Modul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

GIS

Citation preview

Sebelum melakukananalisisspasial, kita perlu mengatur propertinya terutama menyangkutoutputanalisis, KlikPropertiesdarimenuAnalysisuntuk menampilkan kotakdialogpropertianalisis.

Gambar 9.10.KotakdialogPropertiAnalisis.Beberapa hal yang perlu diatur adalah sebagai berikut :1.AnalysisExtentberarti ukuranoutputtheme, ada beberapapilihandiantaranya:Same As View,ukuran themeoutputsesuai dengan ukuran view.Same As Display, ukuran themeoutputsesuai dengan tampilan theme pada saat ini. Apabila anda mengubahzoomingsetelah pengaturan propertianalisisini, ukuranoutputtidak akan berubah, tetap menggunakan ukuran zoom pada saat pengaturan propertianalisis.Intersection Of Inputs, menggunakan daerah yang overlapdariinputtheme. Daerah overlap adalah daerah yang mempunyai koordinat geografis yang sama.Union Of Inputs, menggunakan seluruh atau gabungan daerahinput.Current Value, menggunakan nilai semula. Apabila anda telah menentukan nilai sebelumnya, dan anda mengubah denganpilihanyang lain, maka pada saat anda memilihCurrent Value, nilai yang ada pada saat kotakdialogini dibuka akan dimuncul?kan kembali.Same As, menggunakan salah satu ukuran theme yang ada pada view. Anda dapat memilih salah satu theme yang ada.As Specified Below, anda dapat menentukan sendiri koordinat geografisnya, dan isikan nilai koordinat tepinya padaLeft, Top, Bottom, danRight.2.AnalysisCell Sizeberarti ukuran seloutput, ada beberapapilihandiantaranya:Minimum OfInput,mengunakan ukuran sel terkecildaritheme yang digunakan sebagai inputanalisis.Miximum OfInput,mengunakan ukuran sel terbesardaritheme yang digunakan sebagai inputanalisis.As Specified Below, Kita ketikkan sendiri ukuran seloutputyang diinginkan, dan isikan pada kotak isianCell Sizedi bawahnya, ingat tekanuntuk menampilkan jumlah baris dan kolomnya.Current Value, menggunakan nilai semula. Apabila anda telah menentukan nilai sebelumnya, dan anda mengubah denganpilihanyang lain, maka pada saat anda memilihCurrent Value, nilai yang ada pada saat kotakdialogini dibuka akan dimuncul?kan kembali.Same As, menggunakan ukuran sel pada salah satu theme grid yang ada pada view. Anda dapat memilih salah satu theme grid yang ada.3.AnalysisMaskberarti membatasi ukuranoutputsesuai dengan daerah yang ditentukan, ada beberapapilihandiantaranya:No Mask Set,tidak menggunakanmaskartinya menggunakan seluruh area yang ditentukan padaAnalysisExtent.,mengunakan ukuranoutputsesuai dengan daerah pada theme grid yang dipilih pada view.Nilaidefaultpada propertianalisisadalahUnion InputspadapilihanAnalysisExtent,Miximum OfInputpadapilihanAnalysisCell Size, danNo Mask SetpadapilihanAnalysisMask.9.3. Interpolasi GridInterpolasi grid digunakan untuk membuat theme grid kontinyudaridata titik shapefile. Fasilitas ini biasanya digunakan untuk interpolasi data titik-titik ketinggian atau elevasi untuk membuat DEM (digital elevation model), Interpolasi data hujan di masing-masing stasiun untukmemperoleh grid continyu data hujan yang selanjutnya dapat dibuat peta isohiyet, dan sebagainya.Di bawah ini akan disajikan satu contoh interpolasi titik stasiun hujan seluruhBaliuntuk membuat grid continyu data curah hujan. Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut :1.Buka satu view kosong dan tambahkan theme titik yang akan diinterpolasi. Atur properti view dan gunakan meter sebagaimap unitsdanDistanceunits.Contoh di bawah ini menggunakan theme Ch_hujan.shp yang berisikan distribusi stasiun curah hujan seluruhBali. Tampilan data tersebut pada view dengan latar belakang pulauBalinampak seperti gambar di bawah ini.

Gambar 9.11.Tampilan distribusi stasiun curah hujan.2.Aktifkan theme Ch_hujan.shp. PilihInterpolate GriddarimenuSurface. Kotakdialogberikut akan muncul.

Gambar 9.12.KotakdialogOutputGrid Specification.OutputGridExtentberarti ukuran theme grid yang dihasilkan.Ada3pilihan, yaituSame as View(sebesar view),Same As Display(seluas wilayah yang tampil di layar), atau menggunakan ukuran salah satu theme yang pada view tersebut. Agar tampilannya membentuk segi empat seukuran pulauBali, maka pilihlahSame As Pro_bali.shp. Agar data yang dihasilkan menjadi lebih detail, gunakanOutputGridCell Size100. Tekan tombol, jumlah baris dan kolom akan menyesuaikan. Perhatikan kotakdialogyang telah dimodifikasi.

Gambar 9.13.KotakdialogOutputGrid Specificationyang telah dimodifikasi.3.Klik OK, Kotakdialogberikut akan muncul.

Gambar 9.14.KotakdialogInterpolate Surface.Pilih metode Interpolasi yang digunakan, ada 2 yaitu menggunakan rata-rata tertimbang antara nilai dan jarak titik terdekat ke sel yang diinterpolasi (IDW), dan menggunakan kurvadarinilai titik yang ada di sekitar sel yang diinterpolasi (Spline). Pada contoh ini digunakan metode IDW.Z Value Fieldmenyatakan field mana yang akan digunakan sebagai nilai seloutput. Pada latihan ini digunakan fieldTotalyang berisikan informasi rata-rata total curah hujan dalam satu tahun selama 10 tahun terakhir.Nearest Neighborsberarti memperhitungkan jumlah titik di sekitarnya dalam proses interpolasi. SedangkanFixed Radiusmenggunakan radius tertentu dan titik yang berada pada radius tersebut digunakan sebagai acuan interpolasi. Pada latihan ini digunakan metodeNearest Neighbors. Isikan jumlah titik di sekitar sel yang digunakan dalam perhitungan diinterpolasi. Tentukan pulapoweratau bentuk persamaan,apakah linear (a), kuadratik (2), kubik (3), dan seterusnya.Bariermenyatakan apakah kita akan menggunakan garis (linetheme) dalam interpolasi sebagai pembatas.Dalam contoh ini digunakan nilaiNo. of Neighbord,Power,danBarriersmasing-masing 12, 2, danNo Barriers(semua titik digunakan).4.Klik OK, untuk memulai proses. Dengan menggunakan theme Pro_Bali.shp sebagai background, hasilnya akan nampak seperti gambar di bawah ini.

Gambar 9.15.Theme grid sebagai hasil interpolasi theme titik.Theme grid yang dihasilkan secara automatis akan diberi namaSurface fromdalam contoh ini namanyaSurface from Ch_hujan.shp. Theme hasil interpolasi tersebut hanya bersifat sementara, dan semua hasilanalisisspasial yang akan dibahas selanjutnya juga disimpan dalam filetemporary. Artinya bila anda menghapus theme hasilanalisistersebutdariview atau tidak menyimpan projek dimana theme tersebut berada, filetemporarytersebut akan di hapus. Untuk itu, apabila anda akan menggunakan hasil interpolasi tersebut untuk keperluananalisisselanjutnya, anda harus menyimpan theme grid tersebut dengan menuThemeSave Data Set. Bila muncul kotakdialogpenyimpanan data seperti di bawah ini, isikan dengan nama dan tentukan pula direktori dimana data tersebut akan tersimpan.

Gambar 9.16.KotakdialogSave Data Set.Untuk mengetahui apakah Theme grid anda masih bersifattemporaryatau telah disimpan secara permanen di disk, anda dapat meilhatnya pada properti theme tersebut. Caranya adalah aktifkan theme tersebut,darimenuThemeProperties. LihatStatuspadapilihanDefinitionseperti pada kotakdialogberikut.

Gambar 9.17.KotakdialogTheme Properties.CatatanWalaupun kita menggunakanOutputGridExtentSame As Pro_bali.shppada kotakdialogOutputGrid Specification, ini bukan berarti hasil interpolasi dibuat sama dengan batas theme Pro_Bali.shp, melainkan membentuk segi empat pada batas paling luar theme Pro_Bali.shp.Apabila anda menginginkan agar hasil interpolasi grid di atas sebatas pulauBali, ikulilah langkah-langkah berikut ini.1.Theme Pro_Bali.shp yang akan digunakan sebagai batas theme grid hasil interpolasi, dikonversi ke theme grid melalui menuThemeConvert toGrid.2.Gunakan ukuran grid yang sama dengan hasil interpolasi curah hujan, yaitu 100. Apabila anda menggunakan fieldTotaluntuk nilai sel theme grid Propinsi Bali, maka hasil konversi yang diberi nama Nwgrd1 akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Gambar 9.18.Theme grid PropinsiBalihasil konversi Pro_Bali.shp.3.Gunakan fasilitasMap CalculatordarimenuAnalysisuntuk mengganti nilai seluruh selNwgrid1menjadi 1 dengan rumusNwgrid1/Nwgrid1seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 9.19.Kotak dialog Map Calculation.Cara menggunakanMap Calculatorada 2 cara. Pertama anda dapat mengetikkan langsung melalui keybord, atau mengklik nama layer, operator, fungsi, dan angka yang ada pada kalkulator tersebut. Misalnya kita membuat persamaan di atas, caranya adalah klik 2 kali pada layerNwgrid1, kemudian klik tanda slash/dan klik 2 kali layerNwgrid1. KlikEvaluatemenjalankan proses dan tutupMap Calculatortersebut dengan meng-klik tanda silang di pojok kanan atas. Hasil dariMap Caculation iniakan disimpan dengan namaMap Calculation 1dengan tampilan sebagai berikut.

Gambar 9.20.Theme Map Calculation 1 dimana semua nilai selnya adalah 1.4.Theme Map Calculation 1 ini selanjutnya digunakan untuk memotong theme grid hasil interpolasi curah hujan (Surface from Ch_hujan.shp) di atas. Gunakan fasilitasMap Calculatorsekali lagi untuk pekerjaan ini. Kalikan themeMap Calculation 1dengan themeSurface from Ch_hujan.shpseperti pada kotakMap Calculatorberikut ini.

Gambar 9.21.Kotak dialog Map Calculation untuk memotong theme grid hasil interpolasi curah hujan seluas pulauBali.KlikEvaluate, hasilnya akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Gambar 9.22.Tampilan theme grid hasil interpolasi curah hujan yang telah dipotong seluas pulau bali.CatatanKita tidak dapat melakukan proses pemotongan theme grid dengan theme shapefile (feacture) dengan fasilitasIntersect two themepada modulGeoprocessing, kecuali keduanya merupakan theme shapefile.T i pPada pemotongan theme grid di atas, anda dapat menggunkan satu ekspresi saja pada kalkulator peta, yaitu ([Nwgrd1]/[Nwgrd1]) * [Surface from Ch_hujan.shp].Top of Form