Upload
afoxi
View
422
Download
92
Embed Size (px)
DESCRIPTION
modul belajar candlestick bahasa indonesia
Citation preview
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 1
MODUL BELAJAR CANDLESTICK
WWW.AFOXI.COM
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 2
A. PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………………
Charting adalah sebuah bentuk visualisasi pergerakan harga disuatu market. Seperti yang kita
ketahui, Forex merupakan suatu jenis perdagangan mata uang dimana market berjalan selama 5x24
jam dalam setiap minggunya. Dalam Trading Forex harga bergerak dengan sangat cepat, sehingga
untuk memudahkan trader dalam melakukan pembacaan harga, maka digunakanlah teknik charting
untuk memudahkan pengamatan pergerakan harga.
Dalam setiap metatrader, price divisualisasikan dalam bentuk chart, adapun jenis charting
yang umum digunakan antaralain yaitu : Bar Chart, Candlestick, dan Line Chart. Candlestick
merupakan salah satu price indicator yang paling banyak digunakan oleh para trader dipenjuru dunia,
mengapa demikian ?
Gambar 1. Candlestick Formation
Candlestick terbentuk oleh harga open, high, low dan close dalam suatu time frame. Seperti
Gambar 1, candlestick dapat memberikan informasi dimana open price, high price, low price dan
close price. Body Candle terbentuk oleh harga open dan harga close, dan dari body inilah muncul
istilah bullish candle & bearish candle. Bullish candle berarti harga close lebih besar atau lebih tinggi
dibandigkan harga open. Begitu sebaliknya dengan Bearish candle yang berarti harga close lebih kecil
atau lebih rendah dibandingkan dengan harga open. Selisih antara open price & high price atau close
price & low price akan membentuk shadow (bayangan) yang memeliki bentuk garis lurus kecil.
Body Candle :
Bullish Candle : terbentuk karena harga penutupan (closing price) lebih tinggi dibandingkan
harga pembukaan (opening price).
Bearish Candle : terbentuk karena harga penutupan (closing price) lebih rendah dibandingkan
harga pembukaan (opening price).
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 3
Body candle memberikan informasi mengenai suatu “power”, sedangkan untuk high dan low
memberikan informasi adanya level-level penting (support atau resistance). Power atau kekuatan
memberikan informasi mengenai suatu “dominasi” dalam suatu time frame. Pasukan manakah yang
lebih mendominasi, pasukan bullish atau bearish, pihak seller ataukah buyer. Semakin mendominasi
suatu pasukan dalam time frame tertentu, maka pasukan tersebut akan lebih kuat. Dari “dominasi”
inilah maka kita akan mendapatkan gambaran dan informasi mengenai sebuah “Trend”.
Gambar 2. Candle Bearish Dominan
Gambar 2 merupakan chart pair EURUSD pada time frame Daily (harian), gambar tersebut
memberikan informasi bahwa candle bearish lebih dominan dibandingkan dengan candle bullish,
atau dengan kata lain pihak seller lebih mendominasi dibandingkan pihak buyer. Dengan informasi
tersebut maka kita akan mendapatkan suatu gambaran bahwa harga memiliki kecendrungan untuk
bergerak turun lebih besar dibandingkan untuk bergerak naik.
Gambar 3. Candle Bullish Dominan
Gambar 3 merupakan chart pair USDCHF pada time frame H4 (4jam-an), gambar tersebut
memerikan informasi bahwasannya candle bullish memiliki power yang lebih besar dibandingkan
dengan candle bearish. Dengan kondisi tersebut maka candle bullish lebih dominan dibandingkan
dengan candle bearish, atau dengan kata lain pihak buyer lebih mendominasi dibandingkan dengan
pihak seller. Dengan informasi tersebuh maka kita akan mendapatkan suatu gambaran bahwa harga
memiliki kecendrungan untuk bergerak naik lebih besar dibandingkan untuk bergerak turun.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 4
B. POWER CANDLESTICK……..……………………………………………………………………………………………………..
Pada pendahuluan telah disampaikan bahwasannya body candle memberikan informasi
mengenai “power/kekuatan”. Untuk lebih jelaskan perhatikan gambar berikut :
Gambar 4. Power Candle
Perhatikan Label A dengan tanda panah merah yang menggambarkan candle bearish dengan
power yang sangat kuat. Power candle dapat kita baca dari bentuk body suatu candle, semakin
panjang body suatu candle maka candle tersebut akan semakin kuat. Dengan kekuatan seperti itu,
maka candle bearish memiliki kecendrungan untuk mendominasi pergerakan harga. Lalu pada Label
B (blok kuning) muncul candle bullish dengan body yang kecil, dari bentuk candle tersebut
memberikan informasi bahwasannya candle bullish tidak memiliki cukup power atau tidak memiliki
cukup kekuatan untuk mendominasi pergerakan harga. Pada Label C (blok biru) muncul satu candle
bullish dengan body yang cukup panjang, tetapi disisi kanan candle tersebut dilanjutkan dengan
candle bullish dengan body kecil. Candle bullish dengan body kecil disisi canan candle bullish dengan
body panjang memberikan informasi bahwasannya candle bullish atau buyer telah kehilangan
power/kekuatannya.
Body Candle memberikan informasi mengenai kekuatan pihak buyer atau pihak seller.
Semakin panjang body suatu candle maka semakin besar pula kekuatan yang dimiliki. Candle Bearish
dengan body yang panjang menginformasikan pihak seller memiliki kekuatan yang lebih besar
dibandingkan pihak buyer. Begitu pula sebaliknya, Candle Bullish dengan body yang panjang
menginformasikan pihak buyer memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan pihak seller.
Layaknya dalam suatu pertempuran, siap yang kuat maka dialah yang menang. Begitu pula dalam
chart, pihak mana yang lebih kuat, maka dialah yang akan mendominasi pergerakan market.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 5
C. LEVEL PENTING…….………………………………………………………………………………………………………………….
Selisih antara high low price dan open close price akan membentuk bayangan atau shadow
(upper shadow & lower shadow). Upper Shadow dan Lower Shadow memberikan informasi adanya
level-level penting. Adapun yang dimaksud level penting disini adalah keberadaan sebuah support
level dan resistance level.
Level Penting :
Upper Shadow memberikan informasi keberadaan Level Resistance atau level dimana pihak
buyer telah kehilangan power/kekuatan untuk melanjutkan posisi buy-nya. Resistance level
juga dapat memberikan informasi level dimana pihak seller telah menemukan harga ideal
untuk memulai posisi sell-nya.
Lower Shadow memberikan informasi keberadaan Level Support, atau level dimana pihak
seller telah kehilangan kekuatan untuk melanjutkan posisi sell-nya. Support Level juga dapat
memberikan informasi level dimana pihak buyer telah menemukan harga ideal untuk
memulai posisi buy-nya.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 6
Gambar 5. Level Penting
Kita perhatikan garis merah (A) pada Gambar 5, garis merah (A) tersebut merupakan lower
shadow yang akhirnya membentuk suatu level support dimana pihak buyer telah menemukan harga
ideal untuk melakukan buy-nya. Ketersediaan pihak buyer untuk melakukan aksi buy-nya
tervisualisasi melalui candle bullish yang memiiliki body panjang atau power yang cukup kuat (panah
merah). Setelah itu perhatikan garis biru (B) dimana candle bullish membentuk upper shadow yang
menginformasikan level resistance, yakni level dimana seller menemukan harga ideal untuk
melakukan aksi sell-nya.
Hal yang sama kembali terulang pada garis merah selanjutnya (C), dimana candle kembali
membentuk lower shadow yang memberikan adanya level support. Pada level support (C) tersebut
pihak buyer kembali memulai aksi buy-nya hingga kembali membentuk uppoer shadow atau level
resistance pada garis biru (D). Level Resistance ini diterima oleh pihak seller untuk kembali
malakukan aksi sell-nya yang tervisualisasikan melalui candle bearish dengan power yang cukup kuat.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 7
D. TREND………………………………………………………………………………………………………………………………………
Banyak trader yang berpendapat “bersahabatlah dengan trend”, disisi lain banyak juga trader
yang bertanya “bagaimana cara kita melihat atau menentukan trend ?”. Trend dalam trading forex
dapat kita artikan sebagai kemungkinan arah gerak harga selanjutnya secara umum. Untuk lebih
jelasnya kita perhatikan gambar berikut :
Gambar 6. Arah Trend
Dari Gambar 6 diatas memberikan informasi pada chart pair EURUSD Time Frame Daily (D1)
arah pergerakan harga secara umum adalah turun, atau lebih dikenal dengan istilah downtrend.
Secara Umum harga bergerak dari kisaran 1.4280 hingga 1.2679 (bearish) meskipun dalam
perjalanan harga menuju 1.2679 terdapat beberapa candle bullish, tetapi secara umum dapat kita
lihat bahwasannya trend adalah turun (downtrend). Trend dapat muncul dalam berbagai time frame,
semakin besar time frame yang kita gunakan untuk mendapatkan gambaran suatu trend, maka trend
tersebut semakin kuat. Sebaliknya, jika semakin kecil time frame yang kita gunakan untuk
mendapatkan gambaran suatu trend, maka trend tersebut akan semakin lemah.
Dengan kita mengetahui arah suatu trend, diharapakan kita mendapat informasi kemana
pergerakan harga selanjutnya. Sehingga kita bisa mendapatkan beberapa asumsi untuk bisa
mengambil keputusan buy atau sell dalam suatu perdagangan. Bersahabatlah dengan trend dan
jangan pernah berharap untuk bisa mengendalikan pergerakan harga, karena kita hanyalah trader
retail. Just Follow The Trend.
“Trend : Kemungkinan Arah Gerak Harga Selanjutnya Secara Umum”
Kemungkinan : Average Discounted Everything (Dow Theory). Meskipun kita telah
mendapatkan atau mengetahui arah suatu trend, kita sebagai trader hanya bisa berasumi.
Arah Gerak Harga Selanjutnya : Trend memberikan kita informasi mengenai kemungkinan
gerak selanjutnya. Penggunaan candlestick pada suatu chart pair, sangat membantu kita
dalam melihat suatu trend. Jika dalam suatu time frame tertentu candle bullish lebih
mendominasi maka dapat kita artikan trend lagi naik, harga memiliki kecendrungan untuk
terus naik (uptrend). Tetapi jika dalam suatu time frame tertentu candle bearish yang lebih
mendominasi maka dapat kita artikan trend lagi turun, harga memiliki kecendrungan untuk
terus turun (downtrend).
Secara Umum : Untuk melihat arah suatu trend, kita perlu mengamati dominasi suatu candle
secara umum dalam time frame tertentu, bukan pada pengamatan beberapa cancle terakhir
saja.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 8
E. TRENDLINE……………….………………………………………………………………………………………………………………
Trendline merupakan garis bantu yang dapat digunakan untuk mempermudah menemukan atau
melihat suatu trend.
Support Line yakni garis yang ditarik dari low menuju low yang berada di atas low pertama
dan diantara kedua low tidak ditemukan low atau bagian body yang memotong tarikan garis,
sehingga memberi kesan harga mendapat “dukungan” untuk melanjutkan pergerakan ke
level-level yang lebih tinggi.
Resistance yakni garis yang ditarik dari high menuju high yang berada di bawah high pertama
dan diantara kedua high tidak ditemukan high atau bagian body yang memotong tarikan
garis, sehingga memberi kesan harga mendapat tekanan untuk melanjutkan pergerakan ke
level-level yang lebih rendah.
Secara umum dapat diartikan “support line memberikan informasi kehadiran sebuah kondisi
trend up, sementara resistance line memberikan informasi kehadiran sebuah kondisi trend
down”.
Gambar 7. Resistance Line (Trend Down)
Gambar 8. Support Line (Trend Up)
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 9
F. CANDLE PATTERN…….………………………………………………………………………………………………………………
1. SPINNING TOPS
Kriteria : Body Candle yang mengecil
Implikasi : Trend sebelumnya kehilangan kekuatan
Spinning Tops ini dapat diartikan sekumpulan atau sederetan candle dengan body yang kecil, baik
bearish candle ataupun bullish candle. Dengan ada sederetan candle dengan body yang mengecil,
informasi yang bisa kita dapatkan adalah semakin melamahnya kekuatan antara pihak seller dan
buyer. Dengan kondisi seperti ini pada umumnya terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi,
pertama kemungkinan akan terjadi pembalikan trend dan kedua kemungkinan pergerakan akan
melanjutkan trend.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 10
2. DOJI
Kriteria : Harga Pembukaan dan Penutupan berada pada harga yang sama
Implikasi : Pasar mengalami kelelahan
Doji merupakan suatu bentuk candle, dimana harga open sama dengan harga close. Jadi dengan
kata lain candle doji tidak memiliki body. Hal ini dapat diartikan terjadi suatu harga keseimbangan
antara pihak seller dan buyer. Selain itu candle doji juga memberikan informasi bahwasannya
pada saat itu market telah mengalami kelelahan. Pada umumnya doji juga digunakan sebagai
identifikasi awal dalam pembalikan suatu trend.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 11
3. HAMMER
Kriteria : Memiliki body yang kecil (tanpa upper shadow) dan memiliki lower shadow. Dimana
panjang lower shadow sama dengan 2x panjang body candle.
Implikasi : Mencari level terendah
Candle Hammer merupakan candle bullish atau bearish yang muncul dalam kondisi market “down
trend”. Munculnya candle hammer ini dapat memberikan informasi bahwa telah didapatkan level
harga terendah, dimana seller sudah tidak bersedia lagi untuk melanjutkan akssi sell-nya. Dan
dapat menjadi suatu kemungkinan didapatkannya level harga dimana buyer bersedia untuk
memulai aksi buy-nya.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 12
4. SHOOTING STAR
Kriteria : Memiliki body yang kecil dan memiliki upper shadow. Dimana panjang upper shadow
sama dengan 2x panjang body candle.
Implikasi : Mencari level tertinggi.
Candle Shooting Star merupakan candle bullish atau bearish yang muncul dalam kondisi market
“up trend”. Munculnya candle Shooting Star ini dapat memberikan informasi bahwa telah
didapatkan level harga tertinggi, dimana buyer sudah tidak bersedia lagi untuk melanjutkan akssi
buy-nya. Dan dapat menjadi suatu kemungkinan didapatkannya level harga dimana seller
bersedia untuk memulai aksi sell-nya.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 13
5. ENGULFING
Kriteria :
Bullish Engulfing terjadi pada saat market down trend, dimana terdapat bull candle yang
body-nya mampu menutup penuh atau lebih bear candle sebelumnya.
Bearish Engulfing terjadi pada saat market up trend, dimana terdapat bear candle yang body-
nya mampu menutup penuh atau lebih bull candle sebelumnya.
Implikasi : Engulfing candle menandakan munculnya kekuatan dari pihak seller ataupun buyer.
Engulfing merupakan candle yang memiliki kekuatan lebih besar dalam melawan candle
sebelumnya. Sehingga candle sebelumnya terlihat seperti tertutupi oleh candle engulfing. Candle
Engulfing ini dapat memberikan informasi bahwasannya pihak seller atau buyer telah
mendapatkan untuk melakukan aksi-nya. Sehingga dimungkinkan akan mendominasi arah
pergerakan selanjutnya.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 14
6. DARK CLOUD
Kriteria : Candle bearish yang memiliki body melebihi setengah dari body candle bullish
sebelumnya.
Implikasi : Munculnya pihak seller yang mampu melemahkan kekuatan pihak buyer sebelumnya.
Dark Could merupakan candle pattern yang muncul pada saat up trend. Munculnya dark could
ditandai dengan munculnya candle bearish yang memiliki body lebih dari setengah body candle
bullish sebelumnya. Dengan munculnya dark could menandakan bahwasannya pihak buyer
mendapat tekanan dari pihak seller. Hal ini juga bisa dijadikan kemungkinan awal dominasi pihak
seller.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 15
7. PIERCING
Non-Forex Piercing
Forex Piercing
Kriteria : Candle bullish yang memiliki body melebihi setengah dari body candle bearish
sebelumnya.
Implikasi : Munculnya pihak buyer yang mampu melemahkan kekuatan pihak seller sebelumnya.
Piercing merupakan candle pattern yang muncul pada saat down trend. Munculnya Piercing
ditandai dengan munculnya candle bullish yang memiliki body lebih dari setengah body candle
bearish sebelumnya. Dengan munculnya dark could menandakan bahwasannya pihak seller
mendapat tekanan dari pihak buyer. Hal ini juga bisa dijadikan kemungkinan awal dominasi pihak
buyer.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 16
8. HARAMI
Kriteria : Candle sebelumnya merupakan candle bullish yang panjang, lalu diikuti candle spinning
top atau doji dengan warna candle yang berlawanan. Dimana body candle spinning top
tau doji masih berada dalam area body candle sebelumnya.
Implikasi : Memberikan informasi kemungkinan perubahan arah trend market.
Candle Harami ditandai dengan munculnya candle spinning top atau doji, yang meberikan
informasi awal munculnya kekuatan dari pihak seller ataupun pihak buyer. Pada umumnya candle
harami ini akan memberikan informasi adanya kemungkinan dalam perubahan arah trend market.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 17
9. MORNING STAR
Kriteria : Muncul pada saat arah down trend, dimana candle pertama merupakan candle bearish
dengan power yang cukup kuat, lalu diikuti candle ke-2 yaitu candle bearish spinning top
atau doji dimana body candle tersebut memiliki body yang tidak melebihi lower shadow
dari candle pertama. Lalu dikonfirmasi oleh candle ke-3 yaitu candle bullish dengan power
yang cukup kuat.
Implikasi : Kemungkinan awal munculnya kekuatan pihak buyer (candle bullish) untuk mengontrol
arah.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 18
10. EVENING STAR
Kriteria : Muncul pada saat arah up trend, dimana candle pertama merupakan candle bullish dengan
power yang cukup kuat, lalu diikuti candle ke-2 yaitu candle bullish spinning top atau doji
dimana body candle tersebut memiliki body yang tidak melebihi upper shadwo dari candle
pertama. Lalu dikonfirmasi oleh candle ke-3 yaitu candle bearish dengan power yang cukup
kuat.
Implikasi : Kemungkinan awal munculnya kekuatan pihak seller (candle bearish) untuk mengontrol
arah pergerakan harga selanjutnya.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 19
G. LEVEL PENTING..............................................................................................................
Seperti halnya yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya, bahwasannya upper shadow
dan lower shadow dari candlestick akan memberikan suatu informasi adanya level-level penting,
yakni Support Level dan Resistance Level. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :
Gambar 9. Downtrend
Gambar diatas merupakan Chart EURUSD dengan time frame Daily. Upper shadow
memberikan informasi adanya resistance level dan lower shadow dari candlestick memberikan
informasi adanya support level. Secara umum pergerakan harga terlihat turun (downtrend), hal
tersebut didukung dengan adanya level low yang semakin hari semakin low (rendah) atau sering
disebut dengan istilah lower low (LL) . Disisi lain juga muncul level high yang semakin hari semakin
low (rendah), atau sering disebut dengan lower high (LH). Arah gerak downtrend diindikasikan
dengan adanya level Lower High (LH) yang tidak pernah tertembus (ter-break) oleh harga.
Gambar 10. Uptrend
Berbeda dengan gambar sebelumnya, gambar diatas memberikan informasi kecenderungan
arah pergerakan selanjutnya adalah uptrend. Informasi kita kita peroleh dengan adanya level-level
peting yang terbentuk oleh shadow candlestcik. Dimana pada gambar tersebut terdapat level high
yang semakin meninggi atau higher high (HG) dan terdapat level low yang juga semakin meninggi
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 20
atau higher low (HL). Selain itu juga tidak adanya level higher low yang berhasil terpatahkan (ter-
break) oleh harga.
Level Penting :
Prices are making higher highs and higher lows (uptrend)
Prices are making lower highs and lower lows (downtrend)
Kita dapat memanfaatkan keberadaan suatu level-level penting sebagai Target Profit (TP) dan
Stop Loss (SL) dalam bertransaksi. Keberadaan level-level tersebut sangatlah membantu untuk
meletakkan suatu batasan-batasan kita dalam menganalisa pergerakan market selanjutnya.
Gambar 11. OP Buy
Sebagai ilustrasi, kita perhatikan gambar diatas. Gambar diatas merupakan Chart EURUSD
pada time frame Daily (harian), dimana terdapat level support (garis merah) dan level resistance
(garis biru). Harga bergerak diantara kedua level, jika kita ingin melakukan entry atau open posisi
“BUY” maka garis merah merupakan level dimana kita meletakkan resiko atau stop loss. Dan kita
gunakan garis biru sebagai level dimana kita targetkan suatu keuntungan atau target profit.
Gambar 12. OP Sell
Sama halnya jika kita melakukan open posisi “sell”. Maka keberadaan level-level penting baik
support ataupun resistance harus benar-benar kita perhatikan. Jika kita menghendaki untuk sell pada
posisi seperti gambar diatas, maka kita harus menepatkan resiko atau stop loss (SL) pada level
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 21
resistance terdekat (garis merah) dan menepatkan target keuntungan atau profit (TP) pada level
support terdekat (garis biru).
B. TREND DAN KOREKSI...................................................................................................................
Pada pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwasannya trend merupakan arah
pergerakan selanjutnya secara umum. Tidak selamanya harga akan bergerak lurus tanpa ada suatu
koreksi. Untuk memahami makna dari suatu trend dan koreksi, perhatikan gambar berikut :
Gambar 13. Trend & Koreksi
Dari gambar diatas menginformasikan bahwasannya Garis A merupakan suatu pergerakan
awal dari downtrend, Garis B sebagai koreksi dari pergerakan awal (Garis A), dan Garis C merupakan
pergerakan lanjutan downtrend dari Garis A. Secara Umum harga yang bergerak dalam trend akan
mengalami suatu “koreksi”. Sebelum menentukan suatu koreksi, kita harus terlebih dahulu
memahami kondisi trend atau pergerakan harga secara umum yang sedang terjadi.
Untuk memudahkan pengamatan trader dalam menilai suatu koreksi, maka dapat digunakan
tools yang telah disiapkan disetiap MetaTrader, yakni Fibonancci Retracement.
Gambar 14. Fibonancci Retracement
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 22
Gambar 15. Level Fibo Retracement
Jika kita dapati trend sedang dalam kecendrungan turun, maka garis Fibo kita tarik dari high
menuju low. Sebaliknya, jika kita dapati trend sedang dalam kecendrungan naik, maka garis Fibo kita
tarik dari low menuju high. Level Fibonancci Retracment digambarkan dalam persen (%), adapun
level-level fibonancci retracment yang sering digunakan sebagai acuan adalah : 0% ; 23.6% ; 38.2% ;
50% ; 61.8% ; 76.8% dan 100%. Pada umumnya, koreksi akan berakhir pada level 50% ; 61.8% dan
76.8%.
Gambar 16. Level Penting Fibo
Dari Gambar 8 diatas bisa kita perhatikan bahwasannya koreksi dari downtrend sebelumnya
berakhir setelah pergerakan harga gagal melewati level fibo 76.8%. Sedangkan Gambar 9 dibawah ini
merupakan kondisi chart dimana pergerakan harga telah mampu menempus level fibo 0% yang
berarti berakhirnya suatu koreksi dan berlanjutnya suatu trend.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 23
Gambar 17. Berlanjutnya Suatu Trend
Fibonancci Retracement :
Jika harga mampu menembus level 100% maka dapat diartikan berakhirnya suatu trend dan
awal suatu pembalikan trend atau reversal.
Jika harga mampu menembus level 0% maka dapat diartikan berakhirnya suatu koreksi dan
berlanjutnya suatu trend.
AFOXI – Analisa Forex Indonesia – www.afoxi.com 24
Ilustrasi Open Posisi :
Dari chart diatas, kita dapati dominasi bullish candle pada H1, harga terkoreksi sehingga kita
bisa menarik garis fibo retracement dari low ke high. Jika kita perhatikan pergerakan koreksi harga
terhenti pada level fibo 50%. Lalu kembali muncul bullish candle yang memberikan indikasi
bahwasannya koreksi terhenti pada level fibo 50%. Adapun skenario entry nya adalah sebagai
berikut.
Andai modal kita $100 dengan leverage 1:1000. Jika kita melakukan aksi buy pada garis
magenta (mengikuti trend), maka resiko loss (SL) kita adalah digaris biru yakni kurang lebih 25 point.
Dari jumlah point resiko loss ini lah kita tentukan jumlah lot yang akan kita gunakan.
Modal = $100
MM = Risk 5%
Risk = (5/100 * 100$) = 5$
SL = 25 point
Lot = ($5/25point) = 0.5 lot