50
Universitas Putra Indonesia (UPI) “YPTK” Padang Fakultas Ilmu Komputer Bahan Ajar Matakuliah : Algoritma dan Struktur Data I Kode Mata Kuliah : KKKI13102 Padang

Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Universitas Putra Indonesia (UPI)“YPTK” Padang

Fakultas Ilmu Komputer

Bahan Ajar

Matakuliah : Algoritma dan Struktur Data I Kode Mata Kuliah : KKKI13102

Padang2009/2010

Team Dosen

Algoritma dan Struktur Data I

Page 2: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Materi Ajar

1. Pengantar Algoritma- Pendahuluan- Pengertian Algoritma

2. Dasar-Dasar Algoritma- Struktur Dasar algoritma- Runtunan (Struktur Urut)- Pemilihan Kondisi (Struktur Seleksi)- Perulangan

3. Simbol-Simbol Program Flowchart4. Tipe Data, Nama (Variabel), dan Nilai

- Tipe Dasar- Tipe Bentukan- Rekaman- Nama ( Variabel)- Operator Pada Pemrograman

5. Runtunan6. Struktur Percabangan(Kondisi)

- If........then- If........then ........else.......- If........then.........else if.......then......else............- Struktur Case

7. Struktur Perulangan- Struktur While........Do- Struktur Repeat .......Until- Struktur For......to..... Do

8. Procedure- Defenisi Procedure- Mendefenisikan Procedure- Pemanggilan Procedure- Nama Global dan Lokal- Parameter Masukan dan Parameter Keluaran

9. Function- Mendefenisikan Function- Pemanggilan Function

10. Larik (Array)- Defenisi Larik- Mendefenisikan Larik- Cara Mengacu Elemen Larik- Pemrosesan Larik

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 3: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Pertemuan 1

Pengantar Algoritma

Pengertian Algoritma : adalah urutan langkah-langkah logis dalam penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis.

Contoh :

Tentukan nilai A dengan rumus yang bisa digunakan adalah C=A+B

C? Untuk menentukan nilai C maka yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah nilai A dan nilai B

Untuk nilai A dan B ini dapat berupa konstanta atau merupakan hasil proses yang lainnya. Jadi Nilai C tidak akan bisa didapatkan sebelum kita mengetahui nilai A dan nilai B. Jadi langkah pertama kita adalah menentukan nilai A dan B, kemudian baru menghitung penjumlahan kedua nilai tersebut. Urutan inilah yang disebut sebagai urutan logis.

Contoh lain adalah : untuk menukar isi bejana A yang berisi air berwarna Biru dengan bejana B yang berisi air berwarna Merah. Sehingga nantinya bejana A berisi air berwarna merah sedangkan bejana B berisi air berwarna Biru.

Algoritma adalah :- tuangkan isi bejana A ke bejana B, kemudian tuangkan isi bejana B ke

bejana A.

Cara yang ditempuh diatas adalah SALAH karena pada saat isi bejana A dituangkan ke bejana B maka air yang ada pada bejana B akan tercampur dengan air yang ada pada bejana B, sehingga pada saat isi bejana B dituangkan ke dalam bejana A maka Warnanya sudah tercampur dengan isi bejana A.

Algoritma yang tepat adalah :- Siapkan sebuah bejana dalam keadaan kosong diumpamakan dengan

bejana C- Kemudian isi bejana A dituangkan kedalam bejana C sehingga bejana A

dalam keadaan kosong- Langkah berikutnya isi bejana B dituangkan kedalam bejana A sehingga

bejana B sekarang dalam keadaan kosong.- Baru kemudian isi bejana C dituangkan kedalam bejana B- Perhatikan bahwa isi bejana sudah berpindah ke bejana B dan isi bejana B

sudah berpindah ke bejana A

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 4: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Alat-alat Bantu dalam menggambarkan Algoritma

Untuk menggambarkan urutan suatu proses maka ada beberapa cara (alat bantu) yang bisa digunakan. Cara yang digunakan harus sudah berlaku secara umum dan mempunyai aturan-aturan tertentu. Cara yang bisa digunakan antara lain :

- Algoritma- IPO Chart - Flow Chart Program

Contoh penggunaan alat bantu diatas: (kasus dari contoh pertama)

C=A+B

1. AlgoritmaUrutan instruksi yang diberikan adalah :- Tentukan nilai A dan B- Proses nilai A ditambah nilai B- Cetak hasil (nilai C)

2. IPO Chart

3. Program Flow Chart

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Dipanggil Memanggil

Input A,B Output C

Proses C=A+B

start

A,B,C

Input A,B

C=A+B

Cetak C

Stop

Page 5: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Mekanisme Pelaksanaan Algoritma oleh Pemroses.

Dalam pembuatan algoritma ini maka hasil akan didapatkan dengan adanya prosesan. Pemroses dapat berupa alat-alat elektronik, manusia, robot dan alat-alat elektronik lainnya.Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau mengeksekusi algoritma yang menjabarkan proses tersebut. Melaksanakan algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam algoritma tersebut.Pada algoritma yang akan dipelajari alat peruses yang akan digunakan adalah komputer.Pada komputer dapat dibedakan atas 4 unit utama

- piranti masukan- piranti keluaran- piranti proses- piranti memori

Data pada komputer akan diproses pada piranti proses yang sering dikenal dengan CPU. Mekanisme dari ke empat piranti di atas dapat digambarkan sebagai berikut :

Mekanisme dari keempat piranti diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :Mula-nula program dimasukkan ke dalam memori komputer. Ketika program dilaksanakan, setiap instruksi yang telah disimpan didalam memori dikirim ke CPU. CPU mengerjakan operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut. Bila suatu operasi memerlukan data, data dibaca dari piranti masukan , disimpan dalam memori lalu dikirim ke CPU untuk operasi yang memerlikan tadi.. Bila proses menghasilkan keluaran, keluaran disimpan ke dalam memori, lalu dari memori keluaran dikirimkan ke piranti keluaran.

Sebuah algoritma akan dapat dikenal oleh komputer jika sudah dipindahkan kedalam bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer, dalam hal ini disebut dengan program. Ada bermacam-macam bahasa pemrogram yang dikenal seperti, Basic, Bahasa C, Pascal, Fortran, Visual Basic, Delphi ,dll.

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Piranti Masukan Unit pemrosesan Utama (CPU)

Piranti Keluaran

Memori

Page 6: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Pertemuan 2

Simbol-Simbol Program Flow Chart

Awal dan akhir suatu program

Inisialisasi variable ( persiapan awal )

Input dan output ( masukan dan keluaran ) program

Proses program

Percabangan / perulangan

Perulangan

Connector (tanda sambung untuk halaman sama )

Connector ( tanda sambung untuk halaman berbeda )

Arah proses

Sub program / Procedure ( blok program )

Struktur Bahasa Pascal

Judul ProgramBlok Program

Bagian Deklarasi- variable- label- konstanta- type- procedure- function

Bagian Pernyataan

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 7: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Perintah Input Output

- Read dan readln (perintah input )- Write dan writeln (perintah output)

contoh : readln(a) input nilai Awrite(A) cetak nilai Awrite(‘A’) cetak ‘A’

Contoh Soal :

Buat flowchart program dan program Pascal untuk menampilkan hasil perkalian sebagai berikut :

A=B x C Nilai B Dan C DiinputkanP=Q(R+S) + R(Q+S) Nilai Q,R,dan S diinputkan

Deklarasi Variabel, Label, Konstanta

Deklarasi variable dinyatakan dengan statemen VarContohVar A:integer;

Deklarasi Label dinyatakan dengan statemen LabelContohLabel 100

Deklarasi konstanta dinyatakan dengan statemen ConstContohConst a:=100;

Syarat-syarat pemberian nilai variable

- harus dimulai dengan huruf- harus merupakan satu kesatuan- Tidak boleh ada symbol-simbol khusus kecuali ‘_’ (garis bawah)

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 8: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

- Huruf besar dan kecil dianggap sama- Panjang tidak terbatas

Deklarasi Fungsi dan prosedure

Fungsi dan prosedure merupakan blok program yang terpisah dari program utama yang mempunyai struktur program hampir sama dengan program utama. Prosedure dinyatakan dengan statemen PROCEDURE sedangkan fungsi dinyatakan dengan statemen FUNCTION

CONTOH PROSEDUR

PROCEDURE SATU;VAR

BEGIN

END;

CONTOH FUNGSI

FUNCTION AKAR;BEGIN

END;

Tipe Data Pada Program Pascal

Program komputer bekerja dengan memanipulasi data didalam memori. Data yang dimanipulasi mempunyai beberapa tipe data seperti :

- nilai numerik- karakter- string- rekaman (record)

Tipe data dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu :- Tipe Dasar (nilainya bias langsung dipakai)- Tipe Bentukan (tipe data yang didefeisikan dari tipe dasar)

1. Tipe Dasar

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 9: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Yang termasuk tipe dasar adalah :- karakter- bilangan- logika

- Tipe bilangan ada beberapa macama. Bilangan bulat- Shortint -128 s/d +127- Byte 0 s/d 255- Integer -32768 s/d +32767 - Longint -2147483648 s/d +2147483648- Word 0 s/d 65535

b. Bilangan pecahan- Real 2.9 X 10 –39 s/d 1,7 X 10 38

- Single 1.5 X 10 –45 s/d 3,4 X 10 38

- Double 5.0 X 10 –324 s/d 1,7 X 10 308

- Extend 3.4 X 10 –4932 s/d 1,1 X 10 4932

- Tipe data KarakterYang termasuk kedalam tipe data karakter adalah : huruf-huruf alfabet, tanda baca, angka ‘0’,’1’,….’9’ dan karakter khusus ‘&’,’^’,……..

- LogikaTipe data ini mempunyai nilai Benar dan Salah

2. Tipe Bentukan

Tipe bentukan adalah tipe data yang didefenisikan sendiri oleh pemrogram.

Ada 3 tipe data bentukan1. String2. Tipe data dasar yang diberi nama dengan nama tipe baru.3. Rekaman (record)

1. StringAdalah deretan karakter dengan panjang tertentuContoh : a:string[15]

2. Tipe data dasar yang diberi nama baru

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 10: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Contoh : Type BilBulat : Integer:

3. RekamanContoh : Type mahasiswa=record

Nbp :string[13];Nm :string[25];

End;Pertemuan 3

Operator Pada Program

1. Operator AritmatikaYaitu symbol yang digunakan untuk proses perhitungan

+, - , * , / , div , mod

- operator ‘/’ digunakan untuk pembagian dengan hasil adalah bilangan pecahan

- operator div digunakan untuk pembagian dengan hasil adalah bilagan bulat

- mod adalah operator yang digunakan untuk mencari sisa hasil bagi

Pada proses aritmatik adakalanya ada beberapa operator ditemui pada satu ekspresi.Contoh : Z=A+B*CPada contoh diatas ada 2 operator yang ditemui yaitu + dan *. Jika hal ini terjadi maka yang akan diproses terlebih dahulu adalah operator dengan prioritas tertinggi.Berikut prioritas pengerjaan dari masing-masing operator.1. * , /, mod , div2. + dan –

2. Operator RelasionalAdalah < , > , >= , <= , not , and , or . Hasil dari operator ini

adalah benar atau salah.

Contoh-contoh soal:

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 11: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Perrtemuan 4 (pratikum)

Runtunan

Merupakan urutan proses program yang terurut tanpa adanya proses percabangan.Contoh untuk proses runtunan ini juga bisa dilihat pada pertukaran isi bejana pada pertemuan 1

Contoh : buat algoritma dan program untuk menghitung hasil formula berikut

Nilai x bisa didapatkan dari hasil perkalian p dan q. dimana nilai p didapatkan dari formula berikut :P=3a+b *cSedangkan nilai q didapat kan dari formula q=4b*c+dTentukan terlebih dahulu data apa yang perlu diinputkan dan urutkan proses yang harus dikerjakan.

Algoritma :……….Program pascal ………

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 12: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Pertemuan 5 dan 6

Struktur Percabangan

Yaitu pemilihan suatu instruksi yang akan dikerjakan sesuai dengan kondisi / syarat tertentu

a. IF…………THEN

Digunakan jika pada pemilihan hanya ada satu aksi yang akan dilakukan jika kondisi tertentu terpenuhi dan tidak ada aksi yang lain yang akan dikerjakan jika kondisi tidak terpenuhi.

Contoh :jika nilai rata besar dari 3 maka ket ‘dapat bonus’ jika tidak tidak dapat apa-apa.Flow chart : Program :

Write(‘nilai rata-rata : ‘);Readln(nil_rata);If nil_rata > 3 thenBegin Ket:=’Dapat Bonus’End;

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Input Nil_rata

Nil_rata >3

Ket=’Dapat Bonus’

Page 13: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

b. IF………THEN…….ELSE………Digunakan jika pada pemilihan ada dua aksi yang akan dilakukan

Contoh : jika nilai besar dari 60 maka keterangan lulus jika tidak keterangan gagal

Flowchart : Program :

Write(‘Inputkan nilai: ‘);Readln(nilai);If nilai > 60 thenBegin Ket:=’Lulus’EndElseBegin Ket:=’Gagal’End;

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Input nilai

Nilai>60

Ket=’Lulus’

Ket=’Gagal’

Page 14: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

c. IF……THEN……ELSEIF…….THEN……ELSEDigunakan jika pada pemilihan ada beberapa aksi yang akan dilakukan berdasarkan beberapa syarat yang harus terpenuhi.Contoh :Tentukan apakah wujud air dalam keadaan cair, padat, atau gas.

Flowchart :

Write(‘Inputkan Suhu: ‘);Readln(suhu);If suhu <= 0 thenBegin Ket:=’Padat’EndElse if suhu >= 100 thenBegin Ket:=’Gas’EndElse Begin Ket:=’Cair’End;

Tentukan apakah suatu bilangan negatif, positif, atau nol

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Input Suhu

Suhu <=0

Ket=’Padat’

Suhu >=100

Ket=’GasKet=’Cair’

Page 15: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Flowchart : program:

Write(‘Inputkan Bil: ‘);Readln(bil);If bil < 0 thenBegin Ket:=’Negatif’EndElse if bil > 0 thenBegin Ket:=’Positif’EndElse Begin Ket:=’Bil. Nol’End;

d. Struktur Case

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

false

Input Bil

Bil<0

Ket=’Negatif’

Bil>0

Ket=’Positif’

Ket=’Nol’

falsetrue

true

Page 16: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Struktur case adalah cara lain yang bisa digunakan untuk memilih suatu kondisi tertentu.Syntax:Case (var)Var = …..: hasil =…..Var = …...: hasil =…..….….Endcase

Pertemuan 7,8

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 17: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

PENGULANGAN

- While……..do- Repeat…….until- For …..to……do

1. While ..... DoPerulangan dengan while ..do digunakan selama kondisi (syarat) yang ada pada perulangan benar (terpenuhi)

Contoh :Mencetak ‘Halo’ sebanyak 10 kali

K:=1While k< 10 dobegin

write (‘Halo’);k:=k+1;

end;

Keterangan :Perintah write ‘halo’ akan dilaksanakan selama nilai k<= 1, dimana di dalam setiap perulangan nilai k akan bertambah nialainya 1 (satu) sehingga perintah write akan dilakukan sebanyak 10 kali

2. Repeat ........ Until

Perulangan dengan repeat until digunakan selama kondisi belum terpenuhi

Contoh : mencetak ‘Halo’ sebanyak 10 kali

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

K=1

While k<10 do

Write ‘Halo’

K=k+1

K=1

Until k>10 do

Write ‘Halo’

K=k+1

Repeat

Page 18: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

K:=1Repeat

write (‘Halo’);k:=k+1;

Until k>10;

Keterangan :Write (‘halo’) akan dilakukan selama nilai K tidak besar dari 10.Pada struktur repeat until instruksi yang ada anatara repeat dan until minimal satu kali proses akan dilakukann karena nilai / syarat dari perulangan terletak di akhir struktur.

3. For ....to... do

Perulangan dengan struktur for akan dilakukan sesuai dengan jumlah perulangan yang ditetapkan pada struktur for.Contoh : menampilkan ‘halo’ sebanyak 10 kali

K:=1Repeat

write (‘Halo’);k:=k+1;

Until k>10;

Keterangan :Write(‘halo’) akan dilaksanakan sebanyak 10 kali sesuai dengan jumlah perulangan yang udah ditetapkan pada struktur For yaitu 1 s/d 10. pada struktur perulangan ini nilai K akan bertambah 1 secara otomatis begitu perintah sampai pada khir perulangan.

Erulangan dengan struktur for dapat dibagi menjadi 2 bagian

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

For k=1 to 10 do

Write(‘halo’)

Page 19: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

1. For menaik2. For menurun

1. For menaik- peubah haruslah bertipe sederhana kecuali tipe real- nilai awal harus lebih kecil atau sama dengan nilai akhir- pada awalnya peubah diinisialisasi dengan nilai awal. Nilai

peubah otomatis bertambah satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai peubah sama dengan nilai akhir

- jumlah pengulangan yang terjadi adalah nilai akhir – nilai awal +1

2. For menurun- peubah haruslah bertipe sederhana kecuali tipe real- nilai awal harus lebih besar atau sama dengan nilai akhir- pada awalnya peubah diinisialisasi dengan nilai awal. Nilai

peubah otomatis berkurang satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai peubah sama dengan nilai akhir

- jumlah pengulangan yang terjadi adalah nilai awal – nilai akhir +1

Contoh-contoh Kasus

Pertemuan 10

Loop Dalam Loop ( Nested Loop)Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 20: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Pada proses perulangan sangat dimungkinkan adanya terjadi proses perulangan didalam perulangan yang lain, proses ini dikenal dengan istilah Nested Loop

1. Nested Loop pada For ....... to ........ DoSyntax : For....to.....do

Instruksi For....to....do

Instruksi... end

end

Keterangan :Pada perulangan seperti ini proses perulangan yang akan diselesaikan terlebih dahulu adalah perulangan yang terletak pada bagian dalam.

Contoh : inputkan data buku maksimal 5 Judul buku dimana masing-masing buku memiliki pengarang maksimal ada 4 pengarang. Berikut data lengkap yang harus diinputkan :

Kode Buku :Judul Buku :

Pengarang :Tahun Terbit :

For i:=1 to 5 doBegin

Write (‘Kode Buku :’); readln(kdb);Write (‘Judul Buku :’); readln(jdl);For k:=1 to 4 doBegin

Write (‘Pengarang :’); readln(pg);Write (‘Tahun Terbit :’); readln(th);

End;End;

Keterangan :

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

For i :=1 to 5

For k :=1 to 4

Input kdb,jdl

Input pg,th

Page 21: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Pada program diatas proses perulangan pada i akan dilaksanakan terlebih dahulu untuk i=1, berikut proses perulangan akan berada pada k dimana perulangan akan dilaksanakan mulai dari k=1 sampai nilai k=4. Begitu nilai k=5 proses akan keluar dari perulangan k dan akan kembali ke perulangan i dengan nilai I akan langsung bertambah satu sehingga menjadi 2.Perulangan akan dilanjutkan kembali ke perulangan K mulai dari nilai k=1 lagi sampai nilai sama dengan 4. Begitu seterusnya sampai nilai I sama dengan 5. Begitu nilai I=6 maka proses akan keluar dari perulangan secara keseluruhan

2. Nesterd Loop Pada While ......DoPada prinsip kerjanya nested loop while ...do sama dengan for..to..do dimana proses perulangan yang akan diselesaikan terlebih dahulu adalah perulangan yang terletak bagian dalam

Syntax :While.........do

InstruksiWhile .....do

InstruksiEnd

End

Selesaikan contoh pada for ...to...do dengan menggunakan while....do

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 22: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

I:=1;While I<=5 doBegin

Write (‘Kode Buku :’); readln(kdb);Write (‘Judul Buku :’); readln(jdl);

K:=1;While k<=1 to 4 doBegin

Write (‘Pengarang :’); readln(pg);Write (‘Tahun Terbit :’); readln(th);K:=K+1;

End;I:+I+1;

End;

3. Nested Loop Pada Repeat ..........Until

Proses nested repeat until hampir sama dengan proses yang ada pada nested for dan nested whie. Tetapi disini masing-masing perulangan pada repeat ...until satu kali proses pasti akan dilakukan sesuai dengan keterangan yang ada pada perulangan dengan repeat until.

Contoh :Selesaikan kasus pada nested loop sebelumnya dengan menggunakan Repeat until.

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

I=I+1

Input kdb,jdl

Input pg,th

While I<=5 do

While K<=4 do

K:=1

I:=1

K:=K+1

Page 23: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

I:=1;Repeat

Write (‘Kode Buku :’); readln(kdb);Write (‘Judul Buku :’); readln(jdl);

K:=1;Repeat

Write (‘Pengarang :’); readln(pg);Write (‘Tahun Terbit :’); readln(th);K:=K+1;

Until K>4;I:+I+1;

Until I>5;

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

While I<=5 do

Input kdb,jdl

Input pg,th

Until K>4 do

K:=1

I:=1

K:=K+1

Repeat

Repeat

I:=I+1

Page 24: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Pertemuan 11, 12

Procedure

Pengertian Procedure :Adalah merupakan blok program yang terpisah dari program utama dengan struktur program hampir sama dengan struktur program utama

Struktur ProcedureJudul ProcedureBagian Deklarasi

VariabelLabelConstantaType

Badan ProcedureBegin

instruksiEnd;

Procedure sendiri harus dibuat sebelum program utama sesuai dengan struktur program.Setiap procedure dibatasi dengan end yang menggunakan tanda titik koma. Procedure biasanya ditemukan pada program untuk skala yang besar, sehingga dalam pembuatan program untuk lebih mudah dalam mendisainnya dibentuk dalam modul-modul program yang dikenal dengan Procedure. Namun demikian bukan berarti procedure tidak bisa diterapkan untuk program dengan skala yang lebih kecil.Prosedur dideklarasikan dengan menggunakan Statemen Procedure. Setiap procedure selalu diakhiri dengan menggunakan tanad titik koma pada end yang terakhir.

Contoh pendeklarasian prosedur :Procedure Satu;Begin

Write (‘ini adalah prosedur yang pertama’);Repeat until keypressed;

End;{Program Utama}Begin

Satu;Write (‘Prosedur pertama selesai’);Repeat untuil keypressed;

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 25: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

End.Pada contoh diatas pada saat program dijalankan maka program utama akan dieksekusi terlebih dahulu. Pada saat proses eksekusi ditemukan perintah satu yang dikenal sebagai nama sebuah prosedur. Nama ini dikenal pada saat compiler mengkompilasi program maka satu dicatat sebagai nama sebuah prosedur . Jadi begitu ditemukan satu maka compiler akan mencari kelisting program prosedur dengan nama satu. Setelah ditemukan maka akan diproses. Setelah proses pada prosedur selesai maka proses program akan kembali pada program utama.

Contoh :kasusBuat program dengan menggunakan prosedur untuk menampilkan output berikut :

Algoritma adalah dasar untuk pembuatan program Algoritma dapat digambarkan dengan Flow Chart ProgramPascal adalah salah satu bahasa untuk mengantarkan algoritma

Ketentuan proses :Kalimat pertama dibuat pada prosedur dengan nama Algoritma Kalimat kedua dibuat pada prosedur dengan nama Flow_Chart Kalimat ketiga dibuat pada prosedur dengan nama Pascal

Pendeklarasian Parameter Pada Procedure

Variabel pada program Pascal lebih dikenal dengan nama parameter.Parameter dapat berupa parameter lokal dan dapat berupa parameter global.Parameter lokal adalah parameter yang hanya bisa digunakan untuk proses pada prosedur yang bersangkutaParameter global adalah parameter yang dapat digunakan untuk semua blok program yang ada sesudahnya dan pada prosedur yang bersangkutan.

Contoh pendeklarasian parameter pada prosedur.

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 26: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Procedure Satu;Var A : integer;BeginEnd;

Var X:longint;

Procedure Dua;Var B:integer;BeginEnd;

Var P,Q : Longint;Begin ..............End.

Keterangan :Var A dan Var B adalah variabel lokal pada prosedur satu dan dua. Var A hanya bisa digunakan untuk proses yang ada pada prosedur satu sedangkan Var B hanya dapat digunakan untuk proses pada prosedur dua.Var X adalah variabel yang bersifat global untuk prosedur dua dan program utama. Jadi var X dapat digunakan untuk proses baik pada prosedur dua maupun pada program utama, tetapi tidak bisa digunakan untuk proses pada prosedur satu.Var P,Q adalah var yang hanya dapat digunakan pada program utama saja.

Contoh kasus Buat program untuk menghitung luas suatu bangun dengan output sebagai berikut.

Program Menghitung Luas Bangun Bujur Sangkar dan Segitiga Siku-Siku

1. Luas Bujur Sangkar2. Luas Segitiga Siku-Siku3. Selesai

Input Pilihan [1-2] :..

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 27: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Mencari Luas Bujur SangkarInput Panjang Sisi :.....Luas Bujur Sangkar Adalah :......

Tekan Enter Untuk Melanjutkan

Mencari Luas Segitiga Siku-SikuInput Panjang Alas :.....Input Tinggi Segitiga :.....Luas Segitiga Adalah :......

Tekan Enter Untuk Melanjutkan

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

pil=2

Stop

Pil, Luas

Cetak Output Program Utama

Input pil

pil=1

Bujur_sangkar

Siku-Siku

Start

Page 28: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Sisi

Cetak Output Prosedur Bujur Sangkar

Input sisi

Bujur_Sangkar

Luas = sisi * sisi

Cetak Luas

Return

Alas,tinggi

Cetak Output Prosedur Segitiga Siku-Siku

Input alas, tinggi

Siku_Siku

Luas = ½ * alas * tinggi

Cetak Luas

Return

Page 29: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

{Program Pascal}Var Pil : integer ;

Luas : real;

Procedure bujur_sangkar;Var sisi:integer;Begin

Clrscr;Gotoxy (...,...) ; write (‘Mencari Luas Bujur Sangkar’);Gotoxy (...,..) ; write (‘Input Panjang Sisi : ‘);Gotoxy (...,...) ; write (‘ Luas Bujur Sangkar Adalah :’);Gotoxy (...,... ) ; readln (sisi);Luas := sisi * sisi ;Gotoxy (..,...) ; write (luas:6:1);Repeat until keypressed;

End;

Procedure siku_siku;Var alas,tinggi:integer;Begin

Clrscr;Gotoxy (...,...) ; write (‘Mencari Luas Segi Tiga Siku-Siku’);Gotoxy (...,..) ; write (‘Input Panjang Alas : ‘);Gotoxy (...,..) ; write (‘Input Tinggi Segi Tiga : ‘);Gotoxy (...,...) ; write (‘ Luas Segi Tiga Adalah :’);Gotoxy (...,... ) ; readln (alas);Gotoxy (...,... ) ; readln (tinggi);Luas := 0.5 * alas * tinggi ;Gotoxy (..,...) ; write (luas:6:1);Repeat until keypressed;

End;Begin

Clrscr;Gotoxy (...,...); write (‘Program Menghitung Luas Bangun’);Gotoxy (...,...); write (‘Bujur Sangkar dan Segitiga Siku-Siku’);Gotoxy (...,...); write (‘Luas Bujur Sangkar’);Gotoxy (...,...); write (‘Luas Segitiga Siku-Siku’);Gotoxy (...,...); write (‘Selesai’);Gotoxy (...,...); write (‘Input Pilihan [1-2] :..’);Gotoxy (...,...);readln(pil);If pil=1 then

Bujur_sangkar

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 30: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Else if pil=2 thenSiku_siku;Repeat until keypressed;

End.

Keterangan program

Pada program di atas var pil dan luas adalah bersifat global untuk semua blok program.Var sisi bersifat lokal untuk prosedur bujur sangkarVar alas,tinggi bersifat lokal untuk siku-siku.

Kasus :Buatlah program untuk menghitung Nilai Faktorial dan Pangkat dengan output sebagai berikut :

Program Menghitung NilaiFaktorial dan Pangkat

1. Faktorial2. Pangkat3. Selesai

Input Pilihan [1-3] :..

Menghitung Faktorial

Input Bilangan Yang Dicari :...Nilai Faktorialnya Adalah :.....

Tekan Untuk Melanjutkan

Menghitung Pangkat

Input Bilangan Yang Dicari :...Input Jumlah angkat Yang Diinginkan :.......... Pangkat..... adalah ........

Tekan Enter Untuk Melanjutkan

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 31: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Pertemuan 13,14

Pengiriman Nilai Parameter Pada Procedure

Pada sebuah program dimungkinkan adanya pengiriman nilai parameter dari satu prosedur ke prosedur yang lainPengiriman nilai parameter ini dapat berupa pengiriman secara nilai dan secara acuan.

Contoh :Buat flow chart dan program berikut dengan ketentuan dan output sebagai berikut :

Menghitung Luas permukaan sebuah balok dengan panjang sisi-sisi balok adalah - panjang 10 cm - lebar 5 cm - tinggi balok 100 cm

Buat program dengan menggunakan prosedur persegi panjang dengan panjang sisi balok diinputkan melalui program.

Output Menghitung Luas Permukaan Balok

Input Panjang Alas :….Input Lebar Alas :….Input Tinggi Balok :…

Luas Permukaan Balok Adalah :…

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Sisi1

Sisi2

Sisi3

Page 32: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

start

pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3

Cetak Output

Input pj,lb,tg

Persegi_Panjang (pj,tg,ls)

Sisi1:=ls

Persegi_Panjang (lb,tg,ls)

Sisi2:=ls

Persegi_Panjang (lb,pj,ls)

Sisi3:=ls

Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3

Cetak LPer

Stop

Page 33: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Procedure persegi_panjang (panjang,lebar : integer ; var luas:integer );Begin

Luas := panjang * lebar;End;

{program utama}

varpj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3 :integer;

BeginClrscr;Gotoxy (…,…) ; write (‘Menghitung Luas Permukaan Balok’);Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Panjang Alas :…’);Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Lebar Alas :…’);Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Tinggi Balok :…’);Gotoxy (…,… ) ; write (‘Luas Permukaan Balok Adalah :…..’);Gotoxy (…,… ) ; readln ( pj );Gotoxy (…,… ) ; readln ( lb );Gotoxy (…,… ) ; readln ( tg );Persegipanjang(pj,tg,ls);Sisi1:=ls;Persegipanjang(lb,tg,ls);Sisi2 :=ls;Persegipanjang(pj,lb,ls);Sisi3:=ls;Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3Gotoxy (…,…) ; write (lper);Repeat until keypressed;

End.

Keterangan :

Pada program diatas luas permukaan balok merupakan luas semua sisi balok. Dimana balok terdiri dari 6 sisi seperti terlihat pada gambar diatas.Semua permukaan balok merupakan persegipanjang, sehingga kita dapat hanya menggunakan prosedur persegi panjang.Pada prosedur persegi panjang ada 2 cara pengiriman data yaitu secara nilai dan secara acuan. Pengiriman secara nilai ditandai dengan penggunaa kata VAR

Pengiriman secara nilai adalah : bahwa hasil yang didapatkan pada prosedur tidak akan mempengaruhi nilai yang ada pada modul yang mengirim (dalam hal ini adalah program utama). Sehingga perubahan nilai variabel panjang pada prosedur tidak akan mempengaruhi nilai var PJ pada program utama.

Pengiriman secara Acuan adalah : bahwa hasil yang didapatkan pada prosedur akan mempengaruhi nilai yang ada pada modul yang mengirim. Sehingga perubahan niali var Luas pada prosedur akan mempengaruhi nilai var LS pada program utama.

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 34: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Pengiriman secara nilai begitu proses pada program yang dipanggil sudah selesai maka nilai variabel yang dikirim akan dikembalikan ke modul yang memanggil.

KasusBuat flowchart dan program pascal untuk menghitung formula berikut :

1. Z=2^5 + 5!2. Z=X! + Y + X^Y

Gunakan prosedur pangkat dan faktorial untuk menyelesaikan kasus diatas. Tampilan dari hasil program dirancang sendiri.

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Page 35: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

FUNGSI

Fungsi hampir sama dengan prosedur yaitu merupakan bagian program yang terpisah dari program utama.Perbedaan fungsi dengan prosedur adalah bahwa nilai suatu fungsi terletak pada nama fungsi itu sendiri sedangkan pada prosedur nilai prosedur terletak pada variabel.

Sebuah prosedur dapat saja dijadikan fungsi. Kasus diatas dijadikan sebuah fungsi dengan tipe integer.

Buat program dengan menggunakan fungsi persegi panjang dengan panjang sisi balok diinputkan melalui program.

Output Menghitung Luas Permukaan Balok

Input Panjang Alas :….Input Lebar Alas :….Input Tinggi Balok :…

Luas Permukaan Balok Adalah :…

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

Sisi1

Sisi2

Sisi3

Page 36: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Function persegi_panjang (panjang,lebar : integer):integer;Var luas : integer;

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data

start

pj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3

Cetak Output

Input pj,lb,tg

Sisi1= Persegi_Panjang (pj,tg)

Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3

Cetak LPer

Stop

Sisi2= Persegi_Panjang (lb,tg)

Sisi3= Persegi_Panjang (lb,pj)

Page 37: Modul Algoritma Dan Struktur Data I

Algoritma dan Struktur Data I

Begin Luas := panjang * lebar;Persegi_panjang :=luas;

End;

{program utama}

varpj,lb,tg,ls,sisi1,sisi2,sisi3 :integer;

BeginClrscr;Gotoxy (…,…) ; write (‘Menghitung Luas Permukaan Balok’);Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Panjang Alas :…’);Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Lebar Alas :…’);Gotoxy (…,… ) ; write (‘Input Tinggi Balok :…’);Gotoxy (…,… ) ; write (‘Luas Permukaan Balok Adalah :…..’);Gotoxy (…,… ) ; readln ( pj );Gotoxy (…,… ) ; readln ( lb );Gotoxy (…,… ) ; readln ( tg );Sisi1:=Persegipanjang(pj,tg);Sisi2:=Persegipanjang(lb,tg);Sisi3:=Persegipanjang(pj,lb,;Lper := 2*sisi1+2*sisi2+2*sisi3Gotoxy (…,…) ; write (lper);Repeat until keypressed;

End.

Team Dosen Algoritma dan Struktur Data