26
Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI MODUL I PENGANTAR SISTEM OTOMASI I. PENDAHULUAN Teknik Industri adalah suatu bidang keilmuan yang mempelajari bagaimana merancang, mengatur dan mengaplikasikan semua faktor-faktor seperti manusia, mesin, metode, material, lingkungan menjadi suatu system dalam lingkup yang berhubungan dengan fungsi pabrik, seperti penelitian dasar, penelitian operasional, pengembangan terhadap suatu produk baru, melalui rekayasa-rekayasa industri, desain produk, perancangan system kerja, perawatan mesin, system produksi hingga pada kualitas hingga ke pelayanan purna jual terhadap produk tersebut. Modul pengantar sistem otomasi berisi tentang perangkat dasar yang digunakan dalam laboratoriun sistem otomasi, penggunaan relay, dan konsep rangkaian listrik yang diterapkan ke dalam praktik kerja sebenarnya di laboratorium. Dalam modul ini praktikan diajak untuk menerapkan langsung memasang sambungan berupa kabel yang nantinya akan menjadi transportasi listrik, dapat berupa konsep seri maupun pararel. Pada modul pertama ini berhubungan erat dengan mata kuliah yang di ajarkan di kelas diluar laboratorium. Dimana pada matakuliah tersebut mahasiswa menggambar konsep kelistrikan dengan sistem seri, pararel, dan looping di Laporan Praktikum Sistem Otomasi Laboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem Industri Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 1

MODUL I. pengantar otomasi

  • Upload
    beler

  • View
    117

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktikum sistem otomasi industri

Citation preview

Page 1: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

MODUL I

PENGANTAR SISTEM OTOMASI

I. PENDAHULUAN

Teknik Industri adalah suatu bidang keilmuan yang mempelajari bagaimana

merancang, mengatur dan mengaplikasikan semua faktor-faktor seperti manusia, mesin,

metode, material, lingkungan menjadi suatu system dalam lingkup yang berhubungan

dengan fungsi pabrik, seperti penelitian dasar, penelitian operasional, pengembangan

terhadap suatu produk baru, melalui rekayasa-rekayasa industri, desain produk,

perancangan system kerja, perawatan mesin, system produksi hingga pada kualitas

hingga ke pelayanan purna jual terhadap produk tersebut.

Modul pengantar sistem otomasi berisi tentang perangkat dasar yang

digunakan dalam laboratoriun sistem otomasi, penggunaan relay, dan konsep rangkaian

listrik yang diterapkan ke dalam praktik kerja sebenarnya di laboratorium. Dalam modul

ini praktikan diajak untuk menerapkan langsung memasang sambungan berupa kabel

yang nantinya akan menjadi transportasi listrik, dapat berupa konsep seri maupun

pararel.

Pada modul pertama ini berhubungan erat dengan mata kuliah yang di ajarkan

di kelas diluar laboratorium. Dimana pada matakuliah tersebut mahasiswa menggambar

konsep kelistrikan dengan sistem seri, pararel, dan looping di dalamnya dan menghitung

besar tegangan arus listrik. Pada mata kuliah fisika, mahasiswa belajar hal tersebut di

dalam kelas. Dimana sistem kelistrikan serta rangkaian listrik dapat dihitung tegangan

listriknya.

Tidak hanya matakuliah fisika, mata kuliah listrik industri juga mengajarkan

demikian dimana miniature circuit breaker digunakan pada rumah dan gedung-gedung

kantoran untuk mengidentifikasi konsleting listrik. Sistem pararel dan seri juga diajar

pada matakuliah ini. Sama halnya dengan laboratorium otomasi, listrik industry juga

mengajarkan bagaimana untuk mencegah terjadinya konsleting. Bedanya dalam listrik

industry cakupannya lebih besar dan tidak dipraktikkan, sedangkan dalam laboratorium

cakupannya sempit da dipraktikkan dengan cara mengkontrol kabel-kebel yang

tersambung dan menggunakan MCB dalam praktiknya.

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 1

Page 2: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

II. TUJUAN

Mahasiswa mengetahui dan memahami perangkat dasar yang digunakan dalam

otomasi ( switch, pushbutton, relay, contactor, power supply, multimeter )

Mahasiswa memahami prinsip kerja relay

Mahasiswa memahami gambar rangkaian dari berbagai percobaan pada praktikum

yang ada

Mahasiswa memahami prinsip kerja rangkaian self-holding

III. DASAR TEORI

Sistem Otomasi Industri dapat diartikan sebagai sistem dengan mekanisme

kerja dikendalikan oleh peralatan elektronik (electronic hardware ) berdasarkan urutan-

urutan perintah dalam bentuk program perangkat lunak (electronic software ) yang

disimpan di dalam unit memori kontroler elektronik. Dalam membangun sistem otomasi

industri antara hardware, software harus menjadi satu kesatuan dan merupakan

sekuensial (urutan) pekerjaan atau sering disebut dengan tahapan, yang meliputi

pekerjaan tahap pembangunan yaitu suatu industri dipersiapkan sejak awal yang

meliputi perencanaan, persiapan, perakitan , instalasi, pemrograman, inspeksi,

komisioning.

III.1. SWITCH

Saklar atau lebih tepatnya adalah Saklar listrik adalah suatu komponen atau

perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik.

Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan switch ini merupakan salah satu

komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan

elektronika dan listrik memerlukan saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat

listrik yang digunakan. Pada dasarnya, sebuah saklar sederhana terdiri dari dua bilah

konduktor (biasanya adalah logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, saat kedua

bilah konduktor tersebut terhubung maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam

rangkaian. Sebaliknya, saat kedua konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus

listrik akan ikut terputus.

Saklar yang paling sering ditemukan adalah saklar yang dioperasikan oleh

tangan manusia dengan satu atau lebih pasang kontak listrik. Setiap pasangan kontak

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 2

Page 3: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

umumnya terdiri dari dua keadaan atau disebut dengan “State”. Kedua keadaan tersebut

diantaranya adalah Keadaan “Close” atau “Tutup” dan Keadaan “Open” atau “Buka”.

Close artinya terjadi sambungan aliran listrik sedangkan Open adalah terjadinya

pemutusan aliran listrik.

III.1.1. PUSH BUTTON SWITCH

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana

yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan

sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar

akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol

ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi

normal.

Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki

dua kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting

karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti

membutuhkan kondisi On dan Off. Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan

dan memutuskan, push button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally

Close) dan NO (Normally Open).

NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya

terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan,

kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau

menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan sebagai penghubung atau

menyalakan sistem circuit (Push Button ON).

NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya

tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan,

kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus

listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit

(Push Button Off).

III.1.2. RELAY

Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan

komponen electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari dua bagian utama

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 3

Page 4: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar/switch). Relay

menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga

dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang

bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan relay yang menggunakan

elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan armature relay (yang berfungsi

sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Kontak poin (contact point)

relay terdiri dari 3 jenis yaitu :

Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada

di posisi close (tertutup)

Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada

di posisi open (terbuka)

Kontak change-over

Terdiri atas satu kontak NO dan satu kontak NC, biasa disebut dengan kontak

form-C.

III. 1.3. CONTACTOR

Komponen listrik yang berfungsi untuk menyambungkan atau memutuskan

arus listrik AC. Contactor atau sering juga disebut dengan istilah relay contactor dapat

kita temui pada panel kontrol listrik. Pada panel listrik contactor sering digunakan

sebagai selektor atau saklar transfer dan interlock pada sistem ATS. Prinsip kerja

contactor sama seperti relay, dalam contactor terdapat beberapa saklar yang

dikendalikan secara elektromagnetik. Pada suatu contactor terdapat beberapa saklar

dengan jenis NO (Normaly Open) dan NC (Normaly Close) dan sebuah kumparan atau

coil elektromagnetik untuk mengendalikan saklar tersebut. Apabila coil elektromagnetik

contactor diberikan sumber tegangan listrik AC maka saklar pada contactor akan

terhubung, atau berubah kondisinya, yang semula FF menjadi ON dan sebaliknya yang

awalnya ON menjadi OFF.

III.1.4. MINIATURE CIRCUIT BREAKER

MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker (bahasa

Inggris). Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus sekaligus

sebagai pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 4

Page 5: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

hubung singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB

akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya

melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus nominal

yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lain

sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang bisa ia hantarkan, satuan

dari arus adalah Ampere, untuk kedepannya hanya akan saya tulis dengan A. Jadi jika

MCB dengan arus nominal dua Ampere maka hanya perlu ditulis dengan MCB 2A.

III.2. POWER SUPPLY

Power supply adalah perangkat keras berupa kotak yang isinya merupakan

kabel-kabel untuk menyalurkan tegangan ke dalam perangkat keras lainnya. Perangkat

keras ini biasanya terpasang di bagian belakang (di dalam) casing komputer. Input

power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah

tegangan AC menjadi DC (arus searah). Besarnya listrik yang mampu ditangani power

supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.

Power Supply berfungsi sebagai penyuplai tegangan listrik langsung kepada

komponen-komponen yang berada di dalam casing komputer. Power Supply juga

berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC, karena perangkat keras komputer

hanya dapat beroperasi dengan arus DC. Ketika kita menekan tombol power pada

casing, yang terjadi adalah langkah berikut. Power supply akan melakukan cek dan tes

sebelum membiarkan sistem start. Jika tes telah sukses, power supply mengirim sinyal

khusus pada motherboard, yang di sebut power good

III.3. MULTIMETER

Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal

sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan

(ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter

digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil

pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur

listrik AC, maupun listrik DC.

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 5

Page 6: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk

menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat

mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.

Fungsi Multimeter :

Mengukur tegangan DC

Mengukur tegangan AC

Mengukur kuat arus DC

Mengukur nilai hambatan

sebuah resistor

Mengecek hubung-singkat /

koneksi

Mengecek transistor

Mengecek kapasitor elektrolit

Mengecek dioda, led dan dioda zener

Mengecek induktor

Mengukur HFE transistor (tipe

tertentu)

Mengukur suhu (tipe tertentu)

Cara Menggunakan Multimeter Analog:

Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol

apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum

belum tepat pada angka nol (0).

Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah DC

mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur tegangan

AC, dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan DC.

Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm

dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila

belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm.

Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hidam

ke jolok negatif.

Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan

negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.

Cara Menggunakan Multimeter Digital:

Cara menggunakannya sama dengan multimeter analog, hanya lebih sederhana

dan lebih cermat dalam penunjukan hasil ukurannya karena menggunakan

display empat digit sehingga mudah membaca dan memakainya.

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 6

Page 7: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan setelah alat ukur siap

dipakai.

Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur setelah disambungkan

dengan alat ukur.

Catat angka yang tertera pada multimeter digital.

Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya terpasang

terbalik karena display dapat memberitahu.

IV. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

2 buah push button normally open (NO)

2 buah push button normally closed (NC)

2 buah relay

2 pilot lamp AC

1 buah power supply

1 buah Miniature Circuit Breaker (MCB)

1 buah multimeter

Kabel penghubung dan konektor

V. GAMBAR RANGKAIAN

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 7

Page 8: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 8

Page 9: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

Looping

VI. LEMBAR DATA

VII. TUGAS LAPORAN

1. Gambarkan dan jelaskan diagram hierarki otomasi industri!

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 9

Page 10: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

Hirarki sistem otomasi industri terdiri dari 5 level.

1. Level 0 ( Actual Process Production )

2. Level 1 ( Control )

3. Level 2 ( Supervisory )

4. Level 3 ( Enterprise )

5. Level 4 ( Administration )

Administration meliputi Keuangan, HRD, dokumentasi, perencanaan jangka

panjang.

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 10

Page 11: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

Enterprise meliputi menetapkan target produksi, ERP (Enterprise Resource

Planning), koordinasi site yang berbeda, pengelolaan order.

Manufacturing mengelola eksekusi, sumber daya, aliran kerja, supervisi mutu,

jadwal produksi, pemeliharaan / maintenance.

Supervision meliputi supervisi produksi dan lapangan, optimasi, eksekusi

operation, visualisasi plant, penyimpanan data proses, log operasi, history (open

loop).

Group (Area) , mengendalikan bagian pabrik yang terdefinisi jelas ( a well-

defined partof the plant) – merupakan sistem yang closed loop, kecuali untuk

intervensi oleh operator / except for intervention of an operator)

• Coordinate individual subgroups

• Adjust set-points and parameters

• Command several units as a whole

Unit (Cell) mengendalikan l (regulation, monitoring and protection) bagian dari

suatugroup – merupakan sistem closed loop kecuali untuk maintenance

o Measure: Sampling, scaling, processing, calibration.

o Control: regulation, set-points dan parameter 2

o Command: sequencing, protection & interlocking

Field meliputi data acquisition (Sensors & Actors*), data transmission tidak memproses

kecuali koreksi pengukuran ( measurement correction) dan built-in protection.

2. Gambarkan rangkaian gerbang logika ( AND, OR, NOT, dll) untuk alarm proses di

bawah ini!

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 11

Page 12: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

Kondisi terjadinya alarm adalah :

• High temperature dan low pressure

• High pressure dan high level

• High level, low temperature dan high pressure

3. Jelaskan perbedaan dan persamaan dari relay dan contactor!

Relay dan kontaktor pada prinsipnya sama saja, fungsinya menghubungkan

atau melepas kontak dengan sarana koil. Pada relay terdapat apa yang disebut

dengan COMMON, sedangkan pada Contactor tidak ada. Pada relay maupun

kontaktor tegangan operasi koil-nya juga bervariasi, ada yang DC ada juga yang

AC, bisa 12VAC - DC, 24,48,110,220 atau 380V. Letak bedanya hanya pada fungsi

saja, relay sering dipakai untuk aplikasi kontrol dengan besaran beban yang dapat

ditampung kecil, biasanya kurang dari 12Ampere, tetapi ada juga relay yang

berkapasitas besar contohnya yang terdapat pada generator yaitu switch relay pada

bagian dinamostarter yang dapat menerima beban sampai 200A.

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 12

Page 13: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

Kontaktor umumnya dipakai untuk aplikasi berat bahkan sampai ratusan

ampere, di kontaktor selain fungsi kontak utama juga terdapat kontak bantu

(auxiliary contact) dengan karakter kemampuan lebih kecil daripada kontak

utamanya, sedangkan pada relay tidak ada semua kontak memiliki kemampuan atau

kapasitas yang sama. Sama seperti relay, kontaktor juga tersedia yang jenis NO

maupun NC, bukan hanya di sisi auxiliary contact-nya saja, tapi pada contact

utamanya, contohnya type kontaktor merk telemecanique tersedia fasilitas 2 NO

dan 2 NC. Pada relay ataupun contactor keduanya sama-ama menggunakan koil.

4. Jelaskan syarat-syarat atau kriteria relay yang baik dan aplikasi relay pada

kehidupan sehari-hari!

a. Cepat Beraksi

Relay harus cepat bereaksi/bekerja bila sistem mengalami gangguan atau kerja

abnormal,

top = tp + tcb

keterangan :

top : total waktu yang dipergunkan untuk memutuskan hubungan

tp : waktu bereaksinya relay

tcb : waktu yang dipergunakan untuk pelepasan CB

b. Selektif

Kecermatan pemilihan dalam mengadakan pengamanan, dalam hal ini menyangkut

koordinasi pengamanan dari sistem keseluruhan.

c. Peka/ Sensitif

Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi, yaitu harus cukup sensitif

terhadap gangguan didaerahnya meskipun gangguan tersebut minimum.

d. Handal/Reliability

Kehandalan relay dikatakan cukup baik bila mempunyai harga 90 s/d 99%.

Contoh : dalam 1 tahun telah terjadi gangguan sebanyak 25 kali dan relay dapat

bekerja dengan sempurna sebanyak 23 kali, maka :

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 13

Page 14: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

Kehandalan Relay : (23/25)*100% = 92%

5. Jelaskan miniman 3 aplikasi rangkaian self holding dalam kehidupan sehari-hari!

Manfaat self hoding dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika jika suatu mesin

sedang bekerja, kemudian sumber listrik mati, dan kemudian menyala lagi, maka

motor tidak dapat hidup sendiri. Sistem ini dapat ditemukan pada komputer,

vacuum cleaner, dan alat pengaduk adonan.

VIII.APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali aplikasi sistem otomasi yang

digunakan, baik dalam rumah tangga maupun dalam perusahaan sekalipun. Pada modul

pertama kali ini aplikasi yang digunakan berupa push button, relay, contactor,

miniature circuit breaker, switch, dan power supply.

Push button biasa digunakan dikehidupan sehari-hari hampir menyentuh semua

bidang. Di bidang komputer dengan keyboard dan mouse, dibidang otomotif dengan

panel-panel kontrolnya, bahkan diperalatan rumah tangga sekalipun seperti kontrol

peralatan listrik juga menggunakan push button. Seperti halnya praktikan menggunakan

laptop saat mengerjakan laporan, praktikan menggunakan sistem push button dalam

keyboardnya.

Fungsi relay dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam bentuk aplikasinya,

seperti relay untuk klakson mobil, lampu utama kendaraan, ECU, fuel pump, wiper,

starter, fan radiator, system AC, alarm, lampu kabut, power window, central lock pada

mobil, dan masih banyak penerapan lainnya. Relay pada prinsipnya menggunakan

induksi elektromagnetik dalam kerjanya. Kontaktor dalam relay merupakan medal

elektromagnetik yang akan bekerja jika relay tersebut dialiri listrik, ketika kapasitas

yang bisa ditampung relay tersebut terlampaui maka relay itu akan memutus atau

menyambungkan arus listrik.

Aplikasi kontaktor magnet atau magnetic contactor dalam kehidupan sehari-

hari sangat banyak sekali, misalnya: membuat alarm sederhana, timer keamanan, dll.

Tetapi salah satu fungsi yang paling menonjol sehingga disarankan diaplikasikan.

Membuat saklar listrik dirumah lebih awet, karena hanya digunakan sebatas untuk

on/off kontaktor magnet, sedangkan kontaktor magnet yang melakukan tugas sebagai

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 14

Page 15: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

alat yang berhubungan langsung untuk penyambung atau pemutus aliran listrik bagi

peralatan listrik berdaya besar, seperti AC, pompa air, dll.

Pada meteran listrik PLN, biasanya kita akan menemukan sebuah perangkat

yang dinamakan MCB. Umumnya, kita berhubungan dengan alat ini untuk kepentingan

menyalakan dan mematikan arus listrik yang masuk ke dalam rumah. Sehingga,

pengenalan kita mengenai fungsi MCB cenderung mirip dengan fungsi saklar lampu di

dalam rumah yang digunakan untuk menyala-matikan lampu.

Pada malam hari, tentunya di rumah atau dimana kita selalu menggunakan alat

ini untuk menyalakan lampu. Switch atau saklar berguna untuk menerukan atau

menutup arus listtik. Tidak hanya lampu, pada bagian elektronik di dalam rumah seperti

pompa kolam ikan.

Catu daya atau power supply sering kita jumpai dalam kegiatan sehari-hari.

Contohnya adalah baterai yang selalu kita pakai untuk mengaktifkan handphone,

remote, dan alat-alat lainnya. Catu daya banyak dipakai dalam kegiatan- kegiatan

outdoor juga seperti kita menggunakan senter saat berada di kegelapan hutan.

IX. ANALISA

LAPORAN

Percobaan pada modul Pengantar Sistem Otomasi ini, praktikkan diajak untuk

melakukan beberapa percobaan. Percobaan tersebut menggunakan sistem switch, relay,

dan push button. Pada percobaan ini praktikan diajak untuk menghitung besar hambatan

ketika sistem tersebut terbuka atau pun tertutup. Tidak hanya itu saja, praktikan juga

diajak untuk menggambarkan rangkaian listrik dan menganalisanya.

Percobaan switch memiliki dua tipe yaitu ketika keadaan saklar ON dan ketika

keadaan saklat OFF. Saat sklar pada keadaan on lampu akan menyala terus menerus

dengan besar hambatan 1.8 Ω karena keadaan rangkain tertutup sehingga listrik

mengalis terus menerus. Sebaliknya ketika keadaan off lampu akan mati terus menerus

dengan hambatan 0 Ω karena armature terbuka sehingga listrik tidak dapat mengalir.

Pada percobaan push button, praktikan menggunakan dua jenis push button,

yaitu push button NO dan push button NC. Pada push button NO bila ditekan lampu

akan menyala dan memiliki hambatan 0.5 Ω, hal ini dikarenakan rangkaian dalam

keadaan tertutup sehingga listrik mengalir. Sebaliknya, apabila push button tidak

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 15

Page 16: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

ditekan hambatan akan 0 Ω dan lampu tidak menyala, karena rangkaia dalam keadaan

terbuka. Berbeda saat menggunakan push button NC, bila tombol push button NC tidak

ditekan maka lampu akan menyala dan memiliki hambatan sebesar 1.1 Ω, karena

dengan menggunakan push button NC maka rangkaian awal tertutup sehingga listrik

mengalir dalam rangkaian. Sebaliknya bila push button ditekan lampu akan mati dan

memiliki hambatan sebesar 0 Ω karena rangkaian terbuka. Pada push button NC,

keadaan awal rangkaian tertutup sehingga lampu terus menyala apa bila tidak ditekan,

berbeda dengan push button NO, keadaan awal rangkaian terbuka sehingga lampu mati

bila tidak ditekan.

Pada percobaan relay terdapat empat sistem rangkaian yaitu, push button NO

relay NC, push button NO relay NO, push button NC relay NO dan push button NC

relay NC. Pada percobaan push button NO relay NC keadaan rangkaian awal tertutup

sehingga lampu menyala terus menerus dengan hambatan 2.5 Ω, apabila tombol ditekan

lampu akan mati dengan hambatan 0 Ω. Pada percobaan push button NO relay NO

keadaan awal rangkaian tertutup sehingga lampu mati, ketika ditekan lampu akan

menyala dengan hambatan sebesar 1.8 Ω. Sebaliknya, pada percobaan push button NC

relay NO keadaan rangkaian akan terbuka sehingga lampu menyala terus menurus

karena listrik terus mengalis dengan hambatan 1.4 Ω, bila push button ditekan lampu

akan mati dengan hambatan 0 Ω. Pada percobaan push button NC relay NC keadaan

awal rangkaian terbuka sehingga listrik tidak dapat mengalir dan mengakibatkan

hambatan menunjuk angka 0 dan lampu mati, apabila push button ditekan rangkaian

akan tertutup dan listrik akan mengalir dengan hambatan 2.1 Ω sehingga lampu akan

menyala.

Rangkaian gerbang logika memiliki beberapa tipe, tetapi kali ini praktikan

akan menjelaskan enam tipe rangkaian gerbang logika. Pertama adalah AND, terdapat

dua konduktor listrik yaitu switch dan button, apa bila salah satu satu dari kedua

konduktor dalam keadaan tertutup, lampu akan tetap mati. Lampu akan menyala ketika

kedua konduktor tersebut dalam keadaan tertutup atau open. Hal ini dikarenakan pada

awal rangkaian armature dalam keadaan terbuka sehingga lsitirk tidak dapat mengalir

menuju lampu. Kedua adalah NAND, dengan keadaan awal armature terututup dengan

kata lain lampu akan menyala terus menerus. Bila switch dalam keadaan tertutup maka

lampu akan langsung mati sama halnya dengan button dalam kondisi tertutup, bila

kedua konduktor ini dalam keadaan tertutup maka lampu juga kaan mati karena

armature akan terbuka sehingga listrik tidak mengalir. Ketiga adalah rangkaian OR

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 16

Page 17: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

dengan kondisi awal armature terbuka sehingga lampu akan mati. Pada rangkaian OR

juga terdapat dua konduktor dengan tersusun pararel apabila salah satunya saja tertutup

aka lampu akan mati. Keempat adalah kebalikan dari rangkai OR yaitu rangkaian NOR,

kodisi awal armature dengan keadaan tertutup sehingga listrik akan terus menerus

mengalir dan menyalakan lampu. Rangkai terakhir adalah rangkaian NOT. Rangkaian

ini memiliki dua tipe yaitu dengan menggunakan switch yang terbuka dan armature

tertutup sehingga lampu menyala dan relay tidak akan bergerak. Dan yang kedua

dengan menggunakan push button menyala dan armature tertutup sehingga lampu akan

menyala dan coil akan terus mengaliri listrik menuju relay, bila push button ditekan

maka lampu akan mati karena semua rangkaian terbuka.

JURNAL

Pada jurnal ini telah dibahas perancangan sistem otomasi pada proses

fermentasi curah bioetanol dari bahan baku singkong agar proses produksi dapat

berjalan dari awal sampai akhir proses. Sistem otomasi yang dirancang didapatkan

dengan menggunakan metoda analisis yang dikenal dengan nama JPST.

Keunggulan metode analisis dibandingkan dengan metode coba-coba berbasis

pengetahuan adalah terdapatnya jaminan kinerja pada sistem otomasi secara terstruktur

dan terdokumentasi. Sehingga, sistem otomasi yang dirancang akan bekerja secara

benar dan terus menerus sesuai dengan urutan proses yang berlaku, tanpa ada kebuntuan

dan berhenti pada suatu keadaan proses tertentu.

Kelebihan lainnya dari jurnal ini adalah diagram JPST yang disusun

terdokumentasi dengan baik, sehingga dapat diterapkan menjadi program tangga (ladder

program) yang dapat secara langsung diterapkan pada PLC. Tapi sayang pada jurnal ini

diagram yang ada tidak Nampak terlihat dengan jelas oleh pembaca sehingga pembaca

tidak dapat membuktikan bahwa hipotesis pada jurnal ini dikatakan valid.pada jurnal ini

juga memakai metode yang sederhana, sehingga data yang dipakai sangat kurang untuk

menganalisis permasalahan tersebut.

Saran pembaca terhadap jurnal ini, sebaiknya semua diagram dibuat ulang

buakan berupa gambar dari internet. Dan metode yang digunakan harus lebih dari satu

metode supaya dalam masing-masing metode tersebut dapat di bandingkan dan diambil

kesimulannya.

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 17

Page 18: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

X. DAFTAR PUSTAKA

[1] (2013). Pengertian dan Fungsi MCB. (online)

http://www.miung.com/2013/05/pengertian-dan-fungsi-mcb-miniature.html

(Diakses pada 1 Mei 2013)

[2] (2014). Pengertian dan Fungsi Power Supply. (online)

http://solusikompi.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-dan-fungsi-power-supply.html

(Diakses pada 26 Agustus 2014)

[3] Bobby, Boy. (2012). Pengantar Otomasi. (online)

http://boy-bobby.blog.ugm.ac.id/2012/11/16/pengantar-otomasi/

(Diakses pada 16 november 2012)

[4] Dermanto, Trikueni. (2014). Pengertian Push Button Switch. (online)

http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/04/Pengertian-Push-Button.html

(Diakses pada 13 April 2014)

[5] Kho, Dickson. (2015). Pengertian Saklar Listrik dan Cara Kerjanya. (online)

http://teknikelektronika.com/pengertian-saklar-listrik-cara-kerjanya/

(diakses pada 27 Januari 2015

[6] Kho, Dickson. (2015). Pengertian Relay dan Fungsinya. (online)

http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/

(diakses pada 7 Maret 2015

[7] Rahmadan. (2010). Syarat-Syarat Relay. (online)

http://rhmd-teknik.blogspot.co.id/2010/08/syarat-syarat-relay.html

(Diakses pada 3 Agustus 2010)

[8] Steven, Rudy. (2013). Pengertian, Fungsi Multimeter Analog dan Digital. (online)

http://13121002elektronikadasarbsi.blogspot.co.id/2013/03/pengertianfungsi-multimeter-analog-dan.html

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 18

Page 19: MODUL I. pengantar otomasi

Modul. I. PENGANTAR SISTEM OTOMASI

(Diakses pada 24 Maret 2013)

[9] Wawolumaja, Rudy. (2013) Elektronika Industri & Otomasi. (online)

http://rudy-wawolumaja.lecturer.maranatha.edu/wp-content/uploads/2013/01/bab-1-pendahuluan-otomasi.pdf

(Diakses pada 2013)

XI. LAMPIRAN

Laporan Praktikum Sistem OtomasiLaboratorium Perancangan dan Otomasi Sistem IndustriFakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Unika Atma Jaya 19