Upload
trinurhidayah
View
330
Download
27
Embed Size (px)
DESCRIPTION
modul
Citation preview
Sesi 01 | Pengenalan Software dan Teori
]
Dasar-Dasar
Menggunakan
ArcGIS 10.1
ArcGIS 10.1│i
Daftar Isi
Daftar Isi 1
Sesi 01 1
Pengenalan Software dan Teori 1 Pengantar Sistem Informasi Geografis 2 Pengenalan Software ArcGIS 4
Sesi 02 5
Desktop Mapping I 5 ArcCatalog 6 ArcMap 8
Sesi 03 16
Tabel Atribut 16 Manipulasi tabel atribut 17 Joining Data 19 Hyperlink 21
Sesi 04 24
Creating Data 24 Persiapan Database 25 Create Data 26 Membuat Vektor 27
Sesi 05 29
Registrasi Image 29 Registrasi image 30
Sesi 06 33
Digitasi OnScreen 33 Digitasi Point / Titik 35 Digitasi Garis / Polyline 35 Digitasi Area / Polygon 36 Memanfaatkan menu editor 36
Sesi 07 37
Query 37 Query dengan tools “select by location” 38 Query dengan menggunakan tools “select by attributes” 39 Field Calculator 40
Sesi 08 42
Pengenalan Geoprocessing 42 Konsep Geoprocessing 43 Geoprocessing Tools 43 Geoprocessing di ArcGIS 43
Sesi 09 48
Geoprocessing I 48
Daft
ar I
si
ArcGIS 10.1│ii
Extract 49 Overlay 49 Proximity 54
Sesi 10 55
Geoprocessing II 55 Membuat Kontur 56 Mempelajari Pembuatan DEM dan Visuali 3D ArcScene 58
Sesi 11 62
Layout Peta 62 Layout View 63
Sesi 01 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│1
Sesi 01
Pengenalan Software dan
Teori
Pada Sesi Ini:
1. Pengenalan Sistem Informasi Geografis Sub sesi ini menjelaskan pengenalan sistem informasi geografis (SIG) secara
umum beserta komponen-komponen yang diperlukan untuk dapat
menjalankan aplikasi Software SIG.
2. Pengenalan Software ArcGIS Sub sesi ini memberikan deskripsi singkat Software ArcGIS 10.1 yang akan
digunakan sebagai Software utama dalam pelatihan ini.
Sesi 01 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│2
Pengantar Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat
GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi
spasial (bereferensi keruangan). Dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola,
menganalisa dan menampilkan informasi bereferensi geografis.
Secara umum SIG bekerja berdasarkan integrasi 5 Komponen, yaitu: hardware,
software, data, manusia dan metode yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Hardware
Untuk menjalankan aplikasi SIG, diperlukan hardware yang memiliki spesifikasi cukup
tinggi meliputi kapasitas memori, harddisk, dan prosesor. Hal ini disebabkan karena
aplikasi SIG banyak memproses data grafis berukuran besar, sehingga data-data
tersebut memerlukan tempat penyimpanan yang besar dalam harddisk cukup besar,
prosesor yang lebih cepat, dan memori yang cukup besar ketika hendak menjalankan
aplikasinya.
2. Software
Aplikasi SIG harus memenuhi standar tools untuk melakukan input dan transformasi
data geografis, memiliki sistem manajemen basis data, tools yang mendukung query
geografis, analisis dan visualisasi, serta Graphical User Interface (GUI) untuk
memudahkan akses pada tool geografi.
3. Data
Salah satu komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental, SIG
bekerja dengan dua tipe model data geografis, yaitu model data vektor dan model
data raster.
Gambar 01-1 Data Vektor – Tharjath Area, Sudan
Model Data Vektor berisi informasi posisi point, garis dan polygon yang disimpan
dalam bentuk koordinat x,y. Suatu lokasi point dideskripsikan melalui sepasang
koordinat x,y. Bentuk garis , seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai
kumpulan dari koordinat-koordinat point. Bentuk poligon, seperti zona project
disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup.
Sesi 01 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│3
Gambar 01-2 Data Raster – Citra Ikonos Tharjath Area, Sudan
Model Data Raster terdiri dari sekumpulan grid/sel seperti peta hasil scanning
maupun gambar/image. Masing-masing grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang
bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan. Sebagai contoh, pada
sebuah image hasil penginderaan jarak jauh dari sebuah satelit, masing – masing
pixel direpresentasikan sebagai panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari
posisi permukaan bumi dan diterima oleh satellit dalam satuan luas tertentu yang
disebut pixel.
Gambar 01-3 Data Raster – Peta Atlas Jawa Barat
Pada image hasil scanning, tiap pixel merepresentasikan keterangan nilai yang
berasosiasi dengan point -point tertentu pada image hasil scanning tersebut. Dalam
SIG, setiap data Geografis memiliki data tabular yang berisi informasi spasial. Data
tabular tersebut dapat direlasikan oleh SIG dengan sumber data lain seperti basis
data yang berada diluar tools SIG.
Sesi 01 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│4
Gambar 01-4 Visualisasi Peta Pulau Vinalhalen (www.gis.com)
4. Manusia
Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem
dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata.
Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun memiliki tingkatan
tertentu, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai
pada pengguna yang menggunakan SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-
hari.
5. Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia
nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap
permasalahan.
Pengenalan Software ArcGIS
ArcGIS merupakan software terbaru yang di release oleh ESRI pada tahun 2000 yang
merupakan Software unggulan untuk SIG karena menggabungkan fitur yang terdapat
pada ArcInfo dan ArcView sekaligus sehingga kita tidak perlu lagi melakukan konversi
format data apabila kita menggunakan data coverage maupun shapefile, bahkan
untuk data dalam format CAD seperti DWG dan DXF. ArcGIS berlaku seperti ArcInfo
dan ArcView sehingga mampu membaca format data dari kedua Software tersebut.
Struktur data yang digunakan bisa berupa Coverage maupun Shapefiles. Kumpulan
data yang terdapat dalam satu project dalam ArcGIS di sebut Map dalam format mxd.
ArcGIS membagi modul-modul operasi sistem dalam beberapa bagian yaitu
ArcCatalog (Explorer Modul), ArcMap (Main Modul), ArcToolbox (Toolbox Modul) dan
ArcScene (Spatial Analyst/3D Modul). Sekarang ArcGIS telah berkembang hingga versi
10.1. Untuk modul ini versi yang digunakan adalah versi 10.1.
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│5
Sesi 02
Desktop Mapping I
Pada Sesi Ini:
1. Eksplorasi ArcCatalog Sub sesi ini memberikan penjelasan bagaimana menggunakan tools dasar
ArcCatalog yang merupakan salah satu bagian aplikasi ArcGIS yang digunakan
untuk meng-explore data ArcGIS. Aplikasi ini berfungsi seperti explorer pada
Windows.
2. Eksplorasi ArcMap Sub sesi ini memberikan penjelasan bagaimana menggunakan tools dasar
ArcMap yang merupakan lembar kerja aplikasi ArcGIS.
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│6
ArcCatalog
ArcCatalog adalah tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing), membagi
(distribution) dan menyimpan (documentation) data – data SIG.
Untuk mengaktifkan ArcCatalog pilih Start >All Program> ArcGis > ArcCatalog.
Gambar 02-1 Membuka Aplikasi ArcGIS melalui Start Menu
1. Connecting Data
Pilih Icon connect to folder pilih data yang kita inginkan. Lakukan hingga kita
terbiasa mencari letak data-data SIG pada computer kita. Misalkan data-data yang
akan sering kita gunakan ada pada C:/Data Latihan ArcGis, Ingat format mxd
merupakan kumpulan layer-layer data. Perhatikan dari sisi contents, preview dan
metadata.
Gambar 02-2 Kotak Dialog “Connect to Folder”
2. Viewing Data
Pilih lokasi data SIG tersimpan, dan pada windows terdapat tiga (3) options yaitu
Contents, preview dan metadata.
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│7
Contents : merupakan petunjuk dan keterangan yang mendeskripsikan
lokasi data sig yang ingin kita tampilkan. Pada contents cari icon
untuk melihat tampilan data dalam bentuk large icon, list,
details, dan thumbnails.
Gambar 02-3 Tampilan Viewing Data : Content
Perhatikan setiap data akan ditandai dengan jenis data yang berupa:
area (polygon)
garis (line/polyline)
titik (point)
Preview : kita dapat melihat tampilan data dalam preview
Gambar 02-4 Tampilan Viewing Data : Preview
Lihat juga pada preview, pada sisi bawah terdapat 2 options pilihan tampilan
yaitu geography, dan table. Cobalah untuk membuka dalam tiga tampilan
tersebut. Apa yang dapat anda amati?
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│8
Metadata: merupakan deskripsi details tentang data yang kita tampilkan
termasuk system koordinat yang digunakan. Ada 3 options juga yang terdapat
pada metadata yaitu descrip tions, spatial dan attribute.
Gambar 02-5 Tampilan Viewing Data : Metadata
ArcMap
ArcMap merupakan modul utama yang digunakan dalam ArcGis yang digunakan untuk
membuat (create), menampilkan (viewing), memilih (query), editing, composing dan
publishing peta. Untuk menampilkan Arcmap ada beberapa cara yaitu melalui modul
ArcCatalog dengan memilih button (launch ArcMap). Cara lain langsung
menampilkan ArcMap dari Start > All Programm ArcGis > ArcMap 10.1. Beberapa hal
yang dapat dilakukan oleh ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring),
analisa SIG (analyzing), presenting result, customizing data dan programming.
Sekarang kita akan menjelajahi tools yang terdapat pada ArcMap.
Ada beberapa bagian dari tampilan window ArcMap yaitu:
Menu File terdiri dari:
Menu Button seperti berikut:
Menu Tools, diantaranya adalah:
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│9
Deskripsi measure, seperti pada gambar berikut ,
yaitu informasi realtime dari posisi kursor yang menunjukkan posisi koordinat peta.
Gambar 02-6 Tam pilan pada ArcMap
Gambar 02-7 Display View
View window merupakan tampil an utama peta yang terdapat pada ArcMap.
Perhatikan ada tools pada bawah tampilan window-nya. Tools menunjukan
Display View bahwa kita bekerja pada tampilan apa adanya data tersebut sedangkan
menunjukkan tampilan layout. Ini salah satu kelebihan ArcGis dibandingkan
dengan software GIS lainnya bahwa tampilan View dan Layout dapat dilakukan secara
interaktif dan otoma tis. Untuk me-refresh tampilan gunakan tools yang terdapat
disebelah tools display dan layout.
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│10
Gambar 02-8 Layout View
Pointer
Tools ini dinamakan select elements pada ArcGis karena selain untuk digunakan
untuk menunjukkan data, juga untuk memilih elemet layer.
Measure
Tools ini digunakan untuk melakukan pengukuran jarak pada peta. Untuk mengubah
satuan unit, gunakan menu View > Data Frame Properties pilih General dan pada
kotak pilihan display, pilih meter atau kilometer.
Gambar 02-9 Kotak Dialog Data Frame Properties : Tab General
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│11
Zoom
Ada banyak button dan tools yang dapat digunakan untuk mengaktifkan zoom.
Perintah zoom sangat penting karena berkaitan dengan skala tampilan peta pada
layer window. Berikut beberapa tools yang berkaitan dengan zoom:
Zoom in: gunakan dengan cara drag pada posisi yang kita ingin lihat untuk
memperjelas tampilan dalam skala yang lebih teliti.
Zoom out: menggunakan dengan cara yang sama dengan zoom in untuk
mempelihatkan tampilan peta dalam skala besar.
Fix Zoom in dan Fix Zoom out yang digunakan dengan cara menekan tools
maka tampilan pada map akan berubah.
Full Extent : untuk menampilkan peta secara keseluruhan, dan ini perintah yang
paling cepat apabila kita telah melakukan banyak zoom dan untuk mengembalikan
peta gunakan tools ini.
perintah undo untuk Full Extent. Apabila kita ingin kembali ke tampilan Full
Extent sebelum atau sesudah kita melakukan Full Extent gunakan tools ini.
Map Scale: kita juga dapat mengubah zoom dengan cara
langsung memasukkan skala yang kita inginkan.
Information ( )
Gunakan tools dan letakkan pada obyek peta yang kita inginkan maka akan
keluar kotak Identify Result yang memberikan hasil dari kompilasi data yang terdapat
pada table data.
Gambar 02-10 Kotak Dialog Identify Result
Pan ( )
Tools ini digunakan untuk menggeser peta gunakan pan tool.
Find a Feature ( )
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│12
Tools ini digunakan untuk mencari lokasi sebuah obyek atau bagian dari peta dengan
cepat dapat menggunakan tools find a feature ini. Missal kita ingin mencari kota
Bandung. Tekan , maka keluar kotak dialog Find seperti berikut:
Gambar 02-11 Kotak Dialog Find a Feature
Ketikkan Bandung pada form find, lalu pilih Visible layers pada form in Layers, dan
ikuti semua tampilan pada gambar di atas. Tekan kotak Find. Apabila Bandung telah
ditemukan, tekan pada kota Bandung tersebut klik kanan pilih Zoom To Feature.
Maka kota yang anda cari langsung ditampilkan pada peta. Cari juga kota-kota lain
seperti Madras, Sapporo, Hyderabad dan lain sebagainya.
Adding/Remove Data ( )
Tambahkan data baru misalnya dari Folder C:\Data Latihan ArcGis\Administrasi\ pilih
Ibukota Provinsi. perhatikan tampilan datanya. Untuk membuang (remove) pilih layer
yang akan di buang klik kanan pilih Remove.
Layer Properties
Sekarang kita akan mengatur tampilan peta dan memodifikasi tampilan layer-layer
peta yang ada. Pilih properties dengan cara klik kanan pada layer terpilih. Misal kita
akan mengubah tampilan lambang layer smalltown. Pilih terlebih dahulu
menggunakan pointer untuk memilih layer tersebut, klik kanan dan pilih properties.
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│13
Gambar 02-12 Membuka Properti Layer
Pada kotak dialog Layer Properties akan muncul sederetan menu perintah. Pertama
kita pilih Symbology yang akan mengubah bentuk perlambangan data.
Gambar 02-13 Kotak Dialog Layer Properties : Symbology-Features
Pilih symbol tekan lambang yang ada maka keluar kotak dialog Symbol Selector. Ubah
lambang seperti yang anda inginkan.
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│14
Gambar 02-14 Kotak Dialog Symbol Selector
Tekan Ok. Kembali pada layer properties, pada legend isikan deskripsi layer misal
“kota Besar”. Sekarang pilih General, pada layer name isikan “Kota”.
Gambar 02-15 Kotak Dialog Layer Properties : General
Cobalah menggunakan data line/polyline dan polygon. Terutama untuk symbology.
Ada beberapa tipe yaitu Features (untuk perlambangan homogen/tunggal), Categories
(untuk pengklasifikasian berdasarkan unique values), Quantities (graduation values),
Charts (chart theme) dan Multiple Attributes (penggabungan kategori).
Sesi 02 | Desktop Mapping I
ArcGIS 10.1│15
Gambar 02-16 Kotak Dialog Layer Properties : Symbology-Category
Sesi 03 | Tabel Atribut Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│16
Sesi 03
Tabel Atribut
Pada Sesi Ini:
1. Mempelajari manipulasi tabel Sub sesi ini mempelajari bagaimana memanipulasi data tabel ArcGIS 10.1.
2. Mempelajari joinning data Sub sesi ini mempelajari operasi untuk menggabungkan data tabel yang satu
dengan lainnya.
3. Mempelajari hyperlink Sub sesi ini mempelajari bagaimana menggunakan fungsi hyperlink untuk
menghubungkan data vektor dengan file lain.
Sesi 03 | Tabel Atribut Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│17
Manipulasi tabel atribut
Untuk membuka table attribute gunakan klik kanan pada layer yang dikehendaki pilih
open attribute table.
Gambar 03-1 Tabel Atribut
Untuk manipulasi field data, gunakan layer properties pilih Field.
Gambar 03-2 Kotak Dialog Layer Properties : Fields
Visible untuk menampilkan atau mematikan field pada desktop, Alias berfungsi untuk
mengganti nama field, missal Country menjadi Negara dan seterusnya. Type data
dalam ArcGis yaitu:
Short Integer : 1, 2, 3, 4 …
Long Interger : bilangan jutaan (kapasitas penyimpanan yang besar)
Float : bilangan real
Double : decimal
Text : string atau karakter
Date : tanggal
Sesi 03 | Tabel Atribut Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│18
Untuk Membuat field baru, gunakan Options dari attribute pilih Add Field.
Gambar 03-3 Menambah Field pada Tabel Atribut
Masukan judul Field, misal Makanan, type data Text dengan lebar maksimum 50.
Gambar 03-4 Kotak Dialog Add Field
Untuk mengisi data pada field yang telah kita buat, aktifkan editing terlebih dahulu.
Gambar 03-5 Mengedit Isi Field
Arahkan Kursor pada judul field, klik kanan maka perintah berikut akan muncul.
Gambar 03-6 Menghapus Field
Sesi 03 | Tabel Atribut Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│19
Anda dapat melakukan sorting, statistic dan delete field. Calculates dan summarize
akan di bahas kemudian.
Joining Data
Joining data adalah menggabungkan data pada format shp dengan data table dalam
format lain (dalam hal ini dbf) yang memuat informasi lain. Proses ini dilakukan
dengan syarat ada persamaan id-field (atribut tabel) pada kedua jenis data. Data
dalam format shp yang memiliki peta kita sebut Mappable dan data yang kita buat
dari proses excel tadi non-mapable atau belum memiliki peta. Selama memasukkan
data table dalam format dbf, maka data yang sama jangan dibuka secara bersamaan
pada microsoft excell dan ArcGis sekaligus, matikan excell-nya terlebih dahulu, baru
proses bisa dilanjutkan. Berikut contoh langkah-langkah untuk melakukan joining
data :
1. pada ArcMap tambahkan layer Batas_kabupaten.shp
2. tambahkan juga data dbf yaitu luas_wil.dbf, dan klik kolom yang sama
(KABUPATEN) pada kedua tabel.
Gambar 03-7 Memilih Kolom dengan Atribut yang Sama dari Kedua Tabel
3. kemudian pada layer Batas_kabupatern.shp, klik kanan dan pilih Join and Relates
> Join.
Sesi 03 | Tabel Atribut Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│20
Gambar 03-8 Memilih Menu Join
kemudian ikuti perintah berikutnya:
Gambar 03-9 Kotak Dialog Join Data
4. kemudian pada layer Batas_kabupaten.shp , klik kanan dan pilih Join and Relates
> Join.
5. Lihat 2 option
Gambar 03-10 Kotak Dialog Joining Option
6. secara otomatis, semua kolom yang terdapat dalam tabel luas_wilayah.dbf akan
masuk kedalam tabel artribut Batas_kabupaten.shp dan ini hanya bersifat
temprorary.
Sesi 03 | Tabel Atribut Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│21
Gambar 03-11 Tabel Hasil Join
7. untuk membuat data yang fix, simpan kembali Batas_kabupaten.shp menjadi
data lain menggunakan klik kanan>export data>simpan sebagai
Batas_kabupaten.shp di folder yang diinginkan.
Hyperlink
Hyperlink adalah salah satu tools yang disediakan oleh ArcGIS untuk menghubungkan
data vektor ke file-file lain, terutama file-file dokumen, multimedia atau web. Untuk
membuat hyperlink langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buat field baru pada layer yang kita pilih dengan nama LINK dengan type data
text yang memuat kira2 150 karakter.
Gambar 03-12 Menambah Field LINK
2. pada layer terpilih buka layer propertiesnya dan pilih display.
Sesi 03 | Tabel Atribut Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│22
Gambar 03-13 Kotak Dialog Layer Properties : Display
3. Lalu checklist pada bagian support hyperlink …. Pilih field yang baru di buat yaitu
LINK.
4. kemudian isikan pada feature data document yang akan dibuat sebagai
hyperlink. Misal membuat hyperlink dengan data gambar yang berekstensi jpeg
misal :
C:\Data Latihan ArcGis\Mamasa.jpg
Gambar 03-14 Mengisi Tabel
5. setelah selesai pengisian tabel, kembali ke halaman muka pilih tools hyperlink
yang sekarang telah aktif yaitu tools hyperlink . Arahkan kursor hyperlink ke
obyek feature yang telah di isi tabelnya.
Sesi 03 | Tabel Atribut Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│23
Gambar 03-15 Hyperlink Terbentuk
Sesi 04 | Creating Data
ArcGIS 10.1│24
Sesi 04
Creating Data
Pada Sesi Ini:
1. Persiapan database Sub sesi ini memberikan penjelasan bagaimana membuat data berekstensi
.dbf dari aplikasi Microsoft Excel
2. Membuat data (create data) Sub sesi ini memberikan penjelasan bagaimana meng-import file data
berekstensi .dbf ke dalam map sebagai layer
3. Membuat file Vektor Sub sesi ini memberikan penjelasan bagaimana cara membuat file vektor
sesuai dengan koordinat spasial yang ditentukan
Sesi 04 | Creating Data
ArcGIS 10.1│25
Setelah mempelajari dan mengenal karakteristik data SIG, sekarang kita mulai
dengan proses pembuatan data SIG. Ada beberapa teknik untuk membuat data SIG,
yaitu dengan teknik digitizing, CAD Map (yang dibuat melalui digitasi menggunakan
software Autocad yang memang di peruntukkan secara khusus membuat data vektor),
create data XYZ atau Geocoding, dan lain sebagainya yang pada intinya teknik
pemasukan data terbagi atas dua golongan yaitu teknik digitasi (dengan segala
perkembangannya) dan teknik XYZ data. Sekarang kita mempelajari teknik XYZ data
sebagai wahana pembuatan data titik.
Software ArcGIS dapat digunakan secara komprehensif untuk mengolah data-data
survei menggunakan GPS. Hasil data survei, baik menggunakan GPS atau alat manual
lainnya akan menghasilkan titik-titik koordinat XY dan ketinggian Z. ArcGis akan
membuat plot data tersebut kedalam feature tetapi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. ArcGis familiar dengan format data dBase (dbf) dan Text (Txt) sehingga
format data XYZ kita gunakan dalam format dbf atau text, tetapi tidak menghalangi
apabila anda terbiasa menggunakan excel sebagai wahana database.
Persiapan Database
Kita akan menggunakan data ketinggian topography yang di ambil dari satelit e-topo
yang dimiliki oleh NASA USA yang ditujukan untuk merekam ketinggian permukaan
bumi dengan durasi 5’ (apabila 10 di daerah khatulistiwa = 110 km, berarti 5’ =
11060
5x = 9.1667 km). Format yang terekam dalam proyeksi geography longitude
latitude dengan ketinggian rata-rata di atas permukaan MSL (mean sea level). Berikut
adalah data yang telah disusun dalam format dBase.
Tabel 04-1 Tabel Data Ketinggian Topografi
LONG LAT Z
107,080,000,000 -6,670,000,000 244,000,000,000
107,170,000,000 -6,670,000,000 412,000,000,000
107,250,000,000 -6,670,000,000 579,000,000,000
107,330,000,000 -6,670,000,000 823,000,000,000
107,420,000,000 -6,670,000,000 1,067,000,000,000
107,500,000,000 -6,670,000,000 914,000,000,000
107,580,000,000 -6,670,000,000 762,000,000,000
107,670,000,000 -6,670,000,000 670,000,000,000
107,750,000,000 -6,670,000,000 579,000,000,000
107,830,000,000 -6,670,000,000 335,000,000,000
107,920,000,000 -6,670,000,000 91,000,000,000
......................... ............................. .........................
Bagi yang sudah terbiasa bermain dengan Microsoft excel, maka ada beberapa hal
yang harus dilakukan ketika mengkonvert data excel ke format dBase, periksa
terlebih dahulu format baris dan kolom melalui perintah Format>Cell atau klik kanan
Format Cells. Ingat semua data yang akan di ubah format cells-nya pilih terlebih
dahulu, missal Judul sebagai baris di block terlebih dahulu lalu klik kanan pilih Format
Cell atau pilih Format>Cells lalu pilih pada points number pilih text karena judul dalm
format character. Begitu juga untuk kolom long dan lat serta Z dalam format number
Sesi 04 | Creating Data
ArcGIS 10.1│26
dengan hitungan decimal di belakang koma. Setelah selesai block seluruh data, pilih
File>Save As dan pilih format penyimpanan pada dBase Files (DBF).
Create Data
Panggil File Excel menggunakan tool Add Data setelah tampil pada layar table of
contens klik kanan pilih Display XY Data.
Gambar 04-1 Membuat Feature Data
pada kotak dialog Add XY Data pilih data dbase file yang tadi telah kita buat, otomatis
data dalam kolom Long menjadi bagian X field dan Y field untuk Lat.
Gambar 04-2 Kotak Dialog Add XY Data
Perhatikan bahwa kotak description menyatakan tidak mengenali system koordinat
yang ada. Kita mesti mendefinisikan system koodinat yang kita gunakan. Pilih edit
maka akan keluar kotak dialog spatial reference coordinate dan pilih system
geographic Coordinate Systems dan pilih World dan WGS 1984.prj.
Sesi 04 | Creating Data
ArcGIS 10.1│27
Gambar 04-3 Memilih Coordinate System
Data yang kita masukan masih mengandung system koordinat geographic yang
memiliki satuan degree. Kita ingin mendigit titik-titik ini menjadi data jalan, yang
berarti kita memerlukan satuan unit yang “mudah” kita baca, missal meter atau
kilometer. Untuk itu transform data titik ini menjadi system koordinat UTM WGS 1984
Zone 48S untuk daerah Bandung dan sekitarnya. Proses transformasi seperti yang
pernah kita lakukan pada modul 2 dekstop mapping.
Membuat file Vektor
Buat data shapefile pada C:\Data Latihan ArcGis\takalar_map. Buka ArcCatalog, pilih
folder untuk penyimpanan data, pilih File>New> Shapefile.
Gambar 04-4 Membuat Data Shape Baru
Buat nama file, misal btskab.shp, pilih feature type Polyline, pilih edit dan pilih
Geographic Coordinate System>World>GCS_WGS_1984.
Sesi 04 | Creating Data
ArcGIS 10.1│28
Gambar 04-5 Kotak Dialog Create New Shapefile
Sesi 05 | Registrasi Image
ArcGIS 10.1│29
Sesi 05
Registrasi Image
Pada Sesi Ini:
Mempelajari registrasi image Sesi ini hanya akan difokuskan bagaimana cara meregistrasi image
menggunakan aplikasi ArcGIS
Sesi 05 | Registrasi Image
ArcGIS 10.1│30
Registrasi image
Seperti yang telah kita bahas pada modul sebelumnya, untuk membuat data SIG
salah satunya adalah dengan cara mendigitasi data. Ada beberapa teknik untuk
mendigit data, dan pada umumnya kita bagi atas dua kelompok yaitu:
1. mendigitasi data menggunakan alat yang disebut digitizer
2. digitasi dengan menggunakan layer Komputer dan mouse yang kita sebut digitasi
on screen
Kita akan menggunakan teknik kedua yang lebih cepat, gampang, murah dengan
ketelitian yang tidak terlalu jauh berbeda dengan menggunakan alat digitizer. Kita
cukup menyediakan citra atau gambar hasil scanner, atau foto udara, citra satelit dan
data raster apapu juga, asalkan kita masih memperoleh data posisi pada citra
tersebut. Sebelum mendigit data tersebut kita harus melakukan registrasi citra yaitu
memberikan data koordinat pada citra atau image sehingga citra tersebut memiliki
posisi geografis.
Perhatikan bahwa kita memerlukan minimal empat titik koordinat, dalam bentuk jalur
kurva tertutup, berurutan dan hierarkhi. Nilai error rms yang dikehendaki di bawah 1.
Modul yang akan digunakan adalah Georefencing.
Untuk latihan kita akan menggunakan hasil scan Peta Geologi Kecamatan
Polombangkeng Utara Kab. Takalar . Yang telah tersedia pada C:\Data Latihan
ArcGis\takalar_map
Gambar 05-1 Peta Geologi
Langkah-langkah Kerja
1. Perhatikan data koordinat yang terdapat pada peta geologi tersebut, ambil titik-
titik koordinat yang jelas dan mudah di amati, catat titik koordinatnya dan
masukan kedalam excel.
X1Y1 X2Y2
X3Y3 X4Y4
Sesi 05 | Registrasi Image
ArcGIS 10.1│31
Tabel 05-1 Data Point untuk Registrasi Image
No Nama_titik Longitude Latitude
1 X1Y1 119° 28’ 5° 20’
2 X2Y2 119° 36 5° 20’
3 X3Y3 119° 28’ 5°24’
4 X4Y4 119° 36 5°24’
Konversi titik tersebut kedalam bentu decimal degree dengan menggunakan
rumus :
2. Buka ArcMap, masukkan image RASTER kedalam ArcMap melaui Add Layer .
Gambar 05-2 Peringatan Raster Unknown Spatial Reference
3. Aktifkan tools Georeferensi.
4. Perhatikan bahwa pada tool Georefencing tertulis judul image pada layer dan kita
kan menggunakan add control points. Data base rms atau kesalahan dapat
dilihat dari view link table . Pertama-tama pilih , dan letakkan kursor di
atas titik pertama di citra.
5. Sebagai bantuan kita dapat menggunakan magnifier melalui Windows >
Magnifier. Letakkan di atas titik yang kita inginkan.
Gambar 05-3 Input nilai koordinat
6. Klik kiri dan kanan tombol letakkan pada titik koordinat yang telah
dikonversi menjadi derakat desimal dimulai dari titik X1Y1 dan seterusnya.
Sesi 05 | Registrasi Image
ArcGIS 10.1│32
Gambar 05-4 Hasil Pengambilan Titik-titik Koordinat
7. setelah selesai, pilih georeferencing>Update georeference. Aktifkan link tabel
untuk melihat nilai kesalahan (RMS) yang ada.
Sesi 06 | Digitasi OnScreen
ArcGIS 10.1│33
Sesi 06
Digitasi OnScreen
Pada Sesi Ini:
1. Mempelajari digitasi titik Sub sesi ini memberikan penjelasan bagaimana penggunaan data titik dan
bagaimana melakukan digitasi titik menggunakan ArcGIS
2. Mempelajari digitasi garis Sub sesi ini memberikan penjelasan bagaimana penggunaan data garis dan
bagaimana melakukan digitasi garis menggunakan ArcGIS beserta operasi-
operasi terkait dengan manipulasi data garis
3. Mempelajari digitasi area Sub sesi ini memberikan penjelasan bagaimana penggunaan data area dan
bagaimana melakukan digitasi area menggunakan ArcGIS beserta operasi-
operasi terkait dengan manipulasi data garis
4. Memanfaatkan menu editor Sub sesi ini memberikan penjelasan bagaimana menggunakan menu editor
untuk memanipulasi hasil digitasi yang telah dibuat
Sesi 06 | Digitasi OnScreen
ArcGIS 10.1│34
Pada modul ini kita akan melakukan digitasi on screen sebagai lanjutan dari registrasi
image yang telah dilakukan pada modul sebelumnya. Sama dengan data modul
create point pada bagian digitasi kita akan mempersiapkan terlebih dahulu jenis data
yang akan di digit. Dari peta geologi sebelumnya, kita akan coba digit data:
1. Ibukota Desa (ibukota_desa.shp)
2. Batas Kecamatan (bts_kec.shp)
3. Batas Kebupaten (bts_kab.shp)
4. Batas Geologi (bts_geo.shp)
Buatlah data-data tersebut melalui ArcCatalog pada folder C:\Data Latihan
ArcGis\takalar_map.
Gambar 06-1 Tampilan ArcCatalog
Perhatikan bahwa feature masing-masing data berbeda dan system koordinat yang
digunakan sama dengan source data dari image yaitu Geographic Coordinate
System>World>GCS_WGS_1984.
Gambar 06-2 Membuat Shapefile Baru
Sesi 06 | Digitasi OnScreen
ArcGIS 10.1│35
Digitasi Point / Titik
Panggil semua shapefile yang telah dibuat sebelumnya pada layar ArcMAP, dan
tampilkan Raster yang telah ter-rektifikasi (hasil proses georeferensing) sebelumnya
Aktifkan tool Editor>Start E diting. Gunakan untuk membuat titik, pastikan target
berada pada layer yang benar. Isikan data yang berkaitan, lihat pada table Create
Feature pastikan yang terpiliha adalah ibukota_desa.
Pastikan titik yang didigitasi ibukota_desa.shp sama dengan ikon yang terdapat pada
legenda image raster. Lakukan hal yang sama dengan titik lainnya
Gambar 06-3 Hasil Digitasi Titik
setelah selesai, simpan melalui Editor> save edits
Digitasi Garis / Polyline
Sema seperti sebelumnya saat mendigitasi point (ibukota_desa.shp). pastikan feature
bts.kec/kab terpilih pada tabel Create Feature sebagai target digitasi.
Gambar 06-4 Hasil Digitasi Garis
Sesi 06 | Digitasi OnScreen
ArcGIS 10.1│36
Hasilnya untuk sementara adalah seperti pada contoh gambar. Jangan lupa untuk di
simpan dari Editor > Save Edits.
Digitasi Area / Polygon
Pindahkan target ke layer batas_geo.shp.dan mulai digit kembali.
Gambar 06-5 Hasil Digitasi Area
Jangan lupa memberi data ke tiap layer untuk melengkapi data. Teknik editing akan di
bahas sesuai dengan kasus yang anda dapatkan. Mau tidak mau kita harus bertemu
dalam pertemuan kelas.
Memanfaatkan menu editor
Dalam digitasi, kita dapat memanipulasi hasil digitasi yang kita buat dengan
menggunakan menu editor. Fungsi-fungsi yang sering dipakai diantaranya : clip,
intersect, dan union. Sebenarnya, terdapat fungsi-fungsi lain selain yang telah
disebutkan seperti buffer, divide, advanced editing, dll.
Pada pelatihan FGA ini, fungsi-fungsi yang akan dibahas hanyalah seputar clip,
intersect, union, dan split tools.
a. Clip
Perintah ini digunakan untuk membuat data baru yang merupakan pengambilan area,
garis, atau titik tertentu dari dua atau lebih bentuk hasil digitasi dalam satu shapefile.
b. Intersect
Perintah ini digunakan untuk membuat data baru yang merupakan suatu irisan dari
dua atau lebih bentuk hasil digitasi dalam satu shapefile.
c. Union
Perintah ini digunakan untuk membuat data baru yang merupakan suatu gabungan
dari dua atau lebih bentuk hasil digitasi dalam satu shapefile.
Sesi 07 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│37
Sesi 07
Query
Pada Sesi Ini:
1. Query dengan menggunakan tools “select by location” Subsesi ini mempelajari pemrosesan query dengan menggunakan tools “select
by location”
2. Query dengan menggunakan tools “select by attributes” Subsesi ini mempelajari pemrosesan query dengan menggunakan tools “select
by attributes”
3. Field Calculator Subsesi ini mempelajari penggunaan tools “calculator” untuk melakukan
perhitungan terhadap nilai suatu atribut
4. Calculate Geometry Subsesi ini mempelajari penggunaan tools baru ArcGIS 10.1 “calculate
geomtery”
Sesi 07 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│38
Query dengan tools “select by location”
Buka ArcMAP, buka file feature dan raster pada pada folder C:\Data Latihan
ArcGis\Query
Gambar 07-1 Data File Query
Gambar diatas merupakan system jaringan pipa PDAM Kota X pada salah satu
perumahan di kota tersebut.
Berikutnya, gunakan Select By Locations. Langkah langkah yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Klik menu windows Selection dan klik Select By Location.
Pilih
Selection Method>Select From Feature
Target Layer>Pipeline
Source Layer>House_Cus
Spatial Selection Method……>Intersect the source layer
Klik Apply>OK
Sehingga menghasilkan seleksi seperti pada gambar berikut :
Sesi 07 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│39
Gambar 07-2 Hasil Seleksi
Pada seleksi diatas menggambarkan menyeleksian pipa yang memotong atau
bersentuhan dengan poligon rumah pelanggan. Fungsi Selection By Location
adalah penyeleksian fitur (vektor) terhadap fitur lainnya.
Query dengan menggunakan tools “select by attributes”
Query ini dilakukan berdasarkan pemilihan dari data atribut. Pemilihan ini dikenal juga
sebagai pemilihan SQL (structure Query Language) yang merupakan standar
pemilihan untuk database. Seleksi ini bergantung dari informasi attribut yang terdapat
pada fitur. Perhatikan langkah berikut
1. Klik menu windows Selections dan klik Select By Attributes
Gambar 07-3 Penyelesian Pipa
Sesi 07 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│40
2. Lakukan penyeleksian yang sama pada gambar diatas
3. Penyeleksian diatas adalah penyeleksian pipa berdasarkan jenis diameter
tertentu.
Field Calculator
Fiel Calculator merupakan salah satu tool yang terdapat pada SQL berfungsi sebagai
alat matematis yang berfungsi berbagai jenis, seperti yang terdapat pada gambari
dibawah ini
Gambar 07-4 Tampilan Field Calculator
Fungsi ini terdapat pada setiap attribut feature
Gambar 07-5 Tampilan Field Calculator
Berikut salah satu penggunaan field calculator paling sederhana
Langkah-langkah kerja:
1. Buka attribut table pada feature Boundary_Area pada folder C:\Data Latihan
ArcGis\Query\Boundary_area.shp
2. Buat field baru yang bernama Luas_km2 dam luas_m2 dengan type data float
dan.
3. Tentukan luas_km2 dengan memanfaatkan tools calculate geometry denga cara
klik kanan filed luas_km2>calculated geomatry....
Sesi 07 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│41
4. Maka akan tampil pada layar seperti gambar berikut ”
Gambar 07-6 Tampilan calculated Geometry....
Fungsi Calculated Geometry adalah untuk menghitung luas area, panjang, dan
menentukan titik centroid nilai koordinat X, Y
Kemudian pilih Property>Area
Centang Coordinate System>Use Coordinate System .......
Pilih Unit>Square Kilometers [sq km]
Pilih OK
Maka akan tampil luas berdasarkan km2
5. Langkah selanjutnya klik kanan field luas_m2>field calculator.
Gambar 07-7 Tampilan Field Calculator
6. Ikut perintah tampilan field Calculator pada gambar dibawah ini :
Gambar 07-8 Tampilan Field Calculator
Parser merupkan bahasa computer yang digunakan pilih VB Script
Field adalah kolom atribut pilih/double klik luas_km2>*>10
Klik OK
Maka akan tampil perkalian antara luas_km2 dan 10.
Sesi 08 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│42
Sesi 08
Pengenalan Geoprocessing
Pada Sesi Ini:
1. Konsep Geoprocessing Sub Bab ini membahas konsep dasar dan pengertian Geoprosessing secara
garis besar.
2. Geoprocessing di ArcGIS Sub Bab ini membahas tools - tools geoprosessing yang umum digunakan di
software ArcGIS 10.1
Sesi 08 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│43
Konsep Geoprocessing
Geoprocessing merupakan salah satu komponen paling penting di GIS. Geoprocessing
merupakan proses pengolahan data – data spasial yang diintegrasikan dengan
database dan visual display yang kemudian dituangkan dalam bentuk akhir suatu
peta atau Geoprocessingnya itu sendiri.
Framework geoprocessing sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, sebagai dialog
(menu), command, script dan model.Untuk FGA ini dibatasi sampai dialog saja yaitu
penggunaan tools - tools sederhana yang ada pada ArcToolbox karena fungsi lainnya
merupakan tingkat lanjut dari penggunaan Geoprocessing pada ArcGIS.
Geoprocessing Tools
Di dalam ArcGIS sendiri khususnya ArcGIs 10.1 terdapat 450 lebih Geoprocessing
tools baik berupa ArcGIS tools, Models ataupun Scripts.
Untuk Toolbox sendiri dibagi menjadi beberapa bagian :
3D Analyst Tools – 45
Analysis Tools – 16
Cartography Tools – 3
Conversion tools – 25
Data Management Tools – 118
Geocoding tools – 7
Geostatistical Analyst Tools – 1
Linear Referencing Tools – 7
Spatial Analyst Tools – 160
Spatial Statistic Tools – 18
Seluruh tools tersebut merupakan komponen – komponen yang memiliki fungsi
tertentu dalam suatu geoprocessing, khusus pada software ArcGIS. Beberapa tools
merupakan extension atau fitur tambahan jika kita menggunakan sotware ArcGIS
yang berlisensi ArcView. ArcGIS dengan lisensi ArcEditor / ArcInfo memilki extensions
tersebut terintegrasi. Jadi tidak perlu menambah lisensi lagi untuk tiap tools
tambahannya.
Geoprocessing di ArcGIS
Beberapa tools yang akan kita pelajari pada pelatihan FGA ini dari yang telah
disebutkan sebelumnya adalah:
Beberapa fungsi fundamental Data Management Tools
Beberapa fungsi fundamental Analysis Tools
Beberapa fungsi fundamental Spatial Analyst
Beberapa fungsi fundamental 3D Analyst Tools
Tool – tool tersebut dapat memiliki keterkaitan fungsi satu sama lain dalam suatu
geoprocessing.
Sesi 08 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│44
Khusus Sesi 8 yang akan difokuskan adalah fungsi Data Management Tools. Untuk
fungsi lain – lain akan dibahas pada sesi berikutnya secara deskriptif.
Berikut adalah penjelasan secara garis besar mengenai Data Management Tools
Gambar 08 - 01 Data Management Tools
Data Management Tools merupakan tools yang terdapat pada ArcToolbox yang
berfungsi dalam memanage data secara umum baik itu data vektor ataupun data
raster.
Gambar 08 - 02 Projection & Transformation
Dapat dilihat pada gambar diatas terdapat tools turunannya seperti data comparison,
database, projection and transformations dan sebagainya yang memiliki fungsi
masing – masing.
Pada sesi ini kita akan coba menggunakan salah satu tool dari Data Management
Tools tersebut yaitu Projection and Transformation. Tool ini berfungsi dalam hal
menentukan sistem koordinat suatu data vektor yang berupa polygon, polyline dan
point ataupun data raster (citra satelit, aerial image dsb.).
Langkah – langkahnya :
1. Untuk kali ini kita akan coba dengan data vektor yaitu Makassar.shp, C:\Data
Latihan ArcGis\Projection and Transformation. Silakan add data tersebut ke
dalam ArcMap.
2. Kemudian buka menu Projection & Transformation seperti gambar di bawah ini
Sesi 08 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│45
3. Kemudian Pilih menu Project dan akan muncul menu seperti ini:
4. Masukkan data Makassar melalui icon Input dataset or feature class.
5. Selanjutnya Menu Project akan tampil seperti ini
6. Pada dialog atau menu diatas dapat dilihat Output Coordinate System belum
terdefinisi. Selanjutnya silakan klik menu dan akan muncul menu seperti ini
setelah memilih system koordinat WGS_1984.
Sesi 08 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│46
7. setelah itu pilih OK
8. Dialog Project akan menjadi seperti berikut :
9. Pada Ouput dataset or Feature masukkan alamat folder yang sama dengan file
Makassar.shp
10. Pilih OK maka akan ArcGIS akan memproses sehingga muncul dialog dengan
status complete.
11. Pada Table of Content akan muncul file dengan nama layer seperti berikut ini:
Sesi 08 | Pengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│47
12. Layer Makassar_Project menunjukkan Makassar telah diubah koordinat
sistemnya kedalam suatu file .shp baru yang secara default bernama
Makasar_Project. Nama layer ini dapat kita dapat ubah setelahnya atau pada
menu Project tadi.
Sesi 09 | Geoprocessing I
ArcGIS 10.1│48
Sesi 09
Geoprocessing I
Pada Sesi Ini:
1. Mempelajari extract Sub Bab ini mempelajari beberapa fungsi esensial yang terdapat pada menu
Extract.
2. Mempelajari overlay Sub Bab ini mempelajari beberapa fungsi esensial yang terdapat pada menu
Overlay.
3. Mempelajari proximity Sub Bab ini mempelajari beberapa fungsi esensial yang terdapat pada menu
Proximity.
Sesi 09 | Geoprocessing I
ArcGIS 10.1│49
Extract
Extract sesuai namanya merupakan salah satu tools yang terdapat pada ArcToolboox
yang berfungsi dalam mengambil atau memotong suatu polygon, polyline atau point.
Overlay
a. Clip
Perintah ini adalah untuk membuat data baru dari dua layer yang berbeda.
Skema hasil dari Clip dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 09-1 Clip Feature
Langkah-langkah untuk membuat clip sebagai berikut :
1. buka feature Indonesia.shp dan Extract.shp pada folder C:\Data Latihan
ArcGis\Geoprosesing_1.
2. Buatlah sebuah polygon sederhana pada aerah wilayah Indonesia
menggunakan feature Extract.shp
Sesi 09 | Geoprocessing I
ArcGIS 10.1│50
3. Pilih perintah Clip pada ArcToolBox, pilih data layer pertama adalah Indonesia
dan clip feature nya adalah Extract. Pilih output feature class pada folder
yang sama dengan file aslinya
4. Maka hasil clip berupa data seperti berikut ini:
b. Select
Fungsi ini adalah fungsi Query Database (SQL) seperti yang telah kita pelajari
sebelumnya
c. Split
Untuk perintah split hampir sama dengan perintah clip, tetapi perbedaannya
adalah, data yang menjadi clip featurenya (split) harus mempunyai kolom pada
Sesi 09 | Geoprocessing I
ArcGIS 10.1│51
table atribut yang memiliki type recordnya dalam bentuk karakter. Output
tersimpan didalam folder, dan hasilnya adalah terpisah untuk tiap feature split
Lihat contoh pada praktek pelatihan
Gambar 09-2 Split Feature
d. Table Select
Fungsi ini adalah seperti fungsi select dan hasilnya adalah berupa table
e. Erase
Perintah ini seperti perintah pada Clip.
Gambar 09-3 Erase Feature
f. Identity
Perintah ini seperti perintah pada Split.
Sesi 09 | Geoprocessing I
ArcGIS 10.1│52
Gambar 09-4 Identify Feature
g. Intersect
Perintah ini seperti perintah pada Split.
Gambar 09-5 Intersect Feature
h. Symmetrical Difference
Perintah ini seperti perintah pada Split.
Gambar 09-6 Symetrical Difference
i. Union
Perintah ini seperti perintah pada Clip.
Sesi 09 | Geoprocessing I
ArcGIS 10.1│53
Gambar 09-7 Union Feature
j. Update
Perintah ini seperti perintah pada Clip.
Gambar 09-8 Update Feature
Sesi 09 | Geoprocessing I
ArcGIS 10.1│54
Proximity
a. Buffer
Gambar 09 - 9 Buffer Menu 1
b. Multiple Ring Buffer
c. Near
d. Point Distance
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│55
Sesi 10
Geoprocessing II
Pada Sesi Ini:
1. Membuat Garis Kontur Sub sesi ini membahas bagaimana mengolah data Koordinat X, Y dan Z
membentuk seuah kontur sederhana.
2. Mempelajari Pembuatan DEM dan Visualisasi 3D ArcScene Sub sesi ini membahas bagaimana membuat suatu DEM dari data spasial yang
telah diolah sebelumnya yang dilanjutkan dengan pembuatan animasi
sederhana dari DEM tersebut.
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│56
Membuat Kontur
Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik dengan
ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta yang
memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain
Aktifkan modul Spatial Analyst dengan cara pilih Tools > Extension.
Pilih Spatial Analyst dan 3D Analysis dan klik close.
Gambar 10-1 Menu Extensions
Panggillah file Excel XYZ.xlsx pada ArcMAP folder C:\Data Latihan
ArcGis\Geoprosesing_2, dengan cara yang sama sebelumnya, lakukan input nilai x y z
menjadi sebuah fitur point seperti gambar yang dihasilkan dibawah ini.
Maka modul spatial analyst akan aktif.
Langkah-langkah membuat TIN data:
Interpolasi data
Gambar 10-2 Menu Extensions
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│57
Metoda IDW (Inverse Distance Weighted) mengasumsikan bahwa tiap titik input
mempunyai pengaruh yang bersifat local yang berkurang terhadap jarak. Metoda ini
memberi bobot lebih tinggi pada sel yang terdekat dengan titik data dibandingkan sel
yang lebih jauh. Titik-titik pada radius tertentu dapat digunakan dalam menentukan
nilai luaran untuk tiap lokasi.
1. Lakukan sebuah Interpolasi data fitur (feature) point tadi menjadi sebuah data
raster dengan menggunakan Interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW)
ArcToolbox>3D Analysis Tools>Raster Interpolation>ID
Maka akan tampil gambar dialog berikut :
Gambar 10-2 Menu Dialog IDW
Masukkan Input point feature berasal dari nilai XYZ yang telah dinput
Z Value field untuk nilai Z (ketinggian)
Output Raster adalah lokasi penyimpanan di file aslinya
Klik OK dan tunggu proses
Gambar 10-3 Hasil Interpolasi IDW
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│58
2. Langkah selanjutnya menggunakan fungsi ArcToolbox>3D Analysis
Tools>Raster Surface>Contour
Gambar 10-3 Kotak Dialog Contour
Input Raster adalah Raster yang akan dirubah menjadi kontur
Output Polyline feature adalah lokasi penyimpanan file
Contour Interval merupakan interval tiap kontur
Klik OK
Gambar 10-4 Hasil kontur
Mempelajari Pembuatan DEM dan Visualisasi 3D ArcScene
DEM (Digital Elevation Model) adalah sebuah input data yang dapat menampilkan 3D
sebuah data raster yang berasal dari data koordinat dan ketingguan permukaan yang
dapat menampilkan kelerengan permukaan.
Langkah-langkah membuat DEM sebagai berikut:
1. Buka file berextensi *,dbf melalui ADD DATA pada folder C:\Data Latihan
ArcGis\Geoprosesing_2\XYZ_DEM.dbf pada layer ArcMAP.
2. Lakukan hal yang sama dengan meng-Interpolasi IDW (Inverse Distance
Weighted) data tersebut sama seperti pembuatan kontur.
3. Masukkan Outpur Raster pada folder yang sama dengan nama DEM.
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│59
Sehingga sebuah suatu raster seperti dibawah ini :
Gambar 10-5 Hasil Interpolasi IDW
ArcScene merupakan bundled software dengan ArcGIS yang berfungsi dalam
menampilkan dan menganalisa data – data spasial yang akan dibuat tampilan 3
dimensi.
Langkah – langkah dalam menggunakan ArcScene :
1. Aktifkan ArcScene melalui Start > AllProgram > ArcGis > ArcScene 10.1
2. Buka data hasil interpolasi yang telah dilakukan pada pengolahan sebelumnya
Gambar 10 -6 Display ArcScene 1
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│60
Gambar 10-7 Display ArcScene 2
3. Secara default, model data Tin dalam keadaan grey scale. Ubah tampilan warna
yang sesuai dengan cara thematic mapper
4. Buatlah tampilan 3-D dengan cara klik kanan dem, pilih Properties Base Heights.
Pilih option ke dua yaitu Floating on a custom surface, dan pada Z Unit Vonversion
pilih custom dan nilai 5 seperti berikut ini.
Gambar 10-8 ArcScene Layer Properties
maka tampilan seperti berikut ini:
Gambar 10-9 3D Model 1
5. Pelajari main-tools yang terdapat pada ArcScene.
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│61
6. Animasi Video, buka Animation Controls dan rekam seluruh pergerakan data
seperti yang anda inginkan.
Gambar 10-10 3D Model 3
7. simpan hasil perekaman menggunakan perintah Annimation > Export Animation
Gambar 10-51 Animation Control Menu
8. File dalam format AVI dapat anda mainkan menggunakan perangkat lunak
multimedia dikomputer anda.
Gambar 10-13 Save As Video
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│62
Sesi 11
Layout Peta
Pada Sesi Ini:
1. Mempelajari Layout View Sub bab ini membahas mengenai pengenalan dan penggunaan Layout sebagai
area kerja dalam membuat suatu Layout Peta
2. Mempelajari Elemen Peta Sub bab ini membahas mengenai pengenalan dan pembuatan elemen -
elemen dasar yang ada di suatu peta pada umumnya.
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│63
LAYOUT VIEW
Layout adalah hasil akhir dari suatu bagian pemetaan.
Berikut langkah – langkah :
1. Buka file pada feature folder C:\Data Latihan ArcGis\Administrasi
Panggil file berikut :
- Ibukota_Kabupaten.shp
- Batas_prov.shp
- Batas_kec.shp
- Batas_kab.shp
- Batas_Kabupaten.shp
- Batas_Provinsi.shp
Gambar 11-01 Tampilan pada Layer Data View
2. Klik layar kerja layout view
Gambar 111-02 Tampilan pada Layer Data View
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│64
3. Rubahlah simbology semua fitur sesuai aturan umum Simbol Pemetaan
Gambar 111-03 Setelah perubahan simbology
4. Buatlah Grid koordinat layer layout
Klik kanan layer>Properties>Grid>NewGrid sampai pada tampilan berikut :
Gambar 111-04 Dialog Grid
Pilih Graticule : devide .......>next>next>next>next>finish
Sampai pada tampilan berikut ini
Gambar 111-05 Hasil pembuatan Grid
Sesi 10 | Geoprocessing IIPengenalan Software dan Teori
ArcGIS 10.1│65
5. Pembuatan Legenda dapat dilakukan dengan meng-klik toolbar Inser>legend
Gambar 111-06 Hasil Akhir