24
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 1 MODUL BELAJAR CANDLESTICK WWW.AFOXI.COM

Modul Belajar Candlestick

  • Upload
    afoxi

  • View
    422

  • Download
    92

Embed Size (px)

DESCRIPTION

modul belajar candlestick bahasa indonesia

Citation preview

Page 1: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 1

MODUL BELAJAR CANDLESTICK

WWW.AFOXI.COM

Page 2: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 2

A. PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………………

Charting adalah sebuah bentuk visualisasi pergerakan harga disuatu market. Seperti yang kita

ketahui, Forex merupakan suatu jenis perdagangan mata uang dimana market berjalan selama 5x24

jam dalam setiap minggunya. Dalam Trading Forex harga bergerak dengan sangat cepat, sehingga

untuk memudahkan trader dalam melakukan pembacaan harga, maka digunakanlah teknik charting

untuk memudahkan pengamatan pergerakan harga.

Dalam setiap metatrader, price divisualisasikan dalam bentuk chart, adapun jenis charting

yang umum digunakan antaralain yaitu : Bar Chart, Candlestick, dan Line Chart. Candlestick

merupakan salah satu price indicator yang paling banyak digunakan oleh para trader dipenjuru dunia,

mengapa demikian ?

Gambar 1. Candlestick Formation

Candlestick terbentuk oleh harga open, high, low dan close dalam suatu time frame. Seperti

Gambar 1, candlestick dapat memberikan informasi dimana open price, high price, low price dan

close price. Body Candle terbentuk oleh harga open dan harga close, dan dari body inilah muncul

istilah bullish candle & bearish candle. Bullish candle berarti harga close lebih besar atau lebih tinggi

dibandigkan harga open. Begitu sebaliknya dengan Bearish candle yang berarti harga close lebih kecil

atau lebih rendah dibandingkan dengan harga open. Selisih antara open price & high price atau close

price & low price akan membentuk shadow (bayangan) yang memeliki bentuk garis lurus kecil.

Body Candle :

Bullish Candle : terbentuk karena harga penutupan (closing price) lebih tinggi dibandingkan

harga pembukaan (opening price).

Bearish Candle : terbentuk karena harga penutupan (closing price) lebih rendah dibandingkan

harga pembukaan (opening price).

Page 3: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 3

Body candle memberikan informasi mengenai suatu “power”, sedangkan untuk high dan low

memberikan informasi adanya level-level penting (support atau resistance). Power atau kekuatan

memberikan informasi mengenai suatu “dominasi” dalam suatu time frame. Pasukan manakah yang

lebih mendominasi, pasukan bullish atau bearish, pihak seller ataukah buyer. Semakin mendominasi

suatu pasukan dalam time frame tertentu, maka pasukan tersebut akan lebih kuat. Dari “dominasi”

inilah maka kita akan mendapatkan gambaran dan informasi mengenai sebuah “Trend”.

Gambar 2. Candle Bearish Dominan

Gambar 2 merupakan chart pair EURUSD pada time frame Daily (harian), gambar tersebut

memberikan informasi bahwa candle bearish lebih dominan dibandingkan dengan candle bullish,

atau dengan kata lain pihak seller lebih mendominasi dibandingkan pihak buyer. Dengan informasi

tersebut maka kita akan mendapatkan suatu gambaran bahwa harga memiliki kecendrungan untuk

bergerak turun lebih besar dibandingkan untuk bergerak naik.

Gambar 3. Candle Bullish Dominan

Gambar 3 merupakan chart pair USDCHF pada time frame H4 (4jam-an), gambar tersebut

memerikan informasi bahwasannya candle bullish memiliki power yang lebih besar dibandingkan

dengan candle bearish. Dengan kondisi tersebut maka candle bullish lebih dominan dibandingkan

dengan candle bearish, atau dengan kata lain pihak buyer lebih mendominasi dibandingkan dengan

pihak seller. Dengan informasi tersebuh maka kita akan mendapatkan suatu gambaran bahwa harga

memiliki kecendrungan untuk bergerak naik lebih besar dibandingkan untuk bergerak turun.

Page 4: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 4

B. POWER CANDLESTICK……..……………………………………………………………………………………………………..

Pada pendahuluan telah disampaikan bahwasannya body candle memberikan informasi

mengenai “power/kekuatan”. Untuk lebih jelaskan perhatikan gambar berikut :

Gambar 4. Power Candle

Perhatikan Label A dengan tanda panah merah yang menggambarkan candle bearish dengan

power yang sangat kuat. Power candle dapat kita baca dari bentuk body suatu candle, semakin

panjang body suatu candle maka candle tersebut akan semakin kuat. Dengan kekuatan seperti itu,

maka candle bearish memiliki kecendrungan untuk mendominasi pergerakan harga. Lalu pada Label

B (blok kuning) muncul candle bullish dengan body yang kecil, dari bentuk candle tersebut

memberikan informasi bahwasannya candle bullish tidak memiliki cukup power atau tidak memiliki

cukup kekuatan untuk mendominasi pergerakan harga. Pada Label C (blok biru) muncul satu candle

bullish dengan body yang cukup panjang, tetapi disisi kanan candle tersebut dilanjutkan dengan

candle bullish dengan body kecil. Candle bullish dengan body kecil disisi canan candle bullish dengan

body panjang memberikan informasi bahwasannya candle bullish atau buyer telah kehilangan

power/kekuatannya.

Body Candle memberikan informasi mengenai kekuatan pihak buyer atau pihak seller.

Semakin panjang body suatu candle maka semakin besar pula kekuatan yang dimiliki. Candle Bearish

dengan body yang panjang menginformasikan pihak seller memiliki kekuatan yang lebih besar

dibandingkan pihak buyer. Begitu pula sebaliknya, Candle Bullish dengan body yang panjang

menginformasikan pihak buyer memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan pihak seller.

Layaknya dalam suatu pertempuran, siap yang kuat maka dialah yang menang. Begitu pula dalam

chart, pihak mana yang lebih kuat, maka dialah yang akan mendominasi pergerakan market.

Page 5: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 5

C. LEVEL PENTING…….………………………………………………………………………………………………………………….

Selisih antara high low price dan open close price akan membentuk bayangan atau shadow

(upper shadow & lower shadow). Upper Shadow dan Lower Shadow memberikan informasi adanya

level-level penting. Adapun yang dimaksud level penting disini adalah keberadaan sebuah support

level dan resistance level.

Level Penting :

Upper Shadow memberikan informasi keberadaan Level Resistance atau level dimana pihak

buyer telah kehilangan power/kekuatan untuk melanjutkan posisi buy-nya. Resistance level

juga dapat memberikan informasi level dimana pihak seller telah menemukan harga ideal

untuk memulai posisi sell-nya.

Lower Shadow memberikan informasi keberadaan Level Support, atau level dimana pihak

seller telah kehilangan kekuatan untuk melanjutkan posisi sell-nya. Support Level juga dapat

memberikan informasi level dimana pihak buyer telah menemukan harga ideal untuk

memulai posisi buy-nya.

Page 6: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 6

Gambar 5. Level Penting

Kita perhatikan garis merah (A) pada Gambar 5, garis merah (A) tersebut merupakan lower

shadow yang akhirnya membentuk suatu level support dimana pihak buyer telah menemukan harga

ideal untuk melakukan buy-nya. Ketersediaan pihak buyer untuk melakukan aksi buy-nya

tervisualisasi melalui candle bullish yang memiiliki body panjang atau power yang cukup kuat (panah

merah). Setelah itu perhatikan garis biru (B) dimana candle bullish membentuk upper shadow yang

menginformasikan level resistance, yakni level dimana seller menemukan harga ideal untuk

melakukan aksi sell-nya.

Hal yang sama kembali terulang pada garis merah selanjutnya (C), dimana candle kembali

membentuk lower shadow yang memberikan adanya level support. Pada level support (C) tersebut

pihak buyer kembali memulai aksi buy-nya hingga kembali membentuk uppoer shadow atau level

resistance pada garis biru (D). Level Resistance ini diterima oleh pihak seller untuk kembali

malakukan aksi sell-nya yang tervisualisasikan melalui candle bearish dengan power yang cukup kuat.

Page 7: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 7

D. TREND………………………………………………………………………………………………………………………………………

Banyak trader yang berpendapat “bersahabatlah dengan trend”, disisi lain banyak juga trader

yang bertanya “bagaimana cara kita melihat atau menentukan trend ?”. Trend dalam trading forex

dapat kita artikan sebagai kemungkinan arah gerak harga selanjutnya secara umum. Untuk lebih

jelasnya kita perhatikan gambar berikut :

Gambar 6. Arah Trend

Dari Gambar 6 diatas memberikan informasi pada chart pair EURUSD Time Frame Daily (D1)

arah pergerakan harga secara umum adalah turun, atau lebih dikenal dengan istilah downtrend.

Secara Umum harga bergerak dari kisaran 1.4280 hingga 1.2679 (bearish) meskipun dalam

perjalanan harga menuju 1.2679 terdapat beberapa candle bullish, tetapi secara umum dapat kita

lihat bahwasannya trend adalah turun (downtrend). Trend dapat muncul dalam berbagai time frame,

semakin besar time frame yang kita gunakan untuk mendapatkan gambaran suatu trend, maka trend

tersebut semakin kuat. Sebaliknya, jika semakin kecil time frame yang kita gunakan untuk

mendapatkan gambaran suatu trend, maka trend tersebut akan semakin lemah.

Dengan kita mengetahui arah suatu trend, diharapakan kita mendapat informasi kemana

pergerakan harga selanjutnya. Sehingga kita bisa mendapatkan beberapa asumsi untuk bisa

mengambil keputusan buy atau sell dalam suatu perdagangan. Bersahabatlah dengan trend dan

jangan pernah berharap untuk bisa mengendalikan pergerakan harga, karena kita hanyalah trader

retail. Just Follow The Trend.

“Trend : Kemungkinan Arah Gerak Harga Selanjutnya Secara Umum”

Kemungkinan : Average Discounted Everything (Dow Theory). Meskipun kita telah

mendapatkan atau mengetahui arah suatu trend, kita sebagai trader hanya bisa berasumi.

Arah Gerak Harga Selanjutnya : Trend memberikan kita informasi mengenai kemungkinan

gerak selanjutnya. Penggunaan candlestick pada suatu chart pair, sangat membantu kita

dalam melihat suatu trend. Jika dalam suatu time frame tertentu candle bullish lebih

mendominasi maka dapat kita artikan trend lagi naik, harga memiliki kecendrungan untuk

terus naik (uptrend). Tetapi jika dalam suatu time frame tertentu candle bearish yang lebih

mendominasi maka dapat kita artikan trend lagi turun, harga memiliki kecendrungan untuk

terus turun (downtrend).

Secara Umum : Untuk melihat arah suatu trend, kita perlu mengamati dominasi suatu candle

secara umum dalam time frame tertentu, bukan pada pengamatan beberapa cancle terakhir

saja.

Page 8: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 8

E. TRENDLINE……………….………………………………………………………………………………………………………………

Trendline merupakan garis bantu yang dapat digunakan untuk mempermudah menemukan atau

melihat suatu trend.

Support Line yakni garis yang ditarik dari low menuju low yang berada di atas low pertama

dan diantara kedua low tidak ditemukan low atau bagian body yang memotong tarikan garis,

sehingga memberi kesan harga mendapat “dukungan” untuk melanjutkan pergerakan ke

level-level yang lebih tinggi.

Resistance yakni garis yang ditarik dari high menuju high yang berada di bawah high pertama

dan diantara kedua high tidak ditemukan high atau bagian body yang memotong tarikan

garis, sehingga memberi kesan harga mendapat tekanan untuk melanjutkan pergerakan ke

level-level yang lebih rendah.

Secara umum dapat diartikan “support line memberikan informasi kehadiran sebuah kondisi

trend up, sementara resistance line memberikan informasi kehadiran sebuah kondisi trend

down”.

Gambar 7. Resistance Line (Trend Down)

Gambar 8. Support Line (Trend Up)

Page 9: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 9

F. CANDLE PATTERN…….………………………………………………………………………………………………………………

1. SPINNING TOPS

Kriteria : Body Candle yang mengecil

Implikasi : Trend sebelumnya kehilangan kekuatan

Spinning Tops ini dapat diartikan sekumpulan atau sederetan candle dengan body yang kecil, baik

bearish candle ataupun bullish candle. Dengan ada sederetan candle dengan body yang mengecil,

informasi yang bisa kita dapatkan adalah semakin melamahnya kekuatan antara pihak seller dan

buyer. Dengan kondisi seperti ini pada umumnya terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi,

pertama kemungkinan akan terjadi pembalikan trend dan kedua kemungkinan pergerakan akan

melanjutkan trend.

Page 10: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 10

2. DOJI

Kriteria : Harga Pembukaan dan Penutupan berada pada harga yang sama

Implikasi : Pasar mengalami kelelahan

Doji merupakan suatu bentuk candle, dimana harga open sama dengan harga close. Jadi dengan

kata lain candle doji tidak memiliki body. Hal ini dapat diartikan terjadi suatu harga keseimbangan

antara pihak seller dan buyer. Selain itu candle doji juga memberikan informasi bahwasannya

pada saat itu market telah mengalami kelelahan. Pada umumnya doji juga digunakan sebagai

identifikasi awal dalam pembalikan suatu trend.

Page 11: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 11

3. HAMMER

Kriteria : Memiliki body yang kecil (tanpa upper shadow) dan memiliki lower shadow. Dimana

panjang lower shadow sama dengan 2x panjang body candle.

Implikasi : Mencari level terendah

Candle Hammer merupakan candle bullish atau bearish yang muncul dalam kondisi market “down

trend”. Munculnya candle hammer ini dapat memberikan informasi bahwa telah didapatkan level

harga terendah, dimana seller sudah tidak bersedia lagi untuk melanjutkan akssi sell-nya. Dan

dapat menjadi suatu kemungkinan didapatkannya level harga dimana buyer bersedia untuk

memulai aksi buy-nya.

Page 12: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 12

4. SHOOTING STAR

Kriteria : Memiliki body yang kecil dan memiliki upper shadow. Dimana panjang upper shadow

sama dengan 2x panjang body candle.

Implikasi : Mencari level tertinggi.

Candle Shooting Star merupakan candle bullish atau bearish yang muncul dalam kondisi market

“up trend”. Munculnya candle Shooting Star ini dapat memberikan informasi bahwa telah

didapatkan level harga tertinggi, dimana buyer sudah tidak bersedia lagi untuk melanjutkan akssi

buy-nya. Dan dapat menjadi suatu kemungkinan didapatkannya level harga dimana seller

bersedia untuk memulai aksi sell-nya.

Page 13: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 13

5. ENGULFING

Kriteria :

Bullish Engulfing terjadi pada saat market down trend, dimana terdapat bull candle yang

body-nya mampu menutup penuh atau lebih bear candle sebelumnya.

Bearish Engulfing terjadi pada saat market up trend, dimana terdapat bear candle yang body-

nya mampu menutup penuh atau lebih bull candle sebelumnya.

Implikasi : Engulfing candle menandakan munculnya kekuatan dari pihak seller ataupun buyer.

Engulfing merupakan candle yang memiliki kekuatan lebih besar dalam melawan candle

sebelumnya. Sehingga candle sebelumnya terlihat seperti tertutupi oleh candle engulfing. Candle

Engulfing ini dapat memberikan informasi bahwasannya pihak seller atau buyer telah

mendapatkan untuk melakukan aksi-nya. Sehingga dimungkinkan akan mendominasi arah

pergerakan selanjutnya.

Page 14: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 14

6. DARK CLOUD

Kriteria : Candle bearish yang memiliki body melebihi setengah dari body candle bullish

sebelumnya.

Implikasi : Munculnya pihak seller yang mampu melemahkan kekuatan pihak buyer sebelumnya.

Dark Could merupakan candle pattern yang muncul pada saat up trend. Munculnya dark could

ditandai dengan munculnya candle bearish yang memiliki body lebih dari setengah body candle

bullish sebelumnya. Dengan munculnya dark could menandakan bahwasannya pihak buyer

mendapat tekanan dari pihak seller. Hal ini juga bisa dijadikan kemungkinan awal dominasi pihak

seller.

Page 15: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 15

7. PIERCING

Non-Forex Piercing

Forex Piercing

Kriteria : Candle bullish yang memiliki body melebihi setengah dari body candle bearish

sebelumnya.

Implikasi : Munculnya pihak buyer yang mampu melemahkan kekuatan pihak seller sebelumnya.

Piercing merupakan candle pattern yang muncul pada saat down trend. Munculnya Piercing

ditandai dengan munculnya candle bullish yang memiliki body lebih dari setengah body candle

bearish sebelumnya. Dengan munculnya dark could menandakan bahwasannya pihak seller

mendapat tekanan dari pihak buyer. Hal ini juga bisa dijadikan kemungkinan awal dominasi pihak

buyer.

Page 16: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 16

8. HARAMI

Kriteria : Candle sebelumnya merupakan candle bullish yang panjang, lalu diikuti candle spinning

top atau doji dengan warna candle yang berlawanan. Dimana body candle spinning top

tau doji masih berada dalam area body candle sebelumnya.

Implikasi : Memberikan informasi kemungkinan perubahan arah trend market.

Candle Harami ditandai dengan munculnya candle spinning top atau doji, yang meberikan

informasi awal munculnya kekuatan dari pihak seller ataupun pihak buyer. Pada umumnya candle

harami ini akan memberikan informasi adanya kemungkinan dalam perubahan arah trend market.

Page 17: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 17

9. MORNING STAR

Kriteria : Muncul pada saat arah down trend, dimana candle pertama merupakan candle bearish

dengan power yang cukup kuat, lalu diikuti candle ke-2 yaitu candle bearish spinning top

atau doji dimana body candle tersebut memiliki body yang tidak melebihi lower shadow

dari candle pertama. Lalu dikonfirmasi oleh candle ke-3 yaitu candle bullish dengan power

yang cukup kuat.

Implikasi : Kemungkinan awal munculnya kekuatan pihak buyer (candle bullish) untuk mengontrol

arah.

Page 18: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 18

10. EVENING STAR

Kriteria : Muncul pada saat arah up trend, dimana candle pertama merupakan candle bullish dengan

power yang cukup kuat, lalu diikuti candle ke-2 yaitu candle bullish spinning top atau doji

dimana body candle tersebut memiliki body yang tidak melebihi upper shadwo dari candle

pertama. Lalu dikonfirmasi oleh candle ke-3 yaitu candle bearish dengan power yang cukup

kuat.

Implikasi : Kemungkinan awal munculnya kekuatan pihak seller (candle bearish) untuk mengontrol

arah pergerakan harga selanjutnya.

Page 19: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 19

G. LEVEL PENTING..............................................................................................................

Seperti halnya yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya, bahwasannya upper shadow

dan lower shadow dari candlestick akan memberikan suatu informasi adanya level-level penting,

yakni Support Level dan Resistance Level. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

Gambar 9. Downtrend

Gambar diatas merupakan Chart EURUSD dengan time frame Daily. Upper shadow

memberikan informasi adanya resistance level dan lower shadow dari candlestick memberikan

informasi adanya support level. Secara umum pergerakan harga terlihat turun (downtrend), hal

tersebut didukung dengan adanya level low yang semakin hari semakin low (rendah) atau sering

disebut dengan istilah lower low (LL) . Disisi lain juga muncul level high yang semakin hari semakin

low (rendah), atau sering disebut dengan lower high (LH). Arah gerak downtrend diindikasikan

dengan adanya level Lower High (LH) yang tidak pernah tertembus (ter-break) oleh harga.

Gambar 10. Uptrend

Berbeda dengan gambar sebelumnya, gambar diatas memberikan informasi kecenderungan

arah pergerakan selanjutnya adalah uptrend. Informasi kita kita peroleh dengan adanya level-level

peting yang terbentuk oleh shadow candlestcik. Dimana pada gambar tersebut terdapat level high

yang semakin meninggi atau higher high (HG) dan terdapat level low yang juga semakin meninggi

Page 20: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 20

atau higher low (HL). Selain itu juga tidak adanya level higher low yang berhasil terpatahkan (ter-

break) oleh harga.

Level Penting :

Prices are making higher highs and higher lows (uptrend)

Prices are making lower highs and lower lows (downtrend)

Kita dapat memanfaatkan keberadaan suatu level-level penting sebagai Target Profit (TP) dan

Stop Loss (SL) dalam bertransaksi. Keberadaan level-level tersebut sangatlah membantu untuk

meletakkan suatu batasan-batasan kita dalam menganalisa pergerakan market selanjutnya.

Gambar 11. OP Buy

Sebagai ilustrasi, kita perhatikan gambar diatas. Gambar diatas merupakan Chart EURUSD

pada time frame Daily (harian), dimana terdapat level support (garis merah) dan level resistance

(garis biru). Harga bergerak diantara kedua level, jika kita ingin melakukan entry atau open posisi

“BUY” maka garis merah merupakan level dimana kita meletakkan resiko atau stop loss. Dan kita

gunakan garis biru sebagai level dimana kita targetkan suatu keuntungan atau target profit.

Gambar 12. OP Sell

Sama halnya jika kita melakukan open posisi “sell”. Maka keberadaan level-level penting baik

support ataupun resistance harus benar-benar kita perhatikan. Jika kita menghendaki untuk sell pada

posisi seperti gambar diatas, maka kita harus menepatkan resiko atau stop loss (SL) pada level

Page 21: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 21

resistance terdekat (garis merah) dan menepatkan target keuntungan atau profit (TP) pada level

support terdekat (garis biru).

B. TREND DAN KOREKSI...................................................................................................................

Pada pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwasannya trend merupakan arah

pergerakan selanjutnya secara umum. Tidak selamanya harga akan bergerak lurus tanpa ada suatu

koreksi. Untuk memahami makna dari suatu trend dan koreksi, perhatikan gambar berikut :

Gambar 13. Trend & Koreksi

Dari gambar diatas menginformasikan bahwasannya Garis A merupakan suatu pergerakan

awal dari downtrend, Garis B sebagai koreksi dari pergerakan awal (Garis A), dan Garis C merupakan

pergerakan lanjutan downtrend dari Garis A. Secara Umum harga yang bergerak dalam trend akan

mengalami suatu “koreksi”. Sebelum menentukan suatu koreksi, kita harus terlebih dahulu

memahami kondisi trend atau pergerakan harga secara umum yang sedang terjadi.

Untuk memudahkan pengamatan trader dalam menilai suatu koreksi, maka dapat digunakan

tools yang telah disiapkan disetiap MetaTrader, yakni Fibonancci Retracement.

Gambar 14. Fibonancci Retracement

Page 22: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 22

Gambar 15. Level Fibo Retracement

Jika kita dapati trend sedang dalam kecendrungan turun, maka garis Fibo kita tarik dari high

menuju low. Sebaliknya, jika kita dapati trend sedang dalam kecendrungan naik, maka garis Fibo kita

tarik dari low menuju high. Level Fibonancci Retracment digambarkan dalam persen (%), adapun

level-level fibonancci retracment yang sering digunakan sebagai acuan adalah : 0% ; 23.6% ; 38.2% ;

50% ; 61.8% ; 76.8% dan 100%. Pada umumnya, koreksi akan berakhir pada level 50% ; 61.8% dan

76.8%.

Gambar 16. Level Penting Fibo

Dari Gambar 8 diatas bisa kita perhatikan bahwasannya koreksi dari downtrend sebelumnya

berakhir setelah pergerakan harga gagal melewati level fibo 76.8%. Sedangkan Gambar 9 dibawah ini

merupakan kondisi chart dimana pergerakan harga telah mampu menempus level fibo 0% yang

berarti berakhirnya suatu koreksi dan berlanjutnya suatu trend.

Page 23: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 23

Gambar 17. Berlanjutnya Suatu Trend

Fibonancci Retracement :

Jika harga mampu menembus level 100% maka dapat diartikan berakhirnya suatu trend dan

awal suatu pembalikan trend atau reversal.

Jika harga mampu menembus level 0% maka dapat diartikan berakhirnya suatu koreksi dan

berlanjutnya suatu trend.

Page 24: Modul Belajar Candlestick

AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 24

Ilustrasi Open Posisi :

Dari chart diatas, kita dapati dominasi bullish candle pada H1, harga terkoreksi sehingga kita

bisa menarik garis fibo retracement dari low ke high. Jika kita perhatikan pergerakan koreksi harga

terhenti pada level fibo 50%. Lalu kembali muncul bullish candle yang memberikan indikasi

bahwasannya koreksi terhenti pada level fibo 50%. Adapun skenario entry nya adalah sebagai

berikut.

Andai modal kita $100 dengan leverage 1:1000. Jika kita melakukan aksi buy pada garis

magenta (mengikuti trend), maka resiko loss (SL) kita adalah digaris biru yakni kurang lebih 25 point.

Dari jumlah point resiko loss ini lah kita tentukan jumlah lot yang akan kita gunakan.

Modal = $100

MM = Risk 5%

Risk = (5/100 * 100$) = 5$

SL = 25 point

Lot = ($5/25point) = 0.5 lot