28
MODUL BELAJAR PENGEMBANGAN KURIKULUM TEMATIK KONSEP KURIKULUM TEMATIK Ratna Hidayah, M. Pd. & Laksmi Evasufi Widi Fajari, M. Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret 2021

MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

MODUL BELAJAR

PENGEMBANGAN KURIKULUM

TEMATIK

KONSEP KURIKULUM TEMATIK

Ratna Hidayah, M. Pd.

&

Laksmi Evasufi Widi Fajari, M. Pd.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

2021

Page 2: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penulis

dapat menyusun modul dengan baik dan tepat waktu. Modul ini

mengangkat topik Kurikulum Tematik untuk mata kuliah

Pengembangan Kurikulum Tematik di semester 2 tahun ajaran

2021/2022 di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret.

Setelah membaca modul ini, diharapkan peserta didik mampu

menguasai konsep kurikulum tematik. Oleh karenanya, bacalah

dengan cermat seluruh isi modul ini agar Anda dapat menguasai

materi dengan baik dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran

yang telah dirumuskan.

Akhir kata, semoga modul ini bermanfaat untuk bagi semua

pihak.

Kebumen, Februari 2021

Dosen Mata Kuliah

Pengembangan Kurikulum Tematik

Page 3: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

ii

DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................... i

Isi bahasan .................................................................... ii

Tujuan pembelajaran ...................................................... 1

Kurikulum Tematik ....................................................... 2

Kedudukan Kurikulum, Pendidikan dan Pembelajaran .... 3

Landasan Pengembangan Kurikulum .............................. 5

Jenis Kurikulum ............................................................. 7

Pengertian Kurikulum Terpadu ....................................... 9

Klasifikasi Kurikulum Terpadu ..................................... 11

Model-Model Pembelajaran Kurikulum Terpadu .......... 14

Pengertian Pembelajaran Tematik ................................. 16

Karakteristik Pembelajaran Tematik ............................. 17

Tahapan Pembelajaran Tematik .................................... 19

Strategi & Pendekatan Pembelajaran TematikTematik ... 21

Rangkuman .................................................................. 23

Referensi ..................................................................... 24

Page 4: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

1

KURIKULUM TEMATIK

Isi bahasan

1. Pengertian Kurikulum

2. Kedudukan Kurikulum, Pendidikan dan Pembelajaran

3. Landasan Pengembangan Kurikulum

4. Jenis Kurikulum

5. Pengertian Kurikulum Terpadu

6. Klasifikasi Kurikulum Terpadu

7. Model-Model Pembelajaran Kurikulum Terpadu

8. Pengertian Pembelajaran Tematik

9. Karakteristik Pembelajaran Tematik

10. Tahapan Pembelajaran Tematik

11. Strategi & Pendekatan Pembelajaran Tematik

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah membaca modul ini, diharapkan peserta mampu:

1. Menjelaskan pengertian kurikulum

2. Menjelaskan kedudukan kurikulum, pendidikan dan

pembelajaran

3. Menjelaskan landasan pengembangan kurikulum

4. Mengidentifikasi jenis kurikulum

5. Menjelaskan pengertian kurikulum terpadu

6. Mengklasifikasikan kurikulum terpadu

7. Mengidentifikasi model-model pembelajaran kurikulum

terpadu

8. Menjelaskan pengertian pembelajaran tematik

9. Mengidentifikasi karakteristik pembelajaran tematik

10. Mengidentifikasi tahapan pembelajaran tematik

11. Mengidentifikasi strategi & pendekatan pembelajaran tematik

Page 5: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

2

1. Pengertian Kurikulum

Menurut Rusman (2020), kurikulum berasal dari kata

curir (pelari) dan curere ( tempat berpacu). Jadi, kurikulum

diartikan sebagai jarak yang harus dicapai/ditempuh oleh

seorang pelari mulai dari start hingga garis finish untuk

memperoleh medali. Dalam dunia pendidikan, pengertian

kurikulum menjadi sejumlah mata pelajaran (subject matter)

yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai

akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah. Jadi,

pengertian kurikulum yang sederhana yaitu mengandung dua

pokok: (1) adanya mata pelajaran yang harus dikuasai siswa;

dan (2) tujuan utama. Sedangkan untuk pengertian kurikulum

saat ini, dimensinya sangat luas dan beragam. Kurikulum

tidak lagi hanya terbatas pada seluruh mata pelajaran yang

harus dikuasai namun mencakup pengalaman belajar yang

dialami siswa dan pengaruhnya terhadap pengembangan

kepribadiannya. Alberty (Rusman, 2020) memandang

kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada

siswa di bawah tanggungjawab sekolah.

Lebih lanjut lagi, Romine (Hamalik, 2006) menyatakan

kurikulum buka hanya terdiri dari mata pelajaran tetapi

meliputi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi

tanggungjawab sekolah. Jadi, tujuan pendidikan bukan lagi

untuk menyampaikan materi mata pelajaran tetapi lebih ke

upaya pembentukan kepribadian anak dan belajar cara hidup

di dalam masyarakat. Menurut Sukmadinata (2020),

kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman

atau pegangan dalam proses pelaksanaan fungsional kegiatan

belajar–mengajar di dalam kelas. Hamalik (2006)

mendefinisikan secara lebih lengkap dan menyatakan bahwa

kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

Page 6: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

3

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Hal ini sejalan dengan pendapat Uno, Atmowidjoyo &

Lamatenggo (2018), yang menyatakan bahwa kurikulum

adalah seperangkat rencana atau program yang dikembangkan

oleh lembaga pendidikan dalam bentuk dokumen yang

berisikan berbagai komponen.

Berdasarkan uraian pengertian kurikulum menurut pendapat

ahli di atas, simpulkan pengertian kurikulum menurut Anda!

2. Kedudukan Kurikulum, Pendidikan dan Pembelajaran

Peranan kurikulum dalam pendidikan ada tiga: (1)

konservatif; (2) kreatif; (3) kritis dan evaluatif. Peranan

konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum

yang dikembangkan memiliki kesadaran dan muatan masa

lampau dalam relasinya dengan masa kini. Peranan ini sangat

penting dan mendasar, sesuai dengan kenyataan bahwa

pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial

masyarakat dan bagian dari masyarakat itu sendiri. Peranan

kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu

mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan

perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan

masyarakat pada masa sekarang dan kecenderungan masa

mendatang. Peranan kritis dan evaluatif artinya kurikulum

Page 7: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

4

memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membangun siswa

(masyarakat) yang peka terhadap situasi dan kondisi yang ada

serta mampu untuk mengambil keputusan nilai yang solutif

untuk kemajuan (Purwadhi, 2019).

Menurut Oliva (1992), dikenal empat macam model

hubungan kurikulum dan pembelajaran (instructional), yaitu:

a. Model Dualistik. Dalam model hubungan ini, antara

kurikulum dan instruksional (pembelajaran) terpisah

membentuk dualisme yang berdiri sendiri.

b. Model Interlocking. Model ini menggambarkan hubungan

yang terintegrasi antara kurikulum dan instruksional.

Berpisahnya salah satu komponen akan berpengaruh

buruk pada komponen lain.

c. Model Konsentrik. Model hubungan kurikulum dan

pembelajaran ini mendudukkan salah satu komponen

sebagai subsistem dan komponen lain sebagai sistem.

Page 8: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

5

d. Model Siklik. Dalam model ini, hubungan kurikulum dan

pembelajaran sebagai bagian terpisah dengan hubungan

melingkar dan kontinu. Salah satu komponen (kurikulum

atau instruksional) akan memengaruhi secara

berkelanjutan terhadap komponen lain dan sebaliknya.

3. Landasan Pengembangan Kurikulum

Menurut Uno, Atmowidjoyo & Lamatenggo (2018),

landasan pengembangan kurikulum yaitu: (1) landasan

kebudayaan; dan (2) landasan psikologi. Dasar dari landasan

kebudayaan dalam pendidikan adalah karena adanya

pandangan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan

totalitas cara manusia hidup dan mengembangkan pola

kehidupannya sehingga ia tidak saja menjadi landasan dimana

kurikulum dikembangkan tetapi juga menjadi target hasil

pengembangan kurikulum. Secara instrinsik, filosofi, visi dan

tujuan pendidikan, para pengembang kurikulum sangat

dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pandangan hidup

dan keyakinan hidupnya. Faktor penentu filosofi, visi dan

tujuan tersebut dangat ditentukan oleh akar budaya dan

kebudayaan dari para pengembang kurikulum. Oleh karena

itu, baik secara langsung maupun tidak langsung, proses

internal pengembangan suatu kurikulum sangat dipengaruhi

oleh kebudayaan para pengembang kurikulum. Lebih lanjut

lagi, landasan psikologi sering dikaitkan dengan teori belajar

yaitu teori tentang bagaimana siswa belajar. Berbagai aliran

Page 9: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

6

dan teori yang berkembang dalam psikologi seperti teori

behaviorisme, kognitif, dll.

Menurut Sukmadinata, terdapat beberapa landasan

pengembangan kurikulum, yaitu: (1) landasan filosofis; (2)

landasan psikologis; serta (3) landasan sosial budaya dan

perkembangan IPTEK. Pertama, landasan filosofis.

Pendidikan berintikan interaksi antarmanusia terutama antara

pendidik dan terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan. DI

dalam interaksi tersebut terlibat isi yang diinteraksikan serta

proses bagaimana interaksi tersebut terlibat serta bagaimana

proses interaksi tersebut berlangsung. Secara umum, landasan

filosofis berkenaan dengan pemecahan masalah-masalah

pendidikan terkait tujuan pendidikan, bahan ajar, kompetensi

guru, metode mengajar hingga lingkungan sekolah.

Kedua, landasan psikologis. Manusia berbeda dengan

makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya. Kondisi

psikologis setiap individu berbeda, karena perbedaan tahap

perkembangannya, latar belakang sosial-budaya, juga karena

perbedaan faktor yang dibawa dari kelahirannya. Interaksi

yang tercipta dalam proses pendidikan harus sesuai dengan

kondisi psikologis para peserta didik maupun kondisi

pendidiknya. Oleh karena itu, landasan psikologis mencakup

hal-hal seperti bagaimana proses pembelajaran cocok dengan

karakteristik psikologis peserta didik ditinjau dari jenjang dan

umur peserta didik, bagaimana proses pendidikan bisa

membantu perkembangan psikologis peserta didik, bagaimana

proses pendidikan sejalan dengan pola-pola perkembangan

peserta didik, dll. Ketiga, landasan sosial budaya &

perkembangan IPTEK dalam pengembangan kurikulum.

Pendidikan diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan,

keterampilan, nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai

perkembangan lebih lanjut di masyarakat sehingga tujuan, isi

Page 10: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

7

maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi,

karakteristik, kekayaan dan perkembangan masyarakat.

Landasan sosial budaya dalam pengembangan kurikulum

menitikberatkan upaya menyiapkan generasi muda menjadi

orang dewasa anggota masyarakat yang mandiri dan

produktif. Lebih lanjut lagi, perkembangan IPTEK juga dapat

merubah nilai sosial, budaya, spiritual, intelektual maupun

material. Perubahan tersebut menuntut perubahan pada sistem

dan isi pendidikan.

Berdasarkan uraian landasan pengembangan kurikulum

menurut pendapat ahli di atas, ringkaslah intisari landasan

pengembangan kurikulum!

4. Jenis Kurikulum

Jenis kurikulum menurut Sukmadinata (2020), adalah

sebagai berikut:

a. Kurikulum subjek akademis

Model konsep kurikulum ini adalah yang tertua.

Kurikulum subjek akademis bersumber dari aliran

pendidikan klasik yaitu perenialisme dan esensialisme yang

berorientasi pada masa lalu. Artinya, fungsi pendidikan

yaitu memelihara dan mewariskan hasil-hasil budaya masa

lalu. Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan

sehingga kegiatan beljaar dominan berusaha menguasai

Page 11: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

8

ilmu sebanyak-banyaknya. Metode yang paling banyak

digunakan adalah ekspositoris dan inkuiri. Tes evaluasi

biasanya lebih banyak essay dibandingkan dengan tes

objektif.

b. Kurikulum humanistik

Kurikulum ini berdasarkan pada aliran progresivisme

yang dicetuskan John Dewey. Kurikulum ini menekankan

pada aktivitas siswa dengan pandangan bahwa siswa

adalah yang pusat utama dalam pendidikan. Kurikulum ini

mengarahkan kepada upaya pembinaan manusia yang

utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tapi juga segi

sosial dan afektif. Ciri kurikulum ini adalah adanya

kegiatan yang menekankan aktivitas siswa yang aktif. Isi

pendidikan juga ditentukan berdasarkan minat dan

kebutuhan siswa. Pada segi evaluasi, kurikulum ini

menekankan proses dibandingkan hasil belajar. Kurikulum

ini tidak mempunyai kriteria pencapaian, sehingga

pembelajaran dianggap berhasil jika ada perubahan dalam

diri siswa ke arah lebih baik.

c. Kurikulum rekonstruksi sosial

Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada

masalah-masalah yang dihadapi di masyarakat. Tujuan

kurikulum ini adalah agar siswa dengan pengetahuan dan

konsep-konsep baru yang diperolehnya dapat

mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah sosial

sehingga akan berdampak dan menghasilkan masyarakat

yang lebih stabil. Pembelajaran selalu dihubungkan dengan

permasalahan yang ada dimasyarakat sehingga metode

yang digunakan pun lebih ke rekonstruksi sosial seperti

bekerja sama, terjun ke masyarakat, dan kegiatan yang

memberi kesan kebergantungan antara seorang dengan

lainnya. Dalam segi evaluasi pembelajaran, tidak hanya

siswa saja yang dinilai, tetapi kegiatan-kegiatan siswa yang

berpengaruh terhadap masyarakat juga masuk dalam ranah

evaluasi pembelajaran menurut kurikulum ini.

Page 12: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

9

d. Kurikulum teknologis

Kurikulum ini dikembangkan dari konsep teknologi

pendidikan. Tujuan pendidikan diarahkan pada

penguasaan kompetensi. Metode pembelajaran kurikulum

ini lebih berfokus pada pengajaran individual namun siswa

menghadapi serentetan tugas yang harus dikerjakan dan

maju sesuai kecepatan masing-masing. Kegiatan evaluasi

dilakukan setiap saat, pada akhir suatu pelajaran, suatu

unit ataupun semester. Evaluasi yang digunakan umumnya

berbentuk tes objektif.

Berdasarkan uraian jenis kurikulum di atas, tuliskan kata kunci

sebagai perbedaan mendasar jenis kurikulum menurut Anda!

5. Pengertian Kurikulum Terpadu

Menurut Amri (2013), kurikulum terintegrasi

merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa baik secraa

individual maupun secara klasikal aktif menggali dan

menemukan konsep dan prinsip-prinsip secara holistik

bermakna dan autentik. Sehingga pembelajaran tematik

menekankan pada penyampaian pelajaran yang bermakna

dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Fraze &

Rudnitski (Rusman, 2020) mendefinisikan kurikulum terpadu

sebagai kurikulum yang mengintegrasikan sejumlah disiplin

ilmu melalui keterkaitan diantaranya tujuan, isi, keterampilan

Page 13: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

10

dan sikap dengan tujuan untuk memadukan sejumlah elemen

kurikulum dan pembelajaran diantara berbagai disiplin

tersebut.

Lebih lanjut lagi, Majid (2017) mendefinisikan

kurikulum terpadu sebagai kurikulum yang mengintegrasikan

semua elemennya melalui pemilihan konten atau tema dalam

model tematik sehingga mendorong keterkaitan dan

pemahaman lebih dalam terhadap konsep atau makna serta

keterampilan yang telah dipelajari siswa. Rusman (2020)

menyatakan bahwa kurikulum terintegrasi terdiri dari

komponen-komponen yang saling berhubungan dan

berinteraksi satu sama lain dalam mencapai tujuan yang

ditentukan. Komponen yang dimaksud dapat diidentifikasi

pada gambar berikut.

Komponen Kurikulum Terpadu

Pada komponen masukan, kurikulum menitikberatkan

pada mata pelajaran. Pada komponen proses, kurikulum

menitikberatkan pada pembentukan konsep berpikir dan cara

belajar yang diarahkan pada pengembangan kepribadian.

Pada komponen produk, kurikulum dititikberatkan pada

pembentukan tingkah laku spesifik. Adapun subsistemnya

masih berkaitan, yaitu subsistem masukan yakni siswa,

subsistem proses yakni metode, materi dan masyarakat dan

Masukan

Metode, materi

& masyarakat Siswa

Subsistem

Lulusan, Evaluasi

& Umpan Balik

Proses Produk

Page 14: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

11

subssitem produk yakni lulusan yang dikaitkan dengan

komponen evaluasi dan umpan balik. Seluruh komponen

tersebut saling berinteraksi.

Berdasarkan uraian pengertian kurikulum terpadu menurut

pendapat ahli di atas, simpulkan pengertian kurikulum terpadu

menurut Anda!

6. Klasifikasi Kurikulum Terpadu

Drake (Majid, 2017) mengklasifikasikan kurikulum

terpadu menjadi kurikulum terpadu dengan pendekatan

intradisipliner, multidisipliner, interdisipliner dan

transdisipliner.

a. Pendekatan Intradisiplin

Pendekatan model ini merupaka keterpaduan

beberapa subdisiplin dari suatu bidang studi. Gambaran

pendekatan intradisiplin dapat dilihat pada gambar berikut.

Tema IPS Terpadu

Geografi

Kepemerintahan

Sejarah

Ekonomi

Page 15: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

12

b. Pendekatan Multidisiplin

Intergasi model ini difokuskan pada disiplin-disiplin

yang dipadukan, biasanya dalam bentuk tema. Jenis-jenis

pendekatan ini meliputi fusi, service learning, parallel

discipline atau learning centers, dan theme based units.

Gambaran pendekatan multi disiplin ini dapat dilihat pada

gambar berikut.

c. Pendekatan Interdisiplin

Keterpaduan pendekatan interdisiplin atau antar

disiplin ini merupakan penataan kurikulum lintas disiplin

dengan penekanan pada konsep dan keterampilan

antardisiplin. Pendekatan ini menitikberatkan kegiatan

mencocokpadukan beberapa mata pelajran dengan

berlandaskan pada konsep dan topik yang ada dan saling

tumpang tindih diantara mata pelajara tersebut. Dengan

merujuk tema yang terpilih, selanjutnya dilakukan

pengaturan kembali pola organisasi materi yaitu menjadi

materi yang terintegrasi atau terpadu tidak berdasarkan

mata pelajaran.

Bahasa Indonesia IPA

IPS

Matematika Musik

Penjaskes

SBdP

PPK

N

Tema

Page 16: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

13

d. Pendekatan Transdisiplin

Kurikulum dengan pendekatan transdisiplin ditata

atas dasar perhatian dan pertanyaan para siswa. Mereka

mengembangkan life skills sebagaimana mereka

menerapkan keterampilan disiplin dan antardisiplin dalam

konteks kehidupan nyata. Ada dua jalur untuk

melaksanakan integrasi transdisiplin, yaitu project-based

learning dan negosiasi kurikulum.

IPS

IPA

MTK

Bahasa Indonesia

TEMA

AREA SUBJEK

Tema

Konsep

Life skills

Konteks dunia nyata

Pernyataan mahasiswa

Page 17: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

14

Berdasarkan uraian singkat dan gambaran klasifikasi kurikulum

terpadu menurut pendapat ahli di atas, carilah beberapa

referensi dan tuliskan ciri-ciri berbagai pendekatan kurikulum

terpadu!

7. Model-Model Pembelajaran Kurikulum Terpadu

Fogarty (Rusman, 2020) mengemukakan sepuluh

model pembelajaran kurikulum terpadu, yaitu:

a. Fragmented(penggalan), ditandai oleh ciri pemaduan yang

hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja.

b. Connected (keterhubungan), dilandasi oleh anggapan

bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada

induk mata pelajaran tertentu.

c. Nested (sarang), merupakan pemaduan berbagai bentuk

penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan

pembelajaran.

d. Sequenced (rangkaian), merupakan model pemaduan

topik-topik antarmata pelajaran yang berbeda secara

paralel.

Page 18: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

15

e. Shared (bagian), merupakan bentuk pemaduan

pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide

pada dua mata pelajaran atau lebih.

f. Webbed (jaring laba-laba), bertolak dari pendekatan

tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran.

Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan

pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun

lintas mata pelajaran.

g. Threaded (galur), model pemaduan bentuk keterampilan.

h. Integrated (keterpaduan), merupakan pemaduan sejumlah

topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya

sama dalam sebuah topik tertentu.

i. Immersed (celupan), dirancang untuk membantu siswa

dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman

dan pengetahuan dihubungkan dengan medan

pemakaiannya.

j. Networked (jaringan), merupakan model pemaduan

pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan

pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah,

maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa

mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi,

maupun konteks yang berbeda-beda.

Adapun model pembelajaran terpadu yang

dikembangkan pada program pendidikan guru sekolah dasar,

yaitu model connected, webbed dan integrated. Menurut

Fogarty (Majid, 2017), dari sepuluh model pembelajaran

terpadu tersebut, berdasarkan sifat keterpaduannya dapat

dibedakan menjadi tiga:

a. Model dalam satu desain ilmu yang meliputi model

connected dan nested.

b. Model antar-mata pelajaran yang meliputi model

sequenced, shared, threaded, dan integrated.

Page 19: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

16

c. Model lintas siswa yang meliputi model immersed dan

networked.

Berdasarkan uraian singkat mengenai model pembelajaran

kurikulum terpadu menurut pendapat ahli di atas, carilah

beberapa referensi dan tuliskan kata kunci penting masing-

masing model pembelajaran kurikulum terpadu!

8. Pengertian Pembelajaran Tematik

Depdiknas (2006) menyatakan pembelajaran tematik

pada dasarnya merupakan model dari kurikulum terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna

kepada peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Majid

(2017) yang mendefinisikan pembelajaran tematik sebagai

suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan

berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di

sekeliling siswa dan dalam rentang kemampuan serta

perkembangan anak.

Page 20: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

17

Lebih lanjut lagi, Akbar dkk. (2020) menyatakan bahwa

pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran yang

mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata

pelajaran ke dalam tema dengan proses pembelajaran yang

bermakna disesuaikan dengan perkembangan siswa.

Pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari

pemikiran Jacob pada tahun 1989 dengan konsep

pembelajaran interdisipliner dan Fogarty pada tahun 1991

dengan konsep pembelajaran terpadu. Maka, pembelajaran

tematik dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan dalam

pembelajaran yang mengaitkan beberapa aspek baik dalam

intra-mata pelajaran maupun antar-mata pelajaran.

Berdasarkan uraian pengertian pembelajaran tematik di atas,

simpulkan pengertian pembelajaran tematik menurut Anda!

9. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di SD, dalam materi

sosialisasi kurikulum 2013 dari Kemendikbud, karakteristik

pembelajaran tematik sebagai berikut (Akbar, dkk., 2020).

a. Berpusat pada siswa

b. Memberikan pengalaman langsung

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

d. Menyajikan konsep dari berbagai muatan

e. Bersifat fleksibel

f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan

menyenangkan

Page 21: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

18

Mamat (Prastowo, 2013) juga menyatakan karakteristik

pembelajaran tematik, yakni:

a. Terintegrasi dengan lingkungan

b. Memiliki tema sebagai pemersatu beberapa mata pelajaran

c. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan

menyenangkan

d. Pembelajaran memberikan pengalaman langsung yang

bermakna

e. Menanamkan konsep dari berbagai mata pelajaran

f. Pemisahan antara satu pelajaran dengan pelajaran lain

yang sulit dilakukan

g. Pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan

kemampuan, kebutuhan dan minat siswa

h. Pembelajaran bersifat fleksibel

i. Penggunaan variasi metode pembelajaran

Menurut Majid (2017), karakteristik dari pembelajaran

tematik, yaitu:

a. Holistik

b. Bermakna

c. Otentik

d. Aktif

Berdasarkan uraian karakteristik pembelajaran tematik di atas,

simpulkan karakteristik utama pembelajaran tematik menurut

Anda!

Page 22: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

19

10. Tahapan Pembelajaran Tematik

Tahap pelaksanaan pembelajaran tematik menurut

Akbar dkk. (2020), yaitu:

a. Menentukan tema dengan melakukan kesepakatan dengan

peserta didik

b. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku

dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

c. Mendesain rencana pembelajaran. Tahapan ini mencakup

pengorganisasian sumber dan aktivitas ekstrakurikuler

dalam rangka mendemonstrasikan kegiatan dalam tema.

d. Aktivitas kelompok dan diskusi yang memberikan peluang

berpartisipasi dan mencapai berbagai perspektif dari tema.

Hal ini membangun guru dan peserta didik dalam

mengeksplorasi subjek.

Menurut Rusman (2020), tahap pembelajaran tematik,

yaitu:

a. Memilih/menetapkan tema

b. Melakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar dan

Membuat Indikator

c. Membuat hubungan pemetaan antara kompetensi dasar

dan indikator dengan tema

d. Membuat jaringan kompetensi dasar

e. Menyusun silabus tematik terpadu

f. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

Adapun tahap pelaksanaan pembelajaran tematik

menurut Majid (2017), antara lain:

a. Pemetaan kompetensi dasar. Cara pertama yaitu

mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang

terdapat di masing-masing mata pelajaran,

mengidentifikasi kompetensi dasar dari beberapa mata

pelajaran yang dapat dipadukan, serta penetapan tema

Page 23: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

20

pemersatu. Cara kedua, yaitu dengan menetapkan tema-

tema pengikat keterpaduan dilanjutkan dengan

mengidentifikasi kompetensi dasar dari beberapa mata

pelajaran yang cocok dengan tema yang ada.

b. Menentukan tema. Dalam menentukan tema yang

bermakna, kita harus memperhatikan dan

mempertimbangkan pemikiran konseptual,

pengembangan keterampilan dan sikap, sumber belajar,

hasil belajar yang terukur dan terbukti, kesinambungan

tema, kebutuhan siswa, keseimbangan pemilihan tema,

serta aksi nyata.

c. Menetapkan jaring Tema KD/Indikator. Jaringan tema

ini merupakan keterhubungan kompetensi dasar dan

indikator dengan tema pemersatu ditinjau dari alokasi

waktu setiap tema.

d. Penyusunan silabus. Silabus disusun berdasarkan Standar

Isi, yang didalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran,

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok,

Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu dan Sumber

Belajar.

e. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian

pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang

ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam

silabus.

f. Pelaksanaan pembelajaran tematik. Secara prosedural,

kegiatan pembelajaran tematik dilaksanakan dalam 3

tahap, yaitu kegiatan awal, inti dan akhir.

Page 24: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

21

Berdasarkan uraian tahap pelaksanaan pembelajaran tematik di

atas, carilah beberapa referensi berupa jurnal atau buku

kemudian tambahkan tahapan pembelajaran tematik menurut

referensi Anda!

11. Strategi & Pendekatan Pembelajaran Tematik

Menurut Rusman (2020), strategi merupakan

perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang

didesain untuk mencapai tujuan pendidikan. Rowntree

(Sanjaya, 2008) mengemukakan dua jenis strategi

pembelajaran, yaitu strategi penyampaian penemuan

(exposition-discovery learning) dan strategi kelompok dan

individual learning (groups-individual learning). Adapun jenis

strategi pembelajaran menurut Rusman (2020), yaitu:

a. Berdasarkan pertimbangan pengolahan pesan: strategi

deduktif dan induktif.

b. Berdasarkan pertimbangan pihak pengolah pesan: strategi

ekspositori dan heuristik.

c. Berdasarkan pertimbangan interaksi guru dan siswa:

strategi tatap muka dan melalui media.

d. Berdasarkan pertimbangan taksonomi hasil belajar: strategi

mengajar kognitif, keterampilan dan afektif.

e. Berdasarkan pengaturan guru: strategi seorang guru dan

beregu.

Page 25: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

22

f. Berdasarkan pertimbangan jumlah siswa: strategi klasikal,

kelompok kecil dan individual.

Majid (2017) mengemukakan jenis strategi

pembelajaran, sebagai berikut.

a. Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)

b. Strategi pembelajaran tidak langsung (indirect instruction)

c. Strategi pembelajaran interaktif (interactive instruction)

d. Strategi belajar melalui pengalaman (experiential learning)

e. Strategi pembelajaran mandiri (self instruction)

Berdasarkan pendapat Roy (Rusman, 2020),

pendekatan pembelajaran secara umum dibagi menjadi dua

yaitu pendekatan berorientasi pada guru (teacher centered

approaches) dan pendekatan berorientasi pada siswa (student

centered approaches). Menurut Majid (2017), pendekatan

pembelajaran tematik adalah pendekatan saintifik (scientific).

Pendekatan ilmiah ini dapat diterapkan dalam semua mata

pelajaran dengan meliputi kegiatan penggalian informasi

melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian

pengolahan data atau informasi, menyajikan data atau

informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar,

kemudian menyimpulkan dan mencipta.

Berdasarkan uraian strategi dan pendekatan pembelajaran

tematik di atas, carilah beberapa referensi berupa jurnal atau

buku kemudian simpulkan strategi dan pendekatan

pembelajaran tematik menurut Anda!

Page 26: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

23

RANGKUMAN

Kurikulum adalah seperangkat rencana atau program yang

dikembangkan oleh lembaga pendidikan dalam bentuk dokumen

yang berisikan berbagai komponen. Peranan kurikulum dalam

pendidikan ada tiga: (1) konservatif; (2) kreatif; (3) kritis dan

evaluatif. Model hubungan kurikulum dan pembelajaran

(instructional), yaitu: (1) dualistik; (2) interlocking; (3) konsentrik;

dan (4) siklik. Landasan pengembangan kurikulum yaitu: (1)

landasan kebudayaan; (2) landasan psikologi; (3) landasan

filosofis; dan (4) landasan sosial budaya dan perkembangan

IPTEK. Jenis kurikulum, yaitu: (1) kurikulum subjek akademis;

(2) kurikulum humanistik; (3) kurikulum rekonstruksi sosial; dan

(4) kurikulum teknologis.

Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang

mengintegrasikan semua elemennya melalui pemilihan konten

atau tema dalam model tematik sehingga mendorong keterkaitan

dan pemahaman lebih dalam terhadap konsep atau makna serta

keterampilan yang telah dipelajari siswa. Klasifikasi kurikulum

terpadu antara lain kurikulum terpadu dengan pendekatan

intradisipliner, multidisipliner, interdisipliner dan transdisipliner.

Model pembelajaran kurikulum terpadu menurut Fogarty, yaitu:

(1) fragmented; (2) connected; (3) nested; (4) sequences; (5)

shared; (6) webbed; (7) threaded; (8) integrated; (9) immersed; dan

(10) networked.

Pembelajaran tematik dapat didefinisikan sebagai suatu

pendekatan dalam pembelajaran yang mengaitkan beberapa aspek

baik dalam intra-mata pelajaran maupun antar-mata pelajaran.

Karakteristik pembelajaran tematik, yakni: (1) Terintegrasi dengan

lingkungan; (2) Memiliki tema sebagai pemersatu beberapa mata

pelajaran; (3) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan

menyenangkan; (4) Pembelajaran memberikan pengalaman

langsung yang bermakna; (5) Menanamkan konsep dari berbagai

mata pelajaran; (6) Pemisahan antara satu pelajaran dengan

pelajaran lain yang sulit dilakukan; (7) Pembelajaran dapat

Page 27: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

24

berkembang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan dan minat

siswa; (8) Pembelajaran bersifat fleksibel; serta (9) Penggunaan

variasi metode pembelajaran.

Tahap pembelajaran tematik, yaitu: (1)

Memilih/menetapkan tema; (2) Melakukan analisis SKL, KI,

Kompetensi Dasar dan Membuat Indikator; (3) Membuat

hubungan pemetaan antara kompetensi dasar dan indikator

dengan tema; (4) Membuat jaringan kompetensi dasar; (5)

Menyusun silabus tematik terpadu; serta (6) Menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran. Strategi pembelajaran tematik adalah

student centered learning approach sedangkan pendekatan

pembelajaran tematik adalah pendekatan saintifik.

REFERENSI

Oliva, P. V. 1992. Developing the Curriculum 3rd Edition. New

York: Harper Collins Publishers.

Rusman. 2020. Pembelajaran Tematik Terpadu: Teori, Praktik, dan

Penilaian. Jakarta: Rajawali Pers.

Hamalik, O. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sukmadinata, N. S. 2020. Pengembangan Kurikulum: Teori dan

Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Uno, H. B., Atmowidjoyo, S., & Lamatenggo, N. 2018.

Pengembangan Kurikulum: Rekayasa Pedagogik dalam

Pembelajaran. Depok: Rajagrafindo Persada.

Purwadhi. 2019. Pengembangan Kurikulum dalam Pembelajaran

Abad XXI. Mimbar Pendidikan: Jurnal Indonesia untuk Kajian

Pendidikan, 4(2), 103-112.

Majid, A. 2017. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Depdiknas. 2006. Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Puskur.

Akbar, S., dkk. 2020. Implementasi Pembelajaran Tematik di

Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 28: MODUL BELAJAR - spada.uns.ac.id

25

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar

Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Fogarty, R. 1991. How to Integrate the Curricula. Illinios: Skylight

Publishing Inc.