01.01 Tahun 2010Tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia.